Upload
rai-rahayu
View
289
Download
2
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
Semoga kelas ini diberkati
ALKALOID by Ida Ayu Astiti Asih
Kenapa kita mempelajari Alkaloid?
Efek farmakologis Alkaloid1. Analgesik dan narkotik: morfin dan kodein 2. Stimulansia sentral: kofein 3. Anti asma: efedrin 4. Antihipertensi: reserpin 5. Relaksan otot halus: atropin dan papaverin 6. Relaksan otot skeletal: tubocurarin 7. dll
AlkaloidDefinisi: Alkaloid: Alkali-like Senyawa (basa) organik yang mengandung atom N yang berasal dari asam amino (dan memiliki aktivitas farmakologis dalam kadar rendah) E Winterstein dan G Trier, 1910:senyawaan yang dalam arti luas bersifat basa, mengandung unsur nitrogen dalam bentuk heterosiklik berstruktur kompleks, mempunyai keaktifan farmakologi yang bermakna dan hanya terbatas pada tumbuhan.
Hegnaeur, R (1963) alkaloid adalah golongan senyawa beracun terutama bekerja pada sistem saraf pusat, bersifat basa, mempunyai bentuk nitrogen siklik dan disintesa oleh tanaman dari asam amino atau turunannya yg pada umumnya terbatas penyebarannya pada tanaman. Pelletier, 1983: ....is a cyclic organic compound containing nitrogen in a negative oxidation state which is of limited distribution among living organisms
Klasifikasi alkaloid1. Klasifikasi berdasarkan bentuk Nitrogen dan Biosintesisnya 2.Klasifikasi berdasarkan kerangka utama senyawa tsb
Klasifikasi berdasarkan bentuk Nitrogen dan biosintesanya
True-alkaloid:Berasal dari asam amino Bersifat basa Atom N ada pada cincin heterosiklis Terdapat dalam bentuk garam dengan asam organik Contoh: atropin, morfin
Pseudoalkaloid:Memiliki karakteristik seperti alkaloid tetapi tidak berasal dari asam amino, misal alkaloid terpen (aconitin: akaloid diterpen) dan alkaloid dari jalur metabolisme asetat (coniin), sifat kebasaan rendahOH O
O
O
O N HO O O OH
HN
O
Protoalkaloid:
O
Amin sederhana dimana atom nitrogennya bukan merupakan bagian dari cincin heterosiklik, bersifat basa dan berasal dari asam amino, misal meskalinO O NH2
O
Klasifikasi berdasarkan kerangka utama alkaloidDibagi menjadi 10 golongan: 1. alkaloid imidazol dan kuinzolin 2. alkaloid indol 3. alkaloid fenilalanin 4. alkaloid piridin dan piperidin 5. alkaloid pirolidon 6. alkaloid piridin-pirolidin atau dipiridin 7. alkaloid piperidin pirolidin terkondensasi 8. alkaloid kuinolin 9. alkaloid isokuinolin 10. alkaloid lain lain
Fakta mengenai alkaloid:Tidak semua senyawa yang mengandung atom N adalah alkaloid, contoh: asam amino, pirimidin Kebasaan alkaloid berbeda-beda bahkan ada yang bersifat amfoterik misal chepalin dan asam, misal: kolkhisinO O O O NH O O
Keberadaan Umumnya terdapat dalam bentuk garamnya dengan asam organik atau anorganik atau dalam kombinasi dengan asam tertentu Ada yang terdapat dalam bentuk glikosida, misal -chaconinH N
Gula-O
KeberadaanTerdapat tidak di semua famili tumbuhanMonocotil: terbanyak di Liliaceae dan Amaryllidaceae Dicotil: terbanyak di Apocynaceae, Papaveraceae, Fabaceae Terdapat dalam jumlah sangat kecil (ppm) dalam Catharanthus roseus, sampai dengan 15% dalam kulit batang Cinchona ledgeriana
Dapat ditemui pada bakteri, algae, fungi dan lichenContoh: pyocyanin dari P. aeruginosa; ergolin dari Claviceps
Terdapat juga pada hewan: Bufo, salamander, arthropod
Umumnya merupakan campuran kompleks dari jalur biogenesis yang sama, yang didominasi salah satu konstituen Kandungan alkaloid dapat bervariasi pada tiap tahap pertumbuhan tumbuhan
Dapat ditemui di semua bagian tanaman tetapi umumnya dominan di salah satu bagian, biasanya di kulit batang, daun dan buah. Biasanya terdapat dalam jaringan perifer Beberapa terdapat dalam sel atau jaringan khusus misal: Alkaloid opium Alkaloid tropan Dalam sel individu biasanya terdapat dalam vakuola dan bukan pada protoplas atau dinding sel
lokasiBagian yang mengandung alkaloid dalam jumlah dominan belum tentu menunjukkan tempat produksi misal: Nikotin dalam Nicotiana tabacum disintesis di akar dan ditranfer ke daun Anabasin dalam Nicotiana tabacum dan N. rustea dominan kedua di akar, tapi merupakan alkaloid dominan di dahan pada N. glauca
Fungsi bagi tanaman:Rasa pahit: deterrent terhadap herbivora Bagian dari pertahanan tubuh (fitoaleksin) Sebagai basa mineral untuk mempertahankan keseimbangan ion Detoksifikasi (metabolic lock up) Pirimidin nukleotida dan tetrapirol esensial bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman Atraktan: betalain terdapat pada bunga dan buah; beberapa alkaloid pirolizidin meniru feromon kupu2 Akumulasi di biji, untuk cadangan N , kandungan alkaloid mencapai puncaknya pada akhir masa vegetasi tanaman (masa berbunga dan pembentukan biji)
Sifat fisikokimiawi Bentuk basa tidak larut dalam air (larut dalam pelarut organik) BM 100-900 Memiliki titik lebur yang tajam, tanpa dekomposisi, biasanya di bawah 200rC
Alkaloid yang tidak mengandung oksigen dalam struktur kimianya biasanya pada suhu kamar bersifat cair (nikotin, koniin, spartein) Alkaloid yang mengandung oksigen akan berbentuk kristal, umumnya kristal tidak berwarna, pada kasus tertentu berwarna (berberine), beberapa berupa amorph
stabilitasPengaruh pemanasan sebagian besar terdekomposisi, beberapa tersublimasi, contoh: kafein Pengaruh asam Asam kuat dalam keadaaan dingin/ asam lemah
dengan pemanasan menyebabkan perubahan struktur kimia
a. Dehidrasi: morfin mjd apomorfin b. N atau O-Demetilasi: kinin, kodein, papaverin, narkotin c. Hidrolisis: Ester: kokain, atropin Glikosidik: solanin: solanidin + ramnosa + glukosa + galaktosa
Alkali:Larutan alkali encer (NH4OH atau NaOH) membebaskan alkaloid basa dari garamnya Dapat membentuk garam dengan gugus COOH dari alkaloid, contoh narcein
Basa kuat (Na dan K) membentuk garam fenolat dengan alkaloid yang mengandung fenol seperti morfin, cephalin
Ester alkaloid mengalami hidrolisis dengan adanya pemanasan dalam suasana basa, contoh atropin dan kokain Alkaloid dengan gugus lakton seperti pilokarpin mudah terdekomposisi dalam suasana basa
stereokimia Sebagian besar optik aktif (biasanya levorotatori), kecuali yang termasuk gugus purin
Biasanya, bentuk levo (-) lebih aktif daripada dekstro (+),sebagai contoh adalah (-)-efedrin yang 3,5 kali lebih aktif daripada isomer (+) nya, dan (-)-ergotamin 3-4 kali lebih aktif daripada (+)-isomer Tubocurarin hanya aktif dalam bentuk d (+),
(-) kuinin dan (+)-kuinidin sama2 aktif, sementara () atropin aktif
Kebasaan Tergantung pada keberadaan lone pair elektron dari atom N, tipe heterosiklis dan substitusinya Electron withdrawing group yang dekat dengan atom N menurunkan kebasaan Elektron donating group menaikkan kebasaan
KebasaanPiridin, kuinolin dan isokuinolin: basa Pirolidin merupakan basa kuat Pirol dan indol, bersifat asamN
N
N
N H
NH
N H
N H
Alkaloid basa biasanya terdapat di tanaman dalam bentuk garam dengan asam mineral seperti HCl, H2SO4, HNO3, atau asam organik seperti asam tartrat, sulfamat dan maleat, mekonat, isobutirat dan benzoat, atau dalam kombinasi dengan tanin Alkaloid yang non basa adalah alkaloid amida, ammonium kuartener, laktam, N-oxid
NomenklaturSuffix in misal: emetin (emetik), hygrin (hygroskopisitas); papaverin (papaver); pelletierin Kinin-kinidin; hydrastin-hydrastinin Nikotin-nornikotin Pseudo-, iso-, neo-, epi-, allo- dll
Thanks