Upload
frengky-afrimirza
View
154
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
VCO
Citation preview
LAPORAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGANPEMBUATAN VIRGIN COCONUT OIL (VCO)
Oleh :
EZA SYAHMI PUTRI
1120020
AKADEMI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG (ATIP)
2012
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelapa adalah salah satu tanaman yang mudah dijumpai di daerah- daerah negara tropis
contohnya Indonesia. Hampir semua bagian dari tanaman ini berguna khususnya untuk manusia.
Kelapa dapat diolah menjadi berbagai macam produk, salah satunya VCO. Metode yang dapat
digunakan dalam pembuatan VCO secara enzimatis, fermentasi, pengasaman, sentrifugasi dan
cara pancingan. Proses pembuatannya dengan memarut kelapa tua, ditambah air, diremas- remas
dan diperas sehingga diperoleh santan, kemudian didiamkan 2 jam sampai terbentuk dua
lapisan, santan kental dan santan encer. Santan kental difermentasi dengan menambah starte
mikroba ragi tempe.
Minyak kelapa diproduksi melalui proses kompresi dari kopra, santan dan bio-proses
melalui pemanasan santan, yang telah diketahui sejak lama. Bio-proses dari santan kelapa telah
dimulai dari penggunaan kultur asli melalui penggunaan enzim-enzim. Akan tetapi sampai saat
ini penggunaan metode tersebut tidak popular dalam masyarakat, salah satu masalah adalah
bagaimana menangani mikroorganisme yang dikategorikan kompleks atau harga enzim yang
mahal. Tempeh inoculum yang termasuk dalam pasar, berpotensi sebagai decomposer santan
yang aman dan mudah digunakan dalam produksi fermentasi minyak kelapa tanpa menggunakan
kimia dan pemanasan yang tinggi.
Maka dari itu saya melakukan praktikum mengenai pembuatan VCO tanpa penambahan
bahan kimia dan tanpa pemanasan.
1.2 Tujuan
memahami proses pembuatan vco secara sederhana dan berkualitas tinggi,
mengetahui alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan vco.
Mengerti akan prinsip kerja pembuatan vco, sehingga dapat di terapkan dalam kehidupan
masyarkat.
mengetahui karakteristik bahan baku yang sesuai dalam pembuatan vco
Dapat menentukan nilai rendemen dari VCO yang didapatkan
2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Virgin Coconut Oil (VCO)
Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO), adalah
modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan kadar air dan
kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta mempunyai daya
simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan.
Tanaman Kelapa adalah salah satu tanaman yang mudah dijumpai di daerah- daerah
negara tropis contohnya Indonesia.Hampir semua bagian dari tanaman ini berguna khususnya
untuk manusia.Tanaman kelapa dapat diolah menjadi berbagai macam produk salah satunya
VCO. Metode yang dapat digunakan dalam pembuatan VCO secara enzimatis, fermentasi,
pengasaman, sentrifugasi dan cara pancingan. Penelitian ini diawali dengan memarut kelapa tua,
ditambah air, diremas- remas dan diperas shingga diperoleh santan. Santan kemudian didiamkan
2 jam sampai terbentuk dua lapisan yaitu santan kental dan santan encer. Santan kental
difermentasi dengan menambah starte mikroba ragi tempe.
Minyak kelapa diproduksi melalui proses kompresi dari kopra, santan dan bio-proses
melalui pemanasan santan, yang telah diketahui sejak lama. Bio-proses dari santan kelapa telah
dimulai dari penggunaan kultur asli melalui penggunaan enzim-enzim. Akan tetapi sampai saat
ini penggunaan metode tersebut tidak popular dalam masyarakat, salah satu masalah adalah
bagaimana menangani mikroorganisme yang dikategorikan kompleks atau harga enzim yang
mahal.Tempeh inoculum yang termasuk dalam pasar, berpotensi sebagai decomposer santan
yang aman dan mudah digunakan dalam produksi fermentasi minyak kelapa tanpa menggunakan
kimia dan pemanasan yang tinggi.
Santan akhirnya akan terbentuk tiga lapisan dengan mengubah % volume starter,
temperatur , dan waktu fermentasi. Dari hasil percobaan dengan menggunakan faktorial design,
diperoleh peubah yang berpengaruh adalah % volume starter dan temperatur fermentasi. Hasil
optimum dicapai pada variabel temperatur 40
0C dan 1% volume starter dengan yield sebesar 39%. VCO yang diperoleh memenuhi baku mutu
AOCS (American Oil Chemist Society) dengan berat jenis =0,914 gr/ml, angka asam =0,483,
angka penyabunan= 251,98,dan angka iod = 4,1187.
3
2.2 Kandungan Senyawa Santan Kelapa
Minyak dalam santan terdapat dalam bentuk emulsi minyak air dengan protein sebagai
stabilisator emulsi.Air sebagai pendispersi dan minyak sebagai fase terdispersi.Di dalam sistim
emulsi minyak air, protein membungkus butir-butir minyak dengan suatu lapisan tipis sehingga
butir-butir tersebut tidak dapat bergabung menjadi satu fase kontinyu.Butir-butir minyak dapat
bergabung menjadi satu fase kontinyu jika sistem emulsi di pecah dengan jalan merusak protein
sebagai pembungkkus butir-butir minyak. Dalam industri makanan, peran santan sangat penting
baik sebagai sumber gizi, penambahan aroma, cita rasa, flavour dan perbaikan tekstur bahan
pangan hasil olahan.Santan mengandung senyawa nonylmethylketon, dengan suhu yang tinggi
akan menyebabkan bersifat volatil dan menimbulkan bau yang enak. Mengekstraksi santan dapat
dilakukan pemerasan dengan tangan dan dilakukan penyaringan.
Pemarutan merupakan tahap pendahuluan dalam memperoleh santa.Pemarutan bertujuan
untuk menghancurkan daging buah dan merusak jaringan yang mengandung santan sehingga
santan mudah keluar dari jaringan tersebut.Pemerasan dengan menggunakan tangan untuk
memberikan tekanan pada hasil parutan dan memaksa santan keluar dari jaringan.
Santan dapat mengalami destabilisasi oleh beberapa mekanisme destabilisasi yaitu :
1. Pembentukan krim dan sedimentasi yang disebabkan oleh gaya grafitasi pada fase-fase
yang densitasnya berbeda.
2. Flokulasi atau pengelompokan ( clutering ), setelah flokulasi, globula lemak bergerak
sebagai kelompok bukannya individu. Flokulasi tidak melibatkan kerusakan lapisan tipis
antar permukaan, yang dalam keadan normal mengelilingi masing-masing globula, dan
demikian tidak melibatkan perubahan ukuran globula asli. Muatan elektrostatik yang
kurang cukup pada permukaan merupakan penyebab utama flokulasi.
3. Koalesensi ( coalescence) yang melibatkan pecahnya lapisan tipis antar permukaan ,
penggabungan globula-globula, dan penurunan areal antar permukaan.
2.3 Manfaat VCO
Mengurangi resiko atherosclerosis (pengerasan pembuluh darah), sakit jantung, stroke
dan tekanan darah tinggi.
Mengurangi resiko terserang penyakit kanker, tumor dan gangguan degeneratif lainnya.
Membantu melindungi tubuh dari kanker payudara, kanker usus dan penyakit kanker
lainnya.
Membantu mencegah sakit lever, hepatitis dan kanker hati.
4
Memperbaiki sekresi insulin dan pendayagunaan glukosa darah, sehingga membantu
mengendalikan penyakit diabetes.
Meredakan stres pada pankreas dan sistem enzim tubuh serta mencegah resiko
komplikasi penyakit akibat diabetes.
Pembuatan minyak kelapa murni ini memiliki banyak keunggulan, yaitu:
tidak membutuhkan biaya yang mahal, karena bahan baku mudah didapat dengan harga yang
murah
pengolahan yang sederhana dan tidak terlalu rumit, serta
penggunaan energi yang minimal, karena tidak menggunakan bahan bakar, sehingga
kandungan kimia dan nutrisinya tetap terjaga terutama asam lemak dalam minyak.
Jika dibandingkan dengan minyak kelapa biasa, atau sering disebut dengan minyak
goreng (minyak kelapa kopra), minyak kelapa murni mempunyai kualitas yang lebih baik.
Minyak kelapa kopra akan berwarna kuning kecoklatan, berbau tidak harum, dan mudah tengik,
sehingga daya simpannya tidak bertahan lama (kurang dari dua bulan). Dari segi ekonomi,
minyak kelapa murni mempunyai harga jual yang lebih tinggi dibanding minyak kelapa kopra,
sehingga studi pembuatan VCO perlu dikembangkan.
VCO dibuat dari buah kelapa segar, yang diproses dengan control pemanasan atau tanpa
pemanasan sama sekali, tanpa kimia, dan RDB. Minyak sawit murni seperti di atas mengandung
senyawa penting yang diperlukan untuk asupan tubuh kita.Minyak kelapa murni dengan
kandungan utama lauric acid mempunyai peralatan antibiotik, dan anti-bakteri. VCO merupakan
proses modifikasi dari pembuatan minyak kelapa sehingga hasil produk dengan kandungan air
dan bebas lemak jenuh yang rendah, tanpa warna, beraroma, dan mempunyai jangka waktu
penyimpanan yang lama yakni lebih dari 12 bulan.
5
BAB III. PROSEDUR KERJA
3.1 Alat dan Bahan
1. Alat
Pisau : sebagai alat untuk memotong botol
Botol plastik : sebagai wadah untuk vco
Kertas pH : sebagai alat untuk mengukur pH.
Alat Memarut Kelapa : untuk memarut daging kelapa
Saringan : untuk menyaring santan kelapa yang telah diperas
Pipet Tetes : untuk membantu mengambilal larutan VCO yang terbentuk.
2. Bahan
Santan kelapa: sebagai sampel membuat VCO
Aquades : sebagai larutan untuk memeras santandan minya dari parutan kelapa.
3.2 Cara Kerja
Pembuatan VCO
1. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Sediakan santan kelapa, kemudian santan tersebut dimasukkan kedalam botol plastik
yang telah disediakan.
3. Kemudian didiamkan sampai terbentuknya pemisahan antara santan dengan minyak
yang dihasilkan dalam waktu 1 minggu amati.
4. Pisahkan minyak tersebut, maka akan menghasilkan VCO.
5. Masukkan VCO tersebut kedalam botol yang sudah disediakan, diukur berat atau
volumenya, dan tentukan rendemen VCO tersebut yang didapatkan.
6
3.3 Digram Alir
Pembuatan VCO
7
Kelapa parut
Diperas dengan penambahan air (1 : 1)
Disaring hasil perasan santan kelapa tersebut
Terbentuk 3 lapisan.VCO terletak pada lapisan ke-2
Dimasukkan ke dalam wadah plastik
Didiamkan dalam suhu kamar selama 1 minggu
Diambil lapisan VCO dengan bantuan Pipet tetes atau menggunakan slang
kecil.
Produk VCO
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Praktikum
Data pembuatan VCO :
No Nama bahan Massa
1 Kelapa parut 200 gram
2 Air 200 gram
3 Santan 300 gram
4 VCO 25 g (50 mL)
Pengolahan Data :
Rendemen dari VCO = massaVCOmassaSantan
x100 %
= 25g
300gx100 %
= 8,33%
4.2 Pembahasan
Pada praktikum VCO mengalami ketengikan. Hal ini terjadi karena hidrolisis akibat
tingginya kadar air pada VCO. Kandungan air tersebut mungkin berasal dari daging
kelapanya sendiri atau dari air yang ditambahkan saat pembuatan santan.Kandungan air
pada VCO ini dapat diatasi dengan pengendapan santan yang sempurna.
Kandungan protein pada VCO juga mempengaruhi ketengikan dan rasa minyak yang
diinginkan karna kadar protein yang melebihi ambang batas merupakan sarana tumbuh bagi
organisme pemicu ketengikan. Akan tetapi, Hal ini dapat diatasi jika proses pembuatan VCO
dilakukan dengan benar, maka secara otomatis akan didapat VCO dengan kadar protein yang
rendah.
8
JAWABAN PERTANYAAN
1. Manfaat VCO adalah :
Mengurangi resiko atherosclerosis (pengerasan pembuluh darah), sakit jantung, stroke dan tekanan darah tinggi.
Mengurangi resiko terserang penyakit kanker, tumor dan gangguan degeneratif lainnya. Membantu melindungi tubuh dari kanker payudara, kanker usus dan penyakit kanker
lainnya. Membantu mencegah sakit lever, hepatitis dan kanker hati. Memperbaiki sekresi insulin dan pendayagunaan glukosa darah, sehingga membantu
mengendalikan penyakit diabetes.
2. Yang dimaksud dengan VCO adalah :
minyak kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar, diproses dengan pemanasan
terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan kimia, atau tanpa ada bahan
tambahan apapun sehingga komponen anti oksidannya tidak mengalami kerusakan, dan
RDB. Minyak kelapa murni, atau lebih dikenal dengan Virgin Coconut Oil (VCO), adalah
modifikasi proses pembuatan minyak kelapa sehingga dihasilkan produk dengan kadar
air dan kadar asam lemak bebas yang rendah, berwarna bening, berbau harum, serta
mempunyai daya simpan yang cukup lama yaitu lebih dari 12 bulan.
3. Perbedaan VCO dengan Minyak kelapa adalah :
Minyak kelapa murni adalah minyak kelapa yang dibuat dari bahan baku kelapa segar,
diproses dengan pemanasan terkendali atau tanpa pemanasan sama sekali, tanpa bahan
kimia, atau tanpa ada bahan tambahan apapun sehingga komponen anti oksidannya tidak
mengalami kerusakan, dimana dalam pembuatan VCO tidak ada proses fermentasi ataupun
penambahan enzim, sehingga hasil yang diperoleh berupa VCO yang berwarna bening,
tidak berbau tengik tetapi beraroma khas kelapa.
Minyak kelapa adalah merupakan minyak yang dihasilkan dari daging buah kelapa yang
dapat diproses dengan 3 tahap yaitu cara kering, cara basah dan ekstraksi pelarut. Dimana
pada proses pembuatan CCO adanya proses pemanasan, atau pemberian bahan tambahan.
Dimana pemanasan dilakukan untuk menghilangkan kandungan air dalam santan,
umumnya minya yang dihasilkan dari pemanasan didapatkan berwarna kekuning-
kuningan, sedangkan blondo yang didapat berwarna coklat kehitaman.
9
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
VCO yang dihasilkan berwarna bening, dan beraroma khas kelapa.
Pengendapan santan yang terlalu lama memicu pertumbuhan jamur pada blondo, dan
juga menimbulkan aroma yang tidak enak pada VCO yang dihasilkan.
Kerusakan pada pembuatan VCO juga dapat disebabkan karena kandungan air yang
terlalu banyak didalam santan.
Dari perbandingan hasil praktikum bahwa rendemen dari VCO yang didapat sesuai
dengan takaran 1:1 antara Parutan kelapa dengan air maka didapat rendemen VCO
sebesar 8,33%.
5.2 Saran
Pada proses pengendapan santan, gunakan wadah yang bisa dilubangi bagian bawahnya.
Hal ini bertujuan untuk mempermudah proses pemisahan krim dan skim santan hasil
pengendapan.
Hindari proses pengendapan santan yang terlalu lama.
Lakukan juga pembuatan VCO dengan metode lainnya unutk mendapatkan VCO yang
lebih baik dan lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengawasan Obat dan Makanan, Survei Penelitian Makanan dan Pengolahan
Pangan,2003
Anonim. Modul Praktikum Teknologi Pengolahn Pangan.
http://id.wikipedia.org/wiki/santan
http://id.wikipedia.org/wiki/kelapa
http://id.wikipedia.org/wiki/vco
http://terakreditasi.blogspot.com/2011/03/manfaat-dan-cara-pembuatan-virgin.html
10