acne steroid

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/14/2019 acne steroid

    1/20

    Referat Acne Steroid

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1.Latar Belakang

    Kesehatan di Indonesia masih memiliki banyak permasalahan, salah satunya

    adalah tingginya biaya kesehatan atau biaya untuk berobat. Akibat dari tingginya

    biaya kesehatan itulah, banyak masyarakat yang akhirnya langsung datang ke apotik

    untuk mencari kesembuhan dengan membeli obat secara bebas, dan mengkonsumsi

    obat-obatan tersebut secara terus menerus tanpa pengawasan dari dokter atau tenaga

    kesehatan lainnya. Obat- obatan yang umum dibeli itu adalah obat golongan

    kortikosteroid. Obat ini dianggap obat dewa karena dirasa bisa menyembuhkan

    berbagai penyakit seperti pegal linu, gatal-gatal, dan bahkan bisa digunakan untuk

    memutihkan wajah.

    alam dunia kedokteran, kortikosteroid merupakan obat yang mempunyai

    khasiat dan indikasi klinis yang sangat luas. Kortikosteroid sering disebut sebagai life

    saving drug.!an"aat dari preparat ini cukup besar tetapi karena e"ek samping yang

    tidak diharapkan cukup banyak, maka dalam penggunaannya dibatasi termasuk dalam

    bidang dermatologi. Kortikosteroid adalah deri#at dari hormon kortikosteroid yang

    dihasilkan oleh kelenjar adrenal. $ormon ini dapat mempengaruhi #olume dan

    tekanan darah, kadar gula darah, otot dan resistensi tubuh. %egitu luasnya

    penggunaan kortikosteroid ini menyebabkan penggunaan yang tidak sesuai dengan

    indikasi, disertai ketidak sesuaian dosis dan lama pemberiannya. Karena itulah,

    &"ek samping mulai muncul, salah satunya adalah jerawat.

    i poli Kulit '() %angil sendiri,dalam kurun waktu * minggu terdapat +

    pasien yang datang dengan keluhan jerawat akibat konsumsi obat-obatan oral

    maupun topikal yang mengandung kortikosteroid. )ntuk menghindari hal tersebut

    diperlukan pemahaman yang mendalam dan benar tentang kortikosteroid baik

    penggunaannya, cara kerjanya, maupun komplikasinya. %erdasar dari masalah dan

    data yang didapat itulah, maka dalam re"erat ini akan dibahas mengenai acne

    steroid atau jerawat yang muncul akibat pengobatan kortikosteroid.

    1.2.Batasan

    alam re"rat ini akan dibahas mengenai pengertian, etiologi, pato"isiologi,

    penegakkan diagnosa, hingga penatalaksanaan acne steroidatau jerawat yang timbul

    akibat konsumsi kortikosteroid.

    Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 1

  • 8/14/2019 acne steroid

    2/20

  • 8/14/2019 acne steroid

    3/20

  • 8/14/2019 acne steroid

    4/20

    Referat Acne Steroid

    protein yang si"atnya menghambat atautoksik terhadap sel-sel lim"oid, hal ini

    menimbulkan e"ek katabolik. 12

    2.3. $ar#ak%k"net"k

    erubahan struktur kimia sangat mempengaruhi kecepatan absorpsi, mula

    kerja dan lama kerja juga mempengaruhi a"initas terhadap reseptor, dan ikatan

    protein. rednisone adalah prodrug yang dengan cepat diubah menjadi prednisolon

    bentuk akti"nya dalam tubuh. 9lukokortikoid dapat diabsorpsi melalui kulit, sakus

    konjungti#a, dan ruang sino#ial. enggunaan jangka panjang atau pada daerah kulit

    yang luas dapat menyebabkan e"ek sistemik, antara lain supresi korteks adrenal. ada

    keadaan normal, 42: kortisol terikat pada * jenis protein plasma, yaitu globulin

    pengikat kortikosteroid dan albumin. Kortikosteroid berkompetisi sesamanya untuk

    berikatan dengan globulin pengikatnya8 kortisol mempunyai a"initas tinggi sedangkan

    metabolit yang terkonjugasi dengan asam glukuronat dan aldosteron a"initasnya

    rendah.12

    2.&.$ar#ak%d"na#"k

    Kortikosteroid mempengaruhi metabolisme karbohidrat, protein dan

    lemak8 dan mempengaruhi juga "ungsi sistem kardio#askular, ginjal, otot lurik, sistem

    sara",dan organ lain. Korteks adrenal ber"ungsi homeostatik, artinya penting

    bagi organisme untuk dapat mempertahankan diri dalam menghadapi perubahan

    lingkungan.&"ek kortikosteroid kebanyakan berhubungan dengan besarnya dosis,

    makin besar dosis terapi makin besar e"ek yang didapat. etapi disamping itu juga ada

    keterkaitan kerja kortikosteroid dengan hormon-hormon lain. eran

    kortikosteroid dalam kerjasama ini disebut permissi#e e""ects , yaitu kortikosteroid

    diperlukan supaya terjadi suatu e"ek hormon lain, diduga mekanismenya melalui

    pengaruh steroid terhadap pembentukan protein yang mengubah respon jaringan

    terhadap hormon lain. !isalnya otot polos bronkus tidak akan berespon terhadap

    katekolamin bila tidak adakortikosteroid, dan pemberian kortikosteroid dosis

    "isiologis akan mengembalikanrespon tersebut. (uatu dosis kortikosteroid dapat

    memberikan e"ek "isiologik atau "armakologik, tergantung keadaan sekitar dan

    akti#itas indi#idu.alam klinik umumnya kortikosteroid dibedakan atas dua golongan

    besar, yaitu glukokortikoid dan mineralokortikoid. &"ek utama glukokortikoid ialah

    pada penyimpanan glikogen hepar dan e"ek anti-in"lamasi, sedangkan pengaruhnya

    pada keseimbangan air dan elektrolit kecil. rototip untuk golongan ini adalah

    kortisol. (ebaliknya golongan mineralokortikoid e"ek utamanya adalah terhadap

    Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 4

  • 8/14/2019 acne steroid

    5/20

  • 8/14/2019 acne steroid

    6/20

    Referat Acne Steroid

    keadaan sebaliknya hiponatremia, hiperkalemia, #olume cairan ekstrasel

    berkurang dan hidrasi sel.12

    System kardiovaskular. Kortikosteroid dapat mempengaruhi sistem kardio#askular

    secara langsung dan tidak langsung. engaruh tidak langsung ialah terhadapkeseimbangan air and elektrolit8 misalnya pada hipokortisisme, terjadi

    pengurangan #olume yang diikuti peningkatan #iskositas darah. %ila keadaan ini

    didiamkan akan timbul hipotensi dan akhirnya kolaps kardio#askular. engaruh

    langsung steroid terhadap sistem kardio#askular antara lain pada kapiler, arteriol,

    dan miokard. e"isiensi kortikosteroid dapat menyebabkan hal-hal sebagai

    berikut permeabilitas dinding kapiler meningkat, respons #asomotor pembuluh

    darah kecil menurun, "ungsi jantung dan curah jantung menurun, sehingga pasien

    harus dimonitor untuk gejala dan tanda-tanda edema paru. ada aldosteronisme

    primer gejala yang mencolok ialah hipertensi dan hipokalemia. $ipokalemia

    diduga disebabkan oleh e"ek langsung aldosteron pada ginjal, sedangkan

    hipertensi diduga akibat retensi /a yang berlebihan dan berlangsung lama yang

    dapat menimbulkan edema antara dinding arteriol, akibatnya diameter lumen

    berkurang dan resistensi pembuluh peri"er akan bertambah.12

    Otot rangka. )ntuk mempertahankan otot rangka agar dapat ber"ungsi dengan

    baik, dibutuhkan kortiosteroid dalam jumlah cukup. etapi apabila hormon ini

    berlebihan, timbul gangguan "ungsi otot rangka tersebut. is"ungsi otot pada

    insu"isiensi adrenal diakibatkan oleh gangguan sirkulasi. ada keadaan ini tidak

    terjadi kerusakan otot maupun sambungan sara" otot. emberian trans"use atau

    kortisol dapat mengembalikan kapasitas kerja otot. Kelemahan otot pada pasien

    aldosterisme primer, terutama karena adanya hipokalemia. ada pemberian

    glukokortikoid dosis besar untuk waktu lama dapat timbul wasting otot rangka

    yaitu pengurangan massa otot, diduga akibat e"ek katabolik dan antianaboliknya

    pada protein otot yang disertai hilangnya massa otot, penghambatan akti#itas

    "os"orilase, dan adanya akumulasi kalsium otot yang menyebabkan penekanan

    "ungsi mitokondria.12

    Susunan saraf pusat. engaruh kortikosteroid terhadap (( dapat secara langsung

    dan tidak langsung. engaruhnya secara tidak langsung disebabkan e"eknya pada

    metabolisme karbohidrat, sistem sirkulasi, dan keseimbangan elektrolit. Adanya

    e"ek steroid pada (( ini dapat dilihat dari timbulnya perubahan mood, tingkah

    Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 6

  • 8/14/2019 acne steroid

    7/20

    Referat Acne Steroid

    laku, &&9, dan kepekaan otak, terutama untuk penggunaan waktu lama atau

    pasien penyakit Addison. engunaan glukokortikoid dalam waktu lama dapat

    menimbulkan serangkaian reaksi yang berbeda-beda. (ebagian besar mengalami

    perbaikan mood yang mungkin disebabkan hilangnya gejala penyakit yang sedang

    diobati8 yang lain memperlihatkan keadaan euphoria, insomnia, kegelisahan, dan

    peningkatan akti#itas motorik. Kortisol juga dapat menimbulkan depresi. asien

    yang pernah mengalami gangguan jiwa sering memperlihatkan reaksi psikotik.12

    Elemen pembentuk darah. 9lukokortikoid dapat meningkatkan kadar hemoglobin

    dan jumlah sel darah merah, hal ini terbukti dari seringnya timbul polisitemia pada

    sindrom cushing. (ebaliknya pasien Addison dapat mengalami anemia

    normokromik, normositik yang ringan. 9lukokortikoid juga dapat meningkatkan

    jumlah leukosit !/, karena mempercepat masuknya sel-sel tersebut ke dalam

    darah dari sumsum tulang dan mengurangi kecepatan berpindahnya sel dari

    sirkulasi. (edangkan jumlah sel lim"osit, eosino"il, monosit, dan baso"il dapat

    menurun dalam darah setelah pemberian glukokortikoid.12

    Efek antiinflamasi. Kortisol dan analog sintetiknya dapat mencegah atau

    menekan timbulnya gejala in"lamasi akibat radiasi, in"eksi, 3at kimia, mekanik,

    atau alergen. (ecara mikroskopik obat ini menghambat "enomena in"lamasi dini

    yaitu edema, deposit "ibrin, dilatasi kapiler, migrasi leukosit ke tempat radang dan

    akti#itas "agositosis. (elain itu juga dapat menghambat mani"estasi in"lamasi yang

    telah lanjut yaitu proli"erasi kapiler dan "ibroblast, pengumpulan kolagen dan

    pembentukan sikatriks. enggunaan kortokosteroid dalam klinik sebagai

    antiin"lamasi merupakan terapi paliati", yaitu hanya gejalanya yang dihambat

    sedangkan penyebabnya tetap ada. Konsep terbaru memperkirakan bahwa e"ek

    imunosupresan dan antiin"lamasi yang selama ini dianggap sebagai e"ek

    "armakologi kortikosteroid sesungguhnya secara "isiologis pun merupakan

    mekanisme protekti".12

    !aringan limfoid dan sistem imunologi. 9lukokortikoid tidak menyebabkan lisis

    jaringan lim"oid yang masi", golongan obat ini dapat mengurangi jumlah sel pada

    leukemia lim"oblastik akut dan beberapa keganasan sel lim"osit. Kortikosteroid

    bukan hanya mengurangi jumlah lim"osit tetapi juga respons imunnya.

    Kortikosteroid juga menghambat in"lamasi dengan menghambat migrasi leukosit

    ke daerah in"lamasi.12

    Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 7

  • 8/14/2019 acne steroid

    8/20

  • 8/14/2019 acne steroid

    9/20

    Referat Acne Steroid

    Terapi substitusi. 12

    erapi ini bertujuan memperbaiki kekurangan akibat insu"isiensi sekresi korteks

    adrenal akibat gangguan "ungsi atau struktur adrenal sendiri 5insu"isiensi primer6

    atau hipo"isis 5insu"isiensi sekunder6. erapi kortikosteroid digunakan antara lain

    untuk

    Insu"isiensi adrenal akut. %ila insu"isiensi primer, dosisnya *2-+2 mg

    hidrokortison harus diberikan setiap hari. erlu juga diberi preparat

    mineralokortikoid yang dapat menahan /a dan air.

    Insu"isiensi adrenal kronik. osisnya *2-+2 mg per hari dalam dosis

    terbagi 5*2 mg pada pagi hari dan 12 mg pada sore hari6. %anyak pasien

    memerlukan juga mineralokortikoid "luorokortison asetat dengan dosis

    2,1-2,* mg per hari8 atau cukup dengan kortison dan diet tinggi garam.

    $yperplasia adrenal congenital.

    Insu"isiensi adrenal sekunder akibat insu"isiensi adenohipo"isis.

    Terapi non-endokrin.

    12

    ibawah ini dibahas beberapa penyakit yang bukan merupakan kelainan adrenal

    atau hipo"isis, tetapi diobati dengan glukokortikoid. asar pemakaian disini

    adalah e"ek anti-in"lamasinya dan kemampuannya menekan reaksi imun. %erikut

    adalah kasus yang menggunakan preparat kortikosteroid

    ungsi paru pada "etus. enyempurnaan "ungsi paru "etus dipengaruhi

    sekresi kortisol pada "etus. %etametason atau deksametason selama * hari

    diberikan pada minggu ke *C-+0 kehamilan. osis terlalu banyak akan

    mengganggu berat badan dan perkembangan kelenjar adrenal "etus.

    Artriris. Kortikosteroid hanya diberikan pada pasien arthritis rheumatoid

    yang si"atnya progresi", dengan pembengkakan dan nyeri sendi yang

    hebat sehingga pasien tidak dapat bekerja, meskipun telah diberikan

    istirahat, terapi "isik dan obat golongan anti-in"lamasi nonsteroid.

    Karditis reumatik.

    Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 9

  • 8/14/2019 acne steroid

    10/20

    Referat Acne Steroid

    enyakit ginjal. Kortikosteroid dapat berman"aat pada sindrom ne"rotik

    yang disebabkan lupus eritematus sistemik atau penyakit ginjal primer,

    kecuali amiloidosis.

    enyakit kolagen. emberian dosis besar berman"aat untuk eksaserbasi

    akut, sedangkan terapi jangka panjang hasilnya ber#ariasi. )ntuk

    scleroderma umumnya obat ini kurang berman"aat.

    Asma bronchial dan penyakit saluran napas.

    enyakit alergi.

    enyakit mata.

    enyakit kulit. Dang harus diperhatikan adalah kadar kandungan

    steroidnya. &rupsi eksematosa biasanya diatasi dengan salep

    hidrokortison 1:. ada penyakit kulit akut dan berat serta pada

    eksaserbasi penyakit kulit kronik, kortikosteroid diberikan secara

    sistemik.

    enyakit hepar.

    Keganasan.

    9angguan hematologik lain.

    (yok.

    &dema serebral.

    rauma sumsum tulang belakang.

    2.*. K%ntra"nd"kas"

    idak ada kontraindikasi absolute terhadap penggunaan kortikosteroid. %ila

    obat akan diberikan untuk beberapa hari atau beberapa minggu, kontraindikasi

    relati#e yaitu diabetes mellitus, tukak pepticEduodenum, in"eksi berat, hipertensi atau

    gangguan system kardio#askular lain patut diperhatikan.12

    2.+. E,ek !a#-"ng

    Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 10

  • 8/14/2019 acne steroid

    11/20

    Referat Acne Steroid

    enggunaan Fangka singkat,Fika sistemik steroids telah ditetapkan untuk satu

    bulan atau kurang, e"ek samping yang serius jarang. /amun masalah yang

    mungkin timbul berikut 9angguan tidur , !eningkatkan na"su makan ,

    !eningkatkan berat badan, &"ek psikologis, termasuk peningkatan atau penurunanenergi , Farang tetapi lebih mencemaskan dari e"ek samping kursus singkat dari

    corticosteroids termasuk mania, kejiwaan, jantung, ulkus peptic, diabetes dan

    nekrosis aseptic yang pinggul. 12

    enggunaan Fangka anjang. Ini mungkin termasuk salah satu masalah berikut ini,

    yang tidak tercantum dalam susunan kepentingan tertentu.12

    o engurangan produksi cortisol sendiri. uring and a"ter steroid treatment,

    the adrenal gland produces less o" its own cortisol, resulting "rom

    hypopituitary-pituitary-adrenal 5$A6 aGis suppression. (elama dan

    setelah pengobatan steroid, maka kelenjar adrenal memproduksi sendiri

    sedikit cortisol, yang dihasilkan dari kelenjar di bawah otak-hypopituitary-

    adrenal 5$A6 penindasan aGis. )ntuk sampai dua belas bulan setelah

    steroids dihentikan, kurangnya respon terhadap steroid terhadap stres

    seperti in"eksi atau trauma dapat mengakibatkan sakit parah.

    o Osteoporosis terutama perokok, perempuan postmenopausal, orang tua,

    orang-orang yang kurang berat atau yg tak bergerak, dan pasien dengan

    diabetes atau masalah paru-paru. Osteoporosis dapat menyebabkan patah

    tulang belakang, ribs atau pinggul bersama dengan sedikit trauma. Ini

    terjadi setelah tahun pertama dalam 12-*2: dari pasien dirawat dengan

    lebih dari C.Bmg rednisone per hari. $al ini diperkirakan hingga B2: dari

    pasien dengan kortikosteroid oral akan mengalami patah tulang.

    o enurunan pertumbuhan pada anak-anak, yang tidak dapat mengejar

    ketinggalan jika steroids akan dihentikan 5tetapi biasanya tidak6.

    o Otot lemah, terutama di bahu dan otot paha.

    o Farang, nekrosis a#ascular pada caput tulang paha 5pemusnahan sendi

    pinggul6.

    o !eningkatkan diabetes mellitus 5gula darah tinggi6.

    o Kenaikan lemak darah 5trigliserida6.

    o 'edistribusi lemak tubuh wajah bulan, punuk kerbau dan truncal obesity.

    Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 11

  • 8/14/2019 acne steroid

    12/20

    Referat Acne Steroid

    o 'etensi garam kaki bengkak, menaikkan tekanan darah, meningkatkan

    berat badan dan gagal jantung.

    o Kegoyahan dan tremor.

    o

    enyakit mata, khususnya glaukoma 5peningkatan tekanan intraocular6 dankatarak subcapsular posterior.

    o &"ek psikologis termasuk insomnia, perubahan mood, peningkatan energi,

    kegembiraan, delirium atau depresi.

    o (akit kepala dan menaikkan tekanan intrakranial.

    o eningkatan resiko in"eksi internal, terutama ketika dosis tinggi diresepkan

    5misalnya tuberkulosis6.

    o )lkus peptikum, terutama pada pengobatan yang menggunakan anti-in"lamasi.

    o Ada juga e"ek samping dari mengurangi dosis8 termasuk kelelahan, sakit

    kepala, nyeri otot dan sendi dan depresi.

    o emantauan regular selama perawatan termasuk ekanan darah ,%erat

    badan , 9ula darah.

    o (teroid acne 1,4

    BAB III

    ANE

    3.1. Pengert"an

    Ferawat merupakan gangguan secara menyeluruh pada kelenjar sebasea

    dikarakteristikan dengan komedo, papul. ustul, cyst dan scar. *,+,0

    3.2. E-"de#"%l%g"

    )mumnya pada usia muda, terjadi pada usia 10-1Ctahun pada wanita, dan 1H-14 tahun

    pada pria dan pada masa itu lesi yang predominan adalah komedo dan papul dan jarang

    terlihat lesi meradang. *,0,B,=

    3.3. D"str"/us"

    )mumnya terdapat pada wajah 54B:6, punggung dan leher belakang 5 =2:6, dada

    51B:6, dan selain itu umumnya banyak terdapat pada punggung bawah, dan lengan. *,B,C

    Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 12

  • 8/14/2019 acne steroid

    13/20

    Referat Acne Steroid

    0a#/ar 3.1. Pred"s-%s"s" terjad"na ane

    Dan"el 45 Tr%6ak "n Der#at%l%g sk"lls ,%r -r"#ar are an "lustrated gu"de7

    3.&.Et"%l%g"

    $ormonal, hormon androgen disini berperan dalam banyaknya sebum yang

    dihasilkan dari kelenjar sebasea.*,+,H

    (tress dan keadaan emosional juga bisa menyebabkan jerawat dan menimbulkan

    kekambuhan. *,B

    !akanan, seperti coklat, kacang, kopi, dan minuman dingin.H, makanan yang

    mengandungkadar gula tinggiC. api, menurut "it3patricks dalam color atlas and

    synopsis of clinical dermatology# jerawat tidak disebabkan makanan seperti coklat

    dan makanan berlemak lain. *

    !usim, sering berpengaruh dengan cahaya matahari dan memberat saat musim

    dingin. *,B

    aktor eksternal seperti kosmetikC,H

    aktor iatrogenic seperti obat-obatan misalnya kortikosteroid topikal maupun

    sistemik, obat kontrasepsi, hormon dengan anabolik dan androgenic e"ek, halogen,

    maupun obat tuberkulosis.*,B,H

    3.'.Klas","kas"*,+,H

    Acne ulgaris

    Acne in"antile

    (e#ere Acne 5acne conglobata6

    Occupational Acne

    Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 13

  • 8/14/2019 acne steroid

    14/20

    Referat Acne Steroid

    Acne steroids

    Acne $ormonal

    3.). Pat%,"s"%l%g"

    aktor kunci terjadinya acne adalah keratinisasi "olikel, adanya hormon androgen, danadanya"ropionibacterium Acnes.*,0

    erubahan Keratinisasi "olikel menjadi padat, sehingga sukar lepas dari saluran "olikel

    tersebut. roduksi sebum yang meningkat menyebabkan peningkatan unsur komedo dan

    membentuk lesi acne. eningkatan jumlah "lora pada "olikel yaitu "ropionibacterium Acnes

    akhirnya berperan dalam proses kemotaktik in"lamasi serta perubahan en3im lipolitik

    pengubah "raksi lipid sebum. $ormon androgen menstimulasi kelenjar sebasea untuk

    memproduksi jumlah sebum yang lebih bnayak, lalu akibat bakteri yang mengandung lipase

    mengubah lemak menjadi asam lemak dan "aktor in"lamasi 5interleukin 1, tumor necrosis

    "actor / alpha6. 'espon steril dari in"lamsi pada kelenjar sebasea menyebabkan "olikel

    tadi menegang hingga pecah, dan semua isi "olikel 5sebum ,lipid, asam lemak, keratin, dan

    bakteria6 masuk pada lapisan dermis dan menimbiulkan in"lamasi dan respn tumbuh berupa

    papul, pustul, dan nodul. *,0

    3.*. E,l%resens"

    Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 14

    Gambar 3.2.

  • 8/14/2019 acne steroid

    15/20

    Referat Acne Steroid

    0a#/ar 3.3. K%#ed% -ada ane 8ulgar"s 0a#/ar 3.& e,l%resens" ane5 #akul -a-ul

    ("ngga -ustul.

    ,r%#9 ,"t6-atr"k %l%r atlas and sn%s-s"s "n der#at%l%g )t( ed"t"%n -937

    idapatkan komedo tipe terbuka atau tertutup dengana papul hingga pustul. ada

    beberapa kasus bisa didapatkan nodul hingga cyst pada derah predileksinya. *,+,0,B

    3.+.Penatalaksanaan0,B,C,H,4

    Ta/el 3.1.

    O/at akne t%-"kal

    1. 'etinoid

    Adapalene$ream, gel, (olusio, ledgets

    52,1:6

    %retionin $ream52,2*B:,2,2B:, 2,1:6 8gel 52,21:,2,2*B:68cairan

    52,2B:68mikrosphere 52,1: dan 2,20: gel6polimer 5krim 2,2*B:, gel 2,2*B:6

    %retionin $ream52,2*B:,2,2B:, 2,1:6 8gel 52,21:,2,2*B:68cairan

    52,2B:68mikrosphere 52,1: dan 2,20: gel6polimer 5krim 2,2*B:, gel 2,2*B:6

    *.Antimikroba

    Klindamisin gel, solusio,lotion, pledget

    51:6

    Erythromisin, solusio, gel, ointment 51,B

    hingga *:6

    &en'oyl pero(ide gel, lotion, cream, wash, bar 5*,B hingga 12:6

    Kombinasi ben'oyl pero(ideplus klindamisin8 ben'oyl pero(ideplus erythromisin8

    ben'oyl pero(ideplus 3inc

    +.Asam A3elaik

    cream *2:

    0.Sodium sulfacetamide-kombinasi sul"ir, gel, lotion,

    wash

    B.Asam salisilat gel, cream, lotion,foam, solutio

    51-*:6

    Ta/el 3:2 O/at akne Oral

    1. Antibiotik

    etrasiklin, B22-1222mgEhari

    )o(ycycline, B2-122mg 1-*GEhari

    Minocycline, B2-122mg 1-*GEharirimethoprim, +22mg *GEhari

    Erythromisin, *B2-B22mg *-0kali sehari

    Caryr Nurina Sari I 07700187 Page 15

  • 8/14/2019 acne steroid

    16/20

    Referat Acne Steroid

    apsone, B2-122mgEhari selama +bulan.

    *. Isotretionin, 2,B-1,2mgEkgEhari dalam dosis terbagi

    +.erapi hormonal

    rednison, *,B-Bmg sekali pada malam hari

    il kontrasepsi

    (pironolakton,B2-122mgEhari selama =-4bulan 0

    Ta/el 3:3

    Pe#/eda(an;e(a/"l"tas"

    &kstraksi komedo

    &lektrokauter terapi komedo

    eeling kimiawi intralesional

    Kortikosteroid

    intralesional5*,BmgEml6

    --> terapi nodul terin"lamasi

    otodinamik cahaya biru erapi lesi in"lamasi

    laser 10B2nm

    eeling kimiawi

    ermabrasi

    &ksisi erapi berbagai macam scar

    *aser resurfacing

    +ilter substances

    BAB I