22
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Oleh: STERNADO GRAHA PRASTYA B 200 130 179 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA

RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 pada Jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Oleh:

STERNADO GRAHA PRASTYA

B 200 130 179

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2018

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

1

i

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

2

ii

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

3

iii

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

1

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA

RSUD dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh keterlibatan pengguna

dalam pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan, dan dukungan manajemen

puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif.

Populasi penelitian ini adalah seluruh karyawan RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen yang

terlibat dalam penggunaan sistem informasi akuntansi sebanyak 39 responden. Metode

pengumpulan data penelitian ini menggunakan kuesioner. Teknik pengambilan sampel yang

digunakan adalah Purposive Sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis

regresi linear berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa keterlibatan pengguna

dalam pengembangan sistem dan program pelatihan dan pendidikan pengguna tidak

berpengaruh terhadap kinerja sitem informasi akuntansi. Sedangkan dukungan manajemen

puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Kata Kunci: keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem, program pelatihan dan

pendidikan pengguna, dukungan manajemen puncak, kinerja sistem informasi

akuntansi.

ABSTRACT

The purpose of this research to examine and analyze of the involvement of users in the

development system, training and education programs, and top management support on the

performance of accounting information systems. This type of research is quantitative. The

population of this research is all employees of dr. Soehadi Prijonegoro Sragen involved in the

use of accounting information system as much as 39 respondents. The method of collecting

data used questionnaire. The sampling technique used Purposive Sampling Method. The

method of analysis data used multiple linear regression analysis. The result showed the

involvement of users in the development systems and users training and education programs

doesn’t affect the performance of accounting information systems. While top management

support influence affect the performance of accounting information systems.

Keywords: the involvement of users in the development systems, users training and

education programs, top management support, the performance of accounting

information systems.

1. PENDAHULUAN

Pada era ini perkembangan teknologi informasi sangat pesat dan semakin maju

yang dibuktikan dengan munculnya banyak perangkat teknologi yang dapat

mempermudah manusia dalam berbagai kegiatan. Perkembangan teknologi sangat

diperlukan bagi kehidupan manusia, karena dengan adanya perkembangan teknologi,

perkembangan peradaban manuasia mulai berkembang dan juga perubahan sosial

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

2

manusia diberbagai bidang. Apalagi perkembangan teknologi yang diiringi oleh

pengaruh globalisasi sekarang ini yang sangat cepat, teknologi dapat menjadi sumber

informasi. Teknologi dalam hal ini merupakan salah satu penopang keberhasilan dalam

era globalisasi. (Mulyadi, 2010).

Perkembangan teknologi informasi akan berpengaruh terhadap perusahaan dalam

meningkatkan petumbuhan ekonomi, stabilitas nasional, dan kesejahteraan rakyat.

Perkembangan tersebut juga sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek kegiatan

organisasi. Perkembangan yang terjadi pada bidang informasi akuntansi menyebabkan

berkembangnya kebutuhan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan

dibutuhkan proses serta kinerja yang berkualitas dalam menghasilkan informasi.

Persaingan antar instansi kesehatan juga menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan

untuk tetap kompetitif dan menjawab setiap tantangan masyarakat.

Suatu perusahaan penting menilai kinerja sistem informasi akuntansi untuk

membantu keberhasilan perkembangan sistem informasi akuntansi itu sendiri, sehingga

mampu memberikan nilai tambah. Penilaian terhadap kinerja sistem informasi akuntansi

merupakan hal yang penting sehingga pengungkapan faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja sistem informasi akuntansi perlu dilakukan secara cepat. (Agustin, 2010 dalam

Utama dan Suardikha, 2014).

Kinerja sistem informasi yang baik adalah ketika pengguna percaya bahwa sistem

informasi itu mudah untuk digunakan. Intensitas penggunaan dan interaksi antar

pengguna sistem juga dapat menunjukkan kinerja yang baik. Sistem yang sering

digunakan juga menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih mudah dioperasikan dan lebih

mudah digunakan oleh pengguna.

Kinerja sistem informasi akuntansi pada suatu entitas dapat dilihat dari dua aspek

yaitu kepuasan para pengguna sistem dan penggunaan sistem. Indikasi kepuasan dilihat

dari pengguna merasa sistem ini memenuhi semua kebutuhan mereka untuk membantu

dalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

sistem dilihat dari perilaku seorang individu yang menggunakan sistem informasi

akuntansi karena ada manfaat yang akan diperoleh untuk membantu dalam

menyelesaikan pekerjaannya. (Soegiharto, 2001).

Sistem informasi akuntansi berperan sebagai muara dari semua transaksi dalam

proses bisnis yang dilakukan oleh suatu badan usaha, termasuk Rumah Sakit. Sistem

informasi akuntansi sangat membantu rumah sakit dalam proses akuntansinya, seperti

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

3

proses pencatatan transaksi pembayaran pada penanganan instalasi rawap inap,

pencatatan transaksi pembayaran pada penanganan instalasi rawat jalan, dan pencatatan

transaksi pembayaran apotek. Sistem informasi dalam rumah sakit sangat penting. Hal

ini karena tujuan rumah sakit adalah untuk melayani masyarakat. Untuk itu diperlukan

informasi yang akurat dalam pengolahan data dan sistem yang ada pada rumah sakit

digunakan untuk mempermudah dalam melayani masyarakat.

Beberapa penelitian tentang pengaruh keterlibatan pengguna dalam

pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan dukungan

manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi telah banyak dilakukan

peneliti terdahulu, diantaranya yaitu : Rivaningrum dan Mahmud (2015), Ane dan

Anggraini (2012), Abhimantra dan Suryanawa (2016), Chomasatu (2014), Utama dan

Suardikha (2014), Dalimunthe, dkk (2014), dan Prabowo, dkk (2013).

Banyaknya penelitian mengenai kinerja sistem informasi akuntansi, dapat diambil

kesimpulan bahwa kinerja sistem informasi sangat penting bagi suatu organisasi ataupun

perusahaan untuk mencapai tujuannya. Upaya yang dilakukan salah satunya yaitu

meningkatkan faktor-faktor yang mempengaruhi sistem informasi akuntansi.

Penelitian ini mereplikasi dari penelitian Rivaningrum dan Mahmud (2015).

Adapun perbedaannya adalah objek yang diteliti. Penelitian yang dilakukan Rivaningrum

dan Mahmud (2015) mengambil objek pada Rumah Sakit Saras Husada Purworejo.

Sedangkan penelitian ini mengambil objek pada RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitan dengan judul penelitian: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KINERJA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA RSUD

dr. SOEHADI PRIJONEGORO SRAGEN.

1.1. Kajian Literatur dan Pengembangan Hipotesis

1.1.1. Landasan Teori

1.1.1.1. Teori Pengharapan (Exspectancy Theory) Victor Vroom

Teori Pengharapan (Exspectancy Theory) menurut Vroom dalam

Robbins (1996), dijelaskan bahwa kuatnya kecenderungan untuk

bertindak dalam suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan suatu

pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran

tertentu dan pada daya tarik dari keluaran tersebut bagi individu. Teori

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

4

ini memfokuskan pada tiga hubungan yaitu: hubungan upaya-kinerja,

hubungan kinerja-ganjaran, dan hubungan ganjaran-tujuan pribadi.

Hubungan upaya kinerja ialah probabilitas yang dipersepsikan oleh

individu yang mengeluarkan sejumlah upaya tertentu yang akan

mendorong kinerja. Hubungan kinerja ganjaran merupakan derajat

sejauh mana individu itu meyakini bahwa berkinerja pada suatu tingkat

akan mendorong tercapainya suatu keluaran yang diinginkan.

Sedangkan hubungan ganjaran-tujuan pribadi adalah sejauh mana

ganjaran operasional memenuhi tujuan atau kebutuhan pribadi seorang

individu dan daya tarik ganjaran-ganjaran potensial untuk individu

tersebut.

1.1.1.2. Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi adalah suatu sistem yang mengumpulkan

mencatat, menyimpan dan mengolah data untuk menghasilkan

informasi bagi pengambil keputusan. Sistem ini meliputi orang,

prosedur dan intruksi, data, perangkat lunak, infrastruktur teknologi

informasi, serta pengendalian internal dan ukuran keamanan (Romney

dan Steinbart, 2014: 10).

1.1.1.3. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Kinerja sistem informasi akuntansi adalah tingkat kemampuan sistem

sesuai dengan fungsinya dalam menghasilkan informasi yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan tertentu (Ane dan Anggraini, 2012).

Menurut Dalimuthe, et al (2014), baik buruknya kinerja dari sebuah

sistem informasi akuntansi dapat dilihat melalui kepuasan pengguna

sistem informasi akuntansi dan pengguna sistem akuntansi itu sendiri.

1.1.1.4. Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem

Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem didefinisikan

sebagai bentuk keterlibatan mental dan emosi karyawan dalam situasi

kelompok yang menggiatkan mereka untuk membantu pada tujuan

kelompok serta bertanggung jawab dalam pengembangan sistem.

Menurut Whitten (2001) dalam Imbiri (2006) keterlibatan pengguna

menentukan keberhasilan pengembangan sistem, menghindari

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

5

informasi yang salah dan kesalah-pahaman agar sistem sistem yang

dihasilkan dapat dipertanggung jawabkan oleh semua pihak.

1.1.1.5. Program Pelatihan dan Pendidikan Pengguna

Pendidikan pada umumnya berkaitan dengan mempersiapkan calon

tenaga yang diperlukan oleh suatu perusahaan atau organisasi,

sedangkan pelatihan lebih berkaitan dengan peningkatan atau

keterampilan pegawai yang sudah menduduki suatu pekerjaan atau

tugas tertentu. Dalam suatu pelatihan orientasi atau penekanannya pada

tugas yang harus dilaksanakan (job orientation), sedangkan pendidikan

lebih pada pengembangan umum. (Dalimuthe, et al, 2014).

1.1.1.6. Dukungan Manajemen Puncak

Menurut Lau (2004) dalam Utama dan Suardikha (2014) dukungan

manajemen puncak merupakan suatu perilaku eksekutif yang

berhubungan dengan perencanaan, pengembangan, dan implementasi

sistem informasi. Tingkat dukungan yang diberikan manajemen puncak

bagi sistem menjadi faktor penentu dalam keberhasilan semua kegiatan

yang berkaitan dengan sistem informasi.

1.1.2. Pengembangan Hipotesis

1.1.2.1. Pengaruh Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem

terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Chomasatu (2014) menyatakan bahwa keterlibatan pengguna

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja sistem informasi

akuntansi. Hal ini terjadi karena pengguna merupakan bagian yang

tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan penerapan suatu sistem atau

teknologi. Menyadari bahwa operasionalisasi teknologi komputer

menyangkut aspek manusia dan dampak perubahan yang

disebabkannya, adalah penting untuk memperhatikan keberadaan

manusia dalam pemanfaatan suatu teknologi.

Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis sebagai berikut:

H1 : Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem

berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

6

1.1.2.2. Pengaruh Program Pelatihan dan Pendidikan Pengguna terhadap

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Program pelatihan dan pendidikan pengguna merupakan suatu usaha

secara formal dalam mempelajari lebih mendalam mengenai

pengetahuan sistem informasi akuntansi. Sehingga semakin banyak

pelatihan dan pendidikan yang diberikan kepada pengguna sistem, akan

meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi, dikarenakan

beraneka ragamnya kemampuan individu dalam menjalankan dan

melakukan adaptasi pada sistem membuat pelatihan dan pendidikan

menjadi suatu hal yang penting sebelum sebuah sistem informasi

akuntansi diterapkan (Dalimunthe, et al, 2014).

Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis sebagai berikut:

H2 : Program Pelatihan dan Pendidikan Pengguna berpengaruh

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

1.1.2.3. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi

Pimpinan organisasi merupakan pihak yang berpengaruh dalam

pengambilan keputusan. Oleh karena itu dukungan pimpinan

mempunyai peran yang penting dalam tahap pengembangan sistem

informasi akuntansi serta keberhasilan dalam menerapkan sistem

tersebut. Selain itu, pimpinan juga bertugas mensosialisasikan

pengembangan sistem informasi yang digunakan. Sehingga akan

memotivasi pengguna untuk ikut berpartisipasi dalam pengembangn

sistem tersebut (Rivaningrum dan Mahmud, 2015).

Berdasarkan uraian tersebut, diajukan hipotesis sebagai berikut:

H3 : Dukungan Manajemen Puncak berpengaruh terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi.

2. METODE

2.1. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tenaga teknis/administrasi yang

menggunakan sistem informasi akuntansi pada RSUD dr. Soehadi Prijonegoro

Sragen. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

7

populasi tersebut (Sugiyono, 2010: 116). Sampel dalam penelitian ini adalah

karyawan di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen yang terlibat dalam penggunaan

sistem informasi akuntansi. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

teknik pemilihan non-probability sampling, yaitu dengan Convenience Sampling,

merupakan pengumpulan informasi dari anggota populasi yang dengan senang hati

bersedia memberikannya.

2.2. Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Data primer diperoleh dari pengisisan kuesioner oleh responden. Serta data

sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data. Data sekunder diperoleh dari buku-buku literatur, seperti jurnal-

jurnal, teori pada penelitian, internet, dan literatur lainnya (Sugiyono, 2010: 193).

2.3. Definisi Operasional

2.3.1. Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

Kinerja sistem informasi akuntansi adalah tingkat kemampuan sistem sesuai

dengan fungsinya dalam menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk

mencapai tujuan tertentu. Kinerja sistem informasi akuntansi dapat dilihat

dari dua aspek yaitu kepuasan pengguna sistem dan pengguna sistem itu

sendiri (Soegiharto, 2001). Variabel kinerja sistem informasi akuntansi

diukur dengan 13 item pernyataan (kepuasan pengguna 11 pernyataan, dan

pengguna sistem 2 pernyataan) dan menggunakan poin 1-5 skala likert

dengan menunjukkan skala sangat setuju sampai sangat tidak setuju.

2.3.2. Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem

Keterlibatan pengguna merupakan keterlibatan dalam proses pengembangan

sistem oleh anggota organisasi atau aggota dari kelompok pengguna target

(Chloe, 1996 dalam Rivaningrum dan Mahmud, 2015). Partisipasi pengguna

dianggap dapat mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi karena

partisipasi adalah suatu bentuk keterlibatan langsung pengguna terhadap

sistem yang diterapkan dengan partisipasi diharapkan pengguna lebih

memahami sistem tersebut. Variabel keterlibatan pengguna dalam

pengembangan sistem diukur dengan 2 item pernyataan dan menggunakan

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

8

poin 1-5 skala likert yang menunjukkan skala yang sangat rendah sampai

yang paling tinggi.

2.3.3. Program Pelatihan dan Pendidikan Pengguna

Pendidikan dan pelatihan didefinisikan sebagai usaha secara formal untuk

tujuan transfer pengetahuan sistem informasi yang diisyaratkan yang meliputi

konsep-konsep sistem informasi, kemampian teknis, kemampuan organisasi,

dan pengetahuan mengenai produk-produk sistem informasi spesifik. (Choe,

1996 dalam Rivaningrum dan Mahmud, 2015). Pelatihan dan pendidikan

pengguna diukur dengan indikator apakah terdapat pelatihan dan pendidikan

yang berkaitan dengan sistem informasi yang disediakan oleh perusahaan

atau departemen (Soegiharto, 2001). Variabel program pelatihan dan

pendidikan pengguna diukur dengan 2 item pernyataan dan menggunakan

poin 1-5 skala likert yang menunjukkan skala sangat tidak setuju sampai

sangat setuju.

2.3.4. Dukungan Manajemen Puncak

Dukungan manajemen puncak dapat diartikan sebagai pemahaman

manajemen puncak tentang sistem komputer dan tingkat minat, dukungan,

pengetahuan tentang sistem informasi atau terkomputerisasi. (Lee dan Kim

,1992 dalam Biwi, et al, 2015). Dukungan besar yang diberikan manajemen

puncak akan meningkatkan kinerja sistem informasi akuntansi. Variabel

dukungan manajemen puncak diukur dengan 5 item pernyataan dan

menggunakan poin 1-5 skala likert yang menunjukkan skala sangat tidak

setuju sampai sangat setuju.

2.4. Analisis Data

Alat pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model regresi

linear berganda yang diformulasikan sebagai berikut:

KSIA = α + β1KPS + β2PPP + β3DMP + e

Keterangan :

KSIA : Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

α : Konstanta

β1- β3 : Koefisien regresi

KPS : Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem

PPP : Program pelatihan dan pendidikan pengguna

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

9

DMP : Dukungan manajemen puncak

e : Error

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.Uji Kualitas Data

3.1.1. Uji Validitas

Tabel 1. Uji Validitas

Varibel No Item rhitung

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi

SIA_1 0,699

SIA_2 0,583

SIA_3 0,756

SIA_4 0,573

SIA_5 0,533

SIA_6 0,593

SIA_7 0,874

SIA_8 0,468

SIA_9 0,470

SIA_10 0,826

SIA_11 0,678

SIA_12 0,332

SIA_13 0,402

Keterlibatan Pengguna KPS_1 0,905

KPS_2 0929

Program Pelatihan & Pendidikan PPP_1 0,855

PPP_2 0,875

Dukungan Manajemen Puncak

DMP_1 0,828

DMP_2 0,841

DMP_3 0,831

DMP_4 0,875

DMP_5 0,842

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Hasil uji validitas dalam penelitian ini diketahui bahwa semua butir

pernyataan dalam variabel kinerja sistem informasi akuntansi, keterlibatan

pengguna dalam pengembangan sistem, program pelatihan dan pendidikan

pengguna, dan dukungan manajemen puncak memiliki rhitung (0,699-0,842) >

rtabel (0,316) dengan nilai signifikansi 0,05, sehingga semua item pernyataan

dalam masing-masing variabel dapat dinyatakan valid atau sah.

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

10

3.1.2. Uji Reliabilitas

Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Cronbach’s

Alpha

Kinerja SIA 0,842

Keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem 0,807

Prrogram pelatihan & pendidikan pengguna 0,663

Dukungan manajemen puncak 0,898

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Hasil uji reliabilitas dalam penelitian ini diketahui bahwa semua butir

pernyataan dari semua variabel adalah reliabel. Hal ini ditunjukkan oleh nilai

Cronbach’s Alpha dari masing-masing variabel bernilai lebih dari 0,60.

3.2.Uji Asumsi Klasik

Hasil uji asumsi klasik terangkum dalam tabel berikut ini:

Tabel 3. Hasil Uji Asumsi Klasik

Keterangan

Uji

Normalitas

Uji

Multikolinearitas

Uji

Heteroskedastisitas

Z Tolerance VIF Sig.

Unstandardized Residual 0,121 0,155

Keterlibatan pengguna dalam

pengembangan sistem 0,701 1,427 0,212

Program pelatihan dan pendidikan

pengguna 0,669 1,495 0,205

Dukungan manajemen puncak 0,914 1,094 0,072

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

3.2.1. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dalam penelitian ini diketahui bahwa nilai Kolmogorov-

Smirnov Z sebesar 0,121 dan nilai signifikansi atau asymp. sig (2-tailed)

sebesar 0,155 > 0,05. Dapat disimpulkan bahwa model regresi layak

digunakan karena memenuhi asumsi normalitas atau sebaran data penelitian

berdistribusi normal.

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

11

3.2.2. Uji Multikolinearitas

Hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini diketahui bahwa masing-

masing variabel mempunyai nilai tolerance lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF

lebih kecil dari 10. Dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak

terjadi multikolinearitas.

3.2.3. Uji Heteroskedastisitas

Hasil uji heteroskedastisitas dalam penelitian ini diketahui bahwa masing-

masing variabel mempunyai probabilitas signifikansi diatas tingkat

kepercayaan 0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa setiap variabel tidak

mengandung adanya heteroskedastisitas.

3.3.Uji Hipotesis

3.3.1. Uji Analisis Regresi Linear Berganda

Pengujian hipotesi dalam penelitian ini menggunakan persamaan regresi

linear berganda, sebagai berikut:

Tabel 4. Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda

Uji Statistik t B thitung ttabel Sig. Keterangan

Konstanta 27,815 3,687

0,001

Keterlibatan pengguna dalam

pengembangan sistem -0,282 -0,584 2,030 0,563

Tidak

Berpengaruh

Program pelatihan dan pendidikan

pengguna 0,275 0,321 2,030 0,750

Tidak

Berpengaruh

Dukungan manajemen puncak 1,149 4,274 2,030 0,000

Berpengaruh

Uji Statistik F

Nilai F 7,147

Sig. 0,001

Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Hasil analisis regresi linear berganda dalam penelitian ini dapat diperoleh

persamaan sebagai berikut:

KSIA = 27,815 - 0,282 KPS + 0,275PPP + 1,149DMP + e

3.3.2. Uji t

Berikut hasil uji t dalam penelitian ini:

Variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem

diperoleh nilai thitung sebesar -0,584 < ttabel (2,030) dan tingkat signifikansi

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

12

sebesar 0,563 > 0,05, sehingga hipotesis pertama ditolak. Hal ini berarti

bahwa variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem tidak

berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Variabel program pelatihan dan pendidikan pengguna diperoleh nilai

thitung sebesar 0,321 < ttabel (2,030) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,750 >

0,05, sehingga hipotesis kedua ditolak. Hal ini berarti bahwa variabel

program pelatihan dan pendidikan pengguna tidak berpengaruh terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi.

Variabel dukungan manajemen puncak diperoleh nilai thitung sebesar

4,273 > ttabel (2,030) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05,

sehingga hipotesis ketiga diterima. Hal ini berarti bahwa variabel dukungan

manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

3.3.3. Uji F

Hasil uji F dalam penelitian ini diperoleh nilai Fhitung sebesar 7,147 > Ftabel

(2,87) dengan nilai signifikannya sebesar 0,001 pada tingkat signifikan 5%

(0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan variabel-

variabel independen meliputi keterlibatan pengguna dalam pengembangan

sistem, program pelatihan dan pendidikan pengguna, dan dukungan

manajemen puncak berpengaruh secara bersama-sama terhadap kinerja

sistem informasi akuntansi atau model regresi yang terbentuk fit/baik/sehat

untuk digunakan dalam analisis.

3.3.4. Uji R2

Hasil uji R2

dalam penelitian ini diperoleh angka koefisien determinasi

(Adjust R Square) sebesar 0,327 yang berarti variabilitas variabel dependen

yang dapat dijelaskan variabel independen sebesar 32,7%. Hal ini berarti

variabel-variabel independen meliputi keterlibatan pengguna dalam

pengembangan sistem, program pelatihan dan pengguna, dan dukungan

manajemen puncak mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi

sebesar 32,7%, sedangkan sisanya sebesar 67,3% dipengaruhi variabel lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

13

3.4.Pembahasan

3.4.1. Pengaruh Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem

terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Berdasarkan hasil uji t pada variabel keterlibatan pengguna dalam

pengembangan sistem memiliki nilai thitung sebesar -0,584 < ttabel (2,030) dan

memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,563 > 0,05. Sehingga variabel

keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem tidak berpengaruh

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, yang berarti bahwa hipotesis

pertama ditolak (H1 ditolak). Hasil uji tersebut tidak sesuai dengan

hipotesis yang diajukan yaitu keterlibatan pengguna dalam pengembangan

sistem berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hal

tersebut dapat terjadi karena jumlah pengguna sistem yang banyak serta

tidak diimbangi dengan kemampuan beradaptasi dengan sistem, justru akan

berdampak pada tidak efektifnya kinerja sistem tersebut, termasuk juga

dalam hal penerapan sistem informasi akuntansi, dimana penerapan sistem

informasi akuntansi membutuhkan keterlibatan pengguna yang mengerti

sistem sekaligus mengerti tentang akuntansi, barulah sistem tersebut dapat

berjalan dengan baik dalam mencapai tujuan organisasi.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Ane dan Anggraini (2012), Utama dan Suardikha (2014),

Dalimunthe, et al (2014), dan Prabowo, et al (2013) yang menyimpulkan

bahwa keterlibatan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem

informasi akuntansi.

3.4.2. Pengaruh Program Pelatihan dan Pendidikan Pengguna terhadap

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi.

Berdasarkan hasil uji t pada variabel program pelatihan dan

pendidikan pengguna memiliki nilai thitung sebesar 0,321 < ttabel (2,030) dan

tingkat signifikansi sebesar 0,750 > 0,05. Sehingga variabel program

pelatihan dan pendidikan pengguna tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi, yang berarti bahwa hipotesis kedua

ditolak (H2 ditolak). Hasil uji tersebut tidak sesuai dengan hipotesis yang

diajukan yaitu program pelatihan dan pendidikan pengguna berpengaruh

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Hal itu terjadi karena pada

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

14

umumnya pengguna sudah menguasai dan memahami tentang sistem

informasi yang sudah ada di masing-masing bagian. Sehingga dengan ada

atau tidaknya program pelatihan dan pendidikan pengguna tidak akan

berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ane dan

Anggraini (2012) yang menyatakan bahwa program pelatihan dan

pendidikan pengguna tidak berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi

akuntansi.

3.4.3. Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi.

Berdasarkan hasil uji t pada variabel dukungan manajemen puncak

memiliki nilai thitung sebesar 4,274 > ttabel (2,030) dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,000 < 0,05. Sehingga variabel dukungan manajemen puncak

berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi, yang berarti

bahwa hipotesis ketiga diterima (H3 diterima). Hal ini menunjukkan bahwa

kinerja sistem informasi akuntansi dan kinerja karyawan yang baik tercipta

karena adanya dukungan manajemen puncak yang partisipatif dalam dari

pemimpin, serta hubungan yang posistif antara pemimpin dan karyawan.

Dengan adanya hubungan yang positif tersebut akan membuat kinerja

sistem informasi akan jauh lebih baik.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Rivaningrum dan Mahmud (2015), Abhimantra dan

Suryanawa (2016), Chomasatu (2014), dan Dalimunthe, et al (2014) yang

menyatakan bahwa dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap

kinerja sistem informasi akuntansi.

4. PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam penelitian ini,

sehingga dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1) Hasil uji t menunjukkan H1 ditolak, yang dibuktikan dengan nilai thitung sebesar

-0,584 < ttabel (2,030) dan memiliki tingkat signifikansi sebesar 0,563 > 0,05.

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

15

Artinya variabel keterlibatan pengguna dalam pengembangan sistem tidak

berpengaruh terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

2) Hasil uji t menunjukkan H2 ditolak, yang dibuktikan dengan nilai thitung sebesar

0,321 < ttabel (2,030) dan tingkat signifikansi sebesar 0,750 > 0,05. Artinya

variabel program pelatihan dan pendidikan pengguna tidak berpengaruh

terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.

3) Hasil uji t menunjukkan H3 diterima, yang dibuktikan dengan nilai thitung

sebesar 4,273 > ttabel (2,030) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05.

Artinya variabel dukungan manajemen puncak berpengaruh terhadap kinerja

sistem informasi akuntansi.

4.2. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan yang dapat dijadikan bahan

pertimbangan bagi peneliti dimasa yang akan datang dengan harapan untuk

mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik lagi. Keterbatasan tersebut

dikemukakan sebagai berikut :

1) Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan pada karyawan yang terlibat dalam

penggunaan sistem informsi akuntansi di RSUD dr. Soehadi Prijonegoro Sragen.

Sehingga untuk mendapatkan kesimpulan yang bersifat umum perlu dilakukan

penelitian yang lebih luas dengan menambahkan objek penelitian lebih dari satu

wilayah.

2) Penelitian ini hanya menguji perngaruh keterlibatan pengguna dalam

pengembangan sistem, prrogram pelatihan dan pendidikan, dan dukungan

manajemen puncak terhadap kinerja sistem informasi akuntansi. Sehingga tidak

dijelaskan faktor-faktor lain yang mempengaruhi kinerja sistem informasi

akuntansi.

3) Jumlah responden yang bersedia menjadi responden dalam penelitian ini hanya

beberapa bagian departemen yang ada di rumah sakit.

4) Penelitian ini hanya menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitiannya.

Sehingga memungkinkan terjadinya bias. Hal ini disebabkan adanya

kemungkinan responden yang menjawab kuesioner dengan tidak serius, karena

tidak mengetahui apakah kuesioner benar-benar disisi oleh responden yang

bersangkutan atau tidak.

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

16

4.3 Saran

Berdasarkan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini, sehingga dapat

dikemukakan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk penelitian

lanjutan, yaitu :

1) Penelitian berikutnya perlu dilakukan penelitian dengan obyek yang luas,

sehingga hasilnya dapat memperkuat validitas eksternal yang dibutuhkan

untuk penelitian lebih lanjut.

2) Penelitian berikutnya diharapkan menambah faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi.

3) Penelitian berikutnya dapat menggunakan metode tambahan, yaitu wawancara

secara langsung kepada responden agar responden memberikan jawaban

dengan kesungguhan dan keseriusan.

DAFTAR PUSTAKA

Abhimantra, Wayan Purwa dan I Ketut Suryanawa. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi Akuntansi. E-Jurnal Akuntansi. Universitas

Udayana. Vol. 14 No. 3. Hal 1782-1809. ISSN: 2302-8559.

Agung, Wahyu. 2010. Panduan SPSS 17.0 Untuk Mengolah Penelitian Kuantitatif.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Almilia, Luciana Spica dan Irmaya Briliantien. 2007. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi Pada Bank Umum Pemerintah Di Wilayah

Surabaya Dan Sidoarjo. Jurnal STIE Perbanas Surabaya.

Ane, La dan Putri Nanda Anggraini. 2012. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Sistem Informasi Akuntansi di Lingkungan Pemerintah Daerah Serdang Begadai.

Jurnal Telaah Akuntansi (JUTA) . Universitas Negeri Medan. Vol. 14 No. 02 . ISSN:

1693-6760.

Aviana, Putu Mega Selvya. 2012. Penerapan Pengendalian Internal Dalam Sistem Informasi

Akuntansi Berbasis Komputer. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi. UNIKA Widya

Mandala. Vol. 1 No. 4. Hal: 65-70.

Biwi, Arzia, dkk. 2015. Pengaruh Kapabilitas Personal Dan Dukungan Manajemen Puncak

Terhadap Kinerja Sistem Informasi Akuntansi PT. Tirta Mumbul Jaya Abadi

Singaraja. E-Journal Akuntansi. Universitas Pendidikan Ganesha.

Bodnar, George H dan William S. Hopwood. 2003. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi

Kedelapan. Jakarta: PT. Indeks Kelompok Gramedia.

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

17

Chomasatu, Yuli. 2014. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Performance Of Accounting

Information Systems. Jurnal Paradigma. Universitas Islam Batik. Vol. 12 No. 01. Hal

71-75. ISSN: 1693-0827.

Dalimunthe, Ronna Wati, dkk. 2014. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Perhotelan yang Ada di Riau dan

Sumatera Barat. Jom FEKON. Faculty of Economy Riau Univercity. Vol. 1 No. 2.

Hal: 1-15.

Dita, Made Ambara dan I Wayan Putra. 2016. Pengaruh Penerapan Sistem Informasi

Akuntansi Terhadap Kinerja Karyawan Dengan Integritas karywan Sebagai Variabel

Pemoderasi. E-Jurnal Akuntansi. Universitas Udayana. Vol. 15 No. 1. Hal:614-640.

ISSN: 2302-8556.

Hall, James A. 2009. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.

Imbiri, Weli. 2006. Hubungan Partisipasi Pemakai Dalam Pengembangan Sistem Dan

Kepuasan Pemakai Dengan Empat Variabel Moderating (Sebuah Studi Pada

Perbankan Indonesia). Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2006 (SNATI

2006). UNIKA Atmajaya. Hal: 19-24. ISSN: 1907-5022.

Jogiyanto. 2000. Sistem Informasi Berbasis Komputer. Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE.

Komara, Acep. 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Sistem Informasi

Akuntansi. Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. SNA VIII Solo. Hal: 836-848.

Mulyadi. 2010. Sistem Akuntansi. Edisi Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.

Rivaningrum, Ajeng dan Amir Mahmud. 2015. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Sistem Informasi Akuntansi Pada Rumah Sakit Saras Husada Purworejo. Accounting

Analysis Journal. Universitas Negeri Semarang. Vol. 4 No. 2. ISSN: 2252-6765.

Robbins, Stephen P. 1996. Perilaku Organisasi : Konsep, Kontroversi, Aplikasi. Edisi Bahas

Indonesia. Editor oleh Hadyana Pujaatmaka. Jakata: Prenhallindo

Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi. Edisi

Ketigabelas. Jakarta: Salemba Empat.

Prabowo, Rizki Respati, dkk. 2013. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kinerja Sistem

Informasi Akuntansi di Bank Umum Kota Surakarta. JUPE UNS. Universitas Sebelas

Maret. Vol. 2 No. 1. Hal 119-130.

Profil Rumah Sakit Umum Daerah dr. Soehadi Prijonegoro Sragen tahun 2017.

Soegiharto. 2001. Influence Factors Affecting The Performance Of Accounting Information

System. Gajah Mada International Jurnal of Business. Vol. III No. 2

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI … filedalam menyelesaikan pekerjaan mereka atau tidak. Sedangkan indikasi dari penggunaan

18

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).

Bandung: Alfabeta.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

Utama, I Dewa G. Buda dan I Made S. Suardikha. 2014. Faktor- Faktor yang Memengaruhi

Kinerja Sistem Informasi Akuntansi pada Lembaga Perkreditan Desa. E-Jurnal

Akuntansi. Universitas Udayana.Vol. 9 No. 3. Hal 728-746. ISSN: 2302-8556.

Widjajanto, Nugroho. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga.