Upload
others
View
43
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 1 of 62
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 2 of 62
LEMBAR PENGESAHAN
MODUL
PRAKTIKUM ELEKTRONIKA ANALOG
Di Susun Oleh
I Gede Para Atmaja,ST.,MT
Nip. 19691030 199303 1 003
Manado, Desember 2018
Menyetujui
Ketua Jurusan Teknik Elektro Koordinator Program Studi
D4 Teknik Listrik
(Fanny J. Doringin, ST.,MT) (Johan F. Makal,SST.,MT
Nip. 19670430 199203 1 003 Nip.19640526 199803 1 001
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 3 of 62
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur patut dipanjatkan kepada yang Maha besar Tuhan atas
kasih dan AnugrahNYA sehingga Modul Praktikum Elektronika Analog boleh
terselesaikan dengan baik. Modul ini dibuat untuk melengkapi materi
pembelajaran praktikum di DIV Teknik Listrik Semester 2 Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Manado. Di dalam Modul ini berisikan tentang Uraian materi
praktek yang sesuai dengan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Mata kuliah
praktek Elektronika Analog sebagai mata kuliah keahlian dan Percobaan-
percobaan pada modul praktek ini dikerjakan oleh mahasiswa D4 Teknik Listrik
semester 2 selama 14 Kali pertemuan. Modul praktikum ini juga berbobot 2 SKS
dan dilakukan dalam waktu 3 jam/minggu.
Pada Kesempatan ini perkenaan penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Ir. Ever N. Slat, MT ; sebagai direktur Politeknik Negeri Manado
2. Ibu Dra. Maryke Alelo, MBA ; sebagai Wakil Direktur Bidang Akademik
3. Bapak Fanny J. Doringin, ST.,MT ;sebagai ketua jurusan Teknik Elektro
4. Bapak Johan F. Makal, SST,MT ; sebagai Koordinator Program Studi DIV
Teknik Listrik
5. Teman-teman Tenaga Pendidik di Program Studi DIV Teknik Listrik
Akhirnya besar harapan kiranya dengan adanya Modul Praktikum
Elektronika Analog diharapkan dapat menunjang kegiatan Belajar mengajar di
Program Studi D4 Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri
Manado.
Manado, Desember 2018
Penulis,
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 4 of 62
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
Percobaan 1 Beban Resistif 1
Percobaan 2 Beban Induktif 4
Percobaan 3 Rangkaian Seri Beban RL 7
Percobaan 4 Rangkaian Paralel Beban RL 9
Percobaan 5 Beban Kapasitif 11
Percobaan 6 Rangkaian Seri Beban RC 14
Percobaan 7 Rangkaian Paralel Beban RC 16
Percobaan 8 Rangkaian Seri Beban RLC 18
Percobaan 9 Rangkaian Paralel Beban LC 21
Percobaan 10 Power Factor (Faktor Daya) 24
Percobaan 11 Penyearah Setengah Gelombang 1 Fasa 26
Percobaan 12 Penyearah Gelombang Penuh 2 Dioda 35
Percobaan 13 Penyearah Gelombang Penuh 4 Dioda 44
Percobaan 14 Filter Pada Penyearah 53
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 5 of 62
PERCOBAAN 1
BEBAN RESISTIF
I. Tujuan
1. Mengukur tegangan efektif dan nilai arus yang mengalir pada rangkaian
tahanan.
2. Membuktikan dengan osciloscope bahwa pada rangkaian R memiliki fasa
yang sama antara tegangan dan arus.
II. Peralatan yang digunakan
1. Power suplay a.c. 1 buah
2. Alat ukur tegangan a.c. (50 Volt) 1 buah
3. Alat ukur arus a.c. (250 Ma) 1 buah
4. Lampu 24 volt/5 watt 1 buah
5. Tahanan R 1 ohm/2 watt 1 buh
6. Papan Percobaan 1 buah
7. Kabel secukupnya
III. Gambar Rangkaian
IV. Langkah Kerja
Rs
A
V 0 - 20V
Com Ch2
Ch1
G
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 6 of 62
1. Set power suplay unit pada tegangan keluaran a.c.dan posisikan pengatur
tegangan berlawanan arah jarum jam.
2. Atur osciloskop
DC Copling ; Yt mode Triger : AC Line
Channel 1 = 10 volt/div, probe x10
Channel 2 = 200 mV/div, probe x1
T = 5 mS/div
3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif
power suplay 20 volt dengan melihat voltmeter yang terpasang.
4. Ukur arus mengalir pada rangkaian yang ditunjukkan oleh amperemeter.
I = ………mA
5. Hitung tahanan lampu pada rangkaian
𝑅 = 𝑈
𝐼=
… … …
… … …= ⋯ … … … 𝑜ℎ𝑚
6. Salin tegangan dan arus terukur pada osciloskop dan berikan tanda atau
label setiap chanelnya.
V (Volt) I (mA)
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 7 of 62
7. Matikan rangkaian
8. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………..
PERCOBAAN 2
BEBAN INDUKTIF
I. Tujuan
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 8 of 62
1. Mengukur tegangan efektif dan nilai arus yang mengalir pada
rangkaian induktif.
2. Membuktikan dengan osciloscope bahwa pada rangkaian induktif
memiliki beda fasa antara tegangan dan arus.
II. Peralatan yang digunakan
1. Power suplay a.c. 1 buah
2. Alat ukur tegangan a.c. (50 Volt) 1 buah
3. Alat ukur arus a.c. (25 mA) 1 buah
4. L = 1000 n 1 buah
5. Tahanan RS 1 ohm/2 watt 1 buh
6. Papan Percobaan 1 buah
7. Kabel secukupnya
III. Gambar Rangkaian
IV. Langkah Kerja
1. Set power suplay unit pada tegangan keluaran a.c.dan posisikan pengatur
tegangan berlawanan arah jarum jam.
2. Atur osciloskop
G
Ch1
V 0 - 20V
Rs
A
Com Ch2
L
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 9 of 62
DC Copling ; Yt mode Triger : AC Line
Channel 1 = 10 volt/div, probe x10
Channel 2 = 20 mV/div, probe x1
T = 5 mS/div
3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif
power suplay 20 volt dengan melihat voltmeter yang terpasang.
4. Ukur arus mengalir pada rangkaian yang ditunjukkan oleh amperemeter.
I = ………mA
5. Hitung tahanan lampu pada rangkaian
𝑋𝐿 = 𝑈
𝐼=
… … …
… … …= ⋯ … … … 𝑜ℎ𝑚
6. Hitung nilai induktansi pada coil dengan frekwensi f = 50 Hz.
𝐿 = 𝑋𝐿
2. 𝜋. 𝑓=
… … …
… … …= ⋯ … … … 𝐻𝑒𝑛𝑟𝑟𝑦
7. Salin tegangan dan arus terukur pada alat ukur osciloskop dan berikan
tanda atau label setiap chanelnya.
8. Matikan rangkaian
V (Volt)
T (mS)
I (mA)
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 10 of 62
9. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………….
PERCOBAAN 3
RANGKAIAN SERI BEBAN RL
I. Tujuan
Membuktikan bahwa pada rangkaian seri tegangan sama dengan jumlah
vektor yang ada pada rangkaian
II. Peralatan yang digunakan
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 11 of 62
1. Power suplay a.c. 1 buah
2. Alat ukur tegangan a.c. (50 Volt) 3 buah
3. L = 1000 n 1 buah
4. Tahanan 1 kohm/2 watt 1 buh
5. Papan Percobaan 1 buah
6. Kabel secukupnya
III. Gambar Rangkaian
IV. Langkah Kerja
1. pasang semua kepingan plat yang ada pada coil magnetik L sampai
penuh
2. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur
tegangan berlawanan arah jarum jam.
3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan
efektif power suplay 25 volt dengan voltmeter.
4. Ukur tegangan pada rangkaian
V = …………. Volt
V1 = …………. Volt
V2 = …………. Volt
5. Hitung nilai tegangan dengan teorema pitagoras
V 0 - 25V
L
R V1
V2
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 12 of 62
𝑉 = √𝑉12 + 𝑉2
2 = √… … . + ⋯ … = ⋯ … … 𝑉𝑜𝑙𝑡
6. Matikan rangkaian
7. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………..
PERCOBAAN 4
RANGKAIAN PARALEL BEBAN RL
I. Tujuan
Membuktikan bahwa pada rangkaian paallel mengalir arus yang sama
dengan jumlah vektor arus yang ada pada rangkaian.
II. Peralatan yang digunakan
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 13 of 62
1. Power suplay a.c. 1 buah
2. Alat ukur arus a.c. (25 mA) 3 buah
3. L = 1000 n 1 buah
4. Tahanan 1 kohm/2 watt 1 buh
5. Papan Percobaan 1 buah
6. Kabel secukupnya
III. Gambar Rangkaian
IV. Langkah Kerja
1. Pasang semua kepingan plat yang ada pada coil magnetik L sampai
penuh.
2. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur
tegangan berlawanan arah jarum jam.
3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur arus efektif
power suplay sampai 25 mA dan cek di alat ukur amperemeter.
4. Ukur tegangan pada rangkaian
I = …………. mA
I1 = …………. mA
0 - 25V
A2 A1
L R
A
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 14 of 62
I2 = …………. mA
5. Hitung nilai arus dengan teorema pitagoras
𝐼 = √𝐼12 + 𝐼2
2 = √… … . + ⋯ … = ⋯ … … 𝑚𝐴
6. Matikan rangkaian
7. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………………
PERCOBAAN 5
BEBAN KAPASITIF
I. Tujuan
1. Mengukur tegangan efektif dan nilai arus pada rangkaian tahanan dan
kapasitor.
2. Membuktikan bahwa pada rangkaian RC memiliki perbedaan fasa
antara tegangan dan arus.
II. Peralatan yang digunakan
1. Power suplay a.c. 1 buah
2. Alat ukur tegangan a.c. (50 volt) 1 buah
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 15 of 62
3. Alat ukur arus a.c. (25 mA) 1 buah
4. C = kapasitor 1 µF/160 volt 1 buah
5. Tahanan 1 ohm/2 watt 1 buah
6. Papan Percobaan 1 buah
7. Kabel secukupnya
8. Gambar Rangkaia
9. Langkah Kerja
1. Set power suplay unit pada tegangan keluaran a.c.dan posisikan
pengatur tegangan berlawanan arah jarum jam.
2. Atur osciloskop
DC Copling ; Yt mode Triger : AC Line
Channel 1 = 10 volt/div, probe x10
Channel 2 = 10 mV/div, probe x1
T = 5 mS/div
3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan
efektif power suplay 20 volt dengan melihat voltmeter yang terpasang.
4. Ukur arus mengalir pada rangkaian yang ditunjukkan oleh
amperemeter.
Ch1
V 0 - 20V
Rs
A
Com Ch2
C
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 16 of 62
I = ………mA
5. Hitung Reaktansi kapasitif pada rangkaian
𝑋𝐶 = 𝑈
𝐼=
… … …
… … …= ⋯ … … … 𝑜ℎ𝑚
6. Hitung nilai induktansi pada coil dengan frekwensi f = 50 Hz.
𝐶 = 1
2. 𝜋. 𝑓. 𝑋𝐶 .=
… … …
… … …= ⋯ … … … 𝜇𝐹
7. Salin tegangan dan arus terukur pada alat ukur osciloskop dan berikan
tanda atau label setiap chanelnya.
V (Volt)
T (mS)
I (mA)
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 17 of 62
8. Matikan rangkaian
9. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
………………………………………….
PERCOBAAN 6
RANGKAIAN SERI BEBAN RC
I. Tujuan
Membuktikan bahwa pada rangkaian seri tegangan sama dengan jumlah
vektor yang ada pada rangkaian seri RC
II. Peralatan yang digunakan
1. Power suplay a.c. 1 buah
2. Alat ukur tegangan a.c. (50 Volt) 3 buah
3. Kapasitor C = 1 µF/160 volt 1 buah
4. Tahanan 1 kohm/2 watt 1 buh
5. Papan Percobaan 1 buah
6. Kabel secukupnya
7. Gambar Rangkaian
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 18 of 62
8. Langkah Kerja
1. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan
berlawanan arah jarum jam.
2. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif
power suplay 15 volt dengan voltmeter.
3. Ukur tegangan pada rangkaian
V = …………. Volt
V1 = …………. Volt
V2 = …………. Volt
4. Hitung nilai tegangan dengan teorema pitagoras
𝑉 = √𝑉12 + 𝑉2
2 = √… … . + ⋯ … = ⋯ … … 𝑉𝑜𝑙𝑡
5. Matikan rangkaian
6. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
V 0 - 25V
R V1
V2 C
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 19 of 62
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………….
PERCOBAAN 7
RANGKAIAN PARALEL BEBAN RC
V. Tujuan
Membuktikan bahwa pada rangkaian paallel mengalir arus yang sama
dengan jumlah vektor arus yang ada pada rangkaian.
VI. Peralatan yang digunakan
1. Power suplay a.c. 1 buah
2. Alat ukur arus a.c. (25 mA) 3 buah
3. Kapasitor C = 1 µF/160 volt 1 buah
4. Tahanan 1 kohm/2 watt 1 buh
5. Papan Percobaan 1 buah
6. Kabel secukupnya
7. Gambar Rangkaian
0 - 25V V
R C
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 20 of 62
8. Langkah Kerja
1. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur
tegangan berlawanan arah jarum jam.
2. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur arus efektif
power suplay sampai 20 mA dan cek di alat ukur amperemeter.
3. Ukur tegangan pada rangkaian
I = …………. mA
I1 = …………. mA
I2 = …………. mA
4. Hitung nilai arus dengan teorema pitagoras
𝐼 = √𝐼12 + 𝐼2
2 = √… … . + ⋯ … = ⋯ … … 𝑚𝐴
5. Matikan rangkaian
6. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………….
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 21 of 62
PERCOBAAN 8
RANGKAIAN SERI BEBAN RLC
I. Tujuan
1. Menganalisa bahwa pada rangkaian seri RLC dengan varisi nilai
induktansi dengan merubah-rubah jumlah kepingan plat pada coil.
2. Membuktikan penomena yang terjadi untuk nilai tegangan resonansi
II. Peralatan yang digunakan
1. Power suplay a.c. 1 buah
2. Alat ukur tegangan a.c. (50 Volt) 1 buah
3. Alat ukur tegangan a.c. VC dan VL (150 Volt) 2 buah
4. Alat ukur arus amperemeter ( range 250 mA) 1 buah
5. Kapasitor C = 1 µF/160 volt 1 buah
6. Lampu 24 volt / 5 watt 1 buah
7. L = 1000 n dilengkapi dengan magnetic plat 1 buah
8. Saklar 1 buah
9. Papan Percobaan 1 buah
10. Kabel secukupnya
11. Gambar Rangkaian
C
Vc
20V
V
L
S
L
VL
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 22 of 62
12. Langkah Kerja
1. Pasangkan plat magnetic ke coil L sampai Penuh.
2. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan
berlawanan arah jarum jam.
3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur tegangan efektif
power suplay 20 volt dengan voltmeter. Alat ukur tegangan V
dihubungkan dengan output power suplay dan dihubungkan dengan
saklar S .
4. Ukur tegangan (UR, UC, UL) dan arus pada rangkaian, catat hasil
pengukuran pada tabel untuk nilai dan nomor sesuai dengan jumlah plat
magnetik dan lakukan pengukuran berulang.
Catatan :
a. Nilai induktansi maksimum di semua kenaikan atau penurunan di
setiap pemasangan plat magnetik.
b. Rangkaian tahanan tergantung filamen lampu.
c. Nilai tegangan UR, menunjukkan tahanan pengukuran yang
dihubungkan dengan V dengan memindahkan saklar S.
d. Operasi tahanan-induktif pada kondisi UL < UC dan tahanan kapasitif
pada kondisi UL > UC
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 23 of 62
5. Tabel Pengukuran
Jumlah Plat
N
U
(V)
UR
(V)
UC
(V)
UL
(V)
I
(mA)
38
30
28
24
20
15
10
0
6. Matikan rangkaian
7. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………….
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 24 of 62
PERCOBAAN 9
RANGKAIAN PARALEL BEBAN LC
VII. Tujuan
1. Menganalisa pada rangkaian parallel RLC dengan nilai induktansi
yang berbeda
2. Membuktikan penomena resonansi arus pada rangkaian parallel RLC.
VIII. Peralatan yang digunakan
1. Power suplay a.c. 1 buah
2. Alat ukur arus a.c. (25 mA) 3 buah
3. Voltmeter (15 Volt) 1 buah
4. Kapasitor C = 3,3 µF/160 volt 1 buah
5. L = 1000n 1 buh
6. Papan Percobaan 1 buah
7. Kabel secukupnya
8. Gambar Rangkaian
AL Ac
C
V
L
A G
20V
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 25 of 62
9. Langkah Kerja
1. Masukkan plat magnetic ke dalam coil sampai penuh.
2. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur
tegangan berlawanan arah jarum jam.
3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur arus efektif
power suplay sampai 10 volt dan cek di alat ukur amperemeter.
4. Ukur arus (I, IC, IL) dan arus pada rangkaian, catat hasil pengukuran
pada tabel untuk nilai dan nomor sesuai dengan jumlah plat magnetik
dan lakukan pengukuran berulang.
Catatan :
a. Nilai induktansi maksimum di semua kenaikan atau penurunan di
setiap pemasangan plat magnetik.
b. Rangkaian tahanan tergantung dari besar tahanan Isolasi pada coil
5. Tabel Pengukuran
Sheet irons
n
U
(V)
I
(mA)
IC
(mA)
IL
(mA)
38
34
30
25
20
15
10
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 26 of 62
5
0
6. Matikan rangkaian
7. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………..
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 27 of 62
PERCOBAAN 10
POWER FACTOR (FAKTOR DAYA)
I. Tujuan
Membuktikan bagaimana arus beban dan nilai puncak dari daya aktif akibat
perubahan beban induktif.
II. Peralatan yang digunakan
1. Power suplay a.c. 1 buah
2. A = AE = Alat ukur arus a.c. (250 mA) 2 buah
3. V = VL = Voltmeter (15 Volt) 2 buah
4. Tahanan 12 ohm/5 watt 1 buah
5. Lampu 24 volt/5 watt 1 buah
6. Kapasitor C = 22 µF/25 volt 1 buah
7. L = 1000n 1 buah
8. Papan Percobaan 1 buah
9. Kabel secukupnya
10. Gambar Rangkaian
G
AE
VL
C
V L
A
15V
E S
Rs
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 28 of 62
11. Langkah Kerja
1. Tempatkan saklar dalam posisi S.
2. Atur power suplay pada tegangan a.c dengan memutar pengatur tegangan
berlawanan arah jarum jam.
3. Tekan tombol On pada power suplay unit kemudian atur arus efektif
power suplay sampai 15 volt dan cek di alat ukur amperemeter.
4. Ukur arus tegangan dan arus pada rangkaian dan catat nilai masukkan
dalam tabel percobaan
5. Hubungkan kapasitor C dengan on kan saklar S dan ukur tegangan dan
arus lagi kemudian catat nilainya di dalam tabel percobaan
6. Tabel Pengukuran
C U
(V)
I
(mA)
UL
(V)
IE
(mA)
Off 15
On 15
7. Matikan rangkaian
8. Berikan komentar dari hasil pengukuran dan pengamatan
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………….
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 29 of 62
PERCOBAAN 11
PENYEARAH SETENGAH GELOMBANG 1 FASA
I. Tujuan
1. Menggambarkan tegangan output UA (t) untuk beban tahanan.
2. Menjelaskan pengaruh kapasitor terhadap tegangan output penyearah
setengah gelombang 1 fasa
3. Menjelaskan pengaruh beban tahanan terhadap tegangan output penyearah
setengah gelombang 1 fasa
4. Menentukan tegangan balik dioda
II. Teori Dasar
Penyearah Setengah Gelombang (Half Wave rectifier) Penyearah
setengah gelombang (half wave rectifer) hanya menggunakan 1 buah diode
sebagai komponen utama dalam menyearahkan gelombang AC. Prinsip kerja
dari penyearah setengah gelombang ini adalah mengambil sisi sinyal positif
dari gelombang AC dari transformator. Pada saat transformator memberikan
output sisi positif dari gelombang AC maka diode dalam keadaan forward
bias sehingga sisi positif dari gelombang AC tersebut dilewatkan dan pada
saat transformator memberikan sinyal sisi negatif gelombang AC maka dioda
dalam posisi reverse bias, sehingga sinyal sisi negatif tegangan AC tersebut
ditahan atau tidak dilewatkan seperti terlihat pada gambar sinyal output
penyearah setengah gelombang berikut. Formulasi yang digunakan pada
penyearah setengah gelombang sebagai berikut :
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 30 of 62
Rangkaian Penyearah ½ gelombang
Gelombang input dan output tegangan Penyearah
III. Peralatan yang digunakan
1. Resistor 100 ohm/2 watt 1 buah
2. Resistor 1 kohm/ 2 watt 1 buah
3. Resistor 10 kohm/2 watt 1 buah
4. Kapasitor 47 µF/35 volt 1 buah
5. Kapasitor 100 µF/35 volt 1 buah
6. Kapasitor 470 µF/35 volt 1 buah
7. Dioda silicon (IN4007) 1 buah
8. Osciloscope 1 buah
9. Power supply 1 buah
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 31 of 62
IV. Gambar Rangkaian
V. Langkah Kerja
Latihan 1.Menjelaskan tegangan output UA(t) untuk beban R
1. Rangkailah rangkaian seperti gambar dan berikan tegangan bolak-
balik (AC) dengan besar tegangan U = 6 volt yang di ukur dengan
multimeter, frekwensi 50 Hz (dengan osciloscope) pada titik 1 dan 2.
2. Kalibrasi osciloscope terlebih dahulu sebelum digunakan dengan
melihat tegangan kalibrasi osciloscope yang digunakan dengan
frekwensi 1 kHz.
3. Pada Chanel 1 osciloscope digunakan untuk mengukur tegangan
puncak ke puncak input penyearah (UTr).
4. Atur osciloscope pada posisi
Yt = 5 volt/div (AC) dan
T = 5 mS/div
5. Salin gambar yang ditampilkan pada osciloscope ke diagram dan
hitung amplitudo (nilai puncak) UTr dan frekwensi f yang
dibangkitkan oleh transformator.
V (Volt) I (mA)
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 32 of 62
UTr = ………. Volt
T = ………. mS
F = ………. Hz
6. Setelah selesai menggambar lanjutkan dengan memindahkan chanel
osciloscope ke titik 3 dan 4 untuk mengukur tegangan output (UA(t)
kemudian gambar kembali ke diagram. Catat amplitudo dan frekwensi
tegangan output tersebut.
UTr = ………. Volt
T = ………. mS
F = ………. Hz
7. Dengan menggunakan hukum kirchoff dua, hitung tegangan output
UA = UTr(t) - UF UF = Tegangan tembus dioda
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 33 of 62
UT0 = Tegangan Penyalaan dioda
UT0 = 0.7 volt (Si Dioda)
UA = UTr(t) – UT0 untuk UTr ≥ UT0
8. Dari hasil perhitungan yang di dapat pada langkah 7 Bandingkan
hasil pengukuran dan hasil perhitungan. Apakah nilai perhitungan
yang di dapat sesuai dengan hasil pengukuran ?
UA = ………… Volt
9. Berikan komentar dari hasil percobaan tersebut.
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………
……………………..
Latihan 2. Menjelaskan tegangan output UA(t) fungsi dari pengisian kapasitor
1. Salin tegangan output dari gambar latihan 1 ka dalam gambar diagram
latihan 2
V (Volt) I (mA)
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 34 of 62
2. Hubungkan kapasitor CL1 = 10 µF/35 volt, CL2 = 47 µF/35 volt, CL3 = 100
µF/35 volt (perhatikan polaritasnya). Pada titik 3 dan 4 pada gambar 1.3
yang dihubungkan parallel dengan tahanan.
3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram di setiap
menghubungkan kapasitor CL dengan rangkaian.
4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat
menghubungkan kapasitor dengan rangkaian.
5. Berikan komentar apa pengaruh kapasitor dengan nilai kapasitor berbeda
yang dihubungkan pada rangkaian tersebut.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 35 of 62
Latihan 3. Menjelaskan pengaruh tegangan output terhadap fungsi nilai R
1. Salin tegangan output dari gambar latihan 1 ka dalam gambar diagram
latihan 3
2. Hubungkan kapasitor CL = 47 µF/35 volt pada titik 3 dan 4 pada gambar
1.3 hubungkan tahanan yang dihubungkan parallel dengan tahanan RL1 =
100 ohm, RL2 =1 kohm, RL3 = 10 kohm
3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram di setiap
menghubungkan Tahanan RL dengan rangkaian.
4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat
menghubungkan kapasitor dengan rangkaian.
5. Berikan komentar apa pengaruh tahanan terhadap tegangan ripple yang
ditampilkan oleh osciloscop.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
V (Volt)
T (mS)
I (mA)
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 36 of 62
Latihan 4
1. Salin gambar UTR yang diperoleh pada percobaan 1 ke dalam gambar
diagram latihan 4
2. Kembalikan rangkaian seperti pada latihan 3 dengan nilai kapasitor 47 µF
dengan tahanan RL = ∞ ohm untuk menentukan tegangan output UA .
Gambarkan karakteristik yang di tampilkan osciloscope ke dalam gambar
latihan 4
3. Pindahkan kabel negatif osciloscope ke titik 1 pada rangkaian untuk
mendapatkan tegangan balik dari dioda UR.
4. Gambarkan karakteristik tegangan balik dioda UR yang ditampilkan
osciloscop ke gambar diagram latihan 4
5. Berikan label di setiap karakteristik yang ada pada gambar diagram
latihan 4.
6. Catat besarnya amplitudo untuk tegangan
UTR = ………………. Volt
UA = ………………. Volt
URmax = ………………. Volt
V (Volt)
T (mS)
I (mA)
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 37 of 62
7. Berikan komentar percobaan tersebut
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………….…
PERCOBAAN 12
PENYEARAH GELOMBANG PENUH 2 DIODA
I. Tujuan
1. Menggambarkan tegangan output UA (t) untuk beban tahanan
2. Menjelaskan pengaruh kapasitor terhadap tegangan output penyearah
setengah gelombang penuh 2 dioda 1 fasa
3. Menjelaskan pengaruh beban tahanan terhadap tegangan output
penyearah setengah gelombang penuh 2 dioda 1 fasa
4. Menentukan tegangan balik dioda pada rangkaian penyearah gelombang
penuh 2 dioda 1 fasa.
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 38 of 62
II. Teori dasar
Penyearah gelombang dengan 2 diode menggunakan tranformator
dengan CT (Center Tap). Rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2
dioda dapat dilihat pada gambar berikut : :
Prinsip kerja rangkaian penyearah gelombang penuh dengan 2 dioda ini dapat
bekerja karena menggunakan transformator dengan CT. Transformator dengan CT
seperti pada gambar diatas dapat memberikan output tegangan AC pada kedua
terminal output sekunder terhadap terminal CT dengan level tegangan yang
berbeda fasa 180°. Pada saat terminal output transformator pada D1 memberikan
sinyal puncak positif maka terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak
negatif, pada kondisi ini D1 pada posisi forward dan D2 pada posisi reverse.
Sehingga sisi puncak positif dilewatkan melalui D1. Kemnudian pada saat
terminal output transformator pada D1 memberikan sinyal puncak negatif maka
terminal output pada D2 memberikan sinyal puncak positif, pada kondisi ini D1
posisi reverse dan D2 pada posisi forward. Sehingga sinyal puncak positif
dilewatkan melalui D2. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar output
penyearah gelombang penuh sebagai berikut :
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 39 of 62
III. Peralatan yang digunakan
1. Resistor 100 ohm/2 watt 1 buah
2. Resistor 1 kohm/ 2 watt 1 buah
3. Resistor 10 kohm/2 watt 1 buah
4. Kapasitor 47 µF/35 volt 1 buah
5. Kapasitor 100 µF/35 volt 1 buah
6. Kapasitor 470 µF/35 volt 1 buah
7. Dioda silicon (IN4007) 1 buah
8. Osciloscope 1 buah
9. Power supply 1 buah
10. Kabel secukupnya
11. Gambar Rangkaian
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 40 of 62
12. Langkah Kerja
Latihan 1.
Menjelaskan tegangan output UA(t) untuk beban R
1. Rangkailah rangkaian seperti gambar dan berikan tegangan bolak-balik
(AC) dengan besar tegangan U = 2. 6 volt yang di ukur dengan multimeter,
frekwensi 50 Hz (dengan osciloscope) pada titik 1 dan 2.
2. Kalibrasi osciloscope terlebih dahulu sebelum digunakan dengan melihat
tegangan kalibrasi osciloscope yang digunakan dengan frekwensi 1 kHz.
3. Tempatkan chanel 1 pada titik 1 dan 3 untuk mengukur nilai tegangan
puncak transformator.
4. Pada Chanel 1 osciloscope digunakan untuk mengukur tegangan puncak
ke puncak input penyearah (UTr).
5. Atur osciloscope pada posisi
Yt = 5 volt/div (AC) dan
T = 5 mS/div
Dan tempatkan saklar triger pada “Line”.
6. Salin gambar yang ditampilkan pada osciloscope ke diagram 1.2 dan
hitung amplitudo (nilai puncak) UTr dan frekwensi f yang dibangkitkan
oleh transformator.
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 41 of 62
UTr = ………. Volt
T = ………. mS
F = ………. Hz
6. Setelah selesai menggambar lanjutkan dengan memindahkan chanel
osciloscope ke titik 3 dan 4 untuk mengukur tegangan output (UA(t)
kemudian gambar kembali ke gambar latihan 1 Catat amplitudo dan
frekwensi tegangan output tersebut.
UTr = ………. Volt
T = ………. mS
F = ………. Hz
7. Dengan menggunakan hukum kirchoff dua, hitung tegangan output
U𝐴 = 𝑈Tr(t)
2− 𝑈𝐹 UF = Tegangan tembus dioda
V (Volt)
T (mS)
I (mA)
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 42 of 62
UT0 = Tegangan Penyalaan dioda
UT0 = 0.7 volt (Si Dioda)
U𝐴 = 𝑈Tr(t)
2− 𝑈𝑇0 untuk UTr ≥ UT0
8. Dari hasil perhitungan yang di dapat pada langkah 7 Bandingkan hasil
pengukuran dan hasil perhitungan. Apakah nilai perhitungan yang di dapat
sesuai dengan hasil pengukuran ?
UA = ………… Volt
9. Berikan komentar dari hasil percobaan tersebut.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..
Latihan 2. Menjelaskan tegangan output UA(t) fungsi dari pengisian kapasitor
1. Salin tegangan output dari gambar latihan 1 ke dalam gambar diagram
latihan 2
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 43 of 62
2. Hubungkan kapasitor CL1 = 10 µF/35 volt, CL2 = 47 µF/35 volt, CL3 =
100 µF/35 volt (perhatikan polaritasnya). Pada titik 4 dan 5 pada gambar
2.1 yang dihubungkan parallel dengan tahanan.
3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram latihan 2 di
setiap menghubungkan kapasitor CL dengan rangkaian.
4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat
menghubungkan kapasitor dengan rangkaian.
5. Berikan komentar apa pengaruh kapasitor dengan nilai kapasitor berbeda
yang dihubungkan pada rangkaian tersebut.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Latihan 3. Menjelaskan pengaruh tegangan output terhadap fungsi nilai R
1. Salin tegangan output dari gambar latihan 1 ka dalam gambar diagram
latihan 3
V (Volt)
T (mS)
I (mA)
V (Volt) I (mA)
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 44 of 62
2. Hubungkan kapasitor CL = 47 µF/35 volt pada titik 3 dan 4 pada gambar
latihan 3 hubungkan tahanan yang dihubungkan parallel dengan tahanan
RL1 = 100 ohm, RL2 =1 kohm, RL3 = 10 kohm
3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram latihan 3 di
setiap menghubungkan Tahanan RL dengan rangkaian.
4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat
menghubungkan kapasitor dengan rangkaian.
5. Berikan komentar apa pengaruh tahanan terhadap tegangan ripple yang
ditampilkan oleh osciloscop.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Latihan 4 Menentukan Tegangan Balik dioda V2
1. Salin gambar UTR yang diperoleh pada percobaan 1 ke dalam gambar
diagram latihan 4
V (Volt)
T (mS)
I (mA)
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 45 of 62
2. Kembalikan rangkaian seperti pada latihan 3 dengan nilai kapasitor 47
µF dengan tahanan RL = ∞ ohm untuk menentukan tegangan output
UA . Gambarkan karakteristik yang di tampilkan osciloscope ke dalam
gambar latihan 4.
3. Pindahkan kabel negatif osciloscope ke titik 3 dan 4 pada rangkaian
untuk mendapatkan tegangan balik V2 dari dioda UR.
4. Gambarkan karakteristik tegangan balik V2 dioda UR yang
ditampilkan osciloscop ke gambar diagram latihan 4.
5. Berikan label di setiap karakteristik yang ada pada gambar diagram
latihan 4.
6. Catat besarnya amplitudo untuk tegangan
UTR = ………………. Volt
UA = ………………. Volt
URmax = ………………. Volt
7. Berikan komentar percobaan tersebut
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 46 of 62
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
PERCOBAAN 13
PENYEARAH GELOMBANG PENUH 4 DIODA
I. Tujuan
1. Menggambarkan tegangan output UA (t) untuk beban tahanan
2. Menjelaskan pengaruh kapasitor terhadap tegangan output penyearah
setengah gelombang penuh 4 dioda 1 fasa
3. Menjelaskan pengaruh beban tahanan terhadap tegangan output
penyearah setengah gelombang penuh 4 dioda 1 fasa
4. Menentukan tegangan balik dioda pada rangkaian penyearah
gelombang penuh 4 dioda 1 fasa.
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 47 of 62
II. Teori Dasar
Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai
pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka
D1, D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias
sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut akan di leawatkan melalui
D1 ke D4. Kemudian pada saat output transformator memberikan level
tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan D1,
D2 pada posisi reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut
dialirkan melalui D2, D4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik
output berikut :
Prinsip kerja dari penyearah gelombang penuh dengan 4 diode diatas dimulai
pada saat output transformator memberikan level tegangan sisi positif, maka
D1, D4 pada posisi forward bias dan D2, D3 pada posisi reverse bias
sehingga level tegangan sisi puncak positif tersebut akan di leawatkan melalui
D1 ke D4. Kemudian pada saat output transformator memberikan level
tegangan sisi puncak negatif maka D2, D4 pada posisi forward bias dan D1,
D2 pada posisi reverse bias sehingan level tegangan sisi negatif tersebut
dialirkan melalui D2, D4. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik
output berikut :
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 48 of 62
III. Peralatan yang digunakan
1. Resistor 100 ohm/2 watt 1 buah
2. Resistor 1 kohm/ 2 watt 1 buah
3. Resistor 10 kohm/2 watt 1 buah
4. Kapasitor 10 µF/35 volt 1 buah
5. Kapasitor 47 µF/35 volt 1 buah
6. Kapasitor 100 µF/35 volt 1 buah
7. Dioda silicon IN4007 1 buah
8. Osciloscope 1 buah
9. Power supply 1 buah
10. Kabel secukupnya
IV. Gambar Rangkaian
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 49 of 62
V. Langkah Kerja
Latihan 1.
Menjelaskan tegangan output UA(t) untuk beban R
1. Rangkailah rangkaian seperti gambar 1.1 dan berikan tegangan bolak-
balik (AC) dengan besar tegangan U = 6 volt yang di ukur dengan
multimeter, frekwensi 50 Hz (dengan osciloscope) pada titik 1 dan 2.
2. Kalibrasi osciloscope terlebih dahulu sebelum digunakan dengan
melihat tegangan kalibrasi osciloscope yang digunakan dengan
frekwensi 1 kHz.
3. Tempatkan chanel 1 pada titik 1 dan 3 untuk mengukur nilai tegangan
puncak transformator.
4. Pada Chanel 1 osciloscope digunakan untuk mengukur tegangan
puncak ke puncak input penyearah (UTr).
5. Atur osciloscope pada posisi
Yt = 5 volt/div (AC) dan
T = 5 mS/div
Dan tempatkan saklar triger pada “Line”.
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 50 of 62
6. Salin gambar yang ditampilkan pada osciloscope ke diagram latihan 1
dan hitung amplitudo (nilai puncak) UTr dan frekwensi f yang
dibangkitkan oleh transformator.
UTr = ………. Volt
T = ………. mS
F = ………. Hz
7. Setelah selesai menggambar lanjutkan dengan memindahkan chanel
osciloscope ke titik 3 dan 4 untuk mengukur tegangan output (UA(t)
kemudian gambar kembali ke gambar 3.2. Catat amplitudo dan frekwensi
tegangan output tersebut.
UTr = ………. Volt
V (Volt)
T (mS)
I (mA)
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 51 of 62
T = ………. mS
F = ………. Hz
8. Dengan menggunakan hukum kirchoff dua, hitung tegangan output
U𝐴 = 𝑈𝑇𝑟 − 2. 𝑈𝑇0 UF = Tegangan tembus dioda
UT0 = Tegangan Penyalaan dioda
UT0 = 0.7 volt (Si Dioda)
untuk UTr ≥ UT0
UA = ……………. Volt
9. Dari hasil perhitungan yang di dapat pada langkah 7 Bandingkan hasil
pengukuran dan hasil perhitungan. Apakah nilai perhitungan yang di dapat
sesuai dengan hasil pengukuran ?
10. Berikan komentar dari hasil percobaan tersebut.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
……………………………………
Latihan 2. Menjelaskan tegangan output UA(t) fungsi dari pengisian kapasitor
1. Salin gambar tegangan output dari gambar latihan 1 ka dalam gambar
diagram latihan 2.
V (Volt) I (mA)
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 52 of 62
2. Hubungkan kapasitor CL1 = 10 µF/35 volt, CL2 = 47 µF/35 volt, CL3 =
100 µF/35 volt (perhatikan polaritas kapasitor). Pada titik 4 dan 5
pada gambar rangkaian yang dihubungkan parallel dengan tahanan.
3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram latihan 2
di setiap menghubungkan kapasitor CL dengan rangkaian.
4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat
menghubungkan kapasitor dengan rangkaian.
5. Berikan komentar apa pengaruh kapasitor dengan nilai kapasitor
berbeda yang dihubungkan pada rangkaian tersebut.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Latihan 3. Menjelaskan pengaruh tegangan output terhadap fungsi nilai R
1. Salin tegangan output dari gambar latihan 1 ka dalam gambar diagram
latihan 3.
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 53 of 62
2. Hubungkan kapasitor CL = 47 µF/35 volt pada titik 3 dan 4 pada
gambar 3.1 hubungkan tahanan yang dihubungkan parallel dengan
tahanan RL1 = 100 ohm, RL2 =1 kohm, RL3 = 10 kohm
3. Gambarkan tegangan output UA(t) ke dalam gambar diagram latihan 3
di setiap menghubungkan Tahanan RL dengan rangkaian.
4. Berikan tanda atau pengenal di setiap gambar diagram pada saat
menghubungkan kapasitor dengan rangkaian.
5. Berikan komentar apa pengaruh tahanan terhadap tegangan ripple
yang ditampilkan oleh osciloscop.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Latihan 4
Menentukan Tegangan Balik dioda V1
1. Salin gambar UTR yang diperoleh pada latihan 3 ke dalam gambar
diagram latihan 4
V (Volt)
T (mS)
I (mA)
V (Volt)
T (mS)
I (mA)
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 54 of 62
2. Kembalikan rangkaian seperti pada latihan 3 dengan nilai kapasitor 47
µF dengan tahanan RL = ∞ ohm untuk menentukan tegangan output
UA . Gambarkan karakteristik yang di tampilkan osciloscope ke dalam
gambar latihan 4.
3. Pindahkan kabel negatif osciloscope ke titik 3 dan 4 pada rangkaian
untuk mendapatkan tegangan balik V1 dari dioda UR.
4. Gambarkan karakteristik tegangan balik V1 dioda UR yang
ditampilkan osciloscop ke gambar diagram latihan 4.
5. Salin gambar tegangan UTr (t) seperti yang ditampilkan pada gambar
3.2 yang ada pada titik 1 dan 3 ke dalam gambar latihan 4
6. Berikan label di setiap karakteristik yang ada pada gambar diagram
latihan 4.
7. Catat besarnya amplitudo untuk tegangan
UTR = ………………. Volt
UA = ………………. Volt
URmax = ………………. Volt
8. Berikan komentar percobaan tersebut
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 55 of 62
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..
PERCOBAAN 14
FILTER PADA PENYEARAH
I. Tujuan
1. Menjelaskan tegangan ripple pada penyearah
2. Mengetahui fungsi komponen kapasitor dan beban resistor terhadap
tegangan ripple.
3. Menghitung dan mengukur nilai r.m.s. tegangan ripple.
4. Menyelidiki pengaruh komponen RC terhadap tegangan ripple.
II. Teori Dasar
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 56 of 62
Penyearah Dilengkapi Filter Kapasitor Agar tegangan penyearahan
gelombang AC lebih rata dan menjadi tegangan DC maka dipasang filter
kapasitor pada bagian output rangkaian penyearah seperti terlihat pada
gambar berikut :
III. Peralatan yang digunakan
1. Resistor 100 ohm/2 watt 1 buah
2. Resistor 1 kohm/ 2 watt 1 buah
3. Resistor 10 kohm/2 watt 1 buah
4. Kapasitor 10 µF/35 volt 1 buah
5. Kapasitor 47 µF/35 volt 1 buah
6. Kapasitor 100 µF/35 volt 1 buah
7. Dioda silicon IN4007 1 buah
8. Osciloscope 1 buah
9. Power supply 1 buah
10. Kabel secukupnya
IV. Gambar Rangkaian
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 57 of 62
V. Langkah Kerja
Latihan 1.
Menjelaskan tegangan ripple pada penyearah
1. Rangkailah rangkaian seperti gambar rangkaian dan berikan tegangan
bolak-balik (AC) dengan besar tegangan U = 12 volt, frekwensi 50
Hz pada titik 1 dan 2 dengan menggunakan osciloscope.
2. Kalibrasi osciloscope terlebih dahulu sebelum digunakan dengan
melihat tegangan kalibrasi osciloscope yang digunakan dengan
frekwensi 1 kHz.
3. Atur osciloscope pada posisi
Yt = 5 volt/div (DC) dan T = 5 mS/div
Dan tempatkan saklar triger pada “Line”.
4. Salin gambar yang ditampilkan pada osciloscope ke diagram latihan 1
dan berikan label pada gambar tersebut
5. Atur kembali osciloscope Yt = 5 volt/div (AC) dan kembali
melakukan pengukuran seperti percobaan diatas untuk mengetahui
tegangan ripple dari U1.
6. Salin gambar tegangan ripple (UBR) yang ditampilkan osciloscope ke
dalam gambar diagram latihan 1, berikan label pada gambar.
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 58 of 62
7. Amati nilai puncak ke puncak tegangan ripple dilihat dari gambar
diagram latihan 1. kemudian catat.
UBRPP = ………. Volt
8. Berikan komentar dari hasil percobaan tersebut.
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………
Latihan 2. Menentukan tegangan Ripple dari perubahan nilai kapasitor dan nilai
tahana beban.
1. Hubungkan amperemeter antara titik 1 dan 3 pada gambar rangkaian
untuk mengukur arus DC yang mengalir pada beban.
2. Ukur arus d.c. IL dan tegangan ripple UBRPP dengan menggunakan
oscilloscope untuk kombinasi komponen tahanan R dan kapasitor C.
3. Masukkan ke dalam tabel nilai ILdan nilai UBRPP.
V (Volt)
T (mS)
I (mA)
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 59 of 62
RL= 1 kohm CL= 100µF
CL= 10µF CL= 47µF CL= 100µF RL=
100Ω
RL= 10
kΩ
1 IL
(mA)
2 UBRPP
(V)
3 UBRPP
(V)
4. Berikan komentar masing-masing penggantian nilai kapasitor atau
nilai tahanan beban.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Hitung nilai puncak ke puncak dengan menggunakan rumus masukkan ke
dalam tabel pada baris ke 3.
𝑈𝐵𝑅𝑃𝑃 = 0.75. 𝐼𝐿
𝐹𝐵𝑅 . 𝐶𝐿
5. Hitung nilai error tegangan relatif ripple antara perhitungan dan
pengukuran.
Frel = ………….. %
Latihan 3. Menghitung dan mengukur nilai r.m.s. tegangan ripple
6. Nilai r.m.s. tegangan ripple dapat dihitung dengan rumus
𝑈𝐵𝑅𝑃𝑃 = 𝑈𝐵𝑅𝑃𝑃
2. √3
7. Hitung nilai r.m.s. tegangan ripple untuk gambar rangkaian
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 60 of 62
UBR = …………… Volt
8. Ukur tegangan ripple dengan menggunakan multimeter dan
bandingkan nilai pengukuran dengan nilai perhitungan
UBR = …………… Volt
9. Berikan komentar.
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
Latihan 4. Menyelidiki pengaruh komponen RC pada rangkaian Penyearah
1. Buatlah rangkaian seperti pada gambar latihan 4
2. Gunakan chanel 1 osciloscope untuk mengukur komponen tegangan
a.c. UBR1 pada tegangan U1 dan chanel 2 untuk mengukur komponen
tegangan a.c. UBR2 yang ada pada tegangan U2 yang ditunjukkan pada
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 61 of 62
3. Atur osciloscope pada posisi
Y1 = 0.5 volt/div (a.c.)
Y2 = 0.5 volt/div (a.c.)
T = 5 mS/div
Dan tempatkan saklar triger pada “Line”.
4. Buat gambar kurva UBR1 dan UBR2 ke dalam gambar diagram latihan 3.
Tentukan nilai UBRPP1 dan UBRPP2 yang didapat dari gambar diagram
latihan 3.
V (Volt)
T (mS)
I (mA)
Laboratorium Instrumentasi dan Pengukuran Page 62 of 62
UBRPP1 = ………….. Volt
UBRPP2 = ………….. Volt
5. Kombinasi nilai komponen RS dan Komponen CS untuk menunjukkan
komponen RC sebagai elemen penyaring.
6. Bandingkan hasil pengukuran dengan pengaruh filtering terhadap
tegangan ripple yang diberikan ke beban resistor.
7. Hitung nilai S sebagai faktor penyaringan dengan menggunakan
rumus :
𝑆 = 𝑈𝐵𝑅𝑃𝑃1
𝑈𝐵𝑅𝑃𝑃2
8. Berikan komentar percobaan tersebut
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………..