5
Analisis data Sel darah merah V = 1 5 x 1 5 x 1 10 ¿ 1 250 5 Vr= 1 250 x 5 ¿ 1 50 mm 2 Pengenceran Darah = 0,5 Larutan Hayem = 101 Dikeluarkan = 1 pengenceran = 1011 0,5 ¿ 100 0,5 ¿ 200 x Ʃseldarah merah=x. 1 50 .200 Ʃseldarah merahlaki laki=247 . 1 50 .200

Analisis Data Darah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

darah

Citation preview

Page 1: Analisis Data Darah

Analisis data

Sel darah merah

V=15x

15x

110

¿ 1250

5Vr= 1250

x5

¿ 150mm2

Pengenceran

Darah = 0,5

Larutan Hayem = 101

Dikeluarkan = 1

pengenceran=101−1

0,5

¿ 1000,5

¿200 x

Ʃ sel darahmerah=x . 150

.200

Ʃ sel darahmerah laki−laki=247 .1

50.200

¿9880

Ʃ sel darahmerah perempuan=373 .1

50.200

¿14920

Page 2: Analisis Data Darah

Dari hasi penghitungan diatas jumlah sel darah merah pada 5 volume bidang pandang serta

pengenceran sebanyak 200x didapatkan hasil untuk laki – laki jumlah sel darah merah sebanyak

9880, dan untuk perempuan sebanyak 14920. Perbedaan jumlah sel darah merah dipengaruhi

oleh beberapa faktor yang akan dijelaskan dalam pembahasan.

Pembahasan

Dari analisis data diatas kita dapat mengetahui jumlah sel darah merah pada laki – laki dan

perempuan dengan jumlah sel darah merah pada laki – laki sejumlah 9880 Dan perempuan

sejumlah 14920.

Jumlah sel darah merah yang normal antara 4000 – 11000. Jenis kelamin mempengaruhi jumlah

sel darah merah untuk laki – laki sejumlah 4.5-6.5 x 106 dan perempuan sebanyak 3.9-5.6 x106.

(Shilverthorn, 2009)

Jenis kelamin mempengaruhi jumlah sel darah merah atau eritrosit. Pria memiliki jumlah eritrosit

yang lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan darah wanita, hal ini disebabkan karena wanita

mengalami proses menstruasi yang dapat mempengaruhi jumlah eritrosit, (Fried, 2006)

Page 3: Analisis Data Darah

Selain jenis kelamin erbedaan jumlah sel darah merah dipengaruhi oleh jenis kelamin,

berat badan , nutrisi, umur dan tempat tinggal. Jenis kelamin mempengaruhi jumlah sel darah

merah, sel darah merah yang normal sejumlah. Nutrisi dapat mempengaruhi jumlah eritrosit dan

secara tidak kita memakan makanan yang banyak mengandung zat besi misalnya bayam maka

jumlah eritrosit kita akan meningkat. (L. Sherwood, 1986)

Tempat Tinggal, Orang yang tinggal di tempat yang lebihi tinggi (dataran tinggi) biasanya

memiliki jumlah eritrosit yang lebih banyak daripada orang yang hidup di daerah dataran rendah.

( Sloane, 2003)

Oleh karena itu dari data hasil praktikum kurang sesuai dengan teori yang ada hal ini

dikarenakan kurang telitinya praktikan dalam menghitung jumlah sel darah merah. Selain itu,

garis pada kamar hitung sangat tipis. Jumlah darah yang diisap ke dalam pipet tidak tepat jika

bekerja terlalu lambat sehingga ada kebekuan darah, Tidak mencapai garis-tanda1, Membaca

dengan paralaks, Memakai pipet basah, Mengeluarkan lagi sebagian darah yang telah diisap

Page 4: Analisis Data Darah

karana melewati garis tanda 1. Pengenceran dalam pipet yaitu kehilangan cairan dari pipet,

karena mengalir kembali ke dalam botol berisi larutan Hayem

tidak mengisap larutan Hayem tepat sampai garis 101 atau tidak mengisap larutan Hayem sampai

skala 11.Terjadi gelembung udara didalam pipet pada waktu mengisap larutan Hayem. Terbuang

sedikit cairan pada waktu mengocok pipet atau pada waktu mencabut karet pengisap dari pipet.

Tidak mengocok pipet segera setelah mengambil larutan Hayem. Tidak mengocok pipet sebentar

sebelum mengisi kamar hitung. Tidak membuang beberapa tetes dari isi pipet sebelum mengisi

kamar hitung.

Kesimpulan

1. Jumlah sel darah merah normal laki – laki atau perempuan antara 4000 – 11000

2. Sel darah merah pada laki – laki berkisar 4.5-6.5 x 106 dan perempuan sebanyak 3.9-5.6 x

106.

3. Jumlah sel darah merah dipengaruhi beberapa faktor antara lain jenis kelamin, berat

badan, nutrisi, umur dan tempat tinggal

Dafatar pustaka

Fried, George H Ph.D. Biologi Edisi Kedua. Mc GrawHill.USA (2006).

L. Sherwood. Fisiologi Manusia. Jakarta : Exakta Ganeca (1986).

Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi . Jakarta: EGC (2003)

Shilferthorn. 2009. Human physiology. America: Manufactured in the United States

Page 5: Analisis Data Darah