53
Makalah Analisis paradigmatik Hal 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (l) menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia. Di era globalisasi sekarang ini banyak sekali teknologi yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran dalam proses pembelajaran di Sekolah. Perpustakaan yang lengkap dengan buku-buku yang terbaru sebagai pusat sumber belajar masih sangat dibutuhkan oleh seluruh warga sekolah dalam proses pembelajaran. Demikian juga pemanfaatan media pembelajaran yang lainnya, yang saat ini sedang digalakkan yaitu berbagai macam media yang sangat cocok dengan kondisi dan situasi saat ini. Media Pembelajaran (Alat Peraga) pada zaman kemajuan saat ini para pendidik dituntut untuk menyesuaikan dan mengembangkan cara-cara penyampaian pelajaran agar dapat efektif dan efisien. Usaha ini dapat ditunjang dengan menggunakan berbagai alat bantu pengajaran, dengan demikian usaha pencapaian tujuan pengajaran diharapkan akan mencapai hasil yang jauh lebih besar dalam waktu yang lebih singkat dan proses kegiatan belajar mengajar lebih menyenangkan, karena pada umumnya peserta didik kurang senang dan cepat merasa bosan terhadap pelajaran. Hal tersebut di atas didukung juga dengan pendapat E.T. Ruseffendi yang menyatakan bahwa anak-anak akan lebih besar minatnya dalam belajar, bila pelajaran itu disampaikan dengan baik dan menarik, dengan menggunakan bantuan alat peraga maka peserta didik akan tertarik belajar. Keuntungan jika kita mengajar menggunakan alat peraga atau media pendidikan antara lain :

69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

  • Upload
    giri

  • View
    68

  • Download
    3

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat (l)

menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, dan ayat (3) menegaskan

bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang

meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Untuk itu, seluruh komponen bangsa

wajib mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan salah satu tujuan negara Indonesia.

Di era globalisasi sekarang ini banyak sekali teknologi yang dapat digunakan sebagai

media pembelajaran dalam proses pembelajaran di Sekolah. Perpustakaan yang lengkap dengan

buku-buku yang terbaru sebagai pusat sumber belajar masih sangat dibutuhkan oleh seluruh

warga sekolah dalam proses pembelajaran. Demikian juga pemanfaatan media pembelajaran

yang lainnya, yang saat ini sedang digalakkan yaitu berbagai macam media yang sangat cocok

dengan kondisi dan situasi saat ini.

Media Pembelajaran (Alat Peraga) pada zaman kemajuan saat ini para pendidik dituntut

untuk menyesuaikan dan mengembangkan cara-cara penyampaian pelajaran agar dapat efektif

dan efisien. Usaha ini dapat ditunjang dengan menggunakan berbagai alat bantu pengajaran,

dengan demikian usaha pencapaian tujuan pengajaran diharapkan akan mencapai hasil yang jauh

lebih besar dalam waktu yang lebih singkat dan proses kegiatan belajar mengajar lebih

menyenangkan, karena pada umumnya peserta didik kurang senang dan cepat merasa bosan

terhadap pelajaran.

Hal tersebut di atas didukung juga dengan pendapat E.T. Ruseffendi yang menyatakan

bahwa anak-anak akan lebih besar minatnya dalam belajar, bila pelajaran itu disampaikan dengan

baik dan menarik, dengan menggunakan bantuan alat peraga maka peserta didik akan tertarik

belajar.

Keuntungan jika kita mengajar menggunakan alat peraga atau media pendidikan antara

lain :

Page 2: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 2

a. Mempermudah dalam menyampaikan dan menerima pelajaran atau informasi sehingga dapat

menghindari salah pengertian.

b. Dapat menyampaikan pengertian atau informasi secara kongkrit.

c. Pengertian yang diterima melalui alat peraga akan dapat lebih lama diingat.

Dengan demikian media pendidikan dapat membangkitkan keinginan dan minat yang

baru, melalui alat perga atau media pendidikan, para peserta didik akan memperoleh pengalaman

lebih luas dan lebih kaya, serta memperoleh motivasi belajar seihingga proses pengajaran akan

berlangsung lebih efektif (E.T. Ruseffendi, 1979:383). Alat Bantu yang digunakan dalam

menyampaikan pelajaran hendaknya disesuaikan dengan bahan pelajaran, cukup yang sederhana,

murah, mudah didapat atau mudah dibuat oleh peserta didik atau pendidik.

Menurut Oemar Hamalik, ciri-ciri umum media pendidikan antara lain: 1. Merupakan suatu benda yang dapat dilihat, diraba, didengar dan diamati melalui panca indera

kita. 2. Tekanan yang utama benda tersebut dapat dilihat dan didengar. 3. Media pendidikan digunakan dalam rangka hubungan (komunikasi) dalam pengajaran antara

guru dan peserta didik. 4. Media pendidikan adalah semacam alat bantu dalam proses belajar mengajar baik di dalam

baupun di luar kelas. 5. Media pendidikan merupakan suatu perantara (medium, media) yang digunakan dalam rangka

pendidikan. 6. Media pendidikan merupakan alat bantu atau teknik yang erat hubungannya dengan metode

mengajar.

Setiap guru hendaknya memiliki pengetahuan serta pemahaman yang cukup tentang

media pendidikan, pengetahuan itu meliputi antara lain:

a. Media sebagai alat komunikasi, tujuannya untuk lebih mengefektitkan proses belajar mengajar.

b. Fungsi media dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.

c. Hubungan antara metode mengajar dan media pendidikan.

d. Nilai atau manfaat media pendidikan dalam pengajaran.

e. Cara memilih dan menggunkan media pendidikan.

f. Berbagai jenis media pendidikan.

Menurut Oemar Hamalik (1986:23) , “ media pendidikan adalah suatu alat, metode dan

teknik yang digunakan dalam rangka mengefektipkan komunikasi dan interaksi antara guru dan

peserta didik dalam rangka proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Berdasarkan pendapat

tersebut, maka perlu adanya usaha untuk lebih memudahakan pengertian dalam berkomunikasi,

yaitu dengan menggunakan alat bantu komunikasi, mengingat komunikasi sangat penting dalam

Page 3: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 3

proses pembelajaran yang tujuannya untuk menyampaikan suatu pikiran atau pesan dari dari

guru kepada peserta didiknya atau dari narasumber kepada ausiennya.

Dalam setiap proses pembelajaran masih sedikit guru yang merancang atau mendesain

media pembelajaran pada silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), sehingga

penggunaan media pembelajaran masih terkesan seadanya. Dengan keadaan seperti itu sudah

barang tentu membawa dampak terhadap tingkat keberhasilan peserta didik dalam proses

pembelajarannya.

Kondisi saat ini, masih banyak guru yang menggunakan media pembelajaran sederhana

yang kurang menarik minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, sehingga

mengakibatkan prestasi belajar rendah. Banyak guru yang hanya mengandalkan buku paket

sebagai media pembelajarannya. Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

sekarang ini, penggunaan media pembelajaran sangat diharapkan untuk meningkatkan prestasi

belajar peserta didik.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, maka masalah dalam penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :

1. Seberapa besar terdapat pengaruh media pembelajaran terhadap prestasi belajar?

2. Seberapa perbedaan prestasi belajar antara yang menggunakan media pembelajaran dengan

yang tidak menggunakan alat peraga.

Alat peraga yang digunakan di SMKN 1 Sumedang, SMPN 1 Cimanggung dan SMPN 1 Pamulihan

yaitu alat peraga tiga dimensi sedangkan di SMPN 1 Tanjungsari alat peraganya power point,

sehingga kami meneliti secara keseluruhan media yang digunakan masing-masing sekolah.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran terhadap

prestasi belajar peserta didik pada SMPN 1 Cimanggung, SMPN 1 Pamulihan, SMPN 1 Tanjungsari

dan SMKN 1 Sumedang.

1.4 Definisi Operasional

Page 4: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 4

a. Media pembelajaran (X) adalah perantara sampainya pesan belajar (message learning) dari

sumber pesan (message resource) kepada penerima pesan (message recieve) sehingga terjadi

interaksi belajar.

b. Prestasi belajar (Y) adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan

melalui mata pelajaran, lajimya ditunjukan dengan nilai test atau nilai angka yang diberikan

oleh guru dengan dibandingkan pada kriteria ketuntasan belajar.

1.5 Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk melakukan penelitian ini adalah metode deskriftif, dan

teknik pengumpulan data dengan cara observasi tentang proses pembelajaran dan tes unjuk kerja

untuk mendapatkan data apabila menggunakan media serta tidak menggunakan media.

1.6 Landasan Teori

1.6.1 Pengertian Media

Media berasal dari kata medium yang artinya perantara atau pengantar. Dengan demikian

media pembelajaran dapat diartikan menurut Endang (2010:61) sebagai perantara sampainya

pesan dari sumber pesan kepada penerima pesan sehingga terjadi interaksi belajar mengajar.

Sumber pesan disebut komunikator atau guru sedangkan penerima pesan disebut komunikan

atau peserta didik.

Media pembelajaran meliputi segala sesuatu yang dapat membantu pengajar dalam

menyampaikan materi pelajaran, sehingga dapat meningkatkan motivasi, daya pikir dan

pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dibahas atau

dipertahankan perhatian peserta didik terhadap materi yang sedang dibahas (Munir, 2008:138).

1.6.2 KEGUNAAN MEDIA

Keterserapan informasi dalam proses pendidikan menurut Ruth Laufter (1979) dalam

Endang (2010 :62) adalah sebagai berikut: 20 % mendengar saja, 50 % mendengar dan melihat, 70

% mendengar, melihat dan mendiskusikan, 90 % mendengar, melihat, mendiskusikan dan

melakukan. Untuk itu sangatlah tepat kalau para pendidik dalam menyampaikan pelajaran

menggunakan alat bantu pengajaran yang bisa disebut alat peraga atau media pendidikan.

Beberapa alasan guru harus menggunakan media pembelajaran dengan tepat adalah

sebagai berikut:

1. Guru bermaksud mendemontrasikan. Media yang digunakan dapat menggunakan gambar,

film/video yang menggambarkan suatu demontrasi.

Page 5: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 5

2. Guru merasa akrab dengan media tersebut. Media yang digunakan harus benar-benar mampu

mengoperasikannya. Apabila kurang menguasai penggunaan media tersebut dan diperkirakan

akan terjadi masalah, dapat meminta bantuan orang lain yang kompeten untuk

mengoperasikannya pada saat media tersebut digunakan.

3. Guru ingin memberikan gambaran atau penjelasan yang lebih kongkret. Selama belajar untuk

mendapatkan sebuah konsep, maka peserta didik harus mengkaitkan hal-hal yang dipelajari

baik konkrit maupun abstrak. Agar konsep abstrak dapat dipahami secara konkrit, maka

media dapat membantunya.

4. Guru merasa bahwa media dapat berbuat lebih dari yang biasa dilakukan. Media dapat

berbuat lebih banyak dari pada guru. Sebagai contoh dengan melihat tayangan video tentang

pelayanan proses check in di hotel, peserta didik dapat melihat apa yang dilakukan tamu dan

petugas hotel, mendengarkan percakapan antara tamu dan front office, semua jelas bila

dibandingkan guru menjelaskan dengan kata-kata sendiri.

5. Guru ingin menyederhanakan konsep. Dengan media guru tidak harus membawa benda

sebenarnya keruang belajar untuk memahami sebuah konsep, tapi cukup membawa

maketnya saja apabila benda tersebut susah untuk dibawa tetapi apabila benda tersebut kecil

dan tersedia maka lebih baik menggunakan alat yang sebenarnya.

Menurut Munir (2008:138) ada beberapa kelebihan media pembelajaran yang dapat memberikan

dukungan terhadap keberhasilan pembelajaran, yaitu:

1. Dapat memberikan pemahaman yang dalam terhadap materi pembelajaran yang sedang

dibahas, karena dapat menjelaskan konsep yang sulit menjadi lebih mudah atau sederhana.

2. Dapat menjelaskan materi pembelajaran atau objek yang abstrak menjadi konkrit.

3. Dapat membantu peserta didik memahami, mudah mengingat dan mengungkapkan kembali

karena media yang digunakan dapat membantu guru menyajikan informasi secara lebih

mudah dan cepat serta jelas.

4. Menarik dan membangkitkan perhatian, minat, motivasi, aktivitas dan kreativitas belajar

peserta didik, serta dapat menghibur peserta didik.

5. Memancing partisipasi peserta didik dalam proses pembelajaran dan memberikan kesan yang

mendalam dalam pikiran peserta didik.

6. Materi pembelajaran yang sudah dipelajari dapat diulang kembali, misalnya menggunakan

rekaman video, campact disct, tape recorder atau televisi.

7. Dapat membentuk persamaan pendapat dan pesrsepsi yang benar terhadap suatu objek

karena disampaikan tidak hanya secara verbal namun dalam bentuk nyata menggunakan

media pembelajaran.

Page 6: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 6

8. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga peserta didik dapat berkomunikasi

dan berinteraksi dengan lingkungan tempat belajarnya sehingga memberikan pengalaman

nyata dan langsung.

9. Membentuk sikap peserta didik (aspek afektif) meningkatkan keterampilan (psikomotor)

10. Peserta didik belajar sesuai dengan karakteristiknya, kebutuhannya, minat, dan bakat, baik

secara individual maupun kelompok.

11. Menghemat waktu tenaga dan biaya.

Ada 6 pokok fungsi media dalam proses pembelajaran menurut Endang (2010:65)

adalah sebagai berikut:

1. Penggunaan media dalam pembelajaran bukan merupakan fungsi tambahan tetapi

mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar

yang lebih efektif.

2. Penggunaan media merupakan bagian integral dari keseluruhan situasi pembelajaran, maka

media merupakan salah satu unsur yang perlu dipertimbangkan.

3. Media dalam penggunaan integral dengan tujuan dan isi pembelajaran, maka penggunaan

media harus mengacu pada tujuan.

4. Penggunaan media dalam pembelajaran bukan semata-mata alat hiburan, yang digunakan

untuk sekedar melengkapi proses belajar agar lebih menarik perhatian peserta didik.

5. Penggunaan media dalam pembelajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses

pembelajaran dan membantu peserta didik menangkap pengertian.

6. Penggunaan media dalam pembelajaran diutmakan untuk mempertinggi mutu pembelajaran.

1.6.3 Penggunaan Media Pembelajaran

Penggunaan media pembelajaran apabila tidak tepat dalam pemilihan maka tidak akan

berdampak posistif terhadap prestasi belajar peserta didik, sehingga media belajar merupakan

alat bantu mengajar.

Kesalahan dalam pengambilan media malah akan menimbulkan daya kreativitas peserta

didik sehingga guru dituntut untuk memahami tentang penggunaan media yang cocok dengan

materi pelajarannya.

Pada tingkat sekolah menengah kejuruan apabila untuk belajar pengukuran menggunakan

mistar yang terbuat dari plastik maka kecenderungan hasilnya tidak akan akurat karena alat ukur

akan bersentuhan dengan benda kerja yang terbuat dari logam.

Meskipun penggunaan media belajar digunakan tetapi pada kenyataannya masih saja ada

peserta didik yang belum memenuhi kriteria tuntas belajar karena nilainya masih dibawah KKM,

Page 7: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 7

hasil penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 1 Sumedang, SMP Negeri 1 Cimanggung, SMP

Negeri 1 pamulihan dan SMP Negeri 1 Tanjungsari ketidak tuntasan apabila tidak menggunakan

media pembelajaran sebasar 39,04 % tetapi apabila menggunakan media angka ketidak

tuntasannya menurun menjadi 10,56%, hal ini mungkin diakibatkan peserat didik kurang

motivasi untuk belajar, guru saat menjelaskan materi tidak dapat dimengerti, peserta didik tidak

konsentrasi dalam belajar.

Dengan demikian diperlukan penelitian lebih lanjut dan lebih komprehensif maka

kebingunan tentang jawaban diatas dapat terjawab berdasarkan hasil penelitian.

1.6.4 Rendahnya Prestasi Belajar

Dalam proses belajar mengajar apabila seorang guru hanya menggunakan media ceramah

maka akan terjadi kesulitan peserta didik sehingga dengan sendirinya prestasi belajar akan

menurun karena motivasi belajar ikut menurun pula, pada umumnya peserta didkik kurang

senang dan cepat merasa bosan pada pelajaran apalagi materi yang disampaikan tidak menarik,

maka dengan demikian perlu alat peraga agar peserta didik tertarik belajar.

Dalam proses belajar pada mata pelajaran pengukuran apabila menggunakan media

untuk menentukan cukup menggunakan gambar saja, maka pada saat peserta didik

mempraktekaannya di workshop terjadi kesalahan-kesalahan, sehingga pada saat proses

pembelajaran langsung menggunakan jangka sorong yang merupakan media alat ukur yang

sesungguhnya.

Salah satu kelemahan guru pada saat akan mengajar tidak mempersiapkan alat bantu

mengajar atau media sehingga yang dilakukan dalam proses pembelajaran hanyalah ceramah-dan

ceramah saja, dampaknya peserta didik tetap saja hasilnya tidak memenuhi kriteria ketuntasan

belajar hal ini terbukti dari hasil penelitian yang dilakukan di SMK Negeri 1 Sumedang, SMP

Negeri 1 Cimanggung, SMP Negeri 1 Pamulihan, dan SMP Negeri 1 Tanjungsari apabila tidak

menggunakan media pembelajaran tingkat kelulusannya relatif kecil hanya mencapai 60,96 dan

yang tidak lulusnya 39,04%.

1.6.4 Faktor-faktor yang menyebabkan prestasi belajar rendah

Peserta didik kesulitan menyimak materi pelajaran karena guru ketika mengajar:

1. Guru tidak menggunakan RPP sebagai pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran. Hal ini

menyebabkan kegiatan pembelajaran tidak terarah.

2. Guru tidak mempersiapkan alat bantu mengajar. Kenyataannya guru tidak membawa alat bantu

mengajar sehingga yang dilakukan hanyalah ceramah dan ceramah saja.

Page 8: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 8

3. Guru kurang memperhatikan kemampuan awal peserta didik. Guru tidak memahami

kemampuan awal peserta didik dan kesulitan yang dihadapi peserta didik. Sehingga peserta

didik kesulitan melanjutkan pada materi berikutnya. Hal ini bisa dideteksi melalui perilaku

peserta didik. Peserta didik yang tidak dapat mengikuti materi yang sedang dibahas oleh guru

cenderung berperilaku "menyimpang" seperti: melamun, menulis atau menggambar yang

tidak ada hubungannya dengan materi pelajaran, berbicara sendiri atau kegiatan-kegiatan

lain yang tidak terkait dengan isi pembelajaran.

4. Penggunaan papan tulis yang kurang tepat. Kecenderungan adalah penggunaan papan tulis

yang kacau. Peserta didik tidak tahu apa sebenarnya yang dibahas, dan untuk apa hal itu

dibahas. Guru terlalu sibuk menulis dan membuat ilustrasi di papan tulis yang kadang-kadang

sulit ditangkap peserta didik dan tidak disimpulkan.

5. Tidak melaksanakan evaluasi. Dengan alasan kekurangan waktu seringkali guru tidak

melaksanakan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan. Sehinggai pada setiap akhir

kegiatan /bahasan tidak bisa mendeteksi peserta didik mana yang masih kesulitan dan pada

bagian apa peserta didik merasa sulit. Hal ini akan sangat berguna bagi guru dalam

membantu peserta didik.

6. Berdasarkan perkembangan teknologi banyak guru yang ketinggalan dalam teknologi

informasi sedangkan peserta didik sudah terlebih mengetahui terutama yang berhubungan

dengan media pembelajaran.

1.6.5 Upaya Untuk Meningkatkan Mutu Pendidikan

Dengan kemajuan teknologi di berbagai bidang, misalnya dalam teknologi komunikasi

dan informasi pada saat ini, media pembelajaran memiliki posisi sentral dalam proses belajar

dan bukan semata-mata sebagai alat bantu. Media adalah bagian integral dari proses belajar

mengajar. Dalam posisi seperti ini, penggunaan media pembelajaran dikaitkan dengan apa-

apa saja yang dapat dilakukan oleh media, yang mungkin tidak mampu dilakukan oleh guru

(atau guru melakukannya kurang efisien). Dengan kata lain, bahwa posisi guru sebagai

fasilitator dan media memiliki posisi sebagai sumber belajar yang menyangkut keseluruhan

lingkungan di sekitar pebelajar.

Untuk mengantisipasi tantangan dunia pendidikan yang semakin berat, maka

profesionalime guru harus dikembangkan. Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam

pengembangan profesionalitas guru menurut Balitbang Diknas antara lain adalah:

Page 9: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 9

1. Perlunya revitalisasi pelatihan guru yang secara khusus dititikberatkan untuk

memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan dan bukan untuk

meningkatkan sertifikasi mengajar semata-mata;

2. Perlunya mekanisme kontrol penyelenggaraan pelatihan guru untuk memaksimalkan

pelaksanaannya;

3. Perlunya adanya pelatihan guru tentang media pembelajaran dibidang teknologi

informasi

4. Perlunya upaya-upaya alternatif yang mampu meningkatkan kesempatan dan

kemampuan para guru dalam penguasaan materi pelajaran;

5. Perlunya tolok ukur (benchmark) kemampuan profesional sebagai acuan pelaksanaan

pembinaan dan peningkatan mutu guru;

1.6.6 Media Pembelajaran E-Learning

Dalam proses pembelajaran yang tradisional ada keterbatasan karena berbasis tatap

muka yang dibatasi oleh ruang dan waktu; maka e-learning hadir untuk mengantisipasinya.

Dengan pembelajaran yang tidak dibatasi ruang dan waktu sehingga hubungan sehingga

hubungan antara peserta didik dan pengajar bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

Dalam proses pelaksanaannya , e-learning menggunakan jasa audio video, perangkat

komputer, atau kombinasi dari ketiganya. E-learning merupakan sebuah proses pembelajaran

yang dilakukan melalui network (jaringan). Ini berarti dengan e-learning memungkinkan

tersampaikannya bahan ajar kepada peserta didik menggunakan media teknologi informasi dan

komunikasi berupa komputer dan jaringan internet atau intranet.

Dengan e-learning belajar bisa dilakukan kapan saja, dimana saja, melalui jalur mana saja

dengan kecepatan akses apapun. Proses belajar akan lebih efektif.

A. Kelebihan E-Learning

1. Tersedianya fasilitas moderating dimana guru dan peserta didik dapat berkomunikasi

secara mudah melalui fasilitas internet secara reguler atau kapan saja kegiatan

berkomunikasi dilakukan tanpa dibatasi jarak, tempat dan waktu.

2. Guru dan peserta didik dapat menggunakan bahan ajar yang terstruktur dan terjadwal

melalui internet sehingga keduanya bisa saling menilai seberapa jauh bahan ajar

dipelajri.

3. Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan ajar setiap saat dan dimana saja

kalau diperlukan mengingat bahan ajar tersebut telah tersimpan di komputer.

4. Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan ajar

yang dipelajarinya dapat mengakses di internet secara mudah.

Page 10: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 10

5. Baik guru maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet yang dapat

diikuti dengan jumlah peserta yang banyak sehingga menambah ilmu pengetahuan

dan wawasan yang lebih luas.

6. Berubahnya peran peserta didik yang terbiasanya pasif menjadi aktif.

7. Relatif lebih efisien

B. Kekurangan E-Learning

1. Kurangnya interaksi antara guru dan peserta didik atau bahkan antara peserta didik

sendiri.

2. Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau sosial dan sebaliknya mendorong

tumbuhnya aspek bisnis atau komersil.

3. Proses pembelajaran cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan.

4. Berubahnya peran guru yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional,

sehingga dituntut pembelajaran menggunakan IT.

5. Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi tinggi cenderung akan gagal.

6. Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet

7. Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki keterampilan tentang internet.

8. Kurangnya penguasaan bahasa komputer.

Untuk mengetahui pengaruh antara media pembelajaran terhadap prestasi belajar peserta

didik pada SMP Negeri 1 Cimanggung, SMP Negeri 1 Pamulihan, SMP Negeri 1 Tanjungsari dan

SMK Negeri 1 Sumedang, dilakukan dengan penelitian metode inkuiri dan dianalisis dengan

metode analisis paradigmatik.

Page 11: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 11

BAB II

PENYELESAIAN MASALAH

Untuk mengetahui pengaruh antara media pembelajaran terhadap prestasi belajar peserta didik

pada SMP Negeri 1 Cimanggung, SMP Negeri 1 Pamulihan, SMP Negeri 1 Tanjungsari dan SMK Negeri

1 Sumedang, dilakukan dengan penelitian metode inkuiri dan dianalisis dengan metode analisis

paradigmatik.

2.1 Langkah-langkah guru yang dilakukan dalam proses penelitian

Secara umum kegiatan yang dilakukan untuk penelitian pengaruh media pembelajaran

terhadap prestasi peserta didik adalah sebagai berikut:

Siklus 1

1. Guru melakukan pembelajaran tidak menggunakan media pembelajaran sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran.

2. Setelah proses pembelajaran selesai kemudian melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

3. Menganalisis data hasil tes yang tidak menggunakan media pembelajaran.

4. Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

5. Menutup pembelajaran

Siklus 2

1. Guru melakukan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran.

2. Setelah proses pembelajaran selesai kemudian melakukan evaluasi sesuai dengan tujuan

pembelajaran.

3. Menganalisis data hasil tes yang dengan menggunakan media pembelajaran.

4. Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi pembelajaran.

5. Menutup pembelajaran

Setelah kedua siklus tersebut dilakukan kemudian mengalisis data keseluruhan dengan

menghitung persentase ketuntasan belajar peserta didik antara yang menggunakan media

pembelajaran dengan yang tidak menggunakan media pembelajaran, kemudian membandingkan

dari kedua data tersebut maka didapatkan perbandingan persentase dari kedua siklus tersebut.

Page 12: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 12

2.1.1 Langkah-Langkah Penelitian di SMK Negeri 1 Sumedang

A. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sumedang

Jumlah siswa Seluruhnya : 1. 539 siswa

Jumlah Jurusan : 6 Jurusan

Jurusan yang diteliti : Teknik Pemesinan

Jumlah siswa jurusan mesin : 288 Siswa

Kelas yang diteliti : X M1 dan M2

Jumlah siswa : kelas X M1 = 35 Siswa

Kelas X M2 = 36 Siswa

Jenis Kelamin : L = 71, P = 0

Rata usia anak : 15 Tahun

Pelajaran : Pengukuran Presisi

Peneliti : Oo Suherman, S.Pd

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMKN 1 SUMEDANG Bidang Studi keahlian : Teknologi dan Rekayasa Program Studi Keahlian : Teknik Mesin Kompetensi Keahlian : Teknik Pemesinan Mata Pelajaran : Pemesinan Dasar Kelas/ Semester : XI/4

Pertemuan Ke : 9 Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit Standar Kompetensi : Mengukur dengan Alat Ukur Mekanik Presisi

Kompetensi Dasar : Menjelaskan cara menggunakan alat ukur mekanik presisi

Indikator

: Cara menggunakan Alat ukur mekanik presisi jangka sorong dijelaskan sesuai spesifikasi pabrik dan pengukuran yang benar dan tepat dapat dilakukan.

KKM : 7,0

I. Tujuan Pembelajaran :

1. Setelah melakukan kegiatan proses belajarssiswa memiliki kompetensi menggunakan alat ukur.

2. Setelah melakukan melakukan pengukuran siswa dapat menghitung hasil pengukuran 3. Setelah melakukan perhitungan siswa dapat menerapkan pada pengukuran benda kerja

yang sebenarnya. II. Materi Ajar :

Jangka Sorong

Page 13: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 13

Jangka sorong adalah alat ukur yang sering digunakan di bengkel mesin. Jangka sorong

berfungsi sebagai alat ukur yang biasa dipakai operator mesin, yang dapat mengukur panjang

sampai dengan 200 mm, ketelitian 0,05 mm. Jangka sorong dapat mengukur panjang dengan

rahangnya, kedalaman dengan ekornya, dan lebar celah dengan sensor bagian atas. Jangka

sorong tersebut memiliki skala ukur (vernier scale) dengan cara pembacaan tertentu. Ada juga

jangka sorong yang dilengkapi jam ukur atau dilengkapi penunjuk ukuran digital. Pengukuran

menggunakan jangka sorong dilakukan dengan cara menyentuhkan sensor ukur pada benda

kerja yang akan diukur.

Pembacaan hasil pengukuran jangka sorong yang menggunakan jam ukur dilakukan dengan

cara membaca skala utama ditambah jarak yang ditunjukkan oleh jam ukur. Untuk jangka

sorong dengan penunjuk pembacaan digital, hasil pengukuran dapat langsung dibaca pada

monitor digitalnya. Jangka sorong yang menggunakan skala nonius, cara pembacaan

ukurannya secara singkat sebagai berikut.

• Baca angka mm pada skala utama menunjukkan angka 9 mm.

• Baca angka kelebihan ukuran dengan cara mencari garis skala utama yang segaris lurus

dengan skala nonius menunjukkan angka 0,15.

• Sehingga ukuran yang dimaksud sebesar 9,15.

Dampak yang diakibatkan bila kesalahan menentukan ukuran suatu benda akan

mengakibatkan bahaya besar bahkan sampai kematian kepada pengguna. Contoh bila salah

mengukur pada saat membuat poros mobil yang digunakan sebagai tempat dudukan roda,

dampaknya apabila ukuran terlalu besar maka bantalan roda tidak akan masuk tetapi bila

terlalu kecil maka bantalan roda akan longgar, hal ini akan berdampak pada kecelakaan

bahkan mengakibatkan nyawa manusia akan melayang sebab bila kendaraan tersebut akan

mengakibatkan roda menjadi longgar dan lama kelamaan roda akan copot sehingga

kendaraan akan terguling.

Page 14: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 14

III. Pendekatan dan Metoda Pembelajaran :

Pendekatan :

SCA (student centered approach)

Metode :

1. Ekspositori

2. Mempelajari Modul/buku

3. Tanya Jawab

4. Demontrasi

5. Pemberian Tugas

IV. Langkah-langkah Pembelajaran:

Kegiatan Pembelajaran : Pertemuan ke-6

A. Kegiatan Pendahuluan : 10 Menit

1. Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam

2. Bersama-sama dengan siswa membaca do’a

3. Guru mengabsen siswa

4. Guru mengecek kesiapan siswa dengan merapihkan posisi duduk siswa dan meminta

siswa memperhatikan kebersihan didalam ruangan

5. Guru memberikan ilustrasi tentang materi yang akan disampaikan.

Page 15: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 15

B. Kegiatan Inti : 160 menit

1. Eksplorasi

Guru menunjukan cara membaca alat ukur mekanik presisi dan menjelaskan

mengenai :

1) Jenis-jenis alat ukur mekanik presisi

2) Tingkat ketelitian alat ukur mekanik presisi

3) Cara kerja alat ukur mekanik presisi

4) Jangka sorong,

Guru dan siswa berinteraksi tanya jawab mengenai mengukur dengan alat ukur

mekanik presisi

2. Elaborasi

Siswa mengerjakan soal menghitung hasil pengukuran jangka sorong

Guru memeriksa pekerjaan siswa dan memberikan penilaian dan masukan hasil

pekerjaan siswa.

Siswa melaksanakan pengukuran di workshop sesuai dengan benda kerja yang

diberikan oleh guru

3. Konfirmasi

Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menarik kesimpulan

mengenai materi dan kegiatan pembelajaran

C. Kegiatan Penutup : 10 menit

1. Bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

2. Guru bersama-sama siswa merapihkan kembali ruangan dan peralatan didalam kelas/

bengkel

3. Berdoa bersama-sama mengakhiri pelajaran

V. Alat/ Bahan/ Sumber Belajar :

1. Alat/Media

Jangka sorong)

2. Bahan

Benda kerja

3. Sumber Belajar

Buku pemesinan

VI. Penilaian :

Test unjuk kerja

Page 16: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 16

C. Langkah-Langkah Pembelajaran/Penelitian

1. Guru memasuki kelas dan mengucapkan salam

2. Bersama-sama dengan siswa membaca do’a

3. Guru mengabsen siswa

4. Guru mengecek kesiapan siswa dengan merapihkan posisi duduk siswa dan meminta

siswa memperhatikan kebersihan didalam ruangan

5. Guru memberikan ilustrasi tentang materi yang akan disampaikan

6. Guru menjelaskan macam-macam alat ukur

7. Guru menjelaskan fungsi alat ukur

8. Guru menunjukan cara membaca alat ukur mekanik presisi

9. Guru menjelaskan mengenai tingkat kepresisian dengan ketelitian 0,05- 0,02 dan 0,01

bahkan yang ketelitian o,001 mm.

10. Guru menjelaskan apabila kesalahan dalam mekakukan pengukuran yang merupakan

bagian dari qualiti kontrol terhadap hasil kerja dengan menggunakan mesin.

11. Siswa melakukan proses pengukuran satu persatu dan menghitung hasil pengukuran

didepan guru

12. Siswa diberikan benda kerja untuk melakukan pengukuran sesuai dengan spesifikasi.

13. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang sistem pengukuran jangka sorong

14. Siswa dites dengan tes unjuk kerja di ruang workshop supaya mengukur pada benda kerja

yang sebenarnya.

D. Hasil Penelitian

1. Tidak Menggunakan Media

DATA HASIL PENILAIAN DENGAN TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PEMESINAN DASAR

KELAS : X M1

NO NAMA

NILAI TUNTAS/ BELUM TUNTAS

PERSENTASE KKM KD 1

KD 2

KD3

1 ADI ROHMAN

70

70 L L = 24

2 ADI RUKMAN 60 BT BL=11

3 AHMAD HADI 60 BT

4 ANDI HERMANSAH 70 L TUNTAS

5 ANGGA BAEDILLAH 80 L 68,57%

Page 17: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 17

6 ARIEL PRIATNA 70 L

BELUM TUNTAS

7 ASEP KURNIA 65 BT 31,43%

8 DADAN RIDWAN 80 L

9 DEDE DANI ROHAENDI 80 L

10 DEDE HERMAN SOMANTRI

70 L

11 DEDEN HIDAYAT 70 L

12 DEDEN MULYANA 65 BT

13 DICKY HALIM 65 BT

14 DICKY MAULANA 70 L

15 FIKI TRISTIYANTO H 70 L

16 JAMALUDIN NUR ROHMAN

70 L

17 KUSWANDA 60 BT

18 LINGGA PRILINGGANI 60 BT

19 MOCHAMAD DAUD SUKMANA

70 L

20 MUHAMAD DEARY 80 L

21 NURSAAD 80 L

22 OKI PERMANA 65 BT

23 OPIK TAUPIK 70 L

24 RAFI FAUZI AHMAD 80 L

25 RANGGA DARUL ANSHOR

80 L

26 RD. MUHTARA 70 L

27 SANDI ERMAWAN 70 L

28 TAUPIK ANGGA SAPUTRA

60 BT

29 TEDI HERMAWAN 65 BT

30 WAWAN JUANDA 65 BT

31 WIYANGYAN OKA S 70 L

32 YOHANES EKA S G L 70 L

33 YAYANG CASMA WIJAYA 70 L

34 YEDIH HERMAYADIH 70 L

35 YUSRI TAUFIK 70 L

Keterangan

Sumedang, oktober 2011

: KD 1 pengukuran pembanding

Peneliti

: KD 2 memelihara alat ukur

: KD 3 alat ukur mekanik presisi jangka sorong

Oo Suherman, S.Pd

Page 18: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 18

2. Menggunakan Media

DATA HASIL PENILAIAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN PEMESINAN DASAR

KELAS : X M2

NO NAMA

NILAI LULUS/ BELUM

LULUS PERSENTASE

KKM KD 1 KD 2

KD3

1 ADI MULYANA

70

83 T L = 28

2 ANGGA SAPUTRA 85 T BL = 7

3 ASEP IMAN KUSUMAH 80 T

4 ASEP SUDIMAN 65 BT TUNTAS

5 ASEP YUSUF SUGIARTO 75 T 80,00%

6 ATEP MIFTAHUL HUDA 70 T

BELUM TUNTAS

7 BILLY SUGIARTO ANGGARA

75 T 20,00%

8 CEPI SAEFUL IMAM 80 T

9 DENI ROHANI 65 BT

10 DIAR RIZNAL KUSDIANA 80 T

11 DICKI ISWANDI SAPUTRA

80 T

12 FEBRI DWI HIMAWAN 70 T

13 HUSEN SUHENDAR 60 BT

14 JANG ANDI WITRESNA 80 T

15 LUKMANUL HAKIM 70 T

16 MOHAMAD HAMDAN ROSID

80 T

17 MUHAMAD TOHA 80 T

18 NANDANG SUANDI 70 T

19 NANDANG WIGUNA 80 T

20 NENDI HARTANTO 80 T

21 RAHMAT HIDAYAT 70 T

22 RIDWAN NAWAWI 70 T

23 RIFAN ARISTA FAUZI 70 T

24 RIKI SETIANA 80 T

25 RIPAL BUDIMAN 85 T

26 RISWANDI 85 T

27 RIZAL AWALUDIN 70 T

28 RIZKI PERMADI 70 T

29 ROHENDI 80 T

Page 19: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 19

30 RONI SATIA NUGRAHA 70 T

31 SEPTIANA HERNAWAN 80 T

32 SYARIF RIKY HIDAYAT 60 BT

33 TAUFIK HIDAYAT 80 T

34 WAWAN HERMAWAN 80 T

35 YANDI ARDIYANA 80 T

Keterangan

Sumedang, oktober 2011

: KD 1 pengukuran pembanding

Penagajar

: KD 2 memelihara alat ukur

: KD 3 alat ukur mekanik presisi jangka sorong

Oo Suherman, S.Pd

Dari data bagian A yang merupakan data hasil tes dengan tidak menggunakan media

pembelajaran yaitu alat ukur jangka sorong maka terdapat siswa yang dinyatakan tuntas dalam

mengikuti pembelajaran sebasar 68,57% sedangkan yang tidak tuntas sebesar 31,43% maka bagi

yang dinyatakan belum harus mengikuti remedial teaching dan remedial test.

Dari data bagian B yang merupakan hasil tes yang menggunakan media pembelajaran yaitu

menggunakan jangka sorong terdapat siswa yang dinyatakan tuntas sebesar 80,00% dan yang

dinyatakan belum tuntas sebanyak 20,00%, bagi yang dinyatakan belum tuntas dapat mengikuti

remedial teaching atau remedial test.

2.1.2 Langkah-Langkah Penelitian/Observasi di SMK Negeri 1 Sumedang

A. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Sumedang

Jumlah siswa Seluruhnya : 1. 539 siswa

Jumlah Jurusan : 6 Jurusan

Jurusan yang diteliti : Teknik Pemesinan

Jumlah siswa jurusan mesin : 288 Siswa

Kelas yang diteliti : X M1 dan M2

Jumlah siswa : kelas X M1 = 35 Siswa

Kelas X M2 = 36 Siswa

Jenis Kelamin : L = 71, P = 0

Rata Usia anak : 15 Tahun

Pelajaran : Pengukuran Presisi

Observer : Elis Suprihatin Herliani, S.Pd

Yang di Observasi : Oo Suherman, S.Pd

Page 20: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 20

B. Hasil Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan selama dua hari yang pertama dengan tidak menggunakan media

pembelajaran dan yang kedua menggunakan media pembelajaran yang meliputi :

1. Mengamati kegiatan guru ketika sedang mengajar antara menggunakan media dengan tidak

menggunakan media sehingga terdapat dua siklus (siklus pertama tidak menggunakan media

dan siklus dua menggunakan media)

2. Mengamati kegiatan peserta didik pada saat pembelajaran dari kegiatan awal sampai dengan

kegiatan penutup.

Dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer selama kegaiatan belajar mengajar

berlangsung antara lain:

1. Tidak Menggunakan Media Pembelajaran

a. Pada saat pembelajaran bila tidak menggunakan media pembelajaran komunikasi hanya

terjadi dua arah saja yaitu antara guru dan peserta didik.

b. Peserta didik kurang konsentrasi dalam mengikuti proses pembelajaran.

c. Interaksi kurang kurang oftimal.

d. Peserta didik ketika diberikan contoh penggunaan alat ukur kurang antusias.

e. Peserta didik diberikan tes dengan menggunakan tes unjuk kerja diruang praktek peserta

didik seperti kebingunan apa yang harus dilakukan meskipun prosedurnya sudah

disampaikan oleh guru.

f. Nilai yang didapat ketika dikasih tes ternyata hasilnya masih banyak yang nilainya itu

dibawak kriteria ketuntasan minimal, sekitar 68,57 % yang dinyatakan tuntas sedangkan

yang belum tuntasnya 31,43%, sehingga bagi yang belum tuntas harus dilakukan remedial

teaching hal ini akan menambah waktu pembelajaran dan muncul keengganan peserta

didik untuk melakukan remedial teaching karean kurangnya motivasi peserta didik.

2. Menggunakan media pembelajaran

a. Peserta didik lebih antusias dan termotivasi dalam proses pembelajaran.

b. Terjadi interaksi yang lebih baik antara guru dan peserta didik.

c. Komunikasi pada saat pembelajaran terjadi tiga arah yaitu antara guru dengan peserta

didik, peserat didik dengan peserta didik yang lainnya.

d. Suasana belajar lebih baik dibanding dengan yang tidak menggunakan media.

e. Peserta didik ketika diberikan contoh penggunaan alat ukur lebih antusias karena media

yang digunakan merupakan media yang tepat yaitu media tiga dimensi yang bentuknya

sama dengan yang sebenarnya hanya dimensinya lebih kecil.

Page 21: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 21

f. Nilai yang didapatkan berdasarkan hasil evaluasi dengan menggunakan tes unjuk kerja yang

dinyatakan tuntas 80,00%, sedangkan yang belum tuntas 20,00%.

Kesimpulannya:

Terdapat hubungan yang cukup signifikan antara media pembelajaran yang digunakan guru

ketika sedang mengajar dengan prestasi yang diraih oleh peserta didik.

2.1.3 Langkah Penelitian di SMP Negeri 1 Cimanggung.

A. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Cimanggung

Jumlah siswa Seluruhnya : 840 siswa

Kelas yang diteliti : IX D

Jumlah siswa : 42 Siswa

Jenis Kelamin : L = 17, P = 25

Rata Usia anak : 14 Tahun

Pelajaran : IPA -BIOLOGI

Peneliti : Dra. Irna Karlina Yuniar

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Mata Pelajaran : IPA – Biologi

Sekolah : SMP Negeri 1 Cimanggung

Kelas/Semester : IX / Ganjil

Konsep : Sistem koordinasi

Alokasi Waktu : 2 x 40’

A. Standar Kompetensi

Memahami berbagai sistem dalam kehidupan

B. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan sistem koordinasi dan alat indera pada manusia dan hubungannya

dengan kesehatan.

C. Indikator

1. Mendefinisikan pengertian sistem koordinasi

2. Membagankan sistem koordinasi

Page 22: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 22

3. Menentukan bagian-bagian sel syaraf berdasarkan fungsinya

4. Menentukan macam-macam sel syaraf berdasarkan fungsinya

D. Tujuan Pembelajaran

1. Setelah melakukan kegiatan menebak benda siswa dapat mendefinisikan pengertian sistem

koordinasi serta membagankannya dengan benar.

2. Setelah mengamati gambar sel syaraf siswa dapat menentukan bagian-bagian sel syaraf

berdasarkan fungsinya dengan tepat.

3. Setelah melakukan estafet kata siswa dapat menentukan macam-macam sel syaraf

berdasarkan fungsinya dengan benar.

E. Materi Pelajaran

Sistem koordinasi adalah proses pengaturan kerja organ-organ tubuh agar bekerja serasi sesuai

dengan fungsinya masing-masing.

Sistem Koordinasi

tersusun oleh

terdiri atas

terdiri atas meliputi

System

Syaraf

Alat Indera Sistem

Hormon

Sel-sel

Syaraf

Syaraf

Pusat

Syaraf

Tepi

Sumsum tlng

belakang

Syaraf sadar

(somatis)

Syaraf tak sadar

(otonom)

Otak

Page 23: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 23

Gambar sel syaraf

Dendrit Badan sel akson

Dendrit : menerima rangsangan dari luar dan meneruskan ke badan sel.

Badan sel : mengolah rangsangan dari dendrit dan meneruskan ke akson

Akson : menerima rangsangan dari badan sel untuk dilanjutkan ke sel syaraf

yang lain.

Macam-macam sel syaraf

1. Sel syaraf sensorik

2. Sel syaraf motorik

3. Sel syaraf penghubung

F. Metode Pembelajaran

Model : Kooperatif

Metode : Diskusi, dan tanya jawab

Tipe : Tebak benda,estapet kata

G. Kegiatan Pelaksanaan Pembelajaran

1. Kegiatan awal

Apersepsi

Pembelajaran dimulai dengan meminta 2 orang siswa ke depan, kemudian kedua siswa tersebut

matanya ditutup, pada kedua siswa tersebut disemprotkan minyak wangi dan di pegangkan ular

-ularan, lalu guru mengajukan pertanyaan pada kedua siswa tersebut; Bau apa yang kamu

rasakan barusan ? Apa nama benda yang kamu pegang tersebut ?

Page 24: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 24

Kemudian guru mengajukan pertanyaan kepada siswa yang lain ; Mengapa walaupun tak

terlihat, kedua teman kalian dapat menebak benda tersebut ? organ apa yang bekerja ketika

temanmu dapat menebak benda tersebut ?

Menggali pengetahuan awal siswa

Pada saat kalian merasakan lapar dan melihat ada makanan, apa yang akan kalian lakukan?

sudah tentu kalian akan menuju ke arah makanan tersebut, mengambilnya kemudian

memakannya untuk menghilangkan lapar. Nah organ apa saja yang bekerja pada kegiatan

tersebut ?

Dari kegiatan di atas Guru meminta siswa untuk membuat bagan sistem koordinasi dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Kegiatan inti

1. Siswa duduk di kelompok masing-masing (setiap kelompok terdiri enam orang)

2. Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang ada pada LKS

3. Guru membagikan alat dan bahan sesuai dengan yang terdapat pada LKS , guru meminta

siswa dalam setiap kelompok untuk duduk berpasangan, masing-masing salah satu dari

pasangan tersebut ditutup matanya, kemudian temannya yang lain memegangkan benda-

benda satu persatu ke tangannya, dan siswa yang ditutup matanya itu disuruh menebak

benda tersebut, kemudian hasilnya dicatat. Setelah selesai kegiatan tersebut kemudian

mengerjakan LKS bersama.

4. Pada kegiatan II siswa diminta menyusun potongan gambar tentang sel syaraf sehingga

membentuk gambar yang benar, sesuai dengan materi sel syaraf yang ada pada buku paket.

Kemudian mengisi pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS

5. Pada kegiatan III, guru meminta 3 orang siswa ke depan untuk melakukan estafet kata,

setelah itu siswa disetiap kelompok mengisi LKS berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan.

6. Pada saat kegiatan kelompok sedang berlangsung, guru berkeliling untuk memberikan

bimbingan sekaligus melakukan penilaian kinerja kelompok.

7. Setiap selesai kegiatan dilakukan diskusi kelas, dengan cara meminta salah satu siswa sebagai

perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

8. Dalam kegiatan diskusi kelas, guru memberikan penguatan konsep dan klarifikasi terhadap

jawaban yang salah.

3. Kegiatan penutup

1. Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang mendapat nilai paling besar

2. Guru dan siswa melakukan refleksi dengan cara menyimpulkan materi pelajaran

Page 25: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 25

3. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang dipelajari

KMTT

4. Mencari informasi dari buku atau internet tentang bentuk /struktur jenis-jenis sel syaraf

H. Alat, Bahan, dan Sumber

1. Benda-benda : kelereng, permen, malam, potongan sabun dan kancing

2. Buku sumber : Buku paket Biologi kelas IX Erlangga

Buku paket IPA kleas IX, Depdiknas

3. LKS

I. Penilaian

Teknik : Tertulis, Tes Unjuk Kerja

Bentuk : Esai, Uji Petik Kerja

Bentuk Tes :

1. Esai

No Indikator Instrumen THP

1. Mendefinisikan sistem

koordinasi

Ketika kamu mendengar bel rumah berbunyi,

tentu kamu akan berjalan mendekati pintu,

kemudian tangan membuka pintu.

Dari kegiatan di atas

a. Organ tubuh apa yang bekerja ? b. Organ tubuh dapat bekerja dengan baik karena

adanya koordinasi. Apa yang dimaksud dengan sistem koordinasi ?

C2

2. Menentukan komponen

sistem

koordinasi

Sistem koordinasi dilakukan oleh tiga komponen,

buatlah dalam bentuk bagan !

C2

3. Menentukan bagian-bagian

Sel syaraf berdasarkann

fungsinya

Perhatikan gambar dibawah ini !

a. Sebutkan bagian-bagian dari gambar sel syaraf tersebut !

b. Tentukan fungsi dari bagian-bagian sel syaraf tersebut !

C2

Page 26: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 26

1 2 3

4. Menentukan macam-macam

sel syaraf berdasarkan

fungsinya

Tentukan dan jelaskan tiga macam sel syaraf

menurut fungsinya !

C2

No Kunci Skor

1. a. Telinga, kaki, dan tangan b. Sistem koordinasi adalah sistem pengaturan kerja organ tubuh agar

bekerja dengan baik.

1

1

2. Sistem Koordinasi

tersusun oleh terdiri atas

2

3. a. Dendrit, badan sel, dan akson b. Dendrit, menerima rangsangan dari luar dan meneruskannya ke badan sel c. Badan sel, mengolah rangsangan dan meneruskannya ke akson d. Akson, membawa rangsangan dari badan sel untuk diteruskan ke sel

syaraf yang lain

1,5 1,5 0,5 0,5

4. a. Sel syaraf sensorik, motorik, penghubung b. Sel syaraf sensorik, menerima rangsangan dari luar dan meneruskan ke

otak atau ke syaraf penghubung c. Sel syaraf penghubung, meneruskan rangsang berupa tanggapan dari otak

dan meneruskannya ke syaraf motorik d. Sel syaraf motorik, menyampaikan tanggapan dari sel syaraf penghubung

dan meneruskannya ke efektor (otot)

1,5

0,5

0,5

0,5

System

Syaraf

Alat Indera Sistem

Hormon

Sel-sel

Syaraf Syaraf

Pusat

Syaraf

Tepi

Page 27: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 27

Jumlah skor 10

Pedoman penilaian

1. Tets Tertulis

2. Tes unjuk kerja

Siswa perkelompok melakukan kegiatan tebak benda dan estafet kata, kemudian mengisi LKS

berdasarkan hasil kegiatan tersebut.

Rubrik Tes Unjuk Kerja

No Aspek Skor

1. Melakukan kegiatan dengan benar 3,5

2. Bekerjasama menjawab LKS 2,5

3. Menempatkan benda-benda bekas kegiatan pada tempatnya 1,5

4. Membuat kesimpulan dengan benar 2,5

Jumlah skor 10

C. Langkah-Langkah Pembelajaran/Penelitian

Kegiatan Awal

1. Apersepsi

2. Pembelajaran dimulai dengan meminta 2 orang siswa ke depan, kemudian kedua siswa

tersebut matanya ditutup, pada kedua siswa tersebut disemprotkan minyak wangi dan di

pegangkan ular -ularan, lalu guru mengajukan pertanyaan pada kedua siswa tersebut; Bau

apa yang kamu rasakan barusan ? Apa nama benda yang kamu pegang tersebut ?

3. Kemudian guru mengajukan pertanyaan kepada siswa yang lain ; Mengapa walaupun tak

terlihat, kedua teman kalian dapat menebak benda tersebut ? organ apa yang bekerja ketika

temanmu dapat menebak benda tersebut ?

4. Menggali pengetahuan awal siswa

Nilai = Jumlah jawaban benar

Page 28: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 28

Pada saat kalian merasakan lapar dan melihat ada makanan, apa yang akan kalian lakukan?

sudah tentu kalian akan menuju ke arah makanan tersebut, mengambilnya kemudian

memakannya untuk menghilangkan lapar. Nah organ apa saja yang bekerja pada kegiatan

tersebut ?

5. Dari kegiatan di atas Guru meminta siswa untuk membuat bagan sistem koordinasi dan

menyampaikan tujuan pembelajaran.

Kegiatan inti

1. Siswa duduk di kelompok masing-masing (setiap kelompok terdiri enam orang)

2. Guru memberikan penjelasan tentang kegiatan yang ada pada LKS

3. Guru membagikan alat dan bahan sesuai dengan yang terdapat pada LKS , guru meminta

siswa dalam setiap kelompok untuk duduk berpasangan, masing-masing salah satu dari

pasangan tersebut ditutup matanya, kemudian temannya yang lain memegangkan benda-

benda satu persatu ke tangannya, dan siswa yang ditutup matanya itu disuruh menebak

benda tersebut, kemudian hasilnya dicatat. Setelah selesai kegiatan tersebut kemudian

mengerjakan LKS bersama.

4. Pada kegiatan II siswa diminta menyusun potongan gambar tentang sel syaraf sehingga

membentuk gambar yang benar, sesuai dengan materi sel syaraf yang ada pada buku paket.

Kemudian mengisi pertanyaan-pertanyaan yang ada pada LKS

5. Pada kegiatan III, guru meminta 3 orang siswa ke depan untuk melakukan estafet kata,

setelah itu siswa disetiap kelompok mengisi LKS berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan.

6. Pada saat kegiatan kelompok sedang berlangsung, guru berkeliling untuk memberikan

bimbingan sekaligus melakukan penilaian kinerja kelompok.

7. Setiap selesai kegiatan dilakukan diskusi kelas, dengan cara meminta salah satu siswa

sebagai perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

8. Dalam kegiatan diskusi kelas, guru memberikan penguatan konsep dan klarifikasi terhadap

jawaban yang salah.

9. Melaksanakan tes unjuk kerja

Kegiatan penutup

1, Guru memberikan penghargaan pada kelompok yang mendapat nilai paling besar

2. Guru dan siswa melakukan refleksi dengan cara menyimpulkan materi pelajaran

3. Guru memberikan tes untuk mengetahui daya serap siswa terhadap materi yang dipelajari

KMTT

4. Mencari informasi dari buku atau internet tentang bentuk /struktur jenis-jenis sel syaraf

Page 29: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 29

D. Hasil Penelitian

DAFTAR PEROLEHAN NILAI ULANGAN SISWA

No Nama Tanpa Alat Peraga

Dengan Alat Peraga

Gain Keterangan

1 Apip P. 7 7.5 0.5

2 Agung T.H 8 8.5 0.5

3 Chindy C. 9 9 0

4 Dian Dewi 8 8 0

5 Dini Sri U. 6 7 1

6 Elza 6 6 0

7 Ranty 7 9 2

8 Nurul 6 6 0

9 Reni 6 7 1

10 Nani 6 6 0

11 Eka 7 7 0

12 Egi 8 8 0

13 Iva N. 6 8 2

14 Bayu Dwi 7 9 2

15 Assad Y. 7 9 2

16 Gina H 7 8 2

17 Kartika 7 8 2

18 Henny P. 6 8 2

19 Yulianti 8 9 1

20 Mira N. 6 7.5 1.5

21 Mei Fadilah 6 9 1

22 Deni A. 8 9 1

23 Dialiazi A. 6 6 0

24 Yulita M. 8 9 1

25 Dadan W. 8 8 0

26 Dadang S 7 7 0

27 Nindy Y. 6 7 1

28 Noer Atirah 7 7 0

29 Novi 7 7 0

30 Yunengsih 7 7 0

31 Tohidin 6 7.5 1.5

32 Taufik R. 6 6 0

33 Rizki 7 7.5 0.5

34 Ujang Y. 7 8 1

35 Yolanda D. 7 8 1

36 Yeyen N. 6 6 1

37 Sandi S 8.5 8.5 0

38 Eriliansyah 8 8 0

39 Sevti Fitri 6 6 0

40 Firman S. 8 8 0

41 Soni S. 8 8 0

Page 30: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 30

42 Siti H 6 6 0

Tidak tuntas = 16 Tidak tuntas = 8

KKM : 7,0

KETERANGAN

TUNTAS 61,90% 80.95%

BELUM TUNTAS 38,10% 19,05%

2.1.4 Langkah Penelitian di SMP Negeri 1 Pamulihan

A. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Pamulihan

Jumlah siswa Seluruhnya : 729 siswa

Kelas yang diteliti : IX D dan IX E

Jumlah siswa : IX D = 31 Siswa

IX E = 32 Siswa

Jenis Kelamin : L = 32, P = 31

Rata Usia anak : 14 Tahun

Pelajaran : Penjas, Olah Raga dan Kesehatan

Peneliti : Dra. Yeni Suryani

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Standar Kompetensi

3. Mempraktikan rangkaian gerak senam lantai dengan gerakan yang benar dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya

Kompetensi Dasar

3.1. Mempraktikan rangkaian senam lantai tanpa alat serta nilai percaya diri, kerja sama, disiplin, keberanian, dan keselamatan

3.2. Mempraktikan beberapa rangkaian senam lantai, serta nilai keberanian, kedisiplinan, keluesan dan estetika

Alokasi Waktu : 2x 2 x 40 menit (2 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran

a. Siswa dapat melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dengan benar

b. Siswa dapat melakukan melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting, dengan benar

Karakter siswa yang diharapkan : Disiplin ( Discipline )

Tekun ( diligence ) Tanggung jawab ( responsibility ) Ketelitian ( carefulness)

Page 31: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 31

Kerja sama ( Cooperation ) Toleransi ( Tolerance ) Percaya diri ( Confidence ) Keberanian ( Bravery )

B. Materi Pembelajaran

Uji diri/Senam lantai

1. Gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan

Gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting

C. Metode Pembelajaran

- Pertemuan 1 = penugasan

- Pertemuan 2 = resiprokal/timbal-balik

D. Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan 1 (2 x 40 menit)

1 Kegiatan Pendahuluan (15 menit)

- Berbaris, berdoa, presensi, apersepsi dan pemanasan

- Memberikan motivasi dan menjelaskan tujuan pembelajaran

2 Kegiatan Inti (45 menit)

Eksplorasi

Dalam kegiatan eksplorasi, guru:

Melakukan rangkai keseimbangan (bertumbu pada kaki) dilanjutkan denagn gerak meroda dan dilanjutkan dengan gerak berguling kedepan, dengan rincian kegiatan sebagai berikut :

Melakukan teknik dasar keseimbangan sikap melayang ( berpasangan / kelompok )

Melakukan teknik dasar keseimbangan berdiri dengan kepala ( berpasangan / kelompok )

Melakukan teknik dasar meroda( berpasangan / kelompok )

Melakukan teknik dasar guling depan dan guling belakang( berpasangan / kelompok )

Elaborasi

Dalam kegiatan elaborasi, guru:

Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model tugas/penugasan

­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak

Page 32: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 32

­ siswa mempelajari tugas ajar dan indikator keberhasilannya

­ siswa memperkirakan waktu yang diperlukan untuk mencapai ketuntasan tugas ajar

­ siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan sendiri

­ bagi siswa yang belum mampu mencapai target belajar sesuai dengan alokasi waktunya, maka mereka diberi kesempatan untuk memperbaiki target waktu.

Strategi pelaksanaan dengan menggunakan model resiprokal/timbal-balik

­ guru mengatur siswa agar berpasang-pasangan

­ guru membagikan bahan ajar, yang berisi deskripsi tugas dan indikator tugas gerak kepada setiap pasangan

­ siswa mempelajari tugas gerak dan indikator keberhasilannya

­ siswa membagi tugas, siapa yang pertama kali menjadi pelaku dan siapa yang menjadi pengamat

­ siswa melaksanakan tugas gerak, dan berganti peran bilamana pelaku sudah berhasil menampilkan gerak sesuai dengan indikator yang telah ditentukan

Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi, guru:

Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa

Guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahan pemahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan

3. Kegiatan Penutup (20 Menit)

Dalam kegiatan penutup, guru:

bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran;

melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;

memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran;

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi, program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik;

E. Sumber Belajar

- Ruang terbuka yang datar dan aman (Bangsal senam)

- Matras

- Buku teks

- Buku referensi, , Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Kelas IX,

- Lembar Kerja Proses Belajar, Roji, Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan

F. Penilaian

Penilaian dilaksanakan selama proses dan sesudah pembelajaran

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

Aspek Psikomotor

Melakukan gerak rangkai

Tes praktik

(Kinerja)

Tes Contoh Kinerja

Lakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumbu pada

Page 33: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 33

Indikator Pencapaian Kompetensi

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh

Instrumen

keseimbangan (bertumbu pada kaki) dilanjutkan denagn gerak meroda dan dilanjutkan dengan gerak berguling kedepan

Aspek Kognitif

Mengetahui bentuk –bentuk gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan denagn gerak meroda dan dilanjutkan dengan gerak berguling kedepan

Aspek Afektif

Percaya diri, kerja sama, disiplin, keberanian, dan keselamatan

Aspek Psikomotor

Melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) delanjutkan dengan gerak berguling kedepan dan bergerak guling lenting

Aspek Kognitif

Mengetahui bentuk –bentuk gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) delanjutkan dengan gerak berguling kedepan dan bergerak guling lenting

Aspek Afektif

Percaya diri, kerja sama, disiplin, keberanian, dan keselamatan

Tes tertulis

Tes

observasi

Tes praktik

(Kinerja)

Tes tertulis

Tes

observasi

Pilihan ganda/uraian singkat

Lembar observasi

Tes Contoh Kinerja

Pilihan ganda/uraian singkat

Lembar observasi

kaki) dilanjutkan denagn gerak meroda dan dilanjutkan dengan gerak berguling kedepan

Sebutkan bentuk –bentuk gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki)

Percaya diri, kerja sama, disiplin, keberanian, dan keselamatan

Lakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) delanjutkan dengan gerak berguling kedepan dan bergerak guling lenting

Sebutkan bentuk –bentuk gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki)

Percaya diri, kerja sama, disiplin, keberanian, dan keselamatan

1. Teknik penilaian:

- Tes unjuk kerja (psikomotor):

Lakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) ilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting

Keterangan:

Berikan penilaian terhadap kualitas unjuk kerja peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4

Page 34: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 34

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai = ----------------------------------------- X 50

Jumlah skor maksimal

- Pengamatan sikap (afeksi):

Melakukan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) ilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting dengan menanamkan nilai keberanian, kedisiplinan, keluesan dan estetika

Keterangan:

Berikan tanda cek ( √ ) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta ujian menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan. Tiap perilaku yang di cek ( √ ) memdapat nilai 1

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai = ----------------------------------------- X 30

Jumlah skor maksimal

- Kuis/embedded test (kognisi):

Jawab secara lisan atau peragakan dengan baik, pertanyaan-pertanyaan mengenai konsep gerak rangkai keseimbangan (bertumpu pada kaki) dilanjutkan dengan berguling ke depan dan gerak rangkai keseimbangan (bertumpu selain kaki) ilanjutkan dengan berguling ke depan dan guling lenting

Keterangan:

Berikan penilaian terhadap kualitas jawaban peserta ujian, dengan rentang nilai antara 1 sampai dengan 4

Jumlah skor yang diperoleh

Nilai = ----------------------------------------- X 20

Jumlah skor maksimal

2. Nilai akhir yang diperoleh siswa =

C. Langkah-Langkah Pembelajaran/Penelitian

PERTEMUAN KE-SATU TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan

1. Berbaris

2. Absensi

3. Berdoa

4. Menjelaskan materi yang akan diajarkan

5. Pemanasan dan Peregangan

Kegiatan Inti

1. memberi contoh gerakan meroda dengan menggunakan media karet gelang yang dijalin,

mulai dari sikap awalan, sikap kaki di udara dan sikap mendarat.

Nilai tes unjuk kerja + nilai observasi + nilai kuis

Page 35: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 35

2. Membagi siswa menjadi 4 kelompok, 2 kelompok putra dan 2 kelompok putri, kemudian

memberi instruksi kepada setiap kelompok untuk melakukan gerakan meroda seperti yang

di contohkan.

3. Menghentikan kegiatan sementara untuk mengoreksi gerakan dan memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya sekitar kendala atau kesulitan dalam melakukan gerakan

meroda.

4. Kembali melakukan latihan dengan kelompok masing-masing.

5. Melakukan tes unjuk kerja

Kegiatan Penutup

1. Memberikan masukan kepada siswa bahwa dengan menggunakan media karet diharapkan

siswa bias memperbaiki gerakan meroda menjadi lebih baik.

2. Evaluasi

3. Melakukan Pendinginan

PERTEMUAN KE-DUA MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN

Kegiatan Pendahuluan

1. Berbaris

2. Absensi

3. Berdoa

4. Menjelaskan materi yang akan diajarkan

5. Pemanasan dan Peregangan

Kegiatan Inti

1. Memberi contoh gerakan meroda tanpa menggunakan alat mulai dari sikap awalan, sikap

kaki dan sikap mendarat.

2. Membagi siswa menjadi 4 kelompok [2 kelompok putra dan 2 kelompok putri] kemudian

memberi instruksi kepada setiap kelompok untuk melakukan gerakan meroda seperti yang

dicontohkan.

3. Menghentikan kegiatan untuk mengoreksi gerakan dan memberikan kesempatan kepada

siswa untuk bertanya sekitar kendala atau kesulitan yang dihadapi dalam melakukan

gerakan meroda.

4. Kembali melakukan latihan dengan kelompok masing-masing.

5. Melakukan tes unjuk kerja

Kegiatan Penutup

1. Memberikan masukan , koreksi, Tanya jawab mengenai gerakan meroda.

2. Melaksanakan evaluasi

3. Melakukan Pendinginan

KESIMPULAN

Dari data hasil observasi dan analisis hasil penilaian dapat disimpulkan bahwa

penggunaan media pembelajaran berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa.

D. Hasil Penelitian

DATA NILAI AKTIVITAS SISWA MATERI Gerakan Baling-Baling MENGGUNAKAN MEDIA

Page 36: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 36

Tindakan Pembelajaran ke satu kelas 9

Tanggal

NO NAMA SISWA KKM

Aspek Yang Dinilai

Skor TUNTAS/BELUM TUNTAS

KET 1 2 3 Nilai

1 ADE DIRMAN 75 4 3 4

73,33 BELUM TUNTAS

2 ATE PERMANA 75 4 5 4

86,67 TUNTAS

3 BAYU FATHURROKHMAN 75 3 3 5

73,33 BELUM TUNTAS

4 DEDE HIDAYAT 75 5 5 4

93,33 TUNTAS

5 DESY NURSETIYANI 75 3 4 4

73,33 BELUM TUNTAS

6 DIKI GINANJAR 75 4 4 5

86,67 TUNTAS

7 DINI YANTI OKTAVIYANI 75 3 4 3

66,67 BELUM TUNTAS

8 DUDI FEBRIAN 75 5 4 4

86,67 TUNTAS

9 ERI APRIANTO 75 5 4 5

93,33 TUNTAS

10 FADIYAH OKTAVIAN M 75 5 3 4

80,00 TUNTAS

11 FITRIANI SANTIKA 75 5 4 3

80,00 TUNTAS

12 GUGUN HERMAWAN 75 5 4 4

86,67 TUNTAS

13 HAMZAH MUHAJIRIN 75 4 4 5

86,67 TUNTAS

14 HERMAN HERMAWAN 75 4 4 5

86,67 TUNTAS

15 INDRIYANI 75 5 4 4

86,67 TUNTAS

16 IRPAN NURHADI 75 5 4 4

86,67 TUNTAS

17 JAJANG ABDUL ROHMAN 75 5 4 5

93,33 TUNTAS

18 LILIS AMELIAH 75 5 4 4

86,67 TUNTAS

19 MUHAMMAD JORDAN K 75 5 4 3

80,00 TUNTAS

20 NELLAM OCKTA Q 75 5 4 3

80,00 TUNTAS

21 NENDEN SITI R 75 4 4 4

80,00 TUNTAS

22 NENG GINA ROSALINDA 75 5 4 4

86,67 TUNTAS

23 NURHALIMAH 75 5 4 4 TUNTAS

Page 37: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 37

86,67

24 NURUL IMANDA H 75 4 5 4

86,67 TUNTAS

25 SEPTI DIAH PATMAWATI 75 5 4 4

86,67 TUNTAS

26 TINA MARINA 75 4 4 4

80,00 TUNTAS

27 ULPAH ANUGRAH F 75 3 4 4

73,33 BELUM TUNTAS

28 UNANG AHMAD RIFAI 75 5 4 3

80,00 TUNTAS

29 WINDI AELANI 75 4 4 3

73,33 BELUM TUNTAS

30 WULAN SARI 75 4 4 4

80,00 TUNTAS

31 YOHANA 75 4 3 3

66,67 BELUM TUNTAS

32 YUSUF RIZQI MAULANA 75 5 4 5

93,33 TUNTAS

Nilai Tertinggi 5 5 5

93,33

T = 83,33 %

Nilai Terendah 3 3 3

66,67

BT = 16,67 %

Rata-rata 4,41

3,97

4,00

82,50

Aspek Yang Dinilai

Keterangan Nilai Pamulihan, 3 Oktober 2011 1. Mengambil ancang-ancang

5 = Sangat baik Guru,

2. Sikap kedua kaki ketika di udara.

4 = Baik

3. Mendarat dengan satu Kaki.

3 = Cukup

Dra. Yeni Suryani

2 = Kurang

1 = Sangat Kurang

DATA NILAI AKTIVITAS SISWA MATERI Gerakan Baling-Baling TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA Tindakan Pembelajaran ke satu

kelas 9 D Tanggal

NO NAMA SISWA KKM

Aspek Yang Dinilai

Skor TUNTAS/BELUM TUNTAS

KET

1 2 3 Nilai

1 AHMAD DENI H 75

3 4 5

80,00 TUNTAS

2 AI SUKMAWATI 75

3 3 4

66,67 BELUM TUNTAS

3 DEDE MAHDAR SIDIQ 75

4 3 4

73,33 BELUM TUNTAS

Page 38: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 38

4 DEDEN PERMANA 75

4 5 5

93,33 TUNTAS

5 EGI GINANJAR 75

4 5 5

93,33 TUNTAS

6 EKA RESTU FAUZY 75

5 5 4

93,33 TUNTAS

7 FIRMAN MAULANA 75

2 4 3

60,00 BELUM TUNTAS

8 HERNITA MARDIANA WATI 75

4 5 4

86,67 TUNTAS

9 INE ANGGRAENI 75

3 5 5

86,67 TUNTAS

10 IPA TINTIN SUHARTINI 75

3 4 4

73,33 BELUM TUNTAS

11 IPAH SRI RAHAYU 75

5 4 4

86,67 TUNTAS

12 JAJANG KOMARA 75

4 4 5

86,67 TUNTAS

13 JAJANG ROJAT 75

3 4 4

73,33 BELUM TUNTAS

14 JIMI NUGRAHA 75

4 4 4

80,00 TUNTAS

15 LINA FIRDAYATI 75

4 5 4

86,67 TUNTAS

16 NANDA LAULA ANGGRITA 75

3 4 4

73,33 BELUM TUNTAS

17 RAMDANI 75

4 5 4

86,67 TUNTAS

18 RIFKA NURHASANAH 75

5 4 4

86,67 TUNTAS

19 RIHAN PERMANA 75

4 5 5

93,33 TUNTAS

20 RIKA ANDRIYANI 75

4 4 3

73,33 BELUM TUNTAS

21 RINA HARTIANA 75

4 4 4

80,00 TUNTAS

22 RINI ROHAENI 75

4 4 4

80,00 TUNTAS

23 SANTI AFRIATI 75

3 4 4

73,33 BELUM TUNTAS

24 SITI NURLATHIFAH 75

3 4 4

73,33 BELUM TUNTAS

25 SUNANDAR 75

4 5 4

86,67 TUNTAS

26 TITA IRAWATI 75

4 5 5

93,33 TUNTAS

27 UMAR ABDUL HAKIM A.B 75

4 5 4

86,67 TUNTAS

28 WAHYU EKA PURNAMA 75

5 4 4

86,67 TUNTAS

29 YAN YAN HIDAYAT 75

4 4 4

80,00 TUNTAS

Page 39: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 39

30 YANDI DARUSSAALAM Y 75

5 4 4

86,67 TUNTAS

31 YULIANTI 75

3 4 4

73,33 BELUM TUNTAS

Nilai Tertinggi 5 5 5

93,33

BT= 32,26

Nilai Terendah 2 3 3

60,00

T = 67,74

Rata-rata 3,81

4,29

4,16

81,41

Aspek Yang Dinilai

Keterangan Nilai 1. Mengambil ancang-ancang

5 = Sangat baik

2. Sikap kedua kaki ketika di udara.

4 = Baik 3. Mendarat dengan satu Kaki.

3 = Cukup

2 = Kurang

1 = Sangat Kurang

Pamulihan, 3 Oktober 2011

Guru,

Dra. YENI SURYANI

2.1.5 Langkah Penelitian di SMP Negeri 1 Tanjungsari

A. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Tanjungsari

Jumlah siswa Seluruhnya : 912 siswa

Kelas yang diteliti : VII A dan VII B

Jumlah siswa : VII A = 36 Siswa

VII B = 36 Siswa

Jenis Kelamin : L = 51, P = 21

Rata Usia anak : 13 Tahun

Pelajaran : Pend. Kewarganegaraan

Peneliti : Aat Ruhiyat, S.Pd

B. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Sekolah : SMP NEGERI 1 TANJUNGSARI

Mata Pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Page 40: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 40

Kelas/semester : VII / I

Standar kompetensi : 2. Mendeskripskan makna proklamasi kemerdekaan dan konstitusi

pertama

Kompetensi Dasar : 2.1 Menjelaskan makna proklamasi kemerdekaan

Alokasi waktu : 2 X 40 menit (2 X pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran

Diharapkan siswa dapat :

1.Menjelaskan secara singkat perjuangan bangsa Indonesia menjelang detik-detik

proklamasi kemerdekaan

2. Menjelaskan makna pentingnya kemerdekaan bagi bangsa Indonesia

3. Mendeskripsikaan pentingnya pewarisan semangat proklamasi kemerdekaan

B. Materi Pembelajaran

1. Perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaan

2. Makna dan arti kemerdekaan bagi bangsa Indonesia

3. Pentingnya pewarisan semangat proklamasi kemerdekaan

C. Metode

Tanya jawab, diskusi, inkuiri, penugasan

D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran Strategi Pembelajaran/ Kegiatan belajar

No Kegiatan Belajar Waktu Ket

1.

2.

Pendahuluan

a. Apersepsi

Kesiapan kelas dalam pembelajaran ( absensi, kebersihan,

kelas dll)

b. Memotivasi

Penjajagan kesiapan belajar siswa dengan memberikan

pertanyaan tentang materi yang akan diajarkan

c. Informasi kompetensi yang akan dicapai

Kegiatan Inti

a. Tanya jawab dan penjelasan tentang bangsa-bangsa yang pernah menjajah Indonesia dan sifat-sifat perjuangan bangsa

10 menit

60 menit

Page 41: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 41

sebelum dan sesudah tahun 1908 b. Kajian pustaka dengan menelaah serbagai sumber (buku) yang

berisi tentang peristiwa sekitar proklamasi kemerdekaan c. Membagi siswa menjadi 8 kelompok, masing-masing terdiri dari

5 orang d. Masing-masing kelompok membahas pertanyaan yang berbeda

berdasarkan masalah yang telah disiapak guru e. Masing-masing kelompok mendiskusikan masalah yang

temanya adalah peristiwa sekitar proklamasi dan makna proklamasi bagi bangsa Indonesia.

f. Masing-masing kelompok melaporkan secara tertulis hasil diskusi

3. Penutup

a. Siswa dengan bimbingan guru menyimpulkan hasil

diskusi

b. Post test sebagai unpan balik

c. Tindak lanjut dnegan pemberian tugas untuk

mempersiapkan diskusi minggu berikutnya.

10 menit

F. Penilaian

Penilaian dilakukan sebelum, selama dan sesudah proses pembelajaran. Penilaian tertulis dilaksanakan

setelah selesai pertemuan ke-2, sedangkan untuk pertemuan ke-1 penilaian lebih ditekankan melalui

kegiatan tanyan jawab di kelas, aktivitas siswa saat diskusi dan dalam melaksanakan tugas. Teknik

penilaian adalah tes tertulis berbentuk uraian berstruktur.

Indikator

Menguraikan perjuangan bangsa Indonesia dalammencapai kemerdekaan

Menjelaskan arti kemerdekaan bagi suatu bangsa

Menunjukkan pentingnya pewarisan semangat proklamasi kemerdekaan

Soal-soal Uraian

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan tepat !

1.Jelaskan secara singkat tentang persitiwa-perisitiwa penting yang terjadi sekitar proklamasi

kemerdekaan !

2.Jelaskan makna pentingnya kemerdekaan bagi bangsa Indonesia !

Page 42: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 42

3.Mengapa pewarisan semangat proklamasi kemerdekaan itu sangat penting bagi generasi muda ?

C. Proses Penelitian

Tanpa media pembelajaran

I. Perencanaan

Hasil refleksi awal sebelum penelitian ini dilakukan adalah terdapat permasalahan siswa dalam

belajar, yaitu verbalisme, pembelajaran monoton dan membosankan sehingga hasil belajar

kurang optimal. Untuk mengatasi masalah tersebut maka ditetapkan penggunaan media audio

visual dalam pembelajaran Pancasila sebagai idiologi bangsa dan dasar negara. Oleh karena itu

dalam perencanaan penelian ini telah dilakukan persiapan rencana pembelajaran (materi

pelajaran, alokasi waktu, metode, pendekatan, media, alat evaluasi dan lembar kerja siswa),

Menetapkan fokus observasi dan aspek-aspek yang akan diamati, meliputi siswa, guru dan

penggunaan media, menetapkan cara pelaksanaan refleksi dan pelaku refleksi dan menetapkan

kreteria keberhasilan dalam upaya pemecahan masalah.

II. Tahap Pelaksanaan Tindakan

1. Tes di kelas VIII A

Dilaksanakan tanggal 5 Oktober 2011 dengan indikator pencapaian siswa dapat :

1. Menguraikan sejarah proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara dan idiologi

Negara

2. Membandingkan Pancasila dengan idiologi lain,

3. Media audo visual yang digunakan adalah powerpoint

LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN TANPA MEDIA

Dilaksanaka pada tanggal 5 Oktober 2011 di kelas VIII A SMP Negeri 1 Tanjungsari Sumedang

jam pelajaran ke 1 dan 2

Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas : 8 A

Semester : I

Standar Kompetensi : Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

KompetensiDasar : Menjelaskan Pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi negara

Indikator : Menjelaskan pengertian ideologi

Menguraikan proses perumusan Pancasila sebagai dasar Negara dan

ideologi Negara.

Menjelaskan proses perumusan Pancasila sebagai dasar Negara.

Kegiatan Pendahuluan:

Page 43: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 43

Dalam kegiatan pendahuluan guru melakukan :

Fase 1

a. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran

b. Berdoa bersama sebelum mulai belajar

c. Siswa di absen

d. Siswa disuruh menyiapkan alat tulis dan membuka buku-buku penunjang pembelaajran

Fase 2

Kegiatan Eksplorasi

Dalam kegiatan ini guru :

a. Melibatkan siswa mencari informasi yang luas berkaitan dengan materi yang akan di

bahas,siswa mencari dari berbagai sumber.

b. Menggunakan beragam pendekatan dan media pemebelajaran.

Fase3.

Mengorganiasikan siswa dalam keompok-kelompok belajar.berdasarkan keseimbangan

kemampuan anak dalam proses belajar serta penentuan tempat diskusi anatar kelompok

Kegiatan elaborasi

Fase 4

Membimbing kelompok kerja dan belajar Serta mengatasi kesulitan-kesulitan yang ditemukan

anak dalam proses belajar baik sesama anggota kelompok maupun kepada guru

Fase 5

Evaluasi.

Melakukan penilaain atau tes yang dilakukan setelah proses kegiatan belajar selesai, dengan

tujuan untuk mengetahui dan mengukur tingkat ketercapain dari tujuan pembelajaran yang

telah dirancang sedemikian rupa.

Kegiatan konfirmasi

Fase 6

a. Memberikan umpan balik dalam penguatan pengetahuan melalui lisan maupun tulisan

b. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai

sumber

c. Memberikan penghagaan. Atau pujian kepada anak yang telah mengikuti pembelajaran

dengan baik dan serius dan terutama kepada anak yang telah mampu menjawab pertanyaan

/ soal yang berkaitan dengan materi yang telah disampiakan.

Kegiatan penutup

Fase 7

Page 44: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 44

a. Bersama siswa membuat rangkuman /kesimpulan hasil pembelajaran

b. Melakukan tes lisan atau tulisan

c. Melakukan reflesi terhadap hasil proses pembelajaran

d. Penugasan untuk minggu depan

e. Merencanakan tidak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial atau penugasan

III. Tahap Observasi

Pelaksanaan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Hasil observasi pada

tes pertama menunjukkan siswakurang tertarik dengan pembelajaran yang tanpa

menggunakan audio visual. Terutama dalam materi ini

IV. Tahap refleksi

Berdasarkan hasil observasi dan hasil belajar siswa pada tes awal, masih ditemukan

permasalahan, yaitu pada hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada siklus. kenyataan ini

masih cukup jauh / rendah dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 7.0. Ketuntasan belajar

secara klasikal tanpa menggunakan Media Pembelajaran LCD atau Power Point menunjukan

hasil 36,11 % dinyatakan tuntas dan 63,89 % belum tuntas. berarti belum mencapai 85 %

sebagai syarat ketuntasan kelas

Menggunakan Media Pembelajaran

Pelaksanaan di kelas VIII B

I. Perencanaan

Berdasarkan hasil refleksi pada tes awal masih terdapat permasalahan hasil belajar siswa,

rendahnya hasil belajar siswa ditunjukkan dengan pencapaian daya serap mencapai 58,89. dan

terdapat 23 siswa yang belum tuntas. Untuk meningkatkan hasil belajar tersebut maka strategi guru

dalam penggunaan media audio visual dalam pembelajaran perlu diperhatikan . Oleh karena itu

dalam perencanaan tes kedua direncanakan penggunaan media visual dengan sebaik-baiknya,

meliputi rencana pembelajaran (materi pelajaran, alokasi waktu, metode, pendekatan, media, alat

evaluasi dan lembar kerja siswa)

II. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tes kedua dilaksanakan tanggal 5 Oktober 2011 di kelas VIII B jam ke 3 dan 4 di SMP

Negeri 1 Tanjungsari Sumedang

LANGKAH LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA

Page 45: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 45

Mata pelajaran : Pendidikan Kewarganegaraan

Kelas : 8 B

Semester : I

Standar Kompetensi : Menampilkan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Kompetensi Dasar : Menjelaskan Pancasila sebagai dasar Negara dan ideologi negara

Indikator : Menjelaskan pengertian ideologi

Menguraikan proses perumusan Pancasila sebagai dasar Negara dan

ideologi Negara.

Menjelaskan proses perumusan Pancasila sebagai dasar Negara.

Kegiatan Pendahuluan:

Dalam kegiatan pendahuluan guru melakukan

Fase 1

a. Menyiapkan siswa secara psikis dan fisik untuk mengikuti pembelajaran

b. Mengajukan beberapa pertanyaan yang mengaitkan dengan pengetahuan sebelumnya

c. Menyampaikan tujuan dari pembelajaran yang akan dibahas dalam pertemuan tersebut dan

memotivasi siswa, memahami dan memknai suatu pristiwa penting tersebut

Fase 2

Kegiatan Ekplorasi

Dalam kegiatan ini guru :

a. Melibatkan siswa mencari informasi yang luas berkaitan dengan materi yang akan di bahas,siswa

mencari dari berbagai sumber.

b. Menggunakan beragam pendekatan dan media pemebelajaran.

c. Menyajikan/menyampaikan informasi penting tentang pokok pembelajaran dengan cara siswa

diajak untuk memperhatikan dan menyimak potongan gambar dari slide tentang suatu Pristiwa

Proklamasi besertatokoh tokoh dalam peristiwa itu.

Fase 3.

Mengorganiasikan siswa dalam keompok-kelompok belajar.berdasarkan keseimbangan

kemampuan anak dalam proses belajar serta penentuan tempat diskusi anatar kelompok

Kegiatan Elaborasi

Fase 4

a. Membimbing kelompok kerja dan belajar Serta mengatasi kesulitan-kesulitan yang ditemukan

anak dalam proses belajar baik sesama anggota kelompok maupun kepada guru

b. Memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir, menganalisa dan menyelesaikan

masalah

c. Mefasilitasi siswa untuk membuat laporan resume secara kelompok

Page 46: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 46

d. Memfasilitasi siswa melalui pemberian tugas,diskusi untuk menggali gagasan baru baik

lisanmaupun tulisan

Fase 5

Evaluasi.

Melakukan penilaain atau tes yang dilakukan setelah proses kegiatan belajar selesai, dengan

tujuan untuk mengetahui dan mengukur tingkat ketercapain dari tujuan pembelajaran yang telah

dirancang sedemikian rupa.

Kegiatan Konfirmasi

Fase 6

a. Memberikan umpan balik dalam penguatan pengetahuan melalui lisan maupun tulisan

b. Memberikan konfirmasi terhadap hasil eksplorasi dan elaborasi siswa melalui berbagai sumber

c. Memberikan penghagaan. Atau pujian kepada anak yang telah mengikuti pembelajaran dengan

baik dan serius dan terutama kepada anak yang telah mampu menjawab pertanyaan / soal yang

berkaitan dengan materi yang telah disampiakan.

Kegiatan penutup

Fase 7

a. Bersama siswa membuat rangkuman /kesimpulan hasil pembelajaran

b. Melakukan reflesi terhadap hasil proses pembelajaran

c. Merencanakan tidak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedial atau penugasa

d. Mengolah hasil data yang didapat dari evaluasi sehingga menjadi data otentik hasil penelitian.

Data yang diperoleh sebelum pada proses pembelajaran tanpa menggunakan Media

Pembelajaran LCD atau Power Point menunjukan hasil 36,11 % dinyatakan tuntas dan 63,89 %

belum tuntas. Sementara setelah proses pembelajaran menggunakan media LCD dan Power

Point maka hasilnya cukup signifikan perbedaanya yaitu diperoleh anak yang tuntas mencapai

83,33% dan yang belum Tuntas mencapai 16,67 %.

III. Tahap Observasi

Hasil observasi pada tes kedua menunjukkan siswa lebih tertarik dengan pembelajaran yang

mengangkat permasalahan-permasalahan kehidupan, sehingga tidak membosankan.

IV. Tahap refleksi

Hasil observasi dan hasil belajar siswa pada tes kedua menunjukkan perbaikan baik hasil belajar

maupun proses belajar. Pada proses pembelajaran, tidak monoton. Data yang diperoleh

sebelum pada proses pembelajaran tanpa menggunakan Media Pembelajaran LCD atau Power

Point menunjukan hasil 36,11 % dinyatakan tuntas dan 63,89 % belum tuntas. Sementara

Page 47: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 47

setelah proses pembelajaran menggunakan media LCD dan Power Point maka hasilnya cukup

signifikan perbedaanya yaitu diperoleh anak yang tuntas mencapai 83,33% dan yang belum

Tuntas mencapai 16,67 %.

D. Hasil Penelitian

TANPA MEDIA

Kelas

: VII A

Semester

1

Tahun Pelajaran : 2011/2012

No

No. Soal Scor yang diperoleh

Nilai

Ketuntasan

Ket Scor KKM 1 2 3 4 5 6 Tuntas

Belum

Nama 1 2 2 1 2 2 Tuntas

1 Nila 70 1 2 2 1 2 1 90 v

2 Imam M 70 1 2 2 1 2 1 90 v

3 Endah 70 1 2 1 1 2 1 80 v

4 Hasan 70 1 2 2 1 0 2 80 v

5 Noni 70 1 1 2 1 2 1 80 v

6 Ramidi 70 1 2 2 1 0 2 80 v

7 Anita 70 1 2 2 1 0 2 80 v

8 Ayu Andriani 70 1 2 1 1 2 0 70 v

9 Paliah 70 1 0 2 1 2 1 70 v

# Irfan 70 1 1 2 1 1 1 70 v

# Rahmat 70 1 2 2 1 0 1 70 v

# Gede Ardika 70 1 2 2 1 1 0 70 v

# Fajri H 70 1 2 1 2 1 0 70 v

# Ikbal 70 1 2 1 2 0 0 60 v

# Dwi Novita 70 0 0 2 1 2 1 60 v

# Riska Putra 70 1 2 0 1 2 0 60 v

# Reko 70 1 2 2 1 0 0 60 v

# Nyoman Triana 70 1 2 2 1 0 0 60 v

# Gianto 70 1 2 2 0 0 0 50 v

# Handayani 70 1 1 2 1 0 0 50 v

# Kiswantoro 70 1 2 1 1 0 0 50 v

# Novri 70 1 0 2 1 1 0 50 v

# Leni 70 1 2 1 1 0 0 50 v

# Yuli 70 1 2 1 1 0 0 50 v

# Riski Irawan 70 1 1 2 1 0 0 50 v

# Ardi S 70 1 2 2 0 0 0 50 v

# Ariska 70 1 1 2 1 0 0 50 v

# Neti Susanti 70 1 2 1 1 0 0 50 v

# Andri Purnomo 70 0 0 2 1 2 0 50 v

# Angga 70 1 1 2 1 0 0 50 v

# Serti 70 1 1 2 1 0 0 50 v

# Andri Sunandar 70 1 1 1 1 0 0 40 v

# Rezky Putra 70 1 1 0 1 1 0 40 v

Page 48: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 48

# Andri Pranoto 70 1 2 0 0 0 0 40 v

# Candra F 70 1 1 1 0 0 0 30 v

# Oktavianto 70 1 1 1 0 0 0 30 v

Jumlah 13 23

TUNTAS 36,1

1%

BELUM TUNTAS 63,8

9%

Kesimpulan :

Sumedang, Oktober 2011

1 Tes dilaksanakan tanggal

05-Okt-11

Guru 2 Perlu perbaikan secara klasikal untuk soal no 5 dan 6

3

Perlu perbaikan secara Individu adalah siswa no urut 14=36

5 Keberhasilan klasikal/Daya serap

Aat Ruhiyat, S.Pd

MENGGUNAKAN MEDIA

Kelas

: VII b

Semester

: 1

Tahun Pelajaran 2011/2012

No No. Soal Scor yang diperoleh

Ketuntasan

Ket Scor KKM 1 2 3 Nilai

Tuntas Tidak

Nama 2 2 2 Tuntas

1 Abdul R 70 2 2 2 100,0 v

2 Imam M 70 2 2 2 100,0 v

3 Heri s 70 1 2 2 83,3 v

4 Salman 70 2 1 2 83,3 v

5 Fajri H 70 2 1 2 83,3 v

6 Dedi k 70 2 2 1 83,3 v

7 Ramdan 70 2 2 1 83,3 v

8 Anita 70 1 2 2 83,3 v

9 Irfan 70 2 2 1 83,3 v

10 Ikhsan 70 1 2 2 83,3 v

11 benny K 70 1 2 2 83,3 v

12 andre 70 1 2 2 83,3 v

13 Ariska 70 2 1 2 83,3 v

14 Herman 70 2 1 2 83,3 v

15 Ayu Andriani 70 1 2 2 83,3 v

16 Rd.Ayu 70 2 1 2 83,3 v

17 Sakir 70 2 1 2 83,3 v

18 Parman 70 2 1 2 83,3 v

19 Ardi S 70 2 1 2 83,3 v

20 Predy 70 1 2 2 83,3 v

21 Reza 70 1 2 2 83,3 v

22 Neti Susanti 70 2 2 1 83,3 v

Page 49: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 49

23 Andri Sunandar 70 1 2 2 83,3 v

24 Oktavianto 70 2 1 2 83,3 v

25 Oemar K 70 2 1 2 83,3 v

26 Dwi Novita 70 1 2 2 83,3 v

27 Riski Irawan 70 1 2 2 83,3 v

28 Ratna G 70 1 2 2 83,3 v

29 Andri Purnomo 70 1 2 2 83,3 v

30 Riska Putra 70 2 2 1 83,3 v

31 Salim F 70 1 1 1 50,0 v

32 Nedi S 70 0 2 1 50,0 v

33 Yuli 70 0 2 1 50,0 v

34 Santosa 70 0 1 2 50,0 v

35 Yeni 70 0 1 1 33,3 v

36 Rezky Putra 70 0 1 1 33,3 v

30 6

TUNTAS 83,33%

BELUM TUNTAS 16,67%

Kesimpulan :

Sumedang, Oktober 2011

1 Tes dilaksanakan tanggal

05-Okt-11 Guru

2 Perlu perbaikan secara Individu, no urut 31 -36

Aat Ruhiyat, S.Pd

2.2 Data Hasil Penelitian secara keseluruhan.

Data yang didapat dari hasil penelitian di SMK Negeri 1 Sumedang, SMP Negeri 1 Ciamanggung,

SMP Negeri 1 Pamulihan dan SMP Negeri 1 Tanjungsari adalah sebagai berikut:

NO SEKOLAH

MENGGUNAKAN MEDIA

TIDAK MENGGUNAKAN MEDIA

KETERANGAN

TUNTAS BELUM TUNTAS

TUNTAS BELUM TUNTAS

1 SMK NEGERI 1 SUMEDANG 80,00% 20,00% 68,57% 31,43%

2 SMP NEGERI 1 CIMANGGUNG 80,95% 19,05% 61,90% 38,10%

3 SMP NEGERI 1 PAMULIHAN 83,33% 16,67% 67,74% 32,26%

4 SMPN NEGERI 1 TANJUNGSARI 83,33% 16,67% 36,11% 63,89%

JUMLAH 327,61% 72,39% 234,32% 165,68%

RATA-RATA 81,90 % 18,10% 58,58% 41,42%

Page 50: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 50

Berdasarkan data yang didapatkan terdapat pengaruh yang signifikan antara menggunakan

media pembelajaran dengan yang tidak menggunakan media pembelajaran, Ketuntasan belajar

apabila menggunakan media pembelajaran mencapai 81,90 % apabila tidak menggunakan

media hanya 58,58 % maka ada peningkatan sebesar 23,32%.

BAB III

KESIMPULAN, SARAN DAN ALUR PARADIGMATIK

3.1 Kesimpulan

Media pembelajaran meliputi segala sesuatu yang dapat membantu pengajar dalam

menyampaikan materi pelajaran, sehingga dapat meningkatkan motivasi, daya pikir dan

pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran yang sedang dibahas atau

dipertahankan perhatian peserta didik terhadap materi yang sedang dibahas (Munir, 2008:138).

Keterserapan informasi dalam proses pendidikan menurut Ruth Laufter (1979) dalam

Endang (2010 :62) adalah sebagai berikut: 20 % mendengar saja, 50 % mendengar dan melihat, 70

Page 51: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 51

% mendengar, melihat dan mendiskusikan, 90 % mendengar, melihat, mendiskusikan dan

melakukan. Untuk itu sangatlah tepat kalau para pendidik dalam menyampaikan pelajaran

menggunakan alat bantu pengajaran yang bisa disebut alat peraga atau media pendidikan.

Penggunaan media pembelajaran apabila tidak tepat dalam pemilihan maka tidak akan

berdampak posistif terhadap prestasi belajar peserta didik, sehingga media belajar merupakan

alat bantu mengajar bulan merupakan alat ganggu mengajar.

Berdasarkan data yang didapatkan terdapat pengaruh yang signifikan antara

menggunakan media pembelajaran dengan yang tidak menggunakan media pembelajaran,

Ketuntasan apabila menggunakan media pembelajaran mencapai 89,44% apabila tidak

menggunakan media hanya 60,96% maka ada peningkatan sebesar 28,48%.

Pembelajaran E-Learning merupakan langkah terobosan baru yang sangat populer

beberapa tahun ini meskipun konsepnya sudah lama dimunculkan sebelumnya. Terminologi e-

learning banyak dikemukakan diberbagai sudut pandang, namun pada intinya mengarah pada

pengertian yang sama yaitu pembelajaran dunia maya (virtual learning) atau pembelajaran jarak

jauh (distance learning). E-learning merupakan metode mangajar untuk mengantisipasi

kelemahan dari pembelajaran tradisional yang mengharuskan tatap muka yang dibatasi oleh

ruang dan waktu. Dengan pembelajaran yang tidak dibatasi ruang dan waktu akan mengakibatkan

hubungan antara peserta didik dan pengajar bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja.

3.2 Saran

1. Perlunya revitalisasi pelatihan guru mutu guru tentang penggunaan dan pemilihan media

yang tepat sehingga peserta didik akan lebih termotivasi yang berdampak pada peningkatan

prestasi belajar peserta didik.

2. Perlu memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan dan bukan untuk

meningkatkan sertifikasi mengajar semata-mata.

3. Sebaiknya perlu penelitian lebih lanjut tentang media pembelajaran sehingga akan

berkelanjutan yang mengarah peningkatan mutu pembelajaran.

3.3 Alur Paradigmatik

Analisis paradigmatik dalam penelitian pengaruh media pembelajaran terhadap prestasi

belajar peserta didik adalah sebagai berikut:

NORMAL SAINS

Dalam proses belajar mengajar seorang guru hanya menggunakan metode ceramah saja maka peserta didik akan mengalami kesulitan dalam belajar sehingga dengan sendirinya prestasi belajar akan menurun “Endang (2010:50)

Media pendidikan adalah “ alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi interaksi antara guru dan peserta didik dalam proses pendidikan serta pengajaran disekolah”. Oemar Hamalik (1982:23)

Page 52: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 52

ENIGMA

1. Meskipun sudah menggunakan media pembelajaran masih asaja terdapat siswa yang

belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal sehingga dintaan belum tuntas

2. Ketika sedang menjelaskan materi peserta didik masih ada yang tidak menyimak

materi pembelajaran meskipun sudah menggunakan media

KRISIS

1. Prestasi peserta didik rendah karena media pembelajaran dengan

menggunakan papan tulis yang kurang tepat. Kecenderungan adalah

penggunaan papan tulis yang kacau. Peserta didik tidak tahu apa sebenarnya

yang dibahas, karena guru terlalu sibuk menulis dan membuat ilustrasi di

papan tulis yang kadang-kadang sulit ditangkap peserta didik dan tidak

disimpulkan.

2. Guru tidak menggunakan alat bantu mengajar sehingga yang dilakukan

hanyalah ceramah dan ceramah saja.

3. Berdasarkan perkembangan teknologi banyak guru yang ketinggalan dalam

teknologi informasi sedangkan peserta didik sudah terlebih mengetahui

terutama yang berhubungan dengan media pembelajaran.

ANOMALI

1. Dalam pembelajaran peserta didik mengalami kesulitan menerima materi belajar

apabila guru hanya menggunakan metode cermah saja.

Page 53: 69571977 Makalah Penelitian Media Pembelajaran

Makalah Analisis paradigmatik Hal 53

PARDIGMA BARU

Media Pembelajaran e-learning

Dalam proses pembelajaran yang tradisional ada keterbatasan karena berbasis

tatap muka yang dibatasi oleh ruang dan waktu; maka e-learning hadir untuk

mengantisipasinya. Dengan pembelajaran yang tidak dibatasi ruang dan waktu

sehingga hubungan sehingga hubungan antara peserta didik dan pengajar bisa

dilakukan kapan saja dan dimana saja.

REKONSTRUKSI

1. Perlunya revitalisasi pelatihan guru yang secara khusus dititikberatkan untuk

memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan mutu pendidikan dan bukan

untuk meningkatkan sertifikasi mengajar semata-mata;

2. Perlunya mekanisme kontrol penyelenggaraan pelatihan guru untuk

memaksimalkan pelaksanaannya;

3. Perlunya adanya pelatihan guru tentang media pembelajaran dibidang teknologi

informasi

4. Perlunya upaya-upaya alternatif yang mampu meningkatkan kesempatan dan

kemampuan para guru dalam penguasaan materi pelajaran;

5. Perlunya tolok ukur (benchmark) kemampuan profesional sebagai acuan

pelaksanaan pembinaan dan peningkatan mutu guru;