15
A. Definisi Psikologi komunitas merupakan cabang ilmu psikologi yang mempelajari efek-efek sosial dan lingkungan terhadap perilaku yang muncul pada individu atau kelompok guna meningkatkan kualitas hidup individu, komunitas dan masyarakat. Psikologi komunitas pada dasarnya terkait dengan hubungan antarsistem sosial, kesejahteraan dan kesehatan individu dalam kaitan dengan masyarakat. Jadi, psikologi komunitas didefinisikan sebagai suatu pendekatan kepada kesehatan mental yang menekankan pada peran daya lingkungan dalam menciptakan masalah atau mengurangi masalah. Psikologi ini berfokus pada arah permasalahan kesehatan mental dan sosial yang dikembangkan melalui intervensi juga riset dengan seting mencakup masyarakat dan komunitas pribadi. B. Latar Belakang Beberapa psikolog memiliki pandangan berbeda mengenai area yang dikaji dalam psikologi komunitas. Hal tersebut ditunjukkan dengan perdebatan yang masih muncul apakah psikologi komunitas merupakan kesamaan dari psikologi klinis ataukah berbeda. Ada kecenderungan kuat dari pandangan psikolog bahwa psikologi komunitas dan psikologi klinis adalah sama. Di sisi lain, beberapa psikolog menunjukkan adanya batasan-batasan yang jelas perbedaan antara dua bidang tersebut. Akan tetapi, ada juga yang mengatakan bahwa psikologi komunitas merupakan kajian yang meliputi psikologi secara keseluruhan. Pada awalnya, psikologi komunitas muncul sebagai respon dari perkembangan sosial di Amerika Serikat. Pada masa kolonial, fenomena pertumbuhan kota dan industrialisasi yang cepat memicu meningkatnya imigran yang berdatangan dari berbagai tempat. Tentunya hal ini

88375020-PSIKOLOGI-KOMUNITAS.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • A. Definisi

    Psikologi komunitas merupakan cabang ilmu psikologi yang mempelajari

    efek-efek sosial dan lingkungan terhadap perilaku yang muncul pada individu

    atau kelompok guna meningkatkan kualitas hidup individu, komunitas dan

    masyarakat.

    Psikologi komunitas pada dasarnya terkait dengan hubungan antarsistem

    sosial, kesejahteraan dan kesehatan individu dalam kaitan dengan masyarakat.

    Jadi, psikologi komunitas didefinisikan sebagai suatu pendekatan kepada

    kesehatan mental yang menekankan pada peran daya lingkungan dalam

    menciptakan masalah atau mengurangi masalah. Psikologi ini berfokus pada

    arah permasalahan kesehatan mental dan sosial yang dikembangkan melalui

    intervensi juga riset dengan seting mencakup masyarakat dan komunitas

    pribadi.

    B. Latar Belakang

    Beberapa psikolog memiliki pandangan berbeda mengenai area yang

    dikaji dalam psikologi komunitas. Hal tersebut ditunjukkan dengan perdebatan

    yang masih muncul apakah psikologi komunitas merupakan kesamaan dari

    psikologi klinis ataukah berbeda. Ada kecenderungan kuat dari pandangan

    psikolog bahwa psikologi komunitas dan psikologi klinis adalah sama. Di sisi

    lain, beberapa psikolog menunjukkan adanya batasan-batasan yang jelas

    perbedaan antara dua bidang tersebut. Akan tetapi, ada juga yang mengatakan

    bahwa psikologi komunitas merupakan kajian yang meliputi psikologi secara

    keseluruhan.

    Pada awalnya, psikologi komunitas muncul sebagai respon dari

    perkembangan sosial di Amerika Serikat. Pada masa kolonial, fenomena

    pertumbuhan kota dan industrialisasi yang cepat memicu meningkatnya

    imigran yang berdatangan dari berbagai tempat. Tentunya hal ini

  • menimbulkan masalah sosial karena semakin banyak juga variasi-variasi

    populasi yang muncul seperti; orang-orang yang memiliki sakit mental, fakir

    miskin, dan populasi lainnya yang tergolong lemah dan atau tidak memiliki

    kekuatan. Hingga pada perkembangannya, populasi tersebut menyatu dan

    berkelompok menjadi suatu komunitas.

    Di sinilah permasalahan yang sebenarnya bagi komunitas yang

    inkompeten tersebut, di mana kasus-kasus psikologis yang mereka alami

    ditangani secara keliru dengan diagnosis yang salah karena ketidakmampuan

    secara finansial untuk memperoleh penanganan dari psikolog ahli. Melihat

    fenomena ini terus berkembang maka Kongres Amerika mencanangkan

    Gerakan Nasional Kesehatan Mental. Mulai dari sini, peran para psikolog dan

    institusi untuk mulai berfokus pada penanganan klinis bagi komunitas-

    komunitas yang tidak mampu.

    Tentunya dari latar belakang yang dipaparkan di atas menunjukkan

    kejelasan pembedaan antara psikologi komunitas dengan psikologi klinis. Hal

    ini tampak dari bagaimana sikap yang muncul di mana psikologi komunitas

    merupakan tindakan proaktif untuk mengantisipasi resiko permasalahan yang

    lebih besar serta meningkatkan kesehatan mental dalam suatu komunitas,

    sedangakan psikologi klinis cenderung reaktif karena akan memberikan

    perlakuan (treatments) setelah adanya kasus klinis yang muncul.

    Di Indonesia, psikologi komunitas dibahas sebagai Kesehatan

    Masyarakat dalam disiplin ilmu kedokteran dan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

    Psikologi komunitas juga merupakan subbagian dalam Psikologi Sosial,

    Sosiologi dan ilmu-ilmu sosial lainnya.

    Tetapi dalam hal ini psikologi komunitas akan diuraikan sebagai suatu

    kegiatan yang berkaitan dengan memberi bantuan kepada orang lain mengenai

    hal-hal yang berhunungan dengan gangguan emosional, penyesuaian diri dan

    masalah-masalah psikologis lainnya.

  • Dalam pendekatan psikologi klinis, treatment diberikan kepada seseorang

    atau kelompok yang mengalami gangguan atau yang memiliki masalah dan

    klien menerima treatment tersebut. Kenyataannya seringkali sulit untuk

    memastikan siapa yang memerlukan terapi atau bantuan psikologis. Dilihat

    dari pandangan sosiokultual, lingkungan sosio kultural dan interaksinya

    dengan subjek atau sekelompok subjeklah penyebab munculnya gangguan

    jiwa, hal ini dikarenakan tuntutan sosial kepada subjek untuk mengikuti

    kondisi yang berlaku misalnya norma sosial, dan sebagainya.

    Banyak perubahan-perubahan dalam tatanan masyarakat sekarang ini yang

    menyebabkan banyak munculnya gejala-gejala sosial seperti kemiskinan,

    kekumuhan, polusi udara, pengungsian penduduk bahkan bencana alam

    sehingga memungkinkan munculnya ancaman gangguan-gangguan psikologis

    terutama dalam hal gangguan emosional. Kondisi ini membutuhkan suatu

    pendekatan yang tidak menggunakan cara tradisional dari psikologi klinis,

    tetapi membutuhkan sutau pendekatan menyeluruh yakni pendekatan

    komunitas.

    C. Sejarah

    Psikologi komunitas di Amerika mulai berkembang sejak 1955, ketika

    diumumkan undang-undang tentang pengembangan konsep kesehatan mental

    komunitas untuk mengurangi jumlah rumah sakit jiwa. Pada tahun 1963

    Kennedy Bill mengemukakan sistem komprehensif dalam layanan kesehatan

    mental dengan melakukan deteksi dini dari gangguan kesehatan mental yang

    dapat menurunkan jumlah penderita yang dimasukkan ke RSJ. Tahun 1965

    dianggap sebagai kelahiran psikologi komunitas. Pada saat itu diadakan

    konferensi di Massachusetts di mana para psikolog membahas masa depan dan

    peran kesehatan mental. Tak lama berselang, terbentuk Community

    Psychology dalam American Psychological Association (APA).

    D. Filosofi

  • Psikologi komunitas cukup populer dengan definisi sebagai ilmu yang

    mempelajari efek-efek sosial dan faktor-faktor lingkungan terhadap perilaku

    yang terjadi pada individu, kelompok, organisasi, dan tingkatan sosial yang

    lain (Heller et .al., 1984, p.18). Definisi tersebut mengungkapkan bahwa fokus

    psikologi komunitas adalah isu-isu sosial, institusi-institusi sosial, dan setting

    lain yang mempebgaruhi kelompok-kelompok dan oraganisasi. Sasaran yang

    ingin dicapai adalah meningkatkan serta mengoptimalkan kesejahteraan (well-

    being) dari komunitas dan individu dengan penanganan alternatif yang

    inovatif dengan berkolaborasi bersama anggota komunitas serta disiplin ilmu

    yang terkait baik di dalam maupun di luar psikologi.

    1. Pencegahan lebih baik daripada penanganan

    Psikologi komunitas bercirikan adanya upaya untuk mencegah

    munculnya permasalahan klinis pada tingakatan sosial yang ada. Hal ini

    juga berarti intervensi psikologi sosial pada berkembangnya permasalahan

    sosial. Ada pembagian di antara tingkatan dari intervensi pencegahan,

    yaitu: pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier.

    Pencegahan primer merupakan usaha mencegah suatu masalah yang

    terjadi secara umum dan bersama-sama atau permasalahan muncul paling

    awal pada situasi yang memungkinkan terjadi. Cowen berargumen ada

    kriteria yang harus diikuti dalam pencegahan pimer ini:

    a. Program harus beroientasi pada massa atau kelompok

    b. Harus dilakukan sebelum maladjustment

    c. Merupakan tindakan sengaja sebagai fokus pada kekuatan

    penyesuaian.

    Sedangkan pencegahan sekunder merupakan usaha untuk mengatasi

    masalah pada situasi mungkin muncul untuk pertama kalinya sebelum hal

    ini menjadi semakin parah.

    Pencegahan tersier merupakan usaha untuk mengurangi kuatnya

    masalah yang sekali muncul dari suatu kejadian yang terus menerus.

  • 2. Penekanan pada kekuatan dan kompetensi

    Konsep dari kompetensi dimunculkan oleh psikolog komunitas mula-

    mula. Pertama, ini berkaitan dengan setting ekologis, atau lingkungan dan

    implikasi-implikasinya untuk mengoptimalkan kompetensi individu dalam

    komunitas. Kedua, kompetensi dikaitkan dengan konsep pencegahan. Jika

    seseorang makin kuat di awal kehidupan individu atau kelompok maka

    permasalahan dapat dihindari dengan lebih mudah. Contoh :

    3. Pentingnya Perspektif Ekologis

    Perspektif ekologis memiliki arti suatu tes dari hubungan diantara

    orang-orang dan lingkungan mereka (sosial maupun fisik) dan

    membangun suatu kecocokan yang optimal di antara setting lingkungan

    dengan orang-orang di dalamnya.

    a. Menghargai Perbedaan

    Dalam psikologi komunitas ada penghargaan terhadap

    perbedaan-perbedaan yang ada. Setiap orang memiliki hak untuk

    berbeda dan perbedaan tersebut bukan berarti menunjukkan posisi

    yang lemah (inferior). Bilamana perbedaan ini ditangkap sebagai

    suatu fakta yang tidak pernah lepas dari bagian hidup maka akan ada

    usaha mengenai kesamaan bagi semua perbedaan-perbedaan yang

    ada. Dari keyakinan mengenai perbedaan ini pula muncul suatu

    pengenalan dan pemahaman mengenai perbedaan gaya hidup,

    pandangan dunia, tatanan sosial yang bukan pokok utama dari

    kehidupan sosial tetapi dapat diterima sebagai bagian dari

    karakteristik sosial kita yang berbeda.

    b. Kekuasaan (empowerment)

    Zimmerman menjelaskan empowerment sebagai suatu konstruk

    yang menghubungkan kekuatan individu dan kompetensi-

    kompetensi, sistem bantuan yang alami, dan perilaku proaktif

  • terhadapa kebijakan serta perubahan sosial. Teori Empowerment,

    penelitian, serta intervensi menghubungkan kesejahteraan individu

    dengan sosial yang lebih besar dan lingkungan politik.

    c. Pilihan-pilihan di antara alternatif

    Aspek penting dalam pilihan-pilhan adalah ketersediaan dan

    aksesbilitas dari pilihan-pilhan mengenai alternatif-alternatif bagi

    orang-orang untuk komunitas yang cocok baginya. Poin ini

    menekankan adanya keunikan dari setiap individu yang memerlukan

    komunitas yang sesuai dan tepat bagi dia.

    d. Perubahan Sosial

    Dengan dukungan penelitaian yang kuat maka salah satu sasaran

    yang ingin dicapai dari psikologi komunitas adalah untuk

    memdorong adanya perubahan sosial. Perencanaan mengenai

    perbahan sosial merupakan bagian penting dalam psikologi

    komunitas. Perubahan sosial ini dapat terjadi dengan direncanakan

    (planned social change) maupun tanpa ada perencanaan terlebih

    dahulu (unplanned social change). Dalam perubahan sosial yang

    terencana sangat memungkinkan pencapaian benar-benar sesuai

    dengan yang ditargetkan. Bukan hanya itu, dalam psikologi

    komunitas ini perubahan yang direncanakan pun seringkali menjadi

    sangat inovatif.

    e. Kolaborasi dengan dan integrasi dengan disiplin ilmu lainnya

    Menciptakan perubahan sosial merupakan tugas yang

    monumental. Kolaborasi dengan disiplin ilmu lainnya berarti

    memberikan hasil perubahan yang lebih baik dan lebih masuk akal.

    4. Sensitivitas Komunitas

    Sensitivitas pada komunitas juga merupakan satu dari konsep yang

    terpenting dalam psikologi komunitas. Lingkungan dan individu yang

  • sangat cocok dapat menciptakan komunitas yang lebih baik dengan

    sebuah semangat dan perasaan ke-kita-an. Ada empat elemen yang perlu

    dipikirkan secara matang yaitu: keanggotaan (membership), pengaruh,

    integrasi, dan perasaan emosi yang terkoneksi satu sama lain.

    E. Tujuan

    Area psikologi komunitas terbentuk untuk membantu atau meningkatkan

    kemampuan individu yang powerless terhadap komunitas sosialnya misalnya

    kalangan minoritas, dan kemampuan individu untuk dapat mengambil kendali

    atas lingkungan dan kehidupan mereka. Hal ini sangat diperlukan karena akan

    membantu perkembangan individu dalam mengembangkan psychological

    sense of community.

    Psikologi komunitas memiliki berbagai pendekatan ke arah perubahan

    sistem sosial :

    1. Mengenalkan pertumbuhan dan pengembangan individu dan mencegah

    munculnya suatu permasalahan kesehatan mental dan sosial.

    2. Membuat suatu format intervensi yang sesuai dan cepat pada saat mana

    intervensi tersebut sangat diperlukan.

    3. Memungkinkan mereka yang telah bermasalah untuk hidup dengan baik

    dan mendapat sokongan dari komunitasnya dan lebih baik lagi tingal pada

    tempat yang dapat menerima kondisinya dan dia akan mendapatkan

    dukungan.

    Sebagai contoh, psikologi komunitas mungkin dapat memberi intervensi

    terhadap individu dengan cara :

    1. Menciptakan dan mengevaluasi arah kebijakan dan program yang

    membantu masyarakat mengontrol tekanan ayang muncul dari aspek dan

    lingkungan organisatoris yang memunculkan permasalahan.

    2. Menilai kebutuhan suatu masyarakat dan memberi arahan anggotanya

    bagaimana cara mengenali suatu masalah yang masih permulaan dan

    menghadapi permasalahan yang sudah muncul dan besar.

  • 3. Belajar dan menerapkan jalan yang lebih efektif dan menyesuaikan dengan

    populasi untuk hidup secara lebih produktif dalam tedensi masyarakat.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pendekatan komunitas :

    1. Pendekatan komunitas menekankan kepada efek dari dukungan sosial dan

    tekanan sosial masyarakat serta tindakan preventif dan self-help.

    2. Pemberdayaan lokal dan pentingnya keanekaragaman dan relatifitas

    budaya.

    3. Menekankan kepada masyarakat, kemampuan dan kekuatan pribadi

    sebagai counter terhadap penyakit dan kelemahan.

    4. Perspektif komunitas menekankan pada fungsi riset tidak hanya sebagai

    pengembangan teori tetapi juga untuk kebijakan dan evaluasi program

    analisis, dan kehadirannya secara implisit dan berharga bagi

    pengembangan kesejahteraan masyarakat dan juga ilmu pengetahuan.

    Pada intinya pendekatan komunitas tidak meletakkan gangguan di dalam

    individu yang terganggu dan juga tidak secara totalitas menyalahkan

    lingkungan akan tetapi fokusnya kepada interaksi orang dengan lingkungan-

    mengidentifikasikan peran dan daya lingkungan yang dapat

    menciptakan/mengurangi masalah individu dan kemudian memusatkan diri

    pada pemberdayaan individu dan kelompok individu untuk lebih dapat dapat

    menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya.

    F. Peran

    1. Melakukan penelitian untuk mengidentifikasi masalah dan menganalisa

    masalah-masalah komunitas, melakukan penelitian mengenai sikap-sikap

    masyarakat, mengevaluasi program-program sosial tertentu.

    2. Berpartisipasi dalam merancang/membuat pola-pola pelayanan sosial serta

    memberikan evaluasi terhadap program tersebut.

    3. Secara profesional berpartisipasi aktif dalam program gerakan-gerakan,

    sosial bagi pengembangan masyarakat, termasuk juga merancang

    lingkungan sosial yang dapat memperkecil kesulitan-kesulitan

  • penyesuaian dan memperluas kesempatan pengembangan pribadi di

    lingkungan sosial tersebut.

    G. Sistem Kerja

    1. Psikologi komunitas menekankan kepada dua aspek secara serentak yakni

    kondisi masyarakat sebagai dasar teori dan riset pada proses lingkungan

    sosial.

    2. Memusatkan, tidak hanya bertitik tolak pada kondisi psikologis individu,

    akan tetapi atas berbagai tingkatan analisa yang bergerak dari individu

    kemudian mengkelompokkannya ke dalam organisasi dan akhirnya kepada

    struktur yang terbesar yakni kelompok masyarakt secara utuh dimana

    individu berada.

    3. Psikologi komunitas meliputi atau cakupan jangkauan luas berupa setting

    dan substansi dari suatu area/daerah komunitas.

    Dari ketiga dasar tersebut di atas psikologi komunitas dalam menganalisis

    permasalahan individu memiliki keunikan tersendiri dimulai dari kondisi

    individu itu sendiri kemudian mengarah kepada suatu pergerakan sosial

    masyarakat atau sebaliknya atau juga dimulai secara bersama-sama.

    Pada dasarnya psikologi komunitas orientasi kerjanya hampir sama dengan

    psikologi klinis dan kesehatan mental masyarakat dengan tujuan untuk

    mengenalkan kesejahteraan manusia. Tetapi psikologi komunitas tidak hanya

    puas denan kencenderungan klinis yang hanya menempatkan permasalahan

    kesehatan mental yang berfokus di dalam diri individu. Psikologi komunitas

    lebih melihat ancaman terhadap kesehatan mental dari lingkungan sosial atau

    konflik/ ketidakcocokan antara individu dengan lingkungannya. Penekanan

    secara spesifik lebih kepada dukungan sosial bukan kepada perubahan

    individu. Psikologi komunitas lebih memusatkan perhatian pada kesehatan

    bukan kepada penyakit, dan kepada peningkaan kemampuan individu dan

    komunitasnya. Hal inilah yang mungkin merupakan simbol dari psikologi

  • komunitas dan yang membedakannya dengan psikologi klinis dan kesehatan

    mental yang lebih berfokus kepada perubahan individu.

    Bloom mengemukakan perbedaan antara layanan psikologi tradisional

    dengan layanan pendekatan kesehatan mental komunitas terletak pada:

    penekanan pencegahan, intervensi dalam komunitas dilakukan dalam

    populasi yang terbatas, promosi dalam pelayanan tak lamgsung misalnya

    melalui pelatihan dan pemberdayaan, pelaksanaan yang dilakukan oleh ahli

    dari berbagai bidan ilmu.

    Psikologi komunitas lebih berorientasi kepada tindakan preventif

    (pencegahan). Maknanya psikologi komunitas berusaha untuk mencegah

    permasalahan terjadi ke depan, dibandingkan menunggu permasalahan

    tersebut muncul dan menjadi lebih serius. Psikologi komunitas lebih melihat

    kepada adanya indikasi dari suatu keadaan sehingga bisa melakukan tindakan

    preventif, dan memiliki prediktor apa yang akan terjadi ke depan dengan

    kondisi yang ada sekarang.

    Dengan adanya prediktor inilah yang menjadikan psikologi komunitas

    berbeda dengan kesehatan masyarakat, dalam memandang kesehatan mental,

    institusi sosial, dan mutu hidup secara umum. Psikologi komunitas harus

    memiliki orientasi riset yang kuat, karena sangat tergantung kepada suatu

    dugaan yang mengarah kepada permasalahan-permasalahan sosial yang akan

    muncul dengan kondisi yang ada.

    Psikologi komunitas seperti halnya juga psikologi sosial di dalam

    pengambilan suatu sistem atau kelompok melalui pendekatan kepada tingkah

    laku manusia, akan tetapi lebih terkait kepada suatu pengetahuan psikologis

    untuk memecahkan permasalahan sosial sedangkan psikologi sosial lebih

    berorientasi kepada fenomena-fenomena interaksi individu dengan sosialnya.

    Psikologi komunitas juga banyak mengunakan orientasi-orientasi psikologi

    industri dan organisasi tetapi diterapkan kepada organisasi masyarakat,

  • bagaimana individu mengikuti sistem sosial yang ada dan mendukung

    jaringan sosial tersebut.

    Permasalahan para pekerja dan klien pada sistem manajemen diaplikasikan

    ke dalam penelaahan isu peraturan sosial dan kontrol masyarakat, dan

    karakteristik serta kemampuan menghadapi kelompok sosial secara lemah,

    seperti permasalahan minoritas dan lain sebagainya.

    H. Proses

    Di sini akan dipaparkan sedikit bagaimana sudut pandang psikologi

    komunitas dalam melihat atau menganalisis dan melakukan pendekatan

    terhadap permasalahan psikologi pada diri individu.

    Sebagai ilustrasi, ahli psikologi mengatakan gangguan jiwa disebabkan

    oleh fenomena intra psikis (interaksi yang terjadi diantara aspek-aspek psikis).

    Ahli psikoanalisis mengatakan terdapat 3 struktur kepribadian pada individu :

    id, ego dan superego. Menurut pandangan psikoanalisis timbulnya

    permasalahan kejiwaan dikarenakan adanya ketidakseimbangan di 3 struktur

    kepribadian tersebut. Misalnya psikopat dikatakan sebagai gangguan

    kepribadian yang berat dengan ciri perkembangan superego yang terhambat,

    fungsi ego baik dan id yang normal. Tapi dilihat dari sudut pandang psikologi

    komunitas muculnya gangguan ini merupakan produk dari interaksi anatar

    individu dengan lingkungan sosialnya.

    Dalam menganalisis kedudukan individu dalam komunitasnya, psikologi

    komunitas menggunakan 2 titik tolak :

    1. Individu sebagai agen (tokoh; pelaku) di dalam kehidupan komunitasnya.

    Dalam hal ini komunitas berfungsi sebagai :

    Arena/tempat munculnya tingkah laku.

    Tempat individu berinteraksi dan merupakan lingkungan yang dapat

    mendukung/menghambat individu.

    Contoh : Individu yang cerdas, tidak akan berkembang pada lingkungan

    sosial yang tidak mendukungnya, dan tidak memiliki fasilitas pendukung.

  • Tapi individu ini akan berkembag jika berada pada lingkugan sosial yang

    mendukung dan memiliki fasilitas yang cukup.

    2. Individu dipandang sebagai objek dari kehidupan komunitasnya. Di sini

    fungsi komunitas sebagai sarana/media untuk terjadinya perubahan-

    perubahan kualitas dari individu.

    Contoh : Suatu daerah yang terpencil, mengalami perubahan yang radikal

    seiring dengan perkembangan zaman, menjadi daerah yang ramai dan

    pesat. Secara langsung akan mengubah perilaku individu-individu yang

    ada di dalamnya.

    Proses psikologi komunitas merupakan konteks (ruang lingkup) untuk

    menerapkan model-model psikologi komunitas. Istilah model digunakan untuk

    menunjuk pada suatu penyajian struktur dan fungsi dalam hal ini

    permasalahan komunitas. Dalam masalah-masalah komunitas, psikologi

    komunitas menerapkan model :

    1. Model Kesehatan Mental (The Mental Health Model). Model ini

    beranggapan bahwa mencegahterjadinya gangguan mental akan lebih

    efektif daripada mengobati. Model kesehatan mental lebih menekankan

    pada pendekatan preventif/prevention.

    2. Model Organisasi (The Organization Model). Model ini didasarkan pada

    penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian yang menelaah, mengenai

    pengaruh kondisi/organisasi atau sistem organisasi pada sistem sosial

    terhadap kelompok. Misalnya pengaruh gaya kepemimpinan. Model ini

    beranggapan bahwa manajemen/pengelolaan bertanggung jawab untuk

    mengorganisir elemen-elemen dalam kelompok., seperti : uang,

    materi/benda, alat-alat, manusia yang bertujuan untu7k mendapatkan

    profit. Dalam hubungannya dengan manusia, proses ini bertujuan untuk

    mengarahkan usaha-usaha memotivasi dan mengontrol tindakan serta

    mengontrol perilaku gara sesuai dengan tujuan. Tanpa adanya intervensi

    dari manajemen, manusia akan menjadi pasif dan tidak responsif terhadap

    kebutuhan-kebutuhan kelompok.

  • 3. Model Tindakan Sosial (The Social Action Model). Model ini

    menggunakan pendekatan dengan berpartisipasi langsung terhadap

    kondisi yang menyebabkan timbulnya gangguan/masalah di dalam

    masyarakat. Misalnya : mengatasi masalah kemiskinan, caranya dengan

    memobilisasi dan mengkoordinasikan sumber-sumber yang ada dalam

    komuniti, keterlibatan secara langsung dalam mengatasi kemiskinan,

    misalnya menciptakan lapangan kerja, merangsang pertumbuhan usaha-

    usaha wiraswasta, memberikan pinjaman/kredit.

    4. Model Ekologi (The Ecological Model). Model ini dipegaruhi oleh Teori

    Kurt Lewin yang menekankan pada saling ketergantungan antara manusia

    dengan lingkungan. Model ini beranggapan bahwa prinsip-prinsip ekologi

    dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah-masalah yang timbul

    serta untuk menciptakan proses-proses intervensi yang dibutuhkan. Dalam

    memahami sebuah komunitas, psikolog komunitas perlu memperhatikan

    tingkat ekologikal komunitas tersebut sebelum melakukan

    pendekatan/intervensi:

    a. Tingkat individual

    b. Mikrosistem, merupakan lingkungan terdekat individu, yang mana

    berulang-ulang digunakan individu secara langsung untuk melakukan

    interaksi personal dengan orang lain. dalam mikrosistem, individu

    membentuk hubungan interpersonal, mengambil peran sosial dan

    berbagi kegiatan. Mikrosistem meliputi: keluarga, ruang kelas,

    kelompok diskusi, teman, tim olahraga.

    c. Organisasi, merupakan kumpulan mikrosistem yang lebih kecil yang

    mana memiliki stuktur formal yaitu adanya peraturan, kebijakan,

    waktu pertemuan, dsb. Contohnya, sekolah, tempat kerja, kelompok

    paduan suara, dan sebagainya.

    d. Locality, merupakan sekumpulan organisasi atau mikrosistem yang

    mana tiap-tiap individu berpatisipasi bagi kehidupan daerah mereka

    melalui kelompok-kelompok yang lebih kecil. Contohnya, pedesaan,

    kota kecil, lingkungan urbanisasi atau kota besar.

  • e. Makrosistem, merupakan lingkungan jarak terjauh individu, yang

    mempengaruhi kehidupan individu melalui kebijakan atau keputusan

    spesifiknya. Contohnya, masyarakat, budaya, partai politik,

    perusahaan, mass media, internet, dan sebagainya.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Dalton, Elias, & Wandersman. 2007. Community Psychology: Individuals and

    Communities. Second Edition. Thomson Wadsworth: USA.

    Karen G. Duffy & Frank Y. Young. Community Psychology. Boston: Allyn &

    Bacon.