14
ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN TARIF INA CBGs PADA PASIEN PESERTA BPJS KASUS SECTIO CAESAREA DI RSUD dr. DORIS SYLVANUS BULAN PELAYANAN JANUARI HINGGA AGUSTUS TAHUN 2016 Gina Tania, Adang Bachtiar Departemen Adminitrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Jl. Prof. Dr. Sujudi, Pondok Cina, Beji, Depok, 16424, Indonesia [email protected] Abstrak Di era JKN ini, rumah sakit dituntut harus efisien dalam mengendalikan biaya layanan agar tidak melebihi tarif INA CBGs dengan catatan mutu layanan harus tetap terjaga dengan baik. Penelitian deskriptif kuantitatif ini bertujuan menganalisis biaya berdasarkan tarif rumah sakit dan klaim INA CBGs pada pasien peserta BPJS kasus sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus pada Januari sampai Agustus Tahun 2016. Berdasarkan hasil penelitian diketahui biaya yang tidak dibayar sesuai tarif rumah sakit sebesar Rp 1.708.663.354 (42%). Biaya pelayanan persalinan sesar ringan sesuai tarif rumah sakit pada kelas 1 sebesar Rp 10.267.710,-, kelas 2 sebesar Rp 9.441.399,- dan kelas 3 sebesar Rp 8.591.730,-. Komponen biaya tertinggi adalah biaya tindakan operasi. Sehingga perlu dilakukan kajian ulang tarif pelayanan Sectio caesarea. Abstract In this National Health Insurance period, hospital ospitals are required to be efficient in controlling the cost of services so as not to exceed the tariff of INA CBGs with the quality record of the service must be maintained properly. This quantitative descriptive study aims to analyze the cost of Sectio caesarea of BPJS participants based on hospital rates and INA CBGs rates in dr. Doris Sylvanus regional public hospital on January until August 2016. The result revealed that the unpaid cost according to hospital rates is Rp 1.708.663.354 (42%). The cost of light cesarean delivery service according to hospital rates in grade 1 is Rp 10,267,710,-, 2 nd grade is Rp 9,441,399,- and grade 3 rd is Rp 8,591,730,-. The highest cost component is the cost of surgery. So it is necessary to review the hospital rates of cesarean delivery service. Keyword : hospital rate; INA CBGs rate; Sectio Caesaria Pendahuluan Tahun 2014 merupakan wujud nyata pelaksanaan sistem jaminan sosial di Indonesia yang berlandaskan Undang-undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Dalam bidang kesehatan, sistem jaminan sosial dinyatakan dengan adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. Program berbasis asuransi kesehatan ini diselenggarakan oleh Analisis biaya ..., Gina Tania, FKM UI, 2017

ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN …

  • Upload
    others

  • View
    19

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN …

ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN TARIF INA CBGs PADA PASIEN PESERTA BPJS KASUS SECTIO

CAESAREA DI RSUD dr. DORIS SYLVANUS BULAN PELAYANAN JANUARI HINGGA AGUSTUS TAHUN 2016

Gina Tania, Adang Bachtiar

Departemen Adminitrasi dan Kebijakan Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Jl. Prof. Dr.

Sujudi, Pondok Cina, Beji, Depok, 16424, Indonesia

[email protected]

Abstrak

Di era JKN ini, rumah sakit dituntut harus efisien dalam mengendalikan biaya layanan agar tidak melebihi tarif INA CBGs dengan catatan mutu layanan harus tetap terjaga dengan baik. Penelitian deskriptif kuantitatif ini bertujuan menganalisis biaya berdasarkan tarif rumah sakit dan klaim INA CBGs pada pasien peserta BPJS kasus sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus pada Januari sampai Agustus Tahun 2016. Berdasarkan hasil penelitian diketahui biaya yang tidak dibayar sesuai tarif rumah sakit sebesar Rp 1.708.663.354 (42%). Biaya pelayanan persalinan sesar ringan sesuai tarif rumah sakit pada kelas 1 sebesar Rp 10.267.710,-, kelas 2 sebesar Rp 9.441.399,- dan kelas 3 sebesar Rp 8.591.730,-. Komponen biaya tertinggi adalah biaya tindakan operasi. Sehingga perlu dilakukan kajian ulang tarif pelayanan Sectio caesarea.

Abstract

In this National Health Insurance period, hospital ospitals are required to be efficient in controlling the cost of services so as not to exceed the tariff of INA CBGs with the quality record of the service must be maintained properly. This quantitative descriptive study aims to analyze the cost of Sectio caesarea of BPJS participants based on hospital rates and INA CBGs rates in dr. Doris Sylvanus regional public hospital on January until August 2016. The result revealed that the unpaid cost according to hospital rates is Rp 1.708.663.354 (42%). The cost of light cesarean delivery service according to hospital rates in grade 1 is Rp 10,267,710,-, 2nd grade is Rp 9,441,399,- and grade 3rd is Rp 8,591,730,-. The highest cost component is the cost of surgery. So it is necessary to review the hospital rates of cesarean delivery service. Keyword : hospital rate; INA CBGs rate; Sectio Caesaria Pendahuluan

Tahun 2014 merupakan wujud nyata pelaksanaan sistem jaminan sosial di Indonesia yang berlandaskan Undang-undang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Dalam bidang kesehatan, sistem jaminan sosial dinyatakan dengan adanya program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diatur dalam Peraturan Presiden No. 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan. Program berbasis asuransi kesehatan ini diselenggarakan oleh

Analisis biaya ..., Gina Tania, FKM UI, 2017

Page 2: ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN …

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang berlandaskan pada Undang-undang No 24 Tahun 2011.

Program JKN merupakan perubahan yang besar bagi bidang kesehatan di Indonesia, masyarakat yang sebelumnya kesulitan dalam memperoleh pelayanan kesehatan menjadi lebih mudah dengan biaya yang terjangkau karena peserta saling bergotong royong dalam hal pembiayaan. Dalam pola pembayaran, JKN juga membawa perubahan bagi rumah sakit sebagai fasilitas kesehatan tingkat lanjutan, sebelumnya rumah sakit menggunakan mekanisme pembayaran retrospektif yaitu Fee for Service (FFS), kemudian berubah menggunakan mekanisme pembayaran prospektif yaitu Indonesian Case Base Groups (INA CBGs), yang diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan No. 27 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Sistem INA CBGs. Pembayaran dilakukan sesuai dengan tarif INA CBGs yang telah ditetapkan melalui pengelompokan menggunakan sofware grouper berdasarkan diagnosa dan prosedur dengan ciri klinis yang sama dan mengguanakan daya/ biaya perawatan yang mirip atau sama.

Tinjauan Teoritis

Purwanto (1996) dalam Trisnantoro (2009) menceritakan rumah sakit dari sisi sejarah. Sejak awal keberadaan VOC pada dekade ketiga abad XVII pelayanan rumah sakit di Indonesia telah dimulai. Rumah sakit di Indonesia berasal dari suatu sistem yang berbasis rumah sakit militer, diikuti oleh rumah sakit keagamaan dan kemudian berkembang menjadi rumah sakit pemerintah. Sistem asuransi kesehatan pun sudah lama dikenal dalam sejarah pelayanan kesehatan di Indonesia, jaminan pelayanan kesehatan oleh pemerintah pun sudah lama di praktikkan Trisnantoro (2009).

World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa rumah sakit merupakan bagian integral dari suatu organisasi sosial dan kesehatan yang menyediakan pelayanan paripurna (komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif), dan pencegahan penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga berfungsi sebagai pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.

Tarif adalah nilai suatu jasa pelayanan yang ditetapkan dengan ukuran sejumlah uang berdasarkan pertimbangan bahwa dengan nilai uang tersebut sebuah rumah sakit bersedia memberikan jasa kepada pasien (Trisnantoro, 2009). Thabrany (1998) mengemukakan pilihan satuan tarif adalah: 1) Per unit pelayanan (Fee for Service)

Metode penetapan unit pelayanan merupakan metode yang sangat umum dan metode ini sesuai dengan peraturan menteri kesehatan untuk rumah sakit swasta. Tingkat kesalahan dalam metode ini lebih tinggi karena daftar item yang dimasukan kedalam tagihan sangat banyak. Kesalahan tersebut dapat berdampak bagi pasien dan dapat menimbulkan citra buruk bagi rumah sakit. Kesalahan ini juga dapat berdampak kerugian bagi rumah sakit, karena itu petugas harus teliti dan tertib mencatat setiap pemakaian.

2) Berdasarkan kegiatan/ satuan lainnya Tarif menurut pelayanan merupakan tarif retrospektif dimana total biaya yang harus dibayarkan pasien diketahui setelah pelayanan diberikan. Sedangkan tarif berdasarkan kegiatan ini dilakukan dengan menghimpun rata-rata biaya satuan perhari rawat yang mencakup biaya ruangan, biaya makan, alat dan bahan medis dan berbagai tindakan pada tingkat tertentu termasuk obat suntik dan pemeriksaan laboratorium rutin. Dengan demikian besar biaya sudah ditetapkan di awal, tarif ini disebut tarif prospektif. Menurut Lave (1976) dalam Suningsih (2003) besaran biaya rawat inap tergantung pada

dua faktor yaitu banyaknya pemanfaatan dan besarnya tarif pelayanan. sedangkan menurut

Analisis biaya ..., Gina Tania, FKM UI, 2017

Page 3: ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN …

Muramatsu (1992) dalam Suningsih (2003) yang mempengaruhi besaran biaya rawat inap adalah faktor pasien, faktor rumah sakit dan faktor buaran kasus (casemix).

RSUD dr. Doris Sylvanus merupakan rumah sakit kelas B Pendidikan milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah. Tarif yang berlaku ditetapkan dalam Peraturan Gubernur kalimantan Tengah No. 14 tahun 2015. Tarif pelayanan tindakan bedah sesar kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 adalah sama yaitu sebesar Rp 4.500.000,-. Tarif tersebut belum mencakup biaya kamar, visite dokter, tindakan perawatan, obat, administrasi, konsultasi dan penunjang medis.

RSUD dr. Doris Sylvanus menerapkan tarif INA CBGs regional 4, sehingga tarif INA CBGs yang berlaku untuk pelayanan kesehatan persalinan dengan bedah sesar adalah :

Tabel 1 Tabel Tarif INA CBGs Persalinan dengan Bedah Sesar Regional 4

No. Kode INA-CGB Deskripsi Kode INA CGB Tarif Kelas 1 Tarif Kelas 2 Tarif Kelas 3

1. O-6-10-I Operasi pembedahan sesar (ringan) Rp 6.361.326 Rp 5.452.565 Rp 4.543.804

2. O-6-10-II Operasi pembedahan sesar (Sedang) Rp 7.019.691 Rp 6.016.878 Rp 5.014.065

3. O-6-10-III Operasi pembedahan sesar (Berat) Rp 7.362.574 Rp 6.310.777 Rp 5.258.981

Sumber: PMK 69 tahun 2013

Sectio caesarea atau persalinan sesar adalah kelahiran janin dengan pembedahan pada daerah perut dan rahim ibu (Thompson, 1995). Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan sayatan rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di atas 500 gr (Sarwono, 2010). Sectio caesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan sayatan pada dinding uterus melalui dinding depan perut (Mochtar, R., 2012). Sectio caesarea adalah prosedur bedah dimana janin, plasenta dan ketuban dilahirkan melalui insisi pada dinding abdomen ibu dan uterus (Sungkar, 2015). Kondisi ibu dan janin lah yang menjadi faktor pertimbangan dilakukannya operasi, berikut penyebab dilakukannya operasi dalam persalinan (Kasdu, 2003). Sarwono (2010) dalam Nufus (2015) menuliskan bahwa dalam kurun reproduksi sehat terdapat umur yang aman untuk kehamilan dan persalinan yaitu pada umur 20 – 35 tahun. Dalam penelitiannya, Muhamarroh (2011) menyimpulkan bahwa rata-rata umur pasien yang melakukan Sectio caesarea berdasarkan metode pembayaran INA-DRG maupun Fee for service adalah 27 tahun. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi terkait biaya layanan pasien BPJS pada kasus persalinan dengan Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus dengan periode waktu Bulan Januari sampai Agustus Tahun 2016.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien BPJS yang mendapatkan pelayanan persalinan dengan Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus pada bulan Januari sampai Agustus Tahun 2016 yang diperoleh dari sistem informasi rumah sakit RSUD dr. Doris Sylvanus. Pada penelitian ini, sampel yang di ambil adalah pasien Sectio caesarea ringan yang dalam aplikasi INA CBGs dikelompokkan dalam kode O-6-10-I yaitu sebanyak 429 orang pasien.

Analisis biaya ..., Gina Tania, FKM UI, 2017

Page 4: ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN …

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang diambil dari sistem informasi rumah sakit RSUD dr. Doris Sylvanus. Data sekunder yang dikumpulkan menjadi data utama dalam penelitian ini, data utama dikumpulkan dengan melakukan telaah dokumen. Data kemudian dianalisis sehingga di peroleh informasi bahwa biaya yang tidak dibayar sesuai tarif rumah sakit paling banyak ada pada pelayanan rawat inap yaitu pada pelayanan persalinan dengan sectio caesarea ringan. yang dalam aplikasi INA CBGs dikelompokkan dalam kode O-6-10-I.

Identifikasi sampel dilanjutkan dengan mengidentifikasi sampel yaitu pasien BPJS yang mendapatkan pelayanan persalinan dengan sectio caesarea ringan yang dalam aplikasi INA CBGs dikelompokkan dalam kode O-6-10-I berdasarkan kriteria pasien yaitu : umur, kelas kamar perawatan, diagnosa, dan lama hari rawat, serta data komponen biaya yang sesuai dengan tagihan yaitu : biaya perawatan, visite dokter, tindakan, penunjang medis, administrasi, konsultasi. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat untuk menjelaskan atau mendeskripsikan distribusi frekuensi masing-masing variabel.

Hasil Penelitian 1. Karakteristik Pasien a. Umur Pasien

Variabel umur pasien merupakan usia pasien saat melakukan operasi dan dikatagorikan berdasarkan usia aman untuk kehamilan dan persalinan. Sarwono (2010) menuliskan wanita memiliki reproduksi sehat pada kurun usia 20-35 tahun. Berikut distribusi umur pasien pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016.

Tabel 2 Distribusi Umur Pasien Pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan

Januari hingga Agustus Tahun 2016

Golongan Umur Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Total <=19 Tahun 2 0 6 8 20-35 Tahun 103 105 126 334 >=36 Tahun 41 24 22 87 Jumlah 146 129 154 429

Tabel 2 menunjukan paling banyak ibu melakukan operasi saat berumur 21-35 tahun

yaitu 334 orang, 103 orang di kelas 1, 105 orang di kelas 2 dan 126 orang di kelas 3. Berikutnya 87 orang ibu melakukan operasi pada usia di atas atau sama dengan 36 tahun, 41 orang di kelas 1, 24 orang di kelas 2 dan 22 orang di kelas 3. Terakhir 8 orang ibu melakukan operasi pada umur dibawah atau sama dengan 19 tahun, 2 orang di kelas 1 dan 6 orang di kelas 3. b. Kelas Rawat Pasien

Variabel kelas rawat dikatagorikan sesuai dengan kelas yang dipilih pasien sebagai peserta BPJS. Pasien dibagi dalam tiga kelas yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Dari 429 peserta BPJS yang melakukan persalinan dengan Sectio caesarea, angka paling tinggi yaitu 36% (154 orang) di kelas 3, berikut nya 34% (146 orang) di kelas 1 dan yang paling sedikit ada di kelas 2 yaitu 30% (129 orang).

Analisis biaya ..., Gina Tania, FKM UI, 2017

Page 5: ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN …

c. Diagnosa Diagnosa merupakan diagnosa utama terhadap pasien sehingga dilakukan tindakkan

operasi. Variasi diagnosa utama atas pasien. Di kelas 1 ada 37 variasi diagnosa, kelas 2 ada 29 variasi diagnosa dan kelas 3 ada 26 variasi diagnosa. Kelas 1, 2 dan 3 diagnosa terbanyak adalah O.820 (Delivery By Elective Caesarean Section). d. Lama Hari Rawat

Lama hari rawat pasien adalah jumlah lama hari rawat selama penatalaksanaan Sectio caesarea. Kasdu (2003) menuliskan bahwa persalinan dengan operasi membutuhkan 3 – 5 hari rawat inap di rumah sakit. Sehingga lama hari rawat inap dikatagorikan <=2 hari, 3 – 5 hari dan >= 6 hari. Berikut distribusi lama hari rawat pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016. Tabel 3 Distribusi Lama Hari Rawat Pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan

Januari hingga Agustus Tahun 2016.

Lama Hari Rawat Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Total <= 2 6 10 9 26

3 sampai 5 126 112 130 376 >=6 14 7 15 36

Jumlah 146 129 154 429

Tabel 3 menggambarkan bahwa 368 orang pasien di rawat selama 3 – 5 hari, 126 orang di kelas 1, 112 orang di kelas 2 dan 130 orang di kelas 3. Terbanyak kedua ada di katagori lama hari rawat besar dari atau sama dengan 6 hari yaitu sebanyak 36 orang, 14 orang di kelas 1, 7 orang di kelas 2 dan 15 orang di kelas 3. Pasien dengan lama hari rawat kurang atau sama dengan 2 hari ada 25 orang pasien, 6 orang di kelas 1, 10 orang di kelas 2 dan 9 orang di kelas 3. 2. Komponen Biaya a. Biaya Perawatan

Biaya perawatan adalah biaya atas penggunaan kamar perawatan selama penatalaksanaan Sectio caesarea. Tabel 4 menunjukan bahwa biaya perawatan pasien tertinggi pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016 ada di kelas 1 yaitu Rp 2.377.698,- dengan biaya minimum Rp 256.000,- dan biaya rata-rata Rp 576.936,-. Biaya tertinggi kedua ada di kelas 3 yaitu Rp 2.325.000,- dengan biaya minimum Rp 75.000,- dan biaya rata-rata Rp 303.688,-. Untuk Kelas 2, biaya maksimum adalah Rp 2.150.000, dengan biaya minimum Rp 213.000,- dan biaya rata-rata Rp 405.192,-.

Tabel 4 Distribusi Biaya Perawatan Pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan

Januari hingga Agustus Tahun 2016.

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Maksimum Rp2.377.698 Rp2.150.000 Rp2.325.000 Minimum Rp256.000 Rp213.000 Rp75.000 Rata-rata Rp576.936 Rp405.192 Rp303.688

b. Biaya Visite Dokter

Biaya visite dokter adalah biaya atas kunjungan dokter selama penatalaksanaan Sectio caesarea. Tabel 5 menunjukkan distribusi biaya visite dokter pasien Sectio caesarea di RSUD

Analisis biaya ..., Gina Tania, FKM UI, 2017

Page 6: ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN …

dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016. Biaya visite dokter tertinggi ada di kelas 3 yaitu Rp 4.190.000,- dengan biaya minimum Rp 76.000,- dan biaya rata-rata Rp 325.909,-. Biaya visite dokter tertinggi kedua ada di kelas 2 yaitu Rp 3.800.000,- dengan biaya minimum Rp 171.000,- dan biaya rata-rata Rp 419.395,-. Terakhir kelas 1 dengan biaya visite dokter maksimum Rp 1.185.000, biaya minimum Rp 150.000,- dan biaya rata-rata Rp 490.695,-.

Tabel 5 Distribusi Biaya Visite Dokter Pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016.

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Maksimum Rp 1.185.000 Rp 3.800.000 Rp 4.190.000 Minimum Rp 150.000 Rp 171.000 Rp76.000 Rata-rata Rp 490.695 Rp 419.395 Rp325.909

c. Biaya Tindakan Biaya tindakan adalah biaya atas tindakan operasi dan tindakan medis selama

penatalaksanaan Sectio caesarea. Tabel 6 menunjukkan biaya tindakan pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016 tertinggi ada di kelas 3 yaitu Rp Rp 22.097.500,- dengan biaya minimum Rp 5.627.500,- dan biaya rata-rata Rp 7.325.508,-. Biaya tertinggi kedua ada di kelas 2 yaitu Rp 21.852.500,- dengan biaya minimum Rp 5.627.500,- dan biaya rata-rata Rp 7.854.965,-. Terakhir kelas 1 dengan biaya maksimum Rp 19.300.000,-, biaya minimum Rp 5.660.000,- dan biaya rata-rata Rp 8.326.027,-. Biaya tindakan terdiri dari biaya tindakan perawatan dan biaya tindakan operas. Dalam Peraturan Gubernur kalimantan Tengah No. 14 tahun 2015, biaya operasi persalinan sesar untuk kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 adalah sebesar Rp 4.500.000,-.

Tabel 6 Distribusi Biaya Tindakan Pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016.

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Maksimum Rp 19.300.000 Rp 21.852.500 Rp 22.097.500 Minimum Rp 5.660.000 Rp 5.627.500 Rp 5.627.500 Rata-rata Rp 8.326.027 Rp 7.854.965 Rp 7.325.508

d. Biaya Obat

Biaya obat adalah biaya atas penggunaan obat selama penatalaksanaan Sectio caesarea. Tabel 7 menunjukkan biaya atas penggunaan obat selama penatalaksanaan Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016 tertinggi ada di kelas 2 yaitu Rp 2.464.000,- dengan biaya minimum Rp 59.000,- dan biaya rata-rata Rp 320.542,-. Biaya tertinggi kedua ada di kelas 1 yaitu Rp 1.548.029,- dengan biaya minimum Rp59.000,- dan biaya rata-rata Rp 416.789,-. Terakhir kelas 3 dengan biaya maksimum Rp 1.046.301,-, biaya minimum Rp 32.100,- dan biaya rata-rata Rp 236.854,-.

Tabel 7 Distribusi Biaya atas Penggunaan Obat Selama Penatalaksanaan Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016.

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Maksimum Rp 1.548.029 Rp 2.464.000 Rp 1.046.301 Minimum Rp 59.000 Rp 59.000 Rp 32.100 Rata-rata Rp 416.789 Rp 320.542 Rp 236.854

Analisis biaya ..., Gina Tania, FKM UI, 2017

Page 7: ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN …

e. Biaya Administrasi Biaya administrasi adalah biaya administrasi pendaftaran pasien. Biaya administrasi

pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016 tertinggi ada di kelas 1 yaitu Rp 25.000,- dengan biaya minimum Rp 5.000,- dan biaya rata-rata Rp 11.966,-. Biaya tertinggi kedua ada di kelas 3 yaitu Rp 19.000,- dengan biaya minimum Rp 6,000,- dan biaya rata-rata Rp 11.422,-. Terakhir kelas 2 dengan biaya maksimum Rp 18.000,-, biaya minimum Rp 5.000,- dan biaya rata-rata Rp 10.984,-. f. Biaya Konsultasi

Biaya konsultasi adalah biaya atas konsultasi dengan dokter spesialis lain selama penatalaksanaan Sectio caesarea. Biaya konsultasi pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016 tertinggi ada di kelas 3 yaitu Rp 550.000,- dengan biaya minimum Rp 38.000,- dan biaya rata-rata Rp 126.745,-. Biaya tertinggi kedua ada di kelas 2 yaitu Rp 425.000,- dengan biaya minimum Rp 47.500,- dan biaya rata-rata Rp 177.200,-. Terakhir kelas 1 dengan biaya maksimum Rp 376.000,-, biaya minimum Rp 69.000,- dan biaya rata-rata Rp 211.450,-. g. Biaya Pemeriksaan Penunjang Medis

Biaya pemeriksaan penunjang medis adalah Biaya atas pelayanan pemeriksaan penunjang medis (laboratorium, radiologi, dan rehabilitasi medik) selama penatalaksanaan Sectio caesarea. Biaya pemeriksaan penunjang medis pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016 tertinggi ada di kelas 3 yaitu Rp Rp1.586.000,- dengan biaya minimum Rp 0,- dan biaya rata-rata Rp 261.604,-. Biaya tertinggi kedua ada di kelas 1 yaitu Rp 1.183.500,- dengan biaya minimum Rp 0,- dan biaya rata-rata Rp 263.295,-. Terakhir kelas 2 dengan biaya maksimum Rp 1.285.000,-, biaya minimum Rp 60.000,- dan biaya rata-rata Rp 253.120,-. Pada pemeriksaan penunjang medis kelas 2 dan kelas 3 biaya minimun adalah Rp 0,-, dikarenakan pasien telah melakukan pemeriksaan laboratorium dan USG luar rumah sakit sehingga tidak dilakukan pemeriksaan ulang. h. Biaya Klaim INA CBGs

Biaya Klaim INA CBGs adalah biaya klaim atas pelayanan pasien Sectio caesarea dengan tindakan Prosedur Sectio caesarea Ringan sesuai Permenkes Nomor 60 Tahun 2013 untuk Regional 4. Tarif biaya klaim INA CBGs pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016 sebagai berikut, kelas 1 yaitu Rp 6.360.100,- , kelas 2 yaitu Rp 5.452.000,- dan kelas 3 dengan biaya maksimum Rp 4.542.900,-. i. Biaya Riil Rumah Sakit

Biaya Riil rumah sakit adalah biaya atas pelayanan penatalaksanaan Sectio caesarea sesuai tarif yang ditetapkan oleh rumah sakit. Biaya riil merupakan hasil bagi biaya layanan sesuai tarif rumah sakit dengan jumlah pasien di setiap kelas kamar rawat. Berikut distribusi biaya riil rumah sakit pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016.

Analisis biaya ..., Gina Tania, FKM UI, 2017

Page 8: ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN …

Tabel 8 Distribusi Biaya Riil Rumah Sakit Pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016.

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3

Biaya Maksimum

Rp 20.409.250 Rp 24.227.357 Rp 23.986.500

Biaya Minimun Rp 6.731.500 Rp 6.631.500 Rp 6.542.500 Biaya Riil Rp 10.267.710 Rp 9.441.399 Rp 8.591.730

Tabel 8 menunjukkan biaya rill rumah sakit pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris

Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016 tertinggi ada di kelas 1 Rp Rp 10.267.710,-, kelas 2 yaitu Rp 9.441.399,- dan kelas 3 dengan biaya maksimum Rp 8.591.730,-. Biaya maksimum pelayanan Sectio caesarea pada kelas 1 yaitu Rp 20.409.250,-, kelas 2 yaitu Rp 24.227.357,- dan kelas 3 yaitu Rp 23.986.500,-. Biaya tersebut menjadi tinggi karena selain melakukan pembedahan sesar, pasien juga menjalani sterilisasi dengan tubektomi sehingga biaya tindakan operasi menjadi lebih besar dan merdampak tinginya biaya pelayanan Sectio caesarea. j. Proporsi Komponen Biaya Riil Rumah Sakit

Proporsi komponen biaya riil rumah sakit adalah presentase setiap komponen biaya riil rumah sakit yang merupakan hasil bagi dari jumlah setiap komponen biaya dengan jumlah biaya layanan dikalikan seratus persen. Komponen biaya terdiri dari biaya kamar, obat, administrasi, konsultasi, visite, tindakan dan pemeriksaan penunjang medis. Berikut proporsi komponen biaya riil rumah sakit Pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016.

Gambar 1 Proporsi Komponen Biaya Berdasarkan Tarif Rumah Sakit Pasien Sectio caesarea Kelas I di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016

Gambar 1 Menunjukkan proporsi komponen biaya berdasarkan tarif rumah sakit pasien Sectio caesarea kelas I di RSUD dr. Doris Sylvanus bulan pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016. Dari Tabel di atas, komponen biaya paling tinggi ada di biaya tindakan yaitu 81 %, biaya kamar 6%, visite 5%, Obat 4%, penunjang medis 2% dan biaya konsultasi 2% dan biaya administrasi 0%.

Kamar,6% Obat,4% Admin,0%

Konsultasi,2%Visite,5%

Tindakan,81%

jangmed;2%ProporsiKomponenBiayaLayananKelasI

Analisis biaya ..., Gina Tania, FKM UI, 2017

Page 9: ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN …

Gambar 2 Proporsi Komponen Biaya Berdasarkan Tarif Rumah Sakit Pasien Sectio caesarea Kelas II di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016

Gambar 2 Menunjukkan proporsi komponen biaya berdasarkan tarif rumah sakit pasien Sectio caesarea kelas II di RSUD dr. Doris Sylvanus bulan pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016. Dari Tabel di atas, komponen biaya paling tinggi ada di biaya tindakan yaitu 83 %, biaya visite 5%, kamar 4%, Obat 3%, penunjang medis 3% dan biaya konsultasi 2% dan biaya administrasi 0%.

Gambar 3 Proporsi Komponen Biaya Berdasarkan Tarif Rumah Sakit Pasien Sectio caesarea Kelas III di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016

Gambar 3 Menunjukkan proporsi komponen biaya berdasarkan tarif rumah sakit pasien Sectio caesarea kelas III di RSUD dr. Doris Sylvanus bulan pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016. Dari Tabel di atas, komponen biaya paling tinggi ada di biaya tindakan yaitu 85 %, biaya visite 4%, kamar 4%, Obat 3%, penunjang medis 3% dan biaya konsultasi 1% dan biaya administrasi 0%. k. Selisih Biaya

Selisih merupakan selisih biaya hasil pengurangan biaya klaim INA CGB’s dengan biaya riil Rumah Sakit. Berikut besaran selisih biaya Pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016.

Kamar4%Obat

3%Admin0%

Konsultasi2%Visite

5%

Tindakan83%

jangmed3%

ProporsiKomponenBiayaLayananKelasII

Kamar4%

Obat3% Admin

0% Konsultasi1%Visite

4%

Tindakan85%

jangmed3%

ProporsiKomponenBiayaLayananKelasIII

Analisis biaya ..., Gina Tania, FKM UI, 2017

Page 10: ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN …

Tabel 9 Besaran Selisih Biaya Pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016

Biaya Klaim INA

CGB’s Biaya Riil Rumah

Sakit Selisih Biaya

Kelas 1 Rp 6.361.326 Rp 10.267.710 (Rp 3.906.384) Kelas 2 Rp 5.452.565 Rp 9.441.399 (Rp 3.988.843) Kelas 3 Rp 4.543.804 Rp 8.591.730 (Rp 4.047.926)

Tabel 9 menunjukkan besaran selisih biaya Pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris

Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016. Pada ketiga kelas kamar perawatan menunjukkan hasil selisih negatif. Selisih biaya terbesar ada di kelas 3 yaitu sebesar Rp 4.047.926,-. Selisih biaya terbesar kedua ada di kelas 2 yaitu Rp 3.988.843,- dan terakhir kelas 1 dengan selisih biaya sebesar Rp 3.906.384,- Pembahasan 1. Selisih Biaya Pelayanan Berdasarkan Tarif Rumah Sakit dan Tarif INA CBGs

Klaim dari BPJS yang lebih rendah dari tagihan rumah sakit berdampak kerugian bagi rumah sakit. Tabel 10 di bawah ini menunjukan pada bulan pelayan Januari hingga Agustus Tahun 2016, biaya yang tidak dibayar sesuai tarif rumah sakit adalah sebesar Rp 1.708.663.354, yaitu biaya atas pelayanan persalinan dengan Sectio caesarea. biaya yang tidak dibayar sesuai tarif rumah sakit terbesar ada di kelas 3 yaitu 47%, di kelas 2 sebesar 42 %, dan pada pasien di kelas 1 sebesar 38 %.

Tabel 10 Selisih Biaya Berdasarkan Tarif Rumah Sakit dan Tarif INA CBGs Pasien Sectio caesarea di

RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016.

Kelas Perawatan

Tarif INACBGs Tarif RS Selisih %

Kelas I Rp 928.574.600 Rp 1.499.085.710 Rp (570.511.003) 38% Kelas II Rp 703.308.000 Rp 1.217.940.515 Rp (514.632.515) 42% Kelas III Rp 699.606.600 Rp 1.323.126.436 Rp (623.519.836) 47%

Total Rp (1.708.663.354) 2. Analisa Besaran Biaya Pelayanan Berdasarkan Tarif Rumah Sakit

Besaran biaya pelayanan persalinan dengan pembedahan caesarea ringan sesuai tarif yang telah ditetapkan oleh RSUD dr. Doris Sylvanus penting untuk dianalisa karena tidak hanya melihat mutu pelayanan namun segi biaya juga menjadi bahan pertimbangan bagi masyarakat untuk memilih rumah sakit sebagai tujuan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan. Pada tabel 11, diketahui besaran biaya pelayanan persalinan dengan pembedahan caesarea ringan sesuai tarif yang telah ditetapkan oleh RSUD dr. Doris Sylvanus bulan pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016. Biaya pelayanan tertinggi ada di kelas 1 Rp Rp 10.267.710,-, kelas 2 yaitu Rp 9.441.399,- dan kelas 3 yaitu Rp 8.591.730,-. Tarif yang ditetapkan jauh lebih tinggi dari tarif INA CBGs.

Analisis biaya ..., Gina Tania, FKM UI, 2017

Page 11: ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN …

Tabel 11Besaran Biaya Berdasarkan Tarif Rumah Sakit Pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016

Kelas 1 Kelas 2 Kelas 3 Tarif Rumah Sakit Rp 10.267.710 Rp 9.441.399 Rp 8.591.730 Tarif INA CBGs Rp 6.361.326 Rp 5.452.565 Rp 4.543.804

Penetapan tarif sebaiknya dilakukan sesuai perhitungan Unit cost di masing-masing

rumah sakit dan perhitungan Unit cost pada setiap rumah sakit akan berbeda sesuai karakteristiknya (Septianis, dkk 2009 dalam Thalita 2015). Dengan perhitungan Unit cost, tarif rumah sakit pemerintah memungkinkan lebih murah karena tidak memperhitungkan biaya investasi dan gaji pegawai yang telah di subsidi oleh pemerintah. Tarif yang berlaku di RSUD dr. Doris Sylvanus merupakan ketetapan dari pemerintah daerah berdasarkan perhitungan Unit cost. Sedangkan penetapan tarif INA CBGs sebagai penggantian biaya ditetapkan berdasarkan pengelompokan diagnosa penyakit dan prosedur, sehingga rumah sakit dituntut memberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien tanpa mengurangi mutu pelayanan. Bagi rumah sakit perlu kajian ulang tarif yang berlaku agar mampu mengurangi selisih dengan tarif INA CBGs yang cukup besar tanpa mengurangi mutu pelayanan. 3. Analisa Komponen Biaya Pelayan Berdasarkan Tarif Rumah Sakit

Biaya persalinan dengan Sectio caesarea berdasarkan tarif rumah sakit memiliki selisih yang besar dengan besaran yang di klaim oleh BPJS sesuai dengan tarif INA CBGs. Karena itu dikaji terkait komponen-komponen biaya yang menentukan besar kecil nya biaya tersebut. Komponen biaya terdiri dari biaya kamar, obat, administrasi, konsultasi, visite, tindakan dan pemeriksaan penunjang medis.

Tabel 12 Proporsi Kompnen Biaya Riil Rumah Sakit Pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus

Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016.

No. Komponen Biaya Kelas 1 (%)

Kelas 2 (%)

Kelas 3 (%)

1. Biaya perawatan 5,61 4,29 3,53 2. Biaya Visite Dokter 4,78 4,44 3,79 3. Biaya tindakan 81,09 83,20 85,26 4. Biaya obat 4,04 3,40 2,76 5. Biaya administrasi 0,12 0,12 0,13 6. Biaya konsultasi 2,05 1,88 1,48

7. Biaya pemeriksaan penunjang medis 2,30 2,68 3,04

Total 100 100 100

Tabel 12 menunjukan proporsi komponen biaya rill rumah sakit Pasien Sectio caesarea tertinggi di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016 ada pada biaya tindakan masing masing 81,09 % di kelas 1, 83,20 % di kelas 2 dan 86,26 % di kelas 3. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan Thalita (2015) yang menyimpulkan, komponen biaya yang berkontribusi terbesar adalah biaya tindakan (57%) , yang mencakup jasa medis (43%) dan sewa kamar operasi (14%). Dalam penelitian ini, biaya tindakan hanya mencakup biaya tindakan medis yang di terima selama dirawat di rumah sakit dan biaya tindakan operasi yang dilakukan oleh dokter spesialis. Berikut proporsi biaya tindakan persalinan dengan bedah sesar di RSUD dr. Doris Sylvanus bulan pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016.

Analisis biaya ..., Gina Tania, FKM UI, 2017

Page 12: ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN …

Tabel 13 Proporsi Kompnen Biaya Tindakan Rumah Sakit Pasien Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016.

No. Komponen Biaya Kelas 1 (%)

Kelas 2 (%)

Kelas 3 (%)

1. Biaya Tindakan Perawatan 15,86 15,29 16,87

2. Biaya Tindakan Operasi 65,23 67,60 68,39

3. Total 81,09 83,20 85,26

Pada tabel 13 diatas diketahui komponen biaya yang berkontribusi terbesar adalah biaya tindakan operasi. Biaya tindakan operasi pada pasien di kelas 1 dengan proporsi 65,23% dari total biaya, 67,60% pada pasien kelas II dan 68,39% pada pasien kelas 3. Hal ini perlu mendapatkan perhatian lebih dari pihak manajemen rumah sakit guna menata ulang tarif yang berlaku khusus nya penetapan tarif operasi bedah sesar pada pasien kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Pada Peraturan Gubernur kalimantan Tengah No. 14 tahun 2015, tidak ada perbedaan tarif antara kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Tarif yang berlaku bagi kelas 1 kelas II dan kelas III sama, tidak seperti pada sistem INA CBGs, tarif yang ditetapkan sudah berdasarkan kelas perawatan sehingga tarif kelas 1, kelas 2 dan kelas 3 jelas berbeda.

Thalita (2015) menuliskan, dalam perkembangan era JKN dengan sistem INA CBGs, jasa medis tidak termasuk dalam tarif INA CBGs. Sebagai acuan, dalam sistem INA CBGs pemberian bonus bagi para dokter dilakukan dengan metode remunerasi bukan dengan metode fee for service. Pihak rumah sakit juga dapat melakukan komunikasi dengan para dokter untuk mengurangi jasa medis sehingga pihak rumah sakit dapat menetapkan biaya pelayanan persalinan dengan bedah sesar yang lebih rendah. Pihak rumah sakit juga dapat membuat tarif paket ekonomis untuk pelayanan persalinan dengan bedah sesar. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat diperoleh beberapa kesimpulan mengenai analisis perbandingan biaya berdasarkan tarif rumah sakit dan tarif INA CBGs pada pasien peserta BPJS kasus Sectio caesarea di RSUD dr. Doris Sylvanus bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016 adalah sebagai berikut : 1. Pada pelayanan pasien Sectio caesarea Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus 2016,

biaya yang tidak dibayar sesuai tarif RSUD dr. Doris Sylvanus adalah sebesar Rp 1.708.663.354 (42%). Porsi terbesar ada di kelas 3 yaitu 47%, di kelas 2 sebesar 42% dan pada pasien di kelas 1 sebesar 38%.

2. Besaran biaya pelayanan persalinan dengan pembedahan sesar ringan sesuai tarif yang telah ditetapkan oleh RSUD dr. Doris Sylvanus bulan pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016. Biaya pelayanan tertinggi ada di kelas 1 Rp 10.267.710,-, kelas 2 yaitu Rp 9.441.399,- dan kelas 3 dengan biaya Rp 8.591.730,-. Tarif yang ditetapkan jauh lebih tinggi dari tarif INA CBGs.

3. Komponen biaya rill rumah sakit pasien Sectio caesarea tertinggi di RSUD dr. Doris Sylvanus Bulan Pelayanan Januari hingga Agustus Tahun 2016 ada pada biaya tindakan masing -masing 81,09 % di kelas 1, 83,20 % di kelas 2 dan 86,26 % di kelas 3.

4. Komponen biaya yang berkontribusi terbesar adalah biaya tindakan operasi. Biaya tindakan operasi pada pasien di kelas 1 dengan proporsi 65,23% dari total biaya, 67,60% pada pasien kelas II dan 68,39% pada pasien kelas 3.

Analisis biaya ..., Gina Tania, FKM UI, 2017

Page 13: ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN …

Saran

Beberapa saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini antara lain : 1. Perlu dilakukan kajian ulang tarif pelayanan Sectio caesarea yang sesuai unit cost kelas

perawatan agar mampu mengurangi selisih dengan tarif INA CBGs tanpa mengurangi mutu pelayanan.

2. Melakukan kajian ulang terkait tarif tindakan operasi agar mampu menurunkan tarif pelayanan Sectio caesarea.

3. Menerapkan sistem remunerasi sehingga jasa tidak lagi berdasarkan fee for service, komponen biaya jasa tindakan operasi menjadi lebih kecil dan mampu menurunkan tarif pelayanan Sectio caesarea.

4. Melakukan komunikasi dengan para dokter untuk mengurangi jasa medis sehingga pihak rumah sakit dapat menetapkan biaya pelayanan persalinan dengan bedah sesar yang lebih rendah.

5. Membuat tarif paket ekonomis utnuk pelayanan persalinan dengan bedah sesar. 6. Membuat pedoman klinis berupa clinical pathway, yang menjadi kendali biaya dan

kendali mutu sehingga pelayanan kesehatan menjadi lebih terstandarisasi. Kepustakaan Budiharto, Wasis., Sugiharto, Mugeni. 2012 Biaya klaim INA CBGs dan biaya riil penyakit Katastropik rawat inap peserta Jamkesmas di rumah sakit Studi di 10 rumah sakit milik kementerian kesehatan Januari–maret 2012. Jakarta : Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan. Ekasari, Wahyu Utami. 2015. Pengaruh Umur Ibu, Paritas, Usia Kehamilan, dan Berat Lahir Bayi Terhadap Asfiksia Bayi Pada Ibu Pre Eklamsi Berat. Surakarta : Universitas Sebelas Maret. Kasdu, Dini. 2003. Operasi Caesar : Masalah dan Solusinya. Jakarta : Puspa Swara Mochtar, R., 2012. Sinopsis Obstetri. 3rd ed. Jakarta : EGC Nofitasari, Sendika Trian., Mahawati, Eni. 2012. Analisis lama perawatan (LOS) Pasrtus Sectio caesarea pada pasen Jamkesmas rawat inap berdasarkan INA CBGs di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang tahun 2010. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro. Padmawati, Ni Nengah Ayu. 2014. Analisis Perbandingan antara Biaya Pelayanan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Berdasarkan Tarif Rumah Sakit dengan Tarif INA CBGs pada Program Jaminan Kesehatan Nasional di RSU Zahirah Bulan Pelayanan Januari hingga Mei 2014. Depok : Universitas Indonesia. Provinsi Kalimantan Tengah. 2015. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 14 Tentang Tarif Layanan Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus. Palangka Raya Republik Indonesia. 2003..Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 560 Tentang Pola Tarif Perjan Rumah Sakit. Jakarta Republik Indonesia. 2004. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 40 Tentang Sistem Jaminan Nasional (SJSN). Jakarta Republik Indonesia. 2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit. Jakarta. Republik Indonesia. 2011. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 24 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Jakarta.

Analisis biaya ..., Gina Tania, FKM UI, 2017

Page 14: ANALISIS BIAYA BERDASARKAN TARIF RUMAH SAKIT DAN …

Republik Indonesia. 2013. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tentang Jaminan Kesehatan. Jakarta Republik Indonesia. 2014..Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 27 Tentang Petunjuk Teknis Sistem Indonesia Case Base Groups (INA CBGs). Jakarta Republik Indonesia. 2016. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan. Jakarta Rivany, R. 2009. Indonesia Diagnosis Related Group. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 4 Nomor 1. Sarwono, Prawirohardjo. 2010. Ilmu Kebidanan. 4 th ed. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Septika, Regista Rizky Diaz., Kun, Kriswiharsi. 2016. Tinjauan perbedaan lama dirawat RS (LOS RS) dengan lama dirawat Clinical pathway (LOS Clinical Pathway) kasus Sectio caesarea pasien BPJS di RSUD Tugurejo Semarang Tahun 2015. Semarang : Universitas Dian Nuswantoro. Sungkar, Ali., dkk., 2015. Ilmu Bedah Obstetri. Jakarta : PT Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Talitha, Nufus Dwi. 2015. Analisis selisis biaya layanan pasien BPJS pada kasus Sectio caesarea di Rumah Sakit Jati Sampurna. Depok : Universitas Indonesia. Thabrany, Hasbullah. (2014). Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada Thompson, Eleanor D., 1995. Maternity and Pediatric Nursing 2 nd ed. USA : W. B. Saunders Company. Trisnantoro, Laksono. 2009. Memahami Penggunaan Ilmu Ekonomi dalam Manajemen Rumah Sakit. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Analisis biaya ..., Gina Tania, FKM UI, 2017