22
1 http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba- lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215 Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189 ABSTRAK RAHMANIAR. 2015. Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Jaring Laba-laba di Taman Kanak-kanak Pertiwi Makassar Penelitian ini bertujuan untuk : Memperoleh gambaran pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jaring laba- laba di Taman Kanak-kanak Pertiwi Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan desain preetest-posttest kontrol group design. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan tes kemampuan kognisi anak. Data dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil analisis menunjukkan bahwa: Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jaring laba-laba didasarkan pada aspek perkembangan anak dengan menekankan pada tema yang diminati anak, dari tema itu diciptakan aktivitas bermain dan belajar yang mendukung perkembangan anak, Hasil akhir yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat interaksi, persepsi, dan refleksi terhadap konsep yang dipelajari anak. ABSTRACT RAHMANIAR. 2015. Learning Implementation by Using Webbed Learning at Taman Kanak-kanak Pertiwi in Makassar This study aims at obtaining the description of learning implementation using webbed learning model at Pertiwi Kindergarten in Makassar; This study is an experiment research with pretest-posttest control group design. Data were collected using observation and children’s cognitive competence test techniques. Data were analized with descriptive analysis and inferential analysis. The results reveal that the description of learning implementation using webbed learning model is based on the children’s development particularly their interests. This will eventually followed by both playing and learning activities in supporting the children’s development final result shows the interaction, perception, and reflection towards concepts learned by children. Kata Kunci: Pembelajaran AUDI, Model pembelajaran jaring laba-laba, kemampuan kognisi.

ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

  • Upload
    ngodang

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

1

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

ABSTRAK

RAHMANIAR. 2015. Pelaksanaan Pembelajaran Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran Jaring Laba-laba di Taman

Kanak-kanak Pertiwi Makassar

Penelitian ini bertujuan untuk : Memperoleh gambaran pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jaring laba-

laba di Taman Kanak-kanak Pertiwi Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian

eksperimen dengan desain preetest-posttest kontrol group design. Teknik

pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan tes kemampuan kognisi anak. Data

dianalisis dengan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil analisis

menunjukkan bahwa: Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran jaring laba-laba didasarkan pada aspek perkembangan anak dengan

menekankan pada tema yang diminati anak, dari tema itu diciptakan aktivitas bermain

dan belajar yang mendukung perkembangan anak, Hasil akhir yang diperoleh

menunjukkan bahwa terdapat interaksi, persepsi, dan refleksi terhadap konsep yang

dipelajari anak.

ABSTRACT

RAHMANIAR. 2015. Learning Implementation by Using Webbed Learning at Taman

Kanak-kanak Pertiwi in Makassar

This study aims at obtaining the description of learning implementation using webbed

learning model at Pertiwi Kindergarten in Makassar; This study is an experiment

research with pretest-posttest control group design. Data were collected using

observation and children’s cognitive competence test techniques. Data were analized

with descriptive analysis and inferential analysis. The results reveal that the

description of learning implementation using webbed learning model is based on the

children’s development particularly their interests. This will eventually followed by

both playing and learning activities in supporting the children’s development final

result shows the interaction, perception, and reflection towards concepts learned by

children.

Kata Kunci: Pembelajaran AUDI, Model pembelajaran jaring laba-laba,

kemampuan kognisi.

Page 2: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

2

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Taman Kanak-kanak (TK) merupakan lembaga PAUD formal sebelum anak

memasuki sekolah dasar, lembaga ini dianggap penting karena bagi anak, usia ini

merupakan golden age (usia emas) yang di dalamnya terdapat “masa peka” yang hanya

datang sekali. Masa peka adalah suatu masa yang menuntut perkembangan anak

dikembangkan secara optimal. Penelitian menunjukkan bahwa 80% perkembangan

mental, kecerdasan anak berlangsung pada usia ini. Kenyataan di lapangan bahwa anak

yang tinggal kelas, drop out, khususnya pada kelas rendah disebabkan anak yang

bersangkutan tidak mendapatkan pengasuhan dan pendidikan yang tepat pada usia dini.

Sebagai lembaga pendidikan prasekolah, tugas utama TK adalah mempersiapkan anak

dengan memperkenalkan berbagai pengetahuan, sikap/perilaku, dan keterampilan agar

anak dapat melanjutkan kegiatan belajar yang sesungguhnya di sekolah dasar.

Pengemasan pengalaman belajar pada anak sangat berpengaruh terhadap hasil

yang diharapkan. Pengalaman belajar yang menunjukkan keterkaitan antar setiap

bidang pengembangan akan meningkatkan peluang terjadinya pembelajaran yang lebih

efektif dan lebih bermakna. Model pembelajaran yang sesuai dengan pengalaman

belajar tersebut adalah model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) yang merupakan

salah satu model sistem terpadu yang disajikan berdasarkan tema. Model pembelajaran

jaring laba-laba (webbed) akan membantu menciptakan kesempatan yang luas bagi

anak untuk melihat dan membangun konsep-konsep di lingkungannya yang saling

berkaitan dan memahami masalah yang kompleks yang ada di lingkungan dengan

pandangan yang utuh.

Peran model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) sebagai salah satu inovasi

pembelajaran di Taman Kanak-Kanak diharapkan dapat memberikan solusi yang baik

bagi kebermaknaan pembelajaran pada anak. Model ini menggunakan pendekatan

tematik sebagai pusat pembelajaran yang dijabarkan dalam berbagai kegiatan dan/atau

bidang pengembangan. Pada model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) ini, tema

berfungsi sebagai sarana untuk mengenalkan berbagai konsep pada anak dengan tujuan

Page 3: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

3

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

menyatukan isi kurikulum dan memperkaya perbendaharaan kata anak. Kekuatan

pembelajaran dengan pendekatan tema adalah pengalaman dan kegiatan belajar relevan

dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak, menyenangkan karena bertolak

dari minat dan kebutuhan anak, hasil belajar akan bertahan lebih lama karena lebih

berkesan dan bermakna, mengembangkan keterampilan berpikir melalui berbagai

latihan pemecahan permasalahan yang dihadapi, serta menumbuhkan keterampilan

sosial dalam bekerja sama, bertoleransi, berkomunikasi dan tanggap terhadap gagasan

orang lain. Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) juga lebih menekankan pada

keterlibatan anak dan mengerahkan anak untuk aktif (learning by doing).

Dari beberapa model pembelajaran terpadu, model yang dianggap paling sesuai

dengan karakteristik perkembangan anak usia dini adalah model pembelajaran jaring

laba-laba (webbed) sistem terpadu. Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed)

merupakan suatu pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang pengembangan

(nilai-nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa, sosial dan emosional) untuk

memberikan pengalaman yang nyata dan bermakna kepada anak. Model pembelajaran

jaring laba-laba (webbed) dengan pendekatan tematik dianggap sangat cocok

diterapkan pada anak usia dini karena pada umumnya mereka masih melihat segala

sesuatu sebagai satu keutuhan (holistik). Perkembangan fisiknya tidak pernah dapat

dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial, dan emosional. Dengan model

pembelajaran jaring laba-laba (webbed) pada pembelajaran anak usia dini di TK dapat

membangun pengetahuan pada anak dan mengembangkan seluruh aspek

perkembangan anak. Dalam mengembangkan tema, hal yang penting untuk

diperhatikan adalah bagaimana membangun pengetahuan secara sistematis dan

holistik.

Berdasarkan uraian konsep pembelajaran dengan model jaring laba-laba

(webbed) dan tinjauan tentang kondisi riil di Taman Kanak-Kanak Pertiwi Makassar,

maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang efektivitas model pembelajaran

jaring laba-laba (webbed) terhadap peningkatan kemampuan kognisi anak usia dini di

Taman Kanak-Kanak Pertiwi Makassar.

Page 4: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

4

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut: Bagaimana gambaran pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran jaring laba-laba di Taman Kanak-kanak Pertiwi

Makassar?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) di Taman Kanak-kanak

Pertiwi Makassar.

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan dari tujuan penelitian yang dikemukakan di atas, hasil penelitian

ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoretis

a. Memperkaya khasanah keilmuan pada lembaga pendidikan anak usia dini

khususnya pada tingkat Taman Kanak-Kanak (pra sekolah).

b. Dengan mengetahui, memahami serta melihat dampaknya secara langsung

atas pengaruh dari model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) terhadap

kemampuan kognisi anak usia dini di Sekolah Taman Kanak-Kanak,

diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan model pembelajaran

tersebut di taman kanak-kanak.

2. Manfaat Praktis

a. Sebagai bahan masukan atau informasi kepada guru dan kepala sekolah

tentang pentingnya menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan

karakteristik dan prinsip pengembangan pada anak usia dini pada sekolah

taman kanak-kanak.

Page 5: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

5

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

b. Sebagai umpan balik terhadap perbaikan penyelenggaraan pembelajaran anak

usia dini maupun sebagai bahan kajian dalam meningkatkan pelayanan

pendidikan anak usia dini bagi masyarakat.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Hakikat Model Pembelajaran Jaring Laba-laba (Webbed) di Taman Kanak-

kanak.

Model jaring laba-laba (webbed) merupakan model pembelajaran terpadu yang

bertolak dari pendekatan tematis sebagai pemadu bahan dan kegiatan pembelajaran.

Pembelajaran jaring laba-laba adalah model pembelajaran yang dipergunakan untuk

mengajarkan tema tertentu yang berkecenderungan dapat disampaikan melalui

beberapa bidang pengembangan lain. Dalam hubungan ini tema dapat mengikat

kegiatan pembelajaran baik dalam bidang pengembangan tertentu maupun lintas

bidang pengembangan. Dengan demikian model ini, merupakan model yang

menggunakan model tematis lintas bidang pengembangan.

Pada model pembelajaran jaring laba-laba (webbed model) guru menyajikan

pembelajaran dengan tema yang menghubungkan antar bidang pengembangan. Model

webbed adalah pembelajaran yang mengintegrasikan materi pelajaran dan pengalaman

belajar melalui keterpaduan tema. Tema menjadi pengikat keterkaitan antara satu mata

pelajaran dengan mata pelajaran yang lainnya (Trianto, 2010:253).

Sebagai sebuah model, model jaring laba-laba (webbed) mempunyai beberapa

kelebihan. Menurut Aisyah (2007:4.3-4.4) kelebihan model jaring laba-laba adalah

sebagai berikut: (1) adanya kekuatan motivasi internal yang berasal dari proses

penentuan tema yang diminati anak; (2) relatif mudah digunakan; (3) mempermudah

perencanaan kerja tim guru; (4) memberikan kejelasan payung melalui pendekatan

tematik; dan (5) memudahkan anak untuk melihat berbagai kegiatan atau gagasan yang

berbeda, tetapi saling terkait dalam satu tema.

Model pembelajaran jaring laba-laba sebagai model pembelajaran termasuk

salah satu tipe/jenis daripada model pembelajaran terpadu. Istilah pembelajaran dengan

Page 6: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

6

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

model jaring laba-laba pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu yang

menggunakan tema untuk mengaitkan setiap bidang pengembangan sehingga dapat

memberikan pengalaman bermakna kepada anak.

Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) dengan pendekatan tematik

merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa bidang

pengembangan untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak.

Keterpaduan dalam pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek proses atau waktu, aspek

kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Pembelajaran tematik diajarkan pada anak

karena pada umumnya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan

(holistik), perkembangan fisiknya tidak pernah dapat dipisahkan dengan perkembangan

mental, sosial, dan emosional.

B. Rancangan Pembelajaran Jaring Laba-Laba (Webbed)

Untuk membuat rancangan pembelajaran terpadu dengan model jaring laba-laba

di TK menurut Aisyah(2007:4.12) perlu memperhatikan tahapan langkah yaitu: (1)

mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator setiap bidang pengembangan

untuk masing-masing kelompok usia, baik kelompok A maupun kelompok B, (2)

mengidentifikasi tema dan subtema dan memetakannya dalam jaringan tema, (3)

mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan melalui tema

dan subtema, (4) menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan

mengacu pada indikator yang akan dicapai dan subtema yang dipilih, (5) menyusun

rencana kegiatan mingguan, dan (6) menyusun rencana kegiatan harian.

Langkah awal dalam membuat rancangan pembelajaran model apapun adalah

terlebih dahulu mempelajari kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator pada setiap

kelompok di lembaga PAUD. Kompetensi tersebut akan menjadi acuan dalam

pembelajaran, dengan pemilihan tema yang sesuai.

Tema memegang peranan penting dalam kegiatan pembelajaran di TK yaitu

untuk : (1) Memudahkan anak memusatkan perhatian pada satu tema atau topik

tertentu; (2) Memudahkan anak mempelajari pengetahuan dan mengembangkan

Page 7: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

7

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

berbagai bidang pengembangan dalam tema yang sama; (3) Meningkatkan pemahaman

terhadap materi sehingga lebih mendalam dan terkesan aspek pengembangan lain dan

pengalaman pribadi anak (4) Anak lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena

materi disajikan dalam konteks tema yang jelas; (5) Meningkatkan gairah belajar anak

karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi yang nyata, misalnya bertanya,

bercerita, menulis dll; (6) Efisiensi waktu karena bidang pengembangan yang disajikan

secara terpadu dapat dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam dua atau tiga kali

pertemuan (Aisyah, 2007:4.13).

Rambu-rambu dalam pembelajaran berdasarkan tema atau pembelajaran

tematis yaitu sebagai berikut: (1) Pembelajaran tematis dimaksudkan agar pelaksanaan

kegiatan pembelajaran menjadi lebih bermakna dan utuh; (2) Dalam pelaksanaannya

perlu mempertimbangkan alokasi waktu setiap tema dan banyak sedikitnya bahan yang

ada di lingkungan sekitar, (3) Tema dipilih mulai dari lingkungan yang terdekat dengan

anak; (4) Lebih mengutamakan pengembangan kompetensi dari pada tema.

Selain itu, pemilihan tema yang akan digunakan dalam pembelajaran di TK

dapat dikembangkan dengan memperhatikan berbagai kriteria, yaitu tema tersebut

disesuaikan dengan minat anak, minat guru, kebutuhan anak,hari besar nasional atau

hari istimewa, dan kurikulum sekolah. Fungsi dibuatnya jaring tema ini adalah agar

kita dapat memperkirakan materi kegiatan pembelajaran sesuai tema secara mendalam

dan tuntas, tidak dangkal atau sekedar tempelan saja.

Lebih lanjut Carol Seefeldt dan Barbara (2008:207) menyatakan bahwa

sebelum memutuskan tentang sebuah tema, para guru melakukan hal berikut:

(1) Memeriksa tujuan-tujuan dan sasaran-sasaran sistem; (2) Merujuk ke dalam

standar-standar belajar dalam bidang-bidang isi yang spesifik; (3) Mengamati anak-

anak diantaranya mengamati tentang minat anak, keterampilan, perkembangan anak,

informasi, isi pengetahuan yang sudah dimiliki; (4) Mengamati lingkungan, para guru

menentukan apa yang berlangsung di sekolah, masyarakat, dan lingkungan fisik; (5)

membuat pertimbangan tentang berapa pantasnya usia anak; (6) Menetapkan kaitan

budaya dari tema dengan bertanya.

Page 8: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

8

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

Setelah menentukan jaring tema maka mengidentifikasi indikator pada berbagai

bidang pengembangan yang disesuaikan dengan jaring tema yang telah dibuat. Setiap

indikator yang telah ditentukan perlu dipikirkan kegiatan yang sesuai dengan jaring

tema yang telah dibuat. Selanjutnya kita perlu membuat rencana kegiatan pembelajaran

untuk satu minggu yang bisa disebut dengan Rencana Kegiatan Mingguan (RKM)

Model RKM yang bisa digunakan di TK ada dua macam, yaitu dilihat dari sisi bentuk

dari sisi pengorganisasian kelasnya, terdapat model pembelajaran kelompok dan model

pembelajaran berdasarkan minat. Untuk RKM bentuk webbed dengan pembelajaran

berdasarkan minat maka sering yang dibuat disesuaikan dengan area /kelompok/pusat

minat.

Setelah RKM disusun, selanjutnya kita perlu menjabarkan dalam rencana

kegiatan harian, yang biasanya disebut dengan Rencana Kegiatan Harian (RKH). RKH

terdiri dari dua model yaitu bentuk webbed dan bentuk matriks. Kelebihan RKH bentuk

webbed adalah kita dengan mudah dapat melihat jenis kegiatan dalam satu hari secara

keseluruhan.

III. METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan menggunakan

metode true experimental design. Dikatakan true experimental, karena dalam desain

ini, peneliti dapat mengontrol semua variabel yang dapat mempengaruhi jalannya

eksperimen. Dengan demikian validasi internal dapat menjadi tinggi (Sugiyono,

2008:112), dimana kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diambil secara

random setelah dilakukan pree-test untuk mengetahui kemampuan awal anak, (data

pree-test dalam penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 14). Hasil randomisasi dibagi

ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang menggunakan model

pembelajaran jaring laba-laba (webbed) dan kelompok kontrol dengan menggunakan

model konvensional. Penggunaan model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) yang

dilaksanakan di kelas eksperimen dan penggunaan model pembelajaran konvensional

Page 9: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

9

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

yang dilaksanakan di kelas kontrol merupakan variabel bebas sedangkan kemampuan

kognisi anak usia dini merupakan variabel terikat. Keberhasilan model pembelajaran

jaring laba-laba (webbed) yang diujikan dapat dilihat dari nilai tes kelompok

eksperimen dan nilai test kelompok kontrol.

Penelitian ini menggunakan desain preetest-posttest kontrol group design yang

merupakan bentuk desain penelitian dengan metode true experimental design. Desain

ini dapat digambarkan seperti berikut:

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Pertiwi yang beralamat di

Jalan Bonto Langkasa No. 15 Gunung Sari Baru Kecamatan Rappocini Kota Makassar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung selama 3 bulan dari 19 Agustus sampai dengan 19

Oktober 2011. Setiap kali pertemuan berlangsung mulai 07.30 sampai dengan 10.15

Wita. Kegiatan penelitian berlangsung masing-masing enam kali pertemuan pada

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Deskripsi data hasil penelitian dimaksudkan untuk memberikan gambaran

secara umum mengenai gambaran tentang proses pelaksanaan pembelajaran dengan

model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) pada kelas eksperimen dan gambaran

proses pelaksanaan pembelajaran pada kelas kontrol tanpa menggunakan model

pembelajaran jaring laba-laba (webbed).

1. Gambaran Pelaksanaan Model Pembelajaran Jaring Laba-laba

a. Gambaran pelaksanaan pembelajaran pada kelompok eksperimen

Kegiatan pembelajaran berlangsung enam kali pertemuan dengan materi (panca

indera, rumahku, sayur-sayuran dan buah-buahan, ikan mas di kolam, bebek dan ayam,

dan bagian-bagian tanaman) berlangsung di dalam kelas dan di luar kelas. Sebelum

Page 10: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

10

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

proses pembelajaran di kelas, terlebih dahulu membuat rancangan pembelajaran

dengan model jaring laba-laba (webbed).

Kegiatan diawali dengan menentukan tema dan sub tema yang akan dibahas

pada enam kali pertemuan oleh tim guru dan peneliti yang akan terlibat pada proses

penelitian dengan memperhatikan minat anak. Tema dan sub tema yang diambil

disesuaikan dengan program sekolah dan dituangkan dalam RKM dalam bentuk

jaringan tema. berdasarkan tema dan sub tema tersebut, tim guru dan peneliti

mengidentifikasi indikator pada setiap kompetensi bidang pengembangan kemudian

menentukan kegiatan pada setiap bidang pengembangan dengan mengacu pada

indikator yang akan dicapai dan sub tema yang dipilih (lampiran 2). Pada kegiatan inti

pembelajaran disusun dengan memperhatikan indicator pengembangan kognitif anak,

tanpa mengabaikan bidang pengembangan yang lain tetapi semua bidang yang

dikembangkan mengarahkan anak ke pembentukan dan pemahaman konsep yang

mengandung unsur berfikir/kognitif (lampiran 7).

1) Pelaksanaan model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) dengan materi panca

indera

Kegiatan diawali dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama kemudian

menyanyikan lagu panca indera manusia. Untuk menggiring anak ke materi yang akan

disampaikan dan menggali kemampuan kognisi awal anak terlebih dahulu guru

melakukan brainstorming melalui kegiatan tanya jawab dengan anak tentang kejadian

yang dilihat, didengar, dan dirasakan sebelum berangkat ke sekolah dan menanyakan

siapa pencipta panca indera manusia (mata, telinga, hidung, lidah dan kulit). Kegiatan

selanjutnya adalah anak melakukan gerakan sederhana dengan menggerakkan kepala,

tangan, dan kaki sesuai dengan irama musik. Kegiatan ini untuk melatih dan

mengembangkan kemampuan fisik motorik anak.

Pada kegiatan inti pembelajaran, guru mengulas kembali tentang materi panca

indera dan anak menceritakan kembali kejadian-kejadian yang dilihat, didengar, dan

dirasakan di rumah masing-masing. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih anak

membiasakan diri mengemukakan pikiran dan pendapatnya (kognitif) serta

Page 11: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

11

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

mengembangkan kemampuan bahasa anak. Kegiatan selanjutnya, dengan

menggunakan gambar panca indera manusia guru menjelaskan bagian-bagian panca

indera dan menjelaskan fungsi masing-masing, kemudian membandingkan gambar

dengan panca indera masing masing anak sambil menghitung jumlah telinga, hidung,

lubang hidung, dan jumlah panca indera manusia. Pada saat menghitung, secara

bersamaan anak mengambil kartu angka yang sesuai dengan jumlah hitungannya dan

memperlihatkan kepada guru dan teman-temannya. Kegiatan ini dilakukan untuk

menanamkan konsep berhitung dan konsep nilai atau nama angka.

Guru membagi anak menjadi empat kelompok dan secara bergantian setiap

kelompok berdiri memeragakan (menunjukkan bagian-bagian panca indera masing-

masing), saling meraba kulit, menutup dan membuka telinga, menutup dan membuka

mata, menutup dan membuka hidung dengan tujuan anak lebih memahami fungsi

setiap panca indera manusia. Kegiatan ini dilakukan sambil bernyanyi. Untuk melatih

gerakan motorik halus anak sekaligus memberikan kesempatan kepada anak untuk

bereksplorasi dan berkreasi serta mengembangkan seni melalui permainan warna

kegiatan dilanjutkan dengan mewarnai gambar manusia. Selain itu untuk menanamkan

nilai agama kepada anak guru melakukan tanya jawab tentang sang Pencipta panca

indera manusia. Semua kegiatan yang dilakukan melalui kegiatan bermain, sehingga

setiap sesi kegiatan anak kelihatan senang, tanpa merasa bosan dan terbebani.

Pada waktu istirahat/makan guru tetap memandu anak untuk mencuci tangan,

berdoa sebelum makan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan bermain. Kegiatan

diakhiri dengan bernyanyi dan diskusi tentang kegiatan satu hari.

2) Pelaksanaan model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) dengan materi

rumahku

Kegiatan pembelajaran dengan materi rumahku berlangsung di dalam kelas.

Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu rumahku, kemudian dilanjutkan dengan

mengucapkan salam dan berdoa bersama. Untuk menggiring anak ke materi yang akan

disampaikan dan menggali kemampuan kognisi awal anak terlebih dahulu guru

Page 12: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

12

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

melakukan brainstorming dengan menceritakan bagian-bagian rumah dan melakukan

tanya jawab dengan anak dengan berbagai hal sehubungan dengan rumah. Contoh:

“ada berapa kamar tidur di rumahnya?”, “apa saja yang terdapat di ruang tamu anak-

anak?”. Kegiatan selanjutnya adalah anak melakukan gerakan sederhana dengan

berjalan sambil berjinjit di atas papan titian yang sudah disiapkan guru. Kegiatan ini

untuk melatih keseimbangan tubuh dan mengembangkan kemampuan fisik motorik

anak.

Pada kegiatan inti pembelajaran guru menceritakan kembali tentang bagian-

bagian rumah dan isinya sesuai dengan gambar yang diperlihatkan. Sesekali guru

menunjuk gambar bagian rumah dan anak menyebutkan bagian yang dimaksud.

Selanjutnya, secara bergantian anak menceritakan kembali tentang bagian-bagian

rumah. Kegiatan ini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kognitif (daya

ingat) dan kemampuan bahasa anak.

Kegiatan selanjutnya, guru membagi anak menjadi empat kelompok (5 orang

satu kelompok) kemudian kelompok satu dan kelompok dua diberi tugas menempel

potongan geometri pada rumah-rumahan yang terbuat dari karton. Sebelum kerja

kelompok, setiap kelompok menyebutkan bentuk-bentuk geometri yang diberikan dan

menghitungnya serta mengelompokkan sesuai dengan bentuk dan warnanya, kegiatan

ini dilakukan untuk mengembangkan kemampuan kognitif anak. Selanjutnya,

kelompok tiga dan empat diberi tugas membuat rumah-rumahan dari potongan puzzle

(potongan geometri) kemudian membuat rumah-rumahan beserta tamannya di lantai.

Setiap kelompok pada kelompok 1 dan 2 diberikan kesempatan mengambil potongan

geometri sesuai warna yang diinginkan dan anak diberi kesempatan berkreasi dan

bereksplorasi dengan memberikan keleluasaan kepada anak untuk menempel potongan

geometri pada rumah-rumahan tersebut sesuai kreasi masing-masing. Begitu pula pada

kelompok 3 dan 4, anak diberikan keleluasaan membuat rumah dan tamannya sesuai

dengan kreasi masing-masing. Kegiatan selanjutnya, guru menukar kegiatan dari setiap

kelompok, sehingga semua kelompok diberikan kesempatan yang sama dengan dua

macam kegiatan. Kegiatan ini selain mengembangkan kemampuan kognitif anak juga

Page 13: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

13

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

mengembangkan seni dan motorik halus anak. Semua kegiatan yang dilakukan oleh

anak tetap dalam pengawasan guru.

Kegiatan inti diakhiri dengan mengumpulkan kembali potongan geometri yang

dipakai di lantai, dan rumah-rumahan yang telah ditempeli potongan geometri

disimpan anak sebagai hasil karya di lemari. Selanjutnya, anak berkumpul kembali dan

menyanyikan lagu rumahku. Semua kegiatan yang dilakukan dalam bentuk permainan

sehingga anak tidak merasa bosan dan terbebani. Pada waktu istirahat/makan guru tetap

memandu anak untuk mencuci tangan, berdoa sebelum makan, kemudian dilanjutkan

dengan kegiatan bermain. Kegiatan diakhiri dengan bernyanyi dan diskusi tentang

kegiatan satu hari.

3) Pelaksanaan model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) dengan materi sayur-

sayuran dan buah-buahan

Kegiatan pembelajaran dengan materi sayur-sayuran dan buah-buahan

berlangsung di dalam kelas. Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebunku,

kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama. Untuk

menggiring anak ke materi yang akan disampaikan dan menggali kemampuan kognisi

awal anak terlebih dahulu guru melakukan brainstorming dengan menceritakan tentang

macam-macam sayur dan buah-buahan. Untuk menanamkan nilai agama kepada anak

guru memancing anak dengan pertanyaan, “siapa menciptakan tumbuh-tumbuhan

anak-anak?”, “Siapa yang menurunkan hujan untuk menyirami sayur-sayuran dan

buah-buahan?”. Sebelum memasuki inti pembelajaran, guru mengajak anak melakukan

gerakan-gerakan sederhana dengan menggerakkan kepala, tangan, dan kaki dengan

menirukan gerakan pohon yang sepoi-sepoi dan tertiup angin kencang dari empat arah

yakni: utara, selatan, barat, dan timur. Kegiatan ini dilakukan untuk melatih fisik

motorik anak dan mengenalkan konsep arah.

Pada kegiatan inti, guru menceritakan kembali dan melakukan tanya jawab

dengan anak tentang sayur-sayuran dan buah-buahan sambil memperkenalkan macam

sayur dan buah asli yang disediakan. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih anak

membiasakan diri mengemukakan pikiran dan pendapatnya serta mengembangkan

Page 14: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

14

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

kemampuan bahasa anak. Kegiatan selanjutnya,guru membagi anak menjadi dua

kelompok (kelompok sayur dan kelompok buah. Guru meletakkan kartu gambar sayur

dan buah, buah asli, kartu nama buah dan sayur, dan kartu bilangan di atas meja. Secara

berpasangan dan bergantian dari kedua kelompok menyebutkan macam sayur dan buah

yang ada di atas meja. Dengan menggunakan buah-buahan (anggur, apel, pear, dan

lengkeng) di piring, guru memandu anak untuk mencocokkan kartu lambang bilangan

dengan jumlah buah yang ada di piring, selanjutnya secara bergantian setiap anak

melakukan pengurangan dan penambahan jumlah buah di piring, dan anak yang lain

yang memberikan kartu lambang bilangan yang sesuai. Kegiatan ini dilakukan untuk

mengembangkan kemampuan kognitif atau untuk menanamkan konsep pengurangan

dan penjumlahan pada anak. Untuk menanamkan konsep nama buah (kemampuan

bahasa), guru menyuruh anak memasangkan kartu nama buah dan sayur dengan kartu

gambar buah dan sayur yang ada di meja. Untuk menanamkan konsep rasa pada anak,

guru mengajak anak untuk mencoba rasa buah yang disediakan. Setiap buah yang

dicicipi anak dan menyebutkan rasa buah tersebut.

Kegiatan selanjutnya, guru membagikan lembar kerja kepada anak, kemudian

anak mencocokkan jumlah gambar buah dan sayur dengan lambang bilangan yang ada

di lembar kerja tersebut. Untuk melatih motorik halus sekaligus mengembangkan seni

anak, berdasarkan nama kelompok anak mewarnai gambar buah dan sayur. Pada

kegiatan ini anak diberikan kesempatan berkreasi memilih warna krayon yang disukai

untk mewarnai. Kegiatan inti diakhiri dengan menyanyikan lagu buah anggur.

Semua kegiatan yang dilakukan dalam bentuk permainan sehingga anak tidak

merasa bosan dan terbebani. Pada waktu istirahat/makan guru tetap memandu anak

untuk mencuci tangan, berdoa sebelum makan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

bermain. Kegiatan diakhiri dengan bernyanyi dan diskusi tentang kegiatan satu hari.

4) Pelaksanaan model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) dengan materi ikan

mas di kolam

Kegiatan pembelajaran dengan materi ikan mas di kolam berlangsung di dalam

kelas, proses pengamatan pun berlangsung di dalam kelas. Kegiatan diawali dengan

Page 15: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

15

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

menyanyikan lagu ikan di dalam kolam, kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan

salam dan berdoa bersama. Untuk menggiring anak ke materi yang akan disampaikan

dan menggali kemampuan kognisi awal anak terlebih dahulu guru melakukan

brainstorming dengan menceritakan tentang macam-macam ikan. Untuk menanamkan

nilai agama kepada anak guru memancing anak dengan pertanyaan, “siapa

menciptakan ikan anak-anak?”. Sebelum memasuki inti pembelajaran, guru mengajak

anak melakukan gerakan-gerakan sederhana dengan berjalan di atas papan titian

(latihan fisik untuk melatih keseimbangan tubuh anak).

Pada kegiatan inti pembelajaran guru memulai dengan menceritakan kembali

tentang ikan mas dan melakukan tanya jawab dengan anak. Kegiatan ini bertujuan

untuk melatih anak membiasakan diri mengemukakan pikiran dan pendapatnya serta

mengembangkan kemampuan bahasa anak. Guru meletakkan 2 toples besar yang berisi

ikan mas, dan mengajak anak mengamati ikan mas di toples. pada saat pengamatan

berlangsung, anak kelihatan sangat antusias, gembira dan santai mengamati gerak-

gerik ikan dan bertanya sendiri tentang berbagai hal yang berhubungan dengan ikan

yang diamatinya. Setiap anak diberikan kesempatan menghitung satu persatu ikan

sesuai pengamatannya dan menyebutkan warna ikan mas yang diamati. Pada saat

pengamatan berlangsung, guru menjelaskan ciri-ciri ikan secara umum kepada anak,

dan anak mengamati secara seksama ciri-ciri yang disebutkan itu. Untuk melatih

motorik anak, guru membagikan buku bergambar ikan dan anak mewarnai dengan

bebas sesuai kreasinya. Kegiatan inti diakhiri dengan bernyanyi dan berdoa.

Semua kegiatan yang dilakukan dalam bentuk permainan sehingga anak tidak

merasa bosan dan terbebani. Pada waktu istirahat/makan guru tetap memandu anak

untuk mencuci tangan, berdoa sebelum makan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

bermain. Kegiatan diakhiri dengan bernyanyi dan diskusi tentang kegiatan satu hari.

5) Pelaksanaan model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) dengan materi bebek

dan ayam

Kegiatan pembelajaran dengan materi bebek dan ayam berlangsung di dalam

kelas. Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu potong bebek angsa, kemudian

Page 16: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

16

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

dilanjutkan dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama. Untuk menggiring anak

ke materi yang akan disampaikan dan menggali kemampuan kognisi awal anak terlebih

dahulu guru melakukan brainstorming dengan menceritakan tentang bebek dan ayam.

Untuk menanamkan nilai agama kepada anak guru memancing anak dengan

pertanyaan, “siapa menciptakan binatang anak-anak?”. “siapa yang menciptakan bebek

dan ayam?” Sebelum memasuki inti pembelajaran, guru mengajak anak melakukan

gerakan-gerakan sederhana dengan menirukan gerakan bebek berjalan dan ayam

mengepakkan sayap sambil menirukan suaranya.

Kegiatan inti diawali dengan guru menceritakan kembali tentang bebek dan

ayam dengan menggunakan buku cerita bergambar bebek dan ayam. Guru memancing

pengetahuan anak dengan menyuruh anak menyebutkan sebanyak-banyaknya

binatang/hewan yang diketahui. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih daya ingat dan

melatih anak berfikir serta mengembangkan kemampuan bahasa anak. Pengembangan

kemampuan kognitif dilatihkan dengan memperlihatkan gambar bebek dan ayam, anak

menghitung sesuai dengan jumlah gambar yang diperlihatkan. Guru melakukan

pengurangan dan penambahan kartu gambar bebek dan ayam dan anak menyebutkan

hasil pengurangan dan penambahan dengan mengambil kartu bilangan kemudian

menyebutkannya.

Guru membagi anak menjadi empat kelompok, nama kelompok ditentukan

sendiri oleh kesepakatan anak di kelompoknya. Selanjutnya, guru menyiapkan karton

segi empat dan sedotan minuman yang berwarna warni. Anak mencipta kandang bebek

dan ayam dengan menempelkan sedotan minuman yang telah dipotong-potong pada

karton tersebut. Setiap kelompok menghasilkan satu kandang ayam. Hasil kerja

kelompok disimpan di lemari hasil kerja anak. Kegiatan inti diakhiri dengan permainan

jalan bebek, kelompok yang paling menyerupai bebek berjalan dianggap sebagai juara

Semua kegiatan yang dilakukan dalam bentuk permainan sehingga anak tidak

merasa bosan dan terbebani. Pada waktu istirahat/makan guru tetap memandu anak

untuk mencuci tangan, berdoa sebelum makan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

bermain. Kegiatan diakhiri dengan bernyanyi dan diskusi tentang kegiatan satu hari.

Page 17: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

17

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

6) Pelaksanaan model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) dengan materi bagian-

bagian tanaman

Kegiatan pembelajaran dengan materi bagian-bagian tanaman berlangsung di

dalam dan di luar kelas. Kegiatan diawali dengan menyanyikan lagu kebunku,

kemudian dilanjutkan dengan mengucapkan salam dan berdoa bersama. Untuk

menggiring anak ke materi yang akan disampaikan dan menggali kemampuan kognisi

awal anak terlebih dahulu guru melakukan brainstorming dengan menceritakan tentang

tanaman dan bagian-bagiannya. Untuk menanamkan nilai agama kepada anak guru

memancing anak dengan pertanyaan, “siapa menciptakan tanaman anak-anak?”.

“Siapa yang memberikan hidup pada tanaman?” Sebelum memasuki inti pembelajaran,

guru mengajak anak melakukan gerakan-gerakan sederhana dengan menirukan

gerakan tanaman yang terkena angin (sepoi-sepoi, angin kencang) dengan lincah.

Kegiatan ini bertujuan untuk melatik fisik motorik anak.

Kegiatan inti diawali dengan guru menyiapkan kartu gambar bagian-bagian

tanaman, bagian-bagian tanaman yang terdiri dari daun, batang, akan, buah dan bunga

di atas meja. Guru menceritakan kembali tentang bagian-bagian tanaman sambil

memperlihatkan gambar bagian-bagian tanaman dan anak menyebutkan bagian

tanaman yang diperlihatkan. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih daya ingat dan

kemampuan berfikir anak. Pada saat anak menyebutkan gambar, guru menggambar

kembali di papan tulis dan menuliskan nama gambar bagian tanaman yang digambar.

Kegiatan selanjutnya guru menyuruh anak ke depan secara bergantian, dan menyuruh

anak memegang bagian-bagian tanaman yang disebutkan guru. Kegiatan ini bertujuan

untuk menanamkan konsep nama bagian-bagian tanaman pada anak. Untuk

memperdalam konsep pada anak, guru membawa anak ke taman dan mengamati

langsung bentuk daun, bunga, batang, dan akar.

Setelah pengamatan berlangsung, anak masuk kembali di kelas. Guru

membagikan lembar kerja kepada anak dan anak memasangkan gambar bagian-bagian

tanaman dan tulisannya, dan selanjutnya anak mewarnai gambar tersebut. Kegiatan ini

bertujuan mengembangkan kemampuan kognitif, fisik motorik halus dan seni anak.

Page 18: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

18

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

Kegiatan inti diakhiri dengan berpegangan tangan bersama kemudian bernyanyi.

Semua kegiatan yang dilakukan dalam bentuk permainan sehingga anak tidak merasa

bosan dan terbebani. Pada waktu istirahat/makan guru tetap memandu anak untuk

mencuci tangan, berdoa sebelum makan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan

bermain. Kegiatan diakhiri dengan bernyanyi dan diskusi tentang kegiatan satu hari.

b. Gambaran pelaksanaan pada kelompok kontrol

Pada proses pembelajaran di kelas kontrol dilaksanakan dengan enam kali

pertemuan dengan materi yang diambil mulai dari pertemuan pertama sampai keenam

berturut-turut: materi panca indera, rumahku, sayur-sayuran dan buah-buahan, ikan

mas di kolam, bebek dan ayam dan materi bagian-bagian tanaman. Proses

pembelajaran di kelas kontrol berlangsung seperti hari-hari sebelumnya, dalam arti

bahwa tidak ada perbedaan perlakuan dengan model yang selama ini guru berikan

dengan model baru saat penelitian berlangsung. Pada proses pembelajaran semua

materi yang diberikan menggunakan alat atau media pembelajaran berupa gambar atau

foto (abstrak). Pada materi panca indera anak diajak mengenali panca inderanya

masing-masing melalui gambar dan guru menjelaskan fungsi masing-masing setiap

bagian. Begitu pula pada proses pembelajaran dengan materi rumahku, sayur-sayuran

dan buah-buahan, ikan mas di kolam, bebek dan ayam dan materi bagian-bagian

tanaman. Guru menjelaskan materi dengan menggunakan gambar, ataupun potongan

geometri, dan diakhiri dengan mewarnai gambar.

Proses pembelajaran di kelas kontrol, terlihat bahwa anak terlihat antusias

hanya pada 5-15 menit pertama, setelah itu sebagian anak sudah mulai mondar-mandir,

keluar ruangan, merengek ke gurunya, meliuk-liukkan badan sambil malas-malasan,

ada yang berbaring di meja, memilih ngobrol dengan temannya ketimbang

memperhatikan materi yang disampaikan gurunya. Anak kelihatan bersemangat lagi

pada saat anak disuruh mengambil pensil atau krayon di loker masing-masing,

kemudian mewarnai gambar.

Page 19: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

19

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

Secara umum proses pembelajaran dengan di kelas kontrol terlaksana sesuai

dengan skenario pembelajaran yang telah disusun sebelumnya (lampiran 4). Dari hasil

pengamatan yang dilakukan pada setiap sesi pembelajaran terlihat bahwa anak

mengikuti pembelajaran sesuai dengan instruksi guru. Hal ini disebabkan pada setiap

materi yang diberikan belum didukung oleh media pembelajaran yang interaktif dan

variatif, sehingga anak cenderung pasif dalam menerima setiap materi. Proses

pembelajaran umumnya berlangsung secara klasikal.

A. Pembahasan Hasil Penelitian

Model pembelajaran jaring laba-laba (webbed) memungkinkan anak untuk

mengembangkan pengetahuan, keterampilan penuh dalam suasana belajar yang

menyenangkan karena pembelajaran dengan model ini sesuai dengan minat anak. Anak

bukan lagi sebagai objek pembelajaran, namun bisa juga berperan sebagai tutor bagi

teman sebayanya. Penggunaan model pembelajaran jaring laba-laba membantu

keefektifan proses pembelajaran dan mengarahkan perhatian anak untuk

berkonsentrasi terhadap materi yang diberikan karena setiap tema yang dibahas

melibatkan berbagai bidang pengembangan yang dilakukan dengan berbagai variasi

pembelajaran sehingga anak tidak cepat bosan dan lebih mudah memahami dan

mengingat informasi. Model pembelajaran inilah yang mampu memberikan

pengalaman nyata dan bermakna bagi anak usia dini.

Selama proses penelitian berlangsung, pada kelompok anak yang menggunakan

model pembelajaran jaring laba-laba (webbed), anak-anak terlihat sangat antusias

mengikuti setiap sesi pembelajaran. Pada kegiatan praktek membuat rumah dari

potongan geometri misalnya, ketertarikan anak ketika mereka diberi kesempatan untuk

menggunakan potongan geometri dari berbagai warna, sehingga anak dengan senang

dapat membuat rumah sesuai dengan warna kesukaannya masing-masing, dan anak

diajak bereksplorasi dalam kegiatan ini. Demikian pula pada kegiatan pengamatan ikan

mas di toples. Anak dengan sangat antusias mengamati gerak-gerik ikan mas dan

bertanya sendiri tentang berbagai hal yang berhubungan dengan ikan yang diamatinya

Page 20: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

20

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

serta secara bergantian menghitung ikan yang ada di toples tersebut. Kegiatan

menyenangkan yang lain juga nampak pada saat mengamati bagian-bagian tanaman

dan pada tema sayur-sayuran dan buah-buahan, dimana anak pada kegiatan ini diberi

kesempatan untuk mencicipi berbagai macam rasa buah-buahan.

Salah satu prinsip yang sesuai untuk pembelajaran anak usia dini adalah proses

pembelajaran yang dilaksanakan secara terpadu, holistik dan integratif artinya kegiatan

belajar yang diberikan kepada anak tidak terpisah menjadi bagian-bagian seperti

pembidangan dalam pembelajaran, melainkan terpadu dan menyeluruh, terkait antara

satu bidang dengan bidang yang lainnya. Selain itu aktifitas belajar yang dilakukan

anak perlu melibatkan aktifitas fisik dan mental, sehingga potensi anak dapat

dikembangkan secara optimal dan lebih bermakna bagi anak.

Dari beberapa model pembelajaran terpadu, model yang dianggap paling sesuai

dengan karakteristik perkembangan anak usia dini adalah model pembelajaran jaring

laba-laba (webbed). Model ini merupakan suatu model yang melibatkan beberapa

bidang pengembangan secara terpadu dan sangat cocok diterapkan pada anak usia dini

karena pada umumnya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai keutuhan

(holistik). Perkembangan fisiknya tidak pernah dapat dipisahkan dengan

perkembangan mental, sosial, dan emosional. Dengan model pembelajaran jaring laba-

laba pada anak usia dini di Taman kanak-kanak dapat membangun pengetahuan pada

anak dan mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Dengan demikian dalam

kegiatan mengajar sebaiknya menggunakan model pembelajaran jaring laba-laba

(webbed).

Page 21: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

21

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

V. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data dan uji stastistik pada pembahasan yang telah

diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: Gambaran pelaksanaan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran jaring laba-laba didasarkan

pada aspek perkembangan anak dengan menekankan pada tema yang diminati anak,

dari tema itu diciptakan aktivitas bermain dan belajar yang mendukung perkembangan

anak, Dari hasil penciptaan kondisi pembelajaran yang melibatkan berbagai bidang

pengembangan dilakukan dengan berbagai pendekatan pengembangan kognitif anak

(konvergen dan divergen). Hasil akhir yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat

interaksi, persepsi, dan refleksi terhadap konsep yang dipelajari anak.

Page 22: ABSTRAK - lpmpsulsel.net Pembelajaran... · Pelaksanaan Pembelajaran Dengan ... baik kelompok A maupun kelompok B, (2) ... dan (6) menyusun rencana kegiatan harian

22

http://www.lpmpsulsel.net/v2/index.php?option=com_content&view=article&id=363:pembelajaran-jaring-laba-

lba&catid=42:ebuletin&Itemid=215

Artikel E-Buletin Edisi Juli 2015 ISSN. 2355-3189

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, S. 2006. Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Universitas Terbuka.

. 2009. Manajemen Penelitian. Cetakan Kesepuluh. Jakarta: Rineka

Cipta

Charner, Kathy dkk. 2005. Brain Power (Permainan Berbasis sentra Pembelajaran).

Terjemahan oleh Dian Pertiwi. Erlangga.

Depdiknas. 2007a. Kerangka Dasar Kurikulum PAUD. Direktorat PAUD. Direktorat

Pembinaan TK dan SD. Universitas Negeri Jakarta (UNJ).

. 2007b. Pedoman Pembelajaran Bidang Kognitif Di Taman Kanak-Kanak.

Jakarta. Direktorat Pembinaan TK dan SD

Hurlock, Elizabeth B. 1988. Perkembangan Anak. (Edisi Keenam). Terjemahan oleh

Meitasari T & Muslichah Z. Jakarta: Erlangga.

Isjoni. 2010. Model Pembelajaran Anak Usia Dini. Alfabeta. Bandung.

Kemendiknas. 2010. Kurikulum Taman Kanak-Kanak: (Pedoman Pengembangan

Program Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Dirjen. Jakarta:

Direktorat Pembinaan TK dan SD.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R &D). Bandung: Alfabeta.

Sujiono. 2008. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.

. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. (Cetakan Pertama)

Jakarta: Macanan Jaya Cemerlang.

. 2010. Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan Jamak. Jakarta: Indeks.

Sukayati. 2004. Pembelajaran Tematik Di SD Merupakan Terapan Dari

Pembelajaran Terpadu. Yogyakarta: Depdiknas. PPPG Matematika.

Syaodih, Ernawulan, dkk. 2009. Bahan Belajar Mandiri Tematik SD Kelas Awal:

Bahan Belajar Mandiri BERMUTU. Jakarta: Depdiknas. Dirjen PMPTK.

Direktorat Pembinaan Diklat.

Trianto. 2009. Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: Prestasi

Pustaka.