Upload
pocutindah
View
38
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
etika
Citation preview
Etika Penelitian dan Penulisan Karya IlmiahBidang Kedokteran dan KesehatanTaufik Suryadi
Tujuan Instruksional TIU :
Setelah mempelajari topik berikut mahasiswa diharapkan dapat menerapkan prinsip-prinsip etika dalam melaksanakan penelitian dan penulisan karya ilmiah bidang kesehatan
TIK: Setelah menyelesaikan acara perkuliahan, mahasiswa
diharapkan dapat: Menjelaskan prinsip etika umum yang melandasi etika
penelitian kesehatan kesehatan. Menjelaskan prinsip dasar perlindungan pada penelitian yang
menggunakan manusia atau hewan sebagai subjek. Menjelaskan aspek etika penelitian dalam setiap tahapan
penelitian di bidang kesehatan. Menjelaskan aspek etika dalam penulisan karya ilmiah di
bidang kedokteran dan kesehatan.
Prinsip Etika Umum sebagai Landasan Etika Penelitian Kesehatan
Penelitian kesehatan yang mengikutsertakan manusia sebagai subjek penelitian tidak boleh melanggar standar etika universal.
Pada aspek tertentu, seperti otonomi perorangan dan informed consent harus mempertimbangkan nilai budaya setempat.
Prinsip etika umum : Respect for person Beneficence & Non-maleficence Justice
Respect for Person
Prinsip menghormati harkat martabat manusia Bentuk penghormatan terhadap martabat manusia sebagai
pribadi yang memiliki kebebasan kehendak atau memilih dan sekaligus bertanggung jawab secara pribadi terhadap keputusannya sendiri
Prinsip ini bertujuan : Menghormati otonomi
Mempersyaratkan manusia yang mampu menalar pilihan pribadinya harus diperlakukan dengan menghormati kemampuannya untuk mengambil keputusan mandiri (self-determination)
Melindungi manusia yang otonominya terganggu atau kurang Mempersyaratkan bahwa manusia yang berketergantungan (dependent)
atau rentan (vulnerable) perlu diberikan perlindungan terhadap kerugian atau penyalahgunaan (harm and abuse)
Beneficence
Prinsip berbuat baik, menyangkut kewajiban membantu orang lain dilakukan dengan mengupayakan manfaat maksimal dengan kerugian minimal.
Diikutsertakannya subjek manusia dimaksudkan untuk membantu tercapainya tujuan penelitian
Prinsip ini mempersyaratkan bahwa: Risiko peneiltian harus wajar (reasonabel) dibandingkan
manfaat yang diharapkan Desain penelitian harus memenuhi persyaratan ilmiah
(scientification sound) Para peneliti mampu melaksanakan penelitian dan
sekaligus mampu menjaga kesejahteraan subjek penelitian Diikuti prinsip do no harm (non-maleficence : tidak
merugikan) yang menentang sengaja merugikan subjek penelitian.
Non-maleficence
Prinsip non-maleficence, menyatakan bahwa jika orang tidak dapat melakukan hal-hal yang bermanfaat, maka setidaknya jangan merugikan orang lain.
Prinsip tidak merugikan bertujuan agar subjek penelitian tidak diperlakukan sebagai sarana dan memberikan perlindungan terhadap tindakan penyalahgunaan
Justice
Prinsip etika keadilan mengacu pada kewajiban etik untuk memperlakukan setiap orang (sebagai pribadi otonom) sama dengan moral yang benar dan layak dalam memperoleh haknya.
Asas ini mengisyaratkan bahwa segala kerugian yang terjadi maupun manfaat yang didapatkan dari penelitian hendaknya dapat tersebar adil di antara golongan yang diikutsertakan dalam penelitian.
Perbedaan dalam distribusi beban dan manfaat hanya dapat dibenarkan dan dipertanggungjawabkan, jika didasarkan pada perbedaan yang relevan secara moral antara orang-orang yang diikutsertakan. Salah satu perbedaan perlakuan tersebut adalah kerentanan (vulnerability), antara lain : Ketidakmampuan melindungi kepentingan sendiri Kesulitan memberikan informed consent Kurang kemampuan menentukan pilihan untuk meperoleh pelayanan kesehatan
(bisa karena mahal, tergolong muda atau berkedudukan rendah pada hirarki kelompoknya).
Untuk itu diperlukan ketentuan khusus untuk melindungi hak dan kesejahteraan subjek.
Etika dalam setiap tahapan penelitian
Setiap penelitian akan melalui beberapa tahapan, seperti berikut : Persiapan penelitian (penyusunan proposal) Pengumpulan data Pengolahan data Penulisan hasil Publikasi
Etika penelitian pada tahap persiapan
Pada tahapan persiapan sebaiknya: Para peneliti (dosen atau mahasiswa) harus
menyadari bahwa penelitian merupakan salah satu Tri Darma Perguruan Tinggi, dimana mewajibkan setiap stafnya untuk mengadakan penelitian.
Peneliti harus menemukan masalah dengan menelususri kepustakaan yang ada.
Peneliti wajib menghargai : peneliti lain materi yang diteliti institusi di mana penelitian diadakan
Etika yang dilakukan pada tahap pengumpulan data
Pada subjek manusia Dilakukan oleh peneliti yang berpengalaman dan berkualitas tinggi dalam
bidangnya Mempunyai usulan penelitain yang jelas (tujuan, alasan mengapa dilakukan pada
manusia, desain, seleksi penderita, risiko yang mungkin terjadi, dosis, efek samping obat, lama penelitian, metode statistik yang digunakan, kriteria penghentian penelitian dan kriteria drop out)
Memiliki informed consent dari subjek yang terlibat dan kelayakan etik dari KEP. Dilakukan atas dasar HAM dan sukarela, subjek ikut tanpa ada paksaan dan
setiap saat berhak menyatakan keluar dari penelitian tersebut. Dilaksanakan atas dasar tanggungjawab. Selain harus mahir dalam bidangnya,
dilandasi studi kepustakaan yang memadai, baik atas dasar penelitian pada subjek manusia maupun hewan sebelumnya.
Peneliti tidak boleh menghentikan penelitian tanpa dasar kepentingan subjek yang diteliti, lebih-lebih bila penelitian tersebut merugikan manusia.
Atas dasar risiko-manfaat yang diperkirakan lebih menguntungkan subjek yang diteliti
Disediakan fasilitas yang dapat mengatasi segala kemungkinan yang tidak diinginkan yang dapat timbul selama atau sesudah penelitian
INFORMED CONSENT
Informed consent (IC) atau Persetujuan Setelah Penjelasan (PSP) adalah pilihan sukarela seseorang untuk berpatisipasi dalam penelitian setelah mendapat penjelasan dan telah memahami seluruh aspek penelitian yang relevan dengan keputusannya untuk berpartisipasi
Persyaratan Umum Pada semua penelitian kedokteran pada manusia,
peneliti harus memperoleh IC perorangan (individual IC) dari calon subjek penelitian
Informasi harus disampaikan dalam bahasa yang dimengerti oleh calon subjek atau wakilnya
Peneliti tidak boleh melaksanakan penelitian pada subjek penelitian sebelum mendapat IC dari subjek yang bersangkutan
Rekam Medis (Medical record) dan spesimen biologik yang terhimpun pada pelayanan klinik hanya dapat digunakan untuk penelitian tanpa IC dari pasien atas persetujuan KEPK
Unsur Informasi kepada calon subjekpenelitian. Penjelasan bahwa partisipasi adalah sukarela, bukan
karena peransang atau paksaan. Penjelasan tentang tujuan, prosedur penelitian, jumlah
subjek yang ikut serta dan perkiraan lama berpartisipasi. Semua manfaat bagi subjek atau orang lain yang
diharapkan dari penelitian, termasuk sumbangan khazanah ilmu pengetahuan.
Semua resiko, rasa nyeri, rasa tidak nyaman dan kerugian yang dapat diperkirakan sebelumnya.
Pemberitahuan mengenai prosedur alternatif terhadap keikutsertaannya
Unsur Informasi kepada calon subjekpenelitian. Siapa yang dihubungi jika ada pertanyaan tentang
penelitian dan hak-hak subjek. Siapa yang dihubungi jika subjek mengalami hal yang
tidak diharapkan yang terkait dengan penelitian. Semua konpensasi atau pelayanan medik jika terjadi
akibat yang tidak diinginkan. Subjek dapat berhenti berpartisipasi setiap waktu, tanpa
ada penalty atau kehilangan keuntungan. Pernyataan yang menjelaskan sejauh mana privacy dan
kerahasiaan pribadi akan dijaga
Etika yang dilakukan pada tahap pengumpulan data
Pada subjek hewan : Sebelum melakukan penelitian pada manusia, hendaknya penelitian
terlebih dahulu pada hewan dengan memeperhatikan: Hewan uji hendaknya :
Dipelihara hidup dan kesehatannya dengan baik Tidak boleh dianiaya atau disakiti Setelah selesai, kalau memang perlu dibunuh, bunuhlah dengan baik
Hasil penelitian hendaknya dicatat dengan cermat Referensi utama Deklarasi Helsinki butir 11 dan 12
Butir 11 :“Medical research involving human subjects must conform to generally accepted scientific principles, be based on a thorough knowledge of the scientific literature, other relevant sources of information, and on adequate laboratory and, where appropriate, animal experimentation”.
Butir 12 :“Appropriate caution must be exercised in the conduct of research which may affect the environment, and the welfare of animals used for research must be respected”.
Pada subjek hewan..... Sarana untuk menghilangkan segi-segi tidak manusiawi (inhumane) pada
penggunaan & telah memberi dasar untuk perumusan per-UU di beberapa wilayah negara di dunia, misal Eropa Union, dengan Konsep 3R: Replacement
Memilih hewan yang kurang rasa atau tidak rasa Didukung dengan adanya teknologi biakan sel/jaringan & stem cell.
Reduction Mengurangi atau menghilangkan sejauh mungkin rasa nyeri yang diderita hewan
percobaan. Refinement
Mengurangi sampel hewan, supaya hewan yang digunakan sesedikit mungkin. Meningkatkan mutu desain eksperimen dengan memanfaatkan ilmu statistik. Penggunaan hewan coba dalam jumlah besar tidak dapat diterima, misal pada uji
LD50 praktis ditinggalkan di seluruh dunia
Etika yang dilakukan pada tahap pengumpulan data.........
Pada subjek hewan..... KNEPK, pada tahun 2004, mensyaratkan pengaturan penggunaan
hewan percobaan pada penelitian kesehatan supaya dapat dipertanggungjawabkan sebagai beirkut: Tiap peneiltian kesehatan dengan hewan percobaan wajib mengajukan
protokolnya kepada KEPK untuk mendapat persetujuan etik. Protokol tersebut disertai surat pimpinan lembaga Penilaiannya menggunakan konsep 3R Protokol dilampiri persetujuan dari komisi ilmiah, menyatakan penelitian
memenuhi semua persyaratan ilmiah Prosedur dan tata cara penilaian = penilaian protokol penelitian dengan subjek
manusia Paling sedikit anggota KEPK harus ada dokter hewan Keseimbangan risiko dan manfaat
Etika yang dilakukan pada tahap pengumpulan data.........
Pada subjek hewan..... Hewan percobaan mengutamakan hewan dengan sensitivitas neurofisiologik
dan tingkat skala evolusi yang terendah. Diupayakan semaksimal mungkin mengurangi rasa nyeri, ketidaknyamanan
dan kesusahan bagi hewan percobaan Jumlah hewan percobaan sesedikit mungkin
Di lembaga terdapat dokter hewan yang bertanggungjawab tentang penanganan dan pemeliharaan hewan percobaan.
Pembelian, transport, pemeliharaan, pakan, kandang, air, sanitasi, suhu, kelembaban harus memenuhi persyaratan dan dipantau selama penelitian
Penanganan hewan percobaan selama penelitian dan pengorbanan pada akhir penelitian harus dilakukan secara hewani.
Cara mematikan dan membuang bangkai harus dijelaskan dalam protokol. Peneliti dan tenaga penunjang harus memiliki kemampuan memadai tentang
pemeliharaan dan penangangan hewan percobaan yang hewani. Proposal harus memuat cukup penjelasan supaya dapat diisi dengan baik
Etika yang dilakukan pada tahap pengumpulan data.........
Etika yang dilakukan pada tahap pengelolaan data
Tentukan siapa yang berhak terhadap hasil penelitian tersebut intelectual property. Siapa principal investigator/ketua pelaksana Ide siapa Sumber dana
Semua data individu hasil penelitian harus dirahasiakan
ETIKA PENULISAN ILMIAH
Prinsip Dasar (Filosofi)• Ilmu pengetahuan sifatnya universal
• Manfaat hasil penelitian :
• Sumber acuan peneliti lain
• Stimulasi ilmuwan lain untuk dikembangkan
• Saling isi dengan hasil peneliti lain
• Perlu tanggapan balik
• Tidak ada kerahasiaan
• Meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat
• Komunikasi antar ilmuwan
Bentuk tulisan hasil penelitian :
• Laporan hasil penelitian
• Makalah ilmiah (publikasi)
Komponen dalam Tulisan Ilmiah
• Materi penelitian
• Sistem penulisan
• Publikasi
Masing-masing komponen perlu etika-etika yang meliputi (mendasari) ketiganya : Kejujuran
Materi Penelitian :• Peneliti harus berdiri di atas fakta/ data yang benar dan nyata bukan fiktif
• Haram manipulasi data (penelitian,
penyajian & pengolahan)
• Haram manipulasi tindakan penelitian
Sistematika Penulisan Ilmiah:• Judul makalah
• Nama para penulis
• Alamat instansi tempat bekerja
• Ringkasan
• Pendahuluan
• Bahan dan cara kerja
• Hasil & pembahasan
• Kesimpulan
• Ucapan terimakasih dan Daftar Pustaka
Judul: Singkat, padat, jelas dan cermat, tidak bombastik, berbau iklan sesuai materi dan cakupan penelitian
Nama :• Ditulis yang benar-benar meneliti dari awal sampai akhir
• Mencantumkan nama lain yang terkenal atau kepala instansi
yang tidak lakukan penelitian tidak etik
• Setiap orang yg namanya ditulis harus mengetahui
• Urutan nama bukan atas dasar senioritas, tetapi besar kecil
perannya dalam penelitian
• Setiap nama bertanggungjawab terhadap isi dan bentuk makalah
Nama Instansi : Bukan alamat rumah
Ringkasan : Urutan & isi sesuai dgn naskah lengkap
Pendahuluan :
• Latar belakang masalah – kutipan harus
disebutkan asalnya – dikutip secara benar
• Sistematik – informatif – Bahasa yg sederhana
– Langsung (tidak berputar)
Bahan dan cara
• Setiap prosedur diuraikan secara rinci, jelas, tepat
dan jujur, tanpa ada yang dirahasiakan
• Bahasa komunikatif – mudah dipahami – dapat
diulang orang lain dengan benar
• Identitas subjek penelitian dijaga hak pribadinya
• Untuk memuat foto subjek penelitian harus dapat
ijin dahulu
Hasil :• Penyajian data mudah dipahami
• Data harus benar-benar hasil penelitian – bukan karya orang lain – bukan fiktif – tanpa manipulasi
• Data dalam bentuk tabel/ grafik/ gambar dll.
• Analisis statistik : tepat – tanpa manipulasi
sehingga menjadi bermakna
Diskusi :
• Bahan diskusi harus terkait dengan materi
• Diskusi : Objektif, sopan, argumentasi jelas
• Tidak tonjolkan diri : “Saya” diganti “penulis”
• Tidak merendahkan pendapat orang lain
• Tidak menyerang pribadi orang lain
Kesimpulan :
• Dibuat berdasarkan fakta dan hasil pembahasan
• Tidak boleh ditambah dan dikurangi
Ucapan Terimakasih
• Hanya diberikan kepada yang berhak
• Tidak boleh ada yang terlupa
Daftar Pustaka
• Semua bacaan yang diacu harus dicantumkan
• Tidak etik mencantumkan bahan bacaan yg
tidak diacu hanya untuk menambah jumlah
daftar pustaka
• Jangan sampai salah menulis nama orang, dalam
naskah maupun daftar pustaka
Etik Publikasi :
• Publikasi hanya sekali
• Dikirim kepada satu jurnal
• Bila ingin untuk mempublikasikan dijurnal lain harus minta
ijin dahulu pada jurnal yang telah memuat
• Publikasi naskah yang telah dipresentasikan pada seminar/
konggres harus minta ijin
• Suatu penelitian adalah utuh : Publikasi dengan memecah
penelitian untuk memperbanyak KUM – tidak etik
• Penyajian data yang sama hanya dibumbui argumen lain
supaya kelihatan beda, tidak etik.
Judul : Proporsional, jangan bombastis, hindari unsur promotif.
Pengarang : Penulis (author) adalah orang yang “betul-betul” membuat sendiri
makalah, dengan masukan dari para penulis pembantu (co-author) bila ada.
Urutan nama penulis, hendaknya disesuaikan dengan peran serta para penulis pembantu
Penulis tidak boleh menuliskan identitas penderita. Pemuatan foto harus seijin penderita dan harus memegang prinsip etika dengan memberi tutup mata dan bagian tertentu penderita, kecuali apabila letak kelainan penyakit ditekankan pada mata atau bagian vital lainnya.
Atas ijin peneliti/penulis, hasil penelitian dapat disalin dalam bahasa asing, dengan menyebutkan nama penterjemahnya
Etika yang dilakukan pada tahap penulisan makalah hasil penelitian
Makalah tidak boleh dipublikasikan dua kali dan tidak dibenarkan mempublikasikan satu makalah dalam dua tempat.
Bila ingin mempublikasikan ulang padahal sudah diterbitkan oleh penerbit terdahulu, maka penulis harus mendapat ijin tertulis dari penerbit pertama.
Termasuk hal tidak etis, antara lain : Suatu hasil penelitian merupakan suatu kesatuan yang utuh,
tetapi dipublikasikan menjadi beberapa makalah kecil dengan tujuan kumnya menjadi banyak
Peneliti membuat berbagai makalah padahal data yang dipergunakan sama saja dan hanya diberikan variasi atau tambahan sedikit.
Mengambil data orang lain seperti tabel, grafik, foto, gambar tidak meminta ijin dan tidak pula menyebutkan sumbernya.
Etika yang dilakukan pada tahap publikasi hasil penelitian
COMPETITION→ MISCONDUCTS
PLAGIARISM: presenting others claiming implicitly or explicitly as his / her own
FALSIFICATION : changing or selecting data to obtain desired result, mispresenting evidence or facts mispresenting authorship
FABRICATION : Presenting data that do not exist
OTHER SERIOUS DEVIATION in Proposing, Conducting, Reporting
Pustaka Anonim, 2004, Pedoman Nasional Etik Penelitian
Kesehatan, Komisi Nasional Etik Penelitian Kesehatan, Departemen Kesehatan RI.
Sambas Wiradisuria, 2002, Peranan Komisi Etik Penelitian Kedokteran dalam Upaya Ikut Meningkatkan Mutu Penelitian di Indonesia, Makalah dalam Pertemuan Ilmiah Nasional Bioetika dan Humaniora di Bandung, 29 November-1 Desember 2002.
Troeboes Poerwadi, 2005, Etika Penelitian dalam Kajian Bioetika-2005, Universitas Airlangga Surabaya, Hal. 53-93.