Upload
rosid-efendi
View
106
Download
21
Embed Size (px)
DESCRIPTION
aerasi pengolahan limbah cair
Citation preview
Aerasi
Abyan Ilham(135061101111011)
Della Arista F(135061101111020)
Bryan Kelvianto (135061107111018)
Pengertian• Aerasi adalah penambahan oksigen
kedalam air untuk mengambil zat pencemar untuk menghilangkan konsentrasi pencemar tersebut
• Zat yang diambil adalah gas, cairan, ion koloid, dan campuran
Difusi Aerasi Udara
• Metode (1) Memberi oksigen kedalam air limbah menggunakan diffuser yang ditenggelamkan(2) Agitasi air limbah secara mekanik
• Sistem difusi udara terdiri dari diffuser, pipa, dan blower
Diffuser
• Diklasifikasikan menjadi fine bubble (gelembung halus) dan coarse bubble (gelembung kasar)
• Sistem diffuser dikategorikan berdasarkan alat yang dipakai :
1.Diffuser porous2.Diffuser nonporous3.Perangkat diffuser lainnya seperti jet
aerator, aspirating aerator, dan U-tube aerator
• Bahan yang digunakan adalah keramik, plastik kaku, plastik fleksibel, karet, atau selubung kain
• Pada diffuser dibuat jaring-jaring lorong agar udara dari luar bisa lewat kedalam tangki
Diffuser Porous
• Keuntungan bingkai stainless steel :1.Transfer oksigen dan energi lebih efisien2.Luas area tangki dapat ditutup untuk
mempermudah pencampuran oksigen3.Aliran udara meningkat untuk
melenturkan membran• Kerugian bingkai stainless steel1.Memiliki headloss yang tinggi2.Harganya mahal
Diffuser Porous
• Hal yang harus diperhatikan pada diffuser adalah pasokan udara harus bersih dan bebas dari partikel debu
Diffuser Porous
Diffuser Nonporous
• Diffusers nonporous menghasilkan gelembung lebih besar (coarse bubble) sehingga efisiensi aerasi yang rendah
• keuntungannya yaitu dari biaya yang lebih rendah, maintance yang kecil, dan tidak adanya persyaratan kemurnian udara sehingga mampu mengimbangi rendahnnya efisiensi transfer oksigen dan biaya energi
Blower
Jenis Blower Kapasitas Udara
Tekanan Operasi
Blower Sentrifugal 425 m3/min 48 - 62 kN/m2 kapasitas panas
rotary-lobe positive displacement
425 m3/min > 55 kN/m2 tekanan yang bervariabel
vane-variable diffuser
85 sampai 1700 m3/min
170 kN/m2 Tekanan yang bervariabel
• Faktor yang mempengaruhi performa blower adalah perubahan temperatur udara, tekanan barometer, dan musim
• Metode yang harus dipenuhi dalam penggunaan blower :1. Flow blowoff atau bypassing2. Inlet throrttling3. Discharge diffuser4. Variabel kecepatan driver5. Operasi unit
Blower
Air Piping
• Pada air piping hal yang perlu diperhatikan adalah valve, meter, fitting, dan aliran udara dari blower menuju ke diffuser.
• Pengukuran pada air piping dilakukan untuk mengetahui headloss antara pipa udara, perangkat flow-split dan diffuser
hL = gesekan yang hilang, mm airf = faktor gesekan dimensi yang didapat dari diagram
Moody (Apendix G)L = panjang ekuivalen pipa, m (ft)D = diameter pipa, m (ft)hi = kecepatan head udara, mm (in) pada air
• Faktor resistan fitting pada sistem pemipaan aerator
• L = panjang ekuivalen pipa, L (m)D = diameter pipa, L (m)C = faktor resistan (tabel 5-29)
Air Piping
• Mesin Aerator Permukaan dengan Axis Vertical• Permukaan aerator didesain terdiri dari sebagian impeller
yang terendam dan dipasang pada motor mesin.Impeller terbuat dari besi cor, baja, campuran nonkorosif, dan gelas fiber.Aerator permukaan diklasifikasikan berdasarkan tipe impeller yang digunakan, sentrifugal, radial, aksial, atau kecepatan perputaran impeller
Aerator Mekanik
• Mesin Aerator Terendam dengan Axis Vertikal• Pada mesin aerator yang terendam, udara atau oksigen
murni dilibatkan dengan difusi dalam air limbah dibawah impeller.
Aerator Mekanik
• Mesin aerator dengan Axis horizontal dibagi menjadi dua grup yaitu aerator permukaan dan terendam.Aerator permukaan disebut sebagai Kessener Brush Aerator
Aerator Mekanik
Faktor-faktor yang mempengaruhi Aerasi:
• Bentuk dan ukuran tangki• Jumlah aerator• Kedalaman dan lebar tangki aerator• Jenis aerator• Waktu kontak Gelembung dengan Air
Contoh Aerator
• Speece Cone (Downflow Bubble Contactor)
• U-Tube Contactor• Conventional Diffused Aeration
Postaeration
• Tingkat DO 5-8 mg/L.• Bertujuan agar tidak terjadi perubahan DO
yang tajam saat air keluaran yang mengandung DO rendah bercampur dengan aliran penerima.