Upload
henny-eka-putri
View
100
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
MAKALAH SEMINAR ORTODONTI
PRINSIP-PRINSIP ALAT FUNGSIONAL
Sumber : Dentofacial Orthopedics with Functional Appliances
Pengarang : T. M. Graber, dkk.
Halaman : 78-82
Pembimbing : Rukita, drg., Sp.Ort.
Shinta Wijaya, drg.
Seminaris : Nidhal Syarifa (1601.1209.0099)
Asrie Putri Rizkya (1601.1209.0100)
Hari/Tanggal : Jumat, 8 Oktober 2010
Waktu : 07.30 WIB
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG
2010
PRINSIP-PRINSIP ALAT FUNGSIONAL
Oleh: T. M. Graber, dkk.
Halaman 78-82
Kombinasi pelindung vestibular dan tongue crib
Suatu tongue crib atau pelindung mulut dapat dilekatkan pada pelindung
vestibular dengan bebeapa cara.
Crib yang terbuat dari kawat maupun akrilik dapat ditempatkan pada suatu
area gigitan terbuka (Gambar 3-17) dan dilekatkan pada pelindung vestibular dengan
menggunakan suatu kawat yang meluas di sekitar gigi molar terakhir; atau kawat
tersebut dapat melintas melalui ruang interoklusal regio kaninus dan premolar. Crib
ini tidak boleh menyentuh gigi sekalipun dalam posisi oklusi.
Crib juga dapat dilekatkan pada pelindung vestibular pada kondisi dimana
pasien mendorong lidah secara terus menerus selama pemakaian pelindung vestibular
(Gambar 3-18). Alat ini digunakan saat malam hari dan untuk 1-2 jam dalam satu
hari. Jika digunakan tongue crib, pelindung vestibular dapat dibiarkan terbuka pada
regio anterior karena pergerakan lidah dikontrol oleh bagian oral dari alat tersebut.
Keuntungan dari dilekatkannya tongue crib pada pelindung vestibular adalah bahwa
alat ini dapat dipakai sepanjang hari; memperpanjang durasi penggunaannya dan
potensi keefektifannya.
Pelindung vestibular dengan lubang napas
Dengan adanya tiga lubang kecil pada daerah interinsisal bagian anterior
pelindung vestibular, terjadi peningkatan penggunaan alat pada pasien dengan
kesulitan bernapas melalui hidung (Gambar 3-19). Pasien dengan kebiasaan bernapas
1
melalui mulut dapat membiasakan diri dengan lebih baik bila menggunakan pelindung
vestibular yang dimodifikasi seperti ini, walau penyesuaian diri yang terjadi mungkin
hanya secara psikologis. Hal ini dikarenakan pelindung vestibular tidak menghentikan
pernapasan melelui mulut. Lubang-lubang kecil ini dapat dikurangi secara perlahan
setelah pasien terbiasa menggunakan pelindung vestibular, yang akan menstimulasi
pernapasan melalui hidung. Syarat dasar untuk mengontrol pernapasan melalui hidung
ini adalah pengeliminasian struktur yang dapat menghalangi pernapasan melalui
hidung yang normal—seperti pembesaran tonsil dan adenoid, turbin, dan lain-lain.
Hal ini memerlukan kerja sama dengan tim THT. Pembuangan jaringan epifaringeal
yang berlebih saja tidak menjamin terbentuknya pernapasan melalui hidung. Banyak
anak berlanjut bernapas dengan mulut melalui kebiasaan yang dibuat-buat. Pada
beberapa kasus, proliferasi adenoid akan terjadi lagi. Jadi, pelindung oral dapat
membantu perubahan kebiasaan bernapas melalui mulut menjadi bernapas melalui
hidung pada saat-saat tertentu sebagai pencegahan kebutuhan perawatan lain di masa
yang akan datang, misalnya operasi. Latihan mengatupkan bibir yang dibantu dengan
penggunaan pelindung oral, kembali, menjadi sangat penting.
INDIKASI TERAPI PELINDUNG ORAL
Alat pelindung oral ini digunakan hanya pada periode gigi sulung dan geligi
campuran.
Indikasi untuk periode gigi sulung
Tipe alat pelindung diindikasikan untuk mencegah dan mengeliminasi seluruh
fungsi otot perioral yang abnormal pada maloklusi dapatan yang terjadi sebagai akibat
dari kebiasaan yang abnormal pula, seperti bernapas melalui mulut, terhalangnya jalan
napas melalui hidung, dan lain-lain. Gigitan terbuka, sempitnya lengkung rahang atas,
2
atau permasalahan overjet, merupakan konsekuensi yang terjadi apabila kebiasaan-
kebiasaan abnormal tersebut berlangsung berkepanjangan. Tidak ada keuntungan
yang bisa kita peroleh dari membiarkan kasus seperti ini terus berlangsung. Gigitan
terbuka yang terjadi pada anak dengan kebiasaan menghisap jari dan pola penelanan
visceral yang menetap, fungsi lidah dapat diperbaiki dengan menggunakan pelindung
vestibular. Koreksi maloklusi biasanya dapat terjadi dengan sendirinya, sebagaimana
terlihat pada gambar 3-20. Pada gambar tersebut, anak perempuan berusia 4 tahun
dengan kebiasaan menghisap jari di terapi dengan penggunaan pelindung vestibular.
Kebiasaan menghisap jari berhenti sejak pasien menggunakan pelindung vestibular di
malam hari dan selama 2-3 jam dalam satu harinya. Perbaikan gigitan terbuka pada
pasien ini tercapai dalam waktu 3 bulan.
Seringkali, karena posisi lidah terlalu ke bawah dan tidak ada mekanisme
tekanan otot buksinator pada segmen bukal rahang atas, kebiasaan menghisap yang
abnormal pada seorang anak tidak hanya menghasilkan gigitan terbuka pada anak
tersebut, tapi juga menghasilkan overjet yang terlampau besar dan penyempitan
bilateral lengkung rahang atas. Deformasi tiga dimensi ini menyebabkan disorientasi
stimulus proprioseptif dan eksteroseptif yang berasal dari hubungan oklusal yang
normal. Anak tersebut akan terus berusaha mencari posisi gigi-geligi ternyaman untuk
mengunyah. Dan dengan lengkung rahang atas yang sempit, yang terjadi biasanya
adalah pergeseran ke salah satu sisi seiring dengan berayunnya rahang bawah searah
anterolateral, dengan kondilus bergerak ke depan pada sisi yang tidak crossbite. Pada
awalnya, gigitan bersilang terjadi hanya pada satu sisi, hingga salah satunya menjadi
berlebihan. Penyimpangan fungsi seperti ini biasanya dapat terlihat dengan adanya
pola permukaan oklusal yang rata pada gigi-gigi sulung, terutama kaninus. Pada kasus
gigitan akomodatif yang parah, langkah pertama perawatannya adalah penggunaan
3
plat ekspansi. Setelah koreksi gigitan bersilang tercapai, gigitan terbuka dan disfungsi
yang masih ada dapat diterapi dengan menggunakan pelindung vestibular.
Contoh alat pelindung lain yang juga digunakan pada periode gigi sulung
adalah ketika pelindung vestibular digunakan sebagai alat pre-treatment. Dalam kasus
seperti ini, rencana perawatannya adalah digunakannya aktivator atau plat aktif pada
akhir perawatan. Pada tahap awal, saat pasien masih muda, dilakukan perawatan
dengan alat sederhana, dan biasanya tahap ini memiliki sejumlah manfaat dalam
mengurangi tingkat keparahan maloklusi dengan cara melindungi gigi-gigi yang
sedang dalam tahapan perkembangan, dari fungsi otot perioral yang abnormal.
Pada kasus hiperkinetik atau masalah kebiasaan yang berpotensi menyebabkan
maloklusi, anak yang menghisap jari secara terus menerus atau disertai kebiasaan
mendorong lidah, penggunaan pelindung vestibular memiliki kemungkinan besar
untuk berhasil mengoreksi maloklusi yang terjadi, dan meminimalisasi trauma
fisiologis pada anak tersebut. Sebagai contoh kasus, seorang anak laki-laki berusia 3
tahun dengan maloklusi gigitan terbuka yang parah dan penyempitan bilateral
lengkung rahang atas (Gambar 3-21). Kakak perempuan anak tersebut juga
mengalami maloklusi gigitan terbuka dengan pola pertumbuhan vertikal yang
membutuhkan perawatan meluas di usia selanjutnya. Karena pada pasien terdapat
tanda-tanda kebiasaan menghisap jari yang intensif, dan selain gigitan terbuka,
terdapat pula gigitan bersilang, dan karena riwayat keluarga pasien ini tidak
menguntungkan, maka perawatan dilakukan sejak usia dini yakni 3 tahun. Sejumlah
kecemasan yang tidak biasa pada pasien ini, mengharuskan tujuan perawatan
sebaliknya dan disfungsi neuromuskular dikoreksi terlebih dahulu. Pasien berhenti
menghisap jari dengan sendirinya. Gigitan terbuka dan bentuk lengkung rahang yang
sempit dapat sembuh dalam waktu 5 bulan, namun gigitan bersilang akan tetap ada.
4
Setelah koreksi gigitan terbuka dan bentuk lengkung rahang tercapai, perawatan
dengan menggunakan ekspansi dapat dilakukan.
Indikasi terakhir penggunaan pelindung vestibular pada periode gigi sulung
adalah pada pasien dengan masalah pernapasan hidung. Penggunaan pelindung
vestibular yang dimodifikasi dengan lubang napas dapat membantu membangun
kembali pernapasan hidung.
Indikasi untuk periode geligi campuran
Berbeda dengan periode gigi sulung, penggunaan pelindung oral untuk periode
geligi campuran lebih terbatas. Biasanya diperlukan kombinasi tipe pelindung oral
dengan metode perawatan lainnya. Hanya beberapa macam maloklusi yang
memungkinkan penggunaan alat pelindung sebagai satu-satunya bentuk perawatan.
Maloklusi yang dimaksud adalah maloklusi dapatan yang dihasilkan dari faktor
lingkungan lokal dimana gejalanya muncul akibat fungsi otot perioral yang abnormal.
Perawatan kasus ini bertujuan untuk mengeliminasi pola kebiasaan deformasi otot,
sehingga perkembangan dan erupsi gigi geligi dapat berlangsung dengan normal.
Dengan demikian terapi pelindung oral merupakan terapi yang bersifat kausal dan
fisiologis, dan perbaikan maloklusi terjadi sebagai penyesuaian diri secara otonom.
Bukan merupakan hal yang sulit untuk menggunakan terapi pelindung oral
pada kelompok usia ini; bagaimanapun juga, keberhasilannya tergantung pada
penentuan diagnosa banding yang tepat. Kriteria penilaian fungsi dan skeletal yang
benar harus digunakan. Posisi istirahat mandibula tidak dipengaruhi oleh perawatan
itu, namun pada kasus-kasus baru maloklusi dapatan, penggunaan pelindung oral
tidak untuk tujuan terapeutik. Alat ini diindikasikan dalam kasus retrusi fungsi,
dimana ada posisi istirahat anterior postural dengan penutupan rahang bawah ke atas
5
dan ke belakang sampai oklusi, dengan bimbingan paksa oleh gigi. Biasanya pada
kasus seperti ini tedapat juga overbite yang besar.
Contoh dari jenis kasus yang bisa menerima perawatan menggunakan
pelindung oral dengan sukses adalah seorang gadis 9 tahun dengan gigitan terbuka,
postur dan kebiasaan menghisap lidah, dan bernapas melalui mulut (gambar 3-22).
Arah pertumbuhan rata-rata, tidak nyata vertikal atau horizontal. Fungsi abnormal
dieliminasi setelah 1 tahun terapi pelindung vestibular. Selain itu, gigitan tertutup,
peradangan jaringan gingiva dapat diperbaiki, dan kebiasaan bernapas melalui mulut
sangat berkurang. Posisi gigi geligi dikendalikan sampai erupsi gigi permanen, dan
hasilnya adalah stabil tanpa alat retensi.
Ketidaksesuaian skeletal tidak dapat diubah dengan hanya menggunakan alat
pelindung oral saja. Jika pola morfogenetik dan arah pertumbuhan tidak normal,
perubahan terapeutik dari kondisi lingkungan lokal tidak dapat mencegah ekspresi
pola endogen displastik. Terapi pelindung oral mungkin kontraindikasi dalam kasus-
kasus seperti itu, atau hanya dapat digunakan dalam bentuk penggabungan dengan
metode lain. Memang, terapi pelindung oral dalam periode geligi campuran sering
digunakan bersama dengan bentuk perawatan lain, bahkan ketika koreksi tidak dapat
dicapai oleh terapi pelindung oral saja. Pengeliminasian tekanan lingkungan yang
abnormal merupakan tujuan perawatan yang tepat dalam mayoritas kasus geligi
campuran. Dengan demikian, pelindung oral dapat digunakan dalam kasus pre-
treatment, selama perawatan dengan peralatan lain, atau sebagai tambahan retensi
setelah perawatan.
Indikasi terapi pelindung oral sebagai pretreatment. Seperti dalam periode
gigi sulung, alat pelindung oral dalam periode geligi campuran dapat digunakan untuk
menghilangkan pengaruh fungsi otot perioral yang abnormal sebelum perawatan lain
6
dimulai. Perbaikan yang cepat biasanya dapat dilihat pada tahap awal perawatan;
tetapi seiring dengan kemajuan perawatan dan perbaikan menjadi minimal walau
dilakukan penghapusan fungsi otot perioral yang abnormal, dasar etiologi dari
maloklusi adalah karena faktor-faktor selain lingkungan lain yang memerlukan
pendekatan yang berbeda untuk perawatannya. Salah satu contoh adalah ilustrasi
berikut ini:
Dilakukan perawatan pada seorang anak laki-laki 8 tahun (gambar 3-23)
dengan gigitan terbuka anterior dan bentuk serta fungsi lidah yang abnormal. Pola
pertumbuhan anak tersebut adalah horizontal. Seperti sering terjadi, hubungan gigi
rahang atas dan bawahnya biprotrusif. Mandibulanya ortognatik tapi maksila
prognatik, dengan basis panjang dan inklinasi ke atas dan ke depan sedikit. Dilakukan
terapi pelindung oral, dan terjadi perbaikan gigitan terbuka dan inklinasi aksial dari
gigi-gigi insisif, meskipun penegakan gigi insisif rahang bawah tidak cukup.
Mandibula tumbuh sebanyak 3,5 mm dan sudut SNB meningkat. Retroinklinasi basis
maksila yang mengurangi tampilan profil prognatik dapat terlihat, namun tidak terjadi
pengurangan sudut ANB yang nyata. (Gambar 3-24). Bagaimanapun juga, tidak ada
perbaikan lebih lanjut yang dapat dicapai dengan menggunakan perawatan tipe
inhibitor. Indikasi perawatan untuk menegakkan gigi insisif rahang bawah adalah
dengan penggunaan alat cekat.
Seperti dalam peiode gigi sulung, kebiasaan bernapas melalui mulut pada
periode geligi campuran dapat dirawat dengan menggunakan pelindung vestibular
yang dimodifikasi dengan lubang napas. Sebelum alat pelindung diletakkan,
bagaimanapun juga, postur lidah harus diperiksa. Jika lidah diretraksi tampak
gambaran dorsum yang berbukit namun permukaannya datar (seperti terlihat pada
maloklusi kelas II), alat pelindung dapat digunakan; namun apabila postur anterior
7
lidah datar, penggunaan alat pelindung merupakan kontraindikasi karena tendensi
kelas III. Alat pelindung bahkan dapat memperparah postur anterior lidah.
8