Upload
dangthuan
View
224
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 1
ABSTRAK
PENGARUH KOMPETENSI DAN OBYEKTIFITAS TERHADAP
KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN PADA INSPEKTORAT
SE-PROVINSI KEPULAUAN RIAU
Oleh :
Ruth Vina Yulita
090462201314
UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI
FAKULTAS EKONOMI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kompetensi dan
obyektifitas terhadap kualitas hasil pemeriksaan dan menganalisis secara empiris
mengenai pengaruh kompetensi dan obyektifitas terhadap kualitas hasil
pemeriksaan pada Inspektorat se-Provinsi Kepulauan Riau. Data primer diambil
dari kuesioner yang dibagikan kepada 38 responden. Sebagai responden adalah
Kantor Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Inspektorat Kota Tanjungpinang dan
Inspektorat Kabupaten Bintan. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel
Independen : kompetensi dan obyektifitas berpengaruh terhadap variabel
dependen : Kualitas hasil pemeriksaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan kompetensi dan obyektifitas secara
simultan berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan pada
Inspektorat Provinsi Kepulauan Riau, Inspektorat Kota Tanjungpinang dan
Inspektorat Kabupaten Bintan. Secara parsial kompetensi dan obyektifitas secara
bersama berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Nilai koefisien
determinasi pada adjusted R square menunjukkan bahwa secara bersama-sama
kompetensi dan obyektifitas memberikan sumbangan terhadap kualitas hasil
pemeriksaan sebesar 52,1% sedangkan sisanya 47,9% dipengaruhi oleh faktor lain
tidak ada dalam penelitian ini.
Kata kunci: Kompentensi, Obyektifitas, kualitas hasil pemeriksaan
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 2
PENDAHULUAN
Latar belakang Masalah
Salah satu lembaga pemerintah daerah yang berfungsi untuk mengurangi
lajunya Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) adalah Inspektorat. Tugas utama
Inspektorat adalah melakukan pengawasan, pembinaan dan pemeriksaan terhadap
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Melalui hasil dari tugas utama tersebut
dapat diketahui apakah instansi pemerintah telah melaksanakan program-program
kegiatan sesuai dengan tugas dan fungsinya serta dengan rencana yang ditetapkan
dan ketentuan yang berlaku.
Inspektorat sebagai lembaga pemerintah yang diberi wewenang untuk
melakukan audit internal terhadap kegiatan–kegiatan yang dilaksanakan pada
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Dimana hasil dari audit tersebut oleh
SKPD–SKPD dapat dijadikan acuan untuk penyusunan, perencanaan, pelaksanaan
kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah dan program kegiatan lainnya agar tidak
terulang kembali kesalahan-kesalahan dan kekeliruan yang telah di audit.
Kebanyakan program kegiatan SKPD dalam bentuk fisik dan belanja
modal yang sebagian besar dilaksanakan oleh orang–orang terdekat Kepala
Daerah, sehingga program kegiatan SKPD ini berbau nepotisme dan kolusi.
Dalam situasi dan kondisi seperti ini dituntut moral yang tinggi. Hasil
pemeriksaan audit yang dilakukan secara berkala oleh Inspektorat akan
berdampak pada kinerja Kepala Daerah secara global. Maka dari itu hasil audit
Inspektorat diaudit kembali oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK). Meskipun
audit telah dilakukan oleh Inspektorat tidak menutupi kemungkinan tidak ada
terjadinya pelanggaran–pelanggaran hukum, yang berupa penyalahgunaan
wewenang yang mengakibatkan kerugian Negara.
Untuk melakukan pengauditan, pemeriksa memerlukan pengetahuan
mengenai bidang pengauditan dan akuntansi. Menurut Institut Akuntan Publik
Indonesia (2011), dalam buku kode etik profesi akuntan publik di jelaskan
mengenai prinsip dasar etika profesi yang merupakan landasan perilaku etika
profesional. Dimana prinsip kompetensi dan kehati–hatian profesional
mewajibkan setiap pemeriksa harus memelihara pengetahuan dan keahlian
profesional yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugasnya dengan kompeten,
serta menggunakan kemahiran profesional sesuai dengan profesinya yang diawali
dengan adanya kesadaran dan pemahaman pemeriksa.
Sesuai dengan standar audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP)
sebagaimana diatur dalam PERMENPAN Nomor PER/05/M.PAN/03/2008, yang
merupakan acuan bagi seluruh APIP dalam melaksanakan audit, bahwa standar
umum dalam standar audit tersebut antara lain mengatur tentang independensi
APIP dan obyektifitas auditor. Didalam standar umum tersebut menjelaskan
bahwa seorang yang bertugas sebagai pemeriksa harus independen dan bersikap
objektif dalam menjalankan pekerjaanya agar kualitas hasil pemeriksaan Aparat
Pengawasan Intern Pemerintah nantinya akan meningkat.
Sikap obyektifitas merupakan suatu sikap mental bebas yang harus
dimiliki oleh APIP. Dalam pencapaian tugas yang efektif dan efisien, seorang
pemeriksa harus bersikap objektif agar tidak mudah terpengaruh dengan adanya
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 3
penetapan standar-standar pemeriksaan yang ditetapkan olehnya untuk
memperbaiki prosedur yang telah diperiksanya.
Kompetensi dan obyektifitas merupakan prinsip perilaku yang harus
dipenuhi oleh APIP agar dapat melakukan audit dengan baik. Kualitas hasil
pemeriksaan audit sangat ditentukan oleh kompetensi dan obyektifitas yang
merupakan pedoman dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk
perencanaan, penyusunan, dan pembinaan kegiatan pemerintahan, serta dasar
dalam pengambilan keputusan. Kualitas hasil pemeriksaan dapat memberikan
gambaran sesuai atau tidaknya antara kegiatan yang dilakukan dengan ketentuan–
ketentuan yang ditetapkan. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka
peneliti ingin mengkaji penelitian dengan judul: “Pengaruh Kompetensi dan
Obyektifitas Terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan Pada Inspektorat Se-
Provinsi Kepulauan Riau’’.
Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis merumuskan masalah penelitian
sebagai berikut :
1. Apakah kompetensi berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan ?
2. Apakah obyektifitas berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan ?
3. Apakah kompetensi dan obyektifitas berpengaruh terhadap kualitas hasil
pemeriksaan ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
2. Untuk mengetahui pengaruh obyektifitas terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
3. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi dan obyektifitas terhadap kualitas
hasil pemeriksaan.
TINJAUAN LITERATUR
Kompetensi
Kompetensi menurut Mulyadi (2002:58), adalah anggota yang mempunyai
kewajiban untuk melaksanakan jasa profesional dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan kemampuannya, demi kepentingan pengguna jasa dan konsisten dengan
tanggung jawab profesi kepada publik diperoleh melalui pendidikan dan
pengetahuan”.
1. Mutu personal
Auditor dalam melakukan pemeriksaannya harus memiliki mutu personal
yang baik. Auditor harus dapat menerima bahwa tidak ada solusi yang mudah dan
menyadari bahwa beberapa temuan kemungkinan bersifat subyektif. Mutu
personal yang baik dapat dilaksanakan dengan adanya auditor yang mampu
bekerjasama dalam tim serta memiliki kemampuan dalam melakukan review
analitis.
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 4
2. Pengetahuan
Auditor harus memiliki pengetahuan tentang teori organisasi untuk
memahami organisasi perusahaan yang diauditnya. Dengan adanya pengetahuan
yang dimiliki auditor tentang auditing, akuntansi dan pengetahuan tentang sektor
publik yang akan membantu dalam pengolahan angka dan data.
3. Keahlian
Auditor juga harus memiliki keahlian khusus. Dimana auditor harus
memahami ilmu statistik serta mempunyai keahlian menggunakan komputer,
memiliki kemampuan menulis dan mempresentasikan laporan pemeriksaan
dengan baik, serta bersikap dan bertingkah laku sesuai dengan norma yang
berlaku.
Obyektifitas
Obyektifitas adalah suatu kualitas yang memberikan nilai atas jasa yang
diberikan anggota. Prinsip obyektifitas mengharuskan anggota bersikap adil, tidak
memihak, jujur secara intelektual, tidak berprasangka atau bias, serta bebas dari
benturan kepentingan atau berada di bawah pengaruh pihak lain (Mulyadi, 2002).
Menurut Ayuningtyas (2012), obyektifitas adalah suatu keyakinan,
kualitas yang memberikan nilai bagi jasa atau pelayanan auditor. Obyektifitas
merupakan salah satu ciri yang membedakan profesi akuntan dengan profesi yang
lain. Prinsip obyektifitas menetapkan suatu kewajiban bagi auditor untuk tidak
memihak, jujur secara intelektual, dan bebas dari konflik kepentingan. Auditor
melakukan penilaian yang seimbang atas semua kondisi yang relevan dan tidak
terpengaruh oleh kepentingannya sendiri atau kepentingan orang lain dalam
membuat keputusannya.
Pusdiklatwas BPKP (2005) dalam Sukriah,dkk (2010), menyatakan
obyektifitas sebagai bebasnya seseorang dari pengaruh pandangan subyektif
pihak-pihak lain yang berkepentingan, sehingga dapat mengemukaan pendapat
menurut apa adanya.
Unsur perilaku yang dapat menunjang obyektifitas antara lain :
1) Dapat diandalkan dan dipercaya,
2) Tidak merangkap sebagai panitia tender, kepanitiaan lain dan atau pekerjaan-
pekerjaan lain yang merupakan tugas operasional obyek yang diperiksa,
3) Tidak berangkat tugas dengan niat untuk mencari-cari kesalahan orang lain,
4) Dapat mempertahankan kriteria dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang resmi,
5) Dalam bertindak maupun mengambil keputusan didasarkan atas pemikiran
yang logis.
Kualitas Hasil Pemeriksaan
Kualitas hasil pemeriksaan mempunyai peran yang penting dalam suatu
proses pemeriksaan, karena hasil pemeriksaan merupakan akhir dari proses
pemeriksaan. Saat menerima penugasan, auditor menetapkan sasaran, ruang
lingkup, serta metodelogi pemeriksaan agar hasil pemeriksaan nantinya akan
memuat temuan dan simpulan hasil pemeriksaan secara obyektif, serta
rekomnendasi yang konstruktif.
Farizal (2010) menjelaskan cara yang paling efektif untuk menjamin
bahwa suatu laporan hasil pemeriksaan telah dibuat secara wajar, lengkap,
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 5
dan obyektif adalah dengan mendapatkan review dan tanggapan dari pejabat
yang bertanggung jawab pada entitas yang diperiksa. Tanggapan atau pendapat
dari pejabat yang bertanggung jawab tidak hanya mencakup kelemahan dalam
pengendalian intern, kecurangan, penyimpangan terhadap ketentuan peraturan
perundang-undangan, atau tidak ketidakpatutan yang dilaporkan oleh pemeriksa,
tetapi juga tindakan perbaikan yang direncanakan.
Prinsip-prinsip perilaku auditor dalam Kode Etik APIP yaitu :
1. Integritas
Auditor harus memiliki kepribadian yang dilandasi oleh unsur jujur,
berani, bijaksana, dan bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan guna
memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal.
2. Obyektivitas
Auditor harus menjunjung tinggi ketidakberpihakan profesional dalam
mengumpulkan, mengevaluasi, dan memproses data/informasi auditi. Auditor
APIP membuat penilaian seimbang atas semua situasi yang relevan dan tidak
dipengaruhi oleh kepentingan sendiri atau orang lain dalam mengambil keputusan.
3. Kerahasiaan
Auditor harus menghargai nilai dan kepemilikan informasi yang
diterimanya dan tidak mengungkapkan informasi tersebut tanpa otorisasi yang
memadai, kecuali diharuskan oleh peraturan perundang-undangan.
4. Kompetensi
Auditor harus memiliki pengetahuan, keahlian, pengalaman dan
keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan tugas.
Kualitas auditor menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara No. Per/05/M.Pan/03/2008 tanggal 31 maret 2008 adalah auditor
yang melaksanakan tupoksi dengan efektif, dengan cara mempersiapkan kerja
pemeriksaan, melaksanakan perencanaan, koordinasi dan penilaian efektifitas
tindak lanjut audit, serta konsistensi laporan audit. (Ashari, 2011)
Kerangka pemikiran
Kompetensi
(X1)
Hipotesis
H1 = Kompetensi berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan
H2 = Obyektifitas berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan
H3 = Kompetensi dan obyektifitas berpengaruh terhadap kualitas hasil
pemeriksaan.
Kualitas Hasil
Pemeriksaan (Y) Obyektifitas
(X2)
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 6
METODE PENELITIAN
Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Inspektorat
se-Provinsi Kepulauan Riau, yang terdiri dari Inspektorat Provinsi Kepulauan
Riau, Inspektorat Kota Tanjungpinang, Inspektorat Kota Batam, Inspektorat
Kabupaten Bintan, Inspektorat Kabupaten Karimun, Inspektorat Kabupaten
Natuna, Inspektorat Kabupaten Anambas, dan Inspektorat Kabupaten Lingga.
Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi. Teknik sampel yang digunakan
adalah purposive sampling yaitu penarikan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Sampel atau responden yang diambil dalam penelitian ini adalah auditor internal
yang bekerja di Inspektorat se-Provinsi Kepulauan Riau
Metode Analisis Data
Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Menurut Umar (2000) dalam Ashari (2011), uji validitas berguna untuk
mengetahui apakah ada pertanyaan–pertanyaan kuesioner yang harus dibuang/
diganti karena dianggap tidak relevan.
Uji validitas dihitung dengan menggunakan korelasi person dan setelah
dilakukan pengukuran dengan SPSS akan dilihat tingkat signifikan atas semua
pertanyaan. Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS,
nilai validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item – Total Correlation. Jika
angka korelasi yang diperoleh lebih besar dari pada angka kritik (r hitung>r tabel)
maka instrumen tersebut dikatakan valid. (Ashari, 2011).
Uji Realibilitas
Uji Realiabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuisioner yang
merupakan indikator dari variabel. Suatu instrumen dikatakan reliabel atau handal
jika jawaban seserorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu. Ikhsan (2008). Hasil yang didapat sangat tergantung pada
kesungguhan responden dalam menjawab semua item pertanyaan. Uji realibiltas
dapat dilakukan dengan menggunakan cronbach alpha dengan bantuan software
SPSS 17.
Statistik deskriptif
Statistik deskriptif merupakan bidang ilmu statistik yang mempelajari cara
pengumpulan, penyusunan, dan penyajian ringkasan data pada penelitian (Wijaya,
2012). Statistik ini pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan
informasi karakteristik variabel penelitian yang utama dan data responden.
Analisis deskriptif dalam penelitian ini diolah dengan Software SPSS 17.
Transformasi Data
Transformasi data merupakan suatu proses untuk mentransformasikan atau
mengubah bentuk data ordinal ke interval. Untuk dapat diolah menjadi analisis
regresi, data ordinal tersebut didapat dengan menggunakan skala likert, maka
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 7
terlebih dahulu data ini harus ditransformasikan menjadi data interval
menggunakan Method of Succesive Interval (MSI) dengan software MS Excel.
Uji Asumsi klasik
Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi
yang diajukan ditemukan korelasi kuat antar variabel independen. Jika terjadi
korelasi kuat, terdapat masalah multikolinieritas yang harus diatasi. Ketentuan
untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas yaitu : Jika nilai Variance
Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10, dan nilai Toleransi tidak kurang dari 0,1
maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinieritas VIF = 1/Tolerance,
jika VIF = 0 maka Tolerance = 1/10 atau 0,1. Semakin tinggi VIF maka semkin
rendah Tolerance. (Ashari, 2011).
Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain
tetap disebut homokedastisitas, sedangkan untuk varians yang berbeda disebut
heteroskedastisitas.
Uji Normalitas
Menurut Umar (2000) dalam Ashari (2011), uji normalitas berguna untuk
mengetahui variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal,
mendekati normal atau tidak. Untuk menguji normalitas digunakan 2 metode
pengujian yaitu diagram histogram dan uji statistik non-parametrik kolmogorov-
smirnov. Pengujian Normalitas menggunakn uji kolom SPPS. Pada model regresi
yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel independen.
Uji Hipotesis
Pengolahan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan multiple
regression dengan bantuan software SPSS (Statistical Product and Service
Solution).
Uji T
Uji T bertujuan untuk menguji apakah variabel secara parsial atau
individual terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan uji – t dengan tingkat signifikasi (α) 5% dengan sampel (n) dengan
kriteria pengujian sebagai berikut:
Jika nilai t hitung > t tabel, Ho ditolak dan Ha dierima.
Jika nilai t hitung < t tabel, Ho diterima dan Ha ditolak.
Uji F
Uji F dilakukan untuk menguji pengaruh secara simultan atau bersama
sama antara variabel independen terhadap variabel dependen. Rumus yang
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 8
digunakan untuk menghitung derajat kebebasan (dk) adalah (n) – 1 – k maka
kriteria pengujian sebagai berikut :
Jika nilai F hitung > F tabel, Ho ditolak dan Ha diterima.
Jika nilai F hitung < F tabel, Ho diterima dan Ha ditolak.
Analisis regresi berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Analisis ini digunakan untuk
menjawab bagaimana pengaruh kompetensi dan obyektifitas terhadap kualitas
hasil pemeriksaan pada kantor Inspektorat se-Provinsi Kepulauan Riau. Model
yang digunakan dalam analisis regresi berganda adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan:
Y = Kualitas hasil pemeriksaan
a = Nilai intersep (konstan)
b = Koefisien arah regresi
X1 = Kompetensi auditor
X2 = Obyektifitas auditor
e = error
Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) merupakan ukuran untuk mengetahui
kesesuaian atau ketetapan hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen dalam suatu persamaan regresi. (Suharyadi dan Purwanto, 2009),
menjelaskan koefisien determinasi (R2) adalah sebuah koefisien yang
menunjukkan persentasi pengaruh semua variabel independen terhadap variabel
dependen. Persentasi tersebut menunjukkan seberapa besar variabel independen
dapat menjelaskan variabel dependennya. Semakin besar persentasi koefisien
determinasinya semakin baik variabel-variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen. Dengan demikian persamaan regresi yang dihasilkan baik
untuk mengestimasi nilai variabel dependen.
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pengaruh Kompetensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan
Dalam hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien regresi kompetensi
sebesar 0,222 karena nilai t hitung > t tabel yaitu 1,733 > 1,689. Sehingga dapat
diambil kesimpulan Ho ditolak, yang artinya secara parsial terdapat pengaruh
antara kompetensi dengan kualitas hasil pemeriksaaan, karena kompetensi searah
dengan kualitas hasil pemeriksaan dimana dengan kompetensi yang bermutu akan
mendapatkan kualitas hasil pemeriksaan yang baik, sebaliknya bila kompetensi
rendah maka kualitas hasil pemeriksaan akan rendah juga. Hal ini menunjukkan
bahwa kompetensi mempunyai peranan yang penting dalam meningkatkan
kualitas hasil pemeriksaan.
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 9
Pengaruh obyektifitas terhadap kualitas hasil pemeriksaan
Dalam hasil penelitian ini diperoleh nilai koefisien regresi obyektifitas
sebesar 0,762 karena nilai t hitung > t tabel yaitu 4,006 > 1,689, dengan signifikan
0,000a sehingga dapat diambil kesimpulan Ho ditolak, artinya secara parsial
terdapat pengaruh yang signifikan antara obyektifitas dengan kualitas hasil
pemeriksaaan, karena obyektifitas searah dengan kualitas hasil pemeriksaan
dimana obyektifitas yang baik akan menghasilkan kualitas hasil pemeriksaan yang
baik, sebaliknya apabila obyektifitas rendah maka kualitas hasil pemeriksaan
akan rendah juga.
Pengaruh kompetensi dan obyektifitas terhadap kualitas hasil pemeriksaan
Dalam penelitian ini variabel bebas yaitu kompetensi dan obyektifitas.
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa variabel kompetensi
dan obyektiftas berpengaruh signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan secara
simultan yaitu sebesar R square 0,521(52,1 %). Artinya bahwa besarnya pengaruh
kompetensi dan obyektifitas terhadap kualitas hasil pemeriksaan sebesar 52,1%
sedangkan sisanya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh variabel lain yang
tidak ada pada penelitian ini. Dari hasil ini dapat dilihat juga bahwa semakin baik
kompetensi dan obyektifitas akan memberikan kontribusi yang baik juga terhadap
kualitas hasil pemeriksaan.
Hasil dari penelitian ini sesuai dengan Ayuningtyas (2012) dan Farizal
(2010), bahwa obyektifitas dan kompetensi berpengaruh siginifikan terhadap
kualitas hasil pemeriksaan. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan Lauw Tjun–
Tjun, dkk (2012) bahwa kompetensi dan independensi secara simultan
berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian, maka diperoleh kesimpulan penelitian
sebagai berikut :
1. Secara parsial kompetensi berpengaruh terhadap kualitas hasil
pemeriksaan. Hal ini terlihat dari hasil nilai t hitung > t tabel yaitu
1,733>1,689.
2. Secara parsial obyektifitas berpengaruh terhadap kualitas hasil
pemeriksaan Hal ini terlihat dari hasil nilai t hitung > t tabel yaitu
4,006>1,689.
3. Secara simultan kompetensi dan obyektifitas auditor berpengaruh secara
signifikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini terlihat dari hasil
uji regresi yang menunjukkan nilai signifikansi 0,000a < 0,05.
Keterbatasan
Ruang lingkup penelitian ini hanya mencerminkan mengenai kondisi auditor yang
bekerja pada Inspektorat Provinsi Kepualau Riau, Inspektorat Kota
Tanjungpinang dan Inspektorat Kabupaten Bintan sehingga untuk mendapatkan
kesimpulan yang umum perlu dilakukan penelitian yang lebih luas.
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 10
Saran
1. Dalam penelitian ini, penulis hanya menggunakan kuesioner, sehingga
masih ada masalah–masalah yang kemungkinan ditemui, seperti jawaban
yang tidak jujur dan jawaban yang menjawab asal–asalan yang diisi oleh
responden. Untuk itu penelitian selanjutnya agar melakukan wawancara
secara langsung.
2. Dalam penelitian ini hanya menggunakan responden yang bekerja pada
Inspektorat Provinsi Kepualaun Riau, Inspektorat Kota Tanjungpinang dan
inspektorat Kabupaten Bintan sehingga untuk mendapatkan kesimpulan
yang umum perlu dilakukan penelitian yang lebih luas.
3. Dalam penelitian ini variabel yang digunakan hanya sebatas pengaruh
kompetensi dan obyektifitas. Masih terdapat variabel independen lain yang
bisa ditambahkan untuk melihat pengaruhnya terhadap kualitas hasil
pemeriksaan.
Daftar pustaka
Agoes, Sukrisno. 2004. Auditing : (Pemeriksaan Akuntan) oleh Kantor Akuntan
Publik. Jilid II. Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia: Jakarta
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing : Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh
Akuntan Publik. Edisi 4. Salemba Empat: Jakarta
Arens, Alvin A, Randal J. Elder, Mark S.Beasley. 2004. ”Auditing dan Pelayanan
Verifikasi, Pendekatan Terpadu”. Terjemahan. Jilid 1, Edisi Kesembilan.
Penerbit PT.Indeks : Jakarta
Ashari, Ruslan. 2011. Pengaruh Keahlian, Independensi dan Etika Auditor
Terhadap Kualitas Auditor. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Hasanuddin. Maluku utara
Ayuningtyas. 2012. Pengaruh pengalaman kerja, independensi, obyektifitas,
integritas dan kompetensi terhadap kualitas hasil audit. Skripsi Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Diponegoro . Semarang
Farizal, Boby Dika. 2010. Pengaruh Pengalaman kerja, Independensi,
Obyektifitas dan kompetensi terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Skripsi
Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”. Jakarta.
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS.
Cetakan IV. Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Ikhsan, Arfan. 2008. Metodologi Penelitian Akuntansi Keprilakuan. Graha ilmu :
Yogyakarta.
Internal, Auditor. 2010. Standar 1100–Independensi dan Obyektifitas.(http://ww
w.auditorinternal.com/2010/01/23/standar-1100-independensi-dan-
objektivitas/ , Diakses tanggal 25 April 2013)
Internal, Auditor. 2010. Obyektifitas Individual.(http://www.auditorinternal.com/
2010/01/24/standar-1120-–-objektivitas-individual/ , Diakses tanggal 25
April 2013)
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 11
Lauw Tjun Tjun, Elyzaber I. Marpaung dan Santi Setiawan. 2012. Pengaruh
Kompetensi dan Independensi Terhadap Kualitas Audit. Universitas
Kristen Maranatha. Bandung.
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Salemba Empat: Jakarta
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern
Pemerintah
Randal J. Elder, Mark S.Beasley, Alvin A.Arens, Amir Abadi Yusuf. 2011. ”jasa
Audit dan Assurance, Pendekatan Terpadu”. Adaptasi Indonesia. Buku 2.
Jakarta: Salemba Empat.
Suharyadi dan Purwanto S.K. 2009, Statistika untuk ekonomi dan keuangan
modern. Edisi 2. Salemba Empat: Jakarta
Sukriah, Ika Akram Biana Adha Inapty. 2009. Pengaruh Pengalaman Kerja,
Independensi, Obyektifitas, Integritas dan Kompetensi Terhadap Kualitas
Hasil Pemeriksaan.Universitas Negeri Semarang
Wijaya, Toni. 2012. Praktis dan Simpel Cepat Menguasai SPSS 20 Untuk Olah
dan Interprestasi Data. Cahaya Atma Pustaka: Yogyakarta
Lampiran
Hasil Uji Validitas
Variabel
Penelitian
Alat Ukur r hitung r table Keterangan
Kompetensi (X1) P1 0,329 0,320 Valid
P2 0,490 0,320 Valid
P3 0,745 0,320 Valid
P4 0,727 0,320 Valid
P5 0,718 0,320 Valid
P6 0,846 0,320 Valid
P7 0,683 0,320 Valid
P8 0,723 0,320 Valid
P9 0,672 0,320 Valid
P10 0,443 0,320 Valid
Obyektifitas (X2) P11 0,410 0,320 Valid
P12 0,395 0,320 Valid
P13 0,556 0,320 Valid
P14 0,542 0,320 Valid
P15 0,363 0,320 Valid
P16 0,546 0,320 Valid
P17 0,395 0,320 Valid
P18 0,393 0,320 Valid
KHP (Y) P19 0,364 0,320 Valid
P20 0,610 0,320 Valid
P21 0,376 0,320 Valid
P22 0,497 0,320 Valid
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 12
P23 0,706 0,320 Valid
P24 0,583 0,320 Valid
P25 0,460 0,320 Valid
P26 0,481 0,320 Valid
P27 0,471 0,320 Valid
P28 0,452 0,320 Valid
Sumber data : data primer yang diolah 2013
Hasil Uji Realibiltas
No Variabel Jumlah
Pertanyaan
Cronbach
Alpha
Keterangan
1 Kompetensi (X1) 10 0,892 Realiabel
2 Obyektifitas (X2) 8 0,753 Realiabel
3 KHP (Y) 10 0,819 Realiabel
Sumber data : Data primer yang diolah 2013
Hasil Uji Asumsi Klasik
Uji Multikolonieritas
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .740a .547 .521 4.15676
Uji Normalitas
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 13
Uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 38
Normal Parametersa,,b
Mean .0000000
Std. Deviation 4.04285865
Most Extreme Differences Absolute .165
Positive .106
Negative -.165
Kolmogorov-Smirnov Z 1.018
Asymp. Sig. (2-tailed) .251
Uji Heteroskedastisitas
Uji Sperman Rho
Kompetensi Obyektifitas KHP
Unstandardized
Residual
Kompetensi Pearson
Correlation
1 .595**
.583**
.000
Sig. (2-tailed) .000 .000 1.000
N 38 38 38 38
Obyektifitas Pearson
Correlation
.595**
1 .713**
.000
Sig. (2-tailed) .000 .000 1.000
N 38 38 38 38
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 14
KHP Pearson
Correlation
.583**
.713**
1 .673**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000
N 38 38 38 38
Unstandardized
Residual
Pearson
Correlation
.000 .000 .673**
1
Sig. (2-tailed) 1.000 1.000 .000
N 38 38 38 38
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Analisis Regresi Linear Berganda
ANOVAb
Model
Sum of
Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 730.828 2 365.414 21.148 .000a
Residual 604.754 35 17.279
Total 1335.582 37
a. Predictors: (Constant), Obyektifitas, Kompetensi
b. Dependent Variable: KHP
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig.
Collinearity
Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 3.449 3.612 .955 .346
Kompetensi .222 .128 .245 1.733 .092 .646 1.548
Obyektifitas .726 .181 .567 4.006 .000 .646 1.548
a. Dependent Variable: KHP
Coefficient Correlationsa
Model Obyektifitas Kompetensi
1 Correlations Obyektifitas 1.000 -.595
Kompetensi -.595 1.000
Covariances Obyektifitas .033 -.014
Kompetensi -.014 .016
Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) 15
Coefficient Correlationsa
Model Obyektifitas Kompetensi
1 Correlations Obyektifitas 1.000 -.595
Kompetensi -.595 1.000
Covariances Obyektifitas .033 -.014
Kompetensi -.014 .016
a. Dependent Variable: KHP.
Collinearity Diagnosticsa
Model Dimension
Eigen
value
Condition
Index
Variance Proportions
(Constant) Kompetensi Obyektifitas
1 1 2.956 1.000 .00 .00 .00
2 .028 10.242 .60 .66 .00
3 .016 13.569 .40 .34 1.00