37
BAB VIII KONSEP AKTIVA • AKTIVA BERUJUD • AKTIVA TIDAK BERUJUD

9. Bab Viii Konsep Aktiva

Embed Size (px)

DESCRIPTION

9. Bab Viii Konsep Aktiva

Citation preview

Page 1: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

BAB VIIIKONSEP AKTIVA

• AKTIVA BERUJUD

• AKTIVA TIDAK BERUJUD

Page 2: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

AKTIVA BERUJUD

Pengertian AktivaPengukuran AktivaMetode Pengukuran

AktivaPengakuan AktivaKlasifikasi Aktiva

Page 3: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Pengertian Aktiva

Menurut CanningAktiva adalah jasa kemudian (future

service) dalam bentuk uang atau jasa kemudian yang dapat diubah dalam bentuk uang yang manfaatnya bagi

seseorang atau beberapa orang dijamin secara hokum

Menurut KDPPLKAktiva adalah sumber daya yang dikuasai

oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan

diharapkan akan diperoleh perusahaan

Page 4: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Pengertian Aktiva

Menurut FASBAktiva adalah manfaat ekonomi masa yang akan datang yang mungkin, yang diperoleh atau dikendalikan oleh kesatuan usaha tertentu sebagai akibat transaksi atau

peristiwa yang terjadi di masa yang lalu

Page 5: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Karakteristik aktivaDalam pengertian di atas terdapat tiga elemen penting dalam

aktiva yang merupakan karakteristiknya, yaitu :– manfaat ekonomi di masa yang akan datang

aktiva menyimpan kemungkinan manfaat ekonomi masa yang akan datang, secara sendiri-sendiri atau dalam kombinasi dengan aktiva lain untuk secara langsung atau tidak langsung memberi sumbangan pada aliran masuk kas bersih di masa depan.

Hak yang sudah kadaluarsa atau mempunyai manfaat negative tidaak dapat dimasukkan sebagai aktiva.

– pegendalian oleh kesatuan usahaunit usaha tertentu dapat memperoleh manfaat

tersebut dan mengendalikan akses pihak lain atas aktiva itu

aktiva adalah sumber daya di bawah kendali unit usaha.

– sebagai hasil transaksi masa yang lalutransaksi, kejadian atau peristiwa yang menimbulkan hak atau kendali atas manfaat tersebut sudah

terjadi. Aktiva tidak boleh mencakup manfaat yang akan timbul di masa depan tetapi saat ini belum ada atau tidak berada dalam kendali unit usaha.

Page 6: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Pengertian Aktiva

Menurut Vernon KamAktiva adalah sumber-sumber ekonomi yang mampu

menyediakan manfaat ekonomi di masa yang akan datang yang diperoleh atau dikendalikan oleh kesatuan usaha tertentu

sebagai akibat transaksi atau peristiwa di masa yang lalu.

• Kriteria aktiva menurut Vernon Kam :• andal secara hukum

pengakuan terhadap aktiva sangat ditentukan oleh konsep legal dari aktiva yang bersangkutan.

Kriteria ini berhubungan dengan informasi akuntansi yang relevan dan reliable

• penggunaan prinsip konservatifprinsip ini mensyaratkan bahwa perlunya mengantisipasi kerugian yang akan muncul daripada keuntungan

• makna ekonomi suatu transaksiapabila makna ekonomis suatu transaksi telah

terjadi suatu pos dapat dicatat dan dilaporkan dalam laporan

keuangan tidak perlu terlalu memperhatikan bentuk legalitas formalnya

• kemampuan mengukur nilai aktivaapabila ada kesulitan dalam pengukuran aktiva

yang bersangkutan maka aktiva tersebut tidak boleh dicatat.

Page 7: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Ciri dan sifat aktiva 1. menurut Hendriksen :

– harus ada hak tertentu atas manfaat dan jasa potensial di masa yang akan datang. Hak-hak ini harus mempunyai manfaat positif dan apabila hak-hak ini mempunyai manfaat lain atau negative maka hak-hak tersenut tidak disebut aktiva.

– Ketidakpastian mengenai nilai di kemudian atas suatu aktiva janganlah digunakan untuk mengenayampingkannya dari pengertian aktiva, karena walaupun ketidakpastian mempengaruhi penilaian tetapi hal ini tidak mengubah sifat dari aktiva

– Hak tersebut harus dapat diperoleh atau dikendalikan oleh orang atau kesatuan usaha tertentu.

– Harus ada klaim yang dapat dipaksakan secara legal atas hak atau jasa atau bukti lain bahwa bukti penerimaan manfaat di masa yang akan datang adalah mungkin.

– Manfaat ekonomi tersebut haruslah sebagai akibat atau peristiwa yang telah terjadi.

Page 8: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Ciri dan sifat aktiva

2. menurut KDPPLK

– digunakan baik sendiri maupun bersama aktiva lain dalam produksi barang dan jasa yang dijual oleh perusahaan

– dapat dipertukarkan dengan aktiva lain– digunakan untuk menyelesaikan kewajiban– dibagikan kepada para pemilik perusahaan

Page 9: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Pengukuran Aktiva

• Pengukuran berarti memberi nilai-nilai numerical (kuantifikasi) dalam satuan moneter atas aktiva, bukan pengukuran dalam satuan fisik, walaupun pengukuran secara umum dapat dilakukan dalam satuan fisik dan dapat pula dalam satuan moneter.

• Tujuan penilaian aktiva adalah :– sebagai salah satu langkah dalam

pengukuran laba– sebagai salah satu langkah dalam proses

penyajian posisi keuangan– memenuhi kebutuhan informasi yang ingin

dicapai dalam pelaporan keuangan– memenuhi kebutuhan informasi khusus yang

memerlukan penilaian untuk kepentingan manajemen.

Page 10: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Pengukuran Aktiva

• Pengukuran atas aktiva dalam akuntansi adalah :– nilai-nilai pertukaran (exchange value)

adalah nilai-nilai yang berlaku di pasar karena adanya transaksi jual beli.

– nilai perubahan (conversion values)adalah nilai-nilai yang terbentuk karena factor-

faktor produksi

* Pada dasarnya suatu perusahaan berada dalam 2 pasar, yaitu :– pasar dimana perusahaan membeli factor produksi atau

pasar tempat aktiva diperoleh pada pasar ini terjadi nilai-nilai masukan dan input (entry) value

– pasar dimana perusahaan menjual produk atau tempat aktiva tersebut dilepaskan

pada pasar ini terjadi nilai-nilai keluaran atau output value.

Ada kesepakatan umum bahwa aktiva dicatat pada waktu perolehan sebesar harga perolehan (entry value) dan

dikeluarkan dengan harga pelepasan (exit value)

Page 11: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

penggolongan aktiva

• Untuk memahami pengukuran aktiva, maka perlu dipahami penggolongan aktiva, yaitu :

• aktiva moneter adalah pos-pos aktiva yang

besarnya ditentukan oleh kontrak sehingga besarnya tidak terpengaruh oleh perubahan nilai uang

missal : kas, tabungan, deposito, piutang dagang

• aktiva non moneteradalah pos-pos aktiva yang

besarnya terpengaruh oleh perubahan nilai uang

missal : surat berhrga, persediaan, aktiva tetap.

Page 12: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Metode Pengukuran Aktiva

– Exchange output value (exit value)Metode ini mendasarkan pengukuran

pada nilai keluaran artinya atas jumlah kas (rupiah) atau penghargaan lainnya (non kas) yang diterima suatu unit usaha apabila suatu aktiva atau potensi jasa yang keluar dari perusahaan karena penjualan atau suatu pertukaran

Beberapa nilai keluaran tersebut adalah :1. discounted future cash receipt or service potentials

(penerimaan kas atau potensi jasa masa depan yang didiskontokan)

– metode ini dapat digunakan apabila harapan tentang kepastian penerimaan kas atau setaranya cukup tinggi dan tenggang waktu sampai penerimaan cukup panjang tetapi saat atau tanggal penerimaannya pasti.

– Pos yang dapat menggunakan metode ini adalah investasi dalam obligasi, deposito berjangka, piutang wesel.

Page 13: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Metode Pengukuran Aktiva ( Lanjutan Exchange output value )

• Kelemahan dalam metode ini adalah :- arus kas atau service potentials sifatnya subyektif dan sulit dibuktikan (not verifiable)- sulit menentukan tingkat diskonto yang tepat- bila ada dua atau lebih factor-faktor yang mempengatuhi aliran kas bagaimana alokasi yang logis dari factorfaktor tersebut- jumlah present value dari masing-masing aktiva tidak sama dengan nilai perusahaan

Page 14: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Metode Pengukuran Aktiva( Lanjutan Exchange output value )

2. current output price (COP) Harga keluaran sekarang

• dapat digunakan apabila harga jual pada saat pelaporan mencerminkan harga di masa yang akan datang bila pos yang bersangkutan keluar dari perusahaan.

• Metode ini dapat digunakan untuk surat berharga dan beberapa jenis persediaan.

• Menurut metode ini persediaan harus diukur dengan harga jualnya sebagai ukuran harga keluaran bukan biaya perolehannya

Page 15: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Metode Pengukuran Aktiva (lanjutan current output price (COP )

Proses pengukuran dalam metode ini :- dalam pasar yang teratur harga pasar saat ini

merupakan taksiran yang layak dari harga pasar masa yang akan datang

- current price merupakan pengganti discounted expected cash recept price dari persediaan yang sudah siap dijual

- bagi perusahaan yang belum akan dijual dalam waktu dekat menurut COP harga jual persediaan di masa depan didiskontokan

- biaya tambahan untuk produksi dan penjualan perlu dikurangkan sehingga didapatkan net realizable value

Page 16: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Metode Pengukuran Aktiva (lanjutan current output price (COP )

Kelemahan COP :- hanya berlaku bagi aktiva yang dimaksudkan

untuk dijual

- COP untuk sebagian besar aktiva menjadi harga di masa yang akan datang dengan asumsi ceteris

paribus

- Diperlukan metode pengganti apabila ada aktiva yang tidak mempunyai harga pasar atau harga

jual sekarang.

Page 17: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Metode Pengukuran Aktiva

3. current cash equivalent (CCE) setara kas masa berjalan- konsep ini merupakan konsep pengukuran

tunggal untuk semua kativa yang menunjukkan harga yang dapat direalisasikan sekarang (present realization price).

- Konsep ini menunjukkan jumlah kas atau daya beli umum yang dapat diperoleh dengan menjual

aktiva menurut kondisi perusahaan yang wajar (dalam arti harga pasar barang sejenis dalam kondisi normal)

- kelebihan metode ini adalah setelah semua kativa dinilai dengan setara kas masa berjalan maka jumlah yang tercantum mempunyai sifat

additive

- kesulitan utama konsep ini adalah bahwa tidak semua aktiva mempunyai harga pasar, sehingga dalam penafsiran sempit sepertinya metode ini membenarkan untuk mengeluarkan

pos-pos yang tidak mempunyai nilai pasar dari neraca.

Page 18: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Metode Pengukuran Aktiva

4. Liquidation value (LV) Adalah dasar pengukuran yang serupa

dengan COP atau CCE yaitu penilaian dengan menggunakan harga keluaran, yang berbeda adalah dalam hal kondisi pasarnya, yaitu menggunakan harga penjualan dalam keadaan likuidasi.

• Metode nilai likuidasi mengasumsikan bahwa suatu penjualan yang dipaksakan sehingga harganya diturunkan atau harga keluaran lebih rendah umumnya harga pasar dalam kondisi normal.

• Penerapan nilai likuidasi biasanya menyebabkan diturunkannya penilaian aktiva serta diakuinya kerugian.

• Metode ini hanya bias diterapkan dalam kondisi :– aktiva yang bersangkutan telah kehilangan

kegunaan yang lazim atau usang atau telah kehilangan pasar dalam kondisi normal

– nilai likuidasi diterapkan bila ada maksud menghentikan perusahaan dalam waktu dekat, sehingga tidak mampu menjual dalam pasar yang normal

Page 19: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Metode Pengukuran Aktiva

Exchange Input ValueMetode pengukuran ini mengdasarkan pengukuran pada ukuran masukan, yang menunjukkan jumlah

kas atau nilai imbalan lainnya yang dibayarkan ketika aktiva atau manfaat yang diperoleh

perusahaan dalam suatu pertukaran.

• Beberapa pengukuran dengan metode ini adalah :• Historical cost• Current Input Cost• Discounted future input cost• Standard Cost

Page 20: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Metode Pengukuran AktivaExchange Input Value

Historical costHistorical cost diukur dengan pembayaran yang dilakukan di masa lalu

atau yang harus dilakukan di masa yang akan datang untuk memperoleh barang atau jasa atau pembayaran yang harus dilakukan

untuk memperoleh atau memproduksi suatu barang termasuk didalamnya semua jasa yang diperlukan untuk mendapatkan aktiva

sampai dalam kondisi siap digunakan.

• Kelebihan metode ini adalah :– paling banyak digunakan dalam akuntansi konvensional karena

mudah dan praktis berdasarkan transakis yang telah terjadi.– Umumnya merupakan harga pertukaran barang dan jasa pada saat

perolehan, sehingga merupakan realitas– Keuntungan utama adalah sifat verifiable atau dapat diuji

kebenarannya.

• Sedangkan kelemahan dari metode ini adalah :- akan kehilangan makna jika nilai aktiva berubah-ubah dari waktu ke waktu. Setelah waktu yang panjang maka angka historical cost tidak mempunyai makna sebagai manfaat di masa yang akan datang

– tidak memungkinkan pengakuan gains (laba) atau losses ( rugi) dalam proses terjadinya, karena umumnya pengakuan laba atau rugi dilakukan pada saat adanta penjualan

– ditinjau dari relevansi informasi untuk pengambilan keputusan historical cost menjadi kurang keandalannya.

Page 21: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Metode Pengukuran Aktiva Exchange Input Value

Current Input Cost (Biaya masa berjalan)Merupakan harga pertukaran yang harus dikeluarkan saat ini untuk

memperoleh aktiva yang sama dan pertukarannya.Harga ini merupakan harga yang diperoleh dari pasar tempat

perusahaan membeli barang atau jasa (pasar input) bukan tempat menjual (pasar output).

• Keuntungan penggunaan metode ini adalah :– ukuran terbaik mengenai nilai input yang dimatchkan

terhadap pendapatan

– dalam matching memungkinkan pemisahan holding gains dan/atau holding losses dan pengakuan laba atau rugi operasional

– biaya masa berjalan telah menjadi dasar penilaian paling penting dalam akuntansi khususnya untuk menyajikan informasi mengenai dampak inflasi pada aktiva perusahaan.

Page 22: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Metode Pengukuran Aktiva (lanjutan current Input cost)

• Sedangkan kelemahan metode ini adalah :– kadang-kadang kurang obyektif karena tidak

tersedianya harga pertukaran untuk aktiva tertentu di masa kini, khususnya barang musim.

– Perubahan dalam biaya kini tidak selalu mencerminkan perubahan harga jual masa berjalan, nilai tidak mesti berubah karena adanya perubahan biaya.

Page 23: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Metode Pengukuran Aktiva Exchange Input Value

3. Discounted future input cost (biaya masukan masa depan yang didiskontokan)

Merupakan nilai sekarang pengorbanan ekonomik di masa yang

akan datang seandainya potensi aktiva tersebut tidak diperoleh di masa

sekarang.

– Misal : fasilitas fisik dari sewa beli– Kelemahan dari metode ini adalah seperti dalam

historical cost

Page 24: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Metode Pengukuran Aktiva Exchange Input Value

4. Standard Cost (biaya standar)

Yaitu dengan dasar berapa biaya yang seharusnya menurut asumsi tertentu, berdasarkan biaya standar

yang diterapkan dalam keadaan produksi pada tingkat

efisiensi dan kapasitas tertentu.

Page 25: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Metode Pengukuran Aktiva

C. Lower of Cost or Market Valuation (LOCOM – Nilai terendah antara biaya dan pasar)

• Istilah pasar disini mengacu pada harga keluaran dan harga masukan, dan merupakan replacement cost (ukuran masukan)

• Misal : persediaan barang.

Page 26: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Pengakuan Aktiva

• Aktiva diakui dalam neraca apabila manfaat ekonomi di masa yang akan datang diperoleh perusahaan dan aktiva tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur keandalannya.

• Manfaat ekonomi tersebut uncertainty (mengandung ketidakpastian), tetapi dapat diekspektasikan dan dipercaya secara logis atas dasar bukti yang telah tersedia.

• Aktiva tidak diukur dalam neraca apabila pengeluarannya telah terjadi dan manfaat ekonominya dipandang tidak mungkin mengalir ke dalam perusahaan setelah periode akuntansi berjalan. Sebagai alternatifnya perlakuan pengeluaran semacam ini dimasukkan ke dalam pengakuan beban dan akan disajikan ke laporan laba rugi.

Page 27: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Pengakuan AktivaKriteria dasar pengakuan aktiva :

– DefinisiMaksudnya adalah bahwa suatu hasil transaksi

akan masuk dalam struktur yang selanjutnya dilaporkan dalam laporan keuangan kalau memenuhi difinisi elemen laporan keuangan

– measurabilitymaksudnya adalah bahwa kejadian atau pos

tertentu harus mempunyai makna tertentu yang dapat diukur jumlah rupiahnya dengan reabilitas yang cukup tinggi

– relevancemaksudnya adalah bahwa informasi yang

terkandung dalam kejadian atau pos mempunyai daya untuk membuat suatu perbedaan dalam keputusan pemakai informasi

– reliabilitymaksudnya adalah bahwa informasi tersebut menggambarkan keadaan yang dipresentasikan

secara tepat, teruji (verifiable) dan netral.

Page 28: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Klasifikasi Aktiva

• Dalam neraca aktiva telah disajikan dengan klasifikasi sesuai dengan standar akuntansi keuangan yang berlaku.

• Klasifikasi tersebut adalah :– Aktiva Lancar (current asset)– Aktiva tidak lancar (non current asset)

Page 29: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Klasifikasi AktivaAktiva Lancar (current asset)

• Yaitu aktiva yang diharapkan dapat direalisasikan dalam waktu satu tahun atau dalam siklus operasi normal perusahaan.

• Aktiva lancar terdiri dari :– kas dan bank– surat berharga (marketable securities)– deposito jangka pendek– wesel tagih (note receivable) yang jatuh tempo dalam waktu

satu tahun– piutang jangka pendek (short term receivable) yang terdiri dari

piutang usaha dan piutang lain-lain yang tergolong lancer.– Persediaan– Pembayaran uang muka untuk pembelian aktiva lancer– Pembayaran pajak di muka– Biaya dibayar di muka

• Menurut PSAK NO 13 investasi yang diklasifikasikan ke dalam aktiva lancer harus dicatat dalam neraca pada nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai pasar.

Page 30: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Klasifikasi AktivaAktiva tidak lancar (non current asset)

• Dapat dikelompokkan dalam :1. investasi atau penyertaan (investment)

Yang dimaksudkan di sini adalah investasi jangka panjang

Investasi meliputi :• investasi dagang

adalah investasi yang ditujukan untuk mempermudah atau

mempertahankan bisnis atau hubungan perdagangan, guna memperoleh sumber dana kas tambahan dalam bentuk capital gain atau deviden

• investasi propertyadalah investasi pada tanah atau

bangunan yang tidak digunakan untuk dioperasikan perusahaan, tetapi dimaksudkan untik dimiliki selama beberapa tahun untuk mendapatkan penghasilan.

Page 31: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Klasifikasi AktivaAktiva tidak lancar (non current asset)

2. aktiva tetap (fixed asset) atau plant and equipmentadalah aktiva berujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu yang digunakan untuk operasi perusahaa, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.

Yang temasuk dalam aktiva ini adalah :- tanah

- gedung- bangunan- mesin dan peralatan- kendaraan- inventaris kantor

Page 32: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Klasifikasi AktivaAktiva tidak lancar (non current asset)

4. aktiva tidak berujud (intangible asset)adalah aktiva tidak lancar dan tidak

berbentuk yang memberikan memberikan hak ekonomi dan hokum kepada pemiliknya dan dalam laporan keuangan tidak dicakup secara terpisah dalam klasifikasi aktiva yang lain.

Karakteristik jenis aktiva ini adalah tingkat ketidakpastian mengenai nilai dan manfaat di kemudian hari

Aktiva jenis ini meliputi :• hak paten• hak cipta• franchise• merek dagang• goodwill

Page 33: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Klasifikasi AktivaAktiva tidak lancar (non current asset)

5. aktiva lain-lain (other investment) adalah pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam aktiva yang telah disebut sebelumnya.

• Misal :– aktiva yang tidak digunakan untuk operasi– piutang kepada pemegang saham– beban yang ditangguhkan – aktiva jangka pendek yang tidak termasuk

dalam aktiva lancer

• Menurut PSAK no 13 aktiva tidak lancar harus dicatat dalam neraca berdasarkan biaya perolehan, kecuali jika harga pasar investasi jangka panjang menunjukkan nilai di bawah biaya perolehan secara signifikan dan permanent sehingga perlu dilakukan penyesuaian atas nilai investasi tersebut

Page 34: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Klasifikasi aktiva yang lain

• Klasifikasi aktiva yang lain adalah :1. aktiva moneter (monetary asset)

adalah klaim untuk sejumlah rupiah di masa yang akan datang tanpa memperhatikan perubahan daya beli uang.

Atau pos-pos aktiva yang besarnya tidak terpengaruh oleh perubahan nilai uang (rupiah) akan tetapi daya beli klaim tersebut untuk dipertukarkan dengan potensi jasa lain akan berubah.

Misal :• tabungan• deposito• piutang dagang• piutang wesel• uang muka jaminan kontrak

2. aktiva non moneter (monetary asset)adalah pos-pos yang besarnya terpengaruh oleh perubahan nilai uang .

Atau aktiva yang mempunyai klaim untuk menerima potensi jasa yang daya beinya konstan.Misal :

• surat berharga• persediaan barang dagangan• aktiva tetap• goodwill

Page 35: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

AKTIVA TAK BERUJUD

• Pengertian Aktiva Tak Berujud • Aktiva tak berujud adalah kelebihan biaya dari suatu perusahaan

yang diakuisisi atas jumlah aktiva bersihnya yang berujud.

• Yang termasuk dalam aktiva tak berujud• aktiva tak berujud tradisional

– nama barang– hak cipta– perjanjian untuk tidak bersaing– waralaba– bunga masa depan– goodwill– lisensi– hak operasi– paten– rekaman induk– proses rahasia– merek dagang– nama dagang

Page 36: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

AKTIVA TAK BERUJUD

• beban yang ditangguhkan– iklan dan promosi– uang muka pengarang– biaya pengembangan perangkat lunan computer– biaya penerbitan utang– biaya hokum– riset pemasaran– biaya organisasi– biaya pra pembukaan– biaya relokasi dan penataan ulang– perbaikan– biaya riset dan pengembangan – biaya persiapan– biaya pelatihan

Page 37: 9. Bab Viii Konsep Aktiva

Pengakuan Aktiva Tak Berujud

• Menurut SFAC No 5 • Syarat dikapitalisasi suatu aktiva bila :

– memenuhi definisi yang tepat– dapat diukur– relevan– dapat diandalkan

• Selanjutnya menurut FASB :• Biaya yang dikeluarkan untuk jasa riset dan

pengembangan, relokasi, reparasi, pelatihan atau iklan, berkaitan dengan manfaat ekonomi jangka panjang dapat dilakuan dengan dua cara :– biaya yang dikeluarkan serupa dengan asuransi dibayar

dimuka atau sewa dibayar di muka diperlakukan sebagai biaya

– merupakan manfaat ekonomi masa depan yang diperkirakan akan diperoleh di masa yang akan dating diperhitungkan sebagai aktiva baik ditambahkan kepada aktiva lain atau diungkapkan