37
Zat Warna Alami (part 1) 1

4 zat warna

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bioteknologi

Citation preview

Slide 1

Zat Warna Alami(part 1)SUMBER ALAM TERBARUKAN11Zat warna alami dapat digunakan untuk :Makanan (bahan pangan)TekstilBahan bangunanKayuKertasKosmetikaObat-obatan, dll

Zat Warna Alami (Natural Dyes)22Beberapa contoh zat pewarna alami yang biasa digunakan untuk mewarnai makanan adalah :KarotenBiksinKaramelKlorofilAntosianinKurkumin

Zat Pewarna Alami untuk Makanan33Karoten adalah zat warna yang menghasilkan warna jingga sampai merahBiasanya digunakan untuk mewarnai produk-produk minyak dan lemak seperti minyak goreng dan margarinKaroten dapat diperoleh dari wortel, papaya, dsbKaroten 44Biksin adalah zat warna yang memberikan warna kuning cerah seperti mentegaBiksin diperoleh dari biji pohon Bixa orellana yang terdapat di daerah tropisZat warna ini sering digunakan untuk mewarnai mentega, margarin, minyak jagung, dllBiksin 55Berwarna cokelat gelap dan merupakan hasil dari hidrolisis (pemecahan) karbohidrat, gula pasir, laktosa dan sirup maltKaramel terdiri dari 3 jenis, yaitu karamel tahan asam yang sering digunakan untuk minuman berkarbonat, karamel cair untuk roti dan biskuit, serta karamel keringGula kelapa juga bisa dijadikan zat warna alami karena selain memberikan cita rasa manis, juga dapat memberikan warna cokelat pada bahan makananKaramel 66Klorofil menghasilkan warna hijau, diperoleh dari daun dan saat ini banyak digunakan pada produk makanan dan kesehatanPigmen klorofil banyak terdapat pada dedaunan (misalnya daun suji, pandan, katuk, dsb)Daun-daun tersebut selain memberikan warna yang cantik juga memberikan harum yang khasKlorofil 77Antosianin adalah zat warna yang dikandung oleh bunga dan buah-buahanZat ini yang menyebabkan warna merah, oranye, ungu, dan biru pada mawar, pacar air, bunga sepatu, kana, krisan, apel, chery, anggur,dllPenggunaan zat warna alami, misalnya pigmen antosianin masih terbatas pada beberapa produk makanan, seperti produk minuman (sari buah, juice, dan susu)Antosianin 88Kurkumin berasal dari kunyit sebagai salah satu bumbu dapur sekaligus pemberi warna kuning pada makananKurkumin 99Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkan zat warna alami, cara-cara yang dapat dilakukan tergantung bentuk dari zat warna tersebut. Ada beberapa bentuk, yaitu :Zat warna cair/biasaPigmen cair pekatPigmen bubukPembuatan Bahan Warna Alami1010Metode yang digunakan untuk mengambil zat warna cair ini sangat sederhana, yaitu dengan cara :Bahan-bahan yang dapat digunakan sebagai pewarna alami ditumbuk, dapat pula menggunakan blender atau penumbuk biasa dengan sedikit ditambah air, lalu diperas dan saring dengan alat penyaring. Agar warnanya cerah dapat ditambahkan sedikit air kapur atau air jeruk nipis. Setelah diperoleh air perasan pewarna, lalu disimpan di dalam lemari es atau freezer jika menginginkan disimpan lebih lama.

Zat warna cair1111Untuk pemekatan dibutuhkan alat-alat yang lebih baik yaitu pelarut petroleum eter(PE), kertas saring, penyaring vakum, evaporator vakum (untuk menguapkan pelarut), lemari esEkstrak yang diperoleh dari ekstraksi cara sederhana disaring dengan penyaring vakum guna mempercepat pemisahan antara pigmen dan ampas bahan. Penyaringan tersebut dengan kertas saring.Tambahkan petroleum eter 2 %, guna memisahkan pigmen antosianin dengan bahan pencampurnya (non antosianin)Ambil warna yang ada pada petroleum eter kemudian diuapkan dengan alat evaporator vakum dengan suhu 40 - 50 oC. Dihasilkan pigmen pekat yang lebih murni.

Pigmen Cair Pekat1212Proses pembuatan pigmen bubuk adalah sebagai berikut :Pembuatan pigmen bubuk dilakukan dengan menambahkan bahan pengisi (filler) seperti pati, dekstrin atau gum arab dan digunakan alat spary drier. Pewarna yang diekstrak dengan petroleum eter dicampur dengan dekstrin (10 - 30%) kemudian dimasukkan dalam spray drier dengan suhu inlet 100 110oC dan suhu outlet 50 -60oC. Mesin dinyalakan dengan pompa vakum guna mengurangi kerusakan pigmen oleh oksigen. Bubuk pigmen yang dihasilkan kemduian dikemas dengan plastic gelap (aluminium foil) dan disimpan pada tempat yang tidak lembabPigmen Bubuk1313Zat Warna Alami(part 2)SUMBER ALAM TERBARUKAN1414Zat pewarna nabati adalah zat atau butir-butir warna yang berasal dari bagian tanamanZat pewarna nabati banyak jenisnya dan pemanfaatannya tidak selalu samaZat yang berguna untuk pewarnaan suatu bahan, antara lain :MordanPenyamakBahan catZat Pewarna Nabati1515Mordan, yaitu zat kimia yang digunakan dalam pewarnaan bahan tertentuZat tersebut mengikat warna agar tidak terlarutMordan kebanyakan berupa garam atau oksida anorganikMordan bergabung dengan zat warna membentuk suatu kompleks warna antara lain yang dipergunakan pada pewarnaan tekstilMordan1616Beberapa tananman penghasil zat mordan antara lain :Menteng (Baccaurea javanica, Euphorbiaceae)Rambai (Baccaurea motleyana, Euphorbiaceae)Kapundung (Baccaurea racemosa, Euphorbiaceae)Sejenis manggis (Garcunia atroviridis)Senduduk (Melastoma malabathricum)Mordan1717Penyamak, yaitu zat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi dan menutup jaringan kulit hewan yang disamakBeberapa tanaman penghasil zat yang berguna untuk menyamak antara lain : Fagan acasia (Acacia farnesiana), pohon saga (Andenenthera pavonina), pinang (Areca catechu), nyamplung (Callophyllum inophyllum), cemara gunung (Casuarina equisetifolia), sawo (Manilkara zapota), asam kranji (Pithecellobium dulce), delima (Punica granatum), dllPenyamak 1818Bahan cat, pewarna kain, pewarna barang-barang kerajinan anyaman dan pewarna kayu dapat memakai bahan-bahan antara lain :Jambu mete (Anarcadium occidentale), pinang (Areca catechu), nangka (Artocarpus heterophyllus), cempedak (Artocarpus integer), kelapa (Cocos nuciferia), manggis (Garcinia mangostana), jambu biji (Psidum guajava), angsana (Pterocarous indicus), jati (Tectona grandis), dll Bahan Cat1919Ditinjau Dari sumber diperolehnya zat warna tekstil dibedakan menjadi 2 yaitu:zat pewarna alam, diperoleh dari alam yaitu bersal dari hewan (lac dyes) ataupun tumbuhan dapat berasal dari akar, batang, daun, buah, kulit dan bungaZat pewarna sintetis adalah zat warna buatan (zat warna kimia)Zat Warna untuk Tekstil2020Zat warna sintetik untuk tekstil mempunyai keunggulan sebagai berikut :Teknik pembuatan dan pemakaian sederhana dan mudahWarna standarPilihan warna beragamPraktis

Zat Warna Sintetik2121Tetapi zat warna sintetik juga mempunyai kelemahan, yaitu :Menyebabkan problem lingkungan/ polusiResiko dalam operasiResiko bagi kesehatan manusia, alergi dll

Maka sebagai alternatif yang lebih aman digunakan pewarna alamiZat Warna Sintetik2222Zat warna alami untuk tekstil digunakan karena mempunyai keunggulan sebagai berikut :Ekologi produksi (ramah lingkungan)Mengurangi resiko operasi dan resiko terhadap kesehatan manusiaMudah diperoleh bagi perajinArtistik

Zat Warna Alami untuk Tekstil2323Tetapi zat warna alami untuk teksti juga ada kelemahannya, yaitu :Kurang praktisKesulitan jika akan dilakukan reproduksi warna Soliditas warna kadang kurang Keterbatasan jenis warna Keterbatasan penggunaan hanya berbagai jenis mordan

Zat Warna Alami untuk Tekstil2424Pewarna nabati yang digunakan untuk mewarnai tekstil dapat dikelompokkan menjadi 4 tipe menurut sifatnya :Pewarna langsung dari ikatan hydrogen dengan kelompok hidroksil dari serat; pewarna ini mudah luntur contohnya (kurkumin)Pewarna asam dan basa yang masing-masing berkombinasi dengan kelompok asambasa wol dan sutra; sedangkan katun tidak dapat kekal warnanya jika diwarnai; contohnya adalah pigmen-pigmen flavonoid

Zat Warna Alami untuk Tekstil2525Pewarna lemak yang ditimbulkan kembali pada serat melalui proses redoks, pewarna ini seringkali memperlihatkan kekekalan yang istimewa terhadap cahaya dan pencucian (contohnya tarum)Pewarna mordan yang dapat mewarnai tekstil yang telah diberi mordan berupa senyawa etal polivalen; pewarna ini dapat sangat kekal contohnya alizarin dan morindin

Zat Warna Alami untuk Tekstil2626Bahan Tekstil Sutera, dan KapasEksplorasi Sumber Zat Warna Alam Tanaman (daun akar, buah , bunga dll)

Proses EkstraksiMordantingPencelupan( Kain dan Larutan zat warna alam)

Larutan Zat Warna ALamFiksasi(Larutan Tunjung, Tawas, Kapur Tohor)

Kain Berwarna

PROSES EKSPLORASI ZAT WARNA ALAM

2727Bahan BakuPembuatan DisainPengikatanPencelupanPencucianPelepasan IkatanProduk JadiPencucian PengeringanDimordantingFiksasiPembuatanLarutan Fixer Bagian Tanaman Penghasil Zat Warna Alam dari Tanaman di lingkungan Sekitar (Daun, bunga, batang, akar dll)Ekstraksi

PEMBUATAN IKAT CELUP DENGAN ZAT WARNA ALAM

2828TEKNIK EKSPLORASI ZAT PEWARNA ALAM DARI TANAMAN DI SEKITAR Proses pembuatan larutan zat warna alam adalah proses untuk mengambil pigmen pigmen penimbul warna yang berada di dalam tumbuhan baik terdapat pada daun, batang, buah, bunga, biji, akar danatau bagian lainnya. Proses pengambilan pigmen zat warna alam disebut Proses Ekstraksi.

2929

PROSES EKSTRAKSI ZAT WARNA ALAM ALAT: panci perebus, kompor/tungku, takaran volume air, timbanganBAHAN: bagian tanaman yang hendak diekstrak (dipotong kecil-kecil)PERBANDINGAN BAHAN EKSTRAK DAN AIR 1 : 10Contoh 500 gram bahan ekstrak: 5 liter airCara kerjaMasukkan bahan yang hendak diekstrak ke dalam panci dan tambahkan air sesuai kebutuhan303031

Rebus bahan hingga volume air menjadi setengahnya (2,5liter). Jika menghendaki larutan zat warna jadi lebih kental volume sisa perebusan bisa diperkecil misalnya menjadi sepertiganya. Sebagai indikasi bahwa pigmen warna yang ada dalam tumbuhan telah keluar ditunjukkan dengan air setelah perebusan menjadi berwarna. Jika larutan tetap bening berarti tanaman tersebut hampir dipastikan tidak mengandung pigmen warna. Saring dengan kasa penyaring larutan hasil proses ekstraksi tersebut untuk memisahkan dengan sisa bahan yang diesktrak (residu). Larutan ekstrak hasil penyaringan ini disebut larutan zat warna alam. Setelah dingin larutan siap digunakan.PROSES EKSTRAKSI ZAT WARNA ALAM (lanjutan) 31 PROSES MORDANTING MORDANTING KAIN (Vlot 1:20)Potong kain sesuai ukuran yang dikehendakiRendam bahan tekstil yang akan diwarnai dalam larutan 2gr/liter sabun netral (sabun sunlight batangan) atau TRO (Turkey Red Oil). Artinya setiap 1 liter air yang digunakan ditambahkan 2 gram sabun netral atau TRO. Perendaman dilakukan selama 2 jam. Setelah itu bahan dicuci dan dianginkan. Untuk bahan kain kapas : Buat larutan yang mengandung 20 gram tawas dan 5 gram soda abu (Na2CO3) dalam setiap 1 liter air yang digunakan. Aduk hingga larut. Rebus larutan hingga mendidih kemudian masukkan bahan kapas dan direbus selama 1jam. Setelah itu matikan api dan kain kapas dibiarkan terendam dalam larutan selama semalam. Setelah direndam semalaman dalam larutan tersebut, kain diangkat dan dibilas (jangan diperas) lalu dikeringkan dan disetrika.

323233 PROSES MORDANTING (lanjutan) Untuk bahan sutera: Buat larutan yang mengandung 20 gram tawas dalam setiap 1 liter air yang digunakan, aduk hingga larut. Panaskan larutan hingga 40 - 60C kemudian masukkan bahan sutera dan proses selama 1 jam dengan suhu larutan dijaga konstan (40 - 50C ). Setelah itu hentikan pemanasan dan kain dibiarkan terendam dalam larutan selama semalam. Setelah direndam semalaman dalam larutan tersebut, kain diangkat dan dibilas (jangan diperas) lalu dikeringkan dan disetrika. 33 PEMBUATAN MOTIF DENGAN TEKNIK IKATKain yang telah dimordanting kemudian dilakukan pengikatan dengan langkah sebagai berikut:Siapkan tali pengikat sebagai perintang warna (rafia, tali plastik/karet, benang nilon dll)Jumputlah kain dan ikat bagian tengahnya dengan rapat dan kencang

agar lebih rapi di ujung ikatan seringkali dimasukkan kelereng sebelum diikat.3. Setelah diikat kain siap dicelup pada larutan zat warna alam4. Setelah dicelup lepaskan ikatannya dan bekas tali akan tidak terwarnai dan membentuk motif.

3434

sebelum melakukan pencelupan kita perlu menyiapkan larutan fixer terlebih dengan dengan cara : Larutan fixer tunjung : Larutkan 50 gram tunjung dalam tiap liter air yang digunakan. Biarkan mengendap dan ambil larutan beningnya.Larutan fixer Tawas : Larutkan 50 gram tawas dalam tiap liter air yang digunakan. Biarkan mengendap dan ambil larutan beningnya.Larutan fixer Kapur tohor : Larutkan 50 gram kapur tohor dalam tiap liter air yang digunakan. Biarkan mengendap dan ambil larutan beningnya.PEMBUATAN LARUTAN FIKSASIProses Fiksasi (Fixer) Yaitu Proses Penguncian Warna Setelah Bahan Dicelup Dengan Zat Warna Alam Agar Membangkitkan Warna Dan Kain Memiliki Ketahanan Luntur Warna Yang Baik

3535Pencelupan Dengan Zat Warna AlamSetelah bahan dimordanting, diikat dan larutan fixer siap maka proses pencelupan bahan tekstil dapat segera dicelup dengan jalan sebagai berikut:Siapkan larutan zat warna alam hasil proses ekstraksi dalam tempat pencelupan Masukkan bahan tekstil yang telah dimordanting dan diikat kedalam larutan zat warna alam dan diproses pencelupan selama 15 30 menit. Masukkan bahan kedalam larutan fixer bisa dipilih salah satu antara tunjung , tawas atau kapur tohor. Bahan diproses dalam larutan fixer selama 10-25 menit. Untuk mengetahui perbedaan warna yang dihasilkan oleh masing masing larutan fixer maka proses 3 lembar kain pada larutan zat warna alam setelah itu ambil 1 lembar difixer pada larutan tunjung, 1 lembar pada larutan tawas dan satunya lagi pada larutan kapur tohor. Tiriskan beberapa saat (semakin lama semakin baik) bisa di ulang-ulang pencelupannya jika dirasa perlu.

363637Bilas dan cuci bahan lalu keringkan. Bahan telah selesai diwarnai dengan larutan zat warna alam.lepaskan ikatan yang ada pada kain Amati warna yang dihasilkan dan perbedaan warna pada bahan tekstil setelah difixer dengan masing-masing larutan fixer. Pada umumnya hampir semua jenis zat warna alam mampu mewarnai bahan dari sutera dengan baik , namun tidak demikian dengan bahan dari kapas katun. (berdasar beberapa eksperimen yang telah dilakukan penulis). Lakukan pengujian-pengujian kualitas yang diperlukan (ketahanan luntur warna dan lainnya) Simpulkan potensi tanaman yang diproses (diekstrak) sebagai sumber zat pewarna alam untuk mewarnai bahan tekstil.Pencelupan Dengan Zat Warna Alam (lanjutan)37