Addison Disease KKJ.doc

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Addison Disease KKJ.doc

    1/7

    I. Definisi

    Penyakit Addison (Addisons disease) adalah kelainan yang disebabkan

    oleh ketidakmampan korteks adrenalis memproduksi hormon kortisol danaldosterone. Keadaan tersebut dapat disebabkan oleh insufisiensi adrenal primer

    seperti autoimun, infeksi dan tumor adrenal atau insufisiensi adrenal sekunder

    karena tumor atau infeksi, kurangnya aliran darah ke kelenjar hipofisis, radiasi

    kelenjar hipofisis atau pengangkatan bagian hipotalamus. (1)

    II. Epidemiologi

    Penyakit Addison adalah penyakit yang jarang dan dapat terjadi pada pria

    maupun wanit. onset penyakit ini dapat terjadi pada semua usi. Frekuensi penyakit

    Addison pada populasi manusia diperkirakan 1 dari 1.. !eberapa penelitian

    dan informasi mendapatkan "#$ kasus dalam 1 juta populasi, %#$ kasus dalam 1

    juta populasi pertahun di &' dan dilaporkan sekitar dalam satu juta populasi di

    &K. Faktor etnis disebutkan tidak signifikan dalam epidemiologi penyakit

    Addison. (1,)

    III. Etiologi / Faktor Resiko

    Penyebab paling umum penyakit Addison adalah perusakan dan*atau atrofi

    dari korteks adrenal. Pada sekitar + dari semua kasus, atrofi ini diduga terjadi

    karena adanya gangguan autoimun. Pada sekitar dari semua kasus, perusakan

    korteks adrenal disebabkan oleh tuberkulosis. sisa kasus lainnya dapat disebabkan

    oleh infeksi jamur, seperti histoplasmosis. (1)

    Ketidakmampuan memproduksi hormone kortisol yang adekuat disebut

    juga insufisiensi adrenal yang terjadi karena berbagai hal. keadaan tersebut

    disebabkan oleh gangguan di kelenjar itu sendiri (insufisiensi adrenal primer) atau

    gangguan sekresi hormone A-/ oleh kelenjar hipofisis (insufisiensi adrenal

    sekunder). (0,)

    nsufisiensi adrenal adalah keadaan dimana kurangnnya produksi

    glukokortikoid atau mineralokortikoid di adrenal. 'ebagian besar penyakit

    Addison disebabkan oleh system imun tubuh kita sendiri. Kira#kira + kasus

  • 7/24/2019 Addison Disease KKJ.doc

    2/7

    Penyakit Addison yang dilaporkan merupakan penyakit autoimun dimana saat

    destruksi korteks adrenal men2apai 3 terjadi insufisiensi adrenal. nsufisiensi

    adrenal sekunder daapt terjadi ketika seseorang mendapat asupan hormone

    glukokortikod dalam jangka waktu yang lama dan akan normal apabila

    pengobatan dihentikan. (",%)

    IV. Patogenesis / Patofisiologi

    nsufisiensi adrenal dapat bermanifestasi sebagai defek pada sumbu

    hipotalamus#hipofisis#adrenal. nsufisiensi adrenal primer merupakan akibat dari

    destruksi korteks adrenal. 4ona glomerulosa, lapisan terluar kelenjar adrenal

    menghasilkan aldosterone. Kortisol diproduksi di 5ona fasikulata dan 5ona

    retikulris, bagian tengah dan dalam kelenjar adrenal. . (",%)

    6ineralokortikoid dan glukokortikoid menstimulasi reabsorbsi natrium

    dan ekresi kalium, defisiensinya akan menyebabkan peningkatan ekskresi natrium

    dan penurunan ekskresi kalium, terutama pada urin, selain itu juga pada keringat,

    sali7a dan saluran gastrointestinal. Ketidakmampuan untuk mengkonsentrasikan

    urin disertain gangguan keseimbangan elektrolit menyebabkan dehidrasi berat,

    hipertonisitas plasma, asidosis, penurunan 7olume sirkulasi, hipotensi akhirnya

    kolaps sirkulasi. bila insufisiensi adrenal disebabkan produksi A-/ yang tidak

    adekuat, maka kadar elektrolit biasanya normal atau sedikit berkurang. 8efisiensi

    glukokortikoid menimbulkan hipotensi dan menyebabkan sensiti7itas insulin

    berat, gangguan metabolism karbohidrat, lemak dan protein. anpa adanya

    kortisol, kekurangn karbohidrat dibentuk dari protein akibatnya terjadi

    hipoglikemia dan penurunan glikogen hati. erjadi kelemaham karena gangguan

    fungsi neuromus2ular. Ketahanan terhadap infeksi, trauma dan stress lainnya juga

    berkurang. Kelemahan otot jantung dan dehidrasi menurunkan output jantung,

    kemudian terjadi kegagalan sirkulasi. Penurunan kortisol darah menyebabkan

    peningkatan beta lipotropin darah yang memiliki akti7itas stimulasi melanosit

    bersama dengan A-/ menyebabkan hiperpigmentasi kulit dan membrane

    mukosa khas pada penyakit Addison.(0,,")

  • 7/24/2019 Addison Disease KKJ.doc

    3/7

    Gambar 1. Regulasi dari kortisol pada konsentrasi plasma()

    V. Manifestasi Klinis

    9ejala dari penyakit addison tidak spesifik. gejala yang mun2ul biasanya

    berhubungan dengan kelelahan, kelemahan, anoreksia, nausea, nyeri abdomen,

    gastroenteritis, diare dan labilitas mood. Pada orang dewasa dengan penyakit

    addison dapat dijumpai penurunan berat badan 1 : 1% kg. Kelemahan badan ini

    disebabkan karena gangguan keseimbangan air dan elektrolit serta gangguan

    metabolisme karbohidrat dan protein sehingga didapat kelemahan sampai paralisis

    oto bergaris. 8i samping itu, akibat metabolisme protein, terutama pada sel#sel

    otot menyebabkan otot#otot bergaris atropi, bi2aranya lemah. 9ejala kelemahan

    otot ini berkurang setelah pemberian 2airan, garam serta kortikosteroid. ;ausea,

  • 7/24/2019 Addison Disease KKJ.doc

    4/7

    8iagnosis mungkin tertunda karena depresi komorbid atau penyakit kejiwaan

    lainnya emuan fisik termasuk hiperpigmentasi pada kulit dan membran mukosa,

    berkurangnya rambut pubis dan aksila pada wanita, 7itiligo, dehidrasi, dan

    hipotensi.6embran mukosa oral hiperpigmentasi merupakan patognomonik untuk

    penyakit ini. Pigmentasi pada penyakit Addison disebabkan karena timbunan

    melanin pada kulit dan mukosa. Pigmentasi juga dapat terjadi pada penderita yang

    menggunakan kortikosteroid jangka panjang, karena timbul insufisiensiadrenal

    dengan akibat meningkatnya hormon adrenokortikotropik. /iperpigmentasi pada

    kulit dianggap sebagai 2iri khas penyakit Addison dan dijumpai dalam 3% pasien

    dengan insufisiensi adrenal kronis. (%,$)

    VI. Diagnosis / Pemeriksaan

    =7aluasi pasien dengan penyakit Addison yang diduga melibatkan

    diagnosis insufisiensi adrenal dan kemudian identifikasi defek pada hipotalamus#

    hipofisis a>is. Penyakit Addison adalah insufisiensi adrenal primer dengan defek

    pada glandula adrenal.'etelah insufisiensi adrenal diidentifikasi, etiologi dari

    insufisiensi adrenal harus di temukan. Awalnya, elektrolit serum harus diperiksa

    tetapi tingkat kalium normal tidak menyingkirkan penyakit Addison. Akibat

    aldosteron tidak ada, inbalan2e elektrolit seperti hiponatremia, dengan klorida

    rendah dan hiperkalemia sering dijumpai. /iponatremia adalah yang paling sering

    terjadi pada 3 pasien. /iperkalemia ditemukan pada $#+ pasien.

    /iperkalemia jarang terjadi dan ditemukan pada sekitar %#1 pasien. (1)

    Pemeriksaan darah untuk mengukur kadar sodium, potassium, kortisol,

    A-/ dan antibodi yang berhubungan dengan autoimun pada penyakit Addison.

    es stimulasi A-/, -?/, tes hipoglikemia yang diinduksi isulin serta tes

    pen2itraan - '2an dan 6? sangat membantu dalam mengegakkan diagnosis.()

    'etelah diagnosis insufisiensi adrenal dikonfirmasi, bagian dari defek

    dalam hipotalamus# hipofisis a>is harus ditentukan dengan menggunakan sampel

    kortikotropin, melalui pemeriksaan yang disebut 2orti2otropin pro7o2ation testing,

    atau 2orti2otrophin#releasing hormone (-?/) pro7o2ati7e test. ingkat

    kortikotropin serum lebih besar dari 1 pg * m@ merupakan diagnostik dari

    insufisiensi adrenal primer.(0,,$)

  • 7/24/2019 Addison Disease KKJ.doc

    5/7

    -omputed omography (-) dan 6agneti2 ?esonan2e maging (6?)

    menunjukkan berkurangnya glandula adrenal pada pasien dengan kerusakan

    autoimun dan pembesaran glandula adrenal pada pasien dengan infeksi. -

    memadai menunjukkan kalsifikasi yang terjadi pada kegagalan adrenal

    disebabkan oleh tuberkulosis. - dan 6? mengungkapkan perdarahan

    adrenal.6? lebih unggul daripada - dalam membedakan massa adrenal, tetapi

    6? tidak dapat membedakan tumor dari proses inflamasi. (0,)

    VI. erapi

    'ubtitusi hormon yang tidak dapat dihasilkan kelenjar adrenal. Kortisol

    digantikan dengan prednisone oral 1# mg*kg!!*hari, deksametason ,%#,+%

    mg*kg!!*hari, hidrokortison injeksi dan oral dengan dosis ,%# mg*kg!!*hari

    diberikan dalam dua atau tiga kali sehari. Pada keadaan stress, masa pertumbuhan,

    penyakit atau pembedahan dibutuhkan lebih banyak dosis glukokortikoid. Apabila

    terdapat defisiensi aldosterone, maka apat digantikan dengan mineralokortikoid

    oral yang disebut fludorkortison asetat ,1#, mg*hari diberikan satu kali

    perharinya. Pasien yang mendapat terapi sulih aldosterone biasanya dianjurkan

    oleh dokter untuk meningkatkan asupan garamnya. Karena pasien dengan

    infusiensi adrenal sekunder biasanya mampu mempertahankan produksi

    aldosterone, maka mereka tidak membutuhkan terapi sulih aldosteron.(",%)

    'elama krisis addison, tekanan darah rendah, kadar glukosa rendah dan

    tinggi kadar kalium dapat mengan2am kehidupan. 'tandar terapi melibatkan

    pemberian gluko2orti2oid intra7ena dan sejumlah besar 2airan de>trose intra7ena.

    Pengobatan ini umumnya memberikan pemulihan yang 2epat bagi pasien.ketika

    pasien diberikan terapi 2airan dan obat#obatan oral, jumlah glukokorti2oid akan

    menurun sampai dosis pemeliharaan ter2apai. ika kadar aldosteron menurun,

    dilakukan terapi pemeliharaan dengan pemberian fludro2ortisone a2etate oral. ()

    Karena kortisol merupakan hormon untuk mengatur keadaan#keadaan

    yang menyebabkan stress pada tubuh, pasien dengan insufisiensi adrenal kronik

    yang membutuhkan pembedahan dengan anastesi umum harus ditangani dengan

    gluko2orti2oid intra7ena dan saline. Pengobatan intra7ena dimulai sebelum

    pembedahan dan dilanjutkan hingga pasien sadar penuh setelah pembedahan dan

  • 7/24/2019 Addison Disease KKJ.doc

    6/7

    setelah mampu mengkonsumsi obat oral. 8osis hormon stress ini disesuaikan

    untuk masing#masing pasien pemulihan hingga dosis pemeliharaan prebedah

    ter2apai. 'elain itu, pasien yang sedang tidak menggunakan gluko2ortikoid tetapi

    telah menggunakan hormon gluko2ortikoid selama setahun terakhir harus

    memberitahukan kepada dokternya sebelum pembedahan. Pasien#pasien seperti

    ini mungkin memiliki kadar A-/ yang normal, tetapi mereka memerlukan

    pengobatan intra7ena untuk mengatasi stress pas2a pembedahan.(1)

    VII. Komplikasi

    Komplikasi dari penyakit Addison berkaitan dengan penyakit dasarnya.

    Pada kasis yang tidak dapat ditangani dengan baik, penyakit Addison dapat

    mengakibatkan krisis Addison yang ditandai dengan penurunan tekanan darah,

    penurunan glukosa darah dan peningkatan kalium.(%)

  • 7/24/2019 Addison Disease KKJ.doc

    7/7

    D!F!R P"#!K!

    1.'perling 6. Adrenal nsuffi2ien2y. n homas 6. Bediatri2 =ndo2rinology. nd

    ed. Cin2ousinD 'aunders -ompanyE 0. p. 0%#"1.

    ./enwood 6, @=@ K. 8isorders of Adrenal 9land. n 'perling. Pediatri2

    =ndro2inology. 1st ed. 6issoouriD =lse7ier 6osbyE %. p. 130#+.

    0.6iller C. Primary Adreno2orti2al nsuffi2ien2y 'e2tion of the Adrenal -orte>.

    n 6iller. =ndo2rinology and 6etabolism. 1st ed. ;ew orkD 629raw#/illE

    1. p. "$1#"+%.

    ".9rinspoon '. @aboratory Assessment of Adrenal nsuffi2ien2y. ournal -lini2

    =ndo2rinology 6etabolism. 1E +(3)D p. 30#301.

    %.'tulberg 8, -lark ;. -ommon /yperpigmentationj 8isorders in Adults.

    8iagnosti2 Approa2h AAFP ournal. 0E $D p. 3.

    $.6ariadi K, 9otera C. nsufisiensi Adrenal Pada Pasien 8engan Penyakit

    Kritis. urnal Penyakit 8alam. + anuariE (1)D p. 30#3+.