17
ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA KELAS VII SMP NEGERI 1 GATAK TAHUN AJARAN 2017/2018 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh : FATIMAH NUR HASANAH A410140052 PROGRAMSTUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL

CERITA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA KELAS VII

SMP NEGERI 1 GATAK TAHUN AJARAN 2017/2018

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan

Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh :

FATIMAH NUR HASANAH

A410140052

PROGRAMSTUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

i

HALAMAN PERSETUJUAN

Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita Materi Segiempat dan

Segitiga Kelas VII SMP Negeri 1 Gatak Tahun Ajaran 2017/2018

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Oleh :

FATIMAH NUR HASANAH

A410140052

Telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh :

Surakarta, 12 Desember 2018

Dosen Pembimbing

Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom

NIP/NIK. 196107221985031003

Page 3: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

ii

HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL

CERITA MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA KELAS VII

SMP NEGERI 1 GATAK TAHUN AJARAN 2017/2018

Yang dipersiapkan dan disusun oleh :

FATIMAH NUR HASANAH

A410140052

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Pada hari :

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Dewan Penguji :

1. Prof. Dr. Budi Murtiyasa, M.Kom (..............................)

(Ketua Dewan Penguji)

2. Rita P Khotimah, S.Si., M.Si (..............................)

(Anggota I Dewan Penguji)

3. Dra. Nining Setyaningsih, M.Si (..............................)

(Anggota II Dewan Penguji)

Surakarta, Desember 2018

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dekan,

Prof.Dr. Harun Joko Prayitno, M.Hum.

NIP. 19650428 199303 1001

Page 4: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam naskah publikasi ilmiah ini

tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di

suatu perguruan tinggi lain dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis dan diterbitkan orang lain, kecuali secara

tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidak benaran dalam pernyataan saya diatas,

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 11 Desember 2018

Penulis

Fatimah Nur Hasanah

A410140052

Page 5: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

1

KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA

MATERI SEGIEMPAT DAN SEGITIGA KELAS VII SMP NEGERI 1

GATAK TAHUN AJARAN 2017/2018

Abstrak

Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan cara berpikir dalam

menyelesaikan suatu masalah yang berkaitan dengan matematika. Penelitian ini

bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VII SMP Negeri 1

Gatak dalam menyelesaikan soal cerita materi segiempat dan segitiga. Jenis

penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi. Teknik

analisis data dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan. Keabsahan data dengan menggunakan triangulasi teknik. Subjek

penelitian ini yaitu 6 siswa kelas VII D dengan kategori tinggi, kategori sedang,

dan kategori rendah. Hasil penelitian menunjukan bahwa subjek dengan

kemampuan tinggi telah memahami masalah, merencanakan masalah,

menyelesaikan masalah dan memeriksa kembali hasil pekerjaannya. Subjek

dengan kemampuan sedang mampu memahami masalah dan menyusun rencana,

namun sebagian besar siswa tidak menyelesaikan masalah dengan tepat dan

memeriksa kembali hasil pekerjaannya. Subjek dengan kemampuan rendah

mengalami kesulitan dalam memahami masalah, pada tahap menyusun rencana

subjek tidak menuliskan kalimat matematikanya terlebih dahulu, subjek juga tidak

menggunakan rumus yang sesuai. Subjek juga tidak mampu menyelesaikan

masalah dengan tepat serta tidak memeriksa kembali hasil pekerjaannya. Hasil

penelitian memperlihatkan bahwa siswa belum menggunakan kemampuan

menyelesaikan soal cerita berdasarkan pada langkah-langkah Polya yaitu

memahami masalah, merencanakan masalah, melakukan penyelesaian masalah

dan memeriksa kembali pada penulisan penyelesaian masalah.

Kata kunci: kemampuan pemecahan masalah, polya, segiempat dan segitiga

Abstract

The research aimed to describe the ability of seventh grade students of SMP

Negeri 1 Gatak in solving the material of triangular and rectangular story cases.

This research uses qualitative descriptive method. Data assembly obtained from

an interview and documentation activity. Based on the results of this reserch can

be concluded that subjects with high competence are able to understand ptoblems,

plan a problem solving, and solve them . There is only one subject who did

crosscheck of this work. Subjects with intermediate competence are able to

understand the problem and plan a problem solving, but most of them cannot

solve the problem correctly and didn’t crosscheck their work. Subjects with low

competence have difficulty understanding problems. At the planning stage of

problem solving, they do not write mathematical analysis first and cannot solve

the problem correctly, as well as they didn’t crosscheck their work. The result

Page 6: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

2

showed that the subject did not use the Polya method in solving story cases,

namely understanding the problem, planning problem solving, solving problems

and doing crosscheck results.

Keywords: analytical ability, Polya, triangular and rectangular, story cases.

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dan kemampuan

seseorang menuju ke arah yang lebih baik berupa kemajuan dan peningkatan.

Ghufron (2017: 128) mengungkapkan bahwa pendidikan adalah upaya sadar yang

dilakukan untuk meningkatkan kemampuan individu agar dapat menentukan

kehidupan secara mandiri. Tujuan pendidikan pada umumnya adalah menyiapkan

individu yang dapat membentuk manusia berwawasan luas dan berpikir kreatif,

sehingga mampu memecahkan permasalahan-permasalahan yang dihadapi serta

dapat memberikan solusi untuk sebuah permasalahan.

Matematika merupakan mata pelajaran yang penting pada jenjang

sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas, hingga

perguruan tinggi. Menurut Abdullah (2000:37) tujuan utama belajar matematika

adalah memberikan pemahaman kepada peserta didik agar dapat memecahkan

masalah. Permendikbud No 64 Tahun 2013 menyatakan bahwa “tujuan

pembelajaran geometri adalah menunjukkan sikap logis, kritis, analitis, teliti,

bertanggung jawab, responsif, dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan

masalah”. Salah satu cara guru untuk mewujudkan tujuan tersebut dengan

memberikan soal-soal cerita. Menurut Abdurrahman (2012: 225) berpendapat

bahwa Matematika adalah bahasa simbolis untuk mengekspresikan hubungan-

hubungan kuantitatif dan keruangan, yang memudahkan manusia berpikir dalam

memecahan masalah sehari-hari.

Kemampuan pemecahan masalah matematika merupakan cara berpikir

dalam menyelesaikan suatu masalah yang berkaitan dengan matematika. Dalam

kehidupan sehari-hari kita selalu dihadapakan dengan berbagai masalah yang

beraneka ragam. Masalah merupakan suatu situasi yang perlu dipecahkan dan

setiap masalah tertentun memeliki strategi pemecahan masalah masing-masing.

Dalam menyelesaikan masalah matematika memerlukan strategi yang tepat dalam

Page 7: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

3

menyelesaikannya. Strategi pemecahan masalah matematika yang sering

digunakan adalah memecahkan suatu masalah adalah langkah-langkah

penyelesaian masalah yang disusun oleh George Polya. Polya menyusun empat

langkah penyelesaian masalah yaitu memahami masalah, menyusun rencana

penyelesaian masalah, menyelesaikan rencana penyelesaian, memeriksa kembali.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini bertujuan untuk

mendeskripsikan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

segiempat dan segitiga kelas VII SMP Negeri 1 Gatak Tahun Ajaran 2017/2018.

2. METODE

Jenis penelitian ini berdasarkan pendekatan kualitatif, dimana penelitian ini

mendeskripsikan suatu keadaan atau fenomena-fenomena apa adanya dan

penggambaran keadaan secara naratif (Sutama, 2016: 38). Sumber data penelitian

ini diperoleh dari dokumen hasil ulangan harian siswa, wawancara dan

dokumentasi. Dokumen hasil ulangan siswa merupakan hasil pekerjaan siswa

dalam menyelesaikan masalah yang diberikan. Wawancara dilakukan dengan

siswa kelas VII D SMP Negeri 1 Gatak. Dokumentasi berupa foto semua proses

dan hasil penelitian, profil sekolah, dan identitas siswa.

Hasil penelitian diperoleh dengan teknik analisis data yaitu reduksi data,

penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Reduksi data yang dilakukan dalam

penelitian ini yaitu memilih hal-hal yang pokok kemudian difokuskan pada hal-

hal penting yang berhubungan dengan kemampuan pemecahan masalah dan

membuang hal-hal yang tidak penting. Data yang telah direduksi kemudian

disajikan dalam bentuk uraian deskriptif naratif dengan tiga kategori berdasarkan

kemampuan kategori tinggi, kategori sedang, dan kategori rendah. Langkah

terakhir adalah penarikan kesimpulan dari hasil penelitian yang memuat jawaban

pertanyaan pada perumusan masalah. Keabsahan data dilakukan dengan

menggunakan triangulasi teknik yang dilakukan dengan cara mengecek data

kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiono, 2016: 121).

Peneliti memperoleh data dari hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan soal

cerita materi segiempat dan segitiga, kemudian dilakukan wawancara untuk

Page 8: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

4

mengklarifikasi siawa mengenai penyelesaian soal cerita ditinjau berdasarkan

langkah-langkah Polya setelah mengerjakan soal yang diberikan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bagian ini akan membahas hasil dari deskripsi kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal cerita materi segiempat dan segitiga yang dilakukan oleh

keenam subjek. Soal cerita materi segiempat dan segitiga terdiri dari lima soal

yang dikerjakan oleh siswa kelas VII D kemudian diambil enam hasil pekerjaan

siswa berdasarkan kategori tinggi, kategori sedang dan kategori rendah.

Berdasarkan hasil analisis data penelitian dari beberapa subjek siswa, pembahasan

mengenai kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita berdasarkan

langkah-langkah Polya sebagai berikut.

3.1 Siswa dengan Kemampuan Kategori Tinggi

Gambar 1 Penyelesaian Soal Nomor 1

Hasil pekerjaan subjek tersebut menunjukkan bahwa subjek mampu

menyelesaikan soal nomor 1. Subjek tidak menuliskan apa yang diketahui

dan ditanyakan dalam soal. Subjek merencanakan dengan cara mencari

keliling. Selanjutnya subjek menyelesaikan masalah dengan mencari

banyaknya pohon dengan informasi keliling. Langkah terakhir subjek

menuliskan kesimpulannya.

Page 9: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

5

Gambar 2 Penyelesaian Soal Nomor 2

Hasil pekerjaan subjek tersebut menunjukkan bahwa subjek mampu

menyelesaikan soal nomor 2. Subjek memahami masalah namun tidak

menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. Selanjutnya

subjek merencanakan penyelesaian dengan cara mencari nilai lebar dengan

menggunakan rumus keliling persegi. Langkah ketiga subjek menyelesaikan

masalah dengan perhitungan hasil dari nilai panjang dan lebar kemudian

dihasilkan jumlah singkong. Langkah terakhir subjek menuliskan kesimpulan.

Hasil deskripsi data sebelumnya, tampak bahwa siswa dengan

kemampuan tinggi yang diwakili oleh siswa S-14 dan siswa S-27 dapat

menyelesaikan lima soal yang diberikan. Penyelesaian tahap awal pada soal

tersebut adalah subjek telah memahami permasalahan dalam soal, kedua

subjek menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan dalam soal di

hasil pekerjaan subjek. Subjek dapat mengelola informasi yang terdapat

dalam soal, yaitu merencanakan permasalahan kedalam bentuk matematika.

Perumusan masalah telah menggunkan langkah yang tepat yaitu dengan

memisalkan variabel atau disimbolkan dengan variabel yang siswa ketahui

berdasarkan apa yang dikatahui dalam soal. Subjek mampu merencanakan

masalah dengan baik sehingga mampu menyelesaikan permasalahan.

Perhitungan yang dilakukan subjek sudah tepat dan menyimpulakan

penyelesaian masalah dengan benar. Selain itu, subjek juga mampu

menjelaskan prosedur yang digunakan dalam penyelesaian masalah, subjek

menjelaskan dengan kalimatnya sendiri. Hal ini sejalan dengan penelitian

Susanti, R. D. (2014) menyatakan bahwa subjek berkepribadian ekstrover

Page 10: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

6

dalam menyelesaikan soal cerita. Pada tahap memahami, kedua subjek dapat

menceritakan kembali apa yang diketahui, dan ditanyakan dalam soal dengan

kalimat sendiri. Dalam merencanakan penyelesaian, masing-masing subjek

mempunyai strategi yang berbeda. Sedangkan pada tahap melaksanakan

rencana penyelesaian dan memeriksa kembali penyelesaian, kedua subjek

mengaitkan penyelesaian yang diperoleh dengan persamaan yang diketahui

pada soal.

Pada langkah memeriksa kembali prosedur dan hasil penyelesaian

kedua subjek sudah melakukannya. Pada kemampuan kategori tinggi ini

sejalan dengan penelitian Sulestry, dkk (2017) menyatakan bahwa hasil

analisis deskriptif siswa yaitu (1) kemampuan siswa dalam menentukan hal

yang diketahui dikategorikan tinggi, (2) kemampuan dalam menentukan yang

ditanyakan dikategorikan tinggi, (3) kemampuan dalam membuat model

matematika dikategorikan tinggi, (4) kemampan siswa dalam menyelesaikan

model matematika dikategorikan rendah, (5) kemampuan siswa dalam

menyimpulkan jawaban dari soal cerita matematika dikategorikan rendah.

3.2 Siswa dengan Kemampuan Kategori Sedang

Gambar 3 Penyelesaian Soal Nomor 3

Hasil pekerjaan subjek tersebut menunjukkan bahwa subjek mampu

menyelesaikan soal nomor 3. Subjek menuliskan apa yang diketahui dan

ditanyakan dalam soal. Subjek merencanakan dengan cara mencari luas ubin

dan luas lantai. Selanjutnya hasil yang diperoleh untuk mencari luas lantai

Page 11: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

7

dan luas ubin sudah benar, tetapi subjek salah dalam menghitung banyaknya

ubin yang dibutuhkan. Langkah terakhir subjek menuliskan kesimpulannya.

Gambar 4 Penyelesaian Soal Nomor 4

Hasil pekerjaan subjek tersebut menunjukkan bahwa subjek mampu

menyelesaikan soal nomor 4. Subjek menuliskan apa yang diketahui dan

ditanyakan dalam soal. Subjek menggunakan rumus banyak sisi segitiga

dibagi jarak yang ditempuh. Pada tahap melakukan perhitungan, langkah

perhitungan dan hasil yang diperoleh dari rumus banyak sisi segitiga di bagi

dengan jarak yang ditempuh kemudian hasilnya di kali dua karena berputar

dua kali, sehingga terlihat bahwa subjek belum mampu melakukan

perhitungan dengan benar. Langkah terakhir subjek menuliskan

kesimpulannya.

Berdasarkan deskripsi data sebelumnya siswa dengan kemampuan

kategori sedang yang diwakili oleh siswa S-11 dan S-16 tampak bahwa

subjek dapat menyelesaikan soal tetapi kurang tepat dalam mengerjakan.

Kedua subjek telah memahami apa yang diketahui dan ditanyakan dalam soal,

karena kedua subjek menuliskan unsur-unsur yang dikatahui dan ditanyakan

dalam hasil pekerjaannya. Kedua subjek mampu mengelola informasi yang

terdapat dalam soal dengan cara memisalkan dengan simbol-simbol yang

dipahami oleh subjek berdasarkan apa yang diketahui. Dengan tidak

menuliskan unsur-unsur yang diketahui dan ditanyakan dalam soal, subjek

secara langsung dapat menyelesaikan masalah dengan menggunakan

kemampuan berpikirnya. Hal ini sejalan dengan penelitian dari In’am (2014)

menyatakan bahwa (1) pemahaman dapat dilakukan dengan siswa sebelum

mereka menerapkan aspek masalah lebih lanjut; (2) perencanaan sebagai

Page 12: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

8

langkah kedua dalam memecahkan masalah secara keseluruhan telah

dilakukan oleh siswa, tetapi beberapa dari mereka tidak melakukan langkah

ini; (3) aspek pelaksanaan pemecahan masalah secara keseluruhan telah

dilakukan oleh siswa, tapi karena beberapa dari mereka tidak bisa memahami

masalah dengan baik, meskipun aspek ini dilakukan, mereka bisa tidak tentu

memecahkan masalah dengan benar dan 4) di aspek melihat kembali,

meskipun siswa memahami bahwa aspek ini adalah penting untuk dilakukan,

tetapi dalam prakteknya sebagian besar siswa tidak melakukannya.

Perhitungan yang dilakukan masih kurang teliti sehingga hasil yang

diperoleh tidak tepat, tetapi subjek mampu menjelaskan prosedur yang

digunakan dalam penyelesaian masalah. Hal ini sejalan dengan penelitian

Loc dan Tong (2017) menyatakan bahwa siswa melakukan banyak kesalahan

dalam menyelesaikan soal seperti: subjektifitas, kecerobohan, salah

penerapan aturan perhitungan, identifikasi jenis masalah yang salah dan salah

dalam perhitungan. Pada langkah memeriksa kembali prosedur dan hasil

penyelesaian kedua subjek kurang memperhatikan hal tersebut, sehingga

langkah tersebut tidak terlaksanan setelah menyelesaiakan masalah. Subjek

sudah yakin dengan jawaban yang diperoleh dan langsung menuliskan

jawabannya tanpa mengecek ulang jawaban terhadap informasi yang terdapat

dalam soal. Dapat dikatakan bahwa kedua subjek belum mampu

menyelesaikan permasalahan dengan tepat dan benar, dalam penulisannya

pun masih kurang sistematis. Hal ini sejalan dengan penelitian Novriani, dkk

(2017) menyatakan bahwa persentase kemampuan pemecahan masalah adalah

perencanaan masalah 84,62%; perencanaan masalah 61,54%; melakukan

penyelesaian masalah 39,74% dan memeriksa kembali 32,05%. Kesulitan

siswa dalam memecahkan masalah yaitu (1) siswa mengalami kesulitan

memahami masalah, (2) siswa selalu salah menafsirkan masalah, (3) Jika

siswa tidak memahami masalah maka mereka akan menebak jawaban dari

masalah, (4) siswa tidak ingin mengetahui solusi dari masalah yang diberikan,

(5) siswa mengalami kesulitan dalam memahami masalah sehingga tidak bisa

menafsirkan menjadi bentuk simbol.

Page 13: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

9

3.3 Siswa dengan Kemampuan Kategori Rendah

Gambar 5 Penyelesaian Soal Nomor 5

Hasil pekerjaan subjek tersebut menunjukkan bahwa subjek mampu

menyelesaikan soal nomor 5. Subjek tidak menuliskan apa yang diketahui

dan ditanyakan dalam soal. Subjek belum mampu memahami soal dengan

benar sehingga subjek salah dalam mengartikan unsur-unsur yang diketahui.

Terlihat bahwa subjek belum mampu menyusun rencana penyelesaian dengan

rinci. Selanjutnya, subjek langsung menuliskan hasil dari diagonal sisi satu

dan diagonal sisi dua, kemudian mencari layang-layang yang dibutuhkan

dengan membagi kertas dengan luas layang-layang, sehingga terlihat bahwa

subjek belum mampu melakukan perhitungan dengan benar. Pada tahap

memeriksa kembali, subjek tidak menuliskan kesimpulan.

Berdasarkan deskripsi data sebelumnya siswa dengan kemampuan

kategori rendah yang diwakili siswa S-10 dan S-22, siswa S-10 dapat

menyelesaikan dua soal benar dari kelima soal yang diberikan dan siswa S-22

hanya menyelesaiakan satu soal benar dari kelima soal yang diberikan. Kedua

subjek mampu memahami beberapa permasalahan, namun ada beberapa

informasi yang tidak dipahami. Hal ini sejalan dengan penelitian Ristiana,

dkk (2015) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa dengan kemampuan

pemecahan masalah yang digunakan siswa hanya mampu memilih informasi

dengan menuliskan apa saja yang diketahui didalam soal belum sampai pada

memilih langkah-langkah penyelesaian yang sesuai dengan soal.

Dalam hasil pekerjaannya, subjek juga tidak menuliskan unsur-unsur

yang diketahui dan ditanyakan dalam soal. Kedua subjek merencanakan

masalah dengan cara mengelola informasi yang terdapat dalam soal dan

Page 14: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

10

mengubahnya kedala bentuk simbol-simbol matematika yang dipahami oleh

subjek berdasarkan apa yang diketahui dalam soal. Prosedur penyelesaian

kedua subjek masih kurang teliti saat proses perhitungan sehingga hasil yang

diperoleh tidak tepat. Hal ini sejalan dengan penelitian Wahyudi, dkk (2016)

menyatakan kemampuan dalam menyelesaikan soal cerita dengan tingkat van

heile berbeda-beda. (1) kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah

dengan baik dikategorikan baik (2) kemampuan menyelesaikan masalah

dikategorikan rendah (3) kemampuan melakukan pengecekan kembali

dikategorikan rendah.

Padahal pada tahap awal subjek sudah benar dalam melakukan

perhitungannya. Kedua subjek juga tidak mampu menjelaskan prosedur

penyelesaian dengan benar sebelum menuliskan kesimpulan, kedua subjek

tidak memeriksa kembali pekerjaannya. Hal tersebut dikarenakan subjek telah

yakin dengan jawaban dan perhitungan yang mereka selesaikan, padahal

langkah ini sangat penting untuk dilaksanakan. Dapat dikatakan bahwa kedua

subjek tidak mampu menyelesaikan permasalahan yang diberikan, dalam

penulisannya pun masih kurang sistematis. Hal ini sejalan dengan penelitian

yang dilakukan Hidayah (2016) bahwa dalam menyelesaikan soal cerita,

kesalahan siswa memahami soal dapat dilihat dari pekerjaan siswa ketika

menuliskan apa yang dikatahui dan ditanya dari soal sebesar 5,00%,

kesalahan menyusun rencana dapat dilihat dari hasil pekerjaan siswa ketika

siswa menuliskan pemisalan variabel, model matematika serta langkah-

langkah dalam menyelesaikan soal sebesar 21,50%, kesalahan melaksanakan

rencana dapat dilihat ketika siswa tidak menyelesaikan model matematika

yang telah disusun, operasi hitung, serta tidak menuliskan kesimpulan sebesar

22,88%, dan kesalahan memeriksa kembali solusi yang diperoleh dapat

dilihat ketika siswa menuliskan pembuktian tanpa melalui langkah-langkah

yang seharusnya diselesaikan sebesar 18,00%.

Berdasarkan hasil pembahasan tersebut, dapat diketahui bahwa

kemampuan penyelesaian masalah subjek dengan kategori tinggi lebih baik

dari pada siswa dengan kemampuan sedang dan kemampuan rendah. Hal ini

Page 15: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

11

didukung oleh penelitian yang dilakukan Safrida (2015) bahwa (1) Siswa

berkemampuan pemecahan masalah matematika tinggi mampu memahami

masalah, menyusun rencana, dan melihat kembali; (2) Siswa berkemampuan

pemecahan masalah matematika sedang mampu memahami masalah dan

menyusun rencana namun sebagian besar siswa tidak melaksanakan rencana

dan melihat kembali; (3) Siswa berkemampuan pemecahan masalah

matematika rendah mengalami kesulitan dalam memahami masalah,

menyusun rencana, melaksanakan rencana, dan melihat kembali. Juga sejalan

dengan penelitian Masrukhan, dkk (2015) menyatakan bahwakemampuan

yang kurang dikuasai siswa yaitu (1) kemampuan menuliskan yang diketahui

dan ditanyakan (2) kemampuan menulis jawaban sesuai dengan perintah (3)

kemampuan menulis alasan dalam memecahkan masalah (4) kemampuan

membuat sketsa permasalahan (5) kemampuan menuliskan kesimpulan. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Siswa mampu menguasai kemampuan

komunikasi matematika tahap 1, 2, 3, dan 4 tetapi tidak menguasai 5; (2)

Siswa mampu menguasai kemampuan komunikasi matematika tahap 1, 2, dan

3 tetapi tidak menguasai 4 dan 5; (3) Siswa mampu menguasai kemampuan

komunikasi matematika di semua tahap; (4) Siswa mampu menguasai

kemampuan komunikasi matematika tahap 1, 2, dan 4 tetapi tidak menguasai

tahap 3 dan 5. Selain itu juga sejalan dengan penelitian Suyitno (2015) yang

menyatakan bahwa kemampuan seorang siswa membaca masalah, memahami

makna masalah, mampu menulis apa yang diketahui dan apa yang

ditanyakan, mampu menentukan rumus yang akan digunakan secara tepat,

berdasarkan rumus untuk menghitung atau secara akurat, dan kemampuan

menemukan jawabannya dengan benar, hal ini diperlukan oleh setiap siswa.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa subjek

dengan kemampuan tinggi telah memahami masalah, merencanakan masalah,

menyelesaikan masalah dan memeriksa kembali hasil pekerjaannya. Subjek

dengan kemampuan sedang mampu memahami masalah dan menyusun rencana,

namun sebagian besar siswa tidak menyelesaikan masalah dengan tepat dan

Page 16: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

12

memeriksa kembali hasil pekerjaannya. Subjek dengan kemampuan rendah

mengalami kesulitan dalam memahami masalah, pada tahap menyusun rencana

subjek tidak menuliskan kalimat matematikanya terlebih dahulu, subjek juga tidak

menggunakan rumus yang sesuai. Subjek juga tidak mampu menyelesaikan

masalah dengan tepat serta tidak memeriksa kembali hasil pekerjaannya. Hasil

penelitian memperlihatkan bahwa siswa belum menggunakan kemampuan

menyelesaikan soal cerita berdasarkan pada langkah-langkah Polya yaitu

memahami masalah, merencanakan masalah, melakukan penyelesaian masalah

dan memeriksa kembali pada penulisan penyelesaian masalah.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah. (2000). Memecahkan Masalah dalam Matematika. Jurnal (Volume 3).

Gentengkali.

Abdurrahman, Mulyono. 2012. Pendidikan bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta : Rineka Cipta.

Ghufron, Muh. (2017). Filsafat Pendidikan. Yogyakarta: Kalimedia.

Hidayah, Shofia. (2016). Analisis Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal

Cerita SPLDV Berdasarkan Langkah Penyelesaian Polya.

Proseding Seminar Nasional Pendidikan Matematika (1) : 182-

190.

In’am, Akhsanul. (2014). Evaluation of Students’ Mathematical Problem Solving Skills

in Relation to Their Reading Levels. International Electronic Jurnal

of Elementary Education, Vol.7.

Loc, P. N., & Tong, H. D. (2017). Students’ errors In Solving Mathematical Word

Problems And Their Ability In Identifying Error In wrong

Solutions. European Journal of Educations Studies, 3(6), 226-

241.

Masrukan, Susilo, B. E., & Pertiwi, A. D. (2015). Analysis of Mathematical

Communication Ability Through 4K Mdel Based on 7th

Graders’ personality Types. International Jurnal of Education

and Research, Vol.3.

Novriani, M. R., & Surya, E. (2017). Anilysis of Student Difficulties in

Mathematics Problems Solving Ability at MTs SWASTA IRA

Medan. International Journal of Sciences: Basic and Applied

Research. 33,3, 63-75

Ristiana, M., Ratu, N., & Yunianta T. N. H. (2015). Strategi Pemecahan Masalah

dalam Menyelesaikan Soal Cerita pada Materi Persamaan dan

Page 17: ANALISIS KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL …eprints.ums.ac.id/70068/12/NASPUB.pdf · ii halaman pengesahan analisis kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi

13

Pertidaksamaan Linear Satu Variabel Siswa Kelas VII A SMP

Kristen 02 Salatiga. Satya Widya 31(1) : 8-16.

Safrida, L. N. (2015). Analisis Proses Berpikir Siswa dalam Pemecahan Masalah

terbuka Berbasis Polya Sub Bab Bahasan Tabung Kelas IX”.

Kadikma (6) : 25-38.

Sugiono. (2016). Memahami penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sulestry, A. I., & Meliyana S. M.. (2017). Analisis Kemampuan menyelesaikan

Soal Cerita matematika pada Siswa kelas VII SMP Negeri 1

Bulukumba. Jurnal (Volume 3).

Susanti, R. D. (2014). Kemampuan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Cerita

Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Ditinjau dari

Tipe Kepribadian Ekstrover-Introver. Jurnal Ilmiah

Pendidikan Matematika, 3(3).

Suyitno, A. (2015). Learning Therapy for Students in Mathematics

Communication Correctly Based-On Application of Newman

Procedure. International Journal of Education and Research,

3(1), 529-538.

Wahyudi, & Dewi, S. A. (2016). Analisis kemampuan menyelesaikan Soal Cerita

Matematika Siswa Kelas VIII SMP negeri 03 Tuntang tentang

Bangun Datar ditinjau dari Teori Van Hiele.