10

Click here to load reader

Aliran rasionalisme revi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Aliran rasionalisme revi

ALIRAN FILSAFAT RASIONALISME

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Sejak manusia tercipta,aktivitas berpikir itu ada dan berkembang, manusia

berfilsafat,mempunyai ilmu pengetahuan dan tekhnologi,kemudian terus meningkat

seiring dengan tantangan perkembangan zaman.

Dalam kehidupan modern ini, filsafat bisa diartikan sebagai ilmu yang berupaya

memahami semua hal yang muncul di dalam keseluruhan ruang lingkungan pandangan

dan pengalaman umat manusia. Perkembangan dan perubahan zaman ke zaman

memiliki corak dan ciri yang berbeda, kondisi ini cenderung memacu manusia untuk

selalu berfikir mencari nilai kebenaran itu namun, karena ada perbedaan cara pandang

dalam menafsirkan kebenaran tersebut, maka belum ada kesepakatan mengenai hakikat

dan difinisi filsafat.

Filsafat telah berhasil mengubah pola pikir bangsa Yunani dan umat manusia dari

pandangan mitosentris menjadi logosentris. Awalnya bangsa Yunani dan bangsa lain di

dunia beranggapan bahwa semua kejadian di alam ini dipengaruhi oleh para dewa.

Karenanya para dewa harus dihormati dan sekaligus ditakuti kemudian disembah

dengan adanya filsafat, pola pikir yang selalu bergantung pada dewa diubah menjadi

pola pikir yang bergantung pada rasio. Kejadian alam, seperti gerhana tidak lagi

dianggap sebagai kegiatan dewa yang tertidur, tetapi merupakan kejadian alam yang

disebabkan oleh matahari, bulan dan bumi berada pada garis yang sejajar, sehingga

bayang-bayang bulan menimpa sebagian permukaan bumi.

2. Rumusan Masalah

Page 2: Aliran rasionalisme revi

1. Pengertian filsafat

2. Apa arti rasionalisme ?

3. Siapa tokoh-tokoh rasionalisme ?

4. Bagaimana corak berfikir tokoh-tokoh filsafat ?

2. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penulisan makalah ini terbagi

menjadi dua bagian yaitu:

1. Tujuan Teoritis

Secara teoritis berusaha untuk mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan

sedalam-dalamnya.

2. Tujuan Praktis

Secara praktis untuk mempergunakan hasil daripada filsafat yang teoritis untuk

memperoleh pedoman hidup, guna dipraktekkan dan dijadikan pedoman dalam

praktik kehidupan.

Page 3: Aliran rasionalisme revi

B. PEMBAHASAN

1. Pengertian Filsafat

Kata filsafat berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata philosophia yang

berarti cinta pengetahuan. Terdiri dari kata philos yang berarti cinta, senang dan

suka, serta kata sophia berarti pengetahuan, hikmah dan kebijaksanaan ( Hamdani

Ali,1986:7).

1. Hasan Shadily (1984:9) mengatakan bahwa filsafat menurut asal katanya adalah

cinta akan kebenaran. Dengan demikian, dapat ditarik pengertian bahwa filsafat

adalah cinta pada ilmu pengetahuan atau kebenaran, suka kepada hikmah dan

kebijaksanaan. Jadi, orang yang berfilsafat adalah orang yang cinta kebenaran,

berilmu pengetahuan, ahli hikmah dan bijaksana.

2. Sudarsono(1993:11-12) mengatakan bahwa filsafat adalah ilmu yang menyelidiki

segala sesuatu dengan mendalam mengenai ketuhanan, alam semesta, dan

manusia, sehingga dapat menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana

hakikatnya sejauh yang dapat dicapai akal manusia dan bagaimana sikap manusia

itu seharusnya setelah mencapai pengetahuan itu.

3. Rene Descrates, filsafat adalah kumpulan segala pengetahuan di mana Tuhan, alam

dan manusia menjadi pokok penyelidikan.

4. Langeveld, filsafat adalah berpikir tentang masalah-masalah yang akhir dan yang

menentukan, yaitu masalah-masalah yang mengenai makna keadaan, Tuhan,

keabadian, dan kebebasan.

5. Plato, filsafat adalah pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran

yang asli.

2. Aliran-aliran Filsafat

Menurut Praja (2003:91-189) ada 10 aliran dalam filsafat, yaitu:

1. Rasionalisme, merupakan aliran filsafat yang sangat mementingkan rasio. Dalam

rasio terdapat ide-ide dan dengan itu orang dapat membangun suatu ilmu

pengetahuan tanpa menghiraukan realitas di luar rasio.

2. Empirisme, aliran ini berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman

sehingga pengenalan inderawi merupakan pengenalan yang paling jelas dan

sempurna.

3. Kritisisme, merupakan aliran filsafat yang menyelidiki batas-batas kemampuan rasio

sebagai sumber pengetahuan manusia. Oleh karena itu, kritisisme sangat berbeda

corak dengan rasionalisme yang mempercayai kemampuan rasio secara mutlak.

4. Idealisme, adalah aliran filsafat yang menganggap bahwa realitas ini terdiri dari ide-

ide, pikiran-pikiran, akal (mind) atau jiwa (self) dan bukan benda material dan

kekuatan.

5. Positivisme. Positivisme berasal dari kata “positif”, yang artinya dengan faktual, yaitu

apa yang berdasarkan fakta-fakta, menyelidiki fakta-fakta dan hubungan yang

terdapat antara fakta-fakta. Pengetahuan tidak boleh melebihi fakta. Positivisme

hanya, mengandalkan fakta-fakta belaka bukan berdasarkan pengalaman, seperti

empirisme.

Page 4: Aliran rasionalisme revi

6. Naturalisme, merupakan paham yang berpendirian bahwa setiap bayi lahir dalam

keadaan suci dan dianugerahi dengan potensi insaniyah yang dapat berkembang

secara alamiah. Karena itu, pendidikan pada dasarnya sekedar merupakan suatu

proses pemberian kemudahan agar anak berkembang sesuai dengan kodrat

alamiahnya.

7. Materialisme, merupakan aliran yang menganggap bahwa dunia ini tidak ada selain

materi atau nature (alam) dan dunia fisik adalah satu. Faham materialisme ini tidak

memerlukan dalil-dalil yang muluk-muluk dan abstrak, juga teorinya jelas berpegang

pada kenyataan-kenyataan yang jelas dan mudah dimengerti.

8. Intusionalisme, adalah suatu aliran atau faham yang menganggap bahwa intuisi

(naluri/perasaan) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran. Intuisi termasuk salah

satu kegiatan berfikir yang tidak didasarkan pada penalaran dan tidak bercampur aduk

dengan perasaan.

9. Fenomenalisme, adalah aliran atau faham yang menganggap bahwa Fenomenalisme

(gejala) adalah sumber pengetahuan dan kebenaran. Seorang Fenomenalisme suka

melihat gejala, berbeda dengan seorang ahli ilmu positif yang mengumpulkan data,

mencari korelasi dan fungsi, serta membuat hukum-hukum dan teori. Fenomenalisme

bergerak di bidang yang pasti.

10. Sekularisme, merupakan suatu proses pembebasan manusia dalam berpikirnya dan

dalam berbagai aspek kebudayaan dari segala yang bersifat keagamaan dan

metafisika, sehingga bersifat duniawi belaka. Sekularisme bertujuan memberi

interpretasi atau pengertian terhadap kehidupan manusia tanpa percaya kepada

Tuhan, kitab suci dan hari kemudian.

Dari bermacam aliran filsafat diatas, yang berpengaruh akan perkembangan ilmu

pengetahuan yang menjadi ciri terbentuknya masyarakat modern adalah Rasionalisme.

Aliran ini me

ngutamakan daya akal budi (ratio) untuk menemukan kebenaran. Lebih lanjut

mengenai aliran Rasionalisme akan dibahas pada bagian dibawah ini.

3. Pengertian Rasionalisme

Secara etimologis Rasionalisme berasal dari kata bahasa Inggris rationalism. Kata

ini berakar dari kata bahasa Latin ratio yang berarti “akal”. Menurut A.R. Lacey bahwa

berdasarkan akar katanya Rasionalisme adalah sebuah pandangan yang berpegangan

bahwa akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan pembenaran. Rasionalisme

adalah merupakan faham atau aliran atau ajaran yang berdasarkan ratio, ide-ide yang

masuk akal. Selain itu, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki.

Sementara itu, secara terminologis aliran ini dipandang sebagai aliran yang

berpegang pada prinsip bahwa akal harus diberi peranan utama dalam penjelasan. Ia

menekankan akal budi (rasio) sebagai sumber utama pengetahuan, mendahului atau

unggul atas, dan bebas (terlepas) dari pengamatan inderawi. Hanya pengetahuan yang

diperoleh melalui akal yang memenuhi syarat semua pengetahuan ilmiah. Pengalaman

hanya dipakai untuk mempertegas pengetahuan yang diperoleh akal. Akal tidak

memerlukan pengalaman. Akal dapat menurunkan kebenaran dari dirinya sendiri, yaitu

atas dasar asas-asas pertama yang pasti.

Page 5: Aliran rasionalisme revi

Rasionalisme tidak mengingkari nilai pengalaman, melainkan pengalaman hanya

dipandang sebagai sejenis perangsang bagi pikiran. Karenanya, aliran ini yakin bahwa

kebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide, dan bukannya di dalam barang sesuatu.

Jika kebenaran bermakna sebagai mempunyai ide yang sesuai dengan atau yang

menunjuk kepada kenyataan, maka kebenaran hanya dapat ada di dalam pikiran kita dan

hanya dapat diperoleh dengan akal saja.

Kaum Rasionalisme mulai dengan sebuah pernyataan yang sudah pasti. Aksioma

dasar yang dipakai membangun sistem pemikirannya diturunkan dari ide yang menurut

anggapannya adalah jelas, tegas dan pasti dalam pikiran manusia. Pikiran manusia

mempunyai kemampuan untuk mengetahui ide tersebut, namun manusia tidak

menciptakannya, maupun tidak mempelajari lewat pengalaman. Ide tersebut kiranya

sudah ada “di sana” sebagai bagian dari kenyataan dasar dan pikiran manusia.

Dalam pengertian ini pikiran menalar. Kaum rasionalis berdalil bahwa karena

pikiran dapat memahami prinsip, maka prinsip itu harus ada, artinya prinsip harus

benar dan nyata. Jika prinsip itu tidak ada, orang tidak mungkin akan dapat

menggambarkannya. Prinsip dianggap sebagai sesuatu yang apriori, dan karenanya

prinsip tidak dikembangkan dari pengalaman, bahkan sebaliknya pengalaman hanya

dapat dimengerti bila ditinjau dari prinsip tersebut.

2. Tokoh-Tokoh Rasionalisme

Tokoh-tokoh rasionalisme pada abad XVII adalah:

1. Rene Descartes (1596 -1650)

2. Nicholas Malerbranche (1638 -1775)

3. Baruch De Spinoza (1632 -1677 M)

4. Gottfried Wilhelm von Leibniz (1946-1716)

5. Christian Wolff (1679 -1754)

6. Blaise Pascal (1623 -1662 M)

4. Pemikiran Pokok Descartes, Spinoza, Dan Leibniz

Rasionalisme ada dua macam dalam bidang agama dan dalam bidang filsafat

rasionalisme adalah lawan otoritas, dalam bidang filsafat rasionalisme adalah lawan

empirisme.Pada zaman moderen filsafat, tokoh pertama rasionalisme ialah Descartes

yang dibicarakan setelah ini.Setelah priodermi rasionalisme dikembangkan secara

sempurna kemudian terkenal sebagai tokoh rasionalisme dalam sejarah .

1. Deskartes ( 1596-1650)

Descartes lahir pada tahun 1596 dan meninggal pada tahun 1650. bukunya

di caurs deia methode ( 1537) dan meditations ( 1642) kedua buku ini saling

melengkapisatu sama lain. Didalam kedua buku inilah ia menuangkan

metodenya yang terkenal itu, metode ini juga sering disebut cogito Descartes,

atau metode catigo saja.

Page 6: Aliran rasionalisme revi

Ia mengatahui bahwa tidak mudah meyakinkan tokoh-tokoh gereja.

Bahwa dasar filsafat haruslah rasio (akal) untuk meyakinkan orang bahwa

dasar filsafat haruslah akal, ia menyusun orgumentasi yang sangat terkenal.

Untuk menemukan basis yang kuat bagi filsafat, Descartes meragukan

(lebih dahulu segala sesuatu yang dapat diragukan. Didalam mimpi seolah

olah seorang mengalami sesuatu yang sungguh-sungguh terjadi, persis seperti

tidak mimpi (juga) begitu pula pada pengalaman halusinasi, ilusi dan

kenyataan gaib. Tidak ada batas yang tegas antara mimpi dan jaga. Tatkala

bermimpi, rasa-rasanya seperti bukan mimpi.

Benda-benda dalam mimpi, halusinasi, ilusi dan kejadian dengan roh

halus itu, bila dilihat dari posisi kita juga, itu tidak ada. Akan tetapi benda-

benda itu sunguh-sunguh ada bila dilihat dari posisi kita dalam mimpi.

Halusinasi. Ilusi dan roh halus.

Sedikitnya ada lima ide Descartes yang punya pengaruh penting terhadap

jalan pikiran Eropa yaitu:

Pandangan mekanisnya mengenai alam semesta

Sikapnya yang positif terhadap penjajagan ilmiah

Tekanan yang diletakkannya pada penggunaan matematika dalam ilmu

pengetahuan

Pembelaannya terhadap dasar awal sikap skeptic

Penitik pusatan perhatian terhadap epistemology

2. Spinoza ( 1632-1677 M)

Spinoza dilahirkan pada tahun 1632 dan meninggal dunia pada tahun 1677

M. nama aslinya banich SPINOZA. Setelah ia mengucilkan dirinya dari agama

yahudi, ia mengubah namanya menjadi benedictus de Spinoza ia hidup

dipinggiran kota dan baik Spinoza maupun leibniz ternyata mengikuti

pemikiran Descartes itu. Dua tokoh terakhir ini menjadi substansi sebagai

tema pokok dalam metafisika mereka, dan mereka berdua juga mengikuti

metode Descartes, tiga filosof ini, descartos, spinozo dan leigniz, biasanya

dikelompokkan dalam satu mazhab yaitu rasionalisme.

Dalam gometri. Spinoza memulai dengan meletakkan defenisi- defenisi,

cobalah perhatikan beberapa contoh defenisi ini yang digunakan dalam

membuat kesimpulan-kesimpulan dalam metafisika defenisi ini diambil dari

Solomon : 73)

Page 7: Aliran rasionalisme revi

Beberapa defenisi;

1. Sesuatu yang sebabnya pada dirinya saya maksudkan esensinya

mengandung eksistensi, atau sesuatu yang hanya dipahami sebagai adanya.

2. Sesuatu dikatakan terbatas bila ia dapat dibatasi oleh sesuatu yang lain,

misalnya tubuh kita terbatas, yang membatasinya ialah besarnya tubuh kita

itu.

3. Substansi ialah sesuatu yang ada dalam dirinya, dipaham melalui dirinya,

konsep dapat dibentuk tentangnya bebas dari yang lain.

4. Yang saya maksud dengan atribut (sifat)ialah apa yang dapat dipahami

sebagai melekat pada esensi substansi

5. Yang saya maksud mede ialah perubahan-perubahan pada substansi

6. Tuhan yang saya maksud ialah sesuatu yang terbatas secara absolute

(mutlak) sesutau saya sebut disebabkan oleh yang lain, dan tindakan

ditentukan olehnya sendiri.

7. yang saya maksud dengan kekekalan (etermity) ialah sifat pada aksistensi

itu tadi

Spinosa berpendapat bahwa apa saja yang benar-benar ada, maka adanya

itu haruslah abadi sama halnya dengan tatkala ia berbicara dalam astronomi,

defenisi selalu di ikuti oleh aksioma. Aksioma ialah jarak terdekat antara dua

titik ialah garis lurus. Cobalah lihat aksioma-aksioma yang dipasangnya dalam

metafisika berikut:

Aksioma-aksioma

1. segala sesuatu yang ada, ada dalam dirinya atau ada dalam sesuatu yang

lain.

2. sesuatu yang tidak dapat dipahami melalui sesuatu yang lain harus di

pahami melalui sesuatu yang lain harus di pahami melalui dirinya sendiri

3. dari suatu sebab tentu di ikuti bila tidak ada sebab tidak mungkin ada akibat

yang mengikutinya

4. pengetahuan kita tentang akibat di tentukan oleh pengetahuan kita tentang

sebab

5. sesuatu yang tidak bisa di kenal umum yang tidaak akan dapat di pahami

konsep tentang sesuatu tidak melibatkan konsep tentang yang lain.

6. ide yang benar harus sesuai dengan objeknya

7. bila sesuatu dapat di pahami sebagai tidak adanya maka esensinya tidak ada.

3. Lleibniz (1646-1716)

Page 8: Aliran rasionalisme revi

Gotifried willheim von Leibniz lahir pada tahun 11646 dan meninggal

pada tahun 1716 dan meninggal pada tahun 1718. ia filosofi jerman

matamatikawan, menjadi atasan, pembantu pejabat tinggi Negara. Pusat

metafisikanya adalah ide tentang substansi yang di kembangkan dalam konsep

monad.

Metafisika leigniz sama memusatkan perhatian pada substansi. Bagi

spinoz sama memusatkan perhatian pada substansi. Bagi Spinoza ,alam

semesta ini mekanistis dan keseluruhnya bergantung pada sebab, sementara

substansi pada leignizadalah tujuan. Penentuan prinsip filsafat (eiguiz ialah

prinsip akan yang mencukupi, yang secara sederhana dapat di rumuskan

sesuatu harus mempunyai masalah bahkan tuhan harus mempunyai masalah

untuk setiap yang di ciptaan-nya. Kita lihat bahwa prinsip ini menuntun

filsafat leigniz.

Sementara sfinoza berpendapat bahwa hanya ada satu substansi, Leibniz

berpendapat bahwa substansi itu monad, setiap monad berbeda satu dengan

yang lain dan tuhan (sesuatu yang super monad dan satu-satunya monad yang

tidak di cipta)adalah pencipta monad-monad itu. Maka karya leigniz tentang

ini di beri judul menadologis (studi tentang monad / yang di seterusnya 1714.

ini adalah seterusnya).

1. monad yang kita bicarakan di sini , adalah substansi yang sederhana, yang

selanjutnya menyusun substansi yang sederhana,yang selanjutnya

menyusun substansi yang lebih besar.

2. harus ada substansi yang sederhana karena ada susunan itu, karena susunan

tidak lain darisuatu koleksisubstansi sederhana.

Satu substansi sederhana ialah : substansi yang kecil yang tidak dapat di

bagi. Adapun substansi yang berupa susunan (Compositas)jenis dapat di bagi.

Akan tetapi, ada kesulitan di sini. Bila simple sub stance (monad) itu terletak

dalam ruang, maka akibatnya ia mesti dapat di bagi. Oleh karena itu,Leibniz

menyatakan bahwa semua monad itu haruslah material dan tidak mempunyai

ukuran,tidak dapat di bagi

.

Page 9: Aliran rasionalisme revi

C. PENUTUP

1. Kesimpulan

Dalam kehidupan modern, filsafat telah berhasil mengubah pola fikir manusia dari

pandangan mitosentris menjadi logosentris. Filsafat memberikan landasan filosofi dalam

memahami berbagi konsep dan teori sesuatu disiplin ilmu dan membekali kemampuan

untuk membangun teori ilmiah. Dalam perkembangannya, filsafat terbentuk menjadi

sepuluh aliran diantaranya adalah Aliran Rasionalisme. Aliran ini berpandangan bahwa

akal merupakan sumber bagi pengetahuan dan pembenaran atau ajaran yang berdasarkan

ratio, ide-ide yang masuk akal.

Aliran Rasionalisme merupakan dasar bagi perkembangan ilmu pengetahuan khususnya

ilmu-ilmu alam yang menjadi pemicu terbentuknya manusia dan masyarakat modern dan

ilmiah dewasa ini.

2. Saran

Perlu pembelajaran lebih lanjut tentang latar belakang dan pemikiran Rasionalisme

mengenai sumber pengetahuan dan dasar filsafat serta pengaruh pemikiran tersebut hingga

sekarang.

Page 10: Aliran rasionalisme revi

DAFTAR PUSTAKA

Jalaludin dan Abdullah Idi, 2011, Filsafat Pendidikan. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

http://www.jurnal.filsafat.ugm.ac.id/index.php/jf/article/viewPDFInterstitial/56/54diakses

pada 8 Juni 2012

http://www.repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3795/1/fisip-erika.pdf, diakses pada

10 Juni 2012

http://www.te.ugm.ac.id/~fsoes/sg/Bab%205.%20Sejarah%20filsafat%20(2).doc, diakses

pada 10 Juni 2012

http://www.intl.feedfury.com/content/16333544-filsafat-rasionalisme.html, diakses pada

12 Juni 2012

Jujun S Suriasumantri, Filsafat Ilmu: Sebuah Pengantar Popular, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,

2007), h. 123-124