Upload
kaszief-kaslan
View
408
Download
10
Embed Size (px)
Citation preview
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP
111. DKK 3
Kelas X Semester 1Kelas X Semester 1
PENDAHULUAN
Tenaga Kerja (SDM)
Sebagai Faktor Produksi Penting
Faktor produksi lain :Mesin, bahan baku, tenaga listrik, peralatan produksi lain
Lanjutan
Interaksi yang tidak seimbang antara tenaga
kerja dengan faktor produksi lain dalam
suatu operasi perusahaan
Musibah dan mengakibatkan
penderitaan (KECELAKAAN)
Lanjutan
3.1 DESKRIPSI KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
Kesehatan dan keselamatan kerja dapat diartikan sebagai :
“Segala daya upaya atau pemikiran yang ditujukan untuk mencegah dan melindungi
tenaga kerja dari resiko kecelakaan dan penyakit akibat kerja demi menjamin keutuhan dan
kesempurnaan, baik jasmaniah maupun rohaniah setiap tenaga kerja pada khususnya dan manusia
pada umumnya”
Lanjutan
Pelaksanaan K3
Bebas kecelakaan
dan penyakit
akibat kerja
Tenaga Kerja
Meningkatkan efisiensi dan produktifitas
kerja
Bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman,sehat,bebas pencemaran
RUANG LINGKUP DAN TUJUAN K3
RUANG LINGKUP K3 Diatur dalam Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970
Mencakup keselamatan kerja dalam segala tempat kerja baik di darat, di dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara yang berada di dalam wilayah kekuasaan
hukum Republik Indonesia
Lanjutan1. Agar tenaga kerja
dan setiap orang lainnya yang berada di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat dan sehat
2. Agar sumber-sumber produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien
3. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatan apapun
3.2 PELAKSANAAAN PROSEDUR K3
Kewajiban Pengurus perusahaan / pengusaha
1. Melakukan pemeriksaan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik dari tenaga kerja yang akan diterimanya maupun yang akan dipindahkan sesuai dengan sifat pekerjaan yang diberikan
2. Menunjukkan dan menjelaskan kapada setiap tenaga kerja baru tentang :
a. Berbagai kondisi dan bahaya yang dapat timbul ditempat kerjab. Alat pengaman dan perlindungan yang diharuskan dalam tempat
kerjanyac. Alat perlindungan diri tenaga kerja yang bersangkutand. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaan3. Menyelenggarakan pembinaan,pelatihan dan demonstrasi bagi
semua tenaga kerja dalam pencegahan kecelakaandan kebakaran serta peningkatan keselamatan dan kesehatan kerja, dan juga dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan
Lanjutan
4. Membentuk unit kerja kesehatan dan keselamatan kerjasebagai bagian dari struktur organisasi perusahaan
5. Memenuhi dan mentaati semua syarat dan ketentuan yang berlaku bagi usaha dan tempat kerja
6. Secara tertulis menempatkan semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan dalam tempat kerja yang dipimpinnya
7. Memasang dalam tempat kerja semua gambar keselamatan kerja,yang diwajibkan dan semua bahan pembinaan lainnya, pada tempat-tempat yang mudah dilihat, terbaca oleh semua yang memasuki tempat kerja tersebut
8. Menyediakan secar cuma- cuma semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga kerja dan menyediakan bagi setiap orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut
9. Melakukan analisis kecelakaan kerja, setiap bentuk kecelakaan kerja dicatat dan dilaporkan
Lanjutan
1. Memberi keterangan apabila diminta oleh Pengawas/Ahli K3
2. Memakai alat-alat pelindung diri3. Mentaati syarat-syarat K3 yang diwajibkan4. Meminta pengurus / pengusaha untuk melaksanakan
syarat-ayarat K3 yang diwajibkan5. Menyatakan keberatan terhadap pekerjaan dimana
syarat-syarat K3 dan alat-alat pelindung diri tidak menjamin keselamatannya
Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja
PENERAPAN KAIDAH K3 PADA DUNIA USAHA PERIKANAN BUDIDAYA
KEGIATAN PRODUKSI DALAM USAHA BUDIDAYA IKAN
Perlu dilakukan K3 agar target produksi yang
diharapkan tercapai dan
tidak ada kecelakaan kerja
Lanjutan
Jenis kecalakaan Jenis kecalakaan kerja bidang kerja bidang
budidayabudidayaperikananperikanan
1 Bahan kimia
2 Luka sayat, luka karena menginjak,berbenturan dengan benda lain
3 Mesin perikanan,mesin pembuatan pakan buatan, dll
4 Kondisi cuaca, kelembaban, serangan ultraviolet, tersambar petir, dll
5 Kebakaran karena ledakan, arus pendek
Lanjutan
Saling berkaitan
Metode ekstensif
Metode semi intensif
Metode intensif
Berbeda, karena target produksi dan peralatan yang digunakan
berbeda
PENERAPAN K3 PADA BIDANG USAHA PERIKANAN BUDIDAYA
© K3LH
Berbagai alat diidentifikasi dan dijelaskan fungsi dan cara kerjanya
Pembersihan atau perawatan sesuai dengan jenis peralatannya
Penggunaan sesuai dengan prosedur
PENGECEKAN PERALATAN(sebagai penerapan K3 untuk mencegah kecelakaan kerja)
IDENTIFIKASI PERALATAN PRODUKSI
A. METODE PRODUKSI EKSTENSIF (TRADISIONAL)
No. Peralatan Fungsi
1. Cangkul Mengolah tanah dasar kolam
2. Timbangan Menimbang berbagai macam bahan (pupuk, kapur, dan pakan)
3. Golok atau parang
•Membersihkan ilalang disekitar kolam pemeliharaan
•Memperbaiki sekitar pematang
•Membuang kotoran yang terdapar di dalam kolam
4. Seser halus dan kasar
Mengambil benih atau ikan dari kolam pemeliharaan
5. Krecik Mengambil ikan
B. METODE PRODUKSI SEMI INTENSIF DAN INTENSIF
No. Peralatan Fungsi
I. Peralatan pemberian pakan
1. Timbangan Menimbang pakan
2. Ancho Alat pemberi pakan
3. Ember/baskom
Tempat penyimpanan pakan
4. Saringan Menyaring pakan
II. Peralatan kualitas air
1. Termometer Mengukur suhu
2. Secchi disk Mengukur kecerahan
3. DO meter Mengukur kandungan oksigen terlarut
4. pH meter Mengukur pH air
5. Mikroskop Mengidentifikasi plankton
No.
Peralatan Fungsi
III. Peralatan hama dan penyakit ikan
1. Seser halus Mengambil ikan atu parasit
2. Mikroskop Mengidentifikasi penyakit
3. Refregator Tempat penyimpanan
4. Peralatan gelas(baker glass, erlenmeyer,pipet,petri dish,gelas ukur, dll
Mengidentifikasi penyakit
5. Injection Penyuntikan antibiotika pada tubuh ikan
Lanjutan
LanjutanNo.
Peralatan Fungsi
IV. Peralatan pengolahan tanah
1. Traktor/hand traktor
Membakik tanah dasar kolam
2. Cangkul Mengolah tanah dasar kolam
3. Parang/golok Memperbaiki sekitar pematang
4. Filter air Menyaring aliran air yang masuk ke kolam
5. Selang air Menyalurkan air yang masuk ke kolam pemeliharaan
No.
Peralatan Fungsi
V. Peralatan pemijahan ikan (buatan)
1. Alat bedah Mengambil hormon
2. Talenan Tatakan pada pembedahan
3. Tisue grinder Mengeringkan
4. Spuit Injection Menyuntikkan hormon
5. Baki/baskom Wadah
6. Automatic heater
Mengatur suhu telur
7. Aerator Penyuplai oksigen
8. Batu dan selang aerasi
Menyalurkan udara dan membuat gelembung udara
9. Alat siphon Menyipon akuarium telur
10.
Kain lap Mengeringkan
LanjutanNo
Peralatan Fungsi
VI. Peralatan panen
1. Tabung oksigen
Penyuplai oksigen
2. Kantong plastik
Wadah pengepakan
3. Timbangan Menimbang ikan yang dipanen
4. Kotak stryrofoam
Wadah pengangkutan
5. Selang oksigen
Menyalurkan oksigen dari tabung ke kantong plastik pada saat pengepakan
6. Hapa Penampungan sementara hasil panen
No
Peralatan Fungsi
VII. Peralatan listrik
1. Genset Cadangan sumber listrik
2. Pompa air Penyedia air
LANGKAH MENCIPTAKAN KESELAMATAN DAN MEMBERIKAN PERAWATAN YANG TEPAT
1. Menciptakan kondisi tenaga kerja yang baik
mengadakan pelatihan (job training) sebelum seorang bekerja
2. Menciptakan kondisi mesin dan peralatan dengan baik
Mengatur tata letak mesin dan peralatan
K3 PADA BEBERAPA KEGIATAN DALAM USAHA PERIKANAN BUDIDAYA
1. K3 PADA USAHA BUDIDAYA IKAN YANG UMUMNYA DIRUANG TERBUKADengan kondisi lungkungan yang berair, mengakibatkan kondisi lembab pada ruang budidayaHal-hal yang perlu diperhatikan agar kondisi tersebut tidak mengganggu kesehatan pekerja :
Pekerja harus selalu menggunakan pakaian kerja sesuai dengan peraturan perusahaan
Pekerja diharapkan tidak menggunakan pakaian kerja yang basah
Bagi pekerja yang berhubungan langsung dengan air yang selalu membasahi pakaian kerja, sebaiknya menggunakan pakaian kerja yang terlindung dari air
Atau menggunakan pakaian kerja khusus dan jika sudah selesai dengan pekerjaan bisa menggunakan pakaian lain.
Lanjutan2. K3 PADA USAHA BUDIDAYA IKAN YANG MENGGUNAKAN
PERALATAN LISTRIKHarus diperhatikan hal-hal yang biasanya menyebabkan kecelakaan diantaranya adalah :
Beban listrik yang terlalu besar untuk satu stop kontak dapat menimbulkan pemanasan yang dapat membakar kabel
Sistem kabling yang tidak memenuhi persyaratan standar
Kesalahan menyambung peralatan dengan voltase yang lebih tinggi dari pada sumber listrik yang seharusnya
Adanya tikus-tikus yang mengerat kabel sehingga menimbulkan arus pendek atau kebakaran
Lanjutan3. K3 PADA USAHA BUDIDAYA IKAN YANG MEMPUNYAI GUDANG
BAHAN-BAHAN KIMIAHarus diperhatikan tentang proses penyimpanannya, kecerobohan dalam penyimpanan atau penyimpanan yang salah dapat mengakibatkan kecelakaan kerja.
LANJUTAN
Untuk mencegah adanya bahaya kecelakaan kerja yang disebabkan faktor-faktor diatas berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan :
Didalam ruangan penyimpanan bahan kimia harus terdapat alat ukur suhu ruang (termometer)
Dilakukan kontrol terhadap kelembaban, digunakan alat pengukur kelembaban seperti higrometer, termohigrometer atau termometer bola basah dan bola kering
Untuk mencengah adanya kebocoran bahan kimia, untuk wadah yang mudah karatan yang terrbuat dari bahan besi/ logam sebaiknya tidak digunakan untuk menyimpan bahan kimia yang bersifat korosif
Dilakukan pemisahan antara bahan kimia yang bersifat oksidator dengan bahan kimia yang mudah terbakar, untuk menghindari kebakaran
3.3 PENERAPAN KONSEP LINGKUNGAN HIDUP
Menurut Prof. Dr. Emil Salim Lingkungan Hidup adalah segala benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal-hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.
Menurut UU No.4 Tahun 1982 tentang pokok-pokok pengelolaan Lingkungan Hidup, jumto UU No. 23 Tahun 1997, Pasal I bahwa lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk lainnya.
Menurut Prof.Dr.Otto Soemarwoto, Lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.
www.wordpress.comDEFINISI
ARTI PENTING LINGKUNGAN DALAM KEHIDUPAN
1. SEBAGAI TEMPAT TINGGALSetiap makhluk hidup bertempat tinggal di dalam lingkungan mereka berada. Makhluk hidup akan selalu berkelompok dengan jenisnya masing-masingDi dalam lingkungan terdapat tingkatan makhluk hidup yaitu : Individu : makhluk hidup tunggal
Populasi : kumpulan individu yang sejenis yang hidup pada suatu daerah tertentuKomunitas : Kumpulan populasi yang hidup pada suatu daerah tertentuEkosistem : Kumpulan komunitas yang berinteraksi dengan lingkungannya membentuk suatu sistem
Lanjutan2. SEBAGAI TEMPAT MENCARI MAKAN
Keseimbangan lingkungan akan terjadi apabila rantai makanan, jaring makanan dan piramida makanan terjadi dengan tepat.
Pada dasarnya tiap-tiap komponen dalam lingkungan hidup dikatakan “satu untuk yang lain”Contohnya pada gambar skema rantai makanan dalam suatu lingkungan disamping
www.wordpress.com
KOMPONEN EKOSISTEM
3 3 Komponen Komponen EkosistemEkosistem
Unsur Unsur Hayati Hayati (Biotik)(Biotik)
Unsur Unsur BudayaBudaya
Unsur Fisik Unsur Fisik (Abiotik)(Abiotik)
Unsur pelengkap kehidupan, Lingkungan budaya merupakan abstraksi yang
berwujud nilai, norma, gagasan dan konsep dakam memahami dan mengintepretasikan
lingkunganSemua makhluk hidup yang terdapat di bumi
contoh : manusia, hewan, tumbuhan dan jasad
renik
Unsur ini berfungsi sebagai media
berlangsungnya kehidupan contoh tanah,
air, sinar matahari, senyawa kimia
STRATEGI PENGELOLAAN LINGKUNGAN
Aktivitas manusiakhususnya dalam
bidang industri
Kerusakan lingkungan
(pencemaran)
Limbah
Dampak negatif terhadap kesehatan, menimbulkan penyakit dan kecelakaan
www.wordpress.com
Limbah cair Limbah padat Limbah gas dan partikel Limbah B3 (Bahan
Berbahaya dan Beracun)
LanjutanProduksi Bersih (Yance, 2004 Universitas Sumatera Utara )
Pada tahun 1989/1990 UNEP (United Nations Enviroment Program) memperkenalkan konsep Produksi Bersih yang didefenisikan sebagai :
"Suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu yang perlu diterapkan secara terus menerus pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan untuk mengurangi resiko terhadap manusia dan lingkungan."
Produksi bersih adalah suatu program strategis yang bersifat proaktif yang diterapkan untuk menselaraskan kegiatan pembangunan ekonomi dengan upaya perlindungan lingkungan. Dasar Hukum Pelaksanaan Produksi Bersih adalah UU RI No. 23 Tahun 1997 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 14 dan Pasal 17. Pelaksanaan Produksi Bersih juga tercantum di dalam Dokumen ISO 14001 Butir 3.13
LanjutanElemen Utama Produksi Bersih
Analisis Daur Hidup Minimisasi limbah
Mengidentifikasikan dan mengevaluasi dampak suatu proses dan atau produk dan sekaligus menyiapkan alternatif pemecahannya melalui seluruh daur-hidupnya sehingga produk atau proses yang bersangkutan menjadi ramah lingkungan.
Upaya untuk mencegah dan atau mengurangi timbulnya limbah, dimulai sejak pemilihan bahan, teknologi proses, penggunaan materi dan energi dan pemanfaatan produk sampingan pada suatu sistem produksi. Minimisasi limbah dapat dilakukan dengan cara reduce, reuse, recycle, recovery.
Lanjutan
Reduce :Upaya untuk mengurangi pemakaian/penggunaan bahan baku
seefisien mungkin di dalam suatu proses produksi. Juga meperhatikan agar limbah yang terbuang menjadi sedikit. Reuse :
Upaya penggunaan limbah untuk digunakan kembali tanpa mengalami proses pengolahan atau perubahan bentuk. Reuse dapat dilakukan di dalam atau di luar daerah proses produksi yang bersangkutan. Recycle :
Upaya pemanfaatan limbah dengan cara proses daur ulang melalui pengolahan fisik atau kimia, baik untuk menghasilkan produk yang sama maupun produk yang berlainan. Daur ulang dapat dilakukan di dalam atau di luar daerah proses produksi yang bersangkutan. Recovery :
Upaya pemanfaatan limbah dengan jalan memproses untuk memperoleh kembali materi/energi yang terkandung di dalamnya.
3.4 PENERAPAN KETENTUAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
DEFINISI
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan adalahBantuan pertama yang diberikan kepada orang yang cedera akibat kecelakaan sebelum ditangani oleh tenaga medis dengan sasaran menyelamatkan nyawa, menghindari cedera atau kondisi yang lebih parah dan mempercepat penyembuhan.
TUGAS SEORANG PEMBERI
PERTOLONGAN PERTAMA
1. Memeriksa keadaaan tanpa membahayakan diri sendiri, misalnya memeriksa apakah masih ada kabel listrik tegangan tinggi disekitar korban
2. Menenangkan korban dan melindunginya dari bahaya yang mungkin timbul
3. Jika perlu membawa korban pulang ke tempat tinggalnya atau ke tempat sarana medis terdekat
LanjutanHAL-HAL YANG PERLU DICERMATI
Urutan kejadian; Bagaimana kecelakaan terjadi ?, Tanyakan pada korban dan saksi mata
Gejala; Dengar baik-baik segala ucapan korban,apakah ia merasa sakit? Lihat secara jelas, bagian tubuh mana yang mengalami pendarahan? Dapatkah digerakkanTanda-tanda; Periksa korban dari ujung kepala hingga kaki dengan cermat, bandingkan kedua sisi badan korbanPerkecil resiko terjadinya kecelakaan susulan; misalnya terjadi kecelakaan lalu lintas, peringatkan kendaraan lain yang melewati dengan memasang segitiga pengaman atau tunjuk beberapa orang untuk mengatur lalu lintasSaksi mata
Lanjutan
P3K PADA KECELAKAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN LISTRIK
Bila korban terkena sengatan listrik tengangan rendah, hentikan arus listrik dengan mematikan sekering atau mencabut stop kontak. Bila hal ini sulit dilakukan, berdirilah pada permukaan yang
kering, misal gulungan kertas, keset karet dll, dan sentakkan anggota tubuh korban yang terkena aliran listrik tersebut dengan benda yang tidak menghantarkan listrik, misalnya tangkai sapu. Kemudian baru lakukan pertolongan pertama
seperlunya. DILARANG MENYENTUH KORBAN DENGAN BENDA BASAH, karena air merupakan
penghantar listrik yang baik
b0cah.org
Lanjutan
P3K PADA KECELAKAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN KENDARAAN
PENGANGKUT BAHAN KIMIA
Biasanya kendaraan pengangkut bahan kimia selalu memberikan tanda-tanda peringatan,
misalnya apakah cairan yang dimuat mengandung zat beracun, zat mudah terbakat, zat korosif ddd. Untuk itu kita harus berhati-hati dalam menanganinya. Misalnya kita ragu-ragu
untuk menolongnya, usaha paling bagus adalah dengan segera melaporkan kecelakaan tersebut
dengan data-data yang ada
okleqs.wordpress.com
Lanjutan
P3K PADA KECELAKAAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN BINATANG BUAS
Sebelum kita melakukan pertolongan pertama, alangkah bijaksananya bila kita terlebih dahulu mengecek apakah binatang tersebut masih ada
ditempat kejadian atau sudah pergi
LanjutanMEMINDAHKAN KORBANKenyamanan dan kondisi cedera harus menjadi pertimbangan utama dalam memindahkan korban
Jangan memindahkan sendiri korban, bila ada orang lain yang dapat membantu
Lebih baik dipindahkan barang-barang yang bisa membahayakan korban, bila tidak mungkin, baru dilakukan usaha memindahkan korban
DUA HAL PENTING
Lanjutan
PRINSIP DALAM MENGANGKAT
1.Berdiri dengan kedua kaki sedikit merenggang2.Tegakkan punggung dan bengkokkan lutut3.Jaga keseimbangan tubuh4.Gunakan tumpuan kaki (paha) untuk mengangkat
Plester Pembalut berperekatPembalut steril (besar,sedang,kecil) Perban gulung
PERALATAN P3K
Perban segitiga Kain kasa Pinset Gunting Peniti, dll
SELESAI
Ag.Bambang K,S.Pi SMK N 1 JeparaAg.Bambang K,S.Pi SMK N 1 Jepara