6. Muhlisin Jigsaw

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 6. Muhlisin Jigsaw

    1/13

    Biodidaktika, Volme 1 No 2, Juli 2006

    ISSN: 1907-087X

    Biodidaktika, Volume 1 No 2, Juli 2006 109

    PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

    DI SMP PADA KONSEP PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF TUMBUHAN

    MENGGUNAKAN TANAMAN KEMBANG SEPATU (Hibiscus)

    Muhlisin Sidik12

    1Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sultan Ageng Tirtaysa2SMA Negeri Cahaya Madani Banten Boarding School, Pandeglang, Banten

    Abstract

    Hibiscus plant is a well known ornamental plant often grown and planted in the house or school garden. The

    utilization of Hibiscus plant as media based learning has not been explored yet. The easily vegetative

    propagation of the plant seems can be applied as a good model for media based learning. In order to facilitate

    some of obstacles such a lot of students and learning material, a cooperative learning methods: Jigsaw type is

    one of the alternative learning models that can be used effectively. Cooperative learning of jigsaw type in

    vegetative plant propagation concepts play a role in developing social skills and abilities of students. Using

    Hibiscus plant in this has several advantages: easily obtained and easily propagated by cuttings, grafting, and

    budding.

    Key words: Hibiscus, cooperative learning, vegetative propagation

    PENDAHULUAN

    Perkembangbiakan vegetatif tumbuhan

    merupakan konsep yang terdapat pada silabuskurikulum 2004 maupun kurikulum KTSP2006. Konsep tersebut dapat memberikan

    bekal pengetahuan dan keterampilan dalam

    perbanyakan tanaman sehingga bermanfaat

    bagi siswa yang ingin mengembangkan dasar-

    dasar pengetahuan pertanian praktis.Keterampilan tersebut bermanfaat bagi siswa

    dikemudian hari yang ingin mengembangkanatau berwiraswasta di bidang budidaya

    tanaman hortikultura.

    Pengajaran konsep Perkembangbiakan

    Vegetatif Tumbuhan tidak hanya cukupmemberikan pengetahuan saja, tetapi juga

    keterampilan. Guru perlu memiliki

    pengetahuan, keterampilan dan jugapengalaman dalam mempraktikan teknik

    perkembangbiakan vegetatif tumbuhan. Tanpa

    bekal tersebut pengajaran konsepperkembangbiakan vegetatif tumbuhanmenjadi tidak bermakna dan menimbulkankebosanan pada siswa.

    Tanaman yang dapat dijadikan media

    pembelajaran pada konsep perkembangbiakanvegetatif tumbuhan, khususnya vegetatif

    buatan juga penting diperhatikan. Tanaman

    tersebut harus dapat mewakili cara-cara

    perkembangbiakan vegetatif buatan, berartitanaman yang digunakan mudah dicangkok,

    stek, sambung dan okulasi. Berdasarkanpengalaman dalam mengajarkan konseptersebut di SMP, tanamanHibiscus merupakan

    alternatif yang baik yang dapat digunakansebagai media pembelajaran.

    Teknik perbanyakan tanaman secara vegetatiftidaklah sederhana, tetapi mudah dipelajari.

    Untuk mengajarkan keterampilan tersebut

    kepada siswa diperlukan kiat-kiat yang

    memungkinkan siswa mampumempraktikannya dengan mudah. Belajardengan kerjasama merupakan alternatif yang

    dapat membantu siswa agar mudahmengembangkan keterampilan pernbanyakan

    tanaman secara vegetatif, yang pada akhirnyamampu memahami konsep perkembangbiakanvegetatif tumbuhan dengan baik. Model

    pembelajaran yang sesuai dengan tujuan

    tersebut diantaranya adalah pembelajarankooperatif.

    Model pembelajaran kooperatif tidak hanya

    unggul untuk membantu siswa dalammemahami konsep, tetapi juga membantu

    siswa menumbuhkan kemampuan kerjasama,berpikir kritis, dan mengembangkan sikap

    sosial siswa, serta penting untuk keberhasilandalam menghadapi tuntutan lapangan kerja.

  • 7/24/2019 6. Muhlisin Jigsaw

    2/13

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Muhlisin Sidik

    110 Biodidaktika, Volume 1 No 2, Juli 2006

    Terdapat beberapa tipe pembelajarn kooperatif,diantaranya adalah; STAD (Student Team

    Achivment Division), investigasi kelompok,struktural (think pair share, numbered headtogether, active listening, dan time token), dan

    jigsaw. Diantara tipe-tipe pembelajarankooperatif, tipe jigsaw lebih fleksibel.

    Sejumlah penelitian telah banyak dilakukandan konsisten menunjukkan bahwa

    pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dapatmeningkatkan prestasi belajar siswa (Yusuf,2003). Oleh sebab itu perlu dilakukan

    pengembangan perangkat pembelajarankooperatif tipe Jigsaw pada konsep Reproduksi

    Vegetatif Tumbuhan meggunakan tanamanHibiscus meliputi materi ajar, rencana

    pembelajaran dan perangkat assesmen serta

    evaluasi hasil belajar.

    MODEL PEMBELAJARAN

    KOOPERATIF

    Pembelajaran kooperatif didasari oleh teoribelajar konstruktivisme. Pembelajaran

    konstruktivisme memberi kesempatan kepadasiswa untuk mengkonstruksi pengetahuannyadan menggunakan strateginya sendiri dalam

    belajar secara sadar, sedangkan guru

    membimbing pengetahuan yang lebih tinggi

    (Slavin 1995). Pembelajaran kooperatifmerupakan model pembelajaran yangmengelompokkan siswa berdasarkan

    kemampuan yang beragam. Dalammenyelesaikan tugas kelompoknya, setiap

    siswa anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami

    konsep atau keterampilan. Sehingga belajarbelum dikatakan selesai jika salah satu anggotakelompoknya belum memahami konsep atau

    keterampilan yang diajarkan. Thompson dkk.

    (1995) berpendapat bahwa pembelajaran

    kooperatif dapat meningkatkan interaksi sosialpada pembelajaran sains, melatih kerjasamaantar siswa yang latar belakangnya berbeda.

    Unsur-unsur pembelajaran kooperatif menurutLungdren (1994) yaitu kebersamaan, tanggungjawab, tujuan bersama, pembagian tugas,penghargaan dan kepemimpinan. Sedangkan

    ciri-ciri pembelajaran kooperatif menurutCarin (1993) adalah setiap anggota memiliki

    peran, adanya interaksi antar siswa, adanya

    tanggung jawab atas belajarnya dan teman-temannya, keterampilan-keterampilan

    impersonal kelompok dibantu oleh guru, dan

    interaksi guru dengan kelompok hanya saatdiperlukan.

    Tujuan yang hendak dicapai dalam

    pembelajaran kooperatif adalah menciptakan

    keberhasilan individu yang ditentukan olehkeberhasilan kelompoknya, meningkatkan

    hasil belajar, menerima perbedaan individu,dan mengembangkan keterampilan sosial

    (Ibrahim 2000; Slavin 1995). Selain untukmemenuhi tujuan tersebut, dalam pembelajarankooperatif siswa juga harus mempelajari

    keterampilan kooperatif yang berfungsimelancarkan hubungan kerja dan tugas

    anggota kelompok selama kegiatan.Keterampilan kooperatif terdiri dari

    keterampilan tingkat awal, menengah dan

    mahir (Lungdren 1994). Keterampilankooperatif tingkat awal yaitu menggunakan

    kesepakatan, menghargai kontribusi,mengambil giliran dan berbagi tugas, beradadalam kelompok, berada dalam tugas,

    mendorong partisipasi, mengundang oranglain, menyelesaikan tugas dalam waktunya,

    dan menghormati perbedaan individu.Keterampilan tingkat menengah meliputimenunjukkan penghargaan, mengungkapkan

    ketidaksetujuan dengan cara yang dapat

    diterima, mendengarkan dengan arif, bertanya,

    membuat ringkasan, menafsirkan, danmengurangi ketegangan. Sedangkanketerampilan tingkat mahir meliputi

    mengelaborasi, memeriksa dengan cermat,menanyakan kebenaran, menetapkan tujuan,

    dan berkompromi.

    Model pembelajaran kooperatif terdiri daribeberapa tipe, diantaranya adalah StudentTeams Achievemnet Division (STAD),

    investigasi kelompok, pendekatan struktural,

    dan jigsaw. Tipe STAD merupakan

    pembelajaran kooperatif yang sederhana,terdiri dari kelompok yang beranggotakan 45siswa yang heterogen. Cara belajar secara

    tutorial, diskusi atau kuis. Hasil kuis diberi

    skor, kemudian tim dengan skor tertinggi dansiswa yang mencapai skor perkembangantertinggi atau mencapai seempurna diberipenghargaan. Investigasi kelompok merupakan

    pembelajaran kooperatif yang paling kompleksdan relatif sulit diterapkan. Siswa

    dikelompokkan menjadi beberapa kelompok

    dengan setiap kelompok terdiri dari 56 siswayang heterogen. Siswa memilih topik untuk

    diselidiki, melakukan penyelidikan, dan

  • 7/24/2019 6. Muhlisin Jigsaw

    3/13

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Muhlisin Sidik

    Biodidaktika, Volume 1 No 2, Juli 2006 111

    mempresentasikan hasil laporan kepadaseluruh siswa. Tipe struktural terdiri dari

    beberapa subtipe yaitu think pair share,numbered head together, active listening, dantime token. Siswa dikelompokkan menjadi

    beberapa kelompok. Di dalam kelompoksiswa diarahkan untuk saling membantu

    sesama teman dalam kelompok kecil. Jawabanatau pernyataan anggota kelompok dianggap

    sebagai jawaban atau pernyataan kelompok.Sehingga tipe struktural dicirikan oleh adanyapenghargaan kooperatif daripada penghargaan

    individu. Sedangkan pembelajaran kooperatiftipe jigsaw merupakan tipe pembelajaran yang

    terdiri dari kelompok-kelompok dengananggota dalam satu kelompok yang

    bertanggung jawab atas penguasaan bagian

    materi belajar dan mampu mengajarkan bagiantersebut kepada anggota lain dalam

    kelompoknya.

    Kelompok-kelompok pembelajaran kooperatif

    tipe jigsaw terdiri dari kelompok asal dankelompok ahli. Kelompok asal merupakan

    kelompok induk siswa yang beranggotakansiswa dengan kemampuan, asal, dan latarbelakang keluarga yang beragam. Kelompok

    ahli merupakan kelompok siswa yang terdiri

    dari anggota kelompok asal yang berbeda yang

    ditugaskan untuk mempelajari dan mendalamitopik tertentu dan menyelesaikan tugas yangberhubungan dengan topiknya, kemudian

    menjelaskan kepada kelompok asal. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

    terdiri dari pembagian tugas, pemberianlembar ahli, mengadakan diskusi dan

    mengadakan kuis. Rencana pembelajarandiatur secara instruksional sebagai berikut: 1)Membaca: siswa memperoleh topik-topik ahli

    dan membaca materi tersebut untuk

    mendapatkan informasi; 2) Diskusi kelompok

    ahli: siswa yang mempunyai tugas topik yangsama bertemu mendiskusikan topik tersebut;3) Diskusi kelompok: anggota kelompok ahli

    kembali ke kelompok asalnya untuk

    menjelaskan topik pada kelompoknya; 4) Kuis:siswa memperoleh diskusi individu yangmencakup semua topik; dan 5) penghargaankelompok: penghitungan skor kelompok dan

    menentukan penghargaan kelompok (Slavin1995).

    PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF

    BUATAN PADA TUMBUHAN

    Salah satu ciri makhluk hidup adalah

    berkembang biak, menghasilkan individu baru

    yang bertujuan untuk melestarikan jenisnya.Tumbuhan dapat melakukan

    perkembangbiakan (reproduksi) baik secarageneratif maupun vegetatif. Pada

    perkembangbiakan generatif terjadi peleburanatau pertukaran materi genetik antara gametjantan (mikrospora) dan gamet betina

    (megaspora). Sifat individu baru merupakangabungan dari sifat induk jantan dan betina.

    Sebaliknya, pada perkembangbiakan vegetatiftidak terjadi pertukaran materi genetik karena

    tanpa didahului oleh peleburan gamet jantan

    dan betina. Sifat individu baru hasil propagasivegetatif identik dengan salah satu induknya

    (OSUE, 2005).

    Reproduksi vegetatif merupakan suatu

    perluasan dari kapasitas tumbuhan untukmelakukan pertumbuhan tak terbatas.

    Pertumbuhan tak terbatas tersebut terjadikarena tumbuhan memiliki jaringanmeristematik untuk pembelahan, yaitu sel-sel

    yang tidak berdiferensiasi yang dapat

    mempertahankan atau memperbaharui

    pertumbuhan tanpa batas. Selain itu, sel-selparenkim di seluruh tumbuhan dapatmembelah dan berdiferensiasi menjadi

    berbagai jenis sel terspesialisasi (Campbelldkk. 1999). Pertumbuhan tak terbatas pada

    tumbuhan dapat terjadi pada seluruh bagiantumbuhan baik batang, daun, dan akar,

    sehingga dapat menghasilkan individu baru(Hopson & Wessels, 1990).

    Tumbuhan biji (spermatophyta) dapat

    berkembagbiak secara vegetatif alami dan

    buatan. Secara alami tumbuhan memilikirimpang (rhizome), tunas (bud), geragih(stolon), umbi lapis (cormus), umbi batang

    (tuber), dan tunas adventif. Secara buatan,

    tumbuhan dapat diperbanyak melalui stek(cutting), cangkok (aerial layering), merunduk(layerage), okulasi (budding), enten/sambung(grafting). Dan kultur jaringan. reproduksi

    vegetatif buatan dalam pertanian dikenaldengan propagasi tanaman.

  • 7/24/2019 6. Muhlisin Jigsaw

    4/13

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Muhlisin Sidik

    112 Biodidaktika, Volume 1 No 2, Juli 2006

    Stek (Cutting)

    Stek adalah memotong bagian tanaman indukyang kemudian ditumbuhan sehingga menjadi

    bagian yang terpisah (OSUE, 2005). Bagian

    tanaman yang dapat di stek adalah batangmaupun pucuk batang, daun, dan akar

    (Wudianto, 1991). Perbanyakan vegetatifdengan stek mempunyai beberapa keuntungan,

    antara lain tidak memerlukan tenaga terlatih,dapat dilakukan secara massal, tidakmengalami kemungkinan pengaruh buruk dari

    batang bawah, berbuah satu tahun lebih awal,akar serabut lebih banyak, kemurnian klon-

    klon yang digunakan lebih terjamin, karenatidak ada persoalan dengan tunas palsu

    (Syamsulbahri, 1996).

    Keberhasilan perbanyakan vegetatif dapat

    dipengaruhi oleh faktor dalam, faktorluar/lingkungan, dan faktor pelaksanaan.Faktor dalam terdiri dari a) umur bahan stek,

    stek yang berasal dari batang yang terlalu tuasangat sulit untuk membentuk akar, sehingga

    memerlukan waktu yang sangat lama untukmembentuk akar; b) adanya tunas dan daunpada stek, tunas dan daun pada stek

    merangsang perakaran dan mempengaruhi

    pemberian hormon. Perakaran yang timbul

    pada stek batang disebabkan oleh doronganauksin yang berasal dari tunas dan daun.Peranan daun pada stek batang cukup besar,

    karena pada daun akan terjadi prosesfotosintesis yang dapat mempercepat

    pertumbuhan akar. Tetapi jumlah daun yangterlalu banyak juga akan menghambat

    pertumbuhan akar stek karena daun mengalamipenguapan yang cukup besar; c) Kandunganbahan makanan stek, persediaan karbohidrat

    dan nitrogen mempengaruhi pembentukan

    tunas dan akar pada stek. Pada umumnya

    nitrogen membantu perakaran kecuali padakonsentrasi tinggi nitrogen menghambatperakaran, sedangkan stek yang mengandung

    karbohidrat yang cukup dan kandungan

    nitrogen yang tinggi akan menghasilkan warnabatang yang kehijau-hijauan sertamemproduksi akar lebih sedikit tetapi tunasnyakuat. Stek yang mengandung karbohidrat

    tinggi dan nitrogen yang cukup akanmempermudah pembentukan akar dan tunas

    stek; d) kandungan zat tumbuh, kandungan zat

    tumbuh dapat ditingkatkan dengan prosesetiolasi. Proses etiolasi ini menyebabkan

    hilangnya klorofil dan mengakibatkan

    terkumpulnya zat tumbuh pada suatu tempat(Rochiman & Setyati, 1973; Soeseno, 1975;

    dan Wudianto, 1988).

    Faktor luar atau faktor lingkungan yang

    mempengaruhi keberhasilan stek adalahkelembaban, suhu tanah, dan cahaya. Stek

    yang baik memerlukan kondisi lingkunganyang memiliki kelembaban tinggi, cahaya

    langsung, dan suhu tanah yang berkisar 70

    80oF (OSUE, 2005). Sedangkan faktor

    pelaksanaan yang mempengaruhi keberhasilan

    stek adalah perlakuan sebelum pengambilanbahan stek (Rochiman & Setyati, 1973 dan

    Wudianto, 1988). Perlakuan ini dengan caramelukai batang, dengan membuat keratin

    melingkar dan membuang kulitnya sebelum

    dilakukan pemotongan stek. Letak keratankira-kira 3040 cm di bawah ujung stek, lebar

    keratan 12,5 cm. Beberapa waktu kemudian,di atas luka keratan akan terjadi benjolan,adanya benjolan tersebut merupakan suatu

    pertanda terjadinya penumpukan bahanmakanan dan auksin. Dengan cara demikian

    zat tumbuh akan terkumpul. Tempatpemotongan stek nantinya tepat di bawahbagian batang yang telah dikerat. Pemotongan

    stek, pemotongan dilakukan dengan pisau

    tajam, supaya dapat dihasilkan permukaan

    potongan yang halus. Permukaan potonganyang kasar sangat sulit untuk membentukkalus. Kalus berguna untuk menutupi luka.

    Bentuk potongan pangkal stek bisa dibuatdatar maupun miring. Pada irisan yang

    berbentuk miring maka permukaannya lebihluas bila dibandingkan dengan yang

    berpangkal datar. Ini berarti jumlah akar yangtumbuh lebih banyak, selain itu juga akandihasilkan satu akar yang besar pada ujung

    stek. Karena pada ujung stek terjadi akumulasi

    zat tumbuh. Pemotongan sebaiknya dilakukan

    dalam air, agar jaringan pembuluh pada stekyang baru dipotong terisi oleh air untukmemudahkan penyerapan. Selain perlakuan

    dengan pengeratan dan teknik pemotongan,

    penggunaan hormon sintesis juga pentingdilakukan untuk mempercepat pertumbuhanakar. Hormon yang biasa digunakan untukstek adalah Roton F (Wudianto, 1991 dan

    Astuti, 2000).

    Stek dapat dilakukan pada batang, daun,

    pucuk, bahkan akar. Stek batang terdiri daribeberapa tipe, yaitu stek herba (herbaceous

    cutting), stek batang muda (softwood cutting)),

  • 7/24/2019 6. Muhlisin Jigsaw

    5/13

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Muhlisin Sidik

    Biodidaktika, Volume 1 No 2, Juli 2006 113

    stek batang yang sedang tumbuh dewasa(semi-hardwood cutting), dan stek yang

    berasal dari tumbuhan dorman (hardwoodcutting) (Evan & Blazich, 2005). Stek daun

    diperoleh dari daun yang memiliki cadangan

    makanan dan telah cukup umur, Stek pucukberasal dari ujung tanaman yang terdapat

    ujung batang dan beberapa daun. Sedangkanstek akar diperoleh dari tanaman yang akarnya

    biasa menghasilkan tunas adventif,sepertijambu biji, cemara, kesemek, dan lain-lain.

    Cangkok (Air Layerage)

    Mencangkok adalah suatu teknik perbanyakantanaman dengan cara merangsang timbulnya

    perakaran pada cabang pohon sehingga dapat

    ditanam sebagai tanaman baru. Caramerangsang timbulnya akar tersebut adalah

    dengan mengupas kulit luar cabang selanjutnyacabang yang terkupas tadi diberi media tanah(Purnomosidi dkk., 2002). Adapun persyaratan

    pohon yang akan dicangkok tersebut adalahtumbuh baik dan sehat, berbuah banyak dan

    manis, dan rasanya enak. Setelah persyaratantersebut di atas terpenuhi dipilihlah satucabang atau ranting dengan persyaratan

    sebagai berikut yaitu cabang yang baik untuk

    dicangkok yang tumbuhnya tegak atau

    condong ke kiri 45 derajat., besarnya cabangsebesar ibu jari sampai pergelangan tangan

    dewasa, jangan mencangkok cabang yangterlalu muda atau terlalu tua karena cabangterlalu tua akan sukar keluar akarnya dan yang

    terlalu muda akan mudah patah serta lambatberbuah, panjang dari ujungnya cabang sampai

    tempat cangkokan 50-100 cm tergantung besarcabang yang dicangkok, waktu yang baikuntuk mencangkok adalah pada musim hujan

    supaya media dan selalu basah., serta cabang

    bukan termasuk tunas air

    Keuntungan mencangkok diantaranya adalahsifat tanaman baru sama dengan induknya,

    hasil cangkokan dapat ditanam pada tanahyang permukaan airnya tinggi, dan cepat

    menghasilkan buah dalam waktu yang relativesingkat. Sebaliknya, kerugian mencangkokadalah tidak dapat dilakukan secar besar-

    besaran karena jumlah dahan yang dapatdicangkok terbatas, dapat merusak pohon

    induk, keberhasilan mencangkok rendah

    karena perakaran pendek, dan waktu yangdibutuhkan untuk mencangkok sangat lama

    (sekitar 3 bulan bila tidak menggunakanhormon) (Wudianto, 1991).

    Berdasarkan caranya, mencangkok dibedakan

    menjadi cangkok sayat dan cangkok belah.

    Menurut Wudianto (1991) cangkok sayatadalah mencangkok dengan cara menyayat

    kulit cabang. Sedangkan cangkok belahmencangkok dengan cara mengerat cabang

    yang telah dipilih sampai separuhnya, laludibelah ke arah atas. Panjang belahan sangatbergantung pada besarnya cabang, semakin

    besar cabang semakin besar belahannya.Cangkok sayat adalah teknik cangkok yang

    umum dilakukan.

    Okulasi (Bud grafting)

    Okulasi merupakan teknik perbanyakan

    tanaman yang menggabungkan mata tunasdengan tanaman induk, sehingga tanamantersebut memiliki cabang tanaman dengan

    sifat yang diinginkan dan batang bawah yangmemiliki perakaran kuat dan tahan hama

    (Wudianto, 1991). Teknik okulasi merupakanteknik perbanyakan tanaman yang lebih cepatdan lebih mudah diantara teknik propagasi

    lainnya. Hasil yang lebih baik akan

    didapatkan bila okulasi dilakukan pada awal

    juli higga awal agustus (OSUE, 2005).

    Pembuatan okulasi membutuhkan dua pohon

    induk, yaitu batang atas (Scion) dan batangbawah (Stock). Tanaman yang dijadikan

    batang bawah diperoleh dari semai dan melaluiperbanyakan tanaman dengan biji. Kriteria

    batang bawah adalah sistem perakaran kuat,tahan terhadap hama dan penyakit, tahanterhadap kekurangan air, dan sesuai dengan

    kondisi setempat. Batang atas dipilih sesuai

    dengan kriteria yaitu tanaman cukup tua, sudah

    berbuah minimal 3 kali, bukan berasal daritunas air, berbuah lebat, buah enak dan manis,buah besar dan sehat (Purnomosidi dkk., 2002).

    Cara okulasi terbagi atas okulasi T, okulasiForkert, okulasi Forkert terbalik, okulasisegiempat, okulasi jendela, dan okulasi HajiAli. Okulasi T dilakukan dengan cara

    menyayat batang bawah seperti huruf T.Okulasi Forkert dibuat dengan cara menyayat

    batang bawah secara horizontal, kemudian

    dibuat dua sayatan vertikal, kemudian kulitnyadibuka mulai dari sayatan horizontal tersebut.

    Bila pembukaan kulit dimulai dari bawah

  • 7/24/2019 6. Muhlisin Jigsaw

    6/13

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Muhlisin Sidik

    114 Biodidaktika, Volume 1 No 2, Juli 2006

    disebut okulasi Forkert terbalik, dan bila kulit

    yang dikelupas tersebut dibuat lubang untuktunas maka disebut okulasi jendela. Okulasisegi empat dibuat dengan cara menyayat kulit

    batang dengan segi empat, sedangkan okulasiHaji Ali disebut juga dengan okulasi stempel,

    karena kulit disayat dengan cetakan yang

    berbentuk lingkaran (Wudianto, 1991).

    Sambung (Grafting)

    Menyambung adalah cara perbanyakantanaman dengan cara menyambung pucuk(batang atas) yang berasal dari suatu tanaman

    induk pada tanaman lain (batang bawah).Batang atas yang akan memberikan hasil

    sesuai dengan sifat induk yang diinginkan.Batang bawah hanya sebagai tempat untuk

    tumbuh dan mengambil makanan dari dalam

    tanah. Oleh sebab itu kriteria pemilihan batangatas dan batang bawah berbeda (Purnomosidi

    dkk., 2002). Kriteria pemilihan tanamansebagai batang atas dan batang bawah sama

    seperti pada okulasi.

    Terdapat bebarapa jenis sambung pada

    tanaman Hibiscus yang sesuai, diantaranyaadalah sambung kulit (rind or bark grafting),

    sambung baji (wedge grafting), dan sambungsisi (side grafting) (Morgan, 2005). Sambung

    kulit dilakukan dengan cara menyayat kulit

    batang bawah dengan arah dari luar ke dalam,sambung baji dilakukan dengan cara menyayatbatang bawah dari kulit ke kayu miring seperti

    baji, dan sambung sis dilakukan dengan caramenyayat kulit batang bawah di bagian sisinya.

    Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan

    sebelum menyambung adalah jangan terlalu

    banyak terkena sinar matahari, janganmenyambung saat hujan, dan keadaan tempatharus lembab (Purnomosidi dkk., 2002).

    KARAKTERISTIK TANAMAN

    HIBISCUS

    Nama Hibiscus sering dihubungkan dengan

    kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis)

    salah satu jenis Hibiscus yang palingdikenalpadahal Hibiscus tidak hanyakembang sepatu. Hibiscus rosa-sinensis

    pertama kali disebut kembang sepatu di India,karena bunganya dapat digunakan untuk

    menghitamkan kulit sepatu. Bahkan di Cina,bunga ini digunakan untuk menghitamkanrambut dan alis. Cina dan India dikatakan

    sebagai Negara asal Hibiscus. Walaupundemikian, di Indonesia juga pernah ditemukan

    tumbuhan Hibiscus asli Jawa, Hibiscusjavanica yang diperkenalkan oleh Philip

    Miller di Ingggris. Di beberapa Negara

    Reproduksi Vegetatif Buatan

    Stek Cangkok Okulasi Sambung

    Terdiri dari

    Stek Batang

    Stek Pucuk

    Stek Daun

    Stek Akar

    Pengertian

    Teknik Stek

    Sambung Kulit

    Sambung Baji

    Sambung Sisi

    Pengertian

    Teknik SambungTeknik Cangkok

    Cangkok Sayat

    Cangkok

    Belahaun

    Pengertian

    Tipe T

    Tipe Forkert

    Tipe segiempat

    Tipe jendela

    Tipe Haji Ali

    Pengertian

    Teknik Stek

    Gambar 1. Prinsip Reproduksi Vegetatif Buatan

  • 7/24/2019 6. Muhlisin Jigsaw

    7/13

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Muhlisin Sidik

    Biodidaktika, Volume 1 No 2, Juli 2006 115

    Hibiscus disilangkan sehingga banyakditemukan varietas-varietas hibiscus (Ariyanti

    & Osman, 1990). Hibiscus terdiri dari lebihdari 250 jenis. Beberapa jenis diantaranya

    yang ditemukan di Indonesia adalah Hibiscus

    rosa-sinensis (kembang sepatu), H.schizopetalus (bunga lampion), H. archeri

    (wera), H. mutabilis (waru landak), H.tiliaceus (waru laut), H. syiacus, H.

    abelmoschus (kopi-kopian), H. sabdarifa (kisujen), H. venustus (sekar waru), H.

    cannabinus (Java jute).

    Taksonomi tumbuhanHibiscus adalah sebagai

    berikut:Divisio : Spermatophyta`

    Subdivisio : Angiosepermae

    Classis : DycotiledoneOrdo : Malvales

    Familia : MalvaceaeGenus :Hibiscus

    Species :H. rosa-sinensis

    H. archeri

    H. schizopetalus

    Berbagai jenis Hibiscus seperti H. rosa-sinensis, H. schizopetalus, H. archeri adalah

    tanaman yang sering dijumpai di pekarangan

    rumah sebagai tanaman hias. Selain bunganya

    yang cantik, tanaman ini juga mudahdiperbanyak baik secara vegetatif maupungeneratif. Perbanyakan secara vegetatif lebih

    sering dilakukan karena relatif mudahdikerjakan daripada generatif. Tetapi, para

    kolektor Hibiscus justru lebih senangmemperbanyak Hibiscus secara generatif

    untuk mendapatkan varietas baru dari hasilpersilangan (hibridisasi) (Muhlisin, 2004).

    Selain sebagai tanaman hias, Hibiscus dapat

    digunakan sebagai obat. Daun dan bunga

    kembang sepatu yang dikukus dapatdigunakan sebagai obat untuk mencairkanlendir rongga hidung. Seluruh bagian

    tanaman juga dapat digunakan untuk

    mengobati batuk dan bronchitis menahun. H.abelmoschus dan H. tiliaceus dapatmenghasilkan minyak gandapura dan kasturi.H. sabdarifa dan H. cannabinus dapat

    menghasilkan serat tali dan kelopaknya yangberwarna merah dapat dibuat selai yang enak.

    Hibiscus merupakan tumbuhan biji yangtermasuk keluarga Malvaceae yang pada

    umumnya merupakan tumbuhan basah perdu,

    tetapi ada yang berupa pohon. Seringkalimempunyai rambut bintang. Daun tunggal

    dan letaknya tersebar, Pelminervis, sering adanectarium pada bagian bawah daun, dan ada

    stipula. Bunga keluarga Malvaceae adalah

    bunga tunggal, axilaris, actinomorphus,biseksualis atau uniseksualis. Kelopak

    berjumlah 5 bersatu membentuk cawandengan ujung yang terbagi atau berbelah lima.

    Sering tedapat anak kelopak (epicalyx).Mahkota berjumlah lima helai, bagian bawahbersatu dengan tabung putik.

    METODE PENGEMBANGAN

    Metode penelitian untuk pengembangan

    memuat tiga komponen yaitu modelpengembangan, prosedur pengembangan, dan

    uji coba produk. Penelitian ini merupakanpenelitian pendahuluan sehingga hanyamencakup pengunaan model dan prosedur saja

    belum sampai pada tahap uji coba produk.

    Model pengembangan perangkat pembelajarankooperatif tipe jigsaw pada konsepperkembangbiakan vegetatif menggunakan

    tanaman Hibiscus mengikuti model

    pemgembangan Kemp dkk. (1994), yaitu

    analisis tujuan, analisis karakteristik siswa,analisis tugas, menyusun urutan konsep,merumuskan tujuan pembelajaran, strategi

    kegiatan belajar mengajar, pemilihan mediapembelajaran, pemilihan layanan penunjang,

    dan penyusunan Instrumen Asessmen danEvaluasi

    Analisis Tujuan

    Tujuan analisis ini adalah untuk menetapkan

    arah dasar yang dibutuhkan dalam

    pengembangan perangkat pembelajaran. Dariarah dasar ini lalu disusun alternatifpembelajaran yang sesuai. Analisis tujuan

    ditinjau dari aspek kurikulum SMP yang

    berbasis kompetensi. Menurut kurikulum2004, tujuan pembelajaran Biologi di SMPadalah mengenal berbagai gejala alam, konsepdan keterkaitannya satu sama lain;

    mengembangkan keterampilan proses;menerapkan konsep-konsep biologi dalam

    kehidupan sehari-hari; memberikan bekal

    pengetahuan dasar untuk melanjutkan kejenjang selanjutnya; menyadari keteraturan

    alam untuk mengagungkan kebesaran dan

  • 7/24/2019 6. Muhlisin Jigsaw

    8/13

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Muhlisin Sidik

    116 Biodidaktika, Volume 1 No 2, Juli 2006

    kekuaaan Tuhan Yang Maha Esa;meningkatkan kesadaran untuk memelihara

    dan melestarikan lingkungan serta sumberdaya alam; dan melakukan kerja ilmiah untuk

    membangun nilai dan sikap ilmiah (Depdiknas,

    2002). Sedangkan pada kurikulum 2006 salahsatu tujuan mata pelajaran IPA adalah agar

    peserta didik memiliki kemampuanmeningkatkan pengetahuan, konsep, dan

    keterampilan IPA sebagai dasar untukmelanjutkan pendidikan ke jenjangselanjutnya.

    Konsep yang akan dikembangkan adalah

    Reproduksi Vegetatif Tumbuhan secaraBuatan. Kompetensi dasar yang terdapat pada

    kurikulum 2004 adalah mengidentifikasi

    persamaan dan perbedaan cara reproduksiorganisme. Kompetensi ini terdapat di kelas

    IX semester ganjil. Pada kurikulum 2006kelas IX semester 1 Kompetensi dasarnyaadalah mengidentifikasi kelangsungan hidup

    makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam,dan perkembangbiakan.

    Berdasarkan tujuan kurikulum dan kompetensidasar pada konsep Reproduksi Vegetatif

    Tumbuhan tersebut pembelajaran yang sesuai

    adalah pembelajaran secara berkelompok yang

    berbasis pada keterampilan proses danaktivitas siswa yang berorientasi pemecahanmasalah berdasarkan pengamatan dan diskusi

    dengan menggunakan metode ilmiah untukmemahami, dan mengaplikasikan konsep

    Reproduksi vegetatif Tumbuhan secaraBuatan. Inti penekanan tujuan tersebut adalah

    kemampuan berpikir tingkat tinggi danberpikir kritis siswa, serta berbagi pendapatmelalui diskusi. Dengan menggunakan alat

    yang sederhana praktikum tentang konsep

    tersebut dapat terlaksana. Sehingga dapat

    dilakukan di seluruh SMP di manapun.

    Dipilihnya pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

    untuk pengajaran konsep Reproduksi Vegetatif

    Tumbuhan secara Buatan ditinjau dari segistruktur isi, karena pada konsep tersebut terdiridari sub-sub konsep yang antara masing-masing subkonsep relatif tidak merupakan

    suatu prasarat untuk pokok bahasan yang lain.

    Analisis Karakteristik Siswa

    Analisis siswa merupakan telaah karakteristik

    siswa yang meliputi tingkat perkembangan

    kognitif, kemampuan, latar belakangpengetahuan, dan latar belakang sosial budaya

    siswa. Dari hasil analisis ini nantinya akandijadikan kerangka acuan dalam menyusun

    materi pembelajaran. Berdasarkan pengalaman

    penulis mengajar di SMPN 7 Cilegon.Pembelajaran konsep Reproduksi vegetatif

    Tumbuhan secara Buatan sangat menarikperhatian siswa, apalagi siswa sendiri yang

    melakukannya. Tetapi, ada beberapa kendaladalam melaksanakan kegiatan tersebut.Diantaranya siswa tidak dapat melaksanakan

    kegiatan sampai selesai dan mengamati hasilpraktikum dengan rutin. Setelah selesai

    kegiatan praktikum stek misalnya siswa tidakdapat mengamati secara rutin. Hal ini

    disebabkan karena kegiatan siswa yang padat,

    kurang adanya pembagian tugas antarkelompok, dan belum adanya perancangan

    kegiatan yang terpogram dengan baik.

    Tingkat kemampuan siswa baik di daerah

    maupun di kota diasumsikan dapat mengikutikegiatan praktikum konsep tersebut dengan

    baik, karena materi tersebut tidak sulit, disamping itu juga peralatan yang digunakancukup sederhana. Perbedaan latar belakang

    pengetahuan, kemampuan, latar belakangkeluarga, dan suku dalam kelompok siswa

    yang mempunyai tingkat perkembangankognitif yang relatif sama, maka pentingdiadakannya pengajaran yang berorientasi

    pada kerja sama antar siswa untukmengembangkan sikap saling menghargai dan

    menerima perbedaan. Dalam hal inipembelajaran yang berorientasi model

    pembelajaran kooperatif sangat diperlukan.

    Analisis Tugas

    Analisis tugas merupakan pemahaman tugas

    dalam pembelajaran yang dilakukan untukmengidentifikasi struktur bahasan yang dipilihyaitu konsep Reproduksi Vegetatif Tumbuhan

    secara Buatan. Analisis tugas digunakan untukmerinci isi mata ajar dalam bentuk garis-garis

    besar isi konsep. Analisis tugas pada bahasanReproduksi Vegetatif Tumbuhan secaraBuatan meliputi analisis isi pelajaran dan

    analisis konsep. Hasil akhir dari analisis tugasadalah tertuang dalam Materi Ajar dan

    Lembar Kegiatan Siswa sebagai perangkat

    pembelajaran yang akan digunakan dalam

  • 7/24/2019 6. Muhlisin Jigsaw

    9/13

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Muhlisin Sidik

    Biodidaktika, Volume 1 No 2, Juli 2006 117

    pembelajaran. Analisis tugas yangdiimplementa-sikan dalam Materi Ajar dan

    LKS ini berpedoman pada silabus matapelajaran biologi kurikulum 2004, kemudian

    diformulasikan dari berbagai sumber buku

    yang relevan.

    a. Analisis isi

    Indikator dari Kompetensi DasarMengidentifikasi persamaan dan perbedaancara reproduksi organisme adalah

    mendiskripsikan alat-alat reproduksi dan caraperkembangbiakan pada tumbuhan dan hewan.

    Indikator tersebut perlu dijabarkan kembalimenjadi beberapa indikator yang meliputi

    indikator produk, proses, dan sosial.

    Indikator produk yang dapat dikembangkan

    diantaranya menekankan agar siswa mampumembedakan tentang perkembangbiakanvegatatif tumbuhan secara stek, cangkok,

    okulasi, dan sambung. Di samping itu jugasiswa menunjukkan hasil kerjanya berupa

    tumbuhan hasil perkembangbiakan vegetatifdengan keempat cara tersebut.

    Indikator proses yang ditagih adalah

    kemampuan siswa melakukan praktik

    perbanyakan tanaman secara stek, cangkok,okulasi, dan sambung. Sementara itu,

    indikator sosial yang akan dikembangkanadalah indikator keterampilan kooperatiftingkat awal dan menengah menggunakan

    kesepakatan, menghargai kontribusi,mengambil giliran dan berbagi tugas, berada

    dalam kelompok, berada dalam tugas,mendorong partisipasi, mengundang oranglain, menyelesaiakn tugas dalam waktunya,

    dan menghormati perbedaan individu.

    Keterampilan tingkat menengah meliputi

    menunjukkan penghargaan, mengungkapkanketidaksetujuan dengan cara dapat diterima,mendengarkan dengan arif, bertanya, membuat

    ringkasan, menafsirkan, dan mengurangiketegangan.

    Dari pengembangan indikator yangdiharapkan, maka dapat dikembangkan

    struktur isinya yang meliputi fakta, konsep,dan prinsip sebagai berikut:

    Subkonsep Prekembangbiakan VegetatifTumbuhan secara Buatan:

    Fakta:Tanaman yang dikembangbiakan secara

    vegetatif memiliki sifat turunan yang samadengan induknya, cepat berbuah, dan sifat-

    sifatnya dapat dipadukan.

    1. Tanaman yang dikembangbiakan secaravegetatif memiliki perakaran yang kurang

    baik dan jangka waktu berbuah lebihpendek.

    2. Tanaman dapat dikembangbiakan denganstek batang, stek pucuk, dan stek daun.

    3. Okulasi dan sambung akan berhasil

    dengan baik bila kambium dari batangbawah dan batang atas bersatu dan tidak

    rusak.4. Cangkok merupakan alternatif

    perkembangbiakan vegetatif yang baik bila

    cara perkembangbiakan vegetatif yanglainnya gagal dilakukan.

    Konsep:

    1. Stek 5. Stock 2. Cangkok 6. Scion

    3. Okulasi 7. Kambium4. Sambung 8 ReproduksiVegetatif Buatan

    Prinsip:

    1. Reproduksi vegetatif tumbuhan secarabuatan adalah perbanyakan tumbuhan tanpadidahului oleh peleburan dua gamet tetapi

    berasal dari bagian tanaman dengan bantuanmanusia.

    2. Perbanyakan dengan stek adalahperbanyakan tanaman dengan cara

    menumbuhkan akar dan pucuk daripotongan/bagian tanaman seperti akar,batang atau pucuk sehingga menjadi

    tanaman baru.

    3. Mencangkok adalah suatu teknik

    perbanyakan tanaman dengan caramerangsang timbulnya perakaran padacabang pohon sehingga dapat ditanam

    sebagai tanaman baru.

    4. Mengokulasi adalah cara perbanyakantanaman dengan cara menempelkan matatunas yang berasal dari suatu tanaman induk

    pada batang bawah tanaman lain.5. Menyambung adalah cara perbanyakan

    tanaman dengan cara menyambung pucuk

    (batang atas) yang berasal dari suatutanaman induk pada tanaman lain (batang

    bawah)

  • 7/24/2019 6. Muhlisin Jigsaw

    10/13

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Muhlisin Sidik

    118 Biodidaktika, Volume 1 No 2, Juli 2006

    6. Cara merangsang timbulnya akar ketikamencangkok adalah dengan mengupas kulit

    luar cabang sampai kambiumnya hilangselanjutnya cabang yang terkupas tadi

    diberi media tanah.

    b. Analisis konsep

    Analisis konsep merupakanidentifikasi konsep-konsep utama yang akandiajarkan dan menyusunnya secara sistematis

    serta mengkaitkan satu konsep dengan konseplain yang relevan, sehingga membentuk suatu

    peta konsep. Untuk pokok bahasanPerkembangbiakan Vegetatif Tumbuhan dapat

    dibuat bagan konsepnya seperti pada gambar 1.

    Menyusun Urut-urutan Konsep

    Tujuan langkah ini adalah untuk menetapkan

    hirarki konsep yang akan dibahas dalam prosesbelajar dan mengajar. Konsep atau materi

    harus benar-benar dipertimbangkan sehinggasemua disusun berdasarkan pengetahuan atauketerampilan yang dikuasai oleh siswa pada

    pelajaran sebelumnya atau pada tahap lebih

    awal dari pelajaran.

    Konsep atau tugas pada pengembanganperangkat ini, ditulis secara berurutan dengan

    memulai dari pembahasan pengetahuan yangsederhana kemudian dilanjutkan dengan

    pengetahuan yang lebih kompleks. Urut-urutankonsepnya adalah sebagai berikut: 1. Stek; 2.

    Cangkok; 3. Okulasi; dan 4. Sambung.

    Merumuskan Tujuan Pembelajaran

    Hasil analisis tugas dan analisis konsep akan

    digunakan sebagai acuan perumusan indikatoryang merupakan dasar untuk desain perangkatpembelajaran dan penyusunan tes. Sesuai

    dengan analisis tugas dan analisis konsep di

    atas, maka dapat disusun tujuan pembelajarankhusus untuk Rencana Pengajaran 1 sampaidengan Rencana Pembelajaran 2.

    Kompetensi DasarMengidentifikasi persamaan dan perbedaan

    cara reproduksi organisme

    Rencana Pembelajaran (RP-1)Indikator:

    Setelah pembelajaran selesai siswa dapat:Produk

    1. Menjelaskan pengertian perbanyakan

    tanaman dengan cara stek2. Menjelaskan pengertian perbanyakan

    tanaman dengan cara mencangkok3. Menjelaskan pengertian perbanyakan

    tanaman dengan cara mengokulasi4. Menjelaskan pengertian perbanyakan

    tanaman dengan cara menyambung

    5. Memberi contoh tumbuhan yang dapatdiperbanyak dengan cara stek, cangkok,

    okulasi dan sambung.

    Proses

    1. Malakukan perbanyakan tanaman dengancara stek secara berurutan

    2. Malakukan perbanyakan tanaman dengancara cangkok secara berurutan

    3. Malakukan perbanyakan tanaman dengan

    cara okulasi secara berurutan4. Malakukan perbanyakan tanaman dengan

    cara sambung secara berurutan

    Sosial

    1. Mengambil giliran dan berbagi tugas

    2. Menyelesaikan tugas dalam waktunya

    3. Menghormati perbedaan individu

    Rencana Pembelajaran (RP-2)

    Indikator:Setelah pembelajaran selesai siswa dapat:

    Produk1. Menjelaskan kembaliI cara kerja

    perbanyakan tanaman dengan cara stek2. Menjelaskan kembali cara kerja

    perbanyakan tanaman dengan cara

    mencangkok

    3. Menjelaskan kembali cara kerja

    perbanyakan tanaman dengan caramengokulasi

    4. Menjelaskan kembali cara kerja

    perbanyakan tanaman dengan cara

    menyambung

    Proses1. Mengolah data hasil pengamatan dengan baik

    2. Membuat kesimpulan berdasarkan data hasilpengamatan kegiatan praktikum

    3. Membuat laporan kegiatan praktikum

    perkembangbiakan vegetatif buatan4. Mengkomunikasikan laporan hasil praktikum

    dalam bentuk presentasi di depan kelas.

  • 7/24/2019 6. Muhlisin Jigsaw

    11/13

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Muhlisin Sidik

    Biodidaktika, Volume 1 No 2, Juli 2006 119

    Sosial1. Menunjukkan penghargaan dan simpati

    terhadap hasil kegiatan kelompok lain2. Menyatakan ketidaksetujuan dengan cara

    yang dapat diterima.

    3. Mendengarkan denganarifterhadappendapat orang lain.

    4. Bertanya terhadap temannya ataukelompok lain.

    Strategi Kegiatan Belajar Mengajar

    Model pembelajaran kooperatif tipe jigsawyang akan dikembangkan dipadukan dengan

    metode pembelajaran diskusi, eksperimen, danpenugasan.

    Memilih Media Pembelajaran

    Media pembelajaran yang digunakandiseuaikan dengan kemampuan sekolah yang

    bersangkutan. Dapat menggunakan OHP,infocus, dan alat dan bahan praktikum yangmeliputi tanaman kembang sepatu minimal 4

    varietas, pisau cutter, tali ravia atau plesterpipa, plastik transparan, karton lebel, bak

    peremaian dan pasir kasar, cover dan plastik

    bening.

    Pemilihan Layanan Penunjang

    Kemp dkk. (1994) berpendapat bahwa ada

    enam bidang layanan penunjang yang harusdiperhatikan selama pengembangan perangkatpembelajaran, yaitu anggaran, fasilitas, bahan,

    perlengkapan, tenaga penunjang, danpenjadwalan,

    Anggaran biaya bisa didapatkan dari swadayasiswa. Siswa memilih sendiri alat bahan yang

    akan digunakan. Fasilitas yang digunakanruang kelas, ruang laboratorium, halamanyang teduh atau rumah kaca sederhana. Bahan

    yang digunakan juga harus mudah diperolehsiswa. Hibiscus merupakan jenis tanaman

    yang mudah diperoleh di sekitar sekolah ataupenjual tanaman hias. Penjadwalan

    dialokasikan sebagai berikut 2 jam pelajaranuntuk teori dan praktek, 2 bulan untuk

    pengamatan hasil perbanyakan, dan 2 jam

    pelajaran untuk presentasi .

    Penyususnan Instrumen Asessmen dan

    Evaluasi

    Instrumen evaluasi yang akan dikembangkanmeliputi isntrumen assesmen kinerja dan

    lembar observasi keterampilan kooperatif, dan

    instrumen tes hasil belajar. Instrumen tes danassesmen disusun berdasarkan perumusan

    indikator-indikator. Assesmen kinerja

    digunakan utnuk menilai kemampuan siswadalam melakukan kegiatan praktikperkembangbiakan vegetatif buatan yang

    meliputi 4 instrumen yaitu stek, cangkok,okluasi, dan sambung. Lembar observasi

    digunakan tuntuk menilai keterampilankooperatif yang diilakukan oleh siswa, dan teshasil belajar yang digunakan adalah bentuk tes

    uraian objektif dan uraian non objektif.

    SIMPULAN

    1. Pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada

    konsep perkembangbiakan vegetatiftumbuhan berperan dalam

    mengembangkan keterampilan sosial dankemampuan siswa dalam praktikperbanyakan tumbuhan karena adanya

    spesualisasi keahlian dalam kelompok ahliyang kemudian keahliannya ditularkan

    kepada anggota kelompok lainnya.2. Penggunaan tanaman kembang sepatu

    (Hibiscus) dalam pengajaran konsep

    perkembangbiakan vegetatif tumbuhanmemiliki beberapa kelebihan yaitu mudah

    diperoleh dan mudah diperbanyak denganstek, cangkok, sambung dan okulasi.

    3. Assesmen yang digunakan terdiri dariassesmen kinerja, keterampilan kooperatif,tugas laporan, dan presentasi.

    DAFTAR PUSTAKA

    Thompson, M.,Mclughlin,C.W, & Smith, R.G.

    1995Merril physical science teacher.

    Wraparound Edition. New York:

    Glencoe McGraw-Hill.

    Lungdren,L. 1994. Cooperative learning in thescience classroom. New York: McGraw

    Hill Companies.

    Carin, A. 1993. Teching modern science. NewYork: Macmillan Publishing Company.

  • 7/24/2019 6. Muhlisin Jigsaw

    12/13

    Pengembangan Perangkat Pembelajaran Muhlisin Sidik

    120 Biodidaktika, Volume 1 No 2, Juli 2006

    Rends, R.I. 1977. Classroom children science:A. discovery approach. New York:

    Allyn and Bacon.

    Ibrahim,M., Fida R., Nur, M. & Ismono.2000.Pembelajaran kooperatif. Surabaya:

    Unesa Press.

    Kemp, J.E., G.R. Morrison,& Steven M.R.

    1994. Designing effective instruction.

    New York: Macmillan College

    Publishing Company, Inc.

    Slavin. 1995. Cooperative learning theory.

    Second ed. Massachuceetts: allyn &

    Bacon Publisher.

    Purnomosidhi P, Suparman, J.M. Roshetko &

    Mulawarman. 2002. Perbanyakan danbudidaya tanaman buah-buahan dengan

    penekanan pada durian, mangga, jeruk,

    melinjo, dan sawo: pedoman lapang.Bogor: International Centre for Research

    in Agroforestry (ICRAF) dan WinrockInternational.

    Evans, E. & F.A. Blazich. 2005. Plant

    propagation by stem cuttings: instructionfor the home gardener. http://www.

    Propagation by Stem CuttingsInstructions for the Home Gardener.htm

    Wudianto, R. 1991. Membuat setek, cangkok,

    dan okluasi. Penebar Swadaya. Jakarta

    OSUE (=Ohio State University Extension).

    2005. Plant propagation.http://www.hcs.ohio-state.edu/mg/manual/prop.htm 27 Juni

    2005. pk. 15.00 WIB

    Morgan, W. 2005. Grafting techniques, Step

    by step in Pictures.http://www.widebaytrader.com/graft/gra

    ft.htm 27 Juni 2005. pk 15.10.

    Riyanti, B. & F. Osman, 1990. Hibiscus.Jakarta: .Penebar Swadaya.

    Muhlisin. 2004. Belajar biologi dengan

    menggunakan tumbuhan Hibiscus.

    Buletin Liken. 1(1): 1315.

    Depdiknas (=Departemen PendidikanNasional). 2002. Kurikulum dan Hasil

    belajar, Kurikulum Berbasis

    Kompetensi, Kompetensi Dasar Mata

    Pelajaran Biologi Sekolah Menengah

    Pertama dan Madrasah Tsanawiyah.Jakarta: Balitbang Depdiknas,.

    http://www.hcs.ohio-state.edu/mg/manual/prop.htm%20%2027%20Juni%202005.%20pk.%2015.00http://www.hcs.ohio-state.edu/mg/manual/prop.htm%20%2027%20Juni%202005.%20pk.%2015.00http://www.hcs.ohio-state.edu/mg/manual/prop.htm%20%2027%20Juni%202005.%20pk.%2015.00http://www.hcs.ohio-state.edu/mg/manual/prop.htm%20%2027%20Juni%202005.%20pk.%2015.00http://www.widebaytrader.com/graft/graft.htmhttp://www.widebaytrader.com/graft/graft.htmhttp://www.widebaytrader.com/graft/graft.htmhttp://www.widebaytrader.com/graft/graft.htmhttp://www.widebaytrader.com/graft/graft.htmhttp://www.hcs.ohio-state.edu/mg/manual/prop.htm%20%2027%20Juni%202005.%20pk.%2015.00http://www.hcs.ohio-state.edu/mg/manual/prop.htm%20%2027%20Juni%202005.%20pk.%2015.00http://www.hcs.ohio-state.edu/mg/manual/prop.htm%20%2027%20Juni%202005.%20pk.%2015.00
  • 7/24/2019 6. Muhlisin Jigsaw

    13/13

    Biodidaktika, Volme 1 No 2, Juli 2006

    ISSN: 1907-087X

    Biodidaktika, Volume 1 No 2, Juli 2006 121