48
i ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, DESA SUKOREJO KECAMATAN MOJOTENGAH KABUPATEN WONOSOBO Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Seni Musik oleh Akhmad Najikul Akbar 2501412076 JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI, DAN MUSIK FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2019

ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

i

ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK

DI DUSUN DEPOK, DESA SUKOREJO

KECAMATAN MOJOTENGAH

KABUPATEN WONOSOBO

Skripsi

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Seni Musik

oleh

Akhmad Najikul Akbar

2501412076

JURUSAN PENDIDIKAN SENI DRAMA, TARI, DAN MUSIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019

Page 2: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

ii

Page 3: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

iii

Page 4: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

iv

Page 5: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto:

“Berpikir besar kemudian bertindak” (Tan Malaka).

Persembahan:

1. Bapak Akhmad Shodiq dan ibu Aslichatoen

Nadjichah atas cinta dan doa yang tiada

henti.

2. Kepada adik saya Sifa Okta Fiani Akhmad,

Zadani Ghania Akhmad, Akhmad Najihzid

Akrom dan keluarga besar yang telah

mendukung saya..

3. Semua Guru dan Dosen saya.

4. Teman-teman Sendratasik, khususnya

angkatan 2012.

Page 6: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Komposisi Musik Terbang Kropyok di Dusun Depok, Desa Sukorejo, Kecamatan

Mojotengah, Kabupaten Wonosobo.” sebagai salah satu syarat untuk

menyelesaikan Program Sarjana di Fakultas Bahasa dan Seni, Jurusan Pendidikan

Seni Drama Tari dan Musik, Universitas Negeri Semarang. Oleh karena itu, pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu dalam penyusunan skripsi ini, yaitu:

1. Bapak Prof. Fathur Rokhman, M.Hum. selaku rektor Universitas Negeri

Semarang, yang telah menginspirasi saya.

2. Bapak Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan

Seni Universitas Negeri Semarang, yang menadi motivasi saya.

3. Bapak Dr. Udi Utomo, M.Si. selaku ketua jurusan Pendidikan Seni Drama Tari

dan Musik Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negei Semarang, yang telah

memberikan semangat kepada saya.

4. Bapak Dr. Syahrul Syah Sinaga, M.Hum. selaku pembimbing 1 dan Bapak

Drs. Bagus Susetyo , M.Hum. selaku pembimbing 2 yang telah dengan sabar,

tekun, dan ikhlas meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran memberikan

bimbingan, motivasi, arahan, dan saran-saran yang sangat berharga kepada

penulis selama menyusun skripsi.

Page 7: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

vii

Page 8: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

viii

SARI

Akbar, Ahmad Najikhul. 2019. Komposisi Musik Terbang Kropyok di Dusun

Depok, Desa Sukorejo, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo.

Skripsi. Jurusan Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik. Fakultas Bahasa

dan Seni. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Syahrul Syah

Sinaga, M.Hum. Dan Pembimbing II: Drs. Bagus Susetyo , M.Hum.

Kata kunci: Komposisi Musik, Musik Terbang Kropyok.

Musik rebana merupakan salah satu dari sekian banyak seni tradisional yang

ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

desa Sukorejo, kecamatan mojotengah, kabupaten wonosobo masyarakat sering

menyebut dengan istilah kesenian terbang kropyok yang menjadi nama serta ciri

khas dari kesenian terbang kropyok itu sendiri. Kata kropyok sebenarnya

merupakan penggambaran dari bunyi alat musik terbang yang digunakan. Rumusan

masalahnya adalah bagaimana komposisi musik Terbang Kropyok Di Dusun

Depok, Sukorejo, Mojotengah, Wonosobo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui dan mendeskripsikan komposisi musik Terbang Kropyok Dusun

Depok, Sukorejo, Mojotengah, Wonosobo.

Penelitian ini dikaji menggunakan pendekatan kualitatif musikologi. Teknik

pengumpulan data meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik

analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif yang meliputi reduksi

data, sajian data, dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa asal mula nama Grup Terbang

Kropyok diambil dari musik khas yang diakhiri dengan alunan “Pyok-Pyok”.

Kesenian musik Terbang Kropyok ini sudah ada sejak tahun 1960. Karena

penggunaan hentakan musik “Pyok-Pyok” pada akhir iringannya, maka dari itu

disebut musik terbang Kropyok. Kesenian musik terbang Kropyok ini asli berasal

dari Dusun Depok, Sukorejo, Mojotengah. Penggunaan pakaian Koko, peci dan

sarung merupakan ciri khas para pengiring musik terbang Kropyok. Ciri khas

iringan musik yang dipakai dalam kesenian musik terbang Kropyok merupakan

pengaruh Islam yang cukup kuat pada syairnya.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan komposisi musik pada lagu-

lagu yang terdapat dalam Kesenian Terbang Kropyok yaitu menggunakan

tangganada pentatonik, menggunakan instrumen rebana, ketipung, jidur dan

waranggana sebagai vokal; menggunakan syair berbahasa Arab, Jawa, dan

Indonesia; mempunyai irama yang poliritmik; menggunakan melodi yang bergerak

melompat dan melangkah naik sekaligus turun; termasuk dalam close harmoni;

mempunyai variasi tempo sedang dan cepat; cenderung berdinamik keras;

menggunakan tanda birama 4/4; mempunyai timbre yang bersumber dari dominasi

suara alat musik membranophone. Kepada para pihak yang menyajikan dan

memainkan musik iringan dalam Kesenian agar dapat lebih mempertahankan

komposisi musiknya, sehingga ada ketetapan yang pasti mengenai komposisi musik

yang dimiliki Kesenian Terbang Kropyok.

Page 9: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING……. ................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN KELULUSAN……. .................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN……. ......................................................... iv

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................... v

KATA PENGANTAR .............................................................................. vi

ABSTRAK……. ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI……. ................................................................................... ix

BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 4

1.4 Manfaat Penelitian .............................................................................. 4

1.4.1 Manfaat Teoritis ....................................................................... 4

1.4.2 Manfaat Praktis ..................................................................... 5

1.5 Sistematika Skripsi ............................................................................... 5

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORETIS ................ 7

2.1. Tinjaun Pustaka .................................................................................. 7

2.2 Landasan Teori................................................................................... 10

2.2.1 Komposisi ................................................................................ 10

2.2.2 Musik ...................................................................................... 10

2.2.3 Komposisi Musik .................................................................... 11

2.2.3.1 Irama ..................................................................................... 11

2.2.3.2 Melodi................................................................................... 13

2.2.3.3 Harmoni ................................................................................ 14

2.2.3.4 Instrumen/Alat ...................................................................... 15

2.2.3.5 Syair ..................................................................................... 16

2.2.3.6 Ekspresi ................................................................................ 17

Page 10: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

x

2.2.3.6.1 Tempo ................................................................................ 17

2.2.3.6.2 Dinamika............................................................................ 18

2.2.3.6.3 Tanda Ekspresi ................................................................... 19

2.2.3.6.4 Tanda Birama ( Metrum ) ................................................... 19

2.2.3.6.5 Warna Birama ( Timbre ) ................................................... 19

2.2.3.7 Aransemen ............................................................................ 20

2.2.3.8 Analisis ................................................................................. 20

2.2.3.9 Bentuk................................................................................... 22

2.3 Analisis Struktur lagu .................................................................. 22

2.3.1 Motif ........................................................................................ 23

2.3.2 Frase ........................................................................................ 23

2.3.2.1 Hubungan Antar Fase ............................................................ 24

2.3.3 Kalimat/Periode (Satz) ............................................................. 24

2.3.4 Kadens ..................................................................................... 25

2.3.5 Gerak Melodi ........................................................................... 25

2.3.6 Interval..................................................................................... 25

2.3.7 Bentuk-Bentuk Lagu ................................................................ 25

2.3.8 Elemen Pendukung .................................................................. 26

2.3.9 Bentuk Lagu Dua Bagian ......................................................... 27

2.3.10 Bentuk Lagu Tiga Bagian ....................................................... 28

2.3.11 Lagu yang Menyimpang dari Peraturan .................................. 29

2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................... 30

BAB 3 METODE PENELITIAN ............................................................ 32

3.1 Pendekatan Penelitian .......................................................................... 32

3.2 Metode Penelitian ................................................................................ 33

3.2.1 Observasi ................................................................................. 33

3.2.2 Dokumentasi ............................................................................ 33

3.2.3 Wawancara .............................................................................. 33

3.3 Lokasi dan Sasaran Penelitian ............................................................. 33

3.3.1 Lokasi Penelitian ...................................................................... 33

Page 11: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

xi

3.3.2 Sasaran Penelitian .................................................................... 34

3.4 Lokasi dan Sasaran Penelitian ............................................................. 34

3.4.1 Observasi .................................................................................... 34

3.4.2 Wawancara .................................................................................. 35

3.4.3 Studi Dokumentasi ...................................................................... 36

3.5 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data .................................................. 37

3.6 Teknik Analisis Data ........................................................................... 37

3.6.1 Reduksi Data ............................................................................... 38

3.6.2 Penyaian Data ............................................................................. 38

3.6.3 Ppeenarikan Kesimpulan ............................................................. 38

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 40

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ................................................... 40

4.1.1 Letak dan Kondisi Geografis Kabupaten Wonosobo ................. 40

4.1.2 Penduduk, Ketenagakeraan, Agama, Pendidikan dan Budaya ... 42

4.1.2.1 Penduduk ............................................................................. 42

4.1.2.2 Ketenagakeraan .................................................................... 46

4.1.2.3 Agama.................................................................................. 48

4.1.2.4 Pendidikan ........................................................................... 49

4.1.2.5 Budaya ................................................................................. 51

4.2 Kesenian Musik Terbang Kropyok ..................................................... 53

4.2.1 Sejarah Kesenian Musik Terbang Kropyok .............................. 53

4.2.2 Karakteristik Kesenian Musik Terbang Kropyok ...................... 55

4.2.3 Ciri Musik dalam Kesenian Musik Terbang Kropyok ............... 57

4.3 Komposisi Musik Terbang Kropyok .................................................... 59

4.3.1 Irama/Ritme ............................................................................ 59

4.3.2 Melodi .................................................................................... 60

4.3.3 Harmoni .................................................................................. 60

4.3.4 Instrumen ................................................................................ 60

4.3.4.1 Rebana ( Terbang ) ............................................................... 61

4.3.4.2 Jidur ..................................................................................... 62

Page 12: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

xii

4.3.4.3 Tambourine .......................................................................... 63

4.3.6 Tanda Ekspresi ......................................................................... 63

4.3.6.1 Tempo ................................................................................... 63

4.3.6.2 Dinamika ............................................................................. 64

4.3.6.3 Tanda Lagu ........................................................................... 65

4.3.6.4 Tanda Birama/Metrum .......................................................... 65

4.3.6.5 Warna Bunyi/Timbre ............................................................. 65

4.3.7 Aransemen ............................................................................... 65

4.3.8 Analisis Bentuk Lagu Terbang Kropyok................................... 66

4.3.8.1 Analisis Fase dan Motif ......................................................... 67

4.3.8.2 Analisis Kalimat Lagu ........................................................... 68

4.3.9 Notasi ...................................................................................... 69

BAB 5 PENUTUP .................................................................................... 77

5.1. Simpulan ............................................................................................. 77

5.2. Saran ................................................................................................... 77

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 79

LAMPIRAN ............................................................................................. 83

Page 13: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seni merupakan suatu kebutuhan hidup yang tidak dapat ditinggalkan oleh

manusia. Keberadaan seni melekat erat dalam kehidupannya. Kebutuhan manusia

terhadap seni tampak dalam perilaku kehidupan sehari-hari, dan itupun setiap orang

menyadari sepenuhnya atau tidak terhadap kebutuhan tentang seni tersebut, akan

tetapi kenyataannya mereka selalu berdekatan dengan seni. Menurut Bastomi (1985

: 11), seni adalah aktivitas batin dan pengalaman estetis yang dinyatakan dalam

bentuk agung yang mempunyai daya yang menjadikan takjub dan baru.

Kesenian yang sudah lama tumbuh dan berkembang dalam masyarakat,

merupakan wujud salah satu warisan budaya nenek moyang yang meliputi seni

rupa, seni tari, seni sastra, seni drama, dan seni musik. Seni sudah ada di seluruh

dunia dan tumbuh sepanjang masa, sejak manusia lahir dan hidup bermasyarakat.

Sedangkan seni itu sendiri merupakan dari kebudayaan yang sudah ada dan

berkembang dalam kehidupan masyarakat seperti yang dirumuskan oleh Rohidi

(2000 : 5) bahwa, kesenian merupakan bagian integral dari kebudayaan secara

menyeluruh yang dalam pengertiannya bahwa kesenian terintegrasi secara

struktural dan kejiwaan dalam system kebudayaan yang didukung oleh masyarakat.

Lahirnya kesenian di tengah-tengah masyarakat sudah tentu ada yang mendasari

atau melatar belakangi. Latar belakang lahirnya kesenian dapat muncul dari

berbagai faktor, antara lain faktor agama, faktor sosial dan faktor teknologi. Salah

Page 14: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

2

satu contoh kesenian yang lahir ditengah-tengah masyarakat yang didasari oleh

faktor agama adalah kesenian rebana, yaitu suatu bentuk kesenian yang berlatar

belakang agama Islam. Kesenian rebana ini banyak berkembang didaerah-daerah

yang penduduknya mayoritas beragana Islam, dengan tujuan yang ingin

disampaikan adalah memperluas misi agama Islam.

Musik rebana merupakan salah satu dari sekian banyak seni tradisional yang

ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Seni rebana

mengandung nilai-nilai religius, etika, dan norma ajaran yang diduga dapat menjadi

salah satu alternatif untuk membantu mengatasi krisis moral bangsa Indonesia

dewasa ini. Seni rebana tidak hanya dilestarikan oleh komunitas pendukungnya di

pesantren, melainkan juga telah dikembangkan menjadi seni komersial yang

mampu memberikan kontribusi bagi kelangsungan hidup pendukungnya, baik

secara sosial, politik, ekonomi, dan budaya.

Kesenian rebana tumbuh, berkembang serta merupakan bagian dari kehidupan

masyarakat di nusantara termasuk di daerah wonosobo. Keberadaan kesenian

rebana telah menjadi salah satu seni tradisi bagi masyarakat di daerah Wonosobo

khususnya di dusun depok kecamatan mojotengah.

Di beberapa daerah kesenian rebana dikenal dengan istilah kesenian hadroh

atau kesenian rebana. Di dusun depok, desa Sukorejo, kecamatan mojotengah,

kabupaten wonosobo masyarakat sering menyebut dengan istilah kesenian terbang

kropyok yang menjadi nama serta ciri khas dari kesenian terbang kropyok itu

sendiri. Kata kropyok sebenarnya merupakan penggambaran dari bunyi alat musik

terbang yang digunakan, karena dominan bunyi alat musik tersebut pada tempo

Page 15: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

3

tertentu dibunyikan secara bersamaan dan bunyinya prok-prok bercampur dengan

bunyi kecer pada terbang tersebut yang identik dengan bunyi pyok-pyok, dalam

bahasa jawa maka orang Dusun Depok kemudian menyebut kropyok, diidentikkan

dengan bunyinya tadi.

Dalam pertunjukan kesenian terbang kropyok terdapat beberapa alat musik

yang dimainkan, diantaranya yaitu genjring, tumbuk, bedug, kentrung dan keprak.

Penamaan alat musik tersebut menurut masyarakat berdasarkan bunyi yang

dihasilkan oleh tiap-tiap alatnya. Meskipun alat musik yang dimainkan dalam

kesenian terbang kropyok tidak hanya genjring, akan tetapi genjring inilah yang

lebih dikenal dengan sebutan alat musik terbang atau rebana, dibandingkan dengan

tumbuk, bedug, kentrung dan keprak.

Di zaman sekarang ini musik terbang kropyok di Dusun Depok, Kecamatan

Mojotangah Kabupaten Wonosobo masih bersifat monoton dan kurang variatif,

ketika zaman sudah modern seperti ini dan masih ada yang mempertahankan

bentuk musik tradisional tentunya ada aspek yang menarik untuk dikaji, maka

kajian ini menjadi sangat perlu untuk mengetahui dimanakah letak keindahannya

sehingga masih eksis dan tetap terpelihara sampai saat ini.

Adapun faktor penunjang keindahan seni musik dalam sebuah pergelaran seni

musik adalah banyak sekali, sebagai contoh adanya kostum, penyinaran/lampu,

panggung, sound system, bahkan tidak kalah pentingnya sosialisasi dan promosi,

dan sebagainya. Dari sekian banyaknya faktor penunjang, pada dasarnya keindahan

seni musik ada pada syair, lagu, dan iringannya. Berkaitan dengan hal tersebut tidak

Page 16: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

4

lepas apa yang disebut sebagai komposisi musik dalam sebuah lagu merupakan inti

dari seni musik, maka penelitian ini menitik beratkan pada satu hal tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah bagaimana yang telah ditulis

sebelumnya, maka masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah:

Bagaimana analisis komposisi musik Terbang Kropyok Di Dusun Depok,

Sukorejo, Mojotengah, Wonosobo?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan diatas, tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui dan mendeskripsikan komposisi musik Terbang

Kropyok Dusun Depok, Sukorejo, Mojotengah, Wonosobo.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat hasil penelitian dapat digolongkan menjadi dua, yaitu manfaat

teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis :

1) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah pengetahuan

tentang kesenian daerah.

2) Pengembangan ilmu pengetahuan ini dapat menjadi referensi untuk

penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis :

1) Bagi masyarakat dusun Depok Kecamatan Mojotengah diharapkan mempunyai

rasa tanggung jawab dan belajar terhadap kesenian tradisional dan

Page 17: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

5

membuktikan bahwa sebuah seni tradisional harus tetap eksis walaupun zaman

sudah berbeda.

2) Bagi pemerintah kabupaten Wonosobo khususnya di bidang kebudayaan, hasil

penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pelengkap dokumentasi dan data

kesenian Terbang Kropyok serta mengupayakan pembinaan dan pembangunan.

3) Bagi jurusan program studi Pendidikan Seni Musik, penelitian ini diharapkan

mampu memberikan sumbangsih pemikiran untuk memperkaya khasanah

bendaharaan kepustakaan tentang komposisi musik Kropyok dan ragam

kesenian daerah. Selain itu penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai referensi

bagi penelitian berikutnya.

1.5 Sistematika Skripsi

Untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai isi keseluruhan skripsi,

berikut ini dikemukakan sistematika skripsi sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan. Pada bab ini berisi uraian tentang latar belakang

masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

penulisan skripsi.

Bab II berisi tinjauan pustaka dan landasan teori yang berupa tinjauan

penelitian sebelumnya serta telaah pustaka yang ada kaitannya dengan masalah-

masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu komposisi musik yang terdiri atas

Irama, Melodi, Harmoni, Instrumen, Syair, Ekspresi, Aransemen, Analisis dan

Kerangka Berpikir.

Page 18: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

6

Bab III berisi tentang metode penelitian yang tentang pendekatan

penelitian, lokasi dan sasaran penelitian, teknik pengumpulan data, teknik

pemeriksaan keabsahan data dan teknik analisis data.

Bab IV menyajikan deksripsi mengenai daerah penelitian dan analisis data

yang diperoleh dari hasil penelitian dan pembahasannya.

Bab V merupakan penutup skripsi yang didalamnya disajikan kesimpulan

akhir yang diperoleh berdasarkan hasil penelitian dan saran.

Bagian belakang skripsi berisi tentang daftar pustaka dan lampiran - lampiran.

Page 19: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan Pustaka

Pembahasan tentang komposisi musik tentunya sudah banyak, baik buku-

buku literatur, artikel-artikel, skripsi, tesis, maupun desertasi dan karya-karya

ilmiah yang lain dalam berbagai karya seni musik. Berikut ini dikemukakan

penelitian yang relevan dengan bahasan permasalahan yang berkaitan dengan

rebana.

Sumber yang pertama adalah junal yang ditulis oleh Dr. Syahrul Syah

Sinaga., M.Hum, dengan judul jurnal “Fungsi dan Ciri Khas Kesenian Rebana di

Jawa Tengah” yang diambil dari journal.unnes.ac.id dari jurnal Harmonia, Vol. 7

No 9 September - Desember Tahun 2006. Kesenian Rebana merupakan salah satu

kesenian yang bernafaskan Islam keberadaannya sangat melekat pada pola

kehidupan masyarakat di Pantai Utara Jawa Tengah mulai dari pedasaan

sampaiperkotaan. Melekatnya aktifitas rebana tidak terlepas dari fungsi kesenian

rebana bagi masyarakatpendukungnya serta dukungan dari tokoh masyarakat dan

para alim ulama. Rebana yang digunakan adalah sebagai media berdakwah yang

menggunakan alat musik terbang dan rebana modern yang menggunakan alat

musik bernada diatonis. Membahas tentang Fungsi Rebana sebagai salah satu

kesenian tradisional masyarakat Jawa Tengah. Perbedaan dengan peneliti tulis ada

pada pokok bahasan penelitian, dimana pada skripsi ini lebih memfokuskan pada

komposisi musiknya.

Page 20: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

8

Dawam Hadinoto, Judul skripsi tahun 2015 Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta. “Kesenian Rebana di Desa Panimbo, Kecamatan

Kedungjati, Kabupaten Grobogan”. Membahas mengenai perubahan musik rebana

menjadi Qosidah ataupun Dangdut. Jenis pendekatan penelitian yang digunakan

adalah deskriptif kualitatif. Perbedaan dengan skripsi yang peneliti tulis adalah

membahas tentang bagaimana komposisi musik terbang Kropyok, seperti Irama,

Harmoni, Instrumen dan sebagainya.

Sumber lainnya adalah jurnal yang ditulis oleh Abdul Rachman dalam jurnal

Harmoni Volume 3, pada bulan Juni 2013 “Bentuk dan Analisis Musik Keroncong

Tanah Airku”. Mengkaji khusus tentang Aransemen, Birama, Interval, Harmonisasi

dan Melodi. Musik yang dianalisis yakni beraliran musik keroncong Indonesia.

Musik keroncong merupakan musik asli Indonesia karena tumbuh dan berkembang

di Indonesia. Namun perkembangannya tidak sebaik jenis musik barat seperti pop,

rock ataupun musik dangdut. Musik keroncong sering dianggap sebagai musik yang

dikonsumsi kalangan orang tua saja karena memang peminat musik keroncong

sebagian besar adalah orang tua. Sedangkan skripsi yang peneliti tulis mengkaji

tentang komposisi musik yeng meliputi Irama, Melodi, Harmoni, Instrumen/ Alat,

Syair, Ekspresi, Aransemen dan Analisis. Musik yang dianalisis yakni beraliran

terbang Islamiah.

Hari Martopo, Judul dalam jurnal Harmoni, edisi Desember 2013 “Sejarah

Musik Sebagai Sumber Pengetahuan Ilmiah Untuk Belajar Teori, Komposisi, dan

Praktik Musik”. Membahas tentang konsep musik dan berbagai macam instrumen

musik. Sejarah musik sangat bermanfaat untuk belajar teori-teori (musicology),

Page 21: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

9

atau penciptaan musik (composition), dan juga praktik-praktik vokal maupun

instrumen musik (performance). Sekalipun sejarah musik penting sebagai

pengetahuan ilmiah, tetapi perlu dilengkapi dengan sumber informasi tambahan

antara lain pengetahuan tentang kebudayaan; sejarah filsafat; sejarah umum;

perkembangan teknologi dan sains; bahkan mitologi. Sedangkan skripsi yang

peneliti tulis Membahas tentang bagaimana komposisi musik pada musik terbang

Kropyok.

Rezaldi Canggih Sukma dengan skripsi berjudul “Analisis Komposisi

Musik Iringan Kesenian Opak Abang di Kabupaten Kendal” tahun 2013. Dalam

skripsinya pada tahun 2013 Rezaldi membahas mengenai komposisi dan aransemen

musik. Berdasarkan observasi di lapangan, kesenian Opak Abang mempunyai

bentuk musik yang sederhana akan tetapi mempunyai unsur Islam yang kuat.

Kesenian Opak Abang juga mempunyai gerak tari, syair dan lagu-lagu khusus yang

tidak dimainkan kesenian lain. Keunikan kombinasi alat musik yang dipakai dalam

Kesenian Opak Abang, seperti beberapa alat musik karawitan yang dipadukan

dengan terbang dan biola ataupun saksofon (saxophone). Sedangkan skripsi yang

tulis yaitu peneliti membahas tentang isi komposisi musik, termasuk aransemen

pada musik terbang Kropyok.

Literatur yang terakhir adalah jurnal yang dituli oleh Bagus Susetyo, Judul

jurnal: “Perubahan Musik Rebana Menjadi Kasidah Modern di Semarang Sebagai

Suatu Proses Dekulturasi Dalam Musik Indonesia.” Mengkaji tentang bagaimana

proses perubahan musik rebana Islamiah menjadi kasidah modern, baik dilihat dari

komposisi musiknya maupun bentuk penyajiannya. Musik kasidah modern adalah

Page 22: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

10

jenis musik yang bercirikan Islam yang ada di masyarakat kota Semarang saat ini,

dan merupakan suatu fenomena seni pertunjukan yang ada di masyarakat seiring

dengan keberadaan seni pertunjukan musik ke-Islaman yang lain. Sedangkan dalam

skripsi ini, Peneliti mengkaji tentang komposisi musik terbang Kropyok yang

meliputi irama, melodi, harmoni, aransemen, instrumen, ekspresi. Peneliti

menganalisis mengenai musik terbang bernuansa Islamiah dengan syair berbahasa

Arab.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Komposisi

Menurut John M.Echols dan Hassan Shadily, dalam Kamus English-

Indonesian Dictionary, hal. 133 Komposisi berasal dari Composition yang artinya:

(1) Gubahan (musik); (2) Karangan; dan (3) Sususnan. Secara umum komposisi

mengandung pengertian gubahan dan susunan lagu, baik instrumental maupun

vokal ( KBBI, 2007 : 585).

2.2.2 Musik

Musik adalah suatu karya bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi yang

mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur-unsur musik

(irama, melodi, harmoni, bentuk struktur, dan ekspresi), sebagai suatu kesatuan

(Jamalus, 1988: 1-2). Musik juga dapat dikatakan sebagai ungkapan batin yang

dinyatakan dengan irama nada yang melodis (Bastomi, 1992 : 42). Dari dua

pernyataan diatas maka dapat disimpulkan bahwa musik sebagai suatu karya bunyi

dalam bentuk lagu yang merupakan bentuk batin, hasil tafsir pribadi atau kelompok

Page 23: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

11

seniman, malalui unsur-unsur musik (irama, meloidi, harmoni, bentuk struktur dan

ekspresi).

2.2.3 Komposisi Musik

“Komposisi musik adalah potongan musik,sesuatu catatan musik yang

ditaruh bersama (Sukma,2013:14). Kata komposisi dapat pula berarti mempelajari

kecakapan bagaimana menyusun. Komposisi berasal dari kata komponieren yang

digunakan pujangga Jerman yaitu Johann Wolfgang Goethe untuk menandai cara

menggubah musik pada abad-abad sebelumnya. Musik juga diartikan dimana suara

atau lagu utama akan diikuti oleh susunan suara-suara lainnya yang

dikoordinasikan, ditata, atau dirangkai di bawah lagu utama yang disebut cantus”.

Dalam karya seni musik terdapat beberapa hal yang mendukung, antara lain

yaitu pencipta, komposisi musik, dan pemain. Salah satu bagian dari komposisi

musik yaitu unsur-unsur musikal pembentuk karya musik seperti melodi, irama,

birama, harmoni, tempo, dinamikwarna suara serta tangga nada.

Dalam menganalisa komposisi musik, diperlukan suatu keteliltian dalam

analisis yang didasarkan pada sejarah, latar belakang serta perkembangan struktur

musikal. Analisis tersebut dapat menghasilkan karakteristik suatu komposisi yang

tepat. Melalui analisa struktur dalam suatu komposisi dapat dihasilkan komposisi

musik tertentu yang sesuai dengan aturan yang telah ditepakan secara baik dan

benar.

2.2.3.1 Irama

Irama adalah urutan rangkaian gerak yang menjadi unsur dalam musik dan

tari. Irama dan musik terbentuk dari sekelompok bunyi dan diam dengan

Page 24: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

12

bermacam-macam lama waktu panjang pendeknya, membentuk pola irama,

bergerak menurut pulsa ayunan birama. Irama dapat dirasakan dan dilihat (Jamalus,

1988 : 9 ). Menurut Sudarsono ( 1991 : 14 ), dalam rangkaian praktek sehari-hari

irama mempunyai dua pengertian. Pengertian pertama, irama diartikan sebagai

pukulan atau ketukan yang selalu tetap dalam suatu lagu. Berdasarkan

pengelompokkan pukulan kuat dan pukulan lemah. Pengerian yang kedua, irama

diartikan sebagai pukulan-pukulan berdasarkan panjang pendeknya atau nilai nada

dalam suatu lagu. Menurut Miller (2000 : 30) ritme adalah elemen waktu dalam

musik yang dihasilkan oleh dua faktor, yaitu: a.) Aksen, tekanan atau penekanan

atas sebuah nada untuk membuatnya lebih keras. b.) Panjang pendek nada atau

durasi.

Dalam buku Jamalus yang berjudul Musik 4 (1981 : 56) dikatakan bahwa

irama itu banyak pula jenisnya, yakni : (1) ketukan atau hitungan, (2) birama,

(3) garis birama, (4) tanda birama, (5) irama lagu, (6) irama iringan, (7) pola irama.

Pola irama menurut Jamalus (1981 : 58) merupakan sekelompok bunyi dengan

susunan irama tertentu dalam satu atau beberapa birama yang muncul secara

berulang dan teratur dalam sebuah lagu. Penggunaan beberapa pola irama yang

berbeda beda secara serentak disebut poliritmik (Jamalus, 1988 : 15).

Berdasarkan beberapa pendapat diatas, maka irama bisa diartikan sebagai

rangkaian gerak yang berupa panjang pendeknya nada atau ketukan dasar nada,

serta aksen yang terdapat pada lagu-lagu yang menjadi unsur dasar musik, yang

mana dapat menjadikan lagu tersebut hidup dan enak didengar manusia, sehingga

akan muncul suatu keindahan yang tersembunyi. Dalam musik rebana modern, alat

Page 25: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

13

musik rebana yang memegang peran penting dalam membentuk pola irama, dengan

cara memukul alat musik rebana menggunakan pola irama yang khas seperti irama

terbang kropyok.

2.2.3.2 Melodi

Melodi adalah rangkaian nada-nada yang terkait biasanya terkait dalam

tinggi rendah dan panjang pendeknya nada (Miller, 2001 : 33). Melodi merupakan

aliran perasaan dan jiwa komponis yang ditungkan dalam rangkaian nada-nada

yang divariasikan ketinggian nada (pitch) dan panjang pendeknya nada (durasi)

(Setyobudi dkk, 2000 : 49). Menurut Ensiklopedia Indonesia (1992 : 2193) melodi

adalah suatu deretan nada yang karena kekhususan dan penyusunan menurut jarak

dan tinggi nada, memperoleh suatu watak tersendiri dan jadi suatu kesatuan

organik. Sedangkan menurut Jamalus (1988 : 16) bahwa melodi adalah suatu

rangkaian nada (bunyi dengan getaran teratur) yang terdengar berurutan serta

berirama serta mengungkapkan suatu gagasan. Dalam musik rebana modern oleh

group Al-Badriah yang berperan penting dalam memainkan melodi adalah alat

musik keyboard dengan memainkan tangga nada harmonic minor.

Menurut Jamalus (1988 : 86) melodi terdiri dari nada-nada yang terangkai

secara teratur hingga membentuk sebuah lagu yang indah. Melodi merupakan salah

satu faktor penting bagi para penikmat musik. Tanpa adanya melodi, maka musik

yang dihasilkan tidak dapat memberikan makna mendalam. Melodi merupakan

unsur kedua setelah irama. Sajian musik yang telah memenuhi unsur melodi

terkadang belum ada ketepatan dan keteraturan. Dalam hal ini kita seharusnya

pandai dalam memainkan sajian musik secara kreatif sehingga dapat

Page 26: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

14

menghasilkan melodi yang memiliki nilai estetik tinggi.

Melodi bergerak dari satu nada ke nada yang lain. Melodi ini bergerak dari

nada yang lebih tinggi ke nada yang lebih rendah bahkan ke nada yang sama pula.

Semua gerak melodi berlangsung ke depan yang didasarkan pada panjang

pendeknya waktu yang digunakan. Gerakan dalam melodi berlangsung dalam dua

matra. Gerakan tersebut yaitu matra nada dan waktu. Sedangkan gerak irama

berlangsung dalam matra waktu. Jika dalam tangga nada, semua nada dimainkan

berurutan, maka melodi bergerak melangkah naik atau turun, sedangkan jika

dimainkan dengan tidak berurutan, maka dinamakan gerak melodi melompat naik

atau turun ( Jamalus, 1988 : 29 ).

2.2.3.3 Harmoni

Harmoni adalah keselarasan bunyi yang berupa gabungan dua nada atau

lebih yang berbeda tinggi rendahnya yang dibunyikan secara serentak. Sebuah lagu

dapat terdiri atas satu kalimat atau beberapa kalimat musik, jumlah kalimat ini

bermacam-macam, seperti juga kalimat puisi, dua, tiga, empat. Lagu yang

sederhana terdiri atas satu kalimat musik atau biasa disebut bentuk lagu satu bagian

di dalamnya berisikan kalimat tanya dan kalimat jawab. Dasar harmoni adalah titi

nada (Jamalus, 1981 : 30 ). Harmoni dapat dimainkan jika akord yang dimainkan

dibelakang melodi menjadi pelengkap untuk memperindah melodi. Pada

hakekatnya, cukup banyak lagu yang diciptakan pada sebuah progresi akord, juga

banyak progresi akord tertentu yang umumnya mudah diketahui.

Konstruksi akord dan progresi akord adalah prinsip yang mendasar

harmoni. Akord sederhana terdiri dari 3 nada dan berjarak terts. seperti pada akord

Page 27: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

15

c, yang diikuti nada e dan g. Sedangkan progresi akord adalah perjalanan akord atau

perubahan akord. Salah satu unsur harmoni yaitu konsonan dan disonan. Konsonan

merupakan penggabungan nada yang memberikan ketenangan dan kesantaian.

Sedangkan disonan merupakan penggabungan nada yang bersifat tegang. Semua

harmoni dihubungkan dengan tonic yang menjadi nada dasar atau kunci pada lagu

tersebut.

2.2.3.4 Instrumen/ Alat

Instrument berarti alat atau peralatan, sedangkan dalam dunia musik, istiliah

instrument/ instrumen dapat diartikan sebagai alat musik atau peralatan musik (

Banoe, 2003 : 406 ). Peralatan yang mendukung terciptanya suatu karya musik atau

sebuah pertunjukan. Berdasarkan cara memproduksinya/ memainkannya, alat

musik dibagi menjadi empat jenis, yaitu alat musik yang cara memainkannya

dengan cara dipukul, alat musik yang cara memainkannya dengan cara ditiup, alat

musik yang cara memainkannya dengan cara dipetik, dan alat musik yang cara

memainkannya dengan cara digesek (Joseph, 2009 : 66).

Instrumen atau alat musik merupakan alat atau peralatan yang

memproduksi bunyi ketika dimainkan secara langsung yang mendukung sekaligus

mempunyai peran/ dalam suatu karya musik pertunjukan tersebut. Instrumen musik

dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan sumber bunyinya dan cara

memainkannya. Menurut Neburut Mahillon dalam Joseph ( 2010 : 28) instrumen

musik menurut sumber bunyinya dibagi menjadi : (1) Idiophone: Sumber bunyi

badan alat musik sendiri; (2) Membranophone: Sumber bunyi selaput tipis; (3)

Aerophone: Sumber bunyi udara; (4) Chordophone: Sumber bunyi dawai/ senar;

Page 28: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

16

(5) Electrophone: Sumber bunyi / penguat bunyi listrik. Sedangkan berdasarkan

cara memainkannya, musik dibagi menjadi: (1) Alat musik pukul ( idiophone,

membranophone, chordophone, dan electrophone); (2) Alat musik tiup

(aerophone); (3) Alat musik petik ( chordophone, lute, gitar, ziter dan harpa); (4)

Alat musik gesek (chordophone, rebab, fiedln, dan violin).

2.2.3.5 Syair

Dalam menyanyikan sebuah lagu, berarti yang dinyanyikan adalah sebuah

syair lagu. Tinggi rendahnya syair lagu yang dinyanyikan sesuai titinada-titinada

dari notasi lagu tersebut, panjang pendeknya suku kata, dan kata dari syair lagu

bergantung pada nilai titinada-titinada dan tanda istirahat dalam notasi lagu (Joseph,

2005: 57).

Syair merupakan salah satu jenis puisi lama yang berasal dari Persia dan

telah dibawa masuk ke Indonesia bersama dengan kedatangan Islam (Wikipedia,

2017). Kata syair berasal dari bahasa Arab syu’ur yang berarti perasaan. Syair

dalam kesusastraan Melayu merujuk pada pengertian puisi secara umum. Akan

tetapi dalam perkembangannya syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi

sehingga syair didesain sesuai dengan keadaan dan situasi yang terjadi.

Syair/ lirik/ lyric adalah kata baik hanya 1 kata atau lebih, yang dibuat

sebagai salah satu bagian dalam suatu karya musik, yang mempuyai titinada-

titinada berdasarkan melodi karya musik tersebut, syair biasanya dinyanyikan

bukan dimainkan, dan istilah seseorang yang bertugas menyanyikan syair

umumnya disebut vocalist/ vokalis/ penyanyi.

Page 29: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

17

2.2.3.6 Ekspresi

Ekspresi merupakan suatu ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup

tempo, dinamik, tanda ekspresi, tanda birama atau metrum dan warna bunyi atau

timbre yang ada dari unsur-unsur pokok musik yang diwujudkan oleh seniman atau

penyanyi kepada pendengar (Susanti, 2009 : 17). Dalam penyusunan rangkaian

nada-nada untuk menghasilkan irama yang senada, unsur-unsur musik memerlukan

tanda tertentu yang bertujuan memberikan tempo permainan. Hal ini dimaksudkan

agar lagu dapat terdengar harmonis dan memiliki satu kesatuan yang

berkesinambungan. Berikut ini merupakan unsur-unsur ekspresi dalam musik:

2.2.3.6.1 Tempo

Tempo merupakan cepat lambatnya sebuah lagu atau instrumen (Syafiq,

2003 : 66 ). Menurut Klapinglelang ( 2008 : 15) tempo adalah kata yang dipakai

komponis untuk menentukan kecepatan lagu yang digubahnya. Klapinglelang

berpendapat bahwa tempo dalam musik adalah cepat atau lambatnya lagu saat di

nyanyikan dalam suatu karya musik. Dalam musik, kecepatan memainkan atau

menyanyikan sebuah lagu disebut tempo (Klapinglelang, 2008:13)

Menurut Joseph (2009 : 59), definisi tempo adalah tingkat kecepatan suatu

lagu dengan perubahan kecepatannya dalam musik. Sedangkan tanda yang

menyatakan kecepatan lagu dilaksanakan disebut tanda tempo.

Tanda tempo adalah tanda yang menunjukkan cepat lambatnya suatu karya

musik dimainkan atau dinyanyikan (Sukohardi dalam Susetyo, 2005 : 49). Alat

untuk mengukur tempo disebut Metronom Maelzel disingkat MM. MM merupakan

satuan untuk kecepatan tempo.

Page 30: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

18

2.2.3.6.2 Dinamika

Menurut Joseph (2009 : 62), definisi dinamik adalah tingkat kuat lembut

suatu lagu dengan perubahan kuat lembutnya dalam musik. Tanda dinamik adalah

tanda yang menunjukkan keras lembutnya bagian-bagian dari karya musik

dimainkan atau dinyanyikan (Susetyo, 2005: 52). Tanda ini berupa simbol-simbol

musik yang ditempatkan di dekat not dimana dinamik tersebut diinginkan. Secara

terminologis, dinamik dapat berarti tenaga ataupun semangat, maka dalam dunia

musik istilah dinamik berarti penegas keras lembutnya suatu nada/ ritmis

dimainkan.

Dinamika merupakan tanda untuk menentukan keras lembutnya suatu

bagian/ frase kalimat musik. Istilah dinamika yang sering digunakan adalah p

(piano), pp (pianissimo), mp (mezzopiano), f (forte), mf (mezzoforte), dan ff

(fortissimo). Menurut Klapinglelang ( 2008 : 23 ), untuk menampilkan sebuah karya

seni musik yang indah yang enak didengar, unsur-unsur musik seperti ritme, tempo,

tanda dinamika, dan tanda pernyataan jiwa lainnya perlu dikuasai serta diolah

dengan baik. Unsur-unsur itulah yang dipakai sebagai alat agar karya seni musik

bisa diekspresikan secara baik.

2.2.3.6.3 Tanda Ekspresi

Tanda ekspresi adalah tanda yang menunjukkan rasa penjiwaan pada naskah

musik atau lagu yang akan dibawakan (Susetyo, 2005: 53). Tanda ini biasanya

ditulis pada awal lagu, bersama-sama atau terpisah dengan tanda tempo.

Page 31: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

19

2.2.3.6.4 Tanda Birama ( Metrum )

Berkaitan dengan birama, timbullah istilah tanda birama atau tanda sukat

atau time signature atau metrum. Pengertian tanda birama adalah tanda pada

permulaan notasi musik setelah tanda kunci yang menunjukkan banyak pulsa dan

satuan pulsa (ketukan) setiap birama (Joseph, 2005: 38). Pada umumnya tanda

birama berupa angka pecahan, pembilang menunjukkan banyak pulsa setiap

birama, dan penyebut menunjukkan satuan pulsa setiap birama.

2.2.3.6.5 Warna Bunyi ( Timbre )

Menurut Jamalus (dalam Joseph, 2009: 63), ciri khas bunyi yang terdengar

bermacam-macam, yang dihasikan oleh bahan sumber bunyi yang berbeda-beda,

dan cara memproduksi nada yang bermacam-macam pula disebut warna nada atau

timbre. Timbre disebut pula kualitas suara akan menghasilkan sonoritas dengan

bunyi bagus dan penuh, nyaring serta merdu. Sedangkan bentuk atau tekstur

musikal merupakan susunan dan hubungan yang khas dari faktor melodis dan

harmonis dalam musik. Tekstur musikal tersebut meliputi monofonis atau melodi

tunggal tanpa iringan, homofonis atau melodi tunggal diiringi dengan harmoni,

polifonis atau satu atau lebih melodi yang memiliki kedudukan sama penting dan

berbunyi bersamaan, serta nonmelodis atau bunyi harmonis mengkabur atau

sebagian isi melodi hilang.

Timbre atau disebut juga warna suara atau warna bunyi atau warna nada

merupakan ciri ataupun karakteristik dari jenis suara yang dimiliki oleh sumber

suara tertentu. Sebagai contoh alat musik ataupun pita suara manusia. Suara yang

dihasilkan dari alat musik gitar terdengar berbeda dengan suara yang dihasilkan dari

Page 32: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

20

alat musik biola. Hal ini dikarenakan gitar merupakan alat musik petik dan biola

merupakan alat musik gesek.

2.2.3.7 Aransemen

Aransemen adalah gubahan lagu untuk orkes atau kelompok paduan musik,

baik vokal maupun instrumental (Banoe 2003 : 30). Muhammad Syafiq (2003 : 13)

menjelaskan bahwa aransemen adalah penyesuaian komposisi musik dengan

jumlah suara penyanyi atau instrumen lain yang didasarkan pada sebuah komposisi

yang telah ada sehingga esensi musiknya tidak berubah.

Dengan kata lain, aransemen merupakan penyesuaian komposisi musik

dengan nomor suara penyanyi atau instrumen lain yang didasarkan pada sebuah

komposisi yang telah ada. Dari sini esensi musiknya tidak berubah atau bisa disebut

juga sebagai usaha yang dilakukan untuk setiap pergelaran.

2.2.3.8 Analisis

Dalam Kamus Besar Bahasa (2007: 43), pengertian analisis adalah suatu

penyelidikan terhadap suatu peristiwa baik berupa karangan ataupun perbuatan,

dalam rangka untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk

perkaranya, dsb); penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya; pemecahan persoalan

yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya.

Dalam linguistik, analisa atau analisis adalah kajian yang dilaksanakan

terhadap sebuah bahasa guna meneliti struktur bahasa tersebut secara mendalam.

Sedangkan pada kegiatan laboratorium, kata analisa atau analisis dapat juga berarti

kegiatan yang dilakukan di laboratorium untuk memeriksa kandungan suatu zat

dalam cuplikan (http://id.wikipedia.org/wiki/Analisis diunduh pada tanggal 15

Page 33: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

21

oktober 2017). Brotowijoyo ( 1993:65) berpendapat bahwa analisis merupakan

proses ulasan suatu objek yang utuh sampai pada unsur-unsur terkecilnya.

Sedangkan Chaplin (2000:25), analisis merupakan proses mengurangi kerumitan

suatu gejala yang rumit sampai pada pembahasan pada bagian yang paling

sederhana.

Pengetahuan dalam menganalisis musik sangat diperlukan bagi para musisi,

pencipta, penyanyi, pendengar, maupun pengamat musik. Hal ini dikarenakan pada

hakekatnya musik bukanlah sekedar rakitan nada, ritme, harmoni, tempo, dinamik,

warna suara, dan unsur lainnya (Linggono, 1993: 1).

Analisis suatu karya musik adalah salah satu upaya untuk membedakan

unsur-unsur musik supaya lebih mudah untuk dipahami. Dalam hal ini, kemampuan

menganalisis suatu karya musik harus dimiliki oleh pelaku seni. Hal tersebut

bertujuan untuk meningkatkan kemampuan serta wawasan mengenai

perkembangan musik. Menganalisis musik juga dapat berguna untuk mendalami

gramatika musik, teknik komposisi, struktur harmoni dan gaya musik.

Secara singkat, analisis merupakan suatu istilah yang berarti suatu kegiatan

penelitian secara teliti terhadap suatu objek tertentu, baik mahluk hidup ataupun

benda mati, baik suatu ilmu logis ataupun ilmu yang abstrak, untuk memperoleh

hasil penelitian secara fakta dan lebih teliti, sehingga penelitian tersebut

mempunyai landasan yang kuat untuk dijadikan sebagai bahan kajian untuk

penelitian selanjutnya.

Page 34: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

22

2.2.3.9 Bentuk

Bentuk (Ing: From, Lat: Forma), dalam seni, bentuk dimaksudkan rupa indah yang

menimbulkan kenikmatan artistik melalui serapan penglihatan dan pendengaran.

Bentuk indah dicapai karena keseimbangan artistik, keselarasan (Harmoni) dan

relafansi. Seni pada hakekatnya merupakan bentuk yang indah, tanpa bentuk yang

indah tak ada seni.Dalam sebuah karya seni, bentuk tidak terpisahkan dari isi, karena

sepadan dengannya.Tanpa isi, suatu karya yang membangkitkan keharusan artistik

masih dianggap karya seni. Tapi kalau sama sekali menghasilkan tentang isi dan hanya

memuja bentuk, maka lahir lah sebuah akses yang disebut formalisme.

2.3 Analisis Struktur lagu

Djelantik (1990:41) menyatakan bahwa struktur atau susunan dari karya seni

adalah aspek yang menyangkut keseluruhan dari karya itu dan meliputi dari peran

masing-masing bagian akan keseluruhan itu. Kata struktur mengandung arti bahwa

dalam karya seni itu terdapat suatu pengorganisasian, penataan dan ada hubungan

tertentu antara bagian-bagian yang tersusun.Jamalus (1988:35) menjelaskan bahwa

struktur dalam musik adalah susunan suatu hubungan antara unsur-unsur musik dalam

sebuah lagu, sehingga menghasilkan komposisi lagu yang bermakna. Dengan

demikian, struktur musik merupakan suatu susunan kesatuan atau keterkaitan dengan

bentuk didalamnya terdapat unsur-unsur musik dari yang terkecil sampai yang terbesar

sehingga membentuk serangkaian bunyi dalam keterkaitan yang jelas, teratur, dan

bermakna yaitu lagu.

Menurut Jamalus (1988:35) bentuk dan struktur lagu adalah susunan serta

hubungan antara unsur-unsur musik dalam suatu lagu, sehingga menghasilkan

komposisi lagu yang bermakna.Bahwa dasar pembentukan lagu mencakup

Page 35: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

23

pengulangan suatu bagian (repetisi), pengulangan dengan perubahan (variasi sekuens),

atau penambahan bagian baru yang berlainan (kontras). Jadi, bentuk dan struktur lagu

adalah gagasan yang disusun dalam sebuah komposisi, yang memiliki hubungan antar

semua unsur musik dari yang terkecil sampai yang terbesar sehingga membentuk

serangkaian bunyi dalam keterkaitan yang jelas, teratur, dan bermakna.

2.3.1 Motif

Jamalus (1988:35) menjelaskan motif adalah suatu bentuk pola irama, atau pola

melodi, atau gabungan dari pola irama dan melodi, yang kecil atau pendek tetapi

mempunyai arti. Sementara Prier (1996:3) mengungkapkan motif lagu ialah unsur lagu

yang terdiri dari sejumlah nada yang dipersatukan dengan suatu gagasan atau ide.

Karena merupakan unsur lagu, maka sebuah motif biasanya diulang-ulang dan diolah.

Secara normal sebuah motif lagu memenuhi ruang birama.

Sedangkan Muttaqin (2008:116) menjelaskan bahwa motif ialah sekelompok

nada-nada linear yang tidak terlalu panjang yang di desain atas dasar figur ritmis dan

atau melodis tertentu.

Berdasarkan beberapa teori mengenai pengertian motif di atas dapat di

simpulkan bahwa motif adalah suatu bentuk unsur lagu yang memiliki pola irama,

terdiri dari tiga nada atau lebih yang digabungkan sehingga menghasilkan suatu

gagasan atau ide.

2.3.2 Frase

Menurut Jamalus (1988:35), frase adalah bagian dari kalimat lagu, seperti

bagian kalimat atau anak kalimat dalam bahasa. Sedangkan menurut Muttaqin

(2008:125), frase ialah suatu seksi dalam suatu alur musikal yang sepadan dengan

Page 36: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

24

“klausa” atau “kalimat” pada prosa. Frase merupakan komponen pelengkap struktur

kalimat.

Menurut Prier (1996:4) bahwa frasering ialah usaha untuk memperlihatkan

struktur kalimat yaitu struktur makro pada akhir masing-masing anak kalimat/ frase

dan struktur mikro pada akhir masing-masing motif. Dalam musik vokal frasering

sedikit banyak tergantung dari struktur syair.

Jadi frase adalah bagian atau anak kalimat yang berfungsi sebagai pelengkap

dalam struktur kalimat utama.

2.3.2.1 Hubungan antar frase

Menurut Jamalus (1988:35) bentuk hubungan antar frase pada dasarnya ialah

macam-macam pengulangan (repetisi, variasi, sekuen), dan kontras atau bagian baru

yang berlainan.

Sedangkan menurut Muttaqin (2008:127) hubungan antar frase dapat terjadi

dalam dua hal yaitu sebagai komponen dari pola yang lebih besar dan sebagai unit

yang berdiri sendiri serta memiliki kelengkapan yang tidak berhubungan dengan

frase-frase sebelumnya.

2.3.3 Kalimat/Periode (Satz)

Menurut Prier (1999:2) kalimat ialah sejumlah ruang birama yang merupakan

satu kesatuan.Biasanya sebuah kalimat musik terdiri atas dua anak kalimat/ frase yaitu

kalimat pertanyaan dan kalimat jawaban.

Sedangkan Muttaqin (2008:129) menjelaskan bahwa kalimat melodi yang

terbentuk dari kombinasi beberapa frase terdiri dari tiga bentuk yaitu bentuk period

standar, period pararel, dan periode kontras. Jadi frase adalah sejumlah melodi yang

Page 37: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

25

memiliki ruang birama dan membentuk satu kesatuan yang terdiri atas dua anak

kalimat.

2.3.4 Kadens

Muttaqin (2008:120) menjelaskan bahwa kadens adalah “pungtuasi” dalam

musik sebagai titik peristirahatan yang tersusun dari serangkaian akor-akor yang

bergerak sedemikian rupa untuk menandai berakhirnya suatu frase atau seksi dan

memulai sesuatu yang lain. Kadens dikelompokkan menjadi 4 yaitu: kadens autentik,

kadens plagal, kadens deseptif dan kadens setengah.

2.3.5 Gerak Melodi

Menurut Joseph (2010:65) unsur musik yang paling mudah ditangkap manusia

adalah melodi.Hal ini karena kemampuan manusia yang hanya dapat menghasilkan

satu suara dalam satu waktu.Gerak nada-nada dalam melodi ada dua macam yaitu

gerak melangkah dan gerak melompat.Gerak melodi melangkah memberi kesan

rasa tenang.Sedangkan gerak melompat memberi rasa tegang.

2.3.6 Interval

Joseph (2010:68) menjelaskan bahwa interval adalah jarak yang terdapat di

antara titinada yang satu dengan yang lain. Interval selalu dibatasi oleh dua

titinada.Titinada yang pertama disebut titinada pangkal sedangkan yang kedua

disebut titinada selang.

2.3.7 Bentuk-bentuk Lagu

Menurut Muttaqin (2008:131) istilah bentuk lagu (song form) digunakan

untuk mengidentifikasi baik pola-pola musik instrumental maupun vokal.Bagian-

bagian struktural pokok daribentuk-bentuk ini disebut „bagian‟.Oleh karena itu

istilah duabagianatau tiga bagianbukan mengacu padaketerlibatan bagian suara atau

Page 38: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

26

instrumen tapi pada bagian-bagian pokok pada sistem perkalimatan melodi.Prier

S.J. (1996:2) menegaskan tanda untuk kalimat/periode(struktur makro) umumnya

dipakai huruf besar (A, B, C, dan sebagainya) dan huruf kecil untuk struktur

mikro.Dapat disimpulkan bahwa bentuk lagu adalah suatu kesatuan utuh dari satu

atau beberapa kalimat yang memiliki struktural pokok yang disebut bagian.

2.3.8 Elemen Pendukung

Menurut Muttaqin (2008:131) bentuk lagu berkisar dari yang paling

sederhana yaitu bentuk satu bagian hingga lima bagian. Di antara bagian-bagian

tersebut terdapat elemen-elemen pendukung untuk menghubungkan bagian yang

satu dengan yang lainnya. Di antara bagian-bagian tersebut ialah:

1) Introduksi

Introduksi merupakan pengawalan lagu masuk, kebanyakan dari intro berupa

instrumen yang not-notnya diambil dari bagian lagu tersebut.Kata lainnya intro

adalah melodi awal sebelum memasuki lagu (http://www.bagianbagian-

lagu.com/artikel).Sedangkan menurut Muttaqin (2008:132), introduksi ialah suatu

seksi instrumental di bagian permulaan suatu komposisi yang biasanya diikuti

langsung oleh pernyataan temaatau bagian utama.

Jadi introduksi adalah bagian awal dalam suatu komposisi musik, sebelum masuk

pada seksi atau bagian utama lagu.

2) Transisi

Menurut Muttaqin (2008:132), transisi adalah bagian penghubung yang bersifat

sebagai pengantar di antara satu bagian ke bagian yang lain. Dua fungsi utama

transisi ialah sebagai pemroses modulasi dan sebagai penghubung.Dalam hal ini

Page 39: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

27

transisi diperlukan karena suatu bagian tidak bisa diikuti secara langsung oleh

bagian yang lain.

4) Interlude

Muttaqin (2008:133) menjelaskan bahwa interlude adalah potongan yang

berdiri sendiri di antarasebuah tema dengan dan pengulangannya atau di antara dua

bagian yangsecara umum panjangnya berkisar di antara satu hingga delapan birama.

Interlude biasa nya terdapat pada tengah lagu setelah kalimat lagu maupun setelah

reffrain.

5) Koda

Koda atau ending merupakan bagian lagu yang paling akhir, mengacu

pada lagu-lagu yang sudah ada.Menurut Muttaqin (2008:134) koda adalah suatu

potongan yang datang setelah bagian atau tema yang terakhir.

2.3.9 Bentuk Lagu Dua Bagian

Prier (1996:7) menjelaskan bahwa lagu dua bagian terdiri atas dua kalimat

musik yang ditandai dengan kalimat A dan kalimat B. Biasanya lagu dua bagian

terdiri atas 16-24 birama. Sedangkan menurut Muttaqin (2008:135) bentuk lagu dua

bagian memiliki dua kategori bentuk lagu dua bagian yaitu: 1) sederhana; dan 2)

yang diperluas. Menurut Prier (1996:8) ada daftar kemungkinan urutan kalimat

untuk bentuk lagu dua bagian yaitu:

1. AB: dari kalimat A langsung masuk ke kalimat B dan berhenti disitu.

2. AA B: lagu kalimat A diulang dengan sama persis (biasanya dengan kata syair

lain) lalu baru masuk kalimat B.

Page 40: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

28

3. AA‟ B: lagu kalimat A diulang dengan variasi (maka kode dengan A‟), lalu baru

masuk ke kalimat B.

4. A BB‟: dari kalimat A langsung masuk ke kalimat B dengan ulangan kalimat B

dengan variasi.

5. A BB: dari kalimat A langsung masuk kalimat B dengan pengulangan kalimat B

tanpa variasi.

6. AA BB‟ : lagu kalimat A diulang tanpa atau dengan variasi, kalimat B diulang

dengan variasi lagu dan kata.

2.3.10 Bentuk Lagu Tiga Bagian

Menurut Prier (1996:12) bentuk lagu tiga bagian merupakan lagu dengan kalimat /

periode yang berlainan.Sedangkan Muttaqin (2008:136) menjelaskan jika bentuk

lagu dua bagian memiliki pola A-B, maka pola tiga bagian ialah A-B-A. Bagian

ketiga tidak semata-mata pengulangan tetapi bisa dengan perubahan. Bentuk ini

memiliki pola dalam berbagai ukuran yang meliputi: periode tiga bagian,bentuk lagu

tiga bagian awal, bentuk lagu tiga bagian, bentuk lagu tiga bagian yang diperluas,

bentuk lima bagian.

Menurut Prier (1996:14) ada daftar kemungkinan untuk susunan kalimat dengan

bentuk tiga bagian yaitu:

1. A B A: kalimat pertama diulang tanpa perubahan sesudah kalimat kedua.

2. A B A‟: kalimat pertama diulang dengan variasi sesudah kalimat kedua,

3. A A‟ B A‟: kalimat pertama diulang dengan variasi sesudah kalimat pertama

maupun kalimat kedua.

Page 41: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

29

4. A B C: kalimat pertama disambung dengan kalimat kedua dan ketiga tanpa

pengulangan.

5. A A‟ B C C: kalimat pertama dan ketiga diulang tanpa/ dengan variasi.

Prier S.J. (1996:2) menegaskan tanda untuk kalimat/periode (struktur makro)

umumnya dipakai huruf besar (A, B, C, dan sebagainya) dan huruf kecil untuk

struktur mikro.

2.3.11 Lagu Yang Menyimpang Dari Peraturan

Menurut Prier (1996:19) menyatakan bahwa setiap pengecualian dari peraturan

umum harus didukung dengan satu alasan wajar, yang menambah keindahan.Misalnya

simetri tiga bagian yaitu kalimat lagu yang terdiri dari tiga bagian (frase); kalimat yang

diakhiri dengan koma; dan frase panjang atau pendek. Bila kita menciptakan musik

dengan memutlakan peraturan tanpa peduli pada perasaan kita maka lahirlah lagu yang

beres namun rasanya kering dan mati. Namun bila sebaliknya mencetuskan kesan-

kesan di hati dalam mengarang lagu tanpa peduli tentang peraturan, maka mungkin

akan lahir lagu yang hidup namun terasa cacad sehingga orang merasa terganggu.

Page 42: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

30

2.3 Kerangka Berpikir

Kebudayaan merupakan aktivitas sekelompok manusia sebagai mahluk

individu sekaligus makhluk sosial. Setiap masyarakat memiliki karakteristik yang

berbeda dengan masyarakat lainnya. Perbedaan tersebut dapat berupa secara fisik,

ras, lingkungan maupun kebiasaan. Indonesia merupakan negara yang memiliki ciri

yang berbeda dari negara lain. Di samping itu, Indonesia juga memiliki berbagai

macam karakteristik adat istiadat yang berbeda antara daerah yang satu dengan

daerah lainnya. Wonosobo merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa

Tengah yang memiliki karakteristik tersendiri yang sangat khas. Salah satunya

Komposisi Musik

Terbang Kropyok

Irama

Melodi Instrumen

Harmoni

Syair

Analisis

Aransemen Ekspresi

Tempo Dinamaika Tanda

Ekspresi

Tanda

Birama

Warna

Bunyi

Page 43: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

31

dalam bidang seni. Wonosobo adalah salah satu kabupaten yang mempunyai

berbagai macam kesenian daerah yang masih murni.

Berdasarkan kerangka teoritik yang telah diuraikan di atas, maka kerangka

berpikir dalam penelitian Kompisisi Musik Terbang Kropyok adalah sebagai

berikut. Sejarah awal seni Terbang Kropyok muncul di Kabupaten Wonosobo

bersamaan pada masa penyebaran agama Islam. Kesenian ini tumbuh dan

berkembang secara turun temurun. Alat yang digunakan dalam kesenian terbang

Kropyok ini meliputi alat terbang dan jidur. Kesenian musik ini dimainkan secara

berkelompok. Fungsi dari kesenian terbang Kropyok ini yakni sebagai pengiring

acara keagamaan dan beberapa acara hajatan. Komposisi musik dalam kesenian

musik terbang Kropyok ini dianalisis secara detail, yang meliputi irama, melodi,

harmoni, syair, aransemen, ekspresi dan instrumen.

Kesenian Musik Terbang Kropyok merupakan salah satu contoh kesenian

yang ada di Kabupaten Wonosobo, tepatnya berasal dari Dusun Depok, Sukorejo,

Mojotengah. Kesenian musik Terbang Kropyok memiliki banyak ciri khas yang

tidak dimiliki oleh jenis kesenian lain. Hal ini dikarenakan musik terbang Kropyok

merupakan perpaduan dari budaya Jawa dan Islam. Perpaduan antara budaya Jawa

dan Islam dapat sangat mempengaruhi keunikan komposisi seni drama, tari dan

musiknya. Secara umum komposisi musik yang dipakai dalam Kesenian Terbang

Kropyok hampir sama dengan komposisi musik yang digunakan dalam Karawitan.

Syair yang digunakan berbasis pada drama tradisional yang berisi tentang

humanistik. Dalam kesenian ini, pengaruh Islam sangatlah kuat, sehingga

menimbulkan adanya penggunaan instrumen terbang.

Page 44: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

75

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, Kesenian Terbang Kropyok merupakan

kesenian yang berasal dari Dusun Sukorejo dan merupakan salah satu kesenian khas

dari Kabupaten Wonosobo. Komposisi musik pada lagu-lagu yang terdapat dalam

Kesenian Terbang Kropyok yaitu menggunakan tangganada pentatonik;

menggunakan instrumen rebana, ketipung, jidur dan waranggana sebagai vokal;

menggunakan syair berbahasa Arab, Jawa, dan Indonesia; mempunyai irama yang

poliritmik; menggunakan melodi yang bergerak melompat dan melangkah naik

sekaligus turun; termasuk dalam close harmoni; mempunyai variasi tempo sedang

dan cepat; cenderung berdinamik keras; menggunakan tanda birama 4/4;

mempunyai timbre yang bersumber dari dominasi suara alat musik

membranophone; menggunakan bentuk frase pertanyaan dan frase jawaban;

menggunakan satu jenis periode, yaitu periode dari gabungan antara frase tanya dan

frase jawab saja; susunan musiknya adalah intro dan lagu utama saja.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, saran yang dapat peneliti berikan antara lain:

1. Kepada para pihak yang menyajikan dan memainkan musik iringan dalam

Kesenian agar dapat lebih mempertahankan komposisi musiknya, sehingga ada

ketetapan yang pasti mengenai komposisi musik yang dimiliki Kesenian Terbang

Kropyok.

Page 45: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

76

2. Kepada Dewan Kesenian dan semua pihak yang berkecimpung dalam dunia seni

tradisi di Kabupaten Wonosobo, agar tetap dan lebih melestarikan Kesenian.

3. Kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Wonosobo agar dapat lebih

memperhatikan kesenian-kesenian asli daerah yang dimiliki oleh masing-masing

daerah di seluruh Kabupaten .

5.2.1 Pembina harus memberikan motivasi kepada anak buahnya supaya tetap

percaya diri pada saat tampil.

5.2.2 Dalam setiap latihan para anggota supaya bertanggung jawab atas tugas

masing-masing.

5.2.3 Mencoba membuat ritme baru pada alat musik serta menciptakan variasi

lagu dan aransemen yang berbeda.

5.2.4 Memberikan semangat pada generasi muda untuk tetap melestarikan rebana.

Page 46: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

78

DAFTAR PUSTAKA

Bagus. 1993. Diktat: Pusat Pendidikan dan ketrampilan Insan Kreatif.

Banoe, Pono. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta: Kanisius Yogyakarta.

Bastomi, Suwaji. 1998. Apresiasi Kesenian Tradisional. Semarang:

IKIP Semarang press.

Bastomi, Suwaji. (1992). Seni dan Budaya Jawa. Semarang: Ikip Semarang Press.

Bouvier, Helene. 2002. Lebur: Seni musik dan Pertunjukan dalam masyarakat

Madura. Jakarta:Yayasan Obor Indonesia.

Brotowidjoyo, M. D.. 1993. Zoologi Dasar . Erlangga: Jakarta.

Chaplin, J. P. 2000. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: Rajawali.

Departemen Pendidikan Nasional. (tt) Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pusat

Bahasa Edisi ke Empat. Jakarta: Percetakan PT Gramedia.

Depdiknas.1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta:Balai Pustaka.

Depdiknas. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Keempat. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Djelantik. A.A.M, 1990. Pengantar Ilmu Estetika Jilid 1. Estetika Intrumental.

Denpasar: Sekolah Tinggi Seni Indonesia Denpasar.

Harmonia, Sugiyono. 1991. Metode Penelitian Kuwantitatif, Kualitatif dan X & Y.

Bandung: Alfabeta.

Harmonia. 2006. Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni,Vol VII No. 3 September

– Desember 2013 ) Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni Volume 13,

No 1 Edisi Juni 2013. Jurnal Seni Drama Tari dan Musik, Fakultas Bahasa

dan Seni. UNNES. Bekerja sama dengan Asosiasi Profesi Pendidik

Sendratasik Indonesia (APPSI).

Harmonia, Jurnal Pengetahuan dan Pemikiran Seni Seri 13, No 2 Edisi Desember

2013. Jurnal Seni Drama Tari dan Musik. Fakultas Bahasa dan Seni,

UNNES. Bekerja sama dengan Asosiasi Profesi Pendidik Sendratasik

Indonesia (APPSI).

Page 47: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

79

Ihromi., T.O. 1999. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia.

Jamalus. 1981. Musik 4. Jakarta : Titik Terang.

Jamalus. 1988. Pengajaran Musik melalui Pengalaman Musik. Jakarta: CV

Rajawali.

Jazuli, Muhammad. Diktat: Teori Kebudayaan. Semarang. Unnes Press.

Jazuli, Muhtar. 2010. Bentuk dan Fungsi pertunjukan Musik Kasidah Modern

“Eliksada” di Desa Getas Kec. Singorojo Kab. Kendal. Skripsi.

Universitas Negeri Semarang.

Jazuli, M. Diktat: Pendidikan Seni Budaya. Semarang. Unnes Press.

Jazuli, M. 2008. Pendidikan Seni Budaya. Semarang. Unnes Press.

Jazuli, M. 2009. Handout Materi Pembelajaran: Teori Musik 2. Semarang:

Universitas Negeri Semarang.

John M.Echols dan Hassan Shadily, ( tt ) Kamus Inggris Indonesia An English-

Indonesian Dictionary. Cornel University Press, Ithaca and London,

Jakarta: PT Gramedia.

Joseph, Wagiman. 2005. Teori Musik 1. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Joseph, Wagiman. 2009. Teori Musik 2. Semarang: Universitas Negeri Semarang. Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2007. Balai Pustaka: Jakarta.

Klapinglelang, A.P. 2008. Teori Musik Dasar. Intan Pariwara.

Koentjaraningrat. 1983. Metode-metode penelitian masyarakat. Jakarta: PT.

Gramedia.

Linggono, Budi. 1993. Bentuk dan Analisis Musik, Jakarta. Depdikbud.

Margono, S. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Masyhuri dan Zainuddin, M. 2008. Metodologi Penelitian Pendekatan Praktis dan

Aplikatif. Bandung: PT Refika Aditama.

Miller, H. 2001. Apresiasi Musik Terjemahan oleh Bramantyo. Yogyakarta : Yayasan

Lentera Budaya.

Mulyana, Deddy. 2008. Metode Penelitian Kualitatif : Paradigma Baru Ilmu

Komunikasi dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Page 48: ANALISIS BENTUK LAGU TERBANG KROPYOK DI DUSUN DEPOK, …lib.unnes.ac.id/35011/1/2501412076_Optimized.pdf · ada di berbagai daerah Indonesia yang bernafaskan keislaman. Di dusun depok,

80

Muttaqin, Moh. 2008. Seni Musik Klasik Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan

Sekolah Menengah Kejuruan.

Moloeng, J Lexy. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Poerwadarminta, W.J.S. 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Prier, KE, Sj. 1996. Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta: PML.

Raharjo, Eko. 2007. Musik Sebagai Media Terapi. Harmonia. XLII: 11.

Ranchman, Maman. 1993. Strategi dan langkah-langkah Penelitian Pendidikan.

Semarang: IKIP Semarang Press.

Sudarsono (1991). Pendidikan Seni Musik. Departemen P & K. Jakarta.

Sukma, Rezaldi Canggih. 2013. Analisis Komposisi Musik Iringan Kesenian Opak

Abang di Kabupaten Kendal. Skripsi. Program Studi Pendidikan Seni

Musik Jurusan Sendratasik Fakultas Seni dan Bahasa UNNES.

Sumaryanto, Totok. 2010. Metodologi Penelitian 2. Semarang: Jurusan

Pendidikan Sendratasik, Fakultas Bahasa dan Seni UNNES, Kementerian

Pendidikan Nasional.

Susanti, Arumsari Fajar. 2009. Bentuk Penyajian Kesenian Rebana Grup Asyifa di

dusun Gaberan desa Kaliwulh Kecamatan Kepil Kabupaten

Wonosobo. Skripsi: Universitas Negeri Semarang.

Susetyo, Bagus. 2009. Handout Materi Pembelajaran: Kajian Seni Pertunjukan.

Semarang. Unnes Press.

Susetyo, Bagus. 2005. Kondakting. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

Syafiq, Muhammad. 2003. Ensiklopedia Musik Klasik. Yogyakarta. Adicita.

Wadiyo. 2008. Sosilogi seni . Semarang: UNNES Press.

https://mgmpseni.wordpress.com/materi-belajar/seni-musik/semester-1/kelasviii/

aransemen-musik/

http://id.wikibooks.org/wiki/Istilah-istilah_dalam_musik

http://kamusbahasaindonesia.org/komposisi

http://id.wikipedia.org/wiki/Komposisi_musik