Upload
adegustina
View
55
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA LAPORAN KASUS & REFERAT FAKULTAS KEDOKTERAN MEI 2011UNIVERSITAS HASANUDDIN
OD ENDOPTHALMITIS POST OPERASI
OLEH : Mawardy Anwar ( C 111 05 024)
PEMBIMBING :dr. Fahmiyanti
KONSULEN : dr. Noro Waspodo, Sp.M
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ILMU PENYAKIT MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2011
LAPORAN KASUS
OD ENDOPTHALMITIS POST OPERASI
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Ny. SA• Umur : 79 tahun• Jenis Kelamin : Perempuan• Suku Bangsa : Makassar/Indonesia• Agama : Islam• Alamat : Tamalate,
Makassar• Tgl. Pemeriksaan : 11 Mei 2011• Perawatan : Klinik Orbita• Rekam Medik : 12456
ANAMNESIS• Keluhan utama : Penglihatan Menurun pada
Mata Kanan• Anamnesis terpimpin : • Dialami sejak ± 2 minggu 4 hari yang lalu, awalnya
pasien telah dioperasi katarak di RS Pare-pare 3 minggu yang lalu dan penglihatan membaik namun 3 hari kemudian tiba-tiba penglihatan menurun. Rasa berpasir (+), mengganjal (+), nyeri (+), mata merah (+), gatal (-), silau (-), air mata berlebih (-), demam (-), nyeri kepala (+), mual (-), muntah (-).
• Riwayat penyakit DM (-), Hipertensi (+) berobat teratur (TD: 160/90 mmHg)
• Riwayat penggunaan kacamata baca (+).• Riwayat trauma (-).• Riwayat katarak (+) ± 2 tahun yang lalu.
Mata kanan pasien
PEMERIKSAAN
OFTALMOLOGIINSPEKSI OD OS
Palpebra Edema (-) Edema (-)
Silia Sekret (+) Sekret (-)
App. Lakrimalis Lakrimasi (+) Lakrimasi (-)
Konjungtiva Hiperemis (+) Hiperemis (-)
Kornea Kesan udem (+) Jernih
Bilik Mata Depan Hipopion ± 1/5 BMD Normal
Iris Coklat, kripte (+) Coklat, kripte (+)
Pupil Bulat, Sentral Bulat, Sentral
Lensa Kesan Keruh Jernih
Gerakan Bola Mata
- ODS
- OD
- OS
Ke segala arah
Ke segala arah
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
PALPASI OD OS
Tensi okuler Tn Tn
Nyeri tekan (-) (-)
Massa tumor (-) (-)
Glandula
preaurikuler
Pembesaran (-) Pembesaran (-)
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI Tonometri :
Tidak dilakukan pemeriksaan
Visus : • VOD = 1/∞• VOS = 2/60 Campus Visual :
Tidak dilakukan pemeriksaan
Color Sense : Tidak dilakukan pemeriksaan
Light Sense : Tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
PENYINARAN OBLIK OD OS
Konjungtiva Hiperemis (+) Hiperemis (-)
Kornea Kesan udem (+) Jernih
Bilik Mata Depan Hipopion (+) 1/5 BMD Hipopion (-)
Iris Coklat, Kripte (+), Coklat, Kripte (+)
Pupil Bulat, Sentral, RC (-) Bulat, Sentral, RC (+)
Lensa Kesan Keruh Jernih
PEMERIKSAAN OFTALMOLOGI
Diafonoskopi : Tidak dilakukan pemeriksaan
Funduskopi : Sulit dinilai karena kekeruhan vitreus.
SLIT LAMP
SLOD : Konjungtiva hiperemis (+), inj. konjungtiva (+), inj. siliar (+), kornea udem (+) tampak jahitan ± 5 buah dari arah jam 10-1, interuptus, jahitannya kesan longgar, BMD hipopion (+) ± 1/5 BMD, iris coklat, kripte (+), tampak sinekia posterior arah jam 7-11, pupil bulat, RC (-) lensa IOL (+) vitreus keruh.
SLOS : Konjungtiva hiperemis (-), kornea jernih, bilik mata depan normal, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, refleks cahaya (+), lensa jernih
PEMERIKSAAN RADIOLOGI(USG B.SCAN)
Kesan :
Echo baik, vitreus kesan keruh, N.II kesan intact.
RESUME• Seorang perempuan 79 tahun , datang berobat di
klinik mata Orbita, dengan keluhan penglihatan menurun pada oculus dekstra, yang dialami sejak ± 2 minggu 4 hari yang lalu, awalnya pasien telah dioperasi katarak di RS Pare-pare 3 minggu yang lalu dan penglihatan membaik namun 3 hari kemudian tiba-tiba penglihatan menurun, nyeri (+), fotofobia (+), hiperlakrimasi (+), kotoran mata berlebih (+), penurunan penglihatan pada mata kanan (+), febris (-) riwayat febris (-), riwayat berobat ke RS Pare-pare dan diberi obat, kemudian di rujuk ke klinik Orbita. Riwayat penyakit Hipertensi (+) berobat teratur (160/90 mmHg).
RESUME
Pada inspeksi didapatkan OD sekret (+), lakrimasi (+), konjungtiva hiperemis (+), kornea kesan udem, bilik mata depan hipopion (+) ± 1/5 BMD, iris coklat, kripte (+), pupil bulat, sentral, lensa kesan keruh, gerakan bola mata: kesegala arah. Pada Pemeriksaan visus didapatkan VODS FT (+). Pemeriksaan slit lamp didapatkan OD Konjungtiva hiperemis (+), injeksio konjungtiva (+), injeksio siliar (+), kornea udem (+), tampak jahitan ± 5 buah dari arah jam 10-1, interuptus, jahitannya kesan longgar, BMD hipopion (+) ± 1/5 BMD, iris coklat, kripte (+), tampak sinekia posterior arah jam 7-11, pupil bulat, RC (-) lensa IOL (+) vitreus keruh.
DIAGNOSIS
OD Endopthalmitis Post Operasi
PENATALAKANAAN
• Sistemik :
Ofloxacin 2X200 mg
Metilprednisolon 4X4 mg• Topikal :
LFX EDMD 4X1 tts OD• Rencana : Injeksi antibiotik intravitreal +
sinekiolisis + resuturing
DISKUSI
ANAMNESIS:keluhan penglihatan menurun pada oculus dekstra, yang dialami sejak
± 2 minggu 4 hari yang lalu, awalnya pasien telah dioperasi
katarak di RS Pare-pare 3 minggu yang lalu dan penglihatan membaik
namun 3 hari kemudian tiba-tiba penglihatan menurun, nyeri (+), fotofobia (+), hiperlakrimasi (+),
kotoran mata berlebih (+), penurunan penglihatan pada mata
kanan (+), febris (-) riwayat febris (-)
PEMFIS :Pada visus didapatkan VOD = 1/∞VOS = 2/60, slit lamp didapatkan OD Konjungtiva hiperemis, injeksio konjungtiva, injeksio siliar, kornea udem, tampak jahitan ± 5 buah dari arah jam10-1, interuptus, jahitannya kesan longgar, BMD hipopion ± 1/5 BMD, tampak sinekia posterior arah jam 7-11, RC (-) lensa IOL (+) vitreus keruh.
USG B.SCANKesan : Viterus keruh
OD ENDOPTHALMITIS POST OPERASI
18
REFERAT
ENDOPTHALMITIS
PENDAHULUAN
Endoftalmitis adalah inflamasi pada rongga intraokular anterior dan posterior (Aqueous Humor dan vitreus ) baik yang disebabkan oleh bakteri ataupun jamur. (1,2)
Ada dua tipe endoftalmitis :• Endoftalmitis endogen penyebaran infeksi terjadi
secara hematogen dari tempat asal atau sumber infeksi didalam tubuh. (3)
• Endoftalmitis eksogen organisme yang masuk kedalam mata berasal dari lingkungan luar : (1)
ANATOMI BOLA MATA
ETIOLOGI
Bakteri
Organisme gram-positif 56 – 90 % Staphylococcus epidermitis Staphylococcus aureus Streptococcus
Organisme gram-negatif Pseudomonas Escherichia coli Enterococcus
JamurCandida albicans
Aspergilosis
Endoftalmitis endogen• Sumber infeksi meningitis, endokarditis, infeksi
saluran kemih, dan infeksi berat lainnya• Organisme gram-positif merupakan penyebab
tersering (Staphylococcus aureus ), gram negatif, serta jamur
Gambar : Endoftalmitis endogen akibat meningitis (1)
Endoftalmitis eksogen
• Organisme yang normal berada di konjungtiva, kelopak mata, ataupun bulu mata yang terlibat sewaktu operasi insisi pada mata
• Pada trauma biasanya benda-benda sekitar yang menjadi penyebab sudah terkontaminasi oleh berbagai agen yang infeksius
• Organisme gram-positif (Staphylococcus epidermitis ) sekitar 56-90% kasus , organisme gram-negatif terdapat pada 7-29 % kasus; dan jamur ditemukan pada 3-13 % kasus.
Gambar : endoftalmitis eksogen pasca operasi
EPIDEMIOLOGI
Insiden /tahun adalah 5 dari 10.000 pasien yang dirawat
Mengenai semua usia Laki-laki = perempuan Endoftalmitis endogen : jarang 2 – 15
% dari seluruh kasus endoftalmitis Endoftalmitis eksogen :
Endoftalmitis pasca pembedahan terjadi sekitar 60 % kasus
Endoftalmitis pasca trauma terjadi pada 4 – 13 % dari seluruh kasus trauma tajam mata.
Insiden endoftalmitis karena adanya benda asing intraokular adalah 7 – 31 % kasus.
PATOFISIOLOGI
OCULAR BARRIER TERGANGGU
Bakteri masuk ke dalam mata
Eksogen (penetrasi melalui kornea/sclera)
Endogen ( melalui vaskular endotel)
Proliferasi yang cepat dari bakteri/jamur
DIAGNOSIS
Anamnesis
Endoftalmitis dapat memberikan gejala yang dikeluhkan secara subyektif seperti :
penurunan tajam penglihatan (paling sering dikeluhkan)
sakit pada mata , mata merah, fotofobia , adanya sekret dan demam
DIAGNOSIS
Pemeriksaan FisisPenemuan-penemuan yang dapat ditemukan secara objektif adalah :
Eritema/edema palpebra, Injeksi conjungtiva dan injeksi siliar, Edema kornea, Hipopion, dan kemosis
Tanda klasik dari endoftalmitis (1)
Penurunan visus, konjungtiva hiperemis, nyeri, udem palpebra dan hipopion
DIAGNOSIS
Evaluasi oftalmologi:• Pemeriksaan tajam penglihatan • Tonometri untuk memeriksa tekanan bola
mata• Pemeriksaan funduskopi • Memeriksa kedua mata dengan slit lamp
biomicroscopy• Ultrasonografi bila pemeriksaan
funduskopi sulit dilakukan• Pemeriksaan kultur rutin
DIAGNOSIS BANDING
TASS (Toxic Anterior Segment Syndrome) Retinoblastoma
PENATALAKSANAAN
• Antibiotik intravitreal intravena, maupun topikal
• Kortikosteroid intravena/intravitreal
• Vitrectomy
PROGNOSIS
• Prognosis dari endoftalmitis endogen biasanya lebih buruk dibandingkan endoftalmitis eksogen
• Prognosis juga bergantung pada adanya penyakit yang mendasari
TERIMA KASIH