23

Click here to load reader

AFRIKA fix

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: AFRIKA fix

TUGAS POLITIK LUAR NEGERI INDONESIA

TANGGAL: 14 APRIL 2010

AFRIKA

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK

SITTI MARWAHIRIANTINELY FADRIANISHARNIATYBIONDI SANDA SIMA

E 131 08 006E 131 08 007E 131 08 257E 131 08 851E 131 08 991

JURUSAN ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITK

UNIVERSITAS HASANUDDIN

Page 2: AFRIKA fix

2010

A. Deskripsi Kawasan

Benua Afrika yang terletak antara 380 LU-350 LS dan 170 BB-510 BT,

merupakan benua terbesar ketiga setelah Asia dan Amerika. Luasnya kurang lebih

30,244,050 km2 (11,677,240 mil2) termasuk kepulauan disekitarnya, meliputi

20.3% dari total daratan di bumi, dan berdasarkan kepadatan penduduknya, benua

Afrika menempati urutan ketiga setelah Asia dan Eropa, didiami lebih dari 800

juta manusia, atau sekitar sepertujuh populasi manusia di bumi. Benua Afrika juga

disebut dengan julukan Benua Hitam, karena mayoritas penduduknya berkulit

hitam.1

Afrika berbatasan dengan Laut Tengah di bagian utara, Laut Merah dan

Samudera Hindia di timur, Samudera Hindia dan Atlantik di selatan, dan

Samudera Atlantik di barat. Secara umum iklim di Afrika dapat dibagi menjadi

beberapa wilayah; daerah beriklim tropis meliputi Afrika Tengah dekat

khatulistiwa; daerah beriklim sub tropis ada di ujung utara dan selatan Afrika; dan

daerah beriklim darat atau gurun ada di Afrika Utara bagian tengah.2

Benua Afrika secara geografi terbagi menjadi tujuh bagian yaitu Afrika

Barat yang meliputi; Benin, Burkina-Faso, Gabon, Gambia, Ghana, Guinea-

Bissau, Guinea, Liberia, Mali, Mauritania, Niger, Nigeria, Pantai Gading,

Senegal, Sierra-Leone, Togo. Afrika Selatan yang meliputi; Afrika Selatan,

Botswana, Lesotho, Malawi, Namibia, Swaziland, Zimbabwe. Afrika Tengah

yang meliputi; Angola, Chad, Guinea-Khatulistiwa, Kamerun, Republik Afrika

Tengah, Republik Demokratik Kongo, Republik Kongo, Zambia. Afrika Timur

Laut meliputi; Djibouti, Eritrea, Ethiopia, Somalia, Sudan. Afrika Timur yang

meliputi; Burundi, Kenya, Mozambik, Rwanda, Tanzania, Uganda. Afrika Utara

yang meliputi; Aljazair, Libya, Maroko, Mauritania, Mesir, Tunisia. Dan Negara

1 Zazoeli, 2000, Atlas Persada dan Dunia: Mencakup 33 Provinsi, Yudistira: Ciawi., hal. 75; http://library.thinkquest.org/16645/the_people/population.shtml, diakses tanggal 10 April 2010 pukul 13.03 wita.2 Zazoeli, 2000, Atlas Persada dan Dunia: Mencakup 33 Provinsi, Yudistira: Ciawi., hal. 75; dan www.africanonline.com/climate.htm, diakses tanggal 10 April 2010. 12.45 wita.

1

Page 3: AFRIKA fix

Kepulauan yang meliputi; Komoro, Madagaskar, Sao Tome Dan Principe,

Seychelles, dan Tanjung Verde.3

Dari klasifikasi diatas maka benua Afrika terdiri dari 53 negara, namun

berdasarkan pembagian kawasan menurut Departemen Luar Negeri Indonesia

yang termasuk dalam kawasan Afrika hanya ada 46 negara, sementara lima negara

yeng meliputi, Aljazair, Mesir, Libya, Maroko, dan Sudan tidak masuk karena

daerah tersebut merupakan kawasan maghribi yang dikenal sebagai kawasan

matahari terbenam, yang secara budaya dan agama lebih condong ke timur tengah.

Dari ke 46 negara ini, sebagian besar menjalin kerjasama dengan

Indonesia yang berupa Kerjasama Kemitraan Strategis Baru Asia-Afrika

(NAASP). NAASP fokus pada tiga pilar bidang kerjasama yaitu solidaritas

politik, kerjasama ekonomi, dan hubungan sosial budaya dan pariwisata.4 Namun,

ada juga negara yang tidak menjalin kerjasama dengan Indonesia, hal ini dapat

dilihat dari keberadaan perwakilan Indonesia di negara-negara tersebut.

Perwakilan Indonesia di kawasan Afrika berupa Kedutaan Besar Repubik

Indonesia (KBRI) dan konsulat. KBRI terdapat di 12 negara yaitu, Afrika Selatan,

Ethiopia, Kenya, Libya, Madagaskar, Namibia, Nigeria, Sudan, Senegal,

Tanzania, Tunisia, dan Zimbabwe. KBRI ini menangani beberapa negara

sekaligus, misalnya KBRI di Nigeria juga menangani negara Benin, Burikina

Faso, Ghana, Kamerun, Liberia, Republik Kongo, Tanjung Verde, dan Togo.

Sedangkan Konsulat Indonesia terdapat di 6 negara yaitu, Gambia, Mauritius,

Mozambik, Seychelless, Swaziland, dan Uganda.5

Sebaliknya perwakilan negara-negara Afrika yang ada di Indonesia hanya

ada beberapa. Kedutaan Besar ada 7 yaitu dari negara Libya, Mozambik, Nigeria,

Somalia, Sudan, Tunisia, dan Zimbabwe. Konsulat ada 4 yaitu dari negara Benin,

Gambia, Senegal, dan Seychelles. Negara lainnya merangkapkan perwakilan

untuk Indonesia pada perwakilannya yang ada di negara-negara seperti Malaysia,

3 www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/goes/, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 11.05 wita.4http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx? Name=RegionalCooperation&IDP=10&P=Regional&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 14.01 wita.5 http://www.deplu.go.id/Pages/Mission.aspx?l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

2

Page 4: AFRIKA fix

Singapura, India, Jepang, dan Cina. Adapun negara yang belum melakukan

hubungan diplomatik dengan Indonesia adalah Niger, Sao Tome Dan Principe,

Mauritania, Botswana, Chad, dan Djibouti.6

Prekonomian dan Karakter Politik Negara

Secara umum Afrika memiliki potensi sumber daya alam, berupa hasil-

hasil sektor pertanian dan pertambangan yang dapat diandalkan, namun sistem

perdagangan internasional kawasan yang secara geopolitik lebih dekat dengan

negara-negara barat seperti Perancis, Ingris, Jerman sulit berkembang. Selain itu,

Masalah utama yang masih melekat pada beberapa negara di Afrika adalah

konflik internal akibat perselisihan ideologis berkepanjangan, sehingga tidak bisa

memaksimalkan potensi dalam rangka membangkitkan perekonomian. Hingga

kini negara-negara Afrika masih identik dengan kekerasan horizontal akibat

perang suku berkepanjangan, bencana kelaparan, dan masalah disfungsi

pemerintahan sesudah dekolonisasi.

Kuatnya daya tarik sejumlah kawasan seperti Amerika Latin, Asia, dan

Eropa, yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, mengakibatkan arus investasi

ke kawasan Afrika menjadi minim. Sehingga kerjasama negara-negara Asia

terutama dengan Afrika relatif tidak ada perkembangan, karena hampir semua

negara termasuk Indonesia tidak meletakkan hubungan Asia-Afrika pada urutan

tertinggi dalam agenda politik luar negeri.

Berdasarkan data Bank Dunia, pertumbuhan Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB) negara-negara di kawasan Sub-Sahara Afrika hanya tumbuh 3,8%

selama 2004, khusus Afrika Utara tumbuh 5,1%. Berbeda dengan regional Asia

Timur, Eropa Timur, dan Asia Tengah yang tumbuh signifikan, masing-masing

8,3%, 6,6%, dan 6,8%. Adapun GDP dari tiga tertinggi dan tiga terendah Negara

pada tahun 2006 sebagai berikut, untuk tiga negara dengan persentasi GDP

tertinggi, Liberia 12,1%, Angola 9,8%, Rwanda 9,7%. Dan utunk tiga tingkat

terendah Burundi dan Guinea Bissau 0,3 % dan Zimbabwe -2,6%.7

6 Ibid.7 World Bank, 2008, Africa at a Turning Point?: Growth, Aid and, External Shocks, World Bank: Washintong DC., hal. 90-91.

3

Page 5: AFRIKA fix

Kebanyakan mata pencaharian masyarakat Afrika adalah dengan bercocok

tanam seperti bertani, berkebun coklat, dan kapas. Tetapi karena kondisi alam

yang kering dan berpasir sehingga tidak memungkinkan untuk bercocok tanam

menjadikan Afrika sebagai salah satu negara miskin di dunia. Dibalik

keterpurukan dalam bidang ekonomi tetapi masih terdapat beberapa negara yang

dengan pendapatan sederhana seperti Afrika Selatan. Negara ini kaya dengan

bahan tambang terutamanya bahan tambang bernilai tinggi seperti emas, platinum

dan berlian sehingga hampir 80% prekonomian berpusat di sini. Selain Afrika

Selatan, Chad juga telah mulai bangkit dengan dorongan pembangunan ladang

minyak yang meningkatkan PBD perkapita hingga 40% dan di perkirakan akan

mengganda pada tahun-tahun berikutnya. Dan Botswana dengan pertambangan

intan dan logam telah menjadikan Botswana sebagai negara dengan

perkembangan tercepat dalam standar hidup di dunia pasca kemerdekaannya pada

tahun 1966.

Dari 46 negara di Afrika berdasarkan pembagian Departemen Luar Negeri

Republik Indonesia, terdapat 44 negara yang berbentuk republik dan dua negara

yaitu Leshoto dan Swaziland yang berbentuk monarki serta Somalia yang masih

menjalankan pemerintahan transisi, hal ini di akibatkan status Somalia yang

belum jelas. Semua negara ini menganut sistem multipartai dengan beberapa

partai utama yang mendominasi.8

Sejak 1990-an, negara-negara di kawasan Afrika mulai melakukan proses

demokratisasi yang menimbulkan kesadaran bersama dan solidaritas dalam

menyelesaikan berbagai konflik secara damai. Selain itu, juga untuk mengatasi

masalah sosial ekonomi yang dihadapi seperti kemiskinan.

B. Isu Utama Politik Luar Negeri Indonesia di Kawasan Afrika

Hubungan Indonesia-Afrika memasuki babak baru melalui

penyelenggaraan KTT Asia-Afrika pada tahun 2005 dan peringatan 50 tahun

KAA 1955 pada tahun yang sama. KTT ini berhasil memunculkan suatu kerangka

dialog dan kerjasama antarkawasan yang kokoh dan berkesinambungan menuju

8 http://www.deplu.go.id/Pages/IFP.aspx?P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

4

Page 6: AFRIKA fix

suatu kemitraan strategis baru Asia-Afrika. Sehubungan dengan hal tersebut,

kebijakan luar negeri Indonesia di kawasan tersebut difokuskan pada beberapa isu

yaitu:

Pertama, isu mengenai penyelesaian konflik di Afrika. Sebagai presiden

Dewan Keamanan PBB pada November 2007, Indonesia dan 14 negara anggota

Dewan Keamanan PBB lainnya termasuk negara dari Afrika yaitu Afrika Selatan,

Republik Demokratik Kongo, dan Ghana membahas penanganan konflik antara

Eritrea dan Ethiopia, konflik di Darfur, Somalia, Republik Demokratik Kongo

serta Sierra Leone.

Kedua mengenai ekonomi dan perdagangan. Melalui Focus Group

Discussion (FGD) Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia membahas

”Peningkatan Hubungan Ekonomi Perdagangan Indonesia-Afrika Bagian Selatan:

Peluang dan Tantangan”, pada tanggal 2 Maret 2010 untuk memaksimalan potensi

Kawasan Afrika Bagian Selatan bagi Ekspor Indonesia. Menurut BPPK

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia para Diplomat di kawasan Afrika

harus mampu menjadi Opportunity Seeker yang dapat merubah persepsi Afrika

dari high risk menjadi high profit.

Ketiga mengenai kerjasama dalam kesehatan. Departemen Kesehatan RI

dan Departemen Kesehatan Republik Sudan menjalin kerja sama di bidang

kesehatan khususnya dalam penyediaan obat-obatan dan pengembangan tenaga

kesehatan. Karena program kesehatan di Sudan belum semaju di Indonesia maka

mereka ingin belajar bagaimana menangani bencana, menurunkan kematian ibu,

serta menyediakan kebutuhan tenaga kesehatan dan obat-obatan. Beberapa bentuk

kerjasama bidang kesehatan lainnya meliputi: pendirian rumah sakit Indonesia di

belantara Afrika, melalui misi kesehatan PBB; latihan bersama tim kesehatan

Indonesia dan Afrika Selatan; serta beberapa kerja sama lainnya yang sifatnya

bilateral dan masih sangat terbatas.

Keempat mengenai kerjasama di bidang pertahanan-keamanan dan

militer. Indonesia, oleh negara-negara Afrika, dipandang telah banyak

memberikan bantuan dalam upaya penanganan konflik horizontal yang banyak

terjadi di wilayah tersebut. Tercatat telah delapan kali Indonesia turut

5

Page 7: AFRIKA fix

berpartisipasi dalam upaya penjagaan keamanan kawasan Afrika melalui

pengiriman ribuan personel pasukan penjaga perdamaian di negara-negara, seperti

Kongo, Namibia, Mozambik, Somalia, Sierra Leone, dan yang terbaru Sudan.

Keberadaan pasukan Indonesia juga diterima dengan sangat baik oleh

masyarakat wilayah Afrika terutama karena persamaan latar belakang politik

ekonomi yang serupa, yakni, sebagai negara bekas jajahan dan negara yang masih

dalam tahap perkembangan. Kepercayaan yang serupa ini pula yang telah

mendukung Indonesia sebagai salah satu pemrakarsa berbagai organisasi

transnasional antarwilayah Afrika dan Asia, seperti Konferensi Asia-Afrika

(KAA), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), serta berbagai forum internasional

lainnya.

C. Masalah Indonesia-Afrika

Boleh dikatakan dari segi historis, Indonesia dan negara-negara di Afrika

memiliki hubungan kerja sama dengan intensitas yang masih sangat rendah.

Intensitas yang rendah ini diakibatkan karena kedua belah pihak memandang satu

sama lain sebagai partner dengan nilai penting yang tidak begitu berarti. Dari segi

prioritas hubungan Indonesia terhadap Afrika, negara-negara Afrika diletakkan

sebagai negara dalam lingkup lingkar konsentris ketiga atau merupakan lingkar

konsentris sebelah paling luar, yang berarti Indonesia tidak memandang

hubungannya dengan Afrika sebagai suatu hubungan yang cukup strategis untuk

mendapat perhatian utama, demikian pula sebaliknya mengenai pandangan

sebagian besar negara-negara Afrika terhadap Indonesia.

Di samping kepentingan yang masih dipandang rendah, terdapat juga

faktor-faktor ekstrinsik yang menjadi tantangan prospek hubungan kedua belah

pihak. Di bidang ekonomi, beberapa faktor seperti belum adanya kapal-kapal

angkutan yang beroperasi dengan tujuan langsung ke Afrika, minimnya informasi

timbal-balik, Indonesia yang belum dikenal sebagai negara penghasil sumber daya

dengan komoditas yang dibutuhkan masyarakat negara Afrika, pelaku bisnis

Indonesia yang masih berorientasi pada pasar tradisional, serta citra kawasan

Afrika yang belum mendukung membuat Afrika yang sesungguhnya memiliki

6

Page 8: AFRIKA fix

potensi pasar dengan daya beli yang semakin meningkat masih belum

dioptimalkan keberadaannya.

Kerjasama kesehatan dalam bentuk pemberian bantuan obat-obatan serta

tenaga medis Indonesia belum mampu menjangkau kawasan Afrika pedalaman

dengan tingkat kebutuhan yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kawasan

kerjasama yang telah terjalin saat ini. Kerjasama ini belum cukup mengakomodir

kebutuhan negara-negara Afrika sebagai kawasan dengan jumlah penderita

HIV/AIDS, malaria, tuberkolosis, serta penyakit akibat rendahnya higienitas dan

sanitasi lingkungan terbanyak di dunia.

Hal yang tidak jauh berbeda juga terjadi pada berbagai sektor kerjasama,

seperti pendidikan, energi, dan berbagai sektor lainnya. Secara garis besar

hubungan negara-negara Afrika dan Indonesia berjalan dengan baik-baik saja

namun belum mencapai tingkat yang optimal. Posisi kedua belah pihak sebagai

negara yang memiliki status ekonomi sebagai negara yang masih berkembang

membuat mereka justru mengarahkan orientasi politik luar negerinya untuk

menjalin kerja sama yang diprioritaskan pada negara-negara yang telah maju.

Padahal jika dievaluasi lebih lanjut kedua negara ini memiliki potensi kerja sama

yang sangat besar. Hal inilah yang menjadi permasalahan sekaligus tantangan bagi

kedua kawasan untuk lebih mengoptimalkan kerja sama Indonesia dan kawasan

Afrika.

D. Analisa

Faktor penghambat kemajuan kerjasama Indonesia dengan negara Afrika

adalah kurangnya informasi yang kemudian memberikan citra negatif terhadap

Afrika, minimnya sarana transportasi yang menghubungkan Indonesia dengan

negara-negara teesebut. Untuk itu diperlukan kerja keras dan kerjasama yang lebih

baik di antara pemegang kekuasaan atau antarpemerintah Indonesia-Afrika.

Pada umumnya negara-negara di Afrika merupakan kelompok developing

dan least developed countries, karenanya bentuk kerjasama ekonomi dan

perdagangan yang sebaiknya dilakukan adalah ekspor dalam jumlah kecil namun

berkelanjutan, menarik wisatawan kelas menengah ke atas dan kerjasama promosi

7

Page 9: AFRIKA fix

wisata, serta melakukan investasi dengan memanfaatkan bahan baku lokal untuk

pasar regional dan re-ekspor.

Selain itu, Indonesia seharusnya lebih meningkatkan hubungan dengan

Afrika terutama 3 pilar bidang kerjasama NAASP, sehubungan dengan adanya

penggalakan kerjasama selatan-selatan. Dan yang terakhir adalah perlu

diadakannya rute transpotrasi langsung Indonesia-Afrika, hal ini di maksudkan

untuk memperlancar konektifitas kedua belah pihak.

DAFTAR PUSTAKA

8

Page 10: AFRIKA fix

World Bank, 2008, Africa at a Turning Point?: Growth, Aid and, External Shocks, World Bank: Washintong DC.

Zazoeli, 2000, Atlas Persada dan Dunia: Mencakup 33 Provinsi, Yudistira: Ciawi.

http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?vnomor=6&mnorutisi=6, diakses tanggal 12 April 2010 pukul 18.54 wita.

http://library.thinkquest.org/16645/the_people/population.shtml, diakses tanggal 10 April 2010 pukul 13.03 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFP.aspx?P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=146&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=151&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=158&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=163&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=167&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=211&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=139&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=142&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

9

Page 11: AFRIKA fix

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=133&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=128&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=131&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=147&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=152&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=192&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=159&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=164&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=168&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=136&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=140&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=143&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal

10

Page 12: AFRIKA fix

9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=125&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=209&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=132&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=149&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=153&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=156&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=160&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=165&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=137&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=162&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=144&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

11

Page 13: AFRIKA fix

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=126&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=129&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=150&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=154&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=157&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=161&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=166&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=135&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=138&P=Bilateral&l=id diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=141&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=145&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=127&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal

12

Page 14: AFRIKA fix

9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=130&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=134&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=BilateralCooperation&IDP=151&P=Bilateral&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 13.25 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/IFPDisplay.aspx?Name=RegionalCooperation&IDP=10&P=Regional&l=id, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 14.01 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/Mission.aspx?l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=125&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 11.02 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=126&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=127&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=128&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=129&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=131&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=132&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=133&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

13

Page 15: AFRIKA fix

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=134&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=135&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=136&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=137&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=138&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=140&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=141&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=142&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=143&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=144&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=145&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=146&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=162&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=168&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=197&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

14

Page 16: AFRIKA fix

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=209&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=42&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=43&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.deplu.go.id/Pages/MissionDisplay.aspx?IDP=47&l=id, diakses tanggal 7 April 2010 pukul 10.55 wita.

http://www.historyteacher.net/GlobalStudies/Africa_CurrentIssues.htm, diakses tanggal 12 April 2010 pukul 19.30 wita.

www.africanonline.com/climate.htm, diakses tanggal 10 April 2010. 12.45 wita.

www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/, diakses tanggal 9 April 2010 pukul 11.05 wita.

www.library.thinkquest.org/16645/the_people/population.shtml, diakses tanggal 10 April 2010 pukul 13.03 wita.

www.worldatlas.com/webimage/countrys/africa/za.htm, diakses tanggal 10 April 2010 pukul 14.27 wita.

15