Analisis Efek Kalium Dalam Asupan Air Kelapa Muda Pada Ibu

2021

DISERTASI

ANALISIS EFEK KALIUM DALAM ASUPAN AIR KELAPA MUDA PADA IBU HAMIL BERDASARKAN KEARIFAN LOKAL ETNIS

DAYAK KALIMANTAN TENGAH TERHADAP KADAR KALIUM SALIVA IBU DAN BAYI SERTA KADAR MEKONIUM AIR KETUBAN

TRI RATNA ARIESTINI

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SURABAYA

DISERTASI ANALISIS EFEK KALIUM ... TRI RATNA ARIESTINI

IR - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

i

DISERTASI



TRI RATNA ARIESTINI NIM. 101717087303

UNIVERSITAS AIRLANGGA FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

PROGRAM DOKTOR PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SURABAYA 2021



ii



DISERTASI

Untuk memperoleh Gelar Doktor Dalam Program Studi Kesehatan Masyarakat

Pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Telah dipertahankan di hadapan

Panitia Ujian Doktor Terbuka Pada hari : Senin

Tanggal : 5 April 2021 Pukul : 10.00-12.00 WIB

Oleh :

TRI RATNA ARIESTINI NIM. 101717087303



iii

PENGESAHAN

Dipertahankan di depan Tim Penguji Ujian Disertasi Program Studi Kesehatan Masyarakat

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dan Diterima untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar Doktor (Dr.)

Tanggal 5 April 2021

Mengesahkan

Universitas Airlangga Fakultas Kesehatan Masyarakat

Dekan,

Dr. Santi Martini, dr., M.Kes NIP. 196609271997022001



iv

PERSETUJUAN

DISERTASI INI TELAH DISETUJUI PADA TANGGAL 7 MEI 2021

Oleh:

Promotor

Alm. Prof. Dr. Merryana Adriani, S.K.M., M.Kes. NIP. 195905171994032001

Ko-Promotor I

Dr. Windhu Purnomo, dr., M.S.

NIP.195406251983031002

Ko-Promotor II

Dr. Shrimarti R. Devy, Dra., M.Kes.

NIP.196602152002122002

Mengetahui KPS Kesehatan Masyarakat

Dr. Hari Basuki Notobroto, dr., M.Kes. NIP. 196506251992031002



v



vi

PANITIA PENGUJI DISERTASI

Telah diuji pada Ujian Doktor Tahap I (Tertutup) Tanggal 21 Januari 2021

Ketua : Prof. Retno Handajani, dr., M.S., Ph.D. Anggota : 1. Alm. Prof. Dr. Merryana Adriani, S.K.M., M.Kes. 2. Dr. Windhu Purnomo, dr., M.S. 3. Dr. Shrimarti Rukmini Devy, Dra., M.Kes. 4. Dr. dr. Agus Sulistyono, Sp.OG (K) 5. Dr. Annis Catur Adi, Ir., M.Si. 6. Dr. Sri Utami, S.Kp., M.Kes.

Ditetapkan dengan Surat Keputusan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga Nomor : 11/UN3.1.10/2021 Tanggal : 21 Januari 2021



vii

UCAPAN TERIMA KASIH

Pertama-tama penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan yang

Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga disertasi yang berjudul “Analisis Efek Kalium dalam Asupan Air Kelapa

Muda pada Ibu Hamil Berdasarkan Kearifan Lokal Etnis Dayak Kalimantan

Tengah Terhadap Kadar Kalium Saliva Ibu dan Bayi Serta Kadar Mekonium Air

Ketuban” sebagai salah satu persyaratan akademis dalam rangka menyelesaikan

Program Doktor Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga dapat diselesaikan.

Terima kasih tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya

kepada yang terhormat Alm. Prof. Dr. Merryana Adriani, S.K.M., M.Kes., selaku

Promotor, kepada yang terhormat Dr. Windhu Purnomo, dr., M.S., selaku Ko-

Promotor I dan kepada yang terhormat Dr. Shrimarti Rukmini Devy, Dra.,

M.Kes., selaku Ko-Promotor II yang dengan penuh perhatian dan kesabaran telah

memberikan dorongan, bimbingan dan saran.

Dengan selesainya materi disertasi ini, penulis mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Mohammad Nasih., SE., MT., Ak., CMA., selaku Rektor Universitas

Airlangga, atas kesempatan dan fasilitas yang diberikan untuk mengikuti

pendidikan Program Doktor Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Airlangga.

2. Prof. Dr. Tri Martianan, dr., M.S., selaku Dekan Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Airlangga yang selanjutnya dijabat oleh Dr. Santi



viii

Martini., dr. M.Kes. beserta jajarannya, yang telah memberikan kesempatan

serta segala kemudahan fasilitas pada pendidikan Program Doktor Kesehatan

Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

3. Dr. Nyoman Anita Damayanti, drg., M.S. selaku Koordinator Program Studi

S3 Kesehatan Masyarakat, selanjutnya dijabat oleh Dr. Hari Basuki

Notobroto, dr., M.Kes., yang banyak memberikan arahan dalam proses

pendidikan S3 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.

4. Ibu Pimpinan sidang UDT, Seluruh penyanggah, seluruh undangan akademik

dan semua penguji dari mulai ujian prakualipikasi sampai ujian tertutup, yang

telah bersedia dan memberikan saran yang membangun sehingga disertasi ini

dapat selesai.

5. Dhini, M.Kes., selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Palangka Raya, yang

telah berkenan memberikan ijin dan motivasi kepada saya melaksanakan tugas

belajar sebagai mahasiswa S3 Kesehatan Masyarakat.

6. Seluruh Dosen pengajar pada Program Studi S3 Kesehatan Masyarakat

Universitas Airlangga yang telah berkenan membagikan ilmu dan motivasi

dalam proses studi.

7. Drg. Andjar Hari Purnomo, M.Kes., selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota

Palangka Raya. Kepala Puskesmas dan seluruh bidan di Puskesmas wilayah

kerja Dinas Kesehatan kota Palangka Raya, tokoh adat, bidan senior, dukun

melahirkan, masyarakat, pegawai Dinas Perkebunan dan Sertifikasi Benih,

pedagang dan pemasok kelapa muda, tim gizi, ibu hamil, ibu nifas dan

keluarga, yang telah banyak membantu proses pengumpulan data penelitian.



ix

8. Seluruh staf administrasi S3 Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

yang telah banyak membantu proses kelancaran administrasi selama

menjalankan studi.

9. Bapak dan Ibu saya (Alm. Soegianto dan Nurkamini); Bapak dan Ibu mertua

saya (Adjun Gubal dan Alm. Agusta Ngantung), yang selalu mendukung dan

berdoa untuk kelancaran dan keberhasilan studi.

10. Suami tercinta, Ir. Yudha, M.Sc., dan anaku tercinta Andry Sentosa, terima

kasih tak terhingga atas pengertiannya yang selalu sabar dan tulus

memberikan semangat, dukungan moril maupun materiil dan doanya untuk

keberhasilan studi.

11. Teman-teman Prodi S3 Kesehatan Masyarakat, rekan kerja di Poltekkes

Palangka Raya dan semua pihak yang belum saya sebutkan namanya, yang

telah mendukung dan membantu selama pendidikan di Prodi S3 Kesehatan

Masyarakat.

Akhir kata, peneliti berharap semoga disertasi ini dapat berguna bagi

masyarakat dan tenaga kesehatan lainnya. Peneliti menyadari bahwa materi

disertasi ini masih jauh dari kesempurnaan. Kritik dan saran yang bersifat

membangun sangat penulis hargai untuk perbaikan dimasa yang akan datang.

Surabaya, April 2021

Penulis



x

RINGKASAN



Air ketuban keruh (AKK) adalah air ketuban bercampur mekonium yang

menyebabkan air ketuban berwarna kehijauan. Insiden AKK berdasarkan etnis di dunia sekitar 14%-29%. Insiden AKK di Indonesia sekitar 6,3%-39,6%. Insiden AKK di Kalimantan Tengah belum dilakukan pencatatan dengan baik sehingga belum ada angka pasti. Air ketuban keruh menimbulkan dampak negatif cukup banyak. Pengalaman empiris di masyarakat etnis Dayak diketahui bahwa konsumsi air kelapa muda (AKM) sebanyak 3-4 buah perminggu secara teratur selama trimester ketiga kehamilan dipercaya dapat mencegah AKK. Air kelapa muda mengandung mineral utama dan tertinggi yaitu kalium. Hasil penelitian studi diet total, lebih dari 90% asupan harian (AH) kalium ibu hamil di Indonesia yaitu 1447 mg/hari, dan asupan kurang dari kebutuhan normal (4700 mg perhari). Kalium diketahui ikut mempengaruhi kontraksi usus. Hipokalemia awal dapat menyebabkan aritmia kolon, sehingga terjadi pengeluaran mekonium dalam air ketuban.

Penelitian ini bertujuan menganalisis efek kalium dalam asupan air kelapa muda pada ibu hamil berdasarkan kearifan lokal etnis Dayak Kalimantan Tengah, terhadap kadar kalium saliva ibu dan bayi serta kadar mekonium air ketuban.

Penelitian ini merupakan penelitian mixed methods sequential exploratory design, penelitian ini terdiri dari 2 tahap. Penelitian tahap pertama: pendekatan kualitatif menggunakan teknik wawancara mendalam dengan panduan. Partisipan sebanyak 15 orang di kota Palangka Raya, terdiri dari tokoh adat, bidan senior (lulusan pendidikan bidan), dukun melahirkan (tanpa pendidikan formal bidan), masyarakat, ibu hamil, ibu nifas, orang tua/mertua ibu hamil, orang tua/mertua ibu nifas, pegawai Dinas Perkebunan, pegawai Balai Perlindungan Perkebunan dan Pengawasan Benih, penjual buah kelapa dan pemasok buah kelapa. Analisis pendekatan kualitatif menggunakan tematik berdasarkan 3 wujud budaya yaitu nilai, aktivitas dan benda. Tahap kedua: penelitian kuantitatif observasional kohort prospektif selama 3 bulan. Sampel penelitian 24 ibu hamil trimester ketiga yang mengkonsumsi AKM (kelompok AKM) dan 24 ibu hamil tidak konsumsi AKM (kelompok kontrol). Lokasi penelitian yaitu seluruh wilayah kerja 10 Puskesmas di kota Palangka Raya. Perhitungan kadar kalium AKM menggunakan metode atomic absorption spectrophotometer. Perhitungan kadar kalium asupan harian menggunakan metode estimated food records dengan foto ukuran makanan, software NutriSurvey. Perhitungan kadar kalium saliva ibu dan bayi baru lahir (BBL) menggunakan cardy potassium meter. Perhitungan kadar mekonium air ketuban menggunakan metode meconium-crit. Uji statistik data menggunakan analisis jalur dengan bantuan regresi ganda.

Hasil pendekatan kualitatif, menurut ‘wujud nilai’, buah kelapa dipercaya merupakan penjelmaan 2 tabib sakti (Mangku Amat Jaya Sangen dan Nyai Jaya



xi

Sangiang), manifestasi Ranying Hatalla (sosok yang dianggap sebagai penguasa alam atas), sehingga AKM dipercaya sebagai air suci, dapat membersihkan semua yang kotor dan mencegah AKK. Menurut ‘wujud aktivitas’, Konsumsi AKM dilakukan selama trimester ketiga kehamilan. Air kelapa muda dikonsumsi 3-4 kali dalam seminggu, tanpa daging buah kelapa, setiap kali dikonsumsi 1 gelas sampai 2,5 gelas sedang (setara 1 buah kelapa) diminum bertahap sampai habis. Berdasarkan ‘wujud benda’, buah kelapa yang dipilih ibu hamil etnis Dayak adalah buah kelapa jenis “Kelapa Dalam Unggul Lokal” yang kulitnya berwarna hijau, melambangkan kesegaran, yang dianggap sangat baik untuk kesehatan ibu hamil. Hasil penelitian kuantitatif, rerata kadar kalium AKM 646,79 mg/hari pada kelompok AKM. Rerata kadar kalium AH ibu kelompok AKM 1807,34 mg/hari dan kelompok kontrol 1733,01 mg/hari. Rerata kadar kalium saliva ibu kelompok AKM 41 mmol/l dan kelompok kontrol 27,5 mmol/l. Rerata kadar kalium saliva BBL dengan ibu kelompok AKM 22,82 mmol/l dan kelompok kontrol 15,14 mmol/l. Rerata kadar mekonium air ketuban pada ibu kelompok AKM 3,75% dan kelompok kontrol 11,67%. Kadar kalium AKM berkorelasi positif terhadap kadar kalium saliva ibu, dengan nilai korelasi 0,669, berarti berkorelasi kuat. Kadar kalium saliva ibu berkorelasi negatif terhadap kadar mekonium air ketuban (pengaruh langsung sebesar -0,603). Kadar kalium saliva ibu melalui kadar kalium saliva BBL berkorelasi negatif terhadap kadar mekonium air ketuban (pengaruh tidak langsung sebesar -0,205). Etnis Dayak percaya bahwa AKM adalah air suci sehingga dapat membersihkan segala yang kotor dalam kandungan. Dari sisi medis modern terbukti AKM sebagai sumber kalium yang dapat mencegah mekonium keluar mencemari air ketuban.

Temuan baru: Air kelapa muda yang dikonsumsi ibu hamil selama trimester ketiga kehamilan dapat mencegah AKK. Temuan ini terbukti selaras/sama, baik berdasarkan pendekatan kualitatif empiris tradisional etnis Dayak maupun kuantitatif hasil laboratorium medis modern.

Kesimpulan: Air kelapa muda dapat mencegah AKK, hasil penelitian ini selaras baik berdasarkan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif.



xii

SUMMARY

ANALYSIS OF THE EFFECT OF POTASSIUM IN THE INTAKE OF YOUNG COCONUT WATER CONSUMED BY PREGNANT WOMEN BASE ON THE LOCAL WISDOM OF DAYAK ETHNIC CENTRAL

KALIMANTAN ON THE POTASSIUM LEVELS OF SALIVA OF MOTHERS AND INFANTS AS WELL AS THE MECONIUM

LEVELS OF AMNIOTIC FLUID

Meconium staining of amniotic fluid (MSAF) is an amniotic fluid mix with meconium which causes the amniotic liquor to turn greenish. The incidence of MSAF base on ethnicity in the world is around 14%-29%. The incidence of MSAF in Indonesia is around 6.3%-39.6 There is no MSAF incident recording in Central Kalimantan, so there is no exact figure. MSAF is proven to have a significantly bad impact. Practical experience in the Dayak ethnic community that consuming 3-4 young coconut water (YCW) regularly every week during the third trimester of pregnancy could prevent MSAF. The original and highest mineral content of YCW is potassium. The results of the total diet study show that the daily intake of potassium of pregnant women in Indonesia more than 90% less than the standard (4700 mg/day) is 1447 mg. Potassium can influence intestinal contractions. The hypokalemia causes colonic arrhythmias causing meconium excretion in the amniotic fluid.

The study aimed to analyze the effects of potassium in the intake of young coconut water in pregnant women based on the local wisdom of the Dayak ethnic of Central Kalimantan, on the potassium levels of mother and baby saliva, and meconium levels of amniotic fluid.

This study was a mixed-methods sequential exploratory design consisted of 2 (two) stages. The first stage of the study is a qualitative approach using in-depth interview techniques using guidelines. The participants were 15 people in the city of Palangka Raya, consisted of traditional leaders, senior midwives (midwife education graduates), village midwives (without midwifery education), community, pregnant women, postpartum mothers, parents-in-law of pregnant women, parents of postpartum mothers, employees of Dinas Perkebunan, employees of Balai Perlindungan Perkebunan dan Pengawasan Benih, coconut fruit sellers and supplier coconut fruit. The analysis of the Qualitative approach used thematic, based on three cultural forms are values, activities, and objects. The second stage of study is a quantitative cohort observational perspective for three months. The study has a sample consisted of 24 the third trimester of pregnant women who consumed young coconut water and 24 pregnant women who did not consume YCW. The research locations were all work areas of 10 Puskesmas in the city of Palangka Raya. Calculation of potassium YCW lavels used the atomic absorption spectrophotometer. Calculation of daily intake levels used the estimated food records method with the size of food photos, NutriSurvey software. Calculation of salivary potassium levels of mothers and newborns using a cardy potassium meter. Calculation of amniotic fluid meconium levels using



xiii

meconium-crit. The statistical test of the data used multiple linear regression path analysis.

The result of a qualitative approach, according to the form of values, YCW was the incarnation of 2 powerful healers (Mangku Amat Jaya Sangen and Nyai Jaya Sangiang), a manifestation of Ranying Hatalla (ruler of the upper realms), so that YCW was believed to be holy water, it could clean everything dirty and prevented MSAF. According to the activity form consuming YCW started at seven months (28 weeks) of gestation until delivery. YCW was consumed 3 to 4 times a week, only water without coconut flesh. each time consuming 1 cup to 2.5 cups medium (equivalent to 1 coconut) drunk gradually until it runs out. According to the object form, the Dayak ethnic pregnant women chose the green skin coconut fruit, symbolizing freshness, very good for the health of pregnant women. The results of the quantitative study showed that the mean YCW everyday potassium level was 646.79 mg. The average AH potassium levels of pregnant women who consumed YCW is 1807,34 mg/day and without consumed YCW is 1733,01 mg/day. The mean maternal saliva potassium level who consumed YCW is 41 mmol / l and without consumed YCW is 27.5 mmol/l. The mean of newborn's saliva potassium levels of pregnant women who consumed YCW is 22.82 mmol /l and without consumed YCW is 15.14 mmol /l. The meconium level of amniotic fluid in mothers who consumed YCW is 3.75% and without consumed YCW is 11.67%. The YCW potassium levels have a positive correlation on the salivary potassium levels of maternal The correlation value is 0.669, which means a strong correlation. Maternal salivary potassium levels have a negative correlation on meconium levels of amniotic fluid (direct effect of -0.603). Maternal salivary potassium levels through the BBL potassium salivary levels on the meconium levels of amniotic fluid have a negative correlation (indirect effect of -0.205). The Dayak ethnic group believes that YCW is holy water, so clean everything dirty in the womb. The Modern medical assessment of YCW as a source of potassium can prevent meconium out pollutes the amniotic fluid.

New findings: Young coconut water consumed by pregnant women during the third trimester of pregnancy can prevent MSAF. These findings are proven correct both based on the qualitative approach of the traditional Dayak ethnicity and the laboratory results from a quantitative study of modern medical

Conclusion: Young coconut water can prevent MSAF. The results of this study are consistent both based on qualitative approaches and quantitative.



xiv

ABSTRAK

Insiden AKK berdasarkan etnis di dunia sekitar 14%-29%. Etnis Dayak

memiliki kearifan lokal konsumsi AKM untuk mencegah AKK. Tujuan penelitian menganalisis efek kalium dalam asupan air kelapa muda

pada ibu hamil berdasarkan kearifan lokal etnis Dayak Kalimantan Tengah, terhadap kadar kalium saliva ibu dan bayi serta kadar mekonium air ketuban.

Metode mixed methods sequential exploratory design. Tahap pertama: pendekatan kualitatif menggunakan teknik wawancara dengan panduan pada 15 partisipan, dengan analisis tematik. Tahap kedua: penelitian kuantitatif observasional kohort prospektif pada 48 ibu hamil, uji statistik analisis jalur dengan bantuan regresi ganda.

Hasil kualitatif: berdasarkan ‘wujud nilai’: AKM dipercaya merupakan air suci, dapat membersihkan segala yang kotor dalam kandungan. Berdasarkan ‘wujud aktivitas’: mengkonsumsi AKM selama trimester ketiga kehamilan sebanyak 3-4 kali perminggu, setiap kali dikonsumi 1 gelas sampai 2,5 gelas sedang (setara 1 buah kelapa) diminum bertahap sampai habis. Berdasarkan ‘wujud benda’: Buah kelapa yang digunakan adalah jenis “Kelapa Dalam Unggul

Lokal” yang kulitnya berwarna hijau. Hasil kuantitatif pada kelompok AKM dan kelompok kontrol sebagai berikut: Rerata kadar kalium AKM 646,79 mg/hari yang dikonsumsi kelompok AKM. Rerata kadar kalium AH ibu kelompok AKM 1807,34 mg/hari dan kelompok kontrol 1733,01 mg/hari. Rerata kadar kalium saliva ibu 41 mmol/l dan 27,5 mmol/l. Rerata kadar kalium saliva bayi 22,82 mmol/l dan 15,14 mmol/l. Rerata kadar mekonium air ketuban 3,75% dan 11,67%. Kalium AKM berkorelasi positif terhadap kalium saliva ibu (0,699). Kalium saliva ibu berkorelasi negatif terhadap kadar mekonium air ketuban (-0,603). Kalium saliva ibu melalui kadar kalium saliva bayi berkorelasi negatif terhadap kadar mekonium air ketuban (-0,205). Etnis Dayak percaya AKM sebagai air suci, dapat membersihkan segala yang kotor dalam kandungan, medis modern membuktikan AKM sumber kalium dapat mencegah mekonium keluar mencemari air ketuban.

Kesimpulan: Air kelapa muda dapat mencegah AKK, hasil penelitian ini selaras baik berdasarkan pendekatan kualitatif maupun kuantitatif. Kata kunci: Ibu hamil, etnis Dayak, air kelapa muda, kalium, mekonium



xv

ABSTRACT

The incidence of MSAF base on ethnicity in the world is around 14%-

29%. Dayak ethnic have local wisdom consuming YCW can prevent MSAF. The study aimed to analyze the effects of potassium in the intake of young

coconut water in pregnant women based on the local wisdom of the Dayak ethnic of Central Kalimantan, on the potassium levels of mother and baby saliva, and meconium levels of amniotic fluid.

This study was a mixed methods sequential exploratory design. The first stage of the study is a qualitative approach using in-depth interview techniques using guidelines on 15 participants. The Analysing used thematic. The second stage of study is a quantitative cohort observational perspective on 48 pregnant women. Statistical tests used path analysis of multiple linear regression.

The result of a qualitative approach, according to the form of values, YCW was believed to be holy water, it could clean everything dirty and prevented MSAF. According to the activity form consuming YCW was done during the third trimester of pregnancy. YCW was consumed 3 to 4 times a week, each time consuming 1 cup to 2.5 cups medium (equivalent to 1 coconut) drunk gradually until it runs out. According to the object form, pregnant women chose the green skin of coconut fruit. The results of the quantitative study showed that the mean YCW potassium level was 646.79 mg/day. The average AH potassium levels of pregnant women who consumed YCW is 1807,34 mg/day and without consumed YCW is 1733,01 mg/day. The mean maternal saliva potassium levels YCW group is 41 mmol/l, and the control group is 27.5 mmol/l. The mean of newborn's saliva potassium levels YCW group is 22.82 mmol/l, and the control group is 15.14 mmol/l. The meconium level of amniotic fluid YCW group is 3.75%, and The control group is 11.67%. The YCW potassium levels have a positive correlation on the salivary potassium levels of maternal (0.669). Maternal salivary potassium levels have a negative correlation on meconium levels of amniotic fluid (direct effect of -0.603). Maternal salivary potassium levels through the BBL potassium salivary levels on the meconium levels of amniotic fluid have a negative correlation (indirect effect of -0.205). The Dayak ethnic group believes that YCW is holy water, so clean everything dirty in the womb. The Modern medical assessment of YCW as a source of potassium can prevent meconium out pollutes the amniotic fluid.

Conclusion: Young coconut water can prevent MSAF. The results of this study are consistent both based on qualitative approaches and quantitative.

Keywords: Pregnant women, Dayak ethnic, young coconut water, potassium, meconium



xvi

DAFTAR ISI

Halaman SAMPUL DALAM i PRASYARAT GELAR ii PENGESAHAN iii LEMBAR PERSETUJUAN iv PERNYATAAN ORISINALITAS v PENETAPAN PANITIA PENGUJI vi UCAPAN TERIMA KASIH vii RINGKASAN x SUMMARY xii ABSTRAK xiv ABSTRACT xv DAFTAR ISI xvi DAFTAR TABEL xix DAFTAR GAMBAR xxi DAFTAR LAMPIRAN xxii DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH xxiii

BAB 1 PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Kajian Masalah 5 1.3 Rumusan Masalah 8 1.4 Tujuan Penelitian 9 1.4.1. Tujuan Umum 9 1.4.2. Tujuan Khusus 9 1.5 Manfaat Penelitian 10 1.5.1. Manfaat Teoritis 10 1.5.2. Manfaat Praktis 10 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 12 2.1 Kearifan Lokal Etnis Dayak 12 2.2 Air Ketuban Keruh 17 2.3 Kalium 27 2.3.1 Fisiologi Kalium 27 2.3.2 Konsumsi Kalium 34 2.3.3 Fisiologi Kalium pada Gastrointestinal 37 2.3.4 Kalium dari Air Kelapa Muda 40 2.3.5 Kalium Air Kelapa Muda Mencegah Air Ketuban Keruh 49 2.4 Kerangka Teori 64 BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS 65 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian 65 3.2 Penjelasan Kerangka Konseptual 65 3.3 Hipotesis 67



xvii

BAB 4 METODE PENELITIAN 69 4.1 Jenis dan Rancangan Penelitian 69 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 70

4.3 Etika Penelitian 71 4.4 Populasi, Besar Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 71 4.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 75 4.6 Prosedur Pengambilan Data dan Instrumen 80 4.7 Pengolahan dan Analisis Data 88 4.8 Kerangka Operasional 91 BAB 5 HASIL DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN 95 5.1 Kearifan Lokal/Kebiasaan Ibu Hamil Etnis Dayak 95 5.2 Kadar Kalium AKM pada Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis

Dayak yang Mengkonsumsi AKM 110

5.3 Kadar Kalium AH Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis Dayak Kelompok AKM dan Kelompok Kontrol

110

5.4 Kadar Kalim Saliva Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis Dayak Kelompok AKM dan Kelompok Kontrol

111

5.5 Kadar Kalium Saliva BBL dari Ibu Hamil Etnis Dayak Kelompok AKM dan Kelompok Kontrol

112

5.6 Kadar Mekonium Air Ketuban Ibu Etnis Dayak Kelompok AKM dan Kelompok Kontrol

112

5.7 Pengaruh Kadar Kalium AKM Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis Dayak Terhadap Kadar Kalium Saliva Ibu Hamil

113

5.8 Pengaruh Kadar Kalium Saliva Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis Dayak Terhadap Kadar Kalium Saliva BBL

114

5.9 Pengaruh Kadar Kalium Saliva Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis Dayak Melalui Kadar Kalium Saliva BBL Terhadap Kadar Mekonium Air Ketuban

115

BAB 6 PEMBAHASAN 118 6.1 Kearifan Lokal/Kebiasaan Ibu Hamil Etnis Dayak

Mengkonsumsi AKM untuk Mencegah AKK 118

6.2 Kadar Kalium AKM Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis Dayak yang Mengkonsumsi AKM

125

6.3 Kadar Kalium AH Ibu Hamil Etnis Trimester Ketiga Dayak Kelompok AKM dan Kelompok Kontrol

128

6.4 Kadar Kalium Saliva Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis Dayak Kelompok AKM dan Kelompok Kontrol

129

6.5 Kadar Kalium Saliva BBL dari Ibu Etnis Dayak Kelompok AKM dan Kelompok Kontrol

134

6.6 Kadar Mekonium Air Ketuban Ibu Etnis Dayak Kelompok AKM dan Kelompok Kontrol

135

6.7 Pengaruh Kadar Kalium AKM yang Dikonsumsi Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis Dayak Terhadap Kadar Kalium Saliva Ibu Hamil

138



xviii

6.8 Pengaruh Kadar Kalium Saliva Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis Dayak Terhadap Kadar Kalium Saliva BBL

139

6.9 Pengaruh Kadar Kalium Saliva Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis Dayak Melalui Kadar Kalium Saliva BBL Terhadap Kadar Mekonium Air Ketuban

141

6.10 Temuan Baru 151 6.11 Keterbatasan Penelitian 152

BAB 7 PENUTUP 153 7.1 Kesimpulan 153 7.2 Saran 154 DAFTAR PUSTAKA 158 LAMPIRAN 175



xix

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel Halaman Tabel 2.1 Insiden Air Ketuban Keruh Berdasarkan Ras/Etnis 19 Tabel 2.2 Insiden AKK Berdasarkan Berat Lahir 19 Tabel 2.3 Denyut Jantung Janin Cardiotocografi (CTG)

Berdasarkan Tingkat AKK 21

Tabel 2.4 Air Ketuban Keruh dan APGAR Skor 21 Tabel 2.5 Faktor Risiko Kehamilan Terkait Air Ketuban Keruh 22 Tabel 2.6 Frekuensi Perawatan NICU 25 Tabel 2.7 Dampak Morbiditas AKK 25 Tabel 2.8 Tracheal Suctioning (TS) dan Kesehatan Bayi Baru Lahir 26 Tabel 2.9 Manfaat Kalium dalam Mengatasi Penyakit 33 Tabel 2.10 Katagori, Penyebab dan Manifestasi Klinis Kalium Tubuh 33 Tabel 2.11 Asupan Kalium pada Ibu Hamil di Indonesia 35 Tabel 2.12 Menu Makan 2219 Kkal dengan 4868 mg Kalium 36 Tabel 2.13 Komposisi AKM secara Umum 44 Tabel 2.14 Komposisi Vitamin AKM 44 Tabel 2.15 Komposisi Mineral AKM 45 Tabel 2.16 Komposisi Asam Amino AKM 45 Tabel 2.17 Persentase Sumbangan 10 Besar Zat Gizi Air Kelapa

Muda dalam Memenuhi Kebutuhan Gizi Harian Ibu Hamil

46

Tabel 2.18 Manfaat AKM untuk Kesehatan 47 Tabel 2.19 Manifestasi Pergerakan Otot pada Hipokalemia dan

Hiperkalemia 54

Tabel 2.20 Level Komposisi Kalium Otot dan Potensial Listrik (Em) 54 Tabel 4.1 Partisipan Pendekatan Kualitatif 71 Tabel 4.2 Fokus Pendekatan Kualitatif 76 Tabel 4.3 Tema dan Partisipan 77 Tabel 4.4 Definisi Operasional 78 Tabel 5.1 Nilai yang diyakini Ibu Hamil Etnis Dayak 101 Tabel 5.2 Aktivitas yang dilakukan Ibu Hamil Etnis Dayak 103 Tabel 5.3 Benda yang digunakan Ibu Hamil Etnis Dayak 104 Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Kehamilan dan

Paritas Kelompok AKM dan Kelompok Kontrol di Kota Palangka Raya Tahun 2019

106

Tabel 5.5 Distribusi Responden Kelompok AKM Berdasarkan Frekuensi, Volume dan Lama Mengkonsumsi AKM oleh Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis Dayak di Kota Palangka Raya Tahun 2019

107

Tabel 5.6 Distribusi Hasil Penelitian Berdasarkan Nilai Normal 108 Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Rerata Kalium AKM

Ibu Hamil Trimester ketiga yang Mengkonsumsi AKM 110



xx

Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Rerata Kalium AH Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis Dayak Kelompok AKM dan Kelompok Kontrol di Kota Palangka Raya Tahun 2019

110

Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Rerata Kalium Asupan Total Perhari Ibu Hamil Etnis Dayak Kelompok AKM dan Kelompok Kontrol di Kota Palangka Raya Tahun 2019

111

Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Kalium Saliva Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis Dayak Kelompok AKM dan Kelompok Kontrol di Kota Palangka Raya Tahun 2019

111

Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Kadar Kalium Saliva BBL dari Ibu Etnis Dayak Kelompok AKM dan Kelompok Kontrol di Kota Palangka Raya Tahun 2019

112

Tabel 5.12 Distribusi Responden Berdasarkan Kadar Mekonium Air Ketuban Ibu Etnis Dayak Kelompok AKM dan Kelompok Kontrol di Kota Palangka Raya tahun 2019

113

Tabel 5.13 Pengaruh Kalium AH Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis terhadap Kalium Saliva Ibu di Kota Palangka Raya Tahun 2019

113

Tabel 5.14 Persyaratan Analisis Jalur Regresi Ganda 114 Tabel 5.15 Pengaruh Kadar Kalium Saliva Ibu Hamil Trimester

Ketiga Etnis Dayak terhadap Kalium Saliva BBL di Kota Palangka Raya Tahun 2019

114

Tabel 5.16 Pengaruh Kadar Kalium Saliva Ibu Hamil Trimester Ketiga Etnis Dayak Melalui Kadar Kalium Saliva BBL terhadap Kadar Mekonium Air Ketuban di Kota Palangka Raya Tahun 2019

115

Tabel 5.17 Pengaruh Tidak Langsung Kadar Kalium Saliva Ibu Melalui Kadar Kalium Saliva BBL terhadap Kadar Mekonium Air Ketuban

116

Tabek 5.18 Gambaran Variabel Independen dan Variabel Antara Berdasarkan Katagori Endapan Air ketuban

117



xxi

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman Gambar 1.1 Kajian Masalah 5 Gambar 2.1 Perpindahan Cairan Amnion 18 Gambar 2.2 Komposisi dan Konsentrasi Ion dalam Plasma,

Interstisial dan Intraseluler 28

Gambar 2.3 Reabsorbsi dan Sekresi K+, Na+ dan Cl- pada Ginjal 31 Gambar 2.4 Grafik Tipe-Tipe Perubahan dalam Potensial Aksi 32 Gambar 2.5 Irama Listrik Dasar atau Basic Electrical Rhythm 38 Gabmar 2.6 Kontraksi Otot Polos 38 Gambar 2.7 Kepadatan Arus K+ Berdasarkan Usia 39 Gambar 2.8 Inaktivasi pada Neonatus dan Dewasa 39 Gambar 2.9 Pemulihan Inaktivasi pada Neonatus dan Dewasa 40 Gambar 2.10 Peran Kalium pada Repolarisasi 56 Gambar 2.11 Myogram Berdasarkan Tingkatan Relaksasi 57 Gambar 2.12 Model Reentry pada Gastrointestinal dan Jantung 58 Gambar 2.13 Reentry pada Gastrointestinal 58 Gambar 2.14 Kontraksi Otot Fase Tetanus dan Kelelahan 59 Gambar 2.15 Pelepasan Kalium dari Intrasel dan Aliran Darah 60 Gambar 2.16 Peristaltik Usus Normal dan Aritmia 61 Gambar 2.17 Onset Kondisi Patologis Otot Usus 61 Gambar 2.18 Kerangka Teori 64 Gambar 3.1 Kerangka Konseptual Penelitian 65 Gambar 4.1 Mixed Method Sequential Exploratory Design 69 Gambar 4.2 Pendekatan Kualitatif Exploratory Design 69 Gambar 4.3 Rancangan Penelitian Kohort Prospektif 70 Gambar 4.4 Gambar Gelas dan Logbook Penelitian 83 Gambar 4.5 Sentrifus dan Tabung Sentrifus 86 Gambar 4.6 Cardy Potassium K Meter 87 Gambar 4.7 Kerangka Analisis Jalur 91 Gambar 4.8 Kerangka Operasional Pendekatan Kualitatif 92 Gambar 4.9 Kerangka Operasional Penelitian Kuantitatif 94 Gambar 5.1 Diagram Tiga Wujud Budaya Hoenigman J.J. 95 Gambar 5.2 Ibu Hamil 7, 8, 9 Bulan Membeli Kelapa Muda 97 Gambar 5.3 Diagram 3 Wujud Budaya Konsumsi AKM 100 Gambar 5.4 Skema 3 Wujud Budaya Konsumsi AKM 105 Gambar 5.5 Konsumsi AKM (ml/hari) 107 Gambar 5.6 Kalium AH Berdasarkan Hari Mengkonsumsi 109 Gambar 5.7 Hasil Analisis Jalur 116 Gambar 6.1 Skema Temuan Baru 151



xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman Lampiran 1. Keterangan Lolos Kaji Etik 175 Lampiran 2 Izin Penelitian Fakultas Kesehatan Masyarakat 176 Lampiran 3. Izin Penelitian Balitbang Kota Palangka Raya 177 Lampiran 4 Izin Penelitian Dinas Kesehatan Kota Palangka

Raya 178

Lampiran 5 Sertifikat Pengujian Kalium AKM 179 Lampiran 6 Sertifikat Mutu benih 180 Lampiran 7. Kesediaan Menjadi Responden 181 Lampiran 8. Kesediaan Keluarga Responden Sebagai

Pengawas Konsumsi Air Kelapa Muda dan Asupan Harian Serta Pencatatan pada Logbook

183

Lampiran 9. Kesediaan Informan Foto Ditampilkan dengan Menutup Mata/Wajah pada Pelaporan Hasil Penelitian

184

Lampiran 10. Panduan Wawancara 185 Lampiran 11. Formulir Kadar Kalium AKM 189 Lampiran 12. Formulir Kadar Kaliun Asupan Harian 190 Lampiran 13 Formulir Pencatatan Saat Persalinan 191 Lampiran 14 Foto Ukuran Makanan 192 Lampiran 15 Foto Kegiatan Pendekatan Kualitatif 200 Lampiran 16 Tabel Konversi Kalium Saliva-Blood Serum 201 Lampiran 17 Uji Statistik 202 Lampiran 18 Grafik Berdasarkan Katagori Mekonium 210



xxiii

DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH

Daftar Lambang α = Alfa β = Beta & = Dan % = persen

Daftar Singkatan AH : asupan harian AAS : atomic absorption spectrophotometer 4-AP : 4-Aminopyridine AKG : angka kecukupan gizi AKK : air ketuban keruh AKM : air kelapa muda APGAR : appearence, pulse, grimace, activity, respirastion BBL : bayi baru lahir BER : basic electrical rhythm CRF : corticotrophin releasing factor DJJ : denyut jantung janin DKBM : daftar komposisi bahan makanan EFSA : European Food Safety Authority ETN : erythema toxicum neonatal HUGO : Human Genome Organization ICC : intestinal cell cajal IOM : Institute of Medicine IUGR : intra uterine growth restriction IUPHAR : International Union of Pharmacology LVH : left ventrikel hipertrophy MD-AHK : Majenis Daerah Agama Hindu Kaharingan MSAF : meconium staining of amniotic fluid NDA : Nutrition And Allergies NICE : National Institute of Clinical Exellence NICU : Neonatal Intensive Care Unit PAD : pendapatan asli daerah PDS : physiologycal desquamation of the skin SKMI : survey konsumsi makanan individu TEA : tetra ethyl ammonium URT : ukuran rumah tangga USDA : United States Department of Agriculture WHO : World Health Organization



xxiv

Daftar Istilah Aksi potensial : Aktivitas sel dari keadaan polarisasi menjadi

depolarisasi dilanjutkan repolarisasi sampai kemudian kembali ke polarisasi lagi disertai perubahan potensial membran di dalam dari negatif menjadi positif dan kembali lagi menjadi negatif.

alkaline phosphatase : Enzim alkali fosfatase amnioinfusion : Memasukkan cairan kedalam rongga amnion untuk

menambah atau menggantikan cairan amnion yang berkurang.

Arefleksia : Reflek tendon yang hilang Aritmia : Aritmia atau disritmia adalah irama atau detak yang

tidak teratur, bisa terlalu cepat, lambat atau kacau. Kondisi ini akibat sinyal listrik yang mengkoordinasikan tidak berfungsi dengan baik.

Bronchopulmonary : Penyakit paru-paru kronis pada bayi Cerebral palsy : Gangguan gerakan otot, atau postur yang disebabkan

oleh cedera atau perkembangan abnormal di otak. Paling sering terjadi sebelum kelahiran. Tanda dan gejala muncul selama masa bayi atau prasekolah

Cholestasis gestational

: Ketidaklancaran aliran empedu pada kehamilan yang sering ditandai dengan rasa gatal dan peningkatan serum asam empedu.

Chorioamnionitis : Kondisi di mana cairan ketuban terkena infeksi yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri menginfeksi lapisan chorion (membran luar), amnion (kantung cairan), dan cairan ketuban.

Cramps : Kram otot Depolarisasi : Fase dimana neuron dirangsang dengan kuat,

menimbulkan kontraksi, berkurangnya polarisasi, muatan sitoplasma berubah menjadi lebih positif, karena masuknya ion Na ke dalam sel

Disacharidase : Enzim pencernaan disakarida Dukun melahirkan : Dukun yang menolong ibu hamil dan melahirkan tanpa

pendidikan formal bidan/tanpa ijazah pendidikan bidan Estimasi Food Record

: Catatan jumlah makanan dan minuman yang dikonsumsi termasuk cara persiapan dan pengolahannya. Menggunakan ukuran rumah tangga, mengestimasi zat gizi dengan daftar komposisi bahan makanan dan membandingkan dengan angka kecukupan gizi.

Fasciculations : Kedutan Fatigue : Kelelahan otot hiperkalemia : Meningkatnya kadar kalium dalam plasma, yaitu kadar

kalium plasma ≥ 5,3 mEq/l



xxv

Hiperpolarisasi : Meningkatnya perbedaan polaritas (di dalam sel menjadi lebih negatif) karena membukanya kanal K secara berlebihan.

hipokalemia : Menurunnya kadar kalium dalam plasma, yaitu kadar kalium plasma ≤ 3,5 mEq/l

hipoksia : Kondisi kurangnya pasokan oksigen di sel dan jaringan tubuh.

Kelompok AKM : Kelompok ibu hamil trimester ketiga etnis Dayak yang mengkonsumsi air kelapa muda

Kelompok kontrol : Kelompok ibu hamil trimester ketiga etnis Dayak yang tidak mengkonsumsi air kelapa muda

Mecometer : Alat untuk pengukuran tingkat kekeruhan air ketuban dengan membandingkan warna air ketuban dengan skala standar mecometer

Meconium-crit : Metode mengukur kadar senyawa dalam larutan air ketuban dengan cara dilakukan sentrifugasi air ketuban, kemudian diukur proporsi endapan, sama seperti pemeriksaan hematokrit.

Myalgia : Nyeri otot Myotonia : Otot yang menurun tonusnya Nullipara : Seorang wanita yang belum pernah melahirkan bayi

hidup. Oligohidramnion : Volume air ketuban sedikit, 200-500 ml pada

kehamilan aterm Paritas : Banyaknya kelahiran hidup yang dipunyai perempuan Pleksus Auerbach : Persyarafan intrinsik gastrointestinal yang berfungsi

untuk mengatur peristaltik Pleksus Meisser : Persyarafan intrinsik gastrointestinal yang berfungsi

untuk mengatur sekresi Polarisasi : Potensial membran dalam keadaan istirahat Potensial membran : Beda potensial elektrik antara dinding sebelah luar dan

sebelah dalam dari suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt (tanda minus menunjukkan bahwa di dalam sel bersifat negatif dibandingkan dengan di luarnya).

Reentry : Peristiwa masuknya kembali didefinisikan sebagai mekanisme sebuah rangsangan gagal membuat relaksasi secara komplit sehingga merangsang kontraksi lanjutan

Repolarisasi : Mengembalikan potensial membran sel keposisi istirahat atau pemulihan kontraksi otot sehingga otot menjadi relaksasi. Kalium dalam sel keluar sehingga membuat permukaan dalam membran sel menjadi negatif kembali.

Restless legs : Sindrom kaki gelisah atau pergerakan kaki tidak terkontrol



https://id.wikipedia.org/wiki/Tegangan_listrik

https://id.wikipedia.org/wiki/Membran_sel

xxvi

resuscitation : Tindakan pemberian nafas buatan untuk pertolongan pertama pada orang yang mengalami henti nafas

Rhabdomyolysis : Otot yang tidak bisa digerakkan Spectrophotometric : Metode mengukur kadar senyawa dalam cairan (contoh

mengukur tingkat kekeruhan air ketuban) dengan mengukur serapan warna yang menunjukkan hubungan yang linier dengan tinggi konsentrasi.

Suctioning at delivery of head

: Penyedotan atau pembersihan jalan nafas pada saat kepala bayi keluar dari jalan lahir.

Tetani : kejang otot Tracheal suctioning : Pembersihan jalan nafas pada daerah trakea Vernix caseosa : Sejenis substansi lemak menyerupai keju menempel

pada kulit bayi, berasal dari kelenjar minyak bayi. Weakness : Kelemahan



Documents

Analisis Efek Kalium Dalam Asupan Air Kelapa Muda Pada Ibu