23
8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 1/23 Henny Sanulita/108651519100 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat Raychelle Harris , Heidi M Holmes , Donna M Mertens . Sign Language Studies . Washington: Winter 2009 . Vol. 9, Iss. 2; pg. 104, 29 pgs Abstrak (Rangkuman) Kode etik ada bagi kebanyakan asosiasi profesional yang anggotanya melakukan penelitian pada, untuk atau dengan komunitas bahasa isyarat. Bagaimanapun, kode etik ini bisu sehubungan dengan kebutuhan untuk membentuk etika penelitian dari sisi budaya, sebuah permasalahan dari kepentingan khusus komunitas bahasa isyarat. Para ilmuwan yang menulis dari perspektif feminis, pengguna asli, dan para pembela hak asasi manusia telah sama-sama menunjukkan ketidak puasan yang serupa terhadap kekurangan mereka akan representasi dalam perbincangan tentang etika penelitian. Para anggota dari komunitas bahasa isyarat dan pembela mereka dapat mempelajari dari pihak-pihak lain yang juga turut andil dalam perjuangan ini dan memberi kontribusi cukup banyak untuk topik ini. Kami mengajukan perkembangan bagi ketentuan komunitas bahasa isyarat (S!"#$ sebagai media untuk melakukan penelitian oleh, untuk, dan dengan komunitas bahasa isyarat. (%BS"#%K P&B'K%S'$ "eks Penuh ak cipta %merican %nnals of )eaf *inter + rang-orang tuna rungu mencerminkan perbedaan dalam keberagaman yang ditemui dalam populasi pada umumnya, dengan lapisan tambahan berupa kompleksitas yang berhubungan dengan le/el dan tipe ketulian, keadaan pendengaran orang tua, akses dan kemampuan untuk menggunakan alat bantu, penggunaan bahasa berdasarkan isyarat0 atau suara, dan penggunaan bahasa isyarat yang bisa dipahami secara /isual. Kompleksias tersebut menyebabkab tantangan yang cukup sulit untuk menjalakan etika penelitian karena permasalahan tentang kekuatan yang melingkupi warisan budaya dan linguisik pada komunitas tuna rungu. add (+1, melalui media cetak$ mengajukan penerapan model teori poskolonial dan linguistik budaya sebagai cara untuk memahami dan menunjukkan aspek yang rumit dari komunitas tuna rungu ()0 deaf$ ini dalam penelitian yang bertanggung jawab secara etis. 2 ebih jauh lagi, dia berspekulasi bahwa model etika penelitian dalam komunitas "una #ungu diuamakan kepada komunitas Bahasa 'syarat karena hal tersebut merepresentasikan sebuah 3 Budaya Kohektifis dimana para partisipan terikat satu sama lain melalui tradisi budaya, keyakinan, aksi dan tanggung jawab yang serupa, - baik secara perseorangan maupun berkelompok. 3 + "ujuan dari artikel ini sdalah untuk mengeksplorasi makna dari etika penelitian dibawah payung budaya Komunitas Bahasa 'syarat melalui pemeriksaan secara kritis dari sisi ilmu pengetahuan berhubungan dengan refesensi istilah 1

Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 1/23

Henny Sanulita/108651519100

Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

Raychelle Harris , Heidi M Holmes , Donna M Mertens . Sign Language Studies . Washington: Winter

2009 . Vol. 9, Iss. 2; pg. 104, 29 pgs

Abstrak (Rangkuman)

Kode etik ada bagi kebanyakan asosiasi profesional yang anggotanya melakukan penelitian pada, untuk atau dengan komunitas bahasa isyarat. Bagaimanapun, kode etik ini bisusehubungan dengan kebutuhan untuk membentuk etika penelitian dari sisi budaya, sebuah

permasalahan dari kepentingan khusus komunitas bahasa isyarat. Para ilmuwan yang menulisdari perspektif feminis, pengguna asli, dan para pembela hak asasi manusia telah sama-samamenunjukkan ketidak puasan yang serupa terhadap kekurangan mereka akan representasidalam perbincangan tentang etika penelitian. Para anggota dari komunitas bahasa isyarat dan

pembela mereka dapat mempelajari dari pihak-pihak lain yang juga turut andil dalam perjuangan ini dan memberi kontribusi cukup banyak untuk topik ini. Kami mengajukan perkembangan bagi ketentuan komunitas bahasa isyarat (S !"#$ sebagai media untukmelakukan penelitian oleh, untuk, dan dengan komunitas bahasa isyarat. (%BS"#%KP&B 'K%S'$

"eks Penuh

ak cipta %merican %nnals of )eaf *inter +

rang-orang tuna rungu mencerminkan perbedaan dalam keberagaman yang ditemui dalam

populasi pada umumnya, dengan lapisan tambahan berupa kompleksitas yang berhubungan

dengan le/el dan tipe ketulian, keadaan pendengaran orang tua, akses dan kemampuan untuk

menggunakan alat bantu, penggunaan bahasa berdasarkan isyarat0 atau suara, dan

penggunaan bahasa isyarat yang bisa dipahami secara /isual. Kompleksias tersebut

menyebabkab tantangan yang cukup sulit untuk menjalakan etika penelitian karena

permasalahan tentang kekuatan yang melingkupi warisan budaya dan linguisik pada

komunitas tuna rungu. add (+ 1, melalui media cetak$ mengajukan penerapan model teori

poskolonial dan linguistik budaya sebagai cara untuk memahami dan menunjukkan aspek

yang rumit dari komunitas tuna rungu ()0 deaf$ ini dalam penelitian yang bertanggung jawab

secara etis. 2 ebih jauh lagi, dia berspekulasi bahwa model etika penelitian dalam komunitas

"una #ungu diuamakan kepada komunitas Bahasa 'syarat karena hal tersebut

merepresentasikan sebuah 3 Budaya Kohektifis dimana para partisipan terikat satu sama lain

melalui tradisi budaya, keyakinan, aksi dan tanggung jawab yang serupa, - baik secara

perseorangan maupun berkelompok. 3 + "ujuan dari artikel ini sdalah untuk mengeksplorasi

makna dari etika penelitian dibawah payung budaya Komunitas Bahasa 'syarat melalui

pemeriksaan secara kritis dari sisi ilmu pengetahuan berhubungan dengan refesensi istilah

1

Page 2: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 2/23

Henny Sanulita/108651519100

dari transformasi sosial, keadilan dan pengguna asli untuk penelitian dalam komunitas

mereka.

Pentingnya dari etika penelitian didukung oleh baik oleh perintah yang resmi atau secara

moral. Pertimbangan eis merupakan bagian integral dari perencanaan penelitian, penerapan

dan penggunaan. )i %merika Serikat, petunjuk etika untuk penelitian berdasarkan kepada

pinsip-prinsip dari Komisi 4asional untuk Perlindungan 5anusia sebagai Subyek dalam

Penelitian Biomedis dan Perilaku (2 67$, yang diletakkan dalam proses penelaahan kembali

dari 'nstitutional #e/iew Boards dan lebih jauh dilambangkan dalam %mandemen Buckley

(yang juga dikenal sebagai %ksi ak 8dukasi dan Pri/asi Keluarga pada 2 69$, %ksi atch,

dan %ksi Penelitian 4asional (5ertens + :$

)i %merika Serikat, etika penelitian yang mengikut sertakan partisipan manusia didasarkan

pada prinsip-prinsip yang diberlakukan sebagai pembenaran terhadap banyak instruksi dan

e/aluasi etis dari tindakan manusia; rasa hormat, kemurahan hati, dan keadilan. aporan

Belmont (2 6 $ memberikan definisi atas konsep tersebut sebagai berikut; #asa hormat

mengacu pada memperlakukan orang sebagai pribadi yang mandiri dan memberikan

perlindungan bagi mereka yang memiliki kekurangan dalam kemandiriannya. (Kitchener and

Kitchener, + $. "ermasuk mengamankan keadaan partisipan dengan tidak membahayakan

mereka, dan memaksimalkan keuntungan yang mungkin terjadi, dan meminimalkan kerugian

yang mungkin terjadi. Keadilan tidak berfokus kepada hubungan ind/idual antara peneliti dan

partisipan namun pada distribusi media dan pelayanan dalam seting penelitian. )engan kata

lain, sebuah kelompok tidak boleh disendirikan untuk partisipasi berlebihan dalam penelitian,

begitu pula kelompok lain tidak boleh dijadikan pengecualian dalam peluang tersebut.

)iskusi lebih lanjut dalam komunitas penelitian sosial elah menuai beberapa argumen yang

melebarkan makna dari ketentuan ini (5ertens dan <insberg,+ $, seperti yang sudah

diperlihatkan dalam kode etik yang didiskusikan pada bagian selanjutnya.

Kebanyakan asosiasi profesional seperti %sosiasi Psikologis %merika (%P%$ dan embaga

%nak uar Biasa (!8!$ memiliki kode etik yang memusatkan masalah kultural kepada istilah

yang luas tetapi tidak menitik beratkan kepada masalah kultural yang spesifik dalam

penelitian komunitas Bahasa 'syarat. Pemberian kode tersebut dimaksudkan untuk sebuah

kemampuan penerapan yang luas, penekanan diciptakan ketika hal tersebut diaplikasikan

dalam konteks kultural yang spesifik. !ontohnya, kode etik !8! menyebutkan bahwa para

ahli pendidikan luar biasa diperlukan untuk melindungi hak-hak dan kesejahteraan para

2

Page 3: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 3/23

Henny Sanulita/108651519100

partisipan, menterjemahkan dan menerbitkan hasil penelitian dengan ketepatan dan

pengetahuan tingkat tinggi, mendukung adanya pembatalan dari penggunaan sebuah prosedur

penelitian yang mungkin akan berujung pada konsekuensi yang tidak diinginkan untuk

partisipan, dan melatih kewaspadaan untuk mencegah penerapan yang salah maupun

penyalah gunaan usaha penelitian. (5ertens dan 5c aughlin, + 9$. Bagaimanapun juga,

kode etik !8! tidak disuarakan sehubungan dengan kebutuhan untuk membentuk etika

penelitian dari sisi kultural, yang merupakan sebuah masalah tentang kepentingan khusus

dari komunitas Bahasa 'syarat.

Sebagai tambahan, prinsip-prinsip umum, petunjuk, dan kode-kode ini tidak menitik beratkan

secara terang-terangan kebutuhan bagi para peneliti untuk membangun kepercayaan dengan

para partisipan dalam komunitas dan untuk meyakinkan bahwa partisipan memandang penelitian sebagai suatu hal yang bernilai kolaboratif dan kultural. Secara historis, kurangnya

kesadaran dari berbagai aspek kultural dari komunitas "una #ungu menggiring kepada

sebuah penelitian yang pada saat ini bisa dianggap pelecehan secara etika. Sebagai

contohnya, Psikologi "una #ungu (5yklebust 2 =9$ menegaskan bahwa, ketika

dibandingkan dengan orang-orang yang dapat mendengar , para "una #ungu lebih tidak

dewasa> telah meningkatkan masalah emosional> lebih tidak sempurna, lebih naif, dan lebih

primitif> memiliki koordinasi fisik yang rendah> menunjukkan tanda-tanda keterbelakangandalam bahasa> hanya mampu menyelesaikan sebuah tugas yang jelas> dan ski?ofrenik, tidak

stabil, suka berkelahi, ingin dikagumi, kurang manusiawi, menarik diri, terkucil, paranoid,

menderita gangguan perasaan, curiga, gila, tidak mandiri, autis, dan tertekan. 'a juga

menegaskan bahwa pria tuna rungu cenderung feminin dan perempuan tuna rungu cenderung

masculine (ibid.$. Buku 5yklebust, yang digunakan sebagai bacaan standard pelatihan bagi

para guru murid tuna rungu sejak pertengahan 2 = an hingga 2 7 an (5aher 2 =$, lebih

banyak ditulis bagi murid-murid patologi ilmu bahasa pendengaran, dan psikologi> buku

tersebut juga disediakan sebagai bacaan referensi bagi orang-orang yang 3memiliki perhatian

terhadap berbagai pengaruh dari kehilangan panca indera@ (#e/iew of Publications 2 =:$.

Peneliti "una #ungu umphries dan Padden (dalam 5aher 2 =$ mengomentari, 3wewenang

5yklebust cukup untuk membangun maksud dari pemikiran yang resmi &ntuk generasi

selanjutnya sebuah pengaruh kuat dalam memutuskan bagaimana anak-anak "una #ungu

%merika akan diajar, Psikologi "una #ungu elmer 5yklebust meletakkan standard.@ (+1$.

'ni merupakan contoh tentang bagaimana wacana hegemoni pada ranah akademis bisa

menjadi kuat dan berbahaya bagi mereka yang secara tradisional tidak diwakili.

3

Page 4: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 4/23

Henny Sanulita/108651519100

Karya tulis para ilmuwan dari sudut pandang feminis, penutur asli, dan pembela hak asasi

manusia telah seringkali menunjukkan ketidak puasan akan kode etik yang berdasarkan pada

bidang tersebut dikarenakan oleh kurangnya 3suara.@ 1 yakni, kurangnya perwakilan atau

perantara, dalam pembicaraan pada etika penelitian (!ram, rmond, dan !arter + 9> !hilisa

+ :> sborne dan 5c Phee + $. Sebuah bentuk literatur yang menjanjikan itu

menyediakan asupan bagi pemikiran tentang bagaimana menunjukkan aspek ketidak adilan

sosial ini. Para anggota dari Komunitas Bahasa 'syarat dan pembela mereka dapat belajar

dari lainnya yang telah turut berjuang, dan juga memberikan kontribusi untuk topik ini.

Pollard (2 +, 2 9,2 =, + +$ telah mengemukakan banyak masalah etika yang

berhubungan dengan seluk beluk penelitian dalam komunitas Bahasa 'syarat. Karyanya

menimbulkan pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana penelitian dapat mewakilikomunitas ini sehubungan dengan ketertarikan, nilai-nilai dan prioritas mereka. Pada

umumnya, kesamaan diantara, begiu pula pengertian dari, pendekatan metodologis yang

berbeda, sbuah populasi yang beragam, mencuatkan trend sosial, dan perkembangan baru

pada berbagai bidang (<insber dan 5ertens, + $. Pollar (+ +$ menegaskan bahwa

komunitas Bahasa 'syarat belum membangun organisasi apapun untuk menelaah penelitian

secara spesifik tentang diri mereka sendiri. "erlebih lagi, kebutuhan untuk mengembangkan

petunjuk etika bagi penelitian ilmu sosial dalam komunitas Bahasa 'syarat didukung oleh banyak perubahan terkini dari komunitas ilmu sosial secara lebih luas.

&ntuk meraih tujuan kami dalam mengeksplorasi kerangka etika bagi para peneliti pada

komunitas Bahasa 'syarat, kami memberikan konteks filosofis sebagai pertimbangan kode

etis macam apa yang akan terlihat, memeriksa secara paralel dengan pergerakan transformasi

lainnya, dan menawarkan sebuah proses dan beberapa prinsip untuk menuntun komunitas

Bahasa 'syarat dalam perkembangan petunjuk penelitian mereka sendiri.

Kerangka Pemikiran Filosofis

Sebuah paradigma menyediakan perangkat untuk mengidentifikasi asumsi filosofis yang

spesifik yang menjabarkan pandangan umumnya. "aksonomi elemen <uba dan incoln

(+ :$ terhadap paradigma penelitian dimodifikasi oleh 5ertens (+ :> + $ untuk

memperoleh keyakinan dasar sepadan dengan oenelitian yang dilaksanan dengan tujuan

berupa transformasi sosial. <uba dan incoln menjelaskan empat sistem keyakinan dasar

yang menjelaskan sebuah pendirian paradigmatis; ontologi yang merupakan asumsi yang berhubungan dengan sifat dasar kenyataan> epistemologi yang merupakan asumsi tentang

4

Page 5: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 5/23

Henny Sanulita/108651519100

sifat dasar pengetahuan dan hubungan antara yang tahu dan yang akan diketahui> asumsi

metodologis yang menyediakan sebuah landasan bagi pilihan-pilihan metodologi> dan asumsi

aksiologis yang ditandai dengan keyakinan tentang apa yang etis.

Paradigma transformatif, dengan asumsi filosofisnya yang mengiringi, memberikan sebuah

cara untuk memeriksa keyakinan terselubung yang menjelaskan peran dari peneliti sebagai

seseorang yang bekerja dalam kerjasama dengan orang lain atau perubahan sosial dan dengan

itulah menantang status Auo. Paradigma transformatif (5ertens+ :,+ 6,+ > 5ertens,

arris dan olmes, + $ adalah sebuah kerangka pemikiran dari sistem keyakinan yang

secara langsung mengaitkan anggota-anggota dari kelompok sosial yang beragam secara

kultural sementara memusatkan pada meningkatnya keadilan sosial. Karena mereka

mengakar dalam kepentingan hak asasi manusia, implikasi etis bagi penelitian dihasilkan dari pengikut sertaan secara sadar tentang jangkauan luas dari orang-orang yang secara umum

tidak diikutsertakan dalam masyarakat pada umumnya. 'mplikasi etis tersebut berjuang

mengembangkan makna dari konsep etika tradisional sehingga mereka merefleksikan lebih

langsung lagi pertimbangan etis dalam komunitas yang kompleks secara kultural. )alam

artikel ini kami juga memeriksa masalah kekuatan dalam penyimpulan fokus penelitian,

perencanaan, implementasi, dan kegunaan dari pendirian transformasi yang berdasar pada

asumsi aksiologis yang berhubungan dengan penghormatan terhadap komunitas yangdipojokkan maupun kesadaran dari ketertarikan anggota-anggota komunitas.

Seperti yang ditunjukkan tabel ', empat keyakinan dasar melandasi asusmsi filosofis yang

mengkaraktersisasi paradigma transformasi. %sumsi aksiologis mempertanyakan apa yang

dianggap perilaku etis atau bermoral Seperti yang telah diindikasikan oleh pengantar dari

artikel ini, tiga prinsip-prinsip dasar, melandasi etika-etika yang berhubungan dengan

pengaturan dalam penelitian; penghormatan, kemurahan hati dan keadilan. %sumsi aksiologis

transformatif menantang definisi tradisional dari konsep-konsep berikut dengan dasar bahwa

mereka gagal menjadi responsif terhadap mereka yang bukan bagian dari pembentukan

definisi ketika Belmont #eport dipublikasikan. Sebagai contoh, dalam koneks penerapan

yang spesifik dalam penelitian dengan "una #ungu, penghormatan didefinisikan

berhubungan dengan norma kultural dari interaksi dalam komunitas Bahasa 'syarat dan di

seluruh dunia "una #ungu. Kemurahan hati didefinisikan berhubungan dengan promosi hak

asasi manusia dan keadilan sosial yang meningkat. Sebuah hubungan eksplisit dibuat diantara

proses dan hasil dari penelitian dan kelanjutan dari kepentingan keadilan sosial.

5

Page 6: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 6/23

Henny Sanulita/108651519100

Konsep /aliditas dalam penelitian sosial menyatakan bahwa seseorang dapat membuat

penegasan yang mendapatkan dukungan dalam studi penelitian dan oleh sebab itu memasuki

arena aksiologis sebagai dimensi kritis dalam pencapaian praktek etis penelitian. &ntuk

membangun /aliditas dari penelitian ilmu pengetahuan sosial melalui lensa budaya, peneliti

harus menunjukkan keberagaman kultural dengan mengembangkan sebuah pemahaman

akurat tentang komunitas melalui interaksi yang bermakna dan penuh penghargaan dengan

anggota komunitas tersebut. Para peneliti menanamkan bias terhadap /aliditas yang terancam

pada grup yang beragam secara kultural, yang di sisi lain kesadaran budayanya tinggi.

(Kirkhart + :$. Sebuah dimensi penting dari /aliditas penelitian mengikutsertakan apresiasi

dan pemahaman peneliti akan budaya. Pada 2 :, Kirkhart(ibid.$ memperkenalkan istilah

/aliditas multikultural untuk merujuk kepada 3otentisitas akan pemahaman melalui konteks

kultural yang berjumlah banyak dan saling memotong.@ (++$.

%sumsi ontologis mepertanyakan, apakah sifat dasar kenyataan )alam konteks penelitian,

peneliti mengidentifikasi /ariabel tertentu dan mengukur aspek mereka dengan maksud

mencari kebenaran atau apa yang disadari sebagai kenyataan dalam beberapa le/el

kemungkinan yang sudah ditentukan. Sebuah lensa transformatif mengubah fokus dari

relati/isme kultural dan menjawab persepsi tentang apa yang nyata dipengaruhi oleh struktur

kekuatan masyarakat yang memberi hak /ersi tertentu lebih dari yang lain. Ketika mendengar bahwa para peneliti yang tidak kenal dengan budaya "una #ungu memiliki kekuatan untuk

menentukan kenyataan bagi "una #ungu, beberapa bentuk 3kenyataan@ la?im yang muncul

termasuk berikut;

• "es yang dikembangkan untuk populasi pada umumnya dapat digunakan pada "una

#ungu• asil penelitian berdasarkan pada sample dari "una #ungu diberlakukan untuk

keseluruhan komunitas "una #ungu• Penerjemah yang dipakai dalam pertemuan tim penelitian atau pengumpulan data

berkemampuan seimbang dalam perencanaan budaya dan bahasa• 5endengarkan tingkat lanjut peneliti dan tahun pengalaman penelitian cukup untuk

melaksanakan penelitian yang /alid pada komunitas Bahasa 'syarat.

Ketika "una #ungu berada dalam posisi mengekspresikan kenyataan seperti yang mereka

terima, asumsi dan keyakinan yang keliru tersebut ditantang.

6

Page 7: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 7/23

Henny Sanulita/108651519100

8pistemologi dari paradigma penelitian transformatif menjelaskan sifat dasar dari ilmu

pengetahuan dan menggiring untuk mempertanyakan tentang hubungan anara para peneliti

denga partisipan yang pengalamannya dipelajari oleh para peneliti. 8pistemologi

transformatif dikarakterisasi melalui kolaborasi jarak dekat antara peneliti dengan anggota

komunitas, entah yang disebut terakhir adalah partisipan atau wakil peneliti. 9 "ujuan,

rancangan, implementasi, dan penggunaan penelitian dikembangkan dan diikutsertakan

dengan sensiti/itas dan kesadaran kultural yang layak. Para peneliti membutuhkan kolaborasi

dengan tuan rumah dari komunitas (tidak perlu pemimpinnya, namun orang-orang biasa saja$.

ubungan ini interaktif dan menguatkan. Keikut sertaan dari anggota komunitas Bahasa

'syarat menggiring pada perubahan yang dikesampingkan secara spesifik pada masalah

tentang kepentingannya bagi mereka. Sebagai contoh, penelitian pada akses pengadilan atas

klien yang "una #ungu dan memiliki kesulitan dalam hal pendengaran telah diangkat sesuai

permintaan dari pengacara "una #ungu yang melayani klien "una #ungu yang telah

mengalami diskriminasi pada sisem peradilan (5ertens + $. Cayasan *.K. Kellog

mendanai sebuah studi yang mengikutsertakan dewan penasiha dari pengacara "una rungu

dan akin, begitu pula dengan penerjemah sidang dengar dan pendidik hukum. Sebagai

hasilnya, "una #ungu diundang untuk berbagi pengalaman mereka dalam persidangan

melalui grup fokus dan partisipasi dalam pelatihan hakim pada keseluruh lima puluh negara

bagian,juga dalam tim perencanaan untuk peningkatan akses terhadap sistem persidangan.

%sumsi metodologis merujuk kepada basis filosofis dari pemilihan metode mana yang layak

untuk penyelidikan sistematis. Penelitian pada paradigma transformatif merupakan sebuah

tempat praktik untuk bermacam pemaknaan. %sumsi ini tidak memiliki tatanan metode atau

praktik spesifiknya sendiri. "ipe penelitian ini menarik beberapa teori, pendekatan, metode

dan teknik. 5etode-metode kuantitatif, kualitatif, ataupun campuran dapat digunakan>

bagaimanapun, Keikut sertaan dimensi metode kualitatif penting untuk membangun sebuah

dialog antara peneliti dan anggota komunias. "atanan metode campuran dapat

dipertimbangkan untuk menunjukkan kebutuhan informasi komunitas. Bagaimanapun,

keputusan metodologis dibuat dengan penuh kesadaran akan faktor kontekstual dan historis,

khususnya ketika berhubungan dengan diskriminasi atau penindasan. )engan itu, bentukan

kerjasama dengan peneliti dan komunitas Bahasa 'syarat merupakan sebuah langkah penting

dalam mengajukan pertanyaan Dpertanyaan metodologis dalam penelitian.

%sumsi metodologis atas paradigma transformasi menyediakan petunjuk dalam pemilihan pendekatan penelitian. 5etodologi-metodologi yang sejalan dengan asumsi paradigma

7

Page 8: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 8/23

Henny Sanulita/108651519100

transformatif ditunjukkan dengan kelanjutan dalam aksi partisipasi penelitian (P%#$(Brydon-

5iller 2 6> #eason dan Bradbury + 2$, juga dengan perubahan pada 'nstitut Kesehatan

4asional (+ 6$ dan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (+ =$ yang

mempromosikan penelitian partispasi berdasar komunitas (!BP#$. Para peneliti lintas budaya

seperti "rimble (seperti dikutip dari Pollard 2 +$ dan 5atsumoto (2 =$ mendahului

oerubahan-perubahan dalam metodologi ini dan sehingga menyediakan kontribusi yang

bernilai pada pertumbuhan kesadaran akan kebutuhan untuk secara sadar mempertimbangkan

keikutsertaan budaya dan komunitas dalam metode penelitian.

Petunjuk Penelitian yang Layak e!ara Kultural

Para ilmuwan dalam komunitas ilmu pengetahuan yang lebih luas telah mulai mengeksplorasi

praktek etika yang seiring dengan paradigma transformatif. 5unculnya penelitian yang 3peka

secara budaya@ mendekati 3etnisitas yang dikenali maupun posisi budaya sebagai sentral

proses penelitian@ ("illman + +, 22+1$. Banyak argumen pada etika penelitian yang peka

secara kultural untuk komunitas-komunitas khusus telah dibuat, contohnya, untuk 5aori

(!ram, rmond, dan !arter+ 9$, komunitas %frican Botswana !ommunity(!hilisa + :$,

penduduk asli Kanada (5iEkmaA !ollege 'nstitute + =$, %ustralasians(%stralasian

8/aluation Society, 'nc. + =$, komunitas-komunitas pengguna asli ( sborne dan 5cPhee

+ $, dan orang-orang 4a/ajo(brugge dan 5issaghian + 1$. Suara-suara yang

bermunculan ini menyediakan justifikasi paralel maupun sebuah model untuk para peneliti

dalam komunitas Bahasa 'syarat untuk bergabung dalam pemeriksaan ulang atas prinsip-

prinsip dan praktik etika dalam penelitian.

Fika para peneliti dalam komunitas Bahasa 'syarat meminjam dari diskusi tersebut, banyak

pertanyaan seperti yang berikut ini bermunculan; %pa petunjuk penelitian yang secara

kultural paling layak untuk kelompok-kelompok ini %pa yang kita masukkan dalam

petunjuk untuk mengindikasikan penghormatan dan menunjukkan kepekaan terhadap budaya

mereka Bagaimana kita menekankan pentingnya petunjuk penelitian yang layak secara

kultural dalam populasi ini Bagaimana bisa para peneliti yang menjalankan studi pada

komunitas yang kompleks secara kultural menyatukan suara angota mereka ketika

menghadapi masalah etis dan metodologis

5artens (+ :$ mencatat bahwa kompetensi kultural merupakan konsep integral bagi mereka

yang bekerja dalam asumsi filosofis atas paradigma transformatif. Kompetensi secara kulturalmerupatan disposisi kultural yang berhubungan dengan kemampuan para peneliti untuk

8

Page 9: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 9/23

Henny Sanulita/108651519100

mewakili secara akurat kenyataan dalam komunitas yang kompleks secara kultural.

Symonette (+ 9$ membuat implikasi eksplisit bahwa para peneliti yang kompeten secara

kultural harus memahami diri mereka sendiri dalam hubungannya dengan komunitas yang

dipertanyakan. Kompetensi kultural bukan merupakan keadaan yang statis. Fustru, merupakan

sebuah perjalanan di mana sang peneliti mengembangkan pemahaman yang meningkat dari

akses diferensial untuk membangkikan dan memberikah hak melalui refleksi diri dan

interaksi dengan anggota-anggota komunitas (ibid.> Sue dan Sue + 1$. Kompetensi kultural

dalam penelitian dapat didefinisikan secara luas sebagai mode penyidikan sistematis,

responsif yang sadar, paham dan apresiatif secara aktif dari konteks kultural di mana

penelitian diselenggarakan> hal ini merangkai dan mengartikulaasi epistemologi dari usaha

penelitian, memanfaatkan metodologi yang layak secara kultural dan kontekstual, dan

menggunakan cara yang dapat mengangkat komunitas dan mudah dipahami untuk sampai

pada hasilnya dan penggunaan lebih lanjut dari temuan-temuan (Sen<upta, opson, dan

"hompson-#obinso + 9$. Keuntungan dari kompetensi kultural dan pendekatan penelitian

yang responsif secara kultural mengikutsertakan (namun tidak terbatas pada$ kemampuan

untuk mentransformasi inter/ensi sehingga komunitas menganggapnya sah (<u?man + 1$.

%sosiasi Psikologi %merika (+ +$ menyarankan bahwa peneliti menempatkan disi sebagai

perantara dai perubahan yang pro-sosial untuk melawan rasisme, prasangka, bias, dan

penekanan dalam bentuk apapun. )an pada akhisnya, para peneliti yang kompeten secara

kultural berusaha membangun hubungan meskipun ada perbedaan, meraih kepercayaan dari

anggota komunitas, dan berefleksi dan menyadari bias mereka sendiri (8dno, Foh, dan Cu

+ 1$.

Paradigma transformasi penyediakan sebuah kerangka pemikiran yang berguna untuk

menekankan peranan yang dimainkan para peneliti ketika berhubungan dengan masalah-

masalah yang berhubungan dengan penindasan, diskriminasi, dan perbedaan kekuatan.

Paradigma transformasi meletakkan kepentingan utama pada dinamika ketidak setaraan

kekuatan yang telah menjadi warisan bagi banyak anggota komunias Bahasa 'syarat

bergantung pada /ersi kenyataan siapa yang diberi hak. %sumsi epistemologis transformatif

membangkikan pertanyaan tentang sifat dasar hubungan antara para peneliti yakni dalam

hubungannya dengan siapa yang mengendalika in/estigasi, khususnya ketika ia dijalankan

oleh tim yang terdiri dari anggota dan bukan anggota dari komunitas Bahasa 'syarat. %sumsi

metodologis transformatif mendorong para peneliti yang tertarik dengan penelitian sebuah

topik dalam komunitas Bahasa 'syarat untuk mengikuti petunjuk yang dikembangkan oleh

9

Page 10: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 10/23

Henny Sanulita/108651519100

komunitas itu sendiri. %sumsi aksiologis transformatif meleakkan masalah keadilan sosial

dan hak asasi manusia pada garda depan pengambilan keputusan sehubungan dengan

penelitian pada komunitas Bahasa 'syarat.

Ketentuan dijelaskan sebagai prinsip-prinsip dan prosedur yang perlu dipertimbangkan ketika

para peneliti memutuskan untuk mempelajari komunitas Bahasa 'syarat. Ketentuan sebagai

berikut diajukan untuk kegunaan dalah kelompok ini. Ketentuan tersebut tidak mendalam dan

mewakili hanya permulaan dari kode etis penelitian untuk komunitas seperti itu. Kami

menerima ide-ide anda dan saran-saran untuk perubahan.

Pen!i"taan Ketentuan#Ketentuan untuk Penelitian Akademis dan Publikasi "ada

Komunitas Bahasa Isyarat

%pa yang penyidik perlu ketahui untukmembuat keputusan pada situasi khusus Kami

melandaskan petunjuk ini pada Ketentuan %sli ('"#$ ( sborne dan 5cPhee + $. '"#

memperlihatkan fakta bahwa konsep dari komunitas dan budaya adalah hal yang dinamis dan

menjawab perubahan yang mungkin muncul dalam sebuah budaya setiap waktu. Penerapan

dari '"# untuk masalah bagi bukan pengguna asli (contohnya komunitas Bahasa 'syarat$ juga

dianjurkan. (ibid.$

Ketentuan Komunitas Bahasa 'syarat (S !"#$ harus terikut sertakan dalam perspektif

komunitas. Petunjuk ini juga harus mengikutkan sebuah protokol untuk penanganan

masalah yang bermunculan. Proses pengikut sertaan ini mendorong para anggota komunitas

untuk membuat pendirian tentang bagaimana para peneliti boleh mengin/esigasi mereka.

Pertanyaan pertama untuk diungkapkan saat mengembangkan perspektif Bahasa 'syarat

untuk S !"# adalah, mengapa kita berusaha untuk mendapatkan sudut pandang komunitas

Bahasa 'syarat pada penelitian yang melibatkan mereka Kita telah mengadaptasi sebuah

tatanan nilai dan prinsip utama yang telah dikembangkan oleh para pengguna asli danmendiskusikannnya di sini. Sangat penting bahwa para peneliti berusaha untuk menentukan

cara dimana komunitas Bahasa 'syarat merasakan dan memikirkan tentang dunia dan

memberikan pengakuan yang layak mereka dapatkan. rang-orang yang menggunakan

bahasa isyarat merupakan populasi yang beragam, dan satu atau dua peneliti "una #ungu

tidak dapat secara efektif mewakili sudut pandang bahasa isyatat untuk kelompok ini> dengan

demikian, adalah penting untuk memiliki tatanan nilai-nilai dan prinsip dasar yang

dikuasakan komunitas.

10

Page 11: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 11/23

Henny Sanulita/108651519100

4ilai- nilai dasar S !"# (diadaptasi dari '"#$ termasuk sebagai berikut; kelayakan dan

/aliditas dari kultur budaya tuna rungu kontemporer> realitas hak berekspresi dari komunitas

Bahasa 'syarat> penentuan nasib sendiri dan penganganan diri> hak dari kelompok bahasa

isyarat untuk bekerja dan membua keputusan dalam ketentuan kulturalnya sendiri>

pengawasan komunitas Bahasa 'syarat> Pengakuan dan penerimaan akan keragaman dalam

komunitas bahasa isyarat> rekonsiliasi dari ketertarikan untuk bersaing di anara orang-orang

yang menggunakan bahasa isyarat> dan kelayakan dari kelompok (lihat tabel +$. Kita

selanjutnya akan mendiksusikan setiap prinsip-prinsip ini dan memberika contoh-contoh

yang jelas.

Prinsip 2. toritas dari konstruksi pengetahuan bahasa isyarat bersandar pada anggota

komunitas Bahasa 'syarat.

%sumsi ontologis dari paradigma transformatif meletakkan secara ekspilisit otoritas kontruksi

akan makna dan pengetahuan dalam komunitas Bahasa 'syarat di tangan para anggota

komunitas. Komentar add (+ 1$ memberikan penglihatan mendalam pada hubungan antara

sistem wacana dan penciptaan pengetahuan. 'a menulis bahwa sebuah sistem wacana terdiri

atas sebagai berikut;

Peraturan yang tak terungkapkan akan apa atau bagaimana, kapan dan dimana sesuatu bisaatau tidak bisa di katakan. Setiap hal tersebut, karenanya, mengkonstruksi kanon 3kenyataan@

bahwa apapun yang diputuskan oleh partisipan merupakan 3bukti yang dapat diterima,@

sebuah proses bahwa dalam kasus dari wacana bergengsi tertentu, hal seperti itu ditemukan

dalam uni/ersitas, pembentukan medis dan media komunikasi, dapat dipandang

membahayakan ketika tidak diperiksa, untuk hal ini kemudian hadir untuk menentukan apa

yang dianggap sebagai pengetahuan itu sendiri. (6=$

Kehadiran dari sisem wacana yang tidak diperiksa mengindikasikan pentingnya mengakuiotoritas Bahasa 'syarat untuk menentukan makna dan pengetahuan dalam populasi tersebut.

Galiditas yang dialogis juga merupakan cara yang efektif untuk mendesentralisasi

3kemampuan mendengarkan@ dalam penelitian pada orang-orang "una #ungu. Konsep dari

3desentralisasi@ datang dari !ram, rmond dan !arter (+ 9$ dalam karya tulis mereka

tentang penelitian pada dan dengan suku 5aori. rang-orang yang dipinggirkan, seperti

orang-orang 5aori dan "una #ungu, dengan kata lain, adalah 3di desentralisasi@ Suku 5aori

telah kehilangan tanah dan struktur keluarga mereka, hubungan mereka terganggu, dan bahasa mereka dibatasi, hal tersebut meminggirkan suku 5aori dari pusatnya. !ram, rmond

11

Page 12: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 12/23

Henny Sanulita/108651519100

dan !arter (ibid., 2=6$ berargumen bahwa 3para peneliti Suku 5aori mencari dalam upaya

untuk mendesentralisasikan 3keberadaan sebagai kulit putih sebagai kepemilikan dari dunia

selama-lamanya@ (seperti yang didiskusikan oleh akti/is kulit hitam )uBois H2 + I, dikutip

dalam 5yers, + 9,7$. Penelitian dengan komunitas "una #ungu membutuhkan

desentralisasi 3kemampuan mendengar@, sehingga kultur Bahasa 'syarat dan "una #ungu

%merika dikembalikan pada orang-orang tuna rungu. &ntuk meyakinkan bahwa penelitian

secara akurat mewakili orang-orang dapat diusahakan dengan mempelajari /aliditasnya yang

meningkat> karenanya, penelitian dalam komunitas "una #ungu harus dilakukan oleh orang

"una #ungu, untuk orang "una #ungu dan dengan orang "una #ungu, seperti yang

diargumentasikan oleh !ram, rmond dan !arter bahwa penelitian terhadap suku 5aori

harus dilakukan 3oleh orang 5aori, untuk orang 5aori dan dengan orang 5aori@. 3 leh

orang "una #ungu, untuk orang "una #ungu dan dengan orang "una #ungu,@ tidak perlu

menyisihkan peneliti yang memiliki pendengaran baik, tidak pula menepiskan model

kolaborasi> pada kenyataannya bagian terakhir dari fase tersebut, 3dengan orang "una

#ungu,@ menekankan peran bersama bagi baik peneliti yang memiliki pendengaran baik

maupun "una #ungu sementara juga keunggulan dari apa yang disebut sebelumnya dan peran

esensial dalam proyek penelitan yang melibatkan "una #ungu.

Prinsip +. 'n/estigator harus mengakui bahwa anggota komunitas Bahasa 'syarat memilikihak akan hal-hal yang mereka nilai benar-benar dipertimbangkan dalam semua interaksi.

Paradigma transformatif menekankan pemeriksaan kritis akan hubungan kekuasaan. )alam

penelitian akademis, pengembangan dimana %S digunakan merupakan satu indikasi dari

penggabungan nilai-nila komunitas Bahasa 'syarat dalam etika penelitian. Secara historis,

%S telah ditekan oleh orang Dorang yang membela bahwa ujaran menggantikan Bahasa

'syarat ( ane, oflmeister, dan Bahan 2 => ane 2 $. add (+ 1$ menegaskan bahwa

pada abad kedua pulh wacana penelitian yang berlaku pro-oralisme dan anti- Bahasa 'syarat.

&ntuk sampel mereka, para peneliti sering memilih anak-anak yang telah menjadi tuli setelah

menerima bahasa 'nggris dalam bentuk ujaran atau tuli sebagian yang sukses secara oral

(ibid.$. Studi dijalankan menurut kebijakan edukatif yang berlaku ( ane 2 $. add (+ 1$

menunjukkan bahwa ada 3ketidak hadiran yang hampir total dari penelitian akademis

apappun dalam kehidupan kolektif "una #ungu atas ketemtuannya sendiri@ (262> ditekankan

pada /ersi asli$. "ujuan dari S !"# adalah memeriksa heubungan kekuasaan,

mendekonstruksi penelitian hegemonis, dan membangun ulang penelitian dimana kehidupankolektif "una #ungu diwakili.

12

Page 13: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 13/23

Henny Sanulita/108651519100

Para peneliti yang berasal dari luar komunitas Bahasa 'syarat telah mencatat bahwa jurnal-

jurnal sudah mulai menerima 3teks yang lebih eksperimental, yang JkacauE dengan bagian

puitis@ ( incoln dan )en?in + :, 22+2$. Sekarang lebih banyak peneliti menyiapkan secara

meningkat berkas penelitian dan disertasi yang pada tingkat minimum, tulisan D bilingual

yang menunjukkan kebutuhan yang lebih akan autensi berganda daripada tunggal. Sekarang

tidak lagi tak terdengar, ataupun aneh, bagi para pelajar untuk menghasilkan disertasi

doktoral yang mengikutkan porsi yang beberapa anggota komisi disertasinya tidak dapat

menerjemahkan@ (ibid.$. Perubahan menuju penggabungan dari nilai komunitas Bahasa

'syarat ini didiskusikan dalam bagian ke : dari disertasi Bien/enu, yang ia terbitkan

sepenuhnya dalam %S > terlebih lagi, beberapa anggota dari komite disertasinya tidak

mengenal %S (Bien/enu + 1$.

)isisi lain, <ilmore dan Smith (+ :$ menyatakan bahwa 3penelitian yang tidak

menyesuaikan diri dengan genre akadimis yang berlaku masih beresiko baik itu direndahkan

atau dicemarkan sebagai Jtidak benar-benar terpelajarE @ (67$. Bagaimanapun, dengan

mengambil resiko, para peneliti mengindikasikan solidaritas komunitas dengan membaurkan

genre akademis dengan kon/ensi dari budaya yang ditargetkan. 5ereka yang mengambil

kesempatan seperti itu dalam penelitian yang berangkat dari standard yang sesuai dijatuhkan

oleh mereka yang memiliki kekuasaan akademis pada kenyataannya mengajarkan yang lain beberapa hal. ( incoln dan )en?in + :$. Pada kenyataannya, para peneliti memiliki banyak

hal untuk dipelajari dari budaya yang diinginkan. Kerja yang bagus sudah erlihat didepan,

karena kita harus 3menulis ulang dan membenarkan dan seringkali merusak penelitian

akademis yang sudah ada@ (<ilmore dan Smith + :, 62> penekanan pada asli$. Karena itu,

peran yang diemban di sini oleh S !"# dan paradigma transformatif adalah untuk

mendukung dan menganjurkan para peneliti dalam komunias Bahasa 'syarat untuk

mengambil resiko, dengan itu akan membebaskan mereka dari penyesuain diri terhadap

praktek hegemonis dan menciptakan penelitian yang bebas.

Prinsip 1. 'n/estigator harus mencatat pandangan terhadap dunia dari komunitas Bahasa

'syarat pada setiap negosiasi atau ketika berhadapan dengan pengaruh pada anggota

komunitas Bahasa 'syarat.

#ekanan dalam situasi penelitian juga membutuhkan pemeriksaan kritis dari hubungan

kekuasaan. 'lmuwan dalam peneliian "una #ungu elah mendiskusikan masalah kekuasaan

pada tim penelitian "una #ungu dan menimbulkan pertanyaan akan penghormatan dan hak

13

Page 14: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 14/23

Henny Sanulita/108651519100

isimewa (Stinson 2 9> oster 2 9$. %khir-akhir ini, ilmuwan sudah mengangkat

permasalahan diskriminasi yang terkadang timbul dalam sebuah rekanan. Bauman (+ 9$

memberikan contoh dari audisme institusional dalam dinamika komunikasi baik interaksi

pada ahli yang "una #ungu maupun yang memiliki pendengaran yang baik. Keputusan

tentang pengumpulan data dan penggunaan bahasa diantara tim penelitian mewakili sebuah

teka-teki kata yang khas dalam penelitian pada komunitas Bahasa 'syarat. Ketika tim

penelitian terdiri dari orang "una #ungu yang menguasai bahasa isyarat dan orang-orang

yang memiliki pendengaran yang baik yang baru saja menguasai bahasa isyarat, seorang

penerjemah biasanya diminta untuk menengahi antara dua bahasa. )engan seorang

penterjemah, anggota penelitian secara otomatis menderita kerugian karena informasi

disaring oleh penterjemah (yang seringkali tidak mengenal ketentuan penelitian dan proyek

penelitian itu sendiri$, dan jeda waktu antara informasi yang diujarkan dengan informasi yang

diisyaratkan dan penterjemahan menghalangi partisipasi seimbang dari para anggota tim.

Penggunaan penterjemah berpengaruh secara negatif bagi proyek, yang hanya menekankan

kebutuhan untuk segera menguasai bahasa isyarat yang digunakan.

)aripada memiliki tim penelitian yang hirarkis dengan in/estigator utama pada bagian

teratas, asisten di bagian tengah dan partisipan pada bagian bawah, proyek penelitian

harusnya merupakan dialog hori?ontal antara tim peneliti dan partisipan. Pembentuk timharus mengikutkan baik anggota dan bukan anggota dari budaya yang ditargetkan. )ialog

antara partisipan dan mereka yang ada dalam tim membantu untuk lebih jauh

mengembangkan dan memurnikan pemahaman setiap orang akan apa yang sedang erjadi.

%pa yang mereka temukan selalu parsial dan sedang berlangsung> karena itulah penelitian

sendiri harus merupakan dialog diantara semua yang terlibat (!ummins + $.

ebih banyak peneliti sekarang menyadari pentingnya suara partisipan dalam keseluruhan

proyek penelitian. Pusat Penelitian 4asional terhadap Kesehatan "una #ungu (4! )#$

memanfaatkan pendekatan 3penelitian partisipasi-komunitas@ dengan bekerja sama dengan

Komite Komunitas Kesehatan "una #ungu () !!$, yang :2 persen dari anggotanya "una

#ungu, untuk memberi tanggapan terhadap atanan penelitian dan proses pengumpulan data

(4ational !enter of )eaf ealth #esearch + =$

Silka (+ :$ dan rekan-rekannya telah mengembangkan sebuah model siklus penelitian yang

sesuai dengan pendekatan transformatif untuk meneliti komunitas immigran yang kompleks

sebagai cara untuk menunjukkan rekanan penelitian yang kompeten dan kuat secara kultural.

14

Page 15: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 15/23

Page 16: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 16/23

Henny Sanulita/108651519100

masih membuat resiko yang lebih besar karena wajah-wajah mereka terekam dalam film.

Pollard menegaskan bahwa 3bahkan teknik untuk menyamarkan fitur wajah tidak akan bisa

menyembunyikan gaya isyarat yang dengan kurang hati-hati akan menggiring pada

identifikasi partisipan@ (2=:$. 'a menjelaskan lebih lanjut bahwa %S menyampaikan

informasi linguistik pada wajah yang dirasa perlu untuk mengoreksi pemahaman akan pesan

tersebut. Permasalahan rpi/asi seperti ini dinyatakan dalam bentuk ijin yang disampaikan

yang menggambarkan bagaimana data penelitian, termasuk rekaman /ideo, kemungkinan

akan disebarkan dan siapa yang mungkin mendapatkan akses terhadap /ideo-/ideo tersebut.

"erserah kepada peneliti atau tim penelitian untuk menyampaikan secara jelas rencana-

rencana tersebut pada para partisipan, yang kemudian memutuskan untuk membolehkan atau

tidak akses terhadap informasi ini. )ewan #e/iew 'nstitusional ('#BS$ dan khususnya '#B

<allaudent &ni/ersity waspada ajab data /ideo, khususnya untuk komunitas pengguna

Bahasa 'syarat.

Prinsip :. 'n/estigator harus meyakinkan bahwa pandangan dan persepsi dari kelompok yang

merupakan referensi penting (kelompok bahasa isyarat yang anda ajak bekerja sama$

tercermin dalam setiap proses /alidasi dan e/aluasi pada tingkat dimana ketentuan-ketentuan

komunitas Bahasa 'syarat sudah diikut sertakan.

%sumsi aksiologis dari paradigma transformatif menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang

memiliki otorias untuk menentukan apakah petunjuk etika diikuti selama proses penelitian.

Pollard (+ +$ menyatakan bahwa kecurangan yang tidak disengaja seringkali timbul dalam

penelitian dengan populasi bahasa isyarat dalam bentuk kurangnya akses yang seimbang

terhadap informasi, komunikasi dan pengetahuan. Seumpamanya, jika informasi penelitian

lebih tidak bisa diakses oleh para partisipan "una #ungu dibanding dengan para partisipan

yang memiliki pendengaran baik, ketidak seimbangan ini dianggap sebagai sebuah bentuk

kecurangan dari para peneliti. Fika metode komunikasi para peneliti dengan orang "una

#ungu dan orang yang memiliki pendengaran yang kurang baik tidak mencukupi, ini

merupakan bentuk lain dari kecurangan. rang yang memiliki pendengaran baik dan "una

#ungu memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda dikarenakan oleh perbedaan dalam akses

informasi, dan para peneliti yang tidak menmpertimbangkan ini dalam pengumpulan berarti

turut sera dalam bentuk kecurangan lagi (ibid.$

"im peneliti Kemampuan berbahasa 'syarat yang telag disebut sebelumnya menjelaskan

secara gamblang dari permulaan proyek penelitian setiap hari, wacana tatap muka dan

16

Page 17: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 17/23

Henny Sanulita/108651519100

pertemuan tim dilakukan secara eksklusif dalam %S dan yang tertulis dalam bahasa 'nggris

adalah e-mail, dokumen, jurnal, analisis data dan tulisan dan bacaan akademis. Peneliti dan

guru-guru yang memiliki pendengaran baik berusaha untuk menunjukkan ide-ide kompleks

dengan menggunakan %S , sementara peneliti dan guru yang "una #ungu berusaha untuk

mengerti isyarat dari orang-orang yang bukan merupakan pengguna asli> bagaimanapun juga

komitmen yang cepat namun terjaga untuk menggunakan %S membantu untuk menjaga

3pengalaman "una #ungu sebagai pusat dari penyidikan@ (8rting + 1, 9=9$. Pengalaman

dari seluruh partisipas dalam proyek ini merupakan hal besar dan memperkaya dibandingkan

dengan proyek penelitian sebelumnya, mengindikasikan pentingnya akses bahasa bagi semua

yang terlibat.

Bahkan pada penelitian kolaboratif di antara peneliti "una #ungu dan peneliti yang memiliki pendengaran baik, yang disebut terakhir seringkali disebut 3pemimpin tim,@, 3peneliti

utama@, atau 3koordinator penelitian@. Ketika membandingkan posisi yang dimiliki peneliti

dunia pertama dan ketiga, !hilisa (+ :$ menemukan bahwa yang pertama seringkali berada

pada posisi bergengsi dalam studi penelitian. Smith (2 $ menyebutkan bahwa, dalam

sebuah dokumen yang dikenal sebagai Piagam utan "ropis, orang-orang suku pribumi

ilipina menyatakan bahwa 3seluruh in/estigasi dalam wilayah kamiL HakanI dilaksanakan

dengan persetujuan kami dan dibawah kendali dan petunjuk bersama@ (dikutip di incoln dan)en?in + :, 22+ $. "erlebih lagi, Bangsa pertama dari 4o/a Scotia telah mendirikan

Komite 8tika 5iEkmaA, yang menyortir proyek penelitian untuk memastikan bahwa

integritas dan pengetahuan budaya bangsa 5iEkmaA terjaga, sejalan dengan 3garansi bahwa

hak kepemilikan diberikan pada beragam komunitas 5iEkmaA@ (5iEkmaA !ollege 'nstitute

+ =$.

Secara historis, orang "una #ungu secara umum tidak memiliki kendali atas proyek

penelitian disebabkan oleh perbedaan akses-bahasa antara peneliti dan komunitas Bahasa

'syarat yang diteliti. incoln dan )en?in (+ :$ menekankan bahwa para peneliti saat ini

tidak bisa begitu saja memasukkan mereka kedalam kultur target kapanpun mereka mau.

Sebaiknya mereka 3harus bernegosiasi untuk pengetahuan tersebut dan menghargai bentuk

dimana pemiliki mungkin ingin mewakili dirinya atau diwakili@ (ibid., 22+ $. )uchesneau

and 5c!ullough, keduanya merupakan ahli kesehatan mental "una #ungu mengatakan,

3"idak diragukan, salah satu dari permasalahan yang sensitif dalam komunitas "una #ungu

saa ini adalah peran dari ahli yang memiliki pendengaran baik yang bekerja dekat denganorang "una #ungu.@ (+ =$. Peran dari peneliti yang memiliki pendengaran baik dan "una

17

Page 18: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 18/23

Henny Sanulita/108651519100

#ungu untuk bekerja sama dalam sebuah kolaborasi akan lebih setara melalui sebuah rekanan

dimana peneliti yang memiliki pendengaran baik berbagi pengetahuan khusus tentang bidang

tersebut dengan peneliti "una #ungu> sebaliknya, peneliti "una #ungu akan memberikan

pengetahuan linguistik yang spesifik maupun pengetahuan kultural tentang orang "una

#ungu kepada peneliti yang memiliki pendengaran baik (ibid.$. "anggung jawab bagi para

peneliti yang memiliki pendengaran baik dan peneliti "una #ungu sama secara relatif karena

peneliti "una #ungu mungkin tidak dapat mengakses pengeahuan khusus dikarenakan oleh

akses terbatas pada pelatihan untuk bidang khusus. )emikian juga, ahli "una #ungu

3mungkin tidak semudah itu berspesialisasi dalam area tersebut sederhananya karena tidak

banyak peluang pekerjaan tersedia untuk bidang tersebut@ (ibid. 2$. Bagaimanapun, peneliti

yang memiliki pendengaran baik tidak akan dapat melakukan penelitian secara efektif pada

komunitas Bahasa 'syarat tanpa kemampuan dari peneliti "una #ungu. 5c!ullough (+ 6$

menyaakan, 3untuk meyakinkan bahwa penelitian pada orang "una #ungu dilakukan dengan

cara yang terbaik, peneliti yang memiliki pendengaran baik harus membuat praktek

konsensus untuk berkolaborasi secara seimbang dengan peneliti "una #ungu dalam setiap

fase dari studi mereka, dengan poin yang diberikan secara seimbang pada peneliti "una

#ungu maupun peneliti yang memiliki pendengaran baik@ (2$.

'de bahwa para peneliti etnografis memiliki 3pengetahuan@ dan bahwa 3pengetahuan@ adalahmilik mereka menggiring orang untuk percaya bahwa para peneliti D bukan partisipan dari

protek D mempunyai hak milik atas kepemilikan intelektual. Permasalahan ini bukan hal baru

bagi para peneliti ilmu pengetahuan sosial, dan hal ini mengenai semua yang berencana

mempublikasikan hasil dari penelitian mereka (<reenwood + =$. rang pribumi mulai

menegaskan kembali hak milik dari penelitian yang dilakukan dalam komunitas mereka.

5ereka juga mengendalikan cara informasi tersebut disebar luaskan. *acana penelitian

hegemonis mengikutkan secara khas syarat seperti 3semua properti intelektual manapun

termasuk hak cipta dalam laporan akhir dan lain-lain yang lahir dari karya ini dengan

persetujuan akan menjadi milik &ni/ersitas M@ (!hilisa + :, =6=$. rang pribumi dan

komunitas "una #ungu perlu menantang hegemoni dari penerjemahan atas hak milik data

penelitian. Kebudayaan yang dijadikan target pertama-tama tidak boleh dieksploitasi untuk

data, dan peneliti selanjutnya tidak mengakui hak milik dari informasi yang mereka sudah

dapatkan. Secara etis, hak milik tetap ada di tangan kebudayaan yang dijadikan target (ibid.$.

Pembagian otoritas dengan rekan komunitas ditanggapi secara serius bukan untuk

pengetahuan itu sendiri melainkan untuk penyebarannya.

18

Page 19: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 19/23

Henny Sanulita/108651519100

%da beberapa pilihan untuk publikasi pembagian otoritas dalam penelitian tersebut, seperti

mendaftar nama dari seluruh partisipan sebagai wakil penulis entah mereka membantu

penulisan manuskrip aau tidak> pilihan lain adalah dengan menyebut diri mereka sebagai tim

kolaborasi penulisan (<reenwood + =$. 5etode yang dimanfaatkan untuk mencapai tujuan

ini bisa beragan dari stiap uni/ersitas ke uni/ersitas lain, atau hal ini berarti memindahkan

penelitian diluar akademi ke dalam arena komunitas. 5embuat penelitian untuk dapat diakses

bagi siapa saja yang berpartisipasi dalam penciptaannya merupakan prinsip dasar yang

berhubungan dengan paradigma transformatif dan juga merupakan satu hal yang harus

ditekankan dalam petunjuk penelitian pada komunitas Bahasa 'syarat. Berfikir ulang tentang

hak milik penelitian dari perspektif mereka yang secara orisinil 3memiliki@ pengetahuan

tersebut merupakan hal yang esensial.

Prinsip =. 'n/estigator harus bernegosiasi dalam dan diantara kelompok bahasa isyarat

dengan tujuan untuk membangun proses yang layak dan menentukan kriteria untuk

mendapatkan ketentuan kultural, kebutuhan sosial dan prioritas.

Sudah pernah ada perdebatan yang sangat keras tentang siapa yang akan menjalankan

penelitian dalam kelompok budaya yang beragam. %pa yang akan menjadi pengaruh dari

penelitian jika para peneliti dari target budaya tersebut yang memimpin proses Bekerja

dengan komunitas yang memiliki kekurangan, li/er dan Barnes (2 6$ dan Shakespeare

(2 =$ menyadari bahwa 3tanpa para penderita cacat yang memimpin dan melakukan

penelitian, diperdebatkan bahwa penelitian ersebut memiliki rele/ansi yang kecil pada

kehidupan penderita cacat@ (Coung and %ckerman + 2, 26 $. asil kerja mereka dapat

diaplikasikan pada para peneliti "una #ungu yang memimpin proyek penelitian dengan

komunitas Bahasa 'syarat sebagai sebuah kelompok budaya karena mereka memiliki

pemahaman kultural yang diperlukan dan pengetahuan tentang anggota komunitas mereka.

Fika para peneliti "una #ungu melakukan penelitian dalam komunitas budaya mereka sendiri,

hasil karya mereka memiliki pengaruh besar bagi kehidupan anggotanya. = Komunitas Bahasa

'syarat mendapat keuntungan dengan membangun karya dari anggota komunitas asli karena

mereka berbagi kepedulian yang berhubungan dengan bahasa, budaya dan posisi yang

berbeda secara historis dalam hirarki sosial. Sehingga, proses yang direkomendasikan oleh

pengguna asli bisa diadaptasi untuk perkembangan S !"# ( sborne dan 5c Phee + $.

Ketika anggota komunitas dan0atau peneliti mengidentifikasi permasalahan dimana sudut

pandang pengguna bahasa isyarat diperlukan, maka perwakilan khusus dari komunitas

19

Page 20: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 20/23

Henny Sanulita/108651519100

Bahasa 'syarat perlu disebutkan dan dilibatkan. 'ndi/idu yang layak dapat diputuskan dengan

menanyakan, siapa yang terpengaruh dengan permasalahan ini Siapa bertanggung jawab

Bagaimana ini mempengaruhi kelompok lain Siapa yang harus dilibatkan dalam proses ini

"im peneliti dapat membawa para anggota dari komunitas Bahasa 'syarat secara bersamaan

untuk menjelaskan alasan untuk keterlibatan mereka dan untuk memutuskan bersama

bagaimana melanjutkannya. %nggota komunitas Bahasa 'syarat harus memegang kendali

untuk menentukan permasalahan dan proses tersebut. )engan pemanfaatan ino/asi teknologi,

blog, /log, 6 telepon /ideo, dan penyeranta dapat digunakan untuk menghubungi banyak

orang "una #ungu di seluruh penjuru %merika Serikat dan penjuru dunia.

5etode komunikasi yang beragam tersebut dapat digunakan untuk merancang konteks dari

permasalahan sesuai dengan pengaruhnya terhadap komunitas atau sesuai dengan faktorsosial politik yang penting. 'nformasi dapat dikumpulkan melalui berbagai dimensi berikut;

• 8lemen kultural; baik itu pengaruh dari in/estigasi terhadap budaya, dan sebaliknya,

pengaruh dari budaya terhadap in/estigasi harus dipertimbangkan

• Pengalaman; 'dentifikasi pengalaman masa lampau dan masa kini dari komunitas

sehubungan dengan permasalahan yang sedang dipelajari. atar belakang historis

sangat penting untuk memahami bagaimana komunitas telah terbentuk.

• Pemahaman; Pendapat, pengetahuan, dan pemahamam komunitas terhadap

permasalahan harus diikut sertakan.

• %spirasi; "ujuan dan hasil yang diinginkan oleh komunitas atas permasalahan yang

sedang didiskusikan dan dianalisis harus di buat ekspilisit. 3 al tersebut memberikan

komunitas untuk dapat mengidentifikasi secara jelas /isi mereka tentang Japa yang

mereka inginkanE di masa depan dengan permasalahan ini@ ( sborene dan 5cPhee+ , 2 -22$ HPenekanan dari yang asliI

Perbedaan opini diangkat kepermukaan dan hal ini harus dinegosiasikan untuk menemukan

kesepakatan pemahaman yang mencerminkan mayoritas> sebagai alternatif, sudut pandang

yang berbeda dalam /ersi akhir laporan in/estigasi harus dihadirkan kembali. Para peneliti

yang bejerja dengan anggota komunitas Bahasa 'syarat dapat mengkonstruksi sebuah

gambaran yang sudah disetujui atas semua informasi untuk mewakili pandangan "una #ungu

20

Page 21: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 21/23

Henny Sanulita/108651519100

terhadap permasalahan yang didiskusikan. Pada tingkat ini, penting untuk lagi-lagi

berkonsultasi dengan komunitas untuk meyakinkan ketepatan kesimpulan yang ditunjukkan.

"ujuan dari diskusi ini adalah untuk menentukan bentuk tindakan seperti apa yang disarankan

oleh hasil penelitian dan apa hal itu akan membantu kelompok tersebut mencapai tujuannya.

Kesim"ulan

Kami yakin bahwa nilai-nilai inti, prinsip-prinsip, kerangka pemikiran, dan proses '"# dapat

diadaptasi dan konsisten dengan komunitas Bahasa 'syarat. Bagaimanapun, seperti yang

ditegaskan oleh '"#, sedikit orang "una #ungu tidak dapat berbicara untuk mewakili seluruh

komunitas Bahasa 'syara. )engan menghadirkan konsep ini disini, kami berharap untuk

menerima tanggapan dai konsituen yang lebih luas. )i situs kami, pembaca dapat berbagi idedan komentar pada S !"# ; www.slcethics.org.

Kami mengundang pemikiran anda sehubungan dengan perubahan atau ambahan dari /ersi

adaptasi dari '"# untuk "una #ungu dan permasalahan lain sehubungan dengan etika riset

dalam komunitas Bahasa 'syarat. pini anda penting karena ini merupakan usaha yang

ditunjukkan oleh anggota dari kelompok ini.

)iskusi bisa dilaksanakan berkenaan dengan sifat dasar dari kewajiban peneliti untukmengikuti petunjuk etika dari komunitas dimana mereka melakukan penelitiannya dan dalam

pengembangannya dimana mereka harus diberi tahu tentang permasalahan etika oleh

komunitas itu sendiri> di sisi lain, para peneliti tidak boleh berpendapat bahwa semua

petunjuk etika dapat secara langsung diterapkan pada setiap indi/idu dari komunitas.

Bagaimanapun juga ini bukan hal yang sederhana, dan mereka layak untuk terus

diperdebatkan.

Kapan harusnya sebuah komunitas memiliki petunjuk etikanya sendiri, dan siapa yangmembuatkannya untuk kelompok tertentu Bagaimana para peneliti melindungi komunitas

tersebut saat melakukan penelitian Pertanyaan-pertanyaan ini dimunculkan oleh *allwork

(+ +$ menunjukkan cara-cara dimana para peneliti dapat tetap tidak bias dan profesional,

namun juga memperlakukan anggota komunitas dengan rasa hormat sambil menerjemahkan

prinsip-prinsip etika. *allwork menyimpulkan bahwa 3ide rekanan dengan sukses

menyarankan bahwa penelitian itu sendiri perlu dinegosiasikan dan dikonstruksi bersama-

sama di antara partisipan yang saling menghargai, mempunyai kemauan untuk dirubahmelalui dialog tentang bagaimana bekerja sama dalam usaha bersama@ (+2$. Para peneliti dan

21

Page 22: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 22/23

Henny Sanulita/108651519100

anggota komunitas bekerja sama melalui kolaborasi dan dialog untuk membuat studi

penelitian menjadi etis.

H$atatan "inggir I

Kode etik hadir bagi kebanyakan asosiasi profesional yang anggoanya melakukan penelitian

pada, untuk, aau dengan komunias bahasa isyarat. Bagaimanapun, kode etik ini tak

disuarakan sehubungan dengan perlunya membuat kerangka etika penelitian dari sisi

kultural, sebuah permasalahan dari kepentingan khusus komunitas bahasa isyarat. Para

ilmuwan yang menulis dari perspektif feminis, pengguna asli, dan para pembela hak asasi

manusia telah sama-sama menunjukkan ketidak puasan yang serupa terhadap kekurangan

mereka akan representasi dalam perbincangan tentang etika penelitian. Para anggota dari

komunitas bahasa isyarat dan pembela mereka dapat mempelajari dari pihak-pihak lain yang

juga turut andil dalam perjuangan ini dan memberi kontribusi cukup banyak untuk topik ini.

Kami mengajukan perkembangan bagi ketentuan komunitas bahasa isyarat (S !"#$ sebagai

media untuk melakukan penelitian oleh, untuk, dan dengan komunitas bahasa isyarat.

%$atatan Kaki&

2. The American Heritage Dictionary of The English Language , edisi ke 1 (2 +$,

menjelaskan 3"una #ungu@ sebagai 3berhubungan dengan "una #ungu atau budaya

mereka@ dan 3tuli@ sebagai 3kekurangan dalam pendengaran.@ add (+ 1$

mengembangkan pada terminologi "una #ungu, yang merujuk kepada orang yang

berharap untuk tetap berpegang kepada keanggotaan dan pengalaman mereka dengan

mayoritas budaya. Penulis mencoba yang terbaik untuk tetap membedakannya dengan

jelas di seluruh tulisan.

+. Komunitas Bahasa 'syarat merujuk kepada orang-orang yang memiliki pengalaman

dasar dan kesetiaan terhadap bahasa isyarat, begitu pula dengan komunitas dan

budaya "una #ungu. Bagaimanapun, semua peneliti yang tertarik untuk mempelajari

komunita Bahasa 'syarat harus selalu sadar akan kompleksitas dari "una #ungu dan

komunitas Bahasa 'syarat. Penggunaan huruf besar pada istilah Bahasa 'syarat

mendandakan sebuah kelompok yang serupa dengan %merika %frika dan komunitas

Cahudi.

1. 'roni dari penggunaan istilah suara dalam sebuah artikel dalam penelitian padakomunitas "una #ungu tidak dihilangkan oleh penulis, tidak pula kami berharap itu

22

Page 23: Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

8/18/2019 Etika Penelitian dalam Komunitas Bahasa Isyarat

http://slidepdf.com/reader/full/etika-penelitian-dalam-komunitas-bahasa-isyarat 23/23

Henny Sanulita/108651519100

akan diacuhkan oleh pembaca. Pembaca yang kenal dengan feminis, pribumi0asli,

cacat, atau hak-hak minoritas akan mengenali metafora ini dan tidak melihat adanya

ironi dari penggunaan istilah 3suara@. Bagaimanapun, berkenaan dengan istilah yang

lebih baik saat ini dan penggunaan yang lebih umum dari istilah suara dalam literatur

ilmuwan, kami akan menggunakan 3suara@ untuk mewakili perspektif, nilai dan

pengalaman dari komunitas "una #ungu dan Bahasa 'syarat.

9. Peneliti boleh merupakan atau boleh tidak merupakan anggota dari komunitas. )alam

paradigma transformatif, anggota dari komunitas Bahasa 'syarat memegang

kekuasaan untuk membuat keputusan tentang jalannya sebuah penelitian. Fika seorang

peneliti memiliki pendengaran yang baik, maka sebuah hubungan perlu

dikembangkan dimana anggota tim penelitian yang "una #ungu dan anggota yangmemiliki pendengaran yang baik dapat berkolaborasi dengan sangat baik.

:. 5atsumoto menerbitkan edisi pertama !ulture and Psychology pada 2 =. 'a dan .

Fuang sekarang sudah menulis edisi ke-empat. (+ 7$

=. Sementara sebagian orang memandang orang "una #ungu memiliki kecacatan,

banyak anggota dari komunitas "una #ungu dan Bahasa 'syarat menolak label 3cacat@

dan lebih memilih dipandang sebagai berbeda secara kultural.

6. 'stilah aslinya adalah 3/ideo blogs@, /logs merupakan blog dengan tambahan /ideo.

Komunitas Bahasa 'syarat telah menerima teknologi ini karena para anggotanya dapat

merekam diri mereka sendiri mengisyaratkan bahasa mereka.