Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    1/19

    Pengenalan

    Selamat Meliala, ST, MT

    Analisa Sistem Tenaga I, 3 SKS

    Prasayarat : Dasar Konversi Energi Listrik dan

    Metode Numerik

    Tujuan:Memberikan pengertian tentang prinsip-

    prinsip analisis dan operasi sistem daya listrikpada keadaan tunak.

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    2/19

    Sistem Penilaian

    Kehadiran bisa mengikuti ujian Final diatas 75%

    Tugas dan Quizx 25%

    Midtest x 35 %

    Final Test x 40%

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    3/19

    Konsep-konsep dasar, pernyataan komponen-komponen sistem daya listrik, komponen-

    komponen simetris, gangguan simetris,

    Pemodelan dan perhitungan jaringan, Analisis

    aliran daya

    Pokok Bahasan

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    4/19

    Buku :

    - Analisa Sistem Tenaga Listrik edisi keempat

    Authors : William D. Stevenson, Jr

    - Modern Power System Analisis

    Authors : Nagrath L.J, Kothari D.P

    - Power System Analysis

    Authors : Grainger J. John, Stevenson W.D

    - Power System Analysis 2ed

    Authors Hadi Saadat

    - Computer Techniques in Power System Analysis

    Authors :Pai.M.A

    Daftar Referensi

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    5/19

    Notasi Subskrip Tunggal

    Notasi subskrip tunggal biasanya menggunakan tanda

    panah pada rangkaian listrik seperti Gambar 1 di bawahini:

    Eg = Emf, dan tegangan diantara titik a dan o= Vt

    Arus yang mengalir dalam rangkaian adalah ILdan

    tegangan padaZLadalah VL

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    6/19

    Untuk spesifikasi fasor pada tegangan VLdiberi tanda +

    dan sebagai polaritas menunjukan arah arus padarangkaian AC fasa tunggal.

    Tegangan sesaat vtpositif jika terminal dengan tanda +

    benar-benar berada pada potensial lebih tinggi daripada -,

    dan pada setengah siklus pada tanda + menjadi negatifdan vtmenjadi negatif.

    Panah yang searah dengan arah arus disebut aliran arah

    arus. Dan ketika arus sebenarnya atau IL berlawanan

    arahnya disebut arus negatif.

    Jadi persamaan fasor arus pada Gambar 1. sbb:

    A

    Lt

    Z

    VVIL

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    7/19

    Lanjutan

    dan tegangan Vt:

    Untuk tegangan sesaat pada Gambar 1, vadan teganganfasor Vamenyatakan tegangan pada simpul a terhadap

    simpul referensi o, vapositif jikaa berada pada potensial

    yang lebih tinggi dari o. yaitu

    va= vt vb = vL

    Va = Vt Vb = VL

    LLt ZIEgV .

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    8/19

    Notasi Subskrip Ganda

    Pada penggunaan tanda polaritas tegangan dan arus bisa

    dihindari dengan notasi subskrip ganda.

    Umumnya digunakan pada rangkaian tiga fasa.

    Urutan subskrip yang ditambah pada lambang arus

    sudah menjelaskan arah aliran arus, jika arus tersebutdianggap positif.

    Contoh pada Gambar 1, menunjukkan dari a ke b

    memberikan arah positif IL dan dalam notasi subskrip

    ganda iabatau samadengan

    iba.

    Tegangan sesaat vab positif selama siklus saat berada

    potensial lebih tinggi dari b pada Gambar 1.

    Tegangan fasor Vab adalah Aabab ZIV .

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    9/19

    DimanaZAimpedansi kompleks yang dilalui arus Iab yangmengalir dari titik a ke b, atau dalam subskrip ganda

    disebutZab.

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    10/19

    Hubungan subskrip tunggal dan subskrip

    ganda pada rangkaian Gambar 1

    Masing-masing Tegangan fasoradalah Vt = Va= Va0 ,VL = Vb = Vba

    Urutan titik titik tegangan pada Gambar 1. yang

    mengelilingi lingkaran tertutup tersebut yaitu:

    Voa+ Vab+ Vbn= 0

    Dengan mengantikan VoadenganVao danVab=IabZA

    maka -Vao+ IabZA+ Vbn atau

    A

    bna

    ab

    Z

    VVI

    0

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    11/19

    Pendahuluan Konsep Segitiga Daya

    Daya Apparent : S = V x I (VA)

    Daya Aktif : P = V x I cos (Watt)

    Daya Reaktif Q = V x I sin

    (VAr)

    P

    SQ

    Hubungan Segitiga Daya

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    12/19

    Daya pada rangkaian AC satu fasa

    Tegangan suplai satu fasa ke beban seperti pada Gambar 2.

    Tegangan sesaat(instantaneous) yaitu

    Arus sesaat(instantaneous) yaitu Jadi daya instantaneous yang dikirim ke beban adalah hasil

    kali tegangan dan arus yaitu

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    13/19

    DayapRdanpX

    Indetitas trigonometrik persamaan daya sesaat

    sebagai berikut:sehingga bisap(t) diuraikan sbb:

    Dalam bentuk rms sbb:

    : sudut diantara tegangan dan arus, atau sudut

    impedansi, jika positif lagging, jika negatif leading

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    14/19

    Sehingga DayapRdanpX

    Daya pR(t) sesaat adalah

    Dan daya rata-rata sinusoidal dikirimkan ke beban

    sbb:

    Daya px(t) sesaat adalah

    Dan daya reaktifpX(t)sbb:

    Daya sinusoidal dengan frekwensi 2

    kali frekwensi sumber

    Osilasi daya reaktif sinusoidal

    dengan frekwensi 2 kali frekwensi

    sumber

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    15/19

    Contoh Soal Gambar 2

    Tegangan suplai Gambar 2, v(t) = 100 cos t danbeban induktif dengan impedansi Z = 1,2560.

    Tentukan arus sesaat i(t)dan daya sesaatp(t).

    Gunakan Matlab untuk memploti(t), v(t), p(t), pR(t)

    dan pX(t) selama interval 0 sampai 2.

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    16/19

    Jawab

    Arus maks:

    Arus sesaat dan daya sesaat sbb:

    Listing menggunakan MATLAB

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    17/19

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    18/19

    Output skop v(t), i(t), p(t), pr(t), px(t)

  • 7/22/2019 Analisa Sistem Tenaga I Pertemuan I

    19/19

    Daya Kompleks