Upload
permadibayuaji
View
236
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 1/89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Industri
Pembangunan merupakan suatu program yang terus berjalan di negara-negara
berkembang, begitu juga di Indonesia Pembangunan bertujuan untuk men!apai
kemakmuran di berbagai bidang "ala# satu pembangunan yang semakin pesat
peningkatannya adala# bidang industri $entu saja #al ini #arus didukung ole# tenaga
kerja yang terampil di bidangnya "ejalan dengan meningkatnya pembangunan di
sektor industri maka tidak dapat dielakan lagi sekola#-sekola# kejuruan, k#ususnya
"ekola# %enenga# Analis &imia 'ogor ("%A& 'ogor) #arus mampu meng#adapi
tuntutan dan tantangan yang senantiasa mun!ul dalam kondisi seperti sekarang ini
%engingat tuntutan dan tantangan masyarakat industri di ta#un-ta#un yang akan
datang semakin meningkat dan bersi*at padat pengeta#uan dan keterampilan, maka
pengembangan pendidikan menenga# kejuruan k#ususnya rumpun kimia analisis
#arus di*okuskan kepada kualitas lulusan Pola pengembangan yang digunakan dalam
pembinaan sistem pendidikan sangat penting
Pengeta#uan dan keterampilan yang menjurus pada satu bidang pekerjaan
yang diperole# melalui pendidikan kejuruan, se!ara k#usus memerlukan media yang
bersi*at melati# penerapannya dan memperjelas *ungsi yang sebenarnya
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 2/89
+
Pelaksanaan Praktik &erja Industri (Prakerin) dilakukan pada semester
terak#ir sebagai syarat kelulusan Lokasi tempat Prakerin yang menjadi sasaran
adala# lembaga-lembaga penelitian, perusa#aan industri yang mempunyai
laboratorium kimia analisis maupun laboratorium mikrobiologi
Dengan melaksanakan Prakerin sisa dapat meli#at, mempelajari, dan
mempraktikkan prosedur atau peralatan modern yang tidak mungkin melakukannya
di sekola# Pelaksanaan Prakerin tidak dibatasi pada praktik laboratorium saja tetapi
juga praktik pengenalan lingkungan kerja yang sesunggu#nya, termasuk penerapan
disiplin kerja dalam membangun kerjasama antar indiidu Pada kesempatan ini sisa
pun dapat belajar menyesuaikan dengan lingkungan kerja se#ingga bila lulus nanti
akan menjadi seorang analis kimia yang terampil, kreati*, dan berak#lak mulia
B. Tempat Praktik Kerja Industri
"ala# satu lembaga yang dapat dijadikan tempat Prakerin bagi sisa
"%A&'o adala# 'alai Penelitian $ana# yang memiliki alamat di .alan Ir H .uanda
No /0 'ogor Lembaga ini merupakan bagian dari 'alai 'esar Penelitian dan
Pengembangan "umber Daya La#an Pertanian, Departemen Pertanian %empunyai
tugas mengkoordinasi, membina, dan melaksanakan penelitian peman*aatan la#an
pertanian berdasarkan kebijakan &epala 'idang Litbang dan Pertanian
C. Tujuan Praktik Kerja Industri
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 3/89
$ujuan Praktik &erja Industri iala# 2
1 %eningkatkan kemampuan dan keterampilan sisa sebagai bekal kerja
yang sesuai dengan program studi kimia analisis
+ %engembangkan dan memantapkan sikap pro*essional sisa dalam
rangka memasuki lapangan kerja
%eningkatkan aasan sisa pada aspek-aspek yang potensial dalam
dunia kerja, antara lain 2 struktur organisasi, disiplin, lingkungan, dan sistem
kerja
3 %eningkatkan pengeta#uan sisa dalam #al penggunaan instrument
kimia analisis yang lebi# modern, dibandingkan dengan *asilitas yang tersedia
di sekola#
4 %emperole# masukan dan umpan balik guna memperbaiki dan
mengembangkan pendidikan di "ekola# %enenga# Analis &imia
5 %emperkenalkan *ungsi dan tugas seorang analis kimia (sebutan bagi
lulusan "ekola# Analis &imia) kepada lembaga-lembaga penelitian dan
perusa#aan industri di tempat pelaksanaan Prakerin (sebagai konsumen tenaga
analis kimia)
"etela# pelaksanaan Prakerin sisa ajib membuat laporan yang merupakan
syarat untuk mengikuti ujian ak#ir pada semester 6III $ujuan penulisan laporan
adala# memantapkan pengembangan dan penerapan pelajaran sekola# di tempat
prakerin, maupun men!ari alternati* lain dalam peme!a#an masala# analis kimia
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 4/89
3
se!ara lebi# rin!i dan mendalam, menamba# perbenda#araan perpustakaan sekola#
maupun institusi Prakerin se#ingga dapat meningkatkan pengeta#uan bagi diri sendiri
maupun bagi pemba!a, serta sisa dapat membuat laporan kerja dan
mempertanggungjaabkannya
D. Sistematika Laporan
Penulisan laporan terdiri dari beberapa bagian Diantaranya2
1 'agian pengantar
a Lembar judul
b Lembar persetujuan dan pengesa#an
! &ata pengantar
d Da*tar isi
e Da*tar gambar atau tabel
* Da*tar lampiran
+ Penda#uluan
a Uraian maksud dan tujuan Prakerin
b "istematika laporan
Institusi tempat Prakerin
a "ejara#
b "truktur organisasi
! $ugas dan *ungsi
d "arana penelitian
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 5/89
4
e Instalansi laboratorium kimia
* Pengaasan #asil analisis
3 &egiatan laboratorium
a Uraian tentang tana#
b Uraian tentang analisis tana#
! %etode analisis
4 Hasil dan Pemba#asan
a Uraian tentang komoditas yang di analisis
b Uraian #asil analisis
5 "impulan dan "aran
7 Da*tar Pustaka
0 Lampiran
E. Visi dan Misi
. Visi
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 6/89
5
%enjadikan "ekola# %enenga# &ejuruan Nasional bertara* Internasional
yang mandiri dan unggul dalam program kea#lian Analis &imia dan terapannya pada
ta#un +818
!. Misi
A %eningkatkan kualitas pendidikan berdasarkan standar nasional dan internasional
untuk meng#asilkan lulusan yang kompeten, pro*esional dan berkualitas pada
program kea#lian Analis &imia, berdaya saing tinggi dan berjia keirausa#aan
' %engoptimalkan sumber daya sekola# sebagai sala# satu komponen untuk
menunjang keara# kemandirian sekola#
BAB II
$IN.AUAN U%U%
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 7/89
7
A. Sejara" dan Perkem#angan Balittana"
'alai Penelitian $ana# merupakan lembaga penelitian yang aalnya didirikan
ole# pemerinta# 'elanda, namun dalam perkembangannya suda# sering berganti
nama dan beruba# struktur organisasi
"ejara#nya dimulai pada ta#un 1/84 ketika Hindia 'elanda mendirikan
sebua# laboratorium yang bernama laboratorium voor Agrogeologie en Grond
Onderzoek yang merupakan bagian dari Plantentuin ( sekarang &ebun 9aya 'ogor )
Pada ta#un 1/8 menjadi Bodemkundig Instituut $a#un 1/3+, pada masa penjaja#an
.epang, beruba# nama menjadi Dozyoobu dan ketika Negara 9epublik Indonesia baru
saja diproklamirkan, nama Bodemkundig Instituut kembali digunakan Pada ta#un
1/48 bernama 'alai Penyelidik $ana#, dan ta#un 1/51 menjadi Lembaga
Penyelidikan $ana# "eta#un kemudian (1/5+) bernama Penyelidikan $ana# dan
Pemupukan, selanjutnya menjadi Lembaga Penelitian $ana# pada ta#un 1/75, dan
menjadi Pusat Penelitian $ana# pada ta#un 1/01 Pada ta#un 1//8 mandat penelitian
meluas kebidang agroklimatologi dan namanya beruba# menjadi Pusat Penelitian
$ana# dan Agroklimat (Puslittanak) Pada ta#un +881 mendapat mandat untuk
pengembangan, se#ingga menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan $ana# dan
Agroklimat (Puslitbangtanak) Pada ta#un +885 mendapat mandat untuk
meningkatkan kinerja se#ingga menjadi 'alai 'esar Penelitian dan Pengembangan
"umber Daya La#an Pertanian
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 8/89
0
'erdasarkan "& %enteri Pertanian2 80: pemerinta#an: ;$138: : +885 Pada
tanggal 1 maret +885, dibentuk tiga balai dan satu lokasi penelitian, yang merupakan
unit pelaksana teknis dari 'alai 'esar Litbang "DLP 'alai-balai tersebut adala#
'alai Penelitian $ana# ('alittana#) di 'ogor, 'alai Penelitian Agroklimat dan
Hidrologi ('alitklimat) di 'ogor, 'alai Penelitian Pertanian La#an 9aa ('alitra) di
'anjarbaru, dan Lokasi Penelitian Pen!emaran Lingkungan Pertanian (Lolingtan) Di
.akenan, .aa $enga#
B. Tugas dan $ungsi Balittana"
"ebagai balai penelitian tingkat nasional, 'alittana# mempunyai tugas
melaksanakan penelitian dalam bidang inentarisasi dan pengelolaan sumber daya
tana# untuk mendukung pembangunan pertanian dan menjaga kelestariannya
'alittana# menyelenggarakan *ungsi 2
1 Inentarisasi dan ealuasi potensi sumber daya tana#
+ Penelitian konserasi tana#
Penelitian kesuburan tana# dan pemupukan
3 Penelitian biologi tana#
4 Penelitian aplikasi teknik penginderaan jau# dan sistem in*ormasi geogra*i
5 Pemberian pelayanan teknis penelitian tana# serta penyebarluasan in*ormasi
dan #asil penelitian tana#
C. Struktur %rganisasi Balittana"
Pelaksanaan kegiatan penelitian, 'alittana# didukung ole# tenaga peneliti,
teknisi, dan tenaga administrasi dengan jumla# karyaan keseluru#an ++ orang
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 9/89
/
'alai penelitian tana# dipimpin ole# seorang &epala 'alai (eselon III), yang struktur
organisasinya terdiri dari 2
1 Dua unit struktural, yaitu 2
a 'idang $ata ;perasional
b 'idang Pelayanan Penelitian
+ Unit <ungsional, unit ini terdiri dari lima kelompok penelitian yang bertugas
meneliti tana# dan agroklimat, yaitu 2
a &elompok Peneliti Pedologi
b &elompok Peneliti &esuburan $ana#
! &elompok Peneliti 'iologi $ana#
d &elompok Peneliti &onserasi $ana# dan Pengelolaan Air
e &elompok Peneliti Penginderaan .au#
'alai Penelitian $ana# dalam melaksanakan tugasnya dipimpin ole# seorang
kepala balai yang dibantu ole# subbag tata usa#a, dan seksi-seksi, serta kelompok
peneliti, seperti terli#at dalam gambar 1
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 10/89
18
"$9U&$U9 ;9=ANI"A"I 'ALI$$ANAH
=ambar 1 "truktur ;rganisasi 'alittana#
D. Instalansi La#oratorium Kimia Balai tana"
Laboratorium &imia dalam stuktur organisasi dimasukkan dalam suatu bagian
yang disebut instalasi laboratorium mendapat pengaasan dari atasan langsung yang
bertanggung jaab kepada kepala balai "elain analisis rutin, laboratorium tana# juga
"IE .A"A PELA>ANAN
PENELI$IAN
&EL PELA>ANAN
PED;L;=I
"IE PELA>ANAN
$E&NI&
&EPALA
'ALAI
"U''A= $A$A U"AHA
&EL PELA>ANAN
&;N"E96A"I $ANAH
&EL;%P;& .A'A$AN <UN="I;NAL
&EL PELA>ANAN
&E"U'U9AN $ANAH&EL PELA>ANAN
'I;L;=I
$ANAH
&EL PELA>ANAN
PEN=INDE9AAN .AUH
IN"$ALA"I
LA';9A$;9IU% &I%IA
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 11/89
11
membantu proyek penelitian serta membantu pi#ak luar yang memerlukan data
analisis kimia tana#, tanaman, pupuk, dan air irigasi
$ugas instalasi laboratorium &imia meliputi, memberikan data analisis tana#,
tanaman, pupuk dan menganalisis air irigasi guna penelitian klasi*ikasi, ealuasi
tana#, penelitian kesuburan tana# untuk menyusun rekomendasi pemupukan serta
kebutu#an data analisis dari pi#ak sasta
Laboratorium &imia terdiri atas ruang utama yang !ukup luas, dilengkapi
dengan meja laboratorium dan ruang k#usus, seperti2 ruang timbang, ruang asam,
ruang pengukuran (instrument), dan ruang administrasi "elain itu terdapat pula ruang
persiapan !onto#
Peralatan laboratorium terdiri atas 2
1 Alat gelas, seperti2 piala gelas, labu ukur, gelas ukur, labu &jelda#l, erlenmeyer,
tabung reaksi, dan sebagainya dalam jumla# yang banyak tergantung dari jenis
analisis dan kepastian kerja laboratorium
+ Alat penunjang, seperti2 nera!a, mesin ko!ok, oen, alat destruksi, pemanas lisrik,
penggiling, alat pemusing, dan sebagainya
Alat pengukur, seperti2 pH-meter, konduktometer, *lametometer, spektro*otometer
U6-6I", "pektro*otometer "erapan Atom (""A), dan Autoanali?er
E. Penga&asan 'asil Analisis
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 12/89
1+
Penyelesaian #asil analisis lebi# dari 18888 !onto# tiap ta#un merupakan
proses produksi tersendiri, yang diperlukan pengaasan k#usus Untuk memuda#kan
pengaasan perlu untuk mengeta#ui sumber-sumber yang mungkin dapat
menimbulkan kesala#an
Ada dua jenis pengaasan, yaitu 2
1 Pengaasan Luar
%enyangkut semua yang ber#ubungan dengan keadaan sebelum pengambilan dan
pengiriman !onto#
+ Pengaasan Dalam
&ualitas #asil analisis yang akurat di#asilkan dari kerja uji silang (Cross Cheking
Working Group), yang diikoordinasikan ole# 'alai 'esar Litbang "umber Daya
La#an Pertanian (''"DLP), dengan anggota kelompoknya terdiri dari 47
laboratorium di Indonesia 'alai 'esar Litbang "DLP juga ikut dalam kelompok
uji silang internasional yaitu IPE (International Plant E@!#ange) dalam #al uji
silang tanaman, dan I"E (International "oil E@!#ange) untuk uji silang tana# yang
berpusat di 'elanda
$. Visi dan Misi Balittana"
Visi 'alittana# adala# menjadi balai penelitian yang mampu meng#asilkan
dan memperbaiki teknologi pengelolaan sumber daya tana# untuk memenu#i
kebutu#an pengguna
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 13/89
1
Misi 'alittana# adala# melaksanakan penelitian dasar dan terapan untuk
meng#asilkan data dan teknologi pengelolaan sumber daya tana#, proakti* dan
dinamis dalam menentukan dan men!ari solusi tentang teknologi pengelolaan tana#,
data dan in*ormasi sumber daya tana# %eng#asilkan teknologi pengelolaan tana#
serta data dan in*ormasi tentang sumber daya tana# yang muda# diadopsi dan
memenu#i kebutu#an atau permintaan stakeholders.
BAB III
&E=IA$AN DI LA';9A$;9IU%
A. (raian Tentang Tana"
. Tana"
%enurut Jooe dan !arbut (dua a#li ilmu tana# dari Amerika "erikat ) mereka
mengatakan ba#a tana# adala# tubu# alam yang terbentuk dan berkembang
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 14/89
13
sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam ter#adap ba#an-ba#an alam di permukaan
bumi $ubu# alam ini dapat berdi**erensisi membentuk #ori?on-#ori?on mineral
maupun organik yang kedalamannya beragam dan berbeda si*atnya dengan ba#an
induk yang terletak di baa#nya dalam #al mor*ologi, komposisi kimia, si*at-si*at
*isis maupun ke#idupan biologisnyaB
$ana# dide*inisikan sebagai kumpulan dari benda alam di permukaan bumi
yang terdiri dari !ampuran ba#an mineral, ba#an organik, air, dan udara yang
ber*ungsi sebagai media tumbu#nya tanaman (Hardjoigeno, 1/04)
$ana# menurut "aeni (1/0/) merupakan suatu istila# yang digunakan untuk
menerangkan banyak ?at yang ditemukan di atas permukaan bumi dan yang dapat
mendukung ke#idupan tanaman
De*inisi umum mengatakan ba#a tana# adala# kumpulan benda alam yang
menempati perkumpulan bumi dan merupakan media tumbu#-tumbu#an yang
mempunyai si*at-si*at sebagai #asil pengaru# integrasi dari iklim dan jasad #idup
ter#adap batuan induk, dipengaru#i ole# relie* atau bentuk ilaya# dan jangka aktu
lamanya pembentukan Dalam pertanian, tana# diartikan lebi# k#usus yaitu sebagai
media tumbu#nya tanaman darat (Hardjoigeno, +88)
Umumnya tana#-tana# yang di jumpai mempunyai kadar anorganik lebi#
dominan dari ba#an penyusun lainnya Pada lapisan atas permukaan tana# akan di
jumpai ba#an organik dalam jumla# yang relati* ke!il, biasanya berkisar antara1C5
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 15/89
14
&arena ba#an mineral lebi# dominan maka tana# tersebut digolongkan kepada tana#
anorganik
Di raa-raa atau tempat-tempat berair, penimbunan ba#an organik akan
terjadi Dengan demikian berlangsung pembentukan gambut atau ba#an organik
&adar ba#an organik lebi# dari +8 merupakan angka untuk tana# organik
(Hardjoigeno, 1/04)
'a#an mineral dalam tana# berasal dari pelapukan batu-batuan ;le# karena,
itu susunan mineral di dalam tana# berbeda-beda, sesuai dengan susunan mineral
batu-batuan yang melapuk Pe!a#an batuan merupakan peninggalan batuan besar
yang tela# mengalami #an!uran iklim
'atuan-batuan tersebut dapat dibedakan tiga jenis, yaitu 2 batuan ulkanis
(dari gunung berapi), batuan endapan dan batuan metamor*osa 'atuan ulkanis
umumnya terdiri dari mineral-mineral yang terenda# kadar unsur #aranya
%ineral seperti karsa dan lainnya yang disebut mineral primer ta#an
ter#adap pengaru# #an!uran dan susunannya #ampir tidak beruba# dan tidak berbeda
dari batuan semula %ineral-mineral lain seperti liat silikat dan oksida besi dibentuk
dari mineral lain yang tidak ta#an ter#adap gaya-gaya #an!uran selama
perkembangan regional dan pembentukan tana# disebut mineral sekunder
Pada umumnya mineral primer di jumpai dalam ukuran besar, sedangkan
ukuran-ukuran #alus terdiri dari mineral sekunder Dengan demikian ukuran butiran
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 16/89
15
berkaitan dengan si*at-si*at tana# yang kita temukan di lapang (Hardjoigeno,
1/04)
'a#an organik tana# merupakan penimbunan dari sisa-sisa tumbu#an dan
binatang yang sebagian tela# mengalami pelapukan dan pembentukan kembali
'a#an demikian berada dalam pelapukan akti* dan menjadi mangsa serangan jasad
mikro "ebagai akibat itu beruba# terus dan tidak mantap selalu #arus diperba#arui
melalui penamba#an sisa-sisa binatang atau tanaman
'a#an organik merupakan perekat butiran lepas dan sumber utama nitrogen,
*os*or, dan belerang 'a#an organik !enderung meningkatkan jumla# air yang dapat
dita#an dan jumla# air yang tersedia bagi tanaman, ak#irnya ba#an organik
merupakan sumber energi bagi jasad mikro, tanpa ba#an organik semua kegiatan
biokimia ter#enti Hasil yang ta#an pelapukan yang dibentuk ole# jasad mikro dan
diuba# dari ba#an aslinya se!ara menyeluru# disebut #umus 'a#an ini biasanya
berarna #itam atau !oklat dan bersi*at koloidal, mampu mena#an air dan ion #ara
melebi#i kemampuan liat Dengan demikian, adanya #umus dalam tana# membantu
peningkatan produktiitas tana# (Hardjoigeno, 1/04)
!. Ba"an ) #a"an pen*usun tana"
$ana# tersusun dari empat ba#an utama, yaitu2 ba#an mineral, ba#an organik,
air dan udara 'a#an penyusun tersebut jumla#nya masing-masing berbeda untuk
setiap jenis tana# ataupun setiap lapisan tana#
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 17/89
17
a 'a#an mineral
'a#an mineral merupakan ?at yang terbentuk di alam dengan si*at-si*at kimia
dan *isika yang berbeda 'a#an mineral dalam tana# berasal dari pelapukan batu-
batuan ;le# karena itu susunan mineral dalam tana# berbeda-beda sesuai dengan
susunan mineral batu-batuan yang lapuk
'a#an mineral dalam tana# berasal dari pelapukan batu-batuan, sesuai dengan
kandungan mineral batuan yang mengalami pelapukan 'atuan ulkanik merupakan
sala# satu jenis batuan yang banyak mengandung unsur #ara tanaman, sedangkan
batuan endapan dan metamor*osa mengandung unsur #ara yang renda#
%ineral tana# dibedakan menjadi primer dan sekunder %ineral primer
berasal langsung dari batuan yang lapuk, umumnya terdapat dalam bentuk pasir dan
debu %ineral sekunder merupakan mineral bentukan baur yang terbentuk saat
pembentukan tana# berlangsung, yang terdapat dalam *raksi liat (Hardjoigeno,
1/07)
b 'a#an organik
'a#an organik terakumulasi di permukaan tana# yang berasal dari #an!uran
ba#an organik kasar dari senyaa baru yang terbentuk dari #an!uran ba#an organik
tersebut yang dilakukan ole# mikroorganisme dalam tana#
&andungan ba#an organik dalam tana# sangat sedikit ( 4) tetapi
mempunyai pengaru# yang sangat besar ter#adap si*at tana# dan ke#idupan tanaman
'a#an organik berperan sebagai pembentuk butir (granulator) dari ba#an mineral
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 18/89
10
se#ingga membuat tana# tersebut akan semakin gembur "umber unsur #ara *os*or
(P), belerang ("), dan nitrogen (N) berguna meningkatkan daya ta#an untuk mena#an
tana# dan unsur #ara, serta sumber energi utama bagi mikroorganisme (bu!kman dan
brady, 1/07)
! Air
Air terdapat dalam tana# disebabkan karena adanya gaya ad#esi, ko#esi dan
graitasi bumi 'erdasarkan gaya tersebut, maka air tana# dapat dibedakan menjadi 2
1) Air #idroskopis, yaitu air yang diserap tana# sangat kuat se#ingga tidak dapat
digunakan ole# tanaman
+) Air kapiler, yaitu air dalam tana# yang dipengaru#i ole# gaya ko#esi (tarik
menarik antara butir air) dan ad#esi yang kuat daripada gaya graitasi bumi
(Hardjoigeno, 1/07)
d Udara
"usunan udara dalam atmos*ir berbeda dengan susunan udara didalam tana#,
#al ini disebabkan ole# beberapa *aktor, antara lain 2
1) &andungan uap air dalam tana# lebi# tinggi daripada di atmos*ir
+) &andungan gas F;+ dalam tana# lebi# besar daripada di atmos*ir
) &andungan gas ;+ dalam tana# lebi# besar daripada di atmos*ir akibat adanya
proses dekomposisi ba#an organik atau pernapasan mikroorganisme dalam tana#
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 19/89
1/
yang mengambil oksigen dan melepaskan gas karbondioksida (Hardjoigeno,
1/07)
B. (raian Tentang Analisis Tana" +utin
". #ersiapan Contoh
Persiapan !onto# untuk analisis di laboratorium merupakan standar untuk
mengerjakan analisis tana#, kesala#an kerja pada aktu persiapan !onto# akan
menyebabkan semua #asil analisis sala#
Fonto# tana# yang baru datang dari lapang, disertai surat permintaan analisis
diterima ole# administrasi laboratorium, dan di dokumentasikan &emudian !onto#
di#an!urkan di atas nampan, bobot minimum !onto# untuk dianalisis adala# 488
gram kering Fonto# yang memenu#i syarat diberi nomor kemudian dikeringkan
dalam oen berkipas angin pada su#u 38 oF selama +3 jam atau +-4 oF dan dengan
kelembaban anatara +8-38 (biasanya dua #ari untuk tana# berkadar #umus renda#)
$ana# yang suda# kering kemudian ditumbuk dalam lumpang porselin atau dengan
mesin penggiling, selanjutnya disaring agar didapatkan tana# #alus dengan ukuran
partikel 8,4 mm dan + mm
$. %emasaman &anah 'p()
&emasaman tana# (pH) menentukan ketersediaan unsur #ara bagi tanaman
%etode penetapan aktiitas ion #idrogen dalam tana# dapat dibagi dalam dua
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 20/89
+8
golongan, yaitu !ara kolorimetri dan !ara elektrometri (Pee!# dalam 'la!k, 1/54
dalam % "udjadi, 1/71)
Fara kolorimetri menggunakan ?at arna atau indikator asam-basa yang
peruba#an arnanya ber#ubungan dengan aktiitas ion #idrogen Fara ini berguna
untuk penetapan pH di lapang, sedangkan !ara elektrometri menggunakan alat
pengukur pH yang menggunakan elektroda gelas dan elektroda kalomel $erdapat
beberapa jenis kemasaman tana# yaitu2
a &emasaman Akti*, mengukur pH dari konsentrasi HG dalam larutan tana#
Ditetapkan dengan ekstrak air pada berbagai perbandingan tana#2 air (121, 12+,4
atau 124) lama pengo!okan 8 menit &emudian diukur menggunakan pH meter
dengan elektroda gelas kombinasi disebut pH H+;
b &emasaman !adangan: potensial, mengukur pH dari HG yang berasal dari larutan,
jerapan tana#, dan HG dari #idrolisis AlG yang dikeluarkan dari jerapan 'iasanya
dalam bentuk ekstrak &Fl 1 % dan disebut pH &Fl
Dalam tana# pH merupakan suatu nilai yang sangat berguna %isalnya se!ara
umum dapat dikatakan jika suatu tana# memiliki pH dibaa# 3,8, maka dapat diduga
tersebut memiliki asam- basa bebas, seringkali merupakan oksida sul*ida "uatu pH
dibaa# 4,4 menunjukan kemungkinan Al dapat ditukar dalam jumla# yang perlu
dipertimbangkan $ana# yang memiliki pH antara 7,0 C 0,+ menunjukan adanya
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 21/89
+1
akumulasi FaF; dalam tana# pH dapat digunakan untuk memperkirakan kejenu#an
basa dari suatu tana# (%! Lean, 1/0+ dalam "u#arjo 1//8)
Pada tana# pH menentukan muda# tidaknya unsur- unsur #ara diserap
tanaman Pada umumnya unsur muda# diserap pada pH netral, karena pada pH
tersebut unsur #ara muda# larut dalam air Pada pH asam unsur P tidak dapat diserap
tanaman karena diikat (di*iksasi) ole# Al "edangkan pada pH basa unsur P tidak
dapat diserap karena di*iksasi ole# Fa Pada tana# pH dapat menunjukan adanya
unsur-unsur bera!un Pada tana#-tana# masam banyak ditemukan ion- ion Al selain
yang mem*iksasi unsur P juga bersi*at ra!un bagi tanaman $ana#-tana# raa yang
sangat masam terdapat kandungan sul*at yang tinggi juga bersi*at mera!uni tanaman
(Hardjoigeno, 1/07)
*. Alumunium dapat ditukar
Alumunium merupakan kation yang mendominasi kompleks jerapan pada
tana# masam, alumunium tana# diikat kuat dan kelarutannya dalam larutan tana#
ditentukan ole# pH, kelarutan Al akan terjadi pada pH kurang dari 4,8 Hambatan
pertumbu#an tanaman sering di#ubungkan dengan kera!unan Al .umla# alumunium
yang dapat dipertukarkan dapat dijadikan dasar penentuan kebutu#an kapur
Alumunium ditetapkan dengan metode titrimetri dengan pengekstrak &Fl 1 %
Alumunium dalam tana# merupakan sumber kemasaman karena AlG akan
menyumbangkan ion HG ke dalam tana# melalui proses #idrolisis2
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 22/89
++
AlG G H+; Al (;H) G HG
&emasaman tana# dapat dipertukarkan dengan metode titrasi dengan penamba#an
pereaksi pengkompleks atau ion <- Penetapan Al dapat ditukar (dd) menggunakan
pengekstrak &Fl 1% atau 'aFl+
'ila kation C kation AlG yang terserap pada partikel liat diekstraksi dengan
larutan &Fl 1 N maka akan terjadi pertukaran kation dan pembebasan ion AlG dan
ion HG "elanjutnya ion HG dan AlG dapat ditentukan dengan jalan titrasi larutan
jenu# dengan larutan baku Na;H se#ingga terbentuk Al(;H) dan air Penamba#an
Na< pada larutan yang tela# dititrasi akan menguba# senyaa Al(;H) manjadi
kompleks stabil dari *luoroaluminat dan akan mengeluarkan Na;H .umla# ion AlG
yang dibebaskan setara dengan Na;H yang dikeluarkan Na;H produk diketa#ui
dengan menitarnya memakai larutan HFl baku (%! Lean, 1/54 dalam ma#*ud 1//8)
+. ,osor dan %alium
Untuk memenu#i kebutu#an tanaman empat sumber *os*or dan kalium utama
yaitu 1 Pupuk buatan, + Pupuk kandang, "isa tanaman dan pupuk #ijau, 3
senyaa alamia# baik organik maupun anorganik dari kedua unsur tersebut yang ada
dalam tana# <os*or adala# bagian terpenting penyusun sel #idup, dalam tana#
berkisar antara 8,8+-8,4 persen *os*or atau 8,1+ persen P+84 <os*or terdapat
sebagai 2 1 senyaa anorganik #asil kombinasi unsurCunsur kalsium, magnesium,
besi, alumunium dan mineral liat, + senyaa organik dalam bentuk sisaCsisa
tanaman atau binatang atau #asilC#asil kegiatan mikroba &onsentrasi *os*or tersedia
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 23/89
+
dalam larutan tana# umumnya renda# bila dibandingkan dengan unsur-unsur #ara
lainnya <os*or dalam tana# merupakan bentuk organik dan anorganik
P- tersedia sangat sedikit terdapat dalam tana# karena !endrung bereaksi
dengan komponen tana# menjadi senyaa tidak larut:tidak tersedia <os*or diserap
tanaman dalam bentuk H+P;3- (ortopos*at primer), HP;3
+- (ortopos*at sekunder) dan
sedikit sekali P-organik yang larut dalam air ("oepartini, % 1/07) Ada dua ma!am
penetapan untuk menilai kadar P+;4 &adar !adangan ditetapkan dengan ekstrak HFl
+4 , serta kadar tersedia ditetapkan dengan !ara ;lsen pada pH netral-basa atau !ara
'ray pada pH tana# masam ("u#arjo, 1//8)
Pada dasarnya sebagian besar dari penetapan *os*or terdiri dari dua ta#ap,
ta#ap pertama yaitu pengekstraksian *os*at dengan beberapa ma!am pereaksi dan
yang kedua penetapan *os*or se!ara kuantitati* dari ekstrak-ekstrak tersebut 'egitu
juga untuk pengukuran kalium yang pengukurannya dilakukan dengan *otometer
nyala
Pemili#an metode ekstrak penetapan *os*or dalam tana# tergantung pada
konsentrasi *os*or dalam larutan dan konsentrasi senyaa yang dapat mengganggu
penetapan itu sendiri ;lsen, Fole, atanabe dan Dean pada ta#un 1/43
menganjurkan untuk memakai larutan NaHF; 8,4 % pH 0,4 untuk tana# bereaksi
basa, NaHF; akan mengurangi aktiitas Fa+G
yang berarti memperbesar kelarutan
*os*at Untuk tana# masam dan netral diperbesar daya larut *os*or yang berada dalam
bentuk Fa-P, *os*at kompleks adsorpsi digantikan ole# HF;-, F;
+-,dan ;H- Fara
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 24/89
+3
penetapan *os*or dengan biru molibden sangat peka, ole# karena itu !ara ini sangat
banyak digunakan, baik untuk ekstrak yang kandungan *os*ornya renda# maupun
sebagai *os*or potensial Ion-ion orto*os*at dalam lingkungan asam *os*omolibdat,
dan reduksi yang selekti* akan membentuk arna biru, intensitas arna yang
dibentuk akan sebanding dengan *os*at yang terdapat dalam asam #eteropoli tersebut,
dan arna biru yang terbentuk akan berta#an lebi# kurang +3 jam ('la!k et al,
1/54)
Dalam analisis *os*at tersebut dipergunakan metode 'ray I dan II dan metode
;lsen untuk *os*or tersedia, sedangkan untuk *os*or dan kalium sebagai unsur
!adangan menggunakan pengekstrak HFl +4
Penyerapan kalium ole# tanaman dapat mendekati jumla# nitrogen ba#kan
melebi#i jumla# nitrogen tersebut, alaupun jumla# kalium dalam tana# terbatas
&etersediaan kalium diartikan sebagai kalium yang dapat dipertukarkan dan dapat
diserap ole# tanaman "e#ubungan dengan itu, maka ketersediaan sangat tergantung
penamba#an dari luar dan adanya ke#ilangan dalam tana#
'entuk-bentuk kalium dalam tana# dapat dibedakan dalam tiga kelompok 2
&-tidak tersedia 2 & yang terikat pada bagian struktur mineral primer dan sekunder
&-lambat tersedia 2 lambat laun dapat menjadi &-tersedia , 1-18 dari &-total
&-langsung tersedia 2 bagian yang larut dan teradsorbsi pada permukaan koloid tana#
jumla#nya 1-+ dari &-total
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 25/89
+4
Dalam tana# terjadi keseimbangan antara tiga bentuk tersebut 'ila tanaman
menyerap &-langsung tersedia dan &-tidak tersedia akan membentuk atau mengisi
kembali kekurangan &-tersedia
J&-tidak tersediaK→ J&-lambat tersediaK→ J&-langsung tersediaK
Ada dua ma!am penetapan untuk penilaian kadar & +; kadar & potensial
ditetapkan dengan ekstrak HFl +4 serta penetapan & tersedia dengan ekstrak
NH3Asetat pH 7,8 Dalam penetapan potensi la#an, biasanya digunakan penetapan
&-tersedia ("u#arjo, 1//8) Pengekstrakskan dengan HFl +4 akan menguba#
bentuk kalium yang larut dalam larutan tana# karena adanya pertukaran ole# ion
HG$erdapat dua ma!am penetapan untuk penilaian kadar & +; &adar !adangan
ditetapkan dengan ekstrak HFl +4 , serta penetapan ekstrak ammonium asetat pH 7
Untuk menetapkan potensi la#an, biasanya digunakan penetapan &-!adangan
("u#arjo, 1//8)
-. ilai &ukar %ation '&%) dan %apasitas &ukar %ation '%&%)
Penetapan N$& meliputi penetapan kation-kation yang dapat dipertukarkan
dan &$& %enurut "oepartini (1/70) ba#a nilai tukar kation atau kapasitas
adsorbsi adala# kemampuan tana# untuk mengadsorbsi sejumla# kation dalam
me:188gram N$& dari tana# tergantung pada jumla#, jenis liat dan #umusB"atu
ekialen adala# suatu jumla# yang se!ara kimia setara dengan 1 gram Hidrogen
.umla# atom setiap satu ekialen adala# 5,8+ @ 18+ dengan demikian 1 miliekialen
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 26/89
+5
setara dengan 1 mg Hidrogen dan terdiri dari 5,8+ @ 18+8 atom Hidrogen 'ila tana#
memiliki &apasitas $ukar &ation 1me:188gram berarti setiap 188g tana#
mengandung 5,8+ @ 18
+8
muatan negati* Dalam $aksonomi $ana#, semenjak ta#un
1/07, satuan me:188g diganti menjadi !mol (G): kg, dimana 1me:188g tana# M 1!mol
(G) : kg tana#
&apasitas adsorpsi dinyatakan sebagai jumla# maksimum miligram setara
(mgst) kation yang dapat diadsorpsi tiap 188 gram tana# kering mutlak (% "udjadi,
I% idjik, 1/71)
9eaksi tukar kation dalam tana# terjadi terutama di dekat permukaan liat yang
berukuran seperti koloid dan partikel-partikel #umus yang disebut misel "etiap misel
memiliki beribu-ribu muatan negati* yang kemudian dinetralisir ole# kation yang
diadsorbsi (<ot#, HD 1/00)
%etode yang paling banyak dipakai dalam penetapan N$& iala# penjenu#an
dengan FHF;;NH3 yang dapat dilakukan se!ara perkolasi("udjadi, 1/71)
Pertukaran kation dalam tana# terjadi karena adanya muatan negati* dari
koloid tana# menyerap katio-kation dalam bentuk dapat dipertukarkan &ation
tersebut terdiri dari kation pembentuk kebasaan (& G, NaG, Fa+G, %g+G) serta kation
pembentuk kemasaman (AlG, HG) ("oepartini, % 1/07)
Hampir semua kation yang dapat diserap ole# liat dan #umus dapat
mempengaru#i si*at kimia dan *isika tana# &ation-kation itu adala# Fa +G, %g+G, & G,
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 27/89
+7
NaG,AlG,dan HG, karena kation-kation itu muda# dipertukarkan maka dinamakan juga
kation-kation yang dapat dipertukarkan &ejadian ini disebut pertukaran kation dan
merupakan kejadian terpenting dalam tana#
Pada dasarnya kapasitas adsorpsi dapat dibagi dalam dua ta#ap, pada ta#ap
pertama kompleks koloid tana# dijenu#kan dengan suatu kation indeks #ingga
seluru# kation yang dapat dipertukarkan dapat dikeluarkan dari kompleks jerapan
tana# Pada ta#ap kedua, kation indeks yang jenu#kan koloid tana# ditukarkan se!ara
kuantitati* dengan kation lainnya, pertukaran ini dinyatakan dalam milligram setara
tiap 188 gram tana# kering mutlak
'esarnya &apasitas $ukar &ation dipengaru#i ole# si*at dan !iri tana# itu
sendiri, yaitu2
apH tana#
Pada pH renda#, #anya sedikit kation-kation yang dapat dipertukarkan
sebagai akibat dari kuatnya serapan H ole# kompleks adsorbsi Dengan
meningkatnya pH maka H dan Al dapat digantikan membentuk Al(;H)
Dengan demikian pertukaran itu meningkatkan Nilai &apasitas $ukar
&ation
b $ekstur tana#
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 28/89
+0
Harga &$& berbanding lurus dengan jumla# butir liat "emakin banyak
jumla# liat makin tinggi #arga &$& %akin #alus tekstur tana# makin besar
pula jumla# koloid organiknya, &$& juga semakin besar
! .enis mineral
.enis- jenis koloid memiliki muatan yang beragam ole# karena itu memiliki
&$& yang beragam pula
d 'a#an ;rganik
'a#an ;rganik memiliki daya serap kation yang lebi# besar daripada koloid
liat, se#ingga semakin tinggi pula &$&nya
e Pengapuran dan pemupukan
Pemberian kapur akan menaikan pH tana#, se#ingga #arga &$&nya akan
naik sebanding dengan naiknya pH
&ejenu#an basa adala# perbandingan jumla# kation-kation basa dengan
jumla# semua kation (kation basa dan kation asam) yang terdapat dalam kompleks
jerapan tana#, dapat di#itung dengan rumus (Hardjoigeno, 1/07)2
Kejenu"an #asa M .umla# kation basa @ 188
&$&
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 29/89
+/
'ila suatu tana# memiliki &ejenu#an 'asa 38 berarti 38 dari &$&
ditempati ole# basa- basa tukar dan 58 ditempati ole# HG dan AlG, se#ingga pH
menjadi renda# &ejenu#an 'asa merupakan potensi ketersediaan #ara dalam tana#
Nilainya berkaitan dengan !ura# #ujan, lokasi pada la#an, dan jenis mineral liat
Daera# kering atau daera# lembab mempunyai &ejenu#an 'asa lebi# baik karena
terjadi akumulasi FaF; ("u#arjo, 1//8)
/. %arbon Organik
Penetapan ba#an organik berdasarkan oksidasi karbon, dua !ara oksidasi yang
sering digunakan untuk penetapan ini adala# oksidasi basa# dan oksidasi kering
Laboratorium tana# 'alittana# menggunakan metode oksidasi basa# dengan
menggunakan kalium dik#romat dan asam sul*at pekat, pengukuran kepekatan ba#an
organik dilakukan se!ara kolorimetri, oksidasi tersebut dikenal dengan nama metode
%urmies.
"edangkan metode oksidasi kering menurut Dentendt #anya digunakan untuk
kalibrasi !ara-!ara basa# (alkley dan 'la!k,1/3 Allison LE 1/4 dalam
%"udjadi, 1/71)
%etode penetapan ba#an organik tana# dapat dikelompokan sebagai berikut2
a %etode berdasarkan ke#ilangan bobot karena pemanasan
'a#an organik yang terkandung dalam sejumla# tana# di#ilangkan seluru#nya
dengan pemanasan pada su#u tertentu Dalam pelaksanaanya tidakla# demikian
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 30/89
8
seder#ana, karena !ara ini tidak mampu memisa#kan antara ke#ilangan bobot organik
dan ke#ilangan F;+ dari senyaa karbon dan air, serta unsur-unsur #idroksil dari liat
b %etode bedasarkan unsur F
Unsur karbon dapat ditetapkan se!ara jumla# melalui pereaksi tertentu, kadar
F-organik ini dapat dinyatakan sebagai kadar ba#am organik yang dikalikan dengan
*aktor 6an 'emmelen, yaitu 1,7+3 atau 188:40 Penggunaan *aktor ini didasarkan
pada anggapan ba#a ba#an organik yang terkandung 40 "tudi terbaru Broadbent
menunjukan ba#a *aktor konersi F-organik menjadi ba#an organik pada
permukaan tana# 1,/ dan untuk subsoil +,4
! %etode berdasarkan oksidasi basa#
Fara ini dikembangkan ole# akley dan 'la!k (1/3) 'a#an organi!
dioksidasi ole# Fr +;7+- dalam suasana asam .umla# Fr +;7
+- yang tereduksi setara
dengan jumla# F-organik dalam tana# (Animous, <aperta IP', 1/08)
Dalam tana# terdapat #ubungan antara kadar ba#an organik dan nitrogen
tana#, yang dinyatakan dengan nilai (F:N) karena2
1 $erdapat kemungkinan nitrogen antara jasad renik dan tanaman
+ Diperlukan dalam pengaturan ba#an organik tana#, nitrogen tersedia dan
ke!epatan pembusukan ("oepartini, % 1/07)
0. itrogen &otal
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 31/89
1
"e!ara umum nitrogen terdapat dalam dua bentuk yaitu anorganik seperti
N;, N;+, N;, dan gas N+ "edangkan N-organik dalam tana# pada umumnya
terdapat dalam asam amino, dan protein
$umbu#nya tanaman dengan baik terbatas pada banyaknya jumla# nitrogen
tersedia, dan ketersediaan nitrogen tergantung pada banyaknya jumla# #ara yang lain
("oepartini, 1/70) 'entuk nitrogen yang berarti bagi tanaman iala# bentuk NH3G,
N;- Pengaru# nitrogen paada tanaman sangat jelas dan !epat $umbu#an yang
diberi nitrogen meng#asilkan daun-daun yang lebar dengan arna #ijau tua Hal ini
mengakibatkan orang !endrung menggunakan pupuk nitrogen se!ara berlebi#an
dengan tidak menyadari kerugiannya "ebagai !onto# tanaman padi, maka jika terlalu
banyak pupuk nitrogen yang ditamba#kan tanaman tersebut akan muda# robo#
("oepartini, 1/70)
"ebagian besar nitrogen dalam tana# didapatkan dalam bentuk organik, dan
#anya sedikit dari nitrogen tana# terdapat dalam bentuk ammonium dan nitrat yang
merupakan bentuk nitrogen tersedia bagi tanaman (Hardjoigeno, 1/07)
Dua !ara penetapan nitrogen total yang sering digunakan yaitu !ara &jelda#l
dan !ara Dumas Fara &jelda#l yang digunakan biasanya !ara makro, mikro, atau
ultra mikro Pada dasarnya !ara &jelda#l adala# pengabuan basa# dengan H +";3
se#ingga terbentuk N diuba# ke bentuk NH3
G
yana dapat diukur, sedangkan !ara
Dumas pengabuan kering ("udjadi, 1/71)
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 32/89
+
1. &ekstur &anah
$ekstur tana# menunjukkan perbandingan relati* dari berbagai kelompok
besar butir primer, kelompok ukuran butir tersebut adala# pasir +mmC48 ,
debu 48 C+ , liat kurang dari + (Hardjoigeno, +88+)
<raksi pasir dan debu mempunyai aktiitas permukaan yang renda# se#ingga
se!ara *isik dan kimia dapat dikatakan tidak akti* <raksi liat menetukan kapasitas
mena#an air dan Nilai $ukar &ation Penetapan tekstur yang dilakukan di
laboratorium tana# 'alittana# 'ogor dengan metode pemipetan, sementara pasir,
debu, dan liat ditetapkan se!ara graimetri Dalam penetapan ini mula-mula ba#an
organik dioksidasikan dan garam yang muda# larut di#ilangkan dari tana# "etela# itu
baru pasir dipisa#kan dengan pengayakan basa#, debu dan liat dipisa#kan dengan
!ara pemipetan yang berdasarkan perbedaan ke!epatan mengenap menurut Hukum
2toke (Akademi &imia Analisis, 1/08)
Penetapan kelas tekstur se!ara garis besar dapat dibagi dua, yaitu2 penetapan
kasar di lapangan dapat ditentukan dengan memijat tana# diantara jari-jari sambil
dirasakan #alus kasarnya, seperti adanya butir-butir pasir, debu, dan liat Penetapan di
Laboratorium dapat dilakukan dengan lebi# kuantitati* Penetapan tekstur tana#
berdasarkan #ukum 2toke yang menyangkut ke!epatan alir dari butiran berbentuk
bola dalam suatu !airan Penetapan tekstur tana# yang biasa dilakukan di
laboratorium iala# dengan !ara pemipetan dan !ara #idrometer ("u#arjo, 1//8 )
3. %adar Air
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 33/89
&adar air dapat ditetapkan dengan !ara yang paling umum digunakan yaitu
pengeringan pada su#u 184°F, karena ini lebi# mura# dan muda# dilaksanakan
dengan tingkat ketelitian yang dapat dipetrtanggungjaabkan (Ad#i, 1/70)
$erdapat beberapa !ara penetapan kadar air diantaranya yaitu !ara
penguapan dengan in*ra mera#, Au*#auser, &arl <is!#er, Oylol (dengan pelarut yang
tidak !ampur), pengeringan akum, dan pemanasan langsung Di Laboratorium
&imia $ana# ('alittana#) dilakukan metode pemanasan langsung
&adar air perlu ditetapkan dengan tujuan untuk menyeragamkan kelembaban
tana# $ana#- tana# yang lembab tentunya banyak mengandung air se#ingga jumla#
tana# yang dianalisis relati* lebi# sedikit jika dibandingkan dengan tana# yang kurang
lembab, se#ingga mempengaru#i kandungan unsur- unsur #ara yang sebenarnya
(Ad#i, 1/70)
$ana# kering oen digunakan sebagai dasar untuk menunjukan kandungan air
dalam tana# $ana# yang lembab banyak mengandung air, se#ingga tana# yang
dianalisis relati* sedikit dibandingkan dengan tana# yang kering, se#ingga
mempengaru#i kandungan unsur #ara yang sebenarnya Penetapan ini digunakan
untuk *aktor koreksi ba#an kering
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 34/89
3
C. Alat Instrumen
". p( meter
=ambar + "kema elektroda gelas kombinasi
Elektroda re*erensi
Poros salt-bridge
&abel peng#ubung ke pH meter
Lubang untuk mengisi
elektrolit
Elektroda gelas
%embran gelas
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 35/89
4
Pengukuran pH dengan alat pH meter merupakan metode analisis potensiometri
Elektroda ber*ungsi untuk mengukur perbedaan tegangan antara re*erensi dengan
larutan !onto# Elektroda tunggal #anya memiliki sala# satu *ungsi pengukuran
tersebut, sedangkan pada elektroda kombinasi kedua *ungsi pengukuran ada dalam
satu elektroda 'iasanya untuk pengukuran pH digunakan elektroda kombinasi gelas
dengan Ag:AgFl+ sebagai re*erensi
$. 2pektrootometri
Hukum dasar yang dipakai dalam analisis spektro*otometri adala# #okum
Lambert-'eer, ba#a jika suatu !a#aya monokromator melalui suatu media yang
transparan maka bertamba# kurangnya intensitas !a#aya yang dipan!arkan sebanding
dengan bertamba#nya tebal dan kepekatan dari media (&risnandi I, +883)
%etode "pektro*otometer merupakan penyempurnaan dari metode kolorimetri
yang menggantikan *aktor ketajaman mata dengan sel *otolistrik yang se!ara
langsung mengukur intensitas dari !a#aya yang dipan!arkan dan se!ara tidak
langsung !a#aya yang diadsorbsi .adi tergantung pada arna dari benda (larutan)
(&risnandi I, +883)
$eknis analisis spektro*otometri merupakan !ara analisis yang paling penting
dan paling luas penggunaannya "emua teknik spektro*otometri berdasarkan atas
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 36/89
5
emisi atau absorbsi radiasi yang merupakan si*at k#as dari peruba#an energi tertentu
dalam suatu molekul atau atom Peruba#an energi ini berupa tingkatan energi
terkuantisasi yang men!irikan jenis-jenis atom atau molekul $eori kuantum
menganggap radiasi sebagai suatu arus dari paket-paket energi yang disebut *oton
atau kuantum yang bergerak dalam ruang pada ke!epatan tetap ! (! M+,//0 @ 18 0 ms-1
dalam ruang #ampa) Hubungan antara energi *oton (E) dengan *rekuensi (6) ole#
teori gelombang dinyatakan dengan 2
Dimana 2
H adala# tetapan plan!k ( 5,5 @ 18 -3 .s ) dan λ adala# panjang gelombang 'ila suatu
substansi diradiasi dengan radiasi elektromagnet, energi dari *oton dapat dipinda#kan
ke atom atau molekul se#ingga menguba# tingkatnya dari ground state ke e4ited state
(tereksitasi) Proses ini dikenal sebagai absorbsi, disertai pelema#an radiasi pada
*rekuensi tertentu dan #anya akan terjadi bila perbedaan energi (∆E) kedua tingkatan
itu sama tepat dengan energi dari *oton (#) Energi yang diserap dengan !epat
diradiasikan kembali (emisi) dan #ilang ke sekelilingnya disebabkan tubrukan,
se#ingga sistem kembali ground state &adang kala energi tidak #ilang seperti ini,
tapi diemisikan kembali beberapa milidetik kemudian, proses ini dikenal sebagai
*luorosensi Dengan memanaskan ba#an #ingga su#u tinggi pada nyala, sebagai
energi kinetik digunakan untuk mengeksitasi atom ke tingkat energi lebi# tinggi
E M # M #!:λ
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 37/89
7
Atom tereksitasi kembali ke tingkat energi lebi# tinggi Atom tereksitasi kembali ke
tingkat asal sambil meman!arkan emisi spontan dengan *rekuensi () yang sesuai
dengan perbedaan tingkat energinya
*. 2pektrootometer 5isibel dan 6ltraviolet
'esarnya radiasi elektromagnet monokromatik yang diabsorbsi ole# substansi
merupakan *ungsi dari konsentrasi substansi dan ketebalan media 9adiasi yang
diteruskan ($2 transmittan!e) Dide*inisikan sebagai rasio dari intensitas radiasi yang
tidak diserap (I) dengan intensitas aal (Io), jadi $ M I : Io Absorbansi (A) atau
kerapatan optik (;D M opti!al density) merupakan logaritma dari kebalikan
tranmittansi, A M log 1:$ M log Io:I M Fl, yang dikenal sebagai Hukum Lambert-
'eer Dimana adala# tetapan yang disebut koe*isien absorbsiitas molar (absobansi
larutan 1 % dalam 1 !m sel), F adala# konsentrasi ?at yang diukur dan l adala#
ketebalan media .adi A berbanding lurus dengan konsentrasi ?at yang akan diukur
$ransmittansi adala# 188 $ dan persen absobansi adala# Q88 (1-$) Hukum ini
umumnya berlaku untuk konsentrasi renda#
Presisi pengukuran absorbansi tergantung dari kualitas instrumen dan jenis
unsur:senyaa kimia yang diukur &esala#an a!ak dalam pengukuran absorpsi
dikarenakan noise dari sirkuit pengatur pada absorbansi renda#, sedangkan radiasi
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 38/89
0
yang sangat sedikit men!apai detektor pada absorpsi tinggi memerlukan penguatan
besar
&omponen-komponen dasar dari spektro*otometer terdiri atas sumber radiasi,
monokromator, sel tempat larutan !onto#, detektor, penguat tegangan, dan alat
pemba!a
=ambar &omponen-komponen dasar spektro*otometer
"umber radiasi #arus memberikan energi radian yang !ukup meliputi daera#
panjang gelombang yang diukur dan memberikan intensitas !a#aya yang konstan
selama pengukuran berlangsung Lampu #idrogen atau deuterium digunakan pada
daera# ultraiolet (di baa# 58 nm) dan lampu *ilament, biasanya &ungsten halogen,
untuk panjang gelombang diatas 48 nm #ingga +,4 m %onokromator ber*ungsi
untuk menyediakan radiasi monokromatik, yaitu memili# radiasi se#ingga *rekuensi
yang terpili# sesuai dengan transisi energi sampel yang sedang diperiksa Untuk
keperluan ini dapat digunakan *otometri *ilter, optik prisma atau grating di*raksi yang
dikombinasikan dengan slit, !ermin , dan lensa =rating adala# gelas yang
permukaannya dibuat !ela#-!ela# paralel dengan ketelitian tinggi dan dilapisi ole#
"umber
9adiasi %onokromator Larutan
!onto#Detektor
Penguat
$egangan
Display
9ekorder Printer
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 39/89
/
alumunium Detektor #arus membangkitkan sinyal yang sesuai dengan intensitas
radiasi yang datang
Pada instrumen yang menggunakan prinsip double beam !a#aya
monokromatik dari sumber dibagi dua dengan intensitas yang sama 'erkas yang satu
meleati !onto# dan lainnya melalui re*erensi <asilitas ini memberikan koreksi dari
e*ek matriks, noise instrumen dan dri
+. 2pektrootometer 2erapan Atom
Prinsip spektro*otometer serapan atom mirip dengan spektro*otometer U6-
6is Perbedaannya #anya terletak pada sampel dan sumber radiasi Pada ""A sampel
berupa atom dan sumber radiasi menggunakan lampu katoda !ekung yang
memberikan radiasi lebi# spesi*ik
Apabila radiasi yang karakteristik dari transisi elektronik pada orbit terluar
atom unsur tertentu meleati uap atom unsur tersebut, maka sebagian radiasi akan
diserap 9adiasi terserap akan mengeksitasi elektron dari ground state yang ada
dalam uap atom Peruba#an energi yang terlibat sesuai dengan radiasi U6 dan isible
medan spektrum ;le# karena #anya atom dalam kondisi ground state yang
memberikan respon dalam !ara ini, kondisi penguapan dan dekomposisi !onto# #arus
meng#indari ionisasi Hal ini di!apai dengan nyala panas yang tidak melebi#i
8888&
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 40/89
38
9adiasi dari lampu katoda meleati nyala burner yang dibentuk dari
!ampuran gas dan !onto# aerosol melalui nebulizer dan spray 7hamber , ditangkap
ole# detektor, sinyal dikuatkan ole# ampli*er dan kemudian diba!a ole# meter,
re!order atau printer "umber radiasi lampu deuterium digunakan untuk ba7k ground
7orre7trion %onokromator mengisolasi garis emisi tertentu dari banyak emisi garis
yang dipan!arkan lampu katoda Pengukuran absorpsi dilakukan dengan
membandingkan intensitas radiasi lampu katoda yang man!apai detektor dengan dan
tanpa pemasukan larutan sampel ke dalam nyala
<otometer nyala ber*ungsi seperti ""A tanpa menggunakan lampu katoda
Intensitas radiasi yang dilepas ole# atom yang tereksitasi ole# nyala dan kemudian
kembali ke ground state sebanding dengan konsentrasi analit
Ampli*ier
HFl %onokromator Detektor
"pray F#amber
<uel Nebuli?er
;@idant %eter Printer &omputer
"ampel
=ambar 3 "pektro*otometer "erapan Atom
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 41/89
31
-. Auto Analyzer
Auto Analy?er adala# "pektro*otometer yang ditamba# *asilitas pemberian
pereaksi dan pengambilan !onto# se!ara otomatis Pengambilan larutan !onto#
dilakukan dengan sampler Pereaksi di#isap dengan pompa peristalti! kemudian
di!ampur jadi satu, diaduk dalam mani*old dan kemudian dialirkan ke dalam sel
spektro*otometer untuk pengukuran Hasil pengukuran direkam ole# plotter, monitor
atau printer &eunggulan autoanalizer adala# lebi# !epat, #emat tenaga, dan #asil
pengukuran lebi# konsisten aktu pen!ampuran pereaksi dengan setiap !onto# dan
deret standar tepat sama Hal ini penting terutama pada pembentukan arna dengan
senyaa yang kurang stabil
pompa
kolorimeter pen!u!i
mani*old udara "ampler
tartrat
!onto# 78F
air *enol
#ipoklorit Fonto# 34 dt
Pen!u!i 14 dt
9e!order
18
80
1+
815
80
83+
8+
18
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 42/89
3+
'uangan !air
'uangan udara
=ambar 4 'agan Auto Analy?er
/. ,lameotometer.
'ila suatu atom terkena energi panas, elektron kulit luar akan mengalami
ketidakstabilan se#ingga tereksitasi ke tingkat energi yang paling tinggi, karena
keadaan tersebut tidak mantap, elektron tersebut akan kembali kelintas semula
dengan membebaskan energi berbentuk !a#aya yang masing-masing memiliki
panjang gelombang spesi*ik yang berbeda-beda Intensitas !a#aya tersebut dapat
diukur ole# *lame*otometer
=ambar 5 'agan <lame*otometer
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 43/89
3
D. Persiapan dan Metode Analisis Tana"
. Persiapan ,onto"
a Pen!atatan !onto#
Fonto# dari lapangan yang disertai dengan surat permintaan analisis yang
berisi da*tar !onto# dan jenis analisis yang diperlukan, diterima ole# administrasi
laboratorium Dalam buku administrasi di!atat nomor permintaan analisis, jumla# dan
nomor !onto# Untuk setiap !onto# dibuat nomor laboratorium yang ditulis pula pada
label karton Administrasi laboratorium juga membuat laporan #asil analisis yang
tela# selesai dikerjakan "urat permintaan dan da*tar #asil analisis didokumentasikan
b Pengeringan
1) Fonto# disebarkan di atas ada# yang dialasi kertas sampul Label
karton yang berisi nomor laboratorium !onto# diselipkan di baa#
kertas
+) Akar C akar atau sisa tanaman segar, kerikil dan kotoran lain dibuang
) 'ongka#an besar dike!ilkan dengan tangan
3) "impan pada rak di ruanagan k#usus bebas kontaminan yang terlindung
dari sinar mata#ari atau dimasukkan ke dalam oen dengan su#u 38 oF
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 44/89
33
! Penumbukan : pengayakan
Fonto# kering udara dibaa ke rung tumbuk dan disusun di atas meja sesuai
dengan nomor seri, nomor urut dan nomor laboratorium ditulis pada kantong plastik,
sedangkan pada botol !onto# #anya ditulis nomor seri dan nomor urut !onto# Fonto#
C !onto# yang suda# disiapkan dimasukkan ke dalam plastik $ana# di dalam kantong
plastik dimasukkan ke dalam botol !onto# dengan nomor yang sama Hati C #ati agar
nomor !onto# tidak tertukar
Fonto# C !onto# tana# dengan ukuran partikel R + mm dan R 8,4 mm
disiapkan sebagai berikut 2
1) Fonto# ditumbuk pada lumpang porselen atau mesin giling untuk tana#
keras atau diayak menggunakan ayakan dengan ukuran lubang + mm
+) "impan dalam botol yang suda# diberi nomor !onto#
) Fonto# R 8,4 mm diambil dari !onto# R + mm, digerus atau digiling dan
diayak dengan ayakan 8,4 mm
d Penyimpanan
Fonto# yang akan dianalisis di simpan di ruang !onto# yang dekat dengan
ruang timbang "etela# selesai dianalisis disimpan dalam gudang penyimpanan
!onto# untuk jangka aktu tertentu agar memuda#kan bila diperlukan pengulangan
analisis
!. Metode Analisis
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 45/89
34
a. Penetapan Kadar Air Mutlak
Dasar
Fonto# tana# dipanaskan pada su#u 184
o
F untuk meng#ilangkan air &adar air
!onto# diketa#ui dari perbedaaan bobot !onto# sebelum dan sesuda# dikeringkan
<aktor koreksi kelembaban di#itung dari kadar air
Alat-alat yang digunakan 2
1Nera!a analitik ketelitian tiga desimal
+Pinggan Alumunium
Penjepit ta#an karat
3;en
4Eksikator
9eaksi
$ana# O H+; → $ana# G H+;
Fara &erja
1 Ditimbang 4 gram !onto# tana# kering udara dalam pinggan aluminium yang
tela# diketa#ui bobotnya
+ Dikeringkan dalam oen pada su#u 184 8F selama jam
"etela# itu pinggan diangkat dengan penjepit dan dimasukkan ke dalam
eksikator
3 "etela# dingin, !onto# ditimbang dan bobot yang #ilang adala# bobot air
Per#itungan
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 46/89
35
( )
( )air
,k koreksi ,aktor
7ontoh Bobot
bobot %ehilangan Air %adar
D188
188
D188D
−
=
×=
#. Penetapan p' Tana" Metode p'-meter
Dasar
Nilai pH menunjukkan konsentrasi ion HG dalam larutan tana#, yang dinyatakan
ClogJHGK Peningkatan konsentrasi HG menaikkan potensial larutan yang diukur
ole# alat dan konersi dalam skala pH Elektroda gelas merupakan elektroda
selekti* k#usus HG #ingga memungkinkan untuk #anya mengukur potensial yang
disebabkan kenaikan konsentrasi HG Potensial yang timbul diukur berdasarkan
potensial elektroda pembanding (kalomel atau AgFl) 'iasanya digunakan satu
elektroda yang suda# terdiri dari elektroda pembanding dan elektroda gelas
(elektroda kombinasi) &onsentrasi HG yang diekstrak dengan air menyatakan
kemasaman akti*, sedangkan pengekstrak &Fl 1 N menyatakan kemasaman
!adangan
Alat 2
1 Nera!a analitik ketelitian dua desimal
+ 'otol ko!ok 48 ml
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 47/89
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 48/89
30
+ %asing-masing dimasukkan ke dalam botol ko!ok 48 ml
Ditamba#kan 48 ml air bebas ion ke botol yang satu untuk pH H+; dan 48 ml
&Fl 1% ke dalam botol lainnya untuk pH &Fl
3 Diko!ok selama 8 menit dengan mesin pengo!ok
4 "uspensi tana# diukur dengan pH-meter yang tela# dikalibrasi menggunakan
larutan dapar pH 7,8 dan pH 3,8
,. Penetapan Alumunium Dapat Tukar dengan Pengekstrak KCl M
Dasar
&emasaman dapat ditukar terdiri dari AlG dan HG pada koloid tana# AlG dan HG
ini dapat ditukar ole# & G dari pengekstrak &Fl 1 % AlG dan HG dalam larutan
dapat dititar dengan larutan Na;H baku, yang akan meng#asilkan endapan
Al(;H) dan air Untuk penetapan Aldd, Al(;H) bereaksi dengan Na< yang akan
meng#asilkan ;H- dan dapat dititar dengan larutan HFl baku
Alat 2
1 Nera!a analitik ketelitian dua desimal
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 49/89
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 50/89
48
4 Larutan baku HFl 8,8+8 N
Dipipet +8 ml HFl 1 N, dien!erkan dan diimpitkan dengan air bebas ion dalam
labu ukur 1 liter, lalu diko!ok
9eaksi
Al
G &Fl & G G HG G Fl- G AlG
H
&emasaman total ($1)
AlG G H+8 HG G Al(;H)
PPHG G Na;H NaG G H+;
Al-$ukar ($+) PP
Al(;H) G 5 Na< NaAl<5 G Na;H
PP
Na;H G HFl NaFl G H+;
Fara &erja
1 Ditimbang 4 gram !onto# ke dalam botol ko!ok 188 ml
+ Ditamba#kan 48 ml &Fl 1 N
Diko!ok dengan mesin pengo!ok, selama 8 menit
3 Disaring dengan kertas saring tak berabu
4 <iltrat dipipet 18 ml ke dalam erlenmayer 48 ml
5 Dibubu#i indikator PP 8,1
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 51/89
41
7 Dititar dengan Na;H 8,8+8 N sampai arna mera# muda seulas
0 Dinetralkan dengan HFl 8,8+8 N sampai tak berarna
/ Ditamba#kan + ml Na< 3 (arna ekstrak akan mera# kembali)
18Dititar dengan HFl 8,8+8 (sampai arna mera# #ilang)
11Dikerjakan blanko
Per#itungan2
Al-dd dan H-dd ( !mol(G):kg ) M ( $1-$b1 ) @ N Na;H @ 48:18 @ 188:4 @ *k
( $1-$b1 ) @ N Na;H @ 188 @ *k
Al-dd ( !mol(G):kg ) M ( $+-$b+ ) @ N HFl @ 48:18 @ 188:4@ *k
( $+-$b+ ) @ N HFl @ 188 @ *k
H-dd ( !mol(G):kg ) M kemasaman dd C Al-dd
&eterangan 2 $b1 M blanko pada $1
$b+ M blanko pda $+
*kM*aktor koreksi kadar airM188 : (188 - kadar air )48:18M*aktor pengen!eran
188:4Mkonersi dari 4g ke kg:!onto#
d. Penetapan $osor dan Kalium Potensial Ekstrak 'Cl !/ 0
Dasar
<os*or dalam bentuk !adangan ditetapkan dengan menggunakan pengekstrak HFl
+4 Pengekstrak ini akan melarutkan bentukCbentuk senyaa *os*at dan kalium
mendekati kadar P dan &Ctotal Ion *os*at dalam ekstrak akan bereaksi dengan
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 52/89
4+
ammonium molibdat dalam suasana asam membentuk asam *os*omolibdat
"elanjutnya akan bereaksi dengan asam askorbat meng#asilkan larutan biru
molibdat Intensitasnya arna larutan dapat diukur dengan spektro*otometer pada
panjang gelombang 00/ nm, sedangkan kalium diukur dengan *lame*otometer
Alat 2
1 Nera!a analitik ketelitian tiga desimal
+ 'otol ko!ok 188 ml
%esin ko!ok
3 Alat pemusing
4 $abung reaksi
5 Dispenser 18 ml
7 "pektro*otometer
0 <lame*otometer
'a#an 2
1 HFl +4
En!erkan 574,50 ml HFl pekat (7 ) dengan air bebas ion menjadi 1 liter
+ "tandar 8 ppm P dan &
Pereaksi P pekat
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 53/89
4
Larutkan 1+ g (NH3)5%o7;+3 3 H+; dengan 188 ml air bebas ion dalam labu
ukur 1 liter $amba#kan 8+77 g &("b;)F3H3;5 8,4H+; dan se!ara perla#an
138 ml H+";3 pekat .adikan 1 liter dengan air bebas ion
3 Pereaksi pearna P
Fampurkan 1,85 gram asam askorbat dengan 188 ml pereaksi P pekat
kemudian dijadikan 1 liter dengan air bebas ion
4 "tandar Induk P;3 +88 ppm
Pipet 48 ml standar induk P;3 1888 ppm $itrisol kedalam labu +48 ml
Impitkan dengan air bebas ion sampai dengan tanda garis labu ko!ok
5 "tandar Induk & +88 ppm
Pipet 48 ml dari standar induk 1888 ppm & ke dalam labu ukur +48 ml
impitkan dengan air bebas ion sampai dengan tanda garis ko!ok
7 Deret standar P;3 ( 8, 3, 0, 15, +3, +, dan 38 ppm )
Pipet berturut-turut 8 + 3 0 1+ 15 dan +8 ml standar +88 ppm P; 3 kedalam
labu ukur 188 ml masing-masing ditamba# 4 ml HFl +4 dan air bebas ion
#ingga tanda garis lalu ko!ok
0 Deret standar & ( 8, +, 3, 0, 1+, 15, dan +8 ppm )
Pipet berturut-turut 8 1 + 3 5 0 dan 18 ml standar +88 ppm & ke dalam labu
ukur 188 ml masing-masing ditamba# HFl +4 dan air bebas ion #ingga
tanda garis labu ko!ok
9eaksi
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 54/89
43
1) <os*or
Fa-P
Al-P G HFl P;3- G AlG G Fa+G G <eG G Fl-
<e-P
P;3- G 1+ %o;3
+- G +7 HG H7(P(%o+;7)5) G 18 H+8
H7(P(%o+;7)5 G it F biru molibdat
+) &alium
ka- & G HFl ka-H G & G G Fl-
& GFl- &Fl & & G & G G e
Ion molekul atom tereksitasi Ion
Fara &erja
Ditimbang +,88 gram !onto# tana# ukuran ≤ + mm, dimasukkan ke dalam botol
ko!ok dan ditamba#kan 18 ml HFl +4 , lalu ko!ok dengan mesin ko!ok
selama 4 jam Dimasukkan ke dalam tabung reaksi dibiarkan semalam atau
dipusingkan
1) Pengukuran P ( <os*or potensial )
Dipipet 8,4 ml ekstrak jerni# !onto#, ditamba#kan /,4 ml air bebas ion
(pengen!eran +8 kali) dan diko!ok Dipipet 8,4 ml larutan en!er dan deret
standar masing-masing dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian
ditamba#kan 8,4 ml larutan pereaksi pearna P dan 3,4 ml air bebas ion Lalu
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 55/89
44
diko!ok dan dibiarkan 8 menit, lalu ukur absorbansinya dengan
spektro*otometer pada panjang gelombang 00/ nm
+) Pengukuran & (&alium potensial)
Untuk &alium ekstrak en!er !onto# dan deret standar kalium diukur langsung
dengan alat *lame*otometer
Per#itungan2
&adar P+;4 ( mg:188gram )M ml ekstrak:1888ml @188g@ ppm kura @13+:1/8@ *p@*k
gr !onto#
&adar & +; ( mg:188gram ) M ml ekstrak:1888ml @188g@ ppm kura @ /3:70 @ *p@ *k
gr !onto#
&eterangan 2 13+:1/8 M *aktor konersi bentuk P;3 menjadi P+;4
/3:70 M *aktor konersi bentuk & menjadi & +;
*kM*aktor koreksi kadar airM188 : (188 - kadar air )
e. Penetapan $osor Tersedia Metode Bra*
Dasar
<os*at dalam suasana asam akan diikat sebagai senyaa <e,Al-<os*at yang sukar
larut NH3< yang terkandung dalam pengekstrak 'ray akan membentuk senyaa
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 56/89
45
rangkai dengan <e dan Al dan membebaskan ion P;3- Pengekstrak ini biasanya
digunakan pada tana# dengan pH ≤ 4,4
Alat 2
1 Nera!a analitik ketelitian tiga desimal
+ Dispenser+8 ml
$abung reaksi
3 Pipet 1 ml
4 &ertas saring
5 'otol ko!ok 188 ml
7 %esin pengo!ok
0 "pektro*otometer (U-+881)
'a#an 2
1 HFl 4 N
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 57/89
47
"ebanyak 315 ml HFl pa pekat (7 ) dimasukan ke dalam labu ukur 1888
ml yang tela# berisi sekitar 388 ml air bebas ion, ko!ok dan biarkan menjadi
dingin $amba#kan air bebas ion lagi #ingga 188 ml
+ Pereaksi P pekat
Larutkan 1+ g (NH3)5%o7;+3 3 H+; dengan 188 ml air bebas ion dalam labu
ukur 1 liter $amba#kan 8+77 g &("b;)F3H3;5 8,4H+; dan se!ara perla#an
138 ml H+";3 pekat .adikan 1 liter dengan air bebas ion
Pereaksi pearna P
Fampurkan 1,85 g asam askorbat dengan 188 ml pereaksi P pekat kemudian
dijadikan 1 liter dengan air bebas ion
3 "tandar P;3 188 ppm
Pipet 18 ml larutan standar induk 1888 ppm P;3 ke dalam labu 188 ml
impitkan dengan pengekstrak bray sampai dengan tanda garis labu ukur
4 Pengekstrak 'ray dan &urts I
$imbang 1,11 g #ablur NH3<, dilarutkan dengan lebi# kurang 588 ml air bebas
ion, ditamba#kan 4 ml HFl 4 N, kemudian dien!erkan sampai 1 liter
5 Deret standar P;3 ( 8-+8 ppm )
Pipet berturut-turut 8 + 3 0 1+ 15dan +8 ml larutan standar 188 ppm P; 3 ke
dalam ukur 188 ml, dien!erkan dengan pengekstrak bray 1 #ingga 188 ml
9eaksi
<e-P
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 58/89
40
G NH3< <eG G AlG G NH3G G P;3
-
Al-P
P;3- G 1+ %o;3
+- G +7 HG H7(P(%o+;7)5) G 18 H+8
H7(P(%o+;7)5 G F5H0;5 (it F) biru molidbat
Fara &erja
1 Ditimbang ± + gram !onto# tana#
+ Ditamba#kan pengekstrak 'ray dan &urts I sebanyak +8 ml, diko!ok selama
4 menit
Disaring dengan kertas saring berabu
3 Dipipet 1 ml ekstrak jerni# ke dalam tabung reaksi
4 Fonto# dan deret standar ditamba#kan 18ml pereaksi pearna P
5 Diko!ok dan dibiarkan 8 menit
7 Diukur absorbansinya dengan spektro*otometer pada panjang gelombang
00/ nm, menggunakan deret standar P;3 sebagai pembanding
Per#itungan
&adar P+;4 tersedia ( ppm ) M ml ekstrak @ ppm kura @ 13+:1/8 @ *p @ *k
gr !onto#
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 59/89
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 60/89
58
0 "pektro*otometer
'a#an 2
1 Pengekstrak ;lsen
Larutkan 3+,8 g NaHF; dengan air bebas ion menjadi 1 liter, pH larutan
ditetapkan menjadi 0,4 dengan penamba#an Na;H,1 %
+ Pereaksi P pekat
Larutkan 1+ g (NH3)5%o7;+3 3 H+; dengan 188 ml air bebas ion dalam labu
ukur 1 liter $amba#kan 8+77 g &("b;)F3H3;5 8,4H+; dan se!ara perla#an
138 ml H+";3 pekat .adikan 1 liter dengan air bebas ion
Pereaksi pearna P
Fampurkan 1,85 g asam askorbat dengan 188 ml pereaksi P pekat $amba#kan
+4 ml H+";3 3 N, dijadikan 1 liter dengan air bebas ion
3 "tandar 188 ppm P;3
Pipet 18 ml larutan standar induk 1888 ppm P; 3 ke dalam labu 188 ml
impitkan dengan pengekstrak olsen sampai dengan tanda garis labu ukur
4 Deret standar P;3 (8-+8 ppm)
Pipet berturut-turut 8 + 3 0 1+ 15 dan +8 ml larutan standar 188 ppm P; 3
ke dalam labu ukur 188 ml, dien!erkan dengan pengekstrak olsen#ingga 188
ml
9eaksi2
Fa-PG NaHF; P;3
- G H+; G F;+ G NaG G Fa+G G %g+G
%g-P
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 61/89
51
P;3- G 1+ %o;3
+- G +7 HG H7(P(%o+;7)5) G 18 H+8
H7(P(%o+;7)5 G F5H0;5 (it F) biru molibdat
Fara &erja
1 Ditimbang 1 gram !onto# tana#
+ Ditamba#kan pengekstrak ;lsen sebanyak +8 ml di dalam botol ko!ok
Diko!ok selama 8 menit, kemudian disaring
3 Deret standar dan ekstrak !onto# dipipet 1 ml ke tabung reaksi
4 Ditamba#kan 4 ml pereaksi pearna P, diko!ok #ingga #omogen dan
dibiarkan 8 menit
5 Absorbansi larutan diukur dengan spektro*otmeter pada λ 00/ nm,
menggunakan deret standar sebagai pembanding
Per#itungan
&adar P+;4 tersedia (ppm) M ml ekstrak @ ppm kura @ *p @ 13+:1/8 @ *k gr !onto#
&eterangan 2 *p M <aktor pengen!eran
*kM <aktor koreksi kadar air M 188 : (188 - air)
13+:1/8 M <aktor konersi bentuk P;3 menjadi P+;4
g. Penetapan 1ilai Tukar Kation
Dasar
&oloid tana# (mineral liat dan #umus) bermuatan negati* se#ingga dapat
menyerap kation-kation &ation-kation dapat ditukar (dd) (Fa+G, %g+G, & G, dan
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 62/89
5+
NaG) dalam jerapan ditukarkan dengan kation NH3G dari pengekstrak
FHF;;NH3 1%, pH 7,8 se#ingga dapat diukur (Fa+G, %g+G, & G, dan NaG ) dan
ditetapkan dengan <lame*otometer dan ""A Untuk penetapan &apasitas $ukar
&ation (&$&) tana#, kelebi#an kation penukar di!u!i dengan alko#ol /5 NH 3G
yang terjerap diganti dengan kation NaG dari larutan NaFl, se#ingga dapat diukur
NH3G ( &$& ) dan ditetapkan se!ara kolorimetri dengan metode biru indo*enol
Alat 2
1 Nera!a analitik ketelitian tiga desimal
+ $abung reaksi
Labu ukur 48 dan 188 ml
3 Labu semprot 488 ml
4 Auto Analy?er
5 <lame*otometer
7 ""A
'a#an 2
1 Amonium asetat 1 % pH 7,8
$imbang 77,80 g serbuk NH3-asetat pa masukan ke dalam labu ukur 1 liter
&emudian tamba#kan air bebasion #ingga serbuk melarut dan tepatkan 1 liter
+ NaFl 18
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 63/89
5
$imbang 188 g NaFl, kemudian larutkan dengan air bebas ion $amba#kan HFl
3 N dan diimpitkan tepat 1 liter
Larutan Lantan +4888 ppm
Ditimbang 55,077 gram LaFl, ditamba#kan 4 ml HFl +4 dilarutkan
dengan air bebas ion, kemudian diimpitkan tepat 1 liter, diko!ok
3 Larutan Lantan en!er 1+48 ppm
Dipipet 48 ml larutan Lant#an +4888 ppm ke dalam labu ukur 1 l,
ditamba#kan air bebas ion, kemudian diimpitkan tepat 1 l, diko!ok
4 Larutan *enolat
Ditimbang 45, gram serbuk Na;H pa dan dilarutkan dengan kira-kira 488 ml
air bebas ion se!ara perla#an sambil diaduk "etela# dingin ditamba#kan 17
gram serbuk <enol, kemudian dien!erkan dengan air bebas ion dan diipitkan
sampai tanda garis 1 liter
5 Larutan dapar $artrat
Ditimbang 48 gram serbuk Na;H pa, dilarutkan dengan sekitar 488 ml air
bebas ion "etela# dingin ditamba#kan 13 gram NaH+P;3, 48 gram &Na-tartrat
dan + ml larutan 'rij kemudian diaduk #ingga larut Diimpitkan dengan air
bebas ion sampai tepat 1 liter
7 Natrium Hipoklorit (Na;Fl) 4
Dipipet 48 ml larutan Na;Fl 18 dimasukan ke dalam labu ukur 188ml
0 Etanol /5
/ "tandar 8 (blanko)
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 64/89
53
Dipipet +4 ml FHF;;NH3 3N pH 7,8 dalam labu ukur 188 ml ditamba# air
bebas ion, diimpitkan
18 "tandar induk 1888 ppm &
11 "tandar induk 1888 ppm Na
1+ "tandar induk 1888 ppm Fa
1 "tandar induk 1888 ppm %g
13 "tandar !ampur (+88 ppm &,188 ppm Na,48 ppm %g,+48 ppm Fa)
Dipipet masing-masing 2
+8 ml standar induk 1888 ppm &
18 ml standar induk 1888 ppm Na
4 ml standar induk 1888 ppm %g
+4 ml standar induk 1888 ppm Fa
Di!ampurkan dalam labu ukur 188 ml, ditamba#kan +4 ml ammonium asetat
3N, pH 7,8, diimpitkan
14 Deret standar !ampur ( & (8-+88 ppm), Na (8-188 ppm), Fa (8-+48 ppm), dan
%g (8-48 ppm))
Dipipet standar !ampuran sebanyak 8, 1, +, 3, 5, 0, dan 18 ml, masing-masing
dimasukkan ke dalam tabung reaksi dan dijadikan 18 ml dengan larutan
ammonium asetat 1% pH 7,8 (standar 8)
15 "tandar induk +488 meNH3G:l
Ditimbang 15,4 g serbuk (NH3)+";3 pa ke dalam labu ukur 188 ml larutkan
dengan air bebas ion dan impitkan tepat 188 ml
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 65/89
54
17 "tandar NH3G 8 dan +4 meNH3
G:l
Dipipet standar +488 me NH3G :l sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam labu
ukur 188 ml $amba#kan 18 ml etanol /5 dan diimpitkan dengan larutan
NaFl 18 Dengan !ara yang sama, tapi tanpa pemipetan larutan standar
dibuat standar 8
10 Derat standar 8 C +4 me NH3G:l
Dipipet ke dalam tabung reaksi masing-masing 8, 1, +, 3, 5, 0, dan 18 ml
standar +4 meNH3G:l $amba#kan standar 8 #ingga setiap tabung berisi 18
ml
1/ Pasir &uarsa bersi#
+8 <ilter pulp
9eaksi
Fa
%g
ka G FHF;;NH3 ka NH3 G Fa+G G %g+G G & G NaG
& G FHF;;-
Na
ka NH3 G NaFl ka Na G Fl- G NH3G
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 66/89
55
Fara &erja
1 Ditimbang +,4 gram !onto# tana# di!ampur dengan 18 gram pasir kuarsa
+ Dimasukkan ke dalam tabung perkolasi yang tela# dilapisi berturut-turut
dengan *ilter pulp dan pasir kuarsa +,4 gram terlebi# da#ulu dan lapisan atas
setela# !onto# tana# dimasukkan kedalam tabung perkolasi ditamba#kan
pasir kuarsa kembali sebanyak +,4 gram
Disiapkan pula blanko dengan pengerjaan seperti !onto#, tapi tanpa !onto#
tana#
3 &emudian diperkolasi dengan ammonium asetat pH 7,8 sebanyak +@+4 ml,
dengan selang aktu setela# yang pertama #abis
4 <iltrat ditampung dalam labu ukur 48 ml, diimpitkan dengan amonium
asetat pH 7,8 untuk pengukuran &ation (dd) 2 Fa, %g, &,dan Na
5 $abung perkolasi yang masi# berisi !onto# diperkolasi dengan 188 ml
etanol /5 untuk meng#ilangkan kelebi#an amonium
7 Perkolat dibuang N$& dapat ditetapkan dengan !ara kolorimetri
menggunakan seluru# isi tabung perkolasi dan ta#apan selanjutnya tidak
diperlukan
0 "isa etanol dalam tabung perkolasi dibuang dengan pompa #isap dari baa#
tabung perkolasi atau pompa tekan dari atas tabung perkolasi
/ "elanjutnya diperkolasi dengan NaFl 18 sebanyak 188 ml, *iltrat
ditampung dalam labu ukur 48 ml dan di#impitkan dengan larutan NaFl 18
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 67/89
57
<iltrat ini digunakan untuk pengukuran &$& dengan !ara destilasi atau
kolorimetri
Pengukuran kation (dd) (Fa, %g, &, dan Na)
Perkolat amonium asetat dan deret standar &, Na, Fa, dan %g masing-masing
dipipet 8,4 ml ke dalam tabung reaksi, kemudian ditamba#kan 3,4 ml larutan
Lant#an en!er 1+48 ppm Diukur dengan ""A (untuk Fa dan %g) dan
*lame*otometer (untuk pengukuran & dan Na) menggunakan deret standar sebagai
pembanding
Per#itungan
N$& (!mol(G):kg) M ml ekstrak @ ppm kura @ 8,1 @ *p1 @ *k
gr !onto# bst kation
&eterangan 2
ppm kura M kadar !onto# yang didapat dari kura #ubungan antara kadar
deret standar dengan pemba!aanya setela# dikoreksi blanko
8,1 M *aktor konersi dari mmol ke !mol
'st kation M bobot setara Fa (+8), %g (1+), Na (+), & (/)
*p1 M *aktor pengen!eran M18
*k M *aktor koreksi kadar airM188 : (188 - kadar air )
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 68/89
50
Pengukuran &$& (&apasitas $ukar &ation)
Pengukuran NH3G (&$&) dengan Auto Analisis 'ranGLuebbe Dituangkan
deret standar dan !onto# ke dalam tempat k#usus untuk pengukuran setela# Auto
Analy?er dinyalakan
Per#itungan
•&$& (!mol(G):kg) M ml ekstrak @ me kura @ 8,1 @ *p+ @ *k
gr !onto#
&eterangan 2 8,1 M *aktor konersi dari mmol ke !mol
<p+ M *aktor pengen!eran M +8
<k M *aktor koreksi kadar airM188 : (188 - kadar air )
•&ejenu#an 'asa M jumla# kation-dd @ 188
&$&
". Penetapan Kar#on %rganik ,ara 2alke* dan Bla,k.
Dasar
&arbon sebagai senyaa organik dalam tana# dioksidasikan menjadi F;+ ole#
& +Fr +;7 berlebi#an dalam suasana asam 9eaksi oksidasi akan berlangsung !epat
dengan adanya kalor yang ditimbulkan ketika H+";3 pekat ditamba#kan kedalam
& +Fr +;7G!onto# & +Fr +;7 akan mengalami reaksi reduksi membentuk senyaa
kromat (Fr G) yang berarna #ijau arna #ijau dari senyaa kromat setara
dengan kadar F yang teroksidasi dan diukur e@ten!tionnya (E) dengan
"pektro*otometer pada λ 451 nm
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 69/89
5/
Alat 2
1 Nera!a analitik ketelitian tiga desimal
+ Pipet 6olume 4 ml
Labu ukur 188 ml
3 Penangas air (pendingin)
4 "pektro*otometer
'a#an 2
1 Asam sul*at pekat
+ &alium dikromat 1 N
Dilarutkan /0,1 gram & +Fr +;7 sedikit demi sedikit dengan 588 ml air bebas
ion, ditamba#kan 188 ml H+";3, dipanaskan #ingga larut setela# dingin
dien!erkan sampai 1 liter, lalu diko!ok
=lukosa pa
3 Larutan standar 4888 ppm F
Dilarutkan 1+, 418 gram glukosa dalam air bebas ion dalam labu ukur 1 l dan
diimpitkan, diko!ok
9eaksi
F-oganik G + & +Fr +;7 G 0 H+";3 +Fr +(";3) G +& +";3 G 0H+; G
F;+
Fara kerja
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 70/89
78
1 Ditimbang 8,4888 gram !onto# tana#,dimasukkan ke dalam labu ukur 188
ml yang tela# dikeringkan terlebi# da#ulu
+ Didestruksi dengan 4 ml & +Fr +;7, kemudian diko!ok
Ditamba#kan 18 ml asam sul*at pekat, diko!ok, kemudian didiamkan
selama 8 menit
3 Dien!erkan dengan air bebas ion, didinginkan, dan di#impitkan &eesokkan
#arinya diukur e@ten!tionnya dengan kolorimeter λ 451 nm
Per#itungan
F-organik() M ml ekstrak @ ppm kura @ *k
g !onto#
18888
&eterangan 2 *k M <aktor koreksi kadar air M 188 : (188 - air)
18888 M *aktor konersi ppm ke
i. Penetapan 1itrogen Total ,ara Auto Anal*3er
Dasar
Nitrogen dalam tana# diuba# menjadi bentuk (NH3)+";3 dengan !ara destruksi
basa# menggunakan H+";3 pekat sebagai pendekstruksi dan selen sebagai katalis,
kemudian NH3 dalam bentuk ekstrak diukur se!ara kolorimetri dengan pereaksi
pearna biru indo*enol menggunakan alat auto analy?er
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 71/89
71
Alat 2
1 Nera!a analitik ketelitian tiga desimal
+ $abung kimia
Labu semprot
3 Pemanas digest blo7k.
4 $abung digest isi 48 ml
5 Pengo!ok tabung
7 Alat Auto Analy?er
'a#an 2
1 "tandar 8
8,4 gram !ampuran selen G +,4 ml H+";3 pekat diekstrak (perlakuan sama
seperti !onto#), dien!erkan blanko dengan air bebas ion menjadi 48 ml
dalam tabung digesttion
+ Larutan dapar $artrat
Ditimbang 48 gram serbuk Na;H pa, dilarutkan dengan sekitar 488 ml air
bebas ion "etela# dingin ditamba#kan 13 gram NaH+P;3, 48 gram &Na-
tartrat dan + ml larutan 'rij kemudian diaduk #ingga larut Diimpitkan
dengan air bebas ion sampai tepat 1 liter
Larutan *enolat
Ditimbang 45, gram serbuk Na;H pa dan dilarutkan dengan kira-kira 488
ml air bebas ion se!ara perla#an sambil diaduk "etela# dingin ditamba#kan
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 72/89
7+
17 gram serbuk <enol, kemudian dien!erkan dengan air bebas ion dan
diipitkan sampai tanda garis 1 liter
3 Larutan Natrium Hipok#lorit 4
Dipipet 48 ml larutan Na;Fl 18 dimasukan ke dalam labu ukur 188ml
4 Larutan standar induk 1888 ppm N
Ditimbang 3,71/ gram (NH3)+";3 kering ke dalam labu ukur 1 liter,
dilarutkan dengan air sampai separu# labu, diimpitkan dengan air dan
diko!ok
5 "tandar 188 ppm N
Dipipet 18 ml standar induk 1888 ppm N ke dalam labu ukur 188 ml dan
en!erkan dengan standar 8 #ingga tepat 188ml
7 Deret standar N (8-188 ppm)
Dipipet 8 1 + 3 5 0 18 ml standar 188 masing-masing ke dalam tabung
reaksi Ditamba#kan standar 8 #ingga !semuanya menjadi 18 ml Deret
standar ini memiliki kepekatan 8 18 +8 38 58 08 188ppm
0 Fampuran selen pa
Fampurkan 1,44 g selen, 1,44 Fu";3 an#idrat, /5,/ g Na+";3 an#idrat
kemudian di#aluskan
9eaksi
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 73/89
7
N G H+";3 (NH3)+";3 G H+; G ";+
(NH3)+";3 +NH3G G ";3
+-
NH3
G
G NaFl; G Na;H G F5H4;H
+ NaFl G NaG G 3 H+; G (;MF5H3MN-F5H3;H) Indo*enol biru
Fara kerja
1 Ditimbang 8,4 gram !onto# tana#, dimasukkan ke dalam tabung digest
+ Ditamba#kan 8,4 gram !ampuran selen dan +,4 ml H+";3 pekat
Didestruksi #ingga temperatur 48 °F (-3 jam)
3 Destruksi selesai jika keluar asap puti#:ekstrak jerni#, didinginkan,
dien!erkan dengan 48 ml air bebas ion, dan diko!ok #ingga #omogen,
biarkan #ingga larutan menjadi jerni#
4 Ukur kadar N didalam ekstrak jerni# menggunakan alat Auto Analy?er
dengan deret standar N sebagai pembanding
5 Hasil pengukuran di print
Per#itungan
&adar N () M ppm kura @ ml ekstrak @ *p @ *k
gram !onto#
18888
&eterangan 2
*p M <aktor pengen!eran
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 74/89
73
*k M <aktor koreksi kadar air M 188 : (188 - air)
18888 M *aktor konersi ppm ke
j. Penetapan Tekstur
Dasar
'a#an organik dioksidasi dengan H+;+ dan garam-garam yang muda# larut
di#ilangkan dari tana# dengan HFl sambil dipanaskan 'a#an yang tersisa adala#
mineral yang terdiri dari pasir, debu, dan liat Pasir dapat dipisa#kan dengan !ara
pengayakan basa#, sedangkan debu dan liat dipisa#kan dengan !ara pengendapan
yang didasarkan pada #ukum 2toke
Alat 2
1 Nera!a analitik ketelitian dua desimal
+ Penyaring 'erke*ield
Ayakan 48 mikron
3 "ilinder gelas 488 ml
4 Pipet +8 ml
5 Pinggan alumunium
7 Dispenser 8 ml
0 =elas ukur +88 ml
/ ;en berkipas
18 Pemanas listrik
11 Piala gelas 088 ml
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 75/89
74
'a#an 2
1 H+;+ 8
+ H+;+ 18
H+;+ 8 , dien!erkan @ dengan air bebas ion
HFl + N
Dien!erkan 178 mL HFl 7 teknis dengan air bebas ion dan diimpitkan
#ingga satu liter
3 Larutan Na3P+;7 3
Dilarutkan 38 gram Na+P+;7 18 H+; dengan air bebas ion dan diimpitkan
#ingga satu liter
9eaksi 2
'a#an organik G H+;+→ H+; G F;+
FaF; G + HFl → FaFl+ G H+; G F;+
Fara &erja
1 Ditimbang 18 gram !onto#, !onto# dimasukkan ke dalam piala gelas 088 ml
+ Ditamba# 188 ml H+;+ 18 , dibiarkan semalam
&eesokkan #arinya dipanaskan #ingga tak berbusa
3 Ditamba#kan 108 ml air bebas ion dan +8 ml HFl + N, didi#kan dipenangas
selama 18 menit
4 Angkat, setela# dingin dien!erkan dengan bebas ion menjadi 788 ml
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 76/89
75
5 Di!u!i dengan air bebas ion menggunakan penyaring 'erke*ield,
dienaptuangkan sampai bebas asam, kemudian ditamba# 18 ml larutan
peptisator Na3P+;7 3
1) Pemisa#an Pasir
"uspensi tana# yang tela# diberi peptisator diayak dengan ayakan 48 mikron
sambil di!u!i sengan air bebas ion <iltrat ditampung dalam tabung silinder 488
ml untuk pemisa#an debu dan liat 'utiran yang terta#an ayakan dipinda#kan ke
dalam pinggan alumunium yang tela# diketa#ui bobotnya dengan air bebas ion
menggunakan labu semprot Dikeringkan (oen 184 °F), dinginkan di eksikator,
kemudian ditimbang (bobot pasir M A gram)
+) Pemisa#an Debu dan Liat
<iltrat dalam tabung silinder dien!erkan menjadi 488 ml, diaduk selama 1 menit
dan segera dipipet sebanyak +8 ml pada kedalaman 18 !m ke dalam pinggan
alumunium <iltrat dikeringkan pada su#u 184 °F (biasanya 1 malam),
didinginkan dalam eksikator dam ditimbang (berat debuGliatGpeptisator M '
gram)
Untuk pemisa#an liat diaduk lagi selama 1 menit lalu dibiarkan selama ,4 jam
pada su#u kamar "uspensi liat dipipet sebanyak +8 ml pada kedalaman 4,+ !m
dari permukaan !airan dan dimasukkan ke dalam pinggan alumunium "uspensi
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 77/89
77
liat dikeringkan di dalam oen pada su#u 184 °F, didinginkan dalam eksikator
dan ditimbang (berat liatGpeptisator M F gram)
Per#itungan
<raksi Pasir M A gram
<raksi Debu M +4 ('-F) gram
<raksi Liat M +4 (F-8,88/4) gram
.umla# <raksi M A G +4 ('-8,88/4) gram
pasir, debu, dan liat 2
Pasir M A @ 188
A G +4 ('-8,88/4)
Debu M +4 ('-F) @ 188
A G +4 ('-8,88/4)
Liat M +4 (F-8,88/4) @ 188
A G +4 ('-8,88/4)
&eterangan 2
A M berat pasir
' M berat debu G liat G peptisator
F M berat liat G peptisator
+4 M *aktor konersi dari +8 ml ke 488 ml
8,88/4 M berat peptisator pada perlakuan sama dengan !onto#
BAB IV
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 78/89
70
HA"IL DAN PE%'AHA"AN
A. Data 'asil Analisis
Hasil analisis tana# sebanyak tiga !onto# yang berasal dari Alor, 'ali dan
'engkulu dapat dili#at pada da*tar sebagai berikut 2
No .enis penetapan "atuan
&ode Fonto#
A ' F
1 pH 2
a H+;
b &Fl
-
-
4,7
3,/
7,+
5,
4,1
3,+
+ &emasaman dapat
ditukar (&Fl 1N) 2
a AlG
b HG
!mol(G):kg
!mol(G):kg
8,88
8,1
8,88
8,85
1,+/
8,+8
P dan & (potensial)
ekstrak HFl +4 2
a P+;4
b & +;
mg:188g
mg:188g
4
+4
1+/
+1
3
3 P tersedia 2
a ;lsen P+;4 b 'ray P+;4
ppm ppm
++ -
/0-
+10
4 • Nilai $ukar &ation
(NH3-A! 1% pH 7) 2
a Fa
b %g
! &
d Na
.umla#
• &apasitas $ukar &ation
• &ejenu#an basa
!mol(G):kg
!mol(G):kg
!mol(G):kg
!mol(G):kg
!mol(G):kg
!mol(G):kg
10,0
0,+
8,/0
8,80
+7, +5
0,1+7+
++,+8
5,3/
,35
8,11
+,+5
+5,8S188
+,33
8,30
8,80
8,83
,83
5,7/34
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 79/89
7/
5 'a#an ;rganik 2
a F-;rganik
(alkley T 'la!k)
b N-;rganik (kjelda#l)
F:N
-
4,54
8,48
11
1,73
8,10
18
1,47
8,11
13
7 $ekstur 2
a Pasir
b Debu
! Liat
0
15
75
51
1+
+7
+0
3+
8
S188 $erdapat kation-kation bebas disamping kation dapat ditukar
$abel 1 Data #asil analisis
Da*tar &riteria Penilaian "i*at &imia $ana# dapat dili#at pada lampiran 1
B. Pem#a"asan
Pada da*tar #asil analisis pH H+; dan pH &Fl !onto# A,' dan F berturut-
turut (4,7 3,/),(7,+ 5,+), (4,1 3,+) didapatkan pH !adangan (&Fl) selalu lebi#
renda# dibandingkan pH akti* (H+;) Hal ini disebabkan ole# adanya ion Al G yang
terikat pada koloid tana# bereaksi dengan &Fl dan melepaskan ion AlG dan dengan
adanya air akan ter#idrolisis membentuk Al(;H) sambil melepas ion HG, se#ingga
ion HG yang ada bertamba# jumla#nya
Hasil analisis kemasaman tana# berdasarkan penilaian angka-angka #asil
analisis tana# (lampiran 1) sebagai berikut, !onto# A dengan pH 4,7 termasuk dalam
kategori agak masam, !onto# F dengan pH 4,1, termasuk tana# masam, sedangkan
!onto# ' dengan pH 7,+ termasuk tana# netral Nilai pH ini sangat erat #ubungannya
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 80/89
08
dengan Al-dd, &ejenu#an 'asa (&') dan 'a#an organik .ika pH renda# pada
umumnya nilai Al-dd tinggi, begitupun sebaliknya Hal ini disebabkan karena ion H G
terjerap dalam ion Al
G
pada tana# Nilai ion Al
G
yang terikat pada koloid tana#
bereaksi dengan &Fl se#ingga melepaskan ion AlG dan dengan adanya air akan
ter#idrolisis membentuk Al(;H) sambil melepaskan ion HG &emasaman ada
#ubunganya dengan &ejenu#an 'asa, semakin tinggi &ejenu#an 'asa biasanya
semakin tinggi pula pH begitupun sebaliknya &emasaman (pH) dipengaru#i juga
ole# ba#an organik, semakin tinggi kadar ba#an organik pada umumnya pH semakin
renda#, begitupun sebaliknya Hal ini terli#at pada !onto# A bila dibandingkan
dengan !onto# F, se#arusnya pH !onto# A bersi*at basa karena memiliki Al-dd yang
renda# yaitu 8,88 !mol(+):kg serta &' yang !ukup tinggi yaitu 7+ akan tetapi si*at
tana# dari !onto# A bersi*at agak masam berdasarkan tabel penilaian angka-angka
#asil analisa tana# (lampiran 1) Hal ini disebabkan kadar dari ba#an organiknya lebi#
tinggi dari !onto# F, yaitu Pada !onto# A kadar F-organik sebesar 4, 54 dan N-
organik sebesar 8,48 sedangkan pada !onto# F untuk kadar F-organik sebesar 1,47
dan kadar N-organik sebesar 8,11 "e#ingga pada !onto# F dengan Al-dd yang
lebi# tinggi yaitu 1,+/ !mol(+):kg, &' sebesar 34 , ba#an organik F, N-organik
yang lebi# renda# yaitu 1,47 , 8,10 di dapat pH 4,1 sedangkan !onto# A pH
bernilai 4,7 Lain #alnya pada !onto# ', pH yang didapat netral yaitu 7,+ Hal ini
terjadi karena pada !onto# tersebut memiliki kadar ba#an organik yang renda#
dibanding !onto# A , yaitu 1,73 untuk kadar F-organik dan 8,10 untuk kadar N-
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 81/89
01
organik Fonto# ' ini memiliki nilai Al-dd yang renda# yaitu 8,88 !mol(+):kg, akan
tetapi dengan &' yang tinggi yaitu S188 .ika dili#at dari nilai Al-dd yang renda#
akan didapatkan nilai pH yang tinggi ('asa) Akan tetapi #al ini dapat diimbangi
dengan nilai &' yang tinggi dan kadar ba#an organik yang renda# se#ingga dari
!onto# ' ini bersi*at netral
Hasil analisis *os*or dengan ekstrak HFl +4 pada !onto# A, ', F adala#
4 mg:188g, 1+/ mg:188g, dan mg:188g Hasil tersebut dipengaru#i ole#
kemasaman tana# yang menunjukkan ba#a semakin masam tana# maka semakin
ke!il kandungan *os*or karena pada tana# masam unsur P akan diikat ole# unsur Al
dan <e, se#ingga #anya sebagian ke!il *os*or dalam bentuk *os*at yang dapat diserap
untuk tumbu#an 'egitu juga pada tana# basa unsur P akan diikat ole# unsur Fa dan
%g, se#ingga unsur P yang dapat diserap ole# tanaman semakin sedikit ;le# karena
itu untuk mengeta#ui kadar *os*or yang tersedia bagi tanaman dalam tana# terbagi
dalam dua !ara yaitu !ara 'ray untuk tana# yang ber-pHR4,4 dan !ara ;lsen untuk
tana# pH S4,4 Perbedaan dari !ara 'ray dan ;lsen adala# dari pengekstraknya .ika
'ray menggunakan pengekstrak dalam suasana asam yaitu NH3<, sedangkan ;lsen
menggunakan pengekstrak dalam suasana basa Hal ini dilakukan karena Al dan <e
larut pada suasana asam se#ingga unsur *os*or dibebaskan Pada suasana basa unsur
Fa dan %g pun larut se#ingga *os*or dalam tana# dibebaskan dan kadarnya dapat
diukur menggunakan alat spektro*otometer
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 82/89
0+
Pada umumnya nilai *os*or dengan ekstrak HFl +4 (P-!adangan) lebi#
besar daripada *ospor tersedia dengan ekstrak !ara 'ray maupun ;lsen Dari data
analisis menunjukan ba#a !onto# A, ' dan F memiliki nilai <os*or !adangan dan
*os*or tersedia berturut-turut sebagai berikut (!onto# A2 48 ppm2++ ppm, 1+/8
ppm2/0 ppm, 8 ppm2+ ppm (;lsen) dan 10 ppm ('ray)) 'egitupun pada #asil
analisis kalium, Pada umumnya #asil analisis kalium dengan ekstrak HFl +4 (&-
!adangan) akan selalu lebi# besar dari &-dd (N$&), data menunjukkan nilai &-
!adangan pada !onto# A, ' dan F adala# +4 !mol(G), +1 !mol(G) dan 3 !mol(G)
lebi# besar dari nilai &-dd pada !onto# A, ' dan F yaitu 8,30 !mol:kg, ,35 !mol:kg
dan 8,80 !mol:kg 'aik pada unsur *os*or maupun kalium #al ini disebabkan karena
ikatan *os*or atau kalium dalam tana# muda# diputus dengan HFl sebagai
pengekstrak yang lebi# kuat untuk memutuskan ikatan *os*or dan kalium, se#ingga
pada pengekstrak 'ray, olsen ataupun &-dd, ikatan *os*or dan kalium yang
dibebaskan si*at ikatannya !ukup lema#, karena termasuk *os*or dan kalium yang
tersedia bagi tanaman
Hasil analisis jumla# N$& pada !onto# A, ' dan F, yaitu +7,+5 !mol(G):kg
+,+5 !mol(G):kg ,83 !mol(G):kg Data ini menunjukkan #ubungan yang erat
dengan tingkat kemasaman, karena pada umumnya semakin renda# pH tana# maka
semakin renda# pula nilai N$&-nya &apasitas tukar kation merupakan si*at kimia
tana# yang ber#ubungan dengan kesuburan tana# $ana# yang memiliki nilai &$&
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 83/89
0
tinggi berarti menyediakan unsur #ara lebi# banyak daripada yang memiliki nilai
&$& renda#
Pada penetapan N$& digunakan pasir kuarsa yang di!ampur dengan !onto#,
*ungsinya yaitu untuk memperluas bidang permukaan !onto# tana# dan memberikan
jarak antara partikel tana# se#ingga ekstraksi berjalan sempurna Penamba#an pasir di
atas !onto# sebagai pena#an !onto# agar tidak menempel di dinding (7reeping )
"edangkan pada penamba#an pasir di bagian baa# mena#an !onto# agar tidak turun
dengan bantuan *ilter *lo!k Dalam penetapan ini penggunaan alko#ol /5 adala#
untuk meng#ilangkan kelebi#an NH3G yang tidak terjerap ole# partikel tana# dan
dapat diganti dengan golongan alko#ol lainya, tetapi tidak dapat diganti dengan
al!o#ol yang konsentrasinya renda# karena air yang terkandung akan melarutkan
NH3G yang suda# terjerap se#ingga menjadi kurang <ungsi &, Na-tartrat adala#
sebagai pengkompleks ion-ion seperti <e agar tidak mengendap karena larutan dalam
suasana basa "edangkan *enol dan NaFl; sebagai pereaksi pembentuk senyaa biru
indo*enol "aat perkolasi pen!u!ian dengan alko#ol #arusla# benar benar bersi#, jika
tidak, akan menjadi kontaminan dan menyebabkan kesala#an positi* bagi &$&
&elebi#an menggunakan penjenu#an FHF;;NH3 pH 7 adala# memiliki daya jerap
yang tinggi dan tidak dipengaru#i pH
Nilai &ejenu#an 'asa (&') pada !onto# A, ', F berturut-turut adala# 7+
S188 34 &' ada #ubungannya dengan pH semakin tinggi &' semakin tinggi
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 84/89
03
pH Hal ini terli#at jelas pada !onto# ' yang memiliki pH 7,+, jika dibandingkan
dengan !onto# F yang #anya memiliki pH 4,1
Hasil analisis &$& pada !onto# A, ' dan F berturut-turut adala# 0,1+
!mol(G):kg, +5,8 !mol(G):kg dan 5,7/ !mol(G):kg dapat dipengaru#i ole# *raksi liat,
yaitu !onto# A (75 ), !onto# ' (+7) dan !onto# F (8 ) Nilai ini terli#at
dimana kandungan &$& berbanding lurus dengan jumla# butir liat, semakin banyak
jumla# butir liat maka semakin tinggi nilai &$& Nilai &$& juga di pengaru#i ole#
ba#an organik semakin banyak ba#an organik semakin tinggi &$& Hasil analisis F-
organik pada !onto# A, ' dan F berturut-turut adala# 4,54 1,73 dan 1,47
sedangkan N-organiknya 8,48 8,10 8,11 %aka dapat dili#at ba#a makin
tinggi persentase liat makin banyak ba#an organik yang terkandung Hal ini
disebabkan tana# yang mengandung liat kurang baik dalam mengoksidasi ba#an
organik, jadi ba#an organik tidak !epat #abis &adar F T N-organik dipengaru#i ole#
*aktor kedalaman tana# karena semakin dalam lapisan tana# maka kandungan F-
organik dan N-organik semakin berkurang karena pelapukan ba#an organik seperti
tanaman, dedaunan terjadi di lapisan atas tana#: top soil.
Pada penetapan F-organik penamba#an H+";3 pekat sebelum k +Fr +;7, akan
menyebabkan kesala#an negati*, karena H+";3 pekat akan memperarang ba#an
organik yang sebelumnya di oksidasikan ole# & +Fr +;7 Untuk !onto# berkadar tinggi
(gambut), maka penimbangan #arus diperke!il karena k#aatir ada F yang belum
teroksidasi .ika arna !onto# lebi# #ijau dari standar F +48 ppm maka pekerjaan
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 85/89
04
#arus diulang dengan !ara penimbangan !onto# diperke!il tetapi tidak dengan
pemipetan sebagai *aktor pengen!eran, karena ada kemungkinan ada F-organik yang
belum teroksidasi & +Fr +;7 yang ditamba#kan
'erdasarkan #asil analisis tekstur pada !onto# A didapatkan kandungan pasir,
debu, liat se!ara berturut-turut sebagai berikut 0 , 15 , 75 .ika dili#at dari
segitiga tekstur menurut U"DA (United "tates Departement o* Agri!ulture, +884),
!onto# A termasuk dalam kategori tana# berliat Pada !onto# ' kandungan pasir,
debu, liat adala# sebagai berikut 51 , 1+ , +7 %enurut pembagian segitiga
tekstur tana# ini termasuk tana# lempung liat berpasir "edangkan pada !onto# F
memiliki kandungan tekstur tana# diantaranya pasir +5 , debu 3+ , liat 8 .ika
meli#at pada pembagian kelas tana# pada segitiga tekstur maka !onto# F termasuk
jenis tana# lempung berliat Nilai tekstur erat #ubunganya dengan kadar liat, semakin
banyak jumla# butir liat semakin banyak pula &apasitas $ukar &ation (&$&) Hal ini
dapat ditunjukan pada !onto# A yang memilkiki &$& yang lebi# besar dari !onto#
yang lain yaitu sebesar 0,1+ !mol (G):kg dibandingkan !onto# ' yang memiliki
&$& sebesar +5,8 !mol(G):kg, dan !onto# F sebesar 5,7/ !mol(G):kg Hal ini
disebabkan karena pada tana# yang miliki partikel yang lebi# ke!il maka semakin
luasla# permukaanya, se#ingga daya jerap kation semakin luas dan &$& semakin
tinggi
Pada penetapan tekstur setela# penamba#an H+;+ !onto# di malamkan agar
reaksi berjalan sempurna 'ila setela# penamba#an H+;+ langsung dipanaskan, maka
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 86/89
05
H+;+ akan teruapkan sebelum mengoksidasikan ?at organik Penamba#an HFl dan
pemanasan #arus sempurna agar mineral karbonat yang ada terlarutkan Penamba#an
larutan pendispersi #arus pada suasana netral, karena jika tidak maka !onto# tidak
terdispersi dan #al ini akan menyebabkan kesala#an kadar liat dan debu yang
sebenarnya saat pemipetan
Pada analisis tana# penetapan kadar air sangat dibutu#kan untuk mengeta#ui
*aktor koreksi dari suatu tana# Pada tana# yang lembab tentunya banyak mengan
dung air se#ingga jumla# tana# yang dianalisis relati* lebi# sedikit jika dibandingkan
tana# yang kurang lembab Untuk mendapatkan *aktor koreksi ter#adap kadar air,
maka dilakukan pemanasan !onto# pada su#u 184°F Air pada su#u tersebut akan
menguap .ika su#u dinaikan lagi di k#aatirkan komponen-komponen tana# lain
selain air akan ikut menguap atau terurai
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 87/89
07
BAB VI
"I%PULAN DAN "A9AN
A. 2impulan
Hasil analisis !onto# yang berasal Alor, 'ali 'engkulu berdasarkan tabel
Penilaian Angka-angka Hasil Analisis $ana# dapat disimpulkan sebagai berikut 2
1 &emasaman tana# (pH) menunujukkan pada !onto# A, ', dan F berturut-turut
sebagai berikut 4,7, 7,+, 4,1 tana# ini termasuk dalam kategori agak masam,
masam, dan netral
+ &emasaman dapat ditukar dengan &Fl 1 N pada da*tar penilaian angka-angka
#asil analisis tana# (li#at lampiran 1) tidak diklasi*ikasikan, karena penetapan
ini dilakukan dengan alasan untuk mengeta#ui seberapa besar kemasaman
yang ada dalam tana# se#ingga dapat membantu dalam proses pengapuran
Nilai tukar kation Fa+G pada !onto# A, ', dan F dengan nilai 10,0
!mol(G):kg ++,+8 !mol(G):kg +,33 !mol(G):kg, berturut-turut termasuk
dalam kategori tinggi, sangat tinggi, dan renda# Nilai tukar kation %g+G pada
!onto# A, ', dan F dengan nilai 0,+ !mol(G):kg 5,3/ !mol(G):kg 8,30
!mol(G):kg, berturut-turut termasuk dalam kategori sangat tinggi tinggi,
tinggi, dan renda# Nilai tukar kation & G pada !onto# A, ', dan F dengan nilai
8,/0 !mol(G):kg ,35 !mol(G):kg 8,80 !mol(G):kg berturut-turut termasuk
dalam kategori tinggi, sangat tinggi, dan sangat renda# Nilai tukar kation Na G
pada !onto# A, ', dan F dengan nilai 8,80 !mol(G):kg 8,11 !mol(G):kg 8,83
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 88/89
00
!mol(G):kg berturut-turut termasuk dalam kategori sangat renda#, renda#, dan
sangat renda#
3 &apasitas $ukar &ation, pada !onto# A, ', dan F dengan nilai 0,1+
!mol(G):kg +5,8 !mol(G):kg 5,7/ !mol(G):kg, berturut-turut termasuk
dalam kategori tana# yang mempunyai &$& tinggi, tinggi, dan renda#
4 &ejenu#an 'asa pada !onto# A, ', dan F dengan nilai 7+ , S188 34 ,
berturut-turut termasuk dalam kategori tinggi, sangat tinggi, dan sedang
5 &andungan karbon organik dan nitrogen total pada !onto# A, ', dan F dengan
nilai 4,54 1,73 1,47 berturut-turut termasuk dalam kategori sangat
tinggi, renda#, dan renda# kemudian untuk nitrogen total dengan nilai 8,48
8,10 8,11 berturut-turut dalam ketegori sedang, renda#, dan sangat
renda#
7 9asio F:N pada !onto# A, ', dan F dengan nilai 11 18 13 termasuk dalam
kategori sedang, renda#, dan sedang
0 <os*or yang ditetapkan dengan pengekstrak 'ray dan &urts I (P-tersedia) pada
!onto# F dengan nilai 10 ppm termasuk dalam kategori tana# sangat tinggi
"edangkan pada !onto# A dan ' yang memiliki nilai ++ ppm, /0 ppm dengan
pengekstrak ;lsen termasuk dalam kategori tana# yang memiliki kadar P
sangat tinggi Pada pengekstrak HFl +4 (P-potensial) pada !onto# A, ',
dan F dengan nilai 4 mg:188g, 1+/ mg:188g, + mg:188g berturut-turut
termasuk dalam kategori tana# dengan kadar P tinggi, sangat tinggi, dan
sedang Nilai kadar P-potensial akan selalu lebi# besar dari kadar P-tersedia
8/18/2019 33007671 Laporan PKL Balai Tanah 2007
http://slidepdf.com/reader/full/33007671-laporan-pkl-balai-tanah-2007 89/89
0/
/ &andungan & potensial pada !onto# A, ', dan F dengan nilai +4 mg:188g,
+1 mg:188g, 3 mg:188g berturut-turut dalam kategori sedang, sangat tinggi,
dan sangat renda#
'erdasarkan segitiga pembagian kelas-kelas tekstur menurut U"DA, maka
!onto# A termasuk tana# berliat berat '(eavy 7lay), !onto# ' termasuk tana#
lempung liat berpasir '2andy 7lay loam), dan !onto# F termasuk jenis tana#
lempung berliat 'Clay loam).
B. 2aran
1 Dalam setiap pemakaian alat, analis #arus mengeta#ui !ara peraatan dan
!ara mengoperasikan alat tersebut agar ter#indar dari kerusakan
+ Perlu ditingkatkan kee*ekti*an penggunaan peralatan APD (Alat Pelindung
Diri) pada saat praktikum agar ter#indar dari #al-#al yang tidak diinginkan
Untuk penetapan yang menggunakan metode =raimetri yaitu penetapan
kadar air, sebaiknya dilakukan pemanasan sebanyak tiga kali se#ingga
ketepatan bobot setela# pemanasan lebi# meyakinkan