102
ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA PUSAT KONSERVASI TUMBUHAN KEBUN RAYA BOGOR-LIPI Oleh BAYU PUTRA ANGGERIANTO H24104056 PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013

ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

  • Upload
    lamdieu

  • View
    239

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN

PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA PUSAT KONSERVASI

TUMBUHAN KEBUN RAYA BOGOR-LIPI

Oleh

BAYU PUTRA ANGGERIANTO

H24104056

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 2: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

ABSTRAK

BAYU PUTRA ANGGERIANTO. H24104056. Relationships Analysis of

Rotation Position with Employees Work Performance at Pusat Konservasi

Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI. Under the guidance of SITI RAHMAWATI

Mutations horizontal (rotation) is a phenomenon that often occurs in an

organization to improve the quality of human resources. Rotation is the movement

of an employee from one field to field duty assignment other has a level not much

different in terms of salary, responsibility, and structural levels. The aim is to

increase knowledge and experience, enhance competence, self-development and

reduce the level of saturation.

Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI) is the agency that implements the rotation office.

Implementation of rotation positions have several obstacles in its implementation,

the employer still has compassion toward his subordinates to be rotated so that the

subjectivity of decision-making, does not have competent human resources that

will be rotated, and several employees in the office did not implement rotation in

accordance with established procedures. Job rotation in the PKT Kebun Raya

Bogor-LIPI also be made in reducing the level of saturation in some work and fill

positions that are less or not filled. Saturation of employees resulting from the

work of the same routine every day for long periods of time will lead to a difficult

psychological fatigue eliminated. These circumstances can lead to decreased job

performance and an employee who was not anticipated by the PKT Kebun Raya

Bogor-LIPI, it will be bad for the development and achievement of the PKT

Kebun Raya Bogor-LIPI.

The purpose of this study was (1) Identify the implementation of rotation

position at PKT Kebun Raya Bogor-LIPI. (2) Identify the performance of the

employees at PKT Kebun Raya Bogor-LIPI. (3) Analyze the title rotation

relationship with an employee's work performance at PKT Kebun Raya Bogor-

LIPI.

The research was conducted in the PKT Kebun Raya Bogor-LIPI are

addressed at Jl. Ir. H. Juanda 13 Bogor. This study was conducted for 3 (three)

months, the month in August 2012 to October 2012. Types and sources of data

used in this study consisted of primary data and secondary data. The primary data

obtained from interviews and distributing questionnaires. Secondary data obtained

from the study of literature, the internet and reference books related to this

research. This study sampling technique used purposive sampling judgmental

sampling techniques that are part of the non-probability sampling. The method of

data analysis used to determine the rotational correlation with the performance of

the employee positions are Rank Spearman correlation analysis and hypothesis

testing to determine the relationship using the formula t test. Cross tabulation

analyzes are used to determine the characteristics of the employee relations office

by rotation at PKT Kebun Raya Bogor-LIPI.

Page 3: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

The results of the perception of employees who agreed to the

implementation of rotational positions held by 52.7%. While most alternative

answer chosen is very low ie 0.6% disagreed. These results indicate the perception

of employees on the implementation of rotational position in the PKT Kebun

Raya Bogor-LIPI implemented. The results of the performance of the employees

agreed to answer most preferred by 50.8%. While the alternative minimum

response rate of 0.1%. These results demonstrate the performance of the employee

PKT Kebun Raya Bogor-LIPI can be said to be high.

Relationships rotational position with an employee's work performance at

PKT Kebun Raya Bogor-LIPI by Rank Spearman correlation test showed a rate of

0.599 a strong category with significance 0.000 <0.1 (α = 10%). This shows there

is a significant positive correlation relationship between the rotation of office with

employee work performance and an employee PKT Kebun Raya Bogor-LIPI

rotation position, it will affect his performance. Based on the calculation of the t

test, the results obtained by t = 6.347, t table at significance level 0.1 with degrees

of freedom d = 74-2 = 72 obtained a value of 1.293. Value t count> t table then

reject Ho and accept Ha, which means there is a relationship between the rotation

of office with employee work performance at PKT Kebun Raya Bogor-LIPI.

Page 4: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

RINGKASAN

BAYU PUTRA ANGGERIANTO. H24104056. Analisis Hubungan Rotasi

Jabatan dengan Prestasi Kerja Pegawai Pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun

Raya Bogor-LIPI. Di bawah bimbingan SITI RAHMAWATI

Mutasi horizontal (rotasi) merupakan fenomena yang sering terjadi di suatu

organisasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Rotasi merupakan

perpindahan seorang pegawai dari satu bidang tugas ke bidang tugas lainnya

dengan memiliki tingkatan yang tidak jauh berbeda baik dari segi gaji, tanggung

jawab, maupun tingkat struktural. Tujuannya adalah menambah pengetahuan dan

pengalaman, meningkatkan kompetensi, pengembangan diri dan mengurangi

tingkat kejenuhan.

Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan lembaga yang menerapkan rotasi

jabatan. Pelaksanaan rotasi jabatan memiliki beberapa hambatan dalam

pelaksanaannya, yaitu atasan masih mempunyai rasa iba terhadap bawahannya

yang akan dirotasi sehingga adanya subyektifitas pengambilan keputusan, belum

memiliki sumberdaya manusia berkompeten yang akan dirotasikan, dan beberapa

pegawai dalam melakukan rotasi jabatan tidak melaksanakannya sesuai dengan

prosedur yang telah ditetapkan. Rotasi jabatan dalam PKT Kebun Raya Bogor-

LIPI juga dapat dilakukan dalam mengurangi tingkat kejenuhan dalam melakukan

pekerjaan dan mengisi jabatan yang kurang atau belum terisi. Kejenuhan pegawai

diakibatkan karena rutinitas pekerjaan yang sama setiap harinya dalam jangka

waktu yang lama akan menimbulkan kelelahan secara psikis yang sukar

dihilangkan. Keadaan tersebut dapat memicu prestasi kerja pegawai yang

menurun dan apabila tidak diantisipasi oleh PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, maka

akan berdampak buruk bagi perkembangan dan pencapaian tujuan PKT Kebun

Raya Bogor-LIPI.

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Mengidentifikasi pelaksanaan rotasi

jabatan pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI. (2)

Mengidentifikasi prestasi kerja pegawai pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun

Raya Bogor-LIPI. (3) Menganalisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja

pegawai pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI.

Penelitian ini dilakukan di PKT Kebun Raya Bogor-LIPI yang beralamatkan

di Jl. Ir. H. Djuanda no.13 Bogor. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 (tiga)

bulan, yaitu bulan Agustus 2012 sampai bulan Oktober 2012. Jenis dan sumber

data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data

sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan penyebaran kuesioner.

Data sekunder diperoleh dari studi literatur, internet dan buku-buku referensi yang

terkait dengan penelitian ini. Teknik pengambilan sampel Penelitian ini secara

purposive menggunakan teknik pengambilan sampel judgmental sampling yang

merupakan bagian dari non probability sampling. Metode analisis data yang

digunakan untuk mengetahui hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja

pegawai adalah analisis korelasi Rank Spearman dan pengujian hipotesis untuk

mengetahui ada tidaknya hubungan menggunakan rumus uji t. Analisis Tabulasi

Page 5: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

Silang digunakan untuk mengetahui hubungan karakteristik pegawai dengan rotasi

jabatan pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI.

Hasil persepsi pegawai yang setuju pelaksanaan rotasi jabatan dilaksanakan

sebesar 52,7%. Sedangkan alternatif jawaban yang paling rendah dipilih adalah

sangat tidak setuju yaitu 0,6%. Hasil ini menunjukkan persepsi pegawai atas

pelaksanaan rotasi jabatan pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI dilaksanakan

dengan baik. Hasil prestasi kerja pegawai jawaban setuju paling banyak dipilih

sebesar 50,8%. Sedangkan alternatif jawaban paling rendah sebesar 0,1%. Hasil

ini menunjukkan prestasi kerja pegawai PKT Kebun Raya Bogor-LIPI dapat

dikatakan tinggi.

Hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada PKT Kebun

Raya Bogor-LIPI berdasarkan uji korelasi Rank Spearman menunjukkan angka

sebesar 0,599 yang termasuk kategori kuat dengan signifikasi 0,000 < 0,1 (α =

10%). Hal ini menunjukkan korelasi positif yang berarti terdapat hubungan antara

rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai dan apabila pegawai PKT Kebun

Raya Bogor-LIPI melakukan rotasi jabatan, maka akan berpengaruh terhadap

prestasi kerjanya. Berdasarkan perhitungan uji t, diperoleh hasil t hitung = 6,347,

sedangkan t tabel pada taraf signifikansi 0,1 dengan derajat bebas db = 74-2 = 72

didapat nilai sebesar 1,293. Nilai t hitung > t tabel maka tolak Ho dan terima Ha, yang

berarti terdapat hubungan antara rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada

PKT Kebun Raya Bogor-LIPI.

Page 6: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN

PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA PUSAT KONSERVASI

TUMBUHAN KEBUN RAYA BOGOR-LIPI

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

Pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Oleh

BAYU PUTRA ANGGERIANTO

H24104056

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2013

Page 7: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

Judul Skripsi : Analisis Hubungan Rotasi Jabatan Dengan Prestasi Kerja

Pegawai Pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-

LIPI

Nama : Bayu Putra Anggerianto

NIM : H24104056

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dra. Hj. Siti Rahmawati, M.Pd

NIP. 19591231 198601 2 003

Mengetahui,

Ketua Departemen

Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc

NIP. 19610123 198601 1 002

Tanggal Lulus:

Page 8: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

iv

RIWAYAT HIDUP

Bayu Putra Anggerianto lahir pada tanggal 5 Juni 1989 di Bogor, Jawa

Barat. Penulis merupakan anak terakhir dari 3 bersaudara dari keluarga Bapak

Bambang Poerwiyanto dan Ibu Yulie Sukarsih.

Pada tahun 1993-1995 memulai pendidikan di TK Akbar Bogor. Setelah itu

melanjutkan pendidikan formal di Sekolah Dasar (SD) Bina Insani Bogor pada

tahun 1995-2001. Pada tahun 2001-2004 penulis melanjutkan ke Sekolah

Menengah Pertama (SMP) Bina Insani. Sekolah Menengah Atas (SMA) dilalui

selama 3 tahun di SMA Plus YPHB dan lulus pada tahun 2007 lalu melanjutkan

pendidikan di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada Program Diploma Keahlian

Akuntansi melalui jalur USMI (Ujian Seleksi Masuk IPB) sebagai angkatan 44

(empat puluh empat). Pada Tahun 2010 penulis melanjutkan pada Program

Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen, Institut Pertanian Bogor sebagai angkatan 8.

Page 9: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

v

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

baik.

Skripsi ini berjudul Analisis Hubungan Rotasi Jabatan dengan Prestasi

Kerja Pegawai pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI.

Skripsi merupakan salah satu syarat guna mencapai gelar kesarjanaan pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas

Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan.

Penulis berharap, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak

terutama PKT Kebun Raya Bogor-LIPI.

Page 10: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

vi

UCAPAN TERIMA KASIH

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai

pihak yang telah membantu, membimbing, memberikan saran dan dorongan

dalam penyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima

kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu Dra. Hj. Siti Rahmawati, M.Pd. selaku dosen pembimbing yang dengan

sabar telah memberikan bimbingan dalam penulisan skripsi ini.

2. Bapak Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc. selaku penguji yang telah

memberikan masukan terhadap penulisan skripsi.

3. Ibu Lindawati Kartika, SE, M.Si. selaku dosen penguji yang telah

memberikan masukan terhadap penulisan skripsi.

4. Bapak Dr. Ir. Sudarmono, M.Sc. selaku peneliti yang telah membantu dalam

pengumpulan data kuesioner penelitian.

5. Bapak Sutarno, SE. selaku Kepala Subbagian Kepegawaian yang telah

memberikan pengarahan dalam pengambilan data.

6. Bapak Drs. Uu Maryono selaku Analis Kepegawaian Madya yang telah

memberikan informasi, data dan membantu dalam penulisan skripsi.

7. Bapak Ajah dan Nurcholis P Sidik, A.Md selaku Analis Kepegawaian

Penyelia yang telah memberikan data mengenai pelaksanaan rotasi jabatan.

8. Ibu Dian Latifah, M.App,Sc. Selaku Pengawas Unit Bank Biji yang telah

memberikan bantuan penyebaran kuesioner.

9. Ibu Yani Ruhyani selaku Arsiparis Penyelia yang telah membantu

mengumpulkan kuesioner pada Subbag Umum.

10. Kedua orang tua, kakak Bayu Putri Anugrastie dan Kakak Bayu Putri

Anggarizky yang telah memberikan dukungan, doa, dan kasih sayang

sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

11. Aditya Putri, A.Md. yang telah memberikan doa, cinta dan motivasinya

selama penulisan skripsi ini.

12. Prasetia Nugraha, A.Md. selaku teman dalam melakukan penelitian di PKT

Kebun Raya Bogor-LIPI.

Page 11: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

vii

13. Kemas, Shinya, Arnold, Pramadyka, Syibil, Habiba, Fanur, Kurniawan,

Erfianto, Adityo, Ikhsan, Andika, Otemusu, Reza, Agung, Hendri, Prawira,

Arfiansyah, David dan teman-teman Program Sarjana Alih Jenis angkatan 8

lainnya.

14. Seluruh pegawai dan staf Kantor PKT Kebun Raya Bogor-LIPI yang telah

membantu dalam pemberian informasi dan pengumpulan data penelitian.

15. Seluruh staf pendidik dan staf kependidikan Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB.

Bogor, Februari 2013

Penulis

Page 12: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

viii

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN

RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. iv

KATA PENGANTAR ........................................................................................... v

UCAPAN TERIMA KASIH ............................................................................... vi

DAFTAR TABEL ................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ xi

I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

1.1. Latar belakang ............................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 7

1.3. Tujuan Penelitian ......................................................................................... 7

1.4. Manfaat Penelitian ....................................................................................... 7

1.5. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 8

II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 9

2.1. Rotasi Jabatan .............................................................................................. 9

2.1.1 Manfaat dan Tujuan Rotasi Jabatan...................................................... 10

2.1.2 Dasar-dasar Rotasi Jabatan ................................................................... 10

2.1.3 Cara-cara Rotasi Jabatan ...................................................................... 11

2.1.4 Sebab dan Alasan Rotasi Jabatan ......................................................... 13

2.2. Prestasi kerja .............................................................................................. 15

2.2.1 Penilaian Prestasi Kerja Pegawai .......................................................... 16

2.2.2 Manfaat Penilaian Prestasi Kerja Pegawai ........................................... 16

2.2.3 Syarat-syarat dalam Penilaian Prestasi Kerja........................................ 17

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja ............................... 18

2.2.5 Metode-metode Penilaian Prestasi Kerja ............................................. 19

2.2.6 Pejabat Penilai dan Tata Cara Penilaian Prestasi Kerja ........................ 21

2.2.7 Masalah Potensial dalam Penilaian Prestasi Kerja .............................. 22

2.3. Hubungan Rotasi Jabatan dengan Peningkatan Prestasi Kerja Pegawai ... 24

2.4. Penelitian Terdahulu .................................................................................. 25

III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................................. 27

3.1. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 27

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 29

3.3. Jenis dan Sumber Data Penelitian ............................................................. 29

3.4. Metode Pengumpulan Data ....................................................................... 29

3.5. Teknik Pengambilan Sampel ..................................................................... 30

3.6. Pengolahan dan Analisis Data ................................................................... 31

3.6.1 Uji Hipotesis ......................................................................................... 31

3.6.2 Analisis Deskriptif ................................................................................ 32

3.6.3 Uji Validitas dan Reliabilitas ................................................................ 33

3.6.4 Analisis Tabulasi Silang (Crosstab) ..................................................... 36

3.6.5 Analisis Korelasi Rank Spearman ........................................................ 36

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 39

4.1. Gambaran Umum Kebun Raya Bogor ...................................................... 39

4.1.2 Struktur Organisasi ............................................................................... 42

Page 13: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

ix

4.1.3 Sumber Daya Manusia dan Sumber Dana Kebun Raya Bogor ............ 44

4.1.4 Mekanisme Pelaksanaan Rotasi Jabatan pada PKT Kebun Raya Bogor-

LIPI..................................................................................................... 44

4.2. Karakteristik Pegawai ............................................................................... 46

4.3.1 Jenis Kelamin ....................................................................................... 46

4.3.2 Pendidikan ............................................................................................ 46

4.3.3 Status Pernikahan ................................................................................. 47

4.3.4 Usia ....................................................................................................... 47

4.3.5 Masa Kerja ............................................................................................ 48

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................................... 50

4.4. Analisis Rotasi Jabatan dan Prestasi Kerja Pegawai ................................. 52

4.4.2 Analisis Prestasi Kerja Pegawai pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI . 57

4.5. Analisis Tabulasi Silang (Crosstab) .......................................................... 62

4.6. Analisis Korelasi Rank Spearman ............................................................. 67

4.7. Pengujian Hipotesis ................................................................................... 71

4.8. Implikasi Manajerial ................................................................................. 72

KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 73

1. Kesimpulan .................................................................................................... 73

2. Saran....... ....................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 75

LAMPIRAN ......................................................................................................... 77

Page 14: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

x

DAFTAR TABEL

No. Halaman

1. Data Pelaksanaan Rotasi Pegawai ....................................................................... 3

2. Pemetaan Pelaksanaan Rotasi Jabatan ................................................................ 3

3. Tingkat Ketidakhadiran, Keterlambatan dan Pulang Cepat Pegawai ................. 4

4. Skor Kriterian Jawaban ..................................................................................... 33

5. Klasifikasi Nilai Alpha ...................................................................................... 36

6. Jumlah Pegawai Tahun 2012 ............................................................................ 44

7. Karakteristik Pegawai menurut Jenis Kelamin ................................................. 46

8. Karakteristik Pegawai menurut Pendidikan ...................................................... 46

9. Karakteristik Pegawai menurut Status Pernikahan ........................................... 47

10. Karakteristik Pegawai menurut Usia ............................................................... 47

11. Karakteristik Pegawai menurut Masa Kerja ................................................... 48

12. Karakteristik Pegawai menurut Jabatan .......................................................... 49

13. Hasil Uji Validitas Rotasi Jabatan .................................................................. 50

14. Hasil Uji Validitas Prestasi Kerja Pegawai ..................................................... 51

15. Persepsi Pegawai terhadap Rotasi Jabatan ...................................................... 53

16. Persepsi Pegawai terhadap Pengalaman ......................................................... 55

17. Persepsi Pegawai terhadap Pengetahuan ......................................................... 55

18. Persepsi Pegawai terhadap Kebutuhan ........................................................... 56

19. Persepsi Pegawai terhadap Kecakapan ........................................................... 56

20. Persepsi Pegawai terhadap Tanggung Jawab .................................................. 57

21. Persepsi Pegawai terhadap Prestasi Kerja Pegawai ........................................ 58

22. Persepsi Pegawai terhadap Kinerja ................................................................. 60

23. Persepsi Pegawai terhadap Kompetensi .......................................................... 60

24. Persepsi Pegawai terhadap Pengembangan Diri ............................................. 61

25. Tabulasi Silang Jenis Kelamin terhadap Rotasi Jabatan ................................. 62

26. Tabulasi Silang Pendidikan terhadap Rotasi Jabatan ...................................... 63

27. Tabulasi Silang Status Pernikahan terhadap Rotasi Jabatan ........................... 64

28. Tabulasi Silang Usia terhadap Rotasi Jabatan ................................................ 65

29. Tabulasi Silang Masa Kerja terhadap Rotasi Jabatan ..................................... 67

30. Himpunan Skor Kembar Variabel Rotasi Jabatan .......................................... 68

31. Himpunan Skor Kembar Variabel Prestasi Kerja Pegawai ............................. 69

32. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman ................................................................. 70

Page 15: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

xi

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Diagram Sebab Akibat Hubungan Rotasi jabatan dengan Prestasi Kerja

Pegawai............................................................................................................... 5

2. Kerangka Pemikiran ......................................................................................... 28

3. Struktur Organisasi PKT Kebun Raya Bogor-LIPI .......................................... 43

4. Mekanisme Pelaksanaan Rotasi Jabatan pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI . 45

5. Kurva Daerah Penolakan dan Penerimaan Hipotesis ....................................... 71

Page 16: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

xii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Kuesioner Penelitian ......................................................................................... 78

2. Hasl Uji Validitas Variabel Rotasi Jabatan dan Prestasi Kerja Pegawai ......... 82

3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Rotasi Jabatan dan Prestasi Kerja Pegawai ..... 83

4. Hasil Perhitungan Kuadrat Selisih Variabel Rotasi Jabatan dengan Variabel

Prestasi Kerja Pegawai ..................................................................................... 84

5. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Rotasi Jabatan dengan Prestasi Kerja

Pegawai.............................................................................................................86

Page 17: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang

Organisasi merupakan sekelompok orang yang secara bersama-sama

ingin mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya dan pada

dasarnya setiap organisasi akan melakukan berbagai aktivitas untuk

mencapai tujuannya, maka dari itu organisasi akan berusaha mengarahkan

sumber daya yang ada serta mengatur dan mengontrol untuk mencapai hasil

dan keuntungan yang maksimal. Prestasi kerja merupakan hasil kinerja

seseorang yang ditentukan oleh kemampuan karateristiknya terhadap

pekerjaan atau tugas yang dilakukan. Penyebab prestasi kerja menurun

dikarenakan pegawai terus menerus melakukan pekerjaan yang sama dari

waktu ke waktu, sehingga pada suatu saat akan sampai pada titik jenuh dan

akhirnya akan merasa jenuh dalam melakukan pekerjaanya. Kejenuhan itu

akan memberikan pegawai yang bersangkutan pada rutinitas kerja dan

situasi kerja yang monoton, sehingga prestasi kerja pegawai akan menurun.

Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan

prestasi kerja yaitu dengan merotasi atau memindahkan pegawai secara

berkala dari suatu pekerjaan/jabatan lain secara horizontal. Cara ini disebut

rotasi jabatan atau dikenal juga dengan istilah job rotation,

pergantian/perputaran jabatan, rolling, transfer, atau pindah posisi.

Mutasi horizontal (rotasi) merupakan fenomena yang sering terjadi di

suatu organisasi. Rotasi merupakan perpindahan seorang pegawai dari satu

bidang tugas ke bidang tugas lainnya dengan memiliki tingkatan yang tidak

jauh berbeda baik dari segi gaji, tanggung jawab, maupun tingkat struktural.

Tujuannya adalah menambah pengetahuan dan pengalaman, meningkatkan

kecakapan, pengembangan diri dan mengurangi tingkat kejenuhan. Rotasi

jabatan yang dilaksanakan oleh suatu organisasi merupakan tindak lanjut

dari penilaian prestasi kerja pegawai. Rotasi jabatan akan memberikan

keuntungan bagi suatu organisasi karena akan memiliki pegawai yang

kompeten dalam beberapa jenis pekerjaan. Pelaksanaan rotasi jabatan

sebaiknya didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang matang, sebab

Page 18: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

2

bila tidak demikian rotasi jabatan yang dilaksanakan itu bukannya

merupakan tindakan yang menguntungkan tetapi akan dapat merugikan

organisasi yang bersangkutan.

Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-Lembaga

Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merupakan kerjasama antara PKT

Kebun Raya Bogor dengan LIPI dalam pembangunan kebun raya daerah

tentang Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana. PKT Kebun Raya

Bogor mempunyai visi yaitu menjadi salah satu Kebun Raya terbaik di

dunia dalam bidang konservasi dan penelitian tumbuhan tropika, pendidikan

lingkungan dan pariwisata. Pegawai yang terdapat pada PKT Kebun Raya

Bogor merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tercantum pada

Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-

Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.

Pegawai negeri adalah unsur aparatur negara, abdi negara dan abdi

masyarakat yang penuh dengan kesetiaan dan ketaatan kepada Pancasila,

UUD 1945, Negara dan Pemerintah menyelenggarakan tugas pemerintahan

dan pembangunan.

Pengelolaan kualitas pegawai menjadi landasan utama dengan tujuan

pembentukan dan pencapaian visi dan misi dari Kebun Raya. Pencapaian

visi dan misi akan dapat terwujud apabila PKT Kebun Raya Bogor-LIPI

memiliki pegawai berprestasi kerja tinggi. Penilaian Pegawai Negeri Sipil

pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI dilakukan dengan menggunakan DP3

(Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan) yang dilakukan oleh atasannya

langsung dari pejabat yang dinilai terhadap setiap pegawai yang akan dinilai

dan Penilaian Penilaian DP3 bertujuan untuk memperoleh bahan-bahan

pertimbangan yang obyektif dalam pembinaan PNS. Sebelum dilakukannya

penilaian terhadap pegawai melalui DP3, PKT Kebun Raya Bogor-LIPI

memiliki penilaian khusus yang digunakan sebagai catatan setiap atasan

kepada bawahannya sebagai bukti penilaian terhadap aktivitas baik maupun

buruk pegawai yang dinilai dan catatan ini berupa Buku Catatan Penilaian

Pegawai Negeri Sipil. Dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 43

Tahun 1999 tentang pokok-pokok kepegawaian, dan tentang wewenang

Page 19: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

3

pengangkatan, pemindahan dan pemberhentian pegawai negeri sipil diatur

di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000. Kedua Peraturan

perundang-undangan tersebut merupakan pedoman pelaksanaan mutasi

kepegawaian di setiap instansi pemerintah umum dan PKT Kebun Raya

Bogor-LIPI. Pelaksanaan Rotasi jabatan pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI

sudah diterapkan, data Pelaksanaan rotasi jabatan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Data Pelaksanaan Rotasi Pegawai Periode Jumlah Pegawai Jumlah Rotasi Pegawai

Januari-Agustus 2012 286 13

Sumber: Data Subbagian Kepegawaian PKT Kebun Raya Bogor-LIPI

Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan pada periode Januari sampai

Agustus 2012 dari 286 pegawai yang melaksanakan rotasi jabatan berjumlah

13 pegawai. Pemetaan pelaksanaan rotasi jabatan pada 13 pegawai dapat

dipetakan pada Tabel 2.

Tabel 2. Pemetaan Pelaksanaan Rotasi Jabatan

Keterangan Pelaksanaan Rotasi Jabatan

Sebelum Sesudah

Pegawai 1 Peregristrasi Data Koleksi Tumbuhan Perawat Koleksi Tumbuhan

Pegawai 2 Kasubbagian Kepegawaian Kasubbagian Umum

Pegawai 3 Pemelihara Bibit Tumbuhan

Subbidang Seleksi dan Pembibitan

Pemelihara Bibit Tumbuhan

Subbidang Reintroduksi Tumbuhan

Langka

Pegawai 4

Pemelihara Kebun Koleksi

Subbidang Pemeliharaan Koleksi

Anggrek

Pemelihara Kebun Koleksi Subbidang

Pemeliharaan Pertamanan

Pegawai 5 Pemelihara Kebun Koleksi

Subbidang Kebun Koleksi Wilayah II

Pemelihara Kebun Koleksi Subbidang

Kebun Koleksi Wilayah I

Pegawai 6 Pemelihara Kebun Koleksi

Subbidang Kebun Koleksi Wilayah II

Pemelihara Kebun Koleksi Subbidang

Kebun Koleksi Wilayah I

Pegawai 7 Perawat Koleksi Kebun Pertamanan Pemelihara Kebun Koleksi Pertamanan

Pegawai 8 Perawat Koleksi Tumbuhan

Subbidang Kebun Koleksi Wilayah I

Perawat Koleksi Tumbuhan

Subbidang Kebun Koleksi Pertamanan

Pegawai 9 Pranata Humas Muda Subbagian Jasa

dan Informasi

Penata Usaha Persediaan Subbagian

Umum

Pegawai 10 Teknisi Litkayasa Penyelia Seleksi

dan Pembibitan

Teknisi Litkayasa Penyelia

Pemeliharaan Koleksi

Pegawai 11 Teknisi Pembibitan Reintroduksi

Tumbuhan Langka

Teknisi Litkayasa Penyelia

Pemeliharaan Koleksi

Pegawai 12 Dokumentalis Subbagian Jasa dan

Informasi

Penyiap Pameran dan Jurnalistik

Subbagian Jasa dan Informasi

Pegawai 13 Teknisi Utilitas Subbagian Umum Penata Usaha Surat dan Kearsipan

Subbagian Umum

Sumber: Data Subbagian Kepegawaian PKT Kebun Raya Bogor-LIPI

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan pemetaan rotasi jabatan terhadap

13 pegawai pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI. Pegawai yang memiliki

jabatan Pemeliharaan Kebun Koleksi paling dominan melaksanakan rotasi

Page 20: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

4

jabatan dengan jumlah 3 pegawai dan yang memangku jabatan sesudah

melaksanakan rotasi jabatan juga paling dominan merupakan jabatan

Pemeliharaan Kebun Koleksi dengan jumlah 4 pegawai. Namun,

Pelaksanaan rotasi jabatan masih memiliki beberapa hambatan dalam

pelaksanaannya, yaitu masih terdapat pegawai yang belum mengetahui

pelaksanaan rotasi jabatan, atasan masih mempunyai rasa iba terhadap

bawahannya yang akan dirotasi sehingga adanya subyektifitas pengambilan

keputusan, tidak dilakukan sesuai dengan kompetensi dan belum memiliki

sumberdaya manusia berkompeten yang akan dirotasikan. Rotasi jabatan

dalam PKT Kebun Raya Bogor-LIPI juga dapat dilakukan dalam

mengurangi tingkat kejenuhan dalam melakukan pekerjaan dan mengisi

jabatan yang kurang atau kosong. Kejenuhan pegawai diakibatkan karena

rutinitas pekerjaan yang sama setiap harinya dalam jangka waktu yang lama

akan menimbulkan kelelahan secara psikis yang sukar dihilangkan. Keadaan

tersebut dapat memicu prestasi kerja pegawai menurun dan apabila tidak

diantisipasi oleh PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, maka akan berdampak

kurang baik bagi perkembangan dan pencapaian tujuan PKT Kebun Raya

Bogor-LIPI. Prestasi kerja pegawai dapat dinilai melalui tingkat

kedisiplinan ketidakhadiran, keterlambatan dan pulang cepat pegawai yang

dapat dilihat pada Tabel 3.

.Tabel 3. Tingkat Ketidakhadiran, Keterlambatan dan Pulang Cepat Pegawai

Keterangan Periode Januari-Agustus 2012

Ketidakhadiran Keterlambatan Pulang Cepat

Januari 69,20% 24,03% 1,58%

Februari 9,99% 16,50% 4,25%

Maret 11,17% 14,04% 4,14%

April 7,62% 11,76% 4,47%

Mei 12,45% 16,14% 4,15%

Juni 14,63% 23,50% 2,80%

Juli 11,44% 22,21% 14,47%

Agustus 12,57% 17,82% 44,21%

Rata-rata 18,63% 18,25% 11,44%

Sumber: Data Subbagian Kepegawaian PKT Kebun Raya Bogor-LIPI

Berdasarkan Tabel 2 menunjukkan rata-rata tingkat kehadiran sebesar

18,63%, keterlambatan sebesar 18,25% dan pulang cepat pegawai sebesar

11,44%. Ketidakhadiran pada bulan Januari memiliki persentase tertinggi

Page 21: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

5

sebesar 69,20%. Ketidakhadiran pegawai dapat disebabkan adanya cuti

pegawai, izin karena kepentingan pribadi, dan faktor kejenuhan dalam

melaksanakan pekerjaan. Sedangkan, Keterlambatan pada bulan Januari

memiliki persentase tertinggi sebesar 24,03% dan pulang cepat pegawai

pada bulan Agustus memiliki persentase tertinggi sebesar 44,21%.

Keterlambatan dan pulang cepat pegawai dapat mengindikasi adanya faktor

kejenuhan dalam bekerja sehingga memiliki persentase rata-rata diatas 10%.

Hambatan yang menyebabkan prestasi kerja menurun dapat diatasi dengan

pengembangan karir pegawai yang salah satunya adalah melaksanakan

rotasi jabatan.

Rotasi jabatan berpengaruh positif terhadap pengurangan tingkat

kejenuhan, peningkatan pengisian jabatan yang kosong, penambahan

pengetahan pegawai, peningkatan pengalaman baru pegawai dan

peningkatan kompetensi di berbagai bidang pekerjaan yang berdampak pada

peningkatan kinerja dan prestasi kerja pegawai yang akan tercapainya tujuan

organisasi bila dilakukan sesuai dengan Undang-Undang dan peraturan

organisasi. Sebab adanya pelaksanaan rotasi jabatan adalah adanya tingkat

kejenuhan dalam bekerja yang tinggi, tingginya penempatan pegawai yang

tidak sesuai dengan kompetensi, tingginya jumlah jabatan yang kosong.

Permasalahan dalam penanganan rotasi jabatan pada PKT Kebun Raya

Bogor-LIPI dianggap penting, karena dapat mendukung prestasi kerja

pegawai sehingga dapat mencapai tujuan. Penelitian ini dilakukan untuk

menjadi bahan evaluasi bagi PKT Kebun Raya Bogor-LIPI dalam

melaksanakan rotasi jabatan untuk meningkatkan prestasi kerja pegawai dan

memberikan pertimbangan seberapa penting pegawai harus melakukan

rotasi jabatan sehingga dapat memberi keuntungan bagi pegawai dan

lembaga terkait. Diagram sebab akibat hubungan pelaksanaan rotasi jabatan

dengan prestasi kerja pegawai dapat dilihat pada Gambar 1.

Page 22: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

Gambar 1. Diagram Sebab Akibat Hubungan Rotasi jabatan dengan Prestasi Kerja Pegawai

Peningkatan

Rotasi Jabatan

Penambahan

Pengalaman Baru bagi

Pegawai

Peningkatan Pengisian

Jabatan yang Kosong

Pengurangan Tingkat

Kejenuhan

Tingginya Jumlah

Jabatan yang

Kosong

Peningkatan

Prestasi Kerja

Pegawai

Tingkat Kejenuhan

dalam Bekerja yang

Tinggi

Penambahan

Pengetahuan Pegawai

Tercapainya Tujuan

Organisasi

Peningkatan

Kinerja Pegawai

Peningkatan

Kompetensi di

Berbagai Bidang

Pekerjaan

Tingginya

Penempatan

Pegawai yang

Tidak Sesuai

dengan Kompetensi

+

+

+

+

+

+

+

+

+ +

+

+ +

+

+

+

+

+

+ +

+ +

Page 23: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang terdapat permasalahan dalam penanganan

hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai. Rotasi Jabatan dapat

memberikan manfaat atau dampak terhadap prestasi kerja sehingga dapat

mewujudkan pegawai yang disiplin, berpengetahuan luas, memiliki

pengalaman baru, mengurangi tingkat kejenuhan dan berkinerja tinggi.

maka perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana pelaksanaan rotasi jabatan pada Pusat Konservasi Tumbuhan

Kebun Raya Bogor-LIPI?

2. Bagaimana prestasi kerja pegawai pada Pusat Konservasi Tumbuhan

Kebun Raya Bogor-LIPI?

3. Bagaimana hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada

Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah menjawab permasalahan yang telah

dirumuskan dalam perumusan masalah dengan data, informasi dan metode

yang digunakan sehingga memperoleh hasil yang baik. Adapun tujuan yang

ingin diperoleh dalam penelitian ini yaitu:

1. Mengidentifikasi pelaksanaan rotasi jabatan pada Pusat Konservasi

Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI.

2. Mengidentifikasi prestasi kerja pegawai pada Pusat Konservasi

Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI.

3. Menganalisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai

pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil analisis dari perumusan masalah penelitian ini diharapkan

menjadi manfaat bagi pihak yang membutuhkan. Terutama sebagai

pertimbangan pelaksanaan rotasi jabatan, menambah pengetahuan dan

menjadi referensi yang berkaitan dengan penelitian. Berikut manfaat yang

diharapkan dari hasil penelitian ini yaitu:

Page 24: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

8

1. Penelitian ini dapat menjadi bahan masukan sebagai pertimbangan dalam

pelaksanaan rotasi jabatan dalam usaha meningkatkan prestasi kerja

pegawai di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor-LIPI.

2. Memberikan manfaat pengetahuan serta wawasan bagi peneliti dalam

bidang SDM serta hubungan antara rotasi jabatan dengan prestasi kerja

pegawai.

3. Hasil penelitian diharapkan menjadi referensi yang berkaitan dengan

rotasi jabatan dan prestasi kerja pegawai bagi pihak yang membutuhkan.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah terbatas pada persepsi pegawai

terhadap pelaksanaan rotasi jabatan dan prestasi kerja pegawai serta

hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada PKT Kebun

Raya Bogor-LIPI.

Page 25: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rotasi Jabatan

Rotasi jabatan berasal dari kata transfer (alih tugas). Terdapat

beberapa definisi yang dikemukakan oleh para ahli tentang rotasi jabatan

diantaranya:

Menurut Wahyudi (2002) job rotation atau perputaran jabatan

merupakan suatu mutasi personal yang dilakukan secara horizontal tanpa

menimbulkan perubahan dalam hal gaji ataupun pangkat/golongan dengan

tujuan untuk menambah pengetahuan seseorang tenaga kerja dan

menghindarkan terjadinya kejenuhan. Metode job rotation para pegawai

yang mengalami perpindahan secara rutin dalam suatu pekerjaan

kepekerjaan lain untuk memperoleh pengetahuan organisasi atau perusahaan

secara menyeluruh.

Handoko (2000) mengemukakan bahwa rotasi jabatan yaitu

memindahkan para pegawai dari suatu pekerjaan ke pekerjaan lain.

Pekerjaan-pekerjaan itu secara nyata tidak berubah, hanya para pegawai

yang berputar dengan tujuan untuk mengatasi sifat monoton dari pekerjaan

yang sangat terspesialisasi melalui pemberian kesempatan untuk

menggunakan berbagai keterampilan. Siagian (2008) Rotasi jabatan atau

alih tugas adalah penempatan seseorang pada tugas yang baru dengan

tanggung jawab, hierarki jabatan dan penghasilan yang relatif sama dengan

statusnya yang lama. Rivai (2006) mengemukakan bahwa rotasi jabatan

adalah seorang pegawai yang dipindahkan dari satu bidang tugas ke bidang

tugas lain yang tingkatannya hampir sama baik dari segi gaji, tanggung

jawab, maupun tingkat struktural. Dessler (2006) Rotasi jabatan berarti

memindahkan calon manajemen (management trainee) dari departemen satu

ke departemen lain untuk memperluas pemahaman dan menguji

kemampuan pegawai.

Berdasarkan definisi dari para ahli dapat disimpulkan bahwa rotasi

jabatan merupakan suatu proses perpindahan pegawai dari suatu pekerjaan

ke pekerjaan lainnya secara horizontal tanpa menimbulkan perubahan dalam

Page 26: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

10

hal gaji ataupun pangkat/golongan dengan tujuan untuk meningkatkan,

pengetahuan, pengalaman, keterampilan, keahlian pegawai dan untuk

mengatasi kejenuhan.

2.1.1 Manfaat dan Tujuan Rotasi Jabatan

Menurut Siagian (2008), terdapat beberapa manfaat dari rotasi

jabatan antara lain:

1. Memberi pengalaman baru

2. Membuat cakrawala pandangan pegawai lebih luas

3. Mengurangi tingkat kejenuhan dan kebosanan

4. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru

5. Perolehan perspektif baru mengenai kehidupan organisasional

6. Persaingan dalam menghadapi tugas baru

7. Meningkatkan motivasi dan kepuasan kerja karena adanya

tantangan baru dalam bekerja.

Hasibuan (2003) berpendapat bahwa tujuan rotasi jabatan

sebagai berikut:

1. Meningkatkan produktivitas kerja pegawai

2. Menciptakan keseimbangan antara tenaga kerja dengan komposisi

pekerjaan/jabatan

3. Menghilangkan rasa jenuh/bosan pegawai terhadap pekerjaanya

4. Memperluas/menambah pengetahuan pegawai

5. Pelaksanaan hukuman atas pelanggaran yang dilakukan pegawai

6. Memberikan imbalan atas prestasinya

7. Alat pendorong agar spirit kerja meningkat melalui persaingan

terbuka

8. Tindakan pengamanan yang lebih baik

9. Menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi fisik pegawai

2.1.2 Dasar-dasar Rotasi Jabatan

Dasar-dasar rotasi jabatan merupakan bentuk pengembangan

pegawai yang mengacu pada proses pelaksanaan rotasi jabatan.

Menurut Hasibuan (2002) membagi 3 (tiga) dasar atau landasan

rotasi jabatan, yaitu:

Page 27: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

11

1. Merit system, yaitu perpindahan jabatan yang didasarkan atas

landasan yang bersifat ilmiah, objektif, dan hasil prestasi

kerjanya. Sistem ini termasuk dasar rotasi yang baik karena dapat

meningkatkan semangat kerja dan disiplin pegawai sehingga

prestasi kerjanya meningkat.

2. Seniority system, yaitu perpindahan jabatan yang dilaksanakan

atas dasar masa kerja, usia, dan pengalaman kerja dari jabatan

yang bersangkutan. Sistem ini tidak objektif karena kecakapan

orang yang dipindahkan didasarkan pada senioritas dan belum

tentu mampu memangku jabatan yang baru.

3. Spoil system, yaitu perpindahan jabatan yang didasarkan atas

landasan kekeluargaan. Sistem ini kurang baik karena didasarkan

atas pertimbangan suka atau tidak suka (like or dislike).

2.1.3 Cara-cara Rotasi Jabatan

Terdapat 2 (dua) cara rotasi yang dilakukan di dalam

organisasi menurut Hasibuan (2003), yaitu:

1. Cara tidak ilmiah

Rotasi dengan cara tidak ilmiah dilakukan dengan:

a. Tidak didasarkan kepada norma/standar kriteria tertentu

b. Berorientasi semata-mata pada masa kerja dan ijazah, bukan

pada prestasi atau faktor-faktor riil

c. Berorientasi kepada banyaknya anggaran yang tersedia bukan

atas kebutuhan riil pegawai

d. Berdasarkan spoil system (sistem kekeluargaan)

2. Cara ilmiah

Rotasi dengan cara ilmiah didasarkan atas metode ilmiah sebagai

berikut:

a. Berdasarkan norma atau standar kriteria tertentu, seperti

analisis pekerjaan.

b. Berorientasi kepada kebutuhan yang riil/nyata

c. Berorientasi pada formasi riil kepegawaian

d. Berorientasi pada tujuan yang beraneka ragam

Page 28: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

12

e. Berdasarkan objektivitas yang dapat dipertanggung jawabkan

Menurut Manullang (2001) bahwa rotasi jabatan dapat

digolongkan menjadi 3 (tiga) cara:

1. Rotasi jabatan yang didasarkan atas unit aktivitas dimana pegawai

melakukan pekerjaannya. Rotasi ini digolongkan menjadi tiga

jenis, yaitu rotasi jabatan antarseksi, rotasi jabatan antarbagian,

dan rotasi jabatan antarperusahaan.

2. Rotasi jabatan atas dasar maksud atau tujuan dari rotasi tersebut

dibedakan atas:

a. Production transfers, yaitu pemindahan pegawai dari jabatan

satu ke jabatan yang sama dalam lingkungan produksi yang

berbeda.

b. Replacement transfers, yaitu pemindahan pegawai yang sudah

lama dinasnya kepada jabatan yang sama pada departemen

yang lain untuk menggantikan pegawai yang sedikit masa

dinasnya dan diberhentikan.

c. Versality transfers, yaitu pemindahan pegawai agar pegawai

yang bersangkutan dapat melakukan pekerjaan atau ahli dalam

berbagai lapangan pekerjaan.

d. Shift transfers, yaitu pemindahan pegawai dari shift satu ke

shift yang lain.

e. Remedial transfers, yaitu pemindahan pegawai dari satu

jabatan ke jabatan lainnya atau jabatan yang sama dalam

departemen yang berlainan dengan tujuan agar pegawai

tersebut dapat bekerja sama dengan rekan kerjanya.

3. Rotasi jabatan atas dasar lamanya pegawai tersebut memangku

jabatan yang baru. Rotasi jabatan ini digolongkan menjadi:

a. Temporary transfers, yaitu pemindahan pegawai hanya untuk

sementara waktu.

b. Permanent transfers, yaitu pemindahan pegawai untuk

memangku jabatan yang baru untuk selama-lamanya sampai

tiba saat pegawai itu dapat dirotasi kembali.

Page 29: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

13

2.1.4 Sebab dan Alasan Rotasi Jabatan

Menurut Wahyudi (2002) sebab pelaksanaan rotasi jabatan

terbagi menjadi 2, yaitu:

1. Permintaan sendiri

Rotasi atas permintaan sendiri adalah rotasi yang dilakukan

atas keinginan sendiri dari pegawai yang bersangkutan dengan

mendapat persetujuan pimpinan organisasi yang bersangkutan.

Rotasi permintaan sendiri ini pada umumnya hanya kepada

jabatan yang peringkatnya sama baiknya, artinya kekuasaan dan

tanggung jawab maupun besarnya balas jasa tetap sama. Cara

pegawai itu mengajukan permohonan dengan mengemukakan

alasan kepada pimpinan organisasi yang bersangkutan.

Adapun alasan tersebut dikarenakan:

a. Kesehatan, fisik dan mental pegawai bisa kurang mendukung

untuk melaksanakan pekerjaan, misalnya pegawai yang minta

dirotasikan dari dinas luar/lapangan kedinas kantor/dalam.

b. Keluarga, kepentingan pegawai akan hubungan keluarganya

yang memaksanya untuk bertugas satu daerah dengan

keluarganya, misalnya harus merawat orang tua yang sudah

lanjut usia.

c. Kerjasama, hubungan kerja dengan pegawai lain maupun

dengan atasannya dapat mempengaruhi prestasi kerja sehingga

diperlukan suatu penyesuaian ataupun perubahan posisi kerja,

misalnya seorang pegawai yang tidak dapat bekerja sama

dengan pegawai lainnya karena terjadi pertengkaran

2. Alih Tugas Produktif (ATP)

Alih Tugas Produktif (ATP) adalah rotasi karena kehendak

pimpinan perusahaan untuk meningkatkan produksi dengan

menempatkan pegawai yang bersangkutan kejabatan atau

pekerjaan yang sesuai dengan kecakapannya. Alih tugas produktif

ini didasarkan pada hasil penilaian prestasi kerja pegawai yang

berprestasi baik maupun kurang baik.

Page 30: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

14

Menurut Saydam (2005) bahwa rotasi jabatan dapat

dilaksanakan atas keinginan perusahaan maupun keinginan

pegawai.

1. Rotasi jabatan atas keinginan perusahaan dilakukan atas

pertimbangan sebagai berikut:

a. Perusahaan berusaha untuk menghilangkan kejenuhan

pegawai

b. Kemampuan yang dimiliki pegawai kurang serasi dengan

kualifikasi yang dituntut perusahaan

c. Lingkungan pekerjaan yang kurang mendukung

pelaksanaan pekerjaan

d. Diri pegawai yang sudah mengalami perubahan

e. Sistem dan prosedur kerja yang berubah

f. Sebagai sanksi bagi pegawai yang bersangkutan

2. Rotasi jabatan atas keinginan pegawai disebabkan sebagai

berikut:

a. Alasan pribadi keluarga

b. Kesehatan

c. Lingkungan yang kurang cocok

d. Hubungan kerja yang kurang harmonis

e. Beban tugas yang dirasa terlalu berat

f. Tingkat pendidikan yang berubah

2.1.5 Pengukuran Rotasi Jabatan

Menurut Hasibuan (2008) menyatakan bahwa rotasi adalah

suatu perubahan posisi/jabatan/pekerjaan yang dilakukan secara

horizontal di dalam suatu organisasi untuk meningkatkan

pengetahuan dan pengalaman serta menghindari kejenuhan. Selain

itu yang menjadi indikator dari rotasi jabatan ada 5, yaitu:

1. Pengalaman

2. Pengetahuan

3. Kecakapan

4. Kebutuhan

Page 31: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

15

5. Pengalaman

Pengalaman dapat dijadikan tolak ukur dilakukannya rotasi

jabatan karena pengalaman pegawai akan mempengaruhi dengan

hasil kerja pegawai. Apabila pegawai tidak mempunyai pengalaman,

maka pegawai tersebut akan diragukan kemampuannya ketika

diberikan pekerjaan baru. Tolak ukur lain untuk dilakukannya rotasi

jabatan yaitu dengan melihat pengetahuan pegawai. Semakin

rendahnya pengetahuan pegawai akan membuat organisasi

mencarikan cara untuk mengatasi hal tersebut.

Kecakapan pegawai menentukan pegawai tersebut telah berada

pada posisi yang sesuai dengan keahliannya atau belum. Dengan

adanya tolak ukur penilaian kecakapan pegawai tersebut, perusahaan

dapat dengan mudah melakukan rotasi jabatan seorang pegawai ke

pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. Rotasi jabatan

berdasarkam tingkat kebutuhan pegawai dikarenakan untuk

menutupi kekosongan jabatan, maka organisasi berhak untuk

merotasi pegawainya. Tanggung jawab juga merupakan salah satu

indikator utama layak tidaknya rotasi dilakukan.

2.2. Prestasi kerja

Prestasi kerja yang dihasilkan oleh para pegawai merupakan suatu

hasil pengorbanan, baik pengorbanan waktu ataupun tenaga. Semua itu

dilakukan dalam rangka melaksanakan tugas yang diberikan oleh

perusahaan kepada pegawai agar tujuan perusahaan tercapai dan prestasi

kerja pegawai semakin meningkat. Terdapat beberapa definisi mengenai

prestasi kerja menurut pendapat para ahli diantaranya:

Penilaian prestasi kerja (Performance Appraisal) menurut

Mangkunegara (2002) adalah suatu proses penilaian prestasi kerja pegawai

yang dilakukan pimpinan secara sistematik berdasarkan pekerjaan yang

ditugaskan kepadanya. Handoko (2000) Penilaian prestasi kerja adalah

proses melalui dimana organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai

prestasi kerja pegawai. Hasibuan (2002) Penilaian prestasi kerja adalah

Page 32: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

16

menilai rasio hasil kerja nyata dengan standar kualitas maupun kuntitas

yang dihasilkan setiap pegawai.

Berdasarkan pengertian oleh para ahli dapat disimpulkan bahwa

seseorang dikatakan mempunyai prestasi kerja baik apabila hasil yang

dicapai mencapai standar yang telah ditentukan atau lebih. Sebaliknya, jika

seseorang dalam menyelesaikan pekerjaan hanya mencapai di bawah

standar yang telah ditentukan dibutuhkan adanya dorongan atau motivasi

yang tinggi, atau dipenuhinya kebutuhan-kebutuhannya.

2.2.1 Penilaian Prestasi Kerja Pegawai

Hasil penilaian prestasi kerja dapat mengetahui kelebihan dan

kekurangan dari pekerja yang dinilai dan hasilnya oleh manajemen

akan dijadikan sebagai dasar bagi tindakan-tindakan selanjutnya,

seperti:

1. Mengukur prestasi kerja, yakni sampai sejauhmana seorang

tenaga kerja berhasil dalam pekerjaannya.

2. Mengukur keberhasilan tenaga kerja dalam mengikuti program

pelatihan dan pengembangan.

3. Mengumpulkan data yang akan digunakan dalam rangka

memperbaiki atau mengembangkan kecakapan tenaga kerja,

disamping untuk melakukan pengecekan secara periodik.

4. Mengumpulkan data guna pertimbangan-pertimbangan dalam

program mutasi personal.

5. Mengumpulkan data yang diperlukan guna menetapkan

pemberian insentif.

Berdasarkan tindakan seperti diuraikan di atas, maka pada

dasarnya penilaian prestasi kerja adalah usaha membandingkan

prestasi kerja yang dikehendaki dalam suatu jabatan tertentu dengan

standar prestasi kerja perusahaan (job standard/job required

performance).

2.2.2 Manfaat Penilaian Prestasi Kerja Pegawai

Menurut Siagian (2008), manfaat penilaian prestasi kerja dapat

dirinci sebagai berikut:

Page 33: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

17

1. Mendorong peningkatan prestasi kerja. Dengan mengetahui hasil

prestasi kerja, pihak-pihak yang terlibat dapat mengambil

berbagai langkah yang diperlukan agar prestasi kerja para

pegawai lebih meningkat lagi di masa yang akan datang.

2. Sebagai bahan pengambilan keputusan dalam memberikan

imbalan.

3. Kepentingan mutasi pegawai. Prestasi kerja seseorang di masa

lalu merupakan dasar bagi pengambilan keputusan mutasi

baginya di masa depan, apapun bentuk mutasi tersebut seperti

promosi, alih tugas, alih wilayah maupun demosi.

4. Guna menyusun program pendidikan dan pelatihan, baik yang

dimaksud untuk mengatasi berbagai kekurangan atau kelemahan

maupun mengembangkan potensi pegawai yang ternyata belum

sepenuhnya digali dan yang terungkap melalui penilaian prestasi

kerja.

5. Membantu para pegawai menentukan rencana karirnya dan

dengan bantuan bagian kepegawaian menyusun program

pengembangan karir yang paling tepat.

2.2.3 Syarat-syarat dalam Penilaian Prestasi Kerja

Menurut Wahyudi (2002) Pelaksanaan penilaian prestasi kerja

diperlukan syarat-syarat agar pelaksanaan tersebut dapat berhasil

sesuai dengan sasaran yang diharapkan, syarat-syarat yang

diperlukan tersebut adalah:

1. Relevan

Syarat ini menegaskan bahwa suatu sistem penilaian prestasi kerja

hanya mengukur hal-hal yang berhubungan atau berkaitan

langsung dengan prestasi kerja dalam suatu jabatan tertentu.

2. Akseptabel

Syarat ini menunjukkan bahwa penilaian prestasi kerja harus

dapat diterima dan dimengerti baik oleh penilai maupun yang

dinilai.

Page 34: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

18

3. Reliabel

Syarat ini menegaskan bahwa suatu sistem penilaian prestasi kerja

harus dapat dipercaya serta mempunyai alat ukur yang dapat

diandalkan, konsisten dan stabil.

4. Sensitif

Penilaian prestasi kerja harus mempunyai kemampuan kepekaan

untuk membedakan tenaga kerja yang efektif dengan tenaga kerja

yang tidak efektif.

5. Praktis

Syarat ini menghendaki agar suatu sistem penilaian pekerjaan

harus praktis dan mudah dilaksanakan, baik menyangkut

administrasi interprestasi serta tidak perlu biaya yang besar.

2.2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja

Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi untuk

mencapai suatu prestasi kerja, yaitu:

Saydam (2005) menyatakan bahwa prestasi kerja seorang

pegawai dipengaruhi oleh kecakapan, keterampilan, pengalaman,

kesungguhan dan lingkungan kerjanya sendiri. Hasibuan (20023),

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi kerja, yaitu:

1. Kinerja

2. Kompetensi

3. Pengembangan diri

Menurut Mittchel sebagaimana yang dikutip oleh

Sedarmayanti (2001) mengemukakan bahwa terdapat 5 (lima) aspek

yang dapat dijadikan patokan dalam menilai prestasi kerja seseorang,

yaitu:

1. Quality of work (kualitas/mutu kerja)

2. Promptness (ketepatan waktu)

3. Initiative (inisiatif)

4. Capability (kemampuan)

5. Communication (komunikasi)

Page 35: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

19

2.2.5 Metode-metode Penilaian Prestasi Kerja

Metode-metode dalam penilaian prestasi kerja dapat dibagi

kedalam 2 (dua) kelompok, yaitu metode penilaian berorientasi masa

lalu dan metode penilaian berorientasi masa depan yang

dikemukakan oleh Rivai (2006).

1. Penilaian prestasi kerja berorientasi pada masa lalu.

Teknik ini merupakan suatu upaya untuk meminimumkan

berbagai masalah tertentu yang dijumpai dalam pendekatan-

pendekatan ini. Dengan mengevaluasi prestasi kerja, pegawai

dapat memperoleh umpan balik dari upaya-upaya mereka yang

selanjutnya dapat mengarah kepada perbaikan prestasi kerja.

Teknik-teknik penilaian ini meliputi:

a. Skala peringkat (Rating Scale)

Teknik ini adalah teknik yang paling sederhana dan mudah

dimana atasan langsung memberikan penilaian kepada pegawai

dengan menggunakan skala yang biasanya berupa angka atau

huruf.

b. Daftar Pertanyaan (Checklist)

Metode ini dilakukan oleh atasan langsung, yang bertujuan

untuk mengurangi beban penilai karena tinggal memilih

kalimat pernyataan yang menggambarkan karakteristik dan

prestasi kerja pegawai. Pembobotan dilakukan pada item agar

hasil penilaian dapat dikuantifikasikan.

c. Metode Peristiwa Kritis (Critical Incident Methode)

Merupakan metode penilaian yang mendasarkan pada catatan-

catatan penilai mengenai perilaku pegawai yang sangat baik

atau sangat buruk sekalipun dalam kaitannya dengan

pelaksanaan kerjanya.

d. Metode Peninjauan Lapangan (Field Review Methode)

Metode ini dilakukan dengan cara turun langsung ke lapangan

untuk mengevaluasi kinerja pegawai secara langsung.

Page 36: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

20

e. Tes dan observasi prestasi kerja (Performance Test and

Observation)

Pada metode ini pegawai akan diberikan pertanyaan tertulis

untuk mengukur seberapa kemampuan dan pengetahuannya.

f. Pendekatan evaluasi komparatif (Comparative Evaluation

Approach)

Terdiri dari tiga metode. Pertama, metode peringkat, yaitu

penilaian dilakukan dengan membandingkan pegawai yang

satu dengan pegawai yang lainnya untuk menentukan siapa

yang paling baik kinerjanya. Kedua, Distribusi terkendali.

Pada metode ini, penilaian dilakukan dengan memisahkan

pegawai ke dalam klasifikasi yang berbeda, dimana setiap

klasifikasinya memiliki proporsi tertentu. Ketiga, Metode

alokasi angka, dimana penilai diberikan sejumlah nilai total

untuk dialokasikan diantara para pegawai dalam kelompok.

2. Penilaian prestasi kerja berorientasi pada masa depan.

Metode penilaian prestasi kerja berorientasi masa depan

memusatkan prestasi pada masa yang akan datang melalui

penilaian potensi pegawai dan penetapan sasaran kerja yang

sesuai dengan jabatan pegawai. Metode ini terdiri dari:

a. Penilaian Diri Sendiri (Self Appraisal)

Teknik evaluasi ini berguna untuk melanjutkan

pengembangan diri. Apabila pegawai menilai dirinya sendiri,

perilaku defensif cenderung tidak terjadi, sehingga upaya

perbaikan diri juga cenderung dilaksanakan.

b. Penilaian Psikologis

Metode ini biasanya perusahaan bekerja sama dengan

psikolog. Pendekatan emosional biasanya paling banyak

digunakan.

c. Pusat Penilaian (Assesment Center)

Metode ini dilakukan jika perusahaan memiliki tim penilai

khusus untuk mengidentifikasi kemampuan manajemen di

Page 37: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

21

masa depan. Penilaian ini bisa meliputi wawancara mendalam,

tes-tes psikologi, diskusi kelompok simulasi, dan sebagainya

untuk mengevaluasi potensi pegawai diwaktu yang akan

datang.

d. Manajemen Berdasarkan Sasaran (Management By Objective)

Menurut Rivai (2006), manajemen berdasarkan Management

By Objective (MBO) adalah suatu bentuk penilaian dimana

pegawai dan penyelia bersama-sama menetapkan tujuan-tujuan

atau sasaran-sasaran pelaksanaan kerja diwaktu yang akan

datang. Metode ini lebih mengacu pada pendekatan hasil.

2.2.6 Pejabat Penilai dan Tata Cara Penilaian Prestasi Kerja

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

10 Tahun 1979 Tentang Penilaian Pelaksanaan Pegawai Negeri Sipil,

Pejabat penilai dalam melakukan penilaian tehadap pegawai yang

dinilai adalah:

1. Pejabat penilai adalah atasan langsung PNS yang dinilai, dengan

ketentuan serendah-rendahnya Kepala Urusan atau pejabat lain

yang setingkat dengan itu.

2. Ketentuan Menteri, Jaksa Agung, Pimpinan Kesekretaiatan

Lembaga Tertinggi/Tinggi Negara, Pimpinan Lembaga

Pemerintah Non Departemen, dan Gubernur Kepala Daerah

Tingkat I, adalah Pejabat Penilai atau Atasan Pejabat Penilai yang

tertinggi dalam lingkungannya masing-masing.

Tata cara Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan oleh pejabat dinilai

terhadap pejabat yang dinilai sebagai berikut:

1. Pejabat Penilai baru dapat melakukan Penilaian Pelaksanaan

Pekerjaan, apabila ia telah membawahkan PNS yang

bersangkutan sekurang kurangnya 6 bulan.

2. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan diberikan oleh pejabat

penilai kepada PNS yang dinilai. Nilai Pelaksanaan pekerjaan

dinyatakan dengan sebutan dan angka sebagai berikut:

a. Amat baik = 91 - 100

Page 38: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

22

b. Baik = 76 - 90

c. Cukup = 61 - 75

d. Sedang = 51 - 60

e. Kurang = 50 ke bawah

3. Apabila Pegawai Negeri Sipil yang dinilai berkeberatan atas nilai

dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3), maka ia

dapat mengajukan keberatan disertai dengan alasan-alasannya,

kepada atasan pejabat penilai melalui hierarki dalam jangka

waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal diterimanya DP3

tersebut.

4. PNS yang dinilai wajib mengembalikan DP3 kepada Pejabat

Penilai selambat lambatnya dalam jangka waktu 14 hari sejak

tanggal diterimanya DP3 tersebut.

5. Pejabat penilai menyampaikan DP3 kepada atasan pejabat penilai

dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Apabila tidak ada keberatan dari PNS yang dinilai DP3

tersebut disampaikan tanpa catatan

b. Apabila ada keberatan dari PNS yang dinilai DP3 tersebut

disampaikan dengan catatan tentang tanggapan Pejabat Penilai

atas keberatan yang diajukan oleh PNS yang dinilai.

6. Atasan pejabat penilai memeriksa dengan seksama DP3 yang

disampaikan kepadanya.

7. Apabila terdapat alasan-alasan yang cukup atasan pejabat penilai

dapat mengadakan perubahan nilai yang tercantum dalam DP3.

8. DP3 baru berlaku sesudah ada pengesahan dari atasan pejabat

penilai.

2.2.7 Masalah Potensial dalam Penilaian Prestasi Kerja

Rancangan sistem penilaian sering menyebabkan masalah

potensial para profesional sumber daya manusia. Berikut merupakan

masalah potensial dalam penilaian prestasi kerja menurut

Mangkuprawira (2003):

Page 39: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

23

1. Kendala Legal

Penilaian harus bebas dari diskriminasi yang tidak sah atau legal

dan apapun bentuk penilaian yang digunakan harus terpercaya

dan absah. Keputusan yang tidak tepat mungkin terjadi kasus-

kasus pemecatan yang penuh keteledoran, dan manakala

seseorang dipecat dengan tidak patut. Oleh karena itu, setiap

keputusan hendaknya obyektif dan dilindungi hukum.

2. Bias Penilai

Masalah dengan ukuran subyektif adalah peluang munculnya

bias. Bias merupakan bentuk diskriminasi dalam pengukuran

tidak akurat. Bentuk bias penilai meliputi hal-hal berikut:

a. Hallo Effect

Masalah ini sering meringankan atau memberatkan ketika

penilai harus menilai karakter kepribadian teman-teman

mereka atau seeorang yang sangat tidak disukai.

b. Kesalahan Kencenderungan Sentral

Beberapa penilai tidak menyukai untuk menilai pegawai dalam

efektif atau tidak efektif, sehingga penilai membuat setiap

pegawai dalam kondisi rata-rata. Dalam bentuk penilaian ini

menyebabkan para penilai untuk menghindari penilaian

ekstrem, seperti nilai buruk atau sempurna.

c. Bias Kemurahan dan Ketegasan Hati

Bias kemurahan hati terjadi kerika para penilai cenderung

begitu mudah dalam melakukan penilaian terhadap pegawai.

Beberapa penilai melihat semua pegawai adalah baik dan

memberikan penilaian yang menyenangkan. Bias ketegasan

hati merupakan hal yang sebaliknya. Hal itu merupakan hasil

dari para penilai yang begitu keras dala evaluasinya.

d. Bias Lintas Budaya

Setiap penilai memiliki harapan tentang perilaku manusia yang

didasarkan pada budayanya. Ketika orang-orang diharapkan

untuk mengevaluasi yang lainnya dari kultur yang berbeda,

Page 40: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

24

mereka mungkin menggunakan harapan budaya kepada

seseorang yang memiliki kepercayaan atau perilaku yang

berbeda.

e. Prasangka Personal

Ketidaksukaan penilai terhadap sebuah kelompok atau kelas

orang dapat mendiskriminasi penilaian yang orang terima.

Pada masalah ini maka akan mengabaikan penilaian efektif dan

dapat melanggar hukum antidiskriminasi. Bila bias hello effect

akan mengganggu penilaian individual, maka prasangka akan

mempengaruhi penilaian terhadap kelompok.

2.3. Hubungan Rotasi Jabatan dengan Peningkatan Prestasi Kerja Pegawai

Keterkaitan antara mutasi horizontal (rotasi) dengan prestasi kerja

pegawai seperti yang dikemukakan oleh Siswanto (1992) Rotasi dan prestasi

kerja pegawai mempunyai keterkaitan yang erat karena dapat termotivasi

dan lebih bersemangat lagi untuk kerja secara optimal, sehingga dengan

hasil kerja secara optimal tersebut dapat meningkatkan prestasi kerja yang

lebih baik lagi dari sebelumnya. Prestasi kerja pegawai merupakan

kemampuan yang menunjukkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka

miliki untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut pendapat Mangkunegara

(2005) yang mengemukakan bahwa prestasi kerja adalah hasil secara

kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

Pelaksanaan rotasi jabatan sangat berperan dalam prestasi kerja

pegawai, karena pelaksanaan rotasi jabatan merupakan faktor yang dapat

mendukung dalam peningkatan prestasi kerja pegawai yang pada akhirnya

dapat mendukung suatu pencapaian tujuan organisasi. Rotasi jabatan juga

dapat menghindari terjadinya kejenuhan dalam bekerja sehingga pegawai

termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya. Kejenuhan tersebut dapat

disebabkan oleh pekerjaan yang dilakukan pegawai dalam jangka waktu

lama, lingkungan kerja yang tidak berubah, dan kondisi fisik dalam

melakukan pekerjaan. Hal ini senada dengan pendapat Handayaningrat

Page 41: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

25

(1992) bahwa perpindahan pegawai dapat mengurangi rasa jenuh yang

mungkin timbul, menambah pengalaman, dan kegairahan kerja sehingga

pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi kerja pegawai. Berdasarkan

pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa prestasi kerja pegawai

berhubungan dengan rotasi jabatan sebagai pendorong/pemicu pegawai

untuk dapat bekerja lebih optimal sebagai wujud untuk membentuk prestasi

kerja pegawai yang lebih baik.

2.4. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini tidak terlepas dari penelitian-penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya. Penelitian terdahulu dapat berfungsi sebagai

referensi untuk penelitian yang sedang disusun. Berikut merupakan

penelitian terdahulu yang menjadi referensi:

1. Kristianti (2011) melakukan penelitian mengenai Hubungan Rotasi

Jabatan dengan Prestasi Kerja Karyawan di Laboratorium Klinik Prodia

Cabang Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode

deskriptif dan analisis koefisien korelasi (Pearsons Corellation). Hasil

analisis koefisien korelasi (Pearsons Corellation) menunjukkan bahwa

terdapat hubungan signifikan antara rotasi jabatan dengan prestasi kerja

karyawan. Hubungan Rotasi jabatan dengan prestasi kerja karyawan

memiliki hubungan positif sebesar 0.668 dengan signifikansi 0.000

dengan taraf signifikansi 0.05 (0.000 < 0.05) pada pengujian terhadap 78

responden. Nilai koefisien korelasi sebesar 0.668 berada pada interval

0.60-0.79 yang termasuk dalam tingkat hubungan yang kuat. Berdasarkan

uji koefisien determinasi digunakan dalam penelitian ini untuk

mengetahui seberapa besar kontribusi dari variabel rotasi jabatan (X)

terhadap naik turunnya variabel prestasi kerja karyawan (Y). Hasil

perhitungan uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa variabel X

memiliki hubungan dengan variabel Y sebesar 44.6%, sedangkan sisanya

sebesar 55.4% dipengaruhi oleh faktor kemampuan dan minat karyawan,

kemampuan penerimaan atas penjelasan delegasi tugas serta peran dan

tingkat motivasi seorang karyawan.

Page 42: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

26

2. Kurniati (2008) dalam penelitiannya yang berjudul hubungan rotasi

jabatan dengan prestasi kerja karyawan di PT. INTI (Persero) bandung.

Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dan korelasi rank

spearman. Dari hasil korelasi rank spearman diperoleh nilai sebesar 0.46

yang berada pada interval 0.40–0,59 yang termasuk pada tingkat

hubungan sedang. Nilai 0.46 ini berarti menunjukkan adanya hubungan

positif antara rotasi jabatan dengan prestasi kerja karyawan dengan

tingkat hubungan sedang. Hasil uji hipotesis diperoleh thitung = 3.6616,

sedangkan ttabel = 2.0105 artinya thitung > ttabel yang berarti Ho yang

menyatakan tidak terdapat hubungan ditolak dan Ha diterima.

Berdasarkan hasil uji Kruskal Wallis dalam penelitian ini yang dilakukan

terhadap variabel prestasi kerja menunjukan tidak terdapat perbedaan

prestasi kerja antara laki-laki dan perempuan.

3. Silitonga (2008) dalam penelitian mengenai analisis hubungan penilaian

prestasi kerja dengan promosi jabatan karyawan (studi kasus PT. Bank

Rakyat Indonesia (Persero), Tbk cabang bogor). Analisis yang digunakan

untuk penilaian prestasi kerja dan promosi jabatan adalah analisis

deskriptif, sedangkan untuk mengetahui hubungan anatara penilaian

prestasi kerja dan promosi jabatan menggunakan Rank Spearman by

software Microsoft Excel dan SPSS 15.0 for Windows. Berdasarkan

analisis deskriptif, persepsi karyawan terhadap pelaksanaan penilaian

prestasi kerja karyawan pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk

adalah baik, sedangkan Hasil uji korelasi rank spearman menunjukkan

angka 0.906 dengan signifikansi 0,000< 0,05 (α = 0,05), diperoleh nilai

thitung > ttabel = tolak H0, dengan nilai thitung = 15,13 dan ttabel = 1,96 pada α

= 0,05, bahwa antara penilaian prestasi kerja dan promosi memiliki

korelasi yang sangat kuat dan positif. Artinya semakin baik atau tinggi

nilai dari penilaian prestasi kerja seorang karyawan, maka semakin besar

pula kesempatan promosi jabatan yang diperolehnya, begitu pula

sebaliknya.

Page 43: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Kerangka Pemikiran

Setiap perusahaan memiliki visi dan misi sebagai pedoman dan

landasan dalam melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaan.

PKT Kebun Raya Bogor-LIPI memiliki visi menjadi salah satu Kebun Raya

terbaik di dunia dalam bidang konservasi dan penelitian tumbuhan tropika,

pendidikan lingkungan dan pariwisata. Pencapaian visi dan misi PKT

Kebun Raya Bogor-LIPI sangat dipengaruhi oleh pegawai yang terdapat

didalamnya, sehingga pegawai tersebut harus dikelola serta dikembangkan

dengan baik agar memiliki kecakapan, pengetahuan dan pengalaman yang

luas sehingga dapat berpengaruh dalam perkembangan PKT Kebun Raya

Bogor-LIPI. PKT Kebun Raya Bogor-LIPI membawahi Bidang Konservasi

Ex-situ dan Bidang Tata Usaha.

Rotasi jabatan merupakan suatu program pengembangan karir

pegawai yang memberikan kesempatan kepada pegawai untuk menambah

pengetahuan dan pengalaman, meningkatkan kompetensi dan kecakapan

dalam bekerja, dan mengurangi hambatan psikologis. Hal ini sangat

diperlukan karena setiap pegawai dapat mengembangkan kemampuan dan

mengurangi hambatan dalam melakukan pekerjaan sehingga prestasi

kerjanya dapat meningkat.

Prestasi kerja menurun dapat disebabkan adanya hambatan pegawai

dalam melaksanakan pekerjaannya. Hambatan tersebut dapat berupa rasa

jenuh dalam melakukan pekerjaan, ketidakcocokan dengan atasan,

kurangnya kontribusi terhadap pekerjaan yang dilakukan. Prestasi kerja

yang buruk tersebut dapat merugikan, sehingga PKT Kebun Raya Bogor-

LIPI memberikan sanksi dengan melakukan rotasi terhadap pegawai

tersebut. Rotasi jabatan dapat berpengaruh terhadap kinerja pegawai dalam

melakukan pekerjaan sehingga peningkatan kinerja terhadap prestasi kerja

pegawai dapat berpengaruh dalam pencapaian tujuan dan sasaran serta

berdampak positif terhadap pencapaian visi dan misi dari PKT Kebun Raya

Page 44: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

28

Bogor-LIPI. Penilaian rotasi jabatan adalah pengalaman, pengetahuan,

kebutuhan, kecakapan, dan tanggung jawab. Penilaian prestasi kerja

pegawai pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI adalah kinerja, kompetensi dan

pengembangan diri pegawai. Analisis yang digunakan untuk mengetahui

hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai, yaitu menggunakan

analisis korelasi Rank Spearman. Kerangka pemikiran penelitian dapat

dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Kerangka Pemikiran

PKT Kebun Raya Bogor-LIPI

Visi dan Misi

Sumber Daya Manusia

Prestasi Kerja

1. Kinerja

2. Kompetensi

3. Pengembangan Diri

Rotasi Jabatan

1. Pengalaman

2. Pengetahuan

3. Kebutuhan

4. Kecakapan

5. Tanggung Jawab

Pengembangan

Karir

Bidang Konservasi Ex-situ Bagian Tata Usaha

Analisis Korelasi

Rank Spearman

Tujuan dan Sasaran

Page 45: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

29

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun

Raya Bogor-LIPI yang beralamatkan di Jl. Ir. H. Djuanda no.13 Bogor.

Pemilihan tempat lokasi ini dilakukan secara sengaja (purposive). Penelitian

ini dilaksanakan selama 3 bulan, yaitu bulan Agustus 2012 sampai bulan

Oktober 2012.

3.3. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data dalam penelitian merupakan data-data yang diperlukan

untuk membahas suatu masalah penelitian, baik diperoleh secara langsung

ataupun tidak langsung. Data yang digunakan dalam penelitian berupa data

primer dan data sekunder.

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari PKT Kebun

Raya Bogor-LIPI. Data primer tersebut meliputi pengisian kuesioner oleh

pegawai PKT Kebun Raya Bogor-LIPI sebagai responden penelitian dan

wawancara baik kepada pegawai pada Subbag Kepegawaian maupun

responden penelitian.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang tidak diperoleh dari sumbernya

langsung. Data sekunder tersebut dapat berasal dari literatur,

kepustakaan, penelitian terdahulu yang berkaitan dengan rotasi jabatan

dan prestasi kerja pegawai, dan dokumen-dokumen yang terdapat pada

Subbag kepegawaian PKT Kebun Raya Bogor-LIPI.

3.4. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh hasil

penelitian yang baik, sehingga analisis tidak menyimpang dari tujuan yang

telah ditentukan adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara untuk mengumpulkan data penelitian

secara langsung dan mendalam dengan cara berkomunikasi (berbicara

dan tatap muka) secara langsung dengan pihak yang dianggap kompeten

Page 46: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

30

dan mengetahui seluk beluk permasalahan penelitian yang terjadi pada

objek penelitian. Wawancara dilakukan dengan cara bertanya kepada

pegawai PKT Kebun Raya Bogor-LIPI mengenai permasalahan

pelaksanaan, pertimbangan, hambatan dan cara penilaian prestasi kerja

pegawai dalam melaksanakan rotasi jabatan.

2. Kuesioner

Kuesioner dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan dan

pertanyaan tertulis kepada responden. Responden lalu memilih alternatif

jawaban yang telah disediakan dengan menandai masing-masing

alternatif jawaban yang paling sesuai dengan keadaan sebenarnya.

Kuesioner penelitian ini mengemukakan beberapa pertanyaan yang

mencerminkan pengukuran indikator dari variabel (X) rotasi jabatan dan

variabel (Y) prestasi kerja pegawai.

3. Dokumentasi

Cara memperoleh data dengan mencari dan mempelajari data yang

berasal dari catatan dan dokumen yang telah dimiliki perusahaan yang

dianggap penting dan menunjang penelitian. Dokumen tersebut dapat

berupa peraturan, kebijakan, sejarah, daftar absensi, daftar pegawai dan

lain-lain.

3.5. Teknik Pengambilan Sampel

Populasi menurut Sugiyono (2009) adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang telah ditetapkan untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Suatu populasi sedikitnya mempunyai satu karakteristik

yang membedakannya dengan kelompok yang lain. Menurut Sugiyono

(2009) menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Jadi sampel adalah contoh yang diambil dari

sebagain populasi penelitian yang dapat mewakili populasi.

Penarikan sampel penelitian ini secara purposive menggunakan teknik

pengambilan sampel judgmental sampling yang merupakan bagian dari non

probability sampling. Judgmental sampling artinya bahwa penentuan

sampel dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang sesuai dengan

Page 47: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

31

tujuan penelitian. Sampel yang dipilih mempunyai sifat dapat menghasilkan

informasi yang dapat dipercaya dari seluruh populasi yang diteliti,

sederhana sehingga mudah dilaksanakan, memberikan keterangan sebanyak

mungkin mengenai rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai. Populasi

dalam penelitian ini merupakan pegawai yang berstatus PNS berjumlah 286

pegawai. Pengambilan sampel penelitian menggunakan rumus slovin, yaitu:

...........................................................................................(1)

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Ukuran Populasi

e = Tingkat kesalahan pengambilan contoh yang dapat ditolerir atau

diinginkan (10%)

Berdasarkan rumus dapat diperoleh sampel:

Perhitungan pengambilan sampel menggunakan rumus slovin diperoleh

sampel sebanyak 74 pegawai.

3.6. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data yang digunakan merupakan analisis

deskriptif dan kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk memperoleh

gambaran mengenai persepsi pegawai mengenai hubungan rotasi jabatan

dengan prestasi kerja pegawai sedangkan analisis crosstab digunakan untuk

mengetahui hubungan karakteristik dengan rotasi jabatan. Analisis

kuantitatif berupa analisis korelasi rank spearmn dan uji t.

3.6.1 Uji Hipotesis

Uji hipotesis ini untuk menentukan apakah benar-benar ada

hubungan positif antara rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai

maka dirumuskan dalam hipotesis. Langkah-langkah dalam uji

hipotesis adalah sebagai berikut:

Page 48: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

32

1. Pengujian hipotesis dilakukan dengan syarat, yaitu:

a. Jika t hitung > r tabel, maka Ho diterima, Ha ditolak

b. Jika t hitung < r tabel, maka Ho ditolak, Ha diterima

2. Menetapkan rancangan hipotesis statistik yang diajukan.

a. Ho : ρ = 0, Artinya tidak terdapat hubungan antara rotasi

jabatan (variabel X) dengan prestasi kerja pegawai (variabel

Y).

b. Ha : ρ ≠ 0, Artinya terdapat hubungan antara rotasi jabatan

(variabel X) dengan prestasi kerja pegawai (variabel Y).

3. Analisis yang digunakan untuk menentukan Ho ditolak atau

diterima dengan menggunakan rumus statistik uji t sebagai

berikut:

21

2

r

nrt

................................................................... (2)

Keterangan:

t = Probabilitas r = Koefisien korelasi Rank Spearman n = Banyaknya subjek atau responden

4. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikan α (level of significant) yang digunakan adalah

0,1 (10%) dengan derajat kebebasan (db = N-2). Tingkat ini

dipilih karena dinilai cukup ketat untuk mewakili dalam

pengujian kedua variabel tersebut.

3.6.2 Analisis Deskriptif

Pengukuran pernyataan mengenai hubungan rotasi jabatan

dengan prestasi kerja pegawai dari kuesioner yang diajukan kepada

responden menggunakan analisis kuantitatif, walaupun peubahnya

bersifat kualitatif yang membutuhkan perhitungan matematis

didalamnya. Setiap jawaban dari pernyataan diberi skor yang sesuai

dengan jawaban, dimana skor tersebut disesuaikan dengan skala

likert. Menurut Sugiyono (2009), skala Likert digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

Page 49: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

33

orang tentang fenomena sosial. Responden yang diukur

menggunakan skala Likert dibuat nilai skornya dengan memberikan

nilai numerikal 1, 2, 3, 4, dan 5. Adapun skor skala Likert yang dari

jawaban tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Skor Kriterian Jawaban

Alternatif

Jawaban

Skor

Positif (+) Negatif (-)

Sangat Setuju (SS) 5 1

Setuju (S) 4 2

Cukup Setuju (CS) 3 3

Kurang Setuju (KS) 2 4

Tidak Setuju (TS) 1 5

Sumber: Sugiyono (2009)

Skala Likert digunakan karena pertanyaan ataupun pernyataan

yang diberikan kepada responden merupakan pertanyaan atau

pernyataan yang ditujukan untuk menjaring sikap atau pendapat dari

responden terkait variabel-variabel yang akan diteliti yaitu mengenai

hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai. Skala Likert

tersebut digunakan untuk mendeskripsikan variabel rotasi jabatan

dan prestasi kerja pegawai dengan mendistribusikan item-item dari

masing-masing variabel.

Analisis deskriptif digunakan untuk memecahkan atau

menjawab permasalahan yang sedang dihadapi. Cara ini dilakukan

dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan, klasifikasi, dan

pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan

menjelaskan penggambaran tentang suatu keadaan secara obyektif

dalam suatu deskriptif situasi. Teknik yang digunakan pada analisis

deskriptif ini adalah modus. Modus merupakan nilai yang sering

muncul. Modus sangat baik digunakan untuk data yang memiliki

sekala kategorik, yaitu nominal atau ordinal.

3.6.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reliabilitas diperlukan untuk melakukan

pengujian terhadap item-item yang ada dalam suatu variabel dan

untuk mendapatkan jawaban dari kondisi yang diharapkan.

Page 50: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

34

1. Uji Validitas

Uji ini merupakan ukuran yang menunjukkan tingkat

ketepatan suatu intrumen dan mengetahui ketepatan dari apa yang

ingin diukur. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu

mengukur apa yang diinginkan. Cara pengujian validitas

dilakukan dengan cara membandingkan hasil koefisien korelasi

antara item dengan total peubah dibandingkan dengan nilai

kritisnya. Jika koefisien korelasinya lebih besar daripada nilai

kritisnya, maka disebut valid. Menurut Sugiyono (2009), validitas

merupakan pengukuran yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Teknik analisis butir instrumen untuk

menguji validitas empirik menggunakan rumus Pearson

Correlation Product Moment, sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

...............................(3)

Keterangan:

rxy = Korelasi antara variabel X dan Y

n = Jumlah responden

X = Skor butir instrumen

Y = Skor total item instrumen

∑ = Jumlah skor X ∑ = Jumlah skor Y

Perhitungan ini digunakan untuk mengetahui korelasi antara

dua peubah dan nilai korelasi yang dinyatakan sahih. Hasil

perhitungan nilai r hitung dibandingkan dengan nilai r tabel. Level of

significant atau α sebesar 10% dengan derajat bebas (db = N – 2).

Kriteria kelayakan adalah sebagai berikut:

1. r hitung > r tabel, maka dinyatakan valid

2. r hitung < r tabel, maka dinyatakan tidak valid

Page 51: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

35

2. Uji Reliabilitas

Menurut Sugiyono (2009), reliabilitas merupakan alat ukur

yang digunakan untuk mengukur berkali-kali menghasilkan data

yang sama. Sehingga dapat disimpulkan bahwa reliabilitas adalah

istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil

pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur tersebut digunakan

berulang kali. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan menguji

skor antar item untuk menguji tingkat reliabilitas, dalam

penelitian ini menggunakan metode Alpha Cronbach, dengan

rumus sebagai berikut:

[

] [

]............................................................. (4)

Keterangan:

Α = Koefisien Alpha Cronbach

K = Butir instrumen yang sahih

Jumlah ragam butir instrumen yang sahih

= Ragam skor total

Sebelum dioalah ke dalam rumus Alpha Cronbach terlebih dahulu

harus diketahui jumlah butir instrumen, oleh karena itu maka

digunakan rumus sebagai berikut:

∑ ∑

................................................................. (5)

Keterangan:

= Ragam skor total

n = Jumlah responden

X = Jumlah skor

Tabel aturan Alpha Cronbach dalam klasifikasi penilaian

koefisien dapat dilihat pada Tabel 5, sebagai berikut:

Page 52: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

36

Tabel 5. Klasifikasi Nilai Alpha

Klasifikasi Nilai Kesimpulan

α > 0,9 Sempurna (excellent)

α > 0,8 Baik (good)

α > 0,7 Dapat diterima (acceptable)

α > 0,6 Dapat diragukan (questionable)

α > 0,5 Lemah (poor)

α < 0,5 Tidak dapat diterima (unacceptable)

Sumber: Sekaran (2006)

3.6.4 Analisis Tabulasi Silang (Crosstab)

Analisis tabulasi silang (Crosstab) adalah metode analisis

kategori data yang menggunakan data nominal, ordinal, interval

serta kombinasi diantaranya dan salah satu analisis korelasional

yang digunakan untuk melihat hubungan antar variable. Sehingga

analisis tabulasi silang ini dapat digunakan untuk menganalisa

lebih dari dua variabel. Analisis tabulasi silang digunakan untuk

menggambarkan keterkaitan antar rotasi jabatan dan karakterisitik

pegawai. Karakteristik pegawai meliputi jenis kelamin,

pendidikan, status pernikahan, usia dan masa kerja.

3.6.5 Analisis Korelasi Rank Spearman

Keterkaitan atau hubungan kedua variabel dalam penelitian

ini digunakan metode analisis data dengan rumus korelasi Rank

Spearman. Korelasi Rank Spearman merupakan alat uji statistik

yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif dua variabel

bila datanya berskala ordinal (ranking). Variabel yang diteliti

merupakan varibel rotasi jabatan (X) dengan variabel Prestasi

Kerja Pegawai (Y). Bila memiliki rank kembar yang relatif

banyak, maka dapat digunakan rumus:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ................................................. (6)

Page 53: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

37

Ketentuan:

∑ ...................................................(7)

Dan

∑ .....................................................(8)

Dimana:

............................................................................(9)

Keterangan:

= Koefisien korelasi Rank Spearman

∑ = Jumlah rangking yang sama pada variabel X

∑ = Jumlah rangking yang sama pada variabel Y

∑ = Jumlah hasil pengurangan antara rangking yang terdapat

pada variabel X dan variabel Y

T = Faktor korelasi

t = Jumlah rank kembar

∑ = Faktor korelasi variabel X

∑ = Faktor korelasi variabel Y

n = Banyaknya data

Jika tidak terdapat rank kembar (relatif kecil), maka dapat

menggunakan rumus:

......................................................... (10)

Keterangan:

= Koefisien korelasi Rank Spearman

n = Banyaknya ukuran sampel

= Kuadrat dari selisih rank variabel X dengan variabel Y

Nilai akan berada pada selang -1 hingga +1. Tanda

negatif menunjukkan hubungan yang berlawanan arah, sedangkan

tanda positif menunjukkan hubungan yang searah. Batasan yang

Page 54: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

38

digunakan untuk mengkategorikan nilai korelasi adalah sebagai

berikut :

1. 0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasi memiliki keeratan

sangat lemah.

2. 0,21 sampai dengan 0,40 berarti korelasi memiliki keeratan

lemah.

3. 0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasi memiliki keeratan

kuat.

4. 0,71 sampai dengan 0,90 berarti korelasi memiliki keeratan

sangat kuat.

5. 0,91 sampai dengan 0,99 berarti korelasi memiliki keeratan

sangat kuat sekali

Page 55: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Kebun Raya Bogor

Pusat Konservasi Tumbuhan (PKT) Kebun Raya Bogor-LIPI

merupakan institusi konservasi ex-situ tertua di Indonesia, berdiri sejak 18

Mei 1817, Kebun Raya Bogor memiliki nilai sejarah tinggi sebagai tonggak

dalam perkembangan institusi dan penelitian pertanian di Indonesia dan

merupakan pilar utama bagi usaha penyelamatan jenis-jenis tumbuhan dari

kepunahan. Kebun Raya Bogor pada mulanya merupakan bagian dari

samida (hutan buatan atau taman buatan) pada pemerintahan Sri Baduga

Maharaja (Prabu Siliwangi, 1474-1513) dari Kerajaan Sunda, sebagaimana

tertulis dalam prasasti Batutulis. Hutan buatan itu ditujukan untuk keperluan

menjaga kelestarian lingkungan sebagai tempat memelihara benih-benih

kayu yang langka. Ide pendirian kebun raya bermula dari seorang ahli

biologi yaitu Abner yang menulis surat kepada Komisaris Jenderal G.S.G.P.

Van Der Capellen.

Pada masa itu diperkirakan sekitar 900 tanaman hidup ditanam di

kebun tersebut. Tahun 1822 Reinwardt kembali ke Belanda dan digantikan

oleh Dr. Carl Ludwig Blume yang melakukan inventarisasi tanaman koleksi

yang tumbuh di kebun. Ia juga menyusun katalog kebun yang pertama

berhasil dicatat sebanyak 912 jenis (species) tanaman. Pelaksanaan

pembangunan kebun ini pernah terhenti karena kekurangan dana tetapi

kemudian dirintis lagi oleh Johanes Elias Teysmann (1831), seorang ahli

kebun istana Gubernur Jenderal Van den Bosch. Dengan dibantu oleh

Hasskarl, ia melakukan pengaturan penanaman tanaman koleksi dengan

mengelompokkan menurut suku (familia). Teysmann kemudian digantikan

oleh Dr. Scheffer pada tahun 1867 menjadi direktur, dan dilanjutkan

kemudian oleh Prof. Dr. Melchior Treub. Pendirian KRB bisa dikatakan

mengawali perkembangan ilmu pengetahuan di Indonesia. Dari sini lahir

beberapa institusi ilmu pengetahuan lain, seperti Bibliotheca Bogoriensis

(1842), Herbarium Bogoriense (1844), Kebun Raya Cibodas (1860),

Laboratorium Treub (1884), Museum dan Laboratorium Zoologi (1894).

Page 56: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

40

Kebun Raya Bogor merupakan museum tanaman hidup dengan

koleksi tanaman tropis terlengkap di dunia, dibangun dengan konsep

pertamanan yang cukup indah. Untuk memudahkan pengenalan tanaman,

oleh J.E Teysmann direktur kebun raya ketiga, sistem penanaman diatur

berdasarkan family tanaman. Jumlah koleksi terakhir bulan Januari 2006

terdiri dari 222 family, 1.257 genera, 3.423 jenis dan lebih dari 13.684

spesimen tanaman hidup.

Kebun Raya Bogor mengkoleksi tanaman dataran rendah beriklim

basah tropis, untuk pengembangan koleksi tanaman sesuai dengan iklim

yang ada di Indonesia. Beberapa cabang kebun raya, diantaranya:

1. Kebun Raya Cibodas di Jawa Barat, luasnya mencapai 120 ha dengan

ketinggian 1400 m dpl., didirikan oleh Teysmann pada tahun 1852.

Koleksi tanaman dataran tinggi beriklim basah daerah tropis dan tanaman

negara sub tropis pada tahun 1981 dilengkapi dengan sebuah

laboratorium untuk penelitian flora dan fauna.

2. Kebun Raya Purwodadi di Jawa Timur, didirikan tahun 1941, luasnya 87

ha dengan ketinggian 250 m dpl., didirikan untuk koleksi tanaman

dataran rendah iklim kering daerah tropis. Pimpinan yang pertama adalah

J. VIETS, yang diangkat pada tanggal 30 Januari 1941.

3. Kebun Raya “Eka Karya” Bali, didirikan tahun 1959, dengan luas

mencapai 159,4 ha dan ketinggian 1400 m dpl., ditujukan untuk koleksi

tanaman dataran tinggi beriklim kering daerah tropis.

Kebun Raya Bogor adalah sebuah kebun penelitian besar yang terletak

di Kota Bogor, Indonesia. Luasnya mencapai 87 ha dan memiliki 15.000

jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Terletak antara 10603’30”-106

052’00”

LU dan 6030’30”- 6

041’00” LS. Kebun Raya Bogor terletak pada ketinggian

235-260 m di atas permukaan laut (mdpl), serta mempunyai ketinggian rata-

rata minimal 190 m, maksimal 350 m. Jarak dari Jakarta kurang lebih 60

km.

Secara administrasi Kebun Raya Bogor termasuk dalam wilayah

Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Batas-batas Kebun Raya Bogor

meliputi:

Page 57: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

41

1. Sebelah utara dibatasi oleh Jalan Jalak Harupat

2. Sebelah selatan dibatasi oleh Jalan Otto Iskandardinata

3. Sebelah timur dibatasi oleh Jalan Pajajaran

4. Sebelah barat dibatasi oleh Jalan Ir. H Djuanda

Visi dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor adalah

menjadi salah satu Kebun Raya terbaik di dunia dalam bidang konservasi

dan penelitian tumbuhan tropika, pendidikan lingkungan dan pariwisata.

Misi dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor adalah:

1. Melestarikan tumbuhan tropika

2. Mengembangkan penelitian bidang konservasi dan pendayagunaan

tumbuhan tropika

3. Mengembangkan pendidikan lingkungan untuk meningkatkan

pengetahuan dan apresiasi masyarakat terhadap tumbuhan dan

lingkungan

4. Meningkatkan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.

Tujuan dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor adalah:

1. Mengkonservasi tumbuhan Indonesia khususnya dan tumbuhan tropika

umumnya

2. Melakukan reintroduksi atau pemulihan tumbuhan langka

3. Memfasilitasi pembangunan kawasan konservasi ex-situ tumbuhan

4. Meningkatkan jumlah dan mutu terhadap konservasi dan pendayagunaan

tumbuhan

5. Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan bidang konservasi ex-situ

tumbuhan

6. Meningkatkan pendidikan lingkungan dan,

7. Meningkatkan pelayanan jasa dan informasi perkebunrayaan.

Sasaran dari Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor adalah:

1. Terkoleksinya jenis-jenis tumbuhan tropika

2. Terlaksananya reintroduksi atau pemulihan (recovery) tumbuhan langka

3. Terbangunnya kawasan-kawasan konservasi ex-situ tumbuhan yang baru

4. Tersedianya bahan kebijakan bidang konservasi ex-situ tumbuhan

5. Terpublikasinya karya tulis ilmiah di bidang konservasi tumbuhan

Page 58: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

42

6. Terekrutnya sumberdaya manusia terdiri dari peneliti dan non peneliti

7. Terlayaninya pengunjung wisata, pelajar dan kunjungan lainnya

(termasuk pelajar dan mahasiswa praktek).

4.1.2 Struktur Organisasi

PKT Kebun Raya Bogor-LIPI dipimpin oleh seorang kepala

pusat yang membawahi bidang manajemen konservasi Ex-Situ,

kelompok peneliti dan Bagian Tata Usaha. Bidang manajemen

konservasi Ex-Situ dipimpin oleh seorang kepala bidang yang

membawahi empat kepala Subbidang, yaitu:

1. Sub Bidang Pemeliharaan Koleksi

2. Sub Bidang Registrasi Koleksi

3. Sub Bidang Seleksi dan Pembibitan

4. Sub Bidang Reintroduksi Tumbuhan Langka

Kelompok peneliti (non struktural) dipimpin oleh seorang

kordinator peneliti. Ruang lingkup kegiatan penelitian didasarkan

pada tiga pendekatan yaitu konservasi, kajian potensi,

pengembangan dan pendayagunaan. Bagian Tata Usaha dipimpin

oleh seorang kepala bagian yang membawahi empat kepala

Subbagian, yaitu:

1. Sub Bagian Kepegawaian

2. Sub Bagian Umum

3. Sub Bagian Keuangan

4. Sub Bagian Jasa dan Informasi

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Konservasi Tumbuhan

Kebun Raya Cibodas, Purwodadi dan “Eka Karya” Bali masing-

masing dipimpin oleh seorang kepala UPT yang membawahi sub

bagian tata usaha, seksi konservasi Ex-Situ dan kelompok jabatan

fungsional. Struktur organisasi PKT Kebun Raya Bogor-LIPI dapat

dilihat pada Gambar 3.

Page 59: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

43

Gambar 3. Struktur Organisasi PKT Kebun Raya Bogor-LIPI (PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, 2012)

Pusat Konservasi Tumbuhan

Kebun Raya Bogor

Bidang Konservasi Ex-situ

Kelompok Jabatan

Fungsional

Bagian Tata Usaha

Subbid Pemeliharaan Koleksi

Subbid Regristrasi Koleksi

Subbid Seleksi dan Pembibitan

Subbid Reintroduksi Tumbuhan

Langka

Subbag Kepegawaian

Subbag Keuangan

Subbag Umum

Subbag Jasa dan Informasi

UPT Balai Konservasi Tumbuhan

Kebun Raya CIbodas

UPT Balai Konservasi Tumbuhan

Kebun Raya “Eka Karya” Bali

UPT Balai Konservasi Tumbuhan

Kebun Raya Purwodadi

Seksi

Konservasi

Ex-situ

Kelompok

Jabatan

Fungsional

Subbag

Tata

Usaha

Seksi

Konservasi

Ex-situ

Kelompok

Jabatan

Fungsional

Subbag

Tata

Usaha

Seksi

Konservasi

Ex-situ

Kelompok

Jabatan

Fungsional

Subbag

Tata

Usaha

Page 60: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

44

4.1.3 Sumber Daya Manusia dan Sumber Dana Kebun Raya Bogor

Sumber daya manusia merupakan faktor penting untuk

perkembangan PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, karena setiap

pekerjaan harus disesuaikan dengan kebutuhan pegawai agar

pekerjaan tersebut tercapai sesuai target. Jumlah pegawai PKT

Kebun Raya Bogor-LIPI dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Jumlah Pegawai Tahun 2012

Status Pegawai Jumlah Pegawai

PNS (Pegawai Negeri Sipil) 286

PTT (Pegawai Tidak Tetap) 96

THL (Tenaga Harian Lepas) 12

Total 394

Sumber: PKT Kebun Raya Bogor-LIPI (2012)

Kebun Raya Bogor merupakan salah satu instansi pemerintah,

sumber dana pengelolaan KRB diperoleh dari pemerintah melalui

APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). APBN

merupakan kegiatan pemerintah yang dinyatakan dalam satuan uang

serta meliputi rencana pengeluaran dan pemenuhan pengeluaran

tersebut. Sumber dana lain yaitu dari hasil penjualan tiket masuk

Kebun Raya Bogor dan dana-dana yang dihasilkan dari kerja sama

dengan pihak luar. Anggaran tersebut digunakan untuk membiayai

pengeluaran rutin, biaya pemeliharaan, pembangunan prasarana

fisik, penelitian, publikasi, dokumentasi, pelayanan umum,

perjalanan dinas dan lain sebagainya.

4.1.4 Mekanisme Pelaksanaan Rotasi Jabatan Pada PKT Kebun Raya

Bogor-LIPI

Rotasi jabatan adalah memutar atau menggilir penempatan

pejabat struktural maupun fungsional dari satu jabatan tertentu ke

jabatan lainnya yang ditetapkan dalam sebuah kebijakan. Rotasi

dalam arti perpindahan lebih memiliki pengertian teknis yaitu

tentang bagaimana mengatur mekanisme pemindahan pejabat yang

melaksanakan rotasi jabatan. Mekanisme Pelaksanaan Rotasi Jabatan

pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI dapat dilihat pada Gambar 4.

Page 61: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

45

Mekanisme Pelaksanaan Rotasi Jabatan

Pegawai Atasan Pegawai Subbagian

Kepegawaian

Pejabat Berdasarkan

Kewenangan

Gambar 4. Mekanisme Pelaksanaan Rotasi Jabatan pada PKT Kebun Raya

Bogor-LIPI (PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, 2012)

Gambar 5 menunjukkan mekanisme pelaksanaan rotasi

jabatan pada pegawai yang akan dirotasi. Atasan memberikan

rekomendasi dan pengajuan berdasarkan pertimbangan kepada

Subbagian Kepegawaian untuk mengeluarkan Surat Keputusan (SK)

Pengalihan Tugas yang akan ditandatangani oleh Pejabat yang

mempunyai kewenangan. Pejabat yang berwenang menandatangani

dapat membatalkan SK Pengalihan Tugas apabila tidak sesuai dengan

prosedur atau Undang-Undang. Setelah disetujui dan ditandatangani

maka SK Pengalihan Tugas diberikan kembali kepada Subbagian

Kepegawaian untuk dilakukan dokumentasi dan tembusan SK

Pengalihan Tugas lalu diserahkan kepada Atasan pegawai yang akan

dirotasi. Setelah diterima oleh atasan maka pegawai tersebut dapat

melaksanakan rotasi jabatan.

Setuju? Surat Keputusan

Pengalihan Tugas

Selesai

Ya

Tanda tangan

Surat Keputusan

Pengalihan Tugas

Batal

Tidak

Rekomendasi

Pegawai yang

akan dirotasi

Atasan Pegawai

yang akan

dirotasi

Berdasarkan

Petimbangan

Tembusan SK

Pengalihan Tugas

Page 62: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

46

4.2. Karakteristik Pegawai

Karakteristik pegawai diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang

mencakup jenis kelamin, pendidikan, status pernikahan, usia, masa kerja

dan jabatan. Pegawai yang diteliti pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI terdiri

dari 74 pegawai yang pernah mengalami rotasi jabatan.

4.3.1 Jenis Kelamin

Karakteristik responden pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI

menurut jenis kelamin berjumlah 74 pegawai.

Tabel 7. Karakteristik Pegawai menurut Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)

Pria 48 64,86

Wanita 26 35,14

Total 74 100

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa pegawai pria

berjumlah 48 pegawai dan memiliki persentase sebesar 64,86,

sedangkan wanita berjumlah 26 pegawai dan memiliki persentase

sebesar 35,14. Hal ini dikarenakan intensitas dan kapasitas yang

terdapat di PKT Kebun Raya Bogor-LIPI lebih bersifat operasional

lapangan yang membutuhkan tenaga pria lebih banyak dibanding

wanita.

4.3.2 Pendidikan

Karakteristik pegawai menurut pendidikan terhadap 74

pegawai terbagi atas 6 kelompok yaitu kelompok berpendidikan

SLTP, SLTA, Diploma 3, S1, S2 dan S3.

Tabel 8. Karakteristik Pegawai menurut Pendidikan

Pendidikan Jumlah Persentase (%)

SLTP 2 2,70

SLTA 33 44,60

Diploma 3 5 6,76

S1 24 32,43

S2 8 10,81

S3 2 2,70

Total 74 100

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Page 63: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

47

Berdasarkan Tabel 8 menunjukkan bahwa pegawai dengan

tingkat pendidikan SLTP berjumlah 2 pegawai (2,7%), SLTA

berjumlah 33 pegawai (44,6%), Diploma 3 berjumlah 5 pegawai

(6,67%), S1 berjumlah 24 pegawai (32,43%), S2 berjumlah 8

pegawai (10,81%), dan S3 berjumlah 2 pegawai (2,7%). Hal ini

menunjukkan bahwa sebaran tingkat pendidikan pada PKT Kebun

Raya Bogor-LIPI didominasi kelompok pendidikan SLTA.

4.3.3 Status Pernikahan

Hasil pengumpulan data melalui kuesioner mengenai

karakteristik pegawai menurut status pernikahan terhadap 74

pegawai terbagi atas 2 kelompok yaitu pegawai yang menikah dan

belum menikah.

Tabel 9. Karakteristik Pegawai menurut Status Pernikahan

Status Pernikahan Jumlah Persentase (%)

Menikah 59 79,73

Belum Menikah 15 20,27

Total 74 100

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 9 menunjukkan bahwa pegawai yang sudah

menikah berjumlah 59 pegawai dengan 79,73%, sedangkan pegawai

yang belum menikah berjumlah 15 pegawai dengan 20,27%. Hal ini

menunjukkan bahwa pegawai yang sudah menikah lebih banyak

daripada pegawai yang belum menikah.

4.3.4 Usia

Karakteristik pegawai menurut usia pada PKT Kebun Raya

Bogor-LIPI dengan 74 pegawai terbagi atas 4 kelompok yaitu kurang

dari 30 tahun, antara 31-40 tahun, 41-50 tahun dan diatas 50 tahun.

Tabel 10. Karakteristik Pegawai menurut Usia

Selang Usia Jumlah Persentase (%)

≤ 30 Tahun 17 22,97

31–40 Tahun 18 24,32

41–50 Tahun 28 37,84

> 50 Tahun 11 14,87

Total 74 100

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Page 64: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

48

Berdasarkan Tabel 10 menunjukkan bahwa pegawai yang

kurang 30 tahun berjumlah 17 pegawai (22,97%), 31–40 tahun

berjumlah 18 pegawai (24,32%), 41–50 tahun berjumah 28 pegawai

(37,84%) dan diatas 50 tahun berjumlah 11 pegawai (14,87%).

4.3.5 Masa Kerja

Hasil pengumpulan data melalui kuesioner didapat

karakteristik pegawai menurut masa kerja yang terbagi atas 7

kelompok masa kerja yaitu masa kerja kurang dari 5 tahun, 6–10

tahun, 11–15 tahun, 16–20 tahun, 21–25 tahun, 26–30 tahun, dan

lebih dari 30 tahun.

Tabel 11. Karakteristik Pegawai menurut Masa Kerja

Masa Kerja Jumlah Persentase (%)

≤ 5 Tahun 15 20,27

6–10 Tahun 10 13,51

11–15 Tahun 13 17,57

16–20 Tahun 9 12,16

21–25 Tahun 15 20,27

26–30 Tahun 8 10,81

> 30 Tahun 4 5,41

Total 74 100

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 11 menunjukkan bahwa pegawai yang

memiliki masa kerja kurang dari 5 tahun berjumlah 15 pegawai

(20,27%), 6–10 tahun berjumlah 10 pegawai (13,51%), 11–15 tahun

berjumlah 13 pegawai (17,57%), 16–20 tahun berjumlah 9 pegawai

(12,16%), 21–25 tahun berjumlah 15 pegawai (20,27%), 26–30

tahun berjumlah 8 pegawai (10,81%) dan diatas 30 tahun berjumlah

4 pegawai (5,41%). Sebaran pegawai dengan masa kerja ≤ 5 tahun

dan 21–25 tahun mendominasi dibanding masa kerja yang lain

dengan persentase sebesar 20,27.

4.3.6 Jabatan

Karakteristik pegawai menurut jabatan dari hasil pengumpulan

data kuesioner sebanyak 74 pegawai terdapat 41 jabatan yang

terdapat pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI.

Page 65: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

49

Tabel 12. Karakteristik Pegawai menurut Jabatan No. Jabatan Jumlah Persentase (%)

1. Kepala Subbagian Kepegawaian 1 1,35

2. Kepala Subbagian Keuangan 1 1,35

3. Kepala Subbagian Umum 1 1,35

4. Analis Kepegawaian Madya 1 1,35

5. Analis Kepegawaian Penyelia 2 2,70

6. Pelaksana Mutasi Kerja 1 1,35

7. Pengolah Data Kegiatan 2 2,70

8. Penata Usaha Surat dan Kearsipan 3 4,05

9. Penata Laporan SAI 1 1,35

10. Penata Usaha BMN 1 1,35

11. Penata Usaha Persediaan 1 1,35

12. Pemegang Buku Kas 1 1,35

13. Bendahara Pengeluaran 1 1,35

14. Bendahara Penerimaan 1 1,35

15. Penguji Surat Perintah Membayar 1 1,35

16. Pembuat Daftar Gaji 1 1,35

17. Pengadministrasi Keuangan 4 5,41

18. Pengadministrasi Karcis 2 2,70

19. Pengolaan Pengadaan Barang dan Jasa 2 2,70

20. Arsiparis Madya 1 1,35

21. Arsiparis Penyelia 2 2,70

22. Arsiparis Pelaksana 1 1,35

23. Teknisi Litkayasa Penyelia 8 10,81

24. Teknisi Litkayasa Pelaksana 1 1,35

25. Teknisi Pembibitan 1 1,35

26. Teknisi Utilitas 3 4,05

27. Pranata Humas Muda 2 2,70

28. Pranata Humas Pelaksana 1 1,35

29. Peneliti Utama 1 1,35

30. Peneliti Madya 1 1,35

31. Peneliti Muda 5 6,76

32. Peneliti Pertama 5 6,76

33. Penyiap Pameran dan Jurnalistik 2 2,70

34. Perawat Koleksi Tumbuhan 2 2,70

35. Dokumentalis 1 1,35

36. Pemelihara Bibit Tumbuhan 2 2,70

37. Penata Animasi Multi media 1 1,35

38. Programmer 2 2,70

39. Perencana Muda 1 1,35

40. Peregristrasi Data Koleksi Tumbuhan 2 2,70

41. Pramu Wisata 1 1,35

Total 74

100

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 12 menunjukkan bahwa Teknisi Litkayasa

Penyelia merupakan jabatan yang mendominasi berjumlah 8 pegawai

Page 66: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

50

(10,81%). Jabatan sebagai Peneliti juga mendominasi sebesar 6,67%

pada Peneliti Muda dan Peneliti Pertama.

4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sahih atau

tidaknya pernyataan yang akan digunakan dalam mengevaluasi pelaksanaan

rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai. Setiap pernyataan dilakukan

uji validitas untuk mengetahui pernyataan tersebut dapat dilanjutkan atau

tidak. Pernyataan kuesioner peneitian dapat dilihat pada Lampiran 1.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan metode Pearson

Correlation Product Moment dengan menggunakan Microsoft Excel

2010. Pengujian validitas item pernyataan penelitian dilakukan pada

setiap item variabel rotasi jabatan yang terdiri dari 16 item pernyataan

terhadap 30 pegawai dengan db = 30 – 2 = 28, maka menghasilkan r tabel

sebesar 0,306. Berikut merupakan hasil pengujian setiap item pernyataan.

Tabel 13. Hasil Uji Validitas Rotasi Jabatan No. Item

Pernyataan r hitung r table Keterangan

1. 0,754 0,306 Valid

2. 0,657 0,306 Valid

3. 0,523 0,306 Valid

4. 0,734 0,306 Valid

5. 0,585 0,306 Valid

6. 0,405 0,306 Valid

7. 0,155 0,306 Tidak Valid

8. 0,650 0,306 Valid

9. 0,673 0,306 Valid

10. -0,040 0,306 Tidak Valid

11. 0,595 0,306 Valid

12. 0,311 0,306 Valid

13. 0,221 0,306 Tidak Valid

14. 0,381 0,306 Valid

15. 0,251 0,306 Tidak Valid

16. 0,509 0,306 Valid

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Page 67: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

51

Berdasarkan pada Tabel 13 pengujian validitas terhadap 16 item

pernyataan variabel X (rotasi jabatan), menunjukkan sebanyak 12 item

pernyataan dinyatakan valid dan sebanyak 4 item pernyataan dinyatakan

tidak valid, sehingga pernyataan yang dapat digunakan untuk

mengumpulkan data variabel rotasi jabatan sebanyak 12 item. Pernyataan

yang tidak valid terdapat pada item permyataan nomor 7, 10, 13 dan 15.

Pengujian validitas item pernyataan juga dilakukan pada variabel

prestasi kerja pegawai yang terdiri dari 17 pernyataan terhadap 30

pegawai. Berikut merupakan hasil pengujian setiap item pernyataan..

Tabel 14. Hasil Uji Validitas Prestasi Kerja Pegawai No. Item

Pernyataan r hitung r table Keterangan

1. 0,546 0,306 Valid

2. 0,636 0,306 Valid

3. 0,399 0,306 Valid

4. 0,658 0,306 Valid

5. 0,412 0,306 Valid

6. 0,535 0,306 Valid

7. 0,483 0,306 Valid

8. 0,367 0,306 Valid

9. 0,406 0,306 Valid

10. 0,574 0,306 Valid

11. 0,704 0,306 Valid

12. 0,604 0,306 Valid

13. 0,387 0,306 Valid

14. 0,394 0,306 Valid

15. 0,368 0,306 Valid

16. 0,506 0,306 Valid

17. -0,025 0,306 Tidak Valid

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 14 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat 16

item pernyataan yang dinyatakan valid dan 1 item pernyataan yang tidak

valid, sehingga yang dapat digunakan dalam mengumpulkan data

variabel Y (prestasi kerja pegawai) berjumlah 16 item pernyataan.

Page 68: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

52

Pernyataan tidak valid tersebut dapat dihilangkan karena nilai r hitung < r

tabel. Hasil perhitungan uji validitas dapat diihat pada Lampiran 2.

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas kuesioner dilakukan untuk mengetahui konsistensi

alat ukur dalam mengukur gejala yang sama atau untuk mengetahui

tingkat kesalalan pengukuran. Teknik yang digunakan adalah rumus

Alpha Cronbach. Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 10%.

Berdasarkan pengujian reliabilitas dengan menggunakan Microsoft

Excel 2010 dan Software SPSS 15.0 for Windows, maka diketahui bahwa

hasil uji terhadap 30 pegawai pernyataan adalah 0,826 yang memiliki

kesimpulan baik (good), sehingga seluruh pernyataan dinyatakan reliabel.

Pada hasil pengujian variabel Y (prestasi kerja pegawai) adalah 0,805

yang memiliki kesimpulan baik (good), sehingga seluruh pertanyaan

dinyatakan reliabel. Reliabel maksudnya adalah memiliki tingkat

ketepatan, ketelitian dan keakuratan yang tinggi sehingga dapat

mengukur yang ingin diukur dalam penelitian. Hasil perhitungan uji

reliabilitas terdapat pada Lampiran 3.

4.4. Analisis Rotasi Jabatan dan Prestasi Kerja Pegawai

Hasil dari perhitungan terhadap persepsi variabel rotasi jabatan dan

prestasi kerja pegawai berdasarkan pernyataan yang disebarkan kepada 74

pegawai yang diterapkan pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI menggunakan

analisis deskriptif dengan teknik statistik modus yang berarti teknik

penjelasan kelompok yang didasarkan atas nilai yang sering muncul

sehingga diperoleh gambaran yang sebenarnya mengenai kondisi pegawai

mengenai hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai.

4.4.1 Analisis Rotasi Jabatan pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI

Penilaian rotasi jabatan adalah pengalaman, pengetahuan,

kebutuhan, kecakapan, dan tanggung jawab. Hasil perhitungan

penilaian persepsi pegawai terhadap rotasi jabatan dapat dilihat pada

Tabel 15.

Page 69: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

53

Tabel 15. Persepsi Pegawai terhadap Rotasi Jabatan

Pernyataan

Skor Nilai Rotasi Jabatan Kete-

rangan 1 2 3 4 5

N % N % N % N % N %

Rotasi jabatan

sangat

dibutuhkan

0 0 0 0 4 5,4 45 60,8 25 33,8 Setuju

Mengetahui

rotasi jabatan

terdapat dalam

organisasi

1 1,3 3 4,1 6 8,1 46 62,2 18 24,3 Setuju

Rotasi jabatan

menambah

pengetahuan

0 0 3 4,1 8 10,8 47 63,5 16 21,6 Setuju

Pengalaman

baru setelah

melakukan

rotasi jabatan

0 0 2 2,7 18 24,3 40 54,1 14 18,9 Setuju

Memiliki

keahlian yang

kompeten

diberbagai jenis

bidang

0 0 3 4,1 14 18,9 44 59,4 13 17,6 Setuju

Rotasi jabatan

mengurangi

kejenuhan

dalam bekerja

0 0 3 4,1 11 14,8 35 47,3 25 33,8 Setuju

Rotasi jabatan

untuk

menempatkan

pegawai

dibidang yang

sesuai

1 1,3 1 1,3 14 18,9 40 54,1 18 24,4 Setuju

Rotasi jabatan

dilakukan

mengisi jabatan

yang kosong

1 1,3 8 10,8 20 27 36 48,7 9 12,2 Setuju

Rotasi jabatan

menjadikan

bekerja lebih

optimal

0 0 4 5,4 23 31,1 39 52,7 8 10,8 Setuju

Atasan harus

terbuka

memberikan

informasi

mengenai rotasi

jabatan

1 1,3 1 1,3 12 16,2 29 39,2 31 41,9 Sangat

setuju

Rotasi jabatan

dilakukan

dengan alasan-

alasan yang

jelas

0 0 0 0 6 8,1 31 41,9 37 50 Sangat

setuju

Rotasi jabatan

mempunyai

hubungan

dengan prestasi

kerja pegawai

1 1,3 4 5,4 13 17,6 36 48,7 20 27 Setuju

Kesimpulan 5 0,6 32 3,6 149 16,8 468 52,7 234 26,3 Setuju

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Keterangan: 1. N = Frekuensi Pegawai 2. % = Persentase Pegawai

Page 70: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

54

Berdasarkan perhitungan terhadap persepsi tentang rotasi jabatan pada

Tabel 15 menunjukkan bahwa rotasi jabatan di PKT Kebun Raya Bogor-

LIPI sudah dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil

perhitungan pada setiap pernyataan variabel rotasi jabatan. Pegawai yang

menyatakan bahwa rotasi jabatan sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi

berjumlah 45 pegawai (60,8%). Pegawai yang mengetahui rotasi jabatan

terdapat dalam suatu organisasi berjumlah 46 pegawai (62,2%). Pegawai

yang setuju bahwa rotasi jabatan dapat menambah pengetahuan berjumlah

47 pegawai (63,5%). Pegawai yang setuju bahwa pengalaman baru dapat

dirasakan setelah melakukan rotasi jabatan berjumlah 40 pegawai (54,1%).

Pegawai dengan jumlah 44 pegawai (59,4 %) setuju bahwa rotasi

jabatan dilaksanakan agar pegawai memiliki keahlian yang kompeten di

berbagai jenis bidang. Pegawai yang setuju bahwa rotasi jabatan dapat

mengurangi kejenuhan berjumlah 35 pegawai (47,3%). Pegawai setuju

bahwa rotasi jabatan dilakukan untuk menempatkan pegawai dibidang yang

sesuai dengan kemampuannya berjumlah 40 pegawai (54,1%). Pegawai

setuju bahwa rotasi jabatan dilakukan untuk mengisi jabatan yang kosong

berjumlah 36 pegawai (48,7%). Pegawai setuju bahwa rotasi jabatan

menjadikan pegawai bekerja lebih optimal berjumlah 39 pegawai (52,7%).

Pegawai sangat setuju bahwa atasan harus terbuka dalam memberikan

informasi mengenai pelaksanaan rotasi jabatan berjumlah 31 pegawai

(41,9%). Pegawai sangat setuju bahwa pelaksanaan rotasi jabatan dilakukan

dengan alasan yang jelas berjumlah 37 pegawai (50%).

Pegawai setuju bahwa rotasi jabatan mempunyai hubungan dengan

prestasi kerja pegawai berjumlah 36 pegawai (48,7%). Secara keseluruhan

alternatif jawaban setuju menunjukkan pilihan yang paling banyak dipilih

oleh pegawai yaitu 52,7%. Sedangkan alternatif jawaban yang paling rendah

dipilih adalah sangat tidak setuju yaitu 0,6%. Hasil ini menunjukkan

persepsi pegawai atas pelaksanaan rotasi jabatan pada PKT Kebun Raya

Bogor-LIPI dilaksanakan dengan baik. Penilaian persepsi pegawai juga

dilakukan terhadap pengalaman, pengetahuan, kebutuhan, kecapakan dan

tanggung jawab.

Page 71: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

55

Tabel 16. Persepsi Pegawai terhadap Pengalaman

Pernyataan

Skor Kete-

rangan 1 2 3 4 5

N % N % N % N % N %

Pengalaman baru

setelah

melakukan rotasi

jabatan

0 0 2 2,7 18 24,3 40 54,1 14 18,9 Setuju

Kesimpulan 0 0 2 2,7 18 24,3 40 54,1 14 18,9 Setuju

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 16 menunjukkan persepsi pegawai mengenai

pengalaman rotasi jabatan disimpulkan sebesar 54,1% yaitu pegawai setuju

mendapatkan pengalaman setelah melakukan rotasi jabatan. Hal ini

mengindikasi setelah melaksanakan rotasi jabatan, maka pegawai akan

mendapatkan pengalaman baru dalam melakukan pekerjaan.

Tabel 17. Persepsi Pegawai terhadap Pengetahuan

Pernyataan

Skor Kete-

rangan 1 2 3 4 5

N % N % N % N % N %

Rotasi jabatan

sangat dibutuhkan

dalam organisasi

0 0 0 0 4 5,4 45 60,8 25 33,8 Setuju

Mengetahui rotasi

jabatan terdapat

dalam organisasi

1 1,3 3 4,1 6 8,1 46 62,2 18 24,3 Setuju

Rotasi jabatan

menambah

pengetahuan

0 0 3 4,1 8 10,8 47 63,5 16 21,6 Setuju

Rotasi jabatan

mempunyai

hubungan dengan

prestasi kerja

pegawai

1 1,3 4 5,4 13 17,6 36 48,7 20 27 Setuju

Kesimpulan 2 0,7 10 3,4 31 10,5 174 58,8 79 26,7 Setuju

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 17 menunjukkan bahwa persepsi pegawai terhadap

pengetahuan disimpulkan sebesar 58,8%, yaitu pegawai setuju memiliki

pengetahuan mengenai rotasi jabatan dan mengetahui bahwa rotasi jabatan

mempunyai hubungan dengan prestasi kerja pegawai. Hal ini juga

mengindikasi setelah melaksanakan rotasi jabatan maka pegawai dapat

menambah pengetahuan dalam bekerja persentase cukup tinggi sebesar

63,5% pegawai yang setuju. Tetapi masih terdapat pegawai yang tidak

mengetahui rotasi jabatan terdapat dalam suatu organisasi dan tidak

mengetahui rotasi jabatan mempunyai hubungan dengan prestasi kerja

pegawai sebesar 1,3%.

Page 72: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

56

Tabel 18. Persepsi Pegawai terhadap Kebutuhan

Pernyataan

Skor Kete-

rangan 1 2 3 4 5

N % N % N % N % N %

Rotasi jabatan

mengurangi

kejenuhan dalam

bekerja

0 0 3 4,1 11 14,8 35 47,3 25 33,8 Setuju

Rotasi jabatan

untuk

menempatkan

pegawai dibidang

yang sesuai

dengan

kemampuannya

1 1,3 1 1,3 14 18,9 40 54,1 18 24,4 Setuju

Mengisi jabatan

yang kosong 1 1,3 8 10,8 20 27 36 48,7 9 12,2 Setuju

Kesimpulan 2 0,9 12 5,4 45 20,3 111 50 52 23,4 Setuju

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 18 menunjukkan bahwa persepsi pegawai terhadap

kebutuhan disimpulkan sebesar 50%, yaitu setuju adanya kebutuhan rotasi

jabatan dalam PKT Kebun Raya Bogor-LIPI. Hal ini mengindikasi

pelaksanaan rotasi berdasarkan kebutuhan sudah berjalan dengan baik

dengan mengurangi tingkat kejenuhan, menempatkan pegawai sesuai

dengan kemampuannya dan mengisi jabatan yang kosong yang masing-

masing memiliki persentase secara berurutan sebesar 47,3%, 54,1% dan

48,7%. Persentase tertinggi terdapat pada rotasi jabatan untuk menempatkan

pegawai dibidang yang sesuai dengan kemampuannya. Persepsi pegawai

yang tidak setuju terhadap kebutuhan sebesar 0,9%, karena masih terdapat

pegawai yang tidak setuju rotasi jabatan dapat menempatkan pegawai sesuai

dengan bidangnya dan mengisi jabatan yang kosong atau belum terisi.

Tabel 19. Persepsi Pegawai terhadap Kecakapan

Pertanyaan

Skor Kete-

rangan 1 2 3 4 5

N % N % N % N % N %

Memiliki keahlian

yang kompeten

diberbagai jenis

bidang

0 0 3 4,1 14 18,9 44 59,4 13 17,6 Setuju

Rotasi jabatan

menjadikan

bekerja lebih

optimal

0 0 4 5,4 23 31,1 39 52,7 8 10,8 Setuju

Kesimpulan 0 0 7 4,7 37 25 83 56,1 21 14,2 Setuju

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Page 73: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

57

Berdasarkan Tabel 19 menunjukkan bahwa persepsi pegawai terhadap

kecakapan disimpulkan sebesar 56,1% pada alternatif jawaban setuju dan

masih terdapat 4,7% kurang setuju. Hal ini mengindikasi bahwa pegawai

setuju kecakapan bekerja dalam bekerja di berbagai jenis bidang sebanyak

44 pegawai dan menjadikan bekerja lebih optimal setelah melaksanakan

rotasi jabatan sebanyak 39 pegawai.

Tabel 20. Persepsi Pegawai terhadap Tanggung Jawab

Pernyataan

Skor Kete-

rangan 1 2 3 4 5

N % N % N % N % N %

Atasan harus

terbuka

memberikan

informasi

mengenai rotasi

jabatan

1 1,3 1 1,3 12 16,2 29 39,2 31 41,9 Sangat

setuju

Rotasi jabatan

dilakukan dengan

alasan-alasan

yang jelas

0 0 0 0 6 8,1 31 41,9 37 50 Sangat

setuju

Kesimpulan 1 0,7 1 0,7 18 12,2 60 40,5 68 45,9 Sangat

setuju

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 20 menunjukkan bahwa persepsi pegawai terhadap

tanggung jawab sebesar 45,9%, yaitu pegawai sangat setuju adanya

tanggung jawab atasan dengan memberikan informasi mengenai

pelaksanaan rotasi jabatan serta dilakukan dengan alasan yang jelas.

Persepsi pegawai berjumlah 39,2% setuju atasan harus terbuka memberikan

informasi dan pegawai berjumlah 41,9% setuju rotasi jabatan dilakukan

dengan alasan-alasan yang jelas. Tetapi masih terdapat persepsi pegawai

yang tidak setuju terhadap tanggung jawab sebesar 0,7%. Hal ini

mengindikasi bahwa tanggung jawab atasan atas pelaksanaan rotasi jabatan

dilaksanakan dengan sangat baik.

4.4.2 Analisis Prestasi Kerja Pegawai pada PKT Kebun Raya Bogor-

LIPI

Penilaian prestasi kerja pegawai pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI

adalah kinerja, kompetensi dan pengembangan diri pegawai. Hasil

perhitungan penilaian persepsi pegawai terhadap prestasi kerja dapat dilihat

pada Tabel 21.

Page 74: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

58

Tabel 21. Persepsi Pegawai terhadap Prestasi Kerja Pegawai

Pernyataan

Skor Nilai Prestasi Kerja Pegawai

Kete-

rangan

1 2 3 4 5

N % N % N % N % N %

Tugas/pekerjaan

sesuai dengan

standar

0 0 0 0 6 8,1 37 50 31 41,9 Setuju

Tugas/pekerjaan

tepat pada

waktunya

0 0 2 2,7 10 13,5 41 55,4 21 28,4 Setuju

Tugas/pekerjaan

sesuai target 0 0 3 4,1 12 16,2 43 58,1 16 21,6 Setuju

Bersungguh-

sungguh

menyelesaikan

tugas

0 0 1 1,3 7 9,5 32 43,2 34 46 Sangat

setuju

Memiliki

kompetensi yang

dibutuhkan

0 0 1 1,3 11 14,8 44 59,4 18 24,3 Setuju

Datang tepat

waktu 0 0 1 1,3 6 8,1 47 63,5 20 27 Setuju

Kehadiran di

tempat kerja 0 0 1 1,3 11 14,8 35 47,3 27 36,5 Setuju

Kesalahan

melakukan

pekerjaan jarang

dilakukan

0 0 10 13,5 21 28,4 31 41,9 12 16,2 Setuju

Mendapat

teguran jika

prestasi kerja

kurang baik

0 0 3 4,1 20 27 31 41,9 20 27 Setuju

Hubungan atasan

terjalin dengan

baik

0 0 1 1,3 5 6,8 32 43,2 36 48,7 Sangat

setuju

Hubungan

personil berjalan

dengan baik

0 0 0 0 5 6,8 32 43,2 37 50 Sangat

setuju

Mampu

mengambil

keputusan dalam

mengahadapi

masalah

pekerjaan

0 0 4 5,4 13 17,6 41 55,4 16 21,6 Setuju

Memiliki sikap

jujur dalam

melakukan

pekerjaan

0 0 0 0 9 12,2 38 51,3 27 36,5 Setuju

Mampu

memberikan

motivasi diri

sendiri

0 0 0 0 20 27 40 54,1 14 18,9 Setuju

Lingkungan

pekerjaan

mendukung

0 0 2 2,7 14 18,9 42 56,8 16 21,6 Setuju

Rutinitas kerja

yang monoton

menurunkan

prestasi kerja

1 1,3 1 1,3 13 17,6 35 47,3 24 32,4 Setuju

Kesimpulan 1 0,1 30 2,5 183 15,4 601 50,8 369 31.2 Setuju

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Keterangan: 1. N = Frekuensi Pegawai 2. % = Persentase Pegawai

Page 75: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

59

Berdasarkan hasil perhitungan terhadap persepsi pegawai terhadap

prestasi kerja pegawai pada Tabel 21 menunjukkan bahwa pegawai sering

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan standar berjumlah 37 pegawai

(50%). Pegawai sering menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya

berjumlah 41 pegawai (55,4%). Pegawai sering menyelesaikan pekerjaan

sesuai dengan target yang telah ditentukan berjumlah 43 pegawai (58,1%).

Pegawai selalu bersungguh-sungguh dalam menyelesaikan pekerjaan

berjumlah 43 pegawai (46%). Pegawai sering memiliki kompetensi yang

dibutuhkan dalam bekerja berjumlah 44 pegawai (59,4%).

Pegawai sering datang tepat waktu berjumlah 47 pegawai (63,5%).

Pegawai sering prioritaskan kehadiran ke tempat kerja berjumlah 35

pegawai (47,3%). Pegawai jarang melakukan kesalahan dalam bekerja

berjumlah 31 pegawai (41,9%). Pegawai sering mendapat teguran jika

prestasi kerja kurang baik berjumlah 31 pegawai (41,9%). Pegawai selalu

menjalin hubungan baik dengan atasan berjumlah 36 pegawai (48,7%).

Pegawai selalu menjalin hubungan baik antar personil berjumlah 37

pegawai (50%). Pegawai setuju mampu mengambil keputusan dalam

menghadapi masalah berjumlah 41 pegawai (55,4%). Pegawai sering

bersikap jujur dalam menyelesaikan pekerjaan berjumlah 38 pegawai

(51,3%).

Pegawai mampu memberikan motivasi terhadap diri sendiri berjumlah

40 pegawai (54,1%). Pegawai setuju bahwa lingkungan pekerjaan

mendukung dalam melakukan pekerjaan berjumlah 42 pegawai (56,8%).

Pegawai setuju bahwa rutinitas yang monoton dapat menurunkan prestasi

kerja pegawai berjumlah 35 pegawai (47,3%). Secara keseluruhan alternatif

jawaban setuju paling banyak dipilih sebesar 50,8%, Sedangkan alternatif

jawaban paling rendah sebesar 0,1%. Hasil persepsi pegawai menunjukkan

prestasi kerja pegawai PKT Kebun Raya Bogor-LIPI dapat dikatakan tinggi

karena persepsi pegawai tentang prestasi kerja terdapat pada alternatif

jawaban setuju.

Page 76: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

60

Tabel 22. Persepsi Pegawai terhadap Kinerja

Pernyataan

Skor Kete-

rangan 1 2 3 4 5

N % N % N % N % N %

Tugas/pekerjaan

sesuai dengan

standar

0 0 0 0 6 8,1 37 50 31 41,9 Setuju

Tugas/pekerjaan

tepat pada

waktunya

0 0 2 2,7 10 13,5 41 55,4 21 28,4 Setuju

Tugas/pekerjaan

sesuai target 0 0 3 4,1 12 16,2 43 58,1 16 21,6 Setuju

Rutinitas kerja

yang monoton

menurunkan

prestasi kerja

1 1,3 1 1,3 13 17,6 35 47,3 24 32,4 Setuju

Kesimpulan 1 0,4 6 2 41 13,8 156 52,7 92 31,1 Setuju

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 22 menunjukkan bahwa persepsi pegawai terhadap

kinerja terdapat pada alternatif jawaban setuju sebesar 52,7%. Penyelesaian

tugas sesuai dengan standar, tepat pada waktunya dan sesuai target sudah

dilakukan dengan baik. Hal ini mengindikasi kinerja pegawai pada PKT

Kebun Raya Bogor-LIPI memiliki kinerja yang tinggi.

Tabel 23. Persepsi Pegawai terhadap Kompetensi

Pernyataan

Skor Kete-

rangan 1 2 3 4 5

N % N % N % N % N %

Memiliki

kompetensi yang

dibutuhkan

0 0 1 1,3 11 14,8 44 59,5 18 24,3 Setuju

Kesalahan

melakukan

pekerjaan jarang

dilakukan

0 0 10 13,5 21 28,4 31 41,9 12 16,2 Setuju

Kesimpulan 0 0 11 7,4 32 21,6 75 50,7 30 20,3 Setuju

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 23 menunjukkan persepsi pegawai terhadap

kompetensi terdapat pada alternantif jawaban setuju sebesar 50,7%. Persepsi

kesalahan dalam melakukan pekerjaan juga jarang dilakukan sebesar 41,9%,

tetapi sebesar 13,5% pegawai memiliki persepsi masih sering melakukan

kesalahan dalam bekerja. Pesepsi pegawai terhadap kompetensi yang

dibutuhkan terdapat pada alternatif jawaban setuju sebesar 59,5%. Hal ini

mengindikasi bahwa kompetensi yang dimiliki pegawai PKT Kebun Raya

Bogor-LIPI tinggi dengan memiliki kompetensi yang dibutuhkan dalam

bekerja.

Page 77: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

61

Tabel 24. Persepsi Pegawai terhadap Pengembangan Diri

Pernyataan

Skor Kete-

rangan 1 2 3 4 5

N % N % N % N % N %

Bersungguh-

sungguh

menyelesaikan

tugas

0 0 1 1,3 7 9,5 32 43,2 34 46 Sangat

setuuju

Datang tepat

waktu 0 0 1 1,3 6 8,1 47 63,5 20 27 Setuju

Kehadiran di

tempat kerja 0 0 1 1,3 11 14,8 35 47,3 27 36,5 Setuju

Mendapat teguran

jika prestasi kerja

kurang baik

0 0 3 4,1 20 27 31 41,9 20 27 Setuju

Hubungan atasan

terjalin dengan

baik

0 0 1 1,3 5 6,8 32 43,2 36 48,7 Sangat

setuju

Hubungan

personil berjalan

dengan baik

0 0 0 0 5 6,8 32 43,2 37 50 Sangat

setuju

Mampu

mengambil

keputusan dalam

mengahadapi

masalah

pekerjaan

0 0 4 5,4 13 17,6 41 55,4 16 21,6 Setuju

Memiliki sikap

jujur dalam

melakukan

pekerjaan

0 0 0 0 9 12,2 38 51,3 27 36,5 Setuju

Mampu

memberikan

motivasi diri

sendiri

0 0 0 0 20 27 40 54,1 14 18,9 Setuju

Lingkungan

pekerjaan

mendukung

0 0 2 2,7 14 18,9 42 56,8 16 21,6 Setuju

Kesimpulan 0 0 13 1,8 110 14,9 370 50 247 33,4 Setuju

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 24 menunjukkan persepsi pegawai terhadap

pengembangan diri pegawai terdapat pada alternatif jawaban setuju sebesar

50%. Pegawai yang kurang setuju terhadap pengembangan diri sebesar

1,8%. Hubungan antar atasan dan personil terjalin dengan baik memiliki

persentase tertinggi pada alternatif jawaban sangat setuju. Hal ini

mengindikasi pengembangan diri pegawai PKT Kebun Raya-LIPI dapat

dikatakan tinggi dengan adanya disiplin, hubungan kerja atasan dan pegawai

lainnya, pengambilan keputusan, sikap pegawai dan lingkungan kerja yang

sesuai.

Page 78: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

62

4.5. Analisis Tabulasi Silang (Crosstab)

Analisis tabulasi silang digunakan untuk mengetahui persepsi pegawai

terhadap rotasi jabatan pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI dengan

karakteristik pegawai, yaitu jenis kelamin, Pendidikan, Status Pernikahan,

Usia dan Masa Kerja. Perhitungan tabulasi silang menggunakan Software

SPSS 15.0 for Windows.

1. Jenis Kelamin

Tabulasi silang jenis kelamin terhadap rotasi jabatan dari 74

pegawai pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI yang terdiri dari pria dan

wanita dengan persepsi yang terbagi atas 5 kelompok, yaitu sangat tinggi,

tinggi, cukup, rendah dan sangat rendah.

Tabel 25. Tabulasi Silang Jenis Kelamin terhadap Rotasi Jabatan

Rotasi Jabatan Total

Sangat Rendah

Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi 1

Jenis Kelamin

Pria Jumlah 1 4 14 19 10 48

% within Jenis Kelamin

2,1% 8,3% 29,2% 39,6% 20,8% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

50,0% 50,0% 73,7% 61,3% 71,4% 64,9%

% of Total 1,4% 5,4% 18,9% 25,7% 13,5% 64,9%

Wanita Jumlah 1 4 5 12 4 26

% within Jenis_Kelamin

3,8% 15,4% 19,2% 46,2% 15,4% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

50,0% 50,0% 26,3% 38,7% 28,6% 35,1%

% of Total 1,4% 5,4% 6,8% 16,2% 5,4% 35,1%

Total Jumlah 2 8 19 31 14 74

% within Jenis Kelamin

2,7% 10,8% 25,7% 41,9% 18,9% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 2,7% 10,8% 25,7% 41,9% 18,9% 100,0%

Sumber: Data Primer diolah menggunakan SPSS 15.0 for Windows (2012)

Berdasarkan Tabel 25 menunjukkan bahwa pegawai pria lebih

mendominasi dibanding pegawai wanita. Pegawai pria dengan jumlah 19

pegawai memiliki persepsi tinggi terhadap rotasi jabatan. Hal ini

mengindikasi bahwa pegawai pria lebih sering melakukan rotasi jabatan,

karena intensitas dan kapasitas pekerjaan pada PKT Kebun Raya Bogor-

LIPI lebih bersifat teknis atau operasional lapangan yang membutuhkan

tenaga kerja pria dibanding tenaga kerja wanita.

Page 79: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

63

2. Pendidikan

Tabulasi silang pendidikan terhadap rotasi jabatan dari 74 pegawai

pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI dengan tingkat pendidikan SLTP,

SLTA, D3, S 1, S2 dan S3.

Tabel 26. Tabulasi Silang Pendidikan terhadap Rotasi Jabatan

Rotasi Jabatan Total

Sangat Rendah

Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi 1

Pendidikan SLTP Jumlah 0 0 1 1 0 2

% within Pendidikan

,0% ,0% 50,0% 50,0% ,0% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

,0% ,0% 5,3% 3,2% ,0% 2,7%

% of Total ,0% ,0% 1,4% 1,4% ,0% 2,7%

SLTA Jumlah 1 5 10 13 4 33

% within Pendidikan

3,0% 15,2% 30,3% 39,4% 12,1% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

50,0% 62,5% 52,6% 41,9% 28,6% 44,6%

% of Total 1,4% 6,8% 13,5% 17,6% 5,4% 44,6%

D3 Jumlah 0 1 1 3 0 5

% within Pendidikan

,0% 20,0% 20,0% 60,0% ,0% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

,0% 12,5% 5,3% 9,7% ,0% 6,8%

% of Total ,0% 1,4% 1,4% 4,1% ,0% 6,8%

S1 Jumlah 0 2 3 12 7 24

% within Pendidikan

,0% 8,3% 12,5% 50,0% 29,2% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

,0% 25,0% 15,8% 38,7% 50,0% 32,4%

% of Total ,0% 2,7% 4,1% 16,2% 9,5% 32,4%

S2 Jumlah 1 0 3 1 3 8

% within Pendidikan

12,5% ,0% 37,5% 12,5% 37,5% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

50,0% ,0% 15,8% 3,2% 21,4% 10,8%

% of Total 1,4% ,0% 4,1% 1,4% 4,1% 10,8%

S3 Jumlah 0 0 1 1 0 2

% within Pendidikan

,0% ,0% 50,0% 50,0% ,0% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

,0% ,0% 5,3% 3,2% ,0% 2,7%

% of Total ,0% ,0% 1,4% 1,4% ,0% 2,7%

Total Jumlah 2 8 19 31 14 74

% within Pendidikan

2,7% 10,8% 25,7% 41,9% 18,9% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 2,7% 10,8% 25,7% 41,9% 18,9% 100,0%

Sumber: Data Primer diolah menggunakan SPSS 15.0 for Windows (2012)

Berdasarkan Tabel 26 menunjukkan bahwa pegawai dengan tingkat

pendidikan SLTA dan S1 mendominasi pada PKT Kebun Raya Bogor-

LIPI. Pegawai dengan tingkat pendidikan SLTA berjumlah 13 pegawai

memiliki persepsi tinggi terhadap rotasi kerja jabatan. Hal ini

mengindikasi bahwa pegawai yang berpendidikan SLTA lebih

Page 80: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

64

ditempatkan pada pekerjaan yang bersifat teknis atau operasional

lapangan, sehingga lebih sering melaksanakan rotasi jabatan. Sedangkan

pegawai dengan tingkat pendidikan S1 berjumlah 12 pegawai memiliki

persepsi tinggi terhadap rotasi jabatan. Hal ini mengindikasi bahwa untuk

menuju Reformasi Birokrasi dibutuhkan pegawai baru yang handal dan

mempunyai pengetahuan, pengalaman dan kecakapan di berbagai bidang,

sehingga lebih sering bagi pegawai tersebut dalam melaksanakan rotasi

jabatan.

3. Status Pernikahan

Tabulasi silang status pernikahan terhadap rotasi jabatan dari 74

pegawai pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI yang terdiri dari menikah

dan belum menikah.

Tabel 27. Tabulasi Silang Status Pernikahan terhadap Rotasi Jabatan

Rotasi Jabatan Total

Sangat Rendah

Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi 1

Status Pernika-han

Menikah Jumlah 2 7 18 21 11 59

% within Status Pernikahan

3,4% 11,9% 30,5% 35,6% 18,6% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

100,0% 87,5% 94,7% 67,7% 78,6% 79,7%

% of Total 2,7% 9,5% 24,3% 28,4% 14,9% 79,7%

Bekum Menikah

Count 0 1 1 10 3 15

% within Status Pernikahan

,0% 6,7% 6,7% 66,7% 20,0% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

,0% 12,5% 5,3% 32,3% 21,4% 20,3%

% of Total ,0% 1,4% 1,4% 13,5% 4,1% 20,3%

Total Count 2 8 19 31 14 74

% within Status Pernikahan

2,7% 10,8% 25,7% 41,9% 18,9% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 2,7% 10,8% 25,7% 41,9% 18,9% 100,0%

Sumber: Data Primer diolah menggunakan SPSS 15.0 for Windows (2012)

Berdasarkan Tabel 27 menunjukkan bahwa pegawai dengan status

menikah lebih mendominasi dibanding pegawai dengan status belum

menikah. Pegawai dengan status menikah berjumlah 21 pegawai

memiliki persepsi tinggi dan berjumlah 18 pegawai memiliki persepsi

cukup terhadap rotasi jabatan. Hal ini mengindikasi bahwa pegawai

dengan status menikah lebih mempertimbangkan faktor keluarga dan

Page 81: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

65

lingkungan ketika melaksanakan perpindahan pekerjaan ke tempat di luar

PKT Kebun Raya Bogor-LIPI, sehingga pegawai dengan status menikah

lebih sering melakukan rotasi jabatan yang dilakukan pada lingkup PKT

Kebun Raya Bogor-LIPI. Sedangkan pegawai dengan status belum

menikah berjumlah 10 pegawai memiliki persepsi tinggi terhadap rotasi

jabatan. Hal ini mengindikasi bahwa pegawai dengan status belum

menikah lebih dapat melakukan perpindahan pekerjaan ke tempat di luar

PKT Kebun Raya Bogor-LIPI karena tidak perlu mempertimbangkan

faktor keluarga dan lingkungan.

4. Usia

Tabulasi silang usia terhadap rotasi jabatan dari 74 pegawai pada

PKT Kebun Raya Bogor-LIPI yang terdiri dari < 30 tahun, 31-40 tahun,

41-50 tahun dan > 50 Tahun.

Tabel 28. Tabulasi Silang Usia terhadap Rotasi Jabatan

Rotasi Jabatan Total

Sangat Rendah

Rendah Cukup Tinggi Sanga Tinggi 1

Usia < 30 Tahun Jumlah 0 2 2 10 3 17

% within Usia ,0% 11,8% 11,8% 58,8% 17,6% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

,0% 25,0% 10,5% 32,3% 21,4% 23,0%

% of Total ,0% 2,7% 2,7% 13,5% 4,1% 23,0%

31-40 Tahun Jumlah 1 2 6 5 4 18

% within Usia 5,6% 11,1% 33,3% 27,8% 22,2% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

50,0% 25,0% 31,6% 16,1% 28,6% 24,3%

% of Total 1,4% 2,7% 8,1% 6,8% 5,4% 24,3%

41-50 Tahun Jumlah 1 4 8 11 4 28

% within Usia 3,6% 14,3% 28,6% 39,3% 14,3% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

50,0% 50,0% 42,1% 35,5% 28,6% 37,8%

% of Total 1,4% 5,4% 10,8% 14,9% 5,4% 37,8%

> 50 Tahun Jumlah 0 0 3 5 3 11

% within Usia ,0% ,0% 27,3% 45,5% 27,3% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

,0% ,0% 15,8% 16,1% 21,4% 14,9%

% of Total ,0% ,0% 4,1% 6,8% 4,1% 14,9%

Total Jumlah 2 8 19 31 14 74

% within Usia 2,7% 10,8% 25,7% 41,9% 18,9% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 2,7% 10,8% 25,7% 41,9% 18,9% 100,0%

Sumber: Data Primer diolah menggunakan SPSS 15.0 for Windows (2012)

Page 82: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

66

Berdasarkan Tabel 28 menunjukkan bahwa pegawai dengan usia

41-50 tahun berjumlah 11 pegawai dan usia < 30 tahun berjumlah 10

pegawai memiliki persepsi tinggi terhadap rotasi jabatan. Hal ini

mengindikasi bahwa pada usia 41-50 tahun merupakan taraf usia matang,

sehingga lebih sering melakukan rotasi jabatan agar dapat mengurangi

tingkat kejenuhan, menambah pengalaman dan kecakapan di berbagai

bidang pekerjaan. Sedangkan pada usia < 30 tahun mengindikasi bahwa

pegawai tersebut memiliki masa kerja < 5 tahun sehingga perlu

melakukan rotasi jabatan lebih sering karena dapat memberikan

cakrawala pandangan pegawai lebih luas mengenai PKT Kebun Raya

Bogor-LIPI.

5. Masa Kerja

Tabulasi silang masa kerja terhadap rotasi jabatan dari 74 pegawai

pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI yang terdiri dari < 5 tahun, 6-10

tahun, 11-15 tahun, 16-20 tahun, 21-25 tahun, 26-30 tahun dan > 30

tahun.

Berdasarkan Tabel 29 menunjukkan bahwa masa kerja < 5 tahun

lebih mendominasi dibanding masa kerja yang lain. Pegawai dengan

masa kerja < 5 tahun berjumlah 9 pegawai memiliki persepsi tinggi

terhadap rotasi jabatan. Hal ini selaras dengan persepsi usia < 30 tahun

yang mengindikasi bahwa pegawai pada masa kerja < 5 tahun

membutuhkan pengetahuan, pengalaman, kecakapan dan cakrawala

pendangan lebih luas mengenai PKT Kebun Raya Bogor-LIPI. Pegawai

dengan masa kerja 11-15 tahun berjumlah 7 pegawai memiliki persepsi

tinggi terhadap prestasi kerja pegawai. Hal ini selaras dengan persepsi

usia 41-50 tahun yang mengindikasi bahwa pada masa kerja 11-15 tahun

merupakan masa kerja yang perlu di rotasi agar dapat menambah

pengalaman dan kecakapan di berbagai bidang pekerjaan. Pegawai

dengan masa kerja 11-15 tahun juga dapat diindikasikan pegawai yang

memerlukan prospektif pengembangan karir yang tinggi, sehingga

pelaksanaan rotasi jabatan sering dapat dilakukan.

Page 83: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

67

Tabel 29. Tabulasi Silang Masa Kerja terhadap Rotasi Jabatan

Rotasi Jabatan Total

Sangat Rendah

Rendah Cukup Tinggi Sangat Tinggi 1

Masa Kerja

< 5 tahun Jumlah 0 1 2 9 3 15

% within Masa Kerja

,0% 6,7% 13,3% 60,0% 20,0% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

,0% 12,5% 10,5% 29,0% 21,4% 20,3%

% of Total ,0% 1,4% 2,7% 12,2% 4,1% 20,3%

6-10 Tahun

Jumlah 1 1 1 5 2 10

% within Masa Kerja

10,0% 10,0% 10,0% 50,0% 20,0% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

50,0% 12,5% 5,3% 16,1% 14,3% 13,5%

% of Total 1,4% 1,4% 1,4% 6,8% 2,7% 13,5%

11-15 Tahun

Jumlah 0 1 7 2 3 13

% within Masa Kerja

,0% 7,7% 53,8% 15,4% 23,1% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

,0% 12,5% 36,8% 6,5% 21,4% 17,6%

% of Total ,0% 1,4% 9,5% 2,7% 4,1% 17,6%

16-20 Tahun

Jumlah 0 2 1 6 1 10

% within Masa Kerja

,0% 20,0% 10,0% 60,0% 10,0% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

,0% 25,0% 5,3% 19,4% 7,1% 13,5%

% of Total ,0% 2,7% 1,4% 8,1% 1,4% 13,5%

21-25 Tahun

Jumlah 0 1 5 5 3 14

% within Masa Kerja

,0% 7,1% 35,7% 35,7% 21,4% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

,0% 12,5% 26,3% 16,1% 21,4% 18,9%

% of Total ,0% 1,4% 6,8% 6,8% 4,1% 18,9%

26-30 Tahun

Jumlah 1 2 2 2 1 8

% within Masa Kerja

12,5% 25,0% 25,0% 25,0% 12,5% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

50,0% 25,0% 10,5% 6,5% 7,1% 10,8%

% of Total 1,4% 2,7% 2,7% 2,7% 1,4% 10,8%

> 30 Tahun

Jumlah 0 0 1 2 1 4

% within Masa Kerja

,0% ,0% 25,0% 50,0% 25,0% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

,0% ,0% 5,3% 6,5% 7,1% 5,4%

% of Total ,0% ,0% 1,4% 2,7% 1,4% 5,4%

Total Jumlah 2 8 19 31 14 74

% within Masa Kerja

2,7% 10,8% 25,7% 41,9% 18,9% 100,0%

% within Rotasi Jabatan

100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 2,7% 10,8% 25,7% 41,9% 18,9% 100,0%

Sumber: Data Primer diolah menggunakan SPSS 15.0 for Windows (2012)

4.6. Analisis Korelasi Rank Spearman

Korelasi Rank Spearman untuk menguji ada tidaknya hubungan antara

rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada PKT Kebun Raya Bogor-

LIPI dengan tingkat skala pengukuran yang digunakan adalah ordinal.

Penyusunan rank pada setiap variabel dari 74 pegawai dilakukan untuk

Page 84: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

68

mengetahui total dari rank kembar. Hasil perhitungan kuadrat dari selisih

rank variabel rotasi jabatan dan rank prestasi kerja pegawai berjumlah

26953,5. Maka, apabila rank kembar lebih dari 20%, rumus koreksian harus

digunakan. Hasil Perhitungan jumlah kuadrat dapat dilihat pada Lampiran 4.

Setelah mengetahui jumlah kuadrat selisih, selanjutnya melakukan

perhitungan terhadap rank pada variabel rotasi jabatan dan variabel prestasi

kerja pegawai. Berikut merupakan himpunan skor kembar variabel rotasi

jabatan terdapat pada Tabel 30.

Tabel 30. Himpunan Skor Kembar Variabel Rotasi Jabatan

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 30 menunjukkan pada variabel rotasi jabatan yang

memiliki rank kembar berjumlah 69 pegawai dengan 93,24% dari total 74

pegawai. Skor kembar 49 memiliki jumlah tertinggi sebanyak 12 pegawai.

Sedangkan, skor kembar terendah pada skor 41, 44, dan 53 dengan jumlah 2

pegawai. Jumlah rank kembar pada rotasi jabatan lebih dari 20%, maka

rumus koreksian perlu digunakan.

No. Skor Kembar Jumlah t(t2

-1)/12

1. 39 3 2

2. 40 3 2

3. 41 2 0,5

4. 43 3 2

5. 44 2 0,5

6. 45 6 17,5

7. 46 3 2

8. 47 4 5

9. 48 6 17,5

10. 49 12 143

11. 50 4 5

12. 51 3 2

13. 52 4 5

14. 53 2 0,5

15. 54 6 17,5

16. 55 3 2

17. 57 3 2

Total 69 (93,24%) 226

Page 85: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

69

Tabel 31. Himpunan Skor Kembar Variabel Prestasi Kerja Pegawai

Sumber: Data Primer diolah (2012)

Berdasarkan Tabel 31 menunjukkan pada variabel prestasi kerja

pegawai memiliki skor kembar berjumlah 68 pegawai dengan 91,89% dari

total 74 pegawai. Jumlah rank kembar pada prestasi kerja jabatan juga lebih

dari 20%%, maka digunakan rumus koreksian. Jumlah himpunan skor

kembar pada variabel X dan variabel Y kemudian didistribusikan untuk

mengetahui jumlah rank yang sama ke dalam rumus berikut.

Rumus Koreksian:

No. Skor Kembar Jumlah t(t2

-1)/12

1. 48 2 0,5

2. 51 2 0,5

3. 60 2 0,5

4. 61 6 17,5

5. 62 3 2

6. 64 8 42

7. 65 4 5

8. 66 6 17,5

9. 67 2 0,5

10. 68 4 5

11. 69 5 10

12. 70 2 0,5

13. 71 5 10

14. 72 4 5

15. 73 5 10

16. 74 3 2

17. 75 3 2

18. 76 2 0,5

Total 68 (91,89%) 131

Page 86: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

70

Selanjutnya untuk mengetahui hubungan rotasi jabatan dengan

prestasi kerja pegawai pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI dapat

disubstitusikan pada rumus korelasi Rank Spearman (rs) sebagai berikut:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑

Hasil korelasi Rank Spearman (rs) adalah sebesar 0,599 dengan

kategori keeratan pada rentang 0,41 sampai dengan 0,70 yang berarti

memiliki keeratan kuat. Hasil uji korelasi dapat dilihat pada Tabel 32.

Tabel 32. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman

Keterangan Rotasi Jabatan dengan Prestasi Kerja Pegawai

Signifikansi 0,000

Nilai rs 0,599

Kategori Kuat

Berdasarkan Tabel 32 menunjukkan hasil uji korelasi Rank Spearman

terhadap penilaian hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai

menunjukkan angka sebesar 0,599 yang termasuk kategori kuat dengan

signifikasi 0,000 < 0,1 (α = 10%). Hal ini menunjukkan korelasi positif yang

berarti apabila pegawai PKT Kebun Raya Bogor-LIPI melakukan rotasi

jabatan maka akan berpengaruh dengan prestasi kerja pegawainya. Hasil

perhitungan menggunakan Software SPSS 15.0 for Windows dapat dilihat

pada Lampiran 5.

Page 87: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

71

4.7. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis untuk mengetahui ada tidak hubungan antara

variabel X (rotasi jabatan) dan variabel Y (prestasi kerja pegawai). Rumus

yang digunakan untuk mengukur hipotesis dengan menggunakan uji

signifikansi koefisien korelasi (uji t), dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Ho : ρ = 0, Artinya tidak terdapat hubungan antara rotasi jabatan dengan

prestasi kerja pegawai

b. Ha : ρ ≠ 0, Artinya terdapat hubungan antara rotasi jabatan dengan

prestasi kerja pegawai

Dengan tingkat signifikan α (level of significant) yang digunakan

adalah 0,1 (10%) dengan derajat kebebasan (db = N-2).

Berdasarkan perhitungan uji t, diperoleh hasil t hitung = 6,347,

sedangkan t tabel pada taraf signifikansi 0,1 dengan derajat bebas db = 74-2 =

72 didapat nilai sebesar 1,293. Nilai t hitung > t tabel maka tolak Ho dan terima

Ha, yang berarti terdapat hubungan antara rotasi jabatan dengan prestasi

kerja pegawai pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI. Berikut merupakan

gambar daerah penolakan Ho

Gambar 5. Kurva Daerah Penolakan dan Penerimaan Hipotesis

Daerah

Penerimaan H0

Daerah

Penerimaan Ha

Page 88: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

72

4.8. Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan, menunjukkan bahwa

terdapat hubungan yang kuat antara rotasi jabatan dengan prestasi kerja

pegawai. Oleh karena itu, PKT Kebun Raya Bogor-LIPI lebih

memperhatikan pelaksanaan rotasi jabatan agar memberikan pengetahuan,

pengalaman, dan kecakapan dalam bekerja serta lebih mempertimbangkan

kebutuhan dan tanggung jawab atas pelaksanaanya sehingga akan

meningkatkan prestasi kerja pegawai yang bertujuan untuk mencapai visi

dan misi PKT Kebun Raya Bogor-LIPI. Berikut merupakan langkah-

langkah yang dapat dilakukan dalam memperbaiki pelaksanaan rotasi

jabatan dan prestasi kerja pegawai, yaitu:

1. Pelaksanaan rotasi jabatan sebaiknya lebih disosialisasikan lagi terhadap

pegawai. Sosialisasi tersebut dapat dilaksanakan sebelum pegawai

tersebut melaksanakan rotasi jabatan dan masa pra-jabatan pegawai, agar

pegawai lebih mengerti pentingnya rotasi jabatan dalam meningkatkan

prestasi kerja pegawai.

2. Pelaksanaan rotasi jabatan sebaiknya dilaksanakan atas dasar

perencanaan strategis, memiliki prospektif terhadap pengembangan karir

dan sesuai dengan prosedur operasi standar maupun Undang-Undang

yang berlaku.

3. Atasan sebaiknya melakukan pertimbangan yang jelas sebelum

melaksanakan rotasi jabatan terhadap pegawai, karena jika rotasi jabatan

tidak dilakukan sesuai dengan kompetensi, maka akan menghambat atau

menurunkan prestasi kerja pegawai.

4. Pelatihan setiap pegawai diperlukan agar pegawai mendapatkan

kompetensi di berbagai bidang pekerjaan sehingga kesalahan dalam

bekerja dapat dihindari. Pelatihan tersebut dapat berupa pelatihan hard

skill dan soft skill.

5. Atasan sebaiknya lebih tegas dalam memberikan teguran terhadap

pegawai yang memiliki prestasi kerja kurang baik. Hal ini penting, agar

pegawai dapat memperbaiki kesalahan dalam melakukan pekerjaannya.

Page 89: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Pelaksanaan rotasi jabatan pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI berdasarkan

penilaian pengalaman, pengetahuan, kebutuhan, kecakapan, dan tanggung

jawab berada dalam kategori baik. Penilaian persepsi tanggung jawab

terhadap pelaksanaan rotasi jabatan memiliki persentase tertinggi karena

menjadi hal yang paling prioritas bagi pegawai dalam melaksanakan rotasi

jabatan di PKT Kebun Raya Bogor-LIPI. Penilaian tersebut berupa

pemberian informasi oleh atasan serta alasan-alasan yang jelas sudah

dilakukan dengan sangat baik terhadap pelaksanaan rotasi jabatan, sehingga

pegawai mengetahui sebab pegawai tersebut dirotasi. Pelaksanaan rotasi

jabatan dengan pertimbangan untuk mengurangi tingkat kejenuhan pegawai

atas pekerjaannya, menempatkan pegawai dibidang yang sesuai dengan

kemampuannya dan untuk mengisi jabatan yang kosong menurut pegawai

sudah dilaksanakan dengan baik. Penilaian rotasi jabatan terhadap

pengetahuan, pengalaman, kecakapan dan kebutuhan juga memiliki persepsi

yang baik dari pegawai.

2. Persepsi prestasi kerja pegawai pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI

berdasarkan kinerja, kompetensi dan pengembangan diri pegawai berada

dalam kategori tinggi. Mayoritas pegawai telah menunjukkan prestasi kerja

yang berkualitas terutama dalam kesungguhan bekerja serta hubungan

atasan dan antar personil yang memiliki persentase tertinggi. Persentase

tertinggi juga terdapat pada penilaian terhadap indikator kinerja, hal ini

mengindikasi bahwa kinerja pegawai di PKT Kebun Raya Bogor-LIPI

dengan pertimbangan penyelesaian pekerjaan sesuai standar, waktu yang

tepat dan sesuai target sudah dilakukan dengan baik. Disiplin waktu dengan

datang tepat waktu dan kehadiran yang menjadi prioritas dilaksanakan

dengan baik.

3. Hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada PKT Kebun

Raya Bogor-LIPI berdasarkan uji korelasi Rank Spearman menunjukkan

Page 90: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

74

angka sebesar 0,599 yang termasuk kategori kuat dengan signifikasi 0,000 <

0,1 (α = 10%). Hal ini menunjukkan korelasi positif yang berarti terdapat

hubungan antara rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai dan apabila

pegawai PKT Kebun Raya Bogor-LIPI melakukan rotasi jabatan maka akan

berpengaruh dengan prestasi kerjanya, sebaliknya apabila prestasi kerja

pegawai tersebut tinggi atau rendah maka dapat dilakukannya rotasi jabatan.

Saran

1. Berdasarkan persepsi pegawai atas pelaksanaan rotasi jabatan pada PKT

Kebun Raya Bogor-LIPI dapat disimpulkan dilaksanakan dengan baik.

Tetapi masih terdapat pegawai yang kurang mengetahui bahkan tidak

mengetahui rotasi jabatan terdapat dalam suatu organisasi. Hal ini

menunjukkan kurangnya pemberian informasi terhadap pentingnya

pelaksanaan rotasi jabatan yang dapat memberikan keuntungan bagi PKT

Kebun Raya Bogor-LIPI. Sosialisasi mengenai pentingnya rotasi jabatan

merupakan hal yang sebaiknya dilakukan PKT Kebun Raya Bogor-LIPI.

Pelaksanaan rotasi sebaiknya didasarkan pertimbangan yang jelas dari

atasan, perencanaan strategis, prospektif dalam pengembangan karir dan

sesuai dengan prosedur operasi standar yang telah ditetapkan.

2. Berdasarkan persepsi pegawai mengenai prestasi kerja pegawai pada PKT

Kebun Raya Bogor-LIPI menunjukkan adanya tingkat kesalahan pegawai

dalam melakukannya pekerjaan yang cukup tinggi. Hal ini sebaiknya

diperhatikan karena apabila tingkat kesalahan pegawai dalam bekerja

merupakan hal yang tidak menguntungkan bagi suatu organisasi. Pelatihan

pegawai dapat dilakukan untuk menghindari kesalahan pegawai dalam

bekerja.

3. Pelaksanaan rotasi jabatan pada PKT Kebun Raya Bogor-LIPI memiliki

dampak positif tertinggi yaitu pada peningkatan pengetahuan pegawai dan

pada prestasi kerja pegawai, kinerja merupakan indikator paling positif

berdasarkan hasil penelitian.

Page 91: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

DAFTAR PUSTAKA

Dessler G. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-10. Jakarta (ID):

PT Indeks.

Handoko T H. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta (ID): BPFE

Hasibuan M S P. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta (ID): PT

Bumi Aksara.

Hasibuan M S P. 2003. Manajemen (Dasar, Pengertian dan Masalah). Jakarta

(ID): PT Bumi Aksara.

Kristianti. 2011. Hubungan Rotasi Jabatan dengan Prestasi Kerja Karyawan di

Laboratorium Klinik Prodia Cabang Bandung [skripsi]. Bandung (ID):

Pendidikan Manajemen Perkantoran. Universitas Pendidikan Indonesia.

Kurniati N. 2008. Hubungan Rotasi Jabatan dengan Prestasi Kerja Karyawan di

PT. INTI (Persero) Bandung [skripsi]. Bandung (ID): Pendidikan

Manajemen Perkantoran. Universitas Pendidikan Indonesia.

Mangkuprawira S. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Cetakan

Ke-2. Jakarta (ID): Ghalia Indonesia.

Manullang M. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi ke-1. Yogyakarta

(ID): BPFE

[RI] Republik Indonesia, 1979. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

10 Tahun 1979 Tentang Penilaian Pelaksanaan Pegawai Negeri Sipil.

Jakarta (ID): RI.

[RI] Republik Indonesia, 2000. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor

96 Tahun 2000 Tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan

Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil. Jakarta (ID): RI.

[RI] Republik Indonesia, 1999. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang

Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-

Pokok Kepegawaian. Jakarta (ID): RI.

Page 92: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

76

Reza M. 2008. Pengaruh Mutasi dan Promosi Jabatan terhadap Pengembangan

Karir Pegawai (Studi Kasus Kejaksaan Tinggi Jawa Barat) [skripsi]. Bogor

(ID): Fakultas Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Rivai V. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori

ke Praktik. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada.

Saydam G. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia (Suatu Pendekatan Mikro).

Jakarta (ID): Djambatan.

Sekaran U. 2006. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Buku 1. Jakarta (ID):

Salemba Empat.

Siagian S P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ke-16. Jakarta

(ID): Bumi Aksara.

Silitonga E N S. 2008. Analisis Hubungan Penilaian Prestasi Kerja dengan

Promosi Jabatan Karyawan (Studi Kasus PT Bank Rakyat Indonesia

(Persero), Tbk Cabang Bogor) [skripsi]. Bogor (ID): Fakultas Ekonomi dan

Manajemen. Institut Pertanian Bogor.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Cetakan Ke-

8. Bandung (ID): Alfabeta.

Wahyudi B. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung(ID): Sulita.

Page 93: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

LAMPIRAN

Page 94: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN PRESTASI KERJA PEGAWAI

PADA PUSAT KONSERVASI TUMBUHAN KEBUN RAYA BOGOR-LIPI

Responden yang terhormat,

kuesioner ini merupakan salah satu metode pengumpulan data dan informasi yang dapat digunakan

untuk mendukung penelitian ini guna penyusunan skripsi dalam menyelesaikan Program Sarjana

Alih Jenis Manajemen pada Institut Pertanian Bogor. Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk

mengisi pertanyaan yang telah disediakan dengan sebaik-baiknya. Atas keluangan waktu dan

perhatiannya dalam mengisi kuesioner penelitian ini, saya ucapkan terima kasih.

Kuesioner ini merupakan instrument penelitian yang dilakukan oleh:

Peneliti : Bayu Putra Anggerianto

NRP : H24104056

Departemen : Manajemen

Fakultas : Ekonomi dan Manajemen

Perguruan Tinggi : Institut Pertanian Bogor

A. KARAKTERISTIK PEGAWAI

1. Jenis Kelamin : a) Pria b) Wanita

2. Pendidikan : a) SLTP b) SLTA c) Diploma

d) S1 e) S2 f) _________

3. Status Pernikahan : a) Menikah b) Belum menikah

4. Usia : _____ Tahun

5. Masa Kerja : _____ Tahun

6. Jabatan/Pekerjaan : ___________________________________

B. PETUNJUK PENGISIAN

Berilah tanda checklist (√) pada tempat yang telah tersedia sesuai dengan jawaban Anda.

Penilaian dilakukan berdasarkan skala berikut:

1. Sangat Setuju = SS

2. Setuju = S

3. Cukup Setuju = CS

4. Kurang Setuju = KS

5. Tidak Setuju = TS

Page 95: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

79

Lanjutan Lampiran 1.

C. PENILAIAN ROTASI JABATAN

No. Pernyataan Jawaban

SS S CS KS TS

Rotasi Jabatan

1. Rotasi jabatan merupakan hal yang sangat

dibutuhkan dalam suatu organisasi

2. Anda mengetahui jika rotasi jabatan terdapat

dalam suatu organisasi

3. Pelaksanaan rotasi jabatan dapat menambah

pengetahuan pegawai dalam bekerja

4. Pengalaman baru bagi pegawai dapat dirasakan

setelah dilaksanakannya rotasi jabatan

5.

Rotasi jabatan dilaksanakan agar pegawai

memiliki keahlian yang kompeten diberbagai

jenis bidang

6. Pelaksanaan rotasi jabatan dapat mengurangi

tingkat kejenuhan atas pekerjaanya

7.

Rotasi jabatan dapat diberikan sebagai

hukuman/sanksi atas pelanggaran yang dilakukan

pegawai

8.

Rotasi jabatan dilaksanankan untuk menempatkan

pegawai dibidang yang sesuai dengan

kemampuannya

9. Pelaksanaan rotasi jabatan dilakukan untuk

mengisi jabatan yang kosong

10. Kemampuan pegawai dalam bekerja dapat dilihat

dengan dilaksanakannya rotasi jabatan

11. Rotasi jabatan dapat menjadikan pegawai bekerja

lebih optimal

12. Atasan harus terbuka dalam memberikan

informasi mengenai pelaksanaan rotasi jabatan

13.

Pelaksanaan rotasi jabatan diperlukan

pertimbangan agar pegawai dapat meningkatkan

kemampuan bekerjanya

Page 96: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

80

Lanjutan Lampiran 1.

No. Pernyataan SS S CS KS TS

14. Pelaksanaan rotasi jabatan harus dilakukan

dengan alasan-alasan yang jelas

15. Penyesuaian lingkungan baru setelah melakukan

rotasi jabatan

16. Rotasi jabatan mempunyai hubungan dengan

prestasi kerja pegawai

D. PENILAIAN PRESTASI KERJA PEGAWAI

No. Pernyataan Jawaban

SS S CS KS TS

Prestasi Kerja Pegawai

1. Anda dapat menyelesaikan tugas/pekerjaan sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan

2. Anda mampu menyelesaikan tugas/pekerjaan

tepat pada waktunya

3. Anda mampu menyelesaikan tugas/pekerjaan

sesuai target yang telah ditentukan

4. Anda selalu bersungguh-sungguh dalam

menyelesaikan tugas/pekerjaan

5. Anda memiliki kompetensi yang dibutuhkan

dalam bekerja

6. Datang tepat waktu merupakan hal yang selalu

dilakukan

7. Kehadiran di tempat kerja merupakan hal yang

selalu diprioritaskan

8. Kesalahan dalam melakukan pekerjaan jarang

dilakukan

9. Anda mendapat teguran jika prestasi kerja anda

kurang baik

10. Hubungan kerja dengan atasan terjalin dengan

baik

11. Hubungan kerja antar personil berjalan dengan

baik

Page 97: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

81

Lanjutan Lampiran 1.

No. Pernyataan SS S CS KS TS

12. Anda mampu mengambil keputusan dalam

menghadapi masalah pekerjaan

13. Anda memiliki sikap jujur dalam menyelesaikan

pekerjaan

14. Anda mampu memberikan motivasi terhadap diri

sendiri

15. Lingkungan pekerjaan mendukung dalam

melakukannya pekerjaan

16. Rutinitas kerja yang monoton dapat menurunkan

prestasi kerja pegawai

17. Prestasi kerja akan meningkat jika pegawai sudah

melakukan rotasi jabatan

SELESAI

Terima kasih atas kesediaan bapak/ibu dalam pengisian kuesioner ini

Page 98: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

82

Lampiran 2. Hasil Uji Validitas Variabel Rotasi Jabatan dan Prestasi Kerja

Pegawai

Variabel Rotasi Jabatan

No. 1 2 3 4 5 6 7 8

Total Skor 128 124 127 118 115 114 93 115

Validitas 0,754 0,657 0,523 0,734 0,585 0,405 0,155 0,650

No. 9 10 11 12 13 14 15 16

Total Skor 113 101 104 123 122 123 121 110

Validitas 0,673 -0,04 0,595 0,311 0,221 0,381 0,251 0,509

Variabel Prestasi Kerja Pegawai

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Total Skor 124 123 117 126 119 121 122 101 118

Validitas 0,546 0,636 0,399 0,658 0,412 0,535 0,483 0,367 0,406

No. 10 11 12 13 14 15 16 17

Total Skor 122 127 109 128 125 121 113 96

Validitas 0,574 0,704 0,604 0,387 0,394 0,368 0,506 -0,03

Page 99: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

83

Lampiran 3. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Rotasi Jabatan dan Prestasi Kerja

Pegawai

Variabel Rotasi Jabatan

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excluded(a) 0 ,0

Total 30 100,0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure. Reliability Statistics

Variabel Prestasi Kerja Pegawai

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excluded(a) 0 ,0

Total 30 100,0

a Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

,805 ,811 16

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items

,826 ,823 12

Page 100: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

84

Lampiran 4. Hasil Perhitungan Kuadrat Selisih Variabel Rotasi Jabatan dengan

Variabel Prestasi Kerja Pegawai

No.

Pegawai

Skor Rank di di

2

X Y X Y

1. 48 75 32,5 71 -38,5 1482,25

2. 40 48 7 1,5 5,5 30,25

3. 38 48 3 1,5 1,5 2,25

4. 54 73 63,5 64 -0,5 0,25

5. 54 74 63,5 68 -4,5 20,25

6. 49 66 41,5 36,5 5 25

7. 50 68 49,5 43,5 6 36

8. 50 68 49,5 43,5 6 36

9. 49 73 41,5 64 -22,5 506,25

10. 50 71 49,5 55 -5,5 30,25

11. 51 69 53 48 5 25

12. 47 68 27,5 43,5 -16 256

13. 48 64 32,5 25,5 7 49

14. 52 63 56,5 21 35,5 1260,25

15. 49 68 41,5 43,5 -2 4

16. 49 64 41,5 25,5 16 256

17. 48 64 32,5 25,5 7 49

18. 49 65 41,5 31,5 10 100

19. 45 54 19,5 8 11,5 132,25

20. 43 52 13 7 6 36

21. 41 55 9,5 9 0,5 0,25

22. 45 50 19,5 4 15,5 240,25

23. 46 66 24 36,5 -12,5 156,25

24. 41 51 9,5 5,5 4 16

25. 51 69 53 48 5 25

26. 49 75 41,5 71 -29,5 870,25

27. 47 49 27,5 3 24,5 600,25

28. 55 69 68 48 20 400

29. 49 66 41,5 36,5 5 25

30. 49 64 41,5 25,5 16 256

31. 49 73 41,5 64 -22,5 506,25

32. 54 66 63,5 36,5 27 729

33. 49 66 41,5 36,5 5 25

34. 44 66 15,5 36,5 -21 441

35. 43 62 13 19 -6 36

36. 45 65 19,5 31,5 -12 144

Page 101: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

85

Lanjutan Lampiran 4.

No.

Pegawai

Skor Rank di di

2

X Y X Y

37. 57 69 72 48 24 576

38. 48 64 32,5 25,5 7 49

39. 43 60 13 10,5 2,5 6,25

40. 44 61 15,5 14,5 1 1

41. 52 71 56,5 55 1,5 2,25

42. 32 51 1 5,5 -4,5 20,25

43. 39 60 4,5 10,5 -6 36

44. 48 61 32,5 14,5 18 324

45. 60 64 74 25,5 48,5 2352,25

46. 34 64 2 25,5 -23,5 552,25

47. 49 72 41,5 59,5 -18 324

48. 45 76 19,5 73,5 -54 2916

49. 57 74 72 68 4 16

50. 53 67 59,5 40,5 19 361

51. 47 65 27,5 31,5 -4 16

52. 46 69 24 48 -24 576

53. 54 71 63,5 55 8,5 72,25

54. 47 62 27,5 19 8,5 72,25

55. 50 70 49,5 51,5 -2 4

56. 54 71 63,5 55 8,5 72,25

57. 54 67 63,5 40,5 23 529

58. 53 73 59,5 64 -4,5 20,25

59. 40 62 7 19 -12 144

60. 40 75 7 71 -64 4096

61. 49 73 41,5 64 -22,5 506,25

62. 42 61 11 14,5 -3,5 12,25

63. 48 65 32,5 31,5 1 1

64. 55 72 68 59,5 8,5 72,25

65. 39 61 4,5 14,5 -10 100

66. 52 76 56,5 73,5 -17 289

67. 55 72 68 59,5 8,5 72,25

68. 45 61 19,5 14,5 5 25

69. 46 72 24 59,5 -35,5 1260,25

70. 52 61 56,5 14,5 42 1764

71. 57 70 72 51,5 20,5 420,25

72. 56 71 70 55 15 225

73. 45 64 19,5 25,5 -6 36

74. 51 74 53 68 -15 225

Total 3558 4859

26953,5

Page 102: ANALISIS HUBUNGAN ROTASI JABATAN DENGAN … · analisis hubungan rotasi jabatan dengan prestasi kerja pegawai pada pusat konservasi tumbuhan kebun raya bogor-lipi. oleh . bayu putra

86

Lampiran 5. Hasil Uji Korelasi Rank Spearman Rotasi Jabatan dengan Prestasi

Kerja Pegawai

Correlations

Rotasi

Jabatan Prestasi Kerja

Pegawai

Spearman's rho Rotasi Jabatan Correlation Coefficient 1,000 ,599(**)

Sig. (2-tailed) . ,000

N 74 74

Prestasi Kerja Pegawai Correlation Coefficient ,599(**) 1,000

Sig. (2-tailed) ,000 .

N 74 74

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).