65
PT PLN (Persero) PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik 5. INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN LISTRIK 5.1. PENDAHULUAN 5.1.1. Pemahaman Instrumentasi dan Pengukuran Yang dimaksud dengan Instrumentasi adalah peralatan atau perlengkapan yang digunakan untuk mendukung proses pengukuran besaran besaran listrik baik arus searah maupun bolak balik, adapun pengertian dari Alat ukur adalah alat yang dapat digunakan untuk mendapatkan / mengetahui hasil perbandingan antara suatu besaran / ukuran yang ingin diketahui dengan standar yang dipakai. Fungsi penting dari alat ukur baik alat ukur listrik maupun mekanik adalah untuk mengetahui nilai yang telah ditentukan sebagai batasan laik atau tidaknya peralatan / jaringan akan dioperasikan.. Ketelitian hasil ukur ditentukan oleh 2 ( dua ) hal, yaitu : Kondisi alat ukur, yaitu ketelitiannya harus sesuai dengan yang dipersyaratkan untuk pengukuran pada pemeliharaan kubikel. Ketelitian alat ukur dapat berkurang disebabkan antara lain, umur alat ukur yang memang sudah melebihi yang direncanakan sehingga mengalami kerusakan atau sumber listrik yang harusnya Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 1

5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

5. INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN LISTRIK

5.1. PENDAHULUAN

5.1.1. Pemahaman Instrumentasi dan Pengukuran

Yang dimaksud dengan Instrumentasi adalah peralatan atau perlengkapan

yang digunakan untuk mendukung proses pengukuran besaran besaran

listrik baik arus searah maupun bolak balik, adapun pengertian dari Alat

ukur adalah alat yang dapat digunakan untuk mendapatkan / mengetahui

hasil perbandingan antara suatu besaran / ukuran yang ingin diketahui

dengan standar yang dipakai.

Fungsi penting dari alat ukur baik alat ukur listrik maupun mekanik adalah

untuk mengetahui nilai yang telah ditentukan sebagai batasan laik atau

tidaknya peralatan / jaringan akan dioperasikan..

Ketelitian hasil ukur ditentukan oleh 2 ( dua ) hal, yaitu :

Kondisi alat ukur, yaitu ketelitiannya harus sesuai dengan yang

dipersyaratkan untuk pengukuran pada pemeliharaan kubikel.

Ketelitian alat ukur dapat berkurang disebabkan antara lain, umur

alat ukur yang memang sudah melebihi yang direncanakan

sehingga mengalami kerusakan atau sumber listrik yang harusnya

terpasang dengan kondisi tertentu, sudah tidak memenuhi seperti

yang dipersyaratkan.

Operator atau pengguna alat ukur tidak memahami cara yang

benar, sehingga terjadi kesalahan pemakaian atau cara membaca

skala salah padahal alat ukur pada kondisi yang baik.

Alat ukur yang dimaksud disini selain merupakan alat yang menghasilkan

nilai dengan satuan listrik maupun mekanik, ada alat yang hanya

menunjukkan indikasi benar atau tidaknya suatu rangkaian / sirkit. Alat

seperti ini disebut dengan indikator.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 1

Page 2: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

5.1.2. Syarat – Syarat Alat Ukur Listrik

Alat ukur tidak boleh membebani / mempengaruhi yang diukur atau

disebut mempunyai impedansi masuk yang besar

Mempunyai keseksamaan yang tinggi, yaitu alat harus mempunyai

ketepatan dan ketelitian yang tinggi (mempunyai accuracy error dan

precision error yang tinggi)

Mempunyai kepekaan (sensitifitas) yang tinggi, yaitu batas input

signal yang sekecil-kecilnya sehingga mampu membedakan gejala-

gejala yang kecil

Mempunyai stabilitas yang tinggi sehingga menolong dalam

pembacaan dan tidak terganggu karena keadaan yang tidak

dikehendaki

Kemampuan baca (readibilitas) yang baik, hal ini banyak tergantung

dari skala dan alat penunjuknya serta piranti untuk menghindari

kesalahan paralak

Kemantapan (reliabilitas) alat yang tinggi, yaitu alat yang dapat

dipercaya kebenarannya untuk jangka waktu yang lama

5.1.3. Kesalahan Pada Pengukuran

a. Kesalahan sistem (systematic error) disebut pula kesalahan

tetap :

• Kesalahan kalibrasi, yaitu pada waktu peneraan semula, sehingga

harga skalanya tidak benar atau karena suatu hal misal

temperatur, kelembaban yang tidak sesuai dengan kondisi di kala

peneraan

• Kesalahan manusia (human error), yaitu si pengukur dapat

menyebabkan kesalahan tertentu, misalnya adanya paralak,

optimisme atau pasimisme. Hal ini dapat ditanggulangi dengan

pengukuran ulang atau pengukur yang lain

• Experimental error, yaitu kesalahan yang diakibatkan karena cara

pengukuran yang salah

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 2

Page 3: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

• Kesalahan teknik (error of technique), yaitu kesalahan yang

diakibatkan oleh adanya bagian alat ukur yang bekerja tidak

semestinya

• Kesalahan statistik (random error), kesalahan ini disebabkan

karena sesuatu hal yang tidak diketahui dari luar dan timbulnya

tidak menentu. Karena sumbernya tidak diketahui, maka

kesalahan jenis ini tidak dapat dihilangkan dan hanya dapat

diperkirakan dengan cara statistic

b. Kesalahan karena salah (illegitimate error)

Kesalahan ini adalah memang bersifat kesalahan dan sumbernya

dapat diketahui :

• Blunder : yaitu kesalahan yang bodoh dan sebetulnya tidak perlu

terjadi

• Computational error : yaitu kesalahan dalam cara menghitungnya

• Chaotic error : yaitu kesalahan yang diakibatkan oleh karena

adanya gangguan keadaan atau sarana / prasarana pengukuran

misalnya gangguan listrik, halilintar, getaran yang keras dan lain-

lain dan cara mengatasinya adalah mengisolir alat ukur terhadap

gangguan

5.1.4. Macam - Macam Alat Ukur Dan Penggunaanya

a. Menurut macam arus :

• Arus searah

• Arus bolak balik

• Arus searah dan arus bolak balik

b. Menurut tipe / jenis

• Tipe Jarum Petunjuk

Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah yang ditunjuk oleh

jarum petunjuk, harga tersebut adalah harga sesaat pada waktu

meter tersebut dialiri arus listrik

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 3

Page 4: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

• Tipe Recorder

Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah harga yang ditulis /

dicatat pada kertas, pencatat ini dilakukan secara otomatis dan

terus menerus selama meter tersebut dialiri arus listrik.

• Tipe Integrator

Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah harga dari hasil

penjumlahan yang dicatat pada selang waktu tertentu selama alat

tersebut digunakan

• Digital

Harga / nilai hasil ukur yang dibaca adalah harga sesaat

5.1.5. Ketelitian Pengukuran

Ketelitian hasil ukur ditentukan oleh 2 ( dua ) hal, yaitu :

a. Kondisi alat ukur, yaitu ketelitiannya harus sesuai dengan yang

dipersyaratkan untuk pengukuran pada pemeliharaan kubikel.

Ketelitian alat ukur dapat berkurang disebabkan antara lain, umur alat

ukur yang memang sudah melebihi yang direncanakan sehingga

mengalami kerusakan atau sumber listrik yang harusnya terpasang

dengan kondisi tertentu, sudah tidak memenuhi seperti yang

dipersyaratkan.

b. Operator atau pengguna alat ukur tidak memahami cara yang benar,

sehingga terjadi kesalahan pemakaian atau cara membaca skala

salah padahal alat ukur pada kondisi yang baik.

5.1.6. Cara Pengukuran

Untuk mengetahui dan bagaimana memilih alat ukur yang akan

dipergunakan sesuai dengan kebutuhan dilapangan, berikut dijelaskan

tentang cara pembacaan dan pengertian simbol-simbol maupun kode non

teknis yang terdapat pada alat ukur.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 4

Page 5: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

0 5 10 Jarum

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

a. Posisi Pembacaan

Pembacaan harga pada alat ukur secara cermat harus dilakukan

dengan melihat tepat diatas jarum penunjuk. Dengan demikian

dibaca harga pada garis skala yang tertulis tepat dibawah runcing

jarum.

Bila tidak melihat tepat diatas penunjuk akan terbaca harga sebelah

kiri atau disebelah kanan dari garis sebenarnya, kesalahan ini

disebut paralaks.

Untuk menghindari paralaks tersebut runcing jarum dari alat cermat

dibuat berupa sayap tipis dan dipasang cermin kecil dibawah runcing

jarum skala. Dalam posisi baca yang benar, maka jarum runcing dan

bayangannya pada cermin harus tepat satu garis tipis.

Contoh cara membaca skala pada alat ukur :

Ditelusuri mulai dari garis yang ada

angka sampai garis yang ada angka

berikutnya, kemudian ditelusuri

tersebut adalah garis yang tidak ada

angkanya dan jarum tersebut dibaca/

antara angka yang telah ditentukan

tersebut.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 5

Angka yang sebenarnya

Angka yang terlihat

Jarum penunjuk

Page 6: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

b. Simbol - simbol alat ukur

Menurut prinsip kerja :

Besi putar, tanda ( S )

Prinsip kerja : gaya elektromagnetik pada suatu inti

besi dalam suatu medan magnet.

(kumparan tetap, besi yang berputar)

penggunaan pada rangkaian AC/DC.

Kumparan putar, tanda (M)

Prinsip kerja : gaya elektromagnetik antar medan

magnet suatu tetap dan arus

(kumparan berputar magnit tetap),

pengunaan pada rangkaian DC, alat

ukur yang menggunakan sistem ini

VA/Ω.

Elektrodinamik, tanda (D)

Prinsip kerja: gaya elektromagnetik antar arus-arus.

(kumparan tetap & kumparan

berputar), pemakaian pada rangkaian

AC/DC, alat yang menggunakan

system ini V / A / W / F.

Induksi, tanda (I)

Prinsip kerja : gaya elektromagnetik yang ditimbulkan

oleh medan magnit bolak-balik dan

arus yang terimbas oleh medan

magnet, (arus induksi dalam

hantaran).

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 6

Page 7: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

Kawat panas

Prinsip kerja : gerakan jarum diakibatkan oleh

pemuaian panas dan tarikan pegas,

(pemakaian pada rangkaian AC/DC,

alat yang menggunakan sistem ini

A/V/.

Menurut Sumber Tegangan :

=Pengukuran untuk kebesaran-

kebesaran arus searahDC

Pengukur untuk kebesaran arus bolak-

balikAC

=

Pengukur untuk kebesaran arus

searah dan bolak-balikDC/AC

3

Pengukur phasa tiga AC 3

Menurut Tegangan Pengujiannya :

Tegangan uji 2 kv

Tegangan uji 3 kv

Tegangan uji 4 kv

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 7

2

4

3

Page 8: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

5.1.7. Kelas Ketelitian

Salah satu sifat yang sangat diperlukan pada alat ukur listrik ialah

ketelitian/kecermatan.

Tergantung dari besar kecilnya ketelitian tersebut alat-alat ukur dibagi

menjadi :

• Alat cermat atau alat presisi (< 0,5%).

• Alat kerja (± 1 ÷ 2 %).

• Alat ukur kasa (> 3 %).

Ketelitian alat ukur tegantung dari besar atau kecilnya salah ukur pada alat

tersebut dan dinyatakan dalam prosen.

Jika sebuah ampere diumpamakan mengukur paling tinggi 5 ampere dan

alat tersebut mempunyai kecermatan + 5%, berarti angka maximum yang

ditujukan ampere meter tersebut 5% lebih tinggi dari yang sebebnarnya.

Jadi pada pengukuran 5 ampere harga sebenarnya, adalah :

5 – (5% x 5) = 4,75 ampere

a. Alat cermat / alat persisi :

Alat ukur yang mempunyai salah ukur dibawah 0,5% termasuk

golongan alat ccermat / alat persisi. Alat ukur ini sangat mahal

harganya dan hanya dipakai untuk pekerjaan yang memerlukan

kecermatan yang tinggi, umpamanya dilaboraturium.

Alat ukur ermat/alat persisi dibuat dlam bentuk transfortable dan untuk

menjaga terhadap perlakuan-perlakuan yang kasar, maka alat tesebut

dimasukan dalam peti/kotak dan dibuat dalam bentuk dan rupa yang

bagus sekali, yang tujuannya untuk memperingatkan sipemakai bahwa

alat yang tersimpan dalam kotak yang bagus tersebut adalah alat

berharga dan harus diperlakukan secara hati-hati.

b. Alat kerja :

Alat ukur dengan kesalahan ukur diatas 0,5% termasuk golongan alat

kerja. Untuk alat ukur kerja yang mempunyai kesalahan ukur ± 1 – ± 2

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 8

Page 9: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

% juga dibuat dalam bentuk transportable dan dipakai dibengkel-

bengkel, pabrik-pabrik dan lain-lain.

Untuk alat kerja dengan kesalahan ukur ± 2 -3 % dipakai untuk

pengukuran pada papan penghubung baik dipusat-pusat tenaga listrik,

pabrik-pabrik dan lain-lain.

c. Alat Ukur Kasar :

Alat ukur yang mempunyai kesalahan ukur > 3% termasuk golongan

alat kasar dan hanya digunakan sebgai petunjuk umpama arah aliran

untuk melihat apakah accumulator dari sebuah mobil yang sedang diisi

atau dikosongkan.

Pada beberapa alat ukur yang akan ditempatkan pada panel-panel

maka untuk mengurangi kesalahan membaca karena paralaks, jarum

petunjuk dan skala pembacaan ditempatkan pada bidang-bidang yang

sama seperti yang diperlihatkan dalam gambar (b).

d. Batas Ukur

Setiap alat ukur mempunyai batas ukur tertentu, yang artinya alat ukur

tersebut hanya mampu mengukur sampai harga maksimal tertentu

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 9

Page 10: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

dimana jarum petunjuk akan menyimpang penuh sampai pada batas

maksimal dari skala.

Alat-alat ukur yang terpasang tetap pada panel pada umumnya

mempunyai satu macam batas ukur saja dikarenakan besaran yang

akan diukur nilainya tidak akan berubah dari nilai yang ada pada batas

ukur meter tersebut, sedangkan alat ukur kerja menyediakan beberapa

pilihan batas ukur, karena besaran yang akan diukur belum diketahui

sebelumnya.

Cara merubah batas ukur dilakukan dengan menambah atau

mengurangi tahanan dari resistor sebelum besaran listrik masuk ke

komponen utama alat ukur dengan perbandingan nilai tertentu

terhadap nilai tahanan alat ukur, sehingga besaran sebenarnya yang

masuk pada komponen utama alat ukur tetap pada batas semula.

Perubahan batas ukur arus dilakukan dengan cara memasang

secara paralel Resistor, sehingga arus yang terukur dibagi dengan

perbandingan tertentu antara yang melewati resistor dan yang

melewati komponen utama alat ukur. Semakin kecil nilai resistor ,

maka batas ukur menjadi lebih besar.

Sedangkan untuk merubah batas ukur tegangan dilakukan dengan

cara memasang secara seri resistor, sehingga nilai tegangan sebelum

masuk ke dalam alat ukur dapat lebih besar .

Semakin besar nilai resistor, maka batas ukur menjadi semakin besar.

Batas ukur yang dip[ilih

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 10

Page 11: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

Petunjuk jarum petunjuk pada angka 7. skala maksimum 10.

seandainya kita tentukan batas ukur pada angka 5 maka harga

sebenarnya yang ditunjuk oleh angka 7 adalah sebagai berikut :

Hs = x BU Jadi Hs = x 5 V = 3,5 V

Hs = harga sebenarnya .

BU = batas ukur.

P = penunjuk jarum.

SM = skala maksimum

e. Posisi Pengoperasian

Dipasang untuk posisi mendatar .

Di pasang dengan posisi tegak.

Di pasang dengan posisi miring 60o

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 11

PSM

60o

710

Page 12: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

f. Prinsip Kerja Alat Ukur

Prinsip kerja yang paling banyak dari alat – alat ukur tersebut adalah :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 12

Page 13: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

• Kwh dan kvarh meter : sistem induksi

• Kw / kva maksimum meter : sistem elektro dinamis

• Volt meter : sistem elektro magnit, kumparan putar,

besi putar

• Amper meter : sistem elektro magnit, kumparan putar

g. Prinsip Kerja Besi Putar

Alat ukur dengan prinsip kerja besi putar atau disebut juga sistem

elektro magnet adalah sesuatu alat ukur yang mempunyai kumparan

tetap dan besi yang berputar.

Bila sebuah kumparan dan didalamnya terdapat besi, maka besi

tersebut akan menjadi magnet. Jika di dalam kumparan tersebut

diletakkan dua batang besi maka kedua-duanya akan menjadi magnet

sehingga kedua batang besi tersebut akan saling tolak menolak,

karena ujung-ujung kedua batang besi tersebut mempunyai kutup

yang senama.

Prinsip kerja tersebut diterapkan pada sistem elektro magnit dengan

mengganti besi tersebut dengan 2 buah plat besi yang satu dipasang

tetap (diam) sedang yang lain bergerak dan dihubungkan dengan

jarum petunjuk.

Arus yang diukur melalui kumparan yang tetap dan menyebabkan

terjadinya medan magnet. Potongan besi ditempatkan dimedan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 13

Dua batang besi yang berdampingan

kumparan

α

Arah arus

α

+–

Arah arus

α

– +

Page 14: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

magnet, magnet tersebut dan menerima gaya elektromagnetis. Alat

ukur dengan tipe besi putar ini adalah sederhana dan kuat dalam

konstruksi, murah dan dengan demikian mendapatkan penggunaan-

penggunaan yang sangat besar, sebagai alat pengukur untuk arus dan

tegangan pada frekwensi-frekwensi yang dipakai pada jaring-jaring

distribusi yang didapat dikota-kota.

Suatu keuntungan lain bahwa alat pengukur ini dapat pula dibuat

sebagai alat pengukur yang mempunyai sudut yang sangat besar.

h. Prinsip kerja kumparan putar

Alat ukur sistem kumparan putar ini adalah alat ukur yang mempunyai

kutub magnet permanent dan kumparan yang berputar.

Besi magnet adalah permanent berbentuk kaki kuda yang pada kutub-

kutubnya dilengkapi dengan lapis-lapis kutub, dan di dalam lapang

magnetis antara lapisan kutub tersebut dipasangkan sebuah kumparan

yang dapat berkeliling poros.

Arus yang dialirkan melalui kumparan akan menyebabkan kumparan

tersebut berputar. Alat ukur kumparan putar adalah alat ukur penting

yang dipakai untuk kumparan bermacam arus, tidak hanya untuk arus

searah, akan tetapi dengan alat pertolongan lainnya, dapat pula

dipakai untuk arus bolak-balik.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 14

S U

+

b

S

U

S U

Gulungan

+

a

Magnit Tetap

S

U

Page 15: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

Pemakaian dari alat ukur kumparan putar adalah sangat luas, mulai

dari alat-alat ukur yang ada dilaboraturium sampai pada alat ukur

didalam pusat-pusat pembangkit listrik.

Pada gambar berikut ini diperlihatkan adanya magnet yang permanen

(1), yang mempunyai kutub-kutub (2), dan diantara kutub-kutub

tersebut ditempatkan suatu silinder inti besi (3).

Penempatan silinder initi besi (3), tersebut diatas ini, diantara kedua

kutub magnet, utara dan selatan, akan menyebabkan bahwa, dicelah

udara antara kutub-kutub magnet dan silinder inti besi akan berbentuk

medan magnet yang rata, yang masuk melalui kutub-kutub tersebut.

Kedalam silinder, secara radial sesuai dengan arah-arah panah.

Dalam selah udara ini ditempatkan kumparan putar (4), yang dapat

berputar melalui sumbu (8).

Bila arus searah yang tidak diketahui besarnya mengalir melalui

kumparan tersebut, suatu gaya elektromagnetis f yang mempunyai

arah tertentu akan dikenakan pada kumparan putar sebgai hasil

interaksi antar arus dan medan magnit.

Arah dari gaya f dapat ditentukan menurut ketentuan tangan dari

fleming (lihat gambar berikutnya)

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 15

Page 16: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

i. Sistem induksi

Alat ukur dengan sistem induksi atau dikenal dengan system Ferraris

ini mempunyai prinsip kerja sebagai berikut :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 16

Page 17: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

Bila didalam medan magnet dengan garis gaya magnet dengan arah

yang berputar, dipasang sebuah tromol yang berbentuk silinder, tromol

tersebut akan turut berputar menurut arah putaran garis-garis gaya

magnet tadi, medan magnet ini dinamakan alat ukur medan putar atau

alat ukur induksi, bisa juga disebut alat ukur Ferraris.

Untuk membangkitkan medan putar dibuatlah konstruksi dari alat

dynamo yang berbentuk bulat dan dilengkapi dengan 4 buah lapisan

kutub (lihat gambar) kutub A dan C kumparannya tersambung serrie,

demikian pula kutub B dan D.

Kumparan A dan C dialiri arus I, dan kumparan B dan D adalah I2, dan

arus tersebut berbeda fase 90o sehingga medan magnet Ф1 yang

dibangkitkan oleh I1 dan medan magnet Ф2 oleh I2 juga berbeda fase

90o sedangkan didalam ruangan antar kutub A, B, C, D kedua medan

tersebut menyilang satu sama lain, keadaan ini menyebabkan medan

magnet total secara vektoris yang arahnya berputar pada poros (a)

menurut arah tertentu (lihat gambar). Diatas digambarkan Ф1 dan Ф2

yang berbeda fase 90o diantara Ф1 digambar dengan garis penuh dan

Ö2 dengan garis potong-potong.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 17

Page 18: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

Gambar tengah menunjukan arah Ф1dan Ф2 dalam ruangan A, B, C,

D, kedua medan itu dilukiskan sebagai vektoris Ф1dan Ф2 pada suatu

periode penuh. Dari gambar tersebut tampak jelas bahwa medan

magnet total mempunyai arah yang berputar pada poros (a) dengan

kecepatan sama dengan arus bolak balik dinding tromol aluminium

terpotong. Oleh garis gaya dari medan putar sehingga dalam tromol

terbangkit tegangan dan arus induksi atau arus pusar.

Menurut hukum LENZ aliran induksi dengan arah sedemikian rupa

sehingga selalu melawan penyebabnya, karena induksi itu

dibangkitkan oleh pemotong garis-garis gaya yang berputar, maka

tromol aluminium akan berputar dengan arah yang sama dengan arah

putaran garis-garis gaya tersebut.

Pada alat ukur jarum putaran tromol ditahan oleh pegas spiral,

sehingga putarannya pada jarak tertentu sesuai dengan garis

skalanya.

Oleh karena sistem induksi ini bekerja dengan medan putar yang

dibangkitkan oleh arus bolak-balik, maka jika tanpa alat Bantu atau

alat tambahan lainnya maka alat ukur ini hanya dipergunakan pada

sumber arus bolak-balik saja.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 18

Page 19: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

j. Sistem elektro dinamis

Alat ukur elektro dinamis adalah alat ukur yang mempunyai kumparan

tetap dan kumparan putar.

Sistem kerjanya sama dengan sistem kumparan berputar tetapi

magnet tetap diganti dengan magnet listrik.

Berdasarkan kaidah tangan kanan pada gambar–a jarum akan

menyimpang kekanan, bila arus dibalik arahnya pada gambar–b maka

jarum akan tetap menyimpang kekanan. Baik arah arus berganti-ganti

arah jarum tetap menyimpang ke satu arah.

Alat ukur tipe elektrodinamis ini, dapat dipergunakan untuk arus bolak-

balik, atau arus searah, dan dapat dibuat dengan persisi yang baik,

dan telah pula banyak dipergunakan dimasa –masa yang lalu. Akan

tetapi pemakaian daya sendirinya tinggi, sedangkan alat ukur prinsip

yang lain telah dapat pula dibuat dengan persisi tinggi, maka pada

saat ini alat ukur elektrodinamis kurang sekali dipergunakan sebagai

alat ukut ampere maupun volt, akan tetapi penggunaannya masih

sangat luas sebgai alat pengukur daya atau lazim disebut pengukur

watt.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 19

Page 20: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

Seperti diperlihatkan dalam gambar diatas suatu kumparan putar M

ditempatkan diantara kumparan-kumparan putar F1 dan F2. bila arus i1

melalui kumparan yang tetap dan arus i2 melalui kumparan yang

berputar, maka kepada kumparan yang berputar akan dikenakan gaya

elektromagnetis, yang berbanding lurus dengan hasil kali dari i1 dan i2.

Misalkan sekarang, bahwa kumparan yang berputar terdapat dalam

medan magnet hampir-hampir rata yang dihasilkan oleh kumparan-

kumparan tetap.

k. Prinsip kawat panas

Jika sepotong kawat logam dialiri arus listrik yang cukup besar, kawat

tersebut akan menjadi panas, oleh sebab itu akan memuai (menjadi

lebih panjang).

Pemuaian tersebut digunakan untuk mengerakkan jarum petunjuk.

Pada gambar berikut terlihat sepotong kawat logam campuran dari

logam platina dan iridium yang direntangkan pada A-B, pada waktu

tiada arus ( I = 0 ) jarum petunjuk tepat ditengah-tengah (angka 0).

Jika kita alirkan arus searah dari A ke B sehingga kawat A – B menjadi

memuai dan lebih panjang, ternyata jarum tidak menunjuk 0, tetapi

menyimpang kearah kanan. Hal ini disebabkan karena kawat A – B

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 20

Page 21: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

menjadi lebih panjang dan ditarik oleh pegas sehingga memutar poros

jarum.

Baik arus searah tersebut mengalir dari A – B maupun dari B ke A

jarum tetap menyimpang kearah kanan ( lihat gambar bawah).

Kesimpulan :

Prinsip ini dapat dipakai untuk searah dan bolak-balik.

Gambar - kawat panas

Keterangan :

A & B = baut terminal m = kawat penarik

C= tempat pengikat n = tali penarik

D= ikatan tali x = kawat panas

P = pegas

a = poros penggulung

l. Alat ukur sistem elektronik

Sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi khususnya

dalam bidang elektronik tak tertinggal pula kesertaan dari pada alat-

alat ukur elektronik, pada laboraturium dan industri-industri banyak

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 21

Page 22: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

menggunakan alat ukur tipe ini, karena memerlukan kecermatan

dalam petunjukan, untuk harga relative mahal dibandingkan dengan

alat ukur yang bukan elektronik, pada umumnya alat ukur elektronik

adalah digital, karena penunjukannya berupa nilai angka, maka

penggunaan dalam pembacaan sangat sederhana, mudah dicerna.

Keuntungan alat ukur elektronik :

• Portable

• Kecermatan tinggi mencapai factor kesalahan 0,1 – 0,5 %

• Kedudukan atau posisi alat ukur tidak mempengaruhi penunjukan.

Kelemahannya.

• Dapat dipengaruhi oleh temperature ruangan yang tinggi

• Tidak boleh ditempatkan pada ruangan yang lembab / basah

• Harga relative mahal

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 22

Page 23: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

5.2. PENGGUNAAN ALAT UKUR

Penggunaan alat ukur listrik yang dimaksud disini adalah penggunaan alat

ukur yang biasa dan umum digunakan pada jaringan listrik PLN.

5.2.1. Menurut Sifat Penggunaannya

• Portable

Alat ini mudah dipergunakan dan dibawa pergi kemana-mana sesuai

kehendak hati kita dalam pengukuran.

• Papan hubung/panel

Alat ini dipasang pada panel secara permanent atau tempat-tempat

tertentu, sehingga tidak dapat dibawa pergi untuk mengukur ditempat

lain.

5.2.2. Menurut Besaran Yang Diukur

Nama Alat

Ukur

Besaran

yang diukur

Tanda

Satuan

Rangkaian

PenggunaanKeterangan

Amper Meter

Volt Meter

Watt Meter

Kwh Meter

Kvarh Meter

Frekwensi

Arus

Tegangan

Daya

Energi

Energi

Getaran/detik

A

E

W

Kwh

Kvarh

Hz

AC & DC

AC & DC

AC & DC

AC & DC

AC & DC

AC

U

R

I.R

U.R

U.I.t cosφ

U.I.t

U.I.t cosφ

U.I.t

U.I.t sinφ

-

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 23

Page 24: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

5.2.3. Menurut Pengawatannya

a. Ampere-meter .

Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui besarnya arus/aliran listrik

baik berupa :

• Arus listrik yang diproduksi mesin pembangkit

• Arus listrik yang didistribusikan ke jaringan distribusi

Cara penyambungan dari ampere meter adalah dengan

menghubungkan seri dengan sumber daya lsitrik (power source).

b. Volt-meter Meter .

Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui besarnya tegangan.

Cara penyambungan dari Volt-meter adalah dengan menghubungkan

parallel dengan sumber daya lsitrik (power source )

c. Cosphi meter (Cos φ).

Alat ini digunakan untuk mengetahui, besarnya factor kerja (power

factor) yang merupakan beda fase antara tegangan dan arus. Cara

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 24

~P

sumber daya

beban

AV

~ VP

sumber daya

beban

Page 25: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

penyambungan adalah tidak berbeda dengan watt meter sebagaiman

gambar dibawah ini :

Cos phi meter banyak digunakan dan terpasang pada :

• Panel pengukuran mesin pembangkit

• Panel gardu hubung gardu induk

• Alat pengujian, alat penerangan, dan lain-lain.

d. Frekwensi Meter

Frekwensi meter digunakan untuk mengetahui frekwensi (berulang)

gelombang sinusoidal arus bolak-balik yang merupakan jumlah siklus

sinusoidal tersebut perdetiknya (cycle / second).

Cara penyambungannya adalah sebagai berikut :

Frekwensi meter mempunyai peranan cukup penting khususnya

dalam mensinkronisasikan (memparalelkan) 2 unit mesin pembangkit

dan stabilnya frekwensi merupakan petunjuk kestabilan mesin

pembangkit.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 25

~ HzP

sumber daya

beban ~P

sumber daya

beban Hz

~P

sumber daya

beban

Cos φ

~P

sumber daya

beban

Cos φ

Page 26: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

e. Watt Meter

Alat ukur ini untuk mengetahui besarnya daya nyata (daya aktif).

Pada watt meter terdapat spoel/belitan arus dan spoel / belitan

tegangan, sehingga cara penyambungan watt pada umumnya

merupakan kombinasi cara penyambungan volt meter dan ampere

meter sebagaimana pada gambar dibawah ini :

Jenis lain dari watt meter berdasarkan besarannya adalah :

• KW – meter (kilo watt meter)

• MW – meter (mega watt meter)

f. KWH – Meter

Kwh meter digunakan untuk mengukur energi arus bolak balik,

merupakan alat ukur yang sangat penting, untuk Kwh yang

diproduksi, disalurkan ataupun Kwh yang dipakai konsumen-

konsumen listrik.

Alat ukur ini sangat popular dikalangan masyarakat umum, karena

banyak terpasang pada rumah-rumah penduduk (konsumen listrik A)

dan menentukan besar kecilnya rekening listrik si pemakai.

Mengingat sangat pentingnya arti kwh meter ini baik bagi PLN

ataupun sipemakai, maka agar diperhatikan benar cara

penyambungan alat ukur ini.

Gambar penyambungan adalah sebagai berikut :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 26

~P

sumber daya

beban

W

~P

sumber daya

beban

W

Page 27: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

g. Megger

Megger dipergunakan untuk mengukur tahanan isolasi dari alat-alat

listrik maupun instalasi-intalasi, output dari alat ukur ini umumnya

adalah tegangan tinggi arus searah, yang diputar oleh tangan.

Besar tegangan tersebut pada umunya adalah : 500, 1000, 2000

atau 5000 volt dan batas pengukuran dapat bervariasi antara 0,02

sampai 20 meter ohm dan 5 sampai 5000 meter ohm dan lain-lain

sesuai dengan sumber tegangan dari megger tersebut.

Dengan demikian, maka sumber tegangan megger yang dipilih tidak

hanya tergantung dari batas pengukur, akan tetapi juga terhadap

tegangan kerja (system tegangan) dari peralatan ataupun instansi

yang akan diuji isolasinya.

Dewasa ini telah banyak pula megger yang mengeluarkan tegangan

tinggi, yang didapatkannya dari baterai sebesar 8 – 12 volt (megger

dengan sistem elektronis).

Megger dengan bateri umumnya membangkitkan tegangan tinggi

yang jauh lebih stabil dibanding megger dengan generator yang

diputar dengan tangan.

Gambar rangkaian dasar megger adalah sebagaimana dibawah ini :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 27

~P

sumber daya

beban : Spoel Arus

: Spoel Tegangan

Page 28: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

Megger ini banyak digunakan petugas dalam mengukur tahanan

isolasi pada :

• Kabel instalasi pada rumah-rumah / bangunan

• Kabel tegangan rendah

• Kabel tegangan tinggi

• Transformator, OCB dan peralatan listrik lainnya.

h. Phasa Squence

Alat ukur ini digunakan untuk mengetahui benar/tidaknya urutan

phasa system tegangan listrik-3 phasa. Alat ini sangat penting arti

khususnya dalam melaksanakan penyambungan gardu-gardu

ataupun konsumen listrik, karena kesalahan urutan phasa dapat

menimbulkan :

• Kerusakan pada peralatan/mesin antara lain putaran motor

listrik terbalik

• Putaran piringan Kwh meter menjadi lambat ataupun terhenti

sama sekali, dll

Cara penyambungannya adalah sebagaimana terlihat pada gambar

dibawah ini :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 28

Page 29: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

Sesuai dengan keterangan diatas alat ukur ini sangat diperlukan

petugas dalam melaksanakan penyambungan listrik pada :

• Pusat-pusat pembangkit, gardu hubung, Gardu induk, gardu

distribusi, konsumen listrik lainnya.

5.2.4. Alat Ukur Dengan Menggunakan Trafo-Ukur

Untuk mengukur satuan listrik dengan besaran yang lebih besar, maka alat

ukur mempunyai keterbatasan. Karena semakin tinggi besaran yang diukur

secara langsung diperlukan peralatan dengan ukuran fisik yang lebih

besar. Hal ini tentu tidak dimungkinkan, maka penggunaan alat bantu

berupa trafo-ukur sangat diperlukan. Dengan demikian cara

pembacaannya menjadi tidak langsung, karena harus dikalikan dengan

perbandingan penurunan besaran listrik yang diakibatkan oleh trafo-ukur

tersebut.

Ada 2 ( dua ) macam trafo ukur yang digunakan untuk pengukuran, yaitu

trafo arus dan trafo tegangan .

• Trafo arus digunakan untuk menurunkan arus dengan perbandingan

transformasi tertentu dan sekaligus mengisolasi peralatan ukur dari

tegangan sistem yang diukur

• Trafo tegangan digunakan untuk menurunkan tegangan sistem

dengan perbandingan transformasi tertentu.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 29

RST

Phasa Squence

Sumber Daya/ tegangan

RS

T

Page 30: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

220 V.Ip ~ = Max 400 A

a = =

b = NS . IS = NP . IP

c. adalah perbandingan teoritis, dimana = a

d. adalah perbandingan praktis, dimana = = 80 (lihat

gambar)

karena NP = I jadi a = 80

maka IP = NS . IS

sama juga = = NS = = NS = 80

IP = 80 . 5 = 400 A (terbukti)

220 V.Ip ~ = Max 100 A

a = =

a = 1 : 20

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 30

NS

NP

IP

IS

NS

NP

IP

IS

IP

IS

4005

NS

NP

NS

IIP

IS

BEBAN

ABEBAN

K L

S2

S1

IS = Max 5 A

CT

NS

NP

IP

IS

BEBAN

ABEBAN

K L

S2

S1

IS = Max 5 A

CT

Page 31: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

atau NP . IP = NS . IS karena NP = 1

maka = IP = NS . IS

a = Ratio perbandingan

= Ampere meter

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 31

ABEBAN

Page 32: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

5.2.5. Macam-Macam Alat Ukur Untuk Keperluan Pemeliharaan

Berdasarkan fungsinya pada kegiatan pemeliharaan distribusi alat ukur

yang digunakan antara lain :

a. Multi Tester

Biasa disebut juga dengan AVO meter digunakan :

• Untuk mengukur tegangan sumber arus searah alat kontrol,

proteksi, kumparan pembuka / penutup alat hubung

• Untuk mengukur sumber arus bolak – balik tegangan rendah

untuk pemanas

• Untuk mengukur kontinyuitas sambungan kabel – kabel

kontrol

b. Meter Tahanan Isolasi

Biasa disebut Meger, untuk mengukur tahanan isolasi instalasi

tegangan menengah maupun tegangan rendah.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 32

Page 33: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

Untuk instalasi tegangan menengah digunakan Meger dengan batas

ukur Mega sampai Giga Ohm dan tegangan alat ukur antara 5.000

sampai dengan 10.000 Volt arus searah.

Untuk instalasi tegangan rendah digunakan Meger dengan batas

ukur sampai Mega Ohm dan tegangan alat ukur antara 500 sampai

1.000 Volt arus searah.

Ketelitian hasil ukur dari meger juga ditentukan oleh cukup tegangan

batere yang dipasang pada alat ukur tersebut

c. Meter Tahanan Pentanahan

Biasa disebut dengan Meger Tanah atau Earth Tester, digunakan

untuk mengukur tahanan pentanahan kerangka kubikel dan

pentanahan kabel. Terminal alat ukur terdiri dari 3 ( tiga ) buah, 1

( satu ) dihubungkan dengan elektroda yang akan diukur nilai

tahanan pentanahannya dan 2 ( dua ) dihubungkan dengan elektroda

bantu yang merupakan bagian dari alat ukurnya. Ketelitian hasil

tergantung dari cukupnya energi yang ada pada batere.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 33

Page 34: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

d. Meter Tahanan Kontak

Biasa disebut dengan Micro Ohm meter dan digunakan untuk

mengukur tahanan antara terminal masuk dan terminal keluar pada

alat hubung utama kubikel. Nilai yang dihasilkan adalah dalam

besaran micro atau sepersatu juta ohm.

Dua terminal alat ukur yang dihubungkan ke terminal masuk dan

keluar akan mengalirkan arus searah dengan nilai minimal 200

Amper. Sebenarnya yang terukur pada alat ukurnya adalah jatuh

tegangan antara 2 ( dua ) terminal yang terhubung dengan alat ukur,

tetapi kemudian nilainya dikalibrasikan menjadi satuan micro ohm.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 34

Page 35: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

e. Meter Urutan Fasa

Banyak nama yang dipakai untuk menyebutkan alat ini, misalnya :

Phase Squence Indicator, Drivelt meter, meter medan putar.

Gunanya untuk memeriksa urutan fasa pada saat tegangan sudah

masuk ke kubikel. Ada 3 ( tiga ) terminal yang masing dihubungkan

ke terminal kontrol tegangan yang biasanya menjadi satu dengan

lampu indikator.

Diagram pengawatan

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 35

Page 36: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

f. Tester Tegangan Tinggi Arus Searah ( HVDC Test )

Test terhadap bagian yang bertegangan terhadap kerangka / body

kubikel dengan tegangan listrik arus searah 40 KV selama 1 menit.

Kubikel dinyatakan laik operasi bila arus yang mengalir tidak lebih

dari 1 mili amper.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 36

Page 37: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

g. Tester 20 KV

Untuk memeriksa adanya tegangan pada kabel masuk / keluar

kubikel

h. Test Keserempakan Kontak Alat Hubung

Alatnya disebut Breaker Analizer , yaitu untuk mengukur waktu

pembukaan atau penutupan Kontak ketiga fasa Alat Hubung.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 37

Page 38: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

i. Test Tegangan Tembus ( Dielectricum Test )

Untuk menguji tegangan tembus minyak isolasi bagi PMT atau LBS

yang menggunakan media peredam berupa minyak.

Kemampuan Alat Test minimal sampai 60 KV arus searah dengan

arus minimal 1 mA.

ALAT UKUR MEKANIK

a. Manometer

Untuk mengukur tekanan Gas SF 6 yang berada didalam tabung Alat

Hubung LBS atau PMT. Dapat dilakukan bila disediakan Klep / pentil

dan indikator penunjuk tekanan tidak ada.

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 38

Page 39: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

b. Kunci Momen ( Torque Wrench )

Alat ini merupakan alat untuk mengencangkan pengikatan mur – baut

yang sekaligus mengukur momen yang terjadi. Ada beberapa macam

bentuknya : antara lain dikencangkan sambil dibaca momennya,

disetel momennya terlebih dulu baru dilakukan pengencangan.

Besarnya torsi yang dibutuhkan untuk pengencangan mur – baut

sebanding dengan diameter ulir baut. Untuk mengukur diameter ulir

digunakan jangka sorong ( sitmat )

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 39

Page 40: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

c. Waterpas

Untuk mengukur dan mengatur posisi kubikel di atas manhole agar

tegak lurus

5.3. Alat Pengukur Dan Pembatas (APP)

5.3.1. Pemahaman APP

APP merupakan singkatan dari Alat Pengukur dan Pembatas, adalah alat

yang digunakan untuk keperluan transaksi energi listrik.

• Pengukuran :

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 40

Page 41: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

Yang dimaksud dengan pengukuran ialah untuk menentukan besarnya

pemakaian daya dan energi listrik

Alat pengukur : meter kwh, meter kvarh, meter kva maksimum, meter

arus, meter tegangan

• Pembatasan :

Yang dimaksud dengan pembatasan ialah untuk menentukan batas

pemakaian daya sesuai daya tersambung -.

Yang termasuk alat pembatas : MCB, MCCB, NFB, Fuse , OCR +

PMT.

Pembatasan didasarkan pada arus yang besarnya adalah :

Arus nominal :

SIn = ------ Amper : untuk fasa tunggal E

SIn = --------- Amper : untuk fasa tiga Ö3 . E

Dimana

S = daya terpasang ………………. VA

E = tegangan nominal …………… Volt

5.3.2. Perlengkapan APP

Yang dimaksud dengan perlengkapan ialah barang-barang yang

memungkinkan dipasangnya alat pengukur dan pembatas, sehingga dapat

berfungsi sesuai dengan yang disyaratkan.

• Perlengkapan APP : kotak / lemari app, trafo arus (ct), trafo tegangan

(pt) meter arus, meter tegangan dan saklar waktu

• Kotak / lemari APP : adalah suatu kotak atau lemari dengan ukuran /

ukuran tertentu yang didalamnya berisi app dan perlengkapannya

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 41

Page 42: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

• Segel berfungsi sebagai pelindung untuk mencegah agar alat /

komponen yang dilindungi tidak dibuka oleh orang yang tidak

berwenang.

5.3.3. Macam - Macam APP Sesuai Standar PLN ( SPLN 55 - 90)

• APP tipe I A : pengukuran TR kwh 1 fasa : 5/20 A

• APP tipe I B : pengukuran TR kwh 1 fasa : 20/60 A, 50/100 A

• APP tipe III A : pengukuran TR kwh 3 fasa tarif tunggal : 3x20/60 A ;

3x50/100 A

• APP tipe III B : pengukuran TR kwh dan kvarh 3 fasa tarif ganda :

3x20/60 A ;3 x 50/100 A

• APP tipe IA khusus : pengukuran TR 3 P-4 W menggunakan CT, tarif

tunggal 100 - 300 A

• APP tipe IB khusus : pengukuran TM-TR kwh dan kvarh 3 P-4 W

menggunakan CT, tarif tunggal 100-500 A, 600-1000 A

• APP tipe IC khusus : pengukuran TM-TR kwh dan kvarh 3 P-4 W

menggunakan CT, tarif ganda 100-500 A, 600-1000 A

• APP tipe IIA khusus : pengukuran TM kwh 3 P-3W menggunakan CT

dan PT tarif tunggal

• APP tipe IIB khusus : pengukuran TM kwh 3 P-4 W menggunakan CT

dan PT tarif tunggal

• APP tipe IIC khusus : pengukuran TM kwh dan kvarh 3 P-3 W

menggunakan CTdan PT tarif tunggal

• APP tipe IID khusus : pengukuran TM kwh dan kvarh 3 P-4 W

menggunakan CT dan PT tarif tunggal

• App tipe II E khusus : pengukuran TM kwh dan kvarh 3 P-3 W

menggunakan CT dan PT tarif ganda

• APP tipe II F khusus : pengukuran TM kwh dan kvarah 3 P-4 W

menggunakan CT dan PT tarif ganda

5.3.4. Ketentuan Peralatan Pengukuran

a. Trafo tegangan ( PT )

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 42

Page 43: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

Kelas 0,5

b. Trafo arus ( CT )

• Untuk pengukuran tegangan rendah kelas 1

• Untuk pengukuran tegangan menengah / tinggi kelas 0,5 bila

digunakan untuk pengukuran dan pembatasan daya harus

mempunyai 2 kumparan skunder

c. Meter tegangan

• Mengukur tegangan fase-fase dan fase netral digunakan dari

kelas 2 atau yang lebih teliti

d. Meter arus maksimum

• Meter arus yang dapat menunjukkan arus terukur maksimum

yang digunakan selama interval 15 menit

• Kelas 2 atau yang lebih teliti

e. Meter kWH

• Pada sambungan tegangan rendah

- Meter kwh fasa satu 2 kawat atau fasa tiga 4 kawat

- Kelas 2 untuk pengukuran langsung

- Kelas 1 untuk pengukuran menggunakan trafo arus

• Pada sambungan tegangan menengah

- Meter kwh fasa tiga 3 kawat untuk jtm fasa tiga 3 kawat

- Meter kwh fasa tiga 4 kawat untuk jtm fasa tiga 4 kawat

- Kelas 1 atau yang lebih teliti

• Pada sambungan tegangan energi

- Meter kwh fasa tiga 3 kawat

- Kelas 1 atau yang lebih teliti

f. Meter kVARH

• Digunakan dari kelas 3 atau yang lebih teliti

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 43

Page 44: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

g. Meter kVA maksimum atau kW maksimum

• Meter yang dapat menunjukkan daya maksimum dengan interval

15 menit (nilai daya terukur maksimum untuk tiap-tiap bulan

sama dengan 4 kali nilai tertinggi dari kvarh atau kwh yang

dipakai selama tiap 15 menit terus menerus dalam bulan

tersebut)

• Kva maksimum dapat juga digunakan meter arus maksimum

berdasarkan rumus :

kVA maks x Ö3A. I maks = --------------------- untuk sistem fasa tiga 4 kawat E

kVA maks x 2B. I maks = ------------------- untuk sistem fasa tiga - 3 kawat E x Ö3

Dimana E - tegangan nominal

h. Pemutus arus

Harus memenuhi spesifikasi :

• Prinsip kerja kurva gabungan termal dan tanpa waktu tunda

• Karakteristik teknis

- Frekuensi 40 - 60 hz

- Kapasitas kerja : 6 kA pada 220V dan cos j = 0,85

- Tegangan kerja : dapat kerja s.d. 440 V ac

• Jenis pemutus arus

- Untuk pembatas s.d. 100 A dipakai MCB (mini circuit

breaker)

- Untuk pembatas diatas 100 Adipakai MCCB (moulded cast

circuit breaker), pelebur tr, pemutus tanpa pelebur (NFB =

no fuse breaker) yang bisa di setel

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 44

Page 45: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

5.3.5. Pengawatan APP

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 45

Gbr. 3.5.aDiagram pengawatan kWh meter fase tunggal, 2 kawat sambungan langsung, tarip tungal

Gbr. 3.5.bDiagram pengawatan kWh meter fase tunggal, 2 kawat sambungan langsung, tarip ganda

. . . .1 53 44 . . . .

5

1 3 4 54. .6

474B

EBAN

NF

NF

Gbr. 3.5.cDiagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan langsung, tarip tungal

.1 3 .4 6 .7 93

. . . .. 1110

BEBAN

S

R

N

T

.1 3 .4 6 .7 93

. ... .2 5 113.8

3.

BEBAN

SR

NT

Page 46: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 46

Gbr. 3.5.dDiagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan tidak langsung, tarip tunggal

Gbr. 3.5.eDiagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan melalui trafo arus dan trafo tegangan tarip ganda

.1 3 .4 6 .7 93

. ... .2 5 123.8

3.

BEBAN

. .13 153

k l. . . . . .. . . . . .

k l k l

K LK LK L

RS

CT

M

. . .13

23

33

43

..

TN

BEBAN

M

. . .13

23

33

43.

..

Gbr. 3.5.fDiagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan dengan trafo arus dan trafo tegangan, tarip ganda

.2 5 .3 93

..1 .83

. .13 153

. . .

. . .k l

K LCT

. 73

K L.

R

S

T

TM

20000/100PT = V

100

Page 47: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 47

Gbr. 3.5.gDiagram pengawatan kWh meter fase tiga, 4 kawat sambungan melalui transformator tegangan dan tarnsformator arus, tarip tungal

BEBAN

.1 3 .4 6 .7 93

. ... .2 5 113.8

3.

SR

NT

Page 48: 5. instrumentasi dan pengukuran listrik (mkk)

PT PLN (Persero)PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN Instrumentasi dan Pengukuran Listrik

Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai-nilai perusahaan 48

43.

Gbr. 3.5.hDiagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melalui transformator tegangan dan tarnsformator arus, tarip ganda

.2 5 .3 93

..1 .83

BEBAN

M

. . . . .13 15

3

13

23

33

. . .

. . .k l

K LCT

. 73

K L.

R

S

T

TM

20000/100PT = V

100

Gbr. 3.5.iDiagram pengawatan kWh meter fase tiga, 3 kawat sambungan melalui transformator tegangan dan tarnsformator arus, tarip tungal

.2 5 .3 93

..1 .83

. . .

. . .k l

K LCT

. 73

K L.

RS

T

TM

20000/100PT = V

100

.

.

BEBAN