82
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan sumber daya manusia untuk mewujudkan bangsa dan negara yang maju dan mandiri. Keberhasilan pembangunan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adalah mutu pendidikan, lebih-lebih institusi pendidikan kesehatan yang cukup besar pengaruhnya terhadap kemajuan pembangunan bangsa dan negara. Sesuai dengan program pemerintah yakni mewujudkan Indonesia sehat 2010 telah ditetapkan misi dan strategi yang meliputi Pembangunan Nasional berwawasan Kesehatan yang dilandasi pandangan baru dan paradigma sehat, profesionalisme, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan desentralisasi.. Keempat strategi tersebut sangat relevan dengan perkembangan yang terjadi dewasa ini. 1

laporan dusun

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nain

Citation preview

BAB I

BAB IPENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan sumber daya manusia untuk mewujudkan bangsa dan negara yang maju dan mandiri.Keberhasilan pembangunan dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain adalah mutu pendidikan, lebih-lebih institusi pendidikan kesehatan yang cukup besar pengaruhnya terhadap kemajuan pembangunan bangsa dan negara.Sesuai dengan program pemerintah yakni mewujudkan Indonesia sehat 2010 telah ditetapkan misi dan strategi yang meliputi Pembangunan Nasional berwawasan Kesehatan yang dilandasi pandangan baru dan paradigma sehat, profesionalisme, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat dan desentralisasi..Keempat strategi tersebut sangat relevan dengan perkembangan yang terjadi dewasa ini. Kaitannya dengan Institusi Pendidikan Kesehatan mempunyai peranan yang strategis dalam menyiapkan/mendidik tenaga kesehatan yang bermutu. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah (PP) 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi, maka tujuan pendidikan dimaksud adalah menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesional yang dapat menerapkan, mengembangkan dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan, tekhnologi dan atau kesenian.Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram dalam melaksanakan pendidikan, proses belajar mengajar yang berlangsung tidak hanya terbatas pada ruang kelas saja, namun proses pembelajaran diluar kelas baik di lahan praktek maupun di masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan sebagai pengklasifikasian dari apa yang telah diperoleh di dalam kelas atau di bangku kuliah lahan praktek baik di rumah sakit, puskesmas dan atau daerah binaan sebagai sarana belajar mengajar utama untuk mewujudkan Profesionalisme bagi Mahasiswa dan juga sebagai wahana untuk meningkatkan ketrampilan secara utuh dari seorang mahasiswa yang telah mendapatkan pelajaran teori di kelas atau praktek di laboratorium.Untuk mewujudkan hal tersebut maka, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan YARSI Mataram Program Pendidikan Profesi Ners melakukan Praktik Kerja Lapangan di dusun Bile Tepung desa Beleke, kecamatan Gerung Kabupaten Lombok Barat. Praktek Kerja Lapangan ini dilaksanakan dari tanggal 31 Januari sampai tanggal 18 Februari 2012. Adapun kegiatan atau langkah-langkah Praktik Kerja Lapangan ini adalah Pengumpulan Data, Tabulasi data, Presentasi Dusun, Presentasi Desa, Pelaksanaan pembinaan terhadap masyarakat dan keluarga serta melakukan evaluasi.A. TUJUAN1. Tujuan UmumMampu melaksanakan Asuhan Keperawatan Komunitas sesuai dengan masalah kesehatan yanga ada secara profesional dengan melibatkan peran serta masyarakat.2. Tujuan Khususa. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah kesehatan masyarakat berdasarkan analisa epidemiologi, biostatistik, demografi serta ilmu sosial budaya dan perilaku.b. Mahasiswa mampu membuat perencanaan dalam penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga, Kelompok dan masyarakat.c. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan dalam penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga, Kelompok dan Masyarakat.d. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan dalam penerapan Asuhan Keperawatan Keluarga, Kelompok dan Masyarakat.e. Mahasiswa mampu menerapkan pendidikan kesehatan bagi keluarga, kelompok dan masyarakat di bidang kesehatan.f. Mahasiswa mampu membina peran serta masyarakat dan mengadakan kerjasama lintas program dan lintas sektoral

MANFAAT 3. Untuk Mahasiswaa. Mengaplikasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah kepada pengalaman nyata dimasyarakat/komunitasb. Menimba pengalaman belajar langsung dimasyarakat/komunitas dalam mengenal masalah dan menentukan langkah penyelesaiannya.4. Untuk Masyarakat a. Masyarakat mengerti dan menyadari masalah kesehatan dan keperawatan yang ada dimasyarakat dan mencari jalan pemecahannya.b. Masyarakat mendapatkan gambaran tentang status kesehatannya.5. Untuk Pendidikan Merupakan salah satu tolak ukur keberhasilan Pendidikan Program Studi S1 Keperawatan.

B. METODOLOGI1. WawancaraMetode ini dilakukan pada saat pengkajian untuk pengumpulan data yang dilakukan pada setiap KK untuk mendapatkan data primer.2. ObservasiMetode ini untuk memvalidasi data-data yang diperoleh pada setiap KK, baik anggota keluarga maupun lingkungan sekitar.3. Metode Kunjungan RumahMetode ini dilakukan untuk mengadakan diskusi dengan masyarakt dan KK dalam usaha pengumpulan data dan pemecahan dalam menghadapi masalah.4. Kepustakaan/literaturMetode ini digunakan sebagai panduan dalam menyusun, melaksanakan dan evaluasi semua program yang ada sesuai dengan masalah yang dihadapi KK.

RENCANA KEGIATANPraktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan dari tanggal 31 Januari sampai dengan 18 Februari 2012 di Dusun Bile Tepung Desa Beleke sebagai berikut :1. Perkenalan dengan Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat di masing-masing lingkungan pada tanggal 30 Januari 2012.2. Orientasi wilayah PKL Mahasiswa dan Pembagian pendataan pada tanggal 30 Januari 2012.3. Meneruskan pendataan dan pengkajian Askep Komunitas pada tanggal 31 Januari sampai tanggal 1 Februari 2012.4. Pendataan terakhir oleh Mahasiswa tanggal 1 Februari 2012.5. Pengolahan Data dan Analisa Data (Tabulasi Data) pada tanggal 2 Februari 2012 sampai dengan 3 Februari 2010.6. Pelaksanaan persentasi masyarakat Dusun Bile Tepung pada tanggal 4 februari 2012.7. Pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas bersama masyarakat berdasarkan masalah yang ditemukan dan atau yang telah disepakati melalui pendekatan edukatif, epidemiologi, proses keperawatan dan manajemen/kepemimpinan pada tanggal 4 Februari 2012.8. Evaluasi Asuhan Keperawatan Komunitas tanggal 16 - 17 Februari 2012.

BAB IITINJAUAN TEORITIS

Tujuan pembangunan kesehatan nasional adalah untuk mencapai hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Dengan demikian pembangunan di bidang kesehatan mempunyai arti yang erat kaitannya dengan pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia Indonesia sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Berbagai upaya dilaksanakan untuk mencapai derajat kesehatan dasar dengan melibatkan peran serta masyarakat secara aktif, kerja sama lintas program dan lintas sektoral.Untuk mengoptimalkan hal tersebut diatas, diperlukan pengetahuan penunjang yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat, yang erat kaitannya dengan epidemiologi, sosial, statistik kesehatan dan untuk mengubah perilaku masyarakat diperlukan pengetahuan pendidikan kesehatan. Seorang perawat kesehatan masyarakat, Puskesmas, Posyandu dan lain-lain. Hal tersebut sangat penting, karena setiap masalah kesehatan masyarakat yang terjadi tidak terlepas dari faktor-faktor lingkungan, perilaku, fasilitas kesehatan dan faktor-faktor keturunan.A. PENGERTIAN1. KeperawatanBerdasarkan lokakarya keperawatan, Januari 1983, keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan di bidang kesehatan yang didasari ilmu dan kiat keperawatan, ditujukan kepada individu, keluarga, paguyuban dan masyarakat, baik yang sakit maupun yang sehat, sejak lahir sampai meninggal. Pelayanan berupa bantuan yang diberikan karena kelemahan fisik, keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kemauan menuju kepada kemampuan hidup mandiri memenuhi kebutuhan fisik sehari-hari. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, pemulihan dan pemeliharaan kesehatan sesuai wewenang, tanggung jawab serta kode etik profesi keperawatan (Nasrul Effendy, 1989).2. KesehatanKesehatan tidak pernah konstan, Parson (1972) mengatakan kesehatan adalah kemampuan melaksanakan peran dan fungsi dengan efektif, sedangkan Dubois (1978) mengatakan bahwa kesehatan adalah proses yang kreatif, dimana individu secara aktif dan terus menerus mengadaptasi lingkungan. Dan menurut beberapa ahli keperawatan diantaranya Paplan H. mengatakan bahwa kesehatan adalah proses yang berlangsung mengarah kepada kreatifitas, konstruktif dan produktif, Oream E.D mengatakan bahwa kesehatan adalah keadaan integritas individu. Dan Hendric Blum (1974) mengatakan bahwa ada empat faktor utama yang mempengaruhi kesehatan masyarakat yaitu : lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan.3. MasyarakatKoentjaraningrat (1990) mengatakan bahwa masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat tertentu yang bersifat kontinyu dan terikat oleh suatu rasa identitas bersama. Dalam memberikan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat, perawat melihat masyarakat sebagai kumpulan individu dalam suatu hubungan yang saling ketergantungan untuk memperoleh kebutuhan hidupnya secara terorganisir.

4. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)Menurut rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat (1990), Perkesmas adalah suatu bidang keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan preventif secara berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif secara menyeluruh dan terpadu, ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh, melalui proses keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan (Nasrul Effendy, 1998).B. TUJUAN PERAWATAN KESEHATAN KOMUNITASMeningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat sehingga tercapai derajat kesehatan yang optimal agar dapat menjalankan fungsi kehidupan sesuai dengan sumber daya yang dimiliki masyarakat.C. SASARAN PERAWATAN KESEHATAN MASYARAKAT1. IndividuIndividu adalah bagian dari anggota keluarga. Apabila individu tersebut mempunyai masalah kesehatan dan atau keperawatan, karena ketidakmampuan merawat dirinya sendiri, oleh karena sesuatu sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya baik secara fisik, mental maupun sosial.2. KeluargaKeluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah tangga, karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu arau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan dan atau keperawatan, maka akan berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lainnya dan keluarga-keluarga yang ada disekitarnya.3. Kelompok KhususAdalah kelompok individu yang mempunyai kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisir yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan diantaranya adalah :3.1 Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat pertumbuhan dan perkembangan misalnya : bayi, balita, ibu hamil, anak usia sekolah, usia lanjut dan lain-lain.3.2Kelompok dengan masalah kesehatan khusus misalnya : penderita TBC, AIDS, DM, lepra, penyakit jantung koroner dan lain-lain.3.3Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit misalnya : WTS, penyalahgunaan narkoba dan lain-lain.3.4 Kelompok yang terdapat di lembaga sosial misalnya : panti wredha, panti asuhan, panti rehabilitasi dan lain-lain.4. Masyarakat atau KomunitasAdalah kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka sendiri dan mengganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan dengan jelas, misalnya : masyarakat RT, RW, Kelurahan, dan lain-lain. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari masalah kesehatan individu, keluarga ataupun perilaku kelompok yang ada di masyarakat.D. RUANG LINGKUPRuang lingkup perkesmas meliputi upaya-upaya peningkatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), pengobatan & pemeliharaan kesehatan (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif).1. Upaya PromotifUpaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, masyarakat dengan jalan memberikan :a. Penyuluhan kesehatan masyarakat.b. Peningkatan gizi.c. Pemeliharaan Kesehatan perorangan.d. Pemeliharaan Kesehatan Lingkungan.e. Olahraga secara teratur.f. Rekreasi.g. Pendidikan sex.2. Upaya Preventif Upaya preventif ditujukan untuk pencegahan, peningkatan kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :a. Imunisasi masal terhadap balita, anak serta ibu hamil.b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan rumah.c. Pemberian vitamin A yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di rumah.d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan ibu menyusui.3. Upaya KuratifUpaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok, yang menderita penyakit, masalah kesehatan melalui kegiatan :a. Perawatan orang sakit di rumah (Home Care).b. Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan rumah sakit.c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas.d. Perawatan buah dada.e. Perawatan tali pusat bayi baru lahir.4. Upaya rehabilitatifMerupakn upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menederita penyakit yang sama, misalnya : kusta, TBC, cacat fisik, dan yang lainnya melalui kegiatan :a. Latihan fisik bagi yang menderita gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang dan kelainan bawaan.b. Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu misalnya : TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke, fisioterapi manual yang mungkin dilakukan perawat.5. Upaya ResosialitatifAdalah upaya untuk mengembangkan individu, keluarga dan kelompok khusus ke dalam pergaulan masyarakat, karena menderita suatu penyakit tertentu misalnya : Kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat seperti kelompok tuna susila, tuna wisma, dan sebagainya. Disamping itu adalah bagaimana meyakinkan masyarakat untuk dapat menerima kembali kelompok-kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan menjelaskan secara benar masalah yang mereka derita tidak berbahaya terhadap kesehatan secara keseluruhan. Tentunya perlu memberikan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat dimengerti.E. PRINSIP DASARPrinsip dasar dalam pelaksanaan praktek keperawatan kesehatan masyarakat adalah sebagai berikut :1. Keluarga adalah unit utama dalam pelayanan kesehatan masyarakat.2. Ada 4 tingkat sasaran yang saling berhubungan yaitu individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat (komunitas).3. Perawat kesehatan bekerja dengan dan bukan bekerja untuk individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat.4. Dasar utama dalam pelayanan perawatan kesehatan masyarakat adalah menggunakan pendekatan pemecahan masalah proses keperawatan.F. PENDEKATANPendekatan yang digunakan dalam pemecahan masalah kesehatan masyarakat adalah pendekatan pemecahan masalah (problem solving approach) dengan metodologi proses keperawatan sebagai pendekatan ilmiah dalam bidang keperawatan, melalui tahap-tahap sebagai berikut :1. Pengkajian terdiri dari pengumpulan data, pengolahan dan analisa data.2. Perumusan masalah kesehatan dan keperawatan atau penetapan diagnosis keperawatan.3. Perencanaan asuhan keperawatan (nursing care plan) terdiri dari : prioritas masalah, penetapan tujuan umum dan khusus, penetapan rencana kegiatan atau intervensi dan penetapan kriteria keberhasilan.4. Pelaksanaan atau implementasi yaitu melaksanakan rencana yang telah disusun dengan melibatkan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.5. Penilaian atau evaluasi yaitu menilai keberhasilan tujuan atau hasil dan keberhasilan proses sejak pengkajian sampai dengan pelaksanaan, atau dengan kata lain dengan mempertimbangkan komponen sebagai berikut: daya guna (cost efektifitas), hasil guna (cost efisiensi), kelayakan atau kesesuaian (adequacy) dan kemajuan ( progress). G. PROSES KEPERAWATAN KOMUNITASPerawatan kesehatan komunitas yang mempunyai tujuan akhir untuk memandirikan masyarakat, dilakukan dengan tindakan yang berkelanjutan yaitu dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan, dalam hal ini proses keperawatan komunitas yang terdiri dari 5 (lima) tahap yaitu : pengkajian diagnosis keperawatan komunitas, perencanaan keperawatan (nursing care plan) pelaksanaan tindakan keperawatan dan penilaian.1. PengkajianPengkajian yang dilakukan adalah pengkajian komunitas beserta faktor lingkungannya. Pengkajian komunitas menurut Betty Neumans terdiri dari :8.1.1.Core/IntiTerdiri dari data demografi, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, riwayat timbulnya kelompok, nilai-nilai dan lain-lain.8.1.2.Subsistem yang mempengaruhi komunitasPerumahan, pendidikan komunitas, keamanan/ketertiban, politik/kebijaksanaan, pelayanan kesehatan yang tersedia, sistem komunitas, ekonomi, rekreasi dan lain-lain.2. Diagnosis keperawatan komunitas.Diagnosis keperawatan komunitas diletakkan berdasarkan reaksi komunitas terhadap stresor terdiri dari : masalah (problem), penyebab (etiologi) dan data (sympton).Contoh : Resiko timbulnya penyakit akibat lingkungan yang kotor. Rendahnya ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di pelayanan kesehatan. Resiko terjadinya penularan penyakit diare berhubungan dengan kurangnya pengetahuan dan ketidak mampuan masyarakat memelihara lingkungan yang menunjang kesehatan ditandai dengan: Dua orang penderita diare, belum dibawa ke Puskesmas. Masyarakat mempunyai kebiasaan minum air bersih. Hidangan/makanan di tempat pesta adat tidak ditutup. Masyarakat mempunyai kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan.3. Perencanaan keperawatan (nursing care plan) meliputi kegiatan :8.3.1.Menetapkan skala prioritas atau seleksi (penapisan) diagnosis keperawatan komunitas.Menetapkan skala prioritas atau penapisan diagnosis keperawatan, untuk menentukan tindakan yang terlebih dahulu ditanggulangi karena dianggap dapat mengancam kesehatan atau mengancam kehidupan masyarakat secara keseluruhan dengan mempertimbangkan :8.3.1.1.Masalah spesifik yang mempengaruhi kesehatan masyarakat.8.3.1.2. Kebijaksanaan nasional dan daerah setempat.8.3.1.3. Kemampuan dan sumber daya masyarakat.8.3.1.4. Ketertiban, partisipasi dan peran serta masyarakat.Kriteria skala prioritas :a. Perhatian masyarakat yang meliputi pengetahuan, sikap. Keterlibatan emosional masyarakat terhadap masalah kesehatan yang dihadapi dan urgensinya untuk ditanggulangi.b. Prevalensi yang menunjukkan jumlah kasus.c. Seberapa jauh masalah tersebut dapat memberikan atau menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat.d. Kemungkinan masalah untuk dapat ditanggulangi (dapat disesuaikan dengan kebutuhan/permasalahan atau situasi setempat).8.3.2. Masalah disusun berdasarkan skala prioritas.8.3.3. Menetapkan sasaran dan tujuan (tujuan umum dan tujuan khusus).8.3.4. Menetapkan strategi intervensi atau rencana tindakan.8.3.5. Menetapkan kriteria evaluasi atau kriteria keberhasilan.4. Pelaksanaan tindakan keperawatan (implementasi)Dalam pelaksanaan praktek keperaatan komunitas, fokus yang diikuti adalah tiga tingkat pencegahan yaitu :8.4.1 Pencegahan primer; penyuluhan, imunisasi, asuhan prenatal, dll8.4.2 Pencegahan sekunder : menetapkan diagnosis dini dan intervensi yang tepat untuk menghambat proses patologi sehingga memperpendek waktu sakit dan tingkat keparahan. misalnya : mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berkala.8.4.3 Pencegahan tertier rehabilitasi sebagai pencegahan tertier yaitu untuk menghambat proses penyakit dan untuk menghambat proses penyakit dan mengembalikan individu kepada tingkat berfungsi yang optimal dari ketidakmampuannya.

5. Penilaian atau evaluasiPenilaian dilakukan untuk menilai respon komunitas terhadap program kesehatan. Hal-hal yang perlu dievaluasi adalah : input, proses dan output fokus evaluasi :a. Relevansi (kesesuaian)b. Perkembangan atau kemajuan (progress)c. Efisiensi (hasil guna)d. Efektifitas (daya guna)e. DampakKegunaan penilaian :1. Untuk menetukan perkembangan perawatan kesehatan masyarakat yang diberikan 2. Untuk menilai hasil guna dan produktifitas asuhan keperawatan yang diberikan 3. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan4. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam proses keperawatan

BAB IIIASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI DUSUN BILE TEPUNG DESA BELEKE KECAMATAN GERUNG KABUPATEN LOMBOK BARAT

I. PENGKAJIANA. GAMBARAN UMUM WILAYAH1. Keadaan Geografisa. Luas wilayah Dusun : b. Batas-batas wilayah Sebelah Utara : Sungai Sebelah Timur : Jalan Raya Sebelah Barat : Sungai Sebelah Selatan : Sungai2. Keadaan DemografisKeadaan penduduk di dusun Bile Tepung sampai dengan tahun 2012 adalah : Jumlah penduduk : 2.088 Laki-laki : 1.001 Perempuan : 1.087 Jumlah KK : 6433. Keadaan Agamaa. Islam: 100 %.b. Kristen Katholik: -c. Protestan: -d. Hindu: -e. Budha: -

Pengkajian data Dusun Bile Tepung dimulai dari tanggal 31 Februari 2012, dengan cara mengunjungi masing-masing keluarga dan melakukan wawancara dan observasi langsung keadaan keluarga sesuai dengan format pengkajian Asuhan keperawatan Keluarga dan Masyarakat yang disediakan. B. TABULASI DATA DAN ANALISA DATATabulasi data dilakukan dari tanggal 31 Januari sampai dengan 1 Februari 2010, sesuai dengan Format Asuhan Keperawatan Keluarga dan Masyarakat.Berikut adalah hasil tabulasi data Asuhan Keperawatan Masyarakat Dusun Bile Tepung desa Beleke.

Tabel I. Distribusi Penduduk Menurut Golongan UmurNoKelompok umurJumlahPersent (%)

1234567891011121314150 1 tahun1 4 tahun5 9 tahun10 14 tahun15 19 tahun20 24 tahun25 29 tahun30 34 tahun 35 39 tahun40 44 tahun45 49 tahun 50 54 tahun 55 59 tahun60 64 tahun 65 tahun keatas4916721819419219123319315499112905487582,35810,449,299,209,1511,169,247,384,745,364,312,594,172,78

Jumlah 2.088100

Tabel 2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis KelaminNoJenis KelaminJumlah%

1 Laki-laki1.00147,94

2Perempuan 1.08752,06

Jumlah 2.088100

Tabel 3. Distribusi Penduduk Berdasarkan PendidikanNoPendidikanJumlahPersent (%)

1.Belum Sekolah26912,88

2.Tidak Sekolah39719,01

3.Belum Tamat SD30314,51

4.Tidak Tamat SD1517,23

5.Tamat SD34916,71

6.Tamat SLTP26312,60

7.Tamat SLTA25312,11

8Perguruan Tinggi1034,93

Jumlah2.088100

Tabel 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis PekerjaanNoPekerjaanJumlahPersent (%)

1Petani8513,21

2Pedagang20531,88

3Buruh24337,79

4PNS528,89

5ABRI10,15

6Pensiunan00

7Lain-lain578,86

Jumlah 643100

Tabel 4. Distribusi Penduduk Berdasarkan AgamaNoAgamaJumlahPersent (%)

12345IslamKatholikProtestan HinduBudha67400001000000

Jumlah 674100

B. DATA KIA KB

TABEL 1: Distribusi Pasangan Usia Subur (PUS) Menurut Kehamilan NoStatus KBJumlahPersent (%)

12HamilTidak hamil8134694

Jumlah 142100

TABEL 2: Distribusi Bumil Berdasarkan Usia KehamilanNoStatus KBJumlahPersent (%)

123

Trimester ITrimester IITrimester III 251256213

Jumlah 8100

TABEL 3: Distribusi Bumil Berdasarkan Pemeriksaan KehamilanNoStatus KBJumlahPersent (%)

1

a. trimester Ia. tidak pernah periksab. 1 kalic. 2 kalid. 3 kali e. >3 kali

0

0200001000

Jumlah 2100

NoStatus KBJumlahPersent (%)

1

b. trimester IIa. tidak pernah periksab. 1 kalic. 2 kalid. 3 kali e. >3 kali

002300040600

Jumlah 5100

NoStatus KBJumlahPersent (%)

1

c. trimester IIIa. tidak pernah periksab. 1 kalic. 2 kalid. 3 kali e. >3 kali

001000010000

Jumlah 1100

TABEL 4: Distribusi Ibu Hamil Menurut Status Imunisasi TTNoTTJumlahPersent (%)

12

Lengkap sesuai usia kehamilanTidak lengkap445050

Jumlah 8100

TABEL 5: Distribusi Ibu Hamil Menurut Pemberian Tablet Zat BesiNoPemberian tablet zat besiJumlahPersent (%)

a. Dapat, dan diminum b. Dapat, tidak diminumc. Tidak dapat

701

87013

Jumlah8100

TABEL 6 : Status Gizi Ibu HamilNoGizi ibu hamilJumlahPersent (%)

1

a. Baikb. Cukupc. Kurangd. Anemia 5300

633700

Jumlah 8100

TABEL 7: Distribusi Bayi Menurut Penolong PersalinanNoPenolong persalinanJumlahPersent (%)

1

a. Dokterb. Bidanc. Dukund. Lain-lain

01600010000

Jumlah 16100

TABEL 8: Distribusi Bayi Menurut Tempat PersalinanNoTempat persalinanJumlahPersent (%)

1

a. Rumah sakitb. Puskesmasc. Polindesd. Rumah bidane. Rumah sendirif. Lain-lain

6204403713025250

Jumlah 16100

TABEL 9: Distribusi Bayi Menurut Kepemilikan KMSNoKepemilikan KMSJumlahPersent (%)

1

a. Punya dan diisi lengkapb. Punya dan tidak diisi lengkapc. Punya tidak diisid. Tidak punya142

00 88 12

00

Jumlah 16100

TABEL 10: Distribusi Bayi Menurut Status GiziNoStatus giziJumlahPersent (%)

1

a. Baikb. Sedangc. Buruk 133081190

Jumlah 16100

TABEL 11: Kunjungan Ke PosyanduNoKe posyanduJumlahPersent (%)

1

a. Rutinb. Jarangc. Tidak pernah142088120

Jumlah 16100

TABEL 12: Distribusi Bayi Menurut Status ImunisasiNoStatus imunisasiJumlahPersent (%)

1a. Lengkapb. Belum lengkapc. Tidak lengkap142088120

Jumlah 16100

TABEL 13: Distribusi Menurut Pemberian ASINoPemberian AsiJumlahPersent (%)

1

a. Diberi (ekslusif 0-4 bulanb. Tidak diberic. 0-2 tahund. lebih dari 2 tahun421002513620

Jumlah 16100

TABEL 14: Distribusi Bayi Yang Diberi ASI Menurut Pemberian ASINoKelompok umur mulai diberi AsiJumlahPersent (%)

1

a. 7 hari14200000

881200000

Jumlah 16100

TABEL 15: Distribusi Bayi Yang Tidak Diberikan ASI Menurut AlasannyaNoPemberian Asi menurut alasannyaJumlahPersent (%)

1

a. ASI tidak keluarb. Ibu tidak mu menyusuic. Bayi tidak mau mengisapd. Ada alasan lain

00000000

Jumlah 00

TABEL 16: Distribusi Bayi Menurut Mulai Diberi Pasi/Makanan PadatNoPemberian PASI/ makanan padatJumlahPersent (%)

1

a. 4 bulan00002140000 1288

Jumlah 16100

TABEL 17: Distribusi Bayi Menurut Jenis Makanan Padat Yang DiberikanNoJenis makanan padat yag diberikanJumlahPersent (%)

1a. Bubur saring / susub. Buburc. Nasid. Lain-lain 6109

376057

Jumlah 16100

TABEL 18: Distribus Balita Menurut Kepemilikan KMSNoKepemilikan KMSJumlahPersent (%)

1a. Punya b. Tidak punya2701000

Jumlah 27100

TABEL 19: Distribusi Balita Menurut Status GiziNoStatus giziJumlahPersent (%)

1

a. Baikb. Sedangc. Kurang 20 7

7426

Jumlah 27100

TABEL 20: Distribusi Balita Menurut Status Imunisasi (dilihat KMS bayi)NoStatus imunisasi (dilihat KMS bayi)JumlahPersent (%)

1

a. Lengkapb. Belum lengkapc. Tidak lengkap234085240

Jumlah 27100

TABEL 21: Distribusi PUS Menurut Keikutsertaan Menjadi Akseptor KBNoAkseptor KB menurut alasannyaJumlahPersent (%)

1

a. Ya/Akseptorb. Tidak/Non Akseptor

65108713

Jumlah 75100

TABEL 22: Distribusi PUS Non Akseptor KB Menurut Alasannya NoAlasanJumlahPersent (%)

1

a. Ingin punya anak lagib. Belum punya anakc. Dilarang suamid. Takute. Trauma akibat KBf. Lagi hamilg. Lain-lain7300000703000000

Jumlah 10100

TABEL 23: Distribusi PUS Akseptor KB Menurut Jenis Alat Kontrasepsi Yang DigunakanNoAlat kontrasepsi yang digunakanJumlahPersent (%)

1

a. Kondomb. Pilc. Suntikd. Implante. MOWf. MOPg. AKDRh. Lain-lain

31740500005266180000

Jumlah 65100

C. DATA KESEHATAN REMAJA

TABEL 1: Kegiatan Waktu LuangNoWaktu luangJumlahPersent (%)

1

a. Olah ragab. Keagamaanc. Interaksi sociald. Keseniane. Menganggur/tidak ada kegiatanf. Lain-lain3235630

04245940

0

Jumlah 76100

TABEL 2: Alasan Remaja Tidak Ada KegiatanNoAlasan tidak ada kegiatanJumlahPersent (%)

1

a. Tidak kuliah/sekolahb. Tidak ada pekerjaanc. Malas d. Lain-lain00000000

Jumlah 00

TABEL 3: Masalah RemajaNoMasalah remajaJumlahPersent (%)

1

a. Kenakalanb. Narkobac. Pergaulan bebasd. Krisis perkembangane. Masalah kejiwaanf. Lain-lain000000000000

Jumlah 00

D. DATA KESEHATAN LANSIA

TABEL 1: Keluhan Saat IniNoKeluhan saat iniJumlahPersent (%)

1

a. Pusingb. Batukc. Kesemutand. Sesake. Lain-lain26151493392221134

Jumlah 67100

TABEL 2: Keluhan 1 Tahun TerakhirNoKeluhan 1 tahun terakhirJumlahPersent (%)

1

a. Pusing b. Batukc. Kesemutand. Sesake. Lain-lain2510234040163770

Jumlah 62100

TABEL 3: Penyakit Saat IniNoPenyakit saat iniJumlahPersent (%)

1

a. Darah tinggib. Sesak nafasc. Kencing manisd. Strokee. Asam uratf. Lain-lain112131094174113733

Jumlah 27100

TABEL 4 Penyakit 1 Tahun TerakhirNoPenyakit 1 tahun terakhirJumlahPersent (%)

1

a. Darah tinggib. Sesak nafasc. Kencing manisd. Strokee. Asam uratf. Lain-lain101031310273083527

Jumlah 37100

TABEL 5: Kegiatan Waktu LuangNoKegiatan waktu luangJumlahPersent (%)

1

a. Membantu rumah tanggab. Mengasuh cucuc. Nonton TVd. Tidak ada kegiatane. Lain-lain16103145332172910

Jumlah 48100

TABEL 6: Kebutuhan Nutrisi FrekuensiNoKebutuhan nutrisi frekuensiJumlahPersent (%)

1

a. Kurangb. Normalc. Berlebihan2028042580

Jumlah 48100

TABEL 7: Kualitas MakanNoKualitas makanJumlahPersent (%)

1

a. Baikb. Cukupc. Kurang231510483121

Jumlah 48100

TABEL 8: Kebiaasaan MakanNoKebiaasaan makanJumlahPersent (%)

1

a. Tinggi garamb. Tinggi lemakc. Tinggi purind. Tinggi gula190456801418

Jumlah 28100

TABEL 9: Produktifitas LansiaNoProduktifitas lansiaJumlahPersent (%)

1

a. Adab. Tidak ada18313763

Jumlah 49100

TABEL 10: Jenis Pekerjaan LansiaNoJenis pekerjaan lansiaJumlahPersent (%)

1

a. Wira usahab. Organisasic. Sociald. Keagamaane. Lain-lain61116719335223

Jumlah 31100

TABEL 11. Kunjungan Posyandu LansiaNoKunjungan posyandu lansiaJumlahPersent (%)

a. Rutinb. Jarangc. Tidak Pernah283841779

Jumlah48100

TABEL 12. Alasan Tidak PernahNoAlasan tidak pernahJumlahPersent %

a. Malas Keluar Rumahb. Tidak ada yang mengantarc. Tidak ada sempatd. Lain-lain17117133523527

Jumlah48100

E. DATA TEMPAT TINGGAL

TABEL 1. Distribusi KK Menurut Status Kepemilikan RumahNoStatus kepemilikan rumahJumlahPersent %

a. Rumah Sendirib. Kontrak / sewac. Menumpang2061159307

Jumlah222100

TABEL 2. Distribusi KK Menurut Pencahayaan Sinar MatahariNoPencahayaan sinar matahariJumlahPersent %

a. Bisa membaca tanpa menyalakan lampub. Tidak bisa membaca tanpa lampu165

4280

20

Jumlah207100

TABEL 3. Distribusi KK Menurut Ventilasi RumahNoVentilasi rumahJumlahPersent %

a. Baik (ventilasi ada dan dibuka)b. Cukup (ventilasi ada dan tidak dibuka)c. Kurang (tidak ada ventilasi)136

50

2166

24

10

Jumlah207100

TABEL 4. Distribusi KK Menurut Keadaan Lantai RumahNoLantai rumahJumlahPersent %

a. Teraso / Keramikb. Tegel / Plester / Ubinc. Tanahd. Kayu1089160534430

Jumlah205100

TABEL 5. Kebersihan RumahNoKebersihan rumahJumlahPersent %

a. Baikb. Cukupc. Kurang948231454015

Jumlah207100

TABEL 6. Keberadaan Jentik NyamukNoKeberadaan jentik nyamukJumlahPersent %

a. Adab. Tidak ada36982773

Jumlah134100

TABEL 7. Tempat JentikNoTempat jentikJumlahPersent %

1a. Bak mandib. Gentong c. Kolam d. Lain-lain140022

390061

Jumlah 36100

TABEL 8. Kondisi Kamar Mandi/WCNoKondisi kamar mandi/wcJumlahPersent %

1a. Bersih tidak licinb. Bersih licinc. Kurang bersih licind. Kotor 45514003338290

Jumlah 136100

TABEL 9. Kualitas Air Yang Digunakan NoKualitas air yang digunakanJumlahPersent %

1a. Baik b. Kurang 12912919

Jumlah 141100

TABEL 10. Distribusi KK Menurut Pemanfaatan Halaman atau Pekarangan RumahNoDistribusi kk menurut pemanfaatan halaman atau pekarangan rumahJumlahPersent %

1a. Tidak punya halaman b. Ada tidak dimanfaatkanc. Ada dimanfaatkan693641472528

Jumlah 146100

TABEL 11. Distribusi KK Menurut Keadaan Pembuangan Air LimbahNoDistribusi kk menurut keadaan pembuangan air limbahJumlahPersent %

a. Tidak ada saluran pembuangan b. Ada tertutupc. Ada terbuka tergenangd. Adae. Tidak ada13

3130481010

2323368

Jumlah 132100

TABEL 12. Distribusi KK Menurut Tempat Pembuangan Sampah Di RumahNoDistribusi kk menurut tempat pembuangan sampah di rumahJumlahPersent %

1a. Lobang sampahb. Bak/tong sampahc. Sungai d. Kebun 2540344717282332

Jumlah 146100

TABEL 13. Distribusi KK Menurut Keadaan Hewan PeliharaanNoDistribusi kk menurut keadaan hewan peliharaanJumlahPersent %

1a. Tidak memiliki hewan peliharaan b. Memiliki di dalam rumahc. Memiliki diluar rumah 108

3 32 76

222

Jumlah 143100

TABEL 14. Distribusi KK Menurut Jarak Kandang dengan RumahNoDistribusi kk menurut jarak kandang dengan rumahJumlahPersent %

1a. 10 meterb. 7 meterc. 5 meterd. < dari 5 meter321025852562

Jumlah 40100

TABEL 15. Kondisi Kandang TernakNoKondisi kandang ternakJumlahPersent %

1a. Kotor, berbaub. Cukup bersihc. Bersih 2712069310

Jumlah 39100

TABEL 16. Distribusi KK Menurut Kepemilikan JambanNoDistribusi kk menurut kepemilikan jambanJumlahPersent %

1a. Punya b. Tidak punya108317822

Jumlah 139100

TABEL 17. Distribusi KK Menurut Tempat BABNoDistribusi kk menurut tempat babJumlahPersent %

1a. Jamban b. Kebun/sawahc. Kolam d. Sungai e. Lain-lain112503007640200

Jumlah 147100

TABEL 18. Distribusi KK Menurut Sumber Air Bersih yang DigunakanNoDistribusi kk menurut sumber air bersih yang digunakanJumlahPersent %

1a. PAM b. Sumur pompac. Sumur galid. Air hujane. Mata air22113708215724054

Jumlah 152100

TABEL 19. Distribusi KK Menurut Jarak Sumber Air Minum dengan WC/SPALNoDistribusi kk menurut jarak sumber air minum dengan wc/spalJumlahPersent %

1a. 10 meterb. 7 meterc. 5 meterd.