Upload
dinhnhi
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk
Rokok Nojorono
(Studi kasus Konsumen Mahasiswa Umk di Kota Kudus)
Nama Ivan Frestiyanto
Dosen Pembimbing Sri Rahayu Tri Astuti, SE, MM
ABSTRACT
This research to determine whether the factors that influence purchasing
decisions are price, promotion and taste, affect the decision of the University Muria Kudus
students choose Nojorono tobacco products and analyze the most dominant factor in
influencing purchasing decisions Nojorono tobacco products by students at the University of
the Muria Kudus.
The population in this study were students at the University of Muria Kudus. Samples
taken as many as 92 respondents using Non-Probability Sampling with purposive sampling
approach, that sample based on the specific targets, while the sampling criteria were
respondents who already felt the cigarette Class Mild.
Based on the research results, obtained by the regression equation as follows:
Y= Y = - 0,133 X1 + 0,403 X2 + 0,324 X3. Based on statistical data analysis, the indicators in this
study are valid and the variables are reliable. In testing the assumption of classical, model-free
regression multikolonieritas, heteroscedasticity does not occur, and normal distribution. Order
individually from each of the most influential variable is a variable regression coefficient
promotion with 0,403, and taste variables with regression coefficient of 0,324. While the
variables that affect the lowest price with a regression coefficient of -0,133. PT Nojorono need
to retain the elements that have been assessed by both customers and the need to repair things that
are still lacking.
Keywords: price, promotion, taste, and the purchase decisions
2
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis di negara kita yang sudah berusia lebih dari 60 tahun
ini nampaknya cukup pesat, khususnya 25 tahun terakhir ini, bisa kita lihat dengan semakin
banyaknya pendirian perusahaan oleh para investor dan semakin beragamnya produk yang
ditawarkan dipasar oleh para pelaku bisnis, mengingat dengan semakin beragamnya macam
jenis barang yang ditawarkan memberi peluang pada kita untuk memilih produk yang sesuai
dengan keinginan kita, akan tetapi perkembangan yang demikian itu bisa dirasakan sebagai
sebuah beban bagi para pelaku bisnis. Mereka tidak bisa lagi menjalankan bisnisnya tanpa
perhitungan dan perencanaan yang matang,karena semakin bertambahnya pelaku bisnis
dalam industri dapat berarti semakin bertambahnya pesaing dan meningkatkan tingkat
persaingan. Mereka harus mampu merebut hati pasar sasarannya untuk mencapai volume
penjualan tertentu agar tetap bertahan,Setiap perusahaan menghadapi sejumlah besar pesaing.
Konsep pemasaran menyatakan untuk meraih sukses, perusahaan harus memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen sasaran (Kotler dan Armstrong,1994).
Konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan merek untuk satu jenis produk
rokok, produk rokok ini sendiri terbagi dalam berbagai merek. Perusahaan-perusahaan besar
memperebutkan marketshare atau pangsa pasar produk rokok di Indonesia seperti: Dji Sam
Soe, Djarum, Nojorono, Bentoel, GudangGaram. Mereka berupaya merebut pangsa pasar
dengan berbagai strategi pemasarannya termasuk bagaimana membuat merk produk mereka
diterima dipasar. Konsumen sendiri dalam menghadapi adanya berbagai pilihan merk produk
rokok sekarang ini cenderung untuk tetap loyal pada satu merk produk rokok. Banyaknya
3
konsumsi rokok ini ternyata tidak hanya disebabkan oleh kebutuhan masyarakat, tetapi juga
disebabkan oleh minat konsumen untuk membeli produk baru untuk memenuhi kebutuhan
akan selera konsumen(Infokom,2001).
Tabel 1.1
Produsen Rokok Yang Beredar Di Kudus Thn. 2009
No
Nama Produsen rokok
Jenis Produk
1 Nojorono Class Mild
2 Djarum La light
3 Sampoerna A mild
4 Gudang Garam Pro mild
5 Bentoel Star Mild
Sumber: http://rokok-korek-api.toko-online.web.id
Produk PR.Nojorono mempunyai banyak pesaing di Kota Kudus,tetapi yang paling
populer disana adalah Class Mild dimana konsumennya kebanyakan anak SMU, Mahasiswa,
dan juga orang dewasa. Selain itu juga, wawancara langsung terhadap kepala pemasaran Eks
Pati (Bpk.Wimby) produk Class Mild paling populer di kalangan mahasiswa UMK. Selain itu
sehabis ujian akhir semester pihak PR.Nojorono mensponsori kegiatan Konser musik di
UMK. dalam pemasarannya, PR.Nojorono memasarkan di semua Eks Pati kecuali
Purwodadi. (Karena Purwodadi merupakan daerah pemasaran Semarang
4
Tabel 1.2
Market Share Rokok Mild ( % )
Merk Produk
Tahun 2008
Tahun2009
Tingkat
Pertumbuhan(%)
Class Mild 30,5 25, 8 -4,7%
La Light 24,2 17,0 +7,2%
A Mild 5, 2 14,4 +9,2%
Pro Mild 2,1 1,6 -0,5%
Star Mild 0, 8 1,0 -0,2%
Sumber : Indonesian Consumer Profile 2009.MARS Indonesia
Dari fakta diatas menunjukkan bahwa persaingan dalam bisnis cukup berat dan tidak
mudah untuk mempertahankan marketshare yang telah dimiliki. Apalagi kendalanya tidak
hanya persaingan tersebut, tetapi juga dari kebijakan pemerintah kabupaten Kudus yang
menerapkan aturan No Smoking di areal public, sehingga menyebabkan sulitnya pemasaran
rokok. Sehingga marketshare untuk produk P.R Nojorono mengalami penurunan - 4,7 % thn
2008-2009. Dari fakta diatas menunjukkan bahwa persaingan dalam bisnis cukup berat
dan tidak mudah untuk mempertahankan marketshare yang telah dimiliki. Apalagi
kendalanya tidak hanya persaingan tersebut, tetapi juga dari kebijakan pemerintah kabupaten
Kudus yang menerapkan aturan No Smoking di areal public, sehingga menyebabkan
sulitnya pemasaran rokok. Sehingga marketshare untuk produk P.R Nojorono mengalami
penurunan - 4,7 % thn 2008-2009. Marketshare lebih kecil artinya
5
Pada tahun 2008 Sales ClassMild tahun 2009 Sales Class Mild
Total Sales Pasar Total Sales Pasar
Ini ada tiga kemungkinan, yaitu
1. Kalau total sales ClassMild tetap berarti sales 2009 < Sales 2008
2. Kalau sales ClassMild tetap berarti Total sales naik
3. Kalau sales ClassMild turun berarti Total sales naik
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian, beberapa ahli seperti Engel et al. (1994) dan Hawkins et al.
(1998) menyebutnya keputusan konsumen, adalah sebuah proses yang dilakukan konsumen
dalam melakukan pembelian sebuah produk barang ataupun jasa.
2.1.2. Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam mendapatkan serta menggunakan barang-barang dan jasa-
jasa,termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan dari persiapan dan penentuan
kegiatan tersebut (Swasta dan Sukotjo,1993).
Model Perilaku Konsumen
Analisis Lingkungan
Riset Pasar
PEMASAR -Perusahaan -Pemerintah -Politisi -Non Profit
STRATEGI Marketing Mix,Segmentasi,Positioning,Diferensiasi
PENGARUH LINGKUNGAN
-Situasi -Kelompok referans -Keluarga -Kebudayaan -Peraturan
6
Sumber: Blackwel, et al 2001
2.1.4. Proses Keputusan Pembelian
Pada umumnya manusia bertindak rasional dan mempertimbangkan segala
jenis informasi yang tersedia dan mempertimbangkan segala sesuatu yang mungkin
bisa muncul dari tindakannya sebelum melakukan sebuah perilaku tertentu
Gambar 2.2
Proses Keputusan Pembelian
SUMBER DAYA YANG DIPERTUKARKAN
-Barang -Uang -Jasa -Waktu -Informasi -Status
PEMBELIAN PENGARUH INDIVIDU -Perusahaan -Informasi -Kepercayaan -Individu -Pembelajaran -Pemb,Keputusan -Pemerintah -Kepribadian -Kebiasaan -Organisasi nonProfit
Identifikasi Masalah
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Pencarian Informasi
Hasil
7
Sumber : Kotler,1997 2.1.6 Harga
Pada awalnya harga ditetapkan oleh tawar-menawar antara konsumen dengan
produsen. Definisi atau pengertian harga sendiri menurut Amstrong dan Phillip Kotler
(1994) yaitu jumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jumlah nilai yang
konsumen tukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan
produk dan jasa. Harga adalah satu-satunya unsur dalam pemasaran yang menciptakan
pendapatan ; unsur lain menunjukkan biaya dan persaingan. Banyak perusahaan yang
tidak mampu dalam menangani penetapan harga dengan baik, kesalahan yang paling
umum adalah penetapan biaya yang berorientasi biaya; harga yang sering kurang
direvisi ; harga yang kurang bervariasi untuk produk dan segmen berbeda.
2.1.7 Promosi
Dalam memasarkan produknya, perusahaan perlu merangsang dan
menyebarkan informasi tentang kehadiran, ketersediaan, ciri-ciri, kondisi produk,
dan manfaat atau kegunaan dari produk yang dihasilkan. Kegiatan ini sering
disebut promosi.
2.1.8 Selera
Setiap produk yang terjual di pasaran memiliki selera tersendiri di mata konsumennya
yang sengaja diciptakan oleh pemasar untuk membedakannya dari para pesaing. Selera
adalah cara masyarakat mempersepsi (memikirkan) perusahaan atau produknya (Amstrong
dan Kotler,1994). Selera dibentuk untuk menguatkan posisi merek di benak konsumennya,
karena merek yang kuat adalah kemampuannya untuk menciptakan persepsi konsisten
8
berdasarkan hubungannya dengan pelanggan. Sebuah produk yang dapat mempertahankan
seleranya agar lebih baik dari para pesaingnya akan mendapatkan tempat di hati para
konsumennya dimana citra yang baik akan memberikan perlindungan bagi produk tersebut.
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran Teoritis
H1
H2
H3
METODE PENELITIAN
3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Variabel Definisi Indikator Sumber
Harga Suatu indikator nilai (value)
bilamana dihubungkan
dengan manfaat yang
dirasakan atas suatu barang
atau jasa.
1. Harga murah disukai
konsumen
2.Keterjangkauan harga
3.Kesesuaian dengan
kualitas
Amstrong
dan Kotler
(1994)
Harga (X1)
Promosi (X2)
Selera (X3)
Keputusan Pembelian
(Y)
9
Promosi Suatu kegiatan yang
mengkombinasikan
keunggulan produk dan
menunjuk konsumen untuk
membeli.
1. Aktivitas kontak
langsung antara produsen
dengan konsumen
2. Penyampaian pesan
dalam penayangan iklan di
media promosi
3. Frekuensi penyampaian
pesan dalam penayangan
iklan di media promosi
Kotler
(1995)
Selera Suatu indikator, nilai gaya
hidup seseorang
sebagaimana tercermin
dalam aktivitas, minat, dan
opininya.
1. Rasa adalah point
penting dalam menentukan
selera
2. penentuan selera
berdasarkan keinginan
konsumen
3. Selera juga ditentukan
melalui logo, yang
mewakili sebuah produk
pada industri,
Amstrong
dan Kotler
(1994)
Keputusan
Pembelian
Tindakan nyata dari
konsumen untuk membeli
Rokok Nojorono atas dasar
kecocokan dari apa yang
dicari dan dibutuhkan
1. Keyakinan dalam
membeli
2. Pertimbangan manfaat
3. Kesesuaian kebutuhan
dengan kepentingan
konsumen.
Engel et al
(1994)
10
Sumber : dikembangkan untuk penelitian ini, 2009
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
P.T. Nojorono Tobacco Internasional merupakan salah satu perusahaan rokok
kretek yang ternama di Indonesia. Perusahaan ini bermula dari sebuah industri
keluarga dan didirikan pertama kali di Desa Godi, Pati, Jawa Tengah pada tanggal 14
Oktober 1932 kemudian pada tahun 1935 perusahaan ini pindah ke kota Kudus di
jalan Menur dengan alasan kelangkaan tenaga kerja. Perusahaan ini didirikan oleh
Tan Djing Thay dan Ko Djee Siong. Pada tanggal 26 Oktober 1933 perusahaan ini
didirikan oleh empat orang yaitu kedua pendiri perusahaan, Tjoa Kok Po dan Tjoa
Liong Hwat. Sepeninggal Tan Djing Thay, posisinya digantikan oleh Ny. Tjoa Tan
Nio. Jumlah karyawan pada awal berdirinya perusahaan ini adalah 1000 orang (
harian dan borong) dan 7 orang (bulanan). Pada tahun 1971 peruahaan dipindahkan ke
jalan Jenderal Sudirman 86B Kudus hingga saat ini. Dengan berkembangnya
perusahaan ini jumlah karyawan dari P.T. Nojorono Tobacco International saat ini
adalah 13.421 orang, yaitu 7621 orang borong, 2857 orang harian, 474 orang bulanan
dan 2469 tenaga kerja luar kota Kudus yang termasuk orang borong.
4.3 Analisis Data
4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas
4.3.1.1 Uji Validitas
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product
moment. R hitung diperoleh dari hasil output SPSS. nilai tersebut selanjutnya
dibandingkan dengan nilai r tabel dari buku statistic.
11
Tabel 4.7 Hasil Pengujian Validitas
No Indikator r hitung r tabel Keterangan 1
Harga Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
0,819 0,750 0,834
0,215 0,215 0,215
Valid Valid Valid
2 Promosi Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
0,748 0,809 0,858
0,215 0,215 0,215
Valid Valid Valid
3 Selera Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
0,688 0,799 0,812
0,215 0,215 0,215
Valid Valid Valid
4. Keputusan Pembelian Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3
0,694 0,813 0,845
0,215 0,215 0,215
Valid Valid Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2010
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk
mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai rhitung yang
lebih besar dari rtabel untuk sampel sebanyak 92 orang yaitu 0,215. Dari hasil tersebut
menunjukkan bahwa semua indikator tersebut adalah valid.
4.3.1.2 Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Cronbach
Alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel yang diringkas pada tabel
4.8 berikut ini
Tabel 4.8
Hasil Pengujian Reliabilitas
12
Variabel Alpha Keterangan
Harga 0,721 Reliabel
Promosi 0,728 Reliabel
Selera 0,655 Reliabel
Keputusan Pembelian 0,689 Reliabel Sumber : Data primer yang diolah, 2010
Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai
koefisien Cronbach Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan
semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang
berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang
handal.
4.3.2 Uji Asumsi Klasik
Suatu model regresi yang baik harus bebas dari masalah penyimpangan terhadap
asumsi klasik. Berikut ini adalah pengujian terhadap asumsi klasik dalam model regresi :
4.3.2.1 Pengujian Multikolonieritas
Suatu variabel menunjukkan gejala multikolonieritas bisa dilihat dari nilai VIF
(Variance Inflation Factor) yang tinggi pada variabel-variabel bebas suatu model
regresi. Nilai VIF yang lebih besar dari 10 menunjukkan adanya gejala multikolonieritas
dalam model regresi. Hasil pengujian multikolonieritas dengan nilai VIF adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.9
Pengujian Multikolonieritas
Variabel Tolerance VIF Keterangan Harga 0,688 1,455 Bebas Multikolonier
13
Promosi 0,545 1,833 Bebas Multikolonier Selera 0,688 1,453 Bebas Multikolonier
Sumber:Data sekunder yang diolah, 2010
Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan sebagai
prediktor model regresi menunjukkan nilai VIF yang cukup kecil, dimana semuanya berada
di bawah 10. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian
tidak menunjukkan adanya gejala multikolonieritas.
4.3.2.2 Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan terhadap residual regresi. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan grafik P-P Plot. Data yang normal adalah data yang membentuk titik-titik yang
menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hasil analisis regresi linier dengan grafik normal P-P
Plot terhadap residual error model regresi diperoleh sudah menunjukkan adanya pola grafik
yang normal., yaitu adanya sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis diagonal. Hasil
pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.10 berikut ini :
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Exp
ecte
d C
um
Pro
b
Dependent Variable: keputusan pembelian
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
14
Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa titik-titik berada tidak jauh dari
garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini berarti bahwa
model regresi tersebut sudah berdistribusi normal.
4.3.2.3 Uji Heterokedastisitas
Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Scatter Plot. Dari
scatterplots dibawah ini terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas
maupun dibawah angka 0 dan sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk digunakan
dalam melakukan pengujian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 4.11 Uji Heteroskedastisitas
-2 -1 0 1 2
Regression Standardized Predicted Value
-4
-2
0
2
4
Regr
essi
on S
tude
ntize
d Re
sidu
al
Dependent Variable: keputusan pembelian
Scatterplot
15
4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan
untuk membuktikan hipotesis mengenai pengaruh variabel harga, promosi dan selera
secara parsial maupun secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. Perhitungan
statistik dalam analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 16.0. Hasil
pengolahan data dengan menggunakan program SPSS selengkapnya ada pada lampiran
dan selanjutnya dijelaskan pada Tabel 4.12 berikut ini:
Tabel 4.12
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig.
Tolerance VIF
(Constant)
3.117 1.671 1.865 .066
Harga -.137 .092 -.133 -1.495 .139 .688 1.455 Promosi
.432 .107 .403 4.032 .000 .545 1.833
1
Selera .346 .095 .324 3.638 .000 .688 1.453 a Dependent Variable: keputusan pembelian
16
Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk persamaan
regresi sebagai berikut :
Y =- 0,133 X1 + 0,403 X2 + 0,324 X3
Persamaan regresi tersebut dapat dejelaskan sebagai berikut :
a. Koefisien regresi variabel harga mempunyai arah negatif dalam pengaruhnya terhadap
keputusan pembelian.
b. Koefisien regresi variabel promosi mempunyai arah positif dalam pengaruhnya terhadap
keputusan pembelian.
c. Koefisien regresi variabel selera mempunyai arah positif dalam pengaruhnya terhadap
keputusan pembelian.
Dari hasil koefisien regresi berganda yang telah dijelaskan pada uraian diatas
selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial maupun
simultan.
4.3.4 Pengujian Hipotesis
4.3.4.1 Uji t ( Pengujian hipotesis secara parsial)
Untuk menguji keberartian model regresi untuk masing-masing variabel secara
parsial dapat diperoleh dengan menggunakan uji t. Berikut akan dijelaskan pengujian
masing-masing variabel secara parsial.
1. Variabel Harga
Hasil pengujian menunjukkan koefisien regresi bertanda negative sebesar 0,133
dan nilai t hitung untuk variabel harga menunjukkan nilai t hitung = -1.495 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,139 < 0,05. Nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05
17
menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5%, maka hipotesis yang menyatakan bahwa
harga memiliki pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian produk rokok Nojorono
dapat diterima.
2. Variabel promosi
Hasil pengujian menunjukkan koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,403
dan nilai t hitung untuk variabel promosi menunjukkan nilai t hitung = 4,032 dengan
nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05
menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5%, maka hipotesis yang menyatakan bahwa
promosi memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk rokok
Nojorono dapat diterima.
3. Variabel selera
Hasil pengujian menunjukkan koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,324
dan nilai t hitung untuk variabel selera menunjukkan nilai t hitung = 3,638 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05
menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5%, maka hipotesis yang menyatakan bahwa
selera memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk rokok Nojorono
dapat diterima.
4.3.4.2 Uji F
Hasil perhitungan regresi secara bersama-sama diperoleh pada Tabel 4.13
berikut ini :
Tabel 4.13
Hasil Analisis Regresi Secara bersama-sama
ANOVAb
18
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Regression 184.712 3 61.571 31.820 .000a
Residual 170.277 88 1.935
1
Total 354.989 91
a. Predictors: (Constant), harga, promosi,selera
b. Dependent Variable: keputusan pembelian
Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel
terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan statistik menunjukkan
nilai F hitung = 31,820 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan nilai
signifikansi di bawah 0,05 menunjukkan bahwa secara bersama-sama harga, promosi dan
selera mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian
produk rokok Nojorono.
. 4.3.4.3 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien
determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R square
Tabel 4.14
Koefisien Determinasi
Model Summaryb
19
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .721a .520 .504 1.39103
a. Predictors: (Constant), harga, promosi, selera
b. Dependent Variable: keputusan pembelian
Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted
R2) yang diperoleh sebesar 0,504. Hal ini berarti 50,4% keputusan pembelian dipengaruhi
oleh harga, promosi, dan selera. sedangkan sisanya yaitu 49,6% keputusan pembelian
rokok Nojorono dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam
penelitian ini.
4.4 Pembahasan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga memiliki pengaruh yang
negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk rokok Nojorono. Hasil ini
memberikan bukti empiris bahwa harga yang diberikan oleh produsen rokok Nojorono
yang ditunjukkan dengan adanya harga rokok murah disukai konsumen, keterjangkauan
harga, dan kesesuaian dengan kualitas menentukan keputusan pembelian produk rokok
Nojorono.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk rokok Nojorono. Hasil ini
memberikan bukti empiris bahwa promosi yang diberikan oleh produsen rokok Nojorono
yang ditunjukkan dengan adanya, Aktivitas kontak langsung antara produsen dengan
konsumen, penyampaian pesan dalam penayangan iklan dimedia promosi, dan frekuensi
penyampaian pesan dalam penayangan iklan di media promosi akan dipertimbangkan
dalam menentukan keputusan pembelian produk rokok Nojorono.
20
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Selera memiliki pengaruh yang
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk rokok Nojorono. Hasil ini
memberikan bukti empiris bahwa Selera yang diberikan oleh produsen rokok Nojorono
yang ditunjukkan dengan adanya, Rasa adalah point penting dalam menentukan selera,
penentuan selera berdasarkan keinginan konsumen,dan selera juga ditentukan melalui
logo yang mewakili sebuah produk pada industri akan dipertimbangkan dalam
menentukan keputusan pembelian produk rokok Nojorono.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat
disimpulkan sebagai berikut ini :
1. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel harga (X1) memiliki koefisien regresi sebesar
0,133(bertanda negatif) terhadap keputusan pembelian (Y) dan nilai thitung sebesar -
1,495 dengan tingkat signifikansi 0,139(< 0.05). Hal ini berarti bahwa harga (X1)
berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan demikian Hipotesis
1 yang menyatakan bahwa harga (X1) berpengaruh negatif terhadap keputusan
pembelian (Y) dapat diterima.
2. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel promosi (X2) memiliki koefisien regresi
sebesar 0,403 (bertanda positif) terhadap keputusan pembelian (Y) dan nilai thitung
sebesar 4,032 dengan tingkat signifikansi 0,000 (< 0.05). Hal ini berarti bahwa
promosi (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan
demikian Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa promosi (X2) berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian (Y) dapat diterima.
21
3. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel selera (X3) memiliki koefisien regresi
sebesar 0,324 (bertanda positif) terhadap keputusan pembelian (Y) dan nilai thitung
sebesar 3,638 dengan tingkat signifikansi 0,000 (< 0.05). Hal ini berarti bahwa selera
(X3) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan demikian
Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa selera (X3) berpengaruh positif terhadap
keputusan pembelian (Y) dapat diterima.
4. Variabel yang berpengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian yaitu,
promosi (X2) dengan koefisien regresi sebesar 0,403 (bertanda positif), diikuti selera
(X3) dengan koefisien regresi 3,638 (bertanda positif) dan harga (X1) dengan
koefisien regresi 0,133 (bertanda negatif).
5. Nilai Adjusted R square diperoleh sebesar 0,504. Hal ini berarti bahwa 50,4%
keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh variabel harga (X1), promosi (X2),
dan selera (X3). Sedangkan 49,6% dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini juga masih memiliki keterbatasan-keterbatasan. Dengan
keterbatasan ini, diharapkan dapat dilakukan perbaikan untuk penelitian yang akan
datang. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah hanya memfokuskan pada
variable harga, promosi, dan selera. Sedangkan seluruh variabel independen tersebut
hanya dapat mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian sebesar 50,4% . Dan
sisanya sebesar 49,6% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel independen dalam
penelitian ini.
5.3 Saran
22
5.3.1 Saran Untuk Perusahaan
Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran-
saran sebagai pelengkap terhadap keputusan pembelian yang dapat diberikan kepada PT
Nojorono sebagai berikut :
.
1. Dalam variabel promosi, PT Nojorono harus meningkatkan aktivitas kontak langsung
antara produsen dengan konsumen, misalnya menjadi sponsor dalam EO ( Event
Organizer ) pentas musik setiap selesainya ujian semester di Kampus Universitas
Muria Kudus.
2. Dalam variabel Selera, PT Nojorono harus mempertahankan rasa, karena rasa adalah
point penting dalam menentukan selera. Lebih bagus bila kualitasnya ditingkatkan
karena mewakili sebuah produk pada industri, dengan cara meningkatkan mutu bahan
baku rokok (tembakau), atau mengurangi kadar Tar/Nicotine dalam kandungan rokok
Class Mild.
3. Dalam variabel harga, PT Nojorono perlu mempertahankan harga rokok terutama
produk Class Mild, tetapi bila dimasa yang akan datnang karena tarif cukai yang akan
naik, PT Nojorono perlu meniru strategi Produsen rokok Sampoerna dimana sebelum
adanya kenaikan tarif cukai pada 1 bungkus rokok Sampoerna berisi 16 batang
menjadi 12 batang ketika terjadi kenaikan tarif cukai, Sehingga Mahasiswa
Universitas Muria Kudus tidak perlu beralih mengkonsumsi produk lain yang sejenis.
5.3.2 Saran Untuk Penelitian Mendatang
1. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah variabel independen
lainnya selain harga, promosi dan selera yang tentunya dapat mempengaruhi variabel
dependen keputusan pembelian agar lebih melengkapi penelitian ini karena masih ada
23
variabel-variabel independen lain di luar penelitian ini yang mungkin bisa
mempengaruhi keputusan pembelian.
2. Produk yang diteliti boleh selain rokok misalnya, pasta gigi, shampo, atau sabun
mandi.
3. Penelitian yang akan datang bila meneliti tentang rokok Class Mild disarankan
meneliti rokok PT Nojorono tetapi berbeda merek. Misalnya, Aroma atau Minak
Djinggo.
4. Objek penelitian responden boleh selain mahasiswa Universitas Muria Kudus,
misalnya Mahasiswa Universitas Diponegoro jurusan Ekonomi di Semarang.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, Eric Danar, 2000, Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian, Skripsi Sarjana Manajemen, STIKUBANK, Semarang.
Alma, Buchari, 2005, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, CV. Alfabeta, Bandung. Basuki, Robby, 2007. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Desain Produk Terhadap
Keputusan Pembelian Produk. Skripsi Sarjana Manajemen. Universitas Diponegoro. Dharmmesta, Basu Swastha. 2002. Perilaku Beralih Konsumen Dalam Pembelian Produk
Otomotif. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol.17, No.3, 288.303. Engel,J.F, et al. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid 2. Banarupa Aksara. Jakarta. Ferdinand, Augusty T. 2002. Marketing Strategy Making Proses Dan Agenda Penelitian. Jurnal
Sains Pemasaran Indonesia. Vol,1. No.1. Mei 2002
24
Ferdinand. Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Pedoman Penelitian Untuk Penelitian Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang = Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Gandung Bimananta, 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian Rokok A
Mild. Skripsi Sarjana Manajemen Universitas Diponegoro Ghozali, Imam, 2002, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi II, Semarang
Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam, 2005, Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang = Badan Penerbit
Universitas Diponegoro Hurriyati, Ratih, 2005, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen (Fokus pada Konsumen
Kartu Kredit Perbankan), CV. Alfabeta, Bandung. Husein, Umar. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Elex Media Komputindo,
Jakarta. Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan
Manajemen, BPFE, Yogyakarta. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 1999. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia
Indonesia, Jakarta. Kotler, Philip, 1995, Dasar-dasar Pemasaran, PT. Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip, 1997, Dasar-dasar Pemasaran. Jilid II. PT. Prenhallindo, Jakarta Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 1994. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid II. Erlangga. Jakarta. Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran Edisi Milenium Buku I dan II,
diterjemahkan oleh Hendra Teguh dkk.,PT. Prenhallindo, Jakarta.
Lestari, Wiwiek. 1999. Kualitas sebagai Bahasa Bisnis Dunia. Jurnal Kajian Bisnis. STIE Perbanas Surabaya
Lamb, Hair, dkk, 2001. Pemasaran. PT Salemba Empat, Jakarta.
Ma’ruf, Hendri, 2006, Pemasaran Ritel, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Mas’ud, Fuad, 2004, Survai Diagnosis Organisasional (Konsep dan Aplikasi), Badan Penerbit
Universitas Diponegoro, Semarang. Pramono, Bambang, 2003, Pengaruh Produk, Harga dan Saluran Distribusi Terhadap
Keputusan Pembelian Mie Instant Indomie, Skripsi Sarjana Manajemen, STIKUBANK, Semarang.
Suryandari, Elvi, 2000, Analisa Pengaruh Harga, Mutu dan Iklan Terhadap Keputusan
Pembelian Susu Dancow di Semarang, Skripsi Sarjana Manajemen, STIKUBANK, Semarang. Simamora, Henry, 2000 Manajemen Pemasaran Internasional, Jilid II. Salemba Empat, Jakarta. Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono, 2001. Riset Pemasaran dan Aplikasi dengan SPSS, PT Elex
Media Komputindo, Jakarta.
25
Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfa Beta, Bandung. Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Berganda. Graha Ilmu. Yogyakarta. Sutisna, 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran.PT Remaja Rasdakarya. Bandung. Swasta, Basu. 2002. Azas-Azas Marketing. Liberty BPFE. Yogyakarta.
Tunggal, Amin Widjaja, 2005, Tanya Jawab Perilaku Konsumen dan Pemasaran Strategi, Harvarindo, Jakarta.
Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta Wahyu Tri Wudyarmanto, 2009. Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga, dan
Kelompok Acuan Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Gudang Garam. Skripsi Sarjana Manajemen UniversitasDiponegoro.