1
Laporan masyarakat ini bersumber dari data rencana kegiatan pemerintah dan APBDes. FEBI HERUMANIKA W ARGA Desa Pancasila, Kecamat- an Natar, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) kembali me- laporkan dugaan penyimpangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang dilakukan kades Pancasila bernama Suwondo Sudarsono ke Kejaksaan Negeri Lamsel, Senin (22/11). Sebelumnya pada 8 November 2021, warga melaporkan Suwondo lantaran ada tung- gakan gaji yang seharusnya sudah dibayar tetapi hingga kini Kades Pancasila belum melunasinya. Kali ini perwakilan masyarakat kembali melapor ke Kejari Lamsel dengan bukti yang lebih lengkap dari sebelumnya. Dalam surat laporan itu dijelaskan bahwa hak-hak mereka be- lum terbayarkan pada 2019—2020. Pelapor berinisial S mengatakan hak-hak mereka semes- tinya diterima sesuai dengan anggaran yang tertera dalam APBdes, tapi belum juga di- bayarkan hingga akhir tahun 2021. Sebagai pembenaran bahwa laporan itu berdasarkan fakta yang ada, para pelapor melampirkan sejumlah tanda tangan masyarakat dan perangkat desa. “Kami mohon Kejari Lamsel agar semua perkara yang merugikan bisa diselesaikan sesuai prosedur hukum yang berlaku. Kami yang bertanda tangan ini guru ngaji, satgas Covid-19, dan LPM. Laporan kami langsung diterima dengan bukti cap dari Kejari Lam- sel dengan penerima laporan atas nama Tia,” ujar dia kepada Lampung Post. Dalam laporan tersebut dijelaskan ter- dapat 105 item yang diduga kegiatan fiktif dengan kerugian negara Rp500 juta lebih sejak tahun anggaran 2018 hingga 2020 APBDes yang bersumber dari dana desa (DD) dan alokasi dana desa (ADD). “Berdasarkan fakta yang kami ketahui, di- duga terdapat penyelewengan anggaran den- gan banyaknya kegiatan fiktif. Tim pelaksana kegiatan tidak dilibatkan sehingga mereka tidak tahu yang menjadi tanggung jawabnya dan diduga ada banyak tanda tangan palsu dalam kegiatan,” kata dia. Menurut dia, laporan bersumber dari data rencana kegiatan pemerintah (RKP) dan APBDes. “Salah satu contoh pekerjaan yang tidak dilakukan sampai sekarang adalah pelebaran jalan pertanian Dusun 4,” katanya. Belum Dikerjakan Sementara itu, Kades Pancasila Suwondo Sudarsono mengatakan laporan masyarakat tersebut sebagian benar. Dia mengatakan gaji perangkat desa, LPM, dan lainnya be- lum dibayar karena telah sepakat dananya untuk mengurus sekolah paket C. Sedangkan pemban- guan fisik infrastruktur pelebaran jalan per- tanian Dusun IV pada 2020 sebesar Rp40 juta memang hingga saat ini belum dikerjakan. Dia beralasan dana terse- but telah diberikan ke pekerja atas nama Senen tetapi tidak diker- jakan karena saat itu hujan terus sehingga tertunda. “Kenapa yang lapor tidak konfirmasi dulu soal kebenaran itu, intinya masih ada bunyi dari pilkades kemarin mereka itu,” ujarnya. Menurut dia, laporan itu muncul buntut dari pemilihan kades beberapa waktu lalu. Dia juga menyatakan dana BUMDes Rp87 juta pada 2018 telah dikucurkan dan telah diterima pengelola BUMDES yang ada di desa tersebut. Selanjutnya di 2019 juga dikucurkan anggaran Rp50 juta hanya 2020 saja ditiada- kan karena dana untuk penanganan Covid. “Soal jalan apa enggak kegiatan BUMDes silakan tanya yang mengelola di desa ini kan sudah ada pengurusnya,” katanya. (D2) [email protected] Kami mohon kepada Kejari Lamsel agar semua perkara yang merugikan bisa diselesaikan sesuai prosedur hukum yang berlaku. D AERAH 8 I SELASA, 23 NOVEMBER 2021 Kades Pancasila Dilaporkan ke Kejari Lampung Selatan KEPOLISIAN Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni menggagalkan upaya penye- lundupan 2.159 ekor burung tanpa dokumen di Pelabuh- an Bakauheni, Lampung Selatan, Sabtu (20/11), sekitar pukul 01.00. Ribuan ekor burung terse- but terdiri dari, 460 ekor jalak kebo, 975 ekor ciblek, 400 ekor gelatik batu, 100 ekor pleci, 40 ekor poksai mandarin, 40 ekor srigun- ting kelabu, 40 ekor tepus lurik, 12 ekor poksai man- tel, 2 ekor poksai hitam, 11 ekor vucak jenggot, 13 ekor kepodang, 32 ekor tledekan gunung, 20 ekor rambatan loreng doraemon, dan 14 ekor pelatuk. Kepala KSKP Pelabuhan Bakauheni AKP Ridho Rafika menjelaskan ribuan ekor burung berbagai jenis terse- but diangkut mengguna- kan minibus Toyota Inova B-2259-OP. “Saat dilakukan pemeriksaan rutin, ditemu- kan ribuan ekor burung,” kata dia kepada Lampung Post, Senin (22/11). Ribuan ekor burung dari berbagai jenis tersebut dike- mas dalam 92 buah paket keranjang plastik warna putih dan 15 buah kardus kecil warna coklat. “Ribuan ekor burung disembunyikan di dalam keranjang plas- tik,” ujar mantan Kapolsek Bangunrejo, Polres Lampung Tengah itu. Pihaknya juga menga- mankan pengemudi mini- bus bernama Syaiful Anwar (43) , warga Desa Mekarjaya, Kecamatan Sungaigelam, Muarojambi, Jambi, dan Slamet Riyadi (56), warga Lampung Tengah, untuk di- minta keterangan. “Kedua- nya ditahan, untuk diminta keterangan lebih lanjut,” kata mantan Kasat Lantas Polres Pesawaran itu. Berdasarkan keterangan keduanya, ribuan ekor bu- rung tersebut milik SR yang berada di Pekanbaru, Riau, dan rencananya dibawa atau dikirim ke Cibubur, Jakarta Timur. “Keterangannya se- perti itu, keduanya sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar mantan Wakasat Lantas Polresta Bandar Lam- pung itu. Perbuatan pengiriman burung tanpa dilengkapi dokumen tersebut melanggar Pasal 88 UU RI No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Ikan, Hewan, dan Tumbuhan. “Kami sudah koordinasi den- gan Balai Karantina Wilker Bakauheni serta koordinasi dengan BKSDA Lampung,” katanya. (HAN/D2) KSKP Gagalkan Penyelundupan 2.159 Burung n ISTIMEWA PEMBONGKARAN MAKAM. Suasana pembongkaran makam balita oleh Tim Inafis Polda Lampung di TPU Tiyuh Margomulyo, Kecamatan Tumijajar, oleh tim forensik RS Bhayangkara Polda Lampung, Jumat (19/11). Pembongkaran makam untuk autopsi jenazah oleh tim Forensik Polda Lampung menindaklanjuti laporan dari keluarga yang tidak terima atas meninggalnya korban karena adanya indikasi penganiayaan sebagai penyebab meninggalnya korban. APARAT Polsek Jatiagung, Polres Lampung Selatan (Lamsel) menangkap ter- sangka tindak pidana pen- curian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial YP (16) Warga Dusun I, Rt 001/001 Desa Peniangan, Kecamatan Marga Sekampung, Lam- pung Timur, Sabtu (20/11), sekitar pukul 18.30. Kapolsek Jatiagung Iptu Mayer Siregar mengatakan maling motor yang masih di bawah umur tersebut membawa kabur motor milik korban bernama Joni, warga di Dusun V RT 023 Desa Sido- dadi Asri, Jatiagung, Lamsel. “Pelaku mengambil satu unit sepeda motor milik kor- ban yang sedang diparkir- kan di teras depan rumah mertua korban atas nama Jaman. Saat itu korban te- ngah berada di kediaman mertuanya tersebut,” kata Kapolsek, Minggu (21/11). Istri korban yang melihat dari jendela peristiwa terse- but langsung memberi tahu korban. Antara korban dan pelaku kemudian terjadi tarik menarik memperebutkan sepeda motor milik korban. Pelaku berhasil melarikan diri setelah turun dari sepeda motor korban, saat itu warga berdatangan warga langsung mengejar pelaku. “Korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Jatiagung guna penye- lidikan dan penyidikan lebih lanjut,” ujar Kapolsek. Berdasarkan Laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Jatiagung langsung menuju ke TKP. Dari informasi yang didapat, tersangka telah melarikan diri dengan ber- lari hingga petugas langsung mencari keberadaan tersang- ka bersama dengan warga. “Petugas melihat seorang laki-laki yang mencuriga- kan sedang berjalan kaki di jalan setapak lalu langsung mendekatinya ternyata laki- laki tersebut mencoba ber- lari hingga petugas langsung melakukan penangkapan,” katanya. Saat digeledah, dari badan tersangka ditemukan kunci leter T dengan 3 mata kunci dan 1 kunci kontak sepeda motor. Saat diinterogasi tersangka mengakui telah melakukan pencurian sepeda motor milik korban bersama dengan seorang kawannya berinisial B (DPO). Adapun barang bukti lain- nya yang berhasil disita, yakni sepeda motor me- rek Honda Beat tahun 2016 warna magenta hitam BE- 5288-OS. (EBI/D2) Maling Motor di Bawah Umur Ditangkap

8 selasa 23 november 2021 DAERAH Kades Pancasila

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 8 selasa 23 november 2021 DAERAH Kades Pancasila

Laporan masyarakat ini bersumber dari data rencana kegiatan pemerintah dan APBDes.

FEBI HERUMANIKA

WARGA Desa Pancasila, Kecamat­an Natar, Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) kembali me­

laporkan dugaan penyimpangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) yang dilakukan kades Pancasila bernama Suwondo Sudarsono ke Kejaksaan Negeri Lamsel, Senin (22/11).

Sebelumnya pada 8 November 2021, warga melaporkan Suwondo lantaran ada tung­gakan gaji yang seharusnya sudah dibayar tetapi hingga kini Kades Pancasila belum melunasinya. Kali ini perwakilan masyarakat kembali melapor ke Kejari Lamsel dengan bukti yang lebih lengkap dari sebelumnya.

Dalam surat laporan itu dijelaskan bahwa hak­hak mereka be­lum terbayarkan pada 2019—2020. Pelapor berinisial S mengatakan hak­hak mereka semes­tinya diterima sesuai dengan anggar an yang tertera dalam APBdes, tapi belum juga di­bayarkan hingga akhir tahun 2021. Sebagai pembenaran bahwa laporan itu berdasarkan fakta yang ada, para pelapor melampirkan sejumlah tanda tangan masyarakat dan perangkat desa.

“Kami mohon Kejari Lamsel agar semua perkara yang merugikan bisa diselesaikan sesuai prosedur hukum yang berlaku. Kami yang bertanda tangan ini guru ngaji, satgas Covid­19, dan LPM. Laporan kami langsung diterima dengan bukti cap dari Kejari Lam­sel dengan penerima laporan atas nama Tia,” ujar dia kepada Lampung Post.

Dalam laporan tersebut dijelaskan ter­dapat 105 item yang diduga kegiatan fiktif dengan kerugian negara Rp500 juta lebih sejak tahun anggaran 2018 hingga 2020 APBDes yang bersumber dari dana desa

(DD) dan alokasi dana desa (ADD). “Berdasarkan fakta yang kami ketahui, di­

duga terdapat penyelewengan anggaran den­gan banyaknya kegiatan fiktif. Tim pelaksana ke giatan tidak dilibatkan sehingga mereka tidak tahu yang menjadi tanggung jawabnya dan diduga ada banyak tanda tangan palsu dalam kegiatan,” kata dia.

Menurut dia, laporan bersumber dari data rencana kegiatan pemerintah (RKP) dan APBDes. “Salah satu contoh pekerjaan yang tidak dilakukan sampai sekarang adalah pelebaran jalan pertanian Dusun 4,” katanya.

Belum DikerjakanSementara itu, Kades Pancasila Suwondo

Sudarsono mengatakan laporan masyarakat tersebut sebagian benar. Dia mengatakan gaji perangkat desa, LPM, dan lainnya be­lum dibayar karena telah sepakat dananya untuk mengurus sekolah paket C.

Sedangkan pemban­guan fisik infrastruktur pelebaran jalan per­tanian Dusun IV pada 2020 sebesar Rp40 juta memang hingga saat ini belum dikerjakan. Dia ber alasan dana terse­but telah diberikan ke pekerja atas nama Senen tetapi tidak diker­jakan kare na saat itu

hujan terus sehingga tertunda. “Kenapa yang lapor tidak konfirmasi dulu soal kebenaran itu, intinya masih ada bunyi dari pilkades kemarin mereka itu,” ujarnya.

Menurut dia, laporan itu muncul buntut dari pemilihan kades beberapa waktu lalu. Dia juga menyatakan dana BUMDes Rp87 juta pada 2018 telah dikucurkan dan telah diterima pengelola BUMDES yang ada di desa tersebut. Selanjutnya di 2019 juga dikucurkan anggaran Rp50 juta hanya 2020 saja ditiada­kan karena dana untuk pena nganan Covid. “Soal jalan apa enggak kegiatan BUMDes silakan tanya yang mengelola di desa ini kan sudah ada pengurusnya,” katanya. (D2)

[email protected]

Kami mohon kepada Kejari Lamsel agar semua perkara yang merugikan bisa diselesaikan sesuai prosedur hukum yang

berlaku.

DAERAH8 I selasa, 23 november 2021

Kades Pancasila Dilaporkan ke Kejari Lampung Selatan

KEPOLISIAN Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Bakauheni menggagalkan upaya penye­lundupan 2.159 ekor burung tanpa dokumen di Pelabuh­an Bakauheni, Lampung Selatan, Sabtu (20/11), sekitar pukul 01.00.

Ribuan ekor burung terse­but terdiri dari, 460 ekor jalak kebo, 975 ekor ciblek, 400 ekor gelatik batu, 100 ekor pleci, 40 ekor poksai mandarin, 40 ekor srigun­ting kelabu, 40 ekor tepus lurik, 12 ekor poksai man­tel, 2 ekor poksai hitam, 11 ekor vucak jenggot, 13 ekor kepodang, 32 ekor tledekan gunung, 20 ekor rambatan

loreng doraemon, dan 14 ekor pelatuk.

Kepala KSKP Pelabuhan Bakauheni AKP Ridho Rafika menjelaskan ribuan ekor burung berbagai jenis terse­but diangkut mengguna­kan minibus Toyota Inova B­2259­OP. “Saat dilakukan pemeriksaan rutin, ditemu­kan ribuan ekor burung,” kata dia kepada Lampung Post, Senin (22/11).

Ribuan ekor burung dari berbagai jenis tersebut dike­mas dalam 92 buah paket keranjang plastik warna putih dan 15 buah kardus kecil warna coklat. “Ribuan ekor burung disembunyikan

di dalam keranjang plas­tik,” ujar mantan Kapolsek Bangun rejo, Polres Lampung Tengah itu.

Pihaknya juga menga­mankan pengemudi mini­bus bernama Syaiful Anwar (43) , warga Desa Mekarjaya, Kecamatan Sungaigelam, Muarojambi, Jambi, dan Slamet Riyadi (56), warga Lampung Te ngah, untuk di­minta ke terangan. “Kedua­nya ditahan, untuk diminta ke terangan lebih lanjut,” kata mantan Kasat Lantas Polres Pesawaran itu.

Berdasarkan keterangan keduanya, ribuan ekor bu­rung tersebut milik SR yang

berada di Pekanbaru, Riau, dan rencananya dibawa atau dikirim ke Cibubur, Jakarta Timur. “Keterangannya se­perti itu, keduanya sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut,” ujar mantan Wakasat Lantas Polresta Bandar Lam­pung itu.

Perbuatan pengiriman burung tanpa dilengkapi dokumen tersebut melanggar Pasal 88 UU RI No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Ikan, Hewan, dan Tumbuhan. “Kami sudah koordinasi den­gan Balai Karantina Wilker Bakauheni serta koordinasi dengan BKSDA Lampung,” katanya. (HAN/D2)

KSKP Gagalkan Penyelundupan 2.159 Burung

n ISTIMEWA

PEMBONGKARAN MAKAM. Suasana pembongkaran makam balita oleh Tim Inafis Polda Lampung di TPU Tiyuh Margomulyo, Kecamatan Tumijajar, oleh tim forensik RS Bhayangkara Polda Lampung, Jumat (19/11). Pembongkaran makam untuk autopsi jenazah oleh tim Forensik Polda Lampung menindaklanjuti laporan dari keluarga yang tidak terima atas meninggalnya korban karena adanya indikasi penganiayaan sebagai penyebab meninggalnya korban.

APARAT Polsek Jatiagung, Polres Lampung Selatan (Lamsel) menangkap ter­sangka tindak pidana pen­curian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial YP (16) Warga Dusun I, Rt 001/001 Desa Peniangan, Kecamatan Marga Sekampung, Lam­pung Timur, Sabtu (20/11), sekitar pukul 18.30.

Kapolsek Jatiagung Iptu Mayer Siregar mengatakan maling motor yang masih di bawah umur tersebut membawa kabur motor milik korban bernama Joni, warga di Dusun V RT 023 Desa Sido­dadi Asri, Jatiagung, Lamsel.

“Pelaku mengambil satu unit sepeda motor milik kor­ban yang sedang diparkir­kan di teras depan rumah mertua korban atas nama Jaman. Saat itu korban te­ngah berada di kediaman

mertuanya tersebut,” kata Kapolsek, Minggu (21/11).

Istri korban yang melihat dari jendela peristiwa terse­but langsung memberi tahu korban. Antara korban dan pelaku kemudian terjadi tarik menarik memperebutkan sepeda motor milik korban. Pelaku berhasil melarikan diri setelah turun dari sepeda motor korban, saat itu warga berdatangan warga langsung mengejar pelaku. “Korban melaporkan kejadian itu ke Polsek Jatiagung guna penye­lidikan dan penyidikan lebih lanjut,” ujar Kapolsek.

Berdasarkan Laporan tersebut, Unit Reskrim Polsek Jatiagung langsung menuju ke TKP. Dari informasi yang didapat, tersangka telah melarikan diri dengan ber­lari hingga petugas langsung mencari keberadaan tersang­

ka bersama dengan warga.“Petugas melihat seorang

laki­laki yang mencuriga­kan sedang berjalan kaki di jalan setapak lalu langsung mendekatinya ternyata laki­laki tersebut mencoba ber­lari hingga petugas langsung melakukan penangkapan,” katanya.

Saat digeledah, dari badan tersangka ditemukan kunci leter T dengan 3 mata kunci dan 1 kunci kontak sepeda motor. Saat diinterogasi tersangka mengakui telah melakukan pencurian sepeda motor milik korban bersama dengan seorang kawannya berinisial B (DPO).

Adapun barang bukti lain­nya yang berhasil disita, yakni sepeda motor me­rek Honda Beat tahun 2016 warna magenta hitam BE­5288­OS. (EBI/D2)

Maling Motor di Bawah Umur Ditangkap