25
1 Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk Rokok Nojorono (Studi kasus Konsumen Mahasiswa Umk di Kota Kudus) Nama Ivan Frestiyanto Dosen Pembimbing Sri Rahayu Tri Astuti, SE, MM ABSTRACT This research to determine whether the factors that influence purchasing decisions are price, promotion and taste, affect the decision of the University Muria Kudus students choose Nojorono tobacco products and analyze the most dominant factor in influencing purchasing decisions Nojorono tobacco products by students at the University of the Muria Kudus. The population in this study were students at the University of Muria Kudus. Samples taken as many as 92 respondents using Non-Probability Sampling with purposive sampling approach, that sample based on the specific targets, while the sampling criteria were respondents who already felt the cigarette Class Mild. Based on the research results, obtained by the regression equation as follows: Y= Y = - 0,133 X 1 + 0,403 X 2 + 0,324 X 3 . Based on statistical data analysis, the indicators in this study are valid and the variables are reliable. In testing the assumption of classical, model-free regression multikolonieritas, heteroscedasticity does not occur, and normal distribution. Order individually from each of the most influential variable is a variable regression coefficient promotion with 0,403, and taste variables with regression coefficient of 0,324. While the variables that affect the lowest price with a regression coefficient of -0,133. PT Nojorono need to retain the elements that have been assessed by both customers and the need to repair things that are still lacking. Keywords: price, promotion, taste, and the purchase decisions

Analisis Faktor-Faktor Ya ng mempe ngaruhi Keputusa n ...eprints.undip.ac.id/26480/1/Jurnal_Skripsi.pdfPT Nojorono need to retain the elements that have been assessed by both customers

  • Upload
    dinhnhi

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

1

Analisis Faktor-Faktor Yang mempengaruhi Keputusan Pembelian Produk

Rokok Nojorono

(Studi kasus Konsumen Mahasiswa Umk di Kota Kudus)

Nama Ivan Frestiyanto

Dosen Pembimbing Sri Rahayu Tri Astuti, SE, MM

ABSTRACT

This research to determine whether the factors that influence purchasing

decisions are price, promotion and taste, affect the decision of the University Muria Kudus

students choose Nojorono tobacco products and analyze the most dominant factor in

influencing purchasing decisions Nojorono tobacco products by students at the University of

the Muria Kudus.

The population in this study were students at the University of Muria Kudus. Samples

taken as many as 92 respondents using Non-Probability Sampling with purposive sampling

approach, that sample based on the specific targets, while the sampling criteria were

respondents who already felt the cigarette Class Mild.

Based on the research results, obtained by the regression equation as follows:

Y= Y = - 0,133 X1 + 0,403 X2 + 0,324 X3. Based on statistical data analysis, the indicators in this

study are valid and the variables are reliable. In testing the assumption of classical, model-free

regression multikolonieritas, heteroscedasticity does not occur, and normal distribution. Order

individually from each of the most influential variable is a variable regression coefficient

promotion with 0,403, and taste variables with regression coefficient of 0,324. While the

variables that affect the lowest price with a regression coefficient of -0,133. PT Nojorono need

to retain the elements that have been assessed by both customers and the need to repair things that

are still lacking.

Keywords: price, promotion, taste, and the purchase decisions

2

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan dunia bisnis di negara kita yang sudah berusia lebih dari 60 tahun

ini nampaknya cukup pesat, khususnya 25 tahun terakhir ini, bisa kita lihat dengan semakin

banyaknya pendirian perusahaan oleh para investor dan semakin beragamnya produk yang

ditawarkan dipasar oleh para pelaku bisnis, mengingat dengan semakin beragamnya macam

jenis barang yang ditawarkan memberi peluang pada kita untuk memilih produk yang sesuai

dengan keinginan kita, akan tetapi perkembangan yang demikian itu bisa dirasakan sebagai

sebuah beban bagi para pelaku bisnis. Mereka tidak bisa lagi menjalankan bisnisnya tanpa

perhitungan dan perencanaan yang matang,karena semakin bertambahnya pelaku bisnis

dalam industri dapat berarti semakin bertambahnya pesaing dan meningkatkan tingkat

persaingan. Mereka harus mampu merebut hati pasar sasarannya untuk mencapai volume

penjualan tertentu agar tetap bertahan,Setiap perusahaan menghadapi sejumlah besar pesaing.

Konsep pemasaran menyatakan untuk meraih sukses, perusahaan harus memuaskan

kebutuhan dan keinginan konsumen sasaran (Kotler dan Armstrong,1994).

Konsumen dihadapkan pada berbagai pilihan merek untuk satu jenis produk

rokok, produk rokok ini sendiri terbagi dalam berbagai merek. Perusahaan-perusahaan besar

memperebutkan marketshare atau pangsa pasar produk rokok di Indonesia seperti: Dji Sam

Soe, Djarum, Nojorono, Bentoel, GudangGaram. Mereka berupaya merebut pangsa pasar

dengan berbagai strategi pemasarannya termasuk bagaimana membuat merk produk mereka

diterima dipasar. Konsumen sendiri dalam menghadapi adanya berbagai pilihan merk produk

rokok sekarang ini cenderung untuk tetap loyal pada satu merk produk rokok. Banyaknya

3

konsumsi rokok ini ternyata tidak hanya disebabkan oleh kebutuhan masyarakat, tetapi juga

disebabkan oleh minat konsumen untuk membeli produk baru untuk memenuhi kebutuhan

akan selera konsumen(Infokom,2001).

Tabel 1.1

Produsen Rokok Yang Beredar Di Kudus Thn. 2009

No

Nama Produsen rokok

Jenis Produk

1 Nojorono Class Mild

2 Djarum La light

3 Sampoerna A mild

4 Gudang Garam Pro mild

5 Bentoel Star Mild

Sumber: http://rokok-korek-api.toko-online.web.id

Produk PR.Nojorono mempunyai banyak pesaing di Kota Kudus,tetapi yang paling

populer disana adalah Class Mild dimana konsumennya kebanyakan anak SMU, Mahasiswa,

dan juga orang dewasa. Selain itu juga, wawancara langsung terhadap kepala pemasaran Eks

Pati (Bpk.Wimby) produk Class Mild paling populer di kalangan mahasiswa UMK. Selain itu

sehabis ujian akhir semester pihak PR.Nojorono mensponsori kegiatan Konser musik di

UMK. dalam pemasarannya, PR.Nojorono memasarkan di semua Eks Pati kecuali

Purwodadi. (Karena Purwodadi merupakan daerah pemasaran Semarang

4

Tabel 1.2

Market Share Rokok Mild ( % )

Merk Produk

Tahun 2008

Tahun2009

Tingkat

Pertumbuhan(%)

Class Mild 30,5 25, 8 -4,7%

La Light 24,2 17,0 +7,2%

A Mild 5, 2 14,4 +9,2%

Pro Mild 2,1 1,6 -0,5%

Star Mild 0, 8 1,0 -0,2%

Sumber : Indonesian Consumer Profile 2009.MARS Indonesia

Dari fakta diatas menunjukkan bahwa persaingan dalam bisnis cukup berat dan tidak

mudah untuk mempertahankan marketshare yang telah dimiliki. Apalagi kendalanya tidak

hanya persaingan tersebut, tetapi juga dari kebijakan pemerintah kabupaten Kudus yang

menerapkan aturan No Smoking di areal public, sehingga menyebabkan sulitnya pemasaran

rokok. Sehingga marketshare untuk produk P.R Nojorono mengalami penurunan - 4,7 % thn

2008-2009. Dari fakta diatas menunjukkan bahwa persaingan dalam bisnis cukup berat

dan tidak mudah untuk mempertahankan marketshare yang telah dimiliki. Apalagi

kendalanya tidak hanya persaingan tersebut, tetapi juga dari kebijakan pemerintah kabupaten

Kudus yang menerapkan aturan No Smoking di areal public, sehingga menyebabkan

sulitnya pemasaran rokok. Sehingga marketshare untuk produk P.R Nojorono mengalami

penurunan - 4,7 % thn 2008-2009. Marketshare lebih kecil artinya

5

Pada tahun 2008 Sales ClassMild tahun 2009 Sales Class Mild

Total Sales Pasar Total Sales Pasar

Ini ada tiga kemungkinan, yaitu

1. Kalau total sales ClassMild tetap berarti sales 2009 < Sales 2008

2. Kalau sales ClassMild tetap berarti Total sales naik

3. Kalau sales ClassMild turun berarti Total sales naik

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian, beberapa ahli seperti Engel et al. (1994) dan Hawkins et al.

(1998) menyebutnya keputusan konsumen, adalah sebuah proses yang dilakukan konsumen

dalam melakukan pembelian sebuah produk barang ataupun jasa.

2.1.2. Perilaku Konsumen

Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai kegiatan-kegiatan individu yang secara

langsung terlibat dalam mendapatkan serta menggunakan barang-barang dan jasa-

jasa,termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan dari persiapan dan penentuan

kegiatan tersebut (Swasta dan Sukotjo,1993).

Model Perilaku Konsumen

Analisis Lingkungan

Riset Pasar

PEMASAR -Perusahaan -Pemerintah -Politisi -Non Profit

STRATEGI Marketing Mix,Segmentasi,Positioning,Diferensiasi

PENGARUH LINGKUNGAN

-Situasi -Kelompok referans -Keluarga -Kebudayaan -Peraturan

6

Sumber: Blackwel, et al 2001

2.1.4. Proses Keputusan Pembelian

Pada umumnya manusia bertindak rasional dan mempertimbangkan segala

jenis informasi yang tersedia dan mempertimbangkan segala sesuatu yang mungkin

bisa muncul dari tindakannya sebelum melakukan sebuah perilaku tertentu

Gambar 2.2

Proses Keputusan Pembelian

SUMBER DAYA YANG DIPERTUKARKAN

-Barang -Uang -Jasa -Waktu -Informasi -Status

PEMBELIAN PENGARUH INDIVIDU -Perusahaan -Informasi -Kepercayaan -Individu -Pembelajaran -Pemb,Keputusan -Pemerintah -Kepribadian -Kebiasaan -Organisasi nonProfit

Identifikasi Masalah

Evaluasi Alternatif

Keputusan Pembelian

Pencarian Informasi

Hasil

7

Sumber : Kotler,1997 2.1.6 Harga

Pada awalnya harga ditetapkan oleh tawar-menawar antara konsumen dengan

produsen. Definisi atau pengertian harga sendiri menurut Amstrong dan Phillip Kotler

(1994) yaitu jumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jumlah nilai yang

konsumen tukarkan untuk mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan

produk dan jasa. Harga adalah satu-satunya unsur dalam pemasaran yang menciptakan

pendapatan ; unsur lain menunjukkan biaya dan persaingan. Banyak perusahaan yang

tidak mampu dalam menangani penetapan harga dengan baik, kesalahan yang paling

umum adalah penetapan biaya yang berorientasi biaya; harga yang sering kurang

direvisi ; harga yang kurang bervariasi untuk produk dan segmen berbeda.

2.1.7 Promosi

Dalam memasarkan produknya, perusahaan perlu merangsang dan

menyebarkan informasi tentang kehadiran, ketersediaan, ciri-ciri, kondisi produk,

dan manfaat atau kegunaan dari produk yang dihasilkan. Kegiatan ini sering

disebut promosi.

2.1.8 Selera

Setiap produk yang terjual di pasaran memiliki selera tersendiri di mata konsumennya

yang sengaja diciptakan oleh pemasar untuk membedakannya dari para pesaing. Selera

adalah cara masyarakat mempersepsi (memikirkan) perusahaan atau produknya (Amstrong

dan Kotler,1994). Selera dibentuk untuk menguatkan posisi merek di benak konsumennya,

karena merek yang kuat adalah kemampuannya untuk menciptakan persepsi konsisten

8

berdasarkan hubungannya dengan pelanggan. Sebuah produk yang dapat mempertahankan

seleranya agar lebih baik dari para pesaingnya akan mendapatkan tempat di hati para

konsumennya dimana citra yang baik akan memberikan perlindungan bagi produk tersebut.

Gambar 2.2

Kerangka Pemikiran Teoritis

H1

H2

H3

METODE PENELITIAN

3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Variabel Definisi Indikator Sumber

Harga Suatu indikator nilai (value)

bilamana dihubungkan

dengan manfaat yang

dirasakan atas suatu barang

atau jasa.

1. Harga murah disukai

konsumen

2.Keterjangkauan harga

3.Kesesuaian dengan

kualitas

Amstrong

dan Kotler

(1994)

Harga (X1)

Promosi (X2)

Selera (X3)

Keputusan Pembelian

(Y)

9

Promosi Suatu kegiatan yang

mengkombinasikan

keunggulan produk dan

menunjuk konsumen untuk

membeli.

1. Aktivitas kontak

langsung antara produsen

dengan konsumen

2. Penyampaian pesan

dalam penayangan iklan di

media promosi

3. Frekuensi penyampaian

pesan dalam penayangan

iklan di media promosi

Kotler

(1995)

Selera Suatu indikator, nilai gaya

hidup seseorang

sebagaimana tercermin

dalam aktivitas, minat, dan

opininya.

1. Rasa adalah point

penting dalam menentukan

selera

2. penentuan selera

berdasarkan keinginan

konsumen

3. Selera juga ditentukan

melalui logo, yang

mewakili sebuah produk

pada industri,

Amstrong

dan Kotler

(1994)

Keputusan

Pembelian

Tindakan nyata dari

konsumen untuk membeli

Rokok Nojorono atas dasar

kecocokan dari apa yang

dicari dan dibutuhkan

1. Keyakinan dalam

membeli

2. Pertimbangan manfaat

3. Kesesuaian kebutuhan

dengan kepentingan

konsumen.

Engel et al

(1994)

10

Sumber : dikembangkan untuk penelitian ini, 2009

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan

P.T. Nojorono Tobacco Internasional merupakan salah satu perusahaan rokok

kretek yang ternama di Indonesia. Perusahaan ini bermula dari sebuah industri

keluarga dan didirikan pertama kali di Desa Godi, Pati, Jawa Tengah pada tanggal 14

Oktober 1932 kemudian pada tahun 1935 perusahaan ini pindah ke kota Kudus di

jalan Menur dengan alasan kelangkaan tenaga kerja. Perusahaan ini didirikan oleh

Tan Djing Thay dan Ko Djee Siong. Pada tanggal 26 Oktober 1933 perusahaan ini

didirikan oleh empat orang yaitu kedua pendiri perusahaan, Tjoa Kok Po dan Tjoa

Liong Hwat. Sepeninggal Tan Djing Thay, posisinya digantikan oleh Ny. Tjoa Tan

Nio. Jumlah karyawan pada awal berdirinya perusahaan ini adalah 1000 orang (

harian dan borong) dan 7 orang (bulanan). Pada tahun 1971 peruahaan dipindahkan ke

jalan Jenderal Sudirman 86B Kudus hingga saat ini. Dengan berkembangnya

perusahaan ini jumlah karyawan dari P.T. Nojorono Tobacco International saat ini

adalah 13.421 orang, yaitu 7621 orang borong, 2857 orang harian, 474 orang bulanan

dan 2469 tenaga kerja luar kota Kudus yang termasuk orang borong.

4.3 Analisis Data

4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.3.1.1 Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product

moment. R hitung diperoleh dari hasil output SPSS. nilai tersebut selanjutnya

dibandingkan dengan nilai r tabel dari buku statistic.

11

Tabel 4.7 Hasil Pengujian Validitas

No Indikator r hitung r tabel Keterangan 1

Harga Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

0,819 0,750 0,834

0,215 0,215 0,215

Valid Valid Valid

2 Promosi Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

0,748 0,809 0,858

0,215 0,215 0,215

Valid Valid Valid

3 Selera Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

0,688 0,799 0,812

0,215 0,215 0,215

Valid Valid Valid

4. Keputusan Pembelian Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

0,694 0,813 0,845

0,215 0,215 0,215

Valid Valid Valid

Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk

mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai rhitung yang

lebih besar dari rtabel untuk sampel sebanyak 92 orang yaitu 0,215. Dari hasil tersebut

menunjukkan bahwa semua indikator tersebut adalah valid.

4.3.1.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus Cronbach

Alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel yang diringkas pada tabel

4.8 berikut ini

Tabel 4.8

Hasil Pengujian Reliabilitas

12

Variabel Alpha Keterangan

Harga 0,721 Reliabel

Promosi 0,728 Reliabel

Selera 0,655 Reliabel

Keputusan Pembelian 0,689 Reliabel Sumber : Data primer yang diolah, 2010

Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukkan bahwa semua variabel mempunyai

koefisien Cronbach Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,60 sehingga dapat dikatakan

semua konsep pengukur masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel yang

berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang

handal.

4.3.2 Uji Asumsi Klasik

Suatu model regresi yang baik harus bebas dari masalah penyimpangan terhadap

asumsi klasik. Berikut ini adalah pengujian terhadap asumsi klasik dalam model regresi :

4.3.2.1 Pengujian Multikolonieritas

Suatu variabel menunjukkan gejala multikolonieritas bisa dilihat dari nilai VIF

(Variance Inflation Factor) yang tinggi pada variabel-variabel bebas suatu model

regresi. Nilai VIF yang lebih besar dari 10 menunjukkan adanya gejala multikolonieritas

dalam model regresi. Hasil pengujian multikolonieritas dengan nilai VIF adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.9

Pengujian Multikolonieritas

Variabel Tolerance VIF Keterangan Harga 0,688 1,455 Bebas Multikolonier

13

Promosi 0,545 1,833 Bebas Multikolonier Selera 0,688 1,453 Bebas Multikolonier

Sumber:Data sekunder yang diolah, 2010

Hasil pengujian menunjukkan bahwa semua variabel yang digunakan sebagai

prediktor model regresi menunjukkan nilai VIF yang cukup kecil, dimana semuanya berada

di bawah 10. Hal ini berarti bahwa variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian

tidak menunjukkan adanya gejala multikolonieritas.

4.3.2.2 Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan terhadap residual regresi. Pengujian dilakukan dengan

menggunakan grafik P-P Plot. Data yang normal adalah data yang membentuk titik-titik yang

menyebar tidak jauh dari garis diagonal. Hasil analisis regresi linier dengan grafik normal P-P

Plot terhadap residual error model regresi diperoleh sudah menunjukkan adanya pola grafik

yang normal., yaitu adanya sebaran titik yang berada tidak jauh dari garis diagonal. Hasil

pengujian dapat dilihat pada Gambar 4.10 berikut ini :

0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0

Observed Cum Prob

0.0

0.2

0.4

0.6

0.8

1.0

Exp

ecte

d C

um

Pro

b

Dependent Variable: keputusan pembelian

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

14

Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa titik-titik berada tidak jauh dari

garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini berarti bahwa

model regresi tersebut sudah berdistribusi normal.

4.3.2.3 Uji Heterokedastisitas

Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan Scatter Plot. Dari

scatterplots dibawah ini terlihat titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas

maupun dibawah angka 0 dan sumbu Y, hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heterokedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak untuk digunakan

dalam melakukan pengujian. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 4.11 Uji Heteroskedastisitas

-2 -1 0 1 2

Regression Standardized Predicted Value

-4

-2

0

2

4

Regr

essi

on S

tude

ntize

d Re

sidu

al

Dependent Variable: keputusan pembelian

Scatterplot

15

4.3.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan dalam penelitian ini dengan tujuan

untuk membuktikan hipotesis mengenai pengaruh variabel harga, promosi dan selera

secara parsial maupun secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian. Perhitungan

statistik dalam analisis regresi linier berganda yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for Windows versi 16.0. Hasil

pengolahan data dengan menggunakan program SPSS selengkapnya ada pada lampiran

dan selanjutnya dijelaskan pada Tabel 4.12 berikut ini:

Tabel 4.12

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig.

Tolerance VIF

(Constant)

3.117 1.671 1.865 .066

Harga -.137 .092 -.133 -1.495 .139 .688 1.455 Promosi

.432 .107 .403 4.032 .000 .545 1.833

1

Selera .346 .095 .324 3.638 .000 .688 1.453 a Dependent Variable: keputusan pembelian

16

Model persamaan regresi yang dapat dituliskan dari hasil tersebut dalam bentuk persamaan

regresi sebagai berikut :

Y =- 0,133 X1 + 0,403 X2 + 0,324 X3

Persamaan regresi tersebut dapat dejelaskan sebagai berikut :

a. Koefisien regresi variabel harga mempunyai arah negatif dalam pengaruhnya terhadap

keputusan pembelian.

b. Koefisien regresi variabel promosi mempunyai arah positif dalam pengaruhnya terhadap

keputusan pembelian.

c. Koefisien regresi variabel selera mempunyai arah positif dalam pengaruhnya terhadap

keputusan pembelian.

Dari hasil koefisien regresi berganda yang telah dijelaskan pada uraian diatas

selanjutnya akan dilakukan pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial maupun

simultan.

4.3.4 Pengujian Hipotesis

4.3.4.1 Uji t ( Pengujian hipotesis secara parsial)

Untuk menguji keberartian model regresi untuk masing-masing variabel secara

parsial dapat diperoleh dengan menggunakan uji t. Berikut akan dijelaskan pengujian

masing-masing variabel secara parsial.

1. Variabel Harga

Hasil pengujian menunjukkan koefisien regresi bertanda negative sebesar 0,133

dan nilai t hitung untuk variabel harga menunjukkan nilai t hitung = -1.495 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,139 < 0,05. Nilai signifikansi yang lebih besar dari 0,05

17

menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5%, maka hipotesis yang menyatakan bahwa

harga memiliki pengaruh negatif terhadap keputusan pembelian produk rokok Nojorono

dapat diterima.

2. Variabel promosi

Hasil pengujian menunjukkan koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,403

dan nilai t hitung untuk variabel promosi menunjukkan nilai t hitung = 4,032 dengan

nilai signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05

menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5%, maka hipotesis yang menyatakan bahwa

promosi memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk rokok

Nojorono dapat diterima.

3. Variabel selera

Hasil pengujian menunjukkan koefisien regresi bertanda positif sebesar 0,324

dan nilai t hitung untuk variabel selera menunjukkan nilai t hitung = 3,638 dengan nilai

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Nilai signifikansi yang lebih kecil dari 0,05

menunjukkan bahwa pada taraf signifikansi 5%, maka hipotesis yang menyatakan bahwa

selera memiliki pengaruh positif terhadap keputusan pembelian produk rokok Nojorono

dapat diterima.

4.3.4.2 Uji F

Hasil perhitungan regresi secara bersama-sama diperoleh pada Tabel 4.13

berikut ini :

Tabel 4.13

Hasil Analisis Regresi Secara bersama-sama

ANOVAb

18

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 184.712 3 61.571 31.820 .000a

Residual 170.277 88 1.935

1

Total 354.989 91

a. Predictors: (Constant), harga, promosi,selera

b. Dependent Variable: keputusan pembelian

Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel

terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan statistik menunjukkan

nilai F hitung = 31,820 dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Dengan nilai

signifikansi di bawah 0,05 menunjukkan bahwa secara bersama-sama harga, promosi dan

selera mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian

produk rokok Nojorono.

. 4.3.4.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien

determinasi ditentukan dengan nilai adjusted R square

Tabel 4.14

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

19

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .721a .520 .504 1.39103

a. Predictors: (Constant), harga, promosi, selera

b. Dependent Variable: keputusan pembelian

Hasil perhitungan regresi dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (adjusted

R2) yang diperoleh sebesar 0,504. Hal ini berarti 50,4% keputusan pembelian dipengaruhi

oleh harga, promosi, dan selera. sedangkan sisanya yaitu 49,6% keputusan pembelian

rokok Nojorono dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.

4.4 Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel harga memiliki pengaruh yang

negatif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk rokok Nojorono. Hasil ini

memberikan bukti empiris bahwa harga yang diberikan oleh produsen rokok Nojorono

yang ditunjukkan dengan adanya harga rokok murah disukai konsumen, keterjangkauan

harga, dan kesesuaian dengan kualitas menentukan keputusan pembelian produk rokok

Nojorono.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel promosi memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk rokok Nojorono. Hasil ini

memberikan bukti empiris bahwa promosi yang diberikan oleh produsen rokok Nojorono

yang ditunjukkan dengan adanya, Aktivitas kontak langsung antara produsen dengan

konsumen, penyampaian pesan dalam penayangan iklan dimedia promosi, dan frekuensi

penyampaian pesan dalam penayangan iklan di media promosi akan dipertimbangkan

dalam menentukan keputusan pembelian produk rokok Nojorono.

20

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel Selera memiliki pengaruh yang

positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian produk rokok Nojorono. Hasil ini

memberikan bukti empiris bahwa Selera yang diberikan oleh produsen rokok Nojorono

yang ditunjukkan dengan adanya, Rasa adalah point penting dalam menentukan selera,

penentuan selera berdasarkan keinginan konsumen,dan selera juga ditentukan melalui

logo yang mewakili sebuah produk pada industri akan dipertimbangkan dalam

menentukan keputusan pembelian produk rokok Nojorono.

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat

disimpulkan sebagai berikut ini :

1. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel harga (X1) memiliki koefisien regresi sebesar

0,133(bertanda negatif) terhadap keputusan pembelian (Y) dan nilai thitung sebesar -

1,495 dengan tingkat signifikansi 0,139(< 0.05). Hal ini berarti bahwa harga (X1)

berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan demikian Hipotesis

1 yang menyatakan bahwa harga (X1) berpengaruh negatif terhadap keputusan

pembelian (Y) dapat diterima.

2. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel promosi (X2) memiliki koefisien regresi

sebesar 0,403 (bertanda positif) terhadap keputusan pembelian (Y) dan nilai thitung

sebesar 4,032 dengan tingkat signifikansi 0,000 (< 0.05). Hal ini berarti bahwa

promosi (X2) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan

demikian Hipotesis 2 yang menyatakan bahwa promosi (X2) berpengaruh positif

terhadap keputusan pembelian (Y) dapat diterima.

21

3. Hasil analisis diperoleh bahwa variabel selera (X3) memiliki koefisien regresi

sebesar 0,324 (bertanda positif) terhadap keputusan pembelian (Y) dan nilai thitung

sebesar 3,638 dengan tingkat signifikansi 0,000 (< 0.05). Hal ini berarti bahwa selera

(X3) berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian (Y). Dengan demikian

Hipotesis 3 yang menyatakan bahwa selera (X3) berpengaruh positif terhadap

keputusan pembelian (Y) dapat diterima.

4. Variabel yang berpengaruh paling besar terhadap keputusan pembelian yaitu,

promosi (X2) dengan koefisien regresi sebesar 0,403 (bertanda positif), diikuti selera

(X3) dengan koefisien regresi 3,638 (bertanda positif) dan harga (X1) dengan

koefisien regresi 0,133 (bertanda negatif).

5. Nilai Adjusted R square diperoleh sebesar 0,504. Hal ini berarti bahwa 50,4%

keputusan pembelian (Y) dapat dijelaskan oleh variabel harga (X1), promosi (X2),

dan selera (X3). Sedangkan 49,6% dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini juga masih memiliki keterbatasan-keterbatasan. Dengan

keterbatasan ini, diharapkan dapat dilakukan perbaikan untuk penelitian yang akan

datang. Adapun keterbatasan dalam penelitian ini adalah hanya memfokuskan pada

variable harga, promosi, dan selera. Sedangkan seluruh variabel independen tersebut

hanya dapat mempengaruhi variabel dependen keputusan pembelian sebesar 50,4% . Dan

sisanya sebesar 49,6% dipengaruhi oleh variabel lain selain variabel independen dalam

penelitian ini.

5.3 Saran

22

5.3.1 Saran Untuk Perusahaan

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, maka diajukan saran-

saran sebagai pelengkap terhadap keputusan pembelian yang dapat diberikan kepada PT

Nojorono sebagai berikut :

.

1. Dalam variabel promosi, PT Nojorono harus meningkatkan aktivitas kontak langsung

antara produsen dengan konsumen, misalnya menjadi sponsor dalam EO ( Event

Organizer ) pentas musik setiap selesainya ujian semester di Kampus Universitas

Muria Kudus.

2. Dalam variabel Selera, PT Nojorono harus mempertahankan rasa, karena rasa adalah

point penting dalam menentukan selera. Lebih bagus bila kualitasnya ditingkatkan

karena mewakili sebuah produk pada industri, dengan cara meningkatkan mutu bahan

baku rokok (tembakau), atau mengurangi kadar Tar/Nicotine dalam kandungan rokok

Class Mild.

3. Dalam variabel harga, PT Nojorono perlu mempertahankan harga rokok terutama

produk Class Mild, tetapi bila dimasa yang akan datnang karena tarif cukai yang akan

naik, PT Nojorono perlu meniru strategi Produsen rokok Sampoerna dimana sebelum

adanya kenaikan tarif cukai pada 1 bungkus rokok Sampoerna berisi 16 batang

menjadi 12 batang ketika terjadi kenaikan tarif cukai, Sehingga Mahasiswa

Universitas Muria Kudus tidak perlu beralih mengkonsumsi produk lain yang sejenis.

5.3.2 Saran Untuk Penelitian Mendatang

1. Untuk penelitian yang akan datang disarankan untuk menambah variabel independen

lainnya selain harga, promosi dan selera yang tentunya dapat mempengaruhi variabel

dependen keputusan pembelian agar lebih melengkapi penelitian ini karena masih ada

23

variabel-variabel independen lain di luar penelitian ini yang mungkin bisa

mempengaruhi keputusan pembelian.

2. Produk yang diteliti boleh selain rokok misalnya, pasta gigi, shampo, atau sabun

mandi.

3. Penelitian yang akan datang bila meneliti tentang rokok Class Mild disarankan

meneliti rokok PT Nojorono tetapi berbeda merek. Misalnya, Aroma atau Minak

Djinggo.

4. Objek penelitian responden boleh selain mahasiswa Universitas Muria Kudus,

misalnya Mahasiswa Universitas Diponegoro jurusan Ekonomi di Semarang.

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Eric Danar, 2000, Analisis Pengaruh Marketing Mix Terhadap Keputusan Pembelian, Skripsi Sarjana Manajemen, STIKUBANK, Semarang.

Alma, Buchari, 2005, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, CV. Alfabeta, Bandung. Basuki, Robby, 2007. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Desain Produk Terhadap

Keputusan Pembelian Produk. Skripsi Sarjana Manajemen. Universitas Diponegoro. Dharmmesta, Basu Swastha. 2002. Perilaku Beralih Konsumen Dalam Pembelian Produk

Otomotif. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol.17, No.3, 288.303. Engel,J.F, et al. 1994. Perilaku Konsumen. Jilid 2. Banarupa Aksara. Jakarta. Ferdinand, Augusty T. 2002. Marketing Strategy Making Proses Dan Agenda Penelitian. Jurnal

Sains Pemasaran Indonesia. Vol,1. No.1. Mei 2002

24

Ferdinand. Augusty. 2006. Metode Penelitian Manajemen. Pedoman Penelitian Untuk Penelitian Skripsi, Tesis, dan Disertasi Ilmu Manajemen. Semarang = Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Gandung Bimananta, 2005. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pembelian Rokok A

Mild. Skripsi Sarjana Manajemen Universitas Diponegoro Ghozali, Imam, 2002, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS Edisi II, Semarang

Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Ghozali, Imam, 2005, Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang = Badan Penerbit

Universitas Diponegoro Hurriyati, Ratih, 2005, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen (Fokus pada Konsumen

Kartu Kredit Perbankan), CV. Alfabeta, Bandung. Husein, Umar. 2000. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen. PT Elex Media Komputindo,

Jakarta. Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang, 1999, Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan

Manajemen, BPFE, Yogyakarta. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo, 1999. Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Ghalia

Indonesia, Jakarta. Kotler, Philip, 1995, Dasar-dasar Pemasaran, PT. Prenhallindo, Jakarta. Kotler, Philip, 1997, Dasar-dasar Pemasaran. Jilid II. PT. Prenhallindo, Jakarta Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 1994. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jilid II. Erlangga. Jakarta. Kotler, Philip, 2002, Manajemen Pemasaran Edisi Milenium Buku I dan II,

diterjemahkan oleh Hendra Teguh dkk.,PT. Prenhallindo, Jakarta.

Lestari, Wiwiek. 1999. Kualitas sebagai Bahasa Bisnis Dunia. Jurnal Kajian Bisnis. STIE Perbanas Surabaya

Lamb, Hair, dkk, 2001. Pemasaran. PT Salemba Empat, Jakarta.

Ma’ruf, Hendri, 2006, Pemasaran Ritel, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Mas’ud, Fuad, 2004, Survai Diagnosis Organisasional (Konsep dan Aplikasi), Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, Semarang. Pramono, Bambang, 2003, Pengaruh Produk, Harga dan Saluran Distribusi Terhadap

Keputusan Pembelian Mie Instant Indomie, Skripsi Sarjana Manajemen, STIKUBANK, Semarang.

Suryandari, Elvi, 2000, Analisa Pengaruh Harga, Mutu dan Iklan Terhadap Keputusan

Pembelian Susu Dancow di Semarang, Skripsi Sarjana Manajemen, STIKUBANK, Semarang. Simamora, Henry, 2000 Manajemen Pemasaran Internasional, Jilid II. Salemba Empat, Jakarta. Singgih Santoso dan Fandy Tjiptono, 2001. Riset Pemasaran dan Aplikasi dengan SPSS, PT Elex

Media Komputindo, Jakarta.

25

Sugiyono. 2000. Metode Penelitian Bisnis. CV Alfa Beta, Bandung. Sudarmanto, Gunawan. 2005. Analisis Regresi Linier Berganda. Graha Ilmu. Yogyakarta. Sutisna, 2003. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran.PT Remaja Rasdakarya. Bandung. Swasta, Basu. 2002. Azas-Azas Marketing. Liberty BPFE. Yogyakarta.

Tunggal, Amin Widjaja, 2005, Tanya Jawab Perilaku Konsumen dan Pemasaran Strategi, Harvarindo, Jakarta.

Umar, Husein. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. PT Raja Grafindo Persada,

Jakarta Wahyu Tri Wudyarmanto, 2009. Analisis Pengaruh Citra Merek, Kualitas Produk, Harga, dan

Kelompok Acuan Terhadap Keputusan Pembelian Rokok Gudang Garam. Skripsi Sarjana Manajemen UniversitasDiponegoro.