Upload
others
View
14
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Analisis Situasi
Kuliah Kerja Nyata Lokasi merupakan kegiatan yang memadukan
pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi terutama darma tentang pengabdian
masyarakat. Kuliah Kerja Nyata Lokasi ini dilaksanakan di Desa Bojasari. Dalam
KKN-L ini mahasiswa melaksanakan program sesuai dengan potensi desa.
Demi terwujudnya pelaksanaan KKN-L yang baik dan efisien, maka
KKN-L ini dapat memberikan motivasi, membangun serta memecahkan berbagai
permasalahan yang ada di lapangan. Mahasiswa KKN-L mencanangkan beberapa
program untuk mengembangkan potensi serta tidak terlepas dari partisipasi
masyarakat dalam memajukan dan meningkatkan potensi yang ada di desa
khususnya Desa Bojasari.
1.2 Kondisi Persoalan
Desa Bojasari merupakan salah satu desa di antara 17 desa di Kecamatan
Kertek Kabupaten Wonosobo yang terletak di sebelah Barat dari Kecamatan
Kertek dengan jarak 7,6 km. Letak geografis Desa Bojasari yaitu 109.9482oBujur
Timur, 7.3840oLintang Selatan serta terletak di daerahlembah Gunung Sindoro
dengan kemiringan lereng sedang yang berkisar antara 15 – 25o. Desa Bojasari
terdiri dari 6 dusun diantaranya Dusun Kenteng, Dusun Siyono, Dusun Trajon,
Dusun Kersan, Dusun Kunci, dan Dusun Bongkotan. Batas wilayah Desa Bojasari
yaitu sebelah Utara berbatasan dengan Desa Karangluhur, Desa Ngadikusuman,
dan Desa Sudungdewo; sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kertek;
sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Surengede, Desa Sindupaten, dan Desa
Adiwarno, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ngadimulyo.
Sebagian besar penduduk Desa Bojasari bermatapencaharian petani. Hal
itu sesuai dengan keadaan alam wilayahnya yang sebagian banyak terdapat sawah.
Jumlah warga di Desa Bojasari ada sekitar 3.778 yang terdiri atas 1.098 kepala
keluarga. Organisasi masyarakat di Desa Bojasari antara lain RT, RW, PKK,
KWT, KT, dan Karang Taruna. Industri di Desa Bojasari antara lain mebeler yang
terdapat di Dusun Kersan, carica di Dusun Siyono, combro dan rengginang di
2
Dusun Kunci, payet dan salome di Dusun Trajon, roti di Dusun Kenteng, serta
combro di Dusun Bongkotan.
Desa Bojasari memiliki beberapa persoalan diantaranya dalam
bidangpendidikan yangmasih tergolong rendah, dikarenakan sekolah-sekolah
yang ada masih kurang, serta kurang adanya keinginan dari masyarakat akan
pentingnya pendidikan; bidang lingkungan yaitu: pengelolaan sampah yang masih
kurang, dikarenakan kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah
pada tempatnya, sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan seperti
saluran irigasi yang tersumbat akibat sampah.
Kemudian kepemilikan jamban yang masih tergolong rendah, dikarenakan
topografi daerahnya yang tidak memungkinkan untuk adanya pembuatan
septictank sehingga masyarakatnya membuang kotoran secara sembarangan,baik
itu di aliran air/sungai sertaadanya pemakaian jamban yang kurang sehat seperti
jamban yang berada diatas kolam ikan atau di atas sungai.
Bidang pariwisata yang statusnya masih belum aktif dikarenakan
kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan budaya yang
sudah ada, contohnya Wisata Situs Bongkotan yang berada di Dusun Bongkotan
yang tidak terawat.
3
BAB 2
SOLUSI DAN LUARAN
2.1 Solusi yang Diberikan
Solusi dalam bidang pendidikan, diantaranya :
1. Mengadakan sosialisasi pentingnya pendidikan bagi masyarakat untuk
kehidupan yang lebih layak.
2. Melengkapi sarana dan prasarana pendidikan, khususnya di desa atau daerah
terpencil.
3. Mengadakan banyak kegiatan pendidikan di daerah terpencil yang sifatnya
sukarela.
4. Mengadakan program beasiswa bagi masyarakat yang membutuhkan.
5. Tidak mempersulit masyarakat yang ingin mendapatkan pendidikan terutama
masyarakat awam.
Solusi dalam bidang lingkungan, diantaranya :
1. Mengadakan kegiatan rutin dalam membersihkan sampah (kerja bakti).
2. Mengadakan sosialisasi tentang pentingnya perilaku hidup sehat dengan
menggunakan jamban sehat.
Solusi dalam bidang pariwisata, diantaranya :
1. Mengadakan acara promosi tentang destinasi wisata.
2. Menjalin kerjasama dengan Pemerintah Daerah setempat khususnya Dinas
Pariwisata untuk mengelola dan mengembangkan destinasi wisata, seperti
kelancaran akses menuju ke tempat wisata.
3. Mengadakan kegiatan kerja bakti di sekitar kawasan wisata, sehingga
kebersihannya tetap terjaga.
4
2.2 Luaran yang Dihasilkan
Luaran yang dihasilkan antara lain :
1. Pendidikan
A. Bimbingan Belajar
Pada kegiatan bimbingan belajar, berisi kegiatan bimbingan belajar bagi
siswa Sekolah Dasar khususnya mata pelajaran Bahasa Inggris. Program ini
diharapkan dapat membantu siswa untuk lebih memahami kosa kata dalam
Bahasa Inggris.
B. Pengoperasian Komputer
Pada kegiatan pengoperasian komputer, berisi kegiatan pengenalan dan
pembelajaran bagaimana cara mengoperasikan komputer khususnya pada
program-program yang ada di komputer, seperti Microsoft Word.
C. Taman Baca (Perpustakaan Desa)
Perpustakaan merupakan wadah untuk memperoleh informasi dan
pengetahuan. Perpustakaan biasanya berisi buku-buku yang memberikan
pengetahuan dan informasi bagi para pembacanya. Buku-buku yang tersedia di
perpustakaan desa seperti, buku cerita anak, pengetahuan umum, novel, majalah,
dll.
2. Bidang Kesehatan
A. Sosialisasi Sanitasi Lingkungan
Penyuluhan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sebuah kegiatan
yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat yang sehat pola pikir, gaya hidup,
sehat makanannya, sehat lingkungannya dan sehat pergaulannnya untuk menuju
kehidupan yang sejahtera.
Kegiatan PHBS ini berisi sosialisali tentang penggunaan sanitasi yang sehat.
Sosialisasi yang dilakukan yaitu untuk menghimbau kepada masyarakat agar
menggunakan sanitasi yang sehat dan tidak menimbulkan virus atau penyakit bagi
keluarga agar tidak lagi menggunakan sanitasi yang buruk dan mencemari
lingkungan.
5
B. Jalan Sehat
Jalan sehat merupakan kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan
kesehatan tubuh dan meningkatkan kesehatan jantung. Jalan sehat dapat
mencegah stress yang berlebihan karena ketika kita melakukan olahraga (gerak
tubuh), maka otak akan memproduksi hormon endorphin yang fungsinya adalah
menenangkan dan menimbulkan rasa nyaman bagi yang bersangkutan.Kegiatan
jalan sehat yang dilakukan yaitu untuk meningkatkan pola hidup sehat pada
masyarakat yang mulai menurun tingkat kesadaran akan pentingnya hidup sehat
pada saat ini, sehingga dalam kegiataan ini untuk menarik masyarakat mengikuti
jalan sehat diberikan hiburan dan doorprize bagi yang mengikuti jalan santai.
3. Bidang Ekonomi
A. Pelatihan Pengelolaan Combro Varian Rasa
Program pengolahan combro varian rasa ini dilakukan untuk
meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengolahan combro menjadi
berbagai varian rasa dikarenakan sebagian besar masyarakat Desa Bojasari
bermata pencaharian sebagai buruh tani.
Kegiatan pelatihan combro varian rasa bertujuan untuk pembaharuan rasa
combro agar bervariasi dan terlihat lebih menarik bagi konsumen sehingga dapat
meningkatkan produksi combro dan memberikan tambahan keuntungan bagi
industri pembuatan combro, combro varian rasa yang dibuat yaitu combro rasa
ayam dan combro rasa sosis sapi.
4. Bidang Lingkungan
A. Penanaman Pohon
Program penanaman pohon yang berlangsung bertujuan untuk penghijauan
dan mengaktifkan lahan yang kurang produktif menjadi lahan produktif di Desa
Bojasari, serta menambah daerah resapan tanah untuk menyimpan air tanah dan
mengurangi pemanasan global. Kegiatan penanaman pohon dilakukan di sekitar
Lapangan Desa Bojasari agar memberikan penghijauan di lapangan dan sebagai
sarana untuk melaksanakan program konservasi yang sesuai dengan program
Unnes.
6
B. Kerja Bakti
Kerja bakti merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang
untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik dan memperindah lingkungan.
Kegiatan kerja bakti dilaksanakan di sekitar Wisata Situs Bongkotan dan
Lapangan Desa Bojasari yang bertujuan unuk membersihkan lingkungan dan
memberikan perawatan situs dan lingkungan agar lebih terjaga.
5. Bidang Infrastruktur
A. Pengembangan Wisata Situs Bongkotan
Pengembangan Wisata Situs Bongkotan merupakan suatu rangkaian upaya
untuk mewujudkan penggunaan berbagai sumber pariwisata akan kelangsungan
pengembangan wisata. Kegiatan pengembangan wisata bertujuan untuk
mempopulerkan Wisata Situs Bongkotan sebagai embrio wisata di Kabupaten
Wonosobo dan dapat dikenal oleh masyarakat luas.
7
BAB 3
PROGRAM KERJA
3.1 Uraian Tematik yang Dikerjakan
3.1.1 Program Unggulan/Tematik
1. Bidang Ekonomi
a. Pelatihan Pengolahan Combro Varian Rasa
Program pengolahan combro varian rasa ini dilakukan untuk
meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengolahan combro menjadi
berbagai varian rasa dikarenakan sebagian besar masyarakat Desa Bojasari
bermata pencaharian sebagai buruh tani. Kegiatan pelatihan combro varian rasa
bertujuan untuk pembaharuan rasa combro agar bervariasi dan terlihat lebih
menarik bagi konsumen sehingga dapat meningkatkan produksi combro dan
memberikan tambahan keuntungan bagi industri pembuatan combro, combro
varian rasa yang dibuat yaitu combro rasa ayam dan combro rasa sosis sapi.
3.1.2 Program Pendukung
1. Bidang Pendidikan
a. Rumah Belajar
1) Deskripsi Kegiatan
Rumah Belajar merupakan program pemberian materi, motivasi
serta penanaman karakter gemar belajar dalam diri siswa. Rumah Belajar
juga mengajarkan kepada siswa sebagai cikal-bakal generasi penerus
bangsa yang memiliki intelektual unggul, santun berperilaku serta cekatan
dalam tindakan. Dalam program kerja Rumah Belajar ini anak-anak juga
diajarkan bagaimana mencintai kebudayaan yang ada di Indonesia.
Program Rumah Belajar ini terdiri dari tiga Sub Program,
diantaranya :
(1) Bimbingan Belajar
Pada kegiatan bimbingan belajar, berisi kegiatan bimbingan belajar
bagi siswa Sekolah Dasar khususnya mata pelajaran Bahasa Inggris.
Program ini akan membantu siswa untuk lebih memahami kosa kata dalam
8
Bahasa Inggris di sekolah dengan dibimbing oleh tim KKN yang secara
bergantian akan menjadi tentor bagi siswa Sekolah Dasar di Desa Bojasari.
(2) Pengoperasian Komputer
Pada kegiatan pengoperasian komputer, berisi kegiatan pengenalan
dan pembelajaran bagaimana cara mengoperasikan komputer khususnya
pada program-program yang ada di komputer, seperti Microsoft Word.
Dengan adanya program ini, diharapkan dapat membantu siswa dalam
pembelajaran di dalam dan di luar sekolah.
b. Taman Baca (Perpustakaan Desa)
1) Deskripsi Kegiatan
Perpustakaan desa merupakan instrumen penting sebagai wadah
informasi dan ilmu pengetahuan warga masyarakat yang tinggal di desa-
desa. Perpustakaan yang mengoleksi dan menyimpan banyak buku sangat
penting bagi terbentuknya peradaban masyarakat desa yang berpengetahuan
bahkan mempunyai intelektualitas. Seiring dengan itu, di era globalisasi ini
peningkatan mutu pengetahuan dan kualitas hidup masyarakat sangat
diperlukan, sehingga salah satu caranya yaitu dengan meningkatkan budaya
membaca masyarakat.
Dalam perpustakaan desa seyogyanya terdapat bermacam-macam
buku bacaan, baik untuk anak-anak, remaja maupun orangtua. Namun,
kondisi perpustakaan sekarang ini belum difungsikan secara optimal.
Banyak buku bacaan yang kurang terawat, jumlah buku yang masih sedikit,
penataan buku yang membuat pengunjung kesusahan dalam mencari buku
yang diinginkan. Oleh karena itu, tim KKN berupaya untuk meremajakan
perpustakaan di Desa Bojasari sehingga lebih menyenangkan ketika
difungsikan sebagaimana seharusnya. Pengaturan buku, penambahan buku,
pelabelan buku, penataan kembali administrasi perpustakaan desa dan
penataan ruang perpustakaan diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi
perpustakaan desa sebagai sarana membaca bagi warga Desa Bojasari.
Buku-buku yang terdapat di perpustakaan Desa Bojasari di antaranya antara
lain, buku cerita anak, novel, pengetahuan umum, dan majalah.
9
2. Bidang Kesehatan
a. Sosialisai Sanitasi Lingkungan
Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang
menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau
peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh
bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
Program sosialisasi sanitasi lingkungan ini memiliki indikator
outcome dan output. Indikator outcome yaitu menurunnya kejadian penyakit
diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan
sanitasi dan perilaku, sedangkan indikator output yaitu individu dan
komunitas yang mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar atau rumah
tangga yang telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan.
Kegiatan ini berisi sosialisasi tentang penggunaan sanitasi yang sehat.
Sosialisasi yang dilakukan yaitu untuk menghimbau kepada masyarakat agar
menggunakan sanitasi yang sehat dan tidak menimbulkan virus atau penyakit
bagi keluarga agar tidak lagi menggunakan sanitasi yang buruk dan
mencemari lingkungan.
b. Jalan Sehat
Program ini meliputi jalan sehatwarga Desa Bojasari, khususnya
warga Dusun Bongkotan dan Dusun Kunci yang dilakukan oleh tim KKN
Lokasi. Salah satu pola hidup sehat adalah rajin berolahraga. Begitu besar
manfaat olahraga bagi jiwa dan raga kita, namun kesadaran untuk
berolahraga masih sangat rendah. Berkaitan dengan hal ini, maka perlu
adanya kegiatan yang mengajak masyarakat untuk berolahraga.
Jalan sehat akan dilakukan satu kali. Sebelum dan sesudah
melakukan jalan sehat akan dilakukan senam. Jalan sehat dapat mencegah
stress yang berlebihan karena ketika kita melakukan olahraga (gerak tubuh),
maka otak akan memproduksi hormon endorphin yang fungsinya adalah
menenangkan dan menimbulkan rasa nyaman bagi yang bersangkutan.
Pada kegiatan jalan sehat seluruh peserta jalan sehat akandiberikan
nomor undian di pertengahan jalan sehat yaitu berlokasi di Halaman Masjid
10
Dusun Kunci, dan dilakukan pengundian doorprize untuk menarik peserta
jalan sehat.
3. Bidang Lingkungan
a. Penanaman Pohon
Pohon merupakan tumbuhan yang dapat memberikan ketentraman,
kesegaran dan kenyamanan bagi seluruh mahkluk hidup. Pohon juga sangat
bermanfaat baik bagi kesehatan keluarga, hewan ternak dan yang paling
penting adalah kesehatan masyarakat Desa Bojasari. Pohon juga mempunyai
peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, program ini
sesuai dengan program konservasi yang telah ada di Unnes sebagai kampus
Konservasi. Kegiatan ini dapat dilaksanakan bersama dengan kerja bakti
yang dilakukan oleh tim KKN.
Program penanaman pohon yang berlangsung bertujuan untuk
penghijauan dan mengaktifkan lahan kurang produktif menjadi lahan
produktif di Desa Bojasari serta menambah daerah resapan tanah untuk
menyimpan air tanah dan mengurangi pemanasan global. Kegiatan
penanaman pohon dilakukan di sekitar Lapangan Desa Bojasari agar
memberikan penghijauan di lapangan dan sebagai sarana untuk
melaksanakan program konservasi yang sesuai dengan program Unnes.
b. Kerja Bakti
Kerja bakti merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok
orang untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik dan memperindah
lingkungan. Kerja bakti akan dilakukan setiap hari libur oleh masyarakat,
karena kerja bakti dilakukan kelompok, maka dari itu menunggu waktu yang
tepat, yaitu para pelaksana kerja bakti itu libur dan benar-benar free tidak ada
kegiatan.
Kerja bakti merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok
orang untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik dan memperindah
lingkungan. Kegiatan kerja bakti dilaksanakan di sekitar Wisata Situs
Bongkotan dan di Lapangan Desa Bojasari yang bertujuan unuk
membersihkan lingkungan dan memberikan perawatan situs agar lebih
terjaga.
11
c. Pembuatan Pupuk Kompos
Pengadaan pupuk kompos ini dilakukan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat Desa Bojasari dalam menjaga lingkungan sekitar.
Dengan adanya program pembuatan pupuk kompos, diharapkan dapat
mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan
sekitar, serta mampu mengelola sampah dengan efektif sehingga nantinya
dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Bojasari.
Tujuan kegiatan pengadaan rumah kompos yaitu untuk menjaga
kebersihan lingkungan sekitar dan mengubah pola pikir masyarakat untuk
tidak membuang sampah di sungai. Sasaran yang menjadi program ini adalah
seluruh warga masyarakat di Desa Bojasari, khususnya pada Kelompok Tani
Wanita yang berada di Dusun Kunci.
4. Bidang Infrastruktur
a. Pengembangan Wisata Situs Bongkotan
Pengembangan Wisata Situs Bongkotan adalah segala kegiatan dan
usaha yang terkoordinasi untuk menarik wisatawan dan menyediakan
semua sarana dan prasarana, baik berupa barang atau jasa dan fasilitas
yang diperlukan guna melayani kebutuhan wisatawan. Kegiatan
pengembagan wisata ini bertujuan untuk mempopulerkan Wisata Situs
Bongkotan sebagai embrio wisata di Kabupaten Wonosobo dan dapat
dikenal oleh masyarakat luas. Pengembangan wisata yang dilakukan yaitu
dengan pemberian papan penunjuk jalan menuju situs untuk memberikan
informasi berupa rute menuju Situs Bongkotan.
12
3.2 Roadmap Program Kerja
Table 3.1 Roadmap Program Kerja
PROGRAM KERJA MAHASISWA KKN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
DESA/KELURAHAN : DESA BOJASARI
KECAMATAN : KERTEK
KABUPATEN : WONOSOBO
Kode Nama Program Pelaksana/ Penanggungjawab
Lokasi(dusun/RW/RT/Lem. Mitra)
Waktu Pelaksanaan Iuran
Rencana Dana
1 2 3 4 5 6 Dana Jumlah (Rp)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1. Bimbingan Belajar
Riska Rosiana Wati Dusun Bongkotan V V V @20.000 200.000 200.000
2. Pengoperasian Komputer
Shelly Eliyan Putri Dusun Bongkotan V V V @10.000 100.000 100.000
3. Taman Baca Nur Widya Ningrum Desa Bojasari V V V V @60.000 600.000 600.000
4.Sosialisasi Sanitasi Lingkungan
Annisa Lufi Ningtiyas Desa Bojasari V V @75.000 750.000 750.000
5. Jalan Sehat dan Senam Kartika Sari Dusun Bongkotan dan
Dusun Kunci V @100.000 1.000.000 1.000.000
6. Pengolahan Combro Varian
Dwi Setyaningsih Dusun Bongkotan dan Dusun Kunci
V V @45.000 450.000 450.000
13
Rasa (Ayam dan Sosis Sapi)
7.Pengembangan Wisata Situs Bongkotan
Alkhan Afdian Dusun Bongkotan V @50.000 500.000 500.000
8. Penanaman Pohon
Shelly Eliyan Putri Desa Bojasari V @20.000 200.000 200.000
9. Kerja Bakti Yosan Asyhada Desa Bojasari V V @30.000 300.000 300.000
10. Pembuatan Pupuk Kompos
Galih Ady Prayitno
Kelompok Wanita Tani Dusun Kunci V V V V @10.000 100.000 100.000
11. Profil Desa Tabah Akbar Budiarto Desa Bojasari V V V V V @15.000 150.000 150.000
12. Siraman Rohani
Tabah Akbar Budiarto & Annisa Lufi Ningtiyas
Desa Bojasari V V V V V V @30.000 300.000 300.000
14
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN PELAKSANAAN PROGRAM KERJA
4.1 Program Tematik
A. Bidang Ekonomi
Pengelolahan Combro Varian Rasa
Program pengolahan combro varian rasa ini dilakukan untuk
meningkatkan keterampilan masyarakat dalam pengolahan combro
menjadi berbagai varian rasa dikarenakan sebagian besar masyarakat
Desa Bojasari bermata pencaharian sebagai buruh tani. Kegiatan
pelatihan combro varian rasa bertujuan untuk pembaharuan rasa combro
agar bervariasi dan terlihat lebih menarik bagi konsumen sehingga dapat
meningkatkan produksi combro dan memberikan tambahan keuntungan
bagi industri pembuatan combro, combro varian rasa yang dibuat yaitu
combro rasa ayam dan combro rasa sosis sapi.
Program ini berlangsung pada minggu kelima dan minggu keenam.
Lokasi pembuatan combro varian rasa yaitu bertempat di rumah Bapak
Suprayitno selaku produsen pembuat combro singkong yang kemudian
diikuti oleh karyawan Bapak Suprayitno dan para produsen combro
lainnya dari Dusun Kunci dan Dusun Bongkotan. Waktu pembuatan
combro varian rasa berlangsung selama 7 jam.
Keberlanjutan dari program pengelolaan combro varian rasa yaitu
para produsen pembuat combro dapat memanfaatkan dari pelatihan
pembuat combro varian rasa dengan mencoba memproduksi combro dan
memasarkannya, serta dengan adanya pengelolaan combro varian rasa
diharapkan masyarakat menjadi lebih kreatif. Apalagi dalam kegiatan ini
memiliki pengaruh besar untuk kemajuan inovasi di masa mendatang
khususnya pada sektor ekonomi.
15
Gambar 4.1 Proses Pembuatan Combro Varian Rasa (Ayam dan Sosis Sapi)
4.2 Program Pendukung
A. Bidang Pendidikan
1. Bimbingan Belajar
Pada kegiatan bimbingan belajar, berisi kegiatan bimbingan belajar
bagi siswa Sekolah Dasar khususnya mata pelajaran Bahasa Inggris.
Program ini akan membantu siswa untuk lebih memahami kosa kata dalam
Bahasa Inggris di sekolah dengan dibimbing oleh tim KKN yang secara
bergantian akan menjadi tentor bagi siswa Sekolah Dasar di Desa Bojasari.
Persiapan yang dilakukan untuk bimbingan belajar yaitu
menyiapkan tempat untuk bimbingan belajar dan menyiapkan
perlengkapan alat tulis. Waktu pelaksanaan bimbingan belajar
dilaksanakan pada minggu ketiga hingga minggu kelima.
Evaluasi program bimbingan belajar yaitu karena lokasi untuk
bimbingan belajar yang kurang kondusif, maka diperlukan lokasi yang
kondusif jika akan melakukan bimbingan belajar, partisipasi murid yang
16
kurang sehingga diperlukan adanya sosialisasi atau pemberitahuan akan
adanya program bimbingan belajar yang akan diadakan.
Keberlanjutan program bimbingan belajar, diharapkan anak-anak
yang mengikuti bimbingan belajar dapat lebih memahami pelajaran
terutama mata pelajaran Bahasa Inggris.
Gambar 4.2 Proses Bimbingan Belajar Bahasa Inggris
2. Pengoperasian Komputer
Pada kegiatan pengoperasian komputer berisi kegiatan pengenalan
dan pembelajaran bagaimana cara mengoperasikan komputer khususnya
pada program-program yang ada di komputer, seperti Microsoft Word.
Dengan adanya program ini, diharapkan dapat membantu siswa dalam
pembelajaran di dalam maupun di luar sekolah. Persiapan yang dilakukan
untuk pelatihan pengoperasian komputer yaitu menyiapkan tempat untuk
pelatihan pengoperasian komputer dan menyiapkan perlengkapan seperti
komputer dan proyektor. Waktu pelaksanaan bimbingan belajar
dilaksanakan pada minggu ketiga hingga minggu kelima.
17
Evaluasi program pelatihan pengoperasian komputer yaitu karena
lokasi untuk pelatihan pengoperasian komputer yang kurang kondusif,
maka diperlukan lokasi yang kondusif jika akan melakukan program
pelatihan pengoperasian komputer, partisipasi murid yang kurang sehingga
diperlukan adanya sosialisasi atau pemberitahuan akan adanya program
pelatihan pengoperasian komputer yang akan diadakan.
Keberlanjutan program pelatihan pengoperasian komputer,
diharapkan anak-anak yang mengikuti pelatihan pengoperasian komputer
dapat lebih memahami penggunaan komputer.
Gambar 4.3 Proses Pengoperasian Komputer
3. Taman Baca (Perpustakaan Desa)
Perpustakaan desa merupakan instrumen penting sebagai wadah
informasi dan ilmu pengetahuan warga masyarakat yang tinggal di desa-
desa. Perpustakaan yang mengoleksi dan menyimpan banyak buku sangat
penting bagi terbentuknya peradaban masyarakat desa yang
berpengetahuan bahkan mempunyai intelektualitas.
18
Dalam perpustakaan desa seyogyanya terdapat bermacam-macam
buku bacaan, baik untuk anak-anak, remaja maupun orangtua. Namun,
kondisi perpustakaan sekarang ini belum difungsikan secara optimal.
Banyak buku bacaan yang kurang terawat, jumlah buku yang masih
sedikit, penataan buku yang membuat pengunjung kesusahan dalam
mencari buku yang diinginkan. Oleh karena itu, tim KKN berupaya untuk
meremajakan perpustakaan Desa Bojasari sehingga lebih menyenangkan
ketika difungsikan sebagaimana seharusnya.
Pengaturan buku, penambahan buku, pelabelan buku, penataan
kembali administrasi perpustakaan desa dan penataan ruang perpustakaan
diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi perpustakaan desa sebagai
sarana membaca bagi warga Desa Bojasari. Buku-buku yang terdapat di
perpustakaan Desa Bojasari di antaranya antara lain, buku cerita anak,
novel, pengetahuan umum, dan majalah.
Persiapan yang dilakukan untuk perpustakaan desa yaitu
menyiapkan data label buku yang akan diperlukan, peralatan untuk
mendekorasi (foto presiden dan wakil presiden). Waktu pelaksanaan dalam
mendekorasi perpustakaan desa dilaksanakan pada minggu kedua hingga
minggu kelima.
Evaluasi program perpustakaan desa, yaitu belum adanya pengelola
dalam mengurus perpustakaan, kurangnya partisipasi masyarakat dalam
minat membaca. Keberlanjutan dari program perpustakaan desa
diharapkan anak-anak dapat meningkatkan partisipasi dalam minat
membaca.
19
Gambar 4.4 Proses Penataan Taman Baca
B. Bidang Kesehatan
1. Sosialisai Sanitasi Lingkungan
Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang
menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau
peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh
bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
Program sosialisasi sanitasi ini memiliki indikator outcome dan
output. Indikator outcome yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan
penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan
perilaku, sedangkan indikator output yaitu individu dan komunitas yang
mempunyai akses terhadap sarana sanitasi dasar atau rumah tangga yang
telah menerapkan pengelolaan air minum dan makanan.
Kegiatan ini berisi sosialisasi tentang penggunaan sanitasi yang
sehat. Sosialisasi yang dilakukan yaitu untuk menghimbau kepada
masyarakat agar menggunakan sanitasi yang sehat dan tidak menimbulkan
virus atau penyakit bagi keluarga agar tidak lagi menggunakan sanitasi yang
buruk dan mencemari lingkungan.
Persiapan yang dilakukan untuk sosialisasi sanitasi lingkungan
yaitu menyiapkan laptop dan proyektor serta materi sosialisasi sanitasi
lingkungan. Waktu pelaksanaan dalam program sosialisasi sanitasi
lingkungan ini yaitu pada minggu ketiga dan minggu keempat.
20
Evaluasi program sosialisasi sanitasi lingkungan yaitu belum
adanya keinginan atau rasa ingin tahu dari masyarakat khususnya warga
Desa Bojasari akan pentingnya sanitasi lingkungan berupa jamban sehat.
Keberlanjutan dari program sosialisasi sanitasi lingkungan ini diharapkan
masyarakat menjadi lebih sadar akan pentingnya sanitasi yang sehat.
Gambar 4.5 Proses Sosialisasi Sanitasi Lingkungan
2. Jalan Sehat dan Senam
Program ini meliputi jalan sehat dan senamwarga Desa Bojasari
khususnya Dusun Bongkotan dan Dusun Kunci yang dilakukan oleh tim
KKN Lokasi Tahap I Unnes. Salah satu pola hidup sehat adalah rajin
berolahraga. Begitu besar manfaat olahraga bagi jiwa dan raga kita, namun
kesadaran untuk berolahraga masing sangat rendah. Berkaitan dengan hal
ini, maka perlu adanya kegiatan yang mengajak masyarakat untuk
berolahraga.
Jalan sehat dan senam akan dilakukan satu kali Sebelum dan
sesudah melakukan jalan sehat akan dilakukan senam. Jalan sehat dapat
mencegah stress yang berlebihan karena ketika kita melakukan olahraga
21
(gerak tubuh), maka otak akan memproduksi hormon endorphin yang
fungsinya adalah menenangkan dan menimbulkan rasa nyaman bagi yang
bersangkutan.
Pada kegiatan jalan sehat, seluruh peserta diberikan nomor undian
di pertengahan jalan sehat yang berlokasi di Halaman Masjid Dusun
Kunci, dan dilakukan pengundian doorprize untuk menarik peserta jalan
sehat, sedangkan pada kegiatan senam, seluruh peserta diharapkan berbaris
yang rapi dan berlokasi di Halaman Masjid Dusun Bongkotan.
Persiapan yang dilakukan untuk jalan sehat yaitu menyiapkan
hadiah, menyiapkan panggung, menyiapkan alat musik (sound system),
mengondisikan peserta jalan sehat. Waktu pelaksanaan dalam program
jalan sehat dan senam yaitu di pagi hari, dimana program inidilaksanakan
pada minggu keempat. Persiapan yang dilakukan dalam senam yaitu
menyiapkan alat musik (sound system) dan laptop, serta mengondisikan
peserta senam.
Evaluasi program jalan sehat yaitu kurangnya partisipasi dari
masyarakat, kurangnya koordinasi antar panitia, sedangkan untuk senam
waktu pelaksanaannya kurang, kurangya kesiapan antara panitia dengan
masyarakat.
Keberlanjutan dari program jalan sehat, diharapkan masyarakat
sadar akan pentingnya kesehatan dengan cara berolahraga, sedangkan
untuk program senam diharapkan masyarakat Desa Bojasari khususnya
warga Dusun Kunci dan Dusun Bongkotan dapat menyempatkan waktu
untuk berolahraga (senam) minimal seminggu sekali.
22
Gambar 4.6 Proses Jalan Sehat dan Senam
C. Bidang Lingkungan
1. Kerja Bakti
Kerja bakti merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok
orang untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik dan memperindah
lingkungan. Biasanya kerja bakti dilakukan setiap hari libur oleh
masyarakat. Karena kerja bakti itu dilakukan oleh kelompok, maka dari itu
menunggu waktu yang tepat, yaitu para pelaksana kerja bakti itu libur dan
benar-benar free tidak ada kegiatan.
Kerja bakti merupakan kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok
orang untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik dan memperindah
lingkungan. Kegiatan kerja bakti dilaksanakan di sekitar Wisata Situs
Bongkotan dan Lapangan Desa Bojasari yang bertujuan untuk
membersihkan lingkungan dan memberikan perawatan situs agar lebih
terjaga.
Persiapan yang dilakukan untuk kerja bakti yaitu menyiapkan alat-
alat yang diperlukan untuk kerja bakti, mengkndisikan masyarakat untuk
membantu dalam program kerja bakti. Waktu pelaksanaan program ini
yaitu dilaksanakan pada minggu ketiga dan minggu keenam.
Evaluasi program kerja bakti yaitu kurang meratanya lokasi-lokasi
yang dibersihkan (belum mencakup satu desa) hanya dilakukan di Wisata
Situs Bongkotan dan Lapangan Desa Bojasari. Keberlanjutan dari program
kerja bakti yakni diharapkan masyarakat dapat mengagendakan waktu
untuk mengadakan kerja bakti setiap minggu.
23
Gambar 4.7 Proses Kerja Bakti
2. Pembuatan Pupuk Kompos
Pengadaan pupuk kompos ini dilakukan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat Desa Bojasari dalam menjaga lingkungan sekitar.
Dengan adanya program pembuatan pupuk kompos, diharapkan dapat
mendorong masyarakat untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan
sekitar, serta mampu mengelola sampah dengan efektif sehingga nantinya
dapat bermanfaat bagi masyarakat Desa Bojasari.
Tujuan kegiatan pengadaan rumah kompos yaitu untuk menjaga
kebersihan lingkungan sekitar dan mengubah pola pikir masyarakat untuk
tidak membuang sampah di sungai. Sasaran yang menjadi program ini
adalah seluruh warga masyarakat di Desa Bojasari, khususnya pada
Kelompok Tani Wanita yang berada di Dusun Kunci.
Persiapan yang dilakukan untuk pembuatan pupuk kompos yaitu
peralatan untuk pembuatan pupuk kompos (karung goni, zat kimia, tong
sampah). Waktu pelaksanaan program ini yaitu dilaksanakan pada minggu
ketiga hingga minggu keenam.
24
Evaluasi program pembuatan pupuk kompos yaitu tempatnya yang
kurang memadai, tidak adanya pemantauan yang berkala dalam
pembusukan sampah yang terjadi, dan kurang kondusifnya tempat yang
digunakan untuk pembuatan pupuk kompos. Keberlanjutan dari program
pembuatan pupuk kompos,diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan
limbah sampah yang ada untuk pembuatan pupuk kompos.
Gambar 4.8 Proses Pembuatan Pupuk Kompos
D. Bidang Infrastruktur
1. Pengembangan Wisata Situs Bongkotan
Pengembangan pariwisata adalah segala kegiatan dan usaha yang
terkoordinasi untuk menarik wisatawan dan menyediakan semua sarana
dan prasarana, baik berupa barang atau jasa dan fasilitas yang diperlukan
guna melayani kebutuhan wisatawan. Kegiatan pengembangan Wisata
Situs Bongkotan ini bertujuan untuk mempopulerkan Wisata Situs
Bongkotan sebagai embrio wisata di Kabupaten Wonosobo sehingga dapat
dikenal oleh masyarakat luas. Pengembangan Wisata Situs Bongkotan
yang dilakukan yaitu dengan pemberian papan penunjuk jalan menuju
situs untuk memberikan informasi berupa rute menuju Situs Bongkotan.
25
Persiapan yang dilakukan untuk pengembangan Wisata Situs
Bongkotan yaitu pemasangan plang untuk penunjuk jalan menuju ke arah
situs. Waktu pelaksanaan program ini yaitu pada minggu pertama.Evaluasi
dari program pengembangan Wisata Situs Bongkotan yaitu pembuatan
papan penunjuk arah yang kurang maksimal. Keberlanjutan dari program
kerja ini yaitu diharapkan dapat mengenalkan Wisata Situs Bongkotan
kepada masyarakat secara luas.
Gambar 4.9 Proses Pengembangan Wisata Situs Bongkotan
E. Bidang Sosial
1. Profil Desa
Profil desa merupakan gambaran secara menyeluruh tentang
karateristik Desa/Kelurahan yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber
daya alam, sumber daya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana, serta
perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi Desa/Kelurahan.
Persiapan yang dilakukan untuk profil desa yaitu pengumpulan data
potensi Desa/Kelurahan serta data dasar keluarga. Waktu pelaksanaan dalam
26
pembuatan profil desa dilaksanakan pada minggu kedua hingga minggu
keenam. Evaluasi dari program pembuatan profil desa yaitu data yang kurang
lengkap. Keberlanjutan dari program profil desa diharapkan dapat membantu
masyarakat untuk lebih memahami tentang potensi desa.
2. Siraman Rohani
Siraman rohani merupakan kegiatan yang bersifat keagamaan. Siraman
rohani meliputi pengajian putri, pengajian laki-laki, pengajian bulanan,
dan pengajian setiap Sabtu malam (berjanjen).
Persiapan yang dilakukan untuk siraman rohani yaitu menyiapkan
konsumsi, mengondisikan anggota pengajian. Waktu pelaksanaan dalam
siraman rohani dilaksanakan pada minggu pertama hingga minggu
keenam. Evaluasi dari program siraman rohani yaitu kurangnya partisipasi
dari para pemuda dan pemudi dalam mengikuti kegiatan siraman rohani.
Keberlanjutan dari program siraman rohani ini diharapkan agar pemuda
dan pemudi dapat berpartisipasi dalam kegiatan siraman rohani.
Gambar 4.10 Proses Siraman Rohani
27
4.3 Program Konservasi
A. Penanaman Pohon
Pohon merupakan tumbuhan yang dapat memberikan ketentraman,
kesegaran dan kenyamanan bagi seluruh mahkluk hidup. Pohon juga
sangat bermanfaat baik bagi kesehatan keluarga, hewan ternak dan yang
paling penting adalah kesehatan masyarakat Desa Bojasari. Pohon juga
mempunyai peran penting dalam menjaga kelestarian lingkungan. Selain
itu, program ini sesuai dengan program konservasi yang telah ada di
Unnes sebagai kampus Konservasi.
Program penanaman pohon yang berlangsung bertujuan untuk
penghijauan dan mengaktifkan lahan kurang produktif menjadi lahan
produktif di Desa Bojasari serta menambah daerah resapan tanah untuk
menyimpan air tanah dan mengurangi pemanasan global. Kegiatan
penanaman pohon dilakukan di sekitar Lapangan Desa Bojasari agar
memberikan penghijauan di lapangan dan sebagai sarana untuk
melaksanakan program konservasi yang sesuai dengan program Unnes.
Persiapan yang dilakukan untuk penanaman pohon yaitu pembelian
bibit pohon genetri, menyiapkan alat-alat bercocok tanam. Waktu
pelaksanaan program ini yaitu dilaksanakan pada minggu keenam.
Evaluasi dari program penanaman pohon yaitu hanya fokus pada satu
lokasi, serta tidak melibatkan banyak masyarakat dalam proses penanaman
pohon. Keberlanjutan dari program penanaman pohon ini diharapkan agar
masyarakat menjadi lebih peduli terhadap lingkungannya supaya menjadi
hijau kembali.
28
Gambar 4.11 Proses Penanaman Pohon
Tabel 4.1 Penanaman Pohon
Jenis
Pohon
Jumlah
Pohon
Lokasi
PenanamanSumber Pohon
Estimasi
Dana
Genitri 50Lapangan Desa
BojasariBeli sendiri Rp 100.000,00
29
BAB 5
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Dari semua program yang telah terlaksana dapat disimpulkan bahwa, semua
program kerja dalam kegiatan KKN Lokasi Tahap I Unnes di Desa Bojasari berjalan
dengan lancar. Hal ini dikarenakan adanya dukungan dari berbagai pihak, baik warga
masyarakat Desa Bojasari, tim KKN itu sendiri dan Dosen Pembimbing Lapangan.
Keantusiasan dan partisipasi warga Desa Bojasari juga sangat mendukung kelancaran
terlaksananya program kerja KKN Lokasi Tahap I Unnes di Desa Bojasari.
Berkaitan dengan pembentukan Posdaya, maka Posdaya yang dibentuk oleh tim
KKN Lokasi Tahap I Unnes di Desa Bojasari adalah pembentukan Posdaya baru dengan
nama “Posdaya Kreatif Inovatif”. Di bidang pendidikan diwakili dengan program
Bimbingan Belajar, Pengoperasian Komputer, dan Taman Baca. Di bidang kesehatan
diwakili program Sosialisasi Sanitasi Lingkungan. Di bidang ekonomi diwakili dengan
Combro Varian Rasa (Rasa Ayam dan Sosis Sapi). Di bidang infrastruktur dan
lingkungan diwakili Program Pengembangan Wisata Situs Bongkotan, Pembuatan Pupuk
Kompos, Kerja Bakti, dan Penanaman Pohon.
Adapun simpulan secara rinci dalam empat pilar kegiatan Posdaya yang telah
dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Bidang Pendidikan
Program kerja bidang pendidikan berupa Bimbingan Belajar Bahasa
Inggris,Pelatihan Pengoperasian Komputer bagi siswa SD, dan Taman Baca yang
bertujuan untuk menghasilkan peserta didik yang aktif dan kreatif. Selain itu, diharapkan
peserta didik mampu bersaing dengan siswa lain dan mampu menumbuhkan kepercayaan
diri.
2. Bidang Kesehatan
Program kerja di bidang kesehatan bertujuan untuk menghasilkan masyarakat
yang sadar akan pentingnya pembuatan jamban agar lingkungan Desa Bojasari lebih
terjaga.
30
3. Bidang Ekonomi
Program kerja di bidang ekonomi bertujuan meningkatkan kreativitas warga
masyarakat dalam mengolah combro dengan varian rasa ayam dan sosis sapi yang
bertujuan untuk meningkatkan daya saing di pasaran, sehingga dapat meningkatkan
perekonomian Desa Bojasari.
4. Bidang Infrastruktur dan Lingkungan
Program di bidang ini dilakukan dengan pembuatan papan penunjuk arahuntuk
Pengembangan Wisata Situs Bongkotan di Dusun Bongkotan, Pembuatan Pupuk
Kompos, Kerja Bakti, dan Penanaman Pohon. Program Pengembangan Wisata Situs
Bongkotanberguna untuk memperkenalkan pariwisata yang berada di Desa Bojasari
khususnya di Dusun Bongkotan. Program pembuatan Pupuk Kompos bertujuan untuk
membangun kesadaran masyarakat untuk pemanfaatan sampah organik. Program Kerja
Bakti bertujuan untuk membangun kesadaran masyarakat mengenai pentingnya
kebersihan lingkungan. Program Penanaman Pohon bertujuan untuk mereboisasi lahan-
lahan yang gundul sehingga menjadikan daerah di Desa Bojasari lebih asri, rindang, dan
hijau.
5.2 Saran
Setelah melaksanakan seluruh program KKN Lokasi Tahap I Unnes di Desa
Bojasari yang disusun sesuai dengan proposal, maka kami dapat memberikan masukan
dan saran yang bertujuan untuk memberikan informasi untuk kebaikan seluruh
masyarakat di Desa Bojasari serta mahasiswa KKN, yaitu:
1. Bagi Masyarakat Desa Bojasari
a. Kerjasama dalam pelaksanaan program yang terjalin antara masyarakat Desa
Bojasari dengan Mahasiswa KKN Lokasi Tahap I Unnes selama ini diharapkan
dapat ditindaklanjuti dan dimanfaatkan secara optimal oleh masyarakat
setempat.
b. Perlu adanya usaha peningkatan kesadaran masyarakat untuk aktif dalam
program yang diselenggarakan oleh Tim KKN guna menambah pengetahuan
dan ketrampilan warga masyarakat.
c. Perlu adanya kesinambungan program dan koordinasi sehingga Posdaya yang
terbentuk dapat berperan secara optimal.