Upload
fakrocev-charlie-gulo
View
174
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
aa
Citation preview
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
1/32
CATATAN KULIAH
Blok Etik dan Humaniora FK Unsri
Topik: Etik Penelitian Biomedik
Prof. dr. H. Chairil Anwar, SpParK, PhD
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
2/32
Pendahuluan
Etik ditafsirkan sebagai pembenaran.Pembenaran tertuju pada permasalahanmoral, bersifat abstrak dan dilematis.
Sehingga justifikasi (pertimbangan) etikdiperlukan.
Pertimbangan disampaikan oleh
pimpinan, guru, penyandangdana/masyarakat ilmiah (dosen,sejawat),/nurani peneliti sendiri.
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
3/32
Penelitian kesehatan manusia
dinamakan Penelitian Biomedik,
Penelitian Kesehatan.
Sesuai dengan substansi, subjek,
dan metodepenelitian, terdapat
berbagai bentukpenelitian biomedik.
Jenis Penelitian Biomedik
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
4/32
Sesuai substansi/materi:
1. Penelitian Perilaku2. Penelitian Epidemiologi: faktor3. Penelitian Medik,Penelitian
Kedokteran:penyakit manusia:
Studi Etiologik
Penelitian Dasar KedokteranUji DiagnostikUji KlinikStudi Prognostik
Jenis Penelitian Biomedik
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
5/32
1. Penelitian manusia: Penelitian Klinik,Penelitian Medik non Klinik.
2. Penelitian Hewani.
3. Penelitian Epidemiologi. Penelitian Lapangan,Laboratorium.
Penelitian Deskriptif, Observasional
dan Eksperimental.Retrospektif atau Prospektif.Sensusatau Survei.Cohort, Cross Sectionaldan CaseControl.
Jenis Penelitian Biomedik
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
6/32
Dimensi permasalahan etik:
1. Subjek pasien x manusia sehat.
2. Penelitian eksperimental dengankontrol melibatkan dimensi keadilan.
3. Perlakuan pada hewan percobaan.
4. Penelitian retrospektif dibandingkanpenelitian prospektif.
5. Penelitian perilaku mempunyai
dimensi khusus.
Jenis Penelitian Biomedik
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
7/32
Subjek berkorban.
Penelitian bermanfaat.
Dilaksanakan dengan benar:
1. landasan ilmiah yang jelas dan kuat.
2. tujuan yang jelas.
3. metodologi diharapkan dapatmengambil kesimpulan yang sahih danhandal.
Azas Dasar Etik PenelitianBiomedik
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
8/32
Subjek menghadapi beban(dipikulsemua subjek) dan kemungkinanrisiko. Beban dan risiko adalah wajaruntuk dapat dipikul (tolerable).
Subjek harus ikhlastanpa paksaan.Untuk itu subjek harus diberi informasi
sejelas-jelasnya tentang seluk belukpenelitian.
Azas Dasar Etik PenelitianBiomedik
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
9/32
Azas dasar(basic principles), yaitu:
1. Azas menghormati otonomi (principle
of respect of the autonomy)Informed consent (PSP=Persetujuan setelahpenjelasan).
2. Azas kejujuran (principle of veracity)
3. Azas tidak merugikan (principle of nonmaleficence)
per primum non nocere.
Azas Dasar Etik PenelitianBiomedik
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
10/32
4. Azas manfaat (principle of
beneficence)
5. Azas kerahasiaan (principle ofconfidentiality)
6. Azas keadilan (principle of justice)
Azas Dasar Etik PenelitianBiomedik
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
11/32
merumuskan justifikasi etik harusmerujuk pada azas dasar di atas.
Agar lebih operasional sebagai acuan,dan dalam pemberlakuannya lebihauditable dan accountable, dicobamelakukan kodifikasitentang rumusan
dan kaidah etik penelitian biomedik.
Beberapa hasil kodifikasi yang lazimdirujuk mencakup:
Kodifikasi Etik Penelitiandan Perkembangannya
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
12/32
Pengadilan penjahat perangNuremberg (1947), kode etik memakaimanusia sebagai subjek penelitian:Nuremberg Code.
World Medical Association (WMA,1964)menyepakati deklarasi tentang
panduan yang harus diikuti dalammemakai manusia sebagai subjek diHelsinki: Deklarasi Helsinki.
Kodifikasi Etik Penelitiandan Perkembangannya
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
13/32
Di Indonesia penyusunan Panduandirintis oleh FKUI tahun 1982.
Tahun 1986 disepakati Panduan inidipakai sebagai acuan nasional:Pedoman Etik Penelitian Kedokteran.
Tahun 2004 Komisi Nasional EtikPenelitian Kesehatan Depkes RImenghasilkan buku Pedoman NasionalEtik Penelitian Kesehatan.
Kodifikasi Etik Penelitiandan Perkembangannya
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
14/32
Indonesia mengacu pada buku:Pedoman Etik Penelitian KedokteranIndonesia (1987), Pedoman Cara UjiKlinik di Indonesia (2001), danPedoman Nasional Etik PenelitianKesehatan (2004).
Referensi lainnya: Nuremberg Code,Deklarasi Helsinki, GuidelinesCIOMS/WHO,Belmont Report.
Kodifikasi Etik Penelitiandan Perkembangannya
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
15/32
Secara umum, merujuk pada 6 azasdasar penelitian biomedik. Secaraoperasional mangacu pada hasilkodifikasi di atas.
Sepuluh Kode Nuremberg dapatdijadikan landasan awal tentang apa
yang harus kita paparkan dalammelakukan justifikasi etik, yaitu:
Subjek Manusia
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
16/32
Nuremberg Code:
Butir 1. persetujuan dari subjek.
Butir 2. landasan ilmiah yang kokoh.Butir 3, 4, 5, 6, 7, 9 dan 10 tentang risiko
yang harus dihadapi dan
penanggulangannya jika muncul.Butir 8. tentang ahli dibidangnya
Subjek Manusia
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
17/32
Deklarasi Helsinki, sebagaipenjabaran dan penyempurnaanNuremberg Code:
1. Didasarkan pada kaidah dan temuanilmiah yang layak,
2. direncanakan secara matang dandituangkan tertulis dalam bentukprotokol/proposal penelitian,
Subjek Manusia
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
18/32
1. Dilaksanakan oleh peneliti yangkompeten dibawah pengawasan klinisyang berpengalaman,
2. Dilaksanakan dengan jujur.
3. Diperkirakan akan bermanfaat untukkesehatan umat manusia.
(Deklarasi Helsinki)
Subjek Manusia
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
19/32
1. Risiko diperkirakan dan ditanggulangi.
2. Beban yang dipikul subjek akibatintervensi. Peneliti mempunyaikewajiban untuk memberikompensasi.
3. Landasan saintifik yang kuat.
4. Informed consent.
(Deklarasi Helsinki)
Subjek Manusia
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
20/32
15 International Ethical Guidelines forBiomedical Research Involving HumanSubjects (CIOMS, 1993).
Guidelines 1, 2, 3 dan 9: informedconsent.
Guidelines 4 dan 10: merekrut subjek,termasuk pemberian imbalan.
Guidelines 5, 6, 7, 8 dan 11 kondisikhusus: anak, narapidana, ibu hamil.
Subjek Manusia
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
21/32
Guidelines 12 dan 13 tentangperlindungan terhadap subjek,termasuk kerahasiaan peranan subjek
serta kewajiban peneliti memberikanpelayanan dan kompensasi.
Untuk memastikan keamanan dan
meminimalkan risiko, pada uji klinik(clinical trial),disepakati penelitianmelalui 4 tahapan/fase:
Subjek Manusia
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
22/32
1. Ujicoba pada manusia sehat.
2. Uji klinis terkendali pada pasien.
3. Uji klinis pada pasien.4. Pemantapan pasca pemasaran di
masyarakat.
Guideline 14: Ethical ReviewCommitte.
Subjek Manusia
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
23/32
United States Public Health ServicesPedoman Etik Penelitian Kedokteran
Tidak ada percobaan pada hewan yang
boleh dilakukan tanpa pertimbanganyang cukup mengenai relevansinyaterhadap kesehatan manusia atau hewan.
Jumlah hewan yang digunakan tidakboleh melebihi jumlah minimal yangdibutuhkan untuk mendapat hasil yangsahih.
Subjek Hewan
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
24/32
Spesies hewan yang digunakan harusdari tingkat filogeni serendah mungkin.
Peneliti dan personalia laboratorium
lainnya harus memandang hewansebagai makhluk yang mempunyaiperasaan.
Pertimbangan utama, ialah bahwa hewan
laboratorium yang dipersiapkan untukdigunakan sebagai subjek eksperimenharus mendapat perhatian danperawatan yang layak.
Subjek Hewan
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
25/32
Intenational Guidelines for Ethical Reviewof Epidemiological Studies (CIOMS/WHO,1991). Sama dengan penelitian biomedik
dengan subjek manusia, denganpenyesuaian:
1. Tentang bentuk dan cara mendapatkaninformed consent.
informed consent dapat tidak dimintakansama sekali, dan dapat dimintakan secarakelompok melalui perwakilan.
Penelitian Epidemiologik
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
26/32
1.
2. Tentang cara merahasiakan temuan.
3. Tentang cara meningkatkan manfaat danmeminimalkan risiko.
4. Tentang cara menghadapi kemungkinan
konflik kepentingan.5. Tentang cara pembentukan ethical review
committee.
Penelitian Epidemiologik
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
27/32
Tiap penelitian biomedik harus mendapatethical clearance(pernyataan layaketik) dari satu badan yang dibentuk
khusus untuk itu. Badan ini dinamakansecara umum Ethical ReviewCommittee(Komite Penilai KelayakanEtik).
Di lingkungan FK UNSRI dan RSMH,Komite ini dipercayakan kepada: UnitBioetika dan Humaniora (UBH)FKUnsri.
Prosedur
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
28/32
Untuk penelitian Peserta Didik (misalnyaresiden), dilaksanakan dalam bentuk:Seminar Proposal.
Untuk penelitian yang dilaksanakan StafDosen, harus disetujui oleh Ketua Bagianyang terkait.
Untuk Penelitian dari luar harus melaluiSeminar Proposal. Dekan atau DirekturUtama RSMH menunjuk unit kerja yangharus melaksanakan Seminar Proposal.
Prosedur
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
29/32
Pada semua Seminar Proposal diharapkandiundang masing-masing satu Staf dariUPKK dan dan satu staf dari UBH FK
Unsri. Semua penelitian yang akan dilaksanakan
di lingkungan RSMH/FK Unsri harusdimintakan secara tertulis ethical
clearance-nya.
Tiap penelitian yang layak etik akandiberikan sertifikat ethical clearance oleh
Komisi Etik Penelitian UBH.
Prosedur
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
30/32
Pemberlakuan penilaian keyakan etikdiberlakukan di FK Unsri dan RSMHPalembang.
Pimpinan FK Unsri bertekad untukmemastikan, bahwa tiap penelitian yangdilaksanakan dalam rangka penyelesaianstudi peserta didik, harus menjalani
penilaian kelayakan etik.
Sebagai alat pemastian pelaksanaannya,harus mendapat ethical clearanceyang
sahdari RSMH/FK Unsri Palembang
Penutup
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
31/32
Badan POM (2001). Pedoman Cara UjiKlinik yang Baik (CUKB) di Indonesia.Jakarta, 113 halaman.
Depkes (2004). Pedoman Nasional Etik
Penelitian Kesehatan. Jakarta, 87halaman.
FKUI (1987). Pedoman Etik PenelitianKedokteran Indonesia. Editor: Sri
Oemijati, Rianto Setiabudy, ArifBudijanto. Penerbit FKUI, Jakarta, 67halaman.
Ismail R (2003). Justifikasi Etik PenelitianBiomedik. Catatan Kuliah PPDS FK Unsri,
Palembang, 9 halaman.
Rujukan
5/27/2018 5. Etik Penelitian Dan Biomedik
32/32
TERIMA KASIH