45
Dinamika Sufisme dan kehidupan Sosial Politik di Indonesia Ajid Thohir Makalah disampaikan pada DISKUSI MMRB 13 MARET 2016

Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Dinamika Sufisme dan kehidupan Sosial Politik di Indonesia

Ajid Thohir

Makalah disampaikan pada DISKUSI MMRB 13 MARET 2016

Page 2: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

التعريفاالخالاق وتصفية النفوس تزكية احوال به تعرف علم التصوف

االبدية السعادة لنيل والباطن الظاهر وتعمير ( االنصاري زكريا االسالم (شيخ

االنسان صلة وقوامه المادة اوضار من القلب تصفية التصوف . معاملته، لله وصفت لله، قلبه صفا من فالصوفي العظيم بالخالق

كرامته تعالي الله من له فصفت( عيسى القادر عبد (شيخ

Page 3: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

... : اتاكم السالم عليه جبريل هذا الحديث امدينكم يعلمكم االيمان :

االسالم

يراه : كانه تراه لم فان تراه، كانك الله تعبد اناالحسان

Page 4: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Kelembagaan Sufi

Secara historis lahirnya kelompok sufi dalam panggung sejarah Islam dilatarbelakangi secara substantif oleh adanya dorongan doktrin atau teks-teks ayat al-qur’an dan hadits-hadits Nabi Muhammad SAW

Serta oleh adanya berbagai aspek eksternal yang sangat kompleks, seperti halnya situasi sosial, budaya, politik dan situasi-situasi keagamaan lain yang mengitari

وحياة الله رسول سيرة من ماءخوذ ولكنه جديدا مستحدثا امرا ليس التصوف انبهةالكرام اصحا

Page 5: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Munculnya pranata sosial keagamaan kaum sufi menjelang akhir abad ke 8 yang mendorong ke arah peningkatan pengembangan spiritualitas kaum muslimin saat itu, secara tidak langsung nampaknya telah mengimbangi kebesaran dan kekuatan sistem politik pemerintahan Islam (kekhalifahan Amawiyah) secara formal.

Kelompok asketik atau para zahid awal ini dipelopori oleh Hasan al-Bashri (w.110/728) dan kawan-kawannya seperjuangannya. Ia masyhur karena keshalehannya yang teguh yang secara blak-blakan menolak dan membenci sikap kalangan atas yang selalu berfoya-foya

Page 6: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

الذكر تلقين اساس

عمر ابن صلعم الله رسول اوصي : قد خذ تاخذ، عمن فانظر ودمك لحمك هو انما دينك دينك عمر ابن يا

عن تاخذ وال استقاموا، الذين عن مالوا الدين الذين

عمر ابن عن عدي ابن فظ الحا اخرجه

Page 7: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

والتصوف النفس تزكية

مرتبة الى والوصول االخالق واصالح القلوب وصفاء النفوس تزكية به نقصد انماتصوفا نسمي االحسان،

كله، الجسد فسد فسدت واذا كله، الجسد صلح صلحت اذا مضغة الجسد في ان اال) البخاري ) رواه القلب االوهي

Memasuki Dunia Sufi menjadi fardu ‘ain jika mereka belum bisa membersihkan dirinya. Hanya para nabi yang bisa membersihkan hatinya...(al-Ghazaly, ayyuha walaad)

Page 8: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Sufisme dan Kepemimpinan Diri

Dalam Islam setiap individu adalah pemimpin Memimpin masyarakat harus dimulai dari cara-cara memimpin

dirinya, sempurnakan dua potensinya; jasmani dan ruhaninya, basthatan fil ‘ilmi wal jism.

Rakyat akan menngikuti para pemimpinnya Nafsu pemimpin harus bisa dikendalikan oleh dirinya, dan ia

memerlukan latihan, riyadhah Riyadhah sufiyyah paling efektif dalam mengendalikan dirinya Metode yang paling baik adalah tazkiyyah al nufus Cara yang paling mudah dg Dzikrullah Cara-cara thariqah mu’tabarah yang peling efektif mendisiplinkan diri

Page 9: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Jalan Sufi/ Tarekat

Banyak jenis-jenis tarekat di dunia Islam, namun yang perlu diperhatikan pengambilan sanad, adalah:

Berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah Memiliki sanad ruhaniyah yang tidak terputus, hingga Rasulullah

saw Memiliki mursyid yang menyambungkan jalan ruhaniyah yang

sifat-sifatnya mewarisi akhlak Rasulullah SAW Luas pengetahuan ttg syariat islam Istiqamah dalam menjalankan ibadahnya Menyayangi murid-muridnya dll

Page 10: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

الرشاد يتاهل حتى منها البد شروط للمرشد الناس

العينية الفرائض با عالما يكون ان تعالي بالله عارفا يكون ان النفوس تزكية بطرائق خبيرا يكون ان

تربيتها ووسائل شيخه من ب�االرشاد ماءذونا يكون ان

Page 11: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Konsep Dasar KATA POLITIK ( السياسة ) DALAM B.ARAB BERAKAR DARI;

ساس / سياسة يسس اسس سياسة سوسا ,MEMBANGUN ; يسوس

MEMBINA, MENGEDALIKAN KUDA POLITIK/POLISH;PENGATURAN/POLICE – METROPOLIS;

PENDUDUK (KOTA) YG TERATUR, MASYARAKAT DSB. SUFISME IDENTIK DEGAN SISTEM PENGATURAN JIWA; INDIVIDU

MAUPUN KOLEKTIF KONSEP PEMBINAAN PERSAUDARAAN, LINGKUNGAN

PERGAULAN, WILAYAH DSB

Page 12: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Sirah NabawiRasulullah SAW; khalwat, merespon

kenyataan sosial Makkah Pembentukan “masyarakat” dari qobilah

(qobala; berhadapan) menjadi “umat’Umat ; imam – amama – ummuPrinsip, tujuan, aturan, pola

pengembangan dsb

Page 13: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Kemunculan Tradisi Sufisme Dorongan al-Qur’an dan Sunnah Nabi Kesadaran internal ruhani manusia Kondisi sosial-politik yang mengitarinya Hasan al-Bashri (w.728); gerakan zuhud (silence protest)

respon atas mentalitas sosial yang dibangun para khalifah Umayah; kemewahan dan materialisme

Terbentuknya kelompok moralis (jama’ah) Pola dan sistem pembinaan mental, spiritual dan akhlak

Page 14: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Kelompok-kelompok Sufi

Komunalitas dan persaudaraan muslimHubungan guru-murid Prinsip-prinsip yang mengikatTingkatan-tingkatan spiritualWilayah pembinaanLingkungan sosial, budaya dan politik

yang mengitarinya

Page 15: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Kriteria orang bertarikat

Qoshd shahih / tujuan yang benar Shidq sharif / kejujuran yang tegas Adab mardliyyah / etika(aturan) yang diridloi Ahwal zakiyyah / prilaku yang bersih Hifz al-hurmah / menjaga kehormatan Husn al-hidmah / mempertinggi mutu pengabdian pada guru Raf’ al-himmah / cita-cita yang tinggi Nufudz al-’azimah / memelihara tujuan utama; wushul

ilallah, berakhlak karimah, dsb(Futuhat Ilahiyyah Ibn ‘Araby, disadur oleh Syekh Hasyim

Asy’ary)

Page 16: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Pola negara sufisme

Murabithun (1056-1147) di Maroko Muwahhidun (1130-1269) di Spanyol Safawiyah (1501-1732) di Iran Revolusi Islam Iran (Imam Khomeni dkk)

Page 17: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Dunia Islam dan Kolonialisme Barat Abad 19

Kepentingan; gold, gospel, glory (emas, agama,kekuasaan) caranya dengan penaklukan Afrika utara ; Aljazair, Maroko, Sudan, Lybia dsb Asia Tenggara; Indonesia, Malaysia, Mindanau dsb. Asia Tengah;Tiongkok Respon Komunitas Tarikat Trhdp Kolonialisme Barat; ‘Abd Qodir al-Jazairy al-Qodiry, Mahmud Ahmad Sudan Timur tarekat Sammany, Mahdi Nilotik Sudan, Sanusiyah Lybia, Shalih Idrisy Somalia, Ahmad al-Hiba Maroko, Naqsyabandi di Tiongkok, Turkestan, Yunan, Afganistan, India, Indonesia (TQN,abad 19).

Page 18: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Tarekat Qodiriyyah-Naqsyabandiyah di Indonesia

Syekh Ahmad Khotib Syambas

Syekh Abdul Karim al-Bantany Syekh Tolhah Cirebon Syekh Moh. Cholil Bangkalan

Page 19: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Posisi Syaikh Ahmad Khatib Sambas

Syekh Ahmad Khatib Syambas pada situasi abad ke-19, organisasi tarekat dan ribat-ribatnya yang berpusat di Makkah, telah memberikan dukungan terbesar dalam mengembangkan dan menata mata rantai masyarakat Islam, khususnya Melayu atau Nusantara. Sehingga ia dapat menarik pengikut setia yang banyak sekali dari wilayah ini. Alasannya, seperti yang dituturkan oleh Snouck Hurgronye bahwa;“...Khatib Syambas adalah seorang kyai terkenal dan dianggap oleh murid-muridnya sebagai orang yang ‘alim yang mengusai berbagai cabang ilmu pengetahuan Islam, bahkan dinggap melebihi kawan-kawannya yang berasal dari wilayah Hindia Belanda karena kedudukannya sebagai pemimpin tertinggi tarekat Qodiriyyah yang berpusat di Makkah. Berkat kedudukannya itulah ia dapat menuntun dan membai’at orang-orang yang berasal dari wilayah Hindia Belanda sebagai murid tarekat yang sepulangnya di Indonesia (kemudian) mendirikan tarekat Qodiriyyah.”...

Page 20: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Perubahan TQNFungsi Sosial-organik ke Religio-politik

QS.Thoha;18-21 StrukturTQN

TQNSistem sosial-organik Kondisi sosial

Ideologi lokal

TQNSistem religio-politik

Proses perubahan

Page 21: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

TQN Sebagai Sistem Sosial

Secara struktural, TQN sebagai orde sufi (atau mungkinjuga tarekat lainnya?) memiliki tiga pola ajaran utama; Pertama, doktrin pusat teladan (the doctrine of the exemplary

centre), Kedua, doktrin kerohanian bertingkat (the doctrine of the graded

spirituality), dan Ketiga, doktrin negara harapan (the doctrine of the theatre centre).

Ketiga doktrin secara fungsional dan struktural telah mengikat para anggota dan

pengikutnya untuk membentuk “sistem sosial-organik” yang kuat dan stabil.

Page 22: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Kolonialisme dan Kondisi Sosial

Cengkraman kolonial Belanda yang mencapai puncaknya pada abad ke-19, tidak hanya membatasi langkah-langkah para ulama, tapi juga telah mengubah dan menghancurkan kehidupan ekonomi petani-petani kecil. Dengan beberapa kebijakannya, berupa perundang-undangan tentang pertanahan maupun undang-undang perpajakan dan kerja paksa (kerja rodi), semuanya telah mengubah kedudukan ekonomi para petani maupun rakyat kecil ke arah penindasan dan penuh ketimpangan. Semua kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah kolonial, telah dipahami rakyat jajahan sebagai tekanan-tekanan dan tuntutan-tuntutan dari pihak Asing yang tidak pernah mereka rasakan sebelumnya, sehingga kolonial Belanda dipandang oleh rakyat jajahan sebagai sumber frustasi yang kumulatif.

Page 23: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Kebijakan Kolonial di Jawa abad ke 19

Volume tekanan-tekanan kolonial pada rakyat biasa di pedesaan, nampaknya perlu disebutkan berbagai kategori kebijakan penjajahan. Yakni, penekanan terhadap rakyat dengan sistem perbudakan hingga tahun 1808 M masih tetap berjalan. Kemudian diperbaharui tahun 1856 M dengan wajib kerja paksa, bila ingin bebas harus menebus dengan uang yang sudah ditentukan jumlahnya oleh pihak pemerintah. Pada akhirnya dalam tahun 1882 M, tiap-tiap kepala harus terkena pajak sebesar satu gulden tiap orang. Belum lagi antara tahun 1830-an dan 1870-an pemerintah telah mengeluarkan beberapa ordonansinya yang selalu memberikan tekanan-tekanan yang sangat memberatkan, seperti pajak tanaman yang diiringi dengan pencabutan hak pemilikan tanah bagi mereka yang tidak mampu membayar atau melunasi pajak-nya. Semua ini telah menjadi malapetaka dan sumber kemerosotan ekonomi serta standard hidup kaum petani.

Page 24: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Guru Tarekat dan Rakyat

Pengamat sosial (sejarawan) semacam H.J. Benda, menyatakan, bahwa satu-satunya tempat pelarian bagi rakyat saat itu adalah guru-guru spiritual yang keberadaannya memang satu nasib berada di bawah tekanan kolonial. Lebih tegas ia katakan:“Sebagai akibat perkembangan (tekanan kebijakan)ini, maka ulama dan kyai, yang menjadi guru dan penyebar Islam mulai memainkan peranan dari hari ke hari semakin penting di pedesaan Indonesia, bukan saja dari segi jumlah akan tetapi juga secara psikologis dan ideologis. Bagi para petani yang ditimbuni beban menyerahkan hasil tanaman secara paksa, kerja paksa dan pajak, Penganjur Agama Allah merupakan satu-satunya tempat pelarian dan hiburan”.

Page 25: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

TQN sebagai Wadah Gerakan

Propaganda Syekh Abdul Karim dalam mengembangkan dan mensosialisasikan TQN, secara tidak langsung memberikan efek yang sangat besar terhadap penataan kembali kegiatan sosial-politik di pedesaan, terutama dalam menyatukan integritas kekuatan para kyai dan haji orde TQN. Efek dari propaganda ini adalah bangkitnya semangat yang militan untuk sama-sama menentang penguasa asing kolonial Belanda.

Betapa efektifnya TQN untuk membangun jaringan politik, karena dalam batas-batas tertentu komunikasi spiritual melalui hubungan “ikhwan” telah mengantarkan mereka pada kekuatan politik yang sesungguhnya. Hubungan antar ikhwan TQN, tidak hanya terbatas pada lokasi tempat tinggal saja, tapi lebih dari itu hubungan geneologi kesufian jauh telah melampaui batas-batas sebuah wilayah di pedesaan Jawa.

Page 26: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Wilayah Gerakan

Gerakan TQN di Cirebon yang semula dipelopori oleh Syekh Tholhah kemudian dilanjutkan dan dipegang oleh muridnya, Kyai Haji Muhammad Isma’il yang lebih polpuler disebut Kyai Kracak. Ia memusatkan perkembangannya di desa Cipeujah daerah Sindang Laut. Ketika G.F.Pijper mengamati perkembangannya sekitar tahun 1928 sampai 1930-an, anggota pengikutnya telah merembes ke tiap-tiap pedalaman Jawa termasuk di luar Cirebon. Hal ini terbukti saat ia mengadakan selamatan pernikahan dan sunatan anaknya pada tahun 1930 M dengan mengadakan pesta selama dua hari, para pengunjungnya yang lebih dari tujuh ribu itu berasal tidak hanya dari Cirebon, tapi juga dari daerah-daerah lainnya seperti Indramayu, Kuningan, Ciamis, Cilacap, Banyumas, Pemalang, Pekalongan dan Semarang

Page 27: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

TQN dan Kecurigaan Kolonial Belanda

Di Jawa Timur, operasi penyebaran TQN mulai gencar sekitar tahun 1890-an, dan sejak saat itu ia telah memasuki pesantren-pesantren terkenal. Pusatnya berkembang dari Syekh‘Abdurrasul pimpinan pondok pesantren di Krapyak Yogyakarta. Ia telah mencetak pengikut-pengikut TQN menjadi anggota yang sangat militan dan radikal. Sehingga pada tahun 1904, Residen Yogyakarta mengusulkan pada pihak konial Belanda untuk mengasingkannya, akibat terjadinya berbagai pemberontakan yang dilakukan oleh pengikut-pengikut TQN, yang dipelopori oleh muridnya Kyai Haji Hasan mukmin di Sidoharjo, Surabaya.

Page 28: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Heroisme dan Spirit TQN

Berdasarkan pengamatan politik kolonial Belanda sendiri, bahwa memang TQN dirasakan memiliki sikap yang lebih aktif dan agresif dibanding tarekat-tarekat lainnya dalam menentang kolonial penjajah. Hal ini nampaknya disebabkan oleh karena secara mayoritas anggotanya dari kalangan masyarakat tertindas, atau karena sikap kefanatikan dari para kyai dan haji yang ingin mencoba menerapkan aspek-aspek Islam yang sejati seperti amr ma’ruf nahyi munkar atau karena sebab-sebab lainnya semacam berangkat dari dalam doktrin TQN itu sendiri yang memang mendorong ke arah fundamentalisme agama. Ini juga diduga memiliki keterkaitan langsung dengan ilimu-ilmu mistik kekebalan yang selalu dihubungkan dengan Syekh Abdul Qodir al-Jilany sebagai pencetus orde Qodiriyah --yang selanjutnya menjadi doktrin TQN.

Page 29: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

TQN sebagai Agama Arus Bawah

Seperti yang digambarkan oleh Snouck Hurgronye, yang mengamati jalannya pertemuan spiritual dalam khataman ata dzikiran yang dipimpin Syekh Abdul Karim al-Bantany, prilaku murid-murid anggotanya sebagai berikut:“...setiap malam beratus-ratus orang yang ingin mencari diselamatkan dan mencari pahal, berduyun-duyun ke tempat tinggal (majlis)nya, untuk belajar dzikir dari dia, untuk mencium tangannya dan untuk menanyakan, “if the time were at hand and how long the Kafir Goverment would continue” --apakah zaman (qiamat) sudah hampir tiba, dan untuk berapa lama lagi pemerintah kafir masih akan terus berkuasa di Jawa ini?...”

Page 30: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Pemberontakan TQN di Banten

Pada tanggal 9 Juli 1888 mulailah Haji Wasyid, Haji TB Ismail dan kelompok kyai lainnya melancarkan gerakan pemberontakan sambil menggemakan “Allahu Akbar”, “syahid Allah” dan lain sebagainya. Di Cilegon lasyakar jihad ini berhasil membunuh tujuh belas orang kolonial, delapan orang Belanda dan termasuk pula seorang jaksa, pegawai pajak, pembantu patih, dan yang lainnya. Setelah melakukan penyerbuan di Cilegon rombongan terus melakukan aksi pengejaran terhadap orang-orang kolonial ke distrik Serang. Akan tetapi dalam perjalanan di Toyomerto mereka dihadapkan oleh pasukan ekstra ketat dan tentara kolonial yang sudah terlatih dan berbekal senjata otomatis menghadangnya. Disinilah terjadi pertempuran luar biasa hebatnya, keduanya saling mengalami kerugian. Sementara dari arah timur siaga pasukan kolonial terus memantau gerakan yang dipimpin ulama TQN lainnya.

Page 31: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Bahkan dari arah Banten utara sejak 9 Juli pasukan lasykar jihad ini terus bersiaga penuh menunggu kabar dari pasukan haji Wasyid dan Haji TB.Ismail sekaligus menunggu kosongnya distrik Serang dari pasukan kolonial, untuk melakukan cooptasi. Akan tetapi, mendengar pasukan Haji Wasyid semakin terdesak —sekalipun demikian mereka tetap melakukan gerilia ke Banten selatan—pasukan jihad di Banten utara ini terus disiagakan sampai 11 Juli, lalu akhirnya dibubarkan oleh para kyainya (Sartono; 1984: 232). Pada akhirnya, 19 Juli dengan pasukan gabungan yang dipimpin Van der Meulen yang melibatkan dari distrik Pandeglang, Caringin, dan sekitar Banten, pasukan gabungan Belanda akhirnya dapat menumpas grilya mereka. Sehingga 94 tokoh tarekat ini akhirnya diasingkan ke luar Jawa.

Page 32: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Pemberontakan TQN di Kediri

Pada pertengahan 1888, sejumlah Karesidenan Jawa Tengah dan Jawa Timur selalu disibukkan oleh gerakan milleniari. Tokoh monumentalnya adalah Kyai Haji Muhammad Mukhyar dan murid terdekatnya Kyai Jasmani. Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan oleh para kontrolir Belanda, ternyata Kyai Jasmani (muridnya Muhammad Mukhiar) telah mengumpulkan pengikut TQN di daerah-daerah yang sangat luas; diantara 50 Kyai yang bergabung dengannya berasal dari berbagai distrik seperti Banyumas, Cilacap, Magelang, Kedu, Ponorogo, Bangil dan Malang sedangkan mayoritas ikhwannya berasal dari Yogyakarta. Mereka menyebarkan sayap politik dengan menggunakan lembaga TQN.

Page 33: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Jaringan Politik

Berdasarkan kontrolir Serang, 19 Mei 1889, no; 16; surat Residen Madiun 20September 1889, LaUi dan artikel Henry (Konsul di Jeddah) mengungkapkan bahwa tokoh pemberontàkan Banten Kyai Haji Marzuki setelahnya mempropagandakan pemberontakan Banten dan kembali ke Makkah, ia menetap di Desa Warung Jayeng Kediri, untuk beberapa lama. Bahkan hal ini diperkuat oleh laporan dari Ponorogo sendiri ketika terjadi pertemuan tokoh-tokoh TQN di Banten, kyai-kyai dari daerah ini banyak pula yang diundang bahkan seringkali meringikuti upacara-upacara ritual yang biasa dilakukan dalam tradisi lembaga sufi TQN. Bahkan ketika Syekh Abdul Karim masih berada di sana, kyai-kyai dari Ponorogo banyak berguru kepadanya. Orang-orang Banten sendiri sangat kental dengan nama daerah ini melalui sebutan pesantren “Panaragan”.

Page 34: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Pemberontakan TQN di Sidoharjo

Di akhir tahun 1903, Kyai Hasan Mu’min tokoh tarekat Qodiriyah-Naqsyabandiyah di desa Samantara distrik Sidoarjo, mulai bertindak sebagai tokoh yang menggerakkan massa menentang kolonial Belanda. Usahanya ke arah ini menjadikan ia diikuti oleh penduduk sebagai penjelmaan mahdi; karena memang ditunjang oleh berbagai kelebihan dalam menguasai kehidupan sufi. Beliau menghendaki kesultanan baru di Jawa ”a mission to found a new kingdom in Java…” kata para kontrolir Belanda.

Page 35: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Keberlanjutan Gerakan Sufisme di Indonesia Modern

Sejak peristiwa pemberontakan kaum tarekat TQN, keberadaan tarekat selalu dicurigai dan dimusuhi oleh kolonial, dan keberadaannya terus ditekan. Namun sampai saat ini kehidupan para sufi terus berlanjut di manapun termasuk di kalangan masyarakat modern saat ini, karena ia merupakan kebutuhan spiritual masyarakat dan anak-anak manusia dalam mengembangkan diri; baik secara individu maupun secara kolektif (berjama’ah) dalam mengasah potensi spiritualnya. Di kalangan Nahdlatul Ulama (NU) kegiatan kaum sufi sejak tahun 1954 telah diwadahi dalam organisasi JATMAN (jam’iyyah ahl thariqah mu’tabarah al-nahdliyyah), bahkan pernah menjadi Partai Politik pada pemilu 1955. Hingga saat ini kemudian di bawah komando Habib Luthfi tahun 2013 telah mengembangkan MATAN (masyarakat/mahasiswa ahl thariqah al-nahdliyyah) yang berperan untuk mensosialisasikan kehidupan spiritual di kalangan anak-anak muda dan di kampus-kampus. Gagasan dasarnya adalah mengembalikan identitas keislaman ke-Indonesiaan yang saat ini banyak ancaman ideologi dari luar

Page 36: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Gerakan Mahasiswa Ahl Thariqah Mu’tabarah

Fenomena radikalisme dan positivisme di kalangan mahasiswa melahirkan pola pergerakan mahasiswa yang eksklusif dan pragmatis. Pola pergerakan mahasiswa demikian telah menjadi keprihatinan banyak kalangan. Karena sejarah mencatat bahwa pergerakan mahasiswa di tanah air telah menorehkan “tinta emas” saat perjuangan kemerdekaan hingga gerakan reformasi. Melalui pergerakan mahasiswa sebagai elemen pemuda telah ikut mempersembahkan kemerdekaan bangsa ini dari segala bentuk penjajahan.

Lahirnya era reformasi telah melahirkan gerakan demokrasi begitu kuat di tengah masyarakat. Atas nama demokrasi masyarakat dapat mengekspresikan gagasan dan pendapatnya secara bebas, sehingga dalam tataran tertentu memunculkan “kebebasan” tanpa batas. Kebebasan yang tidak hanya merampas hak orang lain, tetapi bertentangan dengan nilai-nilai luhur yang ada di tengah masyarakat hingga bertentangan dengan ideologi bangsa yang mengancam eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Page 37: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Eforia “kebebasan” tersebut telah membangkitkan kembali kesadaran dan semangat memperjuangkan demokrasi Pancasila yang menolak radikalisme dan positivisme. Di mana nilai-nilai luhur bangsa, seperti saling menghormati, toleransi (tasamuh), moderat (tawasuth) dan prinsip keseimbangan (I’tidal) yang telah mengakar dan membudaya di tengah masyarakat Indonesia sejak leluhur bangsa ini, harus terus ditumbuhsuburkan di kalangan anak bangsa ini.

Adalah para pengamal thoriqoh (masyayikh dan para murid thoriqoh) di antara yang memberikan perhatian serius terhadap fenomena tersebut di atas. Mereka merasa prihatin terhadap gejala radikalisme, pragmatisme dan positivisme yang belakangan berkembang di masyarakat, terutama di kalangan mahasiswa. Karena sangat disadari betul oleh para pengamal thoriqoh bahwa mahasiswa adalah generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan kepemimpinan bangsa ini. Bagi para pengamal thoriqoh, mahasiswa adalah aset bangsa yang harus dibina dan dijaga dari segala bentuk yang dapat merusak kepribadian dan akhlak mereka.

Dalam konteks ini, gagasan untuk melakukan pembinaan terhadap mahasiswa menjadi sebuah keniscayaan bagi lahirnya generasi penerus bangsa yang memiliki ketinggian intelektual dan kedalaman spiritual. Dua unsur yang menjadi prasyarat bagi calon pemimpin bangsa ini.

Page 38: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Tujuan: Merebut Kekuasaan Politik Melaksanakan Konsepsi PKI

ISLAM RADIKAL(S.A)

NEOKOMUNISME

Tujuan: Demokrasi Liberal Merebut Pengaruh PolitikMenguasai Sumber Daya Alam / Ekonomi

Strategi: Sama dengan NEOLIB Int’l Mengusung Teologi Pembebasan Dekonstruksi

REFORMASI: SERANGAN KAPITALISME GLOBAL PADA NKRI

Strategi:Sama dgn NEOLIB Int’l Dekonstruksi

Metode: Balas Dendam Menghancurkan tatanan Nasional Menciptakan konflik vertikal / horizontal Sabotase

Strategi:Mengubah/Mengganti UUD & Peraturan per. UU lainnyaCampur tangan berbagai konflikMempengaruhi Pola Pikir

Metode: Issue HAM & Lingkungan Hidup Tekanan Ekonomi Infiltrasi & Invasi

Tujuan: Islam Kaffah N.I.I Syariat Islam

Strategi: Sama dengan NEOLIB

Int’l

Metode: Parlementer plus (Sosial, Tarbiyah bawah tanah) Jihad/teror

SOSIAL DEMOKRAT

(U.E)

NEO LIBERAL (USA)

Metode:Sama dengan NEOLIB

Int’l

38

Page 39: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

NABISAHABAT

TABI’IN

TABI’ITTABI’IN

WALIWALI

ULAMAULAMA

NU

ASWAJA

ASW

AJA

IV

Page 40: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

ASWAJA AN-NAHDLIAH

AQIDAH, SYARIAH, TASAWUF, SEJARAH

KHITAH NAHDLIAH

MABADI KHOIROUMMAH

Page 41: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

KHITAH NU

FIKRAH NAHDLIYAH

AMALIYAH NAHDLIYAH

HARAKAH NAHDLIYAH

NAQLI

WAQI’I

AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR

TASAMUH

FADLILAH

SILSILAH

SYARI’AH

TAWAZUN

AQLI

TAWASUTH

Page 42: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

ASWAJA TRADISI SEJARAH BUDAYA

- NEGARA KESATUAN- POLITIK

PERMUSYAWARATAN- EKONOMI KEKELUARGAAN- SOSIAL KOMUNITARIAN- KEBUDAYAAN GOTONG

ROYONGRAKYAT SEJAHTERA

BANGSA BERMARTABATNEGARA BERDAULAT

PANCASILA

UUD 1945•KETUHANAN•KEBANGSAAN•KERAKYATANAS

WAJ

A

Page 43: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

HUBUNGAN PANCASILA ISLAM

Sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai Dasar Negara Republik Indonesia menurut Pasal 29 ayat 1 UUD 1945 yang menjiwai sila-sila yang lain, mencerminkan tauhid menurut pengertian keimanan dalam Islam.

Penerimaan dan Pengamalan Pancasila merupakan perwujudan dari upaya umat Islam Indonesia untuk menjalankan syariat agamanya.

MUNAS NU Situbondo 21 Desember 1983

Page 44: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29
Page 45: Ajid Thohir %28Sufisme dan Dinamika Politik%29

Penutup

Wallahua’lam bis shawab Semoga bermanfaat