Upload
vania-mariska
View
3.674
Download
459
Embed Size (px)
DESCRIPTION
indikasi kontraindikasi gigi tiruan jembatan
Citation preview
Gigi tiruan jembatan / Bridge
Gigi tiruan jembatan memiliki 4 jenis desain dasar yang perbedaannya terletak pada
ketersediaan pendukung pada masing-masing pontik4. Gigi tiruan jembatan / bridge
secara umum diindikasikan untuk pasien dengan OH baik, kondisi jaringan
periodontal baik, dan motivasi yang tinggi. Sedangkan kontraindikasinya adalah jika
terdapat longspan akibat flexural effect yang tinggi sehingga menyebabkan gigi tiruan
jembatan menjadi rentan patah.
1. Fixed-Fixed Bridge / Rigid fixed bridge
Fixed-Fixed Bridge adalah sebuah protesa dimana gigi pontic dipasang dengan
kontektor yang kaku/rigid pada kedua ujung gigi pontic4.
a. Indikasi2
Terdapat gigi yang hilang diantara gigi abutment yang dapat
mendukung beban fungsional dari gigi yang hilang
Kehilangan 1-2 gigi yang berurutan
Tekanan kunyah normal/besar
Gigi abutment pendek
Salah satu gigi abutment goyang derajat 1 tanpa kelainan
periodontal
Sumber: Barclay C, Walmsley A. Fixed and Removable Prosthodontics.
edinburgh: Churchill Livingstone; 2001.
b. Keuntungan2
Kekuatan, stabilitas, retensi merata dan baik
Bisa untuk kehilangan gigi single/multiple dan dapat berperan
sebagai splint dengan gigi abutment
Memiliki indikasi terluas
c. Kerugian2
Membutuhkan preparasi gigi abutment yang paralel, sehingga
ada kemungkinan untuk overpreparasi gigi, melemahkan
struktur gigi, dan membahayakan jaringan pulpa
Dapat menimbulkan gaya ungkit terutama pada longspan
2. Fixed-movable bridge / Semi rigid fixed bridge
Semi Rigid Bridge adalah gigi tiruan jembatan yang memiliki 1 konektor
rigid, (biasanya pada distal end gigi pontik), dan konektor movable (yang
memungkinkan pergerakan vertical) pada sisi mesial gigi abutment4.
a. Indikasi2
Gigi abutment mengalami tilting atau rotasi dan preparasi pada
gigi tersebut menyebabkan destruksi pada strukturnya
Gigi abutment yang divergen dapat digunakan pada jenis ini
dan akan lebih konservatif terhadap struktur gigi.
Pada regio anterior dapat diindikasikan untuk kehilangan
incisivus lateral rahang atas dan salah satu gigi abutmentnya
telah dilakukan perawatan endo
Pada regio posterior dapat diindikasikan untuk gigi dengan
tekanan kunyah ringan, kehilangan tidak lebih dari 1, dan salah
satu gigi abutment miring.
b. Keuntungan2
Preparasi abutment divergen dapat digunakan pada teknik ini
dan lebih konservatif terhadap struktur gigi.
Menetralisir gaya ungkit terhadap gigi abutment karena adanya
non ridgid connector.
Gaya vertikal beban kunyah tetap diteruskan dan
didistribusikan ke semua gigi penyangga.
c. Kerugian2
Pembuatannya sulit dan mahal karena sulit memperoleh
ketepatan
Ada kemungkinan fraktur
Sumber: Barclay C, Walmsley A. Fixed and Removable Prosthodontics.
edinburgh: Churchill Livingstone; 2001.
3. Cantilever bridge
Cantilever bridge adalah protesa dimana pontic didukung hanya pada satu sisi
oleh 1/lebih gigi abutment2. Gaya yang teraplikasikan ke pontic di
distribusikan secara merata ke gigi abutment. Pontic berperan sebagai tuas
yang cenderung terdepresi dibawah tekanan dengan vektor oklusal yang kuat1.
Penggunaan cantilever bridge terbatas hanya pada kasus penggantian gigi
dengan beban kunyah yang tidak besar. Berbeda dengan gigi tiruan jembatan
fixed, gigi abutment pada cantilever rentan mengalami tipping jika terkena
gaya vertical dan rentan mengalami rotasi jika terkena gaya horizontal.
Sumber: Shilingburg HTJ, Hobo S, Whitsett LD, Jacobi R, Bracker Se. Fundamental
of Fixed Prosthodontics 3rd ed. Chicago : Quintessence Publishing Co. Inc 1997
a. Indikasi
Penggantian satu gigi hilang (contoh: penggantian insisif lateral
yang menggunakan kaninus sebagai abutment / penggantian
gigi kaninus yang menggunakan premolar pertama dan kedua
sebagai abutment / penggantian gigi molar ketiga jika masih
terdapat gigi antagonisnya dengan catatanb bentuknya lebih
menyerupai gigi premolar)3
untuk keadaan dimana gigi abutment dapat memuat beban
oklusal dari pontic
diutamakan untuk kehilangan gigi anterior dimana tekanan
kunyah ringan, ruang anodonsia kurang, gigi tetangga
malposisi.
b. Kontraindikasi
Daerah dengan beban oklusal besar. Apabila terkena gaya
lateral, maka gigi penyangga akan tipping, rotasi, atau drifting.
Gigi penyangga nonvital sebagai terminal abutment.Cantilever
bridge biasanya memiliki multiple abutment dan retainer harus
dihubungkan secara rigid pada satu sisi diastema.
c. Keuntungan2
Desain dengan preparasi terkonservatif
Tidak ada masalah dengan preparasi abutment paralel.
d. Kerugian2
Timbulnya gaya ungkit kerusakan jaringan periodontal yang
menyebabkan gigi abutment goyang. Mukosa dibawah pontik
tertekan atau teriritasi
Timbulnya gaya rotasi palatolabial gigi abutment rotasi yang
disebabkan tidak meratanya beban kunyah sehingga terjadi
retensi dan impaksi makanan.
Sumber: Barclay C, Walmsley A. Fixed and Removable Prosthodontics.
edinburgh: Churchill Livingstone; 2001.
4. Spring cantilever bridge
Pemakaian spring cantilever bridge ini hanya terbatas pada insisive maksila
dan hanya bisa mensupport satu pontic saja4. Spring Cantilever Bridge adalah
gigi tiruan jembatan dimana gigi pontik didukung oleh bar penghubung pada
gigi abutment.
a. Indikasi2
Pasien dengan kehilangan 1 gigi anterior / diastema disekitar
gigi anterior yang hilang
Mengutamakan estetis
Keadaan dimana gigi dan kedua sisi ruangnya tidak tepat untuk
abutment karena retensi yang kurang baik
b. Kontraindikasi2
Pada pasien muda dimana mahkota klinis terlalu pendek dan
retensi tidak adekuat
Kehilangan jaringan lunak yang parah
Bentuk palatum yang tidak memadai
Barclay C, Walmsley A. Fixed and Removable Prosthodontics. edinburgh:
Churchill Livingstone; 2001.
Spring cantilever bridge sekarang sudah tidak banyak digunakan lagi dan
digantikan oleh minimum preparation bridges (bridge yang dilekatkan pada
permukaan yang telah dipreparasi minimal. Oleh karena itu memerlukan space
gigi geligi yang lebih banyak) atau single tooth implant4.
Referensi
1. Shilingburg HTJ, Hobo S, Whitsett LD, Jacobi R, Bracker Se. Fundamental of
Fixed Prosthodontics 3rd ed. Chicago : Quintessence Publishing Co. Inc 1997
2. Barclay C, Walmsley A. Fixed and Removable Prosthodontics. edinburgh:
Churchill Livingstone; 2001.
3. Kiernan D, Plummer K. Textbook of Complete Denture. Overview of single
Denture, Overdenture, and Immediate Denture. 266-268
4. Smith BGN. Planning and Making Crown and Bridges. Mosby. St louis, 4th.,
2007