4
Preparasi gigi tiruan jembatan Pembuatan gigi tiruan jembatan ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebagai  berikut. 1. Preparasi Prepar asi merup akan suatu tindakan peng erinda an atau penga sahan gigi untuk tujuan menyediakan tempat bagi bahan restorasi mahkota tiruan atau sebagian pegangan gigi tiruan jembatan. Tujuan preparasi: Menghilangkan daerah gerong Memberi tempat bagi bahan retainer atau mahkota Menyesuaikan sumbu mahkota Memungkinkan pembentukan retainer sesuai bentuk a natomi Membangun bentuk retensi Menghilangkan jaringan yang lapuk oleh karies jika ada a. Pers yaratan pre parasi  1. Kemirin gan d ind ing -din din g aks ial Preparasi dinding aksial yang saling sejajar terhadap poros gigi sulit unt uk menent uka n arah pemasan gan. Dis amp ing itu , semen jug a sul it keluar dari tepi retainer sehingga jembatan tidak bisa duduk sempurna  pada tempatnya. Untuk itu, dibuat kemiringan yang se dikit konus ke arah okl usa l. ra ige !1" #$% men gat aka n bah &a kemirin gan din din g aksi al optimal ber kisar 1'-1( derajat. )ement ara men urut Mart anto !1"$1%, men yat aka n bah&a kemirin gan mak simum din din g aksi al pre par asi #

4-Preparasi Gigi Tiruan Jembatan-kiki Ratih

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 4-Preparasi Gigi Tiruan Jembatan-kiki Ratih

 

Preparasi gigi tiruan jembatan

Pembuatan gigi tiruan jembatan ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu sebagai

 berikut.

1. Preparasi

Preparasi merupakan suatu tindakan pengerindaan atau pengasahan

gigi untuk tujuan menyediakan tempat bagi bahan restorasi mahkota tiruan

atau sebagian pegangan gigi tiruan jembatan.

Tujuan preparasi:

• Menghilangkan daerah gerong

• Memberi tempat bagi bahan retainer atau mahkota

• Menyesuaikan sumbu mahkota

• Memungkinkan pembentukan retainer sesuai bentuk anatomi

• Membangun bentuk retensi

• Menghilangkan jaringan yang lapuk oleh karies jika ada

a. Persyaratan preparasi 

1. Kemiringan dinding-dinding aksial

Preparasi dinding aksial yang saling sejajar terhadap poros gigi sulit

untuk menentukan arah pemasangan. Disamping itu, semen juga sulit

keluar dari tepi retainer sehingga jembatan tidak bisa duduk sempurna

 pada tempatnya. Untuk itu, dibuat kemiringan yang sedikit konus ke arah

oklusal. raige !1"#$% mengatakan bah&a kemiringan dinding aksial

optimal berkisar 1'-1( derajat. )ementara menurut Martanto !1"$1%,

menyatakan bah&a kemiringan maksimum dinding aksial preparasi #

Page 2: 4-Preparasi Gigi Tiruan Jembatan-kiki Ratih

 

derajat. )edangkan Prayitno *+ !1""1% memandang kemiiringan dinding

aksial preparasi (- derajat sebagai kemiringan yang paling ideal.

Kemiringan yang lebih keil sulit diperoleh karena dapat menyebabkan

daerah gerong yang tidak terlihat dan menyebabkan retainer tidak merapat

ke permukaan gigi. +etensi sangat berkurang jika derajat kemiringan

dinding aksial preparasi meningkat.

Kegagalan pembuatan jembatan akibat hilangnya retensi sering terjadi bila

kemiringan dinding aksial preparasi melebihi ' derajat. Preparasi gigi

yang terlalu konus mengakibatkan terlalu banyak jaringan gigi yang

dibuang sehingga dapat menyebabkan terganggunya /italitas pulpa seperti

hipersensiti0itas, pulpitis, dan bahkan nekrose pulpa. Kebanyakan literatur

mengatakan kemiringan dinding aksial preparasi berkisar (-# derajat,

namun kenyataaannya sulit dliapai karena 0aktor keterbatasan seara intra

oral.

. Ketebalan preparasi

2aringan gigi hendaklah diambil seperlunya karena dalam melakukan

 preparasi kita harus mengambil jaringan gigi seminimal mungkin.

Ketebalan preparasi berbeda sesuai dengan kebutuhan dan bahan yang

digunakan sebagai retainer maka ketebalan pengambilan jaringan gigi

 berkisar antara 1-1,( mm sedangkan jika menggunakan logam porselen

 pengambilan jaringan gigi berkisar antara 1,( 3 mm.

Pengambilan jaringan gigi yang terlaluy berlebihan dapat menyebakan

terganggu /italitas pulpa seperti hipersensiti/itas pulpa, pulpitis, dan

nekrosis pulpa. Pengamnbilan jaringan yang terlalu sedikit dapat

mengurangin retensi retainer sehingga menyebabkan perubahan bentuk

akibat daya kunyah.

. Kesejajaran preparasi

Preparsi harus membentuk arah pemasangan dan pelepasan yang sama

antara satu gigi penyangga dengan gigi penyangga lainnya. 4rah

 pemasangan harus dipilih yang paling sedikit mengorbankan jaringan

Page 3: 4-Preparasi Gigi Tiruan Jembatan-kiki Ratih

 

keras gigi, tetapi dapat menyebabkan jembatan duduk sempurna pada

tempatnya.

5. Preparasi mengikuti anatomi giigi

Preparasi ynag tidak mengikuti anatomi gigi dapat membahayakan

/italitas pulpa juga dapat mengurangi retensi retainer gigi tiruan jembatan

tersebut. Preparasi pada oklusal harus disesuaikan dengan mor0ologi

oklusal. 4pabila preparsai tidak mengukuti mor0ologi gigi maka pulpa

dapat terkena sehingga menimbulkan reaksi negati0 pada pulpa.

(. Pembulatan sudut-sudut preparasi

Preparasi yang dilakukan akan meniptakan sudut-sudut yang

merupakan pertemuan dua bidang preparasi. )udut-sudut ini harus

dibulatkan karena sudut yang tajam dapat menimbulkan tegangan atau

stress pada restorasi dan sulit dalam pemasangan jembatan.

b. Tahap-tahap preparasi gigi penyangga

1. Pembuatan galur 

Untuk gigi anterior, galur proksimal dapat dibuat dengan baik bila gigi

 bagian labiopalatal ukup tebal. 6alur berguna untuk menegah pergeseran ke

lingual atau labial dan berguna untuk mendapatkan ketebalan preparasi di

daerah tersebut. 6alur pada gigi anterior dapat dibuat dengan bur intan

 berbentuk silinder.

. Preparasi bagian proksimal

Tujuannya untuk membuat bidang mesial dan distal preparasi sesuai

dengan arah pasang jembatannya. )elain itu untuk mengurangi keembungan

 permukaan proksimal yang menghalangi pemasangan jembatan. Preparasi

 bagian proksimal dilakukan dengan menggunakan bur intan berbentuk

keruut. Pengurangan bagian proksimal membentuk konus dengan

kemiringan (-1''.

. Preparasi permukaan insisal atau oklusal

Pengurangan permukaan oklusal harus disesuaikan dengan bentuk

tonjolnya. Preparasi permukaan oklusal unruk memberi tempat logam bagian

Page 4: 4-Preparasi Gigi Tiruan Jembatan-kiki Ratih

 

oklusal pemautnya, yang menyatu dengan bagian oklusal pemaut. Dengan

demikian, gigi terlindungi dari karies, iritasi, serta 0raktur.

5. Preparasi permukaan bukal atau labial dan lingual

Pengurangan permukaan bukal menggunakan bur intan berbentuk

silinder. Preparasi permukaan bukal bertujuan untuk memperoleh ruangan

yang ukup untuk logam pemaut yang memberi kekuatan pada pemaut dan

supaya beban kunyah dapat disamaratakan.

(. Pembulatan sudut preparasi bidang aksial

. Pembentukan tepi ser/ikal.

7atas ser/ikal harus rapi dan jelas batasnya untuk memudahkan

 pembuatan pola malamnya nanti. 4da beberapa bentuk ser/ikal:

a. Tepi demarkasi ! feater edge%

 b. Tepi pisau !knife edge%

. Tepi lereng !be/el%

d. Tepi bahu liku !chamfer %

e. Tepi bahu ! shoulder %

Prajitno, *.+. 1""5.  Ilmu Geligi Tiruan Jembatan: Pengetahuan Dasar dan

 Rancangan Pembuatan. 2akarta : 86.