Upload
others
View
10
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS JALUR
ANALISIS JALUR
Analisis Jalur yang ditemukan oleh Sewall Wright adalah suatu metodologi untuk
menganalisa sistem persamaan struktural.
Analisis jalur adalah sebuah metode yang dikembangkan untuk mengkaji hubungan
langsung dan tidak langsung dari beberapa variabel, dimana beberapa variabel dipandang
sebagai variabel penjelas dari variabel lain yang dipandang sebagai variabel respon.
Analisis jalur ditujukan untuk mengkombinasikan informasi kuantitatif dari hasil analisis
korelasi dengan informasi kualitatif sebagai hubungan sebab-akibat yang mungkin telah ada
sebelumnya untuk memberikan interpretasi kuantitatif.
Analisis Regresi vs Analisis Jalur
Aspek Regresi Jalur
Tujuan Mengkaji pengaruh langsung
dan memprediksi nilai variabel
kriteria Y atas prediktor X
Mengkaji pola hubungan kausal,
pengaruh langsung tidak
langsung
Skala dan data Minimal skala interval dan data
asli
Minimal interval dan data skor
baku
Rumusan maslah Apakah variabel X berpengaruh
terhadap Y secara simultan dan
parsial
Apakah variabel X berpengaruh
langsung dan tak langsung
Hubungan antar IV Tidak mempelajari hubungan
antar IV
Mempelajari hubungan antar IV
Asumsi 1. IV dan DV linier
2. Residul menyebar normal
dan homogen
3. Tidak ada autokorelasi
4. Tidak multiklinieritas antar
IV
Sama dengan regresi ditambah:
1. Tidak ada hubungan timbal
balik
2. Seluruh residual tidak
berkorelasi dengan residual
yang lain dan dengan
variabel dalam model.
ASUMSI ANALISIS JALUR
Hubungan antar variabel respon dengan variabel penjelas di dalam model bersifat linier, aditif, dan sebab akibat.
Sisaan tidak saling berkorelasi dengan sisaan lainnya, juga tidak berkorelasi dengan variabel penjelas di dalam sistem.
Hanya ada hubungan kausal satu arah dalam model dan tidak boleh adanya hubungan kausal dua arah (timbal balik).
variabel-variabel endogen minimal terukur dalam skala interval.
variabel yang diamati diasumsikan diukur tanpa kesalahan.
Model yang digunakan diasumsikan memiliki spesifikasi yang tepat dan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan.
Diagram Jalur (Path Diagram) (1)
Diagram jalur merupakan suatu gambaran representasi dari sistem
persamaan simultan. Salah satu manfaat utama dari diagram jalur
adalah diagram tersebut menampilkan gambaran dari hubungan antar
variabel sesuai dengan asumsi yang digunakan.
Disusun berdasarkan pengetahuan secara umum (teoritis) dengan
mempertimbangkan dasar hubungan kausal antar peubah dan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan dari penelitian sebelumnya
atau berdasarkan perkiraan-perkiraan dasar untuk mempermudah
analisis jalur.
Diagram Jalur (Path Diagram) (2)
Simbol – simbol utama yang digunakan pada analisis jalur
Diagram Jalur (Path Diagram) (3)
• yaitu variabel yang ditentukan oleh penyebab di luar model kausal
Variabel eksogen
• variabel yang dijelaskan oleh variabel eksogen atau variabel lain dalam sistem.
Variabel endogen
Koefisien Jalur (Path Coefficients)
Koefisien jalur menunjukkan pengaruh langsung dari variabel yang ditentukan sebagai
penyebab terhadap variabel yang ditentukan sebagai akibat. Koefisien jalur = Pij,
Besarnya koefisien jalur ini menunjukkan besarnya pengaruh langsung dari variabel
eksogen Xi terhadap variabel endogen Y.
Pengaruh tak langsung variabel eksogen Xi terhadap variabel endogen Y melalui
variabel bebas Xj, dengan i ≠ j adalah sebesar Pji PYj.
Pengaruh tak langsung variabel eksogen Xi terhadap variabel endogen Y melalui
variabel bebas Xj, dengan i≠j, karena adanya korelasi antara Xi dan Xj adalah sebesar
PYjRij.
Studi Kasus
Suatu penelitian asosiatif yang bertujuan mempelajari pengaruh
variable Remunerasi (X1), Motivasi Kerja (X2), dan Suasana
Kerja (X3) terhadap Kinerja Pegawai (Y). Berikut ini merupakan
diagram jalur yang akan diuji
DATA DAN HIPOTESIS
• Ho: tidak ada pengaruh yang signifikan dalam variabel
• H1: remunerasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja
• H2: remunerasi berpengaruh signifikan terhadap suasana kerja
• H3: motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap suasana kerja
• H4: remunerasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
• H5: motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
• H6: suasana kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
LISREL
Hasil Dan Pembahasan
Hiptesis
Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan dalam variabel
H1: Remunerasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja
H2: Remunerasi berpengaruh signifikan terhadap suasana kerja
H3: Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap suasana kerja
H4: Remunerasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
H5: Motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
H6: Suasana kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai
Diagram Jalur (Path Diagram)
Standardized
Solution
T-value, tidak ada
garis merah, semua
jalur signifikan
Interpretasi model (1)
X2 = 0.963*X1, Errorvar.= 18.607, R² = 0.904
Standerr (0.0718) (6.037)
Z-values 13.407 3.082
P-values 0.000 0.002
• Pada regresi X2 terhadap X1. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa nilai
P-value 0.000 kurang dari 0.05 sehingga tolak H0, terima H1. Jadi dapat
disimpulkan bahwa peningkatan remunerasi memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan motivasi kerja pegawai. Peningkatan satu
satuan remunerasi (X1) akan meningkatkan 96.3% motivasi kerja (X2).
• Nilai R2 (koefisien determinasi) sebesar 90.4%. Artinya 90.4% keragaman
motivasi kerja(X2) mampu dijelaskan oleh variabel remunerasi (X1)
sisanya 9.6% dijelaskan oleh variable lain.
Interpretasi model (2)
• Pada regresi X3 terhadap X1 dan X2. Hasil uji statistika menunjukkan bahwa nilai P-value
untuk variable X1 0.019 dan X2 0.04 keduanya kurang dari 0.05 sehingga tolak H0, terima
H2 dan H3. Jadi dapat disimpulkan bahwa remunerasi dan motivasi kerja masing-masing
berbengaruh signifikan terhadap suasana kerja. Peningkatan satu satuan remunerasi akan
meningkatkan 56.4% suasana kerja. Peningkatan motivasi kerja akan meningkatkan 48.8%
suasana kerja.
• Nilai R2 (koefisien determinasi) sebesar 91.2%. Artinya 91.2% keragaman suasana kerja(X3)
mampu dijelaskan oleh variabel remunerasi (X1) dan motivasi kerja(X2), sisanya 8.8%
dijelaskan oleh variable lain.
Y = 0.302*X2 + 0.269*X3 + 0.420*X1, Errorvar.= 5.962 , R² = 0.970
Standerr (0.143) (0.125) (0.149) (1.934)
Z-values 2.105 2.152 2.812 3.082
P-values 0.035 0.031 0.005 0.002
Interpretasi model (3)
X3 = 0.488*X2 + 0.564*X1, Errorvar.= 20.076, R² = 0.912
Standerr (0.238) (0.241) (6.514)
Z-values 2.049 2.339 3.082
P-values 0.040 0.019 0.002
• Pada regresi Y terhadap X1, X2 dan X3. Hasil uji statistiak meninjukkan bahwa nilai P-value unruk ketiga
variable tersebut adalah 0.005, 0.035, 0.031 ketiganya memiliki nilai kurang dari 0.05 sehingga tolak H0.
Jadi dapat disimpulkan bahwa remunerasi, motivasi kerja dan suasana kerja masing-masing berpengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai. Setiap peningkatan remunerasi akan meningkatkan 42% kinerja
pegawai, setiap peningkatan motivasi kerja akan meningkatkan 30.2% kinerja pegawai dan setiap
peningkatan suasana kerja akan meningkatkan 26.9% kinerja pegawai.
• Nilai R2 (koefisien determinasi) sebesar 97%. Artinya 97% keragaman Kinerja pegawai (Y) mampu
dijelaskan oleh variabel remunerasi (X1), motivasi kerja(X2) dan suasana kerja(X3), sisanya 3%
dijelaskan oleh variable lain.
KOEFISIEN JALUR
Koefisien Jalur (Standardized Solution)
Beta (Pengaruh antar endogen)
• P32 = 0.364 adalah koefisien jalur
endogen X2 terhadap endogen X3
• PY2 = 0.369 adalah koefisien jalur
endogen X2 terhadap endogen Y
• PY3 = 0.044 adalah koefisien jalur
endogen X3 terhadap endogen Y
BETA X2 X3 Y -------- -------- -------- X2 - - - - - - X3 0.364 - - - - Y 0.369 0.044 - -
Gamma (pengaruh antara variable
eksogen dan endogen)
• P21 = 0.925 adalah koefisien jalur
eksogen X1 terhadap endogen X2
• P31 = 0.627 adalah koefisien jalur
eksogen X1 terhadap endogen X3
• PY1 = 0.592 adalah koefisien jalur
eksogen X1 terhadap endogen Y
GAMMA
X1
--------
X2 0.925
X3 0.627
Y 0.592
Total and Indirect Effect
Pengaruh total eksogen dan endogen
• Pengaruh total X1 terhadap X2 = 0.952
• Pengaruh total X1 terhadap X3 = P31 + P21P32 =
0.627 + (0.925)(0.364) = 0.963
• Pengaruh total X1 terhadap Y = Py1 + P21PY2 +
P31PY3 + P21P32PY3
• =0.592+(0.925)(0.369)+(0.627)(0.044)+(0.925)(0.3
64)(0.044)
• =0.976
Standardized Total Effects of
X on Y
X1
--------
X2 0.925
X3 0.963
Y 0.976
Pengaruh tidak langsung eksogen dan endogen
• Pengaruh tidak langsung X1 terhadap X3 = P21P32
= (0.925)(0.364) = 0.336
• Pengaruh tidak langsung X1 Terhadap Y = P21PY2
+ P31PY3 + P21P32PY3 =
(0.925)(0.369)+(0.627)(0.044)+(0.925)(0.364)(0.04
4) = 0.384
Standardized Indirect Effects
of X on Y
X1
--------
X2 - -
X3 0.336
Y 0.384
Total and Indirect Effect
Pengaruh total endogen dan endogen
• Pengaruh total X2 terhadap X3 = P32 = 0.364
• Pengaruh total X2 terhadap Y = PY2 + P32PY3 =
0.369 + (0.364)(0.044) = 0.386
• Pengaruh total X3 terhadap Y = PY3 = 0.044
Standardized Total Effects of
Y on Y
X2 X3 Y
-------- -------- --------
X2 - - - - - -
X3 0.364 - - - -
Y 0.386 0.044 - -
Pengaruh tidak langsung endogen dan
endogen
• Pengaruh tidak langsung X2 terhadap Y =
(0.364)(0.044) = 0.016
Standardized Indirect Effects
of Y on Y
X2 X3 Y
-------- -------- --------
X2 - - - - - -
X3 - - - - - -
Y 0.016 - - - -