145
i STUDI DESKRIPTIF TENTANG PERILAKU PROSOSIAL PENDONOR DARAH Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Oleh : Nama : Devy Tumembouw NIM : 02 9114 035 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

  • Upload
    others

  • View
    25

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

i

STUDI DESKRIPTIF TENTANG PERILAKU PROSOSIAL

PENDONOR DARAH

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Program Studi Psikologi

Oleh :

Nama : Devy Tumembouw

NIM : 02 9114 035

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

Page 2: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

ii

Page 3: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

iii

Page 4: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

iv

MOTTO

“Si Buta yang Bermata Hati”

Rahayune Urip

Rahayune uripira ana sanga:

Kaping pisan, lumuh mlarat ing karsane.

Kaping pindho, nampa lakon ingkang prihatin.

Kaping telu, andhap asor ing atine.

Kaping papat, ngorong marang kabeneran.

Kaping lima, welas asih ing wong liya.

Kaping nenem, ati resik ora lamis.

Kaping pitu, dhemen rukun marang tangga.

Kaping wolu, merga bener wani rekasa.

Kaping sanga, pasrah Gusti yen diwada.

Sabda Dalem Gusti iku mau lakonana

Bungah rena ganjaranmu swarga ndonya.

Page 5: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

v

Kupersembahkan karya ini untuk:

� Ad Maiorem Dei Gloriam

� (Alm.) Oma Elisabeth T. Erry

� (Alm.) Papa M. L. Tumembouw dan Mama Tercinta

� Adikku Sherina Tumembouw

� Mama Olha Waworuntu

� Tiara Panji Suhatno

� Pendonor yang budiman.

Page 6: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

vi

Page 7: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

vii

ABSTRAK D. Tumembouw( 2007).Studi Deskriptif Tentang Perilaku Prososial Pendonor Darah. Yogyakarta : Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat perilaku prososial pendonor darah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang dirancang untuk memperoleh informasi segai status gejala pada saat penelitian yang dilakukan dengan cara melakukan survey. Survey pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyebarkan skala perilaku prososial pendonor darah. Data yang diperoleh dari skala perilaku prososial pendonor darah kemudian diolah dengan menggunakan program SPSS for windows versi 12.00.Sampel dalam penelitian ini meliputi pendonor sukarela dan pengganti yang mendonorkan darah lewat PMI Cabang Kota Yogyakarta. Jumlah subjek penelitian ini sebanyak 168 orang yang terbagi menjadi 30 orang subjek untuk uji coba penelitian dan 138 orang subjek untuk penelitian. Hasil penelitian menunjukan (1) berdasarkan pengkategorisasian menunjukan pendonor darah memiliki tingkat perilaku prososial secara umum yang tinggi (170,92). Bila dikategorisasikan menjadi sebanyak 30 pendonor (21,73%)yang tinggi dan sangat tinggi sebanyak 108 pendonor (78,26%); kemudian (2) aspek yang menonjol dari perilaku prososial pendonor darah yang tampak adalah aspek menolong dengan rerata nilai empiris 28,78.(3) Pada variable usia menunjukan usia pendonor antara 18 sampai dengan 61 tahun. Persentase paling banyak terdapat pada usia 20-30 tahun.(4) Hasil pengujian variable jenis kelamin pria tercatat 115 orang atau 83,3% sedangkan wanita tercatat 23 orang atau 16,7% dari total responden..(5) Beberapa jenis pekerjaan dari pendonor yaitu pegawai swasta tercatat 54 orang atau 39,1% dari total responden, sedangkan pegawai negeri tercatat 5 orang atau 5,6% dari total responden. Pada pendonor yang bekerja sebagai wiraswasta tercatat sebasar 7 orang atau 5,1% dari total responden. Tercatat juga pendonor yang berstatus sebagai pelajar atau mahasiswa sebesar 59 orang atau 42,8% dari total responden sedangkan tercatat 13 orang atau 9,4% yang termasuk dalam kategori lain-lain.

Page 8: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

viii

ABSTRACT

D. Tumembouw ( 2007). Yogyakarta :Descriptive Study about Blood Donor Prosocial Behaviour. Psychology Faculty Sanata Dharma University. The purposes of the research were to understand the prosocial behaviour of blood donor. It also to found out the prosocial behaviour levels and the aspect that caused prosocial behaviour of blood donor. The type of this research was the descriptive-quantitative research which was the research that designed to gathered an information about the status of symptoms when the research started by doing survey. The survey in this research were began with spreading the prosocial behaviour scale to the blood donor at PMI Yogyakarta. The information were checked by using computer program called SPSS for windows 12.00. The sample of these research included the routine blood donor voluntary and changable blood donor with total respondents is 168. the details is 3 blood donor subject for try-out research and 138 blood donor subject for research. The result of this research indicated that (1) in general the prososial behaviour of blood donor were high (170,92). The category were 30 blood donor were high (21,73%) and 108 blood donor were very high (78,26%). (2) the dominant aspect that could caused prososcial behaviour were helping aspect 28,78. (3) The range of age variable between 18 to 61 years old.(4) Sex variable there were 115 men blood donor (83,3%) and 23 women blood donor (16,7%). (5) The high status of blood donor job there were 54 or 39,1% of total responden working in non-govermental job and also student status there were 59 blood donor or 42,8% of total respondent.

Page 9: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

ix

KATA PENGANTAR

Satu langkah lagi terlewati dari perjalanan hidup di bidang akademisku.

Selama 5 tahun itulah penulis telah mendalami ilmu Psikologi pada Universitas

Sanata Dharma. Pada kesempatan ini, penulis ingin menghaturkan Sembah Nuwun

Engkang Gusti Sing Maha Kuasa karena telah melimpahkan berkah kalian rahmat

engkang kawulo sehingga penulis mampu menyelesaikan perjalanan akademis ini

dalam bentuk skripsi.

Pada kesempatan ini pula, penulis ingin menyampaikan ucapan matur nuwun

sanget kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moral maupun

materi sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Ucapan terima

kasih ini khususnya penulis sampaikan kepada :

1. P. Eddy Suhartanto, S. Psi, M. Si., selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma serta Dosen Pembimbing yang telah memberikan ijin untuk

mengadakan penelitian dan telah banyak memberikan masukan, meluangkan

waktu untuk konsultasi dan mendenganrkan keluh-kesah penulis selama

penyusunan skripsi ini .

2. Dr. A. Supratiknya, dengan segala keterbatasannya masih mau meluangkan waktu

menawarkan nilai-nilai kerendahan hati saat mendampingi penulis dalam proses

awal penyusunan skripsi.

Page 10: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

x

3. Ibu Titik Kristiani, S. Psi, Bapak C. Adi Wijaya, S.Psi. dan Ibu Tanti Arini S. Psi.,

Psi, selaku dosen pembimbing. Terimakasih atas bimbingan yang telah diberikan

selama saya menjadi mahasiswa di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

4. Mas Gandung, Mbak Nanik dan Pak Giyono di sekretariat psikologi Universitas

Sanata Dharma yang telah membantu kelancaran proses studi dan skripsi. Mas

Muji dan Mas Doni di Lab. Fakultas Psikologi yang telah membantu kelancaran

pelaksanaan praktikum-praktikum.

5. Seluruh Dosen Fakultas Psikologi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Bapak dan Ibu Dosen sekalian telah memberikan yang terbaik bagi penulis lewat

ilmu dan pengalaman hidup.

6. Robertus Pabiban, rekan yang mendampingi penulis selama penyusunan skripsi.

Terima kasih atas segala dialog-dialog yang muncul karena kebodohan penulis.

Cyrillus Hary kamu harus menjadi yang berikutnya, ya. Juga teman-teman 2002

lainnya.

7. Perkampungan Sosial Pingit dan komunitas Kolsani, yang dari tempat itu

ditemukan oase kehidupan, tawa, ceria, tangis, dari keluarga dan anak-anak.

Lewat-mulah aku merindukan keutuhan keluarga, tempat aku menemukan

keheningan malam, merasakan perkembangan jalan hidup. (Alm.) Bapak Glempo

yang menemani malam panjang dengan bau anggur. Juga rekan relawan yang

masih dalam perjiarahan.

Page 11: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

xi

8. Dr. Titien Budhiaty sebagai wakil kepala unit transfusi darah Palang Merah Kota

Yogyakarta. Perhatian dan keprihatinan anda sungguh mendalam atas nama

kemanusiaan, dokter mengabdikan diri demi darah untuk kehidupan.

9. Keluarga Kemuning 3 No.13, tempat pelarian saat rasa kehilangan dan ancaman

datang bertubi-tubi. Saat saudara akan hidup dengan uang, tapi dari tempat inilah

rasa persaudaraan tumbuh atas dasar kasih mendalam.

10. Bapak Tukimin dan keluarga, yang menunjukan ketulusan seorang bapak saat

anak-anak yang bebal, tak tahu diri menyalah gunakan kepercayaannya. Bapak

matur nuwun atas segala pengertian dan kesederhanaan yang telah kau tampakan

sebagai kepala keluarga. Juga para penghuni yang memberikan nuansa serasa

omah dhewe di Krodan.

Akhir kata penulis menyadari bahwa hasil karya ini belum dapat dikatakan

sempurna. Oleh karena itu, dengan penuh kerendahan hati penulis menerima saran

dan kritik yang membangun dari semua pihak. Akhirnya penulis berharap agar karya

ini dapat bermanfaat bagi siapa saja.

Yogyakarta, … Oktober 2007

Penulis

Devy Tumembouw

Page 12: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..i

HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………….…...ii

HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………iii

HALAMAN MOTTO……………………………………………………….iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………….….v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………….vi

ABSTRAK……………………………………………………………….…vii

ABSTRACT……………………………………………………………….viii

KATA PENGANTAR……………………………………………………....ix

DAFTAR ISI……………………………………………………………….xii

DAFTAR TABEL……………………………………………………….....xv

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………xvi

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………..1

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………..1

B. Perumusan Masalah……………………………………………… 3

C. Tujuan Penelitian………………………………………………… 4

D. Manfaat Penelitian………………………………………………...4

BAB II LANDASAN TEORI……………………………………………...5

A. Donor Darah ……………………………………………………...5

1. Pengertian Pendonor Darah…………………………………...5

2. Jenis Donor Darah………………..…………………………..5

3. Identifikasi Donor Tidak Cocok………………….…………..7

Page 13: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

xiii

4. Syarat-Syarat Pendonor Darah.…………………………….....8

5. Manfaat Donor Darah…………………………………………9

B. Perilaku Prososial….……………………………………………...10

1. Pengertian Perilaku Prososial ………………………………..10

2. Faktor-faktor Perilaku Prososial …………………..…………12

3. Aspek-Aspek Perilaku Prososial..……………………………16

4. Perkembangan Perilaku Prososial ……………………. …….17

C. Perilaku Prososial Donor Pendonor Darah.……………………....18

D. Pertanyaan Penelitian .…………………………………………....20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN………………………………...21

A. Jenis Penelitian……………………………………………………21

B. Identifikasi Variabel Penelitian…………………………………...21

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian…………………………21

1. Perilaku Prososial..……………………………………………22

D. Subyek Penelitian…………..……………………………………..23

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data……………………………..23

1. Skala Perilaku Prososial.……………………………………...24

F. Validitas dan Reliabilitas………………………………………….27

1. Validitas……………………………………………………..27

2. Uji Kesahihan Butir Item…………………………………....28

3. Reliabilitas…………………………………………………..28

G. Metode dan Teknik Analisis Data………………………………..29

BAB IV PELAKSANAAN & HASIL PENELITIAN…………………..33

A. Persiapan Penelitian……………………………………………...33

1. Orientasi Kancah……………………………………………..33

Page 14: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

xiv

2. PelaksanaanUji Coba Penelitian……………………………...36

3. Hasil Uji Coba Skala Penelitian……………………………...37

B. Pelaksanaan Penelitian…………………………………………....39

C. Deskripsi Data Penelitian………………………………………....39

D. Analisis data………………………………………………………40

E. Pembahasan ………………………………………………………44

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………………48

A. Kesimpulan……………………………………………………….48

B. Saran………………………………………………………………49

1. Bagi Unit Transfusi Darah PMI cabang Yogyakarta………..49

2. Bagi ilmu psikologi………………………………………….49

3. Bagi peneliti selanjutnya…………………………………….49

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….. 50

LAMPIRAN……………………………………………………………….. 52

Page 15: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Blue Print Skala Perilaku Prososial Donor Darah ………………26

Tabel 2. Norma Kategorisasi perilaku Prososial………… ………………31

Tabel 3. Kategorisasi Perilaku Prososial ………………………………...32

Tabel 4. Laporan Jumlah Donor Darah Per Tahun……….……………….36

Tabel 5. Item Valid dan Gugur Skala Perilaku Prososial Donor Darah......38

Tabel 6. Deskripsi Data Penelitian………………………………………..40

Tabel 7. Norma kategori Skor Perilku Prososial ……….. ………………40

Tabel 8. Kategori Skor Perilaku Prososial …………… … ………………41

Tabel 9. Presentase Kategori Skor Perilaku Prososial …….……………...41

Tabel 10. Deskripsi Aspek-Aspek Perilaku Prososial ……………………..42

Tabel 11. Deskripsi Variabel Jenis Kelamin ................................................43

Tabel 12. Deskripsi Variabel Jenis Pekerjaan ..............................................44

Page 16: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

A. Instrumen Penelitian

A.1 Skala Perilaku Prososial Pendonor Darah

Sebelum Uji Coba (Try out)…………………………………55

A.2 Skala Perilaku Prososial Pendonor Darah

Setelah Uji Coba (Setelah Try Out)………………………….56

B. Validitas dan Reliabilitas

B.2 Skala Perilaku Prososial …………….……………………….56

C. Deskripsi Data Penelitian…………………………………………62

D. Data Skor Item Try-Out dan Penelitian ………………………….72

E. Surat Ijin dan Surat Keterangan Penelitian……………………….109

Page 17: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Darah merupakan sumber salah satu aset bernilai yang dimiliki sebuah negara.

Konsekuensinya semua komponen baik pemerintah maupun individu sebagai warga

negara harus menjaga persediaan darah (Androulaki, 2005). Dalam hal ini perilaku

donor darah pendonor menjadi suatu yang penting guna tercapainya pemenuhan

kebutuhan akan darah.

Donor darah itu dipahami sebagai salah satu bentuk perilaku prososial (Taylor,

Peplau, Sears, 2000). Perilaku ini sangat berkaitan dengan kemampuan diri individu

sebagai pendorongnya. Selain itu pendonor darah secara sukarela telah terbukti lebih

aman bagi pengguna dan layak untuk memenuhi persediaan kebutuhan darah di suatu

negara (Montoya dalam Androulaki, Z., Merkouris, A., Touras C., Androulakis M.

2005).

Perilaku prososial dapat diartikan sebagai tindakan menolong atau tindakan

yang terencana dari individu untuk menolong individu lain, tanpa disertai adanya

harapan akan suatu penghargaan (Batson dalam Taylor, Peplau, Sears, 2000)

Palang Merah Indonesia Cabang Yogyakarta secara khusus memberi perhatian

pada pendonor dalam rangka pemenuhan kebutuhan darah. Pendonor sukarela, dalam

pengertian individu yang memberikan darah, plasma atau komponen darah lainnya

atas kerelaan, diberi perhatian dalam bentuk penghargaan oleh pihak Palang Merah

Indonesia (Pedoman dan Pelayanan Transfusi Darah, 2001).

Page 18: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

2

Tampak angka kebutuhan darah (Harian Kompas, 6 Mei 2006), di kota

Yogyakarta sangat tinggi, setiap bulan diperkirakan kebutuhan rerata 3000-3500

kantong darah. Kebutuhan darah sebanyak itu dipenuhi separuhnya oleh pendonor.

Kebutuhan darah semakin tampak saat kota Yogyakarta terjangkit wabah demam

berdarah (Harian Kompas, 1 Maret 2006) yang kemudian ditetapkan sebagai Kejadian

Luar Biasa (KLB). Banyak individu dalam masyarakat yang menderita demam

berdarah dengue atau DBD membutuhkan darah trombosit. Pemenuhan kebutuhan

akan darah mau tidak mau hanya dipenuhi oleh pendonor.

Di tingkat nasional (Palang Merah Indonesia, 2006) kebutuhan akan darah

mencapai 4 juta kantong per tahun, sementara jumlah darah yang terkumpul dari

pendonor sukarela sekitar 1,2 juta kantong per tahun. Enam hingga sepuluh orang

Indonesia yang mendonorkan darah setiap 1000 penduduk. Angka itu walau dibilang

sedikit tetapi menunjukan masih adanya individu yang mau menjadi pendonor darah.

Di negara-negara Asia seperti Singapura, ada 24 pendonor sukarela per 1000

jiwa, dan di Jepang ada 68 pendonor darah per 1000 orang. Di negara maju seperti

USA berdasarkan penelitian (Boulware, dalam Androulaki, Z., Merkouris, A., Touras

C., Androulakis M., 2005), ditemukan angka persentasi yang sangat tinggi (59%) dari

populasi pendonor.

Partisipasi pendonor juga terbuka tanpa memandang perbedaan jenis kelamin.

Partisipasi itu ditunjukan dengan adanya perempuan, walau bisa dikatakan lebih

rendah dibanding laki-laki, tapi tetap saja ada yang menjadi pendonor. Dalam sebuah

penelitian (Paliavin dan Callero dalam Taylor, Peplau, Sears, 2000) menunjukan

bahwa pendonor biasanya mendonorkan darah kepada teman atau keluarga. Artinya

dalam keterbatasan lingkup terkecil pun masih ada saja pendonor.

Page 19: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

3

Perlu dibanggakan bila melihat kegunaan darah yang disumbangkan pendonor

(Palang Merah Indonesia, 2006), satu kantong darah yang didonorkan mempunyai

kegunaan bagi lebih dari satu pasien/individu lain. Kegunaan itu tampak pada, satu

kantong darah dapat lengkap (whole blood) dapat dipisahkan menjadi tiga bagian

yang punya masing-masing kegunaan. Pertama, satu kantong Trombosit Pekat

(Trombocyte Concentrate), dapat dipergunakan untuk pasien demam berdarah.

Kedua, satu kantong Plasma, misal untuk pasien dengan luka bakar yang luas.

Ketiga, satu kantong Sel Darah Merah Pekat (Packed Red Cells), misal untuk pasien

Anemia dan pendarahan.

Berangkat dari pendonor sebagai sumber pemenuhan kebutuhan akan darah

dalam masyakarat, maka akan menjadi bermanfaat saat ada penjalasan deskriptif

tentang perilaku prososial pendonor itu. Seberapa tinggi perilaku prososial yang

dilakukan oleh pendonor. Hal ini diharapkan mampu menjadi acuan untuk

memotivasi masyarakat untuk berpatisipasi aktif untuk menjadi perndonor darah.

Oleh karena itu penelitian tentang deskripsi perilaku prososial pendonor darah

dapat dilihat sebagai suatu kebutuhan yang relevan untuk memberikan gambaran

bagaimana sebenarnya tingkat perilaku prososial. Penelitian ini sesungguhnya akan

melihat tingkatan perilaku prososial pendonor darah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang peneliti merumuskan permasalah penelitian ini

menjadi bagaimana tingkat perilaku prososial pendonor darah? Apakah tingkatan

perilaku sosial itu tinggi, sedang atau rendah?

Page 20: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

4

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui gambaran tentang tingkat

perilaku prososial pendonor darah.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat berbagai pihak, baik

itu manfaat secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat dari penelitian ini

adalah:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk menambah keragaman penelitian di bidang

psikologi khususnya bidang psikologi sosial tentang perilaku prososial.

2. Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini bisa menjadi masukan untuk masyarakat agar termotivasi

menjadi seorang pendonor.

b. Hasil penelitian ini bisa menjadi sumber informasi bagi masyarakat agar

mempunyai kepekaan untuk melakukan perilaku prososial khususnya donor darah

pada individu lain.

c. Bagi peneliti yang berminat dengan topik psikologi sosial, maka penelitian ini

dapat dijadikan dasar atau acuan untuk pengembangan ke arah penelitian

selanjutnya.

Page 21: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Donor Darah

1. Pengertian Pendonor Darah

Pengertian donor (Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer, 1991) adalah

penderma; yang kemudian diberikan contoh dengan pendonor darah. Kemudian juga

dijelaskan bahwa pendonor adalah orang yang menyumbang darahnya untuk orang

lain yang memerlukannya.

2. Jenis Donor Darah

Jenis donor darah pada dasarnya (Pedoman Pelayanan Tranfusi Darah, 2001) ada

tiga macam donor, yaitu : donor keluarga, atau donor pengganti; donor komersial; dan

donor sukarela.

a. Donor Keluarga atau Donor Pengganti

Donor keluarga atau donor pengganti dimengerti sebagai pemenuhan kebutuhan

darah pasien dicukupi oleh donor dari keluarga atau kerabat pasien. Biasanya,

keluarga pasien diminta untuk menyumbangkan darahnya.

Ada dua bentuk cara mendonorkan darah seperti ini. Pertama, keluarga pasien

menyumbangkan darah dengan jumlah yang sama dengan yang diberikan kepada

kerabatnya. Darah ini ditambahkan pada persediaan UTD untuk kemudian

dipergunakan sesuai dengan kebutuhan darah. Donor tidak diberitahu identitas

penerima darahnya.

Page 22: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

6

Bentuk kedua dikenal dengan nama donasi khusus (directed donation), yaitu saat

donor secara khusus minta agar darahnya diberikan kepada pasien tertentu, mungkin

karena khawatir atas keamanan darah dari donor yang tidak diketahui. Namun

demikian, sumbangan khusus ini sangat tidak dianjurkan oleh WHO/GPA dan Badan

Keamanan Darah Dunia (Global Blood Safety Initiative). Dalam ketentuan “Target

Minimum Pelayanan Transfusi Darah” (Minimum Target for Blood Transfusion)

(WHO, 1989), secara jelas dinyatakan bahwa :

“Sumbangan dari donor keluarga atau pengganti haruslah ditujukan kepada UTD dan tidak boleh “khusus ditujukan” kepada penerima tertentu. Perhatian ini Perlu dilaksanakan untuk menghindari adanya imbalan yang tersembunyi.”

b. Donor Komersial

Donor komersial menerima uang atau hadiah (yang dapat ditukarkan dengan

uang) untuk darah yang telah disumbangkannya. Mereka seringkali menyumbangkan

darah secara teratur, mungkin telah memiliki kontrak dengan UTD untuk memberikan

darah berdasarkan upah yang telah disetujui. Cara lainnya, mereka menjual darah

kepada lebih dari satu UTD atau mendekati para keluarga pasien dan menjual jasa

mereka sebagai donor pengganti. Donor komersial biasanya termotivasi oleh hal yang

akan mereka terima untuk darah mereka, bukan untuk keinginan menolong individu

lain.

c. Donor Sukarela

Donor darah sukarela adalah individu yang memberikan darah, plasma atau

komponen darah lainnya atas kerelaan mereka sendiri dan tidak menerima uang atau

bentuk pembayaran lainnya. Motivasi mereka yang utama adalah membantu penerima

darah yang tidak mereka kenal dan tidak untuk menerima suatu keuntungan.

Hal-hal yang biasanya tidak dipandang sebagai pembayaran atau sebagian

pengganti uang, ialah :

Page 23: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

7

1) Tanda jasa atau penghargaan sederhana, seperti badge atau sertifikat, yang dinilai

tidak memiliki nilai komersial.

2) Penggantian biaya perjalanan yang secara khusus harus dilaksanakan dalam

rangka menyumbangkan darah.

3) Pemberian makan ringan sebelum, selama atau setelah penyumbangan darah.

3. Identifikasi Donor yang Tidak Cocok

Pengidentifikasian donor adalah adalah sesuatu yang penting untuk mengetahui

alasan individu-individu tertentu tidak cocok sebagai pendonor. Hanya ini karena

darah mereka mungkin mendatangkan resiko kepada pasien yang menerimanya.

Faktor–faktor tersebut (Pelayanan Transfusi Darah, 2001) disebutkan antara lain:

a. Status kesehatan dan gizi pendonor yang jelek

Donasi darah oleh individu yang menderita kekurangan gizi atau masalah

kesehatan lainnya berbahaya terhadap kesehatan diri mereka dan terhadap

penerimanya. Ada kemungkinan mereka tidak memenuhi kriteria tertentu seperti

tingkat berat badan atau haemoglobin dan juga ada kemungkinan mereka akan

pingsan pada waktu penyadapan darah. Pada masyarakat yang terdapat tingkat

kekurangan gizi berat atau derajat kesahatan yang rendah banyak dijumpai calon

donor yang tidak memenuhi syarat.

b. Donasi tidak sukarela

Sumber darah yang ideal adalah donor sukarela. Donasi darah dari instansi seperti

tentara, polisi atau lembaga permasyarakatan, ada keraguan tidak adanya

kesukarelaan karena para pendonor mungkin telah diperintah untuk memberikan

darahnya. Khususnya di lembaga permasyarakatan, kemudahan yang diterima setelah

Page 24: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

8

menyumbangkan darah mungkin merupakan insentif yang penting. Hal itu sebenarnya

menyimpang dari etika donasi darah sukarela yang sebenarnya. Namun demikian,

para individu dari lembaga semacam ini dapat diterima untuk mendonorkan darah

asalkan memenuhi syarat yang telah ditentukan. Sering kali donor ini memiliki tanda-

tanda penyakit menular (infectious disease makers) yang tinggi dalam masyarakatnya.

Disamping itu, pelayanan transfusi darah memerlukan usaha untuk merekrut donor

darah sukarela yang memberikan darah mereka secara teratur.

c. Perilaku resiko donor darah

Perilaku prososial tertentu sangat memungkinkan calon pendonor terpapar pada

resiko. Individu mungkin memperoleh infeksi, seperti HIV, yang kemudian dapat

ditularkan pada penerima darah. Beberapa perilaku beresiko antara lain : individu

memiliki partner hubungan seks lebih dari satu, pelacuran, homoseksulitas,

biseksualitas. Pemakaian obat dengan suntikan merupakan jalur langsung penularan

infeksi melalui darah (blood-borne infection). Beberapa perilaku rawan lainnya,

seperti pelukaan kulit, tatoo.

4. Syarat-Syarat Pendonor Darah

Ada beberapa persyaratan individu untuk mendonor darah (PMI Kota Yogyakarta,

2006), yaitu umur 17-60 tahun; berat badan 45 kg atau lebih. Lalu juga kan dilihat

kadar haemoglobin 12,5/dl atau lebih. Beberapa syarat lainnya, yaitu tekanan

darah 100-180 atau 50-100 mmHg, nadi 50-100/menit teratur; tidak berpenyakit

jantung, hati, paru-paru, ginjal, kencing manis, penyakit pendarahan, kejang, kanker,

dan penyakit kulit kronis.

Ada syarat-syarat tertentu bagi perempuan yang ingin mendonorkan darah. Syarat

itu adalah tidak hamil, menyusui, menstruasi (bagi wanita). Sedangkan bagi donor

Page 25: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

9

tetap, penyumbangan 5x setahun ada ketentuan seperti kulit lengan donor sehat;

tidak menerima transfusi darah atau komponen darah 6 bulan terakhir; tidak

menderita penyakit infeksi, malaria, hepatitis, HIV/AIDS; bukan pencandu alkohol

atau narkoba; tidak mendapat imunisasi dalam 2-4 minggu terakhir dan tidak

demam; tidak digigit binatang yang menderita rabies dalam 1 tahun terakhir;

beritahu petugas bila makan aspirin dalam 3 hari terakhir.

5. Manfaat Donor Darah sebagai Bentuk Perilaku Prososial

Manfaat donor darah sebagai bentuk perilaku prososial dapat dibagi menjadi dua

bagian. Pertama, manfaat pendonor bagi dirinya sendiri. Dan kedua manfaat darah

yang didonorkan bagi individu lain.

a. Manfaat Donor bagi Diri Sendiri

Berdasarkan sumber dari PMI cabang Yogyakarta menyebutkan bahwa tidak ada

manfaat langsung menjadi donor darah. Namun dengan mendonorkan darah secara

rutin setiap 3 bulan sekali, maka tubuh akan terpacu untuk memproduksi sel-sel darah

merah baru. Sedangkan fungsi sel-sel darah merah baru adalah untuk oksigenisasi dan

mengangkut sari-sari makanan. Selain itu kesehatan pendonor akan selalu terpantau

karena setiap kali donor dilakukan pemerikasaan kesehatan sederhana dan

pemeriksaan uji saring darah tehadap infeksi yang ditularkan lewat darah.

b. Manfaat Darah yang Disumbangkan bagi Individu Lain

Saat ini UTDC (Unit Transfusi Darah Cabang) Kota Yogyakarta sudah dapat

mengolah darah menjadi komponen-komponen darah. Dari 1 kantong darah lengkap

(whole blood) dapat dipisahkan menjadi :

1) 1 kantong Trombosit Pekat (Trombocyte Concentrate), misal untuk pasien demam

berdarah.

Page 26: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

10

2) 1 kantong Plasma, misal untuk pasien dengan luka bakar yang luas.

3) 1 kantong Sel Darah Merah Pekat (Packed Red Cells), misal untuk pasien Anemia

dan pendarahan.

4) Selain melihat manfaat itu dapat diperkirakan sisi prososial individu saat

menolong individu lain dengan mendonorkan darah. Misalkan usia individu saat

ini 20 tahun. Kemudian individu secara rutin mendonorkan darah setiap 3 bulan

sekali (1 tahun = 4x donor). Ketika individu berusia 45 tahun bila dihitung sudah

menyumbangkan darah sebanyak 100 kantong. Padahal setiap kantong dapat

dibagi menjadi 3 macam komponen darah. Artinya, individu dengan mendonorkan

darah akan dapat menolong sebanyak 200-300 pasien.

B. Perilaku Prososial

1. Pengertian Perilaku Prososial

Perilaku prososial pada dasarnya adalah juga suatu perilaku. perilaku dapat

dipahami sebagai reaksi yang bersifat sederhana ataupun kompleks. Reaksi ini

muncul dalam bentuk sebuah perbuatan atau aktivitas yang dapat dilihat secara nyata

(Chaplin, 1977).

Pendapat lain (Icek Ajzen dan Martin Fishbein dalam Zanden, 1984), percaya

bahwa suatu perilaku terhadap suatu objek tertentu akan mempengaruhi semua pola

perilaku individu atas objek tersebut. Walaupun, perilaku individu itu tidak

memprediksikan secara spesifik suatu perilaku tertentu atas objek itu. Suatu perilaku

pasti berdasarkan atas suatu intensi tertentu (Ajzen dan Fishbein dalam Zanden,

1984). Pembentukan intensi itu menurut mereka mampunyai tiga faktor. Pertama,

perilaku tertentu dari individu dalam kehidupan yang dinilai mempunyai tingkat

Page 27: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

11

kesenangan tinggi. Kedua, norma sosial yang menuntun suatu perilaku dalam suatu

situasi. Dan ketiga, motivasi individu yang menunjang tercapainya suatu tujuan.

Perilaku prososial dapat diartikan sebagai tindakan menolong atau tindakan yang

terencana dari individu untuk menolong individu lain, tanpa disertai adanya harapan

akan suatu penghargaan (Batson dalam Taylor, Peplau, Sears, 2000). Hal serupa juga

terungkap (Staub dalam Widyastuti, 1990) bahwa perilaku prososial adalah suatu

perilaku yang dilakukan oleh individu, yang menguntungkan individu lain.

Pengertian perilaku prososial (Wrightsman dan Raux, 1981) dikatakan juga

sebagai perilaku yang punya konsekuensi sosial. Perilaku itu akan ditujukan bagi

kesejahteraan individu lain, secara fisik maupun psikologis. Perilaku prososial itu bisa

diartikan juga sebagai perilaku yang lebih menguntungkan individu lain dibanding

diri individu sendiri. Ada pula yang berpendapat bahwa perilaku prososial (Baron dan

Byrne, 1994) adalah perilaku sukarela individu untuk menolong orang lain dan

perilaku yang dilakukan itu bukan karena adanya paksaan.

Kemudian (William, 1981) ada uraian tentang perilaku prososial sebagai perilaku

individu yang berniat untuk mengubah resipien (penerima) yang kurang baik menjadi

lebih baik. Perubahan itu bisa dalam bentuk fisik ataupun psikologis.

Pengertian perilaku prososial perlu dibedakan dengan pemahaman perilaku

altruisme. Memang terkadang perilaku prososial sering disamakan dengan perilaku

altruistik (Staub dalam Widyastuti, 1990). Ada yang berpendapat (William, 1981)

perilaku altruistik pastilah perilaku prososial, tapi belum tentu sebaliknya. Perilaku

prososial belum tentu perilaku altruistik.

Berdasarkan kedua pemahaman itu dapat dilihat adanya perbedaan antar perilaku

altruistik dengan perilaku prososial. Perbedaan kedua perilaku itu ada pada motivasi

Page 28: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

12

yang mendasari dan jenis penghargaan (reward) ataupun penguatan (reinforcement)

yang mengikuti perilaku tersebut.

Pada perilaku altruistik pengorbanan diri (self-sacrificing) tanpa memperhatikan

kepentingan diri sendiri. Perilaku altruistik juga berarti tidak mengharapkan adanya

penghargaan dalam bentuk apapun serta terkesan adanya unsur spontanitas.

Sedangkan perilaku prososial sangat berkaitan dengan adanya penghargaan internal.

Penghargaan itu berupa perasaan bangga ataupun penghargaan eksternal berupa

pujian dari individu lain.

Jadi berdasarkan beberapa uraian di atas dapat diartikan bahwa perilaku prososial

adalah suatu perilaku menolong yang bersifat sukarela. Perilaku itu tanpa disertai

adanya paksaan. Perilaku prososial akan ditujukan untuk memberikan keuntungan

kepada individu lain. Berdasarkan pengertian dari beberapa tokoh juga dapat

disimpulkan bahwa perilaku prososial adalah kemampuan individu untuk bertindak

menolong. Perilaku prososial sifatnya terencana dengan sukarela dengan tujuan untuk

mensejahterakan individu lain.

2. Faktor-Faktor Perilaku Prososial

Ada tiga faktor secara umum yang mempengaruhi perilaku prososial, yaitu,

a. Faktor Internal.

Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi munculnya perilaku prososial

dalam diri individu. Faktor internal itu meliputi,

1) Efek Psikologis dan Suasana Hati

Perasaan seseorang dapat mempengaruhi tindakan yang akan dilakukannya,

termasuk tindakan prososial. Ada penelitian yang (Isen dalam Baron & Byrne, 1991)

menunjukan bahwa seseorang sukses memberi bantuan lebih banyak dibandingkan

Page 29: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

13

orang yang tidak sukses. Hal ini terjadi karena kegembiraan yang dirasakan dalam

mencapai kesuksesan menimbulkan pemikiran positif. Dan hal itu menjadi sarana

bagi munculnya perilaku prososial. Dapat diartikan juga bahwa suasana hati yang

positif dapat meningkatkan perilaku prososial.

2) Karakteristik Individual

Menurut pendapat para ahli, ada beberapa macam karakteristik individual dalam

diri seseorang. Macam-macam karakteristik itu seperti tipe kepribadian, harga diri,

dan penilaian moral, serta motif akan minat sosial yang akan mempengaruhi perilaku

prososialnya. Salah satu ciri kepribadian yang mempengaruhi perilaku prososial

adalah harga diri yang tinggi (Staub, dalam Widyastuti, 1990)

3) Pola Asuh Orang Tua

Suatu penelitian (Dayaksini, 1988) menunjukan bahwa perbedaan perilaku

prososial disebabkan adanya perbedaan pola asuh orang tua. Individu yang mendapat

pola asuh demokratis menunjukan kemampuan prososial yang lebih dibandingkan

individu yang mendapat pola asuh otoriter atau pun permisif. Keadaan ini didasarkan

pada pemahaman bahwa keluarga merupakan tempat utama bagi individu untuk

belajar ketrampilan sosial dan keinginan untuk berpartisipasi dalam aktivitas sosial.

4) Usia

Ada penelitian yang mencoba mengungkapkan pengaruh usia terhadap perilaku

sosial. Pada penelitian itu menunjukan adanya korelasi positif antara usia dengan

perilaku prososial. Semakin bertambah usia akan meningkatkan pula kecenderungan

individu untuk melakukan perilaku prososial. Hal tersebut dapat terjadi karena seiring

dengan bertambahnya usia, maka individu akan dapat menerima norma-norma sosial

dan nilai-nilai tentang perilaku prososial (Peterson, 1983).

Page 30: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

14

5) Keuntungan Pribadi (Self-Gain)

Individu akan melakukan perilaku prososial bila ada harapan untuk memperoleh

pujian atau penghargaan sosial. Selain itu individu juga, berusaha untuk menghindari

celaan atau pengucilan ataupun akibat-akibat negatif lain yang berasal dari

masyarakat.

6) Nilai-Nilai dan Norma-Norma Pribadi (Personal Values and Norms)

Nilai-nilai dan norma-norma sosial yang terinternalisasi oleh individu selama

proses sosial yang kemudian menjadi nilai dan norma personal. Saat individu

melakukan interaksi sosial (sosialisasi), individu selalu menerima nilai-nilai dan

norma-norma dari lingkungannya. Hal ini akan diinternalisasikan oleh individu

menjadi nilai-nilai dan norma-norma pribadi. Kemudian hal-hal itu akan

mempengaruhi individu untuk melakukan perilaku prososial.

7) Empati (Empathy)

Empati adalah kemampuan individu untuk ikut merasakan perasaan individu lain.

Kemampuan individu ini juga ditentukan oleh nilai-nilai, norma-norma dan keyakinan

individu itu sendiri. Ada penelitian (Batson dalam Arronson, dkk, 2005) yang

membuktikan bahwa ketika individu merasakan empati terhadap individu lain yang

memerlukan bantuan, individu itu akan cenderung untuk melakukan perilaku

menolong. Perilaku menolong yang dilakukan oleh individu itu dilandasi dengan

alasan menolong, tanpa mengharapkan sesuatu, tetapi sebaliknya. Jika tanpa dilandasi

alasan menolong, maka kemungkinan tindakan menolong yang dilakukan individu itu

didasarkan oleh keuntungan pribadi (self-gain).

Page 31: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

15

b. Faktor Situasi Sosial

Faktor ini dapat dimengerti sebagai keadaan lingkungan sosial tempat terjadinya

suatu kejadian. Faktor situasi sosial ini meliputi,

1) Pengaruh atas Kehadiran Orang Lain

Ada pendapat (Latane dan Darley dalam Baron & Byrne, 1992) perilaku individu

dalam menghadapi situasi menolong akan berbeda apabila individu tersebut hanya ada

sendiri atau ada kehadiran individu lain disekitarnya. Kemudian individu lain akan

dapat menimbulkan kekaburan tanggung jawab, karena tanggung jawab untuk

menolong itu terbagi dengan orang lain.

2) Biaya yang Harus Dikeluarkan Individu

Banyaknya biaya yang harus dikeluarkan oleh individu akan mempengaruhi

perilakunya dalam memberikan pertolongan. Semakin rendah biaya yang dikeluarkan

oleh individu maka akan lebih memudahkan individu untuk melakukan perilaku

prososial. Juga sebaliknya, jika biaya dan waktu yangdibutuhkan semakin besar maka

semakin kecil kemungkinan individu untuk melukan perilaku prososial (Worchel &

Coper, 1983).

3) Derajat Kebutuhan

Tingkat kebutuhan orang yang akan ditolong juga mempunyai pengaruh terhadap

individu untuk memberikan pertolongan. Bila semakin besar derajat kebutuhan

individu yang memerlukan pertolongan, maka akan semakin mudah individu lain

untuk memberikan pertolongan. Tetapi apabila pertolongan yang diharapkan terlalu

besar maka individu akan mempertimbangkan keselamatan dirinya, usaha dan biaya

yang akan dikeluarkan (Sears, dkk, 1991).

Page 32: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

16

c. Faktor Penerima Bantuan

Hal ini dapat dimengerti sebagai keadaan individu penerima bantuan baik secara

fisik maupun psikologis. Perilaku prososial juga dipengaruhi oleh subjek individu

yang hendak dikenai perilaku prososial. Individu–individu lain yang dikenal seperti

anggota keluarga atau teman dekat lebih besar kemungkinannya untuk mendapatkan

bantuan dibanding individu lain yang tidak dikenal (Wrightsman & Daux, 1981).

3. Aspek-Aspek yang Ada dalam Perilaku Prososial

Ada beberapa aspek dalam perilaku prososial (Simpson & Messer, dkk dalam

Cholidah, 1996), yaitu tindakan berbagi (sharing), bekerjasama (cooperating),

menolong (helping), jujur (honestly), menyumbang (donating), merawat (caring), dan

memberikan fasilitas bagi kesejahteraan individu lain. Simpson juga memberikan

penjelasan dari tiap aspek, yaitu

a. Berbagi (Sharing)

Berbagi mempunyai arti kemampuan individu memberikan kesempatan dan

perhatian kepada individu lain untuk mencurahkan isi hatinya.

b. Bekerjasama (Cooperating)

Kerjasama dapat diartikan sebagai kegiatan bersama individu lain termasuk di

dalamnya kegitan berdiskusi dan mempertimbangkan pendapat individu lain untuk

mencapai tujuan bersama.

c. Menolong (Helping)

Menolong dapat diartikan sebagai tindakan individu membantu atau meringankan

beban individu lain.

Page 33: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

17

d. Jujur (Honesty)

Jujur mempunyai arti bila individu tidak berlaku curang, tulus dan iklas dalam

perkataan maupun perbuatannya.

e. Menyumbang (Donating)

Saat individu menyumbang artinya individu ikut menyokong dengan tenaga

pikiran, serta memberikan sesuatu kepada individu lain yang membutuhkan bantuan.

f. Merawat (Caring)

Merawat adalah tindakan individu untuk menampung masalah, menjaga,

memelihara atau melindungi individu lain terhadap sesuatu hal.

g. Memberikan Fasilitas bagi Kesejahteraan Individu Lain

Pemberian fasilitas ini diartikan sebagai pemberian sarana bagi individu lain untuk

mendapatkan kemudahan dalam menjalankan pekerjaannya.

4. Perkembangan Perilaku Prososial

Perkembangan perilaku prososial seorang individu telah dimulai pada saat bayi

(Humprey, Arkit dan Simner dalam Peterson, 1983). Artinya bahwa perilaku prososial

akan tampak saat bayi akan menangis. Bayi akan menangis apabila mendengar suara

tangis dari bayi lain yang disebabkan adanya empati yang mulai tumbuh. Selanjutnya

pada masa kanak-kanak selanjutnya (Hoffman dalam Peterson, 1983) terlihat bahwa

seiring dengan bertambahnya usia anak maka akan berkembang pula empati anak itu.

Pola asuh ternyata juga menentukan perkembangan perilaku prososial individu.

Ada teori yang (Baron dan Byrne, 1991) menunjukan bahwa anak yang diasuh oleh

orang tua dalam suasana emosi yang hangat, penuh cinta serta tidak menggunakan

hukuman fisik dapat mengembangkan kontrol internal yang positif. Pola asuh seperti

Page 34: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

18

itu tumbuh menjadi penguat positif bagi pengembangan perilaku prososial anak.

Kemudian anak akan cenderung akan mengulangi perilaku itu pada saat lain, juga

sebaliknya.

Jadi dapat disimpulkan bahwa perilaku prososial bersifat bawaan yang mulai

tumbuh sejak usia bayi dan dengan semakin berkembangnya usia anak, maka anak

akan semakin mengembangkan kemampuan memahami orang lain serta lebih

berorientasi kepada orang lain. Dengan kata lain perilaku prososial tumbuh sejak dini

dan akan semakin berkembang sejalan dengan bertambahnya usia.

C. Perilaku Prososial Pendonor Darah

Donor darah itu dipahami sebagai salah satu bentuk perilaku prososial (Taylor,

Peplau, Sears, 2000). Perilaku ini sangat berkaitan dengan kemampuan diri individu

sebagai pendorongnya.

Partisipasi pendonor juga terbuka tanpa memandang perbedaan. Partisipasi itu

ditunjukan dengan adanya perempuan, walau bisa dikatakan lebih rendah dibanding

laki-laki, tapi tetap saja ada yang menjadi pendonor. Dalam sebuah penelitian

(Paliavin dan Callero dalam Taylor, Peplau, Sears, 2000) menunjukan bahwa

pendonor biasanya mendonorkan darah kepada teman atau keluarga. Artinya dalam

keterbatasan lingkup terkecil pun masih ada saja pendonor.

Perilaku prososial pada dasarnya adalah juga suatu perilaku. perilaku dapat

dipahami sebagai reaksi yang bersifat sederhana ataupun kompleks. Reaksi ini

muncul dalam bentuk sebuah perbuatan atau aktivitas yang dapat dilihat secara nyata

(Chaplin, 1977).

Perilaku prososial dapat diartikan sebagai tindakan menolong atau tindakan yang

terencana dari individu untuk menolong individu lain, tanpa disertai adanya harapan

Page 35: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

19

akan suatu penghargaan (Batson dalam Taylor, Peplau, Sears, 2000). Hal serupa juga

terungkap (Staub dalam Widyastuti, 1990) bahwa perilaku prososial adalah suatu

perilaku yang dilakukan oleh individu, yang menguntungkan individu lain.

Dalam rangka melihat bagaimana perilaku prososial pendonor darah, seberapa

tinggi perilaku itu memerlukan pendeskripsian fakta berdasarkan beberapa aspek. Ada

beberapa aspek dalam perilaku prososial (Simpson & Messer, dkk dalam Cholidah,

1996), yaitu

a. Berbagi (Sharing)

Berbagi mempunyai arti kemampuan individu memberikan kesempatan dan

perhatian kepada individu lain untuk mencurahkan isi hatinya.

b. Bekerjasama (Cooperating)

Kerjasama dapat diartikan sebagai kegiatan bersama individu lain termasuk di

dalamnya kegitan berdiskusi dan mempertimbangkan pendapat individu lain untuk

mencapai tujuan bersama.

c. Menolong (Helping)

Menolong dapat diartikan sebagai tindakan individu membantu atau meringankan

beban individu lain.

d. Jujur (Honesty)

Jujur mempunyai arti bila individu tidak berlaku curang, tulus dan iklas dalam

perkataan maupun perbuatannya.

e. Menyumbang (Donating)

Saat individu menyumbang artinya individu ikut menyokong dengan tenaga

pikiran, serta memberikan sesuatu kepada individu lain yang membutuhkan bantuan.

Page 36: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

20

f. Merawat (Caring)

Merawat adalah tindakan individu untuk menampung masalah, menjaga,

memelihara atau melindungi individu lain terhadap sesuatu hal.

g. Memberikan Fasilitas bagi Kesejahteraan Individu Lain

Pemberian fasilitas ini diartikan sebagai pemberian sarana bagi individu lain untuk

mendapatkan kemudahan dalam menjalankan pekerjaannya.

Ada beberapa faktor yang sangat tampak mempengaruhi pendonor darah untuk

melakukan perilaku prososial (Simpson & Messer, dkk dalam Cholidah, 1996). Faktor

pertama ialah faktor internal pendonor yaitu usia, semakin bertambahnya usia maka

semakin tinggi tingkat perilaku prososial yang dilakukan individu. Kemudian faktor

situasi sosial dalam bentuk jenis pekerjaan dimengerti sebagai kemampuan ekonomi

yang dimiliki pendonor. Artinya tingkat ekonomi yang tampak lewat jenis pekerjaan

akan membuat pendonor lebih mudah untuk melakukan perilaku prososial.

Berdasarkan jenis pendonor maka dapat dilihat juga variasi tingkat perilaku

prososial (Pedoman Pelayanan Tranfusi Darah, 2001). Pendonor sukarela akan

melakukan perilaku prososial sungguh tanpa mengharapkan adanya balas jasa.

Sementara pendonor pengganti hanya akan melakukan perilaku prososial pada

keluarga, sahabat, teman, artinya dalam batas ruang lingkup tertentu yang lebih kecil.

Lalu pendonor komersial akan melakukan perilaku prososial bila ada imbalan jasa.

D. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana tingkat perilaku prososial pendonor darah, apakah termasuk kategori

tinggi, sedang atau rendah?

Page 37: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

21

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif ialah

penelitian yang mendeskripsikan atau memberikan gambaran tentang suatu keadaan

atau peristiwa. Subjek yang akan diteliti berdasarkan pada fakta di lapangan / fact

finding (Furchan, 1982).

Berdasarkan teori itu penelitian ini menggunakan data kuantitatif. Artinya data

yang diperoleh melalui proses analisis skor jawaban subjek pada skala. Hal itu

digunakan untuk menggambarkan perilaku prososial pendonor darah dan membuat

kesimpulan secara umum berdasarkan setiap item pada skala perilaku prososial.

Jenis penelitian ini adalah desakriptif kuantitatif dengan tujuan memberikan

gambaran tentang perilaku prososial pendonor darah.

B. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah objek yang digunakan dalam suatu penelitian

(Arikunto, 1998) atau objek yang akan menjadi perhatian dalam suatu penelitian.

Penelitian ini bersifat deskriptif, oleh karena itu tidak ada kontrol variabel, sehingga

dilihat berdasarkan data yang diperoleh. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini

ialah perilaku prososial.

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional suatu penelitian dapat diartikan sebagai suatu penjelasan

terhadap suatu konstruk dengan menspesifikasikan dalam bentuk kegiatan yang dapat

diukur. Variabel atau konstruk ini memiliki arti yang dapat diukur (Nasir, 1988).

Page 38: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

22

Selanjutnya ada penjelaskan (Kerlinger, 1985) bahwa definisi operasional lebih

kepada penetapan kegiatan-kegiatan nyata atau tindakan-tindakan yang dijabarkan

dari variabel konstruk yang diukur.

1. Perilaku Prososial

Perilaku prososial donor darah adalah kemampuan individu untuk bertindak

menolong yang terencana terhadap individu lain secara sukarela dengan tujuan untuk

mensejahterakan masyarakat. Perilaku prososial donor darah dapat diungkap dengan

skala prososial donor darah berdasarkan aspek-aspek tersebut (Simpson & Messer,

dkk dalam Cholidah, 1996).

Aspek-aspek prososial yang mau diukur dari perilaku donor darah adalah : berbagi

(sharing), berarti kemampuan memberikan kesempatan dan perhatian kepada orang

lain; bekerjasama (cooperating), dapat diartikan sebagai kemampuan melakukan

kegiatan bersama individu lain; menolong (helping) diartikan sebagai tindakan

individu membantu atau meringankan beban individu lain. jujur (honesty), berarti

kemampuan tidak berlaku curang, tulus dan iklas; menyumbang (donating), artinya

kemampuan individu untuk ikut menyokong, serta memberikan sesuatu kepada orang

lain; merawat (caring), adalah kemampuan untuk menampung masalah, menjaga,

memelihara atau melindungi individu lain; serta memberikan fasilitas bagi

kesejahteraan individu lain, adalah kemampuan memberikan sarana bagi orang lain

individu lain.

Tingkat perilaku prososial akan ditentukan dari jumlah skor total subjek dari skala

perilaku prososial donor darah. Lalu tinggi rendahnya perilaku prososial donor darah

akan dapat terlihat dari skala perilaku prososial donor darah. Semakin tinggi skor

maka semakin tinggi pula perilaku prososial donor darah pada individu. Demikian

Page 39: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

23

juga sebaliknya semakin rendah skor perilaku prososial donor darah maka semakin

rendah pula perilaku prososial donor darah yang dimiliki individu

D. Subjek Penelitian

Subjek yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah para pendonor sukarela,

pengganti yang mendonorkan darah lewat PMI cabang Yogyakarta. Pendonor

sukarela mempunyai ciri, akan mendonorkan darah, plasma atau komponen darah

lainnya atas kerelaan mereka sendiri dan tidak menerima uang atau bentuk

pembayaran lainnya. Donor keluarga atau pengganti yang mempunyai ciri, individu

akan mendonorkan darah atas adanya kebutuhan akan darah dari pasien tertentu.

Pasien itu bisa keluarga, kerabat atau seseorang yang kenal dengan individu

pendonor. Sedangkan donor komersial mempunyai ciri, individu akan mendonorkan

darah bila nantinya ditukarkan dengan uang atau hadiah. Mereka menjualkan darah

mereka sebagai donor pengganti.

Subjek penelitian dipilih melalui purposive sample atau sample bertujuan yaitu

pengambilan subjek yang didasarkan atas adanya tujuan tertentu dan dalam hal ini

berupa keterbatasan waktu dan tenaga untuk penelitian sehingga tidak dapat

mengambil sample yang jauh dan besar, sehingga pengambilan sample didasarkan

atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu yang telah diketahui sebelumnya

(Arikunto, 1996 ; Hadi, 1996).

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan alat pengumpulan data berupa skala. Skala yang

dipergunakan, yaitu skala perilaku sosial (donor darah) dengan menggunakan metode

Likert. Metode ini menggunakan metode urutan yang dijumlahkan (summated

Page 40: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

24

ratings) yang disusun oleh penulis. Dalam metode ini setiap item terdapat beberapa

pilihan jawaban yang memiliki nilai interval.

Isian tentang data individu disertakan untuk mengetahui data tentang

responden, terdiri dari : nama, jenis kelamin, usia, pekerjaan, status pendonor serta

lama donor darah. Isian data tersebut disusun di halaman awal sebelum responden

menjawab skala. Sebelum digunakan pada penelitian yang sebenarnya, skala

diujicobakan terlebih dahulu pada sekelompok responden untuk mengetahui validitas

isi dan reliabilitas alat ukur. Suatu alat ukur yang telah memenuhi kualifikasi validitas

isi dan reliabilitas inilah yang akan digunakan dalam penelitian dengan asumsi bahwa

alat ukur tersebut secara tepat dapat mengungkap apa yang ingin diukur serta

konsisten dalam pengukuran (Azwar, 1999). Sesuai dengan data yang akan diambil

dalam penelitian ini maka teknik pengumpulan data yang dipakai lebih dari satu.

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini ada 2

macam yaitu :

1. Skala Perilaku Prososial

Skala ini disusun berdasarkan dari definisi operasional yang meliputi beberapa

aspek : berbagi (sharing), bekerjasama (cooperating), menolong (helping), jujur

(honesty), menyumbang (donation), merawat (caring) dan memberikan fasilitas.

Dengan berdasarkan aspek-aspek di atas maka disusunlah skala perilak prososial

ini disusun dengan menggunakan rating 4 kategori. Keempat kategori itu dijabarkan

dengan sangat setuju (ss), setuju (s), tidak setuju (ts), dan sangat tidak setuju (sts).

Jumlah item sebanyak 48 item yang terdiri dari item favorable mengacu pada

kemampuan perilaku prososial donor darah yang tinggi. Sedangkan unfavorable

menunjuk pada kemampuan perilaku prososial yang rendah. Pada item-item favorable

keempat kategori diatas bernilai sebagai berikut : sangat setuju = 4, setuju = 3, tidak

Page 41: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

25

setuju = 2, sangat tidak setuju = 1. lalu untuk ietm-item unfavorable memiliki nilai

sebagi berikut : sangat setuju = 1, setuju = 2, tidak setuju = 3, dan sangat tidak setuju

= 4.

Peneliti hanya memberikan 4 pilihan jawaban dan meniadakan kategori jawaban

tengah atau netral untuk menghindari adanya kecenderungan jawaban ketengah

(central tendency effect) dan untuk melihat kecenderungan jawaban kearah yang

sesuai atau tidak sesuai (Hadi, 1996)

Nilai total akan diperoleh dengan menjumlahan skor-skor pada setiap item yang

diperoleh oleh subjek. Skor total ini mengindikasikan tinggi rendahnya kemampuan

perilaku prososial pada masing-masing subjek dan secara kolektif pada keseluruhan

subjek yang diteliti.

Page 42: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

26

Berikut ini adalah blue print dari skala Perilaku Prososial

Tabel 1. Blue Print Skala Perilaku Prososial

Komposisi Item No. Aspek-aspek Indikator Favourable Unfavourable

Total

• kemampuan memberikan kesempatan dan

1 Berbagi (sharing)

• perhatian kepada orang lain

1, 8, 15, 20 25, 32, 39, 44 8 item

2 Bekerjasama (cooperating)

• kemampuan melakukan kegiatan bersama individu lain

2, 9 26, 33 4 item

• tindakan individu membantu

3 Menolong (helping)

• meringankan beban individu lain

3, 10, 16, 21 27, 34, 40, 45 8 item

• kemampuan tidak berlaku curang,

• tulus

4 Jujur (honesty)

• dan iklas

4, 11,17, 22 28, 35, 41, 46 8 item

• kemampuan individu untuk ikut menyokong,

5. Menyumbang (donation)

• serta memberikan sesuatu kepada orang lain

5, 12, 18, 23 29, 36, 42, 47 8 item

• kemampuan untuk menampung masalah,

• menjaga, • memelihara

6. Merawat (caring)

• melindungi individu lain

6, 13, 19, 24 20, 37, 43, 48 8 item

7. Memberikan fasilitas

• kemampuan memberikan sarana bagi orang lain individu lain

7, 14, 31, 38 4 item

Jumlah 24 item 24 item 48 item

Page 43: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

27

F. Validitas Dan Reliabilitas

1. Validitas

Berasal dari kata validity yang berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan

suatu alat ukur dalam melakukan alat ukurnya. Suatu alat ukur dikatakan mempunyai

validitas tinggi bila alat ukur tersebut menjalankan fungsinya sebagai ukur atau

memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud diadakannya pengukuran tersebut

(Azwar, 1997). Valid tidaknya alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur

tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat.

Suatu alat ukur yang valid, tidak sekedar mampu mengungkapkan data dengan

tepat, tapi juga memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Cermat

berarti pengukuran itu mampu memberikan gambaran mengenai perbedaan sekecil-

kecilnya di antara subjek satu dengan yang lain (Azwar, 1997).

Validitas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu validitas isi. Validitas isi

adalah validitas yang dipandang dari segi isi skala, yang sejauh mana skala tersebut

isinya telah dianggap dapat mengukur hal-hal yang mewakili keseluruhan tentang hal-

hal yang hendak diukur (Suryabrata, 1983).

Jenis validitas isi juga diselidiki dengan cara satu orang atau lebih, baik pakar

maupun subjek yang hendak dites diminta memeriksa alat ukur tersebut dan

menyimpulkan apakah tes tersebut memberi kesan mengukur sifat yang mau diukur

(Supratiknya, 1998). Validitas tampang hendak melihat segi penampilan skala itu

sendiri sehingga mampu menimbulkan respek dari responden atau subjeknya (Azwar,

1997).

Page 44: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

28

2. Uji Kesahihan Butir Item

Uji kesahihan butir item dilakukan guna melihat dan memilih item-item yang

lolos seleksi yang dapat dipergunakan dalam pengambilan data penelitian serta

membuang item-item yang tidak lolos seleksi (gugur) sehingga item-item yang gugur

tidak lagi digunakan dalam pengambilan data penelitian.

Uji kesahihan butir item dilakukan berdasarkan koefisien korelasi item total.

Besarnya koefisien korelasi item total bergerak dari 0 sampai dengan 1,00 dengan

tanda positif atau negatif. Semakin baik daya beda item maka koefisien korelasinya

semakin mendekati 1,00. koefisien yang mendekati angka 0 atau negatif

mengindikasikan bahwa daya beda itemnya tidak baik. Uji kesahihan butir item

berdasarkan korelasi item total dan digunakan batasan rix ≥ 0,30. semua item yang

mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 maka daya bedanya dianggap memuaskan.

Namun apabila jumlah item yang lolos seleksi ternyata masih tidak mencukupi jumlah

yang diinginkan, maka dapat dipertimbangkan untuk menurunkan batas kriteria dari

0,30 menjadi 0,25 ( Azwar, 2000).

3. Reliabilitas

Reliabilitas berasal dari kata rely dan ability. Meskipun reliabilitas mempunyai

nama lain seperti: Keterpercayaan, keterandalan, keajegan, kestabilan, konsistensi,

dan lain sebagainya, ide pokok yang terkandung dalam konsep reliabilitas adalah

sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Azwar, 1997).

Reliabilitas skala pengukuran dalam penelitian ini didapat dengan metode

konsistensi internal. Dalam metode ini prosedurnya hanya memerlukan satu kali

pengenaan sebuah tes kepada sekelompok individu sebagai subjek (single trial

Page 45: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

29

administration). Analisis reliabilitasnya dilakukan dengan teknik Alpha dari Cronbach

(Azwar, 1997). Pendekatan ini dianggap memiliki nilai praktis dan efisiensi yang

tinggi (Azwar, 1998). Reliabilitas dinyatakan oleh koefisien yang angkanya berada

dalam rentang dari 0 sampai 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitasnya mendekati

1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya sebaliknya koefisien yang semakin rendah

mendekati angka 0 berarti semakin rendah reliabilitasnya.

G. Analisas Data

Pada penelitian deskriptif kuantitatif cara mengalisis data (Azwar, 2001) berupa

frekuensi dan persentase, lalu tabulasi ulang serta penggunaan berbagai macam

bentuk grafik dan chart pada data yang bersifat kategorial juga berupa statistik-

statistik kelompok (a.l. mean, varians) pada data yang bukan kategorial.

Metode yang diggunakan pada penelitian ini ialah statistik deskriptif. Metode itu

dipahami sebagai cara penyajian data tabel dengan perhitungan modus, median, mean

standar deviasi dan persentase (Sugiyono, 2000)

Gambaran keadaan data dijelaskan dari modus, median, mean dan tingkat variasi

data. Cara untuk melihat tingkat variasi kelompok dilakukan rentang data dan standar

deviasi / simpangan baku. Pengertiannya modus dipahami sebagai tehnik penjelasan

kelompok yang didasarkan atas nilai tengah dari kelompok data yang telah disusun

urutannya. Lalu mean / rerata adalah jumlah dari semua data yang dibagi dengan

banyaknya data. Sementara itu tingkat kategori berdasarkan standar deviasi dan mean

teoritik (Azwar, 2001),

- X minimum teoritik : skor terendah pada skala = 1

- X maksimum : skor tertinggi pada skala = 4

- r (range) : luas jarak antara nilai maksimum dan minimum.

Page 46: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

30

- Standar Deviasi : luas jarak sebaran dibagi menjadi 6 satuan deviasi standar.

- Mean ( µ ) : mean teoritik yaitu rerata teoritik dari skor maksimum dan

skor minimum.

Bila dimasukan ke dalam perhitungan matematis :

- X min. = jumlah item sahih x 1

= 48 x 1 = 48

- X maks. = jumlah item sahih x 4

= 48 x 4 = 192

- r = X maks. - X min.

= 192 – 48 = 144

- SD = (X maks. - X min.) / 6

= 144 / 6 = 24

- Mean = (X maks. + X min.) / 2

= (192 + 48) / 2 = 120

Angka-angka itu kemudian dikembalikan kedalam bentuk rerata total perilaku

prososial dalam aspek-aspek seperti berbagi (sharing), bekerjasama (cooperating),

menolong (helping), jujur (honesty), menyumbang (donation), merawat (caring) dan

memberikan fasilitas. Tiap aspek memiliki bobot berbeda sehingga lebih muda

membuat perbandingan antar aspek. .

- X min. = 48 / 48

=1

Page 47: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

31

- X maks. = 192 / 48

= 4

- r (range) = 4 – 3

= 1

- SD = (X maks. - X min.) / 6

= (4-1) / 6

= 0,5

- Mean = (X maks. + X min.) / 2

= (4+1) / 2

= 2,5

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh SD = 0,5 dan mean = 2,5 sehingga akan

diperoleh kategorisasi sebagai berikut; penggolongan perilaku prososial terbagi

dalam lima kategori, yaitu tinggi, sedang, rendah yang terdapat dalam luas interval.

Tabel 2. Norma Kategorisasi Perilaku Prososial

Skor Kategori X )5,1( σµ −≤ Sangat Rendah

)5,1( σµ − < X )5,0( σµ −≤ Rendah )5,0( σµ − < X )5,0( σµ +≤ Sedang )5,0( σµ + < X )5,1( σµ +≤ Tinggi )5,1( σµ + < X Sangat Tinggi

Page 48: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

32

Kategorisasi berdasarkan hasil perhitungan,

Tabel 3. Kategorisasi Perilaku Prososial

Skor Kategori X ≤ 84 Sangat Rendah

84 < X ≤ 108 Rendah 108 < X ≤ 132 Sedang 132 < X ≤ 156 Tinggi

156 < X Sangat Tinggi

Analisis data dengan menggunakan cara memasukan skor subjek kemudian

menghitung persentasenya.

Page 49: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

33

BAB IV

PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

A. Persiapan Penelitian

1. Orientasi Kancah

a. Profil Palang Merah Indonesia

Palang Merah Indonesia adalah sebuah organisasi independen dan netral di

Indonesia yang kegiatannya di bidang sosial kemanusiaan. Dalam melaksanakan

seluruh tugasnya PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip Palang Merah dan

Bulan Sabit Merah Internasional, yaitu kemanusiaan, kesukareaan, kenetralan,

kesamaan, kemandirian, dan kesemestaan. Sampai saat ini Palang Merah Indonesia

memiliki 31 cabang PMI Daerah di tingkat propinsi dan sekitar 300 cabang PMI di

Tingkat Kota atau Kabupaten.

Palang Merah Indonesia tidak berpihak pada golongan politik, ras, suku

ataupun agama tertentu. Palang Merah Indonesia dalam pelaksaannya juga tidak

melakukan pembedaan tetapi mengutamakan korban yang paling membutuhkan

pertolongan segera untuk keselamatan jiwanya.

Berdirinya Palang Merah di Indonesia sudah dimulai sebelum Perang Dunia

II, tepatnya 12 Oktober 1873. Pemerintah Kolonial Belanda mendirikan Palang Merah

dengan nama Nederlands Rode Kruis Afdeling Indie (NERKAI) yang kemudian

dibubarkan pada saat pendudukan Jepang.

Usaha Unit Transfusi Darah sudah dimulai PMI pada tahun 1950 sebagai

kelanjutan usaha Tansfusi Darah yang diselenggarakan oleh Palang Merah Belanda,

namun antara tahun 1950 s.d. 1968 sangat sedikit kemajuan yang dicapai. Di beberapa

kota ada Dinas Tansfusi Darah (DTD) yaitu Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang,

Page 50: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

34

Ujung Pandang, Medan, dan beberapa kota lainnya yang berupa unit-unit pendaftaran

donor. Akan tetapi pada tahun itu tidak ada koordinasi, masing-masing DTD berusaha

sendiri-sendiri dan dari pusat hampir tidak ada bimbingan apapun. Dengan kata lain

sampai dengan tahun 1968, yang disebut dengan Blood Programme dari Palang

Merah belum ada. Program Tingkat Nasional secara konkrit baru dimulai pada 1

Februari 1969, yaitu pada waktu didirikannya Lembaga Pusat Transfusi Darah

(LPTD) dan pada tanggal itu juga program darah dimulai secara nasional di

lingkungan Palang Merah Indonesia.

Organisasi Palang Merah pertama kali didirikan pada tahun 1863 di Jenewa

Swiss oleh Jean Henry Dunant. Dia melihat salah satu pertempuran yang terburuk

sepanjang masa di Solferino, sebelah utara Italia pada tahun 1859 kemudian mengajak

para sukarelawan membantu para korban perang yang terluka. Dia juga menulis buku

yang berjudul ‘Memories of Solferino’, buku itu pula yang menjadi penggerak para

sukarelawan di Eropa.

Di Indonesia, pada tanggal 3 September 1945, Presiden pertama Republik

Indonesia, memberi instruksi kepada Menteri Kesehatan waktu itu, Dr. Boentaran

Martoatmojo untuk mendirikan Palang Merah Indonesia. Kemudian dibentuk komite

pembentukan Palang Merah Indonesia yang beranggotakan 5 orang, yaitu Dr. R.

Mochtar sebagi ketua, Dr. Bahder Johan sebagai sekretaris dan Dr. Djoehana, Dr.

Marzoeki serta Dr. Sintanala sebagai anggota. Pada tanggal 17 September 1945,

Palang Merah Indonesia resmi berdiri dengan ketuanya yang pertama yaitu Dr.

Mohammad Hatta. Pembentukan itu dikuatkan dengan keputusan Presiden No.

25/1950 Palang Merah Indonesia ditetapkan sebagai satu-satunya organisasi Palang

Merah di Indonesia.

Page 51: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

35

b. Kegiatan dan Pelayanan Masyarakat

Beberapa kegitan dan pelayanan yang dilakukan Palang Merah Indonesia

antara lain :

1) Transfusi Darah

Tugas dari Unit Transfusi Darah adalah merekrut sukarelawan penyumbang darah

yang akan menjadi donor untuk mencukupi persediaan darah yang akan dipergunakan

untuk mensuplai pasien yang akan membutuhkan darah darah di rumah sakit atau

korban bencana alam. Pengumpulan darah dilakukan dengan Mobil Unit Donor Darah

Palang Merah Indonesia, lalu untuk meningkatkan pelayanan juga didirikan Bank

Darah di beberapa rumah sakit

2) Pendidikan dan Pelatihan

Dalam rangka membangun bangsa dan mensukseskan program pemerintah,

Palang Merah Indonesia juga mengadakan pendidikan dan pelatihan untuk para

konselor dan sukarelawan/wati. Pendidikan ini meliputi pendidikan Pertolongan

Pertama, perawatan pasien di rumah, pelatihan penyelamatan kecelakan dapur untuk

para wanita, pendidikan pada Pramuka, pendidikan pada para pelajar dan pendidikan

di instansi pemerintah maupun swasta.

3) Bantuan Kesejahteraan Sosial dan Pelayanan Sosial

Peningkatan pelayanan pada masyarakat, PMI juga menyediakan armada mobil

ambulan yang selalu siaga 24 jam dengan sukarela. PMI juga mempunyai tugas untuk

memberikan konseling di pusat-pusat kesehatan terpadu pada tingkat kelurahan

(Posyandu). Aktivitas pelayanan kesehatan dan penyehatan masyarakat gratis

biasanya yang dilakukan PMI pada HUT Palang Merah Indonesia.

Page 52: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

36

4) Pencarian dan Pelacakan

Pencarian dan pelacakan dilakukan bersama-sama dengan kantor Pusat Palang

Merah Indonesia, untuk menentukan orang-orang hilang pada saat terjadi bencana

atau mempertemukan kembali anggota keluarga yang terpisah-pisah karena terjadinya

bencana, atau atas permintaan masyarakat dalam negeri ataupun permintaan dari luar

negeri.

Tabel 4. Laporan Jumlah Donor Darah Per Tahun

TAHUN JUMLAH DONOR LAMA (ORANG) BARU (ORANG)

1991 90.767 48.167 42.600 1992 90.583 57.821 32.762 1993 89.878 56.878 33.000 1994 102.099 63.937 38.162 1995 109.906 63.253 46.653 1996 116.938 66.152 50.786 1997 124.737 68.124 56.613 1998 136.532 74.057 62.475 1999 131.666 80.283 51.383 2000 136.643 74.859 61.784 2001 143.674 80.845 63.429 2002 147.222 98.969 48.253

Sumber : www.pmi.co.id

2. Pelaksanaan Uji Coba Penelitian

Uji coba alat ukur dilaksanakan di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia

Cabang Yogyakarta. Uji coba tersebut dilaksanakan pada tanggal 19 Juli - 23 Juli

2007, bertempat di PMI cabang Yogyakarta. Dalam uji coba skala penelitian ini,

penulis mengambil subyek pendonor tetap dan pengganti.

Jumlah subyek uji coba skala penelitian sebanyak 30 orang. Masing-masing

subyek uji coba diberi Skala Perilaku Prososial Pendonor Darah.

Page 53: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

37

Ada 30 bendel atau eksemplar skala yang diberikan kepada subyek uji coba,

semua kembali dan semuanya memenuhi syarat karena semua item terjawab. Untuk

itu, seluruh eksemplar skala yang diberikan kepada subyek uji coba memenuhi syarat

dan datanya dapat dianalisa.

3. Hasil Uji Coba Skala Penelitian

a. Validitas Isi

Validitas isi diselidiki lewat analisis rasional terhadap isi tes serta didasarkan pada

Professional judgement yang bersifat subyektif. Uji coba validitas isi dilakukan

sebelum uji coba dilaksanakan. Analisis validitas isi dilakukan dengan cara

memeriksa relevansi antara item-item yang telah disusun dengan atribut psikologis

yang ingin diukur (Azwar, 1999). Kesesuaian antara item dengan aspek yang

bersangkutan dapat dilakukan dengan cara membandingkan item yang telah dibuat

oleh penulis dengan tabel spesifikasi yang memuat tentang bagian dari sisi tes dan

kompetensi yang diukur dalam tiap bagian sesuai dengan kawasan ukur.

Analisis rasional ini selain diperiksa oleh penulis juga dikoreksi oleh seseorang

yang dianggap ahli, dalam hal ini dosen pembimbing.

b. Seleksi Item

Dalam penelitian ini, seluruh analisis item dilakukan dengan komputer

menggunakan perangkat lunak SPSS for Windows versi 12.0.

1) Skala Perilaku Prososial Pendonor Darah

Berdasarkan hasil dari proses penghitungan skala Perilaku Prososial Pendonor

Darah tidak terdapat item yang gugur dari 48 item yang diujikan. Jadi skala Perilaku

Prososial Donor Darah terdapat 48 item yang valid. Itulah yang dijadikan bentuk

Page 54: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

38

final skala yang dipakai dalam penelitian ini. Batasan uji kesahihan item yan

digunakan yaitu rix ≥ 0,30. Berikut ini disajikan nomor item yang valid dan gugur

pada tabel 5.

Tabel 5. Item Valid dan Gugur Skala Perilaku Prososial Pendonor Darah

c. Uji Reliabilitas Alat Ukur

Seluruh penghitungan dalam pengujian reliabilitas alat ukur dilakukan dengan

komputer lewat perangkat lunak SPSS for Windows versi 12.0 menggunakan program

uji keandalan koefisien reliabilitas Alpha dari Cronbach. Item-item yang

diikutsertakan dalam uji reliabilitas ini hanyalah item-item yang sahih saja.

1) Reliabilitas Skala Perilaku Prososial Donor Darah

Reliabilitas Skala Perilaku Prososial Donor Darah diperoleh dengan menggunakan

teknik Alpha dengan SPSS versi 12.0 Berdasarkan penghitungan tersebut diperoleh

No. No. Item Valid No. Item Gugur

Aspek - Aspek

Favourable Unfavourable Favourable Unfavourable

1. Berbagi (sharing)

1,8, 15 dan 20

25, 32, 39 dan 44

- -

2. Bekerjasama (cooperating)

2 dan 9 26 dan 33 - -

3. Menolong (helping)

3, 10, 16 dan 21

27, 34, 40 dan 45

- -

4. Jujur (honesty) 4, 11, 17, dan 22

28, 35, 41 dan 46

- -

5. Menyumbang (donation)

5, 12, 18 dan 23

29, 36, 42 dan 47

- -

6. Merawat (caring)

6, 13, 19 dan 24

30, 37, 43 dan 48

- -

7. Memberikan fasilitas

7 dan 14 31 dan 38 - -

Total 24 item 24 item 0 item 0 item

Page 55: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

39

reliabilitas item yang valid dari Skala Perilaku Prososial Donor Darah sebesar : 0,969

(rxx’ = 0,969)

Dari penghitungan validitas dan reliabilitas alat ukur dapat diketahui bahwa kedua

skala tersebut telah memenuhi persyaratan sebagai alat ukur, sehingga dapat

digunakan sebagai alat ukur dalam penelitian sesungguhnya.

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dalam rangka memberikan deskripsi tentang Perilaku Prososial

Pendonor Darah dilakukan pada tanggal 1 Agustus 2007 sampai dengan tanggal 10

Agustus 2007. Penelitian tersebut dilaksanakan di Unit Transfusi Darah Palang Merah

Indonesia Cabang Yogyakarta pada pendonor tetap dan pengganti dengan jumlah 138

orang.

Ada 138 eksemplar skala yang disebarkan kepada subyek penelitian, semuanya

dapat kembali kepada penulis dan memenuhi syarat untuk dianalisa sebab semua item

terjawab serta kriteria subyek penelitian dapat dipenuhi.

C. Deskripsi Data Penelitian

Subyek dalam penelitian ini sebanyak 138 pendonor terdiri atas pendonor laki-

laki dan perempuan. Jumlah pendonor laki-laki sebanyak 115 pendonor, lalu

pendonor perempuan sebanyak 23 pendonor. Sedangkan dari pendonor tetap ada

sebanyak 123 pendonor dan pendonor pengganti sebanyak 15 pendonor. Masa

mendonorkan rutin berkisar antara 4-59 kali. Kemudian rentang usia subjek pendonor

antara 18-61 tahun

Berdasarkan hasil penelitian, penulis juga memperoleh gambaran tentang skor

skor skala Perilaku Prososial Pendonor Darah dapat dilihat dalam tabel 6 berikut.

Page 56: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

40

Tabel 6. Deskripsi Data Penelitian

Minimum Maksimum Mean SD Variabel N

Teoritis Empiris Teoritis Empiris Teoritis Empiris Donor Darah 138 48 138 192 192 120 170,92 15,79

D. Analisis Data

1. Kategorisasi Perilaku Prososial

Dalam penelitian ini, subyek digolongkan dalam beberapa kelompok berdasarkan

skor perilaku prososial yaitu dengan menetapkan kriteria kategorisasi. Subyek

dikelompokkan kedalam lima (5) kategori sebagai berikut :

Tabel 7. Norma Kategori Skor

Skor Kategori X )5,1( σµ −≤ Sangat Rendah

)5,1( σµ − < X )5,0( σµ −≤ Rendah )5,0( σµ − < X )5,0( σµ +≤ Sedang )5,0( σµ + < X )5,1( σµ +≤ Tinggi )5,1( σµ + < X Sangat Tinggi

Untuk skor perilaku prososial, item berjumlah 48 dengan skor 1, 2, 3, 4 dan

rentang minimum = 48, rentang maksimum = 192. Satuan deviasi standar populasi

(σ ) = 24 dan mean teoritis ( µ ) = 120. Setelah dihitung, diperoleh kategori

sebagai berikut :

Page 57: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

41

Tabel 8. Kategori Skor

Skor Kategori X ≤ 84 Sangat Rendah

84 < X ≤ 108 Rendah 108 < X ≤ 132 Sedang 132 < X ≤ 156 Tinggi

156 < X Sangat Tinggi

Kategorisasi perilaku prososial diperoleh dengan memasukan skor total yang

diperoleh subjek penelitian ke dalam norma kategorisasi skala prososial.

Tabel 9. Persentase Kategorisasi Skor Perilaku Prososial

Skor Kategori Persentase (%) X ≤ 84 Sangat Rendah 0 %

84 < X ≤ 108 Rendah 0 % 108 < X ≤ 132 Sedang 0 %

132 < X ≤ 156 Tinggi 21,73 % 156 < X Sangat Tinggi 78,26 %

Berdasarkan tabel 9, subyek penelitian terbagi dalam 2 kategori skor yaitu

kategori tinggi dan kategori sangat tinggi. Jumlah pendonor dengan kategori tinggi 30

pendonor (21,73 %), dan kategori sangat tinggi 108 pendonor (78,26%).

2. Deskripsi Kedudukan Aspek-Aspek Perilaku Prososial

Hasil pengujian juga dilakukan berdasarkan aspek-aspek dari perilaku prososial

seperti berbagi (sharing), bekerjasama (cooperating), menolong (helping), jujur

(honesty), menyumbang (donation), merawat (caring) dan memberikan fasilitas,

sebagai berikut.

Page 58: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

42

Tabel 10. Deskripsi Aspek-Aspek Perilaku Prososial

Bedasarkan tabel diatas terlihat jika setiap aspek dalam perilaku prososial

diperbandingkan, maka perolehkan mean empirik dan teoritik secara umum subjek

penelitian memiliki tingkat kategori perilaku prososial dengan kategori yang tinggi.

Hal itu karena mean empirik berada diatas rerata mean teoritik.

Akan tetapi apabila dilakukan perbandingan perolehan nilai mean empirik pada

masing-masing aspek perilaku prososial, maka akan terlihat bahwa rerata nilai

empirik subjek penelitian paling tinggi ada pada aspek menolong (28,78). Hal ini

menunjukan bahwa subjek penelitian cenderung untuk membantu atau meringankan

beban individu lain dalam hal ini dimengerti sebagai menolong.

No. Aspek-Aspek N Mean Empirik Mean Teoritik SD

1 Berbagi (sharing) 138 28,46 20 2,678

2 Bekerjasama (cooperating)

138 14,00 10 1,538

3 Menolong (helping)

138 28,78 20 2,841

4 Jujur (honesty) 138 28,77 20 2.777

5. Menyumbang (donation)

138 28,72 20 2,849

6. Merawat (caring) 138 27,94 20 2,949

7. Memberikan fasilitas

138 14,20 10 1,534

Page 59: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

43

Tabel 11. Deskripsi Variabel Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid laki-laki 115 83,3 83,3 83,3 perempuan 23 16,7 16,7 100,0 Total 138 100,0 100,0

. Pada hasil pengujian jenis kelamin pria tercatat 115 orang atau 83,3% sedangkan

wanita tercatat 23 orang atau 16,7% dari total responden. Persentase itu menunjukan

lebih banyak pendonor yang berjenis kelamin pria dibanding wanita.

Tabel 12. Deskripsi Variabel Jenis Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid pegawai

swasta 54 39,1 39,1 39,1

pegawai negeri 5 3,6 3,6 42,8

wiraswasta 7 5,1 5,1 47,8 pelajar 59 42,8 42,8 90,6 lain-lain 13 9,4 9,4 100,0 Total 138 100,0 100,0

Pengujian variabel jenis pekerjaan, digolongkan ke dalam beberapa jenis

pekerjaan yaitu pegawai swasta tercatat 54 orang atau 39% dari total responden. Pada

pendonor yang bekerja sebagai wiraswasta tercatat sebasar 7 orang atau 5,1% dari

total responden. Tercatat juga pendonor yang berstatus sebagai pelajar atau

mahasiswa sebesar 59 orang atau 42,8% dari total responden.sedangkan tercatat 13

orang atau 9,4% yang termasuk dalam kategori lain-lain.

Page 60: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

44

E. Pembahasan Berdasarkan hasil pendeskripsian data menggunakan statistik deskriptif, maka

diperoleh beberapa penjelasan tentang perilaku prososial pendonor darah. Pada

pendeskripsian data penelitian, tampak skor mean empiris skala perilaku prososial

sebesar 170,92. artinya subjek penelitian sebanyak 138 orang mempunyai

kemampuan perilaku prososial yang tinggi, karena mean empiris lebih tinggi dari

mean teoritis sebesar 120. Temuan itu sesuai dengan pemahaman bahwa perilaku

prososial pendonor darah adalah kemampuan individu untuk bertindak menolong

yang terencana terhadap individu lain secara sukarela dengan tujuan untuk

mensejahterakan masyarakat. Hal ini juga sesuai dengan pemahaman bahwa perilaku

prososial pendonor darah adalah kemampuan individu yang memberikan darah,

plasma atau komponen darah lainnya atas kerelaan mereka sendiri dan tidak

menerima uang atau bentuk pembayaran lainnya (Pedoman Pelayanan Tranfusi

Darah, 2001).

Pada kesempatan ini juga terdapat beberapa pendeskripsian dari tiap aspek seperti

berbagi (sharing), bekerjasama (cooperating), menolong (helping), jujur (honesty),

menyumbang (donation), merawat (caring) dan memberikan fasilitas.

Dalam penelitian ini, subyek juga digolongkan dalam beberapa kelompok

berdasarkan skor perilaku prososial yaitu dengan menetapkan kriteria kategorisasi.

Subyek dikelompokkan kedalam lima (5) kategori, yaitu sangat rendah, rendah,

sedang, tinggi, sangat tinggi. Lewat kategori itu akan tampak pengukuran seberapa

tinggi pendonor dikatakan memiliki perilaku prososial. subyek penelitian terbagi

dalam 2 kategori skor yaitu kategori tinggi dan kategori sangat tinggi. Jumlah

pendonor dengan kategori tinggi 30 pendonor (21,73 %), dan kategori sangat tinggi

108 pendonor (78,26%). Tingginya kemampuan perilaku prososial pendonor sesuai

Page 61: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

45

dengan pemahaman perilaku prososial dapat diartikan sebagai tindakan menolong

atau tindakan yang terencana dari individu untuk menolong individu lain, tanpa

disertai adanya harapan akan suatu penghargaan (Batson dalam Taylor, Peplau, Sears,

2000)

Hasil pengujian juga dilakukan berdasarkan aspek-aspek dari perilaku prososial

seperti berbagi (sharing), bekerjasama (cooperating), menolong (helping), jujur

(honesty), menyumbang (donation), merawat (caring) dan memberikan fasilitas.

Berdasarkan perbandingan ketujuh aspek terlihat bahwa ada tiga aspek yang

mempunyai rerata nilai yang tipis perbedaannya, yaitu aspek berbagi (28,46), aspek

menolong (28,78), dan aspek kejujuran (28,77)

Tampak dari ketiga aspek itu, aspek menolong (28,78) mempunyai rerata nilai

empirik tertinggi. Hal ini mau menunjukan bahwa aspek menolong adalah komponen

utama pembentuk perilaku prososial. Pendonor akan mampu melakukan perilaku

prosoial apabila indovidu itu mempuytai kemampuan untuk menolong individu lain.

Hal itu juga sesuai dengan pemahaman aspek menolong (Simpson & Messer, dkk

dalam Cholidah, 1996) bahwa aspek itu sebagai tindakan individu membantu atau

meringankan beban individu lain.

Pada aspek berbagi (28,46) aspek ini adalah suatu yang perlu bagi pendonor untuk

melakukan perilaku prososial. Dengan aspek ini seorang pendonor akan memberikan

kesempatan dan perhatian kepada individu lain untuk mencurahkan isi hatinya. Dalam

kaitan dengan perilaku prosoial aspek ini akan menjadi pintu masuk bagi pendonor

untuk mengetahui sebarapa jauh kebutuhan atau tingkat kesulitan individu lain yang

memerlukan bantuan. Selanjutnya aspek kejujuran (28,77) dipahami sebagai

Page 62: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

46

kemampuan tidak berlaku curang, tulus dan iklas dalam perkataan maupun

perbuatannya.

Selain itu tampak aspek terendah adalah aspek bekerjasama (14,00) walau

memiliki nilai empirik terendah setiap aspek pembentuk perilaku prososial adalah

penting. Setiap aspek akan membentuk suatu kemampuan individu dalam melakukan

perilaku prososial dalam kehidupan sehari-hari.

Variabel lain yang juga dianalisa yaitu variabel jenis kelamin, usia dan jenis

pekerjaan. Pada hasil pengujian jenis kelamin pria tercatat 115 orang atau 83,3%

sedangkan wanita tercatat 23 orang atau 16,7% dari total responden. Persentase itu

menunjukan lebih banyak pendonor yang berjenis kelamin pria dibanding wanita.

Pada variable usia menunjukan usia pendonor antara 18 sampai dengan 61 tahun.

Persentase paling banyak terdapat pada usia 20-30 tahun. Variabel ini menjadi penting

untuk dicantumkan karena ada pemahaman bahwa seiring bertambahnya usia, maka

individu akan menerima norma-norma sosial dan nilai tentang perilaku prososial.

Harapannya bahwa akan lebih memiliki kepekaan terhadap perilaku prososial

(Worchel & Coper, 1983).

Pengujian variabel jenis pekerjaan, digolongkan ke dalam beberapa jenis

pekerjaan yaitu pegawai swasta tercatat 54 orang atau 39% dari total responden

sedangkan pegawai negeri tercatat 5 orang atau 5,6% dari total responden. Pada

pendonor yang bekerja sebagai wiraswasta tercatat sebasar 7 orang atau 5,1% dari

total responden. Tercatat juga pendonor yang berstatus sebagai pelajar atau

mahasiswa sebesar 59 orang atau 42,8% dari total responden.sedangkan tercatat 13

orang atau 9,4% yang termasuk dalam kategori lain-lain. Pengujian itu menunjukan

Page 63: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

47

bahwa pendonor paling banyak dari masyarakat yang memiliki pekerjaan sebagai

pelajar atau mahasiswa.

Page 64: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

48

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Ada beberapa hal berdasarkan hasil penelitian yang penting untuk dijadikan

gambaran mengenai perilaku prososial pendonor yaitu

1. Tampak skor mean empiris skala perilaku prososial sebesar 170,92. artinya subjek

penelitian sebanyak 138 orang mempunyai kemampuan perilaku prososial yang

tinggi, karena mean empiris lebih tinggi dari mean teoritis sebesar 120.

2. Subyek dikelompokkan kedalam lima (5) kategori, yaitu sangat rendah, rendah,

sedang, tinggi, sangat tinggi. Lewat kategori itu akan tampak pengukuran

seberapa tinggi pendonor dikatakan memiliki perilaku prososial. subyek penelitian

terbagi dalam 2 kategori skor yaitu kategori tinggi dan kategori sangat tinggi.

Jumlah pendonor dengan kategori tinggi 30 pendonor (21,73 %), dan kategori

sangat tinggi 108 pendonor (78,26%).

3. Aspek menolong (28,78) mempunyai rerata nilai empirik tertinggi. Hal ini mau

menunjukan bahwa aspek menolong adalah komponen utama pembentuk perilaku

prososial. Pendonor akan mampu melakukan perilaku prosoial apabila individu itu

mempuytai kemampuan untuk menolong individu lain.

4. Variabel usia menunjukan usia pendonor antara 18 sampai dengan 61 tahun.

Persentase paling banyak terdapat pada usia 20-30 tahun.

Page 65: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

49

5. Pada hasil pengujian jenis kelamin pria tercatat 115 orang atau 83,3% sedangkan

wanita tercatat 23 orang atau 16,7% dari total responden. Persentase itu

menunjukan lebih banyak pendonor yang berjenis kelamin pria dibanding wanita.

6. Beberapa jenis pekerjaan yaitu pegawai swasta tercatat 54 orang atau 39% dari

total responden. Pada pendonor yang bekerja sebagai wiraswasta tercatat sebasar 7

orang atau 5,1% dari total responden. Tercatat juga pendonor yang berstatus

sebagai pelajar atau mahasiswa sebesar 59 orang atau 42,8% dari total

responden.sedangkan tercatat 13 orang atau 9,4% yang termasuk dalam kategori

lain-lain.

B. Saran

1. Bagi Unit Transfusi Darah PMI Cabang Yogyakarta

Palang Merah sebagai organisasi yang mengayomi para pendonor darah

hendaknya dapat lebih memberikan stimulus lagi akan tumbuhnya pendonor dalam

masyarakat, khususnya pemenuhan kebutuhan akan darah.

2. Bagi ilmu psikologi

Temuan dari penelitian ini hendaknya dapat dijadikan bahan untuk memperkaya

kajian dalam bidang psikologi, terutama kajian dalam bidang psikologi sosial.

khususnya penelitian tentang perilaku prososial pendonor dalam masyarakat.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Terus memperbaharui data (up to date) agar penelitian selanjutnya mampu

memberikan gambaran lebih akurat tentang perilaku prososial pendonor darah.

Page 66: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

50

DAFTAR PUSTAKA

Androulaki, Z., Merkouris, A., Touras C., Androulakis M. (2005). Knowledge and

Attitude Towards Voluntary Blood Donation Among Sample of Student in Tei of Crete, Greece. Icus Nurs Web J

Arikunto, S. (1990). Manajemen Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta. Azwar, S. (1999). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Ahmadi, Abu (1990), Psikologi Sosial. Semarang, Rineka Cipta. Berkowitz, L. (1980). A Survey Of Social Psychology, 2nd edition. By Holt, Reinchart

& Winston, USA. Chaplin, J. P. (1967). Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta. PT : Raja Grafindo Persada. Dayaksini, T. (1988). Perbedaan Intensi Prososial Siswa Ditinjau dari Polaasuh

Orangtua. Jurnal Psikologi Vol. 1. Fakultas Psikologi, Universitas Gajah Mada.

Hadi, S. (1996). Statistik 1, Yogyakarta : Andi Offset. _____ . (1996). Statistik 2, Yogyakarta : Andi Offset. Harian Kompas, (2007). Demam Berdarah, Antisipasi Kebutuhan, Masyarakat

Diminta Donor Darah. Edisi : 1 Maret. Harian Kompas, (2007). Gardu, Sonora Kerjasama Donor Darah. Edisi : 6 Mei. Kerlinger, Fred, N. (2002). Asas-Asas Penelitian Behavioral. Yogyakarta :

Universitas Gajah Mada Nasir, N. (1979). Metodologi Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia Pedoman Penulisan Skripsi (1998). Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma. Pedoman Pelayanan Transfusi Darah (2001). Sumbangan Darah Secara Aman.

Yogyakarta : Palang Merah Indonesia cabang Yogyakarta. Peterson, L (1983) Influence on Age, Task Competence and Responsibility Focus on

Children Altruism. Journal of Developmental Psychology. Vol 19. p 141-148.

Sears, D. O., Freedman, J. L., Peplau, L. A. (1991) Psikologi Sosial, Jilid II,

Terjemahan. Jakarta : Erlangga.

Page 67: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

51

Sjafrudin, D.N. (1995) Hubungan Antara Intensi Prososial dengan Penalaran Moral. Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas Psikologi, Universitas Gajah Mada.

Supratiknya, A. (1998). Psikometri. Yogyakarta: Pusat Penerbitan dan Pengembangan

Sumber Belajar Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma. Suryabrata, S. (1982). Pengukuran dalam Psikologi Kepribadian. Jakarta : CV

Rajawali. Suryabrata, S. (1983). Metodologi Penelitian. Jakarta : Erlangga. Widyastuti, M. T. W. (1990) Intensi Prososial pada Remaja Awal Ditinjau dari

Persepsi Remaja tentang Hubungan dengan Orang Lain. Skripsi. Tidak diterbitkan. Fakultas Psikologi, Universitas Gajah Mada.

William, S. (1981) Searching for the Source of Human Behaviour. New York :

McGraw-Hill Book Inc. Worchel, S.and Cooper, J. (1983) Understanding Social Psychology. Illinois : The

Dorsey Press. Wrightsman, L. S. & Deaux, K. (1981) Social Psychology in the 80’s. Monterey Book

/ Cole Publication Company. Zanden, V., James, W. (1984) Social Psychology 3rd edition. By Random House, Inc.

USA

Page 68: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

52

LAMPIRAN

Page 69: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

53

A. Instrumen Penelitian

Page 70: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

54

���������������� � �������������������������������������������������������������������������� ���������� �����������

�������������� �� ���������������������������������������� !�����"��"������������������

��������� �������������������� �

������������������

����������������������������� �� ���

������

#$$%�

Page 71: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

55

����������������

�� �� � � ���������������������������������������

� ��������� ������ ����������������� ��������

� ���� � � ��������������������������������������

��������� � ��������������������������������������

� ������������ ����������������������� ���������

��� ��� ����� � ����������������������������������������

������� ���� �����

������ � ��� � � �� ��� � �� � �� � �

���������������� ����� �������������������� ��!���������"������""� ����� ��������������#���� �$������� �������

������ %� &� '� (���� �!�!� � (����(��$� !����������� ���� )� ���"��� ������ ����*�+� ��� )� ������ ����*�+� �� )� ����*�+� ��� )�

���"�������*��

�� ���"������ ��������

,$� � ���� � ���!�!����� ���� � ������ � �� �������� ����� (����� ��(����

����-��������������� ���($��#$ #� $ #� #� ##�

.$� � ���� � �� (�� �����*���� �� ���"��� ����"�� � ����� ���"� � ����� (��"��

�����(�!�����!�!������ $�#$ #� $ #� #� ##�

/$� � ����� ���!�!��������� �(�����������������������(��$� #$ #� $ #� #� ##�

0$� � ����� ��"���������(�(������������!�!������ ����"����������������

���"������������$�#$ #� $ #� #� ##�

1$� � ����� ���!�!��������� ���(�������(�(������"�� �� ���� ���$� #$ #� $ #� #� ##�

2$� � ���� � ������ (�� ����� ����� � ��"��� ��� ���� ����-���� ����� ���"� ������

������� �� (��!�� ����� $��#$ #� $ #� #� ##�

3$� � ���� � ����������� ���� � ����� �"��� ��(��� � �� (�!������ ���� ���� �

���"���(������"������"������-��������$�#$ #� $ #� #� ##�

4$� � ���� � ��"�*��� ����-���� ����� �"��� ���� ����� ������ � ���!�!�����

���� $�#$ #� $ #� #� ##�

�� ���"������ ��������

5$� � ����� ����������� ���(�!������(�!����(���!�!�������� $� #$ #� $ #� #� ##�

,6$� � ���� ����� � ��"��� ��� ���� ����-���� ����� ���"� � �� ���� ���� ���� ��

� ������������"����(!������ ��"�*���������$�#$ #� $ #� #� ##�

,,$� � ���� � ��"��"��(���� �!������ ���� ����� ���"� ����������� ��(����

����"��� ������������ ��!�!������ $�#$ #� $ #� #� ##�

,.$� � ����� ���!�!��������� �������� ����"���������������-��������$� #$ #� $ #� #� ##�

,/$� � ���� � ��*�"�� ���� ����� ����� �������� ����"��� ������� � ���� ���

(���!�!�������� $�#$ #� $ #� #� ##�

,0$� � ���� � �� �������� ��7!�� ���� ��(���� ����� �� (���!�!�� ����� ����

����-�������"�� �� ���� �������� $�#$ #� $ #� #� ##�

,1$� � ����� �� ��������(�� ��������(��������-������������"�� �� ���� ����

���� $�#$ #� $ #� #� ##�

,2$� � ����� ���!�!��������� ����"�����������(���������-��������� #$ #� $ #� #� ##�

Page 72: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

56

,3$�

� ����� ���!�!��������� ����"�����������(��������-��������$�

#$ #�

$ #�

#�

##�

,4$� � ����� ���!�!��������� ���(����!���"����������� ����������������$��� #$ #� $ #� #� ##�

,5$� � ����� �� ��� �������� ��������� ��"���������� ���!�!��������� $� #$ #� $ #� #� ##�

�� ���"������ ��������

.6$� � ���� � �� �������� (�� � �� ��� ������"� ����� (�����"� (�������� �!�!��

���� ���(��������-��������$� #$ #� $ #� #� ##�

.,$� � ����� �� ������������ ����"��������������(��������-��������$� #$ #� $ #� #� ##�

..$� � ���� ������ � ���!�!����� ���� � ��(���� ���(�(��� ���(�� � ��" ���(�

������*���$��#$ #� $ #� #� ##�

./$� � ����� �� �������������������"��������������(������ ���"������-����

����$�#$ #� $ #� #� ##�

.0$� � ����� ��*��������(�������� ���(��� ����"������� ����"����!�!�����

�����$�#$ #� $ #� #� ##�

.1$� � ���� � ���!�!����� ���� � ����� ���� !���"� ����� ���"� ���� � �� ����

� �� �������$�#$ #� $ #� #� ##�

.2$� � ����� ���"�������� �� (��������"��� �����(���������� ���!�!�����

���� $�#$ #� $ #� #� ##�

.3$� � ����� ���!�!��������� ����"�����"����"����!�!�"������������-����

����$�#$ #� $ #� #� ##�

.4$� � ���� � ��"���� (����������� �!�!�� ���� � �������� ���"��� �!������

���� ��������"����$�#$ #� $ #� #� ##�

.5$� � ���� ������ � ���!�!����� ���� � ������� � �8 ����� ����� ���������

(��������(���������(�!�����!�!������ $�#$ #� $ #� #� ##�

/6$� � ���� �9� � ���� �9� � ����� � ��"��� ��� ���� ����-���� ����� ���"�

� �� ���� �������� $�#$ #� $ #� #� ##�

/,$� � ���� � ��!���� � �� �������� ���� � ����� � ���� � ����� ������� ���"���

��� ��"�$�#$ #� $ #� #� ##�

�� ���"������ ��������

/.$� � ���� � ��"�*��� (���!�!�� ����� �"��� � ��!���� ������ � ���!�!�����

���� $�#$ #� $ #� #� ##�

//$� � ���� ����� � �� ����"� 8 ����� ����� � ��"������ (�!������ (���!�!����

���� $�#$ #� $ #� #� ##�

/0$� � ����� ���!�!��������� �������� �� �������������������$�� #$ #� $ #� #� ##�

/1$� � ��������������(����(������ ����������(�!�����!�!������ ����*���$� #$ #� $ #� #� ##�

/2$� ����-���� ����� ����� � ������ ���������� ������� ����� � ���!�!�����

���� $�#$ #� $ #� #� ##�

/3$� � ���������"�� �� (�� ����������� ��������� $� #$ #� $ #� #� ##�

/4$� � ����� ��������"�������� ���!�!��������� ���(��������-��������$� #$ #� $ #� #� ##�

/5$� � ����� ���!�!��������� ���(������""!���������"����*�$� #$ #� $ #� #� ##�

06$� � ���� � ��" ���(���� ������ *���� ����� �� ������ ����� � ���!�!�����

���� $�#$ #� $ #� #� ##�

0,$� � ���� � ��" ��"��� �����(� ����!�"� ���� � ���"� ���!�!����� ���"���

���"$�#$ #� $ #� #� ##�

0.$� � ����� �� ����������-������������"�� �� ���� �������� ����"������"$� #$ #� $ #� #� ##�

0/$� � ���� ��""��� � ���!�!����� ���� � ����� ������ � � ��"�!���� ���

� ����������"�:�$�#$ #� $ #� #� ##�

00$� � ����� ���!�!��������� � �������(��������-���������������*�$� #$ #� $ #� #� ##�

01$� � ����� �� (��*��������������� ���(��������-��������$� #$ #� $ #� #� ##�

�� ���"������ ��������

02$� � ���� � �� ����� ������ *���� ����(�� ���"� "����� ��"�� ������ �

� ���!�!��������� $�#$ #� $ #� #� ##�

03$� ��!����(���!�!�������� � ����������� �� ����"�8 ����$� #$ #� $ #� #� ##�

04$� � ���� ����(� � ���!�!����� ���� � 8 ����� �� �� � ��"���(� (��������

� ������$�#$ #� $ #� #� ##�

Page 73: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

57

��

��

��

��

��

B. Validitas dan Reliabilitas

Page 74: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

58

Reliability

Warnings

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.The determinant of the covariance matrix is zero or approximately zero. Statisticsbased on its inverse matrix cannot be computed and they are displayed as systemmissing values.

Case Processing Summary

30 100,00 ,0

30 100,0

ValidExcludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on allvariables in the procedure.

a.

Reliability Statistics

,969 ,973 48

Cronbach'sAlpha

Cronbach'sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items

Page 75: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

59

Item Statistics

3,47 ,776 303,63 ,490 303,33 ,711 303,60 ,498 303,63 ,556 303,53 ,571 303,33 ,758 303,27 ,521 303,37 ,490 303,30 ,535 303,67 ,479 303,53 ,507 303,23 ,817 303,43 ,626 303,40 ,498 303,57 ,504 303,73 ,450 303,33 ,711 303,10 ,803 303,10 ,662 303,60 ,498 303,60 ,498 303,37 ,669 303,30 ,702 303,47 ,571 303,33 ,547 303,43 ,626 303,57 ,568 303,47 ,507 303,63 ,490 303,63 ,490 303,77 ,430 303,57 ,504 303,60 ,563 303,60 ,498 303,50 ,509 303,37 ,718 303,70 ,466 303,53 ,681 303,73 ,450 303,70 ,466 303,63 ,556 303,50 ,509 303,70 ,466 303,80 ,407 303,73 ,450 303,60 ,498 303,73 ,450 30

aitem1aitem2aitem3aitem4aitem5aitem6aitem7aitem8aitem9aitem10aitem11aitem12aitem13aitem14aitem15aitem16aitem17aitem18aitem19aitem20aitem21aitem22aitem23aitem24aitem25aitem26aitem27aitem28aitem29aitem30aitem31aitem32aitem33aitem34aitem35aitem36aitem37aitem38aitem39aitem40aitem41aitem42aitem43aitem44aitem45aitem46aitem47aitem48

Mean Std. Deviation N

Page 76: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

60

Summary Item Statistics

3,515 3,100 3,800 ,700 1,226 ,030 48,322 ,166 ,668 ,502 4,035 ,017 48,429 -,063 ,958 1,020 -15,307 ,038 48

Item MeansItem VariancesInter-Item Correlations

Mean Minimum Maximum RangeMaximum /Minimum Variance N of Items

The covariance matrix is calculated and used in the analysis.

Page 77: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

61

Item-Total Statistics

165,27 289,857 ,358 . ,969165,10 291,541 ,487 . ,968165,40 283,697 ,656 . ,968165,13 286,947 ,754 . ,968165,10 287,059 ,667 . ,968165,20 284,993 ,757 . ,968165,40 286,041 ,519 . ,969165,47 289,844 ,553 . ,968165,37 287,137 ,756 . ,968165,43 288,599 ,607 . ,968165,07 291,720 ,487 . ,968165,20 285,959 ,799 . ,967165,50 287,155 ,437 . ,969165,30 283,941 ,739 . ,968165,33 289,195 ,619 . ,968165,17 287,178 ,731 . ,968165,00 288,000 ,768 . ,968165,40 284,041 ,642 . ,968165,63 287,620 ,428 . ,969165,63 286,585 ,576 . ,968165,13 285,913 ,817 . ,967165,13 286,120 ,804 . ,967165,37 288,585 ,480 . ,969165,43 290,116 ,389 . ,969165,27 284,685 ,774 . ,967165,40 290,041 ,515 . ,968165,30 283,528 ,759 . ,967165,17 287,730 ,616 . ,968165,27 287,651 ,698 . ,968165,10 287,128 ,756 . ,968165,10 286,231 ,811 . ,967164,97 289,068 ,730 . ,968165,17 288,213 ,670 . ,968165,13 290,533 ,473 . ,969165,13 289,223 ,617 . ,968165,23 288,944 ,620 . ,968165,37 290,654 ,357 . ,969165,03 288,309 ,720 . ,968165,20 288,028 ,494 . ,969165,00 289,034 ,699 . ,968165,03 288,861 ,685 . ,968165,10 289,334 ,544 . ,968165,23 286,806 ,747 . ,968165,03 287,275 ,787 . ,968164,93 290,271 ,685 . ,968165,00 288,621 ,727 . ,968165,13 285,982 ,813 . ,967165,00 288,069 ,763 . ,968

aitem1aitem2aitem3aitem4aitem5aitem6aitem7aitem8aitem9aitem10aitem11aitem12aitem13aitem14aitem15aitem16aitem17aitem18aitem19aitem20aitem21aitem22aitem23aitem24aitem25aitem26aitem27aitem28aitem29aitem30aitem31aitem32aitem33aitem34aitem35aitem36aitem37aitem38aitem39aitem40aitem41aitem42aitem43aitem44aitem45aitem46aitem47aitem48

Scale Mean ifItem Deleted

ScaleVariance if

Item Deleted

CorrectedItem-TotalCorrelation

SquaredMultiple

Correlation

Cronbach'sAlpha if Item

Deleted

Page 78: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

62

Scale Statistics

168,73 299,926 17,318 48Mean Variance Std. Deviation N of Items

Intraclass Correlation Coefficient

,365 ,262 ,514 28,562 29 1410 ,000,965 ,944 ,981 28,562 29 1410 ,000

Single MeasuresAverage Measures

IntraclassCorrelation Lower Bound Upper Bound

95% Confidence IntervalValue df1 df2 Sig

F Test with True Value 0

One-way random effects model where people effects are random.

Page 79: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

63

C. Deskripsi Data Penelitian

Page 80: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

64

Descriptives

Descriptive Statistics

138 54.00 138.00 192.00170.920315.79017 249.329 -.441 .206 -.995 .410138

donorValid N (listwise)

Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic Std. Error Statistic Std. ErrorN Range MinimumMaximum Mean Std.

DeviationVariance Skewness Kurtosis

Frequencies donor

Statistics

donor138

0170,92

1,344174,00

187a

15,790249,329

-,441,206

-,995,410

54138192

144,90160,75174,00185,00190,10

ValidMissing

N

MeanStd. Error of MeanMedianModeStd. DeviationVarianceSkewnessStd. Error of SkewnessKurtosisStd. Error of KurtosisRangeMinimumMaximum

1025507590

Percentiles

Multiple modes exist. The smallest value is showna.

Page 81: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

65

donor

2 1,4 1,4 1,42 1,4 1,4 2,94 2,9 2,9 5,85 3,6 3,6 9,41 ,7 ,7 10,13 2,2 2,2 12,32 1,4 1,4 13,81 ,7 ,7 14,53 2,2 2,2 16,72 1,4 1,4 18,11 ,7 ,7 18,83 2,2 2,2 21,01 ,7 ,7 21,71 ,7 ,7 22,51 ,7 ,7 23,21 ,7 ,7 23,91 ,7 ,7 24,64 2,9 2,9 27,53 2,2 2,2 29,74 2,9 2,9 32,61 ,7 ,7 33,34 2,9 2,9 36,21 ,7 ,7 37,02 1,4 1,4 38,43 2,2 2,2 40,63 2,2 2,2 42,83 2,2 2,2 44,93 2,2 2,2 47,13 2,2 2,2 49,35 3,6 3,6 52,94 2,9 2,9 55,81 ,7 ,7 56,52 1,4 1,4 58,02 1,4 1,4 59,42 1,4 1,4 60,94 2,9 2,9 63,85 3,6 3,6 67,43 2,2 2,2 69,64 2,9 2,9 72,55 3,6 3,6 76,13 2,2 2,2 78,37 5,1 5,1 83,34 2,9 2,9 86,25 3,6 3,6 89,91 ,7 ,7 90,66 4,3 4,3 94,97 5,1 5,1 100,0

138 100,0 100,0

138142143144145146148150151152153154155157158159160161162163164165166167168169170171173174175176177178179180181182183185186187188189190191192Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 82: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

66

Frequencies jenis kelamin Statistics

jenis_kelamin138

0ValidMissing

N

jenis_kelamin

115 83,3 83,3 83,323 16,7 16,7 100,0

138 100,0 100,0

laki-lakiperempuanTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 83: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

67

Frequencies usia

Statistics

usia138

0431861

ValidMissing

N

RangeMinimumMaximum

Frequencies jenis pekerjaan

Statistics

pekerjaan138

02,80

ValidMissing

N

Mean

pekerjaan

54 39,1 39,1 39,15 3,6 3,6 42,87 5,1 5,1 47,8

59 42,8 42,8 90,613 9,4 9,4 100,0

138 100,0 100,0

pegawai swastapegawai negeriwiraswastapelajarlain-lainTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Frequencies jenis pendonor

Statistics

jenis_pendonor138

01,11,098

ValidMissing

N

MeanVariance

jenis_pendonor

123 89,1 89,1 89,115 10,9 10,9 100,0

138 100,0 100,0

sukarelapenggantiTotal

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 84: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

68

Frequencies aspek

Statistics

138 138 138 138 138 138 1380 0 0 0 0 0 0

28.46 14.00 28.78 28.77 28.72 27.94 14.20.228 .131 .242 .236 .243 .251 .131

29.00 14.00 30.00 29.00 29.00 28.00 14.002.678 1.538 2.841 2.777 2.849 2.949 1.5347.170 2.365 8.069 7.712 8.117 8.697 2.353

10 6 11 9 9 12 524.00 12.00 24.00 24.00 24.00 24.00 12.0026.00 13.00 27.00 27.00 26.00 26.00 13.0029.00 14.00 30.00 29.00 29.00 28.00 14.0031.00 15.00 31.00 31.00 31.00 31.00 16.00

ValidMissing

N

MeanStd. Error of MeanMedianStd. DeviationVarianceRange

10255075

Percentiles

aspek1 aspek2 aspek3 aspek4 aspek5 aspek6 aspek7

Frequency Table

aspek1

1 .7 .7 .71 .7 .7 1.4

14 10.1 10.1 11.69 6.5 6.5 18.1

10 7.2 7.2 25.413 9.4 9.4 34.818 13.0 13.0 47.815 10.9 10.9 58.715 10.9 10.9 69.622 15.9 15.9 85.520 14.5 14.5 100.0

138 100.0 100.0

2223242526272829303132Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

aspek2

1 .7 .7 .74 2.9 2.9 3.6

24 17.4 17.4 21.025 18.1 18.1 39.126 18.8 18.8 58.027 19.6 19.6 77.531 22.5 22.5 100.0

138 100.0 100.0

10111213141516Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 85: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

69

aspek3

1 .7 .7 .75 3.6 3.6 4.39 6.5 6.5 10.98 5.8 5.8 16.7

10 7.2 7.2 23.912 8.7 8.7 32.612 8.7 8.7 41.310 7.2 7.2 48.618 13.0 13.0 61.626 18.8 18.8 80.427 19.6 19.6 100.0

138 100.0 100.0

2123242526272829303132Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

aspek4

2 1.4 1.4 1.414 10.1 10.1 11.6

8 5.8 5.8 17.49 6.5 6.5 23.99 6.5 6.5 30.4

20 14.5 14.5 44.911 8.0 8.0 52.916 11.6 11.6 64.516 11.6 11.6 76.133 23.9 23.9 100.0

138 100.0 100.0

23242526272829303132Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

aspek5

2 1.4 1.4 1.418 13.0 13.0 14.5

6 4.3 4.3 18.811 8.0 8.0 26.8

6 4.3 4.3 31.212 8.7 8.7 39.920 14.5 14.5 54.314 10.1 10.1 64.517 12.3 12.3 76.832 23.2 23.2 100.0

138 100.0 100.0

23242526272829303132Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 86: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

70

aspek6

2 1.4 1.4 1.41 .7 .7 2.21 .7 .7 2.94 2.9 2.9 5.8

10 7.2 7.2 13.011 8.0 8.0 21.017 12.3 12.3 33.320 14.5 14.5 47.810 7.2 7.2 55.113 9.4 9.4 64.511 8.0 8.0 72.519 13.8 13.8 86.219 13.8 13.8 100.0

138 100.0 100.0

20212223242526272829303132Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

aspek7

3 2.2 2.2 2.225 18.1 18.1 20.318 13.0 13.0 33.326 18.8 18.8 52.227 19.6 19.6 71.739 28.3 28.3 100.0

138 100.0 100.0

111213141516Total

ValidFrequency Percent Valid Percent

CumulativePercent

Page 87: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

71

C. Data Skor Item Try-Out dan Penelitian

Page 88: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

72

skor item try-out perilaku prososial pendonor darah SUBJEK ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 subjek 1 3 4 3 3 3 3 3 3 subjek 2 4 4 3 4 4 3 4 3 subjek 3 4 4 4 4 4 4 4 3 subjek 4 2 3 2 4 4 4 3 3 subjek 5 3 3 3 3 3 2 3 3 subjek 6 3 3 3 3 3 3 3 3 subjek 7 3 4 3 3 3 3 3 3 subjek 8 4 4 4 4 4 4 4 3 subjek 9 4 4 3 4 4 4 3 3 subjek 10 1 3 4 4 4 4 3 4 subjek 11 3 4 4 4 4 3 4 3 subjek 12 2 4 2 3 4 3 3 4 subjek 13 4 4 4 4 4 4 4 3 subjek 14 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 15 3 3 3 3 3 3 2 2 subjek 16 4 3 2 4 3 4 4 3 subjek 17 3 3 3 3 3 3 3 3 subjek 18 4 3 3 3 3 3 3 3 subjek 19 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 20 3 4 4 4 4 4 4 4 subjek 21 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 22 4 3 4 4 4 4 4 4 subjek 23 4 3 3 4 4 3 3 3 subjek 24 4 4 2 3 2 3 2 3 subjek 25 4 4 4 3 4 4 4 3 subjek 26 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 27 4 4 3 3 4 4 3 3 subjek 28 3 3 3 3 3 3 3 3 subjek 29 4 4 4 4 4 4 1 4 subjek 30 4 4 4 4 4 4 4 3

Page 89: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

73

ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17

3 3 4 3 1 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4

Page 90: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

74

ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM25 ITEM26 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 4 4 1 1 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4

Page 91: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

75

ITEM27 ITEM28 ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM32 ITEM33 ITEM34 ITEM35 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 92: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

76

ITEM36 ITEM37 ITEM38 ITEM39 ITEM40 ITEM41 ITEM42 ITEM43 ITEM44

3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 93: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

77

ITEM45 ITEM46 ITEM47 ITEM48

4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 94: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

78

Skor item dan skor total perilaku prososial pendonor darah SUBJEK ITEM1 ITEM2 ITEM3 ITEM4 ITEM5 ITEM6 ITEM7 ITEM8 subjek 1 4 3 3 3 3 3 3 3 subjek 2 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 3 3 4 4 4 4 4 4 4 subjek 4 2 3 2 4 4 4 3 3 subjek 5 3 3 3 3 3 2 3 3 subjek 6 4 4 4 4 4 4 1 4 subjek 7 4 4 4 3 4 4 4 3 subjek 8 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 9 4 4 3 3 4 4 3 3 subjek 10 1 3 4 4 4 4 3 4 subjek 11 3 4 4 4 4 3 4 3 subjek 12 2 4 2 3 4 3 3 4 subjek 13 4 4 4 4 4 4 4 3 subjek 14 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 15 3 3 3 3 3 3 2 2 subjek 16 4 3 2 4 3 4 4 3 subjek 17 3 3 3 3 3 3 3 3 subjek 18 3 4 3 3 3 3 3 3 subjek 19 4 4 3 4 4 3 4 3 subjek 20 4 4 4 4 4 4 4 3 subjek 21 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 22 4 3 4 4 4 4 4 4 subjek 23 3 3 3 3 3 3 3 3 subjek 24 3 3 3 3 3 3 3 3 subjek 25 3 4 3 3 3 3 3 3 subjek 26 4 4 4 4 4 4 4 3 subjek 27 4 4 3 4 4 4 3 3 subjek 28 4 3 3 4 4 3 3 3 subjek 29 4 4 2 3 2 3 2 3 subjek 30 4 4 4 4 4 4 4 3 subjek 31 4 3 4 3 4 4 3 4 subjek 32 4 3 4 4 4 4 4 4 subjek 33 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 34 3 3 4 3 4 4 4 3 subjek 35 3 3 3 3 2 3 4 4 subjek 36 4 3 3 4 4 3 4 4 subjek 37 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 38 4 4 3 4 4 4 4 4 subjek 39 4 4 3 4 4 4 4 4 subjek 40 3 3 3 3 4 4 3 3 subjek 41 4 4 4 4 3 4 4 4 subjek 42 3 3 3 3 3 3 3 3 subjek 43 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 44 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 45 3 3 3 3 3 3 3 3 subjek 46 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 47 4 4 4 4 4 4 4 3 subjek 48 4 4 2 4 4 4 4 4

Page 95: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

79

subjek 49 3 3 4 4 4 4 3 3 subjek 50 4 4 3 4 4 4 4 3 subjek 51 3 3 3 3 3 3 3 3 subjek 52 4 3 4 4 4 4 3 3 subjek 53 4 3 2 4 4 4 3 4 subjek 54 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 55 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 56 3 3 3 4 4 4 3 4 subjek 57 3 3 2 3 3 3 3 3 subjek 58 4 3 4 4 4 3 3 3 subjek 59 4 4 4 4 4 3 4 4 subjek 60 3 3 2 3 3 3 3 3 subjek 61 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 62 4 4 4 4 4 2 3 4 subjek 63 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 64 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 65 4 3 3 3 4 3 4 3 subjek 66 4 3 4 3 3 4 3 3 subjek 67 4 4 4 4 4 3 3 4 subjek 68 3 3 3 3 4 4 3 3 subjek 69 2 3 3 4 4 4 4 4 subjek 70 4 3 3 3 3 3 3 3 subjek 71 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 72 3 3 3 3 3 3 3 3 subjek 73 2 4 4 4 4 2 4 4 subjek 74 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 75 3 3 2 3 3 3 3 3 subjek 76 4 3 3 3 4 4 4 3 subjek 77 2 2 2 2 2 2 3 3 subjek 78 4 4 3 4 4 4 4 4 subjek 79 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 80 3 3 3 3 3 3 3 3 subjek 81 4 4 3 4 4 4 4 4 subjek 82 3 4 3 4 4 4 4 3 subjek 83 4 4 4 4 4 4 3 4 subjek 84 4 4 3 4 4 4 4 4 subjek 85 3 3 3 3 3 3 3 3 subjek 86 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 87 3 3 2 3 3 3 3 3 subjek 88 4 4 4 4 3 3 3 3 subjek 89 3 3 3 4 3 3 3 4 subjek 90 4 4 4 4 4 3 4 3 subjek 91 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 92 4 3 4 4 4 3 3 4 subjek 93 3 4 4 4 4 2 3 4 subjek 94 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 95 4 4 4 3 4 4 4 4 subjek 96 4 4 3 4 4 4 3 4 subjek 97 4 3 3 3 4 4 4 3 subjek 98 3 4 4 3 3 4 4 4 subjek 99 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 100 4 4 4 4 4 4 3 4

Page 96: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

80

subjek 101 4 4 4 4 4 4 4 3 subjek 102 4 4 4 4 3 3 2 4 subjek 103 4 3 3 4 4 4 4 4 subjek 104 4 4 2 4 3 3 3 3 subjek 105 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 106 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 107 4 3 4 4 4 4 4 4 subjek 108 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 109 3 3 3 3 3 3 3 3 subjek 110 4 4 4 4 4 3 3 3 subjek 111 4 4 4 4 4 3 3 3 subjek 112 4 4 4 3 4 4 4 3 subjek 113 4 4 3 4 4 4 4 3 subjek 114 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 115 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 116 4 4 4 4 4 3 4 3 subjek 117 4 4 4 3 4 4 3 4 subjek 118 4 4 4 3 4 3 4 3 subjek 119 4 4 2 4 4 4 4 4 subjek 120 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 121 4 4 4 4 4 3 3 4 subjek 122 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 123 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 124 3 3 3 3 3 3 3 3 subjek 125 4 3 3 3 3 3 3 3 subjek 126 4 4 3 4 4 4 4 4 subjek 127 4 4 4 4 4 4 3 4 subjek 128 4 4 3 3 4 4 3 3 subjek 129 4 4 3 4 4 4 4 3 subjek 130 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 131 4 4 2 4 4 3 4 4 subjek 132 3 3 3 4 4 3 3 3 subjek 133 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 134 4 4 4 4 4 4 4 4 subjek 135 3 3 3 3 3 3 3 4 subjek 136 3 3 3 3 3 3 3 3 subjek 137 4 3 2 3 4 4 4 3 subjek 138 4 3 3 4 4 2 4 3

Page 97: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

81

ITEM9 ITEM10 ITEM11 ITEM12 ITEM13 ITEM14 ITEM15 ITEM16 ITEM17 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 1 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 1 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2

Page 98: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

82

3 3 2 4 4 2 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 2 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3 3 2 3 2 3 2 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3

Page 99: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

83

4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4

Page 100: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

84

ITEM18 ITEM19 ITEM20 ITEM21 ITEM22 ITEM23 ITEM24 ITEM25 ITEM26

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 1 4 4 4 1 1 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3

Page 101: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

85

3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 2 4 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 2 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3

Page 102: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

86

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 2 3 2 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4

Page 103: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

87

ITEM27 ITEM28 ITEM29 ITEM30 ITEM31 ITEM32 ITEM33 ITEM34 ITEM35

3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3

Page 104: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

88

3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3

Page 105: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

89

4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3

Page 106: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

90

ITEM36 ITEM37 ITEM38 ITEM39 ITEM40 ITEM41 ITEM42 ITEM43 ITEM44 4 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4

Page 107: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

91

3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Page 108: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

92

3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3

Page 109: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

93

ITEM45 ITEM46 ITEM47 ITEM48 SKORTOTAL

4 4 4 4 161 4 4 4 4 189 4 4 4 4 182 4 4 3 3 154 3 3 3 3 145 4 4 4 4 174 4 4 4 4 175 4 4 4 4 185 4 3 3 4 162 4 4 4 4 182 4 4 4 4 175 4 4 4 4 162 4 4 4 4 191 4 4 4 4 187 3 3 3 3 138 4 4 3 4 168 3 3 3 3 142 4 4 3 4 146 3 3 3 3 157 4 4 4 4 183 4 4 4 4 192 4 4 4 4 185 3 3 3 3 144 3 3 3 3 144 4 3 3 3 151 4 4 4 4 189 4 4 4 4 180 4 4 3 4 168 4 4 4 4 163 4 4 4 4 188 4 4 4 4 178 4 4 4 4 190 4 4 4 4 187 4 4 4 4 180 3 3 3 3 142 4 4 4 3 181 4 4 4 4 192 3 3 3 3 165 4 4 4 4 179 4 4 3 3 163 4 4 4 4 176 4 4 4 4 170 4 4 4 4 191 4 4 4 4 192 3 3 3 3 144 4 4 4 4 191 3 3 3 3 154 4 4 4 4 187 3 3 3 3 152 4 4 3 3 171

Page 110: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

94

4 4 4 4 161 4 4 4 4 168 4 3 4 4 167 4 4 4 4 188 3 3 3 3 167 4 4 4 4 181 3 3 3 3 143 4 4 4 4 165 4 4 4 4 181 3 3 3 3 143 4 4 4 4 182 4 4 4 4 187 4 4 4 4 158 4 4 4 4 181 4 4 4 4 161 3 3 3 3 148 4 4 4 4 173 4 4 4 4 171 4 3 3 3 163 3 3 3 4 146 4 4 4 2 177 3 4 4 4 150 3 3 3 4 160 4 4 4 4 185 4 4 4 4 174 4 4 4 4 169 4 4 4 3 138 4 4 4 4 180 4 4 4 4 188 4 4 4 4 165 3 3 3 3 159 4 4 4 4 173 4 4 4 4 187

Page 111: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

95

4 4 4 4 191 3 3 4 4 146 4 4 4 4 169 3 3 3 3 143 3 3 3 3 148 4 4 4 4 162 3 3 4 4 163 4 4 4 4 192 3 4 3 3 175 4 4 4 4 161 4 4 4 4 191 3 3 3 3 164 4 4 4 4 178 4 4 3 3 170 4 4 4 4 185 4 4 4 4 186 4 4 4 4 185 4 4 4 4 189 3 3 3 3 151 4 4 4 4 189 3 3 3 3 154 4 4 4 4 186 3 4 4 4 189 4 4 4 4 188 4 4 4 4 191 3 3 3 3 144 4 4 4 4 173 4 4 4 4 170 4 4 4 4 174 4 4 4 4 183 4 4 4 4 192 4 4 4 4 175 4 4 3 3 165 4 4 4 4 187 4 4 4 4 174 4 4 4 4 187 3 3 3 3 171 4 4 4 4 177 3 3 3 3 166 4 4 4 4 192 3 3 3 3 143 3 4 4 4 151 4 3 4 4 180 4 4 4 4 181 4 4 4 4 169 3 3 3 3 152 4 4 4 4 179 4 4 4 4 183 4 4 4 4 153 4 4 4 4 192 4 4 4 4 186 4 3 3 3 155

Page 112: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

96

3 3 3 3 144 4 4 4 4 183 3 3 4 4 174

Page 113: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

97

SUBJEK DONOR ASPEK1 ASPEK2 ASPEK3 ASPEK4 ASPEK5 1 161 27 13 27 27 26 2 189 32 15 31 32 31 3 182 31 14 31 31 31 4 154 25 12 25 28 26 5 145 24 12 24 24 24 6 174 32 16 32 32 29 7 175 27 15 30 28 31 8 185 30 15 31 31 30 9 162 26 13 26 29 28

10 182 28 15 30 32 30 11 175 27 13 31 32 31 12 162 27 15 28 31 26 13 191 31 16 32 32 32 14 187 31 16 32 32 32 15 138 22 12 24 24 24 16 168 28 14 26 31 27 17 142 24 12 24 24 24 18 146 23 12 26 27 24 19 157 26 13 25 27 25 20 183 31 15 31 31 30 21 192 32 16 32 32 32 22 185 31 14 32 32 32 23 144 24 12 24 24 24 24 144 24 12 24 24 24 25 151 24 13 25 25 24 26 189 30 15 32 32 32 27 180 30 14 31 28 29 28 168 27 13 27 32 29 29 163 28 14 27 30 26 30 188 29 16 31 32 32 31 178 30 12 31 29 30 32 190 32 15 32 32 32 33 187 31 15 32 32 31 34 180 29 13 32 28 31 35 142 24 12 23 24 23 36 181 31 14 30 31 31 37 192 32 16 32 32 32 38 165 29 14 28 28 28

Page 114: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

98

39 179 31 15 30 30 29 40 163 28 12 29 26 26 41 176 28 13 32 30 29 42 170 29 12 30 29 30 43 191 32 16 32 32 32 44 192 32 16 32 32 32 45 144 24 12 24 24 24 46 191 32 16 32 32 32 47 154 26 14 27 25 25 48 187 31 16 29 32 32 49 152 25 12 26 25 26 50 171 28 15 30 30 27 51 161 27 13 27 26 26 52 168 26 13 29 28 30 53 167 28 15 27 26 29 54 188 31 16 31 31 32 55 167 29 14 28 28 28 56 181 31 13 31 29 30 57 143 24 12 23 24 24 58 165 28 12 29 28 28 59 181 30 15 31 32 30 60 143 24 12 23 24 24 61 182 30 14 31 31 32 62 187 32 16 32 32 31 63 158 26 13 27 28 28 64 181 31 15 31 31 30 65 161 27 13 26 27 29 66 148 24 11 26 26 24 67 173 30 14 28 28 29 68 171 28 14 29 29 29 69 163 27 13 27 28 27 70 146 25 12 24 24 24 71 177 29 15 32 30 30 72 150 25 12 25 25 25 73 160 26 14 27 27 27 74 185 30 16 31 31 31 75 174 28 14 27 30 31 76 169 28 12 30 28 28

Page 115: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

99

77 138 25 10 21 24 23 78 180 31 15 31 30 29 79 188 32 16 32 30 31 80 165 26 12 28 28 29 81 159 28 14 27 26 26 82 173 27 14 29 28 29 83 187 32 15 32 31 31 84 191 32 16 31 32 32 85 146 24 12 25 23 25 86 169 28 14 30 28 29 87 143 25 11 23 23 24 88 148 25 13 25 25 24 89 162 27 13 27 28 28 90 163 26 15 26 26 28 91 192 32 16 32 32 32 92 175 29 15 30 30 30 93 161 28 13 28 25 27 94 191 32 16 31 32 32 95 164 28 14 28 27 28 96 178 29 14 30 30 30 97 170 29 14 29 28 28 98 185 31 16 31 30 31 99 186 31 15 31 30 32 100 185 31 16 32 32 30 101 189 30 16 32 32 32 102 151 26 13 26 25 25 103 189 32 15 31 31 32 104 154 26 13 26 27 26 105 186 31 15 31 31 31 106 189 32 16 31 32 32 107 188 31 14 32 32 31 108 191 32 16 32 32 32 109 144 24 12 24 24 24 110 173 29 16 31 29 29 111 170 29 14 29 29 29 112 174 27 15 30 29 29 113 183 30 16 29 31 32 114 192 32 16 32 32 32

Page 116: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

100

115 175 30 13 30 29 29 116 165 29 13 30 27 26 117 187 31 16 32 31 32 118 174 28 14 31 28 31 119 187 31 16 30 30 32 120 171 29 14 28 29 28 121 177 29 14 31 31 29 122 166 28 13 28 28 28 123 192 32 16 32 32 32 124 143 24 11 23 24 24 125 151 27 11 25 25 26 126 180 30 16 31 28 30 127 181 30 13 30 32 32 128 169 28 15 28 27 29 129 152 25 13 25 26 27 130 179 31 14 30 30 31 131 183 30 16 30 30 32 132 153 25 13 26 26 25 133 192 32 16 32 32 32 134 186 31 15 30 32 32 135 155 27 12 28 26 24 136 144 24 12 24 24 24 137 183 30 15 28 30 32 138 174 29 15 29 29 29

Page 117: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

101

ASPEK6 ASPEK7 JENIS KELAMIN USIA 26 13 1 58 32 16 1 36 28 16 1 42 25 13 1 46 25 12 1 34 20 13 1 34 27 16 1 24 32 16 1 25 28 12 1 25 32 15 1 40 25 15 1 31 23 12 1 21 32 16 1 20 27 16 1 26 20 11 1 22 26 15 1 23 22 12 1 23 21 12 1 41 27 14 1 28 29 16 1 22 32 16 1 29 28 16 1 29 24 12 2 26 24 12 1 28 25 13 1 27 31 16 1 30 31 15 1 38 26 14 1 24 27 12 2 34 31 16 1 27 31 15 2 20 31 16 1 31 30 16 2 18 31 15 1 61 23 13 1 36 29 15 2 40 32 16 2 24 27 12 1 18 31 14 2 20 27 14 1 51 28 16 1 24 26 14 2 22 31 16 2 22 32 16 2 39 24 12 1 18 31 16 1 30 25 13 2 36 31 16 1 30 26 12 1 21 27 14 1 37 27 14 1 41 28 13 1 27

Page 118: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

102

28 13 1 46 32 15 1 20 27 14 1 23 31 15 1 26 24 12 1 28 26 13 2 21 28 15 1 37 24 12 2 22 29 14 2 56 29 15 1 27 26 12 1 46 29 15 1 20 26 14 1 32 25 12 1 20 30 14 1 36 29 14 1 34 27 15 1 36 25 12 1 35 26 15 1 23 26 12 1 54 26 13 2 47 30 15 1 30 30 14 1 25 28 15 2 23 23 11 1 24 30 14 1 45 31 16 1 47 27 14 1 45 26 13 1 38 29 14 1 46 31 15 1 33 32 16 1 24 25 12 1 25 27 13 1 39 23 13 1 19 24 12 2 42 26 12 1 27 27 14 1 34 32 16 2 26 27 14 2 42 26 14 1 37 32 16 1 31 26 14 1 23 30 14 1 20 27 15 1 20 30 16 1 22 31 16 1 40 30 15 1 25 31 16 1 25 25 11 1 25 32 16 1 20 24 12 1 25 31 16 1 32 30 16 1 19 32 16 1 27 32 16 1 20

Page 119: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

103

24 12 1 26 27 13 1 29 27 13 1 25 29 15 1 34 31 15 1 20 32 16 1 20 27 15 1 23 26 16 1 27 31 14 1 23 29 14 1 21 32 16 2 23 29 15 1 27 29 14 1 22 28 14 2 21 32 16 1 27 24 13 1 23 27 12 1 24 30 15 1 48 29 15 2 21 29 14 1 22 25 13 1 27 28 15 1 23 30 16 2 20 25 12 1 23 32 16 1 21 31 15 1 27 26 13 1 29 24 12 1 22 32 16 1 27 27 16 1 26

Page 120: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

104

PEKERJAAN JENIS

PENDONOR JUMLAH DONOR SUBJEK

5 1 51 1 1 1 27 2 1 1 47 3 1 1 17 4 2 2 15 5 1 2 6 6 1 1 5 7 1 2 5 8 4 2 6 9 1 1 32 10 1 1 14 11 4 1 5 12 4 1 7 13 4 1 6 14 5 1 5 15 4 1 7 16 4 1 6 17 1 1 17 18 1 1 9 19 5 1 8 20 4 1 20 21 4 1 8 22 1 1 7 23 4 2 7 24 4 2 6 25 4 1 17 26 4 1 32 27 4 2 5 28 1 1 9 29 1 1 6 30 4 1 5 31 1 1 19 32 4 1 5 33 1 1 46 34 1 1 9 35 1 1 12 36 4 1 7 37 4 1 5 38 4 1 6 39

Page 121: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

105

1 1 8 40 4 1 6 41 4 1 5 42 4 1 6 43 3 1 7 44 1 1 5 45 5 1 13 46 1 1 30 47 1 1 8 48 4 1 6 49 1 1 9 50 3 1 27 51 1 1 24 52 2 1 11 53 4 1 6 54 1 1 6 55 4 1 8 56 5 1 6 57 4 1 8 58 1 1 15 59 4 1 6 60 5 1 47 61 4 1 6 62 2 1 39 63 4 1 8 64 1 1 18 65 4 1 7 66 3 1 11 67 5 2 14 68 5 1 9 69 1 1 14 70 4 1 7 71 1 1 35 72 5 1 24 73 1 1 20 74 4 1 6 75

Page 122: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

106

4 1 5 76 4 1 5 77 2 1 13 78 1 2 29 79 1 2 7 80 1 2 12 81 1 2 9 82 1 2 11 83 4 1 14 84 4 1 10 85 1 2 4 86 4 1 6 87 1 1 8 88 1 2 6 89 5 1 6 90 1 1 5 91 1 1 25 92 1 1 15 93 1 1 8 94 4 1 7 95 4 1 7 96 4 1 5 97 4 1 5 98 5 1 10 99 4 1 6 100 3 1 6 101 1 1 5 102 4 1 5 103 1 1 5 104 1 1 6 105 4 1 5 106 1 1 7 107 4 1 5 108 1 1 7 109 3 1 6 110 3 1 8 111 1 1 35 112

Page 123: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

107

1 1 6 113 4 1 5 114 4 1 7 115 1 1 11 116 4 1 5 117 4 1 6 118 1 1 6 119 1 1 7 120 4 1 5 121 4 1 6 122 1 1 14 123 4 1 5 124 4 1 5 125 3 1 59 126 4 1 5 127 4 1 5 128 4 1 8 129 4 1 5 130 1 1 5 131 4 1 5 132 4 1 6 133 2 1 6 134 5 1 20 135 4 1 5 136 5 1 6 137 1 1 8 138

Page 124: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

108

D. Surat Ijin dan Surat Keterangan Penelitian

Page 125: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

109

Page 126: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

110

Page 127: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

111

Page 128: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

112

Page 129: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

113

Page 130: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

114

Page 131: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

115

Page 132: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

116

Page 133: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

117

Page 134: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

118

Page 135: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

119

Page 136: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

120

Page 137: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

121

Page 138: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

122

Page 139: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

123

Page 140: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

124

Page 141: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

125

Page 142: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

126

Page 143: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

127

Page 144: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

128

Page 145: PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI …

129