24
Pendahuluan Menyandang predikat guru tak harus lulusan universitas jurusan keguruan atau yang sejenisnya. Namun dengan tekad luhur dalam berbagi ilmu, apapun bisa dilakukan siapa pun orangnya. Sebab pendidikan berlaku untuk semua orang. Kepedulian sesama dan kebangkitan menularkan kecerdasan mungkin menjadi ujung tombak dari pada menanti uluran tangan pemerintah. Seperti yang dilakukan oleh pemuda di Tangerang, Banten bernama Solihin. Dia mendirikan komunitas Anak Langit. Komunitas Anak Langit adalah lembaga swadaya masyarakat yang berkonsentrasi memberikan layanan pendidikan dan pembelajaran pada anak jalanan. Persinggungannya dengan anak jalanan semasa kuliah menanamkan rasa cinta dan kehendak berbagi ilmu kepada mereka yang kurang beruntung. Awalnya, diakui Solihin mengajak para anak jalanan ke meja belajar tidak semudah membalikan telapak tangan. Sebab ternyata anak-anak jalanan menjadi sumber penghidupan keluarga. Apalagi pandangan miring masyarakat tentang keberadaan anak-anak jalanan. Sebelum mulai belajar, anak-anak jalanan mendapat bimbingan agama yakni salat dan doa bersama. Hal ini dianggap penting sebagai jembatan pendidikan dasar bagi anak-anak. Selanjutnya Solihin mengajarkan berbagai pelajaran formal dibantu sukarelawan yang kebanyakan mahasiswa. Untuk biaya operasional, Solihin mendapat dari dermawan. Memang tak banyak. Namun bisa untuk makan sehari-hari dan menyekolahkan sejumlah anak didiknya ke sekolah 1 | Page

anak langit

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: anak langit

Pendahuluan

Menyandang predikat guru tak harus lulusan universitas jurusan keguruan atau yang

sejenisnya. Namun dengan tekad luhur dalam berbagi ilmu, apapun bisa dilakukan siapa pun

orangnya. Sebab pendidikan berlaku untuk semua orang. Kepedulian sesama dan kebangkitan

menularkan kecerdasan mungkin menjadi ujung tombak dari pada menanti uluran tangan

pemerintah. Seperti yang dilakukan oleh pemuda di Tangerang, Banten bernama Solihin. Dia

mendirikan komunitas Anak Langit.

Komunitas Anak Langit adalah lembaga swadaya masyarakat yang berkonsentrasi

memberikan layanan pendidikan dan pembelajaran pada anak jalanan. Persinggungannya dengan

anak jalanan semasa kuliah menanamkan rasa cinta dan kehendak berbagi ilmu kepada mereka

yang kurang beruntung. Awalnya, diakui Solihin mengajak para anak jalanan ke meja belajar

tidak semudah membalikan telapak tangan. Sebab ternyata anak-anak jalanan menjadi sumber

penghidupan keluarga. Apalagi pandangan miring masyarakat tentang keberadaan anak-anak

jalanan.

Sebelum mulai belajar, anak-anak jalanan mendapat bimbingan agama yakni salat dan

doa bersama. Hal ini dianggap penting sebagai jembatan pendidikan dasar bagi anak-anak.

Selanjutnya Solihin mengajarkan berbagai pelajaran formal dibantu sukarelawan yang

kebanyakan mahasiswa. Untuk biaya operasional, Solihin mendapat dari dermawan. Memang tak

banyak. Namun bisa untuk makan sehari-hari dan menyekolahkan sejumlah anak didiknya ke

sekolah formal. Saat ini, ada lebih dari lima anak lulusan sekolah Anak Langit yang sudah

kembali ke masyarakat.

1 | P a g e

Page 2: anak langit

Komunitas Anak LangitJl Akses Tanah Gocap, Tangerang (021) 68124088-98809128

Latar Belakang

Pemberdayaan masyarakat adalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif

untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.

Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi.Suatu usaha

hanya berhasil dinilai sebagai "pemberdayaan masyarakat" apabila kelompok komunitas atau

masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau dikenal juga sebagai subyek. Disini subyek

merupakan motor penggerak, dan bukan penerima manfaat (bahasa Inggris: beneficiaries) atau

obyek saja.1

Dari definisi tersebut terlihat ada 3 tujuan utama dalam pemberdayaan masyarakat yaitu

mengembangkan kemampuan masyarakat, mengubah perilaku masyarakat, dan mengorganisir

diri masyarakat. Kemampuan masyarakat yang dapat dikembangkan tentunya banyak sekali

seperti kemampuan untuk berusaha, kemampuan untuk mencari informasi, kemampuan untuk

mengelola kegiatan, kemampuan dalam pertanian dan masih banyak lagi sesuai dengan

kebutuhan atau permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat.

Pemerintah, sebagai ‘agen perubahan’ dapat menerapkan kebijakan pemberdayaan

masyarakat miskin dengan tiga arah tujuan, yaitu enabling, empowering, dan protecting.

Enabling maksudnya menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat

untuk  berkembang. Sedangkan empowering, bertujuan untuk memperkuat potensi atau daya

yang dimiliki oleh rakyat dengan menerapkan langkah-langkah nyata, yakni dengan menampung

berbagai masukan dan menyediakan prasarana dan sarana yang diperlukan. Protecting, artinya

melindungi dan membela kepentingan masyarakat lemah.2

Pendekatan pemberdayaan pada intinya memberikan tekanan pada otonomi pengambilan

keputusan dari suatu kelompok masyarakat yang berlandaskan pada sumberdaya pribadi,

1 Wikwpedia, Pemberdayaan Masyarakat, Artikel Diakses Pada Tanggal 5 Januari 2011, http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberdayaan_masyarakat

2 Kartasasmita, Pemberdayaan: Enabling, Empowering, and Protecting, Artokel diakses pada tanggal 5

Januari 2011, http://www.pemberdayaan.com/pembangunan/pemberdayaan-enabling-empowering-and-protecting.html#more-90

2 | P a g e

Page 3: anak langit

langsung (melalui partisipasi) demokratis dan pembelajaran sosial melalui pengalaman

langsung.3

Konsep pemberdayaan masyarakat ini lebih luas hanya semata-mata memenuhi

kebutuhan dasar (basic needs) atau menyediakan mekanisme untuk mencegah proses pemiskinan

lebih lanjut (safety net). Belakangan ini konsep tersebut dikembangkan sebagai upaya mencari

alternatif terhadap konsep-konsep pertumbuhan di masa yang lalu. Konsep ini berkembang dari

upaya banyak ahli dan praktisi untuk mencari apa yang oleh Friedmann disebut sebagai

alternative development, yang menghendaki inclusive democracy, economic growth, gender

equality and intergenerational equity.4

Dalam menyikapi persoalan kemiskinan di wilayah perkotaan, maraknya rumah singgah

dan komunitas-komunitas pengamen di tiap kota ternyata memberikan dampak positif bagi anak-

anak jalanan. Seperti Komunitas Anak langit dan komunitas Muzaki kota Tangerang, KPJ

Rangkasbitung, KPJ Cilegon, KPJ Serang, dan KPJ Pandeglang. Setidaknya mereka mempunyai

tempat berteduh, saling berbagi, dan mengatasi persoalan secara bersama-sama. Di sanalah

dibutuhkan para pendamping yang bisa mengarahkan dan menjadi orang tua kedua, orang tua

sosiologis bagi mereka.

Proses pengorganisasian masyarakat ini akan mengarah pada terbentuknya kader

masyarakat yang kemudian bersama fasilitator mendorong peran aktif masyarakat, dalam proses

pengukuhan lembaga komunitas sebagai representasi masyarakat yang akan berperan sebagai

motor penggerak masyarakat dalam melakukan pengelolaan sampah berbasis komunitas di

wilayahnya.5

Profil

Berawal di tahun 2005, kegelisahan melihat anak-anak muda yang menyesaki jalanan,

terbesit rasa tanggung jawab mengangkat dan membawa anak-anak itu ke arah yang lebih terang,

jauh dari ganasnya kehidupan jalanan. Tidak sedikit sekarang penghuni anak langit yang sudah

3 Kartasasmita, Pemberdayaan: Enabling, Empowering, and Protecting, Artokel diakses pada tanggal 5 Januari 2011, http://www.pemberdayaan.com/pembangunan/pemberdayaan-enabling-empowering-and-protecting.html#more-90

4 Kartasasmita, Pemberdayaan: Enabling, Empowering, and Protecting, Artokel diakses pada tanggal 5 Januari 2011, http://www.pemberdayaan.com/pembangunan/pemberdayaan-enabling-empowering-and-protecting.html#more-90

5Burhanudin, Water and Sanitation, Artikel Diakses Pada Tanggal 5 Januari 2011,http://www.dimsum.its.ac.id/id/?page_id=9

3 | P a g e

Page 4: anak langit

mengenyam pendidikan formal, bahkan ada yang sampai merasakan bangku universitas. Pucuk

masa depan pun tersingkap tahap demi tahap.

Komunitas anak langit dibentuk bersama oleh beberapa orang dengan latar belakang yang

berbeda. Namun, mereka memiliki satu visi untuk membentuk komunitas ini. Mereka membentuk

komunitas anak langit dengan maksud sebagai tempat untuk bermain dan belajar untuk anak-anak yang

singgah di sini. Anak-anak bebas melakukan apa saja sesuai dengan apa yang mereka inginkan asal

perilaku mereka tetap dijaga. Mereka belajar mengenai sopan santun, agama, kemandirian dan beberapa

pelajaran yang ada disekolah. Anak-anak diajarkan pula berkreatifitas sesuai dengan imajinasi mereka.

Oleh karena itu, mereka diharapkan menjadi pribadi yang terampil, cerdas, mandiri, kreatif  dan berakhlak

mulia.

Lokasi anak langit terletak di pinggiran sungai Cisadane, di Jl. Tanah Gotjap Tangerang.

Tempat ini dibangun dengan konsep yang ramah dan hijau. Ketika memasuki tempat ini, Anda langsung

disambut dengan ramah. Anda sebaiknya merasakan, mendalami, dan mengenal orang-orang yang ada

didalamnya sebelum bertanya lebih banyak. Tempat anak langit terbuka selama 24 jam. Beberapa

ruangan yang dapat Anda temui adalah ruang belajar, perpustakaan, office, musholla, dapur dan saung-

saung.

Di bantaran sungai Cisadane,Tangerang, berdiri tegak sebuah bangunan bercorak

anyaman bambu, beratap jerami, rimbun, dan dari sana tersembul sinar dari sebuah harapan.

Mereka menyebut dirinya anak langit, keluarga anak langit, keluarga yang terdiri dari ratusan

kepala yang tetap mengangkat dagunya melawan kerasnya hari.

Di sini mereka dibimbing untuk mengembangkan potensi dan kreatifitas diri, melukis,

bermain perkusi, dan membuat berbagai karya tangan di samping pendidikan formal. Tak sedikit

dari mereka yang menggoreskan kilau prestasi, salah satunya adalah menjuarai kempo tingkat

nasional. Kelompok perkusi anak langit pun sudah malang melintang mengisi acara di

Jabodetabek dan Bandung. Tak kalah, acara sekelas Urban fest pun pernah dirasakan mereka.

Tidak ada bangunan dari tembok. Tidak ada kamar-kamar beserta tempat tidurnya. Tidak

ada teras didepan rumah. Juga, tidak ada atap dari genting. Yang ada hanya dua buah saung dari

bambu. Di sebuah tanah liar, seluas hampir 1000 meter. Dulunya tanah tersebut, hanya

ditumbuhi ilalang setinggi hampir 5 meter. Tidak ada yang mau masuk kedalam. Tapi sebelas

orang, yang peduli dengan nasib anak jalanan, bekerja keras, menyulap tanah tidak terurus tadi

menjadi dreamland.

4 | P a g e

Page 5: anak langit

Pulau impian bagi mereka, anak-anak jalanan. Sebutan dreamland, sebenernya saya

sendiri yang bikin seh, karena tanah tersebut, berada di tengah kali Cisadane, Tangerang. Jadi,

serasa ada di dreamland gitu. Fantasi tingkat tinggi . Sembari berangan-angan juga disitu ada

roller coaster sama rumah yang terbuat dari coklat. Setelah sebelumnya membayangkan

petualangan kesebelas penemu pulau tadi, seperti adegan film columbus yang menemukan benua

Amerika.

Kesebelas orang tadi telah melakukan sebuah petualangan lebih dahsyat dibanding

pembuat dreamland itu sendiri. ada yang menjadi PNS, mantan anak jalanan, juga aktivis. Dan

diantaranya, baru tiga orang yang sudah saya temui. Pertama, uwak Husein, tapi karena

kesibukannya, seingga ia jarang ada di tempat. Kedua, bang Edi, yang penampilannya ng-punk

abis dengan muka yang sangar. Tapi, ternyata dia S.Ag, tidak disangka, sarjana agama. Berbicara

dengan bang Edi, harus siap-siap kena serangan jantung. Karena orangnya ceplas-ceplos n blak-

blakan. Benar-benar tidak ada basa-basi. Nah, yang terakhir ketemu, ketika saya datang itu,

namanya bang Mi’ing, menemani saya ngobrol.

Berdasarkan hubungan mereka dengan keluarga, terdapat dua kategori anak jalanan, yaitu

children on the street dan children of the street. Namun pada perkembangannya ada penambahan

kategori, yaitu children in the street atau sering disebut juga children from families of the street.

Pengertian untuk children on the street adalah anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di

jalanan yang masih memiliki hubungan dengan keluarga. Ada dua kelompok anak jalanan dalam

kategori ini, yaitu anak-anak yang tinggal bersama orangtuanya dan senantiasa pulang ke rumah

setiap hari, dan anak-anak yang melakukan kegiatan ekonomi dan tinggal di jalanan namun

masih mempertahankan hubungan dengan keluarga dengan cara pulang baik berkala ataupun

dengan jadwal yang tidak rutin. Children of the street adalah anak-anak yang menghabiskan

seluruh atau sebagian besar waktunya di jalanan dan tidak memiliki hubungan atau ia

memutuskan hubungan dengan orangtua atau keluarganya. Dan Children in the street atau

children from the families of the street adalah anak-anak yang menghabiskan seluruh waktunya

di jalanan yang berasal dari keluarga yang hidup atau tinggalnya juga di jalanan.

Program-Program

Anak-anak adalah karunia Allah yang sangat mulia, sangatnya tidak semua anak yang

hidup layak. Banyak dari mereka yang harus berjuang keras untuk demi mendapatkan sekeping

5 | P a g e

Page 6: anak langit

receh. Anak langit adalah sebuah organisasi no-profit yang bergerak dibidang pendidikan dan

pelatihan untuk anak jalanan serta pemberdayaan masyarakat miskin. Berbagai aktivitas secara

rutin dan berkala diselenggarakan disini, belajar, sembahyang, berkesenian, berketerampilan,

bermain dan lain-lain. Aktivitas dan kreativitas mengalir bebas disini, tidak ada hambatan dan

rintangan bagi mereka yang memiliki potensi dan ingin maju.

“Iqra!” (Arab:baca), itulah yang pertama kali diperintahkan Allah kepada nabi

Muhammad SAW. Tersirat makna yang dalam perintah tersebut, dimana pendidikan merupakan

hal yang paling mendasar bagi manusia untuk menjalani hidup ini. Dalam wadah rumah belajar

anak langit ini, tidak kurang terdapat 30 orang yang menuntut ilmu. Ilmu yang mereka pelajari

disini membaca, menulis, berhitung, matematika, fisika, agama, hingga belajar keterampilan

seperi menjahit, menyablon, beternak, bercocok tanam, sampai memperbaiki mesin.

Sebelum anak jalanan (anjal) masuk kesini, terlebih dulu harus mengikuti psikohealing.

Tempatnya masih dekat dengan basecamp anak langit. Nanti di tempat tersebut, anjal bisa share

dengan relawan yang berprofesi sebagai psikolog. Agar dapat diketahui sampai di grade mana

anjal ini berada. Bila, masing-masing sudah diketahui tingkatannya, pola pengasuhan akan lebih

mudah.

Apabila Anda berminat menjadi pengajar sukrelawan di sini, sebaiknya Anda mengenal

anak-anaknya dan situasinya terlebih dahulu. Kebanyakan pengajar sukarelawan hanya bertahan

beberapa kali mereka mengajar. Sangat disayangkan karena minat belajar anak-anak langit

tinggi. Mereka bukanlah anak-anak yang ingin belajar dengan duduk tenang dan dihadapkan

dengan papan tulis layaknya di sekolahan. Akan tetapi, mereka lebih senang belajar dengan

konsep dialog di tempat-tempat yang dekat dengan alam, dimana mereka bisa bermain sambil

belajar.

a. Belajar Mengajar

Pendidikan merupakan hal yang paling mendasar bagi manusia untuk menjalani hidup ini. Dalam

wadah rumah belajar anak langit ini, tidak kurang terdapat 30 orang yang menuntut ilmu. Ilmu yang

mereka pelajari disini membaca, menulis, berhitung, matematika, fisika, agama. Dalam menjalani proses

belajar-mengajar anak-anak dibiarkan menyatu dengan alam, belajar di arena outdor dengan rileks dan

tetap serius.

6 | P a g e

Page 7: anak langit

Dalam membina anak-anak, disini tidak ribet dengan teori sih, yang mengharuskan anak

begini atau begitu. Anak-anak ya cuma harus menjadi anak-anak,” tegas Mi’ing. Ketika mereka

tumbuh sewajarnya menghabiskan masa anak-anaknya dengan penuh. Maka, mereka juga akan

tumbuh menjadi dewasa dengan matang. Jadi, tidak ada istilah masa anak-anaknya kurang atau

masa kecil kurang bahagia.

Keakraban yang terjalin antara anjal dengan pengurus sangat hangat. Mereka bercanda

dengan lepas. Walaupun menurut saya sedikit ‘kasar’ apalagi nada bicaranya yang kenceng, tapi

itulah gaya mereka bercanda. Waktu saya datang, bang Mi’ing lagi nungguin para anjal datang

dari pasar. Paginya, mereka sudah dikasih uang buat beli baju, masing-masing Rp.50.000,- dan

sekarang, mereka disuruh balik lagi buat laporan dan ngasih bon. Karena, bila tidak begitu,

terkadang uangnya bukan buat beli barang, malah diambil ortunya. Ada yang beli jacket, t-shirt,

celana.

b. Pendampingan

Dalam pendampingan anak-anak jalanan, kita harus mengenal dunia mereka. Contoh, jika

Edi dan Ugas berasal dari lingkungan yang sama dengan anak-anak yang diasuhnya, mungkin

lebih mudah untuk menyesuaikan diri dan lebih memahami dunia mereka. Lain halnya dengan

Ijah Faijah, beliau harus memutar otak untuk memahami anak-anak jalanan.

Semua itu, karena rasa empati dulu yang dimunculkan. Perasaan yang mencoba berada

pada posisi orang tersebut. Bukan memaksa mereka harus begini atau begitu. Menyuruh, anak-

anak tidak boleh ada dijalan, ngamen, nyemir sepatu, dll. Bang Mi’ing saja sadar banget kalo dia

tidak boleh mendikte seperti itu. Bang Mi’ing menegaskan, dia dan relawan lain hanya menjaga

anjal berada pada jalan yang benar, khususnya agama. Itu sebabnya, ketika dua kali saya kesana,

setiap adzan berkumandang, para anjal langsung ngambil air wudhu. Mereka juga semangat

belajar ngaji. Hal itu, yang menyita perhatian saya sepanjang ada disana, ingin mengerti cara

mengubah anjal.

c. Kesenian

Sekelompok pengamen jalanan yang tergabung dalam komunitas Anak Langit Tangerang

beratraksi sambil bernyanyi di acara Pelatihan Pendampingan Musik Anak Jalanan Se-Banten,

mereka menamakan dirinya “Namanya Sirkus Perkusi!”. Kelompok binaan komunitas anak

7 | P a g e

Page 8: anak langit

langit ini memang sudah tidak asing lagi bagi para seniman, dengan kecerdikan dan

ketangkasannya, barang bekas, perkusi dan alat musik lainnya dapat menghasilkan suara yang

indah dan memainkannya secara atraktif.

Ada beberapa nama yang aktif membina anak-anak di sini. Agung, lulusan ISI (Institut

Seni Indonesia) Yogyakarta kerap kali menjadi pembimbing untuk anak-anak langit. Adapula

Edi dan Abdi. Membuat barang-barang daur ulang menjadi karya seni adalah hobi

mereka. Mereka sering memamerkan karya-karya mereka di pameran seni.  Hasil karya mereka

bahkan ada yang sampai dijual ke Amerika.

d. Keterampilan

Komunitas anak langit melatih keterampilan seperti menyablon, menjahit, kerajinan

tangan dan melukis. Sehingga anak-anak dapat hidup mandiri dengan berbekal keahlian yang

mereka miliki. Anda pun dapat berkontribusi untuk anak-anak langit di sini. Sudah ada beberapa

masyarakat yang pernah mengadakan bakti sosial. Contohnya, mahasiswa-mahasiswa dari UPH

(universitas Pelita Harapan). Dimana mereka ikut pula meramaikan panggung kreatifitas anak

langit. Panggung kreatifitas ini diisi apabila ada event tertentu. Misalnya, ada beberapa anak

langit yang berulang taun atau ada karya film indie dari anak langit yang ingin ditayangkan

bersama.

Wawancara

Assalamualaikum. Apa kabarnya Bang? Bisa ceritakan sedikit, siapa sebenarnya Mukafi Solihin

akang Miing itu kepada kita semua? Mungkin sedikit profil usia, kegiatan, keluarga dan lainnya

seperti pepatah bilang: Tak Kenal, Maka Tak Sayang….

Waalaikumsalam warahmatullah. Alhamdulillah. Kabar baek…kalo nanya Miing sape

enaknye dinilai sendiri aje kali ya biar obyektif sekalian buat introspeksi aye ndiri, kalo nama

aslinye Mukafi Solihin di panggil Miing ntu panggilan sayang dari orang di rumah, umur

sekarang sudah 33 taon tapi lom nikah (sedih bgt …sumpah).

Kegiatan sehari-hari aye cuma kumpul sama temen-temen yang masih terpinggirkan

sama sistem sehingga kepaksa berada di sudut-sudut jalan (di AnakLangit sama Rumah Singgah

Daarul Aitam), kalo buat cari makannye ada usaha kecil-kecilan buka cucian motor di rumah,

8 | P a g e

Page 9: anak langit

tapi belom punye motor juga jadi nyuciin motor org mulu trus apa lagi ya…………..o ya skrg

lagi niatin sungguh2 biar cepetan nikah sama biar kebeli motor ato klo kaga kebeli juga

sepeda ..kayanye kalo tentang aye segitu aja kali ya

2. Anda sejak kami kenal selalu aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan. Bisa ceritakan apa

yang mendorong Anda berbuat itu semua?

Ngga juga kali ya, cuma ruang dan waktu serta izin Allah aja sehingga bisa lebih banyak

punya waktu buat itu, kalo buat aye sebenarnye manusia itu mahluk yang pasif, yang bikin kita

aktif itu adalah Sang Maha Aktif, mungkin Sang Maha Aktif inilah yg menggerakan aye ke ruang

dan waktu saat ini…..(semoga terhindar dari sikap riya dan ujub)

3. Saat ini kegiatan apa saja yang dilakukan?

Kaya di sebutin di atas sama sedikit dikit nulis-nulis yang kaga penting buat nambahin

wawasan, dan nambahin sedikit bahan bacaan buat adek-adek ane di Anak Langit sama di

Rumah Singgah

4. Anda aktif di Komunitas Anak Langit di Tangerang ini. Bisa diceritakan hal ikhwal yang

mendorong lahirnya komunitas ini? Atas dasar apa dan siapa saja para foundernya?

Awalnye mungkin ada sedikit kesamaan ide denga temen buat bikin hidup ini lebih

berarti buat diri sendiri dan orang laen, dikuatin sama seringnye aye kumpul-kumpul sama

temen-temen di pinggir jalan ngeliat realitas sodara-sodara kita yang mungkin kurang bernasib

baek kaya kite-kite, terutama anak-anak, yang masih kecil-kecil yang dipaksa oleh keadaan

(sistem, keluarga, lingkungan, dsb.) sehingga tercerabut dari dunia mereka. Lalu Sang Maha

Mempertemukan, mempertemukan aye sama temen yang laen yang Alhamdulillah nye punya

semangat yang sama dari obrolan-obrolan kecil akhirnye terbentuklah satu organisasi yg waktu

itu bingung mau dikasih nama apa, lalu ada seorang temen ngusulin buat ngasih nama ini

organisasi Anak Langit yag kalo pengen tau filosofinye bisa di baca di sirohnye Weis Al Qorni.

Pendiri-pendirinye : aye sendiri (Miing, red.), sohib kentel aye Edi Bonetski (biangnye

Sirkus Perkusi), Bambang Kurniawan aka. Bengbeng, Adi Fatwadi, M Hidayat, M. Nazi (Achil),

Maman, Mang Harun, Andri Kenduy, Mukmin Kusnendar/Jhon (Master of Disaster), Bunda,

Uyus Setia Bakti.

9 | P a g e

Page 10: anak langit

5. Apa aja yang dilakukan oleh Anak Langit ini? Yang sudah, sedang dan akan dilakukan?

Yang sudah dilakukan biasanye kaga suka kita sebut-sebut, kalo yang lagi dikerjain sih

sekarang lagi nambahin bangunan buat ngelengkapin bangunan yang sudah ada, biar kerja

kreatif bisa tambah asyik. Lagi nguatin kegiatan2 yang sudah ada kaya Sirkus Perkusi,

pengajian rutin, diskusi-diskusi asyik antar keluarga, Recycle Activity, penguatan-penguatan

pembelajaran buat adik-adik, dan banyak lagi dah. Kalo yang pengen di kerjain sih kita lagi

terus usahain buat nularin virus-virus idealisme yang baik ke sodara2-sodare kita yang laen

yang masih asyik sama dunianye sndiri… Doain smoga kami bisa tetep istiqomah dan dijaga

dari sikap riya dan ujub serta selalu dikasih kemudahan …..Amin (Amin Ya Rabb, red.)

6. Lalu bagaimana dengan Rumah SInggah yang Anda kelola? Bisa diceritakan?

Kalo Rumah Singgah saat ini sedang kami usahain buat jadi sebuah lembaga ilmiah

yang menggarap persoalan-persoalan sosial, jadi siape aje yang pengen tahu soal kondisi sosial

di Tangerang khususnye bisa datang ke Rumah Singgah, sekalian juga buat tempat anak-anak

yang laen yang baru dari jalanan and masih kuat aura jalannye tapi punye niat kuat buat

berubah, jadi sebelum ke Anak Langit ada proses dulu di Rumah Singgah, kalo bahasa

pendeknye semacem saringan sebelom ke Anak Langit begitu, jadi kalo anak-anak yang di

Rumah Singgah lebih atau masih gimana gitu dah.

7. Pernah ada informasi bahwa Anak Langit juga membantu membendung gerakan pemurtadan

juga? Bisa sedikit diceritakan?

Itu sebetulnye paket yang sudah pasti kalo kita beraktifitas di jalan, kemiskinan dan

kemalasan adalah sasaran empuk buat orang-orang yang ingin murtadin kaum muslimin, jadi

mau ngga mau ini adalah sebuah kewajiban yang kudu dikerjain dan kudu dilakukan dengan

cara-cara yang elegan, kita ngga mungkin ngelawan mereka dengan materi kita pasti kalah

banyak, kalo pake emosi begonye kita kelihatan banget. Yang paling asyik tuh kita sering

silaturahmi, berhusnudzon dengan teman-teman kita di jalan seburuk apapun kelakuan mereka,

memberikan ruang-ruang dan energi keislaman yang positif yang tidak terkesan menggurui dan

menghakimi.

8. Apa harapan ke depan untuk anak Indonesia ini?

10 | P a g e

Page 11: anak langit

Kami cuma pengen anak-anak Indonesia jadi anak-anak yang sesungguhnya, jadi kalo

sudah pada gede ngga kekanak-kanakan.

9. Masih sering ikut komunitas underground? Ada pendapat dengan komunitas ini? Ada nilai

hikmah yang Anda ambil?

Alhamdulillah. Masih karena buat aye silaturahmi kaga boleh diputus, kalo hikmah

banyak banget yang bisa diambil dimanapun kita, tinggal kitanye aje mau ngga ngasih ruang di

hati dan otak biar hikmah tuh bisa keterima sama kita.

10. Bagaimana planning hidup Anda ke depan? Keluarga? Pekerjaan atau usaha?

Planning ke depan sudah disebutin tadi, pengen punya bini, pengen punya motor, usaha

pengen nambah, pengen bisa lebih sabar, lebih tawadhu, pengen ngeliat adik-adik aye di Anak

Langit sama di Rumah Singgah bisa tersenyum dengan ikhlas, banyak dah pokonye.

11. Maaf sebenarnya relawan seperti yang Anda lakukan apakah bisa menghidupi Anda? Ada

solusi jika tidak?

Satu yang kudu dicatet, siapa-siapa orang yang menjaga agama Allah, Allah bakal

ngejaga dirinye dan keluarga. Itu pasti, yang penting bisa sabar sama ikhlas….jangan minta

dibayar sama manusia kalo di wilayah ini, biar Allah yg ngebayar kite. Alhamdulillah sampe

saat ini aye masih bisa bertahan, kalo kita ngeluarin sesuatu dengan ikhlas baik tenaga, pikiran

waktu atau materi, insya Allah Allah akan menggantinye walau terkadang dalam kondisi

terburuk ada saja setan di hati.

12. Mungkin itu dulu. Nanti akan kita jumpa lagi di sesi mendatang yah. Ada pendapat dengan

KPK ?

Allah lagi menguji kite sebagai sebuah bangsa, aye kagak mau ikut-ikutan

mengkultuskan KPK dan bukan berarti pula aye ngebela yang laen, sikapi semua dengan jernih,

jangan cepat menghakimi, berdo’a semoga Allah menunjukan yang benar adalah benar dan yang

salah adalah salah.

11 | P a g e

Page 12: anak langit

Struktur

Dalam organisasi ini tidak memiliki struktur yang baku, semua dilaksanakan secara bergotong-

royong, hanya saja ada coordinator yang mengawasinya.

Ketua: Mukafi Solihin

Sekretaris: Uyus Setia Bakti. Bendahara: Adi Fatwadi

Pengajaran: Bambang Kurniawan Seni: Edi Bonetski

Analisis SWOT

Weak :

Pendanaan yang tidak stabil, karena komunitas ini dibiayai oleh swadaya para

sukarelawan dan hasil penjualan kerajinan tangan karya komunitas anak langit.

Lahan basecampe yang merupakan tepian sungai, rentan terhadap banjir ketika air sunagi

meluap

Bangunan yang semipermanen harus sering dirawat dan diperbaiki.

Strenght :

Sukarelawan yang semangat dan mempunyai keahlian yang tinggi

Solidaritas yang kuat diantara para anggota komunitas

Memiliki jaringan dengan para aktivis LSM, mahasiswa dan masyarakat sipil yang siap

membantu berbagai kegiatan komunitas anak langit.

Threat :

Penggusuran lahan oleh Pemkot Tangerang

Komunitas anak jalanan yang berbeda paham

Peraturan daerah yang memberatkan anak jalanan

Opportunity :

Menciptakan galeri, untuk menampung berbagai hasil keterampilan hasil kreasi anak

langit.

Penyaluran bakat, sesuai keahlian yang dimiliki para anggota komunitas.

Mengoptimalkan penampilan kesenian, menuju profesionalitas seni.

12 | P a g e

Page 13: anak langit

Strategi

Komunitas anak langit yang merupakan pemberdayaan masyarakat miskin khususnya

anak-anak dan remaja. Mayoritas komunitas ini anak jalanan, oleh karena itu dalam mendidik

diperlukan naluri yang mengerti keadaan mereka, seperti suasana belajar harus diciptakan nuansa

kekeluargaan yang kental, rileks, waktu yang sesuai dengan pekerjaan mereka. Dengan

menciptakan demikian, mereka tidak merasa dipaksa, akan tetapi enjoy dalam belajar dan

terpelihara semangatnya.

Adanya pelatihan pendampingan anak jalanan ini sejalan dengan amanah UU No.

20/2003 tentang system Pendidikan nasional, pasal 32 ayat 1, bahwa pendidikan khusus

merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti

proses pembelajaran, karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan atau memiliki potensi

kecerdasan dan bakat istimewa. “Anak jalanan termasuk  Mereka harus diberikan pendampingan.

Mereka bisa saja megikuti pendidikan model paket A, B, hingga C,” oleh karena itu komunitas

anak langit, mendampingi mereka dalam pendidikan formal dan informal.

Untuk menjaga eksistensi dalam bidang kesenian dan keterampilan, maka siperlukan

silabus yang baku, agar para anggota komunitas tidak bosan dalam menjalankan rutinitas yang

ada dan keahlian mereka meningkat, karena materi tidak konstan. Dengan demikian perlunya

koordinasi yang intens dari para sukarelawan, unutk mengevaluasi dan merancang proses

pelatihan-pelatihan yang selama ini bejalan.

Melakukan mitra kerjasama dengan pemerintah kota Tangerang dalam membina anak

jalanan dan masyarakat yang notabene warga kota Tangerang. Dalam kerjasama ini pemerintah

fungsinya sebagai fasilitator dan pengawas yang menjamin telaksananya program-program di

komunitas anak langit ini. Jikahal ini telah terlaksana, maka tidak ada lagi kegusaran yang timbul

dari para anggota komunitas akan penggusuran, dan gangguan dari satpol PP.

Prinsip kekeluargaan terus dikedepankan agar solidaritas antar anggota terpelihara, sebab

hal ini merupakan modal sosial yang besar bagi komunitas. Akan tetapi perlunya struktur yang

jelas menjalankan prinsip kekeluargaan tersebut, seperti adanya mentoring dalam memonitor

anak-anak yang dibina, pengasuhan oleh orang yang mereka akui sebagai senior.

13 | P a g e

Page 14: anak langit

Penutup

Istilah anak jalanan (anjal), bagi seagian orang dianggap tidak “memanusiakan manusia”

atau bahkan malah semakin memarjinalkan mereka. Ijah Faijah, lebih baik kita menyebut mereka

dengan anak-anak nusantara atau anak-anak bangsa. Agar tidak ada batas pembeda antara

mereka dengan anak-anak yang lain yang bernasib lebih baik dari mereka. Tapi tidak dapat kita

pungkiri bahwa istilah anak jalanan sudah menjadi kosa kata tersendiri yang kita pahami dalam

bahasa Indonesia.

Untuk memahami anak jalanan secara utuh, kita harus mengetahui definisi anak jalanan.

Secara umum anak jalanan diartikan sebagai anak-anak yang mempunyai kegiatan ekonomi di

jalanan. Departemen Sosial RI mendefinisikan anak jalanan “adalah anak yang sebagian besar

waktunya untuk mencari nafkah atau berkeliaran di jalanan atau tempat-tempat umum”.

Sedangkan UNICEF memberikan batasan tersendiri tentang pengertian anak jalanan, yaitu :

Street child are those who have abandoned their homes, school and immediate communities

before they are sixteen years of age, and have drifted into a nomadic street life (anak jalanan

merupakan anak-anak berumur dibawah 16 tahun yang sudah melepaskan diri dari keluarga,

sekolah dan lingkungan masyarakat terdekatnya, larut dalam kehidupan yang berpindah-pindah

di jalan raya.

Pemberdayaan terhadap mereka perlu dilaksanakan demi terciptakan masyarakat yang

pancasilais dan religious. Sesuai dengan pasal 27 ayat 1, bahwa anak terlantar dan miskin

dipellihara oleh negara dan pasal 27 ayat 2, hak warga negara mendapatkan pekeraan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Serta sesuai dengan ajaran Islam sebagai agama

yang menjunjung tinggi persaudaraan dan kemanusiaan.

14 | P a g e

Page 17: anak langit

Daftar Pustaka

Burhanudin, Water and Sanitation, Artikel Diakses Pada Tanggal 5 Januari

2011,http://www.dimsum.its.ac.id/id/?page_id=9

Kartasasmita, Pemberdayaan: Enabling, Empowering, and Protecting, Artokel diakses pada

tanggal 5 Januari 2011, http://www.pemberdayaan.com/pembangunan/pemberdayaan-

enabling-empowering-and-protecting.html#more-90

Wikipedia, Pemberdayaan Masyarakat, Artikel Diakses Pada Tanggal 5 Januari 2011,

http://id.wikipedia.org/wiki/Pemberdayaan_masyarakat

17 | P a g e