Upload
forino-asianti
View
2.590
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ALAT MUSIK TRADISIONAL JEPANG !!
TAIKO
Kata taiko (太鼓) berarti “drum besar” dalam bahasa Jepang. Di luar Jepang, kata ini digunakan
untuk merujuk kepada berbagai jenis drum Jepang (和太鼓 , ‘wa-daiko’, “drum Jepang”, dalam
bahasa Jepang) dan kepada bentuk seni yang relatif belakangan dalam bentuk ansambel
menabuh drum (kadang-kadang lebih khusus disebut, “kumi-daiko” (組太鼓).
Nagado-daiko (長胴太鼓, taiko yang berbadan panjang) terdiri atas dua potong kulit sapi yang
dibentangkan di atas sebuah kerangka kayu (biasanya diukir dari satu potong kayu, kini sering
dibuat dari sisa-sisa sebuah gentong kayu) dan diregangkan. Kepala dari tsukeshime-daiko (付
締め太鼓 , seringkali disingkat menjadi, “shime-daiko” atau “shime” saja) dibentangkan di atas
cincin-cincin besi dan dijepit di sekitar badan yang lebih kecil. Tali tsukeshime-daiko ditarik
hingga ketat sebelum digunakan setiap kalinya. Okedo-daiko ( 桶 胴 太 鼓 , taiko berbadan
gentong, seringkali disingkat menjadi “okedo” atau “oke”) dapat dipasang di atas sebuah
dudukan dan dimainkan seperti taiko lainnya, tapi biasanya digantungkan melintang ke bahu
sehingga si pemain drum dapat berjalan dan sekaligus juga memainkannya. Taiko Jepang
lainnya mencakup uchiwa-daiko (内輪太鼓、 taiko kipas), hira-daiko (平太鼓 , taiko datar), o-
daiko ( 大 太 鼓 , taiko besar), dan serangkaian instrumen tabuh lainnya dalam ansambel
tradisional Jepang noh, gagaku, dan kabuki.
Drum okedo-daiko merentang dari yang kecil dan mudah dibawa, hingga drum yang paling
besar dari semua drum Jepang. Berbeda dengan nagado, drum ini dapat dibuat dalam berbagai
ukuran, namun TIDAK dalam segala ukuran mengingat konstruksi kayu stavenya. Wilayah
Aomori terkenal akan festival Nebuta. Di sini okedo besar dimainkan oleh banyak orang sambil
dibawa dengan kereta sepanjang jalan. Okedo mempunyai penopang betta-nya sendiri yang
diciptakan oleh Hayashi Eitetsu.
Selain itu, seperti nagado-daiko, okedo mempunyai suara pinggiran, yang disebut “ka.” Namun,
ketika memainkan pinggiran sebuah okedo, penting bagi pemain untuk memukul hanya bagian
yang palin luar dari cincin metalnya dan bukan pinggiran dari tubuh drum itu sendiri. Kayu tipis
dan ringan dari okedo khususnya mudah penyok dan akan cepat menurun kondisinya bila
dipukul.
Penggunaan taiko dalam perang
Di Jepang pada masa feodal, taiko sering digunakan untuk memotivasi pasukan, menolong
menentukan langkah barisan, dan mengatur perintah atau pengumuman. Menjelang atau pada
saat memasuki pertempuran, taiko yaku (penabuh drum) bertanggung jawab untuk menentukan
langkah barisan, biasanya dengan enam langkah untuk setiap pukulan drum (ketukan-2-3-4-5-
6, ketukan-2-3-4-5-6).
Menurut salah satu catatan sejarah (Gunji Yoshu), sembilan rangkai dari lima ketukan berarti
memanggil sekutu ke medan tempur, sementara sembilan rangkai dari tiga ketukan, yang
dipercepat tiga atau empat kalinya, adalah panggilan untuk maju dan mengejar lawan lainnya
Bachi
pemukul kayu yang digunakan untuk memainkan drum taiko.
Ji juga disebut Jiuchi, adalah irama dasar yang digunakan untuk mendukung irama utama, atau
O-uchi. Sebagian dari irama yang lebih lazim untuk ji adalah don doko, don ko, atau don go
(pola mengayun). Jikata adalah pemain yang memainkan irama ji.
Oroshi
dicirikan oleh serangkaian pukulan pada taiko. Pemain mulai dengan lambat dengan banyak
ma. Pelan-pelan ma (waktu) antara masing-masing pukulan menjadi semakin singkat, hingga
penabuh melakukan pukulan yang cepat
Shamisen atau samisen ( 三味線 , Shamisen atau samisen ?) adalah alat musik dawai asal
Jepang yang memiliki tiga senar, dan dipetik menggunakan sejenis pick yang disebut bachi.
Di dunia musik Jepang abad modern (kinsei hōgaku) seperti genre jiuta dan sōkyoku
(sankyoku), shamisen dikenal sebagai san-gen (三弦, 三絃, san-gen? tiga senar), sedangkan di
daerah Okinawa dikenal dengan sebutan sanshin (三線, sanshin?).
Bentuk Badan shamisen (disebut dō) dibuat dari kayu, berbentuk segiempat dengan keempat
sudut yang sedikit melengkung. Bagian depan dan belakang dilapisi kulit hewan yang berfungsi
memperkeras suara senar. Kulit pelapis shamisen adalah kulit bagian perut kucing betina yang
belum pernah kawin. Sedangkan shamisen kualitas biasa dibuat dari kulit bagian punggung dari
anjing. Shamisen yang dibuat kulit imitasi memiliki kualitas suara yang tidak bagus sehingga
kurang populer.
Panjang shamisen hampir sama dengan gitar tapi leher (sao) lebih langsing dan tanpa fret.
Leher shamisen ada yang terdiri dari 3 bagian agar mudah dibawa-bawa dan disimpan. Leher
shamisen yang utuh dan tidak bisa dilepas-lepas disebut leher nobezao.
Sutra merupakan bahan baku senar untuk shamisen. Tsugaru-jamisen yang berasal dari
daerah Tsugaru ada yang memakai senar dari serat nilon atau tetoron. Senar secara berurutan
dari kiri ke kanan (dari senar yang paling tebal) disebut sebagai ichi no ito (senar pertama), ni
no ito (senar kedua), dan san no ito (senar ketiga).
Secara garis besar, shamisen terdiri dari 3 jenis berdasarkan ukuran leher: Hosozao (leher
sempit), Nakazao (leher sedang), dan Futozao (leher besar). Selain itu, jenis shamisen
dikelompokkan berdasarkan nama kesenian:
* Nagauta shamisen, berleher langsing, dipetik dengan pick besar dari gading gajah, dan
dipakai pada pertunjukan kabuki
* Gidayū shamisen, berleher besar dan tebal, dan digunakan sebagai pengiring jōruri
* Tokiwazu-bushi shamisen, berleher sedang
* Kiyomoto shamisen, berleher sedang.
* Jiuta shamisen, berleher sedang, dipetik dengan pick yang disebut Tsuyamabachi dari bahan
gading gajah. Shamisen jenis ini sering disebut sankyoku, dimainkan bersama koto, kokyū, dan
shakuhachi.
* Shinnai shamisen, berleher sedang, dipetik dengan menggunakan kuku jari.
* Yanagawa shamisen (Kyō-shamisen), berleher lebih langsing dari Hosozao, merupakan
model shamisen yang paling tua
* Tsugaru-jamisen, berleher lebar dan tebal, digunakan untuk lagu daerah yang disebut
Tsugaru-minyō, dan dipetik menggunakan bachi yang berukuran lebih kecil dan dibuat dari
tempurung kura-kura.
* Shanshin asal Kepulauan Ryūkyū, digunakan di prefektur Okinawa dan bagian paling ujung
prefektur Kagoshima. Shanshin dibuat dari kulit ular sanca asal Indonesia, leher shamisen
dipernis dengan urushi, serta dipetik tidak memakai bachi, melainkan dengan pick dari tanduk
kerbau.
* Gottan, asal Prefektur Kagoshima, dibuat seluruhnya dari kayu dan tidak memakai kulit
hewan.
Sejarah
Dalam penggolongan alat musik, shamisen termasuk alat musik petik serupa lute dengan leher
(neck) yang disambung ke badan. Di seluruh dunia terdapat banyak sekali berjenis-jenis alat
musik serupa lute, mulai dari gitar, sitar, hingga ukulele. Kebudayaan Mesir kuno mengenal alat
petik bersenar tiga yang di Persia berkembang menjadi setaru atau sitar (“se” berarti “tiga” dan
“taru” berarti “senar”). Di Tiongkok, alat musik serupa sitar yang dibuat dengan pelapis kulit ular
disebut sanshen (sanxian). Perdagangan antara Kerajaan Ryūkyū dan Fuzhou
memperkenalkan alat musik sanshen yang kemudian di Okinawa disebut sanshin.
Di akhir abad ke-16, sanshin yang dibawa kapal dagang asal Ryūkyū diperkenalkan ke
penduduk kota Sakai. Shamisen tertua yang masih ada sekarang adalah shamisen bernama
Yodo hasil karya pengrajin di Kyoto. Shamisen ini khusus dibuat atas perintah Toyotomi
Hideyoshi untuk dihadiahkan kepada sang istri Yodo-dono. Shamisen Yodo mempunyai bentuk
yang tidak jauh berbeda dengan shamisen yang ada sekarang.
Perkembangan sanshin asal luar negeri menjadi shamisen tidak lepas dari peran pemusik
tunanetra asal perkumpulan tunanetra Tōdōza. Sanshin yang dimainkan dengan pick berbentuk
kuku dari tanduk kerbau berkembang menjadi shamisen yang dipetik dengan bachi yang
digunakan untuk memetik alat musik biwa. Bunyi shamisen yang lebih garing ternyata lebih
disenangi orang dibandingkan bunyi biwa yang terkesan berat dan serius.
Salah satu pemusik tunanetra bernama Ishimura Kengyō berjasa mengembangkan teknik
permainan hingga shamisen digemari rakyat banyak. Di awal zaman Edo, Ishimura Kengyō
mempelopori genre musik yang menggunakan shamisen dan dikenal sebagai Jiuta. Secara
garis besar musik shamisen dibagi menjadi dua jenis, Utaimono (pengiring lagu) dan
Katarimono (pengiring cerita).
imi Ga Yo (bahasa Jepang: 君 が 代 ; bahasa Indonesia: Semoga Kekuasaan Yang Mulia
Berlanjut Selama 1.000 Tahun) adalah judul lagu kebangsaan Jepang Bunyi Klik di sini.
Lagu ini ditulis dalam sebuah metrum Jepang waka. Ada yang berpendapat bahwa lagu
sebenarnya puisi cinta.
Asli (huruf Latin)
Kimi ga yo ha
Chiyo ni,
Yachiyo ni
Sazare ishi no,
Ihaho to narite,
Koke no musu made.
Terjemahan Indonesia
Semoga kekuasaan Yang Mulia,
Berlanjut selama seribu (tahun),
8000 generasi,
Sampai kerikil,
Berubah menjadi batu karang.
Alat musik tradisional Korea
Alat musik tradisional Korea adalah kumpulan alat musik dari Korea yang jumlahnya lebih
dari 60 jenis. Alat-alat musik ini sebagian besar masih dimainkan dan telah diwariskan dari
generasi ke generasi hingga kini. Alat musik yang paling banyak dimainkan antara lain
gayageum, daegeum, haegeum dan geomungo.
Alat musik asli Korea diciptakan sejak periode sebelum Tiga Kerajaan Korea sampai periode
Silla Bersatu (668-935). Pada masa Tiga Kerajaan (57 SM – 668), banyak alat musik baru
diperkenalkan dari Asia Tengah. Alat musik Cina dari periode Dinasti Tang diperkenalkan di
akhir periode Silla Bersatu dan dari Dinasti Song pada masa Dinasti Goryeo (918-1392).
Masuknya alat-alat musik asing menambah banyak jumlah alat musik Korea. Para musisi pada
masa itu melakukan eksperimen dengan alat-alat musik tersebut untuk menyelaraskannya dengan
cita rasa musik lokal. Alat musik Korea dapat dibedakan menjadi alat musik asli (hyang, 鄕) dan
alat musik Cina (tang, 唐).
Alat musik petik
Gayageum
Hyang
Gayageum adalah kecapi yang memiliki 12 senar. Kecapi ini diciptakan pada abad ke-6 di
Kerajaan Gaya. Jenisnya terdiri dari 2 menurut musik yang dihasilkannya, yakni sanjo dan
jeongak. Sanjo gayageum digunakan untuk pementasan musik solo dan jeongak gayageum
untuk pementasan musik orkestra.
Geomungo adalah kecapi bersenar 6 yang diciptakan di kerajaan Goguryeo. Jenis geomungo
dibagi 2, yakni sanjo geomungo untuk permainan solo dan jeongak geomungo untuk orkestra.
Selain itu, adapula jenis alat musik yang dimainkan dalam pementasan di istana dan tempat
ibadah.
Tang
Haegeum adalah rebab bersenar dua yang berasal dari Cina.
Ajaeng kecapi gesek bersenar 7. Terdapat 3 jenis ajaeng yakni jeongak ajaeng, sanjo ajaeng, dan
daejaeng.
Alat musik istana
Geum adalah kecapi bersenar 7 yang dimainkan dalam pementasan musik istana.
Seul adalah kecapi 25 senar yang saat ini tak lagi dimainkan.
Barat
Yanggeum adalah jenis kecapi asal Asia Tengah yang masuk dari Cina pada abad ke-18.
alat musk tiup
Taepyeongso
Hyang
Daegeum adalah suling besar yang berasal dari zaman Silla Bersatu bersama Sogeum dan
Junggeum.[1] Daegeum terdiri atas sanjo dan jeongak.
Sogeum adalah suling bambu kecil.
Hyangpiri adalah suling yang memiliki 7 lobang dan biasa dimainkan pada pementasan musik
orkestra dan solo.
Chojeok adalah suling kecil.
Tang
Tangpiri adalah suling asal Cina yang serupa dengan hyangpiri namun berukuran lebih pendek.
Tangpiri dimainkan dalam permainan musik Cina (Dang-ak).
Tungso adalah suling Korea yang terpanjang. Tungso terdiri dari jeongak tungso dan sanjo
tungso.
Taepyeongso adalah jenis suling bernada tinggi yang dilengkapi kerucut. Alat musik ini
diperkenalkan dari Asia Tengah lewat Cina di akhir abad ke-14. Taepyeongso adalah alat musik
penting dalam permainan pungmul.
Alat musik istana
Saenghwang atau saeng adalah organ mulut yang memiliki 17 pipa.
U adalah jenis organ mulut besar yang memiliki 36 buah pipa.
Hwa (alat musik)Hwa adalah jenis organ mulut kecil yang memiliki 13 buah pipa.
So adalah jenis pipa (panpipe) yang jenisnya terbagi atas so yang berpipa 12, 16 dan 24. Hanya
so berpipa 16 yang masih dimainkan saat ini, terutama pada pementasan musik istana.
Hun adalah jenis suling bulat dari tanah liat dan memiliki 7 buah lobang. Hun hanya dimainkan
dalam pementasan musik upacara di kuil Munmyo.
Ji adalah suling yang memiliki 5 lobang yang berjumlah 4 buah di depan dan 1 lobang di
belakang. Alat musik ini hanya dimainkan dalam pementasan musik istana.
Yak adalah jenis suling yang dimainkan di pementasan musik istana. Alat musik ini memiliki 3
buah lobang dan dimainkan secara vertikal.
Jeok adalah jenis suling dengan 6 buah lobang.
Alat musik lainnya
Danso adalah jenis suling vertikal yang memiliki 5 buah lobang dan bisa dimainkan secara solo
(sanjo) atau dalam pementasan orkestra (jeongak).[2]
Sepiri adalah suling yang serupa dengan hyangpiri, namun lebih ramping dan volume suaranya
lebih kecil.
Alat musik perkusi
Janggu
Hyang
Jing adalah gong besar yang terbuat dari kuningan dan awalnya dimainkan dalam musik militer.[3] Saat ini dimainkan secara luas dalam pementasan musik petani (pungmul), musik Shamanisme
(musok) dan musik agama Buddha.
Kkwaenggwari adalah gong kecil yang disebut juga gong tangan.[4] Kkwaenggwari memiliki suara
yang tinggi dan banyak digunakan dalam permainan musik petani dan musik ritual Shamanisme.
Pungmulbuk adalah genderang yang dimainkan dalam permainan musik petani.[5]
Soribuk adalah genderang yang dimainkan sebagai pengiring nyanyian. Soribuk adalah versi
modifikasi dari pungmulbuk.
Pungmul Janggo adalah jenis genderang berbentuk jam pasir.[6] Badan pungmul janggo terbuat
dari kayu dan dilapisi kulit binatang pada kedua ujungnya. Alat musik ini banyak digunakan
dalam pementasan musik petani dan sebagai pengiring nyanyian tradisional.
Tang
Bak adalah alat musik yang terdiri dari rangkaian 6 potongan kayu tipis. [7] Alat musik ini hanya
dimainkan dalam pementasan musik ritual dan musik istana.
Janggu atau janggo adalah genderang yang berbentuk jam pasir yang serupa dengan pungmul
janggo.[6]
Alat musik istana
Pyeon-gyeong
Pyeonjong adalah lonceng perunggu yang terdiri dari 16 buah yang digantung menjadi 2 baris.[8]
Alat musik ini diperkenalkan dari Song.
Teukjeong adalah lonceng yang serupa dengan pyeonjong namun hanya terdiri dari satu lonceng
saja.
Pyeongyeong adalah potongan batu yang berbentuk L, yang dimainkan dengan cara dipukulkan.
Batu musik ini diperkenalkan dari Cina dan dimainkan dalam pementasan musik istana.
Teukgyeong adalah batu yang serupa dengan pyeongyeong, namun hanya terdiri dari satu batu
saja.
Musik Rakyat Portugal, Tari dan Instrumen
Tari dan musik instrumen dari Musik Rakyat Portugal adalah sebuah permainan maupun
bentuk tarian yang melingkar seperti O ladrao, ladrao, o ceguindo, A condessa dan A Ciranda
yang iringannya musik vokal dan musik instrumens dan alat musik yang digunakan gitar dan
biola alto. Tradisi portugal terdapat banyak lagu rakyak yang digunakan untuk iringan tari, salah
satunya yang berjudul cancoes de berco yang diambil dari lagu rakyat. Dilihat dari kondisi
geografis yang sangat lekat pada nada-nada yang melambai-lambai “nada-nada ayunan lembut”,
biarpun melambai-lambi tetapi ide dasarnya ataupun landasannya terpisah dengan keagamaan
dan seperti contoh yang tertulis, dengan judul the Goan and Madeiran “Two” Variant of A
Candessa.
Penari dan tarian Portugal dalam penyajiannya disusun dan dilatih oleh master penari dari kota
maupun desa maka dari itu terdapat festifal-festival pada kesempatan tertentu sebagai contohnya
karnaval. Bailes adalah kota yang disitu terdapat bentuk dances circle (tarian melingkar),
biasanya ltampa latihan, dan merakyat dan dilakukan banyak orang dari berbagai daerah. Tarian
tersebut terdapat kesan tersendiri dan merupakan tanda akan keserhanaan dari wanita yang
sedikit akan mata pencaharian dan jarang tertawa maupun tersenyum waktu menari, tetapi itu
diakukan dengan serius yang menaati aturan maupun tingkah laku yang ditentukan yang
membuat tarian itu ada keawsyikan tersendiri, dan dan mengundang sebagian dari daerah luar.
Yang paling lincah dan banyak variasi dari berbagai semua tarian yang ada adalah Vira (rural
walt form) dari daerah Minho. Corridinho ( perjalanan langkah nya dengan puasa) merupakan
karakteristik algarve: langkah yang berputar dan kayalan untuk mengatur kaki yang
mengingatkan kepada orang spanyol Flamento yang lebih susunan oleh individual dan bersaing
dengan kemampuan individunya. Perbedaan Vira dan Corridinho adalah dari formasi tariannya
yang disitu terdapat penyanyi solo dan pemanggilnya. Mereka biasanya menggunakan gaya
musik dari daerah kereka masing-masing yang pemainnya dari teman dan menggunakan progesi
akord yang stabil, salah satu instrumen biola alto yang disebut violaos, cavaguinhos dan gitarras.
Penyai solo, pemanggil, penanarinya mereka mempunyai kemampuan intuk ber improvisasi
menurut kemampuan yang mereka miliki. Master penari yang berasal dari daerah harus
mempunytai kemapuan untuk memanggil dan mengendalikan, menyanyi solo, dan pemusik yang
dapat merangkai memjadi susunan dari pertunjukan tersebut, ini terbukti adanya peringatan ke-
16 century cortesano. Chamarrita menampilkan yang menggunakan suntikan yang menggunakan
instrumen dengan teknik yang bernuansa melodic berputar dan stabil yang berhentak, tariannya
yang menggunakan tarian tradisi dari Miranda do Douro dimana pauleiros or paulitos
menggunakan tongkat pada permainannya. Caramba menggunakan gaya Bassa danca Style yang
merupakan sajian gitar yang disusun secara harmornis yaitu penggabunga dari berbagai macam
instrumen yang bersifat percusif tebih menekan pada pola permainan yaitu tambores (drum) do
adufes (gambar no 5), gitar dan viola. Caramba menggunakan lagu dari Madeira oleh santos
(1973)yang bernuansa arabian.
Bentuk tarian dan musik portugal tidak hanya menggunakan gaya musik portugal itu sendiri
tetapi juga menggunaka gaya maupun bentuk di lain daerahg portugal. Cana-verde, sebuah tarian
melingkar yang para laki-laki dan perempuan berhubungan sebagai perayaan panen tebu,
pertunjukan Dari Afrika infliences (gambar no.8). The Segudilhas di alvarge adalah belived
untuk mempunyai datang dari spain, dan fandango, suatu couple-dance yang pertunjukannya
berderet atau formasi melingkar, masih populer di daerah Minho. Yang semua itu menggunakan
instrumen gitar, biola alto, biola, dan akordeon. Di Alentejo yang digunakan adalah guitar tidak ,
pifaro ( alat musik dan seruling, untuk beiras menggunakan harmonika, drum dan trangles, di
algarve menggunakan gitar, pifaro, cantanens dan kadang-kadang bandolim (mandolin). menari
seperti schottische, mazurka dan tarian polka dari lainnya bagian dari eropa juga terjadi, dan
gerakan *apakah mungkin hasil Perancis mempengaruhi sepanjang abad yang ke-19.
sebagian dari tarian di minho area, seperti malhao, cana-verde, vira dan chula, mungkin paduan
oleh suatu rombongan tarian kecil ( ronda minhota) dengan instrumen terdiri atas harmonika,
semacam akordion, biola. cavaquinhos, biola alto, violaos, drum, segi tiga dan instrumen angin.
Suatu instrumentasi serupa ditemukan di madeiran tarian, tarian beberapa mempunyai heel-
tapping ( fandango dan bailarico) yang menciptakan suatu berirama kontra dengan musiknya.
Marine shells adalah interprestasi yang digunakan pada musik sepanjang pantai di Minho, tetapi
di bagian dalam/pedalaman Minho, tarian castantets yang digunakan kayu. tentang oarticular
adalah adufes ( hand-beaten kecil membingkai drum yang dimainkan oleh wanita-wanita
sepanjang;seluruh negeri), pipa (flute), guitas ( alat musik dari portugal utara) dan rebeccas
( biola rakyat) chain-dances sucs, verde-gaio adalah lazim di pusat dan northen portugal. salah
satu dari tarian yang lebih tua, suatu farrapeira, ditemani oleh pifaro dan gaita de fodes.
salah satu yang paling populer dari instrumens yang digunakan di folksongs dan folkdances
adalah biola alto, afour-or yang five-string gitar yang itu sepanjang abad yang 18th mempunyai
sebanyak tiga dawai-dawai di setiap instrumennya. Portuguese istilah ” biola alto” bahasa
Spanyolnya “vihuela” digunakan untuk umum sepanjang kebangkitan kembali untuk
menandakan manapun alat musik gesek instrumen. Istilah adalah berkwalitas menurut tohow
dimainkan atau oleh atribut phisik nya, seperti di violas de mono ( yang dipetik dengan tangan
kanan), viola de arco ( yang dibungkukkan dengan tangan kanan) atau viola de arame ( dengan
dawai-dawai metal). Yang paling awal publikcations yang meliputi nyanyian portugaese adalah
buku metoda sebagai musiknya: sebagai contoh luis de milan pada tahun 1536 dimasukkan enam
portuguese villancicos tertulis didalamnya adalah Libro de musica de vihuela de mono intitulado
el maestro (in the dokumentos das chancelarias, see Azevedo, 1934). Peran dapat ditemukan
pada acuannya tidak hanya kepada biola alto tetapi juga ke alaudes ( kecapi) dan guitarra pada
1450. Dan itu belum menentukan apakah ini awal nyanyian, pada zaman pertengahan
(renaisance) dan awal kebangkitannya kembali nyanyian membukukan seperti cantigas de santa
maria, cancioneiro de ajuda, cancioneiro de vaticana (colucci-brancuti:P-lc) dan martin codax,
mengatakan seperti halnya itu pada awal instrumen metode buku, adalah versi menyangkut
folktunes . dengan gaya lutes yang suling mereka dan dengan hormat bermaksud, apa yang
diperkenalkan yannyian nyanyian tradisional menjadi lebih mungkin untuk pengerjaan ulang
material rakyat secara artistik.
kesinambungan dan perubahan, di samping merindukan koleksi dijaman pertengahan, mereka
yang dari berabad-abad 20th dan yang 19th, bukti kesinambungan beberapa di (dalam) jenis
nyanyian adalah privided oleh acuan dalam literatur seperti halnya oleh kehadiran hari ini seperti
nyanyian villancetes, romances, cantigas de bergo, marltimas. Loas, cantigas de romania, as
maias (my songs), as janeiras, os reis (lagu-lagu dari tiga raja musik), desafios or despiques and
desgarradas (lagu-lagu dari tiga raja di masa lampau, atigas de escarnio amaldizer). nyanyian
modern Koleksi mengungkapkan aspek pertengahan, seperti cara sesuatu dilakukan dan migras
irama plainsong, co-existing dengan utama ( yang paling umum) dan kecil tonalas merupakan
perawatan modern dari masa lampau yang menyangkut nyanyian dan antar para penyanyi jaman
ini. Sebagai contoh, D dan G gaya masih ditemukan dalam konsep utama dari tonalas
romanias(pilgrim song), folias (profesional dan festive songs sung by the folies, folk equvalent of
the court jestes) dan romances (ballads). pengaruh nya terdapat pada hiasan suntikan dari timur
dapat dilihat di instrumentasinya dan gaya bernyanyinya, terutama di daerah pelosok dan daerah
bergunung-gunung.
Afrika instrumentasi, Irama dan ritme adalah juga suatu corak musik rakyat portuguese yang
kelihatan sejak permulaan 16 abad yang gaya tersebut sekarang masih populer. Guines dan orang
negro, menyanyi dalam irama spain, portugal dan latin america pada umumnya responsorial dan
corak hemiola bergeser untuk¾ di dalam suatu 6/8 (birama); dan untuk texsnya pada umumnya
bertemakan natal. Orang Afrika menyebutkan seperti halnya instrumen mengenai Eropa, juga
menggunakan vocables seperti guluga, gulugue. Dance-Song lundum ( londum, lundu),
permulaan dari africa ( angola atau zaire), datang ke portugal kemudian menjadi suatu jenis
samba. Di portugal itu menjadi suatu jenis burlesgue modinha. Dengan tarian lascivious fofa itu
barangkali satu sumber yang menyangkut fado ( C.M. Dias, cartas de lisboa, lisbon, 1905).
Canarios banyak ditemukan di abad ke-18-century, gitar abad ke-17dan mengajar privat di
(dalam) numerousin rangkap tiga melipat tigakan waktu, sebagai lawan notasi arbeau’s di
portugal di sekitar 1700 ( J.C.T. lamaunce, crifras de violas por varios autores in p-cug). Dan Di
abad ke-20 orang Afrika jejak dalam tarian seperti cana-verde, the bailes de escravos (a
shuffiling chain-dance, the bailes de esravos (a bailes dos pretos, a circle-dance cana-verde,
bailes de escravos a shuffiling chain-dance, the bailes de esravos a bailes dos pretos, a circle-
dance yang meliputi suatu nyanyian tunggal tiruan dari orang Afrika hitam yang menari. Dengan
seragam disesuaikan pada ritme dan instrumen dan itu ‘ african’rhythms; menjadi musik afro-
portuguese dan tariannya sekarang telah menjadi lebih besar dan baru.