81
Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan Subjek Penelitian, Instrumen dan Pengumpulan Data, dan Teknik Pengolahan Data. A. Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan Model Computer Assisted Language Learning (CALL) untuk meningkatkan kompetensi vocabulary siswa dalam pembelajaran speaking pada mata pelajaran bahasa Inggris di jenjang MTsN. Sehubungan dengan itu, pendekatan penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan Pengembangan atau Research and Development (R & D), dengan mengacu pada langkah-langkah yang dikemukakan oleh Borg & Gall (1979:626), dalam bukunya "Educational Research". Langkah-langkah tersebut secara umum diuraikan sebagai berikut: 1. Research and information collecting atau penelitian dan pengumpulan informasi, yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi yang dilakukan di kelas. 2. Planning (perencanaan), termasuk di dalamnya menentukan tujuan, menetapkan urutan pembelajaran, dan uji kemungkinan dalam skala yang kecil/terbatas. 3. Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk produk pendahuluan, yang di dalamnya mencakup persiapan materi pembelajaran, dan bahan ajar yang digunakan dan evaluasi. 4. Prelimenary field testing atau uji coba pendahuluan dengan melibatkan sekolah dalam jumlah terbatas (satu hingga tiga sekolah). Pada bagian ini dilakukan analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil wawancara, dan observasi.

analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

  • Upload
    hatuong

  • View
    225

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini uraian difokuskan pada: Metode Penelitian, Lokasi dan Subjek

Penelitian, Instrumen dan Pengumpulan Data, dan Teknik Pengolahan Data.

A. Metode Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah mengembangkan Model Computer Assisted

Language Learning (CALL) untuk meningkatkan kompetensi vocabulary siswa dalam

pembelajaran speaking pada mata pelajaran bahasa Inggris di jenjang MTsN.

Sehubungan dengan itu, pendekatan penelitian yang digunakan adalah Penelitian dan

Pengembangan atau Research and Development

(R & D), dengan mengacu pada langkah-langkah yang dikemukakan oleh Borg & Gall

(1979:626), dalam bukunya "Educational Research". Langkah-langkah tersebut secara

umum diuraikan sebagai berikut:

1. Research and information collecting atau penelitian dan pengumpulan informasi,

yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi yang dilakukan di

kelas.

2. Planning (perencanaan), termasuk di dalamnya menentukan tujuan, menetapkan

urutan pembelajaran, dan uji kemungkinan dalam skala yang kecil/terbatas.

3. Develop preliminary form of product, yaitu mengembangkan bentuk produk

pendahuluan, yang di dalamnya mencakup persiapan materi pembelajaran, dan

bahan ajar yang digunakan dan evaluasi.

4. Prelimenary field testing atau uji coba pendahuluan dengan melibatkan sekolah

dalam jumlah terbatas (satu hingga tiga sekolah). Pada bagian ini dilakukan

analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil wawancara, dan

observasi.

Page 2: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Main product revision (revisi terhadap produk utama), yang dalam hal ini

didasarkan atas hasil uji coba pendahuluan.

6. Main field testing yang berarti uji coba utama, dengan melibatkan sekolah dalam

jumlah yang lebih banyak. Data kuantitatif beropa pretest dan posttest. Untuk hal

kegiatan ini apabila memungkinkan hasil tersebut dibandingkan dengan

kelompok kontrol.

7. Operational product revision yaitu berupa revisi atau kajian ulang terhadap

produk-produk operasional yang dilakukan berdasarkan pada hasil uji coba

utama.

8. Operasional field testing adalah uji coba operasional, yang melibatkan sekolah

dalam jumlah yang lebih banyak lagi. Selanjutnya pada Iangkah ini dikumpulkan

data angket, observasi, dan hasil wawancara untuk kemudian dianalisis.

9. Final product revision artinya revisi terakhir pada bagian produk yang

dihasilkan, dengan berdasarkan pada hasil uji coba operasional pada sekolah-

sekolah tersebut.

10. Dissemination and distribution atau disseminasi dan distribusi, dimana pada

Iangkah ini dilakukan penyebarluasan dengan monitoring sebagai kontrol

terhadap kualitas produk.

Dengan berpedoman pada langkah-langkah di atas, maka berikut ini adalah

penjelasan prosedur penelitian dan pengembangan dalam bentuk bagan

pengembangan model CALL untuk meningkatkan kompetensi vocabulary siswa

dalam pembelajaran speaking.

Page 3: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bagan 3.1 Tahapan Penelitian dan Pengembangan Pembelajaran CALL

MULAI - Penelitian dan pengumpulan data awal

- Penyusunan proposal penelitian

- Penyusunan hasil penelitian pendahuluan

PENELITIAN DAN

PENGUMPULAN DATA

AWAL

PERENCANAAN

PEMBUATAN

PRODUK AWAL

EVALUASI

TEMAN

SEJAWAT

EVALUASI

TEMAN

SEJAWAT

UJI

COBA

AWAL

PERBAIKAN

PRODUK AWAL

UJI COBA

TERBATAS

PERBAIKAN

PRODUK

UJI

COBA

AWAL

UJI COBA

LUAS

PERBAIKAN

PRODUKSI

OPERASIONAL

EVALUASI

PRAKTISI

HASIL

AKHIR

- Perencanaan materi pembelajaran

- Perencanaan produk

- Produksi CD – ROM Pembelajaran

1. Evaluasi teman sejawat

- Pendidikan computer

- Komunikasi visual

- Teknologi informasi

2. Evaluasi pakar

- Pendidikan computer

- Komunikasi visual

- Teknologi informasi

1. Uji coba terbatas

pada MTsN Ciruas terhadap 37-40 siswa

2. Uji coba lebih luas

Pada 114 siswa di tiga sekolah yaitu :

MTsN Cikeusal, MTsN Padarincang dan

MTsN Serang

- Perbaikan produk

- Evaluasi praktisi

1. Pendidikan computer

2. Komunikasi visual

3. multimedia

Page 4: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Langkah-langkah penelitian dan pengembangan Computer Assisted Language

Learning (CALL) secara lebih rinci prosedur tahapan proses dalam penelitian ini

diuraikan sebagai berikut:

1. Penelitian dan Pengumpulan Data Awal.

Dalam tahap ini dilakukan identifikasi perkiraan kebutuhan, mempelajari

literatur dan meneliti dalam skala kecil.

2. Perencanaan.

Setelah mempelajari literatur selengkapnya dan memperoleh informasi yang

diperlukan, langkah selanjutnya adalah merencanakan pembuatan produk. Aspek

yang penting dalam perencanaan adalah peryataan tujuan yang harus dicapai

pada produk yang akan dikembangkan.

3. Pembuatan Produk Awal.

Setelah inisiasi dalam perencanaan lengkap, langkah utama dalam tahapan

R&D adalah membuat bentuk awal produk pembelajaran yang dapat diuji coba

Dalam tahap pengembangan produk ini termasuk pembuatan instrument untuk

mendapatkan umpan balik dari pengguna. Sebelum uji coba dilaksanakan,

diperlukan tanggapan dan saran dari teman sejawat dalam bidang yang berkaitan

yaitu pendidikan komputer, komunikasi visual dan teknologi informasi

4. Uji Coba Awal.

Setelah produk awal selesai dilakukan uji coba awal yaitu evaluasi pakar yang

berkaitan dengan bidang pendidikan komputer, komunikasi visual, dan

teknologi informasi.

Page 5: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Perbaikan Prodnk Awal.

Setelah dilakukan uji coba awal, tahap berikutnya adalah perbaikan produk sesuai

dengan data yang diperoleh dari uji coba awal. Saran dari pakar digunakan untuk

menyempurnakan produk.

6. Uji Coba Lapangan.

Setelah produk awal diperbaiki sesuai dengan saran dari pakar pendidikan komputer,

komunikasi visual dan teknologi informasi, dilaksanakan uji coba lapangan untuk

mendapatkan evaluasi atas produk. Kuesioner dibuat untuk mendapatkan umpan

balik dari siswa dan guru bahasa Inggris dan TIK. Wawancara mendalam dilakukan

terhadap beberapa orang siswa selama dalam tahap uji coba.

7. Perbaikan Produk Operasional.

Setelah dilakukan uji coba lapangan, tahap berikutnya adalah mempelajari apakah

produk pembelajaran sudah sesuai dengan tujuan yang ditentukan sebelumnya. Data

yang diperoleh pada uji coba tersebut dianalisis, dan pengembang melakukan

perbaikan yang diperlukan. Perbaikan Produk Operasional yang menghasilkan

tutorial pembelajaran dalam bentuk CD-ROM dan dapat digunakan oleh siswa untuk

belajar bahasa Inggris. Tahap ke-8 Uji Coba Operasional, Tahap ke-9 Perbaikan

Produk Akhir, dan Tahap ke-10 Deseminasi Nasional tidak dilakukan. Dalam

penelitian ini hanya dibatasi pada tahap ke-1 sampai tahap ke-7, sesuai dengan

kebutuhan pada materi pelajaran bahasa Inggris di MTsN.

Page 6: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

B. Lokasi das Subjek Penelitian

Produk dari pengembangan model CALL dalam pembelajaran bahasa

Inggris ini, diharapkan akan menjadi bahan rujukan bagi pelaksanaan

pembelajaran speaking di MTsN, khususnya di wilayah Serang.

Merujuk pada tujuan penelitian, maka penentuan sekolah sebagai lokasi

penelitian dilakukan dengan menggunakan cara non-probability sampling,

dimana pengambilan sampel dari populasi, ditentukan oleh peneliti sesuai

dengan kebutuhan, atau tidak menggunakan dasar peluang. (Sudjana. 2001:

85). Salah satu teknik pengambilan sample yang dilakukan adalah teknik

purposive dengan mempertimbangkan letak dan lokasi sekolah serta kelompok

sekolah. Dalam hal ini untuk memenuhi keterwakilan diambil 4 (empat) sekolah

dari sejumlah 7 MTsN yang ada, yaitu sekolah dengan kriteria Baik.

Mengacu pada permasalahan dan ruang lingkupnya, maka yang dijadikan

subyek penelitian pada uji coba terbatas model adalah guru bahasa Inggris dan

siswa kelas VII (Tujuh) pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Ciruas Kabupaten

Serang, sebagai sekolah rintisan ICT School Model Tahun Pelajaran

2009/2010. Selanjutnya untuk keperluan uji coba model secara lebih luas

ditetapkan 3 (tiga) sekolah yang ada di wilayah Kabupaten dan Kota Serang,

dengan mempertimbangkan karakteristik, homogenitas dan heterogenitas hasil

studi pendahuluan.

Page 7: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Berikut adalah daftar sekolah yang menjadi subjek penelitian

Tabel 3.1 Daftar Subjek Penelitian untuk Uji Coba Model

Klasifikasi dan Kriteria

Sekolah dan Lokasi

Keterangan / Keperluan

Baik MTsNCiruas Uji Coba Terbatas

Baik MTsN Serang Uji Coba Luas

Cukup MTsN Padarincang Uji Coba Luas

Kurang MTsN Cikeusal Uji Coba Luas

Lebih jauh lagi, penelitian ini difokuskan pada hal-hal sebagai berkut:

a. Siswa yang diteliti pada uji terbatas ini adalah siswa pada kelas VTI MTsN

Ciruas Kabupaten Serang . Hal ini dilakukan berdasarkan pada pertimbangan

bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah tumbuh yang potensial, dimana pada

saat ini sedang melaksanakan program rintisan ICT School Model yang

manajemen operasionalnya dibantu dan diawasi oleh Kandepag

Kabupaten/Kota Serang serta Kanwil Depag Provinsi Banten.

b. Siswa yang diamati pada uji lapangan untuk skala yang lebih luas pada

penelitian ini adalah siswa kelas VII pada 3 (tiga) MTsN di Wilayah Serang

dengan mempertimbangkan klasifikasi dan karakteristik sekolah, termasuk letak

dan lokasi sekolah, yaitu pada MTsN Cikeusal Kabupaten Serang. Uji coba

lapangan selanjutnya dilakukan di MTsN Padarincang Kabupaten Serang. Pada uji

coba dalam lingkup yang lebih luas ini juga dilaksanakan di sekolah potensial dan

unggulan daerah yaitu MTsN Serang Kota Serang.

Page 8: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Sebelum instromen ini digunakan terlebih dahulu dikonsultasikan substansi

maupun efektifitasnya, dan selanjutnya dilakukan peniiaian serta rekomendasi

keterpakaiannya dari dosen pembimbing serta pakar pendidikan. Berdasaikan

konsultasi dan dari basil peniiaian terhadap instrumen tersebut diperoleh beberapa

perbaikan dan sekaligus direkomendasikan seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 3.2 Hasil Penilaian Instrumen Penelitian

No Instrumen Perbaikan dan Rekomendasi

1 Pedoman Wawancara

untukGuru

Substansi tidak terlalu Iuas dan lebih fokus pada

pembelajaran Bahasa Inggris, dan implementasinya.

Pedoman diganti Panduan.

2 Pedoman Wawancara

untuk Siswa

Pertanyaan lebih sederhana agar mudah dimengerti,

terarah pada substansi masalah.

3

4

Angket untuk Guru Angket untuk Siswa

Pertanyaan lebih singkat, tidak menimbulkan keraguan jawaban. Ada pertanyaan tingkat

motivasi dan beri opsi jawaban pendapat guru Pilihan

jawaban agar lebih jelas dan singkat

C. Instrumen dan Pegumpulan Data

Model pembelajaran Computer Assisted Langauage Learning (CALL) akan

diterapkan pada subyek penelitian sebagai sumber data selama tahap evaluasi teman

sejawat, uji eoba awal, uji coba terbatas, uji coba luas, dan evaluasi dari praktisi.

Tahap pertama adalah evaluasi dari teman sejawat yang dilakukan selama

produksi hampir selesai. Uji coba awal berupa evaluasi pakar yang memiliki

disiplin ilmu pendidikan komputer, komunikasi visual dan teknologi informasi.

Pada tahap uji coba terbatas diterapkan model pembelajaran dengan komputer.

Setelah mendapatkan data dan umpan balik, dilakukan perbaikan atas model

tersebut. Selanjutnya dilakukan uji coba luas terhadap produk yang telah

diperbaiki. Tahap terakhir adalah evaluasi dari praktisi yang memiliki disipiin dan

keterampilan sesuai dengan produk, yaitu pendidikan komputer, komunikasi visual

Page 9: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dan multimedia. Pengumpulan data dilakukan dengan wawaneara dan kuesioner,

dengan rincian sebagai berikut:

1. Kuesioner.

Kuesioner menggunakan pertanyaan open ended untuk mendapatkan informasi

yang bermanfaat yang mendukung teori, informasi kebutuhan untuk

pengembangan model, informasi apakah siswa dapat melakukan perintah yang

terdapat dalam model pembelajaran Computer Assisted Language Learning

(CALL), serta penilaian atas kualitas model pembelajaran yang dikembangkan.

2. Wawaneara.

Dalam penelitian dilakukan wawaneara dengan pertanyaan open ended sehingga

responden dapat memberikan informasi yang tidak terbatas dari berbagai

perspektif. Wawaneara mendalam diperlukan untuk memperoleh data tentang

proses belajar vocabulary dalam pembelajaran speaking. Semua wawancara

dibuat transkrip dan disimpan dalam dokumen teks.

3. Pengamatao.

Pangamatan untuk memperoleh data tentang proses dan pembelajaran speaking

di dalam laboratorium komputer. Pengamatan memerlukan ketelitian untuk

mendengarkan dan perhatian yang hati-hati dan terinci pada apa yang dilihat.

Tahap perencanaan dan pengembangan model serta uji coba lapangan

dilaksanakan dengan menggunakan metode Penelitian Tindakan (Action

Research).

Page 10: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dalam pelaksanaanya penelitian tindakan ini dilakukan mengikuti langkah-

langkah menurut teori Kemmis dan Mc Taggart (Hopkins, 1993), yang terdiri atas:

1. Perencanaan (Plan)

2. Pelaksanaan (Act)

3. Pengamatan (Observe)

4. Refleksi (reflect).

Kegiatan pada komponen-komponen tahap penelitian tersebut adalah berupa

siklus, dimana antar tahap satu dengan lainnya saling berkaitan secara

berkesinambungan. Adalah juga menjadi tolak ukur untuk kelanjutan penelitian ini.

Adapun siklus penelitian tersebut digambarkan seperti pada bagan dibawah ini:

Orientasi

Reflect Act

Observe

Dst

Revised Plan

Reflect Act

Observe

Page 11: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bagan 3.2

Model Siklus Penelitian Tindakan

(Diadopsi dari Model Spiral Kemmis &Taggart)

Prosedur kegiatan pada penelitian tindakan ini dilaksanakan sebagai langkah-

langkah penelitian untuk mendeskripsikan mengenai proses pembelajaran CALL

melalui beberapa putaran kegiatan sampai diperoleh kondisi stabil. Mengenai

tahapan komponen penelitian tindakan ini lebih jelas didesknpsikan sebagai

berikut:

a. Tahap orientasi, yaitu dilakukan sebagai studi pendahuluan sebelum pelaksanaan

tindakan. Kegiatan ini meliputi pengamatan lingkungan, kegiatan pembelajaran,

wawancara dengan stakeholders di MTsN.

b. Pada perencanaan (plan), yaitu kegiatan menyusuhan rencana tindakan yang

akan dilakukan di MTsN kelas VII. Pada tahap ini dilaksanaan observasi

terhadap pokok bahasan, buku sumber, tempat dan waktu pelaksanaan, persiapan

pembelajaran, kriteria penilaian, dan fasilhas yang digunakan.

c. Tahap pelaksanaan / tindakan (act), yaitu implementasi kegiatan pembelajaran

speaking di kelas VII MTsN, dengan model CALL yang direncanakan dalam tiga

siklus pembelajaran, dimana pada siklus ke-empat diharapkan pembelajaran

tersebut berada pada kondisi stabil

Page 12: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

d. Berkenaan dengan implementasi, maka dilakukan pengamatan (observe),

yaitu kegiatan dalam mengenali, mengamati, dan mendokumentasikan

(mencatat /merekam) proses, pengaruh, dan hasilnya.

e. Tahap terakhir dari siklus adalah refleksi (reflect), yaitu menganalisis rencana

yang belum terlaksana dan telah dilaksanakan secara terpadu antara objek

dan subjek kegiatan untuk ditindaklanjuti pada siklus berikutnya.

D. Teknik Pengolahan Data

Seperti uraian di atas bahwa penelitian ini difokuskan pada tiga tahapan

proses, yaitu studi pendahuluan, perencanaan dan pengembangan model, serta

uji coba draff model yang mencakup uji lapangan pada skala terbatas dan uji

lapangan pada skala yang lebih luas, dengan melakukan pengujian pada

tingkat efektivitas model pembelajaran yang dikembangkan.

Data yang diperoleh pada tahap studi pendahuluan ini meliputi sejumlah

dokumen yang terkait dengan program pembelajaran seperti: silabus mata

pelajaran, program tahunan, program semester, kriteria ketuntasan minimal,

rencana pelaksanaan pembelajaran. Data yang diperoleh melalui kuesioner

yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran sebelum uji coba

model meliputi: kondisi objektif guru, siswa, dan faktor-faktor pendukung

maupun penghambat implementasi pembelajaran speaking dengan pendekatan

CALL. Selanjutnya data tersebut diahalisis dalam bentuk paparan naratif

melalui beberapa tahap berikut :

1. berdasarkan hasil analisis dokumen, dipilih materi pembelajaran yang

akan dikembangkan dalam model.

2. mengklasiftkasi data hasil angket (kuesioner) agar sesuai konteksnya yaitu

Page 13: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

data yang berkaitan dengan kondisi objektif pelaksanaa pembelajaran saat

ini dan setelah pengembangan model, serta faktor pendukung maupun

penghambat dalam implmentasi model pembelajaran speaking dengan

pendekatan CALL.

Sejumlah data yang diperoleh pada tahap uji coba terbatas serta uji coba

pada skala lebih luas antara lain meliputi:

1. hasil observasi pelaksanaan pembelajaran speaking yang dilakukan oleh guru.

2. skala penilaian pelaksanaan model pembelajaran CALL.

3. tes hasil belajar siswa, dimana data tersebut dianaiisis melalui tahapan reduksi

data, pemaparan data, dan verifikasi data. Ketiga proses tersebut difokuskan

untuk penyempurnaan serta penyesuaian model pembelajaran yang diinginkan.

Pada tahap reduksi data dianaiisis melalui proses editing, pemfokusan dan

mengabstraksikannya menjadi informasi yang lebih bermakna. Data yang

diperoleh dari hasil kuesioner, wawancara, dan self reflection diklasifikasikan

berdasarkan kelompok-kelompok sebagai berikut :

1. kesulitan guru mengimplementasikan program serta upaya untuk mengatasinya.

2. kesulitan siswa dalam mengikuti pembelajaran serta upaya untuk mengatasinya.

Data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner diklasifikasikan

berdasarkan penggolongan kesamaan pendapat siswa dan guru mengenai efektivitas

model dalam meningkatkan minat, motivasi, dan sikap terhadap model yang

dikembangkan.

Paparan data dilakukan dengan menampilkan data secara lebih sederhana

dalam berbagai representasi seperti:

1. tabulasi data hasil pengisian kuesioner dalam bentuk tabel distribusi frekuensi

Page 14: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berikut prosentasenya.

2. deskripsi secara grafis dalam bentuk histogram, dan

3. paparan deskriptif-naratif yang menjelaskan tabel dan grafik yang diperlihatkan,

serta data-data lain hasil observasi, skala penilaian, dan selfreflekcion yang telah

direduksi untuk mendukungnya.

Inti dari proses analisis data ini akan mengkaji keterkaitan antara hasil kajian

teori mengenai metode CALL dan implementasinya dalam kedua tahap ujicoba.

Dalam rangka menguji tingkat efektivitas model pembelajaran yang telah

dikembangkan, dilakukan dengan cara mengevaluasi hasil pembelajaran dengan

menganalisis antara nilai siswa sebelum pembelajaran {pretest) dan nilai siswa

setelah pembelajaran {postest). Pengolahan data yang dilakukan adalah

perbandingan rata-rata antara nilai pretest dengan postest dengan menggunakan uji

perbedaan dua rata-rata dengan menggunakan desain The Matching Control Group

Pretest- Postest.

Untuk lebih jelas hal ini dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

(Sukmadinata, 2006: 188)

Tabel 3.3 The Matching Control Group Pretest- Postest.

Kelompok Pretest Perlakuan Pascates

Esperimen 0 VII 0

Kontrol 0 - 0

Untuk mengukur tingkat efektivitas model yang dikembangkan dilakukan

pengujian melalui uji t dengan membandingkan dua buah rata-rata, yaitu:

1. Uji perbedaan dua buah rata-rata yang berkorelasi (pretest dan posttest)

Page 15: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Uji perbedaan dua buah rata-rata yang tidak berkorelasi (pretes-pretest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, serta postest-postest kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol).

Keperluan pengujian sejumlah data yang diperoleh tersebut dilakukan

dengan menggunakan program SPSS. Kemudian langkah berikutnya adalah

menafsirkan dan menyimpulkan data untuk memproyeksikan sebuah draf model

pembelajaran hasil penelitian yang sesuai untuk diimplementasikan. Prosedur ini

diupayakan melalui kajian uiang pada semua paparan data yang diperoleh melalui

setiap analisis dari proses penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan.

Page 16: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan, terdiri atas 7 (tujuh)

bagian yaitu sebagai berikut: Bagian pertama memuat hasil penelitian dan pengumpulan

data awal.

Bagian kedua menyajikan deskripsi perencanaan pembelajaran tentang

pengembangan model CALL (Computer Assisted Language Learning).

Bagian ketiga mendeskripsikan mengenai pembuatan produk awal tentang

pengembangan model CALL (Computer Assisted Language Learning) yang dapat

meningkatkan kompetensi Vocabulary dalam pembelajaran speaking.

Bagian keempat mendeskripsikan mengenai hasil uji coba model secara terbatas

yang dilakukan di MTsN Ciruas dan mencakup pandangan serta kegiatan siswa selama

pembelajaran dengan metode CALL, pandangan dan kegiatan guru selama pembelajaran

dengan metode CALL, faktor pendukung serta penghambat pembelajaran dengan metode

CALL untuk meningkatkan kompetensi Vocabulary dalam pembelajaran speaking.

Bagian kelima mendeskripsikan mengenai perbaikan produk awal tentang

pengembangan model CALL (Computer Assisted Language Learning) yang dapat

meningkatkan kompetensi Vocabulary dalam pembelajaran speaking.

Bagian keenam mendeskripsikan mengenai hasil uji coba lapangan yang

mencakup pandangan serta kegiatan siswa selama pembelajaran dengan metode CALL,

pandangan dan kegiatan guru selama pembelajaran dengan metode CALL, faktor

pendukung serta penghambat pembelajaran dengan metode CALL untuk meningkatkan

kompetensi Vocabulary dalam pembelajaran speaking, yang dilakukan di tiga sekolah

Kabupaten dan Kota Serang yaitu MTsN Cikeusal, MTsN Padarincang dan MTsN

serang.

Page 17: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Bagian ketujuh mendeskripsikan tentang perbaikan produk oprasional model

Computer Assisted Language Learning (CALL)

A. Hasil Penelitian dan Pengumpulan Data Awal

1. Deskripsi Subjek Penelitia

Penelrtian dilaksanakan di empat Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN)

yang berada di wilayah kabupaten dan kota Serang. MTs Negeri Ciruas

Kabupaten Serang dipilih sebagai sekolah subjek penelrtian pada uji coba

terbatas. Hal ini didasarkan pada pertimbangan tentang eksistensnya di dunia

pendidikan selama 15 tahunan dan dinilai telah cukup dewasa untuk dapat

berprestasi dibidang akademik maupun non akademik. Sebagai Madrasah yang

pertama berdiri di daerah timur kabupaten Serang, saat ini telah dan sedang

bergeliat untuk menmgkatkan prestasinya diberbagai bidang. Meskipun sekolah

ini berada sekitar 10 km dari Kota Serang, cukup jauh dari Pusat Pemerintahan

Privinsi Banten. Tepatnya di Jalan raya Ciptayasa Pontang No. 250 Kecamatan

Ciruas Kabupaten Serang. Dibidang akademik telah banyak mengantarkan para

siswanya berhasil masuk ke SMA/MA favorit, baik melaluai ujian tulis maupun

melalui jalur khusus. Saat ini sedang mengembangkan program rintisan School

Model dengan bantuan pemerintah dimulai tahun pembelajaran 2009/2010.

Kegiatan ini juga dilakukan penelitian di tiga sekolah lain. Pada institusi

pendidikan ini dilaksanakan uji coba lapangan (lebih luas), yaitu pertama di MTs

Negeri Cikeusal Kabupaten Serang yang terletak di Jalan Raya Panosogan-

Cikeusal, wilayah Kecamatan Cikeusal, berbatasan langsu ng dengan Kecamatan

Petir. MTs Negeri Cikeusal pada awal berdirinya merapakan MTs Swasta yang

mengalami penegrian tahun pelajaran 2005/2006. Meskipun usianya yang relatif

muda, sekolah ini terus berbenah diri dan berupaya untuk mensejajarkan diri

Page 18: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan sekolah lain yang telah lebih dulu berkembang. Hasil akreditasi sekolah

yang dilaksanakan pada Tahun 2008 berhasil menyamai kualitas MTs Negeri

Ciruas secara umum dengan mendapat predikat B. Bersamaan dengan MTs

Negeri Ciruas, pada Tahun Pelajaran 2009/2010 MTs Negeri Cikeusal juga mulai

merintis Madrasah Standar Nasional untuk satu kelas di kelas VII dari 12

rombongan belajar yang ada.

Penelitian uji coba lebih luas kedua dilakukan di MTs Negeri Padarincang

Kabupaten Serang yang memiliki jumlah rombongan pelajar cukup banyak, yaitu

30 kelas. Sekolah ini merupakan sasaran program pertama di Serang untuk

Madrasah Katagori Model (MKM) yang mulai dicanangkan pada Tahun

Pelajaran 2005/2006. Sekolah dengan luas lebih dari dua hektar ini, terletak di

wilayah barat Kabupaten Serang di jalan Raya Ciomas-Padarincang, merupakan

tempat yang nyaman sekali untuk berkembangnya sarana pendidikan dan kondisi

yang kondusif untuk terselenggaranya proses pembelajaran. Berbagai prestasi

telah banyak diraihnya, seperti prestasi dibidang seni, keagamaan, olah raga yang

sering berjaya di even-even kegiatan siswa atau tumamen-tumamen terbuka

lainnya. Dan tak ketinggalan pula prestasi akademiknya, dengan meluluskan para

siswa berprestasinya di berbagai SMA/MA terkenal.

Uji coba lapangan (lebih luas) terakhir dilaksanakan di MTs Negeri

Serang, yang berada di tengah kota Serang, tepatnya di Jalan Bayangkara.

Merupakan madrasah tertua di Serang. Hingga saat ini masih menjadi

madrasah favorit dengan prestasi akademik paling unggul dibandingkan

dengan semua madrasah yang ada di wilayah Serang dan sekitarnya.

Madrasah tersebut dirintis sebagai Madrasah Berstandar Unggul (RMBU)

pada Tahun Pelajaran 2008/2009 dengan menerapkan tint teaching di dikelas

Page 19: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang memanfaatkan multimedia dan sumber belajar internet dalam

pembelajarannya. Pada dasarnya hal ini semua didukung oleh sarana dan

fasilitas yang memadai untuk terselenggaranya proses pendidikan

(pembelajaran) yang maju, berkembang serta berkualhas. Setiap tahunnya

mendidik siswa lebih dari 800 orang yang dibagi atas 25 rombongan reiajar.

Sebagian besar gurunya telah relatif lama berkiprah serta berpengalaman

dibidang pendidikan dan pengajaran.

Para staff pengajar bahasa Inggris di madrasah-madrasah tempat

penelitian ini terutama yang menjadi guru sebagi subjek penelitian, umumnya

sebagai guru senior disekolah tersebut dan telah lama mengajar di jenjang

MTs. Memiliki kualifikasi pendidikan S-l dan S-2 (Sarjana Pendidikan

bahasa Inggris), dengan kompetensi didaktik akademik yang dapat

diandalkan, selain keiengkapan fasilitas yang cukup memadai untuk

memajukan potensi, kuaiitas pembelajaran maupun pengembangan bidang

pendidikan. Untuk informasi lebih lengkap diperoleh dari angket yang

disebarkan untuk enam orang guru bahasa Inggris, maka diperoleh latar

belakang responden di sekolah tempat penelitian yang secara

umum digambarkan pada tabel 4.1 berikut:

Page 20: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.l

Latar Belakang Responden (Guru bahasa Inggris)

Guru Pendidikan

Terakhir

Pemgalaman

Mengajar

Bahasa

Inggris

Mengajar

bahasa

Inggris

KlsVn

Sekolah

A S-2 6Tahun 3 Tahun MTs N Ciruas

B S-1 3Tahun 3 Tahun MTs N Ciruas

C S-1 6Tahun 5 Tahun MTs N Cikeusal

D S-1 8Tahun 6 Tahun MTs N Padarincang

E S-1 20 Tahun 10 Tahun MTs N Padarincang

F S-1 22 Tahun 22 Tahun MTs N Serang

Pada empat sekolah tempat uji coba terbatas dan uji coba lebih luas,

masing-masing ditentukan satu rombongan belajar (40 siswa) kelas VII

sebagai kelompok eksperimen, sehingga diperoleh populasi sebanyak 160

siswa. Untuk bahan perbandingan, pada sekolah tempat uji coba lebih mas,

direkomendasikan juga masing-masing satu rombogan belajar sebagai

kelompok kontrol. Akan tetapi berdasarkan pertimbangan homogenitas

populasi, efektifitas, dan efesiensi, maka dari populasi sejumlah 160 siswa

tersebut diambil lebih dari 50 % pupulasi, yaitu sebanyak 80 siswa sebagai

responden angket penelitian, untuk keperluan pengambilan informasi dan

pengoiahan data. Hal ini merujuk kepada teori sampling kuota dengan konsep

non probability sampling (Riduan, 2004:61-65).

2. Deskripsi Pelaksanaan Pembelajarau Bahasa Inggris.

a. Pandasgaa dan Kegiataa Beiajar Siswa

Pandangan siswa terhadap pembelajaran bahasa Inggris,

Page 21: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

ditunjukkan berdasarkan latar belakang motivasi serta minat untuk

mengikuti proses kegiatan tersebut. Seperti terlihat pada table di bawah,

bahwa minat siswa dalam beiajar bahasa Inggris yaitu mencapai 103 siswa

yang menyukai pelajaran bahasa Inggris dari 114 siswa atau mencapai

90,35 %. Selebihnya yaitu 11 siswa atau 9,64 % yang tidak menyukai

pelajaran bahasa Inggris.

TABEL 4.2

MINAT SISWA TERHADAP PELAJARAN

BAHASA INGGRIS

NO VARIABEL/

INDIKATOR

ALTERNATIF

JAWABAN

F %

1. Minat siswa dalam

mata pelajaran bahasa

inggris

a. Ya

b. Tidak

103

11

90,35

9,64

Jumlah 114

2. Alasan siswa

menyukai mata

pelajaran bahasa inggris

a. Pelajarannya

menarik

b. Pembelajarannya

menyenangkan

c. Gurunya baik

d. Merasa tertantang

e. Bahasa inggris

banyak manfaatnya

10

17

10

5

41

12,05

20,48

12,05

6,02

49,40

Jumlah 83

3. Alasan tidak

menyukai mata

pelajaran bahasa

inggris

a. Pelajarannya susah

b. Banyak

menterjemahkan

c. Pelajarannya

membosankan

d. Gurunya galak

e. Bahasa inggris tidak

ada manfaatnya

13

11

0

5 2

41.94

35,48

0

16,13 6,45

Jumlah 31

Dari 83 siswa yang menyukai terhadap mata pelajaran bahasa Inggris,

alasan mereka bervariasi yaitu, 10 siswa atau 12.05 % menganggap bahwa

Page 22: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pelajarannya menarik, 17 siswa atau 20,48 % merasakan bahwa

pembelajarannya menyenangkan, 10 siswa atau 12,05 % menilai gurunya baik, 5

siswa atau 6.02 % merasa tertantang dan 41 siswa atau 49,40 % berpendapat

bahwa bahasa Inggris banyak manfaatnya.

Sedangkan dari 31 siswa yang tidak menyukai peiajaran bahasa Inggris

beralasan bahwa pelajarannya susah sebanyak 13 orang atau 41,94 %, tak

seorangpun yang menyatakan pelajarannya membosankan, banyak

menterjemahkan sebanyak 11 siswa atau 35,48 %, gurunya galak sebanyak 5

siswa atau 16,13 % dan yang menganggap bahwa pelajaran bahasa Inggris

tidak ada manfaatnya sebanyak 2 siswa atau 6,45 %.

Untuk mengetahui cara belajar siswa dan metode yang digunakan guru dari

114 siswa bisa dilihat pada table berikut

TABEL 4.3

METODE YANG DIGUNAKAN GURU

DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

NO VARIABEL/ ALTERNATIF F %

INDIKATOR JAWABAN

1. Cara belajar yang a. Diterjemahkan 34 29,82

paling sering b. Dihafalkan 51 44,74

digunakan dalam c. Dipraktekkan 8 7,01

mata peiajaran d. Diulang-ulang 7 6,14

bahasa inggris e. Dibuat catatan 14 12,28

Jumlah 114

2. Metode yang paling a. Ceramah 5 4,38

sering digunakan b. Diskusi 8 7,01

guru anda dalam c. Siswa aktif 6 5,26

pembelajaran bahasa d. Bermain peran 14, 12,28

inggris e. Banyak metode 81 71,05

Jumlah 114

Terdapat variasi cara belajar bahasa Inggris para siswa yaitu sebanvak 34

siswa (29,82 % ) dengan eara menteriebmahkan, 51 siswa (44,74 % )

Page 23: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

menghapalkan , 8 siswa (7,01 % ) mempraktekan, 7 siswa (6,14 % ) mengulang-

ulang dan sebanyak 14 siswa (12,28 % ) dengan cara membuat catatan.

Dari 114 siswa menilai metode yang digunakan guru dalam pembelajaran

bahasa Inggris yaitu terdapat 5 siswa (4,38 % ) yang menjawab bahwa metode

yang digunakan guru dalam pembelajaran bahasa Inggris adalah ceramah

sedangkan yang lainnya, 8 siswa (7,01 %) menjawab diskusi, 6 siswa (5,26 % )

menjawab siswa aktif, 14 siswa (12,28 % ) bermain peran sedangkan sisanya

sebanyak 81 siswa (71,05%) menjawab banyak metode ( bervariasi).

Adapun pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran bahasa Inggris

bisa dilihat pada table berikut

TABEL 4.4

PEMAHAMAN SISWA TERHADAP

MATERI PEMBELAJARAN

NO VARIABEL/

INDIKATOR

ALTERNATIF JAWABAN F %

1. Siswa dapat

mengikuti materi

pembelajaran bahasa

inggris yang diajarkan

a. Ya, selalu

b. Kadang-kadang

c. tidak

110

0

4

96,49

0

3,50

Jumlah 114

2. Alasan siswa dapat mengikuti mated pelajaran

a. guru menggunakan media pembeiajaran

b. guru menjelaskan dengan baik

c. materinya mudah

d. pembelajarannya menarik

19

14

15

25

26,02

19,17

20,54 34,24

Jumlah 73

Page 24: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Alasan siswa tidak dapat memahami pelajaran

a. guru tidak menjelaskan

b. guru tidak menggunakan media pembeiajaran

c. materi sulit

d. guru tidak memberikan pekerjaan rumah

11 16

10 4

26,83 39,02

24,39 9,75

Jumlah 41

4. Upaya yang siswa lakukan untuk dapat mengikuti materi pelajaran

a. Mengerjakan latihan

b. Membuat ringkasan

c. Mencari sumber lain

d. Bekerjasama dengan teman

60 20 23 11

52,63 17,54 20,18 9,64

Jumlah 114

Dari 114 siswa hanya 110 siswa (96,49 % ) yang menyatakan

bahwa mereka dapat mengikuti materi pembelajaran bahasa Inggris yang

diajarkan, tidak ada siswa yang kadang-kadang dapat mengikuti pelajaran

bahasa Inggris dan 4 siswa (3,50 % ) menyatakan tidak dapat mengikuti materi

pembelajaran bahasa Inggris yang diajarkan

Dari sebanyak 73 siswa yang menyatakan bahwa mereka dapat mengikuti

materi pembelajaran bahasa Inggris yang diajarkan ternyata memiliki alasan yaitu

: guru menggunakan media pembeiajaran sebanyak 19 siswa (26,02 %) dan

sebanyak 14 siswa (19,17 %) menyatakan alasan bahwa guru menjelaskan

dengan baik. Sedang sebanyak 15 siswa (20,54 %) yang memberi alasan bahwa

materinya mudah dan sebanyak 25 siswa (34,24 %) menyatakan bahwa

pembelajarannya menarik.

Siswa yang kadang - kadang dan tidak dapat mengikuti pelajaran bahasa

Inggris mempunyai alasan yang berbeda beda. Sebanyak 11 siswa (26,83 %)

menyatakan bahwa guru tidak menjelaskan dan 16 siswa (39,02% ) memberikan

alasan bahwa guru tidak menggunakan media pembelajaran, 10 siswa (24,39 %)

menganggap bahwa materi pelajaran bahasa Inggris sulit untuk dipahami dan

Page 25: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

sebanyak 4 siswa (9,75 %) menyatakan guru tidak memberi pekerjaan rumah.

Selanjutnya dalam table diatas dikemukakan upaya siswa untuk dapat

mengikuti pelajaran bahasa Inggris. Cara mereka untuk dapat mengikuti

pelajaran bahasa Inggris. Sebanyak 60 siswa (52,63 %) dengan mengerjakan

soal-soal latihan, 20 siswa ( 17,54 % ) dengan membuat ringkasan, 23 siswa (

20,18 % ) dengan mencari sumber lain dan sisanya sebanyak 11 siswa ( 9,64 % )

bekerjasama dengan orang lain,

b. Pengganaan Media Dalam Pembelajaran

Dalam hal penggunaan media pengajaran oleh guru

tergambar dalam table berikut:

Tabel 4.5 PENGGUNAAN MEDIA OLEH GURU

NO VARIABEL/

INDIKATOR

ALTERNATIF

JAWABAN

F %

1. Guru anda dalam

pembelajaran bahasa

inggris selalu

menggunakan media

pembelajaran atau alat

peraga

a. Tidak

b. Jarang

c. Sering

d. Ya, selalu

40

47

20

7

35,09

41,23

17,54

6,14

Jumlah 114

2. Jenis media yang sering digunakan

a. Gambar

b. Benda nyata

c. Alat peraga

d. Computer

56 14 16 28

49,12 12,28 14,01 24,56

Jumlah 114

3. Ketersediaan laboratorium disekolah

a. Ya

b. Tidak

114 0

100 0

Jumlah 114

4. Penggunaan media computer dalam pembelajaran

a. Tidak

b. Jarang

c. Sering

d. Ya, selalu

87 24 2 1

76,32 21,05 1,75 0.87

Jumlah 114

Page 26: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Terdapat 40 siswa (35,09 % ) yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran

bahasa Inggris tidak menggunakan media pembelajaran atau alat peraga, selebihnya

sebanyak 47 siswa (41,23 % ) mengatakan jarang, 20 siswa (17,54 % ) menyatakan

sering dan sisanya sebanyak 7 siswa ( 6.14 % ) menyatakan bahwa guru selalu

menggunakan media pembelajaran atau alat peraga dalam pembelajaran.

Adapun mengenai jenis media yang digunakan sebanyak 56 siswa (49,12 % )

menyatakan bahwa jenis media pembelajaran yang digunakan oleh guru adalah

gambar, benda nyata dinyatakaa oleh 14 siswa (12,28 % ), alat peraga dinyatakan

oleh 16 siswa (14.01% ), dan sebanyak 28 siswa (24,56 %) yang menyatakan bahwa

komputer digunakan dalam pembelajaran bahasa inggris.

Sebagai kelanjutan dari data jenis media yang paling sering digunakan

semua siswa dari 114 orang menyatakan bahwa tersedia laboratorium komputer

disekolah mereka.

Selanjutnya mengenai penggunaan komputer tersebut dalam pembelajaran,

sebanyak 87 siswa (76^32 % ) menyatakan bahwa tidak pernah menggunakan

komputer dalam pembelajaran bahasa Inggris, selebihnya sebanyak 24 siswa

(21,05 % ) menyatakan jarang, sebanyak 2 siswa (1,75 %) menyatakan sering dan

sebanyak 1 siswa (0,87 %) yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran bahasa

Inggris selalu menggunakan komputer.

Sebagai factor pendukung mengenai pembelajaran dengan menggunakan

komputer sebagai media, disajikan data ketersediaan komputer di rumah siswa yang

nantinya akan membantu ketarampilan siswa dalam mengoperasikan komputer.

Seperti (terlihat dalam table berikut).

Page 27: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Tabel 4.6 FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT

NO VARIABEL/ INDIKATOR

ALTERNATIF JAWABAN

F %

1. Ketersediaan computer dirumah

a. Ya

b. Tidak

28 86

24,56 75,44

Jumlah 114

2. Kemampuan siswa

menggunakan

komputer

a. Ya

b. Tidak

91

23

79,82 20,18

Jumlah 114

Sebanyak 28 siswa (24,56 %) memiliki komputer dirumah sedangkan

sisanya sebanyak 86 siswa (75,44 %) tidak memiliki komputer dirumah.

Dengan adanya pelajaran komputer di sekolahnya meskipun kebanyakan

para siswa pada umumnya mereka tidak memiliki komputer tetapi dapat

mengoperasikan komputer. Hal ini sesuai dengan data bahwa sebanyak 91

(79,82%) siswa dapat menggunakan komputer sedangkan selebihnya sebanyak

23 siswa (20,18 %) tidak dapat menggunakan komputer.

c. Implemeirtasi Peadekataa PembelajaraB CALL.

Untuk mengetahui sejauh mana implementasi pendekatan

pembelajaran CALL pada pembelajaran bahasa Inggris yang berlangsung

selama ini dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 4.7

IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN

COMPUTER ASSISTED LANGUAGE LEARNING ( CALL ) DALAM PEMBELAJARAN

NO VARIABEL/

INDIKATOR

ALTERNATIF JAWABAN F %

1. Upaya guru agar

siswa memahami

pelajaran

a. Mengulang

b. Mengerjakan latihan

c. Bertanya pada teman

d. Membaca buku

e. Mencarisumberlain

84

13

3

12

2

73,68

11,40

2,63

10,53

1,75

Jumlah 114

Page 28: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2. Yang dilakukan guru,

bila siswa telah memahami mated

pelajaran

a. Member tugas tambahan

b. Mengulang pelajaran

c. Mengerjakan latihan

d. Guru tidak

memperdulikan

e. Mencari sumber lain

19

13

82

0

0

16,67

11,40

71,93

0

0

Jumlah 114

3. Urutan pemberian

materi pelajaran

a. Tidak menentu

b. Sesuai dengan buku teks

c. Sesuai dengan

kemampuan siswa

d. Sesuai kehendak guru

10

74

22

8

8,77

64,91

19,30

7,01

Jumlah 114

4. Cara yang digunakan

guru agar tujuan pembelajaran tercapai

a. Materi diurai menjadi

bagian kecil b. Materi disampaikan satu

paket

c. Sesuai kehendak guru

38

44

32

33,33

38,60

28,07 Jumlah 114

5. Ketika siswa belum berhasil menguasai materi pelajaran

a. Dibiarkan saja

b. Langsung mempelajari materi baru

c. Diberikan remedial d. Diberikan teguran

1 10

95 8

0,87 8,77

83,33 7,01

Jumlah 114

6. Yang dilakukan guru untuk memberikan materi baru

a. Siswa harus menguasai materi sebelumnya

b. Siswa tidak harus menguasai materi sebelumnya

c. Langsung mempelajari materi baru

105

5

4

92,11

4,38

3,50

Jumlah 114

7. Pelaksanaan evaluasi hasil belajar

a. Tidak

b. Jarang

c. selalu

d. Sering

1

47 19 47

0,87 41,23 16,67 41,23

Jumlah 114

8. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran bahasa Inggris

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup

d. Kurang

9

53 50

2

7,89 46,49 43,86 1,75

Jumlah 114

Hasil pemantauan implementasi pembelajaran CALL menurut pemyataan

Page 29: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

siswa diperoleh data bahwa sebanyak 84 siswa (73,68 % ) menyatakan bahwa

usaha yang dilakukan guru untuk mencapai keberhasilan dalam belajar dengan

cara mengulang, 13 siswa (11,40 %) menyatakan dengan cara mengerjakan

latihan, 3 siswa (2,63 %) menyatakan dengan bertanya pada teman, 12 siswa

(10,53 %) disuruh membaca buku dan selebihnya sebanyak 2 siswa (1,75 %)

diminta untuk mencari sumber lain.

Sebanyak 19 siswa (16,67 % ) menyatakan bahwa yang dilakukan guru

ketika siswa telah memahami pelajaran adalah memberi tugas tambahan, 13

siswa (11,40 %) mengulang pelajaran, 82 siswa (71,93 % ) mengerjakan

latihan, tidak ada siswa yang menyatakan guru tidak memperdulikan dan

mencari sumber lain.

Mengenai urutan materi pelajaran yang diberikan guru menurut penilaian

siswa (dinyatakan dalam table di atas bahwa guru dalam memberikan materi

pelajaran sebanyak 10 siswa (8,77 % ) menganggap tidak menentu, 74 siswa

(64,91 % ) sesuai dengan buku teks, 22 siswa (19,30 % ) menyatakan sesuai

dengan kemampuan siswa dan sisanya sebanyak 8 siswa (7,01 %) menyatakan

sesuai dengan kehendak guru.

Pada table di atas juga memberi gambaran bagaimana penyajian materi

pelajaran yang digunakan guru dalam mencapai tujuan yang ingin dicapai.

Sebanyak 38 siswa (33,33 % ) menyatakan bahwa materi pelajaran diurut

menjadi bagian-bagian yang lebih kecil, 44 siswa (38,60 % ) menyatakan

bahwa materi disampaikan satu paket dan selebihnya sebanyak 32 siswa (28,07

% ) menyatakan sesuai dengan kehendak guru.

Data mengenai bagaimana pelaksanaan remedial menurut pengamatan

Page 30: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

siswa menyatakan bahwa apabila belum berhasil menguasai materi pelajaran

yang satu, sebanyak 1 siswa (0,87 % ) menyatakan guru membiarkan saja,

sebanyak 10 siswa (8,77 % ) menyatakan guru langsung pada materi bam, 95

siswa (83,33 % ) guru memberikan remedial dan sisanya sebanyak 8 siswa

(7,01 % ) guru memberi teguran.

Adapun mengenai ketuntasan belajar siswa, untuk mempelajari

materi baru sebanyak 105 siswa (92,11 %) menyatakan siswa harus

menguasai materi sebelumnya, sebanyak 5 siswa (4,38 %) menyatakan bahwa

siswa tidak diharuskan menguasai materi sebelummiya dan selebihnya

sebanyak 4 siswa (3,50 %) menyatakan langsung mempelajari materi baru.

Evaluasi merupakan hal yang harus diperhatikan untuk mengukur

sejauhmana keberhasilan belajar siswa. Data di atas menggambarkan

bagaimana evaluasi yang berlangsung pada mata pelajaran bahasa Inggris.

Sebanyak 1 siswa (0,87 %) menyatakan tidak melakukan evaluasi, 47 siswa

(41,23 %) menyatakan jarang, 19 siswa (16,67 %) menyatakan selalu

melakukan evaluasi dan sisanya sebanyak 47 siswa (41,23 %) yang

menyatakan bahwa guru sering melakukan evaluasi.

Berdasarkan pengamatan siswa sendiri mereka menilai hasil belajar

bahasa Inggris mereka selama ini terlihat bahwa sebanyak 9 siswa (7,89 %)

menganggap sangat baik, 53 siswa (46,49 %) menyatakan baik, sebanyak 50

siswa (43,86 %) mengganggap cukup dan selebihnya sebanyak 2 siswa (1,75

%) menyatakan bahwa mereka masih kurang.

3. Pandangan dan Kegiataa Guru dalam Pembelajaran.

Guru merupakan komponen sentral dalam kegiatan pendidikan.

Page 31: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Peranannya menjadi penentu utama untuk terselenggaranya proses

pembelajaran. Dengan demikian sangatlah beralasan apabila dikatakan bahwa

guru adalah implementer pengajaran dan pendidikan. Bahkan disebutkan juga

guru merupakan kurikulum pendidikan yang sebenamya (the real

curriculum). Terkait dengan dengan eksistensmya terhadap kegiatan

pembelajaran, guru mempunyai tujuan maupun pandangan tersendiri dalam

melaksanakan aktivitasnya. Pada tabel berikut, sekilas tergambar tentang

tujuan serta pandangannya terhadap pelaksanaan tugasnya sebagai pendidik,

teratama berkenaan dengan kegiatan pembelajaran dikelas.

a. Pembelajaran Bahasa Inggris

Berdasarkan wawancara dengan enam orang guru responden terlihat

data mengenai pembuatan rencana pelajaran Berdasarkan hasil wawancara

dmyatakan bahwa sebanyak enam orang guru membuat rencana pelajaran dan

tidak ada seorang gurupun yang tidak membuat rencana pelajaran.

Terdapat variasi mengenai tujuan pembelajaran bahasa Inggris, tiga

orang guru menyatakan bahwa tujuan pembelajaran bahasa Inggris untuk dapat

berkomunikasi, satu orang guru menyatakan bahwa tujuannya untuk dapat

berpikir kreatif dan dua orang guru menyatakan untuk dapat menjawab soal

dengan benar. Tidak ada guru yang menyatakan bahwa tujuan pembelajaran

untuk mengingat pelajaran dan mengingat konsep dan prinsip.

Untuk mengetahuai metode yang digunakan guru bisa diperoleh data

bahwa sebanyak tiga orang guru menyatakan bahwa metode yang sering

digunakan dalam pembelajaran adalah siswa aktif, dua orang guru menyatakan

ketrampilan proses dan seJebihnya sebanyak satu orang guru menyatakan

Page 32: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

bahwa metode yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah diskusi.

Tidak ada guru yang menyatakan bahwa metode yang sering digunakan dalam

pembelajaran adalah ceramah dan bervariasi.

Terdapat variasi upaya yang diiakukan guru untuk menambab

pemahaman siswa. Sebanyak dua orang guru benipaya supaya siswa mudah

memahami pelajaran dengan memberi latihan soal dan pekerjaan siswa, satu

orang guru memberikan remedial dan tiga orang guru dengan cara memberikan

siswa kesempatan untuk mencari sendiri. Tidak ada guru yang menjadikan siswa

yang mampu menjadi tutor sebaya sebagai upaya yang diiakukan agar siswa

mudah memahami pelajaran

b. Penggunaan Media dalam Pembelajaran

Untuk mengetahui penggunaan media pembelajaran oleh guru didapat

data, sebanyak dua orang guru menggunakan media pembelajaran dan selebihnya

empat orang guru kadang - kadang menggunakan media pembelajaran, jadi tidak

ada guru yang tidak menggunakan media pembelajaran.

Meskipun disediakan beberapa pilihan tetapi dari keenam guru

menyatakan bahwa mereka menggunakan media pembelajaran sebab media

dapat membantu siswa memahami konsep, tidak ada yang menyatakan bahwa

menggunakan media merupakan tuntutan kurikulum, sudah kebiasaan dan

mengharuskan ada dalam rencana pembelajaran.

Selanjutnya para guru menggunakan jenis media yang bervariasi.

Sebanyak satu orang guru menggunakan alat peraga, satu orang guru yang

menggunakan benda nyata dan selebihnya yaitu sebanyak tiga orang guru

menggunakan gambar dalam pembelajaran bahasa Inggris, dan satu orang

Page 33: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

guru yang mengunakan komputer sebagai media dalam pembelajaran bahasa

Inggris.

Untuk mempertegas pernyataan diatas berikut data mengenai

pengukuran komputer untuk pembelajaran. Sebanyak Hma orang guru

menyatakan tidak menggunakan komputer untuk pembelajaran, selebihnya

satu orang guru menyatakan kadang-kadang menggunakan komputer berarti

tidak ada guru yang menggunakan komputer untuk pembelajaran bahasa

Inggris.

Adapun alasan mengapa mereka tidak menggunakan media komputer

dalam pembelajaran diketahui bahwa, sebanyak satu orang guru tidak bisa

menggunakan komputer, empat orang guru menyatakan mahal dan satu orang

guru menyatakan merepotkan. Semua guru menganggap bahwa penggunakaan

komputer ada manfaatnya.

Sebagai faktor penunjang dan penghambat dalam penggunaan media

komputer dalam pembelajaran bahasa Inggris diperoleh data mengenai

ketersediaan komputer di sekolah tempat guru mengajar. Sebanyak enam

orang guru menyatakan bahwa ketersediaan komputer masih kurang. Sebagai

factor pendukung lain kemampuan guru menggunakan komputer dapat

menunjang pada tercapainya tujuan pembelajaran.

Sebanyak lima orang guru menyatakan dapat menggunakan komputer

dan selebihnya yaitu sebanyak satu orang guru tidak dapat menggunakan

komputer dalam pembelajaran.

c Implementasi Pendekatan Pembelajaran Bahasa Inggris

Untuk mengetahui sejauh mana implementasi pembelajaran bahasa

Inggris yang berlangsung selama ini dengan responden guru dapat diperoleh data

Page 34: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

melalui wawancara.

Dapat diketahui bahwa upaya guru agar siswa dapat memahami materi

pelajaran sebanyak satu orang guru menyunih siswa untuk mengulang di rumah,

satu orang guru menyuruh siswa untuk menghapal, satu orang guru menyuruh

siswa untuk bertanya pada teman, satu orang guru menyuruh siswa untuk

membaca buku dan selebihnya sebanyak dua orang guru menyuruh siswa untuk

mencari sumber lain.

Dalam hal pengayaan, dapat diketahui bahwa sebanyak satu orang guru

memberi tugas tambahan, satu orang guru menyuruh mengulang pelajaran,

satu orang guru menyuruh siswa mengerjakan latihan dan selebihnya sebanyak

satu orang guru, meminta siswa mencari sumber lain. Terdapat variasi bagaimana

urutan materi pelajaran yang diberikan oleh guru, sebanyak satu orang guru

menyatakan tidak menentu dan selebihnya yaitu sebanyak lima orang guru

memberikan materi sesuai dengan urutan buku teks dan tidak ada guru yang

memberikan urutan materi pelajaran yang menyesuaikan dengan kemampuan

siswa.

Adapun bagaimana tentang cara yang digunakan guru supaya tujuan

pembelajaran tercapai dapat diketahui bahwa sebanyak satu orang guru

mengurai materi kedalam satuan kecil, empat orang guru menyampaikan

materi secara garis besar dan selebihnya sebanyak satu orang guru

menyampaikan materi setiap satu tema.

Dalam hal pelaksanaan remedial berdasarkan pengalaman guru,

diketabui bahwa sebanyak tiga orang guru memberikan materi baru, satu orang

guru memberikan remedial kepada yang kurang, dua orang guru memberikan

Page 35: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

peringatan pada siswa yang kurang dan tidak ada yang menyatakan mengulang

materi tersebut.

Perlakuan guru terhadap siswa ketika akan menyampaikan materi baru

sebanyak satu orang guru mengharuskan siswa menguasai materi sebelumnya,

empat orang guru mengharuskan siswa mempelajari materi sebelumnya dan

selebihnya satu orang guru mengharuskan siswa mempelajari materi baru.

Data tentang pelaksanaan evaluasi hasil belajar menyatakan bahwa

sebanyak dua orang guru jarang melaksanakan evaluasi, dua orang guru sering

melaksanakan evaluasi dan selebihnya dua orang guru selalu melaksanakan

evaluasi.

Berikutnya adalah data tentang hasil belajar siswa dalam mata pelajaran

bahasa Inggris menurut penilaian guru. Berdasarkan data, sebanyak satu orang

guru menyatakan baik, dua orang guru menyatakan cukup dan tiga orang guru

menyatakan kurang hasil evaluasi belajar bahasa Inggris.

4. Peralatan Produksi

Peralatan yang digunakan untuk memproduksi model CALL telafa

tersedia, yaitu PC Pentium 4 dengan RAM 1 GB dan harddisk 80 GB serta

dilengkapi dengan scarmer dan printer. Sedangkan perangkat lunak sistem

adalah Windows XP Professional dengan authoring tool Macromedia Flash

MX 2004 Professional. Untuk membuat video yang memperiihatkan gerakan

kursor menggunakan Camtasia 2.0 trial version yang diperoleh dari

www.techsmith.com. Perangkat lunak pendukung iaimrya yang diperoleh dari

internet sebagai trial version adalah Adobe Flash CS3, Adobe Photoshop CS2

dan Power Director.

Page 36: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

5. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia untuk membuat produk terdiri dari illustrator

animator, video editor, progammer multimedia dan multimedia designer.

Dalam penelitian ini diperlukan sumber daya manusia dari luar, karena

peneliti tidak dapat melakukan semua pekerjaan tersebut. Setelah

memperoleh informasi pada penelitian dan pengumpulan data awal

pengembangan model Computer Assisted Language Learning (CALL.)

B. Perencanaan Pembelajaran

Pada perencanaan pembelajaran ini peneliti membuat RPP (Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran) yang akan diberikan kepada siswa. Berkenaan

dengan format rencana pembelajaran dan penyajiannya, melalui

pengamatan dan studi dokumenter pada beberapa sekolah, diperoleh bahwa

bentuk format rencana pembelajaran agak beragam. Sebagian besar guru

sudah menggunakan format renpel sesuai dengan tuntutan kurikulum

(kurikulum berbasis kompetensi) secara lengkap, sebagian lain hanya

menyajikan komponen-komponen pentingnya saja, namun ada juga guru yang

menggunakan format lain.

Walaupun ada variasi kelengkapan dan urutan, unsur-unsur rencana

pembelajaran berisi rumusan: kompetensi dasar, hasil belajar, materi ajar,

indikator, pengalaman belajar, penilaian dan alat/sumber belajar. Langkah-

langkah kegiatan pembelajaran diurut atas tiga kegiatan. yaitu kegiatan awal,

inti dan akhir atau penutup.

Page 37: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

C. Pembuatan Produk Awal

a. Koleksi Material

Koleksi material dapat dikerjakan paralel dengan tahap produksi. Pada

tahap ini dilakukan pengumpulan bahan seperti clip art image, animasi,

audio, video dan Iain-lain yang diperlukan untuk tahap berikutnya. Jika

materi yang dicari tidak ditemukan, maka harus dibuat menggunakan

perangkat lunak yang sesuai.

b. Produksi

Tahap produksi merupakan tahap dimana seJuruh objek CALL dibuat.

Pembuatan aplikasi berdasarkan storyboard dan flowchart. Pada tahap

produksi ini diperlukan authoring tool untuk membuat aplikasi CALL. Model

CALL yang dibuat mempunyai banyak interaktif dan kompleks, sehingga

authoring tool sederhana tidak dapat digunakan untuk menanganinya. Untuk

mengatasinya adalah dengan pemrograman menggunakan Action Script yang

merupakan bagian dari fitur dalam authoring Macromedia Flash.

Page 38: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

METODOLOGI RISET & PENGEMBANGAN BORG & GALL

Bagan 4.1

Prosedural Tahapan Pengembangan Model CALL

MULAI PENELITIAN DAN

PENGUMPULAN DATA

AWAL

PERENCANAAN

PEMBUATAN

PRODUK AWAL

EVALUASI

TEMAN

SEJAWAT

EVALUASI

TEMAN

SEJAWAT

UJI

COBA

AWAL

PERBAIKAN

PRODUK AWAL

UJI COBA

TERBATAS

PERBAIKAN

PRODUK

UJI

COBA

AWAL

UJI COBA

LUAS

PERBAIKAN

PRODUKSI

OPERASIONAL

EVALUASI

PRAKTISI

HASIL

AKHIR

PRODUKSI CD ROOM

Prosedural Tahapan Pengembangan

Model Computer Assited Language Learning (CALL)

Page 39: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

c Pembuatan Video

Yang merekam gerakan kursor untuk tutorial dilakukan dengan

merekam cara menjelaskan materi pelajaran dengan perangkat lunak Camtasia

2.0. Camtasia merekam gerakan kursor dan menyimpannya ke dalam format file

AVI. Selanjutnya video dimasukkan ke dalamjile Flash dengan cara

mengimpornya.

d. Implementasi dari desain

Desain digunakan sebagai pedoman pembuatan produk. Dengan

storyboard dapat dibuat tampilan setiap scene, sedangkan struktur navigasi

(Flowchart) digunakan untuk menentukan link antara satu scene dengan scene

lainnya.

e. Distribusi

Model Computer Assisted Language Learning (CALL) dibuat terdiri dari

banyak file dengan format dan ukuran berbeda, disimpan dalam CD-ROM. Pada

tahap ini dibuat kemasan seperti label dan cover CD-ROM, seperti Gambar 1.

Page 40: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

D. UjiCobaAwal 1. Perencanaan dan Pengembangan Model a) Dasar Pengembangan Model

Heinich dalam AECT (1977:90) menggambarkan pola

instuksional modifikasi dari Moms dengan menggabungkan

pembelajaran tradisional dengan pola guru dengan media, karena

menurutnya keputusan digunakan dan tidak digunakannya media

tergantung kepada guru, sehingga pola instruksional terbagi menjadi tiga

pola seperti pada diagram berikut.

Bagan 4.2

A Model of Paradigm of Instruksional Management

(Heinich dalam AECT, 1977:90)

Cirruculum Planning

(Strategi)

Mediated

Teacher

Classroom

Teacher

Mediated

Teacher

Student

Mediated

Teacher

Page 41: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada pola pertama (IX komunikasi antara guru dengan siswa dibantu alat peraga.

Dengan alat peraga diharapkan gangguan yang dapat menghambat proses komunikasi dapat

ditekan bahkan dihilangkan tetapi kedudukan guru masih memegang peran yang dominan.

Kurikuium disampaikan kcpada siswa melalui guru dengan bantuan alat-alat bantu tertentu.

Dalam pola ini guru aktif menyampaikan isi kurikuium, murid menerima apa yang

disampaikan kepadanya. Dalam menyampaikan isi pelajaran guru menggunakan buku teks,

papan tulis, peta, alat-alat peraga, alat-alat audiovisual.

Dalam pola kedua (2), guru bukan satu-satunya sumber pesan atau sumber

belajar. Peranan dan tanggung jawab gura dalam proses belajar tidak lagi dominan, sebab

siswa dapat memperoleh informasi dari sumber lain yaitu dengan cara memanfaatkan

media yang ada dan telah dirancang. Dalam pola ini telah terjadi perbedaan peranan guru

sebagai pengelola kegiatan belajar dengan media pengajaran sebagai sumber belajar.

Pola ketiga (3), siswa hanya belajar dari media saja. Sumber belajar tidak lagi

dari guru melainkan peranan media sekaligus sebagai guru. Dalam praktek tidak

dijumpai pengajaran yang ekstrim, sebab pola pengajaran tersebut saling melengkapi satu

dengan yang lainnya. Kurikuium sampai kepada siswa melalui media saja, dalam hal ini

murid belajar atas kemauan dan keaktifan sendiri. Bantuan guru hampir tidak diperlukan

lagi. Pola ini hanya bisa terlaksana kalau faktor-faktor yang ada dalam diri siswa

{internal conditions) telah cukup untuk bekal penerimaan pengetahuan baru.

Page 42: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b) Model Pembelajaran Dengan Menggunakan Computer Assisted Language Learning (CALL)

Pembelajaran adalah proses interaksi antara guru, siswa dan sumber

belajar pada suatu lingkungan belajar untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Proses interaksi dalam pembelajaran dapat berlangsung dalam beberapa pola

pembelajaran, yaitu kurikulum-guru-siswa, kurikukum-guru+media-siswa,

kurikulum-guru-media-siswa dan kurikulum-media-siswa.

Sebagai wujud dari proses pengembangan media pembelajaran dengan

menggunakan CALL tergambar dalam skema berikut

Bagan 4.3

Model Pembelajaran Dengan Menggunakan

Computer Assisted Language Learning (CALL)

c) Mekanisme Pengembangan Model

Berdasarkan pada perilaku awal siswa bahwa media yang dikembangkan

akan mampu meningkatkan hasil belajar pada siswa Madrasah Tsanawiyah

khususnya pada pembelajaran bahasa Inggris kelas VII. Dasar Pertimbangan ini

Dertimated

Behavioral

Objective

Computer Asissted Language Learning (CALL)

1. Flowchart

2. storyboard

Student

Need

Assesment

Analisys

Learning Proses

Language

Abilities

Content

Fasilitas

Strategi

Teacher

Page 43: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

meliputi bahwa : a) media yang dikembangkan harus sesuai dengan siswa,

b) media yang dikembangkan haras sesuai dengan kurikulum dan c) media

yang dikembangkan haras sesuai dengan kemampuan siswa dalam

mengoperasikan komputer.

Setelah mengadakan analisis kebutuhan siswa kemudian dikembangkan

tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Bahan ajar yang dikembangkan dalam

penelitian ini tentang Vocabulary dalam pembelajaran speaking pada

kurikulum kelas VII MTs. Dengan menganalisis kurikulum yang berlaku

(Kurikulum 2004) dan berbagai buku sumber mata pelajaran bahasa Inggris

MTs. penulis mengembangkan analisis bahan ajar, silabus dan alat evaluasi

untuk pengembangan CALL. Adapun tahapannya melalui tahap analisis

perencanaan dan tahap analisis dari pengembangna model. Tahap pereneanaan

terdiri meliputi analisis terhadap bahan bahan ajar, flowchart view dan

storyboard

2. Evaluasi Teman Sejawat

Evaluasi teman sejawat yang memiliki kompetensi memadai dalam

bidang pendidikan komputer, desain komunikasi visual dan teknologi

informasi dilakukan selama proses produksi beriangsung dan hampir selesai.

Berdasarkan evaluasi teman sejawat, untuk menyelesaikan produk awal,

peneliti melakukan perbaikan sebagai berikut:

a. Pada bagian contoh CALL kurang komunikatif karena tidak ada instruksi jelas

apa yang haras dilakukan. Untuk mengatasi hal tersebut, dibuat teks yang

menjelaskan masing-masing contoh sehingga pengguna dapat

membedakannya.

Page 44: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

b. Teman sejawat mengatakan periunya judul pada setiap modui yang

ditampilkan, sehingga ada perbedaan perabahan pada ikon navigasi jika

diklik. Sebenamya setiap tampilan sudah memiiiki judul, yaitu sebagai latar

belakang, namun kurang jelas. Untuk memperbaikinya, peneliti

menambahkan judul pada setiap tampilan.

c. Font untuk penjelasan subjek yang dipelajari terlalu kecil dan kurang

kontras karena menggunakan font Arial 14 pt dengan warna putih. Agar

teks kelihatan jelas, ukuran font diubah menjadi 17pt.

d. teman sejawat menyatakan bahwa e-book masih diperlukan sebagai

panduan, keculai instruksi dalam tutotial lengkap untuk seluruh topic.

Dengan pertimbangan bahwa pengguna dapat belajar dengan melihat

animasi, video dan teks pada saat yang bersamaan, maka penggunaan

e-book tidak tepat. Cara yang baik adalah menampilkan animasi dan teks

bersamaan

3. Evaluasi Pakar

Selelah produk awal diselesaikan, selanjutnya dilakukan evaluasi oleh

dua orang pakar, yaitu pendidikan komputer, komunikasi visual dan rekayasa

perangkat lunak (teknologi informasi) yaitu DR. Rusman, M.Pd. dan DR. Munir,

MIT.

Berdasarkan penilaian para ahli, yang dalam hal ini dilakukan oleh ahli

media dari UPI terhadap analisis konsep bahan ajar, flowchart view dan

storyboard yang dikembangkan diperoleh data sebagai berikut:

Page 45: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Flowchart : LEST SPEAK ENGLISH Grade VII

Open

In Prolog Menu

Materi

1

Materi

2 Materi

3

Materi

4 Materi

5

Materi

6

Anima Movie

Evaluasi

Keluar

Input

data

Star dan Finish

Pengambilan keputusan atas pilihan

Interaksi input - output

Proses pengambilan informasi

Preparing (Persiapan)

Page 46: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

TABEL4.8

SKALA PENILAIAN PERENCANAAN PENGEMBANGAN MODEL

COMPUTER ASISSTED LANGUAGE LEARNING

ASPEK INDIKATOR 1 2 3 4 5

Outline Content Analisis konsep sesuai dengan struktur keilmuan

X

Konsep sesuai dengan karakteristik peserta didik

X

Flowchart Struktur sesuai dengan tujuan dan isi X

Branching komplit dan jelas X

Masing-masing element mempunyai label yang jelas dan mudah dimengerti

X

Semua simbol benar yang dipakai benar

X

Mudah untuk diikuti dan dimengerti X

Storyboard Memiliki seluruh layar yang dibutuhkan

X

Semua link mempunyai tujuan yang jelas

X

memiliki konten yang lengkap, menarik, dan mudah dimengerti

X

memiliki desain yang konsisten dan jelas

X

elemen media yang dibutuhkan tersedia dan tergambar

X

informasi jenis huruf, latar belakang, dan informasi tambahan

X

Total 49

Diadaptasi dari Ivers dan Barron (2002) : Multimedia Projects in Education : Designing, Producing and Assessing

Keterangan :

Skor 1 13 = Sangat kurang

Skor 14 - 26 = Kurang

Skor 27 - 39 = Cukup

Skor 40 - 52 = Baik

Skor 53 - 65 = Sangat Baik

Page 47: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Setelah proses tahap perencanaan yang terdiri dari analisis konsep,

pembuatan flowchart view dan storyboard selesai dilaksanakan, selanjutnya

dikembangan draft model berupa CD CALL yang dapat menerapkan konsep

ketuntasan belajar siswa berdasarkan storyboard yang dibuat. (CD teHatnpir).

Hasil evaluasi di atas mcja (desk evaluation) teriiadap CALL yang

dikembangkan yang dilakukan oleh para ahli, diperoleh data sebagai berikut:

TABEL 4.9

Hasil Analisis Pcngembangan Model

ASPEK INDIKATOR 1 2 3 4 5

Kontent mendeskripsikan tujuan pada level

performasi tertinggi

X

memiliki struktur keilmuan yang sesuai

dengan kebutuhan

X

memiliki urutan yang sesuai dengan

kebutuhan

X

memiliki tata tulis (teknik pcnulisan) yang

sesuai dengan ketentuan

X

Teknik memiliki sistem navigation link yang

bekerja dengan baik

X

memiliki menu link yang bekerja dengan

baik

X

memiliki elcmen media yang beroperasi

dengan tepat

X

tersedia tools yang dibutuhkan X

mengikuti flowchat dan storyboard dengan

benar

X

memiliki layout yang jelas dan konsisten X

memiliki semua elemen media yang

bermanfaat

X

Design semua teks mudah dibaca dan kontras

dengan background

X

memiliki botton navigasi yang jelas dan

teridentifikasi

X

Page 48: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

memiliki feed back yang konsisten dan

memuaskan

X

Penyajian Suara mempunyai artikulasi yang jelas dan volume yang memadai

X

memiliki tarnpilan yang professional X

memiliki tarnpilan yang menarik minat X

memiliki tarnpilan yang terorganisasi dengan baik

X

memiliki tarnpilan yang tidak X

memiliki tarnpilan yang mudah dipahami X

Total 77

Diadaptasi dari Ivers dan Barron (2002) : Multimedia Projects in Education: Designing, Producing and AssessingKeterangan :

Skor 1 - 20 = Sangat kurang

Skor 21 - 40 = Kurang

Skor 41 - 60 = Cukup

Skor 61 - 80 = Baik

Skor 81 - 100 = Sangat Baik

Dari penilaian akhir yang dilakukan terhadap pengembangan model Computer Assisted Language Learning (CALL) maka menghasilkan Flowchart Akhir Model yaitu :

Page 49: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Flowchart : LEST SPEAK ENGLISH Grade VII

Open

In Prolog Menu

Materi Materi Materi

Evaluasi

Materi Materi Materi

Evaluasi

Materi Materi Materi

Evaluasi

Input

Evaluasi

Finis

Anima Movie

Pengambilan keputusan atas pilihan

Interaksi input - output

Proses pengambilan informasi

Preparing (Persiapan)

Start dan Finish

Page 50: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

4. Tujuan pembelajaran

Pada bagian ini tidak ada komentar dan saran dari pakar pendidikan

komputer maupun pakar komunikasi visual. Pakar rekayasa perangkat lunak

mengatakan bafawa tujuan pembelajaran sudah spesifik.

5. Materi pembelajaran

Pada bagian ini tidak ada komentar dan saran dari pakar pendidikan

komputer maupun pakar komunikasi visual. Pakar rekayasa perangkat lunak

mengatakan bahwa materi ditekankan pada pencapaian kompetensi

vocabulary siswa dalam pembelajaran speaking dan kemasan materi sudah

bagus, hanya ada beberapa yang kurang user friendly, misalnya format teks

pada pengantar lebih baik menggunakan scroll bar.

6. Konten CALL

Pakar pendidikan komputer mengatakan bahwa secara umum instalasi

cukup mudah. Pada bagian teks pengantar CALL, navigasi teks berupa

panah ke atas dan panah ke bawah (terletak di kiri atas) hendaknya diganti

dengan panah ke kanan dan ke kiri, dan diletakkan di kanan bawah. Pada

tampilan layar presentasi seharusnya dhambahkan dengan penjelasan setiap

butir (point) yang ditampilkan. Pakar komunikasi visual mengatakan bahwa

biasanya memang diperlukan teks pendamping dalam bentuk buku yang

isinya sama dengan apa yang terdapat dalam CD-ROM

E. Perbaikan Produk Awal

Berdasarkan komentar dan saran dari pakar pendidikan komputer,

komunikasi visual, dan rekayasa perangkat lunak, peneliti melakukan perbaikan

sebagai berikut:

Page 51: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

1. Materi pembelajaran ditekankan pada beragamnya model pengajaran

vocabulary, sehingga pencapaian kompetensi dapat terwujud. Animasi yang

ditampilkan hanya yang berhubungan dengan penguasaan vocabulary.

2. Tampilan presentasi diubah sesuai saran. Sebelumnya tidak ada tampilan teks

berjalan arti bahasa Indonesia sehingga siswa merasa kesulitan maksud dari

setiapucapan yang ditampilkan.

F. Pengujian Model

Pada tahap pengujian model yang telah dilakukan terdiri dari tiga

kegiatan, yaitu : a) uji lapangan skala terbatas, b) uji coba skala lebih luas dan

c) hasil penelitian. Data hasil penelitian pada masing-masing kegiatan adalah

sebagai berikut:

a. Uji lapangan skala terbatas

Uji lapangan skala terbatas dilakukan di MTs Negeri Ciruas yang

terletak di Jalan Ciptayasa Pontang No. 250 Kec. Ciruas Kab. Serang.

Sekolah ini berdiri pada tahunl995 dan sampai sekarang ini terus mengalami

perkembangan, terutama menjadi rintisan ICT School Model untuk

Kabupaten Serang. Penelitian dilaksanakan melalui proses pengkajian

berdaur yang terdiri dari 4 (empat) tahap, yaitu sebagai berikut:

1. Menyusun Pereneanaan (Planning).

Yaitu meliputi penetapan materi pembelajaran Bahasa Inggris dan

penetapan alokasi waktu pelaksanaanya yaitu (minggu pertama April 2010-

minggu keempat April 2010)

2. Melaksanakaa Tindakan (Acting).

Yaitu meliputi seluruh proses kegiatan belajar mengajar melalui metode

Page 52: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Computer Assisted Language Learning (CALL). Dalam proses

beriangsungnya pembelajaran, secara garis besar meliputi kegiatan;

a. Pendahuluan/kegiatan awal, yakni kegiatan atau aktivitas untuk

menarik minat serta memusatkan perhatian siswa, dan menjelaskan

tujuan pembelajaran.

b. Inti, yakni aktivitas menyajikan/mempresentasikan pelajaran dengan

menggunakan metode yang menarik, sarana dan sumber belajar yang

relevan, serta melakukan penilaian disela-sela pembelajaran sedang

beriangsung.

c. Penutup, yakni aktivitas merumuskan kesimpulan pelajaran bersama-

sama melakukan tindak lanjut, dan menutup pelajaran.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan metode Computer

Assisted Language Learning (CALL) adalah sebagai berikut:

1) Perencanaan

Dalam perencanaan hal yang dapat dilakukan antara lain:

Merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas, baik dari segi kognitif,

afektif, dan psikomotorik, sehingga tujuan pembelajaran yang

diharapkan dapat tercapai setelah diterapkannya metode CALL.

Menetapkan garis besar langkah-langkah metode CALL.

Mempertimbangkan waktu yang dibutuhkan.

Menyiapkan sarana/sumber belajar dalam proses

pembelajaran.

Menerapkan rencana penilaian terhadap kemampuan siswa.

Menerapkan observasi dan evaluasi.

Page 53: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

2) Pelaksanaan

Dalam pelaksanaannya terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan penutup.

I. Kegiatan Awal

Apersepsi (Salam, membaca doa, dan mengabsen)

Guru mereview mata pelajaran minggu lalu

Guru mendeskripsikan tujuan pembelajaran dan memotivasi siswa

II. Kegiatan Inti

Guru memberi petunjuk kepada siswa untuk menyimak pengucapan

kata yang didengar

Guru dan siswa mendengarkan teks vocabulary yang di putar 4- Guru

membagi siswa secara berpasangan

Guru memberi siswa copyan pejrtanyaan yang berkaitan dengan

materi

Siswa secara berpasangan mengerjakan tugasnya

Guru meminta beberapa siswa untuk mempresentasikan hasil kerjanya

didepan kelas

Guru mengevalusi unjuk kerja siswa

III. Kegiatan Peautnp

Guru memberi tugas individu untuk siswa.

Guru memberi kesimpulan dan motivasi siswa.

Guru dan murid berdoa diakhir pelajaran

Guru memberi salam penutup

Page 54: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3) Evaluasi

Evaluasi dilakukan setelah proses pembelajaran berakhir. Kegiatan ini

berupa pemberian tugas, yaitu menceritakan kembali isi cerita yang didengar

dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru.

3. Melaksanakan Pengamatan (Observing)

Obsevasi ini dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran,

meliputi minat, keaktifan siswa, dan keseriusan siswa dalam menyimak dan

merespon materi vocabulary yang disajikan serta hasil (prestasi belajar) yang

didapatkan.

4. Melakukan Refleksi (Reflecting)

Pada tahap refleksi ini meliputi kegiatan analisis hasil pembelajaran

yang telah berlangsung untuk melakukan perbaikan dari kekurangan- kekurangan

yang dirasakan guru saat proses pembelajaran dan sekaligus menyusun rencana

pada siklus berikutnya.

Penelitian. dengan alur atau tahapan (Pereneanaan, Tindakan,

Observasi, dan Refleksi) disajikan dalam tiga siklus yaitu:

a. SIKLUS I (Pertama)

Pereneanaan Tindakan Observasi Refleksi

1) Menyusun RPP (Rencana Peiaksanaan Pembelajaran terlampir)

2) Menyiapkan media pembelajaran

3) Menyiapkan persoalan atau permasalahan

4) Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi

5) Menjelaskan indikator-indikator yang harus dicapai

6) Menjelaskan materi

Page 55: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7) Memberi petunjuk mendengarkan

8) MemutarCDC4II

9) Mendengarkan pengucapan kata-kata

10) Mengucapkan kembali kata-kata secara berpasangan

11) Mengadakan evaluasi

12) Mengamati perilaku siswa pada proses pembelajaran

13) Memantau siswa dalam menyimak pengucapan kata

14) Mengamati presentasi siswa

15) Mengamati pemahaman masing-masing siswa

16) Mencatat hasil observasi

17) Mengevaluasi hasil observasi

18) Menganalisis hasil pembelajaran

19) Memperbaiki kelemahan untuk daur atau siklus berikutnya

b. SEKLUSII(Kedua)

Perencanaan Tindakan Observasi Refleksi

1) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) perbaikan terlampir

2) Memadukan hasil refleksi daur I agar daur II lebih efektif

3) Memakshnalkan waktu

4) Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi

5) Menjelaskan indikator-mdikator yang haras dicapai

6) Menjelaskan materi

7) Memberi petunjuk mendengarkan

8) Memutar CD CALL

Page 56: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

9) Mendengarkan pengucapan kata-kata

10) Mengueapkan kembali kata-kata secara berpasangan

11) Memaksimalkan peran aktif seluruh siswa

12) Menarik kesimpulan

13) Mengadakan evaluasi

14) Mengamati perilaku siswa pada proses pembelajaran

15) Memantau siswa dalam menyimak pengucapan kata

16) Mengamati presentasi siswa

17) Mengamati catatan dan pemahaman masing-masing siswa

18) Mencatat hasil observasi

19) Mengevaluasi hasil observasi

20) Menganalisis hasil pembelajaran

21) Menyusun laporan selama proses pembelajaran

c. SIKLUS HI (Ketiga)

Perettcanaan Tindakan ObservasI Refleksi

1) Menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) perbaikan

terlampir

1) Memadukan hasil refleksi daur II agar daur III lebih efektif

2) Memaksimalkan waktu

3) Menyiapkan lembar observasi dan evaluasi

4) Menjelaskan indikator-indikator yang harus dicapai

5) Menjelaskan materi

6) Memberi petunjuk cara menggunakan CD CALL

Page 57: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

7) Memberi kesempatan kepada siswa untuk memutar CD CALL pada

komputernya masing-masing

8) Mendengarkan pengucapan kata-kata

9) Mengucapkan kembali kata-kata yang didengar secara individu

10) Memaksimalkan peran aktif seluruh siswa

11) Menarik kesimpulan

12) Mengadakan evaluasi

13) Mengamati perilaku siswa pada proses pembelajaran

14) Memantau siswa daiam menyimak pengucapan kata

15) Mengamati presentasi siswa

16) Mengamati catatan dan pemahaman masing-masing siswa

17) Mencatat hasil observasi

18) Mengevaluasi hasil observasi

19) Menganalisis hasil pembelajaran

20) Menyusun laporan selama proses pembelajaran

Pada uji lapangan terbatas ini relatif tidak ada masalah karena

komputer yang digunakan mempunyai spesifikasi yang memadai dan

software pendukung sudah lengkap terinstall.

b. Hasil uji coba lebih luas

Uji coba lebih luas dilaksanakan pada tiga sekolah yaitu : 1)

MTs Negeri Cikeusal Kabupaten Serang, 2) MTs Negeri Padarincang

Kabupaten Serangi, dan 3) MTs Negeri Serang Kota Serang. Pada tahap ini

dilakukan setelah kegiatan uji coba model media pembelajaran Computer

Assisted Language Learning (CALL) untuk meningkatkan kompetensi

Page 58: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Vocabulary siswa dalam pembelajaran speaking yang telah direvisi. Dari

ketiga madrasah tersebut dilibatkan 114 siswa dan tiga orang guru sebagai

responden untuk mcmperoleh data tentang pembelajaran dengan

menggunakan CALL yang telah dilakukan dengan cara membagikan

kuesioner dan wawancara. Hasil uji coba lebih luas adalah sebagai berikut:

1. Siswa

Tabel di bawah ini menyajikan data mengenai bagaimana

menurut pendapat siswa setelah pembelajaran dengan menggunakan

Computer Assisted Language Learning (CALL) yang telah dilaksanakan.

TABEL 4.10

KEGIATAN DAN PENDAPAT SISWA

SELAMA PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN

COMPUTER ASISSTED LANGUAGE LEARNING ( CALL )

NO VAPvlABEL/

INDIKATOR

ALTERNATIF JAWABAN F %

1. Pendapat siswa

mengenai pembelajaran

yang

a. Sangat menarik

b. Menarik

c. Tidak menarik

89

25 0

78,07

21,92

0

telah dilaksanakan

dengan menggunakan

Computer Assisted

Language Learning

(CALL)

d. membosankan 0 0

Jumlah 114

2. Pandangan siswa

tentang Kegiatan

pembelajaran dengan

menggunakan media

Computer Assisted

Language Learning (

CALL ) dapat

membantu siswa

dalam mempelajari

bahasa Inggris

a. Ya

b. Tidak

85

29

74,56

25,43

Jumlah 114

Page 59: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Kesulitan penggunaan

Computer Assisted

Language Learning (

CALL)

a. Siswa merasa kesulitan

karena petunjuknya tidak jelas

b. Siswa merasa kesulitan

karena tidak dapat

menggunakan

computer

c. Siswa merasa kesulitan

karena terlalu banyak

menu

15

65

34

13,15

57,01

29,82

Jumlah 114

4. Pemahaman siswa

terhadap materi pembelajaran melalui

Computer Assisted

Language Learning (

CALL)

a. Sangat membantu

b. Membantu

c. Kurang membantu

101

13

0

88,59

11,40 0

Jumlah 114

5. Materi pelajaran yang

disajikan dalam CD

a. Dapat mengikuti

b. Tidak dapat mengikutii

c. Bingung

105 4

5

92,10

3,50

4,38

Jumlah 114

6. Tampilan bahan ajar

dalam Computer

Assisted Language

Learning ( CALL )

a. Baik

b. Cukup

c. Kurang

98

14

2

85,96

12,28

1,75

Jumlah 114

7. Kualitas suara dalam

Computer Assisted

Language Learning (

CALL ) yang

a. Kurang baik

b. Baik

c. Sangat baik

3

74

37

2,63

64,91

32,46

dikembangkan

Jumlah 114

8. Penyajian mated dalam Computer Assisted Language Learning ( CALL )

a. Baik

b. Kurang baik

c. Biasa saja

111 0

3

97,37

0

2,63

Jumlah 114

Sebanyak 89 siswa (78,07 % ) menyatakan bahwa pembelajaran yang telah

diklaksanakan dengan menggunakan Computer Assisted Language Learning (CALL)

adalah sangat menarik, 25 siswa (21,92 % ) menyatakan menarik, tidak ada siswa

Page 60: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

yang menyatakan tidak menarik dan membosankan.

Sebanyak 85 siswa (74,56 % ) menyatakan bahwa Computer Assisted

Language Learning (CALL) dapat membantu siswa dalam mempelajari Vocabulary

dan selebihnya sebanyak 29 siswa (25,43 % ) menyatakan tidak dapat membantu

dalam mempelajari Vocabulary pada mata pelajaran bahasa Inggris.

Masih ditemukannya kesulitan dalam penggunaan Computer Assisted

Language Learning (CALL) yaitu : sebanyak 15 siswa (13,15 % ) menyatakan

kesulitan karena petunjuknya tidak jelas, 65 siswa (57,01 % ) mengalami kesulitan

karena tidak dapat menggunakan komputer, dan sebanyak 34 siswa (29,82 %)

mengalami kesulitan dalam menggunakan Computer Assisted Language Learning

(CALL) karena terlalu banyak menu.

Data mengenai pemahaman siswa memberikan gambaran apakah

penggunaan Computer Assisted Language Learning (CALL) dapat membantu

pemahaman siswa terhadap materi pembeiajaran. Sebanyak 101 siswa (88,59

%) menyatakan bahwa penggunaan Computer Assisted Language Learning

(CALL) sangat membantu siswa dalam meningkatkan kompetensi

Vocabulary, 13 siswa (11,40) menyatakan membantu sementara itu tidak ada

siswa yang menyatakan kurang membantu penggunaan Computer Assisted

Language Learning (CALL) dalam meningkatkan kompetensi Vocabulary

dalam pembeiajaran speaking pada mata pelajaran bahasa Inggris.

Selanjutnya data mengenai apakah siswa dapat mengikuti materi

pelajaran yang disajikan dalam CD terifliat bahwa sebanyak 105 siswa (92,10

% ) dapat mengikuti materi yang pelajaran yang disajikan dalam CD, 4 siswa

(3,50 % ) tidak dapat mengikuti, selebihnya yaitu sebanyak 5 siswa (4,38 % )

Page 61: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

merasa bingung dalam mengikuti materi yang pelajaran yang disajikan dalam

CD tersebut.

Sebanyak 98 siswa (85,96 % ) menyatakan baik dalam tampilan bahan

ajar dalam Computer Assisted Language Learning (CALL) tersebut sementara

itu sebanyak 14 siswa (12,28 % ) menyatakan cukup, dan selebihnya sebanyak

2 siswa ( 1,75 % ) menyatakan kurang.

Adapun mengenai bagaimana kualitas suara dalam Computer Assisted

Language Learning (CALL) yang kembangkan tergambar bahwa sebanyak 3

siswa (2,63 % ) menyatakan kurang baik mengenai kualitas suara dalam

Computer Assisted Language Learning (CALL) tersebut, 74 siswa (64,91 % )

menyatakan kuaiitas suara baik dan selebihnya sebanyak 37 siswa ( 32,46 % )

menyatakan sangat baik.

Pernyataan siswa mengenai bagaimana penyajian materi dalam

Computer Assisted Language Learning (CALL) terlibat bahwa sebanyak 111

siswa (97,37 %) menyatakan bahwa penyajian materi dalam Computer Assisted

Language Learning (CALL) baik, 3 siswa (2,63 % ) biasa saja dan tidak ada

siswa yang menyatakan bahwa penyajian materi dalam Computer Assisted

Language Learning (CALL) kurang baik.

2. Guru

Dari hasii wawancara diketahui, sebanyak tiga orang guru menyatakan

bahwa siswa menjadi iebih aktif belajar jadi tidak ada guru yang menyatakan

bahwa dengan pembelajaran yang dilakukan siswa menggunakan Computer

Assisted Language Learning (CALL) siswa menjadi bingung atau kegiatan

tersebut hanya untuk mengurangi pekerjaan guru.

Page 62: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Adapun pendapat guru mengenai pemahaman siswa terhadap vocabulary

dengan menggunakan Computer Assisted Language Learning (CALL), sebanyak

tiga orang guru menyatakan bahwa dengan menggunakan Computer Assisted

Language Learning (CALL) akan membantu siswa dalam menerima materi

pelajaran dan tidak ada guru yang menyatakan bahwa memungkinkan siswa

salah memahami konsep dalam pembelajaran speaking dengan menggunakan

Computer Assisted Language Learning (CALL).

Mengenai tingkat kesulitan menggunakan Computer Assisted Language

Learning (CALL), diketahui bahwa sebanyak satu orang guru berpendapat

bahwa ada sebagian siswa yang mengalami kesulitan dalam menggunakan

CALL sedangkan selebihnya sebanyak dua orang guru menyatakan bahwa tidak

ada kesulitan yang berarti bagi siswa dalam menggunakan Computer Assisted

Language Learning (CALL).

Sebanyak tiga orang guru menyatakan bahwa materi sesuai dengan

tujuan pembelajaran. Dan sebanyak tiga orang guru menyatakan bahwa materi

sesuai dengan urutan materi.

Berkenaan dengan kesesuaian materi dengan kurikulum, seluruh

responden guru menyatakan bahwa materi dalam Computer Assisted Language

Learning (CALL) sudah sesuai dengan kurikulum, selanjutnya data mengenai

pendapat guru tentang kadalaman materi pada CALL. Seluruh responden guru

yaitu sebanyak tiga orang guru menyatakan bahwa kedalaman materi dalam

CALL sudah sesuai dengan kurikulum.

Adapun mengenai tampilan Computer Assisted Language Learning

(CALL), dapat diketahui bahwa sebanyak dua orang guru menyatakan tampilan

Page 63: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Computer Assisted Language Learning (CALL) sudah baik dan sisanya yaitu

sebanyak satu orang guru menyatakan bahwa tampilan Computer Assisted

Language Learning (CALL) kurang baik.

Kemudian tentang bagaimana kualitas suara.yang dikembangkan,

sebanyak dua orang guru menyatakan bahwa kualitas suara dalam Computer

Assisted Language Learning (CALL) yang dikembangkan kurang baik,

sebanyak satu orang guru menyatakan baik.

Adapun mengenai kesesuain Computer Assisted Language Learning

(CALL) dengan pendekatan pembelajaran speaking, sebanyak tiga orang

guru menyatakan bahwa Computer Assisted Language Learning (CALL)

sesuai dengan konsep pembelajaran speaking

c Hasil Penelian

Hasil belajar siswa yang diperoleh dengan menggunakan metode

eksperimen dengan desain Matching Pretest-Posttest Control Group Design

(Desain Kelompok Kontrol Pretest-Posttest Berpasangan) yang dilakukan

terhadap 37 siswa dalam efektivitas metode Computer Asissted Language

Learning (CALL) dalam pembelajaran speaking pada tahap uji coba terbatas

diperoleh data sebagai berikut:

1. Pretest-Posttest 1 Uji Coba Terbatas (UC 1)

Pretest dan posttest 1 yang dilaksanakan terhadap kelompok

eksperimen ini merupakan dua variabel yang dependence, maka dilakukan

uji perbedaan rata-rata melalui T-Tes sampel berpasangan / Paired-Sample

T-Test (C.Trihendrardi, 2008:146) pada software SPSS yang menginformasikan

data hasil olahan program sebagai berikut:

Page 64: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

a) Statistik dari Sampel

Hasil perhitungan statistik terhadap sampel tampak pada tabel

berikut: Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Pretest

Postest 1

45.1892

79.7297

37

37

8.82181

9.14588

1.45030

1.50357

Rata-rata nilai evaluasi hasil belajar siswa sebeium perlakuan /implementasi

model CALL 45,1892 dengan simpangan baku 8,82181. Sedangkan rata-

rata nilai yang diperoleh siswa setelah diberi perlakuan/implementasi

model CALL adalah 79,7297 dengan simpangan baku 9,14588. Maka

terdapat panambahan rata-rata nilai sebesar 34,5405. Dengan demikian

teriihat peningkatan kemampuan kognitif siswa dalam komptensi

Vocabulary dalam pembelajaran speaking pada mata pelajaran bahasa

Inggris.

b) Korelasi dari Sampel

Kekuatan hubungan antara nilai tes sebeium pembelajaran dan setelah

mengikuti proses pembelajaran, diuji melalui perhitungan koefisien

korelasinya. Korelasi dari pasangan sampel tersebut ditunjukkan pada tebel

berikut:

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Pretest & Postest 1 37 -215 .202

Koefisien korelasi antara nilai hasil belajar pretest dan posttest 1

Page 65: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

adalah sebesar 0,215. Harga signifikasi pada tabel tersebut adalah 0,202.

Maka kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan proses pengolahan data

ini adalah terdapat perbedaan rata-rata pretest dan posttest 1.

c) Uji t Sampel

Pada uji t ini ditetapkan hipotesis:

H0 : Nilai tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran sama

Hi : Nilai tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran berbeda

Dengan kriteria penerimaan sebagai berikut:

Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, untuk t nilai mutlak.

Atau jika nilai Sig(2-tailed) >cc, maka Ho diterima, untuk ά- 0,05.

Apabila tidak memenuhi kriteria penerimaan tersebut, maka H0 ditolak.

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sio . :

tailed) Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Pretest -

Postest 1

-3.45405 14.00316 2.30211 -39.20943 -29.87165 -15.004 36 .008

Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat selisih rata-rata

pasangan nilai dari sampei tersebut 3,45405 dengan simpangan baku

14,00316. Untuk perbandingan nilai t terlihat bahwa t hitting (15,004) > t

tabel QT> 0,os) adalah 2,021 sehingga Ho ditolak atau dengan drperlihatkan

bahwa: Sig(2-tailed) (0,00) < a (0,05), sehingga Ho ditolak. Jadi

kesimpulannya bahwa nilai tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran

Page 66: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berbeda.

2. Posttest 1 - Posttest 2 Uji Coba Terbatas (UC 2)

Posttest 1 dan posttest 2 yang dilaksanakan terhadap kelompok

eksperimen juga merupakan dua variabel yang dependence, maka dilakukan

uji perbedaan rata-rata melalui T-Tes sampei berpasangan / Paired-Sample T-

Test (C.Trihendrardi, 2008:146) pada software SPSS yang menginformasikan

data hasil olahan program sebagai berikut:

a) Statistik dari Sampel

Hasil perhitungan statistik terhadap sampei tampak pada tabel

berikut:

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Postest 1

Postest 2

79.7297

83.1622

37

37

9.14588

6.92625

1.50357

1.13867

Rata-rata nilai hasil posttest 1 siswa adalah 79,7297 dengan

simpangan baku 9,14588. Sedangkan rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada

posttest 2 adalah 83,1622 dengan simpangan baku 6,92625. Maka terdapat

panambahan rata-rata nilai sebesar 34,325. Ini menunjukkan peningkatan

kompetensi siswa setelah mengikuti pembelajaran.

b) Korelasi dari Sampel

Untuk menguji kekuatan hubungan antara nilai tes sebelum

pembelajaran dan setelah mengikuti proses pembelajaran, maka dapat di lihat

melalui perhitungan koefisien korelasinya. Korelasi dari pasangan sampel

tersebut ditunjukkan pada tebel berikut:

Page 67: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Postest 1 & Postest 2 37 -.098 .564

Koefisien korelasi antara nilai hasil belajar posttest 1 dan posttest 2 adalah

sebesar -0,98. Harga signifikasi pada tabel tersebut 0,564. Berdasarkan

proses pengolahan data ini maka disimpulkan bahwa

terdapatperbedaanrata-rata pontes/1 dan posttest 2.

c) Uji t Sampel

Pada uji t ini ditetapkan hipotesis:

Ho: Nilai tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran sama

H1: Nilai tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran berbeda Dengan

kriteria penerimaan sebagai berikut: Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima,

untuk t nilai mutlak. Atau jika nilai Sig(2-tailed) > a, maka Ho diterima, untuk a =

0,025 Jika tidak memenuhi kriteria penerimaan tersebut, maka Ho ditolak.

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

tailed)

Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair 1 Postest 1 -

Postest 2

-3.43243 12.00125 1.97299 -7.43385 .56898 -1.740 36 .090

Dari label di atas terlihat bahwa terdapat rata-rata selisih pada pasangan

nilai dari sampel tersebut yaitu -3,43243 dengan simpangan baku 12,00125.

Mengenai perbandingan nilai t terlihat bahwa t hitung (1,740) < t tabel (37; o,o5)

yaitu 2,045 sehingga H0 diterima. Atau dengan diperiihatkan juga bahwa: Sig(2-

tailed) (0,090) > a (0,05), sehingga Ho diterima. Dengan demikian nilai tes

Page 68: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

siswa sebelum dan sesudah pembelajaran sama.

3. Posttest 2 - Posttest 3 Uji Coba Terbatas (UC 3)

Posttest 2 dan posttest 3 yang dilaksanakan terhadap kelompok

eksperimen merupakan dua variabel yang dependence, maka dilakukan uji

perbedaan rata-rata melalui T-Tes sampel berpasangan / Paired-Sample T-Test

(C.Trihendrardi, 2008:146) pada software SPSS yang menginformasikan data

hasil olahan program sebagai berikut:

a) Statistik dari Sampel

Hasil perhitungan statistik terhadap sampel tampak pada tabel

berikut:

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Postest 2

Postest 3

83.1622

85.7838

37

37

6.92625

7.37162

1.13867

1.21189

Rata-rata nilai hasil posttest 2 siswa adalah 83,1622 dengan

simpangan baku 6,92625. Sedangkan rata-rata nilai yang diperoieh siswa

pada posttest 3 adalah 85,7838 dengan simpangan baku 7,37162. Maka

terdapat panambahan rata-rata nilai sebesar 26,216. Ini menunjukkan

peningkatan kompetensi rata-rata nilai siswa setelah mengikuti proses

pembelajaran.

b) Korelasi dari Sampel

Untuk menguji kekuatan hubungan antara nilai tes sebelum

pembelajaran dan setelah mengikuti proses pembelajaran, maka dapat di lihat

melalui perhitungan koefisien korelasinya. Korelasi dari pasangan sampel

tersebut ditunjukkan pada tebel berikut:

Page 69: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Postest 2 & Postest 3 37 .403 .013

Koefisien korelasi antara nilai hasil belajar posttest 2 dan posttest 3

adalah sebesar 0,403. Harga signiftkasi pada tabel tersebut 0,013. yaitu lebih

kecil dari 0,05 (<0,05). Maka kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan

proses pengolahan data ini adalah bahwa terdapat perbedaan rata-rata posttest 2

dan posttest 3 dengan korelasi yang signifikan.

c) Uji t Sampel

Pada uji t ini ditetapkan hipotesis:

Ho: Nilai tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran sama

Hi: Nilai tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran berbeda

Dengan kriteria penerimaan sebagai berikut:

Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, untuk t nilai mutlak.

Atau jika nilai Sig(2-tailed) > a, maka Ho dherima, untuk a = 0,05

Jika tidak memenuhi kriteria penerimaan tersebut, maka Ho ditolak.

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pairl Postest2-

Postest3

-2.62162 7.81861 1.28537 -5.22848 -.01477 -2.040 36 .049

Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat selisih rata-rata pada

Page 70: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

pasangan nilai dari sampel tersebut yaitu -2,62162 dengan simpangan

baku 7,81861. Mengenai perbandingan nilai t terlihat bahwa t hitung

(2,040) > t tabel (37; 0,os) yaitu 2,021 sehingga H0 ditolak. Atau dengan

diperlihatkan juga bahwa: Sig(2-tailed) (0,049) < a (0,05), sehingga Ho

ditolak. Dengan demikian nilai tes siswa sebelum dan sesudah proses

pembelajaran berbeda.

Sementara itu hasil penelitian dengan metode Computer Assisted Language Learning (CALL) dalam pembelajaran speaking pada tahap uji coba luas yaitu :

4. Pretest - Posttest Kelompok Eksperimen

Pretest dan posttest yang dilaksanakan terbadap kelompok eksperimen ini

merupakan dua variabel yang dependence, maka dilakukan uji perbedaan rata-

rata melalui T-Tes sampel berpasangan / Paired-Sample T-Test (C.Trihendrardi,

2008:146) pada software SPSS yang menginformasikan data hasil olahan

program sebagai berikut:

a) Statistik dari Sampel

Hasil perhitungan statistik terhadap sampel tampak pada tabel

berikut:

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Paid Pretest

Postest

48.1140

86.6053

114

114

9.97764

7.52297

.93449

.70459

Rata-rata nilai evaluasi hasil belajar siswa sebelum perlakuan

/implementasi model inquiri adalah 48,1140 dengan simpangan baku

Page 71: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

9,97764. Sedangkan rata-rata nilai yang diperoleh siswa setelah diberi

perlakuan/implementasi model CALL adalah 86,6053 dengan simpangan

baku 7,52297. Maka terdapat panambahan rata-rata nilai sebesar 38,4913.

Dengan demikian terlihat peningkatan kemampuan kognitif siswa dalam

kompetensi Vocabulary dalam pembelajaran speaking pada mata pelajaran

bahasa Inggris.

b) Korelasi dari Sampel

Kekuatan hubungan antara nilai tes sebelum pembelajaran dan

setelah mengikuti proses pembelajaran, di uji melalui perhitungan

koefisien korelasinya. Korelasi dari pasangan sampel tersebut

ditunjukkan pada tebel berikut:

Paired Samples Correlations N Correlation Sig.

Pair 1 Pretest & Postest 114 .010 .918

Koefisien korelasi antara nilai hasil belajar posttest dan pretest

adalah sebesar 0,10. Harga signifikasi pada tabel tersebut 0,918 yaitu lebih

besar dari 0,05 (>0,05). Maka kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan

proses pengolahan data ini adalah terdapat perbedaan rata-rata pretest dan

posttest dengan korelasi yang signifikan.

c) Uji t Sampel

Pada uji t ini dhetapkan hipotesis:

Ho: Nilai tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran sama

H1: Nilai tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran berbeda

Dengan kriteria penerimaan sebagai berikut:

Page 72: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Jika t hrtung < t tabel, maka Ho diterima, untuk t nilai mutlak.

Atau jika nilai Sig(2-tailed) >a, maka Ho diterima, untuk a — 0,025

Jika tidak memenuhi kriteria penerimaan tersebut, maka Ho ditolak.

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

tailed)

Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pair Pretest -1

Postest

-3.84912 12.43692 1.16482 -40.79895 -36.18350 -33.045 113 .000

Tabel di atas menunjukkan bahwa terdapat rata-rata selisih pada

pasangan nilai dari sampel tersebut yaitu -3,84912 dengan simpangan baku

12,43692. Untuk perbandingan nilai t terlihat bahwa t hitung (33,045) > t

tabel (n4; o,o25) adalah 1,980 sehingga H0 ditolak. Atau dengan diperlihatkan

juga bahwa: Sig(2-tailed) (0,00) < ά (0,05), sehingga Ho ditolak. Jadi

kesimpulannya bahwa nilai tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran

berbeda

5. Pretest - Posttest Kelompok Kontrol

Pretest dan posttest yang dilaksanakan terhadap kelompok kontrol ini juga

merupakan dua variabel yang dependence, maka dilakukan uji perbedaan rata-

rata melalui T-Tes sampel berpasangan / Paired-Sample T-Test (C.Trihendrardi,

2008:146) pada software SPSS yang menginformasikan data hasil olahan

program sebagai berikut:

a) Statistik dari Sampel

Hasil perhitungan statistik terhadap sampel tampak pada tabel

Page 73: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

berikut.

Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error

Mean

Pair 1 Pretest

Postest

46.6754

72.5877

114

114

8.63979

7.53847

.80919

.70604

Rata-rata nilai hasil pretest siswa adalah 46,6754 dengan simpangan

baku 8,63979 Sedangkan rata-rata nilai yang diperoleh siswa pada posttest

adalah 72,5877, dengan simpangan baku 7,53847. Ini menunjukkan

peningkatan kompetensi siswa setelah mengikuti pembelajaran.

b) Korelasi dari Sampel

Untuk menguji kekuatan hubungan antara nilai tes sebelum pembelajaran

dan setelah mengikuti proses pembelajaran, maka dapat di lihat melalui

perhitungan koefisien korelasinya. Korelasi dari pasangan sampel tersebut

ditunjukkan pada tebel berikut:

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pairl Pretest & Postest 114 .031 .747

Koefisien korelasi antara nilai hasil belajar posttest dan pretest adalah

sebesar 0,31. Harga signifikasi pada tabel tersebut 0,747 yaitu lebih besar dari

0,05 (<0,05). Maka berdasarkan proses pengolahan data ini adalah terdapat

perbedaan rata-rata pretest dan posttest.

c) Ujit Sampel

Pada uji t ini ditetapkan hipotesis:

Ho: Nilai tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran sama

H1: Nilai tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran berbeda

Page 74: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Dengan kriteria penerimaan sebagai berikut:

Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima, untuk t nilai mutlak.

Atau jika nilai Sig(2-tailed) > a,

maka Ho diterima, untuk a = 0,025

Jika tidak memenuhi kriteria penerimaan tersebut, maka Ho ditolak.

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig. (2-

tailed) Mean Std.

Deviation

Std. Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pairl Pretest -

Postest

-2.59123 11.29144 1.05754 -28.00746

-23.81710 -24.502 113 .000

Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat rata-rata selisih pada

pasangan nilai dari sampel tersebut yaitu -2,59123 dengan simpangan baku

11,29144. Mengenai perbandingan nilai t terlihat bahwa t hitung (24,502) > t

tabel (113; 0,05) yaitu 1,980 sehingga H0 ditolak. Atau dengan diperlihatkan juga

bahwa: Sig(2-tailed) (0,00) < a (0,05), sehingga H0 ditolak. Dengan

demikian nilai tes siswa sebelum dan sesudah pembelajaran berbeda.

6. Pretest Eksperimen —Pretest Kontrol

Pretest kelompok eksperiment dan pretest kelompok kontrol

merupakan dua variabel yang independent, maka dilakukan uji perbedaan rata-rata

dengan t-tes dua sampel independent. Selanjutnya pada proses ini digunakan

software SPSS untuk menghasilkan data berikut ini:

a) Statistik dari Sampel

Page 75: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Hasil perhitungan statistik dari sampel disajikan pada tabel di bawah ini.

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

Pretest Eksperimen

Kontrol

114

114

46.6667

45.8772

10.12459

8.97996

.94825

.84105

Rata-rata pretest kelompok eksperimen adalah 46,667 dengan

simpangan baku 10,12459. Sedangkan untuk kelompok kontrol rata-

ratanya 45,8772 dengan simpangan baku 8,97996. Dikatakan bahwa rata-rata

nilai pretest kelompok eksperimen lebih besar dari kelompok kontrol

b) UjitSampel

Tabel uji t yang dihasilkan dari pengolahan data pretest dua

kelompok independent tersebut adalah sebagai berikut:

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Skj. t df Skj. (2-

taited)

Mean

Difference

Std.

Error

Differen

ce

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Pretest Equal

variance

s

assumed

Equal variance snot

assumed

5.948 .016

.623

.623

226

222.823

.534

.534

.78947

.78947

1.26750

1.26750

-1.70815 -

1.70834

3.28710

3.28729

Page 76: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pada tabel independent samples test terdapat dua tahap analisis

yaitu berdasarkan hasil pada tabel grup statistik melalui levene's test

menguji apakah varians kedua sampel sama. Juga apakah rata-rata niiai tes

siswa dari kelompok eksperimen sama dengan rata-rata nilai tes siswa dari

kelompok kontrol. Berikut uraian dari pengujian tersebut:

1) Pengujian Varians

Untuk pengujian ini ditetapkan hipotesis:

Ho : kedua sampel mempunyai varians sama

Hi : kedua sampel mempunyai varians berbeda Kriteria untuk

pengambilan keputusan adalah:

jika F hitung > F tabel atau nilai p < 0,05 ,

maka Ho ditolak dan berarti kedua sampel mempunyai varians berbeda.

Tetapi pada tabel terlihat bahwa nilai p = 0,016< 0,05, maka Ho ditolak,

sehingga kedua sampel memiliki varians berbeda.

1) Pengujian Rata-rata Dua Sampel

Pengujian rata-rata ini tergantung dari hasil pengujian persamaan

varians kedua sampel. Karena varians kedua sampel sama, maka digunakan Equal

Variances Assumed. Hipotesis untuk penujian ini adalah:

Ho : rata-rata hasil tes kelompok eksperimen sama dengan rata-rata hasil tes

kelompok kontrol.

Hi : rata^-ata hasil tes kelompok eksperimen berbeda dengan rata-rata hasil tes

kelompok kontrol.

Kriteria yang dipakai untuk pengambilan keputusan adalah:

Page 77: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Membandingkan t hitung dengan t tabel, yaitu:

jika t hitung < t tabel (positif tabel), maka Ho diterima

jika t hitung > t tabel (positif tabel), maka Ho ditolak.

Dengan meninjau nilai p

Pada tabel terlihat bahwa nilai t hitung sebesar 0,623 Untuk tabel pada

taraf kepercayaan 95% (« = 5% ) dan degree of freedom (df) n-1 atau 113

adalah t (o,o5; IB) =1,980 Dengan demikian t hitung < t tabel, sehingga Ho

diterima. Hal ini mengandung arti bahwa rata-rata nilai hasil tes pada kelompok

eksperimen sama dengan rata-rata hasil tes kelompok kontroi. Demikian halnya

untuk nilai p, yaitu bahwa nilai p = 0,016< 0,05, juga mengisyaratkan untuk

Ho diterima.

7. Pastiest Eksperimen - Posttest Kontroi

Posttest kelompok eksperimen dan posttest kelompok kontroi

merupakan dua variabel yang independent, maka dilakukan uji perbedaan rata-

rata dengan t-tes dua sampel independent. Selanjutnya pada proses ini

digunakan software SPSS untuk menghasilkan data berikut ini: a) Statist ik dari

Sampel

Hasil perhitungan statistik dari sampel ditunjukkan pada tabel

berikut:

Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Postest Eksperimen

Kontroi

114

114

85.7895

71.6667

7.18217

7.71926

.67267

.72298

Rata-rata posttest kelompok eksperimen adalah 85,7895 dengan

simpangan baku 7,18217. Sedangkan untuk kelompok kontroi rata-ratanya 71,667

Page 78: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

dengan simpangan baku 7,71926. Rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen

lebih besar dari rata-rata nilai kelompok kontroi. Dengan demikian kondisi siswa

hasil pembelajaran dengan model CALL memiliki kompetensi yang lebih baik.

b) Uji t Sampel

Tabel uji t yang dihasilkan dari pengolahan data posttest dua

kelompok independent tersebut adalah sebagai berikut:

Independent Samples Test

Levene's

Test for

Equality of

Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean

Differenc

e

Std.

Error

Differe

nee

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Postest Equal

variances assumed

Equal variances not

assumed

4.924 .027

14.301

14.301

226

224.835

.000

.000

14.12281

14.12281

.98751

.98751

12.17690

12.17684

16.06872

16.06877

Pada tabel independent samples test terdapat dua tahap analisis

yaitu dengan menggunakan levene's test dan berdasarkan hasil pada tabel grup

statistik menguji apakah varians kedua sampei sama. Di uji juga apakah rata-

rata nilai tes siswa dari kelompok eksperimen sama dengan rata-rata nilai tes

siswa dari kelompok kontroi. Berikut uraian dari pengujian tersebut:

1) Pengujian Varians

Untuk pengujian ini ditetapkan hipotesis:

Page 79: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Ho : kedua sampel mempunyai varians sama

Hi : kedua sampel mempunyai varians berbeda

Kriteria untuk pengambilan keputusan adalah:

jika F hitung > F label atau nilai p < 0^,05 ,

maka Ho ditolak. Ini berarti kedua sampel mempunyai varians berbeda.

Akan tetapi pada label terlihat bahwa nilai p = 0,27 > 0,05, maka Ho diterima,

sehingga kedua sampel memiliki varians sama.

2) Pengujian Rata-Rata Dua Sampel

Pengujian rata-rata ini tergantung dari hasil pengujian persamaan varians kedua

sampel. Karena varians kedua sampel sama, maka digunakan Equal Variances

Assumed. Hipotesis untuk penujian ini adalah:

Ho : rata-rata hasil tes kelompok eksperimen sama dengan rata-rata hasil tes

kelompok kontrol.

Hi : rata-rata hasil tes kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada rata-rata

hasil tes kelompok kontrol. Kriteria yang dipakai untuk pengambilan keputusan

adalah dengan membandingkan t hitung dengan t label, yaitu: jika t hitung < t label

(positif label), maka H0 diterima jika t hitung > 1 label (positif tabel), maka Ho

ditolak.

Karena nilai p (sign) pada SPSS dipakai untuk menguji dua sisi, maka

kriteria ini tidak dapat digunakan untuk menarik kesimpulan.

Pada tabel terlihat bahwa nilai t hitung sebersar 14,301. Untuk tabel pada taraf

kepercayaan 95% (a - 5% ) dan degree of freedom (df) n-1 atau 227 adalah t (0,05;227)

= 1,960. Dengan demikian t hitung > t tabel, sehingga Ho ditolak. Hal ini

Page 80: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

mengandung arti bahwa rata-rata nilai hasil tes pada kelompok eksperimen lebih

tinggi dari rata-rata hasil tes kelompok kontrol.

8. Gain Eksperimen -Kontrol

Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol merupakan dua variabel

yang independent, maka diiakukan uji perbedaan rata-rata dengan t-tes dua

sampel independent. Selanjutnya pada proses ini digunakan software SPSS

untuk menghasilkan data berikut ini:

a) Staristik dari Sampel

Hasil perhitungan statistik dari sampel ditunjukkan pada tabel berikut: Group Statistics

Kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Gain Eksperimen

KOntrol

114

114

38.0702

23.5088

12.69988

10.90851

1.18945

1.02168

Rata-rata nilai siswa hasil gain kelompok eksperimen adalah 38,0702

dengan simpangan baku 12,69988. Sedangkan rata-rata nilai siswa gain untuk

kelompok kontrol adalah 23,5088 dengan simpangan baku 10,90851

G. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian dalam pengembangan model Computer

Assisted Language Learning untuk meningkatkan kompetensi Vocabulary

dalam pembelajaran Speaking meliputi tahapan penelitian dan

pengembangan, pengguna model, serta perangkat keras dan perangkat lunak.

1. Tahapan Penelitian dan Pengembangan

Tahapan penelitian dan pengembangan meliputi 10 tahap tidak

dilaksanakan sepenuhnya. Tahap ke-8 UjiCoba Operasional, Tahap ke-9

Perbaikan Produk Akhir dan Tahap ke-10 Diseminasi Nasional tidak

dilakukan. Dalam penelitian ini hanya dibatasi pada tahap ke-1 sampai

Page 81: analisis data berdasarkan angket subjek penelitian, hasil ...a-research.upi.edu/operator/upload/t_pk_0808330_chapter3.pdf · yang termasuk di dalamnya review literature serta observasi

Lukman Hakim, 2012 Pengembangan Media Pembelajaran Ava Audio-Visual Aids Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Sd Di Purwakarta Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

tahap ke-7, sesuai dengan kebutuhan pada materi perlajaran bahasa Inggris di

MTsN.

2. Pengguna Model

Perangkat Pembelajaran model CALL ditujukan untuk pengguna yang telah

terbiasa menggunakan computer

3. Perangkat Keras dan Perangkat Lunak

Perangkat Pembelajaran model CALL memiliki keterbatasan pada sarana

yang digunakan, terutama pada sistem operasi, yaitu ditujukan untuk

komputer dengan sistem operasi Windows.