28
v PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA MANUSIA, INFRASTRUKTUR, PENGENDALIAN INTERNAL DAN SISTEM INFORMASI TERHADAP PENERAPAN STANDART AKUNTANSI PEMERINTAH PADA PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NUR HOR AIN 100462201121 Dosen Pembimbing : Hj.Asmaul Husna SE.Ak, MM, CA Asri Eka Ratih, SE, M.Si Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji TAHUN 2017 ABSTRAK Pengembangan sistem akuntansi dan pengembangan sumber daya manusia dalam strategi penerapan SAP dibutuhkan komitmen, sumber daya manusia serta sarana dan prasarana yang mendukung terwujudnya penerapan standar akuntansi pemerintah berdasarkan aturan yang berlaku, Maka peran pemerintah dituntut untuk menjalankan dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh komitment, kompetensi sumberdaya manusia, infrastruktur, pengendalian internal dan system informasi terhadap sstandart akutnansi pemerintah.Penelitian ini menggunakan data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner pada OPD Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau. Metode analisis data yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan selanjutnya pengujian hipotesis. Metode statistik yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 97 orang pegawai bagian pengelola keuangan pada OPD Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial komitment, sumberdaya manusia, pengendalian internal berpengaruh terhadap penerapan standart akuntansi pemerintah, dan variable insfrastruktur tidak berpengaruh signifikan terhadap penerapan standart akuntansi pemerintah. Kata kunci : Komitment, Kompetensi Sumberdaya Manusia, Infrastruktur, Pengendalian internal dan sistem informasi terhadap Standart akutnansi pemerintah.

PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

  • Upload
    lyanh

  • View
    221

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

v

PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA MANUSIA,

INFRASTRUKTUR, PENGENDALIAN INTERNAL DAN SISTEM

INFORMASI TERHADAP PENERAPAN STANDART AKUNTANSI

PEMERINTAH PADA PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU

NUR HOR AIN

100462201121

Dosen Pembimbing :

Hj.Asmaul Husna SE.Ak, MM, CA

Asri Eka Ratih, SE, M.Si

Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji

TAHUN 2017

ABSTRAK

Pengembangan sistem akuntansi dan pengembangan sumber daya manusia

dalam strategi penerapan SAP dibutuhkan komitmen, sumber daya manusia serta

sarana dan prasarana yang mendukung terwujudnya penerapan standar akuntansi

pemerintah berdasarkan aturan yang berlaku, Maka peran pemerintah dituntut

untuk menjalankan dengan baik.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh komitment,

kompetensi sumberdaya manusia, infrastruktur, pengendalian internal dan system

informasi terhadap sstandart akutnansi pemerintah.Penelitian ini menggunakan

data primer yang diperoleh dari penyebaran kuisioner pada OPD Pemerintahan

Provinsi Kepulauan Riau. Metode analisis data yang digunakan adalah uji asumsi

klasik dan selanjutnya pengujian hipotesis. Metode statistik yang digunakan

adalah analisis regresi linear berganda.

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 97 orang pegawai bagian pengelola

keuangan pada OPD Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa secara parsial komitment, sumberdaya manusia,

pengendalian internal berpengaruh terhadap penerapan standart akuntansi

pemerintah, dan variable insfrastruktur tidak berpengaruh signifikan terhadap

penerapan standart akuntansi pemerintah.

Kata kunci : Komitment, Kompetensi Sumberdaya Manusia, Infrastruktur,

Pengendalian internal dan sistem informasi terhadap Standart

akutnansi pemerintah.

Page 2: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

8

ABSTRACT

Development of accounting system and human resource development in

strategy of SAP implementation needed commitment, human resources and

facilities and infrastructures that support the realization of application of

government accounting standard based on the prevailing rules. So the role of

government is required to run well.

This study aims to determine whether there is influence komitment,

human resource competence, infrastructure, internal control and information

systems to sstandart akutnansi pemerintah.Penelitian this using primary data

obtained from the spreading of questionnaires on OPD Riau Islands Province

Government. Data analysis method used is classical assumption test and then

hypothesis testing. Statistical method used is multiple linear regression analysi

The sample in this study amounted to 97 employees of the financial

management of OPD Riau Islands Province Government. The result of the

research shows that partially commitment, human resources, internal control

influences the application of government accounting standard, and the variable of

insecurity has no significant effect on the application of government accounting

standard.

Keywords : Commitment, Human Resource Competence, Infrastructure, Internal

control and information system on Standart Government accounting

PENDAHULUAN

Berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang SAP

berbasis akrual membawa perubahan besar dalam sistem pelaporan keuangan di

Indonesia, yaitu perubahan dari basis kas menuju akrual menjadi basis akrual

penuh dalam pengakuan transaksi keuangan pemerintah. Adanya penetapan PP

No. 71 Tahun 2010 maka penerapan sistem akuntansi pemerintahan berbasis

akrual telah mempunyai landasan hukum.

Hal ini berarti bahwa Pemerintah mempunyai kewajiban untuk dapat

segera menerapkan SAP yang baru yaitu SAP berbasis akrual dan harus

dilaksanakan selambat-lambatnya tahun 2015. Hal ini sesuai dengan Pasal 32 UU

No. 17 tahun 2003 yang mengamanatkaan bahwa bentuk dan isi laporan

pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD disusun dan disajikan sesuai

dengan SAP (standart akuntansi pemerintah) Perubahan basis tersebut selain telah

diamanatkan oleh paket undang-undang keuangan negara, juga diharapkan

mampu memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan, menyajikan

informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban, dan bermanfaat dalam

mengevaluasi kinerja.

Penerapan basis akuntansi akrual dipandang sebagai bagian reformasi

manajemen keuangan dan birokrasi, reformasi seperti itu telah digalakkan oleh

Page 3: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

9

aparat pemerintah, khususnya Departemen Keuangan yang menjadi barisan paling

depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual.

Kementerian-kementerian lain dalam birokrasi penulis yakin akan segera

mengikutinya, sepanjang perubahan tersebut akan menyebabkan ke arah budaya

organisasi yang lebih akuntabel.

Di sisi lain tuntutan transparansi dalam sistem pemerintah semakin

meningkat pada era reformasi saat ini, tidak terkecuali transparansi dalam

pengelolaan keuangan Pemerintah Daerah Pemerintah diwajibkan menyusun

laporan pertanggungjawaban yang menggunakan sistem akuntansi yang diatur

oleh pemerintah pusat dalam bentuk Undang-undang dan Peraturan Pemerintah

yang bersifat mengikat seluruh Pemerintah Daerah Provinsi Kepulauan Riau harus

menerapkan SAP pada masing-masing OPD yang ada. Terlebih dengan adanya

pengembangan sistem akuntansi dan pengembangan SDM (sumberdaya manusia)

dalam strategi penerapan SAP berbasis akrual secara bertahap yang menyebabkan

perlunya penyesuaian kembali baik sehingga hal itu menarik penulis untuk

mengidentifikasi kesiapan Pemerintah dalam menerapkan SAP. Sehingga

berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan sebelumnya, maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Komitment,

Kompetensi Sumber Daya Manusia, Infrastruktur, Pengendalian Internal dan

Sistem Informasi Terhadap Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Pada

Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau”

Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Agar penelitian ini dapat sesuai dengan apa yang diharapkan, maka dalam

hal ini peneliti membatasi pembahasan masalah yang ditetapkan, yaitu ;

a. Objek penelitian hanya dilakukan pada OPD Pemerintahan Provinsi

Kepulauan Riau.

b. Penelitian ini dibatasi pada masalah ada atau tidaknya pengaruh Kompetensi

Sumber Daya Manusia, Infratruktur, Pengendalian Internal dan Sistem

Informasi Terhadap Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah.

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

A. Kajian Pustaka

1. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)

Akuntansi pemerintahan merupakan bidang ilmu akuntansi yang saat ini

sedang berkembang sangat pesat. Tuntutan transparansi dan akuntabilitas publik

atas dana-dana masyarakat yang dikelola pemerintah memunculkan kebutuhan

atas penerapan akuntansi dalam mencatat dan melaporkan kinerja pemerintahan.

Sebagai salah satu bidang dalam ilmu akuntansi, definisi akuntansi pemerintahan

tak akan terlepas dari pemahaman tentang akuntansi itu sendiri, termasuk

perkembangannya di Indonesia. Sedangkan pengertian pemerintahan, meskipun

Page 4: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

10

tampaknya konotasi lembaga politik lebih menonjol, aspek ekonominya tidak

dapat dikesampingkan.

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 2005 tentang standar

akuntansi pemerintah “standar akuntansi pemerintah adalah prinsip-prinsip

akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan

pemerintah”. SAP diterapkan dilingkungan pemerintah yaitu pemerintah pusat,

pemerintah daerah, dan satuan organsiasi dilingkungan pemerintah pusat atau

daerah, jika menurut peraturan perundang-undangan satuan organsiasi dimaksud

wajib menyajikan laporan keuangan.

2. Indikator Standar Akuntansi Pemerintah

Adapun yang menjadi indikator standar akuntasi pemerintahan (SAP) menurut

Wijaya (2015) yang tercantum dalam Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun

2013 yaitu sebagai berikut :

a. Akuntabilitas

b. Manajemen

c. Transparansi

d. Keseimbangan Antar Generasi

e. Evaluasi Kinerja

3. Pengertian Komitment

Keputusan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara Republik Indonesia

No.25/KEP/M.PAN/2002 menyatakan pengertian komitment adalah keteguhan

hati, tekad yang mantap, dan janji untuk melakukan atau mewujudkan sesuatu

yang diyakini. Komitment organisasi mencerminkan sejauh mana seorang

induvidu mengidentifikasi organsiasi dan tujuannya. Kreitner dan Kinicki, 2008)

Menurut Robbins (2008:69), komitmen organisasi merupakan dari

perilaku. Komitment organisasi adalah suatu keadaan dimana seseorang karyawan

memihak pada suatu organisasi dan tujuan-tujuannya serta berniat memelihara

keanggotaannya itu.. Sedangkan Steers dan Porter dalam Supriyono (2006:24)

berpendapat bahwa komitmen organisasi merupakan kondisi dimana karyawan

sangat tertarik terhadap tujuan-tujuan, nilai-nilai, dan sasaran organisasi. Sikap ini

dapat ditandai dengan empat hal, yaitu indikatornya diantaranya:

a. Kepercayaan karyawan terhadap organisasi

b. Partisipasi karyawan dalam aktivitas kerja

c. Loyalitas terhadap organisasi

d. Adanya Perasaan menjadi bagian dari organisasi.

4. Kompetensi Sumber Daya Manusia

Menurut Armstrong dan Baron Wibowo, (2007: 88) kompetensi

merupakan dimensi perilaku yang berada di belakang kinerja kompeten. Sering

dinamakan kompetensi perilaku karena dimaksudkan untuk menjelaskan

Page 5: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

11

bagaimana orang berperilaku ketika mereka menjalankan perannya dengan baik.

McAshan dalam Sudarmanto,(2009: 48) kompetensi merupakan pengetahuan,

keahlian, dan kemampuan yang dimiliki seseorang, yang menjadi bagian dari

dirinya, sehingga dia bisa menjalankan penampilan kognisi, afeksi, dan perilaku

psikomotorik tertentu.

Pengertian dan arti kompetensi menurut Lyle Spencer & Signe Spencer

dalam Moeheriono, (2010:3) adalah karakteristik yang mendasari seseorang

berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya atau

karakteristik dasar individu yang memiliki hubungan kausal atau sebagai sebab-

akibat dengan kriteria yang dijadikan acuan, efektif atau berkinerja prima atau

superior di tempat kerja atau pada situasi tertentu. Spencer dalam Wibowo,

(2007:87) juga mengatakan bahwa kompetensi merupakan landasan dasar

karakteristik orang dan mengindikasikan cara berperilaku atau berpikir,

menyamakan situasi, dan mendukung untuk periode waktu yang cukup lama.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kompetensi sumber daya manusia

adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang berhubungan dengan

pengetahuan, keterampilan dan karakteristik kepribadian yang mempengaruhi

secara langsung terhadap kinerjanya yang dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

5. Infrastruktur

Infrastruktur merujuk pada sistem fisik yang menyediakan transportasi,

pengairan, drainase, bangunan-bangunan gedung dan fasilitas publik yang lain

yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam lingkup sosial

dan ekonomi. Sistem infrastruktur atau juga sering disebut sarana dan prasarana

merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem sosial dan ekonomi dalam

kehidupan sehari-hari masyarakat. Sistem infrastruktur dapat didefinisikan

sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar, peralatanperalatan, instalasi-

instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk berfungsinya sistem sosial

dan sistem ekonomi masyarakat

Moenir (2006:16) mengemukakan bahwa sarana adalah segala jenis

peralatan, perlengkapan kerja dan fasilitas yang berfungsi sebagai alat utama atau

pembantu dalam pelaksanaan pekerjaan, dan juga dalam rangka kepentingan yang

sedang berhubungan dengan organisasi kerja. Pengertian yang dikemukakan oleh

Moenir, jelas memberi arah bahwa sarana dan prasarana adalah merupakan

seperangkat alat yang digunakan dalam suatu proses kegiatan baik alat tersebut

adalah merupakan peralatan pembantu maupun peralatan utama, yang keduanya

berfungsi untuk mewujudkan tujuan yang hendak dicapai

6. Pengertian Pengendalian Internal

Pengendalian internal merupakan bagian dari manajemen resiko yang

harus dilaksanakan oleh setiap lembaga untuk mencapai tujuan lembaga.

Demikian perlunya pengendalian intern dalam sebuah lembaga sehingga hal ini

Page 6: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

12

harus dilaksanakan secara konsisten untuk menjamin kesinambungan dan

kepercayaan pihak masyarakat.

Merurut Arens et al, (2008:412) pengendalian intern adalah:

Pengendalian intern adalah proses yang dirancang untuk memberikan

kepastian yang layak mengenai pencapaian tujuan manajemen tentang

reliabilitas pelaporan keuangan, efektifitas dan efiensi operasi, dan

kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Ikatan Akuntansi Indonesia (2009:319.2) mendefinisikan pengendalian

intern sebagai suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen

dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan gambaran keyakinan

memadai tentang pencapaian keandalan laporan, efektivitas dan efisiensi operasi,

dan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.

Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa pengendalian

intern merupakan proses kebijaksanaan atau prosedur yang dijalankan dewan

direksi manajen, dan personel lainnya dalam suatu entitas yang dirancang untuk

memberikan keyakinan memadai mengenai keandalan pelaporan keuangan,

kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan efesiensi

operasi serta untuk menjaga aktifitas perusahaan atau organsiasi

7. Pengertian Sistem

Sistem berasal dari bahasa latin (Sistema) dan bahasa Yunani (Sustema).

Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang pengertian sistem, Menurut

Jogiyanto (2005:34), menyatakan bahwa sistem dapat didefinisikan

dengan pendekatan prosedur dan dengan pendekatan komponen.

Pendekatan sistem pada prosedur didefinisikan bahwa “sistem adalah

kumpulan dari prosedur- prosedur yang mempunyai tujuan tertentu”. Sistem

Definisi sistem menurut dari Jogiyanto (2005:2) dalam buku yang berjudul

Analisis dan Desain Sistem Informasi menjelaskan bahwa: “sistem adalah

kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan-

tujuan tertentuSistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau

elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi

atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set

entitas yang berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

B. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan landasan teori, tujuan penelitian, dan hasil penelitian terdahulu

maka dapat disajikan kerangka pemikiran yang digambarkan dalam model

penelitian. Adapun kerangka pemikiran dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Page 7: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

13

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

C. Pengembangan Hipotesis

Menurut Sugiyono (2014:63), menyatakan hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena

jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum

didasarkan fakta-fakta empiris.

1. Pengaruh Komitmen Terhadap Penerapan SAP

Komitmen merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk melakukan

sesuatu agar dapat meenunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan yang

ditetapkan dan lebih mengutamakan kepentingan organisasi. Aldiani,(2010).

Pegawai yang memiliki komitmen yang kuat akan bekerja dengan maksimal agar

organisasi tempat mereka bekerja dapat mencapai keberhasilan. Bekerja dengan

maksimal dalam hal ini antara lain bekerja keras, ikhlas dalam melaksanakan

pekerjaannya, senang dan peduli terhadap organisasi tempatnya bekerja. Jika

pegawai berkeyakinan bahwa visi dan misi pemerintahan akan tercapai dengan

sumbangsih mereka, situasi kerja yang bersinergi akan tercipta dan menyebabkan

peningkatan kinerja.

H1 : Ada pengaruh komitment terhadap penerapan Standar Akuntansi

Pemerintah

H1

H2

H3

H4

H5

H6

Komitment (X1)

Kompetensi SDM (X2)

Insfrastruktur (X3)

Sistem Informasi (X5)

Pengendalian Internal (X4)

Standart Akuntansi

Pemerintah (Y)

Page 8: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

14

2. Pengaruh Sumber Daya Manusia Terhadap Penerapan SAP

Sumber daya manusia merupakan human capital di dalam organisasi.

Human capital merupakan pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan seseorang

yang dapat digunakan untuk menghasilkan layanan profesional dan economic

rent. Human capital merupakan sumber inovasi dan gagasan. Karyawan yang

dengan human capital tinggi lebih memungkinkan untuk memberikan layanan

yang konsisten dan berkualitas tinggi. Sugeng dan Imam, (2000) dalam Sutaryo,

(2011).

Penelitian yang dialakukan oleh Kadek Desiana Wati, 1nyoman Trisna

Herawati, Ni Kadek Sinarwati (2014), hasil penelitian menunjukkan bahwa

kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kualitas laporan keuangan daerah, penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah,

sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kualitas laporan keuangan daerah.

H2 : Ada pengaruh sumberdaya manusia terhadap penerapan Standar

Akuntansi Pemerintah

3. Pengaruh Sarana Prasarana Terhadap Perapan SAP

Untuk menerapkan Standar akuntansi pemerintah yang baik dan

akuntabilitas sarana dan prasarana sangat dibutuhkan, mengingat era modern ini

manusia sangat membutuhkan sarana penunjang dalam proses mengidentifikasi

kualitas Informasi Laporan Keuangan yang relevan bagi pihak yang

berkepentingan

Sistem infrastruktur merupakan pendukung utama fungsi-fungsi sistem

sosial dan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sistem infrastruktur

dapat didefinisikan sebagai fasilitas-fasilitas atau struktur-struktur dasar,

peralatanperalatan, instalasi-instalasi yang dibangun dan yang dibutuhkan untuk

berfungsinya sistem sosial dan sistem ekonomi masyarakat

H3 : Ada pengaruh sarana prasarana terhadap penerapan Standar

Akuntansi Pemerintah

4. Pengaruh Pengendalian Internal Terhadap Perapan SAP

Dalam kaitannya dengan penyusunan laporan keuangan, SPI merupakan

suatu sistem yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai atas keandalan

laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan. Pengendalian

intern tersebut meliputi berbagai kebijakan dan prosedur yang: (1) terkait dengan

catatan keuangan; (2) memberikan keyakinan yang memadai bahwa laporan

tersebut telah sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, serta penerimaan

dan pengeluaran telah sesuai dengan otorisasi yang diberikan; (3) memberikan

keyakinan yang memadai atas keamanan aset yang berdampak material pada

laporan keuangan. Pemerintah Kabupaten Bojonegoro bertanggung jawab untuk

mengatur dan menyelenggarakan pengendalian tersebut

Page 9: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

15

H4 : Ada pengaruh sistem informasi terhadap penerapan Standar

Akuntansi Pemerintah

5. Pengaruh Sistem Informasi Terhadap Penerapan SAP

Pemerintah perlu mengoptimalisasi pemanfaatan kemajuan teknologi

informasi untuk membangun jaringan sistem informasi manajemen dan proses

kerja yang memungkinkan pemerintahan bekerja secara terpadu dengan

menyederhanakan akses antar unit kerja. Pemanfaatan teknologi informasi

tersebut mencakup adanya (a) pengolahan data, pengolahan informasi, sistem

manajemen dan proses kerja secara elektronik dan (b) pemanfaatan kemajuan

teknologi informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah

oleh masyarakat di seluruh wilayah negeri ini. Hamzah, (2009). Dalam hal ini

sejalan dengan penelitian Wiwik Andriani (2010), bawa kapasitas sumber daya

manusia dan pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh signifikan terhadap

keterandalan laporan keuangan pemerintah daerah. Hal ini berarti bahwa nilai

informasi akan andal jika memiliki sumber daya manusia yang mendukung.

kapasitas sumber daya manusia maupun pemanfaatan sistem informasi

mempengaruhi keterandalan terhadap Pemanfaatan Standar Akuntansi

Pemerintah.

H5 : Ada pengaruh pengendalian intern terhadap penerapan Standar

Akuntansi Pemerintah

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berdasarkan metodenya, penelitian ini menurut Siregar (2013:4) termasuk

dalam penelitian survei (Survey Research) yaitu penelitian dengan tidak

melakukan perubahan (tidak ada perlakuan khusus) terhadap variabel-variabel

yang diteliti.

Penelitian dilakukan pada OPD Pemerintahan Provinsi Kepulauan Riau

khususnya pada Pembuatan laporan keuangan dilakukan oleh bagian

akuntansi/bagian umum dan keuangan/bagian sekretariat yang nantinya akan

diserahkan kepada kepala OPD sebagai penanggung jawab dari tiap OPD.

Digunakan oleh organisasi sehingga sumber data penelitian yang diperoleh

peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh

pihak lain). Data sekunder umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis

yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan yang tidak

dipublikasikan.

Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini berguna untuk

mengumpulkan data primer dan skunder. Maka menurut Siregar, (2013:18),

teknik pengumpulan data dan alat pengumpulan data yang sesuai untuk digunakan

dalam penelitian ini adalah:

Page 10: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

16

1. Observasi

Sugiyono (2011:166) mengemukakan bahwa teknik observasi merupakan

suatu proses yang kompleks dan sulit, yang tersusun dari berbagai proses biologis

dan proses psikologis diantaranya yang terpenting adalah pengamatan dan

ingatan. Observasi yang peneliti gunakan yaitu observasi tidak terstruktur yaitu

observasi yang tidak dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan

diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara pasti tentang apa

yang akan diamati. Dalam melakukan pengamatan peneliti tidak menggunakan

instrumen yang telah baku, tetapi hanya berupa rambu-rambu pengamatan.

Karena sebelumnya peneliti belum tahu pasti apa yang akan diamati dan fokus

penelitian belum jelas, peneliti dapat melakukan pengamatan bebas, mencatat apa

yang tertarik, melakukan analisis dan kemudian dibuat kesimpulan.

2. Kuesioner (angket)

Teknik pengumpulan berupa angket ini bentuk pengumpulan informasi untuk

menganalisis dan mempelajari perilaku dalam organisasi yang bisa terpengaruh

oleh sistem yang diajukan peneliti. Adapun alat yang digunakan adalah kuesioner

(angket) dalam bentuk kuesioner tertutup.

Menurut Siregar (2013:21) kuesioner tertutup adalah pertanyaan-

pertanyaan yang diberikan kepada responden yang sudah dalam bentuk pilihan.

Jadi kuesioner jenis ini responden tidak memberikan kesempatan untuk

mengeluarkan pendapat. Jawaban kuesioner disusun untuk mengetahui kecocokan

responden dengan indikator-indikator yang sudah disusun dengan menggunakan

skala likert.

Siregar (2013:21) menjelaskan bahwa skala likert adalah skala yang

digunakan secara luas yang meminta responden menandai derajat persetujuan atau

ketidaksetujuan terhadap masing-masing dari serangkaian pernyataan mengenai

objek stimulus. Skala ini memiliki lima kategori yang berkisar dari sangat tidak

setuju sampai dengan sangat setuju.

B. Analisis Data

Kegiatan yang cukup penting dalam keseluruhan proses penelitian adalah

pengolahan data. Dengan pengolahan data dapat diketahui tentang makna dari

data yang berhasil dikumpulkan. Dengan demikian hasil penelitianpun akan

segera diketahui. Dalam pelaksanaannya, pengolahan data dilakukan melalui

bantuan komputer dengan program SPSS (Statistical Product and Service

Solution) versi 20.0. Data yang di Peroleh dalam penelitian ini berupa data primer

atau data mentah yang nantinya diolah sehingga menjadi data yang valid.

Langkah-langkah atau prosedur pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian.

Page 11: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

17

1. Uji Kualitas Data

A. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suaatu instrumment alat

ukur telah menjalankan fungsi ukurnya. Menurut Sekaran (2005:13), Validitas

menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi

ukurnya. Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang

seharusnya dilakukan dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Koefisien

korelasi item-total dengan Brivate person dengan menggunakan rumus sebagai

berikut, Priyatno, (2010:91)

Dimana :

rix = Koefisien korelasi item-total (bivariate pearson)

i = Skor item

x = Skor total

n = Banyaknya subjek

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk

signifikansi 5 % dari degre of freedom (df) = n-2, dalam hal ini n adalah jumlah

sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan

valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka pertanyaan atau indikator

tersebut dinyatakan tidak valid Ghozali, (2006).

B. Uji Reliabilitas

Realiabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisiner yang

merupakan indikator dari variabel. Suatu kuisioner dinyatakan dikatakan reliabel

atau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas

dengan uji stastik Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau variabel dikatakan

realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60, Ghozali, (2006:42)

Crombach’s Alpa dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

a2i = Varians masing-masing items

a 2x = Varians skor keseluruhan

k = Jumlah sampel

Page 12: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

18

2. Pengujian Asumsi Klasik

Untuk meyakini bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah

linier dan dapat dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan, makna akan

dilakukan pengujian asumsi normalitas, heteroskedastitas, dan uji

multikolinieritas.

A. Uji Normalitas

Menurut Ghozali, (2006:110) Uji normalitas bertujuan untuk menguji

apakah dalam suatu model regresi linier variabel penganggu atau residual

memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi

data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini, untuk mendeteksi

normalitas data dapat dilakukan dengan pengujian berikut:

1. Uji Kolmogrov Smirnov

Dalam uji ini, pedoman yang digunakan dalam pengambilan keputusan

adalah:

Jika nilai signifikan > 0.05 maka distribusi normal

Jika nilai signifikan < 0.05 maka distribusi tidak normal

Hipotesis yang digunakan dalam uji ini adalah:

Ho : Data residual berdistribusi normal

Ha : Data residual tidak berdistribusi normal

2. Histogram

Pengujian dengan model histogram memiliki ketentuan bahwa data normal

berbentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang memiliki pola distribusi

normal. Jika data melenceng ke kanan atau melenceng ke kiri berarti data tidak

terdistribusi secara normal. Sugiyono, (2010:19)

3. Grafik Normality Probability Plot

Dalam uji ini, ketentuan yang digunakan adalah: Jika data menyebar di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

4. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2006:105), uji heteroskedastisitas bertujuan menguji

apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu

Page 13: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

19

pengamatan ke pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pemgamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homokesdatisitas atau

tidak terjadi Heteroskesdatisitas.

5. Uji Multikoliniearitas

Menurut Ghozali, (2006:91) uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji

apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

Jika variabel independen saling berkolerasi, maka variabel-variabel ini tidak

orthogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat ortogonal adalah variabel

independen yang memiliki nilai korelasi antar sesama variabel independen sama

dengan nol.

Ghozali (2006:91), mengemukakan bahwa pengujian multikolinieritas

dapat dilakukan dengan melihat varians Inflation Factor (VIF) dan korelasi

diantara variable independen. Jika nilai VIF < 10 atau nilai tolerance > 0.10,maka

tidak terjadi multikolinieritas. Disamping itu, suatu model dikatakan terdapat

gejala multikolonieritas yaitu jika korelasi diantara variabel indenpenden lebih

besar dari 0.9

B. Analisis Regresi Berganda

Untuk mengetahui model atau bentuk hubungan pengaruh antar variabel

dan untuk mengetahui positif atau negatifnya pengaruh variabel bebas Standar

Akuntansi Pemerintahan (SAP) (X1), Kompetensi Sumber Daya Manusia (X2),

Komitmen Organisasi (X3) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

Kualitas Laporan Keuangan (Y).dimana dari sampel yang diperoleh, digunakan

analisis regresi linier berganda dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

b1 Kofisiensi regresi variable X1 (Komitment)

b2 Kofisiensi regresi variable X2 (Kompetensi Sumber Daya Manusia)

b3 Kofisiensi regresi variable X3 (Infrastruktur)

b4 Kofisiensi regresi variable X4 (Pengendalian Internal)

b5 Kofisiensi regresi variable X5 (Sistem Informasi)

X1. = Komitment

X2 = Kompetensi Sumber Daya Manusia

X3 = Infrastruktur

X4 = Pengendalian Internal

X5 = Sistem Informasi

Y = Standar Akuntansi Pemerintah

e = Epsilon/variabel residu

Page 14: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

20

C. Uji Hipotesis

1. Uji (Uji t)

Uji-t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel

independennya. Priyanto, (2010:68). Tingkat signifikansi yang digunakan adalah

sebesar 5%, dengan level of confidence 95% (α = 0.05) dan degree of freedom (n-

k-1), dimana (n) adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel.

Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

Ho = tidak semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap

variabel dependen.

Ha = semua variabel independen berpengaruh secara parsial terhadap

variabel dependen.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ttabel

dengan ketentuan:

- jika thitung < ttabel, atau -thitung > -ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak untuk

α = 5%,

- jika thitung > ttabel, atau -thitung < -ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak untuk α

= 5%.

2. Uji (Uji f)

Uji–F digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel

independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen Priyanto,

(2010:67). Tingkat signifikansi yang digunakan adalah sebesar 5%, dengan level

of confidence 95% (α = 0.05) dan degree of freedom (n-k) dan (k-1), dimana (n)

adalah jumlah observasi dan (k) adalah jumlah variabel.

Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut.

Ho = tidak semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap

variabel dependen.

Ha = semua variabel independen berpengaruh secara simultan terhadap

variabel dependen.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung dengan Ftabel

dengan ketentuan:

- jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak untuk α = 5%,

- jika Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak untuk α.= 5%.

Page 15: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

21

3. Koefisien Determinan (R2)

Koefisien determinasi (R²) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependent.Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu.Nilai R² yang kecil berarti kemampuan

variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variable dependen amat

terbatas.Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi

variabel dependen. Setiap tambahan satu variabel independen, maka R² pasti

meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen.Oleh karena itu banyak peneliti menganjurkan untuk

menggunakan nilai Adjusted R² pada saat mengevaluasi mana model regresi

terbaik. Tidak seperti R², nilai Adjusted R² dapat naik atau turun apabila satu

variabel independen ditambahkan kedalam model Ghozali, (2006:102).

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Deskripsi Objek Penelitian

Populasi penelitian ini adalah SKP yang ada di Provinsi Kepulauan Riau,

khususnya pada 39 OPD. Sangadji & Sopiah, (2010:188). yang memberikan

peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk

dipilih menjadi anggota sampel. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data primer. Objek penelitian adalah Pegawai bagian pengelola keuangan pada 39

OPD yaitu Kabag Keuangan, Kasub bag Keuangan, Bendahara yang ada di

Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau . Data penelitian dikumpulkan dengan cara

penyebaran kuesioner. Kuesioner yang disebarkan berjumlah 97 kuesioner dan yang

kembali dari penyebaran tersebut berjumlah 87 kuesioner.

Statistik Deskriptif

Pengujian mengenai statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai

pengujian tahap pertama dengan variabel dependen standart akuntansi pemerintah

dan variabel independen yaitu variabel independen Komitment , Kompetensi

sumber daya manusiaJenis Usaha, informasi yang dapat dilihat dari rata-rata

(mean), standar deviasi (deviation standard), nilai maksimum (maximum), nilai

minimum (minimum).

Tabel 4.5

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Komitment 87 32 50 40.71 3.586 Kompetensi SDM 87 30 54 44.15 4.571 Insfrastruktur 87 17 30 24.15 2.613 Pengendalian Internal 87 13 35 29.07 4.117 Sistem Informasi 87 20 30 25.46 2.671

Page 16: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

22

Standart Akuntansi Pemerintah

87 32 50 39.86 4.240

Valid N (listwise) 87

Berdasarkan hasil uji statistik deskriptif pada tabel 4.4 dapat diketahui

bahwa jumlah data yang dimaksud dalam pengujian ini sebanyak 87 data, dapat

diketahui bahwa:

1. Variabel tingkat komitment memiliki nilai rata-rata sebesar 40.71, hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai yang menjadi sampel

mempunyai nilai pada tingkat standar akuntansi pemerintah yang positif

dengan standart devisi 3.586 dari 87 sampel, variabel standar akuntansi

pemerintah memiliki nilai maksimum 50 dan nilai minimum 32

2. Variabel kompetensi sumber daya manusia memiliki nilai rata-rata sebesar

44.15, , hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai yang menjadi

sampel pada tingkat standar akuntansi pemerintah yang positif dengan

standart devisi 4.571 dari 87 sampel, variabel standar akuntansi

pemerintah memiliki nilai maksimum 54 dan nilai minimum 30.

3. Variabel infrastruktur memiliki nilai rata-rata sebesar 24.15, hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai yang menjadi sampel

mempunyai nilai pada tingkat standar akuntansi pemerintah yang positif

dengan standart devisi 2.613 dari 87 sampel, variabel standar akuntansi

pemerintah memiliki nilai maksimum 30 dan nilai minimum 17.

4. Variabel pengendalian internal memiliki nilai rata-rata sebesar 29.07, hal

ini menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai yang menjadi sampel

mempunyai nilai pada tingkat standar akuntansi pemerintah yang positif

dengan standart devisi 4.117 dari 87 sampel, variabel standar akuntansi

pemerintah memiliki nilai maksimum 35 dan nilai minimum 13.

5. Variabel sistem informasi memiliki nilai rata-rata sebesar 25.46, hal ini

menunjukkan sebagian pegawai yang menjadi sampel mempunyai nilai

pada tingkat standar akuntansi pemerintah yang positif dengan standart

devisi 2.671 dari 87 sampel, variabel standar akuntansi pemerintah

memiliki nilai maksimum 30 dan nilai minimum 20.

6. Variabel standar akuntansi pemerintah memiliki nilai rata-rata sebesar

39.86, hal ini menunjukkan bahwa pegawai yang menjadi sampel

mempunyai nilai yang positif dengan standart devisi 42.40 dari 87 sampel,

variabel standar akuntansi pemerintah memiliki nilai maksimum 50 dan

nilai minimum 32.

B. Uji Kualitas Data

Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah suatu istrumen alat ukur

telah menjalankan fungsi ukurnya. Menurut Sekaran (2007:121) validitas

menunjukkan ketepatan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi

Page 17: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

23

ukurnya. Untuk mengetahui konsisten dan akurasi data yang dikumpulkan dari

penggunaan isntrument dilakukan uji validitas dengan menggunakan instrument

dilakukan uji validitas dengan menggunakan korelasi product moment pearsons.

Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya

dilakukan dan mengukur apa yang deharusnya diukur.

Uji validitas dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r

tabel untuk signifikansi 5 % dari degre of fredom (df) = n-2, dalam hal ini n

adalah jumlah sampel. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan atau indikator

tersebut dinyatakan valid, demikian sebaliknya bila r hitung < r tabel maka

pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan tidak valid.Ghozali, (2006:84).

Tabel 4.6

Pengujian Validitas

Pertanyaan R -

hitung r-tabel Status

Komitment (X1)

Pertanyaan 1 0.361 0.2108 Valid

Pertanyaan 2 0.402 0.2108 Valid

Pertanyaan 3 0.358 0.2108 Valid

Pertanyaan 4 0.291 0.2108 Valid

Pertanyaan 5 0.459 0.2108 Valid

Pertanyaan 6 0.434 0.2108 Valid

Pertanyaan 7 0.209 0.2108 Valid

Pertanyaan 8 0.243 0.2108 Valid

Pertanyaan 9 0.240 0.2108 Valid

Pertanyaan 10 0.215 0.2108 Valid

Pertanyaan 11 0.219 0.2108 Valid

Kompetensi SDM (X2)

Pertanyaan 1 0.288 0.2108 Valid

Pertanyaan 2 0.364 0.2108 Valid

Pertanyaan 3 0.380 0.2108 Valid

Pertanyaan 4 0.427 0.2108 Valid

Pertanyaan 5 0.295 0.2108 Valid

Pertanyaan 6 0.412 0.2108 Valid

Pertanyaan 7 0.423 0.2108 Valid

Pertanyaan 8 0.436 0.2108 Valid

Pertanyaan 9 0.382 0.2108 Valid

Pertanyaan 10 0.539 0.2108 Valid

Pertanyaan 11 0.524 0.2108 Valid

Insfrastruktur(X3)

Pertanyaan 1 0.462 0.2108 Valid

Pertanyaan 2 0.490 0.2108 Valid

Pertanyaan 3 0.442 0.2108 Valid

Pertanyaan 4 0.473 0.2108 Valid

Pertanyaan 5 0.417 0.2108 Valid

Page 18: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

24

Sumber : Data Olah SPSS ,(2017)

Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total.

Nilai ini kemudian kita bandingkan dengan nilai r-tabel, dicari pada signifikansi

0,05 dengan uji 2 sisi dan jumlah data (n) = 87 dengan Rumus perhitungan

mencari r-tabel (df = N-2) (df=(87-2=85), maka didapat r tabel sebesar 0.2108

Berdasarkan hasil analisis di dapat sedangkan pada item-item lainnya nilainya

lebih dari 0.2108 dan dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut valid.

Uji Reliabilitas

Realiabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuisiner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuisioner dinyatakan

dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas untuk

mengukur realiabilitas dengan uji stastik Cronbach Alpha (a). Suatu konstruk atau

Pertanyaan 6 0.218 0.2108 Valid

Pengendalian Internal (X4)

Pertanyaan 1 0.463 0.2108 Valid

Pertanyaan 2 0.588 0.2108 Valid

Pertanyaan 3 0.507 0.2108 Valid

Pertanyaan 4 0.646 0.2108 Valid

Pertanyaan 5 0.623 0.2108 Valid

Pertanyaan 6 0.552 0.2108 Valid

Pertanyaan 7 0.588 0.2108 Valid

Pertanyaan 8 0.445 0.2108 Valid

Pertanyaan 9 0.397 0.2108 Valid

Pertanyaan 10 0.415 0.2108 Valid

Sistem Informasi (X5)

Pertanyaan 1 0.606 0.2108 Valid

Pertanyaan 2 0.568 0.2108 Valid

Pertanyaan 3 0.395 0.2108 Valid

Pertanyaan 4 0.457 0.2108 Valid

Pertanyaan 5 0.545 0.2108 Valid

Pertanyaan 6 0.386 0.2108 Valid

Standart Akuntansi Pemerintah (Y)

Pertanyaan 1 0.237 0.2108 Valid

Pertanyaan 2 0.474 0.2108 Valid

Pertanyaan 3 0.345 0.2108 Valid

Pertanyaan 4 0.539 0.2108 Valid

Pertanyaan 5 0.514 0.2108 Valid

Pertanyaan 6 0.576 0.2108 Valid

Pertanyaan 7 0.440 0.2108 Valid

Pertanyaan 8 0.538 0.2108 Valid

Pertanyaan 9 0.525 0.2108 Valid

Pertanyaan 10 0.361 0.2108 Valid

Page 19: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

25

variabel dikatakan realiabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60,

Ghozali (2006:85) dalam Nunally.

Tabel 4.7

Pengujian Realiabilitas

Variabel Alpha

Hitung

Cronbach

’s Alpha Kesimpulan

Komitment (X1) 0.657 0,60 Reliabel

Kompetensi sumber daya manusia(X2) 0.756 0,60 Reliabel

Insfrastruktur(X3) 0.687 0,60 Reliabel

Pengendalian Internal (X4) 0.832 0,60 Reliabel

Sistem Informasi (X5) 0.752 0,60 Reliabel

Standart akuntansi pemerintah (Y) 0.785 0,60 Reliabel

Sumber : Olah Data SPSS (2017)

Berdasarkan tabel 4.7 diatas haasil pengujian reliabilitas tersebut

menunjukkan bahwa variabel komitment mempunyai koefisien Alpha 0,657 >

0,60, variabel kompetensi sumber daya manusia mempunyai koefisien Alpha

0.756 > 0,60 variabel insfrastruktur 0.687 > 0,60, variabel pengendalian internal

0.832 > 0,60 dan variabel sistem informasi 0.752 > 0,60 dan varebel Standart

akuntansi pemerintah 0.785 > 0,60. dapat dikatakan semua konsep pengukuran

masing-masing variabel dari kuesioner adalah reliabel sehingga layak digunakan

sebagai alat ukur penelitian.

C. Uji Asumsi Klasik

Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi

linier variabel penganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi

yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam

penelitian ini, untuk mendeteksi normalitas data dapat dilakukan dengan melihat

grafik histogram dan grafik P-P Plot. Jika garfik histogram berbentuk seperti

lonceng maka data berdistribusi normal, dan analisis P-p Plot dikatakan normal

jika terlihat titik – titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

diagonal.

Gambar 4.1

Hasil Pengujian Normalitas

Page 20: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

26

Berdasarkan gambar 4.4 dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal. Karena data tersebut membentuk pola seperti lonceng dan tidak

melenceng ke kiri dan ke kanan. Selain grafk histogram, grafik P-P Plot juga

digunakan untuk menguji normalitas data.

Gambar 4.2

Uji Normalitas

Dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Karena terlihat titik-

titik menyebar disekitar garis diagonal. Untuk memastikan data benar-benar

berdistribusi normal maka dilakukan uji statistik Kolmogorov smirnov dengan

melihat nilai signifikansi. Dimana jika signfikansi lebih besar dari 0,05 maka data

berdistribusi normal.

Tabel 4.8

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 87

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7 Std. Deviation 3.07635868

Most Extreme Differences Absolute .074 Positive .074 Negative -.069

Kolmogorov-Smirnov Z .693 Asymp. Sig. (2-tailed) .723

Sumber Data Olah SPSS (2017)

Sumber Data Olah SPSS (2017)

Sumber Data Olah SPSS (2017)

Page 21: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

27

Berdasarkan table 4.8 hasil analisis metode One-Sample Kolmogorov-

Smirnov terlihat menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-Smirnov 0. 693 dan nilai

signifikan 0.723 karena p-value = 0.723 > 0.05, berarti data residual terdistribusi

secara normal. Pada grafik histogram, dapat dilihat bahwa distribusi data tidak

menceng (skewnes) ke kiri atau ke kanan.ini berarti variabel residual berdistribusi

normal.

Uji Heteroskedastisitas

Wijaya (2012:130) menjelaskan bahwa salah satu cara untuk melihat adanya

masalah heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik scatterplot antara nilai

prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID). Cara

menganalisisnya sebagai dengan melihat apakah titik-titik memiliki pola tertentu

yang teratur seperti bergelombang, melebar, kemudian menyempit dan jika tidak

terdapat pola tertentu yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah

angka 10 pada sumbu Y, indikasinya tidak terjadi heteroskedastisitas. Widjaya,

(2012:130). Adapun hasil grafiknya dapat dilihat pada grafik 4.3 berikut ini:

Gambar 4.3

Hasil Uji Heteroskedasitas

Uji Glesjer (Glesjer test)

Uji glesjer menurut Misbahuddin dan Hasan (2013:103) yaitu dengan

membuat model regresi yang melibatkan nilai mutlak residu (│e│) sebagai

variabel terikat terhadap semua variabel bebas. Jika semua variabel bebas

signifikan secara statistik maka dalam regresi terdapat heteroskedastisitas. Namun

dalam perhitungan nilai t hitung dengan menggunakan uji koefisisensi korelasi

spearman dengan menentukan nilai (α) dan t tabel. Adapun hasilnya uji glesjer

dihitung dengan SPSS 20 for Windows, serta penentuan (α) dan t tabel dihitung

secara manual berdasarkan olahan data dari SPSS 20 for Windows. Sehingga

hasilnya dalam tabel 4.9. berikut ini:

Sumber Data Olah SPSS (2017)

Page 22: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

28

Tabel 4.9

Hasil Uji Heteroskedastisitas Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error

Beta

1

(Constant) 6.305 4.239 1.487 .141

Komitment -.110 .063 -.201 -1.746 .085

Kompetensi SDM -.019 .049 -.045 -.399 .691

Insfrastruktur -.034 .085 -.045 -.399 .691

Pengendalian Internal .061 .054 .127 1.127 .263

Sistem Informasi .017 .081 .024 .214 .831

Berdasarkan tabel 4.9 terlihat nilai signifikansi untuk variabel Komitment

(X1) sebesar 0.085 > 0.05 ,variabel Kompetensi sumber daya manusia (X2) 0,691

> 0.05, Insfrastruktur (X3) 0.691 > 0.05, variable pengendalian internal (X4)

0.263 > 0.05 dan variable pengendalian internal (X5) 0.831 > 0.05 maka dapat

disimpulkan bahwa pada model ini tidak adanya masalah heteroskedatisitas.

Uji Multikolonieritas

Menurut Sulistyo (2010:56), uji multikolinearitas dengan SPSS dilakukan

dengan uji regresi, dengan nilai patokan VIF (Variance Inflation Factor) dan nilai

tolerance antarvariabel bebas. Model yang baik adalah model yang tidak terkena

masalah multikolinearitas. Multikolinearitas terjadi jika nilai tolerance dibawah

0.10 dan nilai VIF di atas 10 Ghozali, (2006:91-92). Hasil pengujian

multikolinearitas pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut:

Tabel 4.10

Multikolonieritas Coefficients

a

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant) Komitment .889 1.125

Kompetensi SDM .918 1.089

Insfrastruktur .912 1.097

Pengendalian Internal .921 1.086

Sistem Informasi .971 1.030

Berdasarkan tabel 4.10 diatas, terlihat bahwa nilai VIF dan tolerance

untuk variabel Tingkat Komitment (X1) dengan nilai Tolerance 0.889 > 0,1

dengan VIF 1.125 < 10. Variabel Kompetensi sumber daya manusia (X2)

mempunyai nilai Tolerance 0.918 > 0,1 dengan VIF 1.089 < 10, dan varibel

Insfrastruktur (X3) dengan nilai Tolerance 0.912 > 0,1 dengan VIF 1.097 < 10

varibel pengendalian internal (X4) dengan nilai Tolerance 0.921 > 0,1 dengan VIF

Sumber Data Olah SPSS (2017)

Sumber Data Olah SPSS (2017)

Page 23: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

29

1.086 < 10 , variabel sistem informasi (X5) dengan nilai Tolerance 0.971 > 0,1

dengan VIF 1.030 < 10 Maka dapat disimpulkan bahwa pada model ini tidak

ditemukan adanya masalah multikolonieritas.

Analisis Regresi Berganda

Untuk mengetahui model atau bentuk hubungan pengaruh antar variabel

dan untuk mengetahui positif atau negatifnya pengaruh variabel Komitment ( X1)

sebesar ,variabel Kompetensi sumber daya manusia (X2),variable insfratruktur

(X3), variable pengendalain internal (X4), variable sistem informasi (X5), dimana

dari sampel yang diperoleh, digunakan analisis regresi linier berganda dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

Dari tabel diatas dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut :

Tabel 4.11

Analisis Regresi Berganda Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -9.865 6.800 -1.451 .151

Komitment .453 .101 .383 4.485 .000

Kompetensi SDM .272 .078 .293 3.481 .001

Insfrastruktur .147 .137 .091 1.074 .286

Pengendalian Internal .300 .087 .291 3.469 .001

Sistem Informasi .275 .130 .173 2.116 .037

Pengujian Hipotesis Secara Uji Parsial (Uji-t)

Uji t dilakukan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel

independennya. Uji ini dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttabel

dengan ketentuan sebagai berikut:

- jika thitung < ttabel, atau -thitung > -ttabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

untuk α = 5%,

- jika thitung > ttabel, atau -thitung < -ttabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

untuk α = 5%.

Y= b0 + b1 X1 + b2X2 + b3X3+ b4X4 + b5X5 +ε

Sumber Data Olah SPSS (2017)

Page 24: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

30

Tabel 4.12

Uji Parsial Uji –t Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) -9.865 6.800 -1.451 .151

Komitment .453 .101 .383 4.485 .000

Kompetensi SDM .272 .078 .293 3.481 .001

Insfrastruktur .147 .137 .091 1.074 .286

Pengendalian Internal .300 .087 .291 3.469 .001

Sistem Informasi .275 .130 .173 2.116 .037

Dengan nilai n: 87, α: 5% : 2 = 2,5% k= 2, (uji 2 sisi) dengan derajat

keterbatasan (df) n-k-1 atau 87-5-1= 81. Dengan pengujian 2 sisi hasil untuk nilai

ttabel = 1.98969 .

Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji-f)

Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mengukur Komitment,, Kompetensi

sumber daya manusiaterhadap Standart akuntansi pemerintah. Yaitu dengan

membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel, dengan level of confidence 95% (α =

0.05) dan degree of freedom (n-k), (k-1) Uji ini dilakukan dengan

membandingkan signifikansi Fhitung dengan Ftabel dengan ketentuan:

- jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak untuk α = 5%,

- jika Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak untuk α.= 5%.

Tabel 4.13

Hasil uji-f ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 732.442 5 146.488 14.579 .000b

Residual 813.903 81 10.048

Total 1546.345 86

Berdasarkan tabel 4.13 diketahui nilai Fhitung sebesar 14.579 dengan tingkat

signifikansi 0.000 Nilai Fhitung akan dibandingkan dengan nilai Ftabel. Nilai Ftabel

pada tingkat kesalahan α = 5% dengan derajat kebebasan (df) = (n-k).(k-1) Jumlah

sampel (n) sebanyak , dan jumlah variabel penelitian (k) berjumlah 5. Jadi df =

(87-5), (5-1) sehingga Ftabel pada Standart akuntansi pemerintah 95% (α = 5%)

adalah 2.48. Jadi Fhitung > Ftabel (14.579 > 2.48) dan tingkat signifikansi sebesar

0.000 maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya. Komitment, Kompetensi sumber

daya manusia infrastruktur, pengendalian internal dan sistem informasi

berpengaruh secara simultan terhadap Standart akuntansi pemerintah.

Sumber Data Olah SPSS (2016)

Sumber Data Olah SPSS (2017)

Page 25: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

31

Koefisien Determinasi (R²)

Kofesien diterminasi (R²) bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaru

hmasing-masing variabel bebas terhadap variabel dipenden mengetahui persentase

hubungan variabel komitment (X1),variabel kompetensi sumber daya manusia

(X2), variable infrastruktur (X3), pengendalian internal (X4), sistem informasi

(X5) secara bersama-sama terhadap variabel dependen Standart akuntansi

pemerintah (Y).

Tabel. 4.14

Koefisien Determinasi (R²)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .688a .474 .441 3.170

Dari hasil tabel 4.14 besarnya Adjusted R2

berdasarkan hasil analisis

dengan menggunakan SPSS 20.0 diperoleh sebesar 0.441 Dengan demikian

besarnya pengaruh yang diberikan oleh variabel Komitment, Kompetensi sumber

daya manusia, infrastruktur, pengendalian internal dan sistem informasi

berpengaruh terhadap Standart akuntansi pemerintah sebesar 44.1 %. Sedangkan

sisanya sebesar 55.9 % adalah dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti

dalam penelitian ini yang tidak disebutkan.

D. Pembahasan

1. Pengaruh Komitment terhadap Standart akuntansi pemerintah

Hasil penelitian ini ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Sulani

(2009), bahwa komitmen organisasi memiliki pengaruh yang positif dan

signifikan terhadap penerapan SAP. Sama seperti penelitian yang dilakukan Ismi

Febrianti (2014) bahwa komitment organisasi berpengaruh positif terhadap

standart akuntansi pemerintah. Dengan adanya peningkatan komitmen, kemauan

dan integritas pemerintah untuk meningkatkan perhatian dan memberikan

penghargaan (Reward and punishment) da memberikan kesempatan untuk

berprestasi, serta memberikan kesempatan promosi atas prestasi kerja bagi

pemangku pelaksanaan system perangkat yang didukung dengan lingkungan kerja

yang sesuai untuk menyelesaikan segala aktivitas atas pelaksanaan SAP dalam

upaya mendukung optimalisasi bidang tugas pemerintahan Provinsi Kepulauan

Riau.

Sumber Data Olah SPSS (2017)

Page 26: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

32

2. Pengaruh Kompetensi sumber daya manusia terhadap Standart

Akuntansi Pemerintah

Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Sulani (2009), dimana variabel sumber daya manusia berpengaruh positif tetapi

tidak signifikan standar akuntansi pemerintah, Berbeda pada hasil penelitian ini

bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap standar akuntansi

pemerintah. Sumber daya manusia merupakan faktor yang berpengaruh terhadap

kesiapan dan efektifitas penerapan SAP dilingkungan pemerintahan Provinsi

Kepulauan Riau.

3. Pengaruh Insfrastruktur terhadap Standart akuntansi pemerintah

Hasil penelitian Ismi Febrianti (2014) bahwa Infrastruktur berpengaruh

terhadap standart akuntansi pemerintah, hasil ini berbeda pada penelitian ini

dengan hasil insfrastruktur tidak berpengaruh terhadap penerapan standart

akuntansi pemerintah. Sarana sarana adalah alat penunjang keberhasilan suatu

proses upaya yang dilakukan untuk tercapainya visi dan misi, karena apabila

sarana dan prasarana tidak tersedia maka semua kegiatan yang dilakukan tidak

akan menacapai hasil yang diharapkan sesuai dengan rencana. Ketersediaan

sarana dan prasarana yang tepat akan bisa mendukung terwujudnya penerapan

standar akuntansi pemerintah berjalan dengan efektif.

4. Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Standart akuntansi

pemerintah

Pengendalian internal merupakan salah satu faktor yang akan diteliti sebagai

penyebab kecurangan akuntansi dalam penelitian ini. Coram et al. (2008)

menemukan bahwa organisasi yang memiliki fungsi audit internal akan lebih

dapat mendeteksi kecurangan akuntansi dan melaporkannya sendiri Bastian

(2006) pengendalian akuntansi adalah bagian dari sistem pengendalian internal

terdiri atas struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yang terkordinasi

terutama untuk menjaga ekuitas organisasi serta mengecek ketelitian dan

keandalan dokumen akuntansi. Apabila pengendalian akuntansi lemah

kemungkinan terdeteksinya kecurangan proses akuntansi dan keakuratan data

transaksi tidak kompeten.

5. Pengaruh Sistem Informasi Terhadap Standart Akuntansi

Pemerintah

Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) dan pemanfaatan sistem informasi

akuntansi keuangan daerah secara parsial maupun secara simultan mempunyai

hubungan yang searah dan signifikan dengan kualitas laporan keuangan

pemerintah daerah, artinya apabila pemahaman Standar Akuntansi Pemerintahan

(SAP) dan pemanfaatan sistem informasi akuntansi keuangan daerah semakin

meningkat maka secara parsial maupun secara simultan akan diikuti oleh

Page 27: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

33

peningkatan yang nyata (signifikan) pada kualitas laporan keuangan pemerintah

daerah.

DAFTAR PUSTAKA

Azhar Susanto, 2007, Sistem Informasi Manajemen, Lingga Jaya, Bandung.

Agoes, Sukrisno. 2012 “Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh

Akuntan Publik”, Jilid 1, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.

Arens, et al. 2008. Auditing adn Assurance Service: An Integrated Approach Edisi

Dua Belas, Erlangga, Jakarta.

Aldiani, Sulani. 2010. Faktor-kaktor Pendukung Keberhasilan Penerpan

Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2005 pada Pemerintah Kabupaten

Labuhan Batu. Jurnal Akuntansi 12, Depertamen Akuntansi Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dora, 2014, Analisis kesiapan pemerintah dalam menerapkan Standar akuntansi

pemerintah berbasis akrual Universitas HKBP Nommensen Medan

Ghozali, Imam. 2007. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Handayani, Rini. 2007, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat

Pemanfaatan Sistem Informasi. SNA X. UNHAS Makasar 26-28 Juli.

STIE Atma Bhakti Surakarta.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2009. Standart Akuntansi Keuangan, PSAK No. 1 :

Penyajian Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.

Jogiyanto, HM, 2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis”, Penerbit Andi, Yogyakarta

Kusuma, 2013, Analisis Kesiapan Pemerintah Dalam Menerapkan Standar

Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual, Univesitas Jember.

Kharis, Abdul. 2010. Pengaruh Kualitas Sumber Daya manusia Terhadap

Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern pada PT. Avia Avian. Skripsi.

UPN Veteran, Jawa Timur.

Kharis, Abdul. 2010. Pengaruh Kualitas Sumber Daya manusia Terhadap

Pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern pada PT. Avia Avian. Skripsi.

UPN Veteran, Jawa Timur

Page 28: PENGARUH KOMITMENT, KOMPETENSI SUMBERDAYA …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · depan dalam menerapkan sistem akuntansi pemerintah berbasis akrual

34

Lawrence Sawyer B dkk, 2005. Sawyer’s Internal Auditing, Buku I, Edisi 5,

Penerjemah Desi Adhariani. Jakarta : Salemba Empat

Moenir. 2006. Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia, Jakarta :PT. Bumi

Aksara

Mahsun, et al. 2013. Akuntansi Sektor Publik. BPFE. Yogyakarta.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar

Akuntansi Pemerintahan

P. Robbins, Stephen.2008. Organizational Behaviaur, Tenth Edition, Perilaku

Organisasi Edisi ke Sepuluh, Alih Bahasa Drs. Benyamin Molan. Jakarta:

Salemba Empat.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi, Andi, Yogyakarta.

Sedarmayanti. 2009. Sumber Daya Manusia dab Produktivitas Kerja. Bandung.

CV. Mandar Maju.

Sugiyono, 2006., Metodologi Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.

Supriyono, R.A. 2006.”pengaruh variabel perantara komitmen organisasi dan

partisipasi penganggaran terhadap hunbungan antara usia dan kinerja

manajer di indonesia. Jurnal Ekonomi dan bisnis.Vol.6, no.1 hlm. 31-35

Jakarta: Universitas katolik indonesia Atma Jaya

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan

Negar

Wing Wahyu Winarno 2007, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ke-dua, UPP

STIM YKPN, Yogyakarta

Winarno, Wing Wahyu.(2006). Sistem Informasi Akuntansi Edisi 2. Yogyakarto:

UPP STIM YKPN