8
BLOK 16 LBM 2 STEP 1 1. Pulpotomi : pegambilan sebagian pulpa yg masih vital; pengambilan jaringan pulpa pd bagian koronal yg telah terinfeksi secara bedah bertujuan untuk menjaga vitalitas pulpa radikuler. 2. Resorbsi : pengrusakan/penghancuran yg menyebabkan kehilangn struktur gigi disebabkan olh kerja sel tubuh yg menyerang pd bagian gigi. Ada 2 : resorbsi eksterna/patologis(dr penyakit=karies) dan interna/fisiologis (dr sel). 3. Apikal : menuju pada ujung akar gigi. STEP 2 Perawatan pulpa gigi decidui Pulpotomi pada gigi decidui Perawatan saluran akar pada gigi decidui STEP 3 PULPOTOMI 1. Definisi : - Pengambilan seluruh pulpa bagian korona gigi dg pulpa terbuka karena karies yang sebagian meradang, diikuti dg peletakkan oabt-obatan yg tepat di atas pulpa yg terpotong, yg dapat membantu menyembuhkan dan mempertahankan vitalitas gigi. - Pembuangan pulpa vital dari kamar pulpa keudian diikuti o/ penempatan medikamen diatas orifice yg akan menstimulasikan perbaikan atau memumifikasikan sisa jar pulpa vital di akar tsb. - 2. Tujuan :

42488694-BLOK-16-LBM-2 (1)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 42488694-BLOK-16-LBM-2 (1)

BLOK 16 LBM 2

STEP 1

1. Pulpotomi : pegambilan sebagian pulpa yg masih vital; pengambilan jaringan pulpa pd

bagian koronal yg telah terinfeksi secara bedah bertujuan untuk menjaga vitalitas pulpa

radikuler.

2. Resorbsi : pengrusakan/penghancuran yg menyebabkan kehilangn struktur gigi disebabkan

olh kerja sel tubuh yg menyerang pd bagian gigi. Ada 2 : resorbsi eksterna/patologis(dr

penyakit=karies) dan interna/fisiologis (dr sel).

3. Apikal : menuju pada ujung akar gigi.

STEP 2

Perawatan pulpa gigi decidui

Pulpotomi pada gigi decidui

Perawatan saluran akar pada gigi decidui

STEP 3

PULPOTOMI

1. Definisi :

- Pengambilan seluruh pulpa bagian korona gigi dg pulpa terbuka karena karies yang

sebagian meradang, diikuti dg peletakkan oabt-obatan yg tepat di atas pulpa yg

terpotong, yg dapat membantu menyembuhkan dan mempertahankan vitalitas gigi.

- Pembuangan pulpa vital dari kamar pulpa keudian diikuti o/ penempatan medikamen

diatas orifice yg akan menstimulasikan perbaikan atau memumifikasikan sisa jar pulpa

vital di akar tsb.

-

2. Tujuan :

- Membantu menyembuhan dan mempertahankan vitalitas gigi

-

3. Indikasi

- Preforasi pulpa karena proses karies atau proses mekanis pada gigi sulung vital.

- Tidak ada kista radikuler

- Tidak ada rasa sakit spontan maupun menetap

- Panjang akar paling sedikit masih dua pertiga dari panjang keseluruhan

- Tidak ada tanda resorpsi internal

Page 2: 42488694-BLOK-16-LBM-2 (1)

- Tidak ada kehilangan tulang interradikular

- Tidak ada fistula

- Perdarahan serta amputasi pulpa berwarna pucat dan mudah dikendalikan

-

4. Kontraindikasi

- sakit spontan

- sakit pada malam hari

- sakit pada perkusi

- adanya pembengkakan fistula

- mobilitas patologis

- resorpsi akar eksternal patologis yg luas

- resorpsi internal dalam saluran akar

- radiolusensi di daerah periapikal dan interradikular

- kalsifikasi pulpa

- terdapat pus atau eksudat serosa pada tempat perforasi

- perdarahn yg tidak dapat dikendalikan dari pulpa yg terpotong

5. Diagnosis

6. Mengapa harus di pulpotomi?

7. Klasifikasi pulpotomi (cara kerja,Prognosis,indikasi&kontraindikasi, keuntungan &

kerugian)

A. Berdasarkan cara kerja bahan yg digunakan

1. Pulpotomi kalsium hidrokside

- cara kerja :

- Bahan

Kalsium hidroksida dan seng oksida serta eugenol.

Kalsium hidroksida : karena kemampuannya membentuk jembatan dan

memelihara vitlaitas sisa pulpa.

Semen seng oksida eugenol : menyebabkan suatu reaksi inflamatoris kronis yg

persisten bila di aplikasikan lsg pada pulpa, dg kemungkinan pembentukan

jembatan dentin yg lebih kecil.

- Indikasi

Page 3: 42488694-BLOK-16-LBM-2 (1)

a. Gigi permanen anak2 yg melibatkan pulpa dg apeks akarnya blm terbentuk

sempurna

b. Hiperemi pulpa atau terinflamasi ringan

c. Apeks terbuka lebar et causa fraktur

- Kontraindikasi

a. Pasien menderita IP

b. Sensivitas luar biasa thd panas dan dingin

c. Sensitive thd perkusi dan palpasi krn peny pulpa

d. Perubahan radiografik periradikuler disebabkan karena perluasan peny

pulpa ke dalam jar.periapikal

e. Penyempitan kamar pulpa atau saluran akar

- Prognosis

Bukti radiografik pembentukan suatu jembatan merupakan suatu ukuran

keberhasilan suatu pulpotomi. Meskipun byk pulpa menjadi normal kembali

setelah suatu prosedur pulpotomi, beberapa mengalami inflamasi kronis dan

akhirnya menjadi nekrotik.

2. Pulpotomi formokresol

- cara kerja

- Indikasi

a. Gigi sulung

b. Perubahan inflammatory yg terbatas pada pulpa mahkota atau pembukaan

mekanis pd waktu prosedur operatif

- Kontraindikasi

a. Sensitive thd panas dan dingin

b. Sensitive thd perkusi dan palpasi

c. Mempunyai kamar pulpa atau saluran akar yg menyempit

- Prognosis

Pada gigi sulung dilakukan u/ mempertahankan integritas lengkung gigi,

sampai tumbuhnya gigi pengganti permanen.

Page 4: 42488694-BLOK-16-LBM-2 (1)

B. Berdasarkan cara tindakan

1. Pulpotomi pd gigi vital

Tindakan pengambilan jaringan pulpa bagian koronal yg mengalami inflamasi dg

melakukan anestesi kemudian dilakukan pemberian medikamen diatas pulpa yg

diamputasi agar pulpa bagian radikular tetap vital.

o cara kerja, bahan

o Indikasi

a. Terbuka pulpa karena prosedur pulp caping indirek ataupun factor mekanis

selama prevarasi kavitas yg kurang hati-hati

b. Gigi masih didukung > 2/3 panjang akar

c. Pendarah yg terkendali di atas pulpa yg di amputasi

d. Penderita kelainan darah e.g hemophilia yg memerlukan indikasi

pencabutan

o Kontraindikasi

a. Pulpa non vital dan adanya supurasi atau tanda2 lain dari nekrose

b. Dijumpai keluhan rasa sakit yg spontan maupun yg terus menerus

c. Terdapat resorpsi eksterna interna

d. Terdapat kehilangan tulang pada daerah periapeks ataupun interradiuler

e. Terbentuk fistel

f. Peka thd perkusi

g. Terhadap kalsifikasi pulpa

h.

o Prognosis

2. Non vital = pengambilan pulpa pd kamar pulpa yg sebelumnya telah di devitalisasi.

Me non vitalkan pulpa dg arsenik

cara kerja, bahan

kunjungan pertama :

- Isolasi dg rubber dam,ekskavasi karies yg dalam, buang pulpa di abgian korona

dg ekskavator besar/ bur bundar, letakan parafrmaldehid pd bag terdlm kavitas

Kunjungan kedua :

Page 5: 42488694-BLOK-16-LBM-2 (1)

- Isolasi dg rubber dam, buang tambalan sementara masih vital/tdk, jaringan

pulpa dikamar pulpa dibuang dan bibersihan, aplikasikan sub basse semen zinc

oksid eugenol +formokresol

Indikasi

- Gigi sulung dg pulpa vital yg terbuka krn karies

- Pendarahan berat

- Gigi dg saluran akr yg bengkok/sukar utk dilakukan pulpektomi

- Bila perawata vital sukar dilakukan, ex : kesukaran utk penyuntikan/anestesi

lokal

Kontraindikasi

-

Prognosis

-

C. Pulpotomi parsial (kuretase pulpa)

Menghilangkan lapisan luar dari jaringan yg rusak dan yg terkena hiperemi pulpa.

- cara kerja, bahan

a. pemberian anesthesia

b. isolasi dengan rubber dam

c. menghilangkan sisa karies dentin

d.

- Indikasi

a. Gigi tidak memiliki rasa sakit spontan

b. Gigi yg nyeri akut ringan yg dapat disembuhkan dg pemberian analgesic

c. Gigi tidak nyaman saat diperkusi, tidak ada pembengkakan pada vestibular,

tidak ada mobilitas

d. Pulpa terbuka pada saat penghilangan karies atau karena trauma

e. Tampak jaringan vital

f. Perdarah dari eksisi pulpa terhenti stelah diberi saline irrigation selama 2 menit

- Kontraindikasi

- Prognosis

D. Pulpotomi servikal (complete pulpotomy)

Menghilangkan jaringan pulpa pada koronal,

Page 6: 42488694-BLOK-16-LBM-2 (1)

- cara kerja, bahan

- Indikasi

- Kontraindikasi

- Prognosis

8. faktor yg mempengaruhi kegagalan dan perawatan selanjutnya :

- resorpsi internal :

merupakan proses destruktif yg umumnya disebabkan o/ aktivitas osteoklas. Pulpa yg

terbuka krn karies akn tjd proses inflamasi dg derajat tnt. Inflamasi dpt trbatas pd

daerah pulpa yg terbuka atau dpt menyebar ke seluruh pulpa bag mahkota. Sel-sel

inflamasi tertarik ke tempat diletakkannya bahan pelindung yg mengiritasikan, dan

menarik sel osteoklas serta memicu terjadinya resorpsi internal. Karena akar gigi sulung

mengalami resorpsi fisiologis, vaskularisasi di saerah apical meningkat, dan tdp aktivitas

osteoklas di daerah ini. Hal ini merupakan factor predisposisi tjdnya resorpsi internal pd

gig, bila bahan iritan spt bahan pelindung pulpa diletakkan pd pulpa.

- Abses alveolar

Gigi tdk memberikan gejala atau keluhan, dan pasien tidak menyadari adanya infeksi yg

timbul pd tulang di sktr apeks atau di daerah bifurkasi akar. Fistula terbuka, yg

menunujukan infeksi kronis mungkin tjd disini. Gigi sulung dg abses alveolar harus

dicabut.

- Eksfoliasi dini atau persistensi gigi sulung

Menurut starkey, fenomena eksfoliasi fisiologis yg terlambat ini disebabkan karena

banyaknya semen yg tdp di dalam ruang pulpa. Walaupun semen dpt di resorpsi,

resorpsi berjalan lambat, dan bila tjd dalam jumlah yg besar. Dan akhirnya gigi sulung

dicabut.

9. Keuntungan perawatan pulpotomi vital

- Dapat di selesaikan dalam waktu singkat hanya 1 -2 kali kunjungan

- Pengambilan pulpa hanya di bagian korona

- Iritasi instrument atau obat-obatan thd jaringan periapeks dapat dihindarkan