Akpi - Modul

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Akpi

Citation preview

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    1/22

    ALAT DAN KAPAL PENANGKAP IKAN

    MODUL PRAKTIKUM

    TIM PENYUSUN

    LABORATORIUM TEKNOLOGI MENEJEMEN ILMU PENANGKAPAN

    UNIVERSITAS PADJADJARAN

    FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

    JATINANGOR

    2013

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    2/22

    LEMBAR PENGESAHAN

    Judul Modul : Modul Praktikum Alat dan Kapal Penangkapan Ikan

    Nama Tim Penyusun :

    1. Prof.Dr.Ir. Dulmiad Iriana.

    2. Alexander M.A. Khan., S.Pi. M.Si.

    3. Bambang Taufik Perdana Budiman., S.Pi.

    4. Muhammad Luthfi Ramadhan., S.Pi.

    5. Lantun Paradhita Dewanti., S.Pi.

    6. Arfiani Karuniasari., S.Pi.

    7. Ahmad Abul Hasan

    Jatinangor, September 2013

    Mengetahui, Menyetujui,

    Ketua Program Studi Perikanan

    Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

    UNPAD

    Dr.Ir. Junianto, MP

    NIP. 19670817 199203 1 005

    Kepala Labotatorium Teknologi dan

    Manajemen Perikanan Tangkap

    FPIK UNPAD

    Prof.Dr. Ir. Dulmiad Iriana

    NIP. 19450917 197106 1 001

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    3/22

    DAFTAR ISI

    Lembar Pengesahan .................................................................................. i

    Daftar Isi .................................................................................. ii

    Daftar Gambar .................................................................................. iii

    BAB I

    1.1. Deskripsi Mata Kuliah ................................................................. 1

    1.2. Deskripsi Praktikum Mata Kuliah................................................ 1

    1.3. Kompetensi Praktikum Mata Kuliah............................................ 2

    1.4. Materi Praktikum.......................................................................... 2

    1.5. Penilaian Hasil Praktikum............................................................. 2

    1.6. Tata Tertib Praktikum................................................................... 2

    BAB II

    2.1. Bahan Pembuat Jaring.................................................................. 32.2. Simpul........................................................................................... 6

    2.3. Mata Jaring/ Mesh Size................................................................ 7

    2.4. Materi Pancing.............................................................................. 8

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    4/22

    DAFTAR GAMBAR

    No Judul Halaman

    1

    2

    Monofilament dengan Continuous Filament (1); Monofilament

    Netting Twine or Folded Yarn.....................................................

    3

    4

    3 Arah Pilinan................................................................................. 5

    4 Struktur Benang Anyam.............................................................. 6

    5 Bagian-bagian Mata Pancing....................................................... 9

    6 Point............................................................................................. 10

    7 Shank............................................................................................ 11

    8 Sabiki Hook................................................................................. 12

    9 Model-model Single Hook........................................................... 13

    10 Treble Hook................................................................................. 14

    11 Double Hook................................................................................ 14

    12 Mata Oshsughenssy.................................................................... 15

    13 Mata Big Game............................................................................ 15

    14 Circle Hook.................................................................................. 1615 Bentuk-bentuk Mata Pancing....................................................... 16

    16 Penomoran Mata Pancing............................................................ 17

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    5/22

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Deskripsi Mata Kuliah

    Mata kuliah alat dan kapal penangkapan ikan merupakan dasar dari

    rangkaian mata kuliah perikanan tangkap yang dipelajari di Fakultas Perikanan

    dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran. Dalam pembelajarannya sendiri,

    kegiatan perikanan tangkap tidak lepas dari kapal yang digunakan untuk

    menangkap ikan beserta dengan jenis alat tangkap yang dipergunakan.

    Kapal penangkap ikan adalah kapal yang secara khusus dipergunakan

    untuk menangkap ikan, termasuk menampung dan mengangkut, menyimpan,

    mendinginkan atau mengawetkan. Spesifikasi kapal penangkap ikan disesuaikan

    dengan jenis alat yang digunakan, ikan target (contoh: kecepatan renang ikan),

    serta kondisi alam dari daerah penangkapan ikan.

    Alat penangkap ikan merupakan suatu alat yang di desain khusus untuk

    menangkap ikan yang disesuaikan dengan karakteristik ikan target tangkapan,

    kondisi perairan serta regulasi alat tangkap yang diperbolehkan. Secara global,

    materi alat tangkap menjelaskan tentang jenis-jenis alat tangkap ikan yang

    dipergunakan. Secara spesifik, materi alat tangkap menjelaskan tentang bahan

    pembuat alat tangkap, mesh size/mata jaring hingga penggunaan pemberat dan

    pelampung pada alat tangkap.

    1.2.Deskripsi Praktikum Mata Kuliah

    Praktikum mata kuliah alat dan kapal penangkap ikan menitikberatkan

    pada pengenalan jenis-jenis alat tangkap dan kapal penangkap ikan melalui

    miniatur alat dan kapal penangkap ikan yang ada di laboratorium. Dilanjutkan

    dengan pembelajaran mengenai konstruksi alat tangkap yang diawali dari

    pembelajaran bahan benang yang digunakan, pengukuran mesh size, struktur mata

    pancing, serta perhitungan pemberat dan pelampung pada alat tangkap.

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    6/22

    1.3.Kompetensi Praktikum Mata Kuliah

    Dari kegiatan praktikum yang dilakukan, praktikan diharapkan mampu

    mengenali jenis-jenis alat penangkap ikan serta karakteristik alat penangkap ikan

    tersebut serta praktikan diharapkan mengetahui secara garis besar konstruksi dari

    kapal penangkapan ikan.

    1.4.Materi Praktikum

    Materi praktikum terbagi atas beberapa bagian, yaitu:

    - Pengenalan alat dan kapal penangkap ikan

    - Menggambar konstruksi kapal

    - Pengenalan bahan dan perhitungan konstruksi alat penangkap ikan

    1.5.Penilaian Hasil Belajar (Praktikum)

    Bobot penilaian praktikum adalah 20%. Penilaian hasil praktikum

    berdasarkan pada beberapa indikator yang ditetapkan, yaitu:

    - Absensi praktikan

    - Keaktifan praktikan dalam pelaksanaan praktikum

    - Laporan praktikum, baik modul praktikum harian maupun laporan akhir

    1.6.Tata Tertib Praktikum

    Tata tertib paraktikum dijabarkan sebagai berikut:

    - Praktikan hadir 10 menit sebelum praktikum

    - Membawa modul praktikum yang telah diberikan

    - Mengikuti kegiatan praktikum dengan tertib

    - Berkerja secara teliti dan tidak merusak/menghilangkan alat laboratorium

    - Mengikuti seluruh rangkaian kegiatan praktikum. Bagi yang berhalangan

    hadir harap menunjukan surat keterangan sakit, izin kegiatan atau surat

    yang berkaitan dengan alasan tidak menghadiri praktikum

    - Bagi praktikan yang berhalangan hadir diwajibkan untuk mengikuti

    praktikum susulan atau mengerjakan tugas pengganti yang diberikan.

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    7/22

    BAB II

    PELAKSANAAN KEGIATAN

    2.1. Materi Bahan Pembuat Jaringa. Kompetensi materi

    Praktikan mampu mengetahui jenis, spesifikasi serta berat kering dan berat

    basah benang yang yang tepat untuk digunakan membuat setiap jenis alat tangkap.

    b. Waktu pertemuanWaktu pertemuan dalam praktikum laboratorium dilaksanakan selama 2 jam

    pelajaran.

    c. PendahuluanStruktur Dasar Serat

    Struktur dasar serat dibagi menjadi 4 kelompok, sebagai berikut:

    1. Monofilament

    2. Staple fiber

    3. Continuous filament

    4. Split fiber

    Gambar 1. Monofilament dengan Continuous Filament (1); Monofilament

    Jenis benang:

    1) Benang tunggal (single yarn)

    Single yarn adalah benang jenis continuous yang sangat sederhana yang

    terdiri atas beberapa serat. Jenis material serat akan dapat membedakan

    antara yarn tunggal terpuntal (single spun yarn), yarn filamen tunggal

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    8/22

    (single filamen yarn),single yarnyang terbuat dari monofilament dansingle

    split fibre yarn. Benang tunggal adalah bagian dari benang jaring.

    2) Benang jaring (netting yarn)

    Ini adalah istilah standar universal untuk semua bahan tekstil yang sesuai

    pada pabrik jaring atau alat penangkapan ikan dan yang mungkin dirajut

    langsung menjadi jaring dengan mesin atau tangan tanpa harus melalui

    proses lanjutan. Jadi, monofilamen tunggal dapat juga menjadi netting yarn

    jika langsung dirajut menjadi jaring.

    3) Benang jaring atau benang jaring lipat (netting twine or folded yarn)

    Benang jaring yang dibuat dari 2 atau lebih benang tunggal atau

    monofilament dengan cara hanya satu kali proses pemintalan.

    Gambar 2. Netting Twine or Folded Yarn

    4) Cabled netting twine or cabled yarnNetting twineataufolded yarnartinya sebuah netting twineyang dibuat dari

    2 atau lebih benang tunggal atau monofilament dengan hanya sekali

    pintalan. Ini adalah suatu netting yarn yang mengkombinasikan 2 atau lebih

    netting twine dengan 1 atau 2 pilinan lanjutan.

    5) Benang jaring anyam (braided netting yarn)

    Benang jaring anyam adalah benang jaring yang dibuat dengan cara

    dianyam (disilangkan). Braiding/penganyaman merupakan proses

    penjalinan tiga atau lebih benang sedemikian rupa sehingga benang-benang

    tersebut saling menyilang satu sama lain dalam formasi diagonal.

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    9/22

    Konstruksi Benang:

    1. Pilinan (Twist)

    Setiap jenis benang memiliki pilinan (twist). Twist adalah penyusunan

    bentuk spiral pada bahan benang tunggal, folded yarn atau netting yarn.

    Sebagian suatu nilai numerik, istilah ini mengindikasikan jumlah putaran

    per unit panjang. Misalnya per 1 m (t/m) atau per 1 inchi (t/inchi).

    Arah pilinan ditunjukan dengan huruf kapital S atau Z. suatu produk

    memiliki pilinan S jika ketika ditegakkan pada posisi bertikal, maka pilinan

    yang dibentuk oleh serat atau filament yang mengelilingi sumbunya

    memiliki kemiringan yang sama dengan arah bagian tegak huruf kapital S,

    sebaliknya dengan huruf Z.

    Gambar 3. Arah Pilinan

    Koefisien pilinan atau factor pilinan (). Huruf adalah ukuran kekerasan

    benang yang ditentukan dengan melipat gandakan putaran per unit panjang

    dengan akar pangkat 2 dari jumlah suatu system langsung.

    2. Anyaman (braiding)

    Ini adalah proses penjalinan 3 atau lebih benang dengan cara menyilangkan

    satu dengan lainnya dan dikaitkan bersama dalam formasi diagonal. Proses

    ini terkadang juga disebut dengan plaiting(penjalinan). Hasil akhir proses

    braidingadalah braided netting yarn

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    10/22

    Gambar 4. Struktur Benang Ayam

    3. Helainan benang (strand)

    Ini adalah istilah tidak standar untuk suatu bahan individual dari suatu

    netting yarn yang dipilin atau dianyam.

    2.2. Materi Simpula. Kompetensi

    Praktikan mengetahui jenis simpul yang digunakan untuk membuat sebuah

    alat penangkap ikan dan mampu membuat simpul tersebut.

    b. Waktu PertemuanWaktu pertemuan dalam praktikum laboratorium dilaksanakan selama 2 jam

    pelajaran.

    c. PendahuluanSimpul adalah ikatan pada tali atau tambang yang dibuat dengan sengaja

    untuk keperluan tertentu. Ikatan itu sendiri, khususnya yang digunakan pada saat

    Panjat Tebing, terbagi kedalam empat macam. Adapun jenis-jenis simpul antara

    lain sebagai berikut:

    Simpul Pengunci/kancing

    Simpul penyambung (Bends)

    Simpul Melingkar (Loops)

    Simpul Pengikat (Hitches)

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    11/22

    d. Alat Gunting

    Mistar

    e. Bahan Tali/ Benang

    f. Prosedur Kerjaa. Praktikan mempersiapkan bahan dan memotong sesuai dengan ukuran yang

    ditentukan

    b. Membuat jenis simpul yang ditentukan

    c. Menggambar dan mendefinisikan bentuk simpul yang telah dibuat

    g. Bentuk PelaporanPelaporan dilakukan dengan mengisi lembar kerja setiap mata acara

    praktikum yang telah disediakan.

    2.3. Materi Mata Jaring (Mesh Size)a. Kompetensi Materi

    Praktikan mampu menentukan ukuran mata jaring ada beberapa cara, salah

    satunya adalah dengan menggunakan penggaris, jangka sorong dan menghitung

    jumlah simpul per unit panjang jaring.

    b. Waktu PertemuanWaktu pertemuan dalam praktikum laboratorium dilaksanakan selama 2 jam

    pelajaran.

    c. PendahuluanNomura and Yamazuki (1977) menyatakan bahwa ukuran mata jaring (mesh

    size) yang sesuai dengan panjang badan ikan sasaran sangat berkaitan dengan

    efisiensi alat tangkap. Pemilihan ukuran mata jaring sangat penting bagi gillnet

    (jaring insang). Penentuan ukuran mata jaring yang optimal harus memperhatikan

    elastisitas tubuh ikan, ketegangan dan daya regang benang jaring, rasio

    pemanjangan (elongationratio) benang jaring, momentum ikan dan bentuk badan

    ikan sasaran.

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    12/22

    d. Alat yang digunakan- Beberapa jenis jaring - Jangka sorong

    e. Prosedur kerja1) Pengukuran dengan penggaris (cara I)

    a)Satu mata jaring ditarik penuh.

    b)Dilakukan pengukuran mulai dari titik tengah simpul ke titik tengah

    berikutnya, atau

    c)Dilakukan pengukuran dari bagian luar kebagian dalam simpul pada satu

    mata jaring.

    d)Pengukuran dilakukan antara 5-10 kali pada beberapa tempat.

    2) Pengukuran dengan jangka sorong (cara II)

    a)Satu mata jaring ditarik penuh

    b)Jangka sorong dimasukan ke dalam mata jaring.

    c)Ukuran jangka sorong disesuaikan dengan bukaan mata jaring

    d)Pengukuran dilakukan antara 5-10 kali pada beberapa tempat berbeda

    3) Pengukuran dengan menentukan jumlah simpul per unit panjang (cara III)

    a)Satu jaring ditarik penuh dihitung jumlah simpulnya.

    b)Pada jaring yang ditarik penuh dihitung jumlah simpulnya.

    c)Ukuran mata jaring adalah jumlah simpul per unit panjang.

    d)Pengukuran dilakukan antara 5-10 kali ulangan dengan panjang dan

    jumlah simpul berbeda.

    f. Bentuk pelaporanPelaporan dilakukan dengan mengisi lembar kerja setiap mata acara

    praktikum yang telah disediakan.

    2.4. Materi Pancinga. Kompetensi

    Praktikan mengetahui jenis-jenis mata pancing yang digunakan dalam

    operasi penangkapan ikan serta mengetahui detail bagian-bagian dari mata

    pancing.

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    13/22

    b. Waktu PertemuanWaktu pertemuan dalam praktikum laboratorium dilaksanakan selama 2 jam

    pelajaran.

    c. PendahuluanMata Pancing adalah salah satu alat untuk menangkap ikan yang paling

    populer dan digunakan untuk memancing. Mata Pancing digunakan sebagai

    tempat untuk menaruh umpan pancing, yang pada awalnya terbuat mulai dari

    tulang atau kayu keras pada zaman dahulu.

    Pada masa kini bermacam mata Pancing sudah dapat dibuat dari berbagai

    macam logam keras seperti dari besi (yang diberi lapisan chrome), baja atau bisa

    juga dengan campuran bahan logam lainnya misalnya dari bahan karbon.

    Gambar 5. Bagian-bagian Mata Pancing

    Bagian-bagian hook

    Berikut adalah penjelasan dari tiap bagian hook :

    a. Tip

    Tip pada hook harus benar-benar tajam, supaya bisa hookup (ikan terkait

    mata kail) dengan sempurna.

    b. Barb

    Barbberfungsi agar hasil pancingan tidak mudah terlepas setelah hookup,

    tapi di beberapa tempat pemancingan melarang penggunaan hookyang memilki

    barb yang terlalu panjang, karena barb yang panjang dapat menyebabkan luka

    parah pada ikan yang terpancing.

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    14/22

    c. Point

    Pointterbentuk dengan carastamping, cutting,grindingatau gabungan dari

    ketiga proses tersebut. Point merupakan bagian yang terpenting dari hook dan

    sangat berpengaruh pada saat hookup.Hookpointdibedakan menjadi :

    -Hollow point, misalnya : Chinu, Marusode

    - Curved in point, misalnya : Tuna circle

    -Dublin point, misalnya : OShaughnessy, Round bent sea

    -Knife edge point, misalnya : Tuna hook, Beak hook

    Gambar 6. Point

    d. Gap

    Lebar dan sempitnya gapdipengaruhi oleh bentuk bendserta ukuran hook.

    Umumnya gap yang lebar akan sangat berguna jika kita memancing dengan

    menggunakan umpan alami, karena ada kelebihan ruang diantaragap.

    e. Throat

    Dalam dan dangkalnya throat atau tenggorokan mata kail yang dipakai

    tergantung jenis ikan dan cara makan ikan yang dipancing.

    f. Bend

    Umumnya bentuk bend juga mempengaruhi kekuatan hook saat penetrasi

    dan hookup. Bentuk-bentuk bend dibedakan menjadi :

    Kirbed, misalnya : American Kirby, Tuna hook, Tuna circle

    Straight, misalnya : OShaughnessy, Sproat hook

    Reversed, misalnya : Beak hook, Bait holder

    Sedangkan bentuk body pada bagian bend dibedakan menjadi 2 jenis

    yaitu:

    Regular, bentuknya bulat misalnya :Round bent sea, American Kirby

    http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/08/a-hook.jpg
  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    15/22

    Forged, dari bentuk bulat dipadatkan, dimana kekuatannya akan

    bertambah + 20% misalnya : OShaughnessy, Beak hookg. Shank

    Bentuk shank dibedakan menjadi long shank (panjang) dan short shank

    (pendek). Umumnya shank yang panjang akan memudahkan pemancing dalam

    melepaskan hook dari mulut ikan, karena masih tersisa sedkit ruang untuk

    memegang shank. Umumnya untuk pemancingan dengan umpan hidup (mis :

    cacing) mata kail yang digunakan adalah yang memiliki slice(duri) pada bagian

    shank, yang berfungsi untuk mengikat umpan (agar umpan tidak mudah terlepas

    atau tergelincir ke bawah) contoh :Baithoder, Okiami chinu.

    Gambar 7. Shank

    h. Eye

    Eyeberfungsi sebagai tempat untuk memasang senar, kawat dan aksesoris

    memancing lainnya. Bentuk-bentuk eyedibedakan menjadi :

    -Flat, : Chinu, Umitanago

    -Hole in flat, : Tuna circle

    -Ringed, : OShaughnessy

    Jenis-jenis Ringed :

    Tapered eye, : Jig hook

    Ball eye , : OShaughnessy

    Loopedeye, : Double hook

    http://www.iftfishing.com/wp-content/uploads/2010/08/a-hook-1.jpg
  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    16/22

    Pengembangan Jenisjenis Hook

    a. Double hook, merupakan hook yang memiliki dua mata kail, dalam

    penggunaannya pada umumnya dipasangkan lure. Jenisnya antara lain :

    Double ryder, Double fly, Limerick double.

    b. Treble hook, memiliki tiga mata kail dan juga biasanya dipasangkan

    dengan lure. Treble hook lebih efektif dalam hook up dibanding dengan

    single hook karena mata kailnya menghadap tiga arah. Jenisnya antara lain:

    Round Treble, OShaughnessy Treble.

    c. Pancing cumi, berbentuk seperti payung terbalik dan memiliki banyak mata

    kail, umumnya digunakan untuk memancing cumi-cumi.

    d. Pancing garong, memiliki enam mata kail yang melingkar pada umumnya

    digunakan untuk mancing ikan baronang.

    e. Snelled hook, merupakan rangkaian hookyang terdiri dari senar dan mata

    pancing (Eropa) sedangkan untuk model Jepang umumnya terdapat

    tambahan kili-kili.

    f. Sabiki hook, merupakan rangkaian mata kail yang terdiri dari senar, kili-

    kili, peniti, mata kail, dengan variasi kulit ikan, bulu-bulu dan manik-manik

    (bead)

    Gambar 8. Sabiki Hook

    Model-model Single Hook

    a. Jig hook, merupakan hook dengan technical bend down shank 900 dekat

    ringed. Untuk penggunaannya dipasangkan dengan umpan karet, dan

    umumnya digunakan untuk mancing jigging.

    b. Worm hook, hookdengan 900 offsetshankdekat ringed(2 kali bent shank).

    Untuk penggunaannya dipasangkan dengan umpan karet.

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    17/22

    c. Weedless hook, Hook yang memiliki kawat dibagian depan hook,

    melintang dari kepala sampai barb. Fungsinya agar saat dipakai mancing,

    rumput atau tumbuhan air tidak tersangkut dimata kail. Pada saat hook up

    kawat akan terdorong ke belakang karena mendapatkan tekanan.

    d. Jighead, Hook yang kepalanya berbentuk seperti ikan dan bisa berfungsi

    sebagai pemberat. Dalam penggunaanya, umumnya jighead dipasang

    dengan bulu-bulu atau umpan karet dan biasanya dipakai untuk memancing

    dengan teknikjigging. Berat hookberkisar antara + 0.5 gr sampai 50 gr.

    e. Pancing Udang, pancing yang tidak memiliki barbdan umumnya dipakai

    untuk mancing udang.

    Gambar 9. Model-model Single Hook

    Jenis Mata Pancing

    1. Mata Tiga ( TrebleHooks )

    Mata Pancing jenis ini dari gabungan 3 mata Pancing dijadikan satu. Ia

    biasanya dipasang pada umpan tiruan sepertigewang,jig,popperdan sebagainya.

    Kelemahannya, ia mampu dikunyah oleh rahang ikan yang kuat. Anda boleh

    mengujinya dengan melakukan demonstrasi seperti berikut, letakkan mata mata 3

    tersebut dipermukaan yang keras dan jatuhkan keatas sesuatu benda yang keras

    contohnya seperti buku atau benda yang berat. Anda harus berhati-hati

    melakukannya, jika tersilap teknik ia boleh mendatangkan kecederaan yang serius

    kepada anda. Walaupun ia agak rapuh tetapi ia boleh bertukar kepada pelbagai

    jenis kekuatan ekstra mata 3 seperti kekuatan 3x, 4x, 5x.

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    18/22

    Gambar 10. TrebleHook

    2. Mata Dua (DoubleHooks)

    Mata 2 juga biasanya digunakan untuk umpan tiruan seperti mata 3 tadi. Ia

    mempunyai 2 mata sahaja dan kelebihannya ia agak keras dan sukar untuk ikan

    yang mempunyai rahang yang kuat. Mata jenis ini kebanyakan hanya dijual di

    luar negara dan di Malaysia ini ia begitu sukar untuk diperolihi lantaran kurang

    sambutan

    Gambar 11. DoubleHook

    3. Mata OShsughnessy.

    Mata jenis ini memiliki teras yang panjang tetapi berleher pendek, jurang

    yang rapat dan lembing yang pendek. Ia sangat sesuai digunakan untukmenangkap ikan yang suka menggetu umpan(ikan yang menggetu gemar

    mencuri umpan secara perlahan dengan mengigit sedikit demi sedikit umpan.

    Anda akan menyentap joran bila terasa getuan yang kuat dan

    kebiasaannya ikanakan terlepas. Anda hanya akan mengarau mata yang telah

    kosong. Namun begitu anda akan sentiasa merasa renggutan umpan dimakan ikan.

    Jika anda memancing ikan karang yang sederhana sizenya, sebaiknya anda

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    19/22

    menggunakan mata Pancing yang berteras halus kerana bila tersangkut ia mudah

    lurus dan senang membentuknya semula

    Gambar 12. Mata OShsughnessy

    4. Mata Big Game / Tundaan ( Trolling )

    Mata Pancing jenis ini mempunyai luyut yang lebar, leher yang panjang,

    tahap penembusan yang jauh dan jurang yang rapat. Ia diperbuat dari besi yang

    kuat dan tebal, sebab ita penembusannya lebih baik dan teguh dimana luyutnya

    dapat memberikan tusukan ketulang rahang dengan baik sekali. Ia amat sesuai

    digunakan untuk kedua-dua jenis umpan baik umpan hidup/ mati dan umpan

    tiruan contohnya untuk pancingan tundaan (trolling).

    Gambar 13. Mata Big Game

    5. Mata Lingkar ( Circle Hooks ).

    Matalingkar ini sesuai untuk digunakan bagi umpan yang asli dan sesuai

    untuk menjerat ikan yang gemar menyambar dan memecut lari atau yang

    menyambar, menelan dan memecut lari. Mata ini berbentuk hampir bulat dengan

    hujung matanya yang tajam melengkung kedalam. Ia tidak sesuai untuk jenis ikan

    yang makannya secara menggetu,juga tidak sesuai untuk pancingan tunda kecuali

    menggunakan umpan hidup atau mati. Mengikut kajian penggunaan mata jenis

  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    20/22

    lingkar ini kadar sangkutannya adalah lebih 95%.Apabila ikan menyambar umpan

    dan melarikannya, perambut dan tali yang tegang akan membawa mata Pancing

    kesudut mulut atau tepi rahang ikan. Samaada umpan telah ditelan atau tidak,

    bahagian jurang mata Pancing ( gap ) akan tergelincir pada tulang rahang atau

    sudut mulut ikan. ketegangan yang meningkat akan memaksa mata Pancing

    tersangkut dengan baik dan sukar untuk melepaskan diri.

    Gambar 14. Circle Hook

    Bentuk-bentuk Mata Pancing

    Gambar 15. Bentuk-bentuk Mata Pancing

    http://2.bp.blogspot.com/-tYJLqR3D4Ko/TzHaIuSHczI/AAAAAAAAAMM/3QRv61xIU6c/s1600/mata-pancing-02.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-LcAqEXePSOw/TzHZtGB8HkI/AAAAAAAAALc/dShowPPKTKM/s1600/Bentuk+Mata+Kail.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-tYJLqR3D4Ko/TzHaIuSHczI/AAAAAAAAAMM/3QRv61xIU6c/s1600/mata-pancing-02.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-LcAqEXePSOw/TzHZtGB8HkI/AAAAAAAAALc/dShowPPKTKM/s1600/Bentuk+Mata+Kail.pnghttp://2.bp.blogspot.com/-tYJLqR3D4Ko/TzHaIuSHczI/AAAAAAAAAMM/3QRv61xIU6c/s1600/mata-pancing-02.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-LcAqEXePSOw/TzHZtGB8HkI/AAAAAAAAALc/dShowPPKTKM/s1600/Bentuk+Mata+Kail.png
  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    21/22

    Metode Penomoran Kail

    Metode penomoran mata kail didasarkan pada lebar mata pancing dan

    diameter batang pancing. Semakin kecil ukuran pancing semakin besar

    penomorannya. Ukuran 0 atau 1 adalah ukuran terbesar kail.

    Tabel 1. Spesifikasi mata pancing

    Nomor kail Celah ( mm ) Diameter ( mm )

    12 9,5 1,0

    11 10,0 1,010 11,0 1,0

    9 12,5 1,5

    8 14,0 1,5

    7 15,0 2,0

    6 16,0 2,0

    5 18,0 2,5

    4 20,0 3,0

    3 23,0 3,0

    2 26,5 3,5

    1 31,0 4,0

    0 35,0 4,5

    Gambar 16. Penomoran mata Pancing

    http://www.pemancing.com/pancinghttp://4.bp.blogspot.com/-32mj_9DEOnI/TzHaNzf1J4I/AAAAAAAAAMU/oH5ykRjvnR0/s1600/sell_fishing_hook.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-yF9HH9OUzho/TzHaD2-M6tI/AAAAAAAAAME/klhSa8C03OQ/s1600/mata-kail.jpghttp://4.bp.blogspot.com/-32mj_9DEOnI/TzHaNzf1J4I/AAAAAAAAAMU/oH5ykRjvnR0/s1600/sell_fishing_hook.jpghttp://2.bp.blogspot.com/-yF9HH9OUzho/TzHaD2-M6tI/AAAAAAAAAME/klhSa8C03OQ/s1600/mata-kail.jpghttp://www.pemancing.com/pancing
  • 5/26/2018 Akpi - Modul

    22/22

    Test kekuatan hook

    Untuk mengetes kekuatan hook, umumnya dilakukan dengan mesin yaitu

    dengan memegang bagian eye dan bend lalu menariknya hingga lurus atau patah.

    Hook protektor

    Untuk menjaga ketajaman serta menghindari luka akibat tergores hook,

    maka dapat dipasangkan pelindung berupa pipa plastik dari ujung tip sampai barb.

    Potongan pipa plastik tersebut dipotong sesuai panjang point dan ukuran pipa juga

    disesuaikan dengan diameter hook. Dipasaran juga dijual protektor dari bahan

    plastic untuk treble hook dengan berbagai ukuran.

    d. Alat yang digunakan Mata Pancing Jangka sorong

    e. Prosedur Kerja Mempersiapkan peralatan praktikum

    Menggambar bagian-bagian mata pancing dan memberi penamaan pada

    setiap bagian

    Mengukur spesifikasi setiap bagian dari mata pancing.

    f. Bentuk PelaporanPelaporan dilakukan dengan mengisi lembar kerja setiap mata acara

    praktikum yang telah disediakan.