27
PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI TSK SURALAYA UNIT 8 TELAAHAN STAF NAMA :RIZKI ANJAR NUGROHO NIP :8208106Z JABATAN :AE SUPERVISI KONSTRUKSI MESIN JUDUL :ANALISA KEBUTUHAN TENAGA SUPERVISOR PADA PEKERJAAN SUPERVISI KONSTRUKSI

Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor

Citation preview

Page 1: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO)

JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

TSK SURALAYA UNIT 8

TELAAHAN STAF

NAMA : RIZKI ANJAR NUGROHO

NIP : 8208106Z

JABATAN : AE SUPERVISI KONSTRUKSI MESIN

JUDUL : ANALISA KEBUTUHAN TENAGA SUPERVISOR

PADA PEKERJAAN SUPERVISI KONSTRUKSI

Page 2: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

FEBRUARI, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor pada Pekerjaan

Supervisi Konstruksi

Nama : Rizki Anjar Nugroho

NIP : 8208106Z

Jabatan : PLT Asisten Manajer Manajemen Konstruksi Pembangkit

UMK III

Menyetujui, Jakarta, Februari 2013

Mentor Siswa OJT

Deputi Manajer Operasi II

M. Syamsul Arifin Rizki Anjar Nugroho

NIP: 6793143Z NIP: 8208106Z

Mengetahui,

General Manajer Manajer Keuangan dan SDM

PT PLN (Persero) JMK PT PLN (Persero) JMK

Eddy Pamostang Manik Titiek Tjahjaningsih

NIP: 5884025Z NIP: 6185058Z

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z ii

Page 3: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Puji syukur kehadirat Allah SWT atas

rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan

telaahan staf dengan judul “Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan

Supervisi Konstruksi”.

Penulis menyampaikan terima kasih kepada General Manager PT PLN

(Persero) Jasa Manajemen Konstruksi atas kesempatan yang diberikan untuk

dapat berpartisipasi dalam penyusunan telaahan staf EE4. Terima kasih juga

diucapkan kepada Deputi Manajer Operasi II Kantor Induk serta Manajer

Keuangan dan SDM Kantor Induk atas bimbingan dan dukungannya sehingga

telaahan staf ini dapat diselesaikan.

Penulis menyadari sepenuhnya, masih banyak kekurangan yang ada dalam

telaahan staf ini, untuk itu saran dan kritik membangun dari berbagai pihak sangat

diharapkan untuk penyempurnaannya. Akhirnya penulis berharap semoga

telaahan staf ini dapat memberikan manfaat lebih luas serta menjadi ladang amal

yang tak berbatas. Amiin.

Jakarta, Februari 2013

Penulis

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z iii

Page 4: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii

KATA PENGANTAR............................................................................................iii

DAFTAR ISI...........................................................................................................iv

DAFTAR TABEL....................................................................................................v

DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vi

ABSTRAK.............................................................................................................vii

BAB I LATAR BELAKANG.................................................................................1

BAB II PERMASALAHAN...................................................................................1

BAB III PERSOALAN...........................................................................................3

BAB IV PRA ANGGAPAN...................................................................................3

BAB V FAKTA YANG MEMPENGARUHI........................................................5

BAB VI PEMBAHASAN..............................................

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z iv

Page 5: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

DAFTAR TABEL

No table of figures entries found.

In your document, select the words to include in the table of contents, and then on

the Home tab, under Styles, click a heading style. Repeat for each heading that

you want to include, and then insert the table of contents in your document. To

manually create a table of contents, on the Document Elements tab, under Table

of Contents, point to a style and then click the down arrow button. Click one of

the styles under Manual Table of Contents, and then type the entries manually.

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z v

Page 6: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

DAFTAR GAMBAR

No table of figures entries found.

In your document, select the words to include in the table of contents, and then on

the Home tab, under Styles, click a heading style. Repeat for each heading that

you want to include, and then insert the table of contents in your document. To

manually create a table of contents, on the Document Elements tab, under Table

of Contents, point to a style and then click the down arrow button. Click one of

the styles under Manual Table of Contents, and then type the entries manually.

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z vi

Page 7: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

ABSTRAK

Supervisi proyek pembangkit merupakan bagian dari keseluruhan proses pembangunan

proyek yang ditugaskan oleh PT. PLN (Persero) kepada PT. PLN (Persero) Jasa Manajemen

Konstruksi. Supervisor sebagai pelaksana supervisi pembangkit bertugas mengawasi konstruksi

yang dilakukan oleh kontraktor dengan memperhatikan kualitas dan waktu. Tenaga supervisi

kebutuhannya disesuaikan dengan pekerjaan konstruksi yang sedang berlangsung. --> latar blkg

Beberapa kendala yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan tenaga supervisor di

lapangan bisa beragam seperti; jumlah supervisor tidak sesuai, tingkat kualifikasi supervisor tidak

sesuai, dan penyediaan tenaga supervisor yang membutuhkan waktu. Hal ini berakibat kepada

efektifitas pelaksanaan pekerjaan proyek yang kurang optimal. --> masalah

Jika di suatu proyek dengan dengan tahapan proses konstruksi yang dimulai dari

pekerjaan sipil, kemudian dilanjutkan dengan mekanikal, elektrikal, dan instrumentasi bisa

terpantau kebutuhannya, maka pengawasan proyek tidak akan mengalami kendala. Pengawasan

tiap bidang (sipil, mekanikal, elektrikal, dan instrumen) sebaiknya dilaksanakan dengan supervisor

dengan bidang ilmu yang sama. Saat proyek akan mengalami fasa/tahapan pekerjaan yang

membutuhkan kualifikasi dan spesialisasi dalam bidang tertentu, maka dengan adanya pemantauan

tersebut tidak akan terjadi kekurangan jumlah supervisor, kualifikasi, maupun dalam penyediaan

tenaga supervisor. --> pra anggapan

Realisasi Man Month per bulan dapat dievaluasi dengan memperhatikan Usulan

Distribusi Man Month pada Persetujuan Proposal dan Rencana Biaya Tunai Pekerjaan Supervisi

Konstruksi. --> fakta yg mempengaruhi

Kata Kunci: Supervisor, Pemetaan Supervisor

untuk abstraksi belum menggambarkan hasil yang dicapai, harus dilengkapi hingga

menggambar isi dari penulisan TS ini.

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z vii

Page 8: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB I

LATAR BELAKANG

Supervisor sebagai pelaksana supervisi pembangkit di lokasi proyek

memegang peranan penting dalam kegiatan supervisi. Supervisor bertugas mengawasi

konstruksi yang dilakukan oleh kontraktor dengan memperhatikan kualitas dan

waktu. Supervisor harus bisa mengambil keputusan yang cepat dan juga sebagai

jembatan penghubung antara kontraktor dengan Owner. Supervisor harus memiliki

tingkat pengetahuan yang cukup untuk mengawasi sesuai dengan bidang ilmu yang

ditekuninya dari bangku pendidikan dan juga pengalaman.

Dengan keterbatasan supervisor yang tersedia di lokasi proyek, PLN

dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Kualitas pengawasan yang menurun,

terhambatnya progres pekerjaan, sampai kepada internal konflik dalam PLN.

Dengan memperhatikan uraian tersebut di atas, untuk memenuhi kuantitas dan

kualitas supervisor di proyek perlu dilakukan pemetaan atas penempatan dan

kebutuhan supervisor yang dikaitkan dengan dari Project schedule.

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 1

Page 9: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB II

PERMASALAHAN

Untuk menjaga agar pelaksanaan supervisi proyek dikatakan baik adalah

dengan menjaga kualitas dan tepat waktu penyelesaian. Berkaitan dengan pemenuhan

kebutuhan tenaga supervisor di lapangan seperti; jumlah supervisor, tingkat

kualifikasi supervisor, dan penyediaan tenaga supervisor yang disebabkan oleh pola

pemetaan supervisor yang tidak baik akan berakibat kepada kurang optimalnya

pelaksanaan pekerjaan proyek.

Jumlah tenaga supervisor di lokasi proyek yang tidak sesuai bisa

mempengaruhi efektifitas kerja. Kontraktor terkadang harus menunggu supervisor

PLN untuk melakukan pengecekan pekerjaan bersama-sama. Karena jumlah yang

tidak sesuai tersebut, terkadang tidak sering supervisor dihadapkan dengan beban

kerja yang menumpuk. Dengan demikian, secara tidak langsung turut menyumbang

keterlambatan penyelesaian proyek.

Tenaga supervisor di lapangan yang tidak sesuai dengan kualifikasi bidang

kerja yang berlangsung saat itu bisa mengakibatkan kesalahan tanggung jawab.

Pengawasan pekerjaan sipil yang dilakukan oleh supervisor elektrikal bisa berakibat

salahnya dalam pengambilan keputusan apakah sesuai dengan persyaratan dalam

bidang sipil apakah tidak. Tenaga supervisor yang tidak memiliki pengetahuan yang

cukup dalam mengawasi bidang kerjanya bisa mengakibatkan mutu yang tidak sesuai

dengan Dokumen Kontrak dan Standard Internasional. Sehingga komunikasi teknis

tidak sejalan.

Kebutuhan tenaga supervisor yang tidak terencanakan dengan baik, hanya

berdasarkan input/masukan sepihak dari tim supervisi akan berpengaruh terhadap

pemenuhan kebutuhan tenaga supervisi di lokasi proyek. Saat kebutuhan akan tenaga

supervisor mendesak, namun tidak ada pemenuhan, akan mengakibatkan kekurangan

pengawasan sehingga target man month tidak terpenuhi.

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 2

Page 10: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB III

PERSOALAN

Di dalam melaksanakan kegiatan kerja, karyawan tidak akan terlepas dari

semangat dan kegairahan kerja sehingga karyawan tersebut akan selalu mampu

melaksanakan pekerjaan dengan baik. Semangat kerja adalah dorongan yang

menyebabkan melakukan pekerjaan secara lebih giat, sehingga dengan demikian

pekerjaan akan dapat diharapkan lebih cepat dan lebih baik. Sedangkan kegairahan

kerja adalah kesenangan yang mendalam terhadap pekerjaan yang dilakukan.

Dari permasalahan yang telah disebutkan sebelumnya, PLN JMK di lokasi

proyek dihadapkan dengan persoalan:

Jumlah tenaga supervisor di lokasi proyek yang tidak tercukupi.

Beban kerja yang menumpuk.

Tenaga supervisor di lapangan yang tidak sesuai dengan bidang kerja yang

berlangsung saat proyek berjalan.

Tenaga supervisor yang tidak memiliki pengetahuan yang cukup dalam

mengawasi bidang kerjanya.

Kebutuhan tenaga supervisor di lokasi proyek yang tidak terencana dengan baik.

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 3

Page 11: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB IV

PRA ANGGAPAN

Sesuai dengan permasalahan dan persoalan yang telah disebutkan sebelumnya

yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan tenaga supervisor di lapangan seperti;

jumlah supervisor, tingkat kualifikasi supervisor, dan penyediaan tenaga supervisor

yang disebabkan oleh pola pemetaan supervisor yang tidak baik akan berakibat

kepada efektifitas pelaksanaan pekerjaan proyek yang kurang optimal. Maka untuk

menghindari hal-hal tersebut diatas kiranya perlu dilakukan:

1. Evaluasi terhadap Project progress dikaitkan dengan pemenuhan kebutuhan

supervisor yang dilakukan 3 bulan ahead schedule.

2. Evaluasi terhadap pemetaan SDM (pegawai) di lokasi proyek berdasarkan

tingkatan kualifikasi jenjang pendidikan, bidang kompetensi, dan pengalaman

kerja.

3. Peningkatan kemampuan dan kompetensi supervisor di lokasi proyek.

4. Memperbanyak buku-buku referensi khususnya dalam manajemen proyek.

5. Memperbanyak buku-buku referensi standard Internasional yang berlaku.

6. Merangkul dan bekerja sama dengan pihak penyedia jasa tenaga kerja (PJTK)

selain PT Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia.

7. Merubah persyaratan pada Surat Penugasan dari Owner bahwa supervisor dapat

dikategorikan tidak hanya terhadap pengalaman kerja dan Grade, tapi dengan

kompetensinya.

8. Melakukan kerjasama dengan pihak institusi formal sehingga secara tidak

langsung akan mengenalkan tentang Manajemen Konstruksi kepada generasi

selanjutnya dan diharapkan dapat memberikan SDM yang cukup matang untuk

bekerja di PLN JMK.

9. Pengoptimalisasian pembobotan pekerjaan dengan memberikan upah lembur dan

extra fooding bagi supervisor yang bekerja diluar jam kerja.

10. Penambahan fasilitas pendukung kerja seperti High-speed scanner, temperature

gun, kamera digital, senter LED, dan welding gauge.

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 4

Page 12: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB V

FAKTA YANG MEMPENGARUHI

Beberapa fakta yang mempengaruhi dalam pengambilan Telaahan staf ini

meliputi:

1. Surat Penugasan No. 01185/121/DIRKIT/2006 tanggal 10 Oktober 2006

tentang Pelaksanaan Supervisi Konstruksi PLTU 1 Banten (Suralaya) dan

Surat No. 00028/121/DITKEU/2007 tanggal 9 Januari 2007 tentang Proyek

PLTU 1 Banten Persetujuan Proposal dan Rencana Biaya Tunai Pekerjaan

Supervisi Konstruksi, dapat diketahui bahwa realisasi Man Month tidak sesuai

dengan Usulan Distribusi Man Month. (terlampir)

Usulan Distribusi Man Month pekerjaan Supervisi Konstruksi proyek PLTU I Banten – Lokasi

Suralaya

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 5

Page 13: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

2. Mengacu kepada Surat Penugasan No. 002.STG/121/KIT CLG/2012 tanggal

25 Februari 2011 tentang Pekerjaan Jasa Supervisi Konstruksi Proyek PLTU 1

Banten – Suralaya (1 x 625 MW) dan Proyek PLTU 2 Jabar – Palabuhanratu

(3 x 350 MW)

3. Surat No. ..../060/TSK-BTN.SRL/TIM/20.. tanggal ... tentang Penyampaian

Kuesioner Kepuasan Pelanggan

4. Pemenuhan Man Month Sucofindo dan Surveyor Indonesia

5. Data kebutuhan supervisor dengan realisasi pemenuhan supervisor yang diakui

Man month-nya oleh Owner.

6. Teori tentang Construction management,

http://en.wikipedia.org/wiki/Construction_management

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 6

Page 14: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

BAB VI

PEMBAHASAN

“Efektifitas pelaksanaan pekerjaan proyek yang kurang optimal yang

disebabkan oleh pola pemetaan supervisor yang tidak baik.”

Kurang optimalnya pelaksanaan pekerjaan supervisi di proyek menjadi salah

satu faktor penyebab terlambatnya proyek. Pekerjaan yang tidak terawasi dengan

ketat mengakibatkan penurunan kualitas kerja. Supervisor dituntut untuk mengawasi

pelaksanaan pekerjaan proyek untuk menjaga kualitas tersebut, sehingga kehadiran

supervisor di proyek menjadi sangat penting.

Sehingga kaitannya dengan pemenuhan kebutuhan tenaga supervisor di

lapangan seperti; jumlah supervisor, tingkat kualifikasi supervisor, dan penyediaan

tenaga supervisor harus benar-benar diperhatikan pola pemetaannya dengan baik.

6.1 Evaluasi Progress Project

Kontraktor dalam pelaksanaan pekerjaannya tidak terlepas dari Schedule yang telah

disepakati bersama dengan Owner. Sesaat setelah kontraktor memberikan schedule

pelaksanaan proyek secara detail Breakdown, maka dapat diketahui jenis-jenis

pekerjaan yang akan dikerjakan. ----> detail Breakdown pekerjaan (bisa) dilampirkan

Untuk dapat mengevaluasi Progress Project, dibutuhkan seorang Schedule Engineer.

Schedule Engineer akan dapat mengetahui dengan membandingkan actual progress

dengan scheduled progress. Keserasian antara actual dan scheduled progress yang

nantinya akan dapat menggambarkan waktu pelaksanaan pekerjaan apakah terlambat

atau tidak.

Dengan merujuk kepada analisa progress pekerjaan kontraktor, schedule engineer bisa

memberikan masukan kepada Ketua Tim Supervisi mengenai pemetaan supervisor

dengan melihat acuan pekerjaan 3 bulan kedepan (ahead schedule).

Dengan acuan 3 bulan ahead schedule tersebut, tenaga penyedia SDM diharapkan

dapat memproses dan memenuhi kebutuhan supervisor di proyek.

6.2 Evaluasi SDM Berdasarkan Tingkatan Kualifikasi

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 1

Page 15: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

Supervisor dalam pekerjaan pengawasan proyek harus dipetakan dengan baik.

Pemetaan dilakukan dengan mengklasifikasikan:

1. Background pendidikan yang dimiliki, yaitu Sipil, Mekanikal, Elektrikal, dan

I&C

2. Jenjang pendidikan, yaitu STM/SMA sederajat, D3, S1, dan seterusnya.

3. Pengalaman kerja, yaitu 0 – 5 tahun, 5 – 10 tahun, >10 tahun, dan seterusnya.

4. Kompetensi lain, yaitu kemampuan Bahasa asing, Pemrograman, K3, Welding

Inspector, dan lain sebagainya.

Pemetaan di lokasi proyek tersebut sangat berguna untuk mengetahui kekuatan dalam

pekerjaan supervisi.

Sebagai contoh: Seseorang dengan background pendidikan S1 Mesin yang baru lulus

kuliah (fresh graduate) bisa menjadi supervisor. Dengan OJT di lokasi proyek

minimal 3 bulan, supervisor tersebut bisa mengetahui pekerjaan yang harus diawasi

dan bagaimana mengawasinya.

No. Background

Pendidikan

Tuntutan

pekerjaan

Pengalaman

kerja

< 5 tahun 5 – 10

tahun

> 10 tahun

1 STM/SMA sederajat Bimbingan,

pengarahan,

pembelajaran

lanjut

2 D3 Bimbingan,

pengarahan,

3 S1

4 S2 dan seterusnya

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 2

Page 16: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

6.3 Peningkatan Kemampuan dan Kompetensi di Lokasi Proyek

Supervisor di lokasi proyek pembangkit dengan beban kerja pengawasan yang

terkadang membutuhkan waktu yang intens, tentunya tidak akan memiliki waktu

luang yang banyak jika dituntut untuk meningkatkan kompetensinya.

Sarana dalam meningkatkan kompetensi diri adalah Diklat (Pendidikan dan

Pelatihan). Namun tidak selalu Diklat itu diberikan kepada supervisor dalam waktu

yang terencana. Diklat juga tidak selalu dalam bentuk kelas di dalam sebuah institusi

Diklat. Dengan adanya e-learning, karyawan bisa memperkaya dan meningkatkan

kompetensinya tanpa harus keluar dari lokasi proyek.

Sarana pendukung lain dalam peningkatan kompetensi bisa diwujudkan dalam

menghadirkan buku-buku pendukung kemampuan soft skill seperti buku-buku

tentang: Operation & Manual Book mesin-mesin pembangkit, Manajemen Proyek,

Manajemen Arsip, Manajemen Konflik, Malcolm Baldrige, Kamus dan Terjemahan

Bahasa, dan lain sebagainya.

6.4 Memperbanyak buku-buku referensi standard Internasional

Referensi standard Internasional menjadi pegangan supervisor dalam pelaksanaan

supervisi konstruksi. Dengan memperbanyak referensi Standard Internasional seperti

ASME, ASTM, AWWA, IEC, termasuk SPLN, supervisor di okasi proyek

pembangkit bisa memperkaya pengetahuan sehingga terhindar dari kesalahan

pengawasan maupun kesalahan spesifikasi.

6.5 Kerjasama dengan pihak Penyedia Jasa Tenaga Kerja (PJTK)

PLN JMK bekerja sama dengan pihak Penyedia Tenaga Kerja (PJTK) seperti PT

Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia (SI) dalam penyediaan supervisor dengan

tingkat kompetensi yang disesuaikan dengan kebutuhan PLN JMK.

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 3

Page 17: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

Kendala yang dihadapi dalam penyediaan tenaga supervisor terkait dengan

1. Merangkul dan bekerja sama dengan pihak penyedia jasa tenaga kerja (PJTK)

selain PT Sucofindo dan PT Surveyor Indonesia.

2. Merubah persyaratan pada Surat Penugasan dari Owner bahwa supervisor dapat

dikategorikan tidak hanya terhadap pengalaman kerja dan Grade, tapi dengan

kompetensinya.

3. Melakukan kerjasama dengan pihak institusi formal sehingga secara tidak

langsung akan mengenalkan tentang Manajemen Konstruksi kepada generasi

selanjutnya dan diharapkan dapat memberikan SDM yang cukup matang untuk

bekerja di PLN JMK.

4. Pengoptimalisasian pembobotan pekerjaan dengan memberikan upah lembur dan

extra fooding bagi supervisor yang bekerja diluar jam kerja.

5. Penambahan fasilitas pendukung kerja seperti High-speed scanner, temperature

gun, kamera digital, senter LED, dan welding gauge.

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 4

Page 18: Analisa Kebutuhan Tenaga Supervisor Pada Pekerjaan Supervisi Konstruksi

PT. PLN (PERSERO) JASA MANAJEMEN KONSTRUKSI

PLN JMK di lokasi proyek dihadapkan kepada persoalan yang berkaitan

dengan kebutuhan tenaga supervisor. Semangat kerja dan kegairahan kerja karyawan

mempengaruhi produktivitasnya. Kesenangan atau kegairahan kerja yang rendah

dapat menimbulkan kemangkiran, pemogokan, kepura-puraan dan berbagai aksi dan

reaksi lainnya. Dalam jangka panjang semangat dan kegairahan kerja yang rendah

mempunyai dampak yang lebih merugikan perusahaan daripada sekedar hilangnya

produktivitas.

Dengan beban kerja yang berlebih, sebagai seorang karyawan, supervisor

akan merasa terbebani sehingga efektifitas kerja maupun produktivitas menurun.

Penyusunan laporan, pembuatan draft surat, dan pekerjaan yang berhubungan dengan

administrasi teknik menjadi terlambat dan terbengkalai. Supervisor secara tidak

langsung dituntut untuk melakukan berbagai jenis pekerjaan diluar bidang kerjanya

(multi tasking).

Dilain pihak, apa yang sudah direncanakan semula juga akan terganggu.

Realisasi Man Month tidak sesuai dengan perencanaan distribusi, penyerapan

anggaran tidak sesuai dengan Rencana Biaya Tunai (RBT).

Ketidakpuasan Owner terhadap pekerjaan pengawasan yang dilakukan

oleh supervisor PLN JMK bisa berdampak negatif. Owner meragukan kemampuan

supervisor tim PLN JMK yang masih muda, pengalaman yang kurang, jiwa

kepemimpinan yang belum matang, dan adanya paham: “Yang muda yang tidak

dipercaya”, sehingga hubungan antara Owner dan PLN JMK menjadi tidak harmonis.

Survey Kepuasan Pelanggan menjadi rapor merah terhadap kinerja PLN JMK.

Rizki Anjar Nugroho 8208106Z 5