134
ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI SUWAR-SUWIR TANPA MERK (Studi Kasus Pada UD. Mutiara Rasa di Kecamatan Ajung Kabupaten Jember) SKRIPSI Oleh: Siti Nurjanah NIM.151510601148 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2019

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI

PEMASARAN AGROINDUSTRI SUWAR-SUWIR TANPA MERK

(Studi Kasus Pada UD. Mutiara Rasa di Kecamatan Ajung

Kabupaten Jember)

SKRIPSI

Oleh:

Siti Nurjanah

NIM.151510601148

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019

Page 2: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

i

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI

PEMASARAN AGROINDUSTRI SUWAR-SUWIR TANPA MERK

(Studi Kasus Pada UD. Mutiara Rasa di Kecamatan Ajung

Kabupaten Jember)

SKRIPSI

diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1)

pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Jember

Oleh:

Siti Nurjanah

NIM.151510601148

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS JEMBER

2019

Page 3: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

ii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan untuk :

1. Ayahku Sadi dan Ibuku Mujimah yang telah memberikan kasih sayang, serta

beribu-ribu doa yang selalu mengiringi langkah dan keberhasilanku.

2. Kakak dan Iparku tercinta Samsul Hadi dan Nurul Istiqomah yang telah

memberikan semangat, motivasi, dukungan dan doa.

3. Guru-guru sejak TK, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi terhormat yang telah

memberikan ilmu dan membimbing dengan penuh kesabaran dan dedikasi

yang tinggi.

4. Teman- teman Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas

Jember tahun Angkatan 2015, terimakasih kebersamaan, kekompakannya,

dan dukungannya.

5. Almamater Fakultas Pertanian Universitas Jember.

Page 4: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

iii

MOTTO

“Waktumu terbatas, jangan habiskan dengan mengurusi hidup orang lain”.

(Steve Jobs)

“Ketika kau sedang mengalami kesusahan dan bertanya-tanya kemana Allah,

cukup ingat bahwa seorang guru selalu diam saat ujian berjalan"

(Nourman Ali Khan)

“Ubahlah hidupmu mulai hari ini. Jangan bertaruh di masa depan nanti,

bertindaklah sekarang tanpa menunda-nunda lagi"

(Simone De Beauvoir)

Page 5: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

iv

PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Siti Nurjanah

NIM : 151510601148

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul

“Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri

Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada UD.Mutiara Rasa di

Kecamatan Ajung Kabupaten Jember) ” adalah benar-benar hasil karya

sendiri, kecuali kutipan yang sudah saya sebutkan sumbernya, belum pernah

diajukan pada institusi mana pun, dan bukan karya jiplakan. Saya

bertanggungjawab atas keabsahan dan kebenaran isinya sesuai dengan sikap

ilmiah yang harus dijunjung tinggi.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa ada tekanan

dan paksaan dari pihak mana pun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika

ternyata di kemudian hari pernyataan ini tidak benar.

Jember, 26 Juli 2019

Yang Menyatakan,

Siti Nurjanah

NIM 151510601148

Page 6: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

v

SKRIPSI

ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI

PEMASARAN AGROINDUSTRI SUWAR-SUWIR TANPA MERK

(Studi Kasus Pada UD. Mutiara Rasa di Kecamatan Ajung Kabupaten Jember)

Oleh :

Siti Nurjanah

NIM. 151510601148

Pembimbing:

Dosen Pembimbing Skripsi : Ebban Bagus Kuntadi, SP., M.Sc.

NIP. 198002202006041002

Page 7: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

vi

PENGESAHAN

Skripsi berjudul “Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran

Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada UD.Mutiara

Rasa di Kecamatan Ajung Kabupaten Jember)” telah diuji dan disahkan pada:

Hari, tanggal : Jum’at, 26 Juli 2019

Tempat : Fakultas Pertanian Universitas Jember

Dosen Pembimbing Skripsi,

Ebban Bagus Kuntadi, SP., M.Sc.

NIP 198002202006041002

Dosen Penguji I,

Dr.Ir Jani Januar, MT.

NIP 195901021988031002

Dosen Penguji II,

Agus Supriono, SP., M.Si.

NIP 196908111995121001

Mengesahkan

Dekan,

Ir. Sigit Soeparjono, M.S., Ph.D.

NIP 196005061987021001

Page 8: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

vii

RINGKASAN

Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri

Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

UD.Mutiara Rasa di Kecamatan Ajung Kabupaten Jember). Siti Nurjanah,

151510601148, Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian/Agribisnis, Fakultas Pertanian

Universitas Jember.

Agroindustri merupakan suatu kegiatan industri yang memanfaatkan

produk primer hasil pertanian sebagai bahan bakunya untuk diolah sedemikian

rupa sehingga menjadi produk baru baik bersifat setengah jadi yang dapat

dikonsumsi. Salah satu komoditas Pertanian yang banyak digunakan sebagai

bahan baku agroindustri adalah ubi kayu. Ubi kayu digunakan sebagai bahan baku

pembuatan makanan. Makanan yang dapat diolah dari ubi kayu salah satunya

adalah suwar-suwir. Suwar-suwir merupakan makanan oleh-oleh khas Kabupaten

Jember. Salah satu Agroindustri yang menjadi tempat pengolahan suwar-suwir di

Kabupaten Jember adalah agroindustri UD.Mutiara Rasa. Agroindustri

UD.Mutiara Rasa menjual produk suwar-suwir tanpa merk dan kemasan. Hal

tersebut dilakukan di tengah persaingan agroindustri lain yang semakin

berkembang. Berdasarkan hal tersebut penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1)

Pendapatan agroindustri UD.Mutiara Rasa , (2) Efisiensi usaha agroindustri

UD.Mutiara Rasa, (3) Evaluasi strategi pemasaran agroindustri UD.Mutiara Rasa.

Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja di UD.Mutiaara

Rasa Kabupaten Jember. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan

Purposive Sampling. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan metode

wawancara, observasi, dan studi pustaka. Analisis data yang digunakan pada

penelitian ini adalah analitik dan deskriptif. Rumusan masalah pertama

pendapatan agroindustri dianalisis menggunakan analisis pendapatan TR-TC,

rumusan masalah kedua efisiensi usaha agroindustri dianalisis menggunakan R/C

Ratio, rumusan masalah ketiga dianalisis menggunakan bauran pemasaran 4P.

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa : (1) Agroindustri suwar-suwir

UD.Mutiara Rasa menunjukkan pendapatan yang menguntungkan, (2)

Agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara Rasa efisien untuk diusahakan berdasarkan

Page 9: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

viii

nilan R/C Ratio yang menunjukkan hasil > 1, dan (3) Evaluasi strategi bauran

pemasaran 4P berdasarkan kriteria (a) Produk menunjukkan bahwa produk suwar-

suwir yang dimiliki agroindustri UD.Mutiara Rasa memiliki keunggulan secara

kualitas dan kuantitas yang diminati konsumen, (b) Tempat menunjukkan bahwa

penjualan harus ditingkatkan pula pada konsumen primer, (c) Harga yaitu

menentukan harga yang beragam sesuai kualitas dan kuantitas suwar-suwir, (d)

menggunakan promosi direct selling dan sales promotion.

Page 10: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

ix

SUMMARY

Efficiency Analysis of Business and Evaluation Marketing Strategy of No

Brand Suwar-suwir Agro-industry (Case Study at Suwar-suwir Agro-industry

of UD.Mutiara Rasa in Ajung Sub District Jember Regency). Siti Nurjanah,

151510601148, Agribusiness Program Studies, Department of Social Economic/

Agribusiness, Faculty of Agriculture University of Jember

Agro-industry is an industry activity utilizing the primary product of

agriculture result as the raw material to be processed in such a way so that

becomes a new half-finished product which can be consumed. One of the

agricultural commodities commonly used as a raw material of agro-industry is

cassava. Cassava is used as a raw material of food making. Food which can be

processed from cassava one of them is suwar-suwir. Suwar-suwir is a souvenir

food typically Jember Regency. One of the agro-industries which becomes a

processing place of suwar-suwir in Jember Regency is agro-industry of

UD.Mutiara Rasa. Agro-industry of UD.Mutiara Rasa sells the suwar-suwir

product without brand and packaging. That is done in the middle of other agro-

industry competition which is more developing. Based on that thing, the research

aimed to find out: (1) The income of UD.Mutiara Rasa agro-industry, (2) Business

efficiency of UD.Mutiara Rasa agro-industry, (3) Evaluation marketing strategy

of UD.Mutiara Rasa.agro-industry.

The determination of research location was done intentionally in

UD.Mutiara Rasa Jember Regency. The sample retrieval method was done by

Purposive Sampling. The data retrieval in this research used the interview,

observation, and study literature methods. The research method used in this

research was analytic and descriptive. The first problem statement the income of

agro-industry was analyzed by using income analysis of TR-TC, the second

problem statement business efficiency of agro-industry was analyzed using R/C

ratio, the third problem statement was analyzed using 4P marketing mix.

The results of the research showed that : (1) Suwar-suwir agro-industry of

UD.Mutiara Rasa showed a profitable income, (2) Suwar-suwir agro-industry of

UD.Mutiara Rasa was eficient to run the business based on the value of R/C ratio

Page 11: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

x

which showed the result > 1, and (3) The evaluation strategy of a 4P marketing

mix based on the criteria of (a) Product showed that suwar-suwir product owned

by UD.Mutiara Rasa agro-industry has the excellence in the quality and quantity

which is in demand by the consumer, (b) Place showed that the sales have to be

increased on the primary consumer (c) Price that is determining various prices

corresponding to the quality and quantity of suwar-suwir, (d) using direct selling

promotion and sales promotion.

Page 12: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

xi

PRAKATA

Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Efisiensi

Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa

Merk (Studi Kasus Pada UD.Mutiara Rasa di Kecamatan Ajung Kabupaten

Jember)”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan

pendidikan strata satu (S1) pada Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Jember.

Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh

karena itu, penulis menyampaikan terimakasih kepada:

1. Ir. Sigit Soeparjono, M.S., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Jember;

2. M. Rondhi, S.P., M.P., Ph.D., selaku Koordinator Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Jember;

3. Ebban Bagus Kuntadi, SP., M.Sc, selaku Dosen Pembimbing Skripsi, Dr. Ir.

Jani Januar, MT. selaku Dosen Penguji I, dan Agus Supriono, SP., M.Si

selaku Dosen Penguji II yang telah meluangkan waktu untuk memberikan

bimbingan, nasihat, saran, dan motivasi, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini;

4. Agus Supriono, SP., M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah

memberikan bimbingan, nasihat, dan motivasi selama masa studi;

5. Kedua orang tua saya tercinta Ayahanda Sadi dan Ibunda Mujimah yang

senantiasa memberikan semangat, motivasi, dan doa yang tiada henti kepada

saya. Kakak saya Insiah, dan keluarga besar saya yang selalu memberikan

semangat dan doa kepada saya;

6. Keluarga besar bapak Hanifullah dan Keluarga besar UD Mutiara Rasa yang

telah mengizinkan dan meluangkan waktunya untuk membantu saya dalam

memperoleh data penelitian selama di lapang dan penyelesaian skripsi ini;

Page 13: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

xii

7. Sahabat dan teman-teman saya Desi, Rinda, Lutfi, Alfin, Indah, Yofita, Suni

yang telah memberikan semangat, motivasi, dan banyak membantu dalam

penyelesaian skripsi ini;

8. Teman-teman satu Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Pembimbing

Skripsi yang telah memberikan semangat kepada saya selama ini;

9. Teman-teman seperjuangan Program Studi Agribisnis 2015 Fakultas

Pertanian Universitas Jember atas semangat dan kebersamaan yang telah

diberikan selama ini;

10. Teman-teman KKN saya Imelda, Irsa, Defi, Asif, Azmy yang selalu memberi

semangat, dan dorongan dalam penyelesaian skripsi ini;

11. Teman-teman magang saya Winda, Yofita, Rizal, Engga yang selalu memberi

semangat dalam penyelesaian skripsi ini;

12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis juga menerima segala kritik dan saran dari semua pihak demi

kesempurnaan skripsi ini. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat memberikan

manfaat bagi semua pihak.

Jember, Juli 2019

Penulis

Page 14: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ....... i

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... ...... ii

HALAMAN MOTTO .................................................................................... ..... iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ ..... iv

HALAMAN SKRIPSI .................................................................................... ...... v

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ..... vi

HALAMAN RINGKASAN ........................................................................... .... vii

HALAMAN SUMMARY .............................................................................. ..... ix

HALAMAN PRAKATA ................................................................................ ..... xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... ... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... .... xv

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. .. xvii

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................. ...... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................... ....... 1

1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... ....... 9

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ ..... 10

1.3.1 Tujuan Penelitian ............................................................... .... 10

1.3.2 Manfaat Penelitian ............................................................. .... 10

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... .... 11

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................. ..... 11

2.2 Landasan Teori .......................................................................... ..... 13

2.2.1 Komoditas Ubi Kayu ......................................................... .... 13

2.2.2 Konsep Agroindustri ......................................................... .... 15

2.2.3 Suwar- Suwir ..................................................................... .... 17

2.2.4 Teori Pendapatan .............................................................. .... 19

2.2.5 Teori Biaya ........................................................................ .... 21

2.2.6 Teori Efisiensi Penggunaan Biaya Produksi ...................... .... 22

Page 15: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

xiv

2.2.7 Teori Pemasaran ................................................................ .... 23

2.2.8 Teori Evaluasi .................................................................... .... 24

2.2.9 Teori Evaluasi Strategi ....................................................... .... 25

2.2.10 Strategi Bauran Pemasaran .............................................. .... 25

2.3 Kerangka Pemikiran ................................................................. ..... 29

2.4 Hipotesis ...................................................................................... ..... 34

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN ...................................................... .... 35

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian ...................................... ..... 35

3.2 Metode Penelitian....................................................................... ..... 35

3.3 Metode Pengambilan Contoh.................................................... ..... 36

3.4 Metode Pengumpulan Data ....................................................... ..... 36

3.5 Metode Analisis Data ................................................................. ..... 37

3.6 Definisi Operasional................................................................... ..... 39

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................... .... 42

4.1 Gambaran Umum Agroindustri Suwar-Suwir UD.Mutiara

Rasa di Kabupaten Jember ...................................................... ..... 42

4.1.1 Profil Perusahaan ............................................................... .... 42

4.1.2 Struktur Organisasi ............................................................ .... 44

4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan .................................................. .... 45

4.1.4 Proses Produksi Suwar-Suwir UD.Mutiara Rasa .............. .... 45

4.2 Pendapatan Agroindustri Suwar-Suwir UD.Mutiara Rasa

di Kabupaten Jember ............................................................... ..... 49

4.3 Efisiensi Usaha Agroindustri Suwar-Suwir UD.Mutiara

Rasa di Kabupaten Jember ...................................................... ..... 54

4.4 Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir

UD. Mutiara Rasa di Kabupaten Jember ............................... ..... 57

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... .... 75

5.1 Kesimpulan ................................................................................. ..... 75

5.2 Saran ........................................................................................... ..... 76

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... .... 77

LAMPIRAN .................................................................................................... .... 80

Page 16: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

1.1 Produksi Ubi Kayu di Indonesia Tahun 2016 ..................................

2

1.2 Produksi Ubi Kayu di Indonesia Berdasarkan Kabupaten dan Kota

di Jawa Timur Tahun 2016 ...............................................................

3

1.3 Daftar Usaha Mikro Kecil dan Menengah Olahan Singkong di

Kabupaten Jember Tahun 2016 ........................................................

4

1.4 Perbedaan Harga Suwar-Suwir Secara Curah dengan Suwar-Suwir

Merk dan Kemasan

7

1.5 Penjualan Suwar-Suwir Agroindustri UD.Mutiara Rasa Tahun

2018

8

2.1 Variabel-Variabel Bauran Pemasaran ..............................................

29

4.1 Total Biaya Tetap (TFC) Pengolahan Suwar-Suwir UD.Mutiara

Rasa ..................................................................................................

49

4.2 Total Biaya Variabel (TVC) Pengolahan Suwar-Suwir UD.Mutiara

Rasa ..................................................................................................

50

4.3 Pendapatan Per Proses Produksi Usaha Pengolahan Suwar-Suwir

UD.Mutiara Rasa .............................................................................

52

4.4 Efisiensi Usaha Agroindustri UD.Mutiara Rasa ..........................

55

4.5 Perbedaan Strategi Pemasaran Agroindustri UD.Mutiara Rasa

Pada Setiap Outlet ............................................................................

71

Page 17: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

xvi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

2.1 Kurva Biaya Total, Biaya Tetap, Biaya Variabel ........................... 21

2.2 Skema Kerangka Pemikiran ............................................................ 32

3.1 Skema 4P Bauran Pemasaran .......................................................... 38

4.1 Struktur Organisasi UD.Mutiara Rasa .............................................. 43

4.2 Tape Singkong Yang Telah Digiling ................................................ 45

4.3 Campuran antara Tape Singkong Dengan Gula Pasir ...................... 46

4.4 Proses Pemasakan Suwar-Suwir ...................................................... 46

4.5 Proses Pemasiran Setalah Adonan Suwar-Suwir Matang ............... 47

4.6 Peletakan Suwar-Suwir Pada Meja Roll .......................................... 47

4.7 Proses Pemotongan Suwar-Suwir .................................................... 47

4.8 Proses Pengemasan Suwar-Suwir .................................................... 48

Page 18: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Data Produksi Ubi Kayu di Indonesia Tahun 2016 .......................... 79

2. Data Produksi Ubi Kayu Berdasarkan Kabupaten dan Kota di Jawa

Timur Tahun 2016 ............................................................................

80

3. Data Daftar Usaha Mikro Kecil dan Menengah Olahan Singkong

di Kabupaten Jember Tahun 2016 ....................................................

81

4. Data Responden Dalam Penelitian Kelayakan Usaha dan Strategi

Pemasaran UD.Mutiara Rasa di Kecamatan Ajung Kabupaten

Jember .............................................................................................

82

5. Data Penjualan Suwar-Suwir UD.Mutiara Rasa Tahun 2018 .........

83

6. Data Produksi Suwar-Suwir UD.Mutiara Rasa Pada Bulan Maret

2018 ..................................................................................................

84

7. Data Biaya Tetap Pengolahan Suwar-Suwir UD.Mutiara Rasa ...... 86

8. Perhitungan Penyusutan Biaya Tetap Peralatan Per Tahun ............. 87

9. Perhitungan Penyusutan Biaya Tetap Per Bulan ..............................

88

10. Perhitungan Penyusutan Biaya Tetap Per Kg Suwar-Suwir

RasaOriginal .........................................................................................

89

11. Perhitungan Penyusutan Biaya Tetap Per Kg Suwar-Suwir Mix

Rasa ..................................................................................................

90

12. Perhitungan Biaya Tetap Pengolahan Suwar-Suwir Per Proses

Produksi ............................................................................................

91

13. Perhitungan Biaya Variabel Suwar-Suwir Satu Kali Proses

Produksi ...........................................................................................

92

14. Perhitungan Biaya Variabel Bahan Baku Untuk Pembuatan 1 Kg

Suwar-Suwir ....................................................................................

93

15. Perhitungan Pembuatan Suwar-Suwir Dalam Satu Kali Proses

Produksi ............................................................................................

93

16. Perhitungan Biaya Variabel Tenaga Kerja Untuk Satu Proses

Produksi Suwar-Suwir .....................................................................

94

17. Perhitungan Biaya Variabel Tenaga Kerja Untuk Pembuatan 1 Kg

Suwar-Suwir ....................................................................................

94

18. Perhitungan Biaya Variabel Lain-lain ..............................................

94

19. Data Rangkuman Biaya Variabel Untuk Satu Proses Produksi ....... 95

Page 19: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

xviii

20. Data Penerimaan Suwar-Suwir UD.Mutiara Rasa Dalam 1 Proses

Produksi Bulan Maret 2018 ..............................................................

95

21. Total Biaya Produksi Pembuatan Suwar-Suwir UD.Mutiara Rasa

Dalam 1 Proses Produksi ..................................................................

95

22. Analisis Pendapatan dan Efisiensi Usaha Agroindustri UD.Mutiara

Rasa ...........................................................................................

95

23. Kuisioner Penelitian .........................................................................

96

24. Dokumentasi Penelitian .................................................................... 112

Page 20: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

1

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendekatan analisis makro memandang agribisnis sebagai unit sistem

industri dan suatu komoditas tertentu, yang membentuk sektor ekonomi secara

regional atau nasional. Sedangkan pendekatan analisis mikro memandang

agribisnis sebagai suatu unit perusahaan yang bergerak, baik dalam salah satu

subsistem agribisnis, baik hanya satu atau lebih subsistem dalam satu lini

komoditas atau lebih dari satu lini komoditas. Agribisnis adalah kesatuan kegiatan

usaha yang meliputi kegiatan, usahatani, pengolahan bahan makanan, usaha

sarana dan prasarana produksi pertanian, transportasi, perdagangan, kestabilan

pangan dan kegiatan-kegiatan lainnya termasuk distribusi bahan pangan, dan

serat-seratan kepada konsumen. Salah satu mata rantai atau subsistem dalam

agribisnis yaitu subsistem agroindustri atau pengolahan hasil (Maulidah, 2012)

Salah satu jenis tanaman pangan yang sudah lama dikenal dan

dibudidayakan oleh petani di seluruh wilayah nusantara, menurut Rukmana

(1997) adalah ubi kayu. Potensi nilai ekonomi dan sosial ubi kayu merupakan

bahan pangan masa depan yang berdaya guna, bahan baku berbagai industri dan

pakan ternak. Potensi ubi kayu sebagai bahan pangan yang berdaya guna di dunia

ditunjukkan dengan fakta bahwa tiap tahun 300 juta ton ubi-ubian dihasilkan di

dunia dan dijadikan bahan makanan sepertiga penduduk di negara-negara tropis.

Ubi kayu saat ini sudah digarap sebagai komoditas agroindustri, seperti produk

tepung tapioka, industri fermentasi, dan berbagai industri makanan.

Salah satu komoditas yang banyak digunakan sebagai bahan baku

agroindustri, menurut Santoso dalam Leksana (2006), adalah ubi kayu. Sebagai

salah satu tanaman yang cukup potensial, tentunya ubi kayu sudah sepatutnya

untuk dikembangkan, hasilnya selain dapat digunakan sebagai penganekaragaman

menu rakyat, juga mempunyai prospek yang baik sebagai bahan baku industri.

Diberbagai daerah ubi kayu dikonsumsi sebagai bahan makanan basah maupun

kering, bahkan sudah dikembangkan pula pengolahan secara tradisional maupun

modern yaitu sebagai bahan campuran pembuatan kue atau roti yang

Page 21: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

2

menggunakan peralatan modern. Bentuk bahan makanan asal ubi kayu

beranekaragam menurut masyarakat daerah konsumennya. misalnya dibuat

gaplek, kue kering, direbus, dibuat tape dan lain-lain. Tanaman ubi kayu sudah

banyak tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Berikut Tabel produksi ubi kayu di

Indonesia tahun 2016.

Tabel 1.1 Produksi Ubi Kayu di Indonesia Tahun 2016 (Ton) No Provinsi Produksi (Ton) Share (%) Ranking

1. Aceh 24.531 0,12 29

2. Sumatera Utara 1.228.138 6,06 5

3. Sumatera Barat 201.201 0,99 10 4. Riau 105..992 0,52 15

5. Jambi 53.944 0,27 24

6. Sumatera Selatan 386.881 1,91 9 7. Bengkulu 65.693 0,32 20

8. Lampung 6.481.382 32,00 1

9. Kepulauan Bangka Belitung 61.471 0,30 24 10. Kepulauan Riau 24.012 0,12 31

11. Daerah Khusus Ibukota Jakarta 0 0,00 34

12. Jawa Barat 1.792.716 8,85 4 13. Jawa Tengah 3.536.711 17,46 2

14. DIY 1.125.375 5,56 6

15. Jawa Timur 2.924.933 14,44 3

16. Banten 90.629 0,45 17

17. Bali 99.370 0,49 16

18. NTB 55.041 0,27 18 19. NTT 618.281 3,05 7

20. Kalimantan Barat 163.023 0,80 11

21. Kalimantan Tengah 63.862 032 22 22. Kalimantan Selatan 80.904 0,40 19

23. Kalimantan Timur 56.508 0,28 21

24. Kalimantan Utara 37.262 0,18 28 25. Sulawesi Utara 45.522 0,22 25

26. Sulawesi Tengah 34.971 0,17 26

27. Sulawesi Selatan 416.553 2,06 8 28. Sulawesi Tenggara 161.492 0,80 12

29. Gorontalo 2.470 0,01 33

30. Sulawesi Barat 25.700 0,13 30 31. Maluku 151.767 0,75 13

32. Maluku Utara 98.907 0,49 14

33. Papua Barat 10.074 0,05 32 34. Papua 30.551 0,15 27

Sumber : Kementrian Pertanian (2017)

Berdasarkan data tersebut, produksi ubi kayu di Jawa Timur memiliki

produksi ubi kayu terbesar ke-3 setelah Lampung dan Jawa Tengah dengan hasil

nilai Share sebesar 14,44 %. Produksi ubi kayu di Jawa Timur banyak didominasi

oleh budidaya ubi kayu pada varietas lokal dan varietas unggul. Varietas ubi kayu

lokal di Jawa Timur terdiri dari : (a) pandemir, (b) mentega, (c) telo ijo, (d)

gatutkoco, (e) faroka, (f) ganyongputih, (e) sopongiro putih, (f) tenggengkuning,

dan (g) aspen. Sedangkan variaetas unggul terdiri dari : (a) UJ5, (b) adira 4, (c)

malang 6, dan (d) malang 4.

Page 22: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

3

Budidaya ubi kayu di Jawa timur memiiki pemanfaatan hasil panen yang

berbeda dengan Provinsi Lampung sebagai penghasil utama ubi kayu di

Indonesia. Manfaat utama ubi kayu di Provinsi Lampung yaitu sebagai bahan

baku industri sedangkan di Jawa Timur sebagai bahan baku konsumsi. Di Jawa

Timur, budidaya ubi kayu tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota. Berikut Tabel

produksi ubi kayu berdasarkan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur.

Tabel 1.2 Produksi Ubi Kayu Berdasarkan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur

Tahun 2016 (Ton) No. Kabupaten/Kota Produksi

(Ton)

Share (%) Rangking

1. Pacitan 322.139 11,01 2 2. Ponorogo 518.565 17,73 1

3. Trenggalek 226.279 7,74 4

4. Tulungagung 160.362 5,48 5 5. Blitar 119.175 4,07 8

6. Kediri 154.787 5,29 6

7. Malang 284.783 9,74 3 8. Lumajang 32.982 1,13 19

9. Jember 17.112 0,59 23

10. Banyuwangi 23.277 0,80 22

11. Bondowoso 82.073 2,81 10

12. Situbondo 4.935 0,17 28 13. Probolinggo 79.409 2,71 16

14. Pasuruan 85.551 2,92 13

15. Sidoarjo 0 0,00 33 16. Mojokerto 15.254 0,52 26

17. Jombang 24.587 0,84 25

18. Nganjuk 64.265 2,20 14 19. Madiun 88.151 3,01 17

20. Magetan 91.351 3,12 12

21. Ngawi 136.435 4,66 7 22. Bojonegoro 82.082 2,81 13

23. Tuban 96.976 3,32 9

24. Lamongan 35.709 1,22 21 25. Gresik 9.141 0,31 27

26. Bangkalan 36.600 1,25 20

27. Sampang 57.251 1,96 11 28. Pamekasan 17.413 0,60 24

29. Sumenep 52.203 1,78 18

30. Kota Kediri 417 0,01 31 31. Kota Blitar 0 0,00 33

32. Kota Malang 3.857 0,13 29

33. Kota Probolinggo 0 0,00 33 34. Kota Pasuruan 0 0,00 33

35. Kota Mojokerto 0 0,00 33

36. Kota Madiun 0 0,00 33 37. Kota Surabaya 20 0,00 32

38. Kota Batu 1.792 0,06 30

Sumber : Badan Pusat Statistik (2017), diolah

Berdasarkan data Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa, share produksi ubi kayu

di Kabupaten Jember terhadap produksi ubi kayu di Jawa Timur berada pada

rangking 23. Meskipun demikian, ubi kayu di Kabupaten Jember dimanfaatkan

sebagai produk turunan oleh masyarakat di Kabupaten Jember sebagai bahan baku

agroindustri. Agroindustri berbahan baku ubi kayu di Kabupaten Jember dijadikan

Page 23: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

4

sebagai bahan baku makanan oleh-oleh khas Jember yaitu, tape, suwar-suwir, prol

tape, tape bakar, pia tape, brownis tape, dan dodol tape. Olahan makanan yang

berbahan baku tape ubi kayu banyak diminati oleh masyarakat.

Salah satu makanan khas oleh-oleh Kabupaten Jember yang telah banyak

dikenal oleh masyarakat yaitu suwar-suwir, sehingga makanan suwar-suwir sulit

dijumpai di daerah-daerah lain. Hal ini menjadikan ubi kayu sangat potensial

untuk dijadikan bahan baku olahan makanan di Kabupaten Jember. Usaha mikro

kecil dan menengah yang banyak tumbuh di Kabupaten Jember dengan model

olahan makanan berbahan baku ubi kayu dapat dicermati pada Tabel 1.3. Tabel

agroindustri olahan singkong di Kabupaten Jember.

Tabel 1.3 Daftar Usaha Mikro Kecil dan Menengah Olahan Singkong di

Kabupaten Jember Tahun 2016 No. Nama UD/CV/Toko Jenis Usaha

1. A2 Family Produksi Kripik Singkong 2. Usaha Mikro Poduksi Tape

3. UD.96 Tape, Suwar-Suwir, Prol Tape dll

4. UD.Liberty Prol Tape, Kripik Tempe, Ceker Ayam 5. UD. Super Madu Tape dan Prol Tape

6. Usaha Mikro Produksi Tape

7. Adelia Putri Jual Kripik Singkong 8. Sumber Madu Sae Tape Singkong

9. Ziza Aneka Olahan Tape

10. Usaha Mikro Krupuk dan Krupuk Singkong 11. Usaha Mikro Camilan (Kripik Singkong)

12. Berkah Produksi Kripik Singkong

13. Makmur Jaya Produksi Kripik Singkong 14. Berkah Produksi Kripik Singkong

15. Elmalik Produksi Kripik Singkong

16. Karomah Jual Kripik Singkong 17. Usaha Mikro Kripik Singkong

18. Adi Putra Kripik Singkong

19. Usaha Mikro Kripik Singkong- Tempe 20. Usaha Mikro Kripik Singkong dan Tempe

21. Bunda Krupuk dan Kripik Singkong

22. Putra Mandiri Produksi Kripik Singkong dan Singkong 23. Tiga Putra Produksi Kripik Singkong dan Singkong

24. UD.Mutiara Rasa Suwar-Suwir

25. UD.Alianda Produksi Suwar-Suwir 26. Tape Kembang Madu Produksi Tape Singkong

27. Koplak Food Produksi Olahan Salak, dan Tape Singkong

28. Safira Jual Tape, Madu Mongso, Dodol Pisang, Sambal Goreng Tempe

29. Kube (Anak Singkong) Produksi Kripik Singkong

30. Kurnia Produksi Permen Asem dan Suwar-Suwir 31. Orangiro Produksi Kripik Singkong dan Jual Emping

Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM, (2016)

Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa terdapat 31 UMKM yang

mengolah ubi kayu/singkong di Kabupaten Jember menjadi berbagai produk

olahan makanan seperti keripik singkong, tape, prol tape, suwar-suwir dan produk

olahan tape lainnya. Peluang untuk agroindustri pengolahan ubi kayu menjadi

Page 24: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

5

suwar-suwir di Kabupaten Jember, memiliki prospek yang baik karena Kabupaten

Jember merupakan sentra makanan suwar-suwir. Prospek yang baik tersebut

membuat pertumbuhan agroindustri pengolahan suwar-suwir di Kabupaten

Jember semakin meningkat. Salah satu agroindustri yang bergerak dalam

pengolahan ubi kayu menjadi makanan suwar-suwir di Kabupaten Jember yaitu

UD. Mutiara Rasa. UD. Mutiara Rasa terletak di Kecamatan Ajung Kabupaten

Jember. Agroindustri ini merupakan agroindustri yang mengolah ubi kayu

menjadi suwar-suwir dengan memanfaatkan potensi ubi kayu yang terdapat di

Kabupaten Jember. UD Mutiara Rasa menjadi salah satu tempat produksi suwar-

suwir yang cukup terkenal di Jember. UD Mutiara Rasa menjadi agroindustri

pengolahan suwar-suwir sejak tahun 2000 dan telah memiliki ijin usaha yaitu

(Pangan Industri Rumah Tangga) P-IRT No. 215350924048-20. Agroindustri

UD.Mutiara Rasa, memiliki keunggulan tersendiri sebagai agroindustri

pengolahan suwar-suwir dibandingkan dengan agroindustri pengolahan suwar-

suwir lainnya, keunggulan tersebut yaitu agroindustri UD.Mutiara Rasa

memproduksi suwar-suwir dengan dua jenis suwar-suwir yang berbeda yaitu

suwar-suwir original dan suwar-suwir dengan inovasi varian rasa, yaitu suwar-

suwir dengan rasa ekstrak kulit manggis, daun mint, kopi, coklat, strawbery, dan

ekstrak daun sirsak. Agroindustri UD.Mutiara Rasa menjual suwar-suwir hasil

produksinya secara curah tanpa menggunakan merk dan kemasan dan hal tersebut

telah berlangsung mulai dari awal pendirian agroind ustri UD.Mutiara Rasa sejak

tahun 2000 hingga saat ini. Agroindustri UD.Mutiara Rasa menjual suwar-suwir

hasil produksinya pada outlet-outlet penjualan makanan oleh-oleh di Kabupaten

Jember yang cukup ternama.

UD Mutiara Rasa setiap hari memproduksi suwar-suwir sebanyak ± 200

kg untuk memenuhi permintaan konsumen. UD.Mutiara Rasa dalam memperoleh

bahan baku tape singkong, melakukan mitra dengan seorang pengusaha tape.

Pengusaha tape memperoleh bahan baku ubi kayu, dengan membeli langsung ubi

kayu pada petani. Pengusaha tape yang bermitra dengan UD.Mutiara Rasa,

berasal dari Kecamatan Rambipuji, dengan pengusaha tape bernama Bapak

Abdul. Harga ubi kayu per kg yaitu Rp. 1200 dan harga ubi kayu setelah diolah

Page 25: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

6

menjadi tape yaitu Rp. 7000/kg. UD.Mutiara Rasa membeli tape ubi kayu dari

pengusaha tape yang bermitra yaitu Rp. 7000/kg. Setiap hari UD Mutiara Rasa

membutuhkan sebanyak ±200 kg tape ubi kayu. Agroindustri UD.Mutiara Rasa

melakukan pemasaran suwar-suwir pada outlet-outlet yang menjual makanan

oleh-oleh. Agroindustri UD. Mutiara Rasa melakukan penjualan produk suwar-

suwir dengan sistem curah. Sistem curah yang dimaksud yaitu suwar-suwir yang

dipasarkan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa dijual per kg tanpa merk dan

kemasan dari UD.Mutiara Rasa sendiri. Merk dan kemasan suwar-suwir yang

dipasarkan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa ditentukan oleh outlet-outlet yang

melakukan pembelian suwar-suwir pada agroindustri UD.Mutiara Rasa.

Penggunaan merk dan kemasan oleh outlet-outlet yang membeli suwar-

suwir pada agroindustri UD.Mutiara Rasa dilakukan melalui perjanjian lisensi

merk antara pihak UD.Mutiara Rasa dengan pihak outlet. Pihak UD Mutiara Rasa

telah melakukan kerjasama dengan berbagai outlet-outlet penjualan oleh-oleh

khas Jember yang cukup ternama. Pemesanan suwar-suwir, tidak hanya berasal

dari Kabupaten Jember saja melainkan hingga ke luar wilayah Kabupaten Jember

seperti Kalimantan dan Sulawesi. Selama menjalankan usaha menjadi agroindustri

pengolahan suwar-suwir, UD Mutiara Rasa tidak memiliki outlet untuk menjual

suwar-suwir dengan merk mereka sendiri. UD Mutiara Rasa lebih memilih untuk

menjual produk suwar-suwir dengan sistem curah. Penjualan suwar-suwir dengan

menggunakan sistem curah dengan penjualan suwar-suwir menggunakan merk

dan kemasan, terdapat perbedaan harga. Harga suwar-suwir yang dijual dengan

menggunakan sistem curah lebih murah jika dibandingkan dengan suwar-suwir

yang dijual dengan menggunakan merk dan kemasan. Perbedaan harga suwar-

suwir yang dijual secara curah dengan suwar-suwir yang dijual dengan

menggunakan merk dan kemasan dapat dicermati pada Tabel 1.4.

Page 26: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

7

Tabel 1.4 Perbedaan Harga Suwar-Suwir Secara Curah dengan Suwar-Suwir

Merk dan Kemasan No. Produksi Suwar-Suwir Harga Curah (Rp/Kg) Harga Merk dan Kemasan

(Rp/Kg)

1. Original Rp. 28.000 Rp. 34.000

2. Mix Rasa (a) Ekstrak kulit

manggis

Rp. 30.000

Rp. 42.000

(b) Daun mint (c) Kopi

(d) Coklat

(e) Strawbery (f) Ekstrak daun sirsak

Rp. 30.000 Rp. 30.000

Rp. 30.000

Rp. 30.000 Rp. 30.000

Rp. 37.000 Rp. 37.000

Rp. 37.000

Rp. 37.000 Rp. 42.500

Sumber : Agroindustri UD.Mutiara Rasa dan Berbagai Outlet Oleh-Oleh.

Berdasarkan data diatas, dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara

harga suwar-suwir yang dijual secara curah, dengan harga suwar-suwir yang

dijual dengan menggunakan merk dan kemasan. Selisih harga antara suwar-suwir

jenis original secara curah dengan merk dan kemasan yaitu sebesar Rp. 6000/kg,

dan selisih harga antara suwar-suwir mix rasa secara curah dengan merk dan

kemasan yaitu Rp. 7000/kg. Selisih harga pada suwar-suwir jenis mix rasa ekstrak

kulit manggis dan ekstrak daun sirsak lebih mahal jika dibandingkan dengan

suwar-suwir mix rasa yang lain. Selisih harga pada suwar-suwir mix rasa ekstrak

kulit manggis yaitu Rp. 12.000/kg dan ekstrak daun sirsak Rp. 12.500/kg.

UD.Mutiara Rasa sebagai agroindustri yang mengolah suwar-suwir di

Kabupaten Jember dan menjual produk suwar-suwirnya dengan sistem curah,

mampu bertahan ditengah persaingan agroindustri lain yang menjual produk

suwar-suwir dengan merk sendiri. Pada awal pendirian agroindustri UD.Mutiara

Rasa pada tahun 2000, agroindustri ini hanya mampu menjual suwar-suwir

sebanyak 10-20 kg/bulan dan itupun apabila bahan baku dan yang memesan telah

ada. Namun saat ini, agroindustri UD.Mutiara Rasa telah mampu meningkatkan

perkembangan penjualan suwar-suwir hasil produksinya menjadi lebih tinggi. Hal

tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.5 penjualan suwar-suwir pada Tahun 2018 .

Page 27: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

8

Tabel 1.5 Penjualan Suwar-Suwir Agroindustri UD.Mutiara Rasa Tahun 2018

No. Bulan Penjualan Rasa Original (Kg) Penjualan Mix Rasa (Kg)

1. Januari 3600 1000

2. Februari 3950 950

3. Maret 3700 1000 4. April 4500 1000

5. Mei 4650 950

6. Juni 5500 950 7. Juli 3800 600

8. Agustus 4000 800

9. September 2800 600 10. Oktober 3750 650

11. November 3500 650

12. Desember 2000 600

Sumber : Agroindustri UD.Mutiara Rasa

Berdasarkan data tersebut, dapat diihat bahwa perkembangan penjualan

suwar-suwir agroindustri UD.Mutiara Rasa meningkat. Pada awal pendirian

Tahun 2000 hanya mampu menjual suwar-suwir sebanyak 10-20 kg, namun saat

ini meningkat sangat signifikan dengan penjualan pada Tahun 2018 mampu

menjual hingga 4650 kg suwar-suwir original dan 1000 kg suwar-suwir mix rasa.

Pada Tahun 2019, berdasarkan kegiatan survey pendahuuan yang dilakukan,

agroindustri UD.Mutiara Rasa pada bulan Januari telah mampu menjual suwar-

suwir > 5000 kg untuk kedua jenis suwar-suwir.

Kemampuan mempertahankan dan meningkatkan perkembangan usaha

agroindustri UD.Mutiara Rasa tersebut tentunya dilandasi oleh keuntungan atau

penerimaan yang didapatkan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa dan kepercayaan

konsumen, selama melakukan usaha dengan sistem penjualan secara curah.

Penerimaan atau keuntungan yang didapatkan oleh suatu agroindustri akan

menentukan keberlangsungan suatu usaha. Penerimaan atau keuntungan yang

diperoleh tersebut juga menentukan suatu usaha tersebut efisien dan layak atau

tidak layak untuk diusahakan. Penerimaan yang diperoleh oleh agroindustri

UD.Mutiara Rasa, salah satunya dipengaruhi oleh penggunaan biaya produksi.

Penggunaan biaya produksi pada pengolahan suwar-suwir sering terkendala oleh

ketersediaan tape ubi kayu yang terkendala oleh musim sehingga pada saat musim

kemarau harga tape ubi kayu menjadi tinggi dan hal tersebut berpengaruh pada

kenaikan biaya produksi. Kenaikan biaya produksi akan berpengaruh terhadap

penerimaan yang diperoleh oleh UD.Mutiara Rasa, sehingga perincian

penggunaan biaya pada suatu agroindustri perlu diperhatikan untuk mengetahui

Page 28: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

9

besarnya pendapatan yang akan diterima oleh suatu agroindustri dan hal tersebut

juga akan mempengaruhi suatu usaha efisien sehingga layak atau tidak layak

untuk diusahakan.

Selain itu, sebagai satu-satunya agroindustri pengolahan suwar-suwir di

Kabupaten Jember yang menjual suwar-suwir hasil produksinya secara curah,

agroindustri UD.Mutiara Rasa mampu memasarkan suwar-suwirnya pada outlet-

outlet penjualan makanan oleh-oleh yang cukup terkenal di Kabupaten Jember.

Penjualan secara curah pada outlet-outlet yang cukup ternama di Kabupaten

Jember telah dilakukan mulai awal pendirian usaha pada Tahun 2000 hingga saat

ini ditengah persaingan agroindustri lain yang telah menjual suwar-suwir dengan

menggunakan merk dan kemasan. Kemampuan agroindustri UD.Mutiara

melakukan pemasaran suwar-suwir secara curah pada outlet-outlet ternama di

Kabupaten Jember, perlu untuk dilakukan suatu evaluasi pemasaran karena

agroindustri tersebut mampu mempertahankan penjualan secara curah hingga saat

ini ditengah persaingan agroindustri lain yang menjual dengan merk dan kemasan.

Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian terkait agroindustri suwar-suwir terutama kajian mengenai

efisiensi usaha serta evaluasi strategi pemasaran yang terdapat pada agroindustri

suwar-suwir tanpa merk UD. Mutiara Rasa di Kecamatan Ajung Kabupaten

Jember. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan yang

diterima serta efisiensi usaha dan evaluasi strategi pemasaran pada agroindustri

UD.Mutiara Rasa di Kabupaten Jember.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana pendapatan yang diperoleh agroindustri suwar-suwir tanpa merk

dengan penjualan sistem curah pada UD. Mutiara Rasa di Kecamatan Ajung

Kabupaten Jember ?

2. Bagaimana efisiensi usaha agroindustri suwar-suwir tanpa merk dengan

penjualan sistem curah pada UD.Mutiara Rasa di Kecamatan Ajung

Kabupaten Jember ?

Page 29: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

10

3. Bagaimana evaluasi strategi pemasaran agroindustri suwar-suwir tanpa merk

dengan penjualan sistem curah pada UD. Mutiara Rasa di Kecamatan Ajung

Kabupaten Jember yang selama ini dilakukan ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pendapatan agroindustri suwar-suwir tanpa merk dengan

penjualan sistem curah pada UD. Mutiara Rasa di Kecamatan Ajung

Kabupaten Jember.

2. Mengetahui efisiensi usaha agroindustri suwar-suwir tanpa merk dengan

penjualan sistem curah pada UD. Mutiara Rasa di Kecamatan Ajung

Kabupaten Jember.

3. Mengetahui evaluasi strategi pemasaran agroindustri suwar-suwir tanpa merk

dengan penjualan sistem curah pada UD. Mutiara Rasa di Kecamatan Ajung

Kabupaten Jember yang selama ini dilakukan.

1.3.2 Manfaat Penelitian

1. Bagi agroindustri UD. Mutiara Rasa, hasil penelitian diharapkan dapat

menjadi pertimbangan untuk pengembilan keputusan dalam pengembangan

usaha yang telah dijalankan.

2. Bagi pemerintah, dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk memberikan

bantuan modal bagi pelaku UKM agar dapat meningkatkan kemajuan

usahanya.

3. Bagi pembaca, diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan

referensi untuk penelitian selanjutnya.

Page 30: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

11

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Wulandari (2017) melakukan penelitian tentang Pendapatan Berbagai Tipe

Agroindustri Suwar-Suwir di Kabupaten Jember. Judul penelitian tersebut adalah

“Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah Berbagai Tipe Agroindustri Pengolahan

Tape dan Suwar-Suwir di Kabupaten Jember”. Salah satu tujuan penelitian

tersebut adalah mengetahui pendapatan agroindustri suwar-suwir UD.Rama di

Kabupaten Jember, Analisis yang digunakan pada penelitian tersebut

menggunakan analisis pendapatan. Berdasarkan hasil analisis pendapatan,

diketahui bahwa usaha agroindustri suwar-suwir UD.Rama di Kabupaten Jember

menunjukkan pendapatan yang menguntungkan, dimana pendapatan yang

diperoleh adalah Rp. 186.565,21/proses produksi. Jumlah penerimaan yang

didapatkan adalah Rp. 800.000/proses produksi dan biaya yang digunakan adalah

Rp. 613.434,79, sehingga dapat dikatakan agroindustri tersebut menguntungkan

karena TR > TC.

Wulandari (2017) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis

Pendapatan dan Nilai Tambah Berbagai Tipe Agroindustri Pengolahan Tape dan

Suwar-Suwir di Kabupaten Jember” salah satu tujuan penelitiannya juga ingin

mengetahui efisiensi penggunaan biaya produksi agroindustri suwar-suwir

UD.Rama di Kabupaten Jember. Alat analisis yang digunakan adalah analisis R/C

Ratio. Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan biaya produksi menggunakan

analisis R/C Ratio, diketahui bahwa penggunaan biaya usaha agroindustri suwar-

suwir UD.Rama di Kabupaten Jember adalah efisien, dimana nilai R/C Ratio

menunjukkan nilai sebesar 1,30. Nilai R/C Ratio tersebut dapat diartikan bahwa

setiap penggunaan biaya produksi Rp 1, maka akan menghasilkan penerimaan

sebesar 1,30 rupiah, sehingga setiap Rp 1, biaya yang dikeluarkan memiliki

keuntungan 0,30 rupiah. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat keuntungan

agroindustri suwar-suwir UD.Rama di Kabupaten Jember adalah 30%.

Page 31: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

12

Leksana (2005) melakukan penelitian tentang prospek agroindustri suwar-

suwir di Kabupaten Jember. Judul penelitian tersebut adalah “Analisis Nilai

Tambah dan Prospek Agroindustri Suwar-Suwir di Kabupaten Jember”. Salah

satu tujuan penelitian tersebut adalah mengetahui pendapatan agroindustri suwar-

suwir di Kabupaten Jember, Analisis yang digunakan pada penelitian tersebut

menggunakan analisis pendapatan. Berdasarkan hasil analisis pendapatan,

diketahui bahwa usaha agroindustri suwar-suwir di Kabupaten Jember

menunjukkan pendapatan yang menguntungkan, dimana pendapatan yang

diperoleh adalah Rp. 165.249,01/proses produksi. Jumlah penerimaan yang

didapatkan adalah Rp. 519.166,67/proses produksi dan biaya yang digunakan

adalah Rp. 353.920,66/proses produksi, sehingga dapat dikatakan agroindustri

tersebut menguntungkan karena TR > TC.

Leksana (2005) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis Nilai

Tambah dan Prospek Agroindustri Suwar-Suwir di Kabupaten Jember”. Salah

satu tujuan penelitiannya juga ingin mengetahui efisiensi penggunaan biaya

produksi agroindustri suwar-suwir di Kabupaten Jember. Alat analisis yang

digunakan adalah analisis R/C Ratio. Berdasarkan analisis efisiensi penggunaan

biaya produksi menggunakan analisis R/C Ratio, diketahui bahwa penggunaan

biaya usaha agroindustri suwar-suwir di Kabupaten Jember adalah efisien, dimana

nilai R/C Ratio menunjukkan nilai sebesar 1,46. Nilai R/C Ratio tersebut dapat

diartikan bahwa setiap penggunaan biaya produksi Rp 1, maka akan

menghasilkan penerimaan sebesar 1,46 rupiah, sehingga setiap Rp 1, biaya yang

dikeluarkan memiliki keuntungan 0,46 rupiah. Hal tersebut dapat dikatakan

bahwa tingkat keuntungan agroindustri suwar-suwir di Kabupaten Jember adalah

46%.

Kusumawaty (2018) melakukan penelitian dengan judul “Strategi

Pemasaran Produk Makanan Ringan Khas Riau (Keripik Nenas dan Rengginang

Ubi Kayu). Salah satu tujuan penelitian tersebut adalah ingin mengetahui strategi

pemasaran produk makanan khas Riau. Analisis yang digunakan dalam penelitian

tersebut menggunakan analisis bauran pemasaran dengan menggunakan

komponen bauaran pemasaran 4P (Product, Place, Price, Promotion). Hasil

Page 32: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

13

analisis menunjukkan bahwa bauran pemasaran pada komponen produk yaitu

strategi produk menggunakan atribut produk, pemberian merk (Branding),

pengemasan, dan pemberian label. Strategi pada harga terdiri dari orientasi biaya,

orientasi terhadap permintaan dan orientasi harga kompetitor, sedangkan

penetapan harga keripik nenas dan rengginang ubi kayu ditentukan oleh penjual

berdasarkan biaya-biaya produksi. Strategi promosi terdiri dari promosi melalui

personal selling dan strategi distribusi pada penelitian tersebut yaitu terdiri dari

distribusi langsung dan distribusi tidak langsung.

Sari dkk (2015) melakukan penelitian yang berjudul “Strategi Pemasaran

Agroindustri Keripik Tempe di Desa Buluh Rampai Kecamatan Seberida

Kabupaten Indragiri Hulu”. Salah satu tujuan penelitian tersebut adalah ingin

mengetahui strategi pemasaran agroindustri keripik tempe di Kabupaten Indragiri

Hulu. Analisis yang digunakan dalam penelitian tersebut menggunakan analisis

bauran pemasaran dengan menggunakan komponen bauaran pemasaran 4P

(Product, Place, Price, Promotion). Hasil analisis menunjukkan bahwa strategi

pemasaran yang digunakan yaitu strategi pemasaran produk, harga, distribusi, dan

promosi. Strategi produk terdiri dari atribut produk, pemberian merk,

pengemasan, pemberian label, dan jasa pendukung produk. Strategi harga terdiri

dari penentuan harga yang berorientasi terhadap biaya produksi. Strategi distribusi

yang digunakan yaitu distribusi langsung kepada konsumen akhir/pedagang

pengecer. Strategi promosi yang digunakan yaitu strategi penjualan pribadi

(Personal Selling).

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Komoditas Ubi Kayu

Menurut Prihandana et al (2007), ubi kayu termasuk kelas

Dicotyledoneae. Ubi kayu masuk dalam famili Euphorbiaceae yang mempunyai

7.200 spesies, beberapa di antaranya mempunyai nilai komersial, seperti karet

(Hevea brasiliensis), jarak (Ricinus comunis dan Jatropha curcas), dan umbi-

umbian (Manihot spp). Klasifikasi tanaman ubi kayu sebagai berikut:

Page 33: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

14

Kelas : Dicotyledonae

Sub kelas : Arhichlamydeae

Ordo : Euphorbiales

Famili : Euphorbiaceae

Sub famili : Manihotae

G enus : Manihot

Spesies : Manihot esculenta Crantz

Tanaman ubi kayu tumbuh di daerah antara 30° lintang utara, yakni daerah

dengan suhu rata-rata lebih dari 18°C dengan curah hujan di atas 500 mm/tahun.

Tanaman ubi kayu dapat tumbuh pada ketinggian 2000 m dpl atau di daerah sub-

tropika dengan suhu rata-rata 16°C. Di ketinggian tempat sampai 300 m dpl

tanaman ubi kayu dapat menghasilkan umbi dengan baik, tetapi tidak dapat

berbunga. Namun, di ketinggian tempat 800 m dpl tanaman ubi kayu dapat

menghasilkan bunga dan biji. Ubi kayu merupakan tanaman pangan dan

perdagangan (cash crop), sebagai tanaman perdagangan, ubi kayu menghasilkan

starch, gaplek, tepung ubi kayu, etanol, gula cair, sorbitol, monosodium glutamat,

tepung aromatik, dan pellets. Ubi kayu dapat menghidupi berbagai industri hulu

dan hilir, sebagai tanaman pangan, ubi kayu merupakan sumber karbohidrat bagi

sekitar 500 juta manusia di dunia. Di Indonesia, tanaman ini menempati urutan

ketiga setelah padi dan jagung. Sebagai sumber karbohidrat, ubi kayu merupakan

penghasil kalori terbesar dibandingkan dengan tanaman lain.

Tanaman ubi kayu merupakan tanaman yang tidak membutuhkan

perawatan yang rumit, di lahan yang tergolong kritis pun ubi kayu masih dapat

tumbuh dan berproduksi. Budidaya tanaman ubi kayu di Indonesia saat ini sudah

cukup maju dan berkembang. Syarat utama agar tanaman ubi kayu dapat tumbuh

dan berproduksi baik adalah dengan memperhatikan lokasi dan struktur tanah

yang digunakan untuk budidaya. (Suprapti, 2005).

Menurut Rukmana (1997), ubi kayu mempunyai banyak nama daerah,

diantaranya adalah ketela pohon, singkong, ubi jenderal, ubi inggris, telo puhung,

kasape, bodin, telo jenderal (Jawa), sampeu, huwi jenderal (Sunda), kasbek

(Ambon), dan Ubi Perancis (Padang). Bagian tanaman ubi kayu yang umum

Page 34: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

15

digunakan sebagai bahan makanan manusia adalah ubinya dan daun-daun muda

(pucuk). Ubi kayu dapat diolah menjadi berbagai macam (jenis) produk. Aneka

jenis makanan dari bahan baku ubi kayu, antara lain adalah ubi kayu rebus

(kukus), ubi kayu bakar, ubi kayu goreng, kolak, keripik, opak, tape, dan enyek-

enyek. Disamping itu, ubi kayu dapat diolah menjadi produk antara (intermediate

product), seperti gaplek dan tepung tapioka.

Ubi kayu mengandung karbohidrat sangat tinggi, sekitar 34-38 gram per

100 gram kandungan energinya 146-157 kalori per 100 gram bahan, namun kadar

protein dalam singkong tergolong rendah, sehingga harus diimbangi dengan

pangan sumber protein saat mengkonsumsinya. Setelah mengalami pertumbuhan

teknologi, ubi kayu dijadikan bahan dasar pada industri makanan. Tingkat

produksi, sifat fisik dan kimia ubi kayu akan bervariasi menurut tingkat kesuburan

yang ditinjau dari lokasi penanaman ubi kayu. Ada dua jenis ubi kayu yang pahit

dan tidak pahit. Ubi kayu pahit mengandung hidrosianida (HCN) lebih dari 100

ppm. Namun, jenis ini mengandung karbohidrat dalam jumlah tinggi. (Setyawan,

2015).

2.2.2 Konsep Agroindustri

Agroindustri berasal dari dua kata agricultural dan agroindustri yang

berarti suatu industri yang menggunakan hasil pertanian sebagai bahan baku

utamanya atau suatu industri yang menghasilkan suatu produk yang digunakan

sebagai sarana atau input dalam usaha pertanian. Definisi agroindustri dapat

dijabarkan sebagai kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai

bahan baku, merancang, dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan

tersebut, dengan demikian agroindustri meliputi industri pengolahan, industri

yang memproduksi peralatan dan mesin pertanian, industri input pertanian

(pupuk, pestisida, herbisida dan lain-lain) dan industri jasa sektor pertanian.

Apabila dilihat dari sistem agribisnis, agroindustri merupakan bagian (sub sistem)

agribisnis yang memproses dan mentransformasikan bahan-bahan hasil pertanian

(bahan makanan, kayu dan serat) menjadi barang-barang setengah jadi yang

langsung dapat dikonsumsi dan barang atau bahan hasil produksi industri yang

Page 35: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

16

digunakan dalam proses produksi seperti traktor, pupuk, pestisida, mesin

pertanian dan lain-lain (Udayana, 2011).

Agroindustri merupakan sub sistem dalam sistem agribisnis. Secara garis

besar, terdapat lima sub sistem produksi /usahatani yaitu subsistem penyediaan

sarana produksi seperti pupuk, bibit (benih), obat-obatan, mesin pertanian dan

sebagainya, sub sistem pengolahan, sub sistem pemasaran, serta sub sistem

pendukung seperti pembiayaan dan asuransi. Dalam hal ini yang disebut

agroindustri adalah sub sistem yang menangani pengolahan hasil produksi

usahatani. Agroindustri merupakan bidang usaha yang mampu menciptakan

kesempatan kerja. Agroindustri menciptakan lapangan kerja sekitar 41% dari total

lapangan kerja pada industri pengolahan dan manufakturing. Agroindustri

merupakan sumber pertumbuhan, pangsa agroindustri terhadap total output

industri pengolahan mencapai 65,38%. Agroindustri merupakan jenis industri

yang memiliki keterkaitan ke bawah maupun keterkaitan ke atas. Umumnya

agroindustri berlokasi di pedesaan, karena itu kandungan lokalnya sangat tinggi,

serta memiliki social effect yang positif bagi sebagian besar rakyat kecil. Bahan

baku agroindustri dapat digolongkan kedalam kelompok bahan makanan, tanaman

perkebunan rakyat, tanaman perkebunan besar, peternakan dan hasilnya,

perikanan dan kehutanan (Iwantono, 2002).

Agroindustri adalah industri yang mengolah komoditas pertanian primer

menjadi produk olahan baik produk antara (intermediate product) maupun produk

akhir (finish product). Termasuk di dalamnya adalah penanganan pasca panen,

industri pengolahan makanan dan minuman, industri biofarmaka, industri bio

energy, industri pengolahan hasil ikutan (by product) serta agrowisata.

Agroindustri merupakan perusahaan yang memproses (mengolah) bahan baku

pertanian secara luas, seperti sayuran, buah, perikanan, peternakan, dan tanaman

pangan. Agroindustri dapat dikelompokkan berdasarkan tingkat perubahan bahan

baku. Agroindustri menjadi salah satu rantai utama pembangunan pertanian,

karena akan terkait mulai dari perencanaan produksi pertanian sampai pada

pemasaran produknya. Terdapat tiga ciri utama pengembangan agroindustri

berkelanjutan yaitu, (1) secara ekonomi layak dan memberikan keuntungan yang

Page 36: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

17

memadai, (2) secara sosial tidak menimbulkan ketimpangan, persoalan dan justru

menguatkan kelembagaan lokal, (3) secara lingkungan tidak menimbulkan

persoalan degradasi, pencemaran dan menjadi berkelanjutan pemanfaatan

sumberdaya di masa mendatang (Santoso, 2013).

Agroindustri menjadi pilihan untuk segera dikembangkan dengan konsepsi

pemberdayaan petani kecil. Melalui konsepsi tersebut, maka diharapkan mampu

menumbuhkan sektor pertanian, sehingga pada gilirannya mampu menjadi sumber

pertumbuhan baru bagi perekonomian Indonesia, khususnya dalam hal pencapaian

sasaran : (1) menyediakan pangan dengan berbagai ragam pangan olahan, (2)

sebagai wahana pemerataan pembangunan untuk mengatasi kesenjangan

pendapatan antar masyarakat maupun kesenjangan antar wilayah, (3) merupakan

pasar hasil pertanian, (4) menghasilkan devisa, (5) menyediakan lapangan

pekerjaan, (6) peningkatan pendapatan nasional, (7) tetap mempertahankan

kelestarian sumberdaya. Kegiatan agroindustri umumnya bersifat resourced based

industry. Kegiatan agroindustri mempunyai keterkaitan kedepan dan kebelakang

yang sangat besar ( Januar, 2006).

Menurut Soetriono dkk (2015), ruang lingkup kegiatan agroindustri

meliputi beberapa hal yaitu :

1. Industri pengolahan hasil pertanian dalam bentuk setengah jadi dan produk

akhir.

2. Industri penanganan hasil pertanian segar.

3. Industri pengadaan sarana produksi pertanian

4. Industri pengadaan alat-alat pertanian dan agroindustri

2.2.3 Suwar- Suwir

Suwar-suwir merupakan makanan khas jember yang berbahan baku

singkong. Bahan baku utama dari suwar-suwir yaitu singkong yang diolah

menjadi tape kemudian dicampurkan dengan bahan tape, gula dan tepung yang

dijemur dibawah matahari supaya kering serta tahan lama. Adonan suwar-suwir

seperti dodol tetapi memiliki struktur yang lebih padat, namun saat digigit lembut

dan lumer di lidah. Suwar-suwir memiliki rasa yang legit bercampur kecut,

Page 37: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

18

selintas rasanya seperti tape. Manisnya pun tak terlalu menggigit. Suwar-suwir

memiliki bentuk kotak-kotak kecil memanjang menyerupai balok mini. Warna

suwar-suwir beraneka ragam, biasanya diwarnai dengan warna beraneka ragam

seperti warna hijau, cokelat, putih hingga merah. Makanan suwar-suwir hanya

digunakan untuk camilan, makanan ini tidak mengenyangkan karena ukurannya

hanya sebesar jempol orang dewasa. Suwar-suwir juga memiliki beraneka ragam

pilihan rasa seperti sirsak. stroberi, pandan, dan vanili. Awalnya hanya ada rasa

cokelat dan vanili, tetapi sejak sekitar tahun 2000 berkembang menjadi

bermacam-macam buah dan warna (Koesoemo, 2005).

Menurut Wiguna dan Widyatami (2017), suwar-suwir merupakan sebuah

olahan makanan yang berbahan baku utama adalah tape. Tape ini berasal dari

singkong yang dilakukan fermentasi terlebih dahulu. Tape ini kemudian diolah

dan dicampurkan dengan gula dan diberikan olahan rasa-rasa antara lain rasa

cokelat, sirsak, nangka dan nanas. Pemberian rasa pada suwar-suwir tergantung

pada salah satu rasa yang akan dibuat. Proses pencampuran antara tape gula dan

salah satu rasa dilakukan didalam sebuah wajan yang dipanaskan dengan

menggunakan api. Tahapan proses pembuatan suwar-suwir sebagai berikut :

1. Pencampuran bahan

Tape singkong yang telah dibuang tulang tengahnya diremas-remas hingga

lumat kemudian dicampur dengan gula pasir dan diaduk sampai merata di

wajan pemasakan.

2. Pemasakan

Setelah campuran bahan menjadi adonan yang tercampur rata dan mengental,

adonan dimasak selama 3 jam dan terus menerus diaduk dengan pengaduk

kayu hingga adonan menjadi kalis atau tidak lengket pada wajan.

3. Pemasiran

Pemasiran merupakan proses pengadukan setelah pemasakan dan pemberian

bahan tambah agar adonan menjadi lebih kalis dan tidak lengket. Setelah

dilakukan pemasakan. Wajan segera diangkat dan adonan tetap diaduk selama

setengah jam. Pada tahap ini adonan ditambahkan dengan susu bubuk, perisa

makanan, maupun pewarna makanan sesuai dengan keinginan.

Page 38: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

19

4. Pencetakan dan pemotongan

Adonan suwar-suwir diletakkan pada meja cetakan. Untuk mendapatkan

permukaan yang rata digunakan roll penekan berbentuk silinder yang

dijalankan merata pada seluruh bagian cetakan. Setelah adonan yang dicetak

dingin, adonan dipotong-potong sesuai dengan keinginan.

5. Pengemasan

Pengemasan dilakukan sesuai dengan keinginan yang pada dasarnya ditujukan

untuk pengawetan produk, melindungi produk dan untuk meningkatkan daya

tarik konsumen.

Suwar-suwir tergolong kedalam makanan camilan. Meskipun demikian,

suwar-suwir ini juga memiliki kandungan gizi yang cukup baik yaitu berupa

energi 348,75 kkal, protein 3,25 g, lemak 8,4 g, karbohidrat 65,8 g, serat 0,1 g,

kolesterol 0 mg dan natrium 0,1 mg yang diperoleh dari 50 g tape singkong, 25 g

gula pasir, 25 g santan dan 25 g tepung. Kandungan tersebut diperoleh dari bahan

singkong, sebagai bahan baku utama pembuatan suwar-suwir. Meskipun

demikian, suwar-suwir merupakan makanan yang memiliki kandungan gula yang

cukup tinggi, sehingga tidak baik jika mengkonsumsi makanan ini secara

berlebihan. (Sari, 2012).

2.2.4 Teori Pendapatan

Pendapatan adalah total penerimaan seseorang atau suatu rumah tangga

selama periode tertentu. Pendapatan merupakan konsep aliran (flow concept)

yakni aliran uang, barang dan jasa serta kepuasan yang diperoleh dibawah

penguasaan keluarga untuk digunakan dalam memuaskan dan memenuhi

kebutuhannya. Secara matematis analisis pendapatan dapat ditulis sebagai berikut

(Soekartawi, 1995):

Y= TR-TC

TR= P × Q

TC= TFC + TVC

Page 39: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

20

Keterangan :

Y : Yield (Pendapatan)

TR : Total Revenue (Penerimaan Total)

TC : Total Cost (Total Biaya)

P : Price (Harga)

Q : Quantity (Unit)

TFC : Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total)

TVC : Total Variable Cost (Biaya Variabel Total)

Menurut Soetriono (2017), pendapatan adalah total penerimaan (uang dan

bukan uang) seseorang atau suatu rumah tangga selama periode tertentu.

Penerimaan ini mencakup suatu produk yang dijual, dikonsumsi rumah tangga

petani, digunakan untuk bibit dalam usahatani, digunakan untuk pembayaran dan

yang disimpan. Pendapatan akan lebih besar apabila dapat menekan biaya variabel

yang dikeluarkan dan diimbangi dengan produksi yang tinggi. Biaya usahatani

adalah semua pengeluaran yang digunakan dalam usahatani. Selisih antara

penerimaan usahatani dengan pengeluaran total usahatani disebut sebagai

pendapatan usahatani. Secara sistematis penjelasan tersebut dapat dirumuskan

sebagai berikut :

TR – TC

Keterangan :

Pendapatan bersih

TR = Total penerimaan

TC = Total biaya

Penerimaan usahatani adalah perkalian antara produksi yang diperoleh

dengan harga jual. Penjelasan tersebut dapat ditulis sebagai berikut :

TR = P.Q

Keterangan :

TR = Total penerimaan (Rp)

P = Harga (Rp/Kg)

Q = Produksi (Kg)

Page 40: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

21

2.2.5 Teori Biaya

Menurut Hariyati (2007), biaya tetap total (Total Fixed Cost) merupakan

biaya untuk faktor-faktor produksi tetap. Biaya ini memiliki arti dalam jangka

pendek, dimana faktor-faktor produksi yang dipergunakan merupakan faktor-

faktor produksi tetap. Jumlah biaya ini tidak tergantung pada jumlah produk yang

dihasilkan. Biaya variabel total (Total Variable Cost) biaya ini mewakili jumlah

biaya-biaya untuk faktor-faktor produksi variabel. Biaya ini dapat berbentuk uang

tunai, barang atau nilai uang jasa dan kerja yang sesungguhnya tidak dibayarkan.

Besar biaya variabel total ditentukan oleh fungsi produksi atau oleh produk total

dari proses produksi yang bersangkutan. Biaya total (Total Cost) merupakan

penjumlahan biaya tetap total dengan biaya variabel total. Tanpa memperhatikan

apakah produksi berlangsung dengan kenaikan hasil bertambah atau berkurang,

secara umum dapat dikatakan bahwa semakin banyak produk yang dihasilkan

semakin besar biaya total yang digunakan. Kegunaan biaya total ini adalah untuk

menentukan pendapatan dari suatu usaha. Berikut rumus biaya total sebagai

berikut :

TC = TFC + TVC

Keterangan:

TC : Total Biaya (Total Cost)

TFC : Total Biaya Tetap (Total Fixed Cost)

TVC : Total Biaya Variabel (Total Variabel Cost)

Kurva biaya-biaya untuk fungsi produksi dapat dilihat pada Gambar 2.1

Biaya (Rp) TC

0 Produksi (Q)

VC

VFC

Y1 Y2

Gambar 2.1 Kurva biaya total, biaya tetap, biaya variabel

Page 41: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

22

Kurva FC mendatar menunjukkan bahwa besarnya jumlah biaya tetap

tidak bergantung pada jumlah produksi. Kurva VC membentuk huruf S terbalik,

menunjukkan hubungan terbalik antara tingkat produktivitas dengan besarnya

biaya. Kurva TC sejajar dengan VC menunjukkan bahwa dalam jangka pendek,

peubah biaya total semata-mata ditunjukkan oleh peubah biaya variabel.

2.2.6 Teori Efisiensi Penggunaan Biaya Produksi

Menurut Soetriono dkk (2015), efisiensi memiliki arti penting mengingat

didalamnya terkandung pengertian tentang untung rugi yaitu membandingkan

besarnya biaya dengan besarnya nilai produksi yang diperoleh dari kegiatan

produksi. Masalah efisiensi dalam analisis ekonomi merupakan masalah penting

karena dapat bertindak sebagai alat ukur untuk menilai pemilihan-pemilihan

dalam keputusan berproduksi. Efisiensi diartikan sebagai perbandingan antara

nilai hasil (Output) dan nilai masukan (Input). Suatu metode produksi dapat

dikatakan lebih efisien dari metode lainnya, bila metode itu menghasilkan output

yang lebih tinggi nilainya untuk tingkat korbanan yang sama.

Menurut Fahriyah dkk (2012), efisiensi adalah perbandingan antara total

penerimaan dan total biaya dimana penerimaan lebih besar dibandingkan dengan

total biaya. R/C ratio merupakan perbandingan antara penerimaan dan biaya,

Besarnya R/C ratio mempunyai prospek baik. Nilai R/C ratio yang lebih besar

dari 1 menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan oleh perusahaan layak untuk

diusahakan. Tingginya nilai R/C ratio disebabkan oleh produksi yang diperoleh

dan harga komoditi yang sangat berpengaruh terhadap penerimaan petani sebagai

pengusaha. R/C ratio adalah perbandingan antara (nisbah) penerimaan dan biaya.

Menurut Soekartawi (1995), pada umumnya akan lebih baik apabila

analisis R/C dibagi dua yaitu menggunakan data pengeluaran (biaya produksi)

yang secara rill dikeluarkan oleh petani dan yang menghitung juga nilai tenaga

kerja keluarga, serta benih atau bibit yang disiapkan sendiri itu juga

diperhitungkan. Dengan cara ini dua macam R/C yaitu R/C berdasarkan data apa

adanya dan R/C berdasarkan data dengan memperhitungkan tenaga kerja, dalam

keluarga, sewa lahan dan sebagainya untuk mengetahui R/C ratio yang diperoleh :

Page 42: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

23

R/C ratio = TR/TC

Keterangan:

R/C ratio = Perbandingan antara penerimaan dan biaya

TR = Total Penerimaan/Total Revenue (Rp)

TC = Biaya Total/Total Cost (Rp)

Keputusan :

a) R/C ratio > 1 = Berarti Usaha yang dilakukan efisien atau menguntungkan.

Artinya, apabila dikeluarkan biaya satu satuan mata uang (Rp.1) akan

didapatkan revenue (penerimaan) lebih besar dari satu satuan mata uang,

berarti usaha yang bersangkutan bersifat menguntungkan.

b) R/C ratio < 1 = Berarti usaha yang dilakukan tidak efisien atau tidak

menguntungkan. Artinya, apabila dikeluarkan biaya satu satuan mata uang

(Rp.1) tidak akan didapatkan revenue (penerimaan) lebih besar dari satu

satuan mata uang, berarti usaha yang bersangkutan bersifat tidak

menguntungkan.

c) R/C ratio = 1 = Berarti usaha mengalami titik impas (break event point).

2.2.7 Teori Pemasaran

Menurut Kotler dan Armstrong (2006), pemasaran adalah proses

mengelola hubungan pelanggan yang menguntungkan. Dua sasaran pemasaran

adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan keunggulan nilai serta

menjaga dan menumbuhkan pelanggan yang ada dengan memberikan kepuasan.

Pemasaran yang kokoh menjadi penting bagi kesuksesan dalam semua organisasi.

Banyak orang berpikir bahwa pemasaran hanyalah menjual dan mengiklankan,

saat ini pemasaran harus dipahami tidak dalam pemahaman kuno sebagai

membuat penjualan, bercerita dan menjual tetapi dalam pemahaman modern yaitu

memuaskan kebutuhan pelanggan. Bila pemasar memahami kebutuhan pelanggan,

mengembangkan produk dan jasa yang menyediakan nilai yang unggul bagi

pelanggan, menetapkan harga, mendistribusikan, dan mempromosikan produk dan

jasa itu secara efektif maka produk dan jasa itu akan mudah dijual. Secara luas

definisi pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dimana pribadi atau

Page 43: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

24

organisasi memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan dan pertukaran nilai dengan yang lain. Dalam konteks bisnis yang

lebih sempit pemasaran mencakup menciptakan hubungan pertukaran muatan

nilai dengan pelanggan yang menguntungkan. Oleh karena itu, pemasaran

didefinisikan sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan

dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan

menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannya. Menurut David (2004),

pemasaran sebagai proses mendefinisikan , mengantisipasi, menciptakan serta

memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan atas barang dan jasa. Terdapat 7

fungsi dasar pemasaran yaitu analisis pelanggan, penjualan produk atau jasa,

perencanaan produk dan jasa, distribusi, riset pemasaran, dan analisis peluang.

Kegiatan pemasaran meliputi segala usaha yang dimaksudkan untuk

menghasilkan penjualan. Definisi pemasaran dibedakan menjadi definisi sosial

dan definisi manajerial. Menurut definisi sosial, pemasaran adalah suatu proses

sosial di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang diinginkan dan

dibutuhkan melalui proses penciptaan, penawaran, dan pertukaran bebas produk

dan jasa dengan nilai tertentu antara satu sama lain. Sedangkan menurut definisi

manajerial pemasaran sering diartikan sebagai seni menjual produk. Kegiatan

pemasaran secara komprehensif dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan

mengidentifikasi kebutuhan spesifik konsumen, merancang konsep produk atau

jasa yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan mengkomunikasikan produk

tersebut kepada konsumen target. Tujuannya agar mereka menyadari bahwa

produk tersebut bernilai bagi dirinya dan bersedia melakukan transaksi ekonomi

yang saling menguntungkan (Sumarwan, 2015).

2.2.8 Teori Evaluasi

Evaluasi adalah suatu penilaian terhadap pertumbuhan dan kemajuan ke

arah tujuan atau nilai-nilai yang telah ditetapkan. Evaluasi sebagai kegiatan yang

dilakukan berkenaan dengan proses untuk menentukan nilai dari suatu hal. Suatu

aktivitas yang dirancang untuk menimbang manfaat program dalam spesifikasi

kriteria, teknik pengukuran, metode analisis dan bentuk rekomendasi. Saat sesuatu

Page 44: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

25

dievaluasi biasanya orang yang mengevaluasi mengambil keputusan tentang nilai

atau manfaatnya. Evaluasi merupakan penilaian terhadap data yang dikumpulkan

melalui kegiatan asesmen (Zainul dan Nasution, 2001).

Secara garis besar dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah pemberian nilai

terhadap kualitas sesuatu. Selain itu, evaluasi juga dapat dipandang sebagai proses

merencanakan, memperoleh, dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan

untuk alternatif-alternatif keputusan. Dengan demikian, evaluasi merupakan suatu

proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan sampai sejauh

mana tujuan-tujuan pengajaran telah dicapai (Purwanto, 2002).

2.2.9 Teori Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Para

manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak berfungsi dengan

baik, evaluasi strategi berarti usaha untuk memperoleh informasi, dan meninjau

faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang.

Kegiatan evaluasi strategi yaitu mengkaji landasan strategi bisnis/perusahaan

membandingkan hasil yang diharapkan dengan kenyataan mengambil tindakan

korektif untuk memastikan bahwa kinerja sesuai dengan rencana. Alasan perlunya

evaluasi strategi yaitu semakin kompleknya masalah lingkungan, semakin sulitnya

memprediksi masa organisasi, berkurangnya rentang waktu dimana perencanaan

dapat dilakukan dengan tingkat ketepatan tertentu. Strategi evaluasi pemasaran

harus dikembangkan untuk mendukung sasaran pemasaran ini untuk memperbesar

pangsa pasar. Perusahaan mungkin meningkatkan ketersediaan produk dan

promosi untuk memasuki pasar yang baru (Kotler 1996).

2.2.10 Strategi Bauran Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan logika pemasaran dimana perusahaan

berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

menguntungkan. Strategi pemasaran merupakan rencana yang menyeluruh,

terpadu dan menyatu di bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang

suatu kegiatan agar suatu perusahaan dapat mencapai tujuannya. Strategi

Page 45: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

26

pemasaran terdiri dari pengambilan keputusan tentang biaya pemasaran

perusahaan, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dan hubungannya dengan

keadaan lingkungan yang diharapkan, dan kondisi persaingan yang dihadapi

(Assauri, 2004).

Menurut Sumarwan (2015), dalam orientasi konsep pemasaran, untuk bisa

lebih efektif daripada pesaing dalam menggarap pasar target, tindakan yang dapat

dilakukan pemasaran adalah merancang program pemasaran terpadu. Pada

awalnya pemasar selalu dan terus-menerus memikirkan berbagai alternatif dalam

upaya meningkatkan penjualan produk yang ditawarkan, sehingga diperoleh

daftar yang cukup panjang cara-cara untuk meningkatkan penjualan. Cara untuk

meningkatkan penjualan tersebut dengan mengelompokkannya kedalam 4

komponen yaitu Product, Price, Place, Promotion yang kemudian dikenal dengan

bauran pemasaran.

Menurut Kotler dan Armstrong (2006), bauran pemasaran merupakan

sekelompok variabel yang dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan

untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen dalam pasar sasarannya.

Bauran pemasaran terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk

mempengaruhi permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat

dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang disebut 4P yaitu Product

(Produk), Price (Harga), Place (Tempat), dan Promotion (Promosi).

Menurut Suharno (2010), keempat unsur atau variabel bauran pemasaran

(marketing mix) yaitu :

1. Produk (Product)

Produk berarti kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan

kepada pasar sasaran. Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba

maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan

dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli

untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Bagian produk ini meliputi

bagaimana cara mengembangkan produk yang tepat bagi sasaran pasar. Produk ini

dapat merupakan suatu barang fisik dan atau jasa yang dapat memenuhi beberapa

kebutuhan konsumen. Dengan wujud produk dimaksudkan adalah ciri-ciri atau

Page 46: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

27

sifat fisik produk yang dilihat dari konsumen bahwa fungsinya dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginannya. Penekanan wujud fisik dari produk ini adalah fungsi

dari produk tersebut, disamping desain warna, ukuran, dan bungkus atau

pengepakan. Dari wujud fisik inilah konsumen atau pembeli membedakan suatu

produk dengan produk yang lain sehingga menarik konsumen atau pola

pembeliannya. Masing-masing jenis produk memiliki cara yang berbeda dalam

pemasarannya. Pasar sasaran memandang produk baik adalah dari bagaimana

produk memberikan solusi bagi kebutuhan dan keinginan konsumen. Tujuan

utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar yang dituju

dengan meningkatkan kemampuan bersaing atau mengatasi persaingan. Oleh

karena itu, strategi produk sebenarnya merupakan kemampuan strategi pemasaran

sehingga gagasan utama atau ide untuk melaksanakannya harus datang dari bagian

atau bidang pemasaran.

2. Tempat (Place)

Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi

pelanggan sasaran. Tempat menjelaskan tentang produk yang nantinya dipasarkan

tepat kepada sasaran pasar. Suatu bararng tidak ada gunanya bagi seorang

konsumen apabila tidak tersedia pada waktu dan tempat dimana ia diperlukan.

Pada tempat, kita akan melihat dimana, bilamana, dan oleh siapa barang-barang

dan jasa-jasa dapat dijual. Perusahaan perlu menjamin bahwa produk yang

ditawarkan akan tersedia pada saat konsumen membutuhkan dimanapun,

kapanpun, dan, berapapun. Aktivitas terpenting dari distribusi dalam menjaga

kemudahan dan kenyamanan dalam memperoleh produk yang diinginkan pasar

sasaran. Tempat bagi kegiatan usaha menjadi faktor kunci. Kedekatan,

kemudahan menjangkau dan kenyamanan menjadi faktor penting bagi konsumen

untuk mendapatkan barang tersebut, sehingga keputusan tentang bagaimana

mengelola aspek tempat ini adalah keputusan tentang lokasi, sarana, dan akses

bagi konsumen atau pembeli. Perusahaan atau penjual perlu memperhatikan aspek

lokasi ini, khususnya dalam usaha membimbing sejauh mana lokasi akan

mempengaruhi pembelian konsumen. Penempatan atau penentuan lokasi tempat

pemasaran hendaknya dapat dengan mudah dicapai untuk wilayah pemasaran.

Page 47: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

28

3. Promosi (Promotion)

Promosi berarti aktivitas menyampaikan manfaat produk dan membujuk

pelanggan membelinya. Bagian promosi meliputi pemberitahuan kepada pasar

sasaran mengenai produk yang tepat. Promosi meliputi penjualan perorangan,

penjualan massal, dan promosi penjualan. Kegiatan promosi yang dilakukan

sejalan dengan rencana pemasaran secara kesuluruhan, serta direncanakan akan

diarahkan dan dikendalikan dengan baik, diharapkan akan dapat berperan secara

berarti dalam meningkatkan penjualan dan share pasar. Selain itu kegiatan

promosi ini juga diharapkan akan dapat mempertahankan ketenaran merk (brand)

selama ini dan bahkan, bila menggunakan program promosi yang tepat. Dalam

rangka menunjang keberhasilan kegiatan pemasaran yang dilakukan dan

efektifnya rencana pemasaran yang disusun maka perusahaan haruslah

menetapkan dan menjalankan strategi promosi. Kegiatan promosi yang dilakukan

suatu perusahaan menggunakan bauran promosi yang diantaranya adalah :

a. Advertensi

Suatu bentuk penyajian dan promosi dari gagasan, barang atau jasa yang

dibiayai oleh suatu sponsor tertentu yang bersifat non personal. Media

yang sering digunakan adalah radio, televisi, majalah, surat kabar.

b. Personal selling

Penyajian secara lisan dalam suatu pembicaraan dengan seseorang atau

lebih calon pembeli dengan tujuan agar dapat terealisasinya penjualan.

c. Promosi penjualan

Kegiatan promosi yang merangsang pembelian oleh konsumen dan

keefektifan agen seperti pameran, pertunjukan demonstrasi dan segala

usaha penjualan yang tidak dilakukan secara teratur dan terus-menerus.

d. Publisitas

Usaha untuk merangsang permintaan dari suatu produk secara non

personal dengan membuat, baik yang berupa berita yang bersifat komersial

tentang produk tersebut didalam media cetak atau tidak, maupun hasil

wawancara yang disiarkan dalam media tersebut.

Page 48: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

29

4. Harga (Price)

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk

memperoleh produk. Dalam penetapan harga perlu diperhatikan faktor-faktor

yang mempengaruhinya, baik langsung maupun tidak langsung. Faktor yang

mempengaruhi secara langsung, adalah bahan baku, biaya produksi, biaya

pemasaran, adanya peraturan pemerintah dan faktor lainnya. Faktor yang tidak

langsung adalah harga produk sejenis yang dijual oleh para pesaing, pengaruh

harga terhadap hubungan antara produk subtitusi dan produk komplementer, serta

potongan harga untuk para penyalur dan konsumen. Menurut Kotler dan

Armstrong (2006), berikut tabel variabel-variabel bauran pemasaran.

Tabel 2.1 Variabel-variabel bauran pemasaran Produk Harga Promosi Tempat

Ragam Daftar Harga Iklan Saluran

Kualitas Diskon Penjualan pribadi Cakupan

Desain Potongan Harga Promosi penjualan Pemilahan

Fitur Periode Pembayaran Hubungan masyarakat Lokasi

Nama Merek Persyaratan Kredit Persediaan

Kemasan Transportasi

Layanan Logistik

Sumber : Kotler dan Armstrong (2006)

2.3 Kerangka Pemikiran

UD.Mutiara Rasa merupakan agroindustri pengolahan suwar-suwir yang

terletak di Kecamatan Ajung Kabupaten Jember. UD.Mutiara Rasa merupakan

usaha pengolahan suwar-suwir yang mengolah produk suwar-suwir dengan

inovasi varian rasa. Varian rasa suwar-suwir yang diproduksi UD.Mutiara Rasa

terdiri dari rasa coklat, ekstrak kulit manggis, ekstrak daun sirsak, mint,

strawbery, dan kopi. Produk suwar-suwir hasil olahan agroindustri UD.Mutiara

Rasa dipasarkan dengan cara curah. Agroindustri UD.Mutiara Rasa melakukan

penjualan suwar-suwir secara curah (tanpa merk dan kemasan). Agroindustri

UD.Mutiara Rasa melakukan pemasaran secara curah pada outlet-outlet ternama

yang berada di Kabupaten Jember. Penjualan secara curah oleh agroindustri

UD.Mutiara Rasa, mempu dipertahankan hingga saat ini ditengah persaingan

agroindustri lain yang menjual produk menggunakan merk dan kemasan.

Page 49: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

30

Jangkauan pemasaran suwar-suwir oleh UD.Mutiara Rasa, tidak hanya pada

daerah lokal (Jember) saja, melainkan telah merambah hingga luar daerah

Kabupaten Jember yaitu Kalimantan dan Sulawesi.

Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi suwar-suwir yaitu tape

ubi kayu. Bahan baku ubi kayu didapatkan oleh UD.Mutiara Rasa dari pengusaha

tape yang teah bermitra dengan UD.Mutiara Rasa. Pengusaha yang bermitra

tersebut berasal dari Rambipuji. Dalam menyediakan bahan baku tape,

agroindustri UD.Mutiara Rasa sering mengalami kendala meskipun telah bermitra

dengan pengusaha tape. Kendala yang terjadi yaitu, harga tape akan mengalami

kenaikan pada saat musim kemarau. Hal ini disebabkan oleh persediaan ubi kayu

yang sedikit pada saat musim kemarau, sehingga harga tape ubi kayu juga

semakin tinggi. Meningkatnya harga tape ubi kayu akan berpengaruh terhadap

kenaikan biaya produksi yang tentunya akan berpengaruh pada pendapatan dan

efisiensi usaha pada UD.Mutiara Rasa.

Berdasarkan fenomena yang terjadi pada agroindustri UD.Mutiara Rasa

tersebut, perlu untuk mengetahui pendapatan yang diterima oleh agroindustri

UD.Mutiara Rasa, mengetahui efisiensi usaha agroindustri UD.Mutiara Rasa dan

melakukan evaluasi strategi pemasaran agroindustri UD.Mutiara Rasa.

Pendapatan agroindustri UD.Mutiara Rasa perlu untuk diketahui karena

pendapatan yang diterima oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa sebagai agroindustri

yang menjual suwar-suwir dengan sistem curah berbeda dengan pendapatan yang

diterima oleh agroindustri yang menjual suwar-suwir dengan merk sendiri.

Pendapatan yang diterima oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa yang menjual

suwar-suwir secara curah, lebih rendah dibandingkan dengan agroindustri yang

menjual dengan merk dan kemasan. Hal ini dapat terjadi karena, produk yang

dijual secara curah tidak menggunakan merk dan kemasan. Merk dan kemasan

harus dibuat dan ditentukan sendiri oleh konsumen yang membeli produk

tersebut. Agroindustri yang menjual produk dengan merk dan kemasan, dapat

memperoleh pendapatan yang menguntungkan karena dapat menjual atau

memasarkan produk dengan harga yang tinggi. Hal ini sesuai dengan penelitian

yang dilakukan oleh Wulandari (2017), yang menganalisis mengenai pendapatan

Page 50: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

31

yang diterima oleh agroindustri suwar-suwir UD.Rama yang menjual produk

dengan merk dan kemasan sendiri. Hasil analisis menunjukkan bahwa

agroindustri tersebut memperoleh pendapatan yang menguntungkan. Tetapi,

agroindustri yang menjual produk secara curah, diduga dapat memperoleh

pendapatan yang menguntungkan. Hal ini dikarenakan, biaya produksi pada

agroindustri yang menjual secara curah tidak dibebankan dengan biaya

pengemasan, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dengan menekan biaya

produksi. Hal ini sesuai dengan pernyataan pada teori yang dikemukakan oleh

Soetriono (2017), yang mengatakan bahwa pendapatan akan lebih besar apabila

dapat menekan biaya variabel yang dikeluarkan dan diimbangi dengan produksi

yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut, pada penelitian diajukan hipotesis bahwa

pendapatan agroindustri UD.Mutiara Rasa memiliki pendapatan yang

menguntungkan.

Terkait dengan efisiensi usaha agroindustri UD.Mutiara Rasa, perlu untuk

dilakukan analisis mengenai efisiensi usaha, karena efisiensi usaha yang

dilakukan pada sebuah agroindustri akan menentukan agroindustri tersebut layak

atau tidak layak untuk dilanjutkan. Agroindustri UD.Mutiara Rasa sebagai

agroindustri yang menjual produk secara curah hingga saat ini, mampu bertahan

ditengah agroindustri lain yang menjual produk menggunakan produk dan

kemasan. Hal tersebut dilakukan karena dengan menjual produk secara curah,

agroindustri UD.Mutiara Rasa, dapat melakukan efisiensi penggunaan biaya

produksi terutama pada penggunaan biaya pengemasan. Permasalahan yang

terjadi pada tingginya bahan baku tape ubi kayu pada saat musim kemarau, dapat

diminimalisir dengan penjualan yang tinggi pada produksi suwar-suwir

UD.Mutiara Rasa. Berdasarkan hal tersebut diduga agroindustri UD.Mutiara Rasa

memiliki penggunaan biaya produksi yang efisien sehingga usaha yang dilakukan

layak untuk dilanjutkan. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh

Fahriyah dkk (2012), yang menyatakan bahwa tingginya nilai R/C ratio

(perbandingan antara penerimaan dan biaya) disebabkan oleh produksi yang

diperoleh dan biaya yang sangat berpengaruh terhadap penerimaan petani sebagai

pengusaha.

Page 51: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

32

Terkait dengan evaluasi strategi pemasaran, agroindustri UD.Mutiara Rasa

mampu untuk memasarkan suwar-suwir secara curah pada outlet-outlet ternama di

Kabupaten Jember. Berdasarkan hal tersebut dapat diartikan bahwa agroindustri

UD.Mutiara Rasa memiliki pangsa pasar yang baik di Kabupaten Jember, karena

mampu memasarkan produknya secara curah pada outlet-outlet ternama hingga

saat ini ditengah persaingan agroindustri lain yang menjual dengan merk dan

kemasan. Usaha dalam memasarkan produk suwar-suwir UD.Mutiara Rasa

dilakukan semaksimal mungkin untuk dapat memasarkan produknya secara curah

pada outlet-outlet ternama di Kabupaten Jember. Hal ini sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh Sumarwan (2015), yang menyatakan bahwa, dalam orientasi

konsep pemasaran, untuk bisa lebih efektif daripada pesaing dalam menggarap

pasar target, tindakan yang dapat dilakukan pemasaran adalah merancang program

pemasaran terpadu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Kusumawaty

(2018), untuk melakukan analisis strategi pemasaran dapat dilakukan dengan

menggunakan analisis bauran pemasaran dengan menggunakan komponen 4P.

Berdasarkan pernyataan diatas, pada penelitian ini digunakan untuk

mengetahui analisis pendapatan, analisis efisiensi usaha, analisis evaluasi strategi

pemasaran agroindustri UD.Mutiara Rasa. Alat analisis yang digunakan yaitu (1)

untuk mengetahui pendapatan menggunakan analisis pendapatan TR-TC, (2)

untuk mengetahui efisiensi usaha menggunakan analisis R/C Ratio, dan untuk

melakukan evaluasi strategi pemasaran menggunakan analisis strategi bauran

pemasaran pada komponen 4P. Analisis-analisis yang dilakukan pada agroindustri

UD.Mutiara Rasa tersebut diharapkan dapat menjadi acuan peningkatan usaha

agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara Rasa secara berkelanjutan. Berdasarkan

uraian diatas, skema kerangka pemikiran dapat dilihat pada gambar 2.2 berikut.

Page 52: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

33

Gambar 2.2 Skema Kerangka Pemikiran

UD.Mutiara Rasa di Kecamatan

Ajung Kabupaten Jember

Fenomena:

1. Menjual suwar-suwir secara

curah.

2. Memproduksi suwar-suwir

original dan mix rasa.

3. Penjualan secara curah pada

outlet-outlet ternama.

4. Penjualan secara curah

bertahan hingga saat ini.

5. Pemasaran lokal (Jember),

Luar Jember (Sulawesi dan

Kalimantan).

6. Bahan baku sulit ketika musim

kemarau.

Mengetahui

pendapatan Mengetahui efisiensi

usaha

Melakukan evaluasi

strategi pemasaran

Penelitian Terdahulu:

1.Wulandari (2017),

Pendapatan suwar-

suwir UD.Rama di

Kabupaten Jember

menguntungkan,

pendapatan yang

diperoleh Rp.

186.565,21.

2. Leksana (2005),

Pendapatan suwar-

suwir di Kabupaten

Jember

menguntungkan,

pendapatan Rp.

165.249,01

Penelitian terdahulu :

1. Wulandari (2017),

efisiensi usaha

agroindustri suwar-

suwir UD.Rama di

Kabupaten Jember

efisien. Nilai R/C

Ratio 1,30

2.Leksana (2005),

efisiensi penggunaan

biaya produksi

agroindustri suwar-

suwir di Kabupaten

Jember efisien

sehingga layak

dijalankan. Nilai R/C

Ratio 1,46.

Penelitian terdahulu :

1. Kusumawaty (2018),

Strategi pemasaran 4P.

Produk menggunakan

atribut produk. Harga

terdiri dari orientasi

biaya. Promosi Personal

Selling. Distribusi

langsung.

2. Sari dkk (2015),

Strategibauran pemasaran

4P. Produk pemberian

merk. Harga berdasar

biaya produksi. Distibusi

langsung. Promosi

Personal selling.

Analisis Pendapatan

(TR-TC)

Analisis Efisiensi

Penggunaan Biaya

Produksi (TR/TC).

Analisis Strategi Bauran

Pemasaran (Product,

Place, Price, Promotion)

Peningkatan Usaha Agroindustri Suwar-Suwir UD.Mutiara Rasa

Secara Berkelanjutan

Ingin mengetahui pendapatan,

efisiensi usaha, dan evaluasi strategi

pemasaran UD.Mutiara Rasa

Page 53: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

34

2.4 Hipotesis

1. Usaha agroindustri suwar-suwir pada UD. Mutiara Rasa menguntungkan.

2. Usaha agroindustri suwar-suwir pada UD. Mutiara Rasa efisien sehingga layak

untuk dilanjutkan.

Page 54: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

35

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive Method).

Purposive Method yaitu salah satu cara penentuan lokasi penelitian berdasarkan

beberapa pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2009). Penentuan daerah dalam

penelitian ini yaitu memilih pada agroindustri UD. Mutiara Rasa yang berlokasi di

Kecamatan Ajung Kabupaten Jember karena UD.Mutiara Rasa merupakan

agroindustri pengolahan suwar-suwir yang terletak di Kecamatan Ajung

Kabupaten Jember. UD.Mutiara Rasa merupakan usaha pengolahan suwar-suwir

yang mengolah produk suwar-suwir dengan inovasi varian rasa. Agroindustri

UD.Mutiara Rasa melakukan penjualan suwar-suwir secara curah (tanpa merk dan

kemasan). Agroindustri UD.Mutiara Rasa melakukan pemasaran secara curah

pada outlet-outlet ternama yang berada di Kabupaten Jember. Penjualan secara

curah mempu dipertahankan hingga saat ini ditengah persaingan agroindustri lain

yang menjual produk menggunakan merk dan kemasan. Jangkauan pemasaran

suwar-suwir oleh UD.Mutiara Rasa, tidak hanya pada daerah lokal (Jember) saja,

melainkan telah merambah hingga luar daerah Kabupaten Jember yaitu

Kalimantan dan Sulawesi.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan

analitik. Menurut Nazir (2013), metode deskriptif merupakan suatu metode dalam

meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem

pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Sedangkan metode

analitik merupakan metode yang bertujuan untuk menguji suatu hipotesis dan

mengadakan interpretasi yang lebih dalam. Metode analitik pada penelitian ini

digunakan untuk menguji hipotesis pada rumusan masalah yang pertama dan

kedua sedangkan metode deskriptif digunakan untuk menguji rumusan masalah

yang ketiga.

Page 55: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

36

3.3 Metode Pengambilan Contoh

Metode pengambilan contoh dalam penelitian ini menggunakan purposive

sampling. Menurut (Soeratna dan Arsyad 1993) purposive sampling dilakukan

dengan mengambil orang-orang yang terpilih betul oleh peneliti menurut ciri-ciri

khusus yang dimiliki oleh sampel itu. Informan kunci yang diambil dalam

penelitian ini yaitu pemilik sekaligus sebagai kepala bagian produksi pada

agroindustri UD. Mutiara Rasa. Pemilihan Informan pada pemilik UD. Mutiara

Rasa ini dikarenakan pemilik agroindustri yang mengerti dan mengetahui segala

informasi mengenai proses produksi suwar-suwir serta aliran biaya-biaya pada

proses produksi suwar-suwir pada UD. Mutiara Rasa. Informan lain yang berasal

dari luar agroindustri UD.Mutiara Rasa yaitu pemilik outlet-outlet penjualan

makanan oleh-oleh di Kabupaten Jember yang menjadi konsumen UD.Mutiara

Rasa.

3.4 Metode Pengumpulan Data

Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

data primer. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden

dengan cara melakukan wawancara langsung dengan responden utama, untuk

mendapatkan data secara valid dan aktual maka penelitian ini mengumpulkan data

dengan menggunakan beberapa metode sebagai berikut :

1. Metode wawancara, merupakan sebuah proses memperoleh keterangan untuk

tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara

pewawancara dengan responden atau orang yang diwawancarai (Bungin,

2006). Wawancara dilakukan dengan responden utama yaitu pemilik

agroindustri suwar-suwir UD. Mutiara Rasa untuk memperoleh informasi data

primer mengenai aliran keuangan agroindustri UD. Mutiara Rasa serta pemilik

outlet-outlet penjualan makanan oleh-oleh yang menjadi konsumen

UD.Mutiara Rasa untuk mengetahui strategi pemasaran suwar-suwir oleh

UD.Mutiara Rasa kepada outlet-outlet penjualan makanan oleh-oleh.

Page 56: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

37

2. Metode observasi, merupakan cara pengumpulan data dengan cara melakukan

pencatatan secara cermat dan sistematik (Soeratna dan Arsyad 1993). Metode

observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan langsung mengenai

kegiatan dalam mengolah ubi kayu menjadi suwar-suwir.

3. Studi Pustaka, merupakan ringkasan tertulis dari artikel jurnal, buku dan

dokumen lain yang menggambarkan keadaan masa lalu dan informasi saat ini,

mengatur literatur menjadi topik, dan mendokumentasikan kebutuhan untuk

penelitian yang diusulkan (Fitrah dan Luthfiyah, 2017). Studi pustaka

dilakukan dengan memperoleh data melalui instansi maupun buku-buku, dan

jurnal penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Studi pustaka juga

termasuk data sekunder yang diperoleh dari instansi terkait yaitu UMKM dan

Badan Pusat Statistik Kabupaten Jember.

3.5 Metode Analisis Data

Untuk menguji rumusan masalah yang pertama mengenai pendapatan pada

agroindustri UD.Mutiara Rasa dapat dihitung dengan analisis pendapatan. Secara

matematis dapat dijabarkan sebagai berikut :

Y = TR – TC

TR = P × Q

TC = TFC + TVC

Keterangan :

Y : Yield (Pendapatan)

TR : Total Revenue (Pendapatan Total)

TC : Total Cost (Total Biaya)

P : Price (Harga)

Q : Quantity (Unit)

TFC : Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total)

TVC : Total Variable Cost (Biaya Variabel Total)

Kriteria Pengambilan Keputusan :

a. TR > TC, maka pendapatan agroindustri UD.Mutiara Rasa menguntungkan.

Page 57: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

38

b. TR < TC, maka pendapatan agroindustri UD.Mutiara Rasa tidak

menguntungkan.

Pengujian rumusan masalah kedua mengenai efisiensi usaha agroindustri

UD.Mutiara Rasa menggunakan pendekatan R/C Ratio. Secara matematis dapat

dirumuskan sebagai berikut :

R/C Ratio =

Kriteria Pengambilan Keputusan :

a. R/C Ratio > 1, maka usaha agroindustri UD.Mutiara Rasa efisien sehingga

layak untuk dilanjutkan.

b. R/C Ratio < 1, maka usaha agroindustri UD.Mutiara Rasa tidak efisien

sehingga tidak layak untuk dilanjutkan.

Pengujian rumusan masalah yang ketiga mengenai strategi pemasaran

agroindustri UD.Mutiara Rasa yaitu dengan menggunakan pendekatan bauran

pemasaran (marketing mix) yang mencakup konsep 4P yaitu Product,

Place/Distribution, Price, Promotion. Menurut Kotler dan Armstrong (2006),

keempat bauran pemasaran tersebut meliputi :

1. Produk adalah kombinasi barang dan jasa yang ditawarkan perusahaan

kepada pasar sasaran.

2. Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk

memperoleh produk.

3. Tempat meliputi kegiatan perusahaan yang membuat produk tersedia bagi

pelanggan sasaran.

4. Promosi adalah aktivitas yang menyampaikan manfaat produk dan membujuk

pelanggan membelinya.

Page 58: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

39

Gambar 3.1 Skema 4P Bauran Pemasaran

(Sumber Kotler dan Armstrong, 2006)

3.6 Definisi Operasional

1. Agroindustri suwar-suwir adalah salah satu usaha produk olahan yang

berbahan baku ubi kayu dan merupakan makanan khas Kabupaten Jember.

2. Proses produksi adalah proses pengolahan ubi kayu menjadi produk suwar-

suwir dengan bahan baku ubi kayu.

3. Proses produksi yang dilakukan oleh agroindustri suwar-suwir yaitu

dilakukan sebanyak 6 kali dalam seminggu dengan kapasitas produksi sebesar

200 kg dalam satu hari.

4. Bahan baku merupakan jumlah tape ubi kayu yang digunakan dalam satu kali

proses pengolahan suwar-suwir yang diukur dalam satuan kilogram (Kg).

Pasar

Sasaran

Harga

Daftar harga

suwar-suwir

Potongan harga

suwar-suwir

Periode

pembayaran

Promosi

Penjualan

langsung kepada

konsumen

Penjualan ke

outlet

Hubungan

masyarakat

Iklan

Tempat

Lokasi

Persediaan

Transportasi

Cakupan

Produk

Mutu,

Kualitas dan

kuantitas

produk

suwar-suwir

yang dijual

Kemasan

suwar-suwir

Page 59: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

40

5. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh agroindustri pengolahan

suwar-suwir selama proses produksi, yaitu biaya tetap dan biaya variabel

yang ditetapkan dalam satuan rupiah (Rp).

6. Biaya investasi pada agroindustri suwar-suwir UD. Mutiara Rasa terdiri dari

peralatan, lahan, dan bangunan yang digunakan untuk produksi suwar-suwir

(Rp).

7. Biaya tetap pada agroindustri suwar-suwir UD. Mutiara Rasa terdiri dari

biaya pajak, peralatan, dan lahan yang digunakan untuk produksi suwar-suwir

(Rp).

8. Biaya variabel pada agroindustri suwar-suwir UD. Mutiara Rasa terdiri dari

biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, dan biaya input lainnya pada proses

produksi suwar-suwir (Rp).

9. Penerimaan merupakan hasil kali antara produk olahan berupa suwar-suwir

yang dijual dengan harga yang dinyatakan dalam satuan rupiah (Rp/proses

produksi).

10. Pendapatan atau keuntungan agroindustri merupakan selisih antara

penerimaan agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara Rasa dengan total biaya

yang dikeluarkan dalam proses produksi suwar-suwir yang dinyatakan dalam

satuan rupiah (Rp).

11. Pendapatan agroindustri UD.Mutiara Rasa dianalisis pada satu bulan.

12. Efisiensi usaha agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara Rasa dianalisis

menggunakan analisis R/C Ratio.

13. R/C Ratio (Revenue Cost Ratio) merupakan analisis untuk melihat efisien dan

layak/tidaknya agroindustri UD.Mutiara Rasa berdasarkan penerimaan dibagi

total biaya produksi pada UD.Mutiara Rasa.

14. Strategi pemasaran merupakan strategi yang digunakan oleh agroindustri

UD.Mutiara Rasa dalam memasarkan suwar-suwir secara curah pada outlet

UD.Primadona, Sumber Madu dan Outlet H.Slamet.

15. Penjualan secara curah merupakan penjualan tanpa menggunakan merk dan

kemasan yang dinyatakan dalam satuan (kg).

Page 60: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

41

16. Bauran pemasaran (marketing mix) merupakan perangkat alat pemasaran

yang taktis yang dapat dikendalikan oleh perusahaan untuk menghasilkan

respon dalam pasar sasaran pada agroindustri UD.Mutiara Rasa.

17. Produk merupakan penawaran nyata suwar-suwir oleh produsen kepada

konsumen produk suwar-suwir.

18. Harga merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh konsumen suwar-

suwir UD.Mutiara Rasa.

19. Tempat merupakan kegiatan yang dilakukan untuk membuat suwar-suwir

UD.Mutiara Rasa menjadi mudah diperoleh dan selalu tersedia untuk

pelanggan sasaran.

20. Promosi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengkomunikasikan

produk suwar-suwir dan untuk membujuk konsumen agar membeli produk

suwar-suwir pada UD.Mutiara Rasa.

Page 61: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

42

BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Agroindustri Suwar-Suwir UD.Mutiara Rasa di

Kabupaten Jember

4.1.1 Profil Perusahaan

UD.Mutiara Rasa merupakan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

yang menjadi salah satu produsen makanan oleh-oleh suwar-suwir di Kabupaten

Jember. UD.Mutiara Rasa mulai didirikan pada tahun 2000 dan mulai resmi

memiliki ijin usaha pada tahun 2002 dengan nomor P-IRT (Pangan Industri

Rumah Tangga) No. 215350924048-20. UD.Mutiara Rasa didirikan oleh Bapak

Hanifullah pada tanggal 10 Maret 2000. UD.Mutiara Rasa terletak di Jalan

Cendrawasih no.60 Pancakarya Kecamatan Ajung Kabupaten Jember. Lokasi

tersebut dipilih karena lokasi tersebut merupakan tempat tinggal pemilik

agroindustri sehingga memudahkan dalam proses produksi dan pengawasan.

UD.Mutiara Rasa merupakan salah satu produsen yang mengolah makanan oleh-

oleh khas Jember yaitu suwar-suwir dengan bahan baku utama yaitu tape

singkong/ubi kayu. UD.Mutiara Rasa pertama kali didirikan oleh inisiatif bapak

Hanifullah yang dulunya bekerja sebagai tukang becak dan memiliki pelanggan

seorang produsen suwar-suwir, sehingga dengan melihat bahwa peluang usaha

membuat makanan suwar-suwir cukup menguntungkan di Kabupaten Jember,

maka bapak Hanifullah memutuskan untuk mendirikan usaha agroindustri suwar-

suwir. Pada saat awal pendirian, agroindustri ini mengalami perkembangan yang

fluktuatif dan setelah agroindustri ini mulai banyak dikenal oleh masyarakat, saat

ini agroindustri UD.Mutiara Rasa telah mengalami peningkatan.

UD.Mutiara Rasa memanfaatkan bahan baku singkong yang ada di

Kabupaten Jember sebagai bahan baku untuk pembuatan suwar-suwir.

Agroindustri suwar-suwir di Kabupaten Jember saat ini jumlahnya mulai

meningkat, sehingga untuk membedakan agroindustri UD.Mutiara Rasa dengan

agroindustri pengolahan suwar-suwir yang lain, UD.Mutiara Rasa mengkreasikan

suwar-suwir hasil olahannya dengan berbagai varian rasa. Varian rasa yang

Page 62: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

43

dihasilkan oleh agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara Rasa yaitu rasa ekstrak kulit

manggis, daun mint, kopi, coklat, strawbery, dan ekstrak daun sirsak.. Varian rasa

yang diciptakan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa cukup diminati oleh

konsumen. Penambahan rasa pada suwar-suwir membuat konsumen dapat

menikmati suwar-suwir dengan campuran rasa yang beranekaragam.

UD.Mutiara Rasa sejak awal pendirian hingga saat ini telah mengalami

perkembangan yang sangat pesat. Agroindustri ini telah memiliki sebanyak 16

tenaga kerja yang tediri dari 6 tenaga kerja laki-laki pada bagian produksi dan 10

tenaga kerja perempuan pada bagian pengemasan. Pemasaran suwar-suwir pada

UD.Mutiara Rasa dilakukan oleh anak dari pemilik agroindustri UD.Mutiara Rasa

yang bernama Umar Arifuddin, yang sekaligus sebagai kepala bagian pemasaran.

UD.Mutiara Rasa memproduksi suwar-suwir sebanyak 6 kali dalam seminggu,

setiap satu kali proses produksi UD.Mutiara Rasa membutuhkan sebanyak 200 kg

tape singkong. Produksi suwar-suwir pada agroindustri UD.Mutiara Rasa

mengalami peningkatan terutama pada saat hari-hari besar seperti hari Raya Idul

Fitri dimana agroindustri ini mampu mengolah sebanyak 300 kg tape singkong

pada saat mendekati hari-hari besar untuk memenuhi peningkatan permintaan

suwar-suwir. Satu kali proses produksi yang dilakukan oleh UD.Mutiara Rasa

dapat menghasilkan produk suwar-suwir sebanyak 200 kg. Proses produksi suwar-

suwir dilakukan selama 7 jam yaitu mulai pukul 06.00-11.00.

Pemasaran suwar-suwir agroindustri UD.Mutiara Rasa telah berkembang

hingga ke luar daerah Kabupaten Jember seperti Kalimantan dan Sulawesi.

Pemasaran suwar-suwir UD.Mutiara Rasa di Kabupaten Jember dilakukan pada

outlet-outlet penjualan makanan oleh-oleh yang cukup terkenal di Jember seperti

UD.Primadona, Sumber Madu, dan Outlet H.Slamet. Pemasaran suwar-suwir

yang dilakukan oleh agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara Rasa dilakukan dengan

cara curah yaitu suwar-suwir yang dijual dengan cara dijual per kg dengan tidak

menggunakan merk dan kemasan dari UD.Mutiara Rasa, namun kemasan dan

merk yang digunakan ditentukan dari outlet yang membeli suwar-suwir dan telah

melakukan perjanjian lisensi merk antara pihak UD.Mutiara Rasa dan pihak

outlet. UD.Mutiara Rasa juga telah mengalami perkembangan dengan melakukan

Page 63: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

44

pemasaran dengan cara online untuk konsumen yang berada di luar Kabupaten

Jember. Media online yang digunakan yaitu dengan menggunakan aplikasi

whatsapp, instagram, facebook dan email, dengan menggunakan pemasaran

online tersebut UD.Mutiara Rasa dapat dikenal oleh masyarakat luas dan dapat

mengembangkan wilayah pemasaran suwar-suwir semakin luas.

4.1.2 Struktur Organisasi

Gambar 4.1 Struktur Organisasi UD.Mutiara Rasa

A. Tugas dari Direktur/Pemilik antara lain :

1. Melaksanakan kebijakan yang ditetapkan UD.Mutiara Rasa

2. Menentukan langkah-langkah untuk mencapai tujuan perusahaan

3. Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada para bawahan dalam

melaksanakan operasi penjualan

4. Mengadakan rapat-rapat dalam menyelesaikan masalah

5. Bertanggung jawab atas semua karyawan dan mengontrol aktivitas

UD.Mutiara Rasa

B. Tugas dari bagian keuangan antara lain :

1. Bertanggung jawab atas kegiatan administrasi dan pengarsipan UD.Mutiara

Rasa

2. Mencatat transaksi perusahaan

3. Membuat laporan keuangan

4. Menyimpan bukti keluar masuknya kas perusahaan

C. Tugas bagian produksi antara lain :

1. Bertanggung jawab atas kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan

Direktur/Pemilik

Bagian

Keuangan

Bagian

Produksi

Bagian

Pemasaran

Karyawan

Page 64: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

45

2. Menjaga ketetapan produksi

3. Bertanggung jawab atas kelancaran produksi

D. Tugas bagian pemasaran antara lain :

1. Bertanggung jawab atas terjual atau tidaknya produk

2. Bertanggung jawab atas ketetapan produk sampai konsumen

3. Bertanggung jawab menjaga kualitas dan kuantitas produk selama

pengiriman

4.1.3 Visi dan Misi Perusahaan

A. Visi Perusahaan

Mencapai keuntungan yang optimal dalam rangka menjamin kontinuitas

proses produksi dan perolehan laba yang maksimal, berusaha menjadi pemimpin

pasar pada pasar lokal jember, memperluas pemasaran hingga nasional dan

internasional serta pelebaran mitra kerja penyedia bahan baku singkong ke petani

singkong.

B. Misi

1. Meningkatkan dan menjaga kualitas hasil produksi perusahaan. Kulitas

suatu barang merupakan kunci dalam kelancaran pemasaran sebab dengan

mutu yang baik akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen sehingga

akan meningkatkan pemasaran dari hasil produksi.

2. Menjaga kelancaran proses produksi dari kontinuitas perusahaan.

3. Meningkatkan volume penjualan serta kelancaran produksi ditambah

dengan laba yang maksimal, maka diharapkan kontinuitas perusahaan akan

lebih terjamin.

4.1.4 Proses Produksi Suwar-Suwir UD.Mutiara Rasa

UD.Mutiara Rasa memproduksi suwar-suwir 6 kali dalam seminggu dan

dalam satu kali proses produksi membutuhkan bahan baku tape singkong

sebanyak 200 kg. Perbandingan antara bahan baku utama tape singkong dengan

gula 1:1 yaitu setiap 200 kg tape singkong membutuhkan gula sebanyak 200 kg.

Hasil produksi menghasilkan berat bersih suwar-suwir sebayak 200 kg. Berikut

Page 65: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

46

merupakan langkah-langkah proses pengolahan suwar-suwir pada UD.Mutiara

Rasa :

1. Memisahkan tape dengan serat yang ada pada tape menggunakan cara

manual yaitu dengan menggunakan tangan biasa.

2. Melakukan penggilingan pada tape yang sudah dipisahkan dengan

seratnya menggunakan mesin penggiling.

3. Setelah tape digiling, kemudian dicampurkan dengan gula dengan

perbandingan 1:1.

4. Setelah dicampurkan dengan gula, kemudian adonan suwar-suwir tape dan

gula tersebut dimasak dengan menggunakan wajan dan terus menerus

diaduk selama 6 jam.

5. Setelah adonan suwar-suwir matang, kemudian diangkat dan dilakukan

pemasiran pada wajan yang lebih kecil. Tujuan pemasiran agar suwar-

suwir yang telah matang menjadi kalis. Pada proses pemasiran ini,

sekaligus menambahkan pewarna dan perasa makanan untuk suwar-suwir

mix rasa.

6. Setelah proses pemasiran, kemudian suwar-suwir diletakkan pada meja

cetakan, dan menunggu adonan tersebut hingga keras.

7. Setelah suwar-suwir menjadi keras, kemudian suwar-suwir dipotong

menggunakan pisau sesuai dengan ukuran yang telah ditentukan.

8. Setelah proses pemotongan, kemudian suwar-suwir dikemas menggunakan

kemasan dari kertas warna.

Berikut dokumentasi proses pembuatan suwar-suwir pada agroindustri

UD.Mutiara Rasa :

1. Menghaluskan tape singkong menggunakan mesin penggiling

Gambar 4.2 Tape singkong yang telah digiling

Page 66: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

47

2. Mencampurkan adonan suwar-suwir antara tape singkong dan gula pasir

dengan perbandingan 1:1

Gambar 4.3 Campuran antara tape singkong dengan gula pasir

3. Memasak adonan hingga matang menjadi suwar-suwir

Gambar 4.4 Proses pemasakan suwar-suwir

4. Melakukan pemasiran agar adonan cepat mengeras sekaligus

mencampurkan perasa pada suwar-suwir mix rasa

Page 67: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

48

Gambar 4.5 Proses pemasiran setelah adonan suwar-suwir telah matang

5. Meletakkan adonan suwar-suwir yang telah matang kedalam meja cetakan

Gambar 4.6 Proses peletakan suwar-suwir pada meja cetakan/meja roll

6. Melakukan pemotongan suwar-suwir menggunakan pisau

Gambar 4.7 Proses pemotongan suwar-suwir

Page 68: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

49

7. Melakukan pengemasan pada suwar-suwir menggunakan kemasan kertas

dan plastik

Gambar 4.8 Proses pengemasan suwar-suwir

4.2 Pendapatan Agroindustri Suwar-Suwir UD.Mutiara Rasa di Kabupaten

Jember

Analisis pendapatan memiliki tujuan untuk mengetahui besarnya

pendapatan yang diperoleh oleh suatu usaha didalam melakukan suatu kegiatan

usaha yang dijalankan. Pendapatan yang tinggi merupakan tujuan utama dari

suatu kegiatan usaha. Besarnya pendapatan yang diterima oleh suatu usaha dapat

dianalisis dengan menggunakan analisis pendapatan. Jumlah pendapatan yang

diterima oleh suatu usaha dapat dipengaruhi oleh beberapa unsur diantaranya

biaya tetap, biaya variabel dan harga jual produk yang dihasilkan. Analisis

pendapatan diperoleh dengan menghitung selisih antara total penerimaan dengan

total biaya yang dikeluarkan selama satu kali proses produksi. Total penerimaan

dapat diketahui dengan mengalikan antara harga produk dengan total produksi

yang dihasilkan, sedangkan total biaya dapat diperoleh dengan menjumlahkan

total biaya variabel dengan total biaya tetap.

Agroindustri UD.Mutiara Rasa merupakan agroindustri yang mengolah

suwar-suwir yang berada di Kecamatan Ajung Kabupaten Jember. Keseluruhan

kegiatan produksi pengolahan suwar-suwir di UD.Mutiara Rasa pastinya

membutuhkan biaya produksi yang akan berpengaruh terhadap pendapatan yang

diterima oleh UD.Mutiara Rasa. Biaya keseluruhan yang dikeluarkan oleh

Page 69: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

50

agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara Rasa terdiri dari biaya variabel dan biaya

tetap. Biaya variabel merupakan biaya yang dapat berubah-ubah mengikuti

kapasitas produksi. Sedangkan biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah

oleh adanya peningkatan atau penurunan kapasitas produksi.

Biaya tetap dalam proses produksi suwar-suwir dapat dihitung melalui

besarnya biaya bangunan, biaya kendaraan, dan biaya penyusutan peralatan.

Biaya bangunan meliputi bangunan dan pajak bangunan sedangkan biaya

kendaraan meliputi biaya kendaraan dan biaya pajak kendaraan dan biaya

penyusutan peralatan meliputi biaya tungku, wajan, timba, kompor kecil, meja

roll, alat pengaduk kayu, pisau, penggaris kayu, timbangan, komputer, printer,

mesin penghalus, staples, tabung gas dan lampu. Perhitungan penyusutan biaya

teap menggunakan metode garis lurus. Penyusutan peralatan atau biaya tetap

dalam proses produksi suwar-suwir dapat dilihat pada Tabel 4.1

Tabel 4.1 Total Biaya Tetap (TFC) Pengolahan suwar-suwir UD.Mutiara Rasa

No. Alat Jumlah Harga

satuan (Rp)

Umur ekonomis

(tahun)

Biaya

penyusutan

per bulan (Rp)

1. Bangunan 500 200.000 10 833.333

2. Pajak bangunan 1 50.000 1 4.167

4. Mobil pick up 1 40.000.000 5 666.667

5. tungku 2 100.000 5 3.333

6. wajan 3 300.000 4 18.750

7. timba 12 50.000 3 16.667

8. kompor kecil 1 85.000 4 1.771

9. meja cetakan 6 1500.000 7 107.143

10. alat pengaduk

kayu

3 37.000 5 1.850

11. pisau 6 45.000 4 5625

12. penggaris kayu 3 7500 5 375

13. timbangan 2 350.000 8 7292

14. komputer 1 3500.000 5 58.333

15. printer 1 700.000 3 19.444

16. mesin penghalus 1 2000.000 7 23.810

17. staples 4 75000 3 8.333

18. tabung gas 3 kg 1 280.000 5 4.667

19. lampu 4 25000 1 8333

20. pajak pick up 1 1000.000 1 83.333

Total 1.873.226

Sumber : Data primer diolah tahun 2019

Berdasarkan tabel 4.1 menunjukkan bahwa total nilai penyusutan biaya

tetap peralatan per bulan yaitu sebesar Rp. 1.873.226. Penyusutan biaya tetap

Page 70: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

51

terdiri dari penyusutan pada bangunan, pajak bangunan, pajak kendaraan dan

penyusutan peralatan yang digunakan untuk proses produksi suwar-suwir.

Penyusutan biaya tetap dihitung dengan model metode garis lurus. Nilai

penyusutan dihitung selama satu bulan. Rincian nilai penyusutan biaya tetap yaitu

pada penyusutan biaya bangunan sebesar Rp. 833.333/bulan, nilai penyusutan

biaya tetap pajak bangunan sebesar Rp. 4167/bulan, nilai penyusutan kendaraan

pick up sebesar Rp.666.667/bulan dan pajak kendaraan pick up sebesar Rp.

83.333/bulan. Selain rincian penyusutan biaya tetap pada bangunan dan pajak

bangunan, penyusutan biaya tetap yang lain yaitu pada penyusutan peralatan yang

digunakan pada proses produksi suwar-suwir. Nilai penyusutan peralatan yang

paling tinggi yaitu pada penyusutan meja cetakan sebesar Rp.107.143/bulan, dan

nilai penyusutan biaya tetap peralatan yang paling rendah yaitu alat penggaris

kayu sebesar Rp. 375/bulan. Komponen biaya yang digunakan pada produksi

suwar-suwir UD.Mutiara Rasa terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Berikut

rincian biaya variabel yang dikeluarkan dalam pengolahan suwar-suwir

UD.Mutiara Rasa dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Total Biaya Variabel Pengolahan Suwar-Suwir UD.Mutiara Rasa No. Uraian Jumlah

Total

Satuan

Unit

Nilai (Rp/bulan)

1. Biaya bahan baku

a. biaya tape singkong 4700 kg 32.900.000

b. Biaya gula 4700 kg 47.000.000

c. kayu bakar 23,5 kubik 7.050.000

d. perasa makanan 141 botol 1.057.000

e. pewarna makanan 117,5 botol 587.500

f. kemasan kertas warna 1175 lembar 1.762.000

g. gas 23,5 tabung 423.000

h. label mix rasa 235 pack 4.700.000

2. Biaya tenaga kerja 16 orang 15.600.000

3. Biaya pengangkutan 100 liter 900.000

4. Biaya komunikasi 1 bulan 300.000

Total 112.580.500

Sumber : Data primer diolah 2019

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa biaya variabel yang

digunakan oleh UD.Mutiara Rasa adalah sebesar Rp. 112.580.500 dalam satu

bulan. Biaya tersebut berasal dari beberapa biaya yaitu biaya bahan baku, biaya

tenaga kerja, biaya pengangkutan dan biaya komunikasi dalam satu kali proses

produksi. Biaya variabel dapat berubah mengikuti kapasitas produksi suwar-suwir

dalam satu kali proses produksi. Biaya bahan baku tape singkong yang digunakan

Page 71: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

52

dalam satu kali proses produksi yaitu Rp. 32.900.000 dengan jumlah tape

singkong sebanyak 4700 kg/proses produksi harga tape singkong Rp. 7000/kg,

Bahan baku tape ubi kayu didapatkan melalui pengusaha tape yang bermitra

dengan UD.Mutiara Rasa. dan biaya bahan baku lain yaitu gula pasir

membutuhkan biaya sebesar Rp. 47.000.000 dengan jumlah gula sebanyak 4700

kg/proses produksi, harga gula pasir Rp. 10.000/kg. Bahan bakar yang digunakan

dalam proses produksi suwar-suwir yaitu menggunakan bahan bakar kayu bakar

yang membutuhkan kayu bakar sebanyak 23,5 kubik dalam satu kali proses

produksi. Harga kayu bakar untuk satu kali proses produksi yaitu Rp. 7.050.000,

harga per kubik kayu bakar yaitu Rp. 300.000. Biaya bahan baku yang lain yaitu

biaya untuk pewarna dan perasa makanan. Pewarna dan perasa makanan hanya

digunakan untuk pembuatan suwar-suwir mix rasa dengan harga perasa makanan

sebesar Rp. 1.057.500 dan harga pewarna makanan sebesar 587.500. Biaya

kemasan yang digunakan untuk suwar-suwir hanya menggunakan kemasan

sederhana yaitu kertas warna dengan biaya sebesar Rp. 1.762.500. Gas yang

digunakan untuk pengolahan suwar-suwir hanya digunakan pada proses

pencampuran pewarna dan perasa makanan saja sehingga biaya gas hanya sebesar

Rp. 423.000. Biaya tambahan lain yang digunakan yaitu biaya label suwar-suwir

mix rasa untuk membedakan rasa pada setiap suwar-suwir yaitu sebesar Rp.

4.700.000. Biaya pemakaian listrik dalam satu bulan yaitu sebesar Rp. 300.000.

Biaya tenaga kerja yang dibutuhkan dalam satu bulan yaitu sebesar Rp.

15.600.000 dimana jumlah tenaga kerja yang ada pada UD.Mutiara Rasa

sebanyak 16 orang yang terdiri dari 6 orang bagian produksi dan 10 orang bagian

pengemasan. Sistem pembayaran tenaga kerja pada UD.Mutiara Rasa yaitu

dengan biaya upah per hari. Upah per hari untuk tenaga kerja pada bagian

produksi yaitu sebesar Rp. 50.000 dan upah per hari pada bagian pengemasan

sebesar Rp. 30.000. Jumlah gaji untuk 6 orang bagian produksi dan 10 orang

bagian pengemasan yaitu Rp. 7.800.000/bulan sehingga total keseluruhan gaji

karyawan untuk satu bulan yaitu sebesar Rp. 15.600.000. Biaya lain-lain yang

terdapat pada pengolahan suwar-suwir UD.Mutiara Rasa yaitu terdapat biaya

pengangkutan dan biaya komunikasi. Biaya pengangkutan dalam satu kali proses

Page 72: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

53

produksi yaitu 1 bulan sebesar Rp. 900.000 dimana biaya ini dibutuhkan untuk 2

kendaraan yang digunakan untuk pengangkutan. Biaya komunikasi pada

UD.Mutiara Rasa yaitu terdiri dari biaya pulsa dan internet sebesar Rp.

300.000/bulan, sehingga total biaya lain-lain pada UD.Mutiara Rasa yaitu sebesar

Rp. 1200.000/bulan.

Jumlah total biaya variabel pada satu bulan produksi suwar-suwir

UD.Mutiara Rasa yaitu sebesar Rp. 112.580.500 yang kemudian dijumlahkan

dengan total biaya tetap per satu bulan produksi suwar-suwir UD.Mutiara Rasa

sebesar Rp. 1.873.226/bulan sehingga menghasilkan total biaya produksi suwar-

suwir sebesar Rp. 114.453.726/bulan. Berdasarkan rincian biaya yang dikeluarkan

oleh agrondustri UD.Mutiara Rasa dalam satu bulan maka dapat dihitung

pendapatan usaha pengolahan suwar-suwir UD.Mutiara Rasa pada setiap bulan

produksi suwar-suwir. Pendapatan merupakan selisih antara total penerimaan

dengan total biaya yang dihitung dari total penerimaan dikurangi dengan total

biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi output. Analisis pendapatan usaha

pengolahan suwar-suwir UD.Mutiara Rasa dapat dihitung dengan cara

mengurangi total penerimaan yang diperoleh oleh perusahaan dalam satu bulan

dengan total biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan produksi suwar-suwir.

Besarnya pendapatan usaha pengolahan suwar-suwir UD.Mutiara Rasa selama

satu bulan produksi suwar-suwir dapat diihat pada Tabel 4.3

Tabel 4.3 Pendapatan Per Bulan Usaha Pengolahan Suwar-Suwir UD.Mutiara

Rasa No Uraian Nilai (Rp/Proses)

1. Total Penerimaan (TR) 133.600.000,00

2. Total Biaya (TC) 114.453.726

3. Pendapatan 19.146.274

Sumber : Data Primer diolah 2019

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa hasil analisis pendapatan

pada agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara Rasa adalah menguntungkan yang

ditunjukkan dengan total nilai penerimaan (TR) yang menunjukkan nilai yang

lebih besar jika dibandingkan dengan total biaya (TC) dengan total pendapatan

yang diperoleh selama satu kali proses produksi yaitu sebesar Rp.

19.146.274/bulan. Total pendapatan yang diterima agroindustri UD.Mutiara Rasa

Page 73: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

54

tersebut diperoleh dengan cara mengurangi antara total penerimaan yang

diperoleh agroindustri UD.Mutiara Rasa dalam satu bulan proses produksi yaitu

sebesar Rp. 133.600.000,00 dengan total biaya yang dibutuhkan dalam satu bulan

proses produksi yaitu sebesar Rp. 114.453.726/bulan. Total penerimaan

agroindustri UD.Mutiara Rasa sebesar Rp. 133.600.000,00 diperoleh dari

mengalikan jumlah penjualan suwar-suwir dalam 1 bulan dengan harga jual

suwar-suwir. Total penjualan suwar-suwir per bulan yaitu sebesar 4.700 kg,

dimana untuk penjualan suwar-suwir original sebesar 3700 kg dan penjualan

suwar-suwir mix rasa sebesar 1000 kg. Harga untuk suwar-suwir original sebesar

Rp. 28.000/kg sedangkan suwar-suwir mix rasa sebesar Rp. 30.000/kg. Total

penerimaan yang diterima UD.Mutiara Rasa lebih besar dibandingkan dengan

total biaya yang dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa pendapatan yang

diterima oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa menguntungkan. Hasil yang

diperoleh tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan diterima. Hasil

analisis menunjukkan bahwa proses atau kegiatan agroindustri suwar-suwir yang

dijalankan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa dapat memberikan pendapatan

yang menguntungkan bagi agroindustri UD.Mutiara Rasa.

4.3 Efisiensi Usaha Agroindustri Suwar-Suwir UD.Mutiara Rasa di

Kabupaten Jember

Analisis efisiensi usaha pada agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara Rasa

dianalisis dengan menggunakan analisis Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) yaitu

perbandingan jumlah keseluruhan penerimaan dengan jumlah produksi. Revenue

Cost Ratio (R/C Ratio) adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui apakah

usaha yang dijalankan oleh seorang pelaku usaha efisien sehingga layak atau tidak

untuk dijalankan. Analisis Revenue Cost Ratio (R/C Ratio) dapat digunakan

dengan perhitungan membandingkan antara total penerimaan yang diperoleh

dengan total biaya yang dikeluarkan dalam suatu usaha. Analisis Revenue Cost

Ratio (R/C Ratio) merupakan analisis yang secara sederhana untuk mengetahui

keefisienan suatu usaha. Kriteria yang digunakan dalam analisis Revenue Cost

Ratio (R/C Ratio) adalah apabila nilai R/C > 1 maka usaha yang dijalankan dapat

Page 74: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

55

dikatakan menguntungkan dan efisien sehingga layak untuk diusahakan, karena

besarnya pendapatan lebih besar dari besarnya biaya yang dikeluarkan, dan

sebaliknya jika nilai R/C < 1 maka usaha yang dijalankan dapat dikatakan tidak

menguntungkan dan tidak efisien sehingga tidak layak untuk dijalankan, karena

besarnya pendapatan lebih kecil dari besarnya biaya yang dikeluarkan, namun jika

besarnya nilai R/C = 1 maka usaha tersebut berada pada titik impas atau break

event point karena besarnya pendapatan sama dengan besarnya biaya yang

dikeluarkan.

Analisis yang digunakan untuk mengetahui efisiensi usaha agroindustri

UD.Mutiara Rasa menggunakan analisis Revenue Cost Ratio (R/C Ratio).

Besarnya penggunaan biaya dan penerimaan yang diterima oleh agroindustri

UD.Mutiara Rasa sangat berpengaruh terhadap efisiensi usaha yang dijalankan

oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa. Efisiensi usaha yang dijalankan oleh

agroindustri UD.Mutiara Rasa sangat dipengaruhi oleh penggunaan biaya dan

penerimaan yang diterima oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa, oleh karena itu

penggunaan biaya produksi yang digunakan harus digunakan secara efisien agar

penerimaan yang diterima oleh agroindustri tersebut tetap tinggi dan

menguntungkan, terutama pada penggunaan biaya produksi. Biaya produksi

merupakan suatu aspek yang sangat perlu diperhatikan dalam menjalankan usaha

pengolahan suwar-suwir pada agroindustri UD.Mutiara Rasa. Rincian biaya yang

digunakan untuk produksi suwar-suwir dalam satu bulan proses produksi yaitu

terdiri dari dua jenis biaya yaitu biaya tetap (fix cost) dan biaya variabel (variable

cost). Biaya tetap yang dikeluarkan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa terdiri dari

biaya-biaya pada alat-alat produksi dan biaya tempat pendirian usaha pengolahan

suwar-suwir UD.Mutiara Rasa. Biaya tidak tetap atau variabel cost pada

agroindustri UD.Mutiara Rasa terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja,

biaya pengangkutan, dan biaya komunikasi.

Biaya tetap yang dikeluarkan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa yaitu

sebesar Rp. 1.873.226/bulan. Total penggunaan biaya variabel yang dikeluarkan

oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa dalam satu kali proses produksi yaitu sebesar

Rp. 112.580.500/bulan dengan rincian penggunaan biaya variabel yang digunakan

Page 75: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

56

yaitu pada penggunaan biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya pengangkutan

dan biaya komunikasi. Penggunaan biaya variabel yang paling tinggi yaitu pada

penggunaan biaya bahan baku, dimana pada penggunaan biaya bahan baku total

biaya yang dikeluarkan untuk satu kali proses produksi yaitu sebesar Rp.

95.780.500. Biaya yang dikeluarkan untuk upah tenaga kerja dalam satu kali

proses produksi yaitu sebesar Rp. 15.600.000 dan biaya tambahan seperti biaya

pengangkutan, biaya komunikasi membutuhkan biaya sebesar Rp. 1.200.000,

sehingga total biaya keseluruhan yang dibutuhkan UD.Mutiara Rasa untuk

pengolahan suwar-suwir sebesar Rp. 114.453.726/bulan.

Analisis efisiensi usaha agroindustri UD.Mutiara Rasa dapat diketahui

dengan menghitung perbandingan antara total penerimaan dengan total biaya yang

digunakan. Analisis efisiensi usaha agroindustri UD.Mutiara Rasa dapat diihat

pada tabel 4.4

Tabel 4.4 Efisiensi Usaha Agroindustri UD.Mutiara Rasa

No. Uraian Nilai (Rp/Proses)

1. Total Penerimaan 133.600.000,00

2. Total Biaya 114.453.726

3. Pendapatan 19.146.274

4. R/C Ratio 1,16

Sumber : Data primer diolah

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa proses produksi pada

agroindustri UD.Mutiara Rasa dilakukan dalam waktu satu bulan. Asumsi yang

digunakan yaitu dalam satu bulan proses produksi diperoleh total penerimaan

yang diterima oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa dalam satu bulan proses

produksi yaitu sebesar Rp. 133.600.000,00 hasil tersebut diperoleh dari penjualan

sebanyak 4700 kg suwar-suwir, 3700 kg untuk penjualan suwar-suwir rasa

original dan 1000 kg untuk penjualan suwar-suwir mix rasa. Harga jual suwar-

suwir original yaitu dijual dengan harga Rp. 28.000/kg dan harga jual suwar-suwir

mix rasa sebesar Rp. 30.000/kg. Total biaya yang digunakan yaitu sebesar Rp.

114.453.726/bulan, dimana hasil tersebut diperoleh dari penjumlahan antara

penggunaan biaya tetap dan penggunaan biaya variabel. Penggunaan biaya tetap

sebesar Rp. 1.873.226/bulan dan penggunaan biaya variabel sebesar Rp.

Page 76: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

57

112.580.500 per proses produksi. Pendapatan yang diperoleh agroindustri

UD.Mutiara Rasa per bulan produksi suwar-suwir adalah sebesar Rp. 19.146.274.

Berdasarkan data perhitungan perbandingan antara total biaya dengan total

penerimaan yang diperoleh oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa maka didapatkan

nilai R/C Ratio pada pengolahan suwar-suwir agroindustri UD.Mutiara Rasa

sebesar 1,16. Nilai R/C Ratio sebesar 1,16 menunjukkan bahwa setiap

penggunaan biaya produksi Rp, 1, maka akan menghasilkan penerimaan sebesar

1,16 rupiah, sehingga setiap Rp, 1 biaya yang dikeluarkan memiliki keuntungan

0,16 rupiah. Hal tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat keuntungan agroindustri

suwar-suwir UD.Mutiara Rasa sebesar 16 %. Nilai R/C Ratio yang didapatkan

tersebut menunjukkan hasil bahwa usaha agroindustri UD.Mutiara Rasa memiliki

kriteria efisien sehingga layak untuk diusahakan. Kriteria efisien untuk

diusahakan pada agroindustri UD.Mutiara Rasa mampu menjawab hipotesis yang

diajukan sehingga hipotesis yang diajukan tersebut diterima.

4.4 Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir UD.Mutiara

Rasa di Kabupaten Jember Usaha perdagangan atau penjualan yang dilakukan oleh agroindustri

UD.Mutiara Rasa diperlukan adanya suatu evaluasi strategi pemasaran produk

suwar-suwir hasil produksinya dengan baik. Salah satu evaluasi strategi

pemasaran yang dapat dilakukan menggunakan strategi bauran pemasaran

(marketing mix) dengan komponen 4P yang terdiri dari Product (Produk), Place

(Tempat), Price (Harga) dan Promotion (Promosi). Empat variabel tersebut saling

berhubungan dan membentuk satu paket utuh yang akan menentukan derajat

kesuksesan program pemasaran yang dijalankan. Evaluasi strategi pemasaran

yang dilakukan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa dilihat dengan menggunakan

strategi bauran pemasaran. Seperti yang diketahui bahwa, pemasaran suwar-suwir

yang dilakukan UD.Mutiara Rasa dilakukan dengan sistem curah, dimana suwar-

suwir yang dipasarkan tidak diberi merk dan label dari agroindustri UD.Mutiara

Rasa sendiri. Pemasaran dengan sistem curah yang dilakukan oleh agroindustri

UD.Mutiara rasa mampu memasarkan produknya pada outlet-outlet penjualan

Page 77: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

58

makanan oleh-oleh yang cukup terkenal di Kabupaten Jember. Hal ini perlu

dilakukan analisis untuk mengetahui evaluasi strategi pemasaran dengan

menggunakan bauran pemasaran 4P pada outlet-outlet penjualan makanan oleh-

oleh di Kabupaten Jember yang menjadi konsumen agroindustri UD.Mutiara

Rasa. Outlet-outlet penjualan makanan oleh-oleh tersebut yaitu UD.Primadona,

Sumber Madu, dan Outlet H. Slamet. Berikut uraian strategi pemasaran bauran

pemasaran 4P agroindustri UD.Mutiara Rasa pada outlet UD.Primadona, Sumber

Madu dan Outlet H. Slamet.

1. Strategi 4P Pada UD.Primadona

a. Strategi Produk

Strategi produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada

pasar/konsumen untuk menarik perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi

yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Agroindustri UD.Mutiara Rasa

memiliki potensi pemasaran suwar-suwir di Kabupaten Jember yang cukup bagus,

karena mampu menempatkan produk suwar-suwirnya pada outlet penjualan

makanan oleh-oleh yang cukup terkenal di Kabupaten Jember yaitu

UD.Primadona. Agroindustri UD.Mutiara Rasa mampu memasarkan produk

suwar-suwirnya pada UD.Primadona karena suwar-suwir tersebut dinilai memiliki

keunggulan produk yang cukup bagus yaitu dilihat dari segi kualitas, rasa suwar-

suwir, harga yang terjangkau, minat konsumen dan kemampuan agroindustri

UD.Mutiara Rasa memenuhi permintaan suwar-suwir secara kontinyu.

Produk suwar-suwir yang dihasilkan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa

dinilai memiliki kualitas baik. Kualitas suwar-suwir yang baik menurut

UD.Primadona yaitu suwar-suwir yang memiliki tekstur yang lembut (tidak keras)

dan tidak mudah basi. Suwar-suwir yang dihasilkan oleh agroindustri UD.Mutiara

Rasa mampu bertahan hingga 6 bulan. Suwar-suwir yang dihasilkan oleh

agroindustri UD.Mutiara Rasa dinilai telah memenuhi kualitas suwar-suwir yang

baik menurut UD.Primadona. Selain itu, agroindustri UD.Mutiara Rasa telah

melakukan diversifikasi produk pada makanan suwar-suwir dengan

menambahkan varian rasa pada suwar-suwir, sehingga dengan penambahan varian

Page 78: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

59

rasa tersebut suwar-suwir yang dihasilkan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa

banyak diminati oleh konsumen pada outlet UD.Primadona. Produk yang lebih

diminati oleh konsumen UD.Primadona yaitu jenis suwar-suwir original, dan

produk yang kurang diminati yaitu suwar-suwir rasa coklat dan strawbery.

Penilaian produk selanjutnya yaitu berdasarkan harga yang ditetapkan oleh

UD.Mutiara Rasa. Harga suwar-suwir yang ditetapkan oleh agroindustri

UD.Mutiara Rasa lebih terjangkau dibandingkan dari agroindustri lain. Hal ini

dapat dilakukan karena suwar-suwir yang dijual oleh agroindustri UD.Mutiara

Rasa tidak menggunakan merk dan kemasan atau dijual secara curah sehingga

harga jual ditetapkan hanya berdasarkan biaya yang digunakan dalam proses

produksi.

Penilaian produk selanjutnya yaitu berdasarkan kemampuan agroindustri

UD.Mutiara Rasa yang secara kontinyu mampu memenuhi permintaan suwar-

suwir dari UD.Primadona. Agroindustri UD.Mutiara Rasa selalu memenuhi

permintaan stok suwar-suwir dari UD.Primadona. UD.Primadona saat ini

memiliki banyak cabang outlet penjualan makanan oleh-oleh di Kabupaten

Jember, sehingga permintaan stok suwar-suwir juga semakin meningkat.

UD.Primadona sebenarnya memiliki tempat produksi suwar-suwir sendiri, namun

seiring dengan meningkatnya permintaan, UD.Primadona tidak mampu memenuhi

stok suwar-suwir sendiri sehingga untuk memenuhi permintaan tersebut

UD.Primadona membeli suwar-suwir dari agroindustri UD.Mutiara Rasa dengan

sistem curah. Merk dan kemasan yang digunakan untuk suwar-suwir yang dibeli

dari UD.Mutiara Rasa,ditentukan sendiri oleh UD.Primadona. Pembelian produk

suwar-suwir oleh UD.Primadona yaitu sebesar 50 kg.

b. Strategi Tempat (Distribusi)

Strategi tempat merupakan suatu strategi yang digunakan untuk

memasarkan barang dari produsen sampai ke konsumen agar pemasaran barang

dapat berjalan dengan lancar. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam strategi

distribusi suwar-suwir yaitu pertimbangan pasar dan produk. Strategi tempat yang

dikaji pada distribusi produk suwar-suwir pada UD.Primadona yaitu berdasarkan

Page 79: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

60

lokasi, persediaan dan transportasi. Produk suwar-suwir yang dihasilkan oleh

UD.Mutiara Rasa mudah terserap oleh pasar. Pemasaran atau distribusi produk

suwar-suwir yang dilakukan pada UD.Primadona melalui pemasaran langsung.

Hal ini dikarenakan pemasaran yang dilakukan tidak melibatkan lembaga

pemasaran. Pemasaran atau distribusi produk suwar-suwir dilakukan melalui

komunikasi telepon seluler. UD.Primadona akan menghubungi langsung pihak

agroindustri untuk melakukan pemesanan suwar-suwir. Produk suwar-suwir yang

telah dipesan, akan diantarkan langsung pada outlet UD.Primadona. Jarak antara

outlet dengan agroindustri UD.Mutiara Rasa berdekatan atau tidak jauh sehingga

pendistribusian produk suwar-suwir tidak dibebankan dengan biaya pengiriman.

c. Strategi Harga (Price)

Strategi harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang

memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Harga adalah jumlah

uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Strategi harga

yang ditetapkan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa pada UD.Primadona ditinjau

berdasarkan daftar harga yang ditetapkan, potongan harga suwar-suwir, dan

periode pembayaran.

Daftar harga yang ditetapkan pada pembelian produk suwar-suwir yaitu

ditetapkan oleh pihak agroindustri UD.Mutiara Rasa. Daftar harga yang

ditetapkan yaitu pada dua jenis produk suwar-suwir yang dibeli oleh

UD.Primadona. Dua jenis produk suwar-suwir tersebut yaitu suwar-suwir original

dan suwar-suwir mix rasa. Harga pada dua jenis suwar-suwir tersebut memiliki

harga yang berbeda. Harga yang ditetapkan pada suwar-suwir original yaitu Rp.

28.000/kg dan harga untuk suwar-suwir mix rasa Rp. 30.000/kg. Perbedaan

penetapan harga yang berbeda pada dua jenis suwar-suwir dipengaruhi oleh

penggunaan biaya produksi yang digunakan. Penetapan harga suwar-suwir oleh

agroindustri UD.Mutiara Rasa lebih terjangkau jika dibandingkan dengan

agroindustri lain. Hal ini dapat dilakukan karena suwar-suwir yang dijual pada

UD.Primadona menggunakan sistem curah (tanpa merk dan kemasan).

Penetapan harga suwar-suwir dari agroindustri UD.Mutiara Rasa kepada

Page 80: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

61

UD.Primadona merupakan harga yang terjangkau jika dibandingkan dengan

agroindustri lain. Hal ini mengakibatkan agroindustri UD.Mutiara Rasa tidak

memberikan potongan harga suwar-suwir kepada UD.Primadona. UD.Primadona

tetap membeli suwar-suwir dengan harga Rp. 28.000/kg untuk suwar-suwir

original dan Rp.30.000/kg untuk suwar-suwir mix rasa.

Menurut Widayat (1999), terdapat beberapa macam transaksi pembayaran

yang dapat dilakukan dalam suatu kegiatan penjualan. Macam-macam transaksi

penjualan tersebut meliputi :

1. Penjualan tunai yaitu : transaksi penjualan yang memiliki sifat cash dan carry,

secara umum transaksi penjualan ini dilakukan secara kontan ataupun memiliki

jangka tertentu yang dianggap kontan (umumnya satu bulan).

2. Kredit yaitu transaksi penjualan yang pembayarannya memiliki tenggang waktu

yang biasanya dilakukan lebih dari satu bulan.

3. Tender yaitu penjualan yang dilakukan dengan berbagai prosedur dan aturan

tender.

4. Ekspor yaitu aktivitas penjualan suatu produk dari dalam negeri ke luar negeri.

Transaksi penjualan ini didorong dengan adanya permintaan dari pembeli luar

negeri yang mengimpor produk yang dibutuhkan.

5. Konsinyasi yaitu kegiatan penitipan barang dagangan kepada agen atau orang

untuk dijualkan dengan pembayaran kemudian.

6. Grosir yaitu produk yang dijual tidak dilakukan secara langsung dari penjual ke

pembeli namun melalui lembaga pemasaran seperti pedagang grosir atau

eceran.

Transaksi Pembayaran suwar-suwir yang dilakukan oleh UD.Primadona

kepada UD.Mutiara Rasa dilakukan secara konsinyasi atau pembayaran dilakukan

di akhir, artinya pembayaran baru dilakukan jika produk suwar-suwir pada

UD.Primadona telah terjual. Pembayaran dilakukan sesuai jumlah produk yang

terjual selama satu bulan.

Page 81: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

62

d. Strategi Promosi

Promosi merupakan aktivitas menyampaikan manfaat produk dan

membujuk pelanggan membelinya. Bagian promosi meliputi pemberitahuan

kepada pasar sasaran mengenai produk yang tepat. Promosi diperlukan dalam

proses pemasaran dengan tujuan agar produk yang dipasarkan dapat dikenal

masyarakat luas. Promosi produk yang dilakukan UD.Mutiara Rasa kepada

UD.Primadona ditinjau berdasarkan bentuk promosi penjualan ke outlet. Bentuk

promosi yang dilakukan kepada UD.Primadona melalui promosi direct selling.

Direct selling merupakan alat promosi yang sifatnya secara lisan yaitu dari mulut

ke mulut. Pihak UD.Mutiara Rasa menawarkan langsung produk suwar-suwir

kepada UD.Primadona. Penawaran tersebut dilakukan dengan mendatangi

langsung ke outlet dan melakukan pengenalan produk suwar-suwir secara lisan

kepada UD.Primadona.

2. Strategi 4P Pada Outlet Sumber Madu

a. Strategi Produk

Strategi produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada

pasar/konsumen untuk menarik perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi

yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk adalah suatu sifat yang

kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna,

harga, prestise, perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer,

yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

Outlet Sumber Madu merupakan salah satu outlet ternama di Kabupaten

Jember yang menjadi konsumen agroindustri UD.Mutiara Rasa. Agroindustri

UD.Mutiara Rasa memiliki pasar sasaran yang baik karena mampu memasarkan

produknya pada Outlet Sumber Madu. Agroindustri UD.Mutiara Rasa memiliki

strategi produk yang diterapkan pada Outlet Sumber Madu. Strategi produk yang

diterapkan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa pada Outlet Sumber Madu ditinjau

berdasarkan mutu, kualitas dan kuantitas produk, kemasan.

Page 82: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

63

Produk yang dijual oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa kepada Oulet

Sumber Madu yaitu suwar-suwir. Outlet Sumber Madu merupakan

konsumen/pelanggan tetap dari agroindustri UD.Mutiara Rasa. Outlet Sumber

Madu memiliki penilaian yang baik terhadap produk suwar-suwir yang dihasilkan

oleh UD.Mutiara Rasa. Penilaian tersebut berdasarkan kualitas, kuantitas, dan

harga. Kualitas produk suwar-suwir UD.Mutiara Rasa menurut Outlet Sumber

Madu memiliki kualitas dari segi rasa, dan harga yang baik. Rasa suwar-suwir

UD.Mutiara Rasa dinilai banyak diminati oleh konsumen. Rasa suwar-suwir yang

diminati oleh komsumn outlet Sumber Madu yaitu suwar-suwir rasa ekstrak kulit

manggis dan suwar-suwir origina. Harga yang ditetapkan lebih terjangkau jika

dibandingkan dengan harga suwar-suwir dari agroindustri lain.

Pembelian suwar-suwir oleh Outlet Sumber Madu yaitu sebesar 50-100

kg. Jumlah ini akan mengalami peningkatan pada peringatan hari-hari besar

seperti Hari Raya Idul Fitri. Produk suwar-suwir yang dibeli oleh Outlet Sumber

Madu tidak menggunakan kemasan karena outlet ini membeli dengan sistem

curah (tanpa kemasan dan merk). Hal ini dinilai menguntungkan menurut Outlet

Sumber Madu, karena dapat menentukan merk dan kemasan sendiri, sehingga

konsumen akan menilai bahwa produk suwar-suwir tersebut merupakan produk

yang dihasilkan sendiri oleh Outlet Sumber Madu. Selain itu, pembelian suwar-

suwir dengan sistem curah lebih terjangkau apabila dibandingkan dengan

membeli produk dari agroidustri lain yang menggunakan kemasan dan merk

sendiri.

b. Strategi Tempat (Distribusi)

Strategi tempat merupakan suatu strategi yang digunakan untuk

memasarkan barang dari produsen sampai ke konsumen agar pemasaran barang

dapat berjalan dengan lancar. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam strategi

distribusi suwar-suwir UD.Mutiara Rasa yaitu pertimbangan pasar dan produk.

Agroindustri UD.Mutiara Rasa melakukan distribusi atau pemasaran produk

suwar-suwir pada Outlet Sumber Madu. Strategi distribusi atau pemasaran produk

suwar-suwir pada Outlet Sumber Madu ditinjau berdasarkan lokasi dan

Page 83: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

64

transportasi. Distribusi produk suwar-suwir pada Outlet Sumber Madu dilakukan

dengan sistem pemasaran langsung. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan

komunikasi telepon seluler untuk melakukan pemesanan produk suwar-suwir.

Lokasi/jarak antara Outlet Sumber Madu dengan agroindustri UD.Mutiara Rasa

tidak berjauhan sehingga produk yang dipesan diantarkan langsung pada Outlet

Sumber Madu. Proses distribusi produk suwar-suwir dilakukan dengan

menggunakan transportasi berupa mobil. Proses distribusi produk suwar-suwir

Outlet Sumber Madu tidak pernah mengalami kendala karena lokasi/jarak yang

dekat dan mudah dijangkau.

c. Strategi Harga

Strategi harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang

memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Harga adalah jumlah

uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Agroindustri

UD.Mutiara Rasa melakukan pemasaran produk suwar-suwir kepada Outlet

Sumber Madu. Pemasaran tersebut tentunya dilakukan dengan menetapkan

strategi harga pada Outlet Sumber Madu. Strategi harga pada Outlet Sumber

Madu ditinjau berdasarkan daftar harga, potongan harga dan periode pembayaran.

Penetapan daftar harga pada Outlet Sumber Madu ditetapkan oleh

agroindustri UD.Mutiara Rasa. Penetapan harga tersebut didasarkan pada

penggunaan biaya produksi yang dilakukan. Penetapan harga tersebut dilakukan

pada dua produk suwar-suwir hasil produksi UD.Mutiara Rasa. Dua jenis suwar-

suwir tersebut merupakan suwar-suwir original dan suwar-suwir mix rasa. Harga

dari kedua suwar-suwir tersebut berbeda. Harga suwar-suwir mix rasa lebih mahal

dibandingkan dengan suwar-suwir original. Harga suwar-suwir mix rasa yaitu

sebesar Rp.30.000/kg dan suwar-suwir original sebesar Rp. 28.000/kg.

Jumlah pembelian suwar-suwir oleh Outlet Sumber Madu lebih banyak

jika dibandingkan dengan pembelian oleh UD.primadona, sehingga dengan

pertimbangan jumlah pembelian tersebut, agroindustri UD.Mutiara Rasa

memberikan potongan harga kepada Outlet Sumber Madu. Potongan harga

diberikan pada dua jenis suwar-suwir yaitu suwar-suwir original dan suwar-suwir

Page 84: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

65

mix rasa. Potongan harga pada dua jenis suwar-suwir tersebut yaitu sebesar 10%.

Potongan harga sebesar 10% tersebut diberikan jika Outlet Sumber Madu

melakukan pembelian minimal 100 kg. Harga yang ditetapkan sebelum diberikan

potongan harga yaitu sebesar Rp. 28.000/kg untuk suwar-suwir original dan

Rp.30.000/kg untuk suwar-suwir mix rasa. Diskon 10% diberikan per kg pada

setiap pembelian suwar-suwir. Harga suwar-suwir original yang harus dibayarkan

oleh Outlet Sumber Madu untuk pembelian 100 kg suwar-suwir setelah

mendapatkan diskon yaitu Rp. 2.520.000. Harga suwar-suwir mix rasa yang harus

dibayarkan oleh Outlet Sumber Madu untuk pembelian 100 kg suwar-suwir

setelah mendapatkan diskon yaitu Rp. 2.700.000. Menurut Widayat (1999),

terdapat beberapa macam transaksi pembayaran yang dapat dilakukan dalam suatu

kegiatan penjualan. Macam-macam transaksi penjualan tersebut meliputi :

1. Penjualan tunai yaitu : transaksi penjualan yang memiliki sifat cash dan carry,

secara umum transaksi penjualan ini dilakukan secara kontan ataupun memiliki

jangka tertentu yang dianggap kontan (umumnya satu bulan).

2. Kredit yaitu transaksi penjualan yang pembayarannya memiliki tenggang waktu

yang biasanya dilakukan lebih dari satu bulan.

3. Tender yaitu penjualan yang dilakukan dengan berbagai prosedur dan aturan

tender.

4. Ekspor yaitu aktivitas penjualan suatu produk dari dalam negeri ke luar negeri.

Transaksi penjualan ini didorong dengan adanya permintaan dari pembeli luar

negeri yang mengimpor produk yang dibutuhkan.

5. Konsinyasi yaitu kegiatan penitipan barang dagangan kepada agen atau orang

untuk dijualkan dengan pembayaran kemudian.

6. Grosir yaitu produk yang dijual tidak dilakukan secara langsung dari penjual ke

pembeli namun melalui lembaga pemasaran seperti pedagang grosir atau

eceran.

Transaksi pembayaran suwar-suwir yang dilakukan Outlet Sumber Madu

kepada UD.Mutiara Rasa menggunakan transaksi secara konsinyasi. Transaksi

pembayaran secara konsinyasi ini dilakukan jika produk suwar-suwir telah terjual.

Page 85: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

66

Hal ini dilakukan selama penjualan produk suwar-suwir pada outlet Sumber Madu

telah habis. Periode pembayaran secara konsinyasi dilakukan selama 1 bulan.

d. Strategi Promosi

Promosi diperlukan dalam proses pemasaran dengan tujuan agar produk

yang dipasarkan dapat dikenal masyarakat luas. Agroindustri UD.Mutiara Rasa

mampu melakukan pemasaran produk suwar-suwirnya pada Outlet Sumber Madu

yang merupakan Outlet yang ternama di Kabupaten Jember. Hal ini tentunya

dilakukan dengan melakukan strategi promosi kepada Outlet Sumber Madu.

Strategi promosi yang dilakukan agroindustri UD.Mutiara Rasa kepada Outlet

Sumber Madu ditinjau berdasarkan strategi promosi pada penjualan ke outlet. Jika

ditinjau berdasarkan promosi pada penjualan ke outlet, bentuk promosi yang

dilakukan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa pada Outlet Sumber Madu

dilakukan melalui promosi Sales Promotion. Menurut Kotler (2006), Sales

Promotion adalah berbagai kumpulan alat-alat insentif yang sebagian besar

berjangka pendek, yang dirancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa

tertentu dengan lebih cepat dan lebih besar oleh konsumen atau pedagang. Bentuk

promosi yang dilakukan secara Sales Promotion ini dilakukan dengan

memberikan potongan harga kepada Outlet Sumber Madu jika outlet tersebut

membeli suwar-suwir dalam jumlah banyak. Potongan harga diberikan sebesar

10% jika Outlet Sumber Madu membeli suwar-suwir > 100 kg. Potongan harga

tersebut diberikan pada dua jenis suwar-suwir yaitu suwar-suwir mix rasa dan

original.

3. Strategi 4P Pada Outlet H.Slamet

a. Strategi Produk

Strategi produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan pada

pasar/konsumen untuk menarik perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi

yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan. Produk adalah suatu sifat yang

kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna,

Page 86: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

67

harga, prestise, perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer,

yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

Outlet H.Slamet merupakan salah satu outlet penjualan makanan oleh-oleh

di Kabupaten Jember yang menjadi konsumen/pelanggan agroindustri

UD.Mutiara Rasa. Strategi produk yang diterapkan pada Outlet H.Slamet ditinjau

dari mutu, kualitas dan kuantitas produk yang dijual, dan kemasan. Produk yang

dibeli oleh Outlet H.Slamet adalah produk suwar-suwir. Outlet H.Slamet menilai

bahwa produk yang dihasilkan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa memiliki

kualitas yang baik. Kualitas suwar-suwir yang dihasilkan oleh agroindustri

UD.Mutiara Rasa diminati oleh konsumen dari Outlet H.Slamet. Produk suwar-

suwir tersebut dinilai tidak cepat basi, karena mampu bertahan selama 6 bulan.

Selain itu, rasa dari produk suwar-suwir yang dihasilkan oleh agroindustri

UD.Mutiara Rasa disukai atau diminati oleh konsumen karena memiliki berbagai

varian rasa yang disesuaikan dengan permintaan pasar. Rasa suwar-suwir dari

UD.Mutiara Rasa yang diminati oleh konsumen Outlet H.Slamet yaitu suwar-

suwir rasa ekstrak kulit manggis dan rasa mint. Rata-rata konsumen suwar-suwir

pada Outlet H.Slamet lebih meminati suwar-suwir yang dipadukan dengan

berbagai varian rasa. Varian rasa yang diminati oleh konsumen Outlet H.Slamet

tersebut, mampu dipenuhi oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa. Outlet H.Slamet

juga menilai bahwa agroindustri suwar-suwir tetap mempertahankan kualitas

produk suwar-suwir yang dipasarkan. Pembelian suwar-suwir oleh Outlet

H.Slamet sebesar 50 kg. Produk suwar-suwir yang dibeli oleh Outlet H.Slamet

menggunakan sistem curah (tanpa merk dan kemasan). Kemasan dan merk

ditentukan oleh Outlet H.Slamet sendiri. Outlet H.Slamet tidak melakukan

produksi suwar-suwir sendiri, sehingga outlet ini manggantungkan persediaan

suwar-suwir dari agroindustri UD.Mutiara Rasa.

b. Strategi Tempat (Distribusi)

Strategi tempat merupakan suatu strategi yang digunakan untuk

memasarkan barang dari produsen sampai ke konsumen agar pemasaran barang

dapat berjalan dengan lancar. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam strategi

Page 87: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

68

distribusi suwar-suwir yaitu pertimbangan pasar dan produk. Agroindustri

UD.Mutiara Rasa melakukan distribusi produk suwar-suwir kepada Outlet

H.Slamet. Strategi distribusi yang diterapkan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa

pada Outlet H.Slamet dapat ditinjau melalui lokasi, persediaan dan transportasi.

Distribusi produk suwar-suwir pada Outlet H.Slamet dilakukan melalui

sistem pemasaran langsung. Distribusi produk suwar-suwir dilakukan dengan

melakukan pemesanan produk melalui komunikasi telepon seluler, atau bahkan

pihak Outlet H.Slamet mendatangi sendiri agroindustri UD.Mutiara Rasa untuk

melakukan pembelian. Hal ini dilakukan karena lokasi atau jarak antara Outlet

H.Slamet dengan agroindustri UD.Mutiara Rasa berdekatan. Distribusi produk

suwar-suwir yang telah dipesan akan diantarkan langsung pada outlet. Distribusi

produk suwar-suwir tersebut tidak dibebankan dengan biaya pengiriman karena

jarak atau lokasi antara agroindustri dan outlet tidak jauh. Agroindustri

UD.Mutiara Rasa mampu secara kontinyu memenuhi permintaan produk suwar-

suwir oleh Outlet H.Slamet, sehingga outlet ini menggantungkan persediaan

suwar-suwir dari agroindustri UD.Mutiara Rasa.

c. Strategi Harga

Strategi harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang

memberikan pemasukan atau pendapatan bagi perusahaan. Harga adalah jumlah

uang yang harus dibayarkan pelanggan untuk memperoleh produk. Outlet

H.Slamet merupakan konsumen dari agroindustri UD.Mutiara Rasa, sehingga

outlet H.Slamet harus membayar sejumlah uang untuk mendapatkan produk

suwar-suwir dari agroindustri UD.Mutiara Rasa. Agroindustri UD.Mutiara Rasa

sebagai produsen suwar-suwir, menetapkan sejumlah strategi dalam penentuan

harga yang ditetapkan. Strategi harga oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa pada

Outlet H.Slamet ditinjau melalui daftar harga produk, potongan harga produk, dan

periode pembayaran.

Daftar harga yang dibayarkan oleh Outlet H.Slamet ditentukan oleh

agroindustri UD.Mutiara Rasa. Harga yang ditetapkan pada Outlet H.Slamet

Page 88: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

69

sebesar Rp. 28.000/kg suwar-suwir original dan Rp.30.000/kg suwar-suwir mix

rasa, harga tersebut ditentukan berdasarkan biaya penggunaan biaya produksi.

Agroindustri UD.Mutiara Rasa sebagai produsen suwar-suwir, tidak

memberikan potongan harga pada Outlet H.Slamet pada strategi harga yang

dilakukan. Hal ini dikarenakan Outlet H.Slamet melakukan pembelian suwar-

suwir tidak dalam jumlah besar, sedangkan agroindustri UD.Mutiara Rasa akan

memberikan potongan harga jika melakukan pembelian dalam jumlah besar.

Outlet H.Slamet melakukan pembelian produk suwar-suwir sebesar 50 kg,

sedangkan UD.Mutiara Rasa akan memberikan potongan harga jika melakukan

pembelian produk minimal 100 kg. Berdasarkan hal ini UD.Mutiara Rasa tidak

memberikan potongan harga pada Outlet H.Slamet dan harga yang harus

dibayarkan yaitu tetap Rp.28.000/kg suwar-suwir original dan Rp.30.000/kg

suwar-suwir mix rasa.

Periode pembayaran yang dilakukan oleh Outlet H.Slamet yaitu dilakukan

dengan sistem penjualan tunai. Menurut Widayat (1999), terdapat beberapa

macam transaksi pembayaran yang dapat dilakukan dalam suatu kegiatan

penjualan. Macam-macam transaksi penjualan tersebut meliputi :

1. Penjualan tunai yaitu : transaksi penjualan yang memiliki sifat cash dan carry,

secara umum transaksi penjualan ini dilakukan secara kontan ataupun memiliki

jangka tertentu yang dianggap kontan (umumnya satu bulan).

2. Kredit yaitu transaksi penjualan yang pembayarannya memiliki tenggang waktu

yang biasanya dilakukan lebih dari satu bulan.

3. Tender yaitu penjualan yang dilakukan dengan berbagai prosedur dan aturan

tender.

4. Ekspor yaitu aktivitas penjualan suatu produk dari dalam negeri ke luar negeri.

Transaksi penjualan ini didorong dengan adanya permintaan dari pembeli luar

negeri yang mengimpor produk yang dibutuhkan.

5. Konsinyasi yaitu kegiatan penitipan barang dagangan kepada agen atau orang

untuk dijualkan dengan pembayaran kemudian.

Page 89: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

70

6. Grosir yaitu produk yang dijual tidak dilakukan secara langsung dari penjual ke

pembeli namun melalui lembaga pemasaran seperti pedagang grosir atau

eceran.

Periode pembayaran secara tunai dilakukan oleh Outlet H.Slamet dengan

cara membayar tunai sejumlah produk yang dibeli dari agroindustri UD.Mutiara

Rasa. Pembayaran dilakukan pada saat pembelian produk suwar-suwir. Sistem

pembayaran secara tunai tersebut, dilakukan karena Outlet H.Slamet merupakan

outlet yang baru menjadi konsumen agroindustri UD.Mutiara Rasa, sehingga

periode pembayaran yang dilakukan berbeda dengan Outlet lain yang umumnya

membayar dengan sistem konsinyasi.

d. Strategi Promosi

Promosi merupakan aktivitas menyampaikan manfaat produk dan

membujuk pelanggan membelinya. Bagian promosi meliputi pemberitahuan

kepada pasar sasaran mengenai produk yang tepat. Agroindustri UD.Mutiara Rasa

sebagai produsen suwar-suwir melakukan strategi promosi untuk menarik atau

membujuk pelanggannya agar melakukan pembelian atas produk yang dihasilkan.

Strategi promosi dilakukan pada Outlet H.Slamet sebagai konsumen UD.Mutiara

Rasa. Strategi promosi tersebut dilakukan agar Outlet H.Slamet menjadi

konsumen tetap agroindustri UD.Mutiara Rasa. Strategi promosi yang dilakukan

oleh UD.Mutiara Rasa pada Outlet H.Slamet ditinjau berdasarkan promosi pada

penjualan ke outlet. Berdasarkan bentuk promosi yang telah dilakukan oleh

UD.Mutiara Rasa pada Outlet H.Slamet yaitu promosi dilakukan secara Direct

Selling. Direct Selling merupakan alat promosi yang sifatnya secara lisan yaitu

dari mulut ke mulut. Cara atau bentuk promosi yang dilakukan oleh UD.Mutiara

Rasa dengan cara mendatangi langsung Outlet H.Slamet untuk melakukan

penawaran produknya secara langsung melalui mulut ke mulut. Selain promosi

secara Direct Selling, UD.Mutiara Rasa tidak pernah melakukan bentuk promosi

lain pada Outlet H.Slamet.

Evaluasi strategi pemasaran dengan menggunakan komponen bauran

pemasaran 4P (Product, Place, Price, Promotion) oleh agroindustri UD.Mutiara

Page 90: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

71

Rasa pada 3 outlet penjualan makanan oleh-oleh yaitu UD.Primadona, Sumber

Madu dan Outlet H.Slamet di Kabupaten Jember yang telah dijelaskan, rata-rata

menggunakan strategi pemasaran yang hampir sama pada setiap outlet. Evaluasi

strategi pemasaran yang digunakan disesuaikan dengan kondisi pasar yang dituju

dan pesaing. Evaluasi strategi pemasaran yang digunakan pada setiap outlet tidak

seluruhnya sama, terdapat beberapa perbedaan evaluasi strategi pemasaran yang

diterapkan pada tiap-tiap outlet. Berikut perbedaan strategi pemasaran tiap-tiap

outlet pada tabel 4.5

Page 91: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

72

Tabel 4.5 Perbedaan Evaluasi strategi Pemasaran Agroindustri UD.Mutiara Rasa pada Setiap Outlet

No. Strategi 4P UD.Primadona Outlet Sumber Madu Outlet H.Slamet

1. Product Menilai produk berdasarkan

kualitas, rasa suwar-suwir, harga

yang terjangkau, minat konsumen

dan kemampuan agroindustri

UD.Mutiara Rasa memenuhi

permintaan suwar-suwir secara

kontinyu.

Kualitas dan rasa dinilai baik.

UD.Primadona membeli secara

curah (tanpa merk dan kemasan).

Penilaian produk ditinjau

berdasarkan mutu, kualitas dan

kuantitas produk, kemasan.

Mutu, kualitas dan kuantitas

produk dinilai baik karena

diminati oleh konsumen dari

Outlet Sumber Madu. Produk

suwar-suwir yang dibeli Outlet

Sumber Madu pada UD.Mutiara

Rasa tidak menggunakan

kemasan dan merk (curah).

Ditinjau berdasarkan mutu,

kualitas dan kuantitas produk

yang dijual, dan kemasan.

Mutu, kualitas dan kuantitas

produk diminati terutama dari

segi rasa, dan tekstur suwar-

suwir yang tidak cepat basi.

Outlet H.Slamet membeli

produk suwar-suwir secara

curah (tanpa merk dan

kemasan).

2. Place Distribusi produk ditinjau

berdasarkan lokasi, persediaan dan

transportasi. Distribusi produk

menggunakan pemasaran langsung.

Distribusi produk ditinjau

berdasarkan lokasi dan

transportasi.

Distribusi produk menggunakan

pemasaran langsung. Produk

diantarkan pada Outlet karena

jarak atau lokasi yang

berdekatan.

Distribusi produk ditinjau

melalui lokasi, persediaan dan

transportasi.

Distribusi produk dilakukan

dengan pemasaran langsung.

Distribusi produk

dilakukan dengan mendatangi

langsung tempat agroindustri

UD.Mutiara Rasa untuk

melakukan pembelian produk.

Jarak atau lokasi agroindustri

dengan outlet berdekatan.

Page 92: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

73

Lanjutan tabel 4.5

No. Strategi 4P UD.Primadona Outlet Sumber Madu Outlet H.Slamet

3. Price Strategi harga ditinjau berdasarkan

daftar harga yang ditetapkan,

potongan harga suwar-suwir, dan

periode pembayaran.

Daftar harga, ditetapkan sendiri

oleh UD.Mutiara Rasa sebesar Rp.

28.000/kg suwar-suwir original dan

Rp.30.000/kg suwar-suwir mix

rasa. Tidak memberikan potongan

harga karena UD.Primadona

membeli suwar-suwir dalam jumlah

sedikit. Periode pembayaran

dilakukan secara konsinyasi

Ditinjau berdasarkan daftar

harga, potongan harga dan

periode pembayaran.

Daftar harga ditentukan oleh

agroindustri UD.Mutiara Rasa

yaitu Rp. 28.000/kg suwar-suwir

original dan Rp.30.000/kg

suwar-suwir mix rasa.

Potongan harga diberikan

kepada Outlet Sumber Madu

karena membeli suwar-suwir

dalam jumlah banyak, potongan

harga akan diberikan jika

membeli suwar-suwir minimal

100 kg. Pembelian suwar-suwir

Outlet Sumber Madu yaitu 50-

100 kg. Pemberian potongan

harga sebesar 10% untuk kedua

jenis suwar-suwir.

Strategi harga produk ditinjau

berdasarkan daftar harga

produk, potongan harga

produk, dan periode

pembayaran.

Penetapan daftar harga produk

dilakukan oleh agroindustri

UD.Mutiara Rasa. Daftar

harga yang ditentukan yaitu

Rp. 28.000/kg suwar-suwir

original dan Rp. 30.000/kg

suwar-suwir mix rasa.

Potongan harga produk tidak

diberikan pada Outlet

H.Slamet karena outlet ini

tidak melakukan pembelian

produk dengan jumlah

banyak, sedangkan potongan

harga akan diberikan jika

pembelian produk dilakukan

dalam jumlah banyak minimal

100 kg. Pembelian produk

Outlet H.Slamet 50 kg.

Periode pembayaran yaitu

pembayaran secara tunai. Hal

ini dikarenakan Outlet

H.Slamet merupakan

konsumen baru.

Page 93: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

74

Lanjutan tabel 4.5

No. Strategi 4P UD.Primadona Outlet Sumber Madu Outlet H.Slamet

4. Promotion Promosi produk ditinjau

berdasarkan promosi penjualan ke

outlet.

Bentuk promosi yang dilakukan

secara Personal Seliing dan tidak

pernah melakukan bentuk promosi

yang lain karena UD.Primadona

tidak melakukan pembelian produk

dalam jumlah besar.

Ditinjau berdasarkan strategi

promosi pada penjualan ke

outlet. Strategi promosi yang

dilakukan menggunakan strategi

Sales Promotion. Hal ini

dilakukan dengan melakukan

promosi dalam bentuk potongan

harga. Hal ini dilakukan karena

Outlet Sumber Madu melakukan

pembelian suwar-suwir dalam

jumlah banyak yaitu > 100 kg.

Potongan harga diberikan

sebesar 10% pada dua jenis

suwar-suwir.

Ditinjau berdasarkan promosi

pada penjualan ke outlet.

Bentuk promosi dilakukan

secara Personal Selling.

UD.Mutiara Rasa mendatangi

langsung pada outlet untuk

melakukan penawaran

produk. Bentuk promosi yang

lain tidak pernah dilakukan

oleh agroindustri UD.Mutiara

Rasa.

Page 94: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

75

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pendapatan yang diperoleh agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara Rasa di

Kecamatan Ajung Kabupaten Jember adalah menguntungkan. Pendapatan yang

diterima oleh UD.Mutiara Rasa dalam satu bulan adalah sebesar Rp.

19.146.274/bulan.

2. Efisiensi usaha agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara Rasa di Kecamatan

Ajung Kabupaten Jember yaitu efisien sehingga layak untuk diusahakan. Nilai

R/C Ratio sebesar 1,16 menunjukkan bahwa setiap penggunaan biaya produksi

Rp, 1, maka akan menghasilkan penerimaan sebesar 1,16 rupiah, sehingga

setiap Rp, 1 biaya yang dikeluarkan memiliki keuntungan 0,16 rupiah. Hal

tersebut dapat dikatakan bahwa tingkat keuntungan agroindustri suwar-suwir

UD.Mutiara Rasa sebesar 16 %.

3. Evaluasi strategi pemasaran produk suwar-suwir pada 3 outlet penjualan

makanan oleh-oleh yaitu :

a. Strategi produk : Produk suwar-suwir yang dimiliki oleh agroindustri

UD.Mutiara Rasa memiliki keunggulan dalam mempertahankan

ketersediaan produk dan menyediakan produk suwar-suwir dengan kualitas

dan kuantitas yang diminati oleh konsumen serta harga yang terjangkau.

b. Strategi tempat : Memperluas jaringan pemasaran yang dimiliki artinya

tidak hanya menjual produk suwar-suwir pada outlet saja, tetapi juga

meningkatkan penjualan produk pada konsumen primer dengan

menggunakan kemasan dan merk sendiri.

c. Strategi harga : Menetapkan harga produk suwar-suwir yang beragam sesuai

dengan kualitas dan kuantitas produk suwar-suwir yang dimiliki.

d. Strategi Promosi : Promosi yang dilakukan dengan cara Direct selling atau

promosi secara lisan dan Sales Promotion.

Page 95: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

76

5.2 Saran

1. Sebaiknya agroindustri UD.Mutiara Rasa memperhatikan manajemen rantai

pasok, khususnya pada penyediaan bahan baku tape agar dapat meminimalisir

penggunaan biaya tape yang tinggi pada saat musim kemarau.

2. Strategi pemasaran produk suwar-suwir yang harus dilakukan yaitu

meningkatkan promosi penjualan produk suwar-suwir dengan mengikuti

perkembangan penjualan produk yang sedang gencar saat ini yaitu dengan

model e-commmerce, dengan mempromosikan produk melalui sosial media

seperti instagram, facebook, dan media penjualan online.

Page 96: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

77

DAFTAR PUSTAKA

Assauri, S. 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementrian Pertanian. 2013.

Diversifikasi Pangan dan Transformasi Pembangunan Pertanian. Jakarta :

IAARD Press.

Badan Pusat Statistik. 2017. Jawa Timur dalam Angka 2017. Surabaya. BPS

Provinsi Jawa Timur.

Bungin, B. 2006. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta : Prenada Media

Group.

David, F, R. 2004. Manajemen Strategis. Jakarta : Salemba Empat.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan. 2018 : Jember.

Fahriyah, N.Hanani, dan R.Asmara. 2012. Strategi Peningkatan Daya Saing

Komoditas Pertanian. Malang : Gunung Samudera.

Fitrah, M dan Luthfiyah. 2017. Metodologi Penelitian. Sukabumi : CV. Jejak.

Hariyati, Y. 2007. Ekonomi Mikro (Pendekatan Matematis dan Grafis). Jember:

CSS.

Iwantono, S. 2002. Kiat Sukses Berwirausaha. Jakarta : PT. Grasindo.

Januar, J. 2006. Agroindustri Peranan, Strategi dan Kebijakan. Jember : Fakultas

Pertanian UNEJ.

Koesoemo, D. 2005. Menyambut Pagi di Bromo, Melepas Penat di Raja Ampat.

Jakarta : IKAPI.

Kotler, P, dan G. Armstrong. 2006. Prinsip-Prinsip Pemasaran. Jakarta

:Erlangga.

Kotler, P, dan G. Armstrong. 1996. Dasar-Dasar Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

Kusumawaty, Y. 2018. Strategi Pemasaran Produk Makanan Ringan Khas Riau

(Keripik Nenas dan Rengginang Ubi Kayu). Agribisnis, 20 (2) : 1-15

Leksana, T. 2006. Analisis Nilai Tambah dan Prospek Agroindustri Suwar-Suwir

di Kabupaten Jember. Skripsi. Universitas Jember. Jember.

Maulidah, S. 2012. Pengantar Manajemen Agribisnis. Malang : UB Press.

Page 97: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

78

Nazir, M. 2005. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Prihandana, R, K. Noerwijati, P. G. Adinurani, D. Setyoningsih, S. Setiadi, dan R.

Handoko. 2007. Bioetanol Ubi Kayu Bahan Bakar Masa Depan. Jakarta :

Agromedia Pustaka.

Purwanto, N. 2002. Prinsip-Prinsip Evaluasi Pengajaran. Bandung : Rosda

Karya.

Rukmana, R. 1997. Ubi Kayu Budidaya dan Pasca Panen. Yogyakarta : Kanisius.

Santoso, I. 2013. Pengantar Agroindustri. Malang : UB Press.

Saragih, B. 2018. Bawang Dayak (Tiwai) Sebagai Pangan Fungsional.

Yogyakarta : Anggota IKAPI.

Sari, D, I. 2012. Analisis Rantai Pasokan (Supply Chain) Suwar-Suwir di

Kabupaten Jember. Skripsi. Universitas Jember. Jember.

Sari, N, E. Maharani, dan S. Khaswarina. 2015. Strategi Pemasaran Agroindustri

Keripik Tempe di Desa Buluh Rampai Kecamatan Seberida Kabupaten

Indragiri Hulu. Agribisnis, 2 (1) : 1-13.

Setyawan, B. 2015. Budidaya Umbi-Umbian Padat Nutrisi. Yogyakarta : Pustaka

Baru Press.

Soekartawi. 1995. Analisis UsahaTani. Jakarta : Universitas Indonesia (UI Press).

Soeratna dan Arsyad, L. 1993. Metodologi Penelitian. Yogyakarta : YKPN.

Soetriono, Suwandari, A, dan Rijanto. 1995. Pengantar Ilmu Pertanian. Jember :

Universitas Jember.

Soetriono. 2017. Daya Saing Pertanian Dalam Tinjauan Analisis. Malang :

Intimedia.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung : CV. Alfabeta.

Sumarwan, U. 2015. Pemasaran Strategik : Perspektif Perilaku Konsumen dan

Marketing Plan. Bogor : IPB Press.

Suparta. 2007. Fokus Pengawasan : Membangun Budaya Kerja Melalui Pakta

Intregitas. Jakarta : Inspektorat Jenderal Departemen Agama RI.

Suprapti, M.L. 2005. Tepung Tapioka. Yogyakarta : Kanisius.

Page 98: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

79

Udayana, B, G, I. 2011. Peran Agroindustri dalam Pembangunan Pertaniaan.

Yogyakarta : Kanisius.

Widayat, Utoyo.1999. Akuntansi Keuangan Lanjutan: Ikhtisar Teori dan Soal.

Jakarta : LPFE UI.

Wiguna dan Widyatami. 2017. Inovasi Teknologi Dalam Rangka Peningkatan

Produktivitas dan Perbaikan Manajemen Pada Usaha Suwar-Suwir Doho

di Kabupaten Jember. Semnas. Jember: Seminar Nasional Hasil

Pengabdian Masyarakat Politeknik Negeri Jember.

Wulandari, D. 2017. Analisis Pendapatan dan Nilai Tambah Berbagai Tipe

Agroindustri Pengolahan Tape dan Suwar-Suwir di Kabupaten Jember.

Skripsi. Universitas Jember. Jember.

Zainul dan Nasution. 2001. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta : Dirjen Dikti.

Page 99: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

80

LAMPIRAN

Lampiran 1. Produksi Ubi Kayu di Indonesia Tahun 2016 (Ton)

No Provinsi Produksi (Ton) Share Ranking

1. Aceh 24.531 0,12 30

2. Sumatera Utara 1.228.138 6,06 5

3. Sumatera Barat 201.201 0,99 10

4. Riau 105..992 0,52 14

5. Jambi 53.944 0,27 24

6. Sumatera Selatan 386.881 1,91 9

7. Bengkulu 65.693 0,32 19

8. Lampung 6.481.382 32,00 1

9. Kepulauan Bangka Belitung 61.471 0,30 21

10. Kepulauan Riau 24.012 0,12 31

11. Daerah Khusus Ibukota Jakarta 0 0,00 34

12. Jawa Barat 1.792.716 8,85 4

13. Jawa Tengah 3.536.711 17,46 2

14. DIY 1.125.375 5,56 6

15. Jawa Timur 2.924.933 14,44 3

16. Banten 90.629 0,45 17

17. Bali 99.370 0,49 15

18. NTB 55.041 0,27 23

19. NTT 618.281 3,05 7

20. Kalimantan Barat 163.023 0,80 11

21. Kalimantan Tengah 63.862 032 20

22. Kalimantan Selatan 80.904 0,40 18

23. Kalimantan Timur 56.508 0,28 22

24. Kalimantan Utara 37.262 0,18 26

25. Sulawesi Utara 45.522 0,22 25

26. Sulawesi Tengah 34.971 0,17 27

27. Sulawesi Selatan 416.553 2,06 8

28. Sulawesi Tenggara 161.492 0,80 12

29. Gorontalo 2.470 0,01 33

30. Sulawesi Barat 25.700 0,13 29

31. Maluku 151.767 0,75 13

32. Maluku Utara 98.907 0,49 16

33. Papua Barat 10.074 0,05 32

34. Papua 30.551 0,15 28

Sumber : Kementrian Pertanian (2017)

Page 100: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

81

Lampiran 2. Produksi Ubi Kayu Berdasarkan Kabupaten dan Kota di Jawa Timur

Tahun 2016 (Ton)

No. Kabupaten/Kota Produksi

(Ton)

Share Rangking

1. Pacitan 322.139 11,01 2

2. Ponorogo 518.565 17,73 1

3. Trenggalek 226.279 7,74 4

4. Tulungagung 160.362 5,48 5

5. Blitar 119.175 4,07 8

6. Kediri 154.787 5,29 6

7. Malang 284.783 9,74 3

8. Lumajang 32.982 1,13 21

9. Jember 17.112 0,59 25

10. Banyuwangi 23.277 0,80 23

11. Bondowoso 82.073 2,81 14

12. Situbondo 4.935 0,17 28

13. Probolinggo 79.409 2,71 15

14. Pasuruan 85.551 2,92 12

15. Sidoarjo 0 0,00 33

16. Mojokerto 15.254 0,52 26

17. Jombang 24.587 0,84 22

18. Nganjuk 64.265 2,20 16

19. Madiun 88.151 3,01 11

20. Magetan 91.351 3,12 10

21. Ngawi 136.435 4,66 7

22. Bojonegoro 82.082 2,81 13

23. Tuban 96.976 3,32 9

24. Lamongan 35.709 1,22 20

25. Gresik 9.141 0,31 27

26. Bangkalan 36.600 1,25 19

27. Sampang 57.251 1,96 17

28. Pamekasan 17.413 0,60 24

29. Sumenep 52.203 1,78 18

30. Kota Kediri 417 0,01 31

31. Kota Blitar 0 0,00 34

32. Kota Malang 3.857 0,13 29

33. Kota Probolinggo 0 0,00 35

34. Kota Pasuruan 0 0,00 36

35. Kota Mojokerto 0 0,00 37

36. Kota Madiun 0 0,00 38

37. Kota Surabaya 20 0,00 32

38. Kota Batu 1.792 0,06 30

Sumber : Badan Pusat Statistik (2017, diolah

Page 101: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

82

Lampiran 3. Daftar Usaha Mikro Kecil dan Menengah Olahan Singkong di

Kabupaten Jember Tahun 2016

No. Nama UD/CV/Toko Jenis Usaha

1. A2 Family Produksi Kripik Singkong

2. Usaha Mikro Poduksi Tape

3. UD.96 Tape, Suwar-Suwir, Prol Tape dll

4. UD.Liberty Prol Tape, Kripik Tempe, Ceker Ayam

5. UD. Super Madu Tape dan Prol Tape

6. Usaha Mikro Produksi Tape

7. Adelia Putri Jual Kripik Singkong

8. Sumber Madu Sae Tape Singkong

9. Ziza Aneka Olahan Tape

10. Usaha Mikro Krupuk dan Krupuk Singkong

11. Usaha Mikro Camilan (Kripik Singkong)

12. Berkah Produksi Kripik Singkong

13. Makmur Jaya Produksi Kripik Singkong

14. Berkah Produksi Kripik Singkong

15. Elmalik Produksi Kripik Singkong

16. Karomah Jual Kripik Singkong

17. Usaha Mikro Kripik Singkong

18. Adi Putra Kripik Singkong

19. Usaha Mikro Kripik Singkong- Tempe

20. Usaha Mikro Kripik Singkong dan Tempe

21. Bunda Krupuk dan Kripik Singkong

22. Putra Mandiri Produksi Kripik Singkong dan

Singkong

23. Tiga Putra Produksi Kripik Singkong dan

Singkong

24. UD.Mutiara Rasa Suwar-Suwir

25. UD.Alianda Produksi Suwar-Suwir

26. Tape Kembang Madu Produksi Tape Singkong

27. Koplak Food Produksi Olahan Salak, dan Tape

Singkong

28. Safira Jual Tape, Madu Mongso, Dodol

Pisang, Sambal Goreng Tempe

29. Kube (Anak Singkong) Produksi Kripik Singkong

30. Kurnia Produksi Permen Asem dan Suwar-

Suwir

31. Orangiro Produksi Kripik Singkong dan Jual

Emping

Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM, (2016)

Page 102: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

83

Lampiran 4. Data responden dalam penelitian Kelayakan Usaha dan strategi pemasaran UD.Mutiara Rasa di Kecamatan Ajung

Kabupaten Jember

Nama Umur

(Th)

Pendidikan

Terakhir Jabatan Perusahaan Alamat

Hanifullah 56 SMP Pemilik

Agroindustri UD.Mutiara

Rasa Jl. Cendrawasih No. 60 Ajung Jember

Umar

Arifuddin 29 S1 Marketing UD.Mutiara Rasa Jl. Cendrawasih No. 60 Ajung Jember

Devi 40 S1

Manager

Marketing Outlet Primadona 1 JL. Trunojoyo No. 137 Jember

Hardi 73 SMA Pemilik Outlet Sumber Madu JL. Gajah Mada No. 103 Jember

Muh. Rofi 25 SMK

Manager

marketing Outlet H. Slamet Jl. Brawijaya No. 01 Jubung Jember

Page 103: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

84

Lampiran 5. Data penjualan suwar-suwir UD.Mutiara Rasa Tahun 2018

No. Bulan Penjualan Rasa Original (Kg) Penjualan Mix Rasa (Kg)

1. Januari 3600 1000

2. Februari 3950 950

3. Maret 3700 1000

4. April 4500 1000

5. Mei 4650 950

6. Juni 5500 950

7. Juli 3800 600

8. Agustus 4000 800

9. September 2800 600

10. Oktober 3750 650

11. November 3500 650

12. Desember 2000 600

Total 45750 9750

Rata-rata 3.813 813

Page 104: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

85

Lampiran 6. Data produksi suwar-suwir UD.Mutiara Rasa bulan Maret 2018

No Bahan baku masuk/tape singkong (kg) Produksi (kg) Produksi original (kg) Produksi mix rasa (kg)

1. 200 200 130 40

2. 200 200 140 38

3. 200 200 120 35

4. 200 200 150 30

5. 200 200 125 33

6. 100 100 150 35

7. 200 200 150 30

8. 200 200 140 35

9. 200 200 120 35

10. 200 200 125 40

11. 200 200 150 45

12. 150 150 150 40

13. 100 100 140 35

14. 250 250 150 33

15. 200 200 150 45

16. 150 150 140 40

17. 200 200 140 42

18. 250 250 150 40

19. 200 200 150 44

20. 150 150 140 42

21. 150 150 150 30

22. 200 200 150 45

23. 200 200 150 43

Page 105: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

86

Lanjutan Lampiran 6.

24. 100 100 150 40

25. 200 200 150 45

26. 100 100 140 40

Total 4700 4700 3700 1000

Rata-rata 181 142 74

Page 106: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

87

Lampiran 7. Data Biaya Tetap Pengolahan Suwar-Suwir

No

. Alat

Umur

ekonomis

(Tahun)

Kuantitas Satuan Harga Satuan Jumlah Investasi (Rp/Proses)

1 Bangunan 10 500 m² Rp 200.000 Rp 100.000.000

2 Pajak Bangunan 1 1 tahun Rp 50.000 Rp 50.000

4 Mobil Pick Up 5 1 unit Rp 40.000.000 Rp 40.000.000

6 Pajak Pick Up 1 1 tahun Rp 1.000.000 Rp 1.000.000

7 Tungku 5 2 unit Rp 100.000 Rp 200.000

8 Wajan 4 3 unit Rp 300.000 Rp 900.000

9 Timba 3 12 unit Rp 50.000 Rp 600.000

10 Kompor kecil 4 1 unit Rp 85.000 Rp 85.000

11 Meja roll 7 6 unit Rp 1.500.000 Rp 9.000.000

12 Alat pengaduk kayu 5 3 unit Rp 37.000 Rp 111.000

13 Pisau 4 6 unit Rp 45.000 Rp 270.000

14 Penggaris kayu 5 3 unit Rp 7.500 Rp 22.500

15 Timbangan 8 2 unit Rp 350.000 Rp 700.000

16 Komputer 5 1 unit Rp 3.500.000 Rp 3.500.000

17 Printer 3 1 unit Rp 700.000 Rp 700.000

18 Mesin penghalus 7 1 unit Rp 2.000.000 Rp 2.000.000

19 Staples 3 4 unit Rp 75.000 Rp 300.000

20 tabung gas 3 kg 5 1 unit Rp 280.000 Rp 280.000

21 Lampu 1 4 unit Rp 25.000 Rp 100.000

Total

Rp 159.818.500

Page 107: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

88

Lampiran 8. Perhitungan penyusutan biaya tetap peralatan per tahun

No. Alat Jumlah Harga Satuan (Rp) Umur ekonomis

(thn) Bulan

Biaya penyusutan per

tahun (Rp)

1. Bangunan 500 200.000 10 120 Rp10.000.000

2. Pajak Bangunan 1 50.000 1 12 Rp.50.000

4. Mobil Pick Up 1 40.000.000 5 60 Rp8.000.000

6. Pajak Pick Up 1 1.000.000 1 12 Rp1.000.000

7. Tungku 2 100.000 5 60 Rp40.000

8. Wajan 3 300.000 4 48 Rp225.000

9. Timba 12 50.000 3 36 Rp200.000

10. Kompor kecil 1 85.000 4 48 Rp21.250

11. Meja roll 6 1.500.000 7 84 Rp1.285.714

12. Alat pengaduk kayu 3 37.000 5 60 Rp22.200

13. Pisau 6 45.000 4 48 Rp67.500

14. Penggaris kayu 3 7.500 5 60 Rp4.500

15. Timbangan 2 350.000 8 96 Rp87.500

16. Komputer 1 3.500.000 5 60 Rp700.000

17. Printer 1 700.000 3 36 Rp233.333

18. Mesin penghalus 1 2.000.000 7 84 Rp285.714

19. Staples 4 75.000 3 36 Rp100.000

20. tabung gas 3 kg 1 280.000 5 60 Rp56.000

21. Lampu 4 25.000 1 12 Rp100.000

Total Rp. 22.478.712

Page 108: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

89

Lampiran 9. Perhitungan penyusutan biaya tetap per bulan

No. Alat Jumlah Harga Satuan

(Rp)

Umur Ekonomis

(Tahun) Bulan

Biaya Penyusutan Per

Bulan (Rp)

1. Bangunan 500 200.000 10 120 Rp833.333

2. Pajak Bangunan 1 50.000 1 12 Rp4.167

4. Mobil Pick Up 1 40.000.000 5 60 Rp666.667

6. Pajak Pick Up 1 1.000.000 1 12 Rp83.333

7. Tungku 2 100.000 5 60 Rp3.333

8. Wajan 3 300.000 4 48 Rp18.750

9. Timba 12 50.000 3 36 Rp16.667

10. Kompor kecil 1 85.000 4 48 Rp1.771

11. Meja roll 6 1.500.000 7 84 Rp107.143

12.

Alat pengaduk

kayu 3 37.000 5 60 Rp1.850

13. Pisau 6 45.000 4 48 Rp5.625

14. Penggaris kayu 3 7.500 5 60 Rp375

15. Timbangan 2 350.000 8 96 Rp7.292

16. Komputer 1 3.500.000 5 60 Rp58.333

17. Printer 1 700.000 3 36 Rp19.444

18. Mesin penghalus 1 2.000.000 7 84 Rp23.810

19. Staples 4 75.000 3 36 Rp8.333

20. tabung gas 3 kg 1 280.000 5 60 Rp4.667

21. Lampu 4 25.000 1 12 Rp8.333

Total Rp. 1.873.226

Page 109: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

90

Lampiran 10. Perhitungan penyusutan biaya tetap per kg suwar-suwir original

No. Alat Jumlah Harga Satuan

(Rp)

Umur ekonomis

(tahun) bulan

Biaya penyusutan per kg

(suwar-suwir original)

1. Bangunan 500 200.000 10 120 Rp5.856

2. Pajak Bangunan 1 50.000 1 12 Rp29

4. Mobil Pick Up 1 40.000.000 5 60 Rp4.685

6. Pajak Pick Up 1 1.000.000 1 12 Rp586

7. Tungku 2 100.000 5 60 Rp23

8. Wajan 3 300.000 4 48 Rp132

9. Timba 12 50.000 3 36 Rp117

10. Kompor kecil 1 85.000 4 48 Rp12

11. Meja roll 6 1.500.000 7 84 Rp753

12. Pengaduk kayu 3 37.000 5 60 Rp13

13. Pisau 6 45.000 4 48 Rp40

14. Penggaris kayu 3 7.500 5 60 Rp3

15. Timbangan 2 350.000 8 96 Rp51

16. Komputer 1 3.500.000 5 60 Rp410

17. Printer 1 700.000 3 36 Rp137

18. Mesin penghalus 1 2.000.000 7 84 Rp167

19. Staples 4 75.000 3 36 Rp59

20. tabung gas 3 kg 1 280.000 5 60 Rp33

21. Lampu 4 25.000 1 12 Rp59

Total Rp13.163

Page 110: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

91

Lampiran 11. Perhitungan penyusutan biaya tetap per kg suwar-suwir mix rasa

No. Alat Jumlah

Harga Satuan

(Rp) Umur ekonomis bulan Biaya penyusutan per kg

(tahun) (suwar-suwir mix rasa)

1. Bangunan 500 200.000 10 120 Rp11.250

2. Pajak Bangunan 1 50.000 1 12 Rp56

4. Mobil Pick Up 1 40.000.000 5 60 Rp9.000

6. Pajak Pick Up 1 1.000.000 1 12 Rp1.125

7. Tungku 2 100.000 5 60 Rp45

8. Wajan 3 300.000 4 48 Rp253

9. Timba 12 50.000 3 36 Rp225

10. Kompor kecil 1 85.000 4 48 Rp24

11. Meja roll 6 1.500.000 7 84 Rp1.446

12. Pengaduk kayu 3 37.000 5 60 Rp25

13. Pisau 6 45.000 4 48 Rp76

14. Penggaris kayu 3 7.500 5 60 Rp5

15. Timbangan 2 350.000 8 96 Rp98

16. Komputer 1 3.500.000 5 60 Rp788

17. Printer 1 700.000 3 36 Rp263

18. Mesin penghalus 1 2.000.000 7 84 Rp321

19. Staples 4 75.000 3 36 Rp113

20. tabung gas 3 kg 1 280.000 5 60 Rp63

21. Lampu 4 25.000 1 12 Rp113

Total Rp25.289

Page 111: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

92

Lampiran 12. Perhitungan biaya tetap pengolahan suwar-suwir per bulan

No. Alat Jumlah Harga Nilai Umur ekonomis (Thn) Produksi/bulan Penyusutan

(Rp/Proses)

1. Bangunan 500 Rp200.000 Rp100.000.000 10 120 Rp833.333

2. Pajak Bangunan 1 Rp50.000 Rp50.000 1 12 Rp4.167

4. Mobil Pick Up 1 Rp40.000.000 Rp40.000.000 5 60 Rp666.667

6. Pajak Pick Up 1 Rp1.000.000 Rp1.000.000 1 12 Rp83.333

7. Tungku 2 Rp100.000 Rp200.000 5 60 Rp3.333

8. Wajan 3 Rp300.000 Rp900.000 4 48 Rp18.750

9. Timba 12 Rp50.000 Rp600.000 3 36 Rp16.667

10. Kompor kecil 1 Rp85.000 Rp85.000 4 48 Rp1.771

11. Meja roll 6 Rp1.500.000 Rp9.000.000 7 84 Rp107.143

12. Alat pengaduk kayu 3 Rp37.000 Rp111.000 5 60 Rp1.850

13. Pisau 6 Rp45.000 Rp270.000 4 48 Rp5.625

14. Penggaris kayu 3 Rp7.500 Rp22.500 5 60 Rp375

15. Timbangan 2 Rp350.000 Rp700.000 8 96 Rp7.292

16. Komputer 1 Rp3.500.000 Rp3.500.000 5 60 Rp58.333

17. Printer 1 Rp700.000 Rp700.000 3 36 Rp19.444

18. Mesin penghalus 1 Rp2.000.000 Rp2.000.000 7 84 Rp23.810

19. Staples 4 Rp75.000 Rp300.000 3 36 Rp8.333

20. tabung gas 3 kg 1 Rp280.000 Rp280.000 5 60 Rp4.667

21. Lampu 4 25.000 Rp100.000 1 12 Rp8.333

Total Rp1.873.226

Page 112: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

93

Lampiran 13. Perhitungan biaya variabel suwar-suwir per bulan

No. Bahan baku Jumlah Satuan Harga satuan (Rp) Biaya/produksi (Rp)

1. Tape singkong 200 kg Rp7.000 Rp1.400.000

2. Gula Pasir 200 kg Rp10.000 Rp2.000.000

3. Perasa makanan 6 botol Rp7.500 Rp45.000

4. Pewarna makanan 5 botol Rp5.000 Rp25.000

5. Listrik 1 bulan Rp300.000 Rp300.000

6. Kemasan kertas warna 50 lembar Rp1.500 Rp75.000

7. Gas 1 tabung Rp18.000 Rp18.000

8. Kayu bakar 1 kibik Rp300.000 Rp300.000

9. Label mix rasa 10 pack 20000 Rp200.000

total Rp4.363.000

Page 113: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

94

Lampiran 14. Perhitungan biaya variabel bahan baku untuk pembuatan 1 kg suwar-suwir

No. Bahan baku Jumlah Satuan Harga satuan (Rp) Biaya produksi (Rp)

1. Tape singkong 1 kg Rp7.000 Rp7.000

2. Gula Pasir 1 kg Rp10.000 Rp10.000

3. Perasa makanan 0,03 botol Rp7.500 Rp225

4. Pewarna makanan 0,025 botol Rp5.000 Rp125

5. Listrik 0,005 Bulan Rp300.000 Rp1.500

6. Kemasan kertas warna 0,25 lembar Rp1.500 Rp375

7. Gas 0,005 tabung Rp18.000 Rp90

8. Kayu bakar 0,005 kibik Rp300.000 Rp1.500

9. label mix rasa 0,05 pack 20000 Rp1.000

total Rp21.815

Lampiran 15. Perhitungan pembuatan suwar-suwir dalam satu bulan

No. Bahan baku Jumlah Satuan Harga satuan

(Rp)

Biaya/produksi

(Rp)

1. Tape singkong 4700 kg Rp7.000 Rp32.900.000

2. Gula Pasir 4700 kg Rp10.000 Rp47.000.000

3. Perasa makanan 141 botol Rp7.500 Rp1.057.500

4. Pewarna makanan 117,5 botol Rp5.000 Rp587.500

5. Listrik 1 Bulan Rp300.000 Rp300.000

6. Kemasan kertas warna 1175 lembar Rp1.500 Rp1.762.500

7. Gas 23,5 tabung Rp18.000 Rp423.000

8. Kayu bakar 23,5 kibik Rp300.000 Rp7.050.000

9. label mix rasa 235 pack 20000 Rp4.700.000

total Rp95.780.500

Page 114: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

95

Lampiran 16. Perhitungan biaya variabel tenaga kerja satu bulan

No. Jenis kegiatan ∑ Tenaga kerja ∑ hari kerja Jumlah jam ∑ gaji/hari ∑ gaji

1. Bagian produksi 6 26 7 Rp50.000 Rp7.800.000

2. Bagian pengemasan 10 26 6 Rp30.000 Rp7.800.000

Total 16 52 13 Rp80.000 Rp15.600.000

Lampiran 17. Perhitungan biaya variabel tenaga kerja untuk pembuatan 1 kg suwar-suwir

No Jenis kegiatan satuan Jumlah TK Jumlah jam Biaya/produksi (Rp)

1. Bag.produksi orang 0,03 0,035 Rp39.000

2. Bag. Pengemasan orang 0,05 0,03 Rp39.000

Total 0 0,08 0,065 Rp78.000

Lampiran 18. Perhitungan biaya variabel lain-lain untuk satu bulan

No Jenis kegiatan

jumlah satuan harga satuan

(Rp) ∑ harga

1. Pengangkutan (Bensin)

100 liter Rp9.000 Rp900.000

2. Biaya komunikasi (pulsa dan internet) 1 bulan Rp300.000 Rp300.000

Total Rp1.200.000

Page 115: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

96

Lampiran 19. Data rangkuman biaya variabel untuk satu bulan

No Uraian Total biaya

1. ∑ Biaya bahan baku Rp95.780.500

2. ∑ Biaya tenaga kerja Rp15.600.000

3. ∑ biaya lain-lain Rp1.200.000

total Rp112.580.500

Lampiran 20. Data penerimaan suwar-suwir UD.Mutiara Rasa dalam 1 bulan

No. Keterangan Penjualan (kg) Harga Jual (Rp) Penerimaan (TR)

1. Rasa original 3700 28000 103600000

2. Mix Rasa 1000 30000 30000000

Total 133600000

Lampiran 21. Total biaya produksi pembuatan suwar-suwir UD.Mutiara Rasa dalam 1 bulan

No Uraian Total biaya (Rp/Proses)

1. Biaya tetap Rp1.873.226

2. Biaya variabel Rp112.580.500

Total Rp114.453.726

Lampiran 22. Anallisis pendapatan dan efisiensi usaha agroindustri UD.Mutiara Rasa dalam 1 bulan

No. Total biaya (TC) Total penerimaan (TR) Pendapatan Kelayakan usaha

(RC/Ratio)

1. Rp114.453.726 Rp133.600.000 Rp19.146.724 1,16728

Page 116: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

97

Lampiran 23. Kuisioner Penelitian

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

KUISIONER

Judul : Analisis Kelayakan Usaha dan Strategi Pemasaran

Agroindustri Suwar-Suwir tanpa Merk pada

UD.Mutiara Rasa Kecamatan Ajung Kabupaten

Jember

Lokasi : Kecamatan Ajung Kabupaten Jember

Identitas Responden

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

Desa :

Kecamatan :

Kabupaten :

Lama Kegiatan Usaha : Tahun

Pewawancara

Nama : Siti Nurjanah

NIM : 151510601148

Tanggal Wawancara :

Responden

( )

AGROINDUSTRI

Page 117: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

98

A. GAMBARAN UMUM AGROINDUSTRI SUWAR-SUWIR

UD.MUTIARA RASA

1. Sejak kapan agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara Rasa ini didirikan?

Jawab : ........................................................................................................

2. Bagaimana asal mula berdirinya agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara Rasa?

Jawab : ........................................................................................................

3. Bagaimana status kepemilikan agroindustri suwar-suwir UD. Mutiara Rasa?

Jawab : ........................................................................................................

4. Apakah usaha agroindustri UD.Mutiara Rasa merupakan pekerjaan utama atau

sampingan?

Jawab : ........................................................................................................

5. Apakah alasan anda untuk melakukan usaha agroindustri suwar-suwir

UD.Mutiara Rasa?

a. Harga bahan baku murah

b. Ketersediaan bahan baku

c. Usaha turun menurun

d. Keinginan sendiri

e. Biaya produksi rendah

f. Keuntungan tinggi

g. Lain-lain

Jawab : ........................................................................................................

6. Suwar-suwir jenis apa saja yang dihasilkan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa?

Jawab : .........................................................................................................

7. Apakah anda melakukan pengolahan suwar-suwir setiap hari?

Jawab : .........................................................................................................

8. Bagaimana struktur organisasi pada agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara

Rasa?

Jawab : ........................................................................................................

9. Berapa jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk melakukan kegiatan pada

agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara Rasa?

Jawab : ........................................................................................................

Page 118: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

99

10. Apa saja peran tenaga kerja selama kegiatan dalam agroindustri suwar-suwir?

Jawab : ........................................................................................................

11. Apakah terdapat kriteria atau persyaratan khusus dalam perekrutan tenaga

kerja?

a. Ya b. Tidak

Keterangan : ..............................................................................................

12. Darimanakah modal yang anda dapatkan untuk melakukan usaha agroindustri

suwar-suwir UD.Mutiara Rasa?

Jawab : .......................................................................................................

13. Apakah terdapat kendala selama menjalankan kegiatan agroindustri suwar-

suwir UD.Mutiara Rasa?

a. Ya b. Tidak

Keterangan : .............................................................................................

14. Bagaimanakah cara anda mengatasi kendala tersebut?

Jawab : .......................................................................................................

a. Bahan baku suwar-suwir

1. Apa saja bahan baku yang dibutuhkan untuk melakukan proses produksi?

Jawab :.......................................................................................................

2. Darimana anda membeli bahan baku tersebut?

Jawab : ......................................................................................................

3. Apakah bahan baku untuk pembuatan suwar-suwir bisa kontinyu?

Jawab : ......................................................................................................

4. Untuk bahan baku utama singkong, berapa jumlah petani yang memasok bahan

baku?

Jawab : ......................................................................................................

5. Apakah anda memperoleh bahan baku hanya dari petani saja, tidak

membutuhkan dari pemasok lain?

Jawab : ......................................................................................................

6 Berapa harga bahan baku singkong untuk setiap kilogramnya?

Jawab : ......................................................................................................

Page 119: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

100

6. Berapa banyak bahan baku yang anda butuhkan untuk setiap kali produksi?

Jawab : ......................................................................................................

8. Apakah terdapat kriteria atau kualitas khusus untuk bahan baku yang akan

digunakan?

a. Ya b. Tidak

Keterangan : .............................................................................................

9. Kriteria seperti apa yang biasanya digunakan untuk pemilihan bahan baku?

Jawab : ......................................................................................................

10. Singkong jenis apa yang biasanya anda gunakan untuk produksi suwar-suwir?

Jawab : ......................................................................................................

9. Apakah pernah terdapat kendala dalam memperoleh bahan baku tersebut?

Jawab : ......................................................................................................

10. Bagaimana cara anda untuk mengatasi kendala dalam memperoleh bahan

baku?

Jawab : ......................................................................................................

b. Proses Produksi

1. Teknologi apa saja yang anda gunakan untuk melakukan usaha agroindustri

suwar-suwir?

Jawab : ......................................................................................................

2. Darimana anda memperoleh teknologi tersebut?

a. Bantuan pemerintah

b. Beli sendiri

c. Lain-lain,

Jawab : ......................................................................................................

3. Apakah terdapat bahan bakar yang digunakan dalam kegiatan agroindustri

suwar-suwir?

a. Ya b. Tidak

Keterangan : .............................................................................................

4. Jenis bahan bakar apa yang anda gunakan?

Jawab : ......................................................................................................

Page 120: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

101

5. Apakah hanya kayu bakar yang digunakan sebagai bahan bakar dalam proses

produksi?

Jawab : ......................................................................................................

6. Jenis kayu bakar apa yang biasanya digunakan untuk proses produksi?

Jawab : .......................................................................................................

7. Darimanakah anda memperoleh kayu bakr tersebut?

Jawab : .....................................................................................................

9. Berapa kali anda membeli kayu bakar untuk proses produksi?

Jawab : ......................................................................................................

10. Berapa jumlah kayu bakar dalam 1 kali pembelian?

Jawab : ......................................................................................................

11. Berapa biaya yang anda keluarkan untuk membeli kayu bakar dalam sekali

pembelian?

Jawab : ......................................................................................................

12. Berapa frekuensi untuk satu kali proses produksi suwar-suwir?

Jawab : .......................................................................................................

13. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk satu kali proses produksi suwar-

suwir?

Jawab : .....................................................................................................

14. Berapa banyak produk yang dihasilkan untuk satu kali proses produksi?

Jawab : .....................................................................................................

15. Berapa berat bersih produk yang dihasilkan dalam sekali proses produksi

suwar-suwir?

Jawab : ......................................................................................................

16. Kendala apa yang sering anda alami dalam proses produksi suwar-suwir?

Jawab : ......................................................................................................

17. Bagaimana cara anda mengatasi kendala tersebut?

Jawab : ......................................................................................................

c. Produk Suwar-Suwir

1. Produk suwar-suwir apa saja yang anda hasilkan pada agroindustri anda?

Page 121: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

102

Jawab : ......................................................................................................

2. Apakah terdapat perbedaan antara suwar-suwir original dengan suwar-suwir

mix rasa?

Jawab : ......................................................................................................

3 . Apa yang membedakan antara suwar-suwir original dan mix rasa?

Jawab : ......................................................................................................

4. Rasa apa saja yang ada pada produk suwar-suwir mix rasa?

Jawab : ......................................................................................................

5. Apakah terdapat perbedaan biaya antara produksi suwar-suwir original dengan

mix rasa?

Jawab : ......................................................................................................

6. Berapa biaya untuk produksi suwar-suwir original dan berapa biaya produksi

suwar-suwir mix rasa?

Jawab : ......................................................................................................

7. Apa kemasan yang anda gunakan untuk produk suwar-suwir anda?

Jawab : ........................................................................................................

8. Apakah terdapat perbedaan kemasan antara rasa original dengan mix rasa?

Jawab : ........................................................................................................

9. Berapa biaya yang anda keluarkan untuk pengemasan?

Jawab : ........................................................................................................

d. Sarana Produksi

1. Bangunan jenis apa yang anda gunakan untuk proses produksi suwar-suwir?

Jawab : ........................................................................................................

2. Apakah bangunan tersebut milik anda sendiri atau sewa?

Jawab : ........................................................................................................

3. Jika milik sendiri, berapakah jumlah pajak yang anda bayarkan untuk

bangunan?

Jawab : ........................................................................................................

4. Berapakah jumlah pajak usaha yang anda bayarkan?

Jawab : .........................................................................................................

5. Jenis kendaraan apa yang anda gunakan untuk pengiriman suwar-suwir?

Page 122: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

103

Jawab : .........................................................................................................

6. Berapa jumlah kendaraan yang anda gunakan untuk proses pengiriman suwar-

suwir?

Jawab : .........................................................................................................

7. Apakah kendaraan tersebut milik anda sendiri, atau sewa?

Jawab : .........................................................................................................

8. Berapa jumlah pajak kendaraan yang anda bayarkan?

Jawab : .........................................................................................................

9. Berapa jumlah tungku yang digunakan untuk proses produksi suwar-suwir?

Jawab : .........................................................................................................

10. Apakah terdapat biaya perbaikan, apabila tungku mengalami kerusakan?

Jawab : ........................................................................................................

11. Berapa jumlah biaya yang dikeluarkan untuk perbaikan tungku?

Jawab : .......................................................................................................

12. Berapa jumlah wajan yang anda gunakan untuk proses produksi?

Jawab : .......................................................................................................

13. Berapa biaya yang anda keluarkan untuk membeli wajan?

Jawab : .......................................................................................................

14. Berapa jumlah timba yang anda gunakan untuk proses produksi?

Jawab : .......................................................................................................

15. Berapa jumlah kompor kecil yang anda gunakan untuk proses produksi?

Jawab : .......................................................................................................

16. Berapa jumlah meja roll yang anda gunakan untuk proses produksi?

Jawab : .......................................................................................................

17. Jenis timbangan seperti apa yang anda gunakan?

Jawab : .......................................................................................................

18. Apa jenis komunikasi yang anda gunakan untuk berkomunikasi dengan

konsumen?

Jawab : .......................................................................................................

19. Berapa biaya yang anda keluarkan untuk komunikasi tersebut?

Jawab : ........................................................................................................

Page 123: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

104

20. Berapa kali pengangkutan suwar-suwir setiap satu kali proses produksi?

Jawab : .....................................................................................................

21. Berapa biaya yang anda keluarkan untuk proses pengangkutan suwar-suwir?

Jawab : .....................................................................................................

B. Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Agroindustri Suwar-Suwir

UD.Mutiara Rasa

a. Penggunaan Biaya Produksi Agroindustri Suwar-Suwir UD.Mutiara Rasa

(Satu Kali Proses Produksi)

1. Biaya tetap

a. Penyusutan peralatan

No Komponen Jumlah Umur

ekonomis

(Tahun)

Harga

Satuan

(Rp)

Biaya

Penyusutan

1. Pajak bangunan

2. Pajak usaha

3. Pajak kendaraan

4. Tungku

5. Wajan

6. Timba

7. Kompor kecil

8. Meja roll

9. Alat pengaduk

kayu

10. Pisau

11. Penggaris kayu

12. Timbangan

13. Staples

14. Komputer dan

Printer

15. Mesin penghalus

Total Biaya

Page 124: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

105

2. Biaya variabel

a. Biaya variabel untuk biaya bahan baku

No. Bahan Baku Jumlah Satuan Harga/satuan

1. Singkong

2. Gula pasir

3. Perasa dan

pewarna

makanan

Total biaya

b. Biaya bahan bakar

No Bahan bakar Jumlah Satuan Harga/satuan

1. Listrik

2. Kayu bakar

Total biaya

c. Biaya tenaga kerja

No Jenis kegiatan Jumlah Gaji

orang/produksi

Jumlah

produksi

Jumlah

gaji

1. Bag. pemasaran

dan keuangan

2. Bag. produksi

3. Bag.

pengemasan

Total biaya

Page 125: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

106

d. Biaya pemasaran

No Jenis kegiatan Jumlah Satuan Harga/satuan

1. Pengangkutan

2. Pengemasan

3. Biaya

komunikasi

3. Produksi dan Harga Jual UD.Mutiara Rasa

No Keterangan Produksi Harga Jual Penerimaan

1. Suwar-suwir

original

2. Suwar-suwir

mix rasa

4. Pendapatan bersih agroindustri

No Total pendapatan

kotor

Total biaya

tetap

Total biaya

variabel

Total

pendapatan

bersih

Page 126: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

107

UNIVERSITAS JEMBER

FAKULTAS PERTANIAN

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

KUISIONER

Judul : Analisis Kelayakan Usaha dan Strategi Pemasaran

Agroindustri Suwar-Suwir tanpa Merk pada

UD.Mutiara Rasa Kecamatan Ajung Kabupaten

Jember

Lokasi : Kecamatan Ajung Kabupaten Jember

Identitas Responden

Nama :

Umur :

Pendidikan :

Pekerjaan :

Alamat :

Desa :

Kecamatan :

Kabupaten :

Lama Kegiatan Usaha : Tahun

Pewawancara

Nama : Siti Nurjanah

NIM : 151510601148

Tanggal Wawancara :

Responden

( )

OUTLET

Page 127: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

108

A. STRATEGI PEMASARAN AGROINDUSTRI SUWAR-SUWIR

UD.MUTIARA RASA

1. Penjualan Outlet A, B, dan C

1. Berapa jumlah (kg) pemesanan suwar-suwir yang anda lakukan?

Jawab : ........................................................................................................

2. Berapa kg untuk pemesanan suwar-suwir original?

Jawab : ........................................................................................................

3. Berapa kg untuk pemesanan suwar-suwir mix rasa?

Jawab : ........................................................................................................

4. Berapa jumlah (kg/kw) paling banyak anda membeli suwar-suwir?

Jawab : ........................................................................................................

4. Berapa harga per kg suwar-suwir yang anda beli?

Jawab : ........................................................................................................

5. Apakah sama harga suwar-suwir per kg antara original dengan mix rasa?

Jawab : ........................................................................................................

6. Jika beda, berapa harga untuk suwar-suwir original?

Jawab : ........................................................................................................

7. Berapa harga untuk suwar-suwir mix rasa?

Jawab : ........................................................................................................

8. Bagaimana penetapan harga produk suwar-suwir yang anda beli?

Jawab : ........................................................................................................

9. Berapa frekuensi pembelian suwar-suwir yang anda lakukan?

Jawab : ........................................................................................................

10. Bagaimana sistem pembelian yang anda lakukan?

Jawab : ........................................................................................................

11 Bagaimana sistem pembayaran yang dilakukan?

Jawab : ........................................................................................................

12. Apa saja kendala dalam pembelian suwar-suwir yang anda lakukan?

Jawab : ........................................................................................................

13. Bagaimana solusi anda dalam memecahkan kendala tersebut?

Jawab : ........................................................................................................

14. Apakah terdapat peningkatan pemesanan/pembelian suwar-suwir setiap bulan

Page 128: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

109

yang anda lakukan?

Jawab : ........................................................................................................

2. Produk

1. Keunggulan apa yang ada pada produk suwar-suwir UD.Mutiara Rasa

dibandingkan dengan produk suwar-suwir pada agroindustri lain?

Jawab : ........................................................................................................

2. Apakah produk suwar-suwir UD.Mutiara Rasa memiliki kualitas yang baik jika

dibandingkan dengan suwar-suwir dari agroindustri lain?

Jawab : ........................................................................................................

3. Bagaimana kualitas dari suwar-suwir dari UD.Mutiara Rasa?

Jawab : ........................................................................................................

4. Apakah produk yang dihasilkan UD.Mutiara Rasa telah mampu memenuhi

permintaan konsumen pada outlet anda dari segi kuantitas maupun kualitas?

Jawab : ........................................................................................................

5. Kualitas produk suwar-suwir yang seperti apa yang biasanya diminta oleh

konsumen pada outlet anda?

Jawab : ........................................................................................................

6. Apakah anda hanya melakukan pembelian produk suwar-suwir pada

agroindustri UD.Mutiara Rasa?

7. Bagaimana kemasan produk suwar-suwir pada agroindustri UD.Mutiara Rasa?

Jawab : ........................................................................................................

8. Apakah kemasan yang anda gunakan menggunakan kemasan dari outlet anda

sendiri?

Jawab : ........................................................................................................

9. Apakah terdapat kendala selama anda melakukan pembelian produk suwar-

suwir pada agroindustri UD.Mutiara Rasa?

10. Jika iya, kendala apa yang biasanya terjadi?

Jawab : ........................................................................................................

11. Bagaimana cara anda mengatasi kendala tersebut?

Jawab : ........................................................................................................

Page 129: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

110

12. Berapa banyak anda membeli produk suwar-suwir dari UD.Mutiara Rasa?

Jawab : .........................................................................................................

13. Apakah pembelian suwar-suwir pada UD.Mutiara Rasa dipengaruhi oleh hari-

hari besar?

Jawab : ........................................................................................................

3. Tempat

1. Siapa konsumen/pembeli yang anda pilih dalam pemasaran suwar-suwir pada

outlet anda?

Jawab : ........................................................................................................

2. Bagaimana saluran pemasaran yang anda gunakan?

Jawab : ........................................................................................................

3. Dimana saja suwar-suwir anda dipasarkan?

Jwab : ..........................................................................................................

4. Pada bulan-bulan apa saja permintaan suwar-suwir mengalami peningkatan?

Jawab : ........................................................................................................

5. Apakah terdapat kerjasama dengan lembaga/instansi dalam memasarkan suwar-

suwir anda?

Jawab : ........................................................................................................

6. Apakah terdapat pesaing dalam pemasaran suwar-suwir anda?

Jawab : ........................................................................................................

7. Bagaiman cara anda menghadapi pesaing tersebut?

Jawab : ........................................................................................................

8. Strategi apa yang anda lakukan dalam memasarkan suwar-suwir anda?

Jawab : ........................................................................................................

9. Apa yang anda harapkan untuk pemasaran suwar-suwir anda kedepannya?

Jawab : ........................................................................................................

10. Apakah agroindustri UD.Mutiara Rasa selalu mampu memenuhi permintaan

suwar-suwir pada outlet anda?

Jawab : ........................................................................................................

4. Harga

1. Siapakah penentu harga produk suwar-suwir?

Page 130: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

111

Jawab : ........................................................................................................

2. Bagaimana dengan penentuan harga tersebut?

Jawab : ........................................................................................................

3. Permasalahan apa yang anda hadapi dalam penentuan harga jual produk suwar-

suwir?

Jawab : ........................................................................................................

4. Upaya apa yang anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

Jawab : ........................................................................................................

5. Apakah harga juga ditentukan berdasarkan wilayah/jarak dari pembeli?

Jawab : .........................................................................................................

6. Apakah agroindustri UD.Mutiara Rasa pernah memberikan potongan harga?

Jawab : ........................................................................................................

7. Berapa potongan harga yang diberikan oleh agroindustri UD.Mutiara Rasa?

Jawab : ........................................................................................................

8. Pada saat apa, potongan harga tersebut diberikan?

Jawab : ........................................................................................................

9. Bagaimana sistem pembayaran yang anda lakukan dengan pihak agroindustri

UD.Mutiara Rasa?

Jawab : ........................................................................................................

10. Apakah pembayaran dilakukan diawal pembelian produk suwar-suwir atau

dilakukan pada saat produk suwar-suwir pada outlet anda telah terjual habis?

Jawab : ........................................................................................................

5. Promosi

1. Mengapa anda melakukan pembelian suwar-suwir pada UD.Mutiara Rasa?

Jawab :

2. Darimana anda mengenal produk suwar-suwir UD.Mutiara Rasa?

Jawab : ........................................................................................................

3. Apakah agroindustri UD.Mutiara Rasa pernah melakukan promosi produk

suwar-suwir kepada outlet anda?

Jawab : ........................................................................................................

4. Bentuk promosi seperti apa yang dilakukan UD.Mutiara Rasa?

Page 131: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

112

Jawab : ........................................................................................................

5. Bagaimana cara anda melakukan pembelian suwar-suwir pada agroindustri

UD.Mutiara Rasa?

Jawab : ........................................................................................................

6. Apakah UD.Mutiara Rasa pernah memberikan hadiah pada saat melakukan

pembelian suwar-suwir dalam jumlah banyak?

Jawab : ........................................................................................................

7. Apakah anda sebelumnya telah mengenal pemilik atau pihak dari agroindustri

UD.Mutiara Rasa?

Jawab : ........................................................................................................

Page 132: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

113

Lampiran 24. Dokumentasi Penelitian

Gambar 1. Wawancara dengan Marketing agroindustri UD.Mutiara Rasa

Gambar 2. Wawancara dengan pemilik agroindustri UD.Mutiara Rasa

Page 133: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

114

Gambar 3. Wawancara dengan manager pemasaran outlet UD.Primadona

Gambar 4. Wawancara dengan pemilik outlet Sumber Madu

Page 134: ANALISIS EFISIENSI USAHA DAN EVALUASI STRATEGI … · Analisis Efisiensi Usaha dan Evaluasi Strategi Pemasaran Agroindustri Suwar-Suwir Tanpa Merk (Studi Kasus Pada Agroindustri Suwar-Suwir

115

Gambar 5. Wawancara dengan manager marketing outlet H.Slamet

Gambar 6. Tempat produksi agroindustri suwar-suwir UD.Mutiara Rasa