37

Kisah-Kisah di Balik Jeruji

  • Upload
    others

  • View
    33

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Kisah-Kisah di Balik Jeruji
Page 2: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

Kisah-Kisah di Balik Jeruji

Page 3: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

Sanksi Pelanggaran Pasal 113Undang-Undang No. 28 Tahun 2014 Tentang Hak Cipta

1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah).

2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pen-cipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggu-naan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara pal-ing lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

3. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pen-cipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf e, dan/atau huruf g untuk Penggu-naan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 4 (empat) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).

4. Setiap Orang yang memenuhi unsur sebagaimana dimaksud pada ayat (3) yang dilakukan dalam bentuk pembajakan, dip-idana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat miliar rupiah).

Page 4: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

Koko, dkk

SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

Kisah-Kisah di Balik Jeruji

Page 5: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

Kepak Sayap yang Tertunda(Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Penulis: Koko, dkk

Penyunting: Ihan Nurdin | Hayatullah Pase

Perancang sampul dan isi: Fadhil Asqar

Pracetak dan Produksi:SYIAH KUALA UNIVERSITY PRESS

Penerbit:Syiah Kuala University Press Jl. Tgk. Chik Pante Kulu No. 1 Kopelma Darussalam, Kec. Syiah Kuala, Banda Aceh, Aceh 23111Telp: 0651 - 8012221

Surel: [email protected]@unsyiah.ac.id

Website:http://www.unsyiahpress.unsyiah.ac.id

Edisi: I

Cetakan Pertama, 2020viii + 72 (13,5 X 20)

Anggota IKAPI 018/DIA/2014Anggota APPTI 005.101.1.09.2019

Dilarang keras memfotokopi atau memperbanyak sebagian atau seluruh buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.

ISBN: 978-623-264-055-9E-ISBN: 978-623-264-054-2

Page 6: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

iiiKepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

KATA PENGANTAR

Buku Kepak Sayap yang Tertunda berisi sajak-sajak dan cerita istimewa dari anak-anak yang juga istimewa. Buku ini berisikan kumpulan cerita dan puisi hasil goresan pena anak-anak binaan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Banda Aceh. LPKA merupakan tempat untuk membi-na anak berhadapan dengan hukum setelah mereka melaku-kan suatu kesalahan di mata hukum.

Dalam menjalani kesehariannya di LPKA, seorang anak didik pemasyarakatan (Andik Pas) mendapatkan berbagai macam program pembinaan, salah satunya program literasi menulis cerpen dan puisi. Cerpen dan puisi ini ditulis di balik wisma hunian (sel) pada sore atau malam hari. Ketika angin malam berembus menusuk tulang atau cahaya surya yang mulai memudar hendak tenggelam.

Buku ini merupakan jelmaan perasaan dan isi hati para Andik Pas LPKA Banda Aceh. Melalui buku ini publik akan tahu seperti apa rasanya menjalani hari-hari menanti kebe-basan, hari-hari tidak dapat berkumpul bersama ayah bunda, hari-hari tanpa mengetahui kabar adik kakak, dan tanpa nik-matnya merasakan masakan ibu tercinta.

Membaca buku ini memberikan pandangan baru men-genai cara membina anak-anak yang melakukan tindak pi-dana kriminal. Status LPKA Banda Aceh sebagai satu-satun-ya penjara tanpa pagar keliling di Indonesia, bahkan mungkin di dunia, menjadikan tantangan tersendiri bagi para pembina seperti sang penulis. Oleh karenanya, ada satu kalimat suci yang ditanamkan kepada para pembina/petugas pemas-yarakatan LPKA Banda Aceh, yakni jangan rantai kaki dan

Page 7: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

iv Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

tangannya, tetapi rantailah hatinya. Ketika hatinya sudah berhasil kita rangkul, maka dipersilakan pun mereka tidak akan mau lari dari tempat ini.

Dengan diterbitkannya buku ini, diharapkan dapat men-jadi motivasi dan pengingat bagi semua Andik Pas di LPKA seluruh Indonesia bahwa tidak ada harapan yang hilang. Semua yang telah terjadi merupakan cara Allah menjaga ka-lian dari jalan yang mungkin lebih buruk lagi. Jadikanlah pen-galaman dan sajak-sajak ini sebagai penguat untuk kembali menjadi anak Indonesia yang kreatif, cerdas, dan penuh rasa percaya diri mencintai tanah air.

Bagi para pembina/petugas sendiri patut kita berikan apresiasi sebesar-besarnya. Komitmen, dedikasi, dan per-juangan mereka semua untuk terus mengasah dan memban-tu memublikasikan hasil kreativitas Andik Pas patut diberikan kredit, khususnya dari saya yang selama masa tugas telah memimpin beberapa lembaga pemasyarakatan, rumah tah-anan, hingga saat ini LPKA Kelas II Banda Aceh.

Dengan dukungan dan para stakeholder, pembina/petu-gas pemasyarakatan telah terus mencoba tanpa lelah dan mengenal waktu, untuk mendukung dan membantu mem-perkenalkan hasil karya Andik Pas LPKA Banda Aceh kepada seluruh masyarakat. Baik itu tingkat nasional maupun inter-nasional. Dukungan komunitas kreatif mahasiswa dan pemu-da Aceh juga menjadi pemicu bagi pembina/petugas untuk terus mengembangkan kapasitas diri agar mampu membina anak titipan bangsa untuk tetap berpikir positif dalam men-yongsong masa depan.

Terbitnya buku ini diharapkan mampu mengubah pan-dangan masyarakat terhadap citra buruk yang secara tidak langsung melekat pada diri Andik Pas sebagai pelaku keja-hatan. Semoga buku ini juga dapat menjadi bekal bagi Andik

Page 8: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

vKepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Pas LPKA Banda Aceh maupun LPKA lain di seluru Indone-sia, agar dapat terus menuliskan dan mengeluarkan kemam-puan dan kreativitas terbaik mereka. Dengan begitu, dapat memberikan manfaat hingga nantinya kembali ke tengah masyarakat.

Ridha AnsariKepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Banda Aceh

Page 9: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

vi Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Page 10: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

viiKepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................iiiDAFTAR ISI ..................................................................................vii

Dari Ruang Terbatas untuk Indonesia .........................................1Tak Terbatas .................................................................................7Di Balik Jeruji Besi ........................................................................9Kepakan Sayap yang Tertunda .................................................15Ruang Terbatas ..........................................................................25Kutemukan Petunjuk di Dalam Penjara ....................................27Pedihnya Hidup di Balik Jeruji Besi ...........................................33Orang-orang yang Terpilih ..........................................................35Keterbatasan Mimpi ...................................................................39Indahnya Cobaan Tuhan ...........................................................41Pintu Tobat ..................................................................................45Tak Terbatas ...............................................................................51Bangkitnya Semangat Baru .......................................................53Tak Terbatas ...............................................................................61Kisah Hidup Seorang Narapidana .............................................63Tak Terbatas ...............................................................................71

Page 11: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

viii Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Page 12: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

Dari Ruang Terbatas untuk Indonesia

Oleh Arul

1Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Page 13: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

2 Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

ANGGIL saja aku Arul. Anak kedua dari tiga bersaudara dan dilahirkan pada 4 April 2002 silam. Kedua orang tuaku mengajar-kanku sopan santun dan saling memban-tu satu sama lain. Dulu aku bersekolah di salah satu sekolah menengah atas di Kota

Sinabang. Di sana aku mempunyai banyak teman yang baik dan ramah, mereka juga sering membantuku saat aku kesu-litan.

Aku juga banyak mendapatkan prestasi dan nilai yang bagus sehingga orang tuaku bangga kepadaku. Aku juga ser-ing membantu kedua orang tuaku berkebun, pagi hari aku bangun tepat waktu untuk membersihkan rumah, kemudian mandi untuk pergi ke sekolahku yang bagus.

Tiba di sekolah, lalu bersama teman-teman menuju ke-las untuk mengikuti proses belajar mengajar bersama guru. Di sana banyak sekali karya-karya indah yang ingin kusam-paikan. Aku ingin menempuh cita-citaku sampai setinggi lan-git supaya aku jadi orang sukses dan bisa membantu satu sama lain.

Namun, aku tidak akan lupa suatu hari di dalam hidup-ku. Hari itu, seperti biasa pada pukul 13.45 WIB aku pulang ke rumah dengan menaiki sepeda motorku yang keren. Da-lam perjalanan aku melewati seorang gadis cilik yang se-dang menuju ke rumahnya. Setelah tiba di rumah, aku turun dari motor dan mengetuk pintu sebelum masuk dan segera menyalami kedua orang tuaku. Usai mengganti pakaian aku langsung makan bersama kedua orang tuaku. Siapa sangka, itulah terakhir kali aku makan bersama keluargaku.

Setelah makan siang, aku pergi ke rumah temanku, se-but saja namanya Faizal. Rupanya Faizal sedang tidak di ru-mah. Menurut penuturan adik perempuanya, Faizal sedang

P

Page 14: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

7Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Tak Terbatas

Oleh Arul

Page 15: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

9Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Di Balik Jeruji Besi

Oleh Odi

Page 16: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

10 Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

wal perubahanSAYA biasa dipanggil Odi dan berasal

dari Aceh Barat. Saat ini saya menjadi salah satu penghuni Lembaga Pembinaan Khu-sus Anak (LPKA) Kelas II B Banda Aceh. Sebelumnya saya berstatus sebagai pela-

jar tapi sekarang saya berstatus sebagai narapidana karena terlibat sebuah masalah sehingga harus berurusan dengan hukum.

Sore ini saya sedang berdiri di depan LPKA Banda Aceh setelah sebelumnya menempuh perjalanan berjam-jam dari Lapas Meulaboh ditemani oleh beberapa anggota jaksa hu-kum. Saya pun mengeluarkan satu batang rokok untuk diisap sambil menunggu pintu masuk dibuka. Mungkin kelihatan ku-rang sopan, tapi apa daya, saya sudah terlalu terbiasa den-gan ini semua.

Setelah hampir 30 menit menunggu di depan, tiba-tiba saya melihat pintu yang mulai terbuka sedikit demi sedik-it hingga keluarlah seorang petugas yang berbadan tegap. Petugas tersebut langsung menghampiri jaksa yang sedari tadi juga ikut menunggu. Mereka kemudian berjabat tangan dan berbincang-bincang. Saya masih terlalu sibuk dengan sebatang rokok sambil memainkan telepon genggam yang tidak pernah lepas dari pantauan saya. Dalam keheningan kemudian ada yang menepuk pundak saya dari belakang, dengan perasaan kaget saya langsung melihat ke belakang ternyata itu adalah jaksa saya sendiri.

“Hei Odi, dari tadi dipanggil kenapa tidak respons?”“Hehehe maaf, Pak, saya fokus dengan game saya

saja, Pak.” “Kamu ini asyik main game aja, nggak di jalan, di mobil,

kerjaan nge-game mulu.”

A

Page 17: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

15Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Kepakan Sayap yang Tertunda

Oleh Koko

Page 18: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

16 Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

malam terang

langit bersih tak tersaput awan

bintang tumpah mengukir angkasa membentuk ribuan

formasi

angin malam membelai rambut

lembut

menyenangkan

menelisik

bernyanyi di sela-sela kuping

Membuat teringat akan kenangan-kenangan

yang hanya akan membuatku selalu menyesali akan di-

riku yang dahulu

Aku duduk menatap hamparan sawah, sesekali tatapan berpindah pada sekumpulan pegawai sipir yang duduk pas di depanku. Sesekali mereka terlihat tertawa berbarengan. Aku dulu seperti mereka juga pikirku, menghabiskan banyak wak-tu bersama teman-teman dengan riang gembira. Aku akan bercerita tentang penjara, tempat orang-orang yang salah ditampung. Cerita mengharukan ini bermula dari masa rema-jaku yang seharusnya menjadi masa yang begitu indah.

Masa Saat Pemahaman Hidup Mulai Dibentuk Dari jendela depan salah satu wisma di LPKA ini,

kalian bisa melihat dengan jelas pemandangan jalan besar

Page 19: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

25Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Ruang Terbatas

Oleh Balia

Page 20: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

27Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Kutemukan Petunjuk di Dalam Penjara

Oleh Jon

Page 21: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

28 Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

AYA sempat merasakan menghuni sel tah-anan dewasa di kantor polisi. Penghunin-ya ada yang peduli dan tidak pada saya. Meskipun saya merasa sangat takut tetapi saya berusaha untuk tidak memedulikann-ya. Salah satu penggalan kejadian ini sep-

ertinya perlu saya ceritakan. Pernah suatu kali ketika saya akan duduk, seorang tahanan dewasa yang tadi terlihat se-dang mengobrol dengan sesamanya tiba-tiba menghampiri saya dan langsung melayangkan tinjuan ke wajah saya. Saya hanya pasrah tidak bisa berbuat apa-apa. Padahal rasa sakit di tubuh saya karena pukulan polisi sebelumnya belum lagi hilang, saya sudah mendapatkan “hadiah” berupa tonjokan dari seorang tahanan. Saat itu saya rasanya benar-benar in-gin menangis dan menjerit sekuat-kuatnya.

Selama saya ditahan di kantor polisi, tidak ada kegia-tan yang bisa dilakukan selain makan dan mandi. Keesokan harinya, seperti biasa ketika lonceng berbunyi kami para tah-anan bersiap-siap berbaris dengan rapi untuk menghitung apel, setelah itu kami selalu mendengar arahan dari polisi.

Di hari selanjutnya setelah berkas-berkasku selesai saya dibawa ke LPKA dan di sana saya mendapatkan pem-binaan selama masa tahanan. Awalnya saya grogi jumpa dengan teman-teman baru tapi pada akhirnya mereka semua baik pada saya dan kami saling sapa. Saya langsung men-genalkan diri kepada mereka. Malam harinya mereka men-gajak saya salat berjemaah, dilanjutkan dengan mengaji dan makan bersama. Setelah selesai makan kami saling bercerita dan aku pun menceritakan persoalanku. Begitu juga sebali-knya.

Ketika malam sudah larut kami semua tidur dan beristi-rahat. Di pagi hari para pegawai membangunkan kami untuk

S

Page 22: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

33Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Pedihnya Hidup di Balik Jeruji Besi

Oleh Jon

Page 23: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

35Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Orang-orang yang Terpilih

Oleh Abang

Page 24: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

36 Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

AYA dibawa dari Kabupaten Bireuen ke LPKA Kelas II B Banda Aceh ini pada 26 Januari 2018. Sampai di sana saya merasa sangat rindu pada keluarga, terlebih pada ibu yang telah melahirkan saya. Yang ada di pikiran saya saat itu hanyalah harapan agar

ibu mengunjungi saya yang sekarang sudah berada di kota lain. Besoknya saat ada kesempatan menghubungi keluarga, saya pun berbicara pada ibu.

“Mak, kapan Mamak mau datang ke sini?” “Besok Mamak akan datang,” jawabnya dari seberang.“Jangan lupa bawa kakak dan adik ya, Mak,” pintaku.“Baik,” jawab Mak lagi.Esoknya saya bangun tidur pukul delapan pagi. Saya

menunggu kedatangan Mamak hingga pukul sembilan teta-pi belum ada tanda-tanda akan datang. Saya bertanya-tan-ya di dalam hati, kenapa Mamak belum datang juga. Namun tak lama kemudian seorang petugas menghampiri saya dan memberitahu ada yang berkunjung.

“Kamu pakai baju sekarang dan datang ke pondok kare-na kamu ada kunjungan,” kata petugas tersebut.

“Baik, Pak. Saya akan segera ke sana, terima kasih, Pak,” jawab saya.

“Sama-sama.”Setelah berkemas-kemas saya menemui Mamak dan ia

langsung mencium dan menanyakan keadaan saya sambil menangis.

“Gimana keadaanmu, Nak?“Alhamdulillah baik, Mak”.“Gimana di sini enak, nggak?“Lumayanlah, Mak,” jawab saya.“Nak, ini sudah jauh jadi Mamak nggak bisa datang

S

Page 25: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

39Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Keterbatasan Mimpi

Oleh Didin

Page 26: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

41Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Indahnya Cobaan Tuhan

Oleh Yakuza

Page 27: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

42 Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

AYA Yakuza (jangan bayangkan ini nama sindikat kejahatan di Jepang). Saya anak bungsu dari tiga bersaudara yang dilahirkan pada 9 September 1999 di Aceh Jaya. Se-jak kecil bisa dibilang saya anak yang nakal, tetapi itu bukan kesalahan orang tua saya

dalam mendidik saya. Buktinya kakak saya tumbuh menjadi anak yang sangat patuh dan berbakti kepada orang tua. Di sekolah pun dia menjadi salah satu murid yang berpresta-si dan selalu membanggakan orang tua. Namun lain halnya dengan saya yang selalu mengabaikan perkataan orang tua dan selalu bermain-main. Jangankan berprestasi di sekolah, terkadang sekolah pun saya tidak masuk alias membolos.

Seiring berjalannya waktu, sekolah pun mulai terabaikan dan saya mulai terpengaruh dengan dunia kelam dan per-gaulan bebas yang buruk. Sejak kelas I SMP saya mulai mengenal rokok hingga tak lama kemudian saya terjerumus dalam dunia narkotika karena terpengaruh ajakan teman. Di situlah bisa dikatakan awal dari kehidupan buruk saya. Saya mulai berani melawan orang tua dan mengupayakan segala cara demi bisa menikmati kesenangan sesaat itu.

Singkat cerita, pada suatu malam saya sedang asyik duduk bersama teman. Tiba-tiba datanglah 12 orang polisi berseragam lengkap yang tujuannya untuk menangkap ses-eorang pengedar narkoba di daerah tersebut. Namun salah seorang teman melaporkan kepada polisi agar menggere-bek saya, tanpa saya sadari salah seorang di antara mereka langsung menodongkan senjata ke arah saya. Sementara yang lainnya menggeledah saya dan mendapatkan secuil narkoba dalam kantong celana saya. Narkoba itu untuk saya konsumsi sendiri.

Selanjutnya kedua tangan saya diborgol dan dibawa

S

Page 28: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

45Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Pintu Tobat

Oleh Dick

Page 29: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

46 Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Apa yang telah aku lakukan ….“Aku tidak melakukan apa pun, Dick”. Remaja tanggung berumur belasan ta-

hun itu menyeringai merasa tidak berdosa karena diberikan namanya pintu tobat yang indah untuk Dick.

Pada suatu hari, Dick dan teman-temannya dipindah-kan ke LPKA untuk menjalankan pembinaan yang cukup baik untuk mereka. Pada saat Dick di LPKA dia masih san-gat malu mengobrol bersama Bapak dan Ibu, karena dalam pikiran Dick mereka sangat kejam. Ternyata apa yang dip-ikirkan oleh Dick salah, pada nyatanya mereka sangat men-yayangi Dick, Bapak dan Ibu juga mengajarinya membaca dan mengaji bersama.

Dick berpikir tidak ada satu orang pun yang sayang padanya, tapi ternyata masih banyak orang yang men-yayanginya. Saat Dick memasuki lingkungan LPKA, ia san-gat senang. Di sana pemandangannya sangat indah, tidak seperti penjara lain yang dikelilingi oleh tembok yang tinggi, di LPKA yang terlihat adalah persawahan yang indah.

Kemudian Dick menuju ke wisma untuk meletakkan ba-rang yang dibawanya tadi. Sesampainya di depan wisma, Dick melihat pintu masuknya hanya jeruji kecil, tidak seperti jeruji yang kemarin dilihatnya. Lalu Dick pun berpikir bahwa, “Di sinilah aku bertaubat untuk mengubah diriku menjadi leb-ih baik lagi.”

Dick pun mulai melangkah menuju kamarnya yang tel-ah ditunjuk oleh bapak-bapak (baca: sipir) penjaga. Setelah itu mereka kembali menutup pintu sehingga Dick dan teman-temannya yang lain bisa menyusun barang bawaan mereka masing-masing. Setelah selesai, mereka makan ber-sama sambal bercerita tentang pengalaman masing-masing.

A

Page 30: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

51Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Tak Terbatas

Oleh Afi

Page 31: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

53Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Bangkitnya Semangat Baru

Oleh Abu

Page 32: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

54 Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

AMA saya Abu. Saya berasal dari Bireuen dan lahir pada 2 Agustus 2001 silam. Saya suka musik dan bercita-cita menjadi seorang mekanik. Awalnya hidup saya berjalan nor-mal hingga akhirnya sekarang saya menjadi seorang narapidana. Saya memiliki masalah

yang sangat serius sehingga terpaksa berurusan dengan aparat kepolisian setempat dan siap untuk mempertanggungjawabkan masalah yang sudah saya perbuat.

Hari ini, tanggal 1 Agustus 2018 merupakan hari pertama saya menginjakkan telapak kaki dan hari pertama saya terkurung di balik jeruji besi setelah sebelumnya ditangani dan diproses di kantor polres setempat. Saat saya sedang berjalan ke arah pos untuk melepaskan ikatan borgol di tangan saya, semua pandan-gan mereka tertuju kepada saya. Dari situ saya mulai berpikir kata-kata yang pernah saya dengar dari orang-orang bahwa “penjara itu kejam”. Setelah mengingat kata-kata tersebut, ti-ba-tiba perasaan saya menjadi tidak karuan, akan tetapi saya tetap berusaha tegar dan menerima apa pun risikonya sesuai dengan apa yang telah saya perbuat. Setelah lama berjalan dan melewati segala pemeriksaan, akhirnya tibalah saya di sebuah kamar yang sudah ditentukan. Selesai meletakkan barang dan peralatan, tiba-tiba saya didatangi oleh seorang pemuda yang sangat gagah. Badannya tegap, tinggi, besar dan seram.

“Siapa namamu?” tanya pemuda itu.“Abu, Bang,” jawab saya dengan cepat dan badan terasa

gemetar.“Dari mana kamu berasal?”“Bireuen, Bang,” jawab saya sambil menyebutkan alamat

rumah saya.“Hah?! Di dekat mananya rumah kamu?” Pemuda itu terlihat kaget dengan jawab saya dan membuat

N

Page 33: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

61Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Tak Terbatas

Oleh Afi

Page 34: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

63Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Kisah Hidup Seorang Narapidana

Oleh Anda

Page 35: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

64 Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

ama saya Anda. Saya lahir pada 24 Septem-ber 2002 dan berasal dari Kabupaten Nagan Raya. Saya suka sepak bola dan bercita-cita menjadi pengusaha. Dulunya semua terasa biasa saja hingga akhirnya saya menjadi seo-rang narapidana seperti saat ini. Saya memiliki

masalah yang cukup serius hingga berurusan dengan polisi dan kini harus mempertanggungjawabkan masalah yang telah saya perbuat tersebut.

Tanggal 27 November 2018 adalah hari pertama saya menginjakkan kaki dan sekaligus menjadi hari pertama saya ter-kurung di balik jeruji besi. Hari itu juga saya dibawa ke Lapas Kelas II Meulaboh. Sesampai di sana saya pun dibawa menuju suatu pos dan di saat yang bersamaan saya melihat seorang laki-laki yang tak asing lagi bagi saya, yakni abang sepupu saya sendiri yang terjerat kasus narkoba. Saat itu saya langsung di-geledah dan kemudian saya dibawa menuju sebuah kamar yang menjadi tempat tinggal saya sebelum dipindahkan ke LPKA Ban-da Aceh.

Pada saat yang sama, tiba-tiba datang tiga pemuda dengan rambut gondrong dan bertato yang hampir memenuhi seluruh badan mereka.

“Siapa nama kamu?” tanya salah seorang dari mereka.“Anda, Bang,” jawab saya dengan tubuh gemetar.“Kamu tinggal di mana?” tanyanya lagi.Setelah saya memberi tahu asal kampung saya, pria itu

kembali bertanya dan menyebutkan nama seseorang yang tak lain adalah abang sepupu saya tadi.

“Ayo saya antarkan kamu bertemu dia,” ujarnya lagi.Saya lantas bersiap-siap untuk pergi mengikuti ajakan

pemuda tersebut dengan membawa dua bungkus rokok. Pemu-da itu membawa saya berkeliling ke beberapa blok hingga akh-

N

Page 36: Kisah-Kisah di Balik Jeruji

71Kepak Sayap yang Tertunda (Kisah-Kisah di Balik Jeruji)

Tak Terbatas

Oleh Anda

Page 37: Kisah-Kisah di Balik Jeruji