76
7 KISAH TANGGUH

7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

7 KISAH TANGGUH

Page 2: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama
Page 3: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 KISAH TANGGUH

Page 4: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

4

Judul Buku: 7 Kisah Tangguh

Penulis: Nurfebriani Wardi, Nury Sybli, Nur Rohadi, dan Chairul Akhmad

Editor: Aulia Arriani

Desain sampul dan penata letak: Aulia Imam Ramadhan

Penerbit: Palang Merah Indonesia

ISBN:

Copyright @PMI 2018

Hak cipta dilindungi.

Foto Sampul

Kredit Foto: Nury Sybli

Caption Foto:SIBAT Wonogiri memperlihatkan tanaman Aren yang efektif mencegah banjir dan longsor

Didukung oleh:

Page 5: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

5

Merupakan organisasi netral dan independen yang melakukan kegiatannya

untuk kemanusiaan. Lahir pada 17 Agustus 1945, PMI memiliki mandat

utama, yaitu membantu meringankan penderitaan masyarakat dalam

respon Bencana dan pertolongan pertama. Saat ini PMI berada di 34

provinsi, 477 kabupaten/kota, dan 3.406 kecamatan dengan sekitar 1 juta

relawan aktif tersebar di Indonesia.

Tentang Palang Merah Indonesia (PMI)

Page 6: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

6

Salam Kemanusiaan,

Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia

telah bekerja selama 73 tahun. Sejak masa perang kemerdekaan hingga

saat ini, PMI terus berkiprah untuk bekerja sesuai mandat utamanya,

yaitu membantu masyarakat yang mengalami situasi darurat saat bencana

atau konflik. Sepak terjang PMI juga tanpa batas negara. Selain bekerja

di Indonesia, PMI juga membantu masyarakat yang mengalami situasi

kedaruratan di luar negeri. PMI ada untuk masyarakat dan bekerja untuk

membantu pemerintah.

Sejalan dengan perkembangan jaman, kerja PMI turut berkembang. Selain

membantu masyarakat saat darurat, PMI juga membantu menyiapkan

masyarakat agar memiliki kemampuan saat menghadapi risiko Bencana.

Hal ini sejalan dengan pengelolaan bencana di Indonesia, yaitu mengubah

paradigma yang semula responsif dalam menangani bencana, kini diubah

menjadi suatu kegiatan yang bersifat preventif atau pencegahan.

Penanggulangan bencana pun harus dilakukan dengan melibatkan partisipasi

masyarakat seluas-luasnya.

Buku ini menggambarkan 7(tujuh) kisah prakarsa masyarakat bekerja sama

dengan PMI dalam melakukan kegiatan untuk mengurangi kerentanan

masyarakat terhadap dampak bencana yang ada di sekitar mereka. Buku

Kata Pengantar

Page 7: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

7

ini juga menceritakan upaya masyarakat dalam melakukan advokasi ke

pemerintah daerahnya untuk membuat aturan-aturan yang melindungi

upaya pengurangan risiko bencana yang dilakukan masyarakat.

Semoga buku ini dapat memberikan manfaat serta aspirasi bagi seluruh

pihak yang bekerja dalam kegiatan pengurangan risiko Bencana. Kami

berharap upaya-upaya pengurangan risiko semakin banyak dan tersebar

secara merata di Indonesia. Pelibatan masyarakat dalam kegiatan-kegiatan

pengurangan risiko juga semakin besar sehingga akan berdampak pada

masyarakat yang lebih tangguh terhadap risiko bencana.

Jakarta, Agustus 2018

Pelaksana Harian Ketua Umum

Prof. Dr. Ir. Ginandjar Kartasasmita

Page 8: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

8

Index

10Advokasi Pelestarian Mangrove dan Cemara di Pesisir Batang

24Derap Langkah SIBAT Bumijawa

16Pengelolaan Risiko Terpadu melalui

Penanaman Aren di Wonogiri

Page 9: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

9

44Cermin Masyarakat Pesisir di Demak yang Tangguh dan Berdaya

58Tangguh Banjir Ala Dayeuhkolot

52Akar Wangi dan Sumur Resapan di

Solo-Surakarta

34Mata Air di Kaki Bukit

Page 10: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

10

Lahan pantai sepanjang 37,8 km di Batang

dikuasai hampir sepenuhnya oleh masyarakat

dengan status hak milik (bersertifikat) dan

sisanya milik pengusaha dan pemerintah.

Mata pencaharian warga masyarakat pesisir

Kabupaten Batang, Provinsi Jawa Tengah

sebagian besar adalah nelayan, buruh tani dan

kebun serta petambak ikan yang menguasai

menguasai kawasan tersebut. Aktivitas tambak

yang tidak disertai kesadaran akan kelestarian

lingkungan dan ekosistem pesisir membuat

kawasan ini rentan terhadap kerusakan

lingkungan dan ekosistem termasuk mangrove

dan vegetasi pantai lainnya yang berakibat

abrasi dan intrusi air laut terus melaju ke

wilayah daratan pantai disebagian besar

wilayah pantai Batang.

Dengan kesadaran ancaman bahaya abrasi, PMI

Kabupaten Batang membentuk relawan Siaga

Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) untuk

mengadvokasi masyarakat tentang pentingnya

pengurangan risiko bencana, restorasi, dan

pengelolaan ekosistem, terutama melalui

penanaman mangrove dan cemara.

Pengurangan risiko bencana berupa pelestarian

vegetasi pantai di wilayah Batang oleh PMI telah

dilakukan sejak 2015 dengan dukungan Palang

Merah Amerika melalui pembibitan, penanaman

dan perawatan Mangrove dan Cemara yang

Advokasi Pelestarian Mangrove dan Cemara di Pesisir BatangNury Sybli, Nur Febriani Wardi, Nur Rohadi

Page 11: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

11

berfungsi sebagai sabuk hijau (green belt) di

sepanjang Pantai Karangsari sampai Sigandu

di wilayah Kelurahan Karangasem Utara dan

Desa Klidang Lor, Kecamatan Batang, Kabupaten

Batang.

Kerjasama Antar PihakTidak cukup hanya bekerja sendiri, PMI

Kabupaten Batang menyadari bahwa

kegiatan pengelolaan kawasan pesisir

dengan kegiatan penanaman mangrove dan

cemara itu membutuhkan dukungan dari

Organisasi Perangkat Daerah (OPD), TNI,

POLRI, masyarakat, komunitas, dan pemangku

kebijakan lain. Untuk itu, perlu dilakukan

koordinasi yang kuat agar terjadi keterpaduan

dan sinkronisasi kegiatan yang dilakukan PMI

dengan semua stakeholders. Sementara itu,

untuk mengoptimalkan keberlanjutan program

perlu dilakukan upaya advokasi kemanusiaan

kepada semua stakeholders dengan harapan

dapat memberikan sumbangsih dalam bentuk

dukungan program atau dalam bentuk lainnya.

Sehingga diakhir program PMI Kabupaten Batang

telah berhasil mereplikasi kegiatan rehabilitasi

dan restorasi kawasan pesisir di tiga desa, yaitu

Ujung Negoro, Kedung Segog dan Kuripan.

Secara rutin PMI dan SIBAT telah mengunjungi

dan berkoordinasi dengan berbagai pemangku

Page 12: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

12

kepentingan, termasuk dengan pemerintah

daerah, dari kepada desa, camat, hingga bupati

dan jajarannya. Sejalan itu, PMI dan SIBAT

juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat

yang berada di wilayah program maupun

luar wilayah. Salah satu sosialisasinya adalah

kampanye penyadaran yang dilakukan setiap

bulan dengan kunjungan rumah tangga dan

masuk ke komunitas seperti jamaah tahlil,

sekolah, dan lain-lain.

Komunikasi ke pemerintah dan advokasi

ke masyarakat menghasilkan beberapa

kesepakatan seperti pembuatan peraturan

desa dan kesepakatan lokal. Kesepakatan

dan peraturan tersebut umumnya mengatur

penerapan sanksi/hukuman kepada semua pihak

yang melanggar aturan seperti mengganti bibit

10 kali bila menebang pohon rehabilitasi. Sanksi

lainnya menyita dan memusnahkan alat berburu

(senapan) satwa dan biota laut.

Draft Perdes Klidang Lor tentang Pengelolaan

Kawasan Pesisir dan Sabuk Hijau Pantai

Ke arah yang berbeda, dengan Dinas-Dinas

terkait menghasilkan kesepakatan bersama,

antara lain dengan Dinas Pariwisata dalam

upaya mencegah kerusakan tanaman dari

pengunjung hingga pemasangan papan larangan

dan himbauan hasil kerja sama dengan Dinas

Lingkungan Hidup Batang di lokasi tanam

Mangrove dan Cemara laut.

Mangrove vs KerbauHambatan yang dialami PMI dan Sibat dalam

melakukan advokasi memang tidak sedikit.

Sebut saja hambatan di wilayah sempadan

pantai yang sudah besertifikat (hak milik),

misalnya. Pada saat terjadi abrasi dan

intrusi air laut, proses persiapan lahan untuk

penanaman mangrove dan cemara laut

mengalami hambatan karena harus berurusan

dengan pemilik lahan yang sah. Maka, sebelum

penanaman mangrove dan cemara laut di

sempadan pantai, sempadan sungai, jalan,

dan kawasan tambak dan pertanian, warga

pemilik lahan harus diajak bermusyawarah

dan diusahakan terlibat dalam kegiatan—agar

timbul rasa memiliki, terutama bagi warga yang

berkenan dan memberikan izin atas penggunaan

lahan untuk penanaman mangrove dan cemara

laut.

Tantangan lain selain dari maraknya

pembangunan dan pengunjung ke kawasan

pesisir adalah ternak kerbau. Beberapa

wilayah pantai di Kabupaten Batang menjadi

lahan untuk peternakan kerbau masyarakat

dengan jumlah kerbau cukup banyak. Wilayah

tersebut menurut pemantauan ada di pantai

Kelurahan Kasepuhan Kecamatan Batang,

yaitu pantai sebelah barat yang berbatasan

langsung dengan pantai Karangasem Utara

dan pantai Desa Gondang Kecamatan Subah,

yang berbatasan langsung dengan pantai

Desa Kuripan, dimana kedua wilayah tersebut

merupakan kawasan penanaman mangrove dan

cemara yg dilakukan PMI, baik melalui program

PERTAMA (Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis

Masyarakat) maupun kerjasama dengan Toyota

Motor di Kuripan.

Page 13: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

13

Keberadaan kerbau berpotensi mengganggu

dan merusak tanaman yang tertanam, demikian

yang dilaporkan dari hasil assasment di Kuripan

bahwa beberapa kegiatan penanaman mangrove

yang telah dilakukan oleh pemerintah (daerah

dan provinsi) tidak berhasil, karena setelah

mangrove tertanam, daun (batang dan kuncup

daun) selalu dimakan kerbau.

Sedangkan di wilayah pantai Karangasem Utara,

kesepakatan lokal (peraturan desa/perdes)

yang telah dibuat tidak dapat menjangkau atau

diterapkan di wilayah Kasepuhan, mengingat

masyarakat di Kasepuhan tidak terlibat dalam

kesepakatan.

Untuk mengatasi keadaan di dua wilayah

diatas, telah dilakukan beberapa tindakan

advokasi dengan cara menemui, memberikan

arahan, dan menegaskan tentang keberadaan

kawasan penanaman yang sudah dilindungi oleh

kesepakatan lokal dengan harapan masyarakat

mengerti dan memahami. Selain itu juga

dilakukan upaya pencegahan dengan memagari

kawasan penanaman dengan kawat berduri di

Desa Kuripan. Namun yang terpenting adalah

upaya mendorong pemangku kebijakan (lurah

dan kepala desa) untuk melakukan koordinasi

dengan perangkat di wilayah dimana ada

peternakan kerbau, termasuk berusaha agar

lurah dan kades juga memberikan arahan

dan teguran kepada pemilik ternak terlebih

pengembalanya. Dari hasil tersebut, maka di

Karangasem Utara tanaman berhasil hidup

dengan baik didukung oleh dedikasi SIBAT dan

PMI yang tidak hentinya melakukan pemantauan

secara kontinyu.

Sementara itu, penegakan hukum, baik dari sisi

undang-undang maupun peraturan yang terkait

dengan keberadaan wilayah pesisir di tingkat

daerah ataupun pusat, masih terbilang lemah—

kendati sejauh ini telah ada tujuh peraturan

yang terkait dengan kawasan pesisir dan

mangrove. Di tingkat desa, misalnya, meskipun

ada peraturan desa dan kesepakatan lokal,

Page 14: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

14

namun karena luasnya wilayah tanam, aturan

belum bisa diterapkan kepada masyarakat di

luar desa/kelurahan yang membuat aturan itu.

Mengingat desa/kelurahan lain tidak merasa

membuat atau ikut mengesahkan, idealnya

aturan itu perlu ditingkatkan menjadi peraturan

bupati Batang, agar cakupannya lebih luas. Di

luar itu, masih ada hambatan lain berupa tidak

sinkronnya kebijakan pusat dan daerah, seperti

kebijakan di sektor perikanan seperti perluasan

tambak udang, yang sering mengambil alih

lahan dimana sudah ada tanaman mangrove.

Di dalam proses penanaman sendiri tentu

juga ada kendala yang dihadapi PMI, yakni

keterbatasan stok bibit dan pendanaan.

Beberapa lembaga yang meminta bantuan

bibit vegetasi pantai belum terpenuhi semua.

Hal ini akibat OPD yang mengurus cadangan

bibit tanaman pantai berada di provinsi, di

tingkat kabupaten tidak ada cadangan bibit

tanaman pantai. Kondisi cuaca juga merupakan

tantangan tersendiri bagi proses penanaman.

Kesulitan lain yang juga sangat mendasar adalah

kesadaran masyarakat yang masih rendah.

PMI juga mengalami keterbatasan anggaran

operasional.

Rumah Edukasi MangroveDihadapkan pada berbagai kendala itu,

semangat PMI dan SIBAT dalam mengadvokasi

masyarakat di Batang tidak pernah surut. Selain

menyadari bahwa menanam tanaman penghalau

abrasi, mangrove khususnya, merupakan

kegiatan restorasi dan vegetasi pantai, kegiatan

ini juga mempunyai nilai ekonomis, antara lain

dengan menjadikan buah bakau sebagai bahan

minuman atau makanan terlebih terbukanya

peluang wisata mangrove.

Hasilnya, kawasan mangrove di Batang

bisa terbentuk dan menjadi pusat edukasi

dan ekowisata. PMI Batang telah berhasil

menjadikan lahan mangrove sebagai tempat

belajar anak-anak dan warga. Rumah edukasi

mangrove pun didirikan secara resmi oleh

Wakil Bupati Batang Suyono pada 29 September

2017 dengan nama Pusat Edukasi Mangrove

(Mangrove Education Center) di Pantai Sigandu,

Desa Klidang Lor, Kecamatan Batang.

Pusat Edukasi Mangrove Batang telah diikuti

oleh sejumlah sekolah, dari TK, SD, SMP, hingga

SLTA sepanjang Oktober hingga Desember 2017.

Metodenya delapan jam belajar, dimulai dengan

kelas teori, menonton film tentang lingkungan

hidup, kemudian masuk ke kelas praktik,

yakni proses pembibitan hingga menanam

bibit mangrove. Kesadaran masyarakat akan

pentingnya mangrove membuat mereka

tidak keberatan mengeluarkan biaya untuk

mendukung operasional pusat edukasi ini.

Antara lain berasal dari iuran siswa yang

dikelola oleh pusat edukasi dan PMI sebagai

pengawas.

Anak-anak umumnya senang mengikuti program

ini karena jarang sekali mereka belajar di ruang

terbuka dan langsung praktik. Bahkan orang tua

yang mendampingi pun lebih aktif bertanya,

Page 15: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

15

ikut belajar tentang mangrove. ”Yang saya

rasakan dari tahun 2003 itu masyarakat belum

mengerti pentingnya mangrove. Sekarang saya

sedikit tersenyum setelah masyarakat ada yang

ingin menanam mangrove,”” tutur Istoni, ketua

Mangrove Education Center yang disingkat

menjadi Mang-EC.

Bagi Istoni, ketika warga sudah bertanya

apa manfaat mangrove dan ingin terlibat

menanam adalah satu keberhasilan tersendiri

karena momentum ini telah ia tunggu belasan

tahun lamanya. Setidaknya sudah empat desa

yang sudah mengikuti program pusat edukasi

mangrove. “Mudah-mudahan ke depan desa-

desa lain segera menyusul,” katanya.

Ketua PMI Kabupaten Batang Ahmad Taufiq

menjelaskan, pusat edukasi mangrove

merupakan bagian dari kegiatan program

PERTAMA Wilayah Pesisir dalam merehabilitasi

kawasan pesisir mencakup pembibitan

mangrove dan penanaman vegetasi pantai.

Pusat edukasi mangrove ini mendukung program

Kabupaten Batang yang tengah membangun

kawasan wisata dengan hutan mangrove sebagai

salah satu destinasi wisata di sana.

Istoni menuturkan, program eduwisata

atau ekowisata mangrove di Batang telah

diintegrasikan dengan paket belajar membuat

kapal pinisi dan wisata dolphin agar anak-anak

memiliki ketertarikan dan ruang belajar yang

lebih luas lagi.

Keberhasilan pembuatan Mang-EC sebagai

cikal-bakal sekolah mangrove diharapkan dapat

menjadi percontohan dan dimanfaatkan untuk

mendukung rehabilitasi kawasan pesisir yang

berkelanjutan baik untuk Kab. Batang ataupun

lainnya. Saat ini Mang-EC sudah dipercaya untuk

Page 16: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

16

melakukan kegiatan pelatihan pembibitan,

penanaman, dan keterampilan rehabilitasi lain

yang berasal dari lembaga, pelajar, komunitas,

masyarakat. Salah satunya pelatihan untuk PMI

Bengkulu.

Aturan Perlindungan

Selain itu, PMI Kabupaten Batang menjadi

rujukan dari lembaga-lembaga lain di Batang

dalam melakukan kegiatan rehabilitasi pantai

seperti pemetaan lahan, penyediaan bibit, dan

agenda terkait gerakan restorasi pantai.

Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Batang akhirnya

mendukung program PMI dengan cara memasang

papan larangan dan papan imbauan tentang

peraturan desa (perdes) dan kesepakatan

warga. Bunyi perdes tersebut: dilarang keras

(1) menebang dan merusak pohon (mangrove,

cemara, dan tumbuhan penghijauan pantai);

(2) berburu (burung kuntul & binatang lain

yang dilindungi); (3) mengambil pasir laut; (4)

menggembala dan menangkap ikan, udang,

dan biota laut lain (tidak merusak tumbuhan di

kawasan pantai/sungai).

Aturan ini dibuat untuk melindungi upaya yang

dilakukan SIBAT dan PMI dalam pengurangan

Page 17: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

17

risiko bencana. Sudah ada lima papan

pelarangan. Di Desa Karang Asem ada dua, Desa

Kidang Lor dua, Pantai Sigandu satu. “Pernah

ada yang ditindak karena menebang tiga batang

mangrove. Hukumannya mengganti dengan 10

pohon hidup,””papar Nur Rohadi, koordinator

lapangan program pertama PMI Batang.

Demi tegaknya aturan tersebut, Pos Pengamat

(Posmat) TNI AL Sigandu Batang dan Kelompok

Masyarakat Pengawas (Pokwasmas) menjadi

eksekutor bagi siapa saja yang melanggar

larangan.

Pembentukan SIBATKeberhasilan advokasi SIBAT di Desa Klidang

Lor akhirnya mendorong pembentukan SIBAT

di daerah lain di wilayah Kabupaten Batang.

Replikasi pertama program SIBAT Batang

dilakukan di Desa Ujung Negoro, Kecamatan

Kandeman, dan di Desa Kedung Segog,

Kecamatan Tulis. Dalam program replikasi

untuk desa lain di Batang, tim SIBAT mendapat

dukungan dari Bimasena Power Indonesia (BPI)

untuk pengembangan SDM SIBAT secara berkala

melakukan pembibitan (pembuatan demplot)

dan penanaman mangrove, cemara, ketapang

maupun vegetasi pantai lainnya.

Proses replikasi atau perluasan SIBAT di desa

ini melibatkan aparat desa dengan merekrut

relawan SIBAT dan menyelenggarakan pelatihan

dasar PMI, kebencanaan, dan pelatihan

pengelolaan pesisir terpadu. Pelatihan

dilanjutkan dengan membuat bibit mangrove,

ketapang, cemara, sesuai kearifan lokal.

Jumlah relawan di dua desa tersebut mencapai

50 orang, masing-masing desa 25 relawan,

terdiri atas ibu rumah tangga, pelajar, dan

nelayan. Pelatihan yang didukung BPI dilakukan

selama dua bulan, dimulai Oktober 2017 dan

akan dilanjutkan lagi pada 2018.

Dengan PT. Toyota Motor Manufacturing,

PMI-Sibat Batang telah menandatangani nota

kesepahaman (memorandum of understanding/

MoU) yang berisi tentang pembentukan 25

anggota SIBAT yang akan menjadi garda

dalam upaya mitigasi bencana. Salah satunya

“Pada akhirnya, kehadiran SIBAT di desa didorong untuk menjadi bagian dari solusi atas masalah-masalah yang muncul di desa sehingga Sibat selalu berusaha terdepan dalam memberikan pelayanan kemanusiaan”.

Page 18: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

18

Page 19: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

19

untuk melakukan rehabilitasi pantai dengan

penanaman 30.000 mangrove dan 2500 cemara

di wilayah pantai Desa Kuripan Kecamatan

Subah. Untuk mencapai tingkat hidup (survival

rate) yang optimum, maka Toyota sepakat

untuk memberikan pemeliharaan mangrove dan

cemara untuk setahun dengan bantuan dana

perawatan per pohon senilai 15-20 persen dari

harga bibit (Rp1.000 per bibit). Tahap pertama

telah berakhir pada Desember 2017, tahap

keduanya dilaksanakan mulai Januari 2018.

Adapun kapasitas per 1 hektar menampung

10.000 bibit mangrove.

Selain itu, replikasi penanaman tanpa

membentuk SIBAT hasil kerjasama dengan

OPD, TNI, POLRI dan pemangku kepentingan

telah berhasil masuk di wilayah Kelurahan

Kasepuhan dan Desa Denasri Kecamatan Batang,

Desa Depok Kecamatan Kandeman, serta Desa

Sidoharjo Kecamatan Gringsing.

Hasil sinergi dengan para pemangku

kepentingan juga terlihat pada pembebasan

tiket dari Dinas Pariwisata Batang ketika

memasuki area Taman Safari Mini dan diskon 50

persen tiket masuk Dolphin Center.

Sejauh ini terlihat peningkatan kepercayaan

masyarakat kepada PMI, baik pada kegiatan

reguler seperti pertolongan kegawatan,

aksi kemanusiaan dan donor darah, juga

pengurangan dampak bencana. PMI Kabupaten

Batang konsisten dalam pengelolaan kawasan

pesisir terpadu dengan pola berbeda, yaitu

dengan mengukur pencapaian target hidup,

dan bukan target tanam. Pemkab Batang pun

memberi kepercayaan kepada PMI di tahun

2018 untuk mengikuti lomba Kampung Iklim

dan Kalpataru sebagai wakil dari Kabupaten

Batang.*

Page 20: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

20

Pengelolaan Risiko Terpadu

melalui Penanaman Aren

di WonogiriNury Sybli dan Nur Febriani Wardi

Luapan air Bengawan Solo membanjiri kawasan

hulu di Wonogiri, bagian tengah di Surakarta,

hingga hilirnya di Bojonegoro pada 2007

silam. Ribuan tanaman hanyut terbawa karena

gersangnya bantaran sungai, perkampungan

tergenang, harta benda ikut hanyut sampai

laut. Agar kejadian serupa tidak terus terulang,

masyarakat harus diadvokasi akan pentingnya

menjaga lingkungan dengan melakukan kegiatan

penghijauan, revitalisasi lahan kosong, dan

penguatan bantaran sungai yang rawan longsor.

Dengan advokasi yang dilakukan PMI,

masyarakat, dan para pengambil kebijakan

mengetahui kegiatan PMI dalam pemberdayaan

masyarakat. Mereka bisa memahami dan

mengerti konsep pemberdayaan masyarakat

yang diusung oleh PMI, pendekatan yang lebih

mengedepankan semangat kemanusiaan untuk

bersama-sama memberdayakan masyarakat

dalam memperkuat kapasitas menghadapi

kemungkinan bencana. Dari pemahaman itu,

diharapkan terbentuk komitmen yang akan

melahirkan kebijakan yang berpihak pada

tujuan PMI.

PMI Wonogiri memanfaatkan semua peluang

yang tersedia untuk selalu senantiasa

menyuarakan bahwa SIBAT merupakan sebuah

kebutuhan di tataran pemerintah desa.

Keterlibatan SIBAT dalam respon tanggap

darurat bencana yang dilakukan PMI merupakan

langkah konkret, karena akan memberikan

contoh bagi desa yang belum membentuk SIBAT.

Page 21: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

21

Dalam proses tersebut PMI melibatkan beberapa

tokoh-tokoh kunci yang berbeda di setiap

aktivitas yang dilaksanakan, sehingga gaung

aktivitas SIBAT akan menyebar kemana-mana

secara masif. Di sisi lain, PMI juga melibatkan

diri sebagai narasumber pada kegiatan

sosialisasi di desa-desa untuk bersama-sama

membentuk SIBAT. Salah satunya adalah

pembentukan Desa Donor Darah dengan

melibatkan SIBAT sebagai motor penggeraknya.

PMI pun terus membekali SIBAT dengan

program kegiatan untuk bisa memperjuangkan

pendanaan dalam kegiatan musrenbangdes.

Pada akhirnya, kehadiran SIBAT di desa didorong

untuk menjadi bagian dari solusi atas masalah-

masalah yang muncul di desa sehingga SIBAT

selalu berusaha terdepan dalam memberikan

pelayanan kemanusiaan.

Berbagai TantanganMemang PMI dalam advokasi di Wonogiri

menghadapi banyak tantangan dan kesulitan.

Misalnya persepsi perangkat desa dan

masyarakat terhadap kehadiran PMI di

Page 22: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

22

wilayahnya masih identik dengan pemberi

bantuan. Di sisi lain, persoalan pemahaman

mereka terkait siklus bencana masih pada

tataran respon tanggap darurat bencana,

sehingga kegiatan pengurangan risiko bencana

bagi sebagian warga belum merupakan sebuah

kebutuhan.

Sejauh ini masih banyak juga yang

berpandangan bahwa bila suatu saat nanti desa

tertimpa bencana, maka akan banyak relawan

yang datang membantu dan pemerintah

juga tidak akan tinggal diam. Sehingga

tidak mengherankan jika dalam sosialisasi

pengurangan risiko bencana (PRB) dan tanggap

darurat bencana (TDB) yang dilakukan PMI,

keterlibatan peserta sangat terbatas.

Sementara itu, koordinasi dengan pemerintah

atau antar lembaga di Wonogiri juga belum

berjalan dengan baik. Masing-masing lembaga

mempunyai program terkait ketangguhan

masyarakat. Misalnya BPBD dengan Destana,

Dinsos dengan Kampung Siaga Bencana, Dinkes

dengan Desa Siaga Bencana dan PMI dengan

SIBAT. Ego sektoral masih sering muncul

terkait dengan keberadaan dan keikutsertaan

masyarakat pada organisasi kemasyarakatan

tertentu.

Untuk itu, PMI berinisiatif membangun

koordinasi yang baik dengan stakeholders di

Wonogiri. Hasilnya, Kepala Markas PMI Wonogiri

terpilih menjadi Ketua Forum Pengurangan

Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Wonogiri

dengan anggota komunitas sejumlah 42

organisasi yang mempunyai minat yang tinggi

dalam bidang kebencanaan. Bersamaan dengan

itu, kesadaran staf PMI untuk berdonasi

dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat

pun meningkat, dengan menyumbangkan

sedikit hasilnya setiap bulan untuk kegiatan

pemberdayaan masyarakat. Sejak dibentuk,

FPRB Kabupaten Wonogiri telah menghasilkan

beberapa kegiatan bersama.

Aren untuk Hadang BanjirDalam upaya mitigasi bencana berkelanjutan,

dengan dukungan IFRC dan Zurich Insurance,

PMI Wonogiri bersama masyarakat menanam

6.000 pohon aren di bagian hulu bantaran

Bengawan Solo pada 2015, tepatnya di daerah

aliran sungai (DAS) di Desa Gedong, Ngadirojo,

Page 23: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

23

Wonogiri. DAS tersebut menghubungkan aliran

Bengawan Solo hingga Bojonegoro. Kegiatan

serupa dilakukan untuk Desa Ngadipiro,

Kecamatan Nguntoronadi, dan Desa Gumiwang

Lor, Kecamatan Wuryantoro. Penanaman pohon

aren di sekitar aliran sungai ini bisa mengurangi

risiko bencana banjir dan bermanfaat secara

ekonomi untuk anak cucu di masa mendatang.

Hartanto, ketua Sibat Desa Ngadipiro,

menuturkan bahwa masyarakat Ngadipiro

memiliki komitmen yang kuat dalam program

pelestarian lingkungan melalui program mitigasi

risiko bencana dengan cara menanam pohon

aren di sepanjang bantaran sungai tersebut.

Karena semangat datang dari warga sendiri,

mereka sudah terlibat tanpa harus diundang.

Page 24: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

24

Bahkan banyak warga yang sudah mulai

meminta bibit untuk ditanam di lahan mereka

sendiri.

Aren dipilih sebagai tanaman pencegah banjir

dan longsor karena mempunyai ikatan akar yang

sangat kuat dengan tanah. Aren memperkuat

struktur tanah dari ancaman erosi. Aren juga

tidak mengganggu tanaman jangka pendek yang

tumbuh di bawahnya.

Saat ini PMI Wonogiri memiliki 1.000 bibit aren

siap tanam (usia 2-3tahun) yang dikembangkan

di lahan bantaran anak sungai Bengawan Solo

atau Sungai Kanduang. ”Lahan pembibitan

ini kami pinjamkan ke teman-teman PMI dan

SIBAT sebagai bentuk dukungan desa dalam

menanggulangi bencana,” kata Kepala Desa

Ngadipiro Agus Purwanto. Dukungan kepala desa

ini juga ditunjukkan dengan ikut serta menanam

pohon aren di bantaran Bengawan Solo bersama

para relawan SIBAT.

Tahun sebelumnya (2016) PMI Wonogiri

mendapat bantuan 1.000 bibit pohon aren

dari Pemerintah Kabupaten Wonogiri untuk

ditanam di desa Gedong. “Sebagian aren

ditanam di lahan warga atas permintaan

warga sendiri,”ucap Hartanto. Artinya, warga

Ngadipiro sudah memiliki kesadaran akan

pentingnya mengurangi risiko bencana dengan

ikut menanam pohon aren.

Selain untuk mencegah longsor, aren juga

mempunyai nilai ekonomis tinggi. Satu

pohon aren bisa menghasilkan 13 tandan dan

tiap tandan bisa mencapai seribu buah. Itu

berarti, jika dikelola dengan baik, penanaman

aren bermanfaat untuk konservasi sekaligus

menjadikan Wonogiri sebagai penghasil

gula aren terdepan di Jawa Tengah. Dalam

praktiknya, bibit disebar gratis oleh SIBAT-PMI,

lalu pada saat panen SIBAT menampung hasil

panen untuk diolah atau dijual kembali. Ijuk

aren menjadi bahan pendukung resapan dan

tali, lidinya bisa dibuatkan sapu, daunnya untuk

mengikat dan membungkus dagangan durian.

Saat sudah tumbuh besar aren bisa diambil

niranya untuk gula aren yang sangat berkhasiat

menyembuhkan batuk. Saat menua dan perlu

regenerasi, batangnya pun bisa menghasilkan

sagu dan alat-alat rumah tangga, serta buah

aren menjadi bahan kolang-kaling yang

bermanfaat baik bagi tubuh.

“Aren memperkuat struktur tanah dari ancaman erosi. Aren juga tidak mengganggu tanaman jangka pendek yang tumbuh di bawahnya”.

Page 25: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

25

Dalam sebuah kunjungan lapangan ke Wonogiri

pada bulan Desember 2017, Nur Febriani Wardi,

perwakilan Federasi Internasional Perhimpunan

Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) yang

membidangi Kemitraan dalam Ketangguhan atau

Partners for Resilience mengapresiasi kerja PMI

di Wonogiri karena melalui program penanaman

aren telah melakukan pengelolaan risiko

bencana yang terpadu. “Penanaman aren yang

dilakukan oleh PMI bersama SIBAT di Wonogiri

ini adalah contoh sederhana dari pengelolaan

risiko bencana yang terpadu atau istilahnya

integrated risk management. Aren ditanam

sebagai bagian dari aksi pengurangan risiko

bencana, sebagai upaya adaptasi terhadap

perubahan iklim yang berakibat meningkatnya

risiko terjadinya longsor, dengan pengelolaan

ekosistem tanaman di bantaran sungai.

Tidak hanya bermanfaat untuk mencegah

bencana, aren juga bernilai ekonomis sehingga

berpotensi mendukung pendapatan masyarakat.

Dalam aksinya, PMI tidak sendirian, namun

menggandeng pemerintah desa, swasta,

dan masyarakat ikut terlibat aktif. Inilah

yang dinamakan pengelolaan risiko terpadu

atau integrated risk management,” tuturnya

menjelaskan tentang pengelolaan risiko

terpadu.

PMI Wonogiri telah mengajukan permohonan

15.000 bibit ke pemerintah daerah, juga

dukungan tenaga ahli untuk melatih teknik

pertanian yang baik kepada para relawan SIBAT.

Berbekal pengetahuan yang diperoleh dari

para tenaga ahli itu kemudian relawan SIBAT

diharapkan sanggup menjadi pelatih (trainer)

bagi masyarakat.

Page 26: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

26

Page 27: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

27

Olah SampahRelawan SIBAT Gumiwang Lor mengajak warga

agar giat bergotong-royong, terutama menjaga

lingkungan dari sampah yang kemudian

diterapkan dalam program Jumat Bersih.

Mendukung SIBAT Desa Gedong yang terlibat

aktif dalam pengolahan sampah, PMI Wonogiri

membuat dua skema pengolahan, yakni organik

dan non organik. Sampah organik dari daun

kering dan basah, kotoran sapi dicampur dedak,

dan jus buah busuk dijadikan kompos. Adapun

sampah plastik diurai dengan mesin yang telah

disediakan.

Melihat banyaknya dukungan dari desa dan

kecamatan, PMI Wonogiri akan menjawab

permintaan beberapa desa dan kecamatan

untuk mengembangkan SIBAT di seluruh desa

di Kabupaten Wonogiri, 294 desa dari 25

kecamatan, dengan target satu tahun SIBAT

ada di enam desa. Saat ini SIBAT sudah ada

di tiga desa dengan masing-masing anggota

30 relawan. “Setiap desa akan diimbau untuk

membentuk SIBAT supaya cepat menangani

masalah-masalah sosial yang muncul,” kata

Camat Wuryantoro, Bapak Purwadi.

PMI di Kabupaten Wonogiri telah

memperlihatkan kerja nyata dan semangat

yang tulus dalam membangun ketangguhan

masyarakat terhadap bencana. Sebagai bentuk

dukungan, Pemerintah Desa Gedong, Ngadipiro

dan Gumiwang Lor telah menganggarkan

dana untuk mendukung kegiatan penyuluhan

masyarakat, pelatihan, dan edukasi warga

terkait kebencanaan. Pemkab Wonogiri juga

sudah menyiapkan anggaran pengembangan

SIBAT yang bersumber dari Badan Amil Zakat

ditambah dana sosial dari Pemkab untuk

kecamatan. Keberhasilan ini semoga dapat

menjadi contoh baik bagi PMI di daerah lain di

Indonesia.

Page 28: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

28

Desa Bumijawa yang terletak di lereng sebelah

utara Gunung Slamet ini masuk dalam wilayah

Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Desa

ini berada di ketinggian 800 MDPL dengan cuaca

yang relatif dingin. Desa dengan wilayah seluas

satu juta hektare itu dihuni 2.987 KK dengan

jumlah penduduk mencapai 11.990 jiwa.

Lazimnya masyarakat pegunungan, mayoritas

mata pencarian warga adalah bertani. Mereka

menanam kubis, wortel, labu, bawang putih,

dan buah-buahan. Selain itu, Bumijawa juga

kaya akan hasil alam seperti teh, kayu, dan

karet. Sebagian warga lagi bermata pencarian

sebagai pegawai dan wirausaha.

Berada di kawasan tak lebih dari 15 kilometer

dari puncak gunung berapi aktif, Desa Bumijawa

termasuk kawasan rawan bencana. Erupsi

Gunung Slamet, tanah longsor, angin puting

beliung dan kebakaran pernah menimpa desa

ini. Berangkat dari keadaan inilah, sejumlah

pemuda Bumijawa membentuk Komunitas

Pencinta Alam Wilayah Bumijawa (Palawija)

yang bergerak dalam pelestarian lingkungan dan

aksi donor darah sukarela. Komunitas ini siaga

24 jam menyediakan darah untuk masyarakat

yang membutuhkan.

Melihat keseriusan warga Bumijawa dalam hal

penanganan bencana dan donor darah, PMI

Kabupaten Tegal pun berinisiatif mengajak

mereka membentuk tim Siaga Bencana Berbasis

Masyarakat (SIBAT). Akhirnya, terkumpul

sekitar 30 orang yang mengikuti pelatihan yang

digelar PMI. Dan pada 2011, SIBAT Bumijawa

resmi dibentuk. Keberadaan SIBAT Bumijawa

dikukuhkan dengan Surat Keputusan Kepala

Desa Nomor 008/IX/2011 tentang Pembentukan

Tim SIBAT Desa Bumijawa. Selanjutnya mereka

aktif membantu warga dalam Pengurangan

Risiko Bencana (PRB), penanganan bencana,

simulasi Tanggap Darurat Bencana (TDB) dan

lain-lain.

Komandan SIBAT Desa Bumijawa Edi Purwanto

mengatakan, relawan SIBAT Bumijawa menjadi

pionir dalam kegiatan-kegiatan yang digelar

PMI. Pembentukan SIBAT ini merupakan hasil

kerja sama Palang Merah Jerman (German Red

Cross) dan PMI Kabupaten Tegal. “Berhubung

banyak warga yang merantau, komposisi

Derap Langkah SIBAT Bumijawa Chairul Akhmad

Page 29: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

29

Lokasi pelepasan ikan yang dikelola SIBAT di Desa Bumijawa, Kabupaten Tegal

Page 30: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

30

anggota SIBAT Bumijawa ini bagai tambal sulam.

Namun, terdapat 20 orang anggota aktif yang

selalu terlibat dalam kegiatan-kegiatan SIBAT,”

jelas Edi.

Ia menuturkan, SIBAT Bumijawa pernah

melakukan simulasi evakuasi di Desa Dukuh

Gupakan, Kecamatan Bumijawa. Pemilihan

desa ini sebagai lokasi simulasi bukannya

tanpa pertimbangan. Selain terletak di

kawasan tertinggi di Bumijawa, Gupakan juga

rawan bencana longsor dan kebakaran hutan.

“Simulasi diikuti oleh seluruh warga, mulai dari

bayi hingga nenek-nenek,” kata Edi.

Selain itu, SIBAT Bumijawa juga terlibat

dalam sejumlah aksi preventif berbasis sosial

kemasyarakatan seperti penanaman pohon

di bantaran sungai, penanaman bibit ikan di

embung-embung, sungai dan perairan umum

lainnya. Mereka juga menyediakan sukarelawan

untuk pertolongan pertama dan penyediaan

ambulans.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, kini

SIBAT Bumijawa telah dilengkapi sejumlah

fasilitas dan peralatan yang cukup memadai

seperti tandu, kotak obat, mobil rescue dan

lain-lain. Mereka memiliki posko di salah satu

bagian ruangan balai Desa Bumijawa. Posko

ini dilengkapi dengan Radio Komunikasi, peta

Bahaya Kerentanan Risiko dan Kapasitas (BKRK)

yang dilengkapi peta jalur evakuasi, denah

kawasan Gunung Slamet dan peralatan lainnya.

Bermula dari SSBPengurus PMI Kabupaten Tegal Tamalia

Haristiani menuturkan, embrio SIBAT Bumijawa

bermula dari program Sekolah Siaga Bencana

Data-data yang diolah Posko SIBAT Desa Bumijawa, Kabupaten Tegal

Page 31: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

31

(SSB). Program yang digelar PMI di beberapa

sekolah di Kabupaten Tegal itu bekerja sama

dengan GRC. Pada 2011, terbentuklah enam SSB

yang berkembang menjadi desa siaga bencana.

Tidak semua desa yang mempunyai SSB mau

menerima SIBAT atau mau menjadi desa KBBM

(Kesiapsiagaan Bencana Berbasis Masyarakat).

PMI Kabupaten Tegal aktif mengadvokasi desa-

desa terkait dan menyadarkan masyarakat

untuk melihat kerawanan bencana di daerah

masing-masing.

Akhirnya ada beberapa desa yang mau

menerima, dan mendukung program ini. Di

antaranya Desa Bumijawa. PMI kemudian

menyuarakan tentang pentingnya membuat

SIBAT di suatu desa. Desa yang memilih siapa

saja yang menjadi anggota SIBAT untuk dilatih

PMI.

Perbedaaan karakteristik satu desa dengan

desa lainnya membuat program ini tak

berjalan sempurna di semua desa. Hanya ada

beberapa desa yang menonjol. Selain karena

desa tersebut telah terorganisir dengan baik,

biasanya desa tersebut telah mengalami

bencana sehingga mereka membutuhkan adanya

SIBAT. Selanjutnya, PMI membuat Standard

Operational Procedur (SOP) di desa-desa yang

mau membentuk SIBAT.

Di Kabupaten Tegal terdapat enam desa yang

menjadi pilot project pembentukan SIBAT.

Masing-masing desa ini memiliki kerentanan

Silaturahim Tim SIBAT Desa Bumijawa dan aparat pemerintah di Posko SIBAT Bumijawa

Page 32: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

32

yang berbeda-beda. Menurut Tamalia,

karakteristik masyarakat Bumijawa yang lebih

terbuka membuat program-program PMI cepat

diterima. Apalagi perangkat-perangkat Desa

Bumijawa juga sebagian besar merupakan

tokoh-tokoh di tempat tinggal mereka. “Selain

itu, masyarakat Bumijawa telah memiliki

relawan di bidang donor darah. Warga merasa

terbantu dengan kegiatan relawan ini sehingga

ketika PMI masuk mereka mudah menerima,” ia

menambahkan.

Desa Bumijawa menjadi desa yang rutin

melakukan donor darah per tiga bulan.

Berkoordinasi dengan PMI, relawan SIBAT

Bumijawa menjadi pionir dalam program donor

darah. Desa Bumijawa pernah mendapatkan

penghargaan dari PMI sebagai desa yang paling

Lokasi penanaman pohon bantuan SIBAT kepada warga

di Desa Bumijawa

Page 33: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

33

aktif menggelar donor darah.

Warga Sadar BencanaWarga Bumijawa merasa senang dengan

kegiatan-kegiatan yang melibatkan PMI (SIBAT).

Di situ mereka mendapatkan pencerahan yang

membangun kesadaran tentang bagaimana

mencegah bencana, melakukan evakuasi, dan

penanganan pasca bencana. Di lain pihak, PMI,

SIBAT dan Tim SAR telah berupaya mengajak

perangkat desa agar menganggarkan dana

desa untuk peningkatan pelatihan penanganan

bencana maupun penambahan fasilitas atau

peralatan evakuasi.

Kepala Markas PMI Kabupaten Tegal Sunarto

mengatakan, untuk meningkatkan kapasitas

warga dalam hal PRB, PMI Kabupaten Tegal aktif

Lokasi penanaman pohon bantuan dari Dinas Pertanian yang dikelola SIBAT Desa Bumijawa. Penanaman pohon ini dimaksudkan untuk mencegah longsor

Page 34: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

34

mengadakan pelatihan, berbagai penyuluhan

dan lokakarya relawan. SIBAT Bumijawa

dan SIBAT desa-desa lainnya juga sering

dilibatkan dalam musyawarah kerja tahunan

PMI Kabupaten Tegal. Hal ini dilakukan untuk

menyerap aspirasi SIBAT yang dianggap perlu

demi peningkatan kapasitas kerelawanan dan

ketahanan warga dalam hal PRB.

Menurut Sunarto, SIBAT Desa Bumijawa

merupakan SIBAT yang paling menonjol di

antara enam desa yang dijadikan pilot project.

Relawannya terlibat aktif dalam kegiatan-

kegiatan yang digelar PMI. Mereka juga

termasuk berhasil dalam menyadarkan warga

desa terkait ketahanan menghadapi bencana

sehingga warga paham apa yang harus dilakukan

saat bencana terjadi.

“Dalam pandangan PMI Kabupaten Tegal, SIBAT

Bumijawa telah berhasil memosisikan diri

sebagai relawan milik masyarakat sehingga

masyarakat tak ragu dalam mendukung seluruh

kegiatan SIBAT,” ujar Sunarto.

SIBAT Bumijawa kerap mensosialisasikan SOP

tanggap darurat bencana kepada masyarakat.

SOP ini akhirnya dikukuhkan oleh Kepala

Desa Bumijawa yang menjadi acuan dalam

proses evakuasi ketika terjadi bencana. SIBAT

Bumijawa juga terlibat aktif di sosial media

seperti Facebook dan memiliki grup WhatsApp

(WA). Informasi bencana disebar melalui grup

WA yang di dalamnya juga terdapat pengurus

PMI Kabupaten Tegal. Dengan demikian,

proses evakuasi dan penyaluran bantuan bisa

dipercepat.

Ketua PMI Kecamatan Bumijawa dr Muhammad

Afwan yang merangkap Ketua Tim Reaksi Cepat

Puskesmas Bumijawa mengakui kegiatan SIBAT

Bumijawa sudah berjalan baik, terutama

dalam hal aksi-aksi preventif. “Mereka sudah

melakukan sosialisasi kepada masyarakat

maupun ke sekolah-sekolah terkait PRB dan

penanganan saat bencana,” ujarnya.

Berhubung kegiatan SIBAT merupakan kegiatan

kemasyarakatan, maka dibutuhkan kerja sama

lintas sektor agar program tersebut berjalan

lancar. Dalam hal penanganan bencana, kata

Afwan, peran SIBAT sudah tak diragukan lagi.

Mereka terhubung di sejumlah saluran media

komunikasi dan media sosial. Dengan begitu,

segala kegiatan SIBAT dapat diketahui acara

langsung oleh masyarakat. Selain itu, SIBAT juga

memiliki radio komunikasi untuk menyebarkan

informasi tentang segala kegiatan yang terjadi

di seputar Bumijawa.

“Di lain pihak, elemen-elemen seperti SIBAT,

PMR, SAR maupun petugas kesehatan di

Puskesmas sudah tahu apa yang harus dilakukan

dalam merespons bencana yang terjadi. Masing-

masing kelompok relawan sudah paham apa

yang harus dilakukan. SOP kita sudah berjalan,”

beber Afwan.

Tak hanya bergerak di desa sendiri, SIBAT

Bumijawa juga aktif membantu desa-desa

lain yang terkena bencana seperti Desa Carul,

Sigedong, Batumirah, Dukuh Benda, dan

Dermasuci. Seluruh desa tersebut terdapat di

Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal. Di Desa

Page 35: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

35

Carul, SIBAT Bumijawa membantu warga yang

menjadi korban longsor.

Di Batu Mirah, mereka membantu warga

yang menjadi korban angin puting beliung.

Di Dukuh Benda, SIBAT Bumijawa membantu

warga membersihkan material yang menutupi

jalan akibat tanah longsor. Sementara di Desa

Dermasuci, SIBAT Bumijawa memberikan

bantuan logistik dan pengelolaan dapur umum

sebagai bagian dari tanggap darurat kabupaten.

Tidak hanya menunjukkan kepedulian pada

saat tanggap darurat, SIBAT Bumijawa juga

mengadvokasi masalah lingkungan terutama

dalam penyelamatan mata air. “Ternyata

industrialisasi air minum itu mengancam

daerah-daerah yang memiliki mata air. Contoh

di Bumijawa ini, mata airnya banyak tapi airnya

selalu dibawa ke bawah. Karenanya, teman-

teman SIBAT menanam pohon di sekitar mata

air untuk pemeliharaannya,” tutur Hayyi.

Ketua SIBAT Bumijawa Edi Purwanto menjelaskan maket simulasi evakuasi Bencana kawasan Gunung Slamet dan sekitarnya. Maket yang cukup detail ini menunjukkan lokasi-lokasi rawan Bencana dan jalur-jalur evakuasi

Page 36: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

36

Apresiasi WargaWarga Desa Bumijawa sangat antusias dan

mendukung kegiatan SIBAT. Mereka merasa

terbantu dengan keberadaan kelompok relawan

ini. Berkat penyuluhan dan pembinaan SIBAT,

warga kini melek bencana, kian arif dalam

mengelola sumber daya alam dan terbantu

secara ekonomi dengan program-program

penguatan yang dilakukan SIBAT.

Aminuddin, salah seorang warga Bumijawa

mengakui peran SIBAT di desanya cukup besar,

terutama dalam penanggulangan bencana

dan donor darah. “Mereka (SIBAT) tanggap

dalam membantu warga yang terkena musibah

atau bencana. Mereka juga rutin melakukan

penyuluhan,” ungkapnya.

Alwi Hadad, warga Desa Bumijawa lainnya,

merasakan hal sama. Pria yang sehari-hari

bekerja sebagai sopir ini mengaku sangat

bersyukur dengan keberadaan SIBAT dan PMI di

desanya. “Saya berutang budi pada PMI karena

telah memberikan darah pada istri saya yang

menderita anemia gravis. Tiap tiga bulan saya

mendapatkan bantuan darah dari PMI,” ia

menuturkan.

Walau istrinya telah meninggal dunia, namun

Alwi tak menampik jika PMI dan SIBAT telah

banyak berjasa padanya. “Rekan-rekan SIBAT

sigap membantu saya membawa istri ke rumah

sakit dan mencarikan darah yang sesuai dengan

golongan darah istri saya,” ia menambahkan.

Menurut Alwi, relawan SIBAT sangat ikhlas

dalam memberikan bantuan padanya. Mereka

tak pernah mau menerima uang atau imbalan.

“Bahkan dikasih makan saja mereka tak mau.”

Sekretaris Camat Bumijawa Fatkhan

menyatakan SIBAT berperan penting dalam

tanggap darurat bencana di wilayahnya.

“Sebelum aparat pemerintah hadir di lokasi

bencana, relawan SIBAT telah lebih dulu berada

di lokasi,” ujarnya.

Di Kecamatan Bumijawa terdapat 18 desa. Di

antara 18 desa ini terdapat empat wilayah yang

rawan bencana, yakni Dukuh Benda, Sumbaga,

Carul, Cintamanik, dan Bumijawa. Saat ini, kata

Fatkhan, Tim SIBAT masih terkendala sarana dan

prasarana. Mereka melakukan evakuasi dengan

alat-alat seadanya.

“Mereka (SIBAT) tanggap dalam membantu warga yang terkena musibah atau bencana. Mereka juga rutin melakukan penyuluhan”.

Page 37: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

37

“Kita inginnya di sini (Bumijawa) ada alat-alat

yang stand by (tersedia), hingga tidak perlu

menunggu dari bawah (kota). Seperti kejadian

kebakaran beberapa waktu lalu, kita telepon ke

Slawi, perjalanan pemadam kebakaran hampir

satu jam, sampai sini sudah habis semua,”

tuturnya.

Pemerintah Kecamatan Bumijawa, kata

Fatkhan, sudah mengusulkan kepada instansi

terkait agar menempatkan satu mobil pemadam

kebakaran di Bumijawa. Mengenai sopir, pihak

kecamatan akan menyediakan dan melatih

personil yang dipilih dari relawan-relawan

SIBAT. “Namun sepertinya belum ada kemauan

dari atas (Pemerintah Kabupaten). Kalau ada

bantuan dari pemerintah pusat, kami sih siap

menerima,” sambungnya.

Walau SIBAT telah bergerak di bidang

kemanusiaan di seputar Bumijawa, namun

hingga kini pemerintah setempat belum

menerbitkan Peraturan Desa (Perdes) terkait

aktivitas relawan. Tetapi menurut Fatkhan,

saat ini pihaknya tengah berupaya menggolkan

Perdes tersebut, terutama yang terkait dengan

pendampingan dana kebencanaan. “Memang

tidak semua desa mendapatkan dana ini, karena

difokuskan pada wilayah-wilayah yang paling

sering dilanda bencana saja,” kata dia.

Lagi pula, ia menambahkan, SIBAT dan warga

desa telah memiliki SOP dalam hal penanganan

bencana. Warga telah paham dan sadar apa

yang harus dilakukan ketika bencana terjadi.

SIBAT dan unsur-unsur relawan lainnya akan

melaksanakan tugas sesuai peran dan fungsi

masing-masing.

Ketua PMI Kabupaten Tegal Iman Siswantoro

mengaku takjub melihat aktivitas SIBAT di

Bumijawa. “Padahal kami hanya membina dan

melatih, bukan memfasilitasi. Tapi mereka

bisa berkembang sejauh itu. Ini benar-benar

tim siaga bencana berbasis masyarakat, bukan

berbasis pejabat,” tegas Iman.

Menurut Iman, kelompok-kelompok seperti ini

akan langgeng. Sebab, mereka sadar dengan

kondisi daerah yang rawan bencana sehingga

tergerak berbuat sesuatu demi masyarakat

sesuai kemampuan mereka. Iman berharap

SIBAT Bumijawa bisa berkembang dan maju

demi bangsa dan negara. “Kita butuh orang-

orang seperti itu, yang mau berbuat untuk

masyarakat. Ini sesuai dengan prinsip PMI

bahwa kita menolong tanpa memandang siapa

orangnya,” ia menandaskan.*

Page 38: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

38

Tandon bantuan PMI untuk masjid di Dusun Sumurpring. Air wudhu di masjid ini sebagian besar mengandalkan tadah air hujan

Page 39: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

39

Lingkungan Sumur Pring adalah sebuah wilayah

di Kelurahan Mekarsari, Kecamatan Pulomerak,

Kota Cilegon, Provinsi Banten. Pemukiman

mungil ini dihuni sekitar 17 Kepala Keluarga

(KK) atau 63 jiwa yang sebagian besar bekerja

di sektor perkebunan dengan komoditas utama

pisang, umbi-umbian, dan melinjo. Sebagian

lagi mencari nafkah sebagai buruh lepas di

perusahaan-perusahaan yang terdapat di

Pulomerak.

Lingkungan Sumur Pring merupakan daerah

perbukitan yang berada di ketinggian sekitar

400 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Akses menuju kawasan ini bisa dilalui dengan

kendaraan roda dua dan roda empat dari

Lingkungan Sukajadi-Tembulun-Gunung Batur.

Bisa juga diakses melalui Lingkungan Gamblang-

Tembulun.

Untuk memenuhi kebutuhan dasar hidup,

selama ini warga Sumur Pring mengandalkan

empat titik mata air; dua di Blok Pasir

Nangka dan dua lagi di Blok Rambutan.

Warga memanfaatkan sumber mata air untuk

kebutuhan masak, juga mandi, cuci dan kakus

Mata Air di Kaki BukitChairul Akhmad

Page 40: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

40

(MCK). Lokasi sumber mata air tersebut relatif

jauh dari pemukiman warga, sekitar 500-600

meter. Dan medan yang harus ditempuh warga

untuk mengambil air cukup berat. Berupa jalan

setapak yang lumayan curam. Jika turun hujan,

maka jalanan itu berubah licin. Bagi yang tak

biasa, bisa-bisa terperosok ke tebing jika tak

hati-hati melangkah.

Biasanya yang mengambil air untuk kebutuhan

sehari-hari adalah kaum perempuan. Sebab,

kaum lelaki Sumur Pring bekerja di kebun atau

di pabrik seputar Pulomerak. Ibu-bu Sumur

Pring harus membawa empat sampai sepuluh

jeriken atau galon ke lokasi sumber air yang

terdapat di bawah bukit. “Kami mengambil air

dua sampai tiga kali sehari untuk minum dan

masak,” tutur Siti, warga Sumur Pring.

Hebatnya, Sumur Pring tak pernah mengalami

kekeringan sumber air. Walau musim kemarau

berkepanjangan, mata air di Sumur Pring

tak pernah kering. Ketua RT 02/RW 04

Lingkungan Sumur Pring Kamidin mengatakan,

masyarakat berharap sumber air itu tetap

Jalan menuju lingkungan menuju Sumurpring, Cilegon

Page 41: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

41

terlindungi dan terjaga kelestariannya agar

tak menimbulkan kekeringan atau risiko

penyakit. “Kami berupaya melindungi sumber

air agar tidak surut pada saat musim kemarau,

dan tidak tertimbun longsor saat musim

hujan,” kata Kamidin. Mereka juga berupaya

melindungi kelestarian sumber air agar tidak

terkontaminasi bahan berbahaya dari zat-

zat bekas shampo dan sabun mandi. Sebab,

sebagian besar warga melakukan aktivitas

cuci dan mandi dekat sumur, sehingga air yang

bercampur sabun mandi atau deterjen kembali

masuk ke dalam sumber air.

Perlindungan Mata AirPMI Kota Cilegon pertama kali masuk ke

Sumur Pring pada 2015. Saat itu relawan

PMI mencari sumber atau mata air. “Saya

lantas menunjukkan bahwa mata air ada di

bawah. Mereka kemudian langsung survei.

Alhamdulillah, tak lama setelah survei itu kita

langsung membangun MCK di sana,” tuturnya.

Kegiatan relawan di sumber mata air Sumurpring

Page 42: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

42

Sebelum dibangun, sekeliling sumber mata

air itu kumuh dan kotor. Sampah berserakan

di mana-mana. Kadang air hujan yang jatuh

dari pemukiman, masuk juga ke sumber air.

Kini setelah dibangun, jadi terlihat bersih. Air

hujan tak lagi masuk ke dalam sumur. Di atas

mata air terdapat pohon besar. Pohon ini bak

‘pelindung’ di Sumur Pring. “Jika tak ada pohon

itu, saya kira takkan ada air yang mengalir di

bawahnya,” ujar Kamidin.

Di atas sumur kini sudah dibangun kamar

mandi dan tempat penampungan air. Namun

sampai sekarang belum ada pompa yang dapat

digunakan untuk menarik air dari sumur ke

penampungan. Sebab, debit air sumur masih

kurang besar untuk dipompa. Kamidin khawatir

pompa akan rusak jika debit air tak mencukupi.

Program pemeliharaan sumber air di Sumur

Pring bermula dari surat Kepala Kelurahan

Mekarsari kepada PMI Kota Cilegon di awal Juli

2015. Dalam surat itu, Pak Lurah Mekarsari

menerangkan terjadinya krisis air di Lingkungan

Tembulun, tetangga Sumur Pring. Markas PMI

Kota Cilegon kemudian berkoordinasi dengan

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Cilegon

Mandiri yang disusul dengan menggelar bakti

sosial dengan mengirimkan air bersih ke

Lingkungan Tembulun, sekaligus pembagian

sembako bagi warga kurang mampu.

Kepala Markas PMI Kota Cilegon Nurwarta

Jalan utama di Kampung Sumurpring, Cilegon.

Page 43: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

43

Wiguna mengungkapkan, PMI Kota Cilegon

kemudian berkoordinasi dengan Badan

Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota

Cilegon dan Dinas Kesehatan Kota Cilegon

terkait bencana kekeringan di Kota Cilegon.

Akhirnya disiapkan Rencana Aksi Pengurangan

Risiko Bencana (RA PRB) di Lingkungan

Sumur Pring. Bentuk kegiatannya antara lain

perlindungan sumber mata air di Blok Pasir

Nangka, pembangunan tempat MCK, dan

promosi kesehatan.

Ketua SIBAT Lebakgede Hamdanah menuturkan,

program PRB dan perlindungan mata air

ini melibatkan banyak pihak, mulai dari

pemerintah hingga warga sekitar. “Kami

membangun sarana MCK dan mensosialisasikan

pentingnya menjaga kesehatan dan

lingkungan,” ujarnya.

Menurut Nurwarta, pertimbangan PMI Kota

Cilegon menggelar program PRB di Sumur Pring

karena di tempat ini terdapat sumber air yang

harus dilestarikan. “Jika lingkungan di bawah

(Pulomerak) mengalami kendala soal air, tinggal

telepon PDAM air dikirim. Sementara di sini

kita harus menjaga sumber air. Ketika musim

hujan tiba, air melimpah bahkan meluber

dan terbuang sia-sia. Makanya perlu dibangun

tempat penampungan,” ia menegaskan.

SIBAT dan Ancaman Megathrust

Antrean ember warga di satu sumur yang dibangun PMI

Page 44: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

44

Nurwarta menyatakan, besar kemungkinan

Sumur Pring bakal menjadi tempat pengungsian

jika terjadi gempa Megathrust di Selat Sunda.

Bencana itu merupakan siklus 200 tahun. Orang-

orang mungkin akan mengungsi ke kawasan

tinggi seperti Sumur Pring. “Karenanya, kita

berharap ke depan kawasan ini tidak menjadi

kawasan kosong. Harus dipertahankan dan

dipelihara,” ujarnya.

PMI mulai menginisiasi SIBAT baru pada 2012

lalu. Dan sejauh ini telah terbentuk di 10

kelurahan di Kota Cilegon. Menurut Warta,

SIBAT sebaiknya tidak hanya ada di kawasan

rawan bencana, tapi juga di kawasan yang

bakal jadi tempat pengungsian. “Banyak orang

hanya menunjuk shelter, tapi tidak disiapkan

prasarananya. Air tidak ada, perlengkapan tidak

ada, hanya berupa lahan kosong,” bebernya.

Selama ini pemerintah dan pihak terkait tidak

pernah menyiapkan kawasan yang aman dari

bencana sebagai tempat penampungan bagi

mereka yang nanti terkena musibah. Padahal,

program ini juga perlu dilakukan. Ketika terjadi

bencana, warga pasti akan mengungsi ke

wilayah aman. Oleh sebab itu, wilayah aman

Sumber mata air kedua di Sumurpring

Page 45: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

45

inilah yang perlu dipersiapkan. Mulai dari

shelter, sarana komunikasi, distribusi, dan lain

sebagainya.

“Target kami melatih SIBAT di Kota Cilegon

tidak hanya di kawasan rawan bencana, tapi

juga di daerah aman. Sebagai persiapan

menghadapi bencana dan menerima pengungsi

dari wilayah yang terkena musibah,” tegas

Nurwarta.

Sanitasi dan KesehatanMulai 2018, PMI Kota Cilegon akan

melaksanakan program baru terkait pengelolaan

sampah warga. PMI dan SIBAT akan membuat

bak sampah di sejumlah titik. Ketua RT/RW

diminta berkoordinasi dengan pengepul untuk

mengambil sampah plastik. Ketika PSTBM di

Kelurahan Lebakgede sudah siap, maka sampah-

sampah dari Sumur Pring akan dibawa kesana.

Peran pemerintah mulai tingkat desa hingga

provinsi dinilai cukup besar. Kata Nurwarta,

semua mendukung program PRB di Sumur Pring.

Program di Sumur Pring akan menjadi prototipe

bagi kegiatan-kegiatan lain di wilayah Cilegon.

Sekretaris PMI Kota Cilegon Ujang Syamsul

mengatakan, sebenarnya program PRB tidak

hanya dilaksanakan di Sumur Pring. Namun juga

di beberapa wilayah di Kota Cilegon. Kenapa

program ini berhasil dilaksanakan di Sumur

Pring? “Karena masyarakatnya terbuka dan

mau diajak kerja sama. Sementara di beberapa

wilayah, peran dan partisipasi warganya agak

kurang,” kata Ujang.

PMI Kota Cilegon menargetkan dalam program

selanjutnya, minimal satu keluarga mempunyai

satu MCK. Pihaknya berharap dapat mengubah

paradigma masyarakat yang selama ini buang

air besar di tempat terbuka agar mengubah

kebiasaannya. Sebab, berdasarkan sample air

yang pernah diambil di sana, air Sumur Pring

mengandung e-coli yang cukup tinggi.

Pengeboran Sumber AirSebenarnya pernah ada upaya melakukan

pengeboran mata air untuk memudahkan warga

mendapatkan sumber air bersih. Namun upaya

“Peran kaum ibu justru sangat dominan dalam pembangunan sarana MCK di mata air tersebut. Mereka mengangkut semen, pasir, dan batubata dari posko di masjid menuju lokasi sumur yang medannya terjal. Tak sampai tengah hari, kegiatan gotong royong ini pun usai”.

Page 46: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

46

Warga Sumurpring saat pulang usai mengambil air

di sumur.

Page 47: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

47

ini kandas karena mahalnya biaya bor dan letak

geografis Sumur Pring yang merupakan bukit

berbatu.

Ketua PMI Kota Cilegon Abdul Hakim Lubis

mengungkapkan, pihaknya telah melakukan

dua kali pengeboran. “Ternyata kami temukan

potensi mata air di sana sangat kecil. Karena

itu, kami memenuhi permintaan masyarakat

agar tetap melestarikan sumber air yang ada.

Walaupun kecil tapi airnya ada terus,” kata dia.

Pihaknya juga telah memberikan pompa air,

tapi belum bisa digunakan karena debit air di

sumber itu belum memadai. “Kami khawatir

nanti malah pompanya rusak karena menyedot

lumpur bukan air. Sebab, debit airnya kecil

sementara tenaga sedot pompa kan sangat

besar,” sambung Lubis.

Selain di Sumur Pring, PMI Kota Cilegon juga

akan mencari sumber-sumber air lain. Beberapa

perusahaan di Kota Cilegon siap membantu

program ini, salah satunya adalah Indonesia

Power. Perusahaan ini tertarik membantu

karena melihat PMI selalu menjalankan program

yang riil dan dibutuhkan masyarakat.

Ia menambahkan, PMI tak mungkin bergerak

sendiri dalam membantu masyarakat. Butuh

dukungan banyak pihak agar kegiatan tersebut

berjalan lancar. Sebagai Ketua PMI Kota

Cilegon, Lubis mengaku terus berkoordinasi

dengan pihak-pihak terkait untuk meningkatkan

program-program di masyarakat.*

Page 48: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

48

Cermin Masyarakat Pesisir di Demak yang Tangguh dan BerdayaNury Sybli dan Nur Febriani Wardi

Sekitar 20 tahun lalu kawasan pantai di

Desa Berahan Wetan, Kecamatan Wedung,

Kabupaten Demak, Provinsi Jawa Tengah

menjadi lokasi tambak milik warga. Kemudian

abrasi menenggelamkannya. Untuk membangun

kembali kawasan pantai yang rusak butuh

proses yang tidak mudah. Selain mengembalikan

tambak warga, tujuan utamanya adalah

Page 49: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

49

terciptanya kawasan pantai yang hijau dengan

tingkat vegetasi optimal. Salah satunya

dengan menanam tanaman pantai yang tetap

memperhatikan keberadaan tambak warga.

Langkah strategis yang dilakukan PMI adalah

dengan melakukan advokasi. Dalam penilaian

PMI Kabupaten Demak, advokasi merupakan

kegiatan strategis untuk memengaruhi para

pengambil keputusan, khususnya pada saat

mereka menetapkan peraturan, mengatur

sumber daya, dan mengambil keputusan-

keputusan yang menyangkut khalayak

masyarakat. Karena kebijakan tersebut

dibutuhkan dalam membangun kembali kawasan

pantai di wilayah Demak yang rusak akibat

abrasi.

Page 50: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

50

Advokasi dalam membangun ketangguhan

masyarakat menjadi cara yang ampuh karena

masyarakat membutuhkan individu-individu

yang memiliki pengetahuan, komitmen, dan

kepedulian untuk mengangkat isu-isu terkait

lingkungan dan kebencanaan agar keputusan

yang diambil tepat sasaran. Advokasi perlu

dilakukan dengan usaha-usaha terorganisasi

untuk membawa perubahan-perubahan secara

sistematis dalam menyikapi suatu kebijakan,

regulasi, atau pelaksanaannya.

Saat ini PMI Demak, melalui SIBAT Demak,

dengan program pengurangan risiko bencana,

telah melakukan penanaman mangrove untuk

mengatasi abrasi yang lebih luas. PMI Demak

bergerak secara proaktif untuk memengaruhi

suatu kebijakan publik sebelum kebijakan ini

sampai ditetapkan atau disahkan secara hukum.

Termasuk dalam strategi ini adalah bagaimana

kita juga mendesakkan suatu kebijakan yang

sebelumnya tidak ada menjadi ada. “Dalam

strategi ini, kita harus secara aktif mencari

dan mendapatkan informasi terhadap isu-isu

kebijakan baru yang akan dikeluarkan oleh

para penentu kebijakan,” ungkap Ketua PMI

Kabupaten Demak Singgih Setyono.

Sehingga, satu cara yang dilakukan PMI dalam

melakukan advokasi, yaitu lobi. Pendekatan

ini merupakan sebuah kegiatan advokasi yang

memengaruhi para pengambil keputusan

agar mau memberi dukungan terhadap sudut

pandang PMI. Langkah-langkah lobi antara

lain membangun hubungan yang baik dengan

????????????

Page 51: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

51

pembuat kebijakan dan PMI memposisikan diri

sebagai sumber informasi.

Hubungan baik PMI dengan pemegang kebijakan

di pemerintahan dipertahankan dengan cara

memprioritaskan isu dan tidak meminta terlalu

banyak bantuan. PMI mendatangi pemangku

kepentingan dan menjelaskan program-program

PMI dengan latar belakang masalah dan solusi

yang tepat sasaran.

Kawasan Ekowisata MangroveSecara umum, di Kabupaten Demak sampai saat

ini belum ada hambatan yang signifikan karena

saat ini hubungan pengurus PMI dengan pihak

pemerintah sangat baik. Tetapi hambatan-

hambatan kecil tetap ada, terutama di saat

eksekusi program tentang keterlibatan dinas/

instansi. Kesibukan pihak-pihak yang terkait

kerap menghambat jalanya advokasi. Namun,

saat ini Pemerintah Kabupaten Demak sudah

berkomitmen untuk membantu PMI, khususnya

di daerah program yang sudah disepakati pada

saat pertemuan.

Langkah konkret yang dihasilkan dari advokasi

tersebut adalah PMI Demak bersama pemerintah

dan masyarakat telah mencanangkan kawasan

ekowisata di Kab. Demak, antara lain dengan

melakukan penaman tanaman mangrove di

kawasan pantai.

Andy Afandy, leader dari Pusat Kajian

Sumberdaya Pesisir dan Lautan Institut

Pertanian Bogor (IPB), mengingatkan bahwa

mangrove, yang selama ini dikenal sebagai

penahan abrasi, sebagai ekosistem penting

yang mendukung berkembang biaknya ikan dan

kepiting, itu mempunyai manfaat lebih penting

lagi: menyerap karbondioksida lebih tinggi

jika dibandingkan hutan atau lahan gambut.

Tercatat, Indonesia memiliki sekitar tiga juta

hektar hutan mangrove atau mewakili 20% lebih

bakau dunia, sementara Australia dan Brasil di

posisi kedua dan ketiga, hanya memiliki sekitar

900.000 hektar mangrove.

Untuk itu, PMI Demak pun telah menancapkan

prasasti Kawasan Konservasi Mangrove Program

Page 52: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

52

Pertama di Dukuh Menco dan Desa Berahan

Wetan, Kecamatan Wedung.

Menurut Ketua PMI Demak Singgih Setyono,

kini sudah tertanam hampir 100.000 mangrove

dengan tingkat kesuksesan mencapai 96-98%.

SIBAT terus mengadvokasi warga tentang

pentingnya mempelajari cara mengurangi risiko

bencana dengan mengenalkan mangrove, ikut

memelihara, dan menanam bersama sebagai

penopang pesisir yang rentan abrasi.

Mengenai perlindungan mangrove, SIBAT sudah

melakukan upaya advokasi melalui peraturan

desa (perdes) tentang perlindungan mangrove,

tujuannya agar masyarakat bersama-sama

menjaga mangrove, memelihara, dan ikut

menanamnya. Melalui peraturan tersebut

diharapkan penanaman yang sudah dilakukan

oleh PMI tersama mitra dilindungi dari hal-

hal yang tidak diinginkan seperti pencabutan,

perusakan atau penebangan.

Pada saat bersamaan Pemerintah Kabupaten

Demak juga mendorong swasta untuk

melakukan penanaman mangrove di sepanjang

garis pantai wilayah Demak, dimulai dari

Kecamatan Sayung, Kecamatan Karang Tengah,

Kecamatan Bona, dan Kecamatan Wedung.

Pengurus kecamatan pun melakukan sosialisasi

tentang kebencanaan kepada masyarakat.

Dengan derasnya ancaman rob di daerah

pesisir, masyarakat harus punya keahlian

menolong korban di air (water rescue). Dengan

pengalaman ini PMI memiliki rencana kerja

pada 2018 untuk membuat pelatihan water

rescue bagi para anggota SIBAT.

PMI Demak dengan dukungan Palang Merah

Amerika dan USAID membuat destinasi

ekowisata hutan mangrove dan pusat

pembibitan mangrove di Desa Kedung Mutih.

Saat ini Eko Wisata yang dinamai Reduksi

tersebut rutin didatangi oleh pengunjung yang

sebagian besar adalah anak-anak dan remaja,

serta pelajar. Di pusat Reduksi tersebut,

SIBAT melakukan pembibitan mangrove. Bibit

mangrove yang dihasilkan berpotensi untuk

dijual. Selain itu, lokasi ekowisata yang

dipenuhi oleh tanaman mangrove merupakan

habitat yang disukai oleh biota air seperti

kepiting dan kerang. Sehingga di tempat

tersebut Sibat melakukan budidaya kepiting

dengan menyebar bibit kepiting. Sementara

untuk proses penggemukan kepiting dilakukan

di desa Berahan Wetan, dimana PMI dan Sibat

membuat keramba untuk penggemukan.

Page 53: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

53

SIBAT Peduli LingkunganAhmad Rois, salah satu Duta SIBAT Nasional

PMI menuturkan bahwa semangat SIBAT untuk

mengembangkan Ekowisata ini tumbuh setelah

menghadiri event Temu Sibat Nasional di

Gunung Pancar, Bogor, pada bulan September

2017. “Di Temu SIBAT itu, kita sadar bahwa kita

tidak sendiri. Kami melihat banyak anggota

Sibat lain di seluruh Indonesia melakukan

kegiatan Pengurangan Risiko Bencana yang

kreatif, macam-macam. Sehingga kami pulang

langsung sepakat untuk melakukan sesuatu

yang lebih dari sebelumnya. Kami menggalang

dana pribadi dan dari para dermawan untuk

memajukan ini. Dalam waktu dekat kami akan

buat gazebo di Reduksi, dan perpustakaan

dengan konsep rumah Joglo yang akan

menyediakan buku-buku seputar mangrove,

budidaya kepiting, dan lain-lain,” tuturnya

dengan bersemangat.

Aktivitas Sibat Demak ini mendapatkan

dukungan dari pemerintah setempat melalui

program kebencanaan. Misalnya dari hasil Bulan

Dana PMI Demak, kegiatan-kegiatan Sibat juga

didukung dari dana masyarakat itu. ”Sasaran

program awal adalah pelatihan dan pendirian

Sibat di daerah-daerah rawan banjir seperti

Desa Wijen Guntur, Karang Awen, Soyom,

karena itu daerah-daerah lintasan Sungai

Tuntang,” kata Daryanto, Wakil Ketua Bidang

Penanggulangan Bencana PMI Demak.

Kepala Markas PMI Demak Ade Heriyanto

mengungkapkan, pada 2017 PMI menerima

hibah dari APBD sebesar Rp 200 juta, mobil

donor darah satu unit, dan mobil operasional 1

“Lokasi ekowisata tersebut yang dipenuhi oleh tanaman mangrove merupakan habitat yang disukai oleh biota air seperti kepiting dan kerang. Sehingga di tempat tersebutSibat melakukan budidaya kepiting dengan menyebar bibit kepiting”.

Page 54: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

54

Page 55: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

55

unit yang sedang diproses legalitas hibahnya.

Pada 2018 Dinas Lingkungan Hidup berkomitmen

menyumbang 100 bibit pohon kelapa yang

akan ditanam di desa-desa rawan bencana.

Kemudian Dinas Kelautan memberikan dua unit

sampan yang dimanfaatkan oleh SIBAT untuk

susur hutan mangrove di Desa Berahan Wetan

dan Desa Babalan. Pada 2018 Dinas Kelautan

berkomitmen untuk Desa Kedung Mutih. Yang

terbaru setelah event Temu SIBAT Nasional

II di Gunung Pancar, Bogor, dari sektor usaha

yaitu PT. Toyota sudah berkomitmen untuk

memberikan dukungan berupa bibit mangrove

dan sampan untuk perawatan.

Dukungan dari berbagai sektor tersebut

tidak mungkin terjadi apabila PMI tidak

menunjukkan kesungguhan dalam kontribusi

nyata pada Masyarakat. PMI dan SIBAT Demak

berhasil membangun kepercayaan pemerintah,

sektor swasta dan Masyarakat. Lebih dari itu,

PMI dan Sibat juga aktif dalam melakukan

advokasi di tingkat desa misalnya pada tataran

peraturan desa ataupun akses terhadap dana

desa agar apa yang sudah dilakukan oleh

PMI dan SIBAT terjamin keberlangsungan dan

keberlanjutannya.*

Page 56: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

56

Persoalan masyarakat Kota Solo di Provinsi Jawa

Tengah adalah genangan air hingga banjir akibat

luapan air Bengawan Solo. Untuk menanggulangi

masalah tersebut, PMI Kota Solo menilai perlu

membangun opini dan meluaskan jaringan

untuk mendapatkan dukungan dari pemangku

kepentingan ataupun lembaga/instansi lain.

Tujuannya agar program PMI Kota Solo dapat

sukses terlaksana dan dirasakan manfaatnya

oleh masyarakat. Advokasi menjadi kunci untuk

menjaga keberlangsungan upaya pengurangan

risiko yang telah dilaksanakan setelah program

PMI Kota Solo selesai dilakukan.

Setelah menentukan tujuan atau target

advokasi, PMI Kota Solo melakukan pendekatan

dan menjabarkan gambaran umum program

yang akan dilaksanakan kepada pemangku

kepentingan. Dilanjutkan dengan proses

penggalangan opini masyarakat dengan kegiatan

sosialisasi pengurangan risiko bencana, dan

melakukan pemetaan terhadap lembaga

atau instansi yang akan diadvokasi. Untuk

memperkuat jaringan, PMI Kota Solo selalu

melaksanakan komunikasi dan koordinasi

antarlembaga untuk meningkatkan hubungan

baik.

Posko SIBATMembangun opini masyarakat mengenai

keberadaan PMI dan program-program yang

Akar Wangi dan Sumur Resapan di Solo-SurakartaNury Sybli dan Nur Febriani Wardi

Page 57: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

57

akan dilakukan menjadi proses yang paling

menantang. Karena warga Solo adalah

masyarakat perkotaan yang memiliki latar

belakang berbeda-beda sehingga butuh waktu

dan tenaga ekstra dalam proses pendekatannya.

Hasilnya, pemerintah di tingkat kelurahan

di Kota Solo berkomitmen mendukung PMI,

terutama dukungan atas kehadiran SIBAT

di tengah masyarakat, antara lain dengan

memberikan posko sebagai pusat koordinasi

SIBAT. SIBAT juga dilibatkan dalam musyawarah

perencanaan dan pembangunan kelurahan

(musrembangkel) sehingga program SIBAT

mendapatkan dukungan anggaran untuk

operasional setiap tahun.

Kehadiran SIBAT yang diakui oleh pemerintah

juga mengubah persepsi masyarakat tentang

PMI. Bila awalnya masyarakat hanya memahami

PMI sebagai tempat transfusi darah, sekarang

masyarakat memahami PMI bergerak di

berbagai bidang, salah satunya pengurangan

risiko bencana.

Perubahan pola pikir masyarakat tentang

PMI mendorong relawan SIBAT meningkatkan

program pengembangan kapasitas diri. Relawan

SIBAT Kota Solo selalu meluangkan waktu untuk

belajar dan mempraktikkan program-program

pelatihan terkait pengurangan risiko bencana

dan kegawatan, juga program pengembangan

masyarakat lainnya. Seperti diungkapkan Budi,

Tavip, dan Rus, relawan SIBAT Surakarta yang

mengaku akan lebih mengutamakan belajar

atau mengikuti pelatihan jika mendapatkan

kesempatan. Tak mengherankan jika para

relawan SIBAT 3S (Semanggi, Sangkrah, Sewu)

sudah memiliki pandangan ke depan bahwa

setelah melaksanakan program mereka akan

melakukan apa lagi untuk langkah selanjutnya.

Tanaman Pengikat TanahPMI berkomitmen menanam akar wangi sebagai

penguat struktur tanah sepanjang tanggul

Bengawan Solo. Kegiatan ini juga diadvokasikan

Page 58: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

58

untuk didukung Pemerintah Kota Surakarta. Di

lain pihak saat ini PMI juga telah menyiapkan

pembibitan yang didukung oleh pihak swasta.

Koordinator Program Community Flood

Resilience (CFR) PMI Kota Surakarta Wanto,

menjelaskan, pohon yang berakar besar tidak

diperbolehkan untuk ditanam di bantaran kali

karena justru akan menahan laju air, sampah-

sampah akan tersangkut di situ. Pada kondisi

ini, potensi risiko banjir semakin tinggi,

disamping akar-akar besar akan merusak

tanggul. Solusinya adalah menanam tanaman

berakar kuat, bisa mencengkeram tanah,

dan membuat air tetap mengalir lancar. Dari

keperluan itu muncullah usulan tanaman akar

wangi. Tanaman ini akarnya bisa menancap

hingga satu meter, sangat kuat mencengkeram

tanah. Akar wangi ini juga direkomendasikan

oleh Universitas Negeri Semarang dan PPWS

Bengawan Solo sebagai tanaman pengikat tanah

yang baik.

Selain menjaga risiko terjadinya erosi, akar

wangi dapat meningkatkan potensi ekonomi

masyarakat. Sebab, akarnya bisa menjadi

bahan baku kerajinan. Ada macam-macam

kerajinan yang bisa dihasilkan dari akar wangi

dengan nilai jual tinggi. Selain itu, akar wangi

menghasilkan minyak atsiri. Minyak atsiri biasa

digunakan sebagai bahan dasar parfum yang

harganya sangat mahal.

????????????

Page 59: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

59

Selain penanaman akar wangi, dalam upaya

pengurangan risiko bencana di tengah area

permukiman di Kota Solo, SIBAT Surakarta

mengadvokasi warga dalam membuat sumur

resapan dan biopori demi mengurangi

risiko banjir. Untuk mendukung program

ini, kelurahan sudah menyiapkan anggaran

pembangunan sumur resapan melalui

musrembangkel.

Pemerintah Kota Surakarta, melalui

Dinas Lingkungan Hidup (DLH), juga telah

memberikan edaran kepada kelurahan bahwa

setiap membangun kantor kelurahan diwajibkan

membuat sumur resapan minimal dua sumur

dan sudah dilaksanakan di 52 kelurahan. DLH

juga melakukan sosialisasi kepada warga dan

pengusaha bahwa setiap bangunan diharuskan

punya sumur resapan.

PMI Surakarta memulai pembangunan biopori

dan sumur resapan di tiga titik di area kantor

kelurahan dengan proyek percontohan tiga

kelurahan: Semanggi, Sangkrah, dan Sewu.

Untuk tiap area publik dibuatkan lubang

biopori. Hasilnya, masyarakat mengakui sumur

resapan membuat kualitas air jadi lebih baik.

Akhirnya masyarakat di semua kelurahan di

Kota Surakarta pun mengajukan permohonan

untuk dibuatkan sumur resapan, selain biopori

yang sudah ada di area publik.

Khusus untuk wilayah Kelurahan Sangkrah,

Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta,

Rusjamaludin (52), salah satu ketua RT yang

aktif sebagai relawan SIBAT, menjelaskan, kini

masyarakat telah membangun 41 sumur resapan

dan 3.300 lubang biopori di tiga kelurahan.

Sementara itu, Dinas Pertanian kota

Surakarta, atas kerja sama dengan SIBAT

juga, mengembangkan vertiminaponik di

rumah-rumah warga sebagai upaya penyiapan

ketahanan pangan jika bencana terjadi. Tingkat

kepadatan penduduk Kota Solo sangat tinggi

sehingga umumnya warga tidak memiliki

lahan yang cukup untuk berkebun. Setelah

melalui serangkaian studi, vertiminaponik

menjadi pilihan. Dengan lahan terbatas,

“Akar wangi ini juga direkomendasikan oleh Universitas Negeri Semarang dan PPWS Bengawan Solo sebagai tanaman pengikat tanah yang baik. Selain menjaga risiko terjadinya erosi, akar wangi dapat meningkatkan potensi ekonomi masyarakat”

Page 60: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

60

Page 61: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

61

diharapkan warga bisa mandiri memanfaatkan

pekarangannya untuk berkebun agar bisa

bertahan saat bencana tiba, bisa memulai pola

hidup sehat, bisa memanfaatkan pupuk kompos,

dan bisa berpenghasilan.

SK Pendirian SIBATSIBAT Surakarta telah berhasil melahirkan 30

embrio Sibat dari 15 kelurahan di 5 Kecamatan.

Jumadi, pelaksana program CFR PMI Kota

Surakarta, menyebutkan, saat ini sudah

terdapat 5 kecamatan dan 51 kelurahan yang

meminta agar dibuatkan surat keputusan

(SK) pendirian SIBAT dan peraturan kelurahan

tentang pengurangan risiko kebencanaan. Jatah

bulan November 2017 untuk Kecamatan Pasar

Kliwon yang diikuti oleh tiga kelurahan: Kedung

Lumbu, Pasar Kliwon, dan Joyosuran. Pada

Desember 2017, SK dibuatkan untuk Kecamatan

Lawean, terdiri atas kelurahan Bumi, Lawean,

Pajang, dan Sondaan. “Dari Kecamatan Jebres

SK dibuatkan untuk Kelurahan Pucang Sawit,”

ungkap Jumadi.

Di tiap kelurahan Sibat rata-rata diikuti oleh

15 orang. Khusus Kelurahan Pucang Sawit

yang ikut mencapai 70 orang, dari usia yang

berbeda-beda. Camat Jebres meminta agar

Sibat dibentuk di semua kelurahan agar SIBAT

bisa menjadi inisiator masyarakat untuk

pengurangan risiko kebencanaan. “Lurah juga

akan membuat SK dan memasukkan Sibat

sebagai daftar gerakan masyarakat dalam

musrembangkel agar mendapatkan dana

kegiatan yang sumbernya dari DPK (dana

pembangunan kelurahan),” imbuh Jumadi.

PMI Surakarta telah menunjukkan upaya serius

dalam pengelolaan risiko bencana yang terpadu,

dan memulai advokasi dengan pemerintah di

tingkat kelurahan dan kecamatan. Dengan

langkah-langkah tersebut, diharapkan kegiatan-

kegiatan pengurangan risiko bencana yang telah

dilakukan tidak berhenti dan terus berlanjut

walaupun dukungan dari pihak donor telah

berkurang ataupun berhenti suatu hari nanti.*

Page 62: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

62

Di pagi yang cerah itu, Yayah Rokayah, warga

Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot,

Kabupaten Bandung, tengah asyik menimang

cucunya di depan rumah. Ia ditemani beberapa

perempuan tetangga yang juga menimang bayi.

Selain mengasuh bayi, sebagian ibu-ibu ini juga

asyik ‘ngerumpi’. Suasana tampak ceria, guyub,

dan rukun, khas warga desa.

Desa Dayeuhkolot yang terletak di Kecamatan

Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat

adalah kawasan langganan banjir. Penyebab

utama banjir di Dayeuhkolot adalah luapan air

Sungai Citarum. Secara geografis, kawasan ini

berada di pinggiran Sungai Citarum. Total luas

wilayah Desa Dayeuhkolot mencapai 97 hektare,

terdiri dari 14 RW dan 73 RT dengan jumlah

penduduk sekitar 15 ribu jiwa. Setiap musim

hujan, desa ini dipastikan tenggelam. “Seluruh

wilayah ini terendam banjir. Kadang air

sampai ke dada bahkan leher orang dewasa,”

kata Rokayah. Perempuan paruh baya itu

menambahkan, banjir bisa berlangsung berhari-

hari bahkan hingga dua pekan. Karenanya,

warga selalu bersiap-siap menghadapi banjir

begitu melihat ketinggian air di perkampungan

naik dengan cepat.

Irawan, warga Dayeuhkolot lainnya, menimpali,

jika terjadi banjir warga akan mengungsi ke

shelter (gedung pengungsian di Balai Desa).

Sebagian lagi, terutama yang memiliki rumah

dua lantai akan bertahan di rumah mereka.

“Ketika banjir biasanya warga akan teriak, ‘isi

ulang, isi ulang’. Lalu berkemas menyelamatkan

barang-barang dan segera mengungsi tempat

yang lebih aman,” tutur Irawan. Menurutnya,

walau curah hujan di Dayeuhkolot kecil, namun

jika di tempat lain terjadi hujan besar, tetap

saja terjadi banjir. Dalam keadaan banjir, yang

sering membantu warga adalah Tim SIBAT, BPBD

Kabupaten Bandung, dan unsur pemerintah

desa. “SIBAT melakukan evakuasi, menyiapkan

logistik, dan melakukan pendataan. Keberadaan

mereka sangat membantu di desa ini,”

ungkapnya.

Gedung PengungsianMenghadapi banjir yang tiap tahun

menghampiri, sebagian warga memaksakan

diri membangun rumah dua lantai. Namun, tak

semua warga mampu melakukannya. “Akhirnya,

kami dan PMI membangun gedung pengungsian

(shelter) di Balai Desa,” kata Yayan Setiana,

Kepala Desa Dayeuhkolot.

Tangguh Banjir Ala DayeuhkolotChairul Akhmad

Sungai Citarum yang melintasi Desa Dayeuhkolot. Luapan sungai ini merupakan penyebab utama banjir.

Page 63: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

63

Page 64: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

64

Yayan mengungkapkan, sebelumnya warga

korban banjir mengungsi di ruang serbaguna

di lantai dua Balai Desa. Namun karena

tempat yang tak lagi mencukupi, akhirnya

pemerintah dan warga berinisiatif membangun

gedung pengungsian di belakang Balai Desa.

Dengan dana sekitar Rp 400 juta, warga

bisa membangun gedung dua lantai dengan

ukuran sekitar 11 x 14 meter persegi. Gedung

pengungsian ini sengaja didesain tinggi karena

volume banjir terus meningkat setiap tahunnya.

“Kami membangun saat kondisi sedang hujan.

Jadi kami kejar-kejaran dengan banjir. Begitu

ada waktu kering sedikit, kami kebut lagi

pembangunannya,” tutur Yayan.

Yayan menerangkan, gedung pengungsian

ini merupakan bantuan dari PMI, Federasi

Internasional Perhimpunan Palang Merah dan

Bulan Sabit Merah (IFRC), Zurich Insurance,

dan Pemerintah Daerah. Ia tak menampik

jika kapasitas gedung pengungsian masih

belum memadai, namun keberadaannya

sangat membantu. Sebagian besar warga yang

mengungsi di sana adalah mereka yang kurang

mampu atau memiliki rumah hanya satu lantai.

Gedung pengungsian di belakang Kantor Desa Dayeuhkolot. Gedung ini dapat menampung sekitar 200 KK. Setiap kali banjir melanda, warga akan mengungsi ke tempat ini hingga beberapa hari.

Page 65: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

65

Ketika banjir besar terjadi pada Desember

2017 lalu, gedung pengungsian tersebut bisa

menampung hingga 60 KK atau sekitar 157 jiwa.

Pembangunan shelter ini dimulai pada Februari

2017 dan selesai pada bulan Juni 2017.

“Kadang warga mengungsi hingga belasan hari

bahkan satu bulan. Tergantung kapan surutnya

air. Desember 2017 lalu terjadi banjir besar.

Sebanyak 50 KK mengungsi di sini hingga 21

hari,” beber Yayan. Walau cukup memadai,

imbuh Yayan, namun gedung pengungsian tak

mampu menampung seluruh warga.

Selain diungsikan ke shelter, sebagian warga

juga diungsikan ke kantor kecamatan dan

kantor Koramil. Selain itu, ada juga warga

yang diungsikan ke Polsek dan masjid-masjid

berlantai dua.

Gerak Cepat SIBATSIBAT Dayeuhkolot termasuk pihak yang

terlibat aktif dalam penanggulangan bencana,

terutama evakuasi warga saat banjir melanda.

Anggota resmi SIBAT desa ini sekitar 30 orang,

namun yang aktif hanya 20-an orang. SIBAT

Dayeuhkolot terbentuk pada 2015 lalu, dan

Sebagian peralatan evakuasi milik SIBAT yang merupakan bantuan dari PMI

Page 66: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

66

telah berperan aktif di masyarakat. “Tanpa

diminta mereka sudah turun langsung ke

lapangan. Apalagi di sini rutin terjadi banjir.

Mereka paham apa yang harus dilakukan,”

sanjung Yayan.

Untuk memudahkan koordinasi, Pemerintah

Desa Dayeuhkolot memberikan fasilitas pada

SIBAT berupa ruangan yang cukup lega di

lantai dua bangunan Polindes Dayeuhkolot.

Di awal-awal, kata Yayan, peralatan SIBAT

memang seadanya. Namun setelah dibantu

PMI, peralatan dan fasilitas mereka mulai

mencukupi. Yayan bersyukur, walau desanya

rutin ‘disapa’ banjir, namun tak pernah

menyebabkan korban jiwa. Ia juga berharap

semoga di kemudian hari tak ada korban jiwa

akibat banjir. “Makanya kami harus tanggap

dan cepat melakukan proses evakuasi. Untuk

menghindari jatuhnya korban jiwa.”

Komandan SIBAT Dayeuhkolot Puji Syaiful

Malik menuturkan, SIBAT dibentuk pada

2015. PMI Kabupaten Bandung mengundang

warga Dayeuhkolot untuk mengikuti pelatihan

penanggulangan bencana. “Materi pelatihannya

cukup banyak. Di antaranya pemetaan

kawasan, pengenalan bencana, pendataan,

dan lain-lain. Tidak hanya teori tapi juga

praktik di lapangan,” jelas Puji. Sekitar

puluhan warga dari berbagai elemen seperti

PKK, Karang Taruna, maupun kaum muda

mengikuti pelatihan ini. Dayeuhkolot memang

membutuhkan suatu organ kemasyarakatan

yang mengurus soal kebencanaan.

Setelah terbentuk secara resmi, SIBAT

Dayeuhkolot dilengkapi sejumlah peralatan

evakuasi seperti perahu, pelampung, dan

fasilitas dapur umum. “Ada beberapa faktor

yang menyebabkan banjir di Dayeuhkolot. Di

antaranya intensitas hujan yang cukup besar,

pendangkalan Sungai Citarum, dan sampah.

Kita sering kemasukan air yang bercampur

sampah dan limbah,” tutur Puji. Banjir yang

terjadi pada Desember 2017 lalu disebut Puji

masih merupakan ‘pembukaan’. Biasanya banjir

besar terjadi pada bulan Februari. Berbekal

pengetahuan dan pengalaman menghadapi

banjir, SIBAT bersama pemerintah desa dan

elemen lain akan berupaya semaksimal mungkin

meminimalkan terjadinya korban jiwa.

Yayan Setiana pun mengapresiasi kerja-

kerja yang dilakukan SIBAT. Menurut dia,

peran SIBAT di Dayeuhkolot sangat baik dan

terorganisir. Alat-alat pendukung evakuasi yang

mereka miliki kini cukup memadai. Tinggal

penyempurnaan di lapangan saja. Bahkan

gedung pengungsian di Dayeuhkolot cepat

berdiri karena peran dan bantuan relawan

SIBAT. Ke depan, Yayan berharap gedung

pengungsian ini akan dilengkapi dengan

fasilitas penunjang kesehatan. Pihaknya juga

akan meminta kepada instansi terkait untuk

membantu meningkatkan kemampuan dan

sarana pendukung SIBAT.

“Bicara banjir tidak hanya sekali dua kali,

tapi akan terus terjadi. Karena itu, kita tetap

meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi

bencana. Selama Sungai Citarum tidak diapa-

Page 67: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

67

apakan, kita akan tetap kebanjiran,” tegas

Yayan. Wilayah Dayeuhkolot merupakan

kawasan paling rendah di Kabupaten Bandung.

Ibarat cekungan mangkok, Dayeuhkolot

adalah dasarnya. Oleh sebab itu, kata Yayan,

pihaknya selalu berupaya mempersiapkan diri

menghadapi banjir maupun pasca banjir.

Banjir terbesar yang pernah melanda

Dayeuhkolot terjadi pada Februari 2015, di

mana ketinggian air mencapai tiga meter dari

permukaan tanah. Rumah warga yang berlantai

satu dipastikan tenggelam. Saat itu, peralatan

evakuasi seperti perahu masih terbatas. Di lain

pihak, volume air terus meningkat hingga ke

atap rumah warga. Akhirnya sebagian warga

menjebol plafon dan genteng, lalu bertahan di

atap sembari menunggu proses evakuasi.

Pemerintah mulai tingkat Desa hingga Provinsi

juga BPBD, Dinas Sosial termasuk PMI berupaya

meminimalkan terjadinya korban. Sebab, tak

mungkin merelokasi warga ke tempat lain.

“Kami mempersiapkan proses evakuasi, logistik,

dapur umum dan penanganan pasca banjir.

Kami tak punya kemampuan untuk menolak

banjir. Yang bisa dilakukan adalah manajemen

penanganannya,” jelas Yayan.

Berkat kesigapan dan ketahanan dalam

menghadapi banjir, Desa Dayeuhkolot

ditabalkan sebagai ‘Desa Percontohan Edukasi

Banjir’.

Program CFRPengendalian banjir adalah tugas multi sektor,

tak hanya kewajiban satu dua pihak saja. Dalam

hal penanganan banjir di Dayeuhkolot, PMI

Kabupaten Bandung ikut berkiprah. Keterlibatan

PMI di Dayeuhkolot tersebut merupakan bagian

dari program Community Flood Resilience

(CFR), sebuah kolaborasi antara PMI, IFRC,

Zurich Insurance, dan Pemerintah Daerah.

Wakil Ketua PMI Kabupaten Bandung Suparman

menyatakan, sebenarnya program untuk

membangun masyarakat tangguh banjir (CFR)

ini dilakukan di tiga daerah aliran sungai (DAS),

yakni Citarum, Ciliwung dan Bengawan Solo.

Kebetulan Sungai Citarum berada di Kabupaten

Bandung. Dan yang rawan banjir di kawasan

Citarum adalah Dayeuhkolot. Maka digagaslah

masyarakat tangguh banjir agar mereka mampu

menghadapi bencana banjir.

“Targetnya masyarakat itu bisa menghadapi

banjir bahkan bisa mendeteksi lebih dini

terjadinya banjir. Sehingga mereka bisa

mempersiapkan diri menghadapinya,” kata

Suparman.

Banjir memang tak bisa dihindari, demikian

pula relokasi warga Dayeuhkolot juga sesuatu

yang sulit dilakukan. Karenanya, menurut

Suparman, domain PMI adalah membentuk

masyarakat yang tangguh banjir. Selain

Dayeuhkolot, program CFR ini juga berjalan

di dua desa lainnya, yakni Desa Citeureup,

Kecamatan Dayeuhkolot dan Desa Bojongsoang,

Kecamatan Bojongsoang. Di tiga desa itu

PMI membentuk tim siaga bencana berbasis

masyarakat (SIBAT). “Masing-masing 30 orang

di tiap desa. Jadi dari tiap desa kita latih 30

orang. Materinya macam-macam, mulai dari

Page 68: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

68

deteksi dini hingga penanggulangan bencana,”

jelas Suparman.

SIBAT kemudian membentuk posko yang

dilengkapi berbagai fasilitas yang dibutuhkan.

Mulai dari pelampung, perahu, hingga peralatan

dapur umum. Selain itu, masyarakat juga

membutuhkan tempat pengungsian, maka

dibangunlah gedung pengungsian dua lantai di

atas lahan seluas 151 meter persegi. Jika tidak

terjadi banjir, gedung tersebut dapat digunakan

untuk berbagai kegiatan lainnya seperti

pertemuan dan pelatihan.

Untuk sementara ini, terkait penggunaan

gedung sesuai dengan berita acara bahwa

sepenuhnya pengelolaan dan pemanfaatan

gedung diserahkan kepada pihak desa. Fungsi

utamanya tetap sebagai tempat pengungsian.

Peran PMI dalam pengelolaan gedung tersebut

adalah dalam fungsi monitoring.

Terkait kegiatan PRB Yang dilakukan oleh PMI

beserta SIBAT, selain memaksimalkan peran

posko, anggota SIBAT juga terlibat dalam

kegiatan kegiatan yang diinisiasi baik oleh pihak

desa, lembaga atau instansi lain. Misalnya,

bersih bersih lingkungan dan sungai, serta

sosialisasi tentang pengelolaan sampah.

Saat ini Desa Dayeuhkolot sedang menerapkan

dan membuat peraturan terkait pemilahan

sampah kepada masyarakat. Dengan aturan

setiap warga diwajibkan untuk memisahkan

dan mengelompokkan sampah sebelum diambil

oleh petugas sampah. Apabila masyarakat tidak

mengelompokkan sampahnya, maka petugas

tidak akan mengambil sampah tersebut dan

warga akan diberikan sanksi oleh pihak desa.

Jenis sanksinya berbentuk sanksi administrasi.

Sampah yang dipisahkan dari masing-masing

warga akan diolah. Tahun ini pihak Desa

Dayeuhkolot akan membangun tempat

pembuangan sampah seperti sampah organik

yang dijadikan kompos dan biogas.

Walau belum terbentuk Peraturan Desa (Perdes)

terkait penanganan banjir ini, namun menurut

Suparman, masyarakat Dayeuhkolot dapat

dikatakan sudah tangguh menghadapi banjir.

Mereka telah memiliki Standar Operational

Procedure (SOP) sendiri, yang tinggal

diformalkan saja menjadi Perdes. “Warga

sebenarnya berharap juga ada Perdes tersebut

agar penanganan bencana menjadi lebih efisien

dan efektif. Walau begitu, dalam penilaian

saya, program CFR di Dayeuhkolot sudah

berhasil,” ungkap Suparman.

Keberhasilan ini tercapai berkat partisipasi aktif

masyarakat, keterlibatan pemerintah mulai

tingkat desa hingga provinsi, dan kesiapsiagaan

SIBAT dalam membantu warga. “Kepala Desa

Dayeuhkolot berhasil memainkan peran sesuai

tugas dan fungsinya sehingga proyek ini

berjalan lancar,” pungkasnya.

Membangun KekeluargaanKetua Markas PMI Kabupaten Bandung Lala

Jalaludin menambahkan, program CFR yang

Page 69: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

69

Warga Desa Dayeuhkolot tengah bercengkrama di sebuah rumah.

Page 70: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

70

Papan nama Desa Edukasi Banjir di Desa Dayeuhkolot.

Page 71: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

71

dijalankan di Dayeuhkolot sebenarnya berbasis

kekeluargaan. Berbeda dengan program-

program PMI di tempat lain. “Jadi kami

mengejar kekeluargaannya dulu, baru diikuti

program. Jika sudah kena chemistry-nya, maka

apa pun program yang dijalankan akan diterima

warga,” ujarnya.

Menurut Lala, jika membangun program

terlebih dulu akan menimbulkan hal yang

kurang pas. Begitu program selesai, maka

semua akan selesai. Lain halnya jika

membangun kekeluargaan lebih dulu. Walau

program telah selesai namun masyarakat masih

tetap terlibat dalam kegiatan lainnya. “Inilah

yang kita terapkan. Walau kita telah closing

program CFR ini pada 31 Desember 2017 lalu,

namun kita tetap menjalin silaturahmi. Seakan-

akan programnya belum closing (berakhir),”

kata Lala.

Ia menambahkan, beruntung suasana

kekeluargaan di Dayeuhkolot—baik antara KSR,

PMR, relawan, maupun aparat desa—telah

berjalan baik. Demikian pula semua pihak

di Kabupaten Bandung saling mendukung

dalam pelaksanaan program CFR. “Saya sering

katakan kepada relawan, jika saya kerja

tanpa didampingi pengurus atau staf PMI,

tak masalah. Tapi jika saya ditinggalkan oleh

relawan, maka saya akan kelabakan,” ujarnya.

Untuk menjaga semangat relawan tetap tinggi

dalam melakukan tugas-tugas kemanusiaan,

PMI Kabupaten Bandung selalu memberikan

reward (penghargaan). Bukan dalam bentuk

materi atau uang, tapi berupa pelatihan dan

pertemuan dengan mereka. “Ini adalah salah

satu cara menjaga keharmonisan,” kata Lala.

PMI Kabupaten Bandung juga kerap mengundang

para relawan untuk sharing atau berbagi

informasi terkait program-program yang

dilakukan di Dayeuhkolot. PMI juga mengajak

SIBAT mengikuti Jumbara di Kabupaten

Bandung. Ini termasuk cara-cara ‘mengikat’

relawan (SIBAT) agar tetap semangat mengabdi

di masyarakat. Dengan demikian, penabalan

Dayeuhkolot sebagai desa tangguh banjir, tak

sekadar slogan belaka.*

“Saya sering katakan kepada relawan, jika saya kerja tanpa didampingi pengurus atau staf PMI, tak masalah. Tapi jika saya ditinggalkan oleh relawan, maka saya akan kelabakan,”

Page 72: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

72

DAFTAR SINGKATANPMI : Palang Merah IndonesiaSIBAT : Siaga Bencana Berbasis MasyarakatOPD : Organisasi Perangkat DesaPERTAMA : Pengurangan Risiko Terpadu Berbasis MasyarakatMang-EC : Mangrove Education CenterDLH : Dinas Lingkungan HidupPerdes : Peraturan DesaPosmet : Pos PengamatPokwasmas : Kelompok Masyarakat PengawasBPI : Bimasena Power IndonesiaMoU : Memorandum of UnderstandingTNI : Tentara Nasional IndonesiaPOLRI : Kepolisian Republik IndoensiaPemkab : Pemerintah KabupatenMusrenbangdes : Musyawarah Perencanaan Pembangunan DesaPRB : Pengurangan Risiko BencanaTDB : Tanggap Darurat BencanaBPBD : Badan Penanggulangan Bencana DaerahDinkes : Dinas KesehatanFPRB : Forum Pengurangan Risiko Bencana

Page 73: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

73

DAFTAR SINGKATAN

IFRC : International Federation of Red Cross and Red Crescent SocietiesDAS : Daerah Aliran SungaiPALAWIJA : Pencinta Alam Wilayah BumijawaBKRK : Bahaya Kerentanan Risiko KapasitasSSB : Sekolah Siaga BencanaGRC : German Red CrossKBBM : Kesiapsiagaan Bencana Berbasis MasyarakatSOP : Standard of ProcedurWA : WhatsAppPMR : Palang Merah RemajaSAR : Search and RescueKK : Kepala KeluargaMDPL : Meter Diatas Permukaan LautMCK : Mandi Cuci KakusPDAM : Perusahaan Daerah Air MinumRAPRB : Rencana Aksi Pengurangan Risiko BencanaPSTBM : Pengelolaan Sampah Terpadu Berbasis MasyarakatIPB : Institut Pertanian BogorUSAID : US Agency for International DevelopmentMusrembangkel : Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan Kelurahan

Page 74: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

74

SIBAT 3S : Siaga Bencana Berbasis Masyarakat Semanggi, Sangrah, dan SewuCFR : Community Flood ResiliancePPWS : Projek Pengembangan Wilayah SungaiDPK : Dana Pembangunan KelurahanKoramil : Komando Rayon MiliterPolsek : Kepolisian SektorPolindes : Pondok Bersalin DesaPKK : Pembinaan Kesejahteraan KeluargaKSR : Korps Sukarela

Page 75: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

75

Page 76: 7 kisah tangguh - rcrc-resilience-southeastasia.org file7 kisah tangguh 6 Salam Kemanusiaan, Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai Perhimpunan Nasional di Indonesia telah bekerja selama

7 kisah tangguh

76